PERTEMUAN KESEPULUH

PERTEMUAN KESEPULUH

• PERKEMBANGAN HISTORIOGRAFI ASIA TENGGARA

PENULISAN SEJARAH (HISTORIOGRAFI) ASIA TENGGARA

• HISTORIOGRAFI TRADISIONAL.• CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI

TRADISIONAL.• HISTORIOGRAFI MODERN.• CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI MODERN.

HISTORIOGRAFI TRADISIONAL

• PENGARUH AGAMA BUDHA DI MUANGTHAI DAN KAMBOJA.

• PENGARUH ISLAM DI MALAYSIA, INDONESIA DAN FILIPINA SELATAN.

• PENGARUH AGAMA DAN BUDAYA CINA DI VIETNAM.

• PENGARUH AGAMA KRISTEN DI FILIPINA.

PENGARUH AGAMA BUDHA• YAZAWIN (KRONIK BIRMA) :A.TULISAN ASLI BIRMAB.DISUSUN OLEH BIARAWAN DAN BRAHMANA

TERPELAJAR.C.MENGANDUNG BAHAN BERHARGA UNTUK

BAHAN TULISAN AWAL ORANG EROPA.* MUANGTHAI, KRONIK MUSNAH KETIKA

AYUTHIA DISERBU BIRMA 1767. YANG MASIH ADA PONGSAWADAN.

PENGARUH ISLAM

• INDONESIA : BABAD DIPONEGORO, SEJARAH BANTEN, DI SULAWESI SELATAN.

• MALAYSIA : KITAP SEJARAH MELAYU, SHAIR PERANG MENGKASAR, MISA MELAYU, HIKAYAT ABDULLAN DSB.

PENGARUH CINA

• CINA MENGUASAI INDOCHINA.• KARYA MASIH DITULIS SEPANJANG

ABAD 19 DAN AWAL 20.• INDHOCINA TERPENGARUH AGAMA

BUDHA THERAVADA.

PENGARUH KRISTEN

• HISTORIOGRAFI TRADISIONAL KATOLIK ROMA.

• BERKEMBANG SAMPAI ABAD 19 DAN SISANYA MASIH ADA SAMPAI SEKARANG.

CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL.

• PERSAMAAN :1. KUAT DALAM GENEOLOGI, LEMAH DALAM

KRONOLOGIS DAN DETIL BIOGRAFIS.2. TEKANAN PADA GAYA BERCERITA, ANEKDOT

DAN SEJARAH UNTUK PENGAJARAN AGAMA.3. SEKULER, LEBIH PADA KINGSHIP (RAJA)4. MENGESAMPINGKAN SEBAB AKIBAT.

CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL.

• PERBEDAAN :1.AGAMA.2.KEPENTINGAN NASIONAL.3.BAHASA.4.KEBIJAKAN RAJA YANG BERAGAM.

HISTORIOGRAFI MODERN

• SEBELUM PD II :- ABAD 16-19 : HIST EROPA.- ABAD 19 AWAL 20 : SEJARAH

KUNO, SEJ KOLONIAL DAN PERIODE TENGAH.

- MUANGTHAI DAN PILIPINA : ADA UNIVERSITAS.

HISTORIOGRAFI MODERN

• SESUDAH PD II :- DGE HALL : ASIA TENGGARA SEBAGAI SATU

UNIT SEJARAH.- VAN LEUR : PENULISAN SEJARAH ASIA

TENGGARA.- WADAH SEJARAWAN ASIA.- ANTHONY REID : SEJARAH TOTAL.

CIRI HISTORIOGRAFI MODERN.

• MENERAPKAN METODE ILMIAH.• KONFRONTASI : NASIONALISME.