i PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN PELAKU GANTI JENIS KELAMIN (NON HERMAPRODIT) DITINJAU HUKUM ISLAM DAN HAM (Analisa Ketetapan No 595/pdt./P./1990/PN.SMG) SKRIPSI Oleh : Faqih Rizaldi 09120046 / 09400319 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM & FAKULTAS HUKUM JURUSAN SYARIAH (TWINNING PROGRAM) 2014
16
Embed
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENGABULKAN … · Motto: ساّنلل ... maupun referensi lain yang berkaitan dengan pokok bahasan. Hasil penelitian ... Waria dan Pengubahan Kelamin Ditinjau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN
PELAKU GANTI JENIS KELAMIN (NON HERMAPRODIT) DITINJAU
HUKUM ISLAM DAN HAM
(Analisa Ketetapan No 595/pdt./P./1990/PN.SMG)
SKRIPSI
Oleh :
Faqih Rizaldi
09120046 / 09400319
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM & FAKULTAS HUKUM
JURUSAN SYARIAH (TWINNING PROGRAM)
2014
ii
iii
iv
v
Ungkapan Pribadi:
“Hidup kalo hanya cari makan, minum, dan kerja sama saja dengan kambing,
Kambing seribu tahun pun tetap kambing”
Motto:
خريالّناس أنفعهم للّناس
“sebaik-baiknya manusia adalah
yang Bermanfaat bagi orang lain”
“Dalam dunia ini, tidak ada
kesilapan atau ketidaksengajaan.
Semua yang mendatangi kita adalah
untuk dipelajari”
vi
ABSTRAKSI
Nama : Faqih Rizaldi
NIM : 09120046/09400319
Judul : Pertimbangan Hakim dalam Mengabulkan Permohonan Pelaku
Ganti Jenis Kelamin (Non Hermaprodit) Ditinjau Hukum Islam
dan HAM.
(Analisa Ketetapan No 595/pdt./P./1990/PN.SMG)
Pembimbing : Cekli Setya Pratiwi, SH., LL.M.
Idaul Hasanah, M.HI
Berkembangnya zaman serta perkembangan dunia kedokteran, operasi
pergantian kelamin (non hermaprodit) sudah banyak terjadi, akan tetapi di
Indonesia sendiri masih belum ada Perundang-undangan yang mengatur masalah
ini, dan di hukum Islam pun tak ada yang secara rinci melarangnya ataupun
membolehkannya. Melihat realita yang ada, bahwa banyak para pelaku
mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri untuk mengesahkannya dan
mendapatkan status baru. Dengan demikian hakim mempunyai kewajiban untuk
melakukan penemuan hukum (rechtvinding) terhadap permaslahan ini. Bila hal ini
tidak diatur dengan tegas maka akan terjadi diskriminasi terhadap pemohonnya
karena tidak ada kesetaran di depan hukum. Namun terkadang dalam
pengaturannya kerap terjadi pro kontra antara hukum Islam dan hukum positif
sendiri. Adapun permasalahan yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah
bagaimanakah pertimbangan para hakim dalam mengabulkan permohonan
pemohon ganti jenis kelamin (non hermaprodit), yang terdapat pada kenetapan No
595/pdt./1990/PN.SMG, serta pandangan atau tinjauan hukum Islam dan Hak
Asasi Manusia HAM. Apabila terjadi pertentangan antara hukum Islam dan
hukum positif terkait masalah ini, manakah yang digunakan di Indonesia sebagai
negara hukum yang bermayoritas beragama Islam. Skirpsi ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif dengan metode atau teknik (content analysis) yaitu
menganalisa bahan hukum dan bahan non hukum yang ada, oleh karena itu
sumber penelitian diperoleh dari kitab-kitab atau buku-buku secara langsung
maupun referensi lain yang berkaitan dengan pokok bahasan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan memahami tujuan syari’ah atau maqasid syari’ah
dan meninjau pendapat para ulama’ serta prinsip-prinsip dan perundang-undangan
HAM terkait pembahasan ini, maka akan menentukan boleh tidaknya atau layak
tidaknya operasi ganti kelamin ini dilakukan. Hasil penelitian juga menunjukkan,
bila terjadi pertentangan antara hukum Islam dan hukum positif terkait masalah
ini, maka yang diharuskan merujuk pada hirarki perundang-undangan yang ada di
Indonesia, sebagai negara hukum.
Kata Kunci : Operasi pergantian kelamin, Hukum Islam, HAM
vii
ABSTRACT
Name : Faqih Rizaldi
NIM : 09120046/09400319
Title : Judge Consideration of Acceting Trans Gender doer’s proposal
based on Islamic law and Human Right.
(Analyzing Decision No 595/pdt/P/1990/PN.SMG)
Advisor : Cekli Setya Pratiwi, SH., LL.M.
Idaul Hasanah, M.Hi.
Civilization and medical field development reflect to the number increscent of
surgical/medical operation treatment of transgender. But today, Indonesia still has
no laws which organize that case, so do islamic laws, it does not explain it in
detail whether it allows or does not. Based on reality, there are many doers
proposed to the state court for legality ang getting new gender status. For that, it is
the obligatory of the judge to do the rechtvinding of that case. That will e
discrimination in the proposers for there is no equality of law perspective if it is
not organized straighly. But sometimes there must be pro and contra of Islamic
and conventional law decision through organizing process. The statement of
problem of this research is how the judge opinion in accepting the proposal of
Trans gender’s proposer. Which is situated in the decision No
595/pdt/P/1990/PN.SMG., and also Islamic law and Human Right perspective.
And which one will be used in Indonesia country that most of its population are
moslems if there is contradictive between them. This research used a qualitative
research with analyzing law material and non-law material as a method or
tehcnique of this research. So that the data was taken from the Islamic books and
books directly or from another references which are related with the discussion.
The result of the research showed that understanding Islamic law purposes and
analyzing Islamic expert’t (Ulama’) opinion, principles and laws of Human Right
related to this research, it will be decide whether the trans gender is allowed or
not, or it is proper or not. The result of research also showed that there must be
looking back to the Indonesia law hierarch as a state country if there is a
contradictive between Islamic and conventional laws.
Key Words : Trans gender surgical operation, Islamic Law, Human Right
viii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
السال م عليكم ورحمة هللا وبركاته
Alhamdulillah, segala Puji kepada Allah Subahanahu wa ta’ala semata
yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada seluruh makhluknya
serta memberikan kemudahan dan kelancaran kepada Penulis khususnya dalam
mengerjakan Tugas Akhir Penulisan Hukum yang berjudul “Pertimbangan
Hakim dalam Mengabulkan Permohonan Pelaku Ganti Jenis Kelamin (Non
Hermaprodit) Ditinjau Hukum Islam dan Ham (Analisa Ketetapan No
595/pdt./P./1990/PN.SMG) Sholawat serta Salam kami sampaikan kepada
baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, semoga kita dikumpukan
bersama beliau di dalam surga, amin ya rabbal ‘alamin.
Penulisan Skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) dan Sarjana Hukum (SH) pada Fakultas
Agama Islam dan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
Oleh karena itu, melakui kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Agama Islam UMM, Bapak Drs. Faridi, M.Si dan Dekan
Fakultas Hukum UMM, Bapak Dr. Sulardi, S.H, M.Si.
2. Ibu Cekli Setya Pratiwi, S.H.,LL.M. selaku pembimbing I dan Ibu Idaul
Hasanah, M.Hi selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu,
memberikan pikiran dan tenaganya untuk membimbing penulis dalam
menyelasikan Tugas Akhir Penulisan Hukum ini, serta terima kasih atas
ix
ilmu yang telah diberikan selama berkuliah di Fakultas Agama Islam dan
Fakultas Hukum.
3. Dosen-dosen pengajar di Fakultas Agama Islam dan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya kepada Bapak Drs.
Fathor Rohim, M.Ag selaku dosen wali, yang telah memberikan bekal
ilmu kepada Penulis, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu
memberikan rahmat dan memberkahi Bapak dan Ibu sekalian atas
pengabdian yang dilakukan dan semoga ilmu yang diberikan selalu
bermanfaat bagi Penulis dan menjadi lentera dalam menjalani kehidupan.
4. Ayahanda Drs H Mursidi dan Ibunda M Suyati yang telah memberi
dorongan, pengorbanan, didikan yang bermanfaat bagi penulis sehingga
memberikan motivasi tersendiri untuk tetap berjuang dan berusaha dalam
hidup ini.
5. Pondok Modern Gontor khususnya kepada DR. KH. Abdullah Syukri
Zarkasyi, MA., KH. Hasan Abdullah Sahal., dan KH. Syamsul Hadi
Abdan, S.Ag yang menjadikan penulis lebih mengerti akan arti hidup,
yang mendidik penulis menjadi insan lebih baik.
6. Alm KH. Abdullah Hasyim, yang telah memberikan pandangan agama
yang lebih dalam kepada penulis, semoga amal ibadahnya diterima oleh
Allah SWT, Amin ya Rabbal alamin.
7. Teman-teman yang selalu saling mengingatkan dalam kebaikan, Farid
Hidayat, Fajriannor, siti meisaroh, mita wahyuningsih, inayah, intania, dan
lain-lain yang tak bisa disebutkan satu-satu.
x
8. Teman-teman seperjuanganku di Fakultas Agama Islam, M Luthfi, M
Bashiruddin, M ozal, Relung Gharnisa, Nurul Karimah, Ahmad Syafi’i
Dahlan dan teman-teman yang lainnya yang tak bisa disebutkan satu per
satu, khususnya kepada teman-teman seperjuangan “Twinning Program”.
Semoga kalian semua menjadi orang yang sukses yang bisa memajukan
bangsa kita.
Akhir kata, semoga apa yang kita harapkan, kita cita-citakan terwujud untuk
hidup yang lebih baik dan barokah, jika ada kesalahan penulis memohon maaf
dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang