AKUNTANSI MANAJEMEN 1. RMK Chapter 12: The Balanced Scorecard 2. Critical Review: Linking Balanced Scorecard with Size and market Factors: Impact on Organizational Performance -Hoque and James (2000) Dosen Pengampu : Dra. Y Anni Aryani, M Prof Acc., Ph.D., Ak, CA Oleh Kelompok 4: LELYA FETRI APRILIANA S431402016 MILA PURANI SISTIYAN S431402020 OKTA JONATHAN SIPASULTA S431402025 Semester 1, Kelas Reguler 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
AKUNTANSI MANAJEMEN
1. RMK Chapter 12:
The Balanced Scorecard
2. Critical Review:
Linking Balanced Scorecard with Size and market Factors:
Impact on Organizational Performance -Hoque and James
(2000)
Dosen Pengampu : Dra. Y Anni Aryani, M Prof Acc., Ph.D., Ak, CA
Oleh Kelompok 4:
LELYA FETRI APRILIANA S431402016
MILA PURANI SISTIYAN S431402020
OKTA JONATHAN SIPASULTA S431402025
Semester 1, Kelas Reguler 1
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
RMK Chapter 12: THE BALANCED SCORECARD
Definisi Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) adalah penjabaran misi dan strategi organisasi ke dalam
seperangkat ukuran kinerja untuk mengendalikan kegiatan organisasi. Dengan balance
scorecard, tujuan sebuah divisi dalam perusahaan tidak hanya dinyatakan dalam suatu
ukuran keuangan, melainkan dijabarkan lebih lanjut ke dalam ukuran non keuangan.
Links effects (disebut juga dengan tujuan organisasional seperti tingkat keuntungan)
dengan penyebab, seperti pelanggan atau kepuasan karyawan.
Hubungan Balanced Scorecard dengan Perencanaan Perusahaan
Dalam kaitannya dengan proses perencanaan perusahaan, balanced scorecard
memungkinkan perusahaan untuk dapat mengintegrasikan antara perencanaan strategik
dengan proses penyusunan anggaran tahunan. Dalam menetapkan target dengan jangka
waktu 3-5 tahun untuk pengukuran statejik, manajer sekaligus harus juga meramalkan
target tahunan yang harus dicapai agar dapat mencapai target jangka panjang tersebut.
Dengan demikian anggaran tahunan yang dibuat oleh perusahaan akan mencerminkan
rencana perusahaan yang sudah sesuai dengan strategi bersaing perusahaan.
Proses Penjabaran Strategi ke Inisiatif
Visi dan strategi
Keuangan Pelanggan Proses Infrastruktur
Keuangan
Ukuran
Target
Inisiatif
Proses Penjabaran Strategi ke Ukuran Kinerja
Balanced Scorecard dan Pengukuran Kinerja
BSC adalah filosofi pengukuran kinerja. Konsep BSC mengakui pentingnya mengukur
kinerja pada beberapa dimensi keuangan dan non keuangan untuk mempengaruhi kinerja
bisnis.
Bagaimana BSC Dapat Meningkatkan Perusahaan Dalam Memenuhi Strategi?
1. Menyelaraskan sistem pengukuran kinerja dengan tujuan dan strategi dari perusahaan
2. Menyediakan sejumlah indikator kinerja utama yang diarahkan pada pengukuran
pencapaian strategi organisasi
3. Empat perspektif yang tercakup dalam BSC antara lain: perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis intern, dan prespektif pembelajaran
serta pertumbuhan (infrastruktur).
Keterbatasan Penggunaan BSC
1. BSC tidak mudah diimplementasikan
2. Harus memiliki fasilitas atau teknologi informasi yang tepat
3. Visi, misi, strategi harus jelas
4. Kesediaan manajer untuk penerapannya, dll
BSC dan TQM
TQM adalah filosofi didasarkan pada gagasan perbaikan secara terus menerus. BSC
menyediakan mekanisme umpan balik untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam
pencapaian kualitas dalam semua dimensi organisasi. Agar efektif dalam mencapai tujuan
TQM, perusahaan yang menerapkan TQM harus menerapkan sistem pengukuran kinerja
seperti BSC.
Faktor Kontingen
1. Ukuran
2. Siklus hidup produk
3. Posisi pasar, dll
Financial
Vision and Strategy
Learning and Growth
Internal Business Process
Customer
Source: Kaplan and Norton (1996a, p. 76)
Sumber: Kaplan dan Norton (1996a, p. 76)
Critical Review:
Linking Balanced Scorecard with Size and market Factors: Impact
on Organizational Performance
- Hoque and James (2000) -
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pakar dan praktisi yang
menyatakan keprihatinan dengan pengukuran kinerja secara tradisional yang
hanya berfokus pada pengukuran keuangan seperti tingkat pengembalian investasi
(ROI) ataupun laba bersih. Pendekatan Balanced Scorecard (BSC) bagi
manajemen telah menjadi terkenal dalam penelitian akuntansi manajemen sebagai
cara untuk mengintegrasikan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. BSC
memandang kinerja organisasi dari empat dimensi yaitu: keuangan (atau
shareholder), pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan. Namun, masih sedikit bukti yang tersedia dalam praktek saat ini di
luar Amerika Serikat yang mencatat bahwa BSC merupakan salah satu yang
berkembang secara signifikan dalam akuntansi manajemen dan dengan demikian,
selayaknya untuk mendapatkan perhatian intensif dalam penelitian. Penelitian
yang dilakukan oleh Hoque dan James ini merupakan kontribusi pada
keterbatasan pengetahuan dari BSC tersebut.
B. Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian dilakukan dengan adanya dorongan tertentu untuk
memenuhi rasa keingintauan peneliti atau memenuhi kebutuhan tertentu dalam
membuktikan suatu fakta lapangan. Hal inilah yang dimaksudkan dengan tujuan
penelitian, hal-hal yang mendorong peneliti melakukan penelitian. Tujuan dari
penelitian yang dilakukan oleh Hoque dan James ini adalah untuk mencari
hubungan penggunaan BSC dengan ukuran organisasi, tahapan siklus hidup
produk, dan kekuatan posisi pasar. Penelitian juga mencari hubungan kontinjensi
antara kinerja organisasi (variabel hasil) dan disandingkan antara penggunaan
BSC dan tiga variabel kontekstual yang dijelaskan di atas. Berikut ini adalah
kerangka penelitiannya:
C. Varibel dan Hipotesis Penelitian
1. Balanced Scorecard (BSC)
BSC dilihat dari empat perspektif utama, yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan ini meliputi pengukuran profitabilitas seperti