Top Banner
MK PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN WAHYU HANDAYANI, S.Pi, MBA, MP SUB BAHASAN: EVALUASI DALAM PENYULUHAN
26

Pertemuan Ttg Evaluasi Penyuluhan

Sep 14, 2015

Download

Documents

Naufal Nadia

Presentasi Penyuluhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MK Perencanaan Program Penyuluhan

MK Perencanaan Program PenyuluhanWAHYU HANDAYANI, S.Pi, MBA, MPSUB BAHASAN: EVALUASI DALAM PENYULUHAN Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhanSebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien, dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang Penyuluh seharusnya dapat melakukan kegiatan evaluasi dengan benar dan harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu, maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.Manfaat dari hasil evaluasi penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku petani/nelayan, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian dan pelaksanaan penyuluhan pertanian dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian. Pelaporan hasil kegiatan penyuluhan pertanian sangat penting sebagai penyampaian informasi, sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan olehpimpinan/penanggung jawab kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan dan erbaikan perencanaan berikutnya.Stephen Isaac dan William B. Michael seperti yang dikutip oleh Lababa (2008), MODEL MODEL EVALUASI dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu:1. Goal Oriented EvaluationDalam model ini, seorang evaluator secara terus menerus melakukan pantauan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian yang terus-menerus ini utk menilai kemajuan kemajuan yang dicapai peserta program serta efektifita

2. Decision Oriented Evaluation program. Dalam model ini, evaluasi harus dapat memberikan landasan berupa informasi-informasi yang akurat dan obyektif bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan program.3. Transactional EvaluationDalam model ini, evaluasi berusaha melukiskan proses sebuah program dan pandangan tentang nilai dari orang orang yang terlibat dalam program tersebut4. Evaluation ResearchSebagaimana disebutkan diatas, penelitian evaluasi memfokuskan kegiatannya pada penjelasan dampak-dampak pendidikan serta mencari solusi-solusi terkait engan strategi instruksional.

5. Goal Free EvaluationModel yang dikembangkan oleh Micheal Scriven ini yakni Goal Free Evaluation Model justru tidak memperhatikan apa yang menjadi tujuan program sebagaimana model Goal Oriented Evaluation. Yang harus diperhatikan justru adalah bagaimana proses pelaksanaan program, dengan jalan mengidentifikasi kejadian-kejadian yang terjadi salama pelaksanaannya, baik hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif.

6. Adversary EvaluationModel ini didasarkan pada prosedur yang digunakan oleh lembaga hukum. Dalam prakteknya, model adversary, terdiri atas empat tahapan yaitu:1. Mengungkapkan rentangan isu yang luas dengan cara melakukan survey berbagai kelompok yang terlibat dalam satu program untuk menentukan kepercayaan itu sebagai isu yang relevan.2. Mengurangi jumlah isu yang dapat diukur.3. Membentuk dua tim evaluasi yang berlawanan dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berargumen.4. Melakukan sebuah dengar pendapat yang formal. Tim evaluasi ini kemudian mengemukakan argumen-argumen dan bukti sebelum mengambil keputusan.

Salah satu contoh Model Evaluasi yang lainnya yaitu: Decision Oriented Evaluation adalah Model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Model ini melihat kepada empat dimensi yaitu Dimensi Konteks, dimensi Input, dimensi Proses, dan dimensi Produk. Keunikan model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat pengambil keputusan (decission) yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuah program. Keunggulan model CIPP memberikan suatu format evaluasi yang komprehensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu tahap konteks, masukan, proses dan produk

TIGA MACAM EVALUASIEvaluasi awal (pra-evaluation), yang merupakan kegiatan paling awal dari proses pengembangan program. Kegiatan ini merupakan upaya pengumpulan data situasi yang digunakan untuk perumusan masalah yang akan ditangani oleh kegiatan lembaga penyuluh. Data situasi yang merupakan hasil evaluasi oleh byrn disebut benchmark yang berarti keadaan awal sebelum kegiatan dilakukan. Di kalangan pendidikan, kegiatan ini biasa disebut pre-test dan kegiatan semacam yang dimaksud adalah untuk mengetahui perilaku awal dari murid sebelum dididik. Studi kelayakkan (feasibility studi) dapat digolongkan ke dalam evaluasi jenis ini. Dalam evaluasi ini sering pula (dan biasa dilakukan) analisis yang ditujukan untuk menilai rencana yang sudah terumuskan. Penilaian usulan proyek merupakan contoh yang relevan untuk evaluasi jenis ini.

Evaluasi proses (proccess-evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan selama sesuatu proses sedang berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap komponen-komponen proses (unsur-unsur dan kegiatan) yang dilibatkan dalam program penyuluhan, untuk mengetahui apakah kegiatan selalu mengacu pada tujuan. Pemantauan, supervisi dan pengawasn dapat digolongkan ke dalam evaluasi jenis ini. Sering pula terjadi evaluasi proses tidak sempat dilakukan pada saat proses sedang berlangsung, karena berbagai alasan. Pada kejadian ini dapat pula dilakukan evaluasi terhadap komponen proses pada akhir program. Evaluasi ini lebih bersifat menyeluruh terhadap semua komponen proses dalam program penyuluhan, serta lebih ditujukan untuk melihat antara kaitan berbagai komponen dengan tujuan. Beberapa kalangan menyebutkan evaluasi proses ini sebagai evaluasi pelaksanaan yang pada dasarnya sama saja.

Evaluasi akhir (ends-evaluation) adalah evaluasi pada akhir suatu program untuk mengukur sampai sejauh mana program telah mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan semula. Evaluasi jenis ini yang paling sering dilakukan oleh berbagai kalangan pada berbagai program atau kegiatan. Analisis yang sederhana dilakukan dengan membandingkan data situasi awal dengan data situasi setelah program diselesaikan. Namun sesungguhnya yang paling penting dilakukan agar manfaat evaluasi dapat diperoleh sebesar-besarnya adalah apabila kita mampu mendeteksi penyebab terjadinya pencapaian tujuan baik pada kejadian gagal maupun kejadian berhasil. Diingatkan sekali lagi bahwa evaluasi dimaksudkan antara lain sebagai pengalaman belajar, umpan balik dan motivasi. Oleh karena itu evaluasi terhadap keseluruhan komponen proses perlu dilakukan dengan secermat-cermatnya. Termasuk ke dalam evaluasi ini adalah post-test, evaluasi berbagai proyek dan program dengan pengukuran benefit-cost ratio dan input-ouput ratio serta evaluasi hasil termasuk perhitungan laba-rugi pada neraca akhir tahun pembukuan di kalangan pengusaha.

Apa saja yang dievaluasi:KAWASAN KOGNITIFKAWASAN PSIKOMOTORKAWASAN AFEKTIF

(1)KNOWLEDGE(Pengetahuan)MendefinisikanMendeskripsikanMengidentifikasikanMendaftarkanMenjodohkanMenyebutkanMenyatakan (status)Mereproduksi(Pemahaman)MempertahankanMembedakanMenduga (estimate)MenerangkanMemperluasMenyimpulkanMenggeneralisasiMemberikan contohMenuliskan kembaliMemperkirakan(Aplikasi)MengubahMenghitungMendemonstrasikanMenemukanMemanipulasikanMemodifikasikanMengoperasikanMeramalkanMenyiapkanMenghasilkanMenghubungkanMenunjukanMemecahkanMenggunakan(2)COMPREHENSION(3)APLICATION

KAWASAN KOGNITIF

(4)ANALYSIS

(Analisis)MemperinciMenyusun DiagramMembedakanMengidentifikasikanMengilustrasikanMenyimpulkanMenunjukanMenghubungkanMemilihMemisahkanMembagi (subdevides)

(Sintesis)MengkategorisasiMengkoordinasiMengarangMenciptakanMembuat DesainMenjelaskanMemodifikasikanMengorganisasiMenyusunMembuat RencanaMengatur KembaliMerekonstruksikanMenghubungkanMereorganisasiMerevisi, menulis, kembali menuliskan, menceritakan(Evaluasi)MenilaiMembandingkanMenyimpulkanMempertahankanMengkritikMendeskripsikanMembedakanMenerangkanMemutuskanMenafsirkanMenghubungkanMembantu (supports)(5)SYNTHESIS(6)EVALUATION

KAWASAN KOGNITIF

(1)IMITATION

(Peniruan)Meniru gerak yang telah diamati(Penggunaan)Menggunakan konsep untuk melakukan gerak(Ketepatan)Melakukan gerak dengan teliti dan benar(2)MANIPULATION(3)PRECISION

KAWASAN PSIKOMOTOR

(4)ARTICULATION

(Perangkaian)Merangkaikan berbagai gerakan secara berkesinambungan(Naturalisasi)Melakukan gerak secara wajar dan efisien(5)NATURALISATIONKAWASAN PSIKOMOTOR

(1)RECIEVING

(Pengenalan)Ingin MenerimaIngin MenghadiriSadar akan suatu situasi objek, fenomena(Pemberian Respon) Aktif hadir berpartisipasi

(Penghargaan terhadap Nilai)Menerima nilai-nilaiSetia kepada nilai-nilaiMemegang teguh nilai-nilai(2)RESPONDING(3)VALUING

KAWASAN AFEKTIF(4)ORGANIZATION(Pengorganisasian)Menghubungkan nilai-nilai dengan yang telah dipegangnyaMengintregasikan nilai tersebut ke dalam hidupnya

(Pengamalan)Internalisasi nilai-nilai menjadi pola hidup(5)CHARACTERIZATIONKAWASAN AFEKTIFTHANK YOU