Top Banner

of 14

Pertemuan I Teknologi Bahan

Jan 08, 2016

Download

Documents

Aulia Achmad

pertemuan 1 teknologi bahan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

Teknologi BahanBETONBetonAgregatSemenBentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air)Sesungguhnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.Bahan Bangunan Laut:Logam : baja dan non bajaNon Logam : beton dan kayuAdukancampuran antara agregat halus dan semen portland atau jenis semen hidraulik yang lain dan air

Agregatmaterial granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah, dan kerak tungku pijar, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton atau adukansemen hidraulikagregat haluspasir alam sebagai hasil disintegrasi 'alami' batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mmagregat kasarkerikil sebagai hasil disintegrasi 'alami' dari batuan atau berupa batu pecah yang diperolehdari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mmagregat ringanagregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi sebesar 1.100 kg/m3atau kurangbahan tambahansuatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang ditambahkan ke dalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnyabeton bertulangbeton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerjabeton-normalbeton yang mempunyai berat satuan 2 200 kg/m3 sampai 2 500 kg/m3 dan dibuat menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecahbeton pracetakelemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunanbeton polosbeton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimumbeton prategangbeton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerjaJenis-jenis betonkuat nominalkekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuaikuat perlukekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasikuat rencanakuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan kuat tarik belah fctkuat tarik beton yang ditentukan berdasarkan kuat tekan-belah silinder beton yang ditekan pada sisi panjangnyakuat tarik lelehkuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam MPakuat tekan beton yang disyaratkan ( fc)kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa. Bila nilai fc di dalam tanda akar, maka hanya nilai numerik dalam tanda akar saja yang dipakai, dan hasilnya tetap mempunyai satuan MPaKekuatan BetonPengujian bahan1) Pengawas lapangan berhak memerintahkan diadakan pengujian pada setiap bahan yang digunakan pada pelaksanaan konstruksi beton untuk menentukan apakah bahan tersebut mempunyai mutu sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan.2) Pengujian bahan dan pengujian beton harus dibuat sesuai dengan tata cara-tata cara pengujian bahan 3) Laporan lengkap pengujian bahan dan pengujian beton harus tersedia untuk pemeriksaan selama pekerjaan berlangsung dan pada masa 2 tahun setelah selesainya pembangunan.SemenSemen harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:(1) SNI 15-2049-1994, Semen portland.(2) Spesifikasi semen blended hidrolis (ASTM C 595 ), kecuali tipe S dan SA yang tidak diperuntukkan sebagai unsur pengikat utama struktur beton.(3) "Spesifikasi semen hidrolis ekspansif" (ASTM C 845).

Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuranSyarat dan Ketentuan Campuran BetonAgregatAgregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:(1) Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C 33).(2) SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur.

Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi:(1) 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan, ataupun(2) 1/3 ketebalan pelat lantai, ataupun(3) 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsongCatatan:Tendon adalah elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen tersebut, yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada betonSyarat dan Ketentuan Campuran BetonA i r1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.2) Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan. 3) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan berikut terpenuhi:(a) Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama.(b) Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50 mm) (ASTM C 109 ).Syarat dan Ketentuan Campuran BetonBahan tambahan1) Bahan tambahan yang digunakan pada beton harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pengawas lapangan.2) Untuk keseluruhan pekerjaan, bahan tambahan yang digunakan harus mampu secara konsisten menghasilkan komposisi dan kinerja yang sama dengan yang dihasilkan oleh produk yang digunakan dalam menentukan proporsi campuran beton.3) Kalsium klorida atau bahan tambahan yang mengandung klorida tidak boleh digunakan pada beton prategang, pada beton dengan aluminium tertanam, atau pada beton yang dicor dengan menggunakan bekisting baja galvanis.4) Bahan tambahan pembentuk gelembung udara harus memenuhi SNI 03-2496-1991,Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung untuk beton.Syarat dan Ketentuan Campuran Beton5) Bahan tambahan pengurang air, penghambat reaksi hidrasi beton, pemercepat reaksi hidrasi beton, gabungan pengurang air dan penghambat reaksi hidrasi beton dan gabungan pengurang air dan pemercepat reaksi hidrasi beton harus memenuhi Spesifikasi bahan tambahan kimiawi untuk beton (ASTM C 494) atau Spesifikasi untuk bahan tambahan kimiawi untuk menghasilkan beton dengan kelecakan yang tinggi " (ASTM C 1017).6) Abu terbang atau bahan pozzolan lainnya yang digunakan sebagai bahan tambahan harus memenuhi Spesifikasi untuk abu terbang dan pozzolan alami murni atau terkalsinasi untuk digunakan sebagai bahan tambahan mineral pada beton semen portland (ASTM C 618).7) Kerak tungku pijar yang diperhalus yang digunakan sebagai bahan tambahan harus memenuhi Spesifikasi untuk kerak tungku pijar yang diperhalus untuk digunakan pada beton dan mortar(ASTM C 989).8) Bahan tambahan yang digunakan pada beton yang mengandung semen ekpansif(ASTM C 845) harus cocok dengan semen yang digunakan tersebut dan menghasilkan pengaruh yang tidak merugikan.9) Silica fume yang digunakan sebagai bahan tambahan harus sesuai dengan Spesifikasi untuk silica fume untuk digunakan pada beton dan mortar semen-hidrolis (ASTM C 1240).Syarat dan Ketentuan Campuran BetonPenyimpanan bahan-bahan1) Bahan semen dan agregat harus disimpan sedemikian rupa untuk mencegahkerusakan, atau intrusi bahan yang mengganggu.2) Setiap bahan yang telah terganggu atau terkontaminasi tidak boleh digunakan untukpembuatan beton.Persyaratan keawetan betona.Rasio air - semenRasio air-semen yang disyaratkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 harus dihitung menggunakan berat semen, sesuai dengan ASTM C 150, ASTM C 595 M, atau ASTM C 845, ditambahdengan berat abu terbang dan bahan pozzolan lainnya sesuai dengan ASTM C 618, kerak sesuai dengan ASTM C 989, dan silica fume sesuai dengan ASTM C 1240, bilamana digunakan.Pengaruh lingkunganBeton yang akan mengalami pengaruh lingkungan seperti yang diberikan pada Tabel 1 harus memenuhi rasio air-semen dan persyaratan kuat tekan karakteristik beton yang ditetapkan pada tabel tersebut.Syarat dan Ketentuan Campuran BetonTabel 1 Persyaratan untuk pengaruh lingkungan khusus

Pengaruh lingkungan yang mengandung sulfat1) Beton yang dipengaruhi oleh lingkungan yang mengandung sulfat yang terdapat dalam larutan atau tanah harus memenuhi persyaratan pada Tabel 2, atau harus terbuat dari semen tahan sulfat dan mempunyai rasio air-semen maksimum dan kuat tekan minimum sesuai dengan Tabel 2.2) Kalsium klorida sebagai bahan tambahan tidak boleh digunakan pada beton yang dipengaruhi oleh lingkungan sulfat yang bersifat berat hingga sangat berat, seperti yang ditetapkan pada Tabel 2.Tabel 2 Persyaratan untuk beton yang dipengaruhi oleh lingkungan yang mengandung sulfat

Perlindungan tulangan terhadap korosi1) Untuk perlindungan tulangan di dalam beton terhadap korosi, konsentrasi ion kloridamaksimum yang dapat larut dalam air pada beton keras umur 28 hingga 42 hari tidak bolehmelebihi batasan yang diberikan pada Tabel 3. Bila dilakukan pengujian untuk menentukankandungan ion klorida yang dapat larut dalam air, prosedur uji harus sesuai dengan ASTM C1218.Tabel 3 Kandungan ion klorida maksimum untuk perlindungan baja tulangan terhadap korosi

2) Persyaratan nilai rasio air-semen dan kuat tekan beton pada Tabel 1, dan persyaratantebal selimut beton pada 9.7 harus dipenuhi apabila beton bertulang akan berada padalingkungan yang mengandung klorida yang berasal dari air garam, air laut, atau cipratan darisumber garam tersebut. Lihat ketentuan 20.16 untuk tendon kabel prategang tanpa lekatan.