Top Banner
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K MATERI PELAJARAN NO. 5 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -75/218
60

PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

Mar 07, 2019

Download

Documents

dotu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

MATERI PELAJARAN NO. 5

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -75/218

Page 2: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

5. PERTOLONGAN PERTAMA

5.1. Beberapa pengertian/definisiPengertian Pertolongan PertamaPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang

memerlukan penanganan medis dasar.

Pengertian Dasar Medis.Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dimiliki oleh orang awam

atau orang awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan

sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama.

Pelaku Pertolongan PertamaPelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama kali tiba di tempat

kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

5.2. Tujuan Pertolongan Pertamaa. Menyelamatkan jiwa penderita

b. Mencegah cacat

c. Memberikan rasa aman dan menunjang proses penyembuhan

5.3. Dasar HukumDiatur dalam KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana) yaitu mengenai

Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong, diatur dalam Pasal 531 KUHAP

yang berbunyi :

“ Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai

memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya, sedang pertolongan itu

dapat diberikan atau diadakannya dengan tidak akan mengkhawatirkan, bahwa ia

sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga

bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,- Jika orang perlu ditolong itu

mati, diancam dengan KUHAP 45, 165, 187, 304, 478, 525, 566”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -76/218

Page 3: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Catatan Implementasi di Lapangan :Pasal ini berlaku, apabila Pelaku Pertolongan Pertama dapat melakukan tanpa

membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain.

Kerahasiaan Medis PenderitaDiatur dalam Pasal 322 KUHAP yang berbunyi :

1. Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib

menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang

maupun yang dahulu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan

bulan atau dengan denda sebanyak-banyaknya Rp. 9.000,-

2. Jika kejahatan itu dilakukan dengan cara tertentu, maka perbuatan itu hanya

dapat dituntut atas pengaduan orang itu.

Persetujuan Tindakan Pertolongan

Ada 2 (dua) bentuk persetujuan antara lain :

a. Persetujuan yang dianggap diberikan, tersirat (Implied Consent)

b. Persetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent)

Persetujuan diberikan : penderita dalam keadaan sadar memberikan isyarat yang

mengizinkan tindakan pertolongan dilakukan atas dirinya. Dan dalam keadaan gawat

darurat (emergency) yaitu penderita dalam keadaan tidak sadar.

Persetujuan yang dinyatakan : Persetujuan dinyatakan dalam secara lisan atau

secara tertulis oleh penderita (tertulis).

Dasar Hukum PMIPMI dapat menyelenggarakan Pertolongan Pertama, pelatihan dan Pos Pertolongan

Pertama diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 023/Birhub/1972

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :

a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya

b. Dapat menjangkau penderita

c. Dapat mengenali masalah

d. Meminta bantuan/rujukan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -77/218

Page 4: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat

f. Membantu Pelaku Pertolongan Pertama

g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita

Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama

a. Jujur dan bertanggung jawab

b. Berlaku professional

c. Kematangan emosi

d. Kemampuan bersosialisasi

e. Kondisi fisik baik

f. Mempunyai rasa bangga

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama (PP)

Peralatan Dasar yang dipergunakan oleh pelaku PP disebut Alat Perlindungan Diri

(APD). Prinsip menghadapi darah dan cairan tubuh antara lain darah dan semua

cairan tubuh sebagai media penularan penyakit (Hepatitis, TBC, HIV/AIDS)

Beberapa APD yang digunakan antara lain :

1. Sarung tangan karet

2. Kacamata pelindung

3. Masker penolong

4. Masker Resusitasi

5. Helm

6. Rompi pelindung

Peralatan Pertolongan Pertama

a. Penutup muka (kassa steril, bantalan kasa)

b. Pembalut (verban, mitella, plester)

c. Cairan antiseptic (Alkohol 70 %, Betadine)

d. Cairan pembersih (Boorwater)

e. Peralatan Stabilitasi (bidai, spinal panjang)

f. Gunting pembalut

g. Pinset

h. Senter

i. Stateskop Tensimeter, Neck Collar, tandu

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -78/218

Page 5: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

5.4. Penilaian5.4.1. Penilaian keadaan

a. Bagaimana kondisi sesuatu ?

b. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?

c. Bagaimana mengatasinya ?

5.4.2. Penilaian dinia. Kesan Umum (penentuan kasus Trauma dan Medis)

b. Pemeriksaan respon (Awas – Suara – Nyeri – Tidak respon)

c. Memastikan jalan nafas terbuka

- Teknik angkat dagu tekan dahi (pasien respon)

- Teknik pendorongan rahang bawah (pasien tidak respon)

d. Menilai pernafasan (Lihat – Dengar – Rasakan – selama 3-5 detik)

e. Menilai sirkulasi selama 5 – 10 detik dan menghentikan pendarahan hebat

- Memeriksa nadi radial / pergelangan tangan (dewasa ada respon)

- Memeriksa nadi brakial / bagian dalam lengan atas (bayi ada respon)

- Memeriksa nadi karotis / leher (dewasa tidak ada respon)

- Memeriksa nadi brakial (bayi tidak ada respon)

f. Menghubungi bantuan

Mintalah bantuan kepada orang lain untuk melakukannya atau lakukan sendiri

5.4.3. Pemeriksaan fisika. Penilaian Terarah

Tujuan : agar penolong dapat melaksanakan penatalaksanaan yang terbaik

sesuai dengan keadaan yang dihadapi (sikap profesional)

Kasus trauma : Tanda pada umumnya terlihat dengan jelas dan teraba kecuali

penderita mengalami cidera bagian tubuh

Teliti kasusnya dengan signifikan atau tidak signifikan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -79/218

Page 6: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Kasus medis : Berupa gejala yang dirasakan oleh penderita dengan

wawancara untuk menentukan riwayat penderita.

Teliti kasusnya berdasarkan ada tidaknya respon perderita dan pemeriksaan vital.

b. Prinsip pemeriksaan fisik ada dua hal, yaitu :

1. Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita dengan tujuan

menemukan berbagai tanda.

2. Pemeriksaan fisik dilakukan sistematis dan berurutan dari ujung kepala sampai

ujung kaki.

Teknik pemeriksaan fisik : LIHAT, BANDINGKAN, DAN RABA

Tindakan yang melibatkan panca indera kita berupa :

a. Penglihatan (inspeksi)

b. Perabaan (palpasi)

c. Pendengaran (auskultasi)

Pada penderita cedera, harus dicari adanya :

1. Perubahan bentuk (P)

2. Luka terbuka (L)

3. Nyeri tekan (N)

4. Bengkak (B)

Urutan pemeriksaan fisik antara lain :

Kepala (kulit kepala, tulang tengkorak, tulang wajah, telinga, hidung, mata, mulut),

leher, dada, perut, punggung, anggota gerak atas dan bawah.

Periksa tanda vital pada penderita.

Tanda VitalParameter yang digunakan dalam dua tanda vital adalah :

1. Denyut Nadi Normal (Jam tangan selama 15 detik)

- Bayi : 120 - 150 kali/menit

- Anak : 80 - 150 kali/menit

- Dewasa : 60 - 90 kali/menit

2. Frekuensi Pernafasan Normal (Jam tangan selama 30 detik)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -80/218

Page 7: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

- Bayi : 25 - 50 kali/menit

- Anak : 15 - 30 kali/menit

- Dewasa : 12 - 20 kali/menit

3. Suhu Tubuh Normal : 37 derajat celcius (Thermometer dan perabaaan dengan

punggung tangan)

4. Tekanan Darah Normal (Tensimeter dan Stetoskop)

- Sistolik : 100 – 140 mmHg

- Diastolik : 60 – 90 mmHg

5. Kulit (lembab, kering, berkeringat)

5.4.4. Riwayat penderitaWawancara dengan penderita, keluarga atau saksi mata terutama kasus medis

Untuk memudahkan, dikenal dengan akronim K – O – M – P – A – K

K : Keluhan Utama (Gejala dan tanda)

O : Obat-obatan yang diminum

M : Makanan / minuman terakhir

P : Penyakit yang diderita

A : Alergi yang dialami

K : Kejadian

5.4.5. Pemeriksan bekala atau lanjutPenanggulangan pemeriksaan dari awal sebelum petugas medis datang ke lokasi

kejadian.

Secara umum lakukan pemeriksaan berkala meliputi :

- Keadaan respon

- Nilai kembali jalan nafas, perbaiki jika perlu

- Nilai kembali pernafasan, frekuensi dan kualitasnya

- Periksa kembali nadi penderita

- Nilai kembali keadaan kulit : suhu, kelembaban dan kondisinya dari ujung

kepala sampai kaki

- Periksa kembali secara seksama

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -81/218

Page 8: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

- Periksa kembali ketatalaksanaan penderita (pembalutan, pendarahan, dan

pembidaian)

Periksa selalu tanda vital, cacat setiap perubahan yang terjadi.

5.4.6. PelaporanSetiap tindakan dan pemeriksaan harus dicatat secara singkat dan jelas dan

sebagai bahan rujukan.

Dalam laporan sebaiknya dicatat antara lain :

- Umur dan jenis kelamin penderita

- Keluhan utama

- Tingkat respon

- Keadaan jalan nafas

- Pernafasan

- Sirkulasi

- Pemeriksaan fisik yang penting

- KOMPAK yang penting

- Pentatalaksanaan pertolongan

- Perkembangan lain yang penting

5.5. Luka bakarPenyebab- Thermal (suhu > 60 derajat Celcius)

- Kimia (asam/basa kuat)

- Radiasi

Pertolongan luka bakar1. Luka bakar derajat satu (permukaan)

Ciri-cirinya :

- Warna kemerahan, nyeri dan bengkak

- Lapisan kulit paling atas (kulit ari)Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -82/218

Page 9: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih kedalam)

Ciri-cirinya :

- Lapisan kulit yang rusak dan lapisan dibawahnya terganggu

- Adanya gelembung berisi cairan, bengkak, kulit kemerahan, lembab dan rusak

3. Luka bakar derajat tiga (ke dalam jaringan tulang)

Ciri-cirinya :

- Lapisan yang kena tidak terbatas, bahkan dapat sampai ke tulang dan

organ

- Warna kulit hitam dan gosong, kulit tampak kering, pucat

- Mati rasa karena kerusakan syaraf

- Tidak menimbulkan rasa nyeri

Luas permukaan tubuhPenanganan dan penentuan derajat luka bakar luas permukaan tubuh yang

mengalami luka bakar sangat berperan.

Pedoman untuk mengetahui luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum

Sembilan yaitu membagi daerah tubuh dengan prosentase 9 (sembilan) perdaerah

tubuh.

Hukum Sembilan Pada Dewasa

DAERAH TUBUH

1. Kepala 9 %

2. Badan bagian depan atas 9 %

3. Badan bagian depan bawah 9 %

4. Badan bagian belakang atas 9 %

5. Badan bagian belakang bawah 9 %

6. Lengan kiri 9 %

7. Lengan kanan 9 %

8. Tungkai kanan bagian depan 9 %

9. Tungkai kanan bagian belakang 9 %

10. Tungkai kiri bagian depan 9 %

11. Tungkai kiri bagian belakang 9 %

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -83/218

Page 10: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

12. Kemaluan 9 %

Hukum Sembilan Pada Anak-anak

DAERAH TUBUH

1. Kepala 18 %

2. Badan bagian depan atas 9 %

3. Badan bagian depan bawah 9 %

4. Badan bagian belakang atas 9 %

5. Badan bagian belakang bawah 9 %

6. Lengan kanan depan 4,5 %

7. Lengan kanan belakang 4,5 %

8. Lengan kiri depan 4,5 %

9. Lengan kiri belakang 4,5 %

10. Tungkai kanan bagian depan 7 %

11. Tungkai kanan bagian belakang 7 %

12. Tungkai kiri bagian depan 7 %

13. Kemaluan 7 %

Kategori luka bakar1. Luka bakar ringan

- Tidak mengenai wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan, atau saluran nafas

- Luka bakar derajat tiga < dari 2 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar derajat dua < dari 15 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar derajat satu < dari 50 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar derajat dua < dari 10 % luas permukaan tubuh

2. Luka bakar sedang- Tidak mengenai wajah, tangan, sendi, kemaluan, dan saluran nafas

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -84/218

Page 11: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

- Luka bakar derajat tiga antara 2 % - 10 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar derajat dua antara 15 % - 30 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar derajat satu > dari 50 % luas permukaan tubuh

3. Luka bakar berat- Luka bakar disertai cedera saluran nafas

- Luka bakar derajat tiga pada wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan dan

saluran nafas

- Luka bakar derajat tiga diatas 10 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar derajat dua lebih dari 30 % luas permukaan tubuh

- Luka bakar disertai nyeri, bengkak serta perubahan bentuk alat gerak

- Luka bakar meliputi satu bagian tubuh seperti lengan, tungkai dan dada

- Semua luka derajat tiga > 20 % pada anak-anak dapat mengakibatkan syok

Luka bakar dua seluas 20 % pada luka bakar pada orang dewasa dapat

mengakibatkan syok

Luka bakar derajat dua seluas 10 % pada anak-anak dapat

mengakibatkan syok

Beberapa hal yang harus diperhatikan !!!1. Luka bakar yang disebabkan listrik dan kimia

2. Daerah wajah yang terkena : wajah, tangan dan kaki, kemaluan, bokong, paha

bagian dalam, sendi (cacat tubuh)

3. Usia kurang dari lima tahun atau lebih dari 55 tahun, dianggap berat

Penanganan luka bakar Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan penolong *

Hentikan proses luka bakarnya (alirkan air dingin)

Lepaskan pakaian dan perhiasan kecuali melekat pada tubuh

Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik

Hitung derajat luka bakar selama pemeriksaan fisik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -85/218

Page 12: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Hitung derajat luka, luas permukaan tubuh, lokasi luka dan faktor komplikasi dan

kemungkinan cedera lain.

Tutup luka bakar (kasa steril), jangan gunakan lemak, salep cairan antiseptik dan

es

Jagalah kehangatan tubuh pasien

Rujuk ke rumah sakit

Penanganan luka bakar serius1. Luka Bakar Kimia

Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong * Segera

siram dengan air sebanyak-banyaknya > 20 menit

Jangan menyirami bahan kimia yang beraksi kuat dengan air misalnya kaustik

soda

Bila mengenai mata, siram dengan air mengalir dan lepaskan lensa kontak

Minimalkan kontaminasi lanjut dengan aliran air

2. Luka Bakar Listrik

Luka bakar listrik yang harus diwaspadai adalah terjadinya henti nafas dan henti

jantung, serta kerusakan jaringan syaraf dan organ dalam.

Gejala dan tanda syok listrik antara lain :

a. Perubahan status mental dan respon

b. Tampak luka bakar berat

c. Pernafasan dangkal, tidak teratur atau tidak ada

d. Denyut nadi lemah

e. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot

Penanganan luka bakar listrika. Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong

b. Lakukan penilaian dini

c. Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik masuk dan keluar

d. Atasi syok, bila ada

e. Lakukan RJP jika diperlukan

f. Rujuk ke RS terdekat

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -86/218

Page 13: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

3. Luka bakar Inhalasi

Luka bakar yang terjadi karena menghirup udara panas, asap atau bahan racun

yang masuk ke ruangan nafas.

Gejala dan tanda antara lain :

a. Bulu hidung hangus terbakar

b. Luka bakar pada wajah

c. Butir arang karbon dalam cairan ludah

d. Bau asap pada pernafasan

e. Kesukaran bernafas

f. Pernafasan berbunyi

g. Serak,batuk dan sukar bicara

h. Kulit kebiruan

i. Gerakan dada terbatas

Penanganan luka bakar inhalasi Nilai keamanan tempat dan keselamatan penolong.

Pindahkan penderita ke tempat yang aman.

Berikan oksigen, oksigen yang dilembabkan.

Penilaian dini terutama jalan nafas.

Lakukan pernafasan buatan.

Hati-hati pemberian oksigen di daerah kebakaran, pastikan penderita sudah

aman untuk mencegah reaksi antara api dan oksigen.

5.6. Balut- membalut (verbandleer)I. Balut membalut1. Macam pembalut

- Kain segitiga (mitella)

- Plester (Kleefpleister)

- Pembalut pita biasa (Zwachtel)

2. Guna pembalut Untuk penutup :

- Supaya jangan kena cahaya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -87/218

Page 14: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

- Supaya jangan kena debu atau kotoran

II. Macam-macam Pembalut 1. Kain segitiga

Kain segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatannya

tipis, sifatnya lemas, dan keadaanya kuat.

Cara menggunakan kain segitiga :

- Dilebarkan :

Untuk membalut anggota badan yang berbentuk tangan, untuk pembalut

atau pembungkus : dada, panggul, punggung, perut, kaki, dan tangan.

- Cara dilipat-lipat menyerupai dasi panjang

Dipergunakan untuk pembalut anggota yang bundar (circle) bulat panjang

(cylinder, bulat panjang lonjong (kegel) dan persendian.

- Cara yang dibelah setengah dari tingginya.

Kain segitiga yang dinamakan Plantenga. Digunakan istimewa untuk

membalut mammae, selain itu untuk membalut punggung dan pinggul.

- Cara dilipat-lipat dari alas sampai setengah tingginya.

Digunakan untuk membalut persendian

- Cara dibelah kiri-kanan sejajar dengan alas.

Digunakan untuk bermacam-macam Funda.

Cara menyimpulkan kain segitiga ada 2 macam :

1. Simpul laki-laki

Simpul ini mempunyai bentuk rata dan ceper, akibatnya tidak menekan

pada kulit.

2. Simpul perempuan

Simpul macam ini berbentuk bulat sehingga menekan pada kulit.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -88/218

Page 15: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

2. Plester (Kleefpleister)Pembalut pita bergetah ini digunakan untuk :

- Perekatan kain kassa yang dilipat pada kulit

Kalau ada luka-luka kecil yang tidak banyak mengeluarkan darah, atau

ulcus dan bisul. Sesudah dipakaikan obat lalu ditutup dengan kassa yang

dilipat, lalu direkatkan pada kulit dengan plester.

- Balutan penarik

Kalau ada tulang yang patah, kadang dipasang balutan penarik. Selain

untuk patah dipakai untuk sendi yang menderita coccitis (radang sendi

paha) dan gonitis (radang sendi lutut).

- Untuk fiksasi

Untuk patah tulang costa yang menembus kulit, biasanya direkatkan

plester mulai dari tulang punggung melalui costa yang patah sampai

sernum.

- Untuk Beunton.

Apabila ada luka lama atau ulcus yang lebar jarak antara kedua

pinggirnya, dipasang beunton. Maksudnya supaya kedua belah pinggir

luka itu, lekas menjadi rapat atau lekas tertutup. Cara demikian dipakai

juga bila ada hernia di pusar anak kecil.

3. Pembalut pita biasa (Zwachtel)Pembalut pita biasa terdiri atas bermacam-macam bahan. Tiap bahan

dipergunakan untuk keperluan yang berbeda.

a. Pembalut kain kassaTipis dan jarang : untuk luka sederhana, pembalut basah, pembalut ulcus,

bahan pembuat pembalut gips.

b. Pembalut Cambrics

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -89/218

Page 16: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Serupa dengan pembalut kain kassa, bedanya benangnya lebih kasar dan

tebal. Penggunaannya sama dengan kain kassa.

c. Pembalut kain kassa bertajin (stiifsel-verband)Dibuat dari kain kassa tapi mengandung tajin, oleh sebab itu jadi kaku.

Kalau hendak dipakai pembalut ini direndam dulu dalam air hangat,

sesudah basah lalu diperas, gunanya supaya tajin jadi lengket. Dipakai

untuk memperbaiki curcular gips yang sudah mulai rusak.

d. Pembalut katun.Dipakai untuk P3K. Juga dapat digunakan untuk pembalut, penekan, dan

balutan penarik, tetapi hasilnya kurang memuaskan.

e. Pembalut flanelUntuk balutan penekan, balutan penarik dan P3K.

f. Pembalut idealRupanya seperti kaus, sifatnya elastis. Dipakai untuk balutan penekan,

teristimewa kalau ada haematom juga dipakai untuk pembalut amputatie

dan trepanatie.

g. Pembalut TricotRupanya seperti kaus, agak elastis ditengahnya terbuka. Dipakai untuk

pembalut amputatie, trepanatie, dan untuk membuat ranselverband.

h. Pembalut cepat (snelverband) Pembalut cepat dari pabrik sudah dibuat steril. Biasanya dipakai untuk

P3K

i. Pembalut GipsDibuat untuk pembalut kain kassa yang telah dibubuhi tepung gips

diatasnya, lalu digulung. Menggulung pembalut gips harus agak longgar

supaya air mudah masuk dalam gulungan, waktu direndam dalam air

hangat bila hendak dipakai.

Pembalut gips dipakai untuk pengobatan lebih lanjut, jika ada tulang yang

patah terutama tangan dan kaki. Tujuannya untuk fiksasi tulang yang

patah atau sendi yang meradang.

j. Pembalut Martine

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -90/218

Page 17: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Terbuat dari karet, oleh sebab itu sangat elastis. Dipakai untuk balutan

keras (afbinding) dan balutan setengah keras (stuwing). Dinamakan

menurut nama dokter yang pertama membuatnya.

III. Cara menggunakan kain segitiga.

1. Membalut kepala cara capitum parvum triangulare Letakkan kain segitiga di atas kepala dengan sudut puncak menutupi

hidung. Pinggir alas dilipat-lipat, sampai lipatan itu terletak rapat di belakang

kepala. Ujung kiri dan kanan ditarik ke muka melalui pangkal kuping sebelah

atas, kemudian disimpulkan di atas dahi, mendidih ujung puncak tadi.

Pinggir kiri dan kanan ditarik-tarik supaya licin dan rata. Kemudian ujung

sudut puncak yang menutupi hidung tadi ditarik ke atas kepala lalu dipeniti.

Guna balutan ini adalah untuk pembungkus kepala bila ada luka kecil, juga

untuk membungkus kepala bagian wanita, bila akan dioperasi.

2.Membalut kepala cara Fascia Nadosa (pospakket)Guna balutan ini adalah untuk pertolongan pertama bila di bagian pelipis

terdapat luka yang mengeluarkan darah.

Luka ditutup dengan bahan steril lalu ditutup dengan kapas. Di atas tersebut

diletakkan sepotong kayu gabus, setelah itu kain segitiga yang telah dilipat

diletakkan di bawah dagu kemudian kedua ujungnya ditarik ke atas melalui

muka kuping. Ujung yang satu melalui daerah tulang pelipis yang tidak sakit,

terus ke atas kepala, turun ke bagian tulang pelipis yang sakit di atas kayu

gabus tadi. Kemudian kedua ujung kain segitiga disilangkan sehingga satu

dari ujung kain segitiga tadi menuju ke dahi dan satu lagi menuju ke

belakang kepala. Kedua ujungnya dipertemukan di bagian tulang pelipis

yang tidak sakit lalu disimpulkan tepat di atas kain balutan yang pertama.

Perlunya disilangkan lagi di atas kayu gabus tadi supaya kayu tadi lebih

keras menekan pada luka itu sehingga darah tidak keluar lagi.

Fascia Nadosa ini dapat dipakai pula untuk fiksasi sendi rahang, untuk

membalut kuping, atau untuk membalut kompres basah dari luar pada orang

sakit gigi.

3. FundaFunda terdiri dari kain segitiga, sisi kaki kiri dan kanannya dibelah kira-kira

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -91/218

Page 18: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

6-10 cm, lebarnya dari sisi alas di sebelah masing-masing 1/3 dari panjang

sisi alas.

Pengunaan funda :

- Membalut dagu secara funda maxillae

- Membalut hidung secara funda nasi

- Membalut dahi secara funda frontis

- Membalut belakang kepala (funda occipitis)

- Membalut tumit (funda calcenei)

4. Membalut dadaKain segitiga yang dipakai untuk pembalut dada biasanya dilebarkan saja.

Gunanya untuk menutup luka atau ulcus yang sudah diobati.

Ujung puncak kain segitiga harus terletak di atas bahu, sisi alas dari kain

segitiga dirapatkan pada bagian antara perut dengan dada. Sedangkan

kedua ujung sudut alas masing-masing ditarik ke punggung lalu

disimpulkan. Ujung puncak tadi dari atas bahu ditarik ke punggung lalu

disimpulkan dengan salah satu sudut alas.

5. Membalut punggungSama caranya dengan untuk dada, hanya memasangnya terbalik.

6. Membalut secara plantengaPlantenga biasanya dipakai untuk membalut dada wanita yang mengalami

mastitis. Biasanya keadaan ini terdapat pada wanita yang baru melahirkan.

Wanita dengan mastitis bila buah dadanya tergantung saja biasanya terasa

sangat sakit. Oleh sebab itu dibalut dengan cara plantenga.

- Penunjang mammae cara plantenga

Bagian mammae yang sakit dipakaikan kompres basah. Setelah itu

plantenga diletakkan di atas dada pasien tersebut. Ujung yang telah

dibelah dihadapkan ke atas, disilangkan di leher, lalu diikatkan di

samping bawah leher. Sisi alas plantenga itu diletakkan di pangkal

mammae dan kedua ujung sudut plantenga masing-masing ditarik ke

punggung, lalu disimpulkan.

Fungsi dari balutan ini adalah untuk mengurangi rasa sakit.

- Penekan buah dada cara Plantenga

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -92/218

Page 19: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Plantenga ini dilebarkan di punggung, ujung puncak yang terbelah

masing-masing diletakkan melewati bahu, sehingga pangkalnya yang

dibelah terletak di pangkal leher. Ujung sudut alas ditarik ke dalam

melalui ketiak lalu disimpulkan dengan ujung puncak di bagian bahu

sebelah depan, sehingga mammae tertarik dan tertekan. Ujung sudut kiri

disimpulkan dengan belahan ujung puncak kanan, ujung sudut kanan

disimpulkan dengan belahan ujung puncak kiri, sehingga terjadi silang.

Gunanya untuk penutup atau penekan mammae yang sakit.

- Membungkus perut cara Plantenga

Ujung puncak dihadapkan ke bawah. Kedua ujung dari sudut alas,

masing-masing ditarik ke pinggang, lalu disimpulkan. Ujung puncak yang

sudah dibelah masing-masing ditarik ke bawah terus ke belakang

melalui sela paha, setelah itu kedua ujung puncak masing-masing

disimpulkan pada ujung sudut alas di pinggang tadi.

7. Membalut sendi sikuKain segitiga dilipat-lipat, bagian tengahnya diletakkan di tengah-tengah

siku, kedua ujung diarahkan ke perlipatan siku. Di perlipatan siku kedua

ujung kain segitiga itu bertemu, ujung dari atas terus menuju ke bawah, ke

daerah siku agak ke atas sedikit. Ujung yang dari bawah terus ke atas,

menuju daerah siku agak ke bawah siku sedikit. Dari sana, masing-masing

menuju kembali ke tengah-tengah perlipatan siku, lalu di sana disimpulkan.

Guna dari balutan ini untuk penekan dan penutup daerah siku yang sakit.

8. Membalut sendi pergelangan tanganKain segitiga dilipat terlebih dahulu. Setelah itu bagian tengah kain segitiga

diletakkan di telapak tangan. Ujung yang satu melewati sela ibu jari dan

telunjuk, terus ke punggung tangan, menuju pergelangan tangan sebelah

luar. Ujung yang lain, dari pinggir telapak tangan sebelah luar naik ke

punggung. Terus menuju ke pergelangan tangan sebelah dalam. Masing-

masing mengitari daerah pergelangan tangan, kemudian disimpulkan.

Guna balutan ini untuk penutup-penekan luka di daerah pergelangan

tangan.

9. Membalut tangan seluruhnya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -93/218

Page 20: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Kain segitiga dilipat mulai dari alas sampai 2-3 kali. Di atasnya diletakkan

tangan yang akan dibalut. Pinggir alas tadi letaknya kira-kira di bagian

pergelangan tangan. Setelah itu puncaknya dilipatkan ke punggung tangan.

Kemudian sisi kanan dan sisi kiri kain dilipat, dibelitkan beberapa kali pada

pergelangan tangan, kemudian disimpulkan di sana.

Guna balutan ini sebagai penutup pada luka yang telah diobati.

10.Kain segitiga untuk menggendong tanganGunanya untuk menggendong atau penahan tangan yang sakit. Apabila

tangan tersebut patah, maka letak tangan dalam gendongan itu harus rata

dari ujung siku sampai ke ujung tangan. Kalau disebabkan luka, maka letak

tangan dalam gendongan itu agak lebih tinggi ke ujung tangan, gunanya

untuk mengurangi pendarahan. Sebelum digendong, lukanya terlebih

dahulu diobati dan dibalut.

Pembungkus Kepala

(Capitum pervum triangulare)

Membalut kepala

(secara Fascia Nadosa)

Membalut dahi

(Funda Frontis)

Membalut dahi

Membalut dagu(Funda maxillae) Membalut hidung (Funda Nasi) (Funda Frontis)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -94/218

Page 21: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Membalut belakang kepala

(Funda Occipitis) Membalut tumit secara Funda

A. Membalut dada B. Membungkus dada

A. Membungkus punggung B. Membungkus punggung

B. Mitella = Penggendong tangan

A. Permulaan pengerjaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -95/218

Page 22: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Penggendongan

C. Mitella = Penggendongan tangan selesai

Membalut sendi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -96/218

Page 23: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Membalut sendi pergelangan tangan

Membalut tangan seluruhnya

A. Pembalut berkepala Satu

B. Pembalut berkepala dua

C. Pembalut berkepala tiga

A. Pembalut berkepala satu B. Pembalut berkepala dua

Fascia Uniens Fascia Uniens

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -97/218

A B C

Page 24: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

A. Membalut kepala B. Membalut kepala C. Membalut kepala secara Fascia D. Membalut kepala

cara Fascia Sagitalis cara Fascia Sagittalis Sagittalis dilakukan secara cara Sagittalis

berturut-turut 2 atau 3 kali (selesai)

IV. Pembalut Pita Biasa (Zwachtel)Macam-macam pembalut pita :

- Berkepala Satu

- Berkepala dua

- Berkepala tiga

Cara membalut :

- Biasanya jalannya pembalut dari kiri ke kanan

- Balutannya harus menutup dan pinggirnya harus rapat

- Balutan tidak boleh kendor, akibatnya merosot atau terlepas

- Balutan tidak boleh terlalu kencan, akibatnya adalah stuwing

Zwachtel untuk pembalut kepala ada bebarapa macam :

- Pembalut cara Fascia Uniens, memakai pembalut berkepala satu/dua

- Pembalut cara Fascia Sagitalis, memakai pembalut berkepala tiga

- Cara Mitra Hyppokratis (Fascia Capitalis), memakai satu/dua pembalut

- Cara Capistrum, memakai pembalut berkepala satu

- Cara Fascia Nadosa (Pospakket), harus memakai pembalut berkepala dua

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -98/218

Page 25: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

- Mata satu (Monoculus) atau mata dua (Bonaculus)

- Membalut telinga cara korner

Macam-macam pembalut untuk bentuk anggota :

- Bentuk bulat panjang (cylinder)dengan cara :

a. Balut Biasa (dolabra currens)

b. Balut pucuk rebung (dolabra reversa)

- Bentuk bulat panjang lonjong (kegel), dengan cara :

a. balut pucuk rebung (dolabra reversa)

b. Balut belit ular (dolabra repens)

- Untuk persendian dipakai cara :

a. Balut silang (spica)

b. Balut penyu (testudo)

A. Membalut kepala cara Mitra B. Membalut kepala cara Mitra Hyppokratis

Hyppokratis (Fuscia Capitalis) (Fascia Capitalis) satu pembalut

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -99/218

Page 26: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

A. Membalut kepala cara Mitra

Hyppokratis (Fascia Capitalis)

dua pembalut B. Membalut kepala cara Mitra Hyppokratis

(Fascia Capitalis) dua pembalut

A. Lingkaran Pertama B. Ke dagu C. Ke belakang leher D. Ke belakang leher dan naik E. Memindahkan

lingkaran ke-2 yaitu dari haluan

belakang kepala dagu ke melanjutkan

belakang kepala lingkaran-

lingkaran

pendahulu

F. Membalu selesai

G. Membalut kepala cara Capistrum

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -100/218

Page 27: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

A. Membalut mata Satu B. Membalut mata satu (Monoculus) selesai

Membalut telinga cara Korner

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -101/218

B C

Page 28: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Membalut betis secara pucuk rebung menaik

Membalut lengan atas 1. A. . (2 X)

(Dolabra Currents Humeri 2. B. (naik)

Ascendens) 3. C. (dilipat ke bawah) Membalut betis secara pucuk rebung

4. B. lagi dan seterusnya menurut Dolabra reversa crutis descendent

5. D. (2 X) penutup

B. Membalut betis secara belit ular

(Dolabra Currens)

Pembalut sendi pergelangan kaki =

Spica Pedis Ascendens

1. A. (2 X) A. Siku tertutup B. Berganti-ganti C. Membalut sendi siku cara

2. (naik) atas-bawah (siku) Testudo Cubiti Resersa (selesai)

3. (turun)

4. lagi dan seterusnya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -102/218

A (2 X)

C

A (2 X)

C

Page 29: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

5.7. Fraktur (patah tulang)PendahuluanTerjadi pada tulang yang mengalami tekanan. Pada dasarnya seseorang yang

mengalami fraktur akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan bagian yang

cedera, rasa sakit yang luar biasa, bisa disertai pendarahan atau tidak. Ada

bebarapa jenis fraktur, fraktur terbuka, fraktur tertutup, fraktur sederhana,

“Comminuted Fracture”, fraktur stabil, fraktur tidak stabil.

Fraktur terbuka sangat mudah mendiagnosisnya, yaitu terdapat tulang yang

menembus keluar. Sedangkan untuk mendiagnosis fraktur tertutup agak sukar,

karena tulang yang patah tidak menonjol keluar.

Fraktur sederhana apabila tulang yang patah hanya pada satu garis, lain lagi dengan

comminuted fraktur, disini terjadi patah tulang dengan bagian yang patah terdapat

tulang yang terpecah-pecah.

Fraktur stabil terjadi apabila terdapat tulang yang patah, tetapi antara tulang tersebut

tertekan oleh tekanan yang kuat dan bertemu pada bagian yang tepat sehingga

sepertinya tulang tidak patah. Hal ini dapat menyebabkan penderita tetap dapat

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -103/218

Page 30: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

berjalan meskipun dengan rasa sakit yang luar biasa. Fraktur yang tidak stabil

adalah tulang dimana bagian tulang yang patah tidak bertemu dengan tepat.

Diagnosa fraktur

1. Perhatikan bagian yang cedera apakah ada benjolan/tulang keluar/normal.

2. Raba pada bagian yang cedera, sakit atau tidak. Penderita patah tulang biasanya

merasa sakit.

3. Bila patah tulang biasanya penderita tidak bisa menggerakkan bagian bawah dari

tulang tersebut.

4. Apabila terjadi fraktur, perhatikan vital sign, karena pada tulang, patahan tulang,

dapat merusak pembuluh darah disekitarnya dan syaraf. Sehingga biasanya

bagian tulang bawah akan menjadi pucat/biru. Lakukan sensation test, yaitu

menguji bagian bawah cedera masih dapat merasakan atau tidak. Kalau tidak,

berarti patah tulang.

5. Apabila terjadi fraktur tertutup, biasanya hanya terdapat benjolan (bedakan

dengan benjolan yang bukan patah tulang), rasakan konturnya dan perhatikan

bentuknya, bandingkan dengan bagian yang sama dengan yang tidak cedera.

6. Jangan lupa tanyakan riwayat kejadian pada penderita.

Pertolongan fraktur

1. Bila ada luka bersihkan dahulu lukanya

2. Jangan mobilisasi bagian cedera

3. Bila kurang mampu, jangan mencoba-coba untuk mengembalikan tulang yang

patah pada tempatnya

4. Imobilisasi dengan teknik bidai yang benar

5. Bawa ke Rumah Sakit

Pertolongan penderita dislokasi (tulang bergeser dari mangkuk sendi) sama dengan

pertolongan penderita fraktur.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -104/218

Page 31: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.1. Jenis Fraktur

Simple Fracture Greenstick Fracture Comminuted Fracture

Closed Fracture Open Fracture

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -105/218

A B C

D E

Page 32: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.2. Menghentikan pendarahan

Bleeding from the arm (A) is bandaged with Should blood seep though another pad (C + D)

the knot away from the bleeding site (B) is bandaged into place (E + F) over the stop

Gbr. 5.3. Dislokasi sendi bahu

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -106/218

A

B

C

D

E

Page 33: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.4. Bidai untuk Dislokasi Sendi Bahu

Gbr. 5.5. Tanda Patah Tulang

Normal

Closed Fracture

Open Fracture

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -107/218

Page 34: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.7. Bidai Pergelangan Tangan

Gbr. 5.8. Bidai Lengan dan Kaki

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -108/218

Page 35: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.9. Imobilisasi Kaki untuk pertolongan Cedera Pelvis

Gbr. 5.10. Teknik Bidai Kaki

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -109/218

Page 36: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.11. Penyangga untuk patah tulang lengan bawah

Gbr. 5.12. Membalut luka terbuka

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -110/218

B CA

Page 37: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.13. Penyangga untuk Fraktur Collarbone

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -111/218

A

B

C

D

A

B

Page 38: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.14. Stabilisasi leher

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -112/218

A

Page 39: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Place of rolled up blanket (or piece of clothing) ander

neck it self (A), while walking boots can be arranged to

stop sideways movement (B).

Gbr. 5.15. Bidai Leher

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -113/218

B

A

B

Page 40: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Roll up blanket (A), wrap it around the casualty’s troat

(B) (without impairing breathing) and then tie it at the

front (C)

Gbr. 5.16. Imobilisasi Benda AsinG

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -114/218

C

Page 41: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Kram / Cramp

Terjadi apabila banyak penumpukan asam laktat, kekurangan asam mineral karena

habis terpakai. Biasanya bagian yang paling sering terkena adalah ekstreminitas

bawah. Cara pertolongannya adalah mengusahakan otot yang kram tersebut untuk

berhenti berkontraksi. Penderita diberikan cairan pengganti ion tubuh yang hilang,

istirahat. Jangan memijat bagian yang kram, cukup diusap dengan balsem, atau

yang memberi rasa panas atau dingin sehingga rasa sakit tersamarkan misalkan

Conterpain. Kalau diperlukan penanganan yang cepat dapat digunakan klor ethyl.

Gbr. 5.17. Membalut luka tertusuk

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -115/218

A

Page 42: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

Gbr. 5.18. Penanganan Kram

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -116/218

B

C

A

Page 43: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

5.8. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Karena Terkena Arus Listrik

1. Bebaskan penderita dari arus listrik tersebut

2. Tempatkan penderita pada ruangan yang mempunyai cukup udara segar

3. Apabila penderita masih bernafas, baringkan telentang, buka semua

pakaian yang mengikat.

4. Rangsanglah kesadaran penderita dengan minyak wangi, cuka, dan

sebagainya, bila ia pingsan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -117/218

B

C

Page 44: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

5. Apabila penderita tidak bernafas (seolah-olah mati), lakukanlah pernafasan

buatan hingga penderita mulai bernafas lagi dan timbul tanda-tanda mati

yang nyata (adanya lebam mayat dan kuku mayat) ditemukan mati oleh

dokter.

6. Bila penderita mulai bernafas lagi, rangsanglah kesadarannya dengan cara

seperti pada item 4.

Cara pembebasan korban yang terkena aliran listrik

Pemutusan hubungan antara korban dan penghantar, harus dilakukan

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Hantaran harus sedapat mungkin dibuat bebas tegangan dengan

mempergunakan saklar-saklar atau dengan melepaskan alat-alat

pengaman atau dengan menarik hantaran itu sampai putus

menggunakan benda yang bukan logam (seperti sebilah kayu atau tali

yang dililitkan pada penghantar itu).

2. Dengan menarik korban dari tempat kecelakaan

3. Menarik hantaran dari tubuh korban dengan menggunakan pakaian

kering yang dipintalkan / diikatkan pada tali

4. Dengan menghubung singkatkan atau mentanahkan hantaran

Untuk menghindarkan atau mengurangi pengaruh arus listrik, para

penolong harus menempatkan diri dari atas papan yang kering, diatas

kain, pakaian kering, atau landasan-landasan serupa yang bukan logam.

5.9. Pertolongan pertama pada kecelakaan karena tenggelam- Dalam menolong orang yang akan tenggelam, peganglah dari belakang

untuk menjaga keamanan diri sendiri

- Peganglah dibawah ketiak atau di bawah dagunya dan lutut penolong

ditekan pada badan yang ditolong

- Jika perlu tutup hidung korban secara paksa dengan dua jari

- Setelah sampai di darat, kendorkan semua pakaian yang menyesakkan,

bersihkan mulut penderita dari pasir atau lumpur

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -118/218

Page 45: PERTOLONGAN PERTAMA121.100.16.220/webtjbtb/wp-content/uploads/perpustakaan... · Web viewPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN P3K

- Lepaskan gigi palsu penderita (jika ada)

- Telungkupkan badan penderita, berdirilah dengan kaki terbuka di tengah

badan penderita, sehingga penderita ada di posisi antara kedua

tungkainya

- Pegang dengan kedua tangan dekat rusuk yang paling bawah dan

angkatlah badan penderita, sehingga badan atau kepala menelungkup ke

lantai untuk mengeluarkan air yang masuk ke badan penderita

- Apabila pernafasan berhenti, segera lakukan pernafasan buatan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal -119/218