Page 1
PERTEMUAN VI
STATEMENT SWITCH
1. Tujuan Praktikum
1.1. Mahasiswa dapat memahami prosedur switch case.
1.2. Mahasiswa dapat mangaplikasikan switch case untuk membangun sebuah
program sederhana yang berkaitan.
2. Dasar Teori
2.1. Pengenalan switch case
Pada pertemuan sebelumnya telah dibuat beberapa program sederhana.
Diantaranya yaitu program factorial, permutasi, kombinasi, barisan dan deret
Fibonacci dan beberapa tugas lain. Program-program tersebut dapat
digabungkan menjadi sebuah paket program tunggal dalam sebuah nama file
yang terkonstruksi dalam beberapa kasus, dimana tiap kasus memuat tiap
program. Untuk hal ini, kita akan menggunakan sebuah statement
penggabungan pada matlab yaitu switch case.
Statement switch akan mengeksekusi sekumpulan instruksi didasarkan pada
nilai dari suatu atau variabel. Statement switch dinikuti dengan case. Struktur
kondisi switch case digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan
kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan melaksanakan
salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi yang ada di
dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan hingga ditemukan pernyataan
‘end’. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka
proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah ‘end’ ().
Perbedaan antara IF dan Switch Case adalah pada cara pengidentifikasikan
variabel. Jika IF mengizinkan nilai berupa jangkauan seperti >100, >=60 di
switch case nilai variabel harus merupakan bilangan / string yang
tetap.Program-program tersebut dapat digabung menjadi sebuah paket
program tunggal dalam sebuah nama file yang terkontruksi dalam beberapa
kasus dimana setiap kasus memuat tiap program. Untuk hal ini, kita akan
menggunakan statement penggabungan pada matlab yaitu switch case.
1
Page 2
Statement switch akan mengeksekusi sekumpulan intruksi didasarkan
pada nilai dari suatu ekspresi atau variable. Statement switch dinikuti oleh
case, berikut bentuk umum switch case
switch statement
case statement
perintah
case statement
perintah
.
.
.
otherwise
perintah
end
Bila sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada
penggunaan berulang-ulang suatu tes dengan argumen yang sama, kontruksi
switch – else akan lebih tepat digunakan ().
2.2. Program Gabungan Faktorial, Kombinasi dan Permutasi
1. Faktorial
Fungsi faktorial didefinisikan sebagai berikut:
n !∏k =1
n
k untuk semua n≥ 1
Untuk n yang sangat besar akan terlalu rumit untuk menghitung n!
menggunakan kedua definisi tersebut. Jika tidak terlalu penting atau
dibutuhkan pendekatan dari n! bisa dihitung menggunakan rumus berikut:
n !≈√2 πnnn
en
Ada juga terdapat definisi untuk factorial yaitumenggunakan fungsi
gamma:
r ( z )=∫0
∞
t ≈−1 e−t dt
2
Page 3
2. Kombinasi
Kombinasi adalah suatu susunan adalah suatu susunan objek-objek dari
sekumpulan objek tanpa memperhatikan urutan dari objek-objek itu. Untuk
pengibaran bendera diperlukan 3 orang murid, dari 5 calon yang sudah
terlatih, yaitu A, B, C, D, dan E. Dengan berapa macam susunan dapat
dipilih pengibar bendera dari ke-5 calon itu? Dari persoalan itu dapat
dibentuk susunan: ABC, ABD, ABE, ACD, ACE, ADE, BCD, BCE, BDE,
dan CDE. Urutan pada susunan semacam ini tidak penting (tidak
diperhatikan), artinya susunan ABC boleh juga disebut ACB, BCA, dan
sebagainya. Yang membedakan suatu susunan dengan susunan lainnya
adalah perbedaan unsur-unsurnya (objek-objeknya). Kombinasi terdiri dari
dua macam yaitu kombinasi pengulangan dan kombinasi tanpa pengu-
langan.
3. Permutasi
Permutasi dapat diartikan dengan susunan berbeda (tanpa pengulangan)
yang dapat dibentuk dari n objek yang disediakan, untuk mengisi r kotak.
Untuk tempat pertama dalam permutasi itu dapat diambil setiap objek
dari n objek yang ada, jadi ada n cara. Tempat kedua dapat ditempati setiap
objek kecuali satu unsur yang telah dipakai untuk tempat pertama, jadi ada
(n – 1) cara. Untuk tempat ketiga terdapat (n – 2) cara, tempat keempat ada
(n – 3) cara, dan seterusnya. Sehingga untuk tempat ke-r terdapat (n – r +1)
cara. Menurut prinsip perkalian, akan terdapat seperti berikut :
n(n – 1)(n – 2) … (n – r + 1) cara.
Masalah penyusunan kepanitian yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara dimana urutan dipertimbangkan merupakan salah satu contoh
permutasi. Jika terdapat orang (misalnya Amir, Budi, Sastro, Paijo dan
Cindy) yang akan dipilih untuk menduduki posisi tersebut maka dengan
menggunakan aturan pengisian tempat kita dapat menentukan banyaknya
panitia yang mungkin yaitu Pertama menentukan Ketua yang dapat
dilakukan sebanyak 5 cara, begitu Ketua ditentukan Sekretaris dapat
ditentukan dalam 4 cara. Setelah Ketua dan Sekretaris ditentukan
3
Page 4
selanjutnya Bendahara dapat ditentukan dalam 3 cara. Permutasi terdiri
dari permutasi pengulangan dan permutasi tanpa pengulangan ().
2.3. Program penggabungan GCD dan LCM
1. GCD
Suatu bilangan bulat a disebut pembagi b dan c jika a membagi b dan a
membagi c maka (a/b dan a/c). Tiap bilangan bulat tak nol hanya memiliki
sejumlah terbatas pembagi saja atau factor saja sehingga banyak pembagi
bersama unytuk b dan c hanya ada sejumlah batas saja kecuali untuk kasus
b=c=0. Bilangan 1 akan membagi tiap bilangan. Maka q merupakan
pembagi bersama dua bilangan bulat sembarang a dan b sehingga tiap
pasang bilangan buat akan selalu memiliki pembagi bersama atau factor
persekutuan. Jika paling kurang satu diantara bilangan-bilangan bulat b
dan c adalah tidak nol maka yang terbesar diantara pembagi-pembagi
bersamanya yang positif disebut pembagi bersama terbesar b dan c. Dapat
ditulis (b,c) sebagai PBT b dan c. Istilah Pembagi Bersama Terbesar (PBT)
di SD disebut Faktor Terbesar (FPB)
2. LCM
Bilangan-bilangan bulat a1, a2, a3,…….,an, masing-masing tak nol,
memiliki kelipatan bersama bersama b, jika aib untuk i = 1, 2, 3,
…………..,n. Untuk bilangan-bilangan bulat a1, a2, a3,…….,an, masing-
masing tak nol, Kelipatan Bersama Terkecil (KBT)mereka adalah bilangan
positif yang terkecil diantara kelipatan-kelipatan bersama untuk a1, a2, a3,
…….,an, itu(Jhonny, 2011).
4
Page 5
2.4. Soal latihan
1. Apa perbedaan contoh paket program gabungan Faktorial, Kombinasi, dan
Permutasi dengan paket program gabungan GCD dan LCM? jelaskan!
2. Buatlah algoritma dan paket program untuk menghitung luas bangun datar!
(persegi panjang, segitiga, dan trapesium).
3. Buatlah algoritma dan paket program untuk menghitung volume bangun
ruang! (kubus, balok, dan bola).
4. Buatlah algoritma dan paket program barisan dan deret! (aritmatika,
geometri, dan fibonacci).
5. Apa yang anda pahami mengenai statement penggabungan switch case?
Jelaskan!
6. Buat sebuah script program yang menampilkan output berikut ini:
5
Page 6
3. Algoritma
3.1. Menghitung Luas Bangun Datar
1. Definisikan judul program
2. Definisikan sebuah variabel sembarang (missal : s)
3. Tuliskan switch s
4. Tulis case 1
5. Copy script program Luas Persegi Panjang
6. Tulis case 2
7. Copy script program Luas Segitiga
8. Tulis case 3
9. Copy script program Luas Trapesium
10. Tuliskan otherwise
11. Tampilkan tulisan “Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket program
ini, silahkan pilih kembali”
12. Akhiri langkah 3
3.2. Menghitung Volume Bangun Ruang
1. Definisikan judul program
2. Definisikan sebuah variabel sembarang (missal : s)
3. Tuliskan switch sase
4. Tulis case 1
5. Copy script program Volume Kubus
6. Tulis case 2
7. Copy script program Volume Balok
8. Tulis case 3
9. Copy script program Volume Bola
10. Tuliskan otherwise
11. Tampilkan tulisan “Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket program
ini, silahkan pilih kembali”
12. Akhiri langkah 3
6
Page 7
3.3. Menghitung Barisan dan Deret (Aritmatika, Geometri, dan Fibonacci)
1. Barisan dan Deret Aritmatika
a. Definisikan judul program
b. Definisikan sebuah variabel sembarang (missal : s)
c. Tuliskan switch s
d. Tulis case 1
e. Copy script program Barisan Aritmatika
f. Tulis case 2
g. Copy script program Deret Aritmatika
h. Tuliskan otherwise
i. Tampilkan tulisan “Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket
program ini, silahkan pilih kembali”
j. Akhiri langkah 3
2. Barisan dan Deret Geometri
a. Definisikan judul program
b. Definisikan sebuah variabel sembarang (missal : s)
c. Tuliskan switch s
d. Tulis case 1
e. Copy script program Barisan Geometri
f. Tulis case 2
g. Copy script program Deret Geometri
h. Tuliskan otherwise
i. Tampilkan tulisan “Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket
program ini, silahkan pilih kembali”
j. Akhiri langkah 3
7
Page 8
3. Barisan dan Deret Fibonacci
a. Definisikan judul program
b. Definisikan sebuah variabel sembarang (missal : s)
c. Tuliskan switch s
d. Tulis case 1
e. Copy script program Barisan Fibonacci
f. Tulis case 2
g. Copy script program Deret Fibonacci
h. Tuliskan otherwise
i. Tampilkan tulisan “Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket
program ini, silahkan pilih kembali”
j. Akhiri langkah 3
8
Page 9
4. Flowchart
4.1. Menentukan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
Tidak
ya
Gambar 1. Flowchart menentukan KPK
9
Input: a, b
a1=a, b1=b, c=0, T=b
a≠ 0b-a>=0
T=a a=ba=b c=0
c=c+1b=b-a
P=(a1*b1)/b
KPK
Selesai
Mulai
Page 10
5. Listing
5.1. Menghitung Luas Bangun Datar (Persegi panjang, Segitiga, dan Trapesium)
Gambar . Listing Luas Bangun Datar
5.2. Menghitung Volume Bangun Ruang (Kubus, Balok, dan Bola)
Gambar . Listing Volume Bangun Ruang
10
Page 11
5.3. Menghitung Barisan dan Deret (Aritmatika, Geometri, dan Fibonacci)
1. Barisan dan deret Aritmatika
Gambar . Listing Baisan dan Deret Aritmatika
2. Barisan dan deret Geometri
Gambar . Listing Baisan dan Deret Geometri
11
Page 12
3. Barisan dan deret Fibonacci
Gambar . Listing Baisan dan Deret Fibonacci
5.4.
12
Page 16
6. Output
6.1. Menentukan KPK
Gambar 3. Output menentukan KPK
16
Page 17
7. Pembahasan
Untuk menyelesaikan soal nomor 1 yaitu jelaskan perbedaan contoh program
gabungan Faktorial, Kombinasi, dan Permutasi dengan paket program gabungan
GCD dan LCM. Perbedaannya ialah terletak pada struktur yang digunakan, pada
program faktorial, kombinasi dan permutasi menggunakan struktur for sedangkan
pada paket program GCD dan LCM menggunakan struktur while.
Untuk menyelesaikan soal nomor 2 yaitu menghitung luas bangun datar (persegi
panjang, segitiga, dan trapesium). Pada jendela editor kita menyelesaikan soal ini
dengan mengetik %menghitung luas bangun datar lalu enter. Kemudian ketik
function luas_bangun_datar dan enter. Lalu kita masukkan nama dan npm seperti
disp(' fadhilah '); dan disp(' f 1 a014026 ');.Selanjutnya kita input
s=input (' masukkan pilian anda :'). Pada langkah ini kita menggunakan
syntakswitch s, case 1, case 2, case 3, otherwise lalu end. Pada case 1 kita mencari
Luas persegi panjang yaitu dengan cara masukkan nilai p dan l dengan
menggunakan input misalnya p=input (‘ panjang persegi pajang=‘) ; dan
17
Page 18
l=input(‘lebar persegi panjang = ‘); kemudian kita masukkan rumusnya yaitu
Lp=p∗l ; dan tuliskan disp([‘ Luas Persegi Panjang=‘ , num2 str (Lp)]); . Untuk
case 2 kita mencari Luas segitiga yaitu dengan cara masukkan nilai a dan t dengan
menggunakan input misalnya a=input (‘ alas segitiga=‘); dan
t=input (‘ tinggisegitiga=‘); kemudian kita masukkan rumusnya yaitu
Ls=1/2∗(a∗t); dan tuliskan d isp([‘ Luas Segitiga=‘ ,num 2 str (Ls)]); . Sedangkan
pada case 3 kita mencari Luas trapesium yaitu dengan cara masukkan nilai t dan s
dengan menggunakan input misalnya t=input (‘ tinggi trapesium=‘ ); dan
s1=input (‘ sisi ab=‘ ); ,s2=input (‘ sisi bc=‘);, s3=input (‘sisi cd=‘ );, dan
s4=input (‘ sisida=‘ ); kemudian kita masukkan rumusnya yaitu
¿=(s1+s2 )∗t∗1/2 ; dan tuliskan disp([‘ LuasTrapesium=‘ ,num 2 str (¿)]);.
Kemudian ketik otherwise lalu tampilkan tulisan ‘Maaf pilihan anda tidak terdapat
pada paket program ini, silahkan pilih kembali’. Selanjutnya kita akhiri dengan
mengetik end. Lalu kita save dengan nama luas_bangun_datar.m. untuk mengetahui
hasilnya maka pada halaman command window kita ketik nama file yang kita
simpan tadi. Maka akan terdapat 3 pilihan, yang pertama yaitu untuk luas persegi
panjang, yang kedua untuk luas segitiga, dan yang ketiga untuk luas trapesium.
Setelah kita masukkan nilainya masing-masing untuk ketiga pilihan tersebut maka
akan menghasilkan hasil seperti yang terlihat pada output.
Untuk menyelesaikan soal nomor 3 yaitu menghitung volume bangun ruang
(kubus, balok, dan bola). Pada jendela editor kita menyelesaikan soal ini dengan
mengetik %menghitung volume bangun ruang lalu enter. Kemudian ketik function
volume_bangun_ruang dan enter. Lalu kita masukkan nama dan npm seperti
disp(' fadhilah ') ; dan disp(' f 1 a014026 ');.Selanjutnya kita input
s= input (' masukkan pilian anda :'). Pada langkah ini kita menggunakan switch s,
case 1, case 2, case 3, otherwise lalu end. Pada case 1 kita mencari Volume Kubus
yaitu dengan cara masukkan nilai s dengan menggunakan input misalnya
s=input (‘ sisikubus=‘ ); kemudian kita masukkan rumusnya yaitu Vk=s3 ; dan
tuliskan d isp([‘Volume kubus=‘ , num 2 str (Vk)]); . Untuk case 2 kita mencari
Volume Balok yaitu dengan cara masukkan nilai p, l dan t dengan menggunakan
input misalnya p=input (‘ panjangbalok=‘);,l=input (‘ lebar balok=‘); dan
t=input (‘ tinggibalok=‘); kemudian kita masukkan rumusnya yaitu Vb=p∗l∗t ;
18
Page 19
dan tuliskan disp([‘Volumebalok=‘ , num2 str (Vb)]); . Sedangkan pada case 3 kita
mencari Volume Bola yaitu dengan cara masukkan nilai r dengan menggunakan
input misalnya r=input (‘ jari− jaribola=‘); kemudian kita masukkan rumus
volume bola yaitu Vb=4 /3∗22/7∗r3 ;. Setelah itu tuliskan
d isp([‘Volume bola=‘ , num2 str(Vb)]); . Kemudian ketik otherwise lalu tampilkan
tulisan ‘Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket program ini, silahkan pilih
kembali’. Selanjutnya kita akhiri dengan mengetik end. Lalu kita save dengan nama
volume_bangun_ruang.m. untuk mengetahui hasilnya maka pada halaman command
window kita ketik nama file yang kita simpan tadi. Maka akan terdapat 3 pilihan,
yang pertama yaitu untuk volume kubus, yang kedua untuk volume balok, dan yang
ketiga untuk volume bola. Setelah kita masukkan nilainya masing-masing untuk
ketiga pilihan tersebut maka akan menghasilkan hasil seperti yang terlihat pada
output.
Untuk menyelesaikan soal nomor 4 yaitu menghitung barisan dan deret
(aritmatika, geometri, dan fibonacci). Pada soal ini berbeda pada soal sebelumnya
yaitu dalam soal no 4 ini kita mencari barisan dan deret dengan tidak
menggabungkannya sekaligus. Pada jendela editor kita menyelesaikan soal ini
dengan mengetik %menghitung barisan dan deret. Pertama kita mencari barisan dan
deret aritmatika. Pada jendela editor ketik function barisan_deret_aritmatika dan
enter. Lalu kita masukkan nama dan npm seperti disp(' fadhilah '); dan
disp(' f 1 a014026 ');. Lalu kita input s=input (' masukkan piliananda :' ). Pada
langkah ini kita menggunakan syntakswitch s, case 1, case 2, otherwise lalu end.
Untuk barisan dan deret ini kita menggunakan syntak for untuk tambahannya.Pada
case 1 kita mencari barisan aritmatika yaitu dengan cara masukkan nilai n,a,dan b
dengan menggunakan input misalnya n=input (‘ suku ken=‘ );,
a=input (‘suku pertama=‘ ) ;, dan b=input (‘beda=‘) ;,Kemudian kita
menggunakan syntak for yaitu for i=1 :n dan membentuk barisan Aritmatika, yaitu
A ( i )=a+ ( (i−1 )∗b ) lalu enter dan kemudian ketik end. Setelah itu ketik disp ¿.
Untuk case 2kita mencari deret aritmatika, hampir sama dengan barisan aritmatika
hanya saja dengan menambahkan JA yaitu dengan cara memasukkan nilai n, nilai a,
dan nilai b dengan cara input misalnya:
n=input ( ' suku ken¿' ) ;a=input ( ' suku pertama=' ) ;dan b=input (' beda='); dan
19
Page 20
membuat barisan Aritmatika yang dimisalkan sebagai A. kemudian kita
menggunakan syntak for yaitu for i=1 :n dan membentuk deret Aritmatika, yaitu
JA ( i )=(1/2 )∗(a+ A (i ) )¿Setelah itu ketik disp ¿. Kemudian ketik otherwise lalu
tampilkan tulisan ‘Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket program ini, silahkan
pilih kembali’. Selanjutnya kita akhiri dengan mengetik end. Lalu kita save dengan
nama barisan_deret_aritmatika.m. untuk mengetahui hasilnya maka pada halaman
command window kita ketik nama file yang kita simpan tadi. Maka akan terdapat 2
pilihan, yang pertama yaitu untuk barisan aritmatika, yang kedua untuk deret
artimatika. Setelah kita masukkan nilainya masing-masing untuk kedua pilihan
tersebut maka akan menghasilkan hasil seperti yang terlihat pada output. Untuk
mencari barisan dan deret geometri, pada jendela editor ketik function
barisan_deret_geometri dan enter. Lalu kita masukkan nama dan npm seperti
disp(' fadhilah '); dan disp(' f 1 a014026 ');. Lalu kita input
s=input (' masukkan piliananda :' ). Pada langkah ini kita menggunakan syntak
switch s, case 1, case 2, otherwise lalu end. Untuk barisan dan deret ini kita
menggunakan syntak for untuk tambahannya. Pada case 1 kita mencari barisan
geometri yaitu dengan cara masukkan nilai n, a, dan r dengan input
misalnya n=input (‘ suku ken=‘ );,a=input (‘suku pertama=‘ ) ;, dan
r=input (‘ rasio=‘ ) ;,Kemudian kita menggunakan syntak for yaitu for i=1 :n dan
membentuk barisan geometri, yaitu G ( i )=a∗(r(i−1 )) lalu enter dan kemudian ketik
end. Setelah itu ketik disp ¿. Untuk case 2kita mencari deret geometri, hampir sama
dengan barisan geometri hanya saja dengan menambahkan JG yaitu dengan cara
memasukkan nilai n, nilai a, dan nilai r dengan menggunakan input misalnya:
n=input ( ' suku ken¿' ) ;a=input ( ' suku pertama=' ) ;dan r=input (' rasio='); dan
membuat barisan Geometri yang dimisalkan sebagai G. kemudian kita
menggunakan syntak for yaitu for i=1 :n dan membentuk deret Geometri, yaitu
JG (i )=(a∗(1−r(i))) /(1−r)Setelah itu ketik disp ¿Kemudian ketik otherwise lalu
tampilkan tulisan ‘Maaf pilihan anda tidak terdapat pada paket program ini, silahkan
pilih kembali’. Lalu kita akhiri dengan mengetik end. Kemudian kita save file
tersebut dengan nama barisan_deret_geometri.m. Untuk mengetahui hasilnya maka
pada halaman command window kita ketik nama file yang kita simpan tadi. Maka
20
Page 21
akan terdapat 2 pilihan, yang pertama yaitu untuk barisan geometri, yang kedua
untuk deret geometri. Setelah kita masukkan nilainya masing-masing untuk kedua
pilihan tersebut maka akan menghasilkan hasil seperti yang terlihat pada
output.Untuk mencari barisan dan deret fibonacci, pada jendela editor ketik
function barisan_deret_fibonacci dan enter. Lalu kita masukkan nama dan npm
seperti disp(' fadhilah ') ; dan disp(' f 1 a014026 ');. Lalu kita input
s=input (' masukkan piliananda :' ). Pada langkah ini kita menggunakan syntak
switch s, case 1, case 2, otherwise lalu end. Untuk barisan dan deret ini kita
menggunakan syntak for untuk tambahannya. Pada case 1 kita mencari barisan
fibonacci yaitu dengan cara masukkan nilai n dengan input
misalnya n=input (‘ n=‘ ) ;, Kemudian kita menggunakan syntak for yaitu for i=3 :n
dan membentuk barisan fibonacci, yaitu F ( i )=F ( i−1 )+ F ( i−2 ) lalu enter dan
kemudian ketik end. Setelah itu ketik disp ¿. Untuk case 2kita mencari deret
fibonacci yaitu dengan cara memasukkan nilai n dengan menggunakan input
misalnya: n=input ( ' suku ken¿' ) ;dan membuat barisan Fibonacci yang dimisalkan
sebagai F. kemudian kita menggunakan syntak for yaitu for i=1 :n dan membentuk
deret Fibonacci, yaitu JG (i )=(a∗(1−r(i))) /(1−r JF (i )=JF+F ( i )). Setelah itu ketik
disp ¿. Kemudian ketik otherwise lalu tampilkan tulisan ‘Maaf pilihan anda tidak
terdapat pada paket program ini, silahkan pilih kembali’. Lalu kita akhiri dengan
mengetik end. Kemudian kita save file tersebut dengan nama
barisan_deret_fibonacci.m. Untuk mengetahui hasilnya maka pada halaman
command window kita ketik nama file yang kita simpan tadi. Maka akan terdapat 2
pilihan, yang pertama yaitu untuk barisan fibonacci, yang kedua untuk deret
fibonacci. Setelah kita masukkan nilainya masing-masing untuk kedua pilihan
tersebut maka akan menghasilkan hasil seperti yang terlihat pada output.
Untuk menyelesaikan soal nomor 5 yaitu menjelaskan apa yang dipahami
tentang statement penggabungan switch case. Menurut saya Statement
penggabungan dengan struktur switch case digunakan untuk menggabungkan
beberapa program dengan statement atau perintah-perintah dalam M-File yang
membentuk sebuah paket program tunggal dalam sebuah nama file yang
terkonstruksi dalam beberapa kasus, dimana setiap kasusnya memuat masing-
masing program tersebut.
21
Page 22
Untuk menyelesaikan soal no 6 yaitu membuat sebuah script program yang
menampilkan output berikut :
8. Kesimpulan
Dari materi pembahasan yang sudah dibahas sebelumnya, ada beberapa hal yang
dapat diingat dan diketahui yaitu:Matlab adalah salah satu software yang mampu
menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan matematika, komputasi, analisis
data, algoritma, struktur while dan juga struktur pengulangan for sehingga semua
diharapkan memahami prosedur pengulangan pada matlab, pada materi praktikum
kali ini yang dipelajari adalah statement witch agar setiap praktikan diharapkan
dapat mengaplikasikan prosedur pengulangan untuk membangun sebuah program
sederhana berkaitan, matlab adalah salah satu software yang pengeksekusiannya
tergantung pada apa yang diinputkan pada M-File, dapat menyelesaikan paket
program gabungan kombinasi, factorial dan permutasi dengan program Matlab,
menyelesaikan paket program gabungan GCD dan LCM dengan Matlabserta dapat
menyelesaikan paket program gabungan barisan dan deret Aritmatika, Geometri,
danFibonacci.
22
Page 23
DAFTAR PUTAKA
Adisaputra,DJ.2012.http://djadisaputra.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-
struktur-if-matlab.html.Diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul 22:05
WIB.
Fauzi, Yulian, S.Si.,M.Si. 2015. Modul Praktikum Pengantar Ilmu Komputer.
Universitas Bengkulu: Bengkulu. Diakses pada tanggal 26 november 2015,
pukul 22:10 WIB.
Julanti.2011.http://herirustamaji.files.wordpress.com/2011/12/bab-2-mengatur-alur-
program1.pdf.Diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul 13:05 WIB.
Kurnia.2013.GUI.http://thedarku_tterflies.blogspot.com/2013/11/gui-matlab.html.
Diakses pada tanggal 26november 2015, pukul 15:49 WIB.
Mathworks.2012.http://www.mathworks.com/help/matlab/ref/wavread.html. Diakses
pada tanggal 26 november 2015, pukul 22:22 WIB.
23