PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN Studi Kasus : Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: NOVITA WULANDARI 051334018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Embed
PERSEPSI MASYARAKAT ME NGENAI PROFESI GURU …repository.usd.ac.id/10441/2/051334018_Full.pdf · persepsi masyarakat me ngenai profesi guru ditinjau dari ting kat pendidikan, jenis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS
PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN
Studi Kasus : Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: NOVITA WULANDARI
051334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS
PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN
Studi Kasus : Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: NOVITA WULANDARI
051334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
☺ Tuhan Yesus Kristus
☺ Bapak Hariyanto dan Ibu Suratni
☺ Adikku Dwiana Shinta Devy
☺ Sahabatku Luci, Sely, Rini, Agnes
☺ Benisius Rahmat Basuki
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sebuah pekerjaan yang ditunda-tunda akan membuat kita malas”
(Novita Wulandari)
“Berjaga-jaga dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan, roh memang penurut
tetapi daging lemah” (Matius 14:38)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Agustus 2010
Penulis
Novita Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Novita Wulandari
Nomor Mahasiswa : 051334018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU
DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN DAN TINGKAT
PENDAPATAN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Agustus 2010
Yang menyatakan
Novita Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN,
DAN TINGKAT PENDAPATAN Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno,
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
Novita Wulandari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai profesi guru menurut: (1) tingkat pendidikan; (2) jenis pekerjaan; (3) tingkat pendapatan. Penelitian dilaksanakan di Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada bulan Januari 2010. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Sampel penelitian berjumlah 140 diambil dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan (nilai statistik Mean-Square sebesar 3,253, probabilitas sebesar 0,004); (2) ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan (nilai statistik Mean-Square sebesar 2,136, probabilitas sebesar 0,015), (3) tidak ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan (nilai statistik Mean-Square sebesar 2,138, probabilitas sebesar 0,088).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF SOCIETY TOWARDS THE PROFFESION OF TEACHER PERCEIVED FROM THEIR LEVEL OF EDUCATION, TYPE
OF OCCUPATIONS, AND INCOME LEVEL A Case Study on the Society of Watuagung, RW 02, Baturetno District, Wonogiri
Regency, Central Java
Novita Wulandari
Sanata Dharma University Yogyakarta
2010
This study is to find out society’s perception about teacher’s profession based on : (1) level of education; (2) type of occupation; (3) income level. The study was carried out at Watuagung, RW 02, Baturetno District, Wonogiri Regency, Central Java in January 2010. The data collection methods are questionnaire and documentation. Samples of this study are 140 peoples and taken by using random sampling technique. Data analysis is the Anova test.
Result of this study shows that: (1) there is different perception in society about teacher’s profession perceived from the level of education (Mean – Square statistic value is 3.253, probability rate of 0.004); (2) there’s different perception in society about teacher’s profession perceived from type of occupation (Mean-Square statistic value is 2.136, probability rate of 0.015); (3) there isn’t any different perception about teacher’s profession in society perceived from the income level (Mean-Square statistic value is 2.138, probability rate of 0.088).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan kasih-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono S.Pd., M.si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan
saran, masukan, semangat, dorongan sehingga dapat berjalan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Ibu Rita Eny Purwanti, SPd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah
memberi masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah
memberi masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Bapak S.Widanarto, S.Pd., M.Si., yang selalu memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis.
8. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan
pengalaman kepada penulis selama kuliah.
9. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
10. Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah yang telah rela meluangkan waktu atas
kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini.
11. Bapak Hariyanto dan Ibu Suratni yang tidak pernah lelah memberikan doa,
kasih sayang, biaya, dan tangis sedih dan bahagianya selama ini kepada
penulis, sehingga penulis akhirnya bisa menyelesaikan studi ini walau
dengan waktu yang sedikit mundur. I love U Forever.
12. Buat semua keluarga di Jakarta (Budhe, Pakdhe, Om, Tante, Mbak-
Mbakku dan Mas-Masku semua), Keluarga di Watuagung dan Dringo
(Pakdhe, Budhe, Mbak Wati, Mas Ndoko, Mas Slamet, Dek Dafa dan Difa
Mbah Putri), terimakasih dan maturnuwun atas do’anya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Buat My Be Benisius Rahmat Basuki, terimakasih atas dukungan,
semangat, marah-marahnya, cinta dan kasih sayang yang selama ini sudah
“Be” berikan buat “Beib”. Semangat dan jangan pantang menyerah.
Kesempatan tidak akan datang berulang kali.
14. Buat adikku tercinta “Shinta” ayo tetap semangat dan berjuang, cepet
selesaikan kuliahnya jangan lama-lama kasihan bapak dan ibu.
15. Buat para guru di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo yang telah memberikan
bekal ilmu, pengalaman serta doa selama bersekolah.
16. Buat teman-teman dekatku Sely “Nenek”, Luci “Tante”, Rini “Ndut”,
Agnes “Ndut”, you’re my best friends forever.
17. Buat anak-anak “Kontrakan Cempaka 58B” (Oon, Anggit, Yanuar, Dio,
Sampah) thanks buat ketawanya dan pertemanannya.
18. Buat Anak-anak “Kost Paingan 2, 113A” (Mbak Nita, Mbak Wenny,
Wiwik, Siska, Kak Tina, Nely, Epin) thanks buat ketawanya dan
pertemanannya
19. Buat anak-anak “Kost Narada 14B” (Agnes dan Uday, Siska, Wulan,
Dely, Astri, Ida, Septi, Mbak Ratri) thanks buat semuanya tetap jadi
sahabat yang setia.
20. Buat adek-adek kelasku tercinta: terimakasih atas canda tawa dan
semangat yang juga pernah kalian berikan buat Vita.
21. Buat teman-teman lamaku: Fitri, Titik, Fitri A, Desy, Widi, Imam, Galuh,
Ika, Krisna, Panji, Lisa, Sutris, Yuni, Yudi, Muji, tetap berjuang meraih
apa yang kalian inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
22. Buat “Mio Blue” AD 3009 GR, setia menemani dalam susah senang,
dalam hujan dan terik matahari Jogja selama ini. Buat komputer juga
printerku yang selalu bermasalah thank’s very much.
23. Buat Luci “Tante” dan Rini “Ndut” yang telah lulus mendahuluiku,
akhirnya aku menyusul kalian juga.
24. Buat teman seperjuanganku Sely “Nenek” akhirnya kita selesai juga.
25. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2005 (PAK A dan PAK
B) terima kasih atas bantuan dan kerjasama serta semangat yang telah
diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini, tidak lupa kenangan
bersama kita.
26. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan
sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 24 Agustus 2010
Penulis
Novita Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv MOTTO .......................................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Batasan Masalah ......................................................................... 4 C. Rumusan Masalah....................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Masyarakat ................................................................... 6 B. Profesi Guru ............................................................................... 12 C. Tingkat Pendidikan .................................................................... 26 D. Jenis Pekerjaan ........................................................................... 26 E. Tingkat Pendapatan .................................................................... 29 F. Kerangka Berpikir ...................................................................... 31 G. Hipotesis..................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................... 38 B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 38 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 38 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................... 39 E. Operasional Variabel ................................................................. 40 F. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 43 G. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................... 44
H. Teknik Analisis Data ................................................................. 48 1. Pengujian Normalitas dan Uji Homogenitas......................... 48 a. Uji Normalitas .................................................................. 48 b. Uji Homogenitas .............................................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Pengujian Hipotesis............................................................... 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 52 B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas........................... 59
C. Pengujian Hipotesis.................................................................... 62 D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 65
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................. 70 B. Saran........................................................................................... 70 C. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73 LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner Variabel ....................................... 41 Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert .................................................... 41 Tabel 3.3 Indikator Tingkat Pendidikan Masyarakat ....................................... 42 Tabel 3.4 Indikator Jenis Pekerjaan Masyarakat .............................................. 42 Tabel 3.5 Indikator Tingkat Pendapatan Masyarakat ...................................... 43 Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru ........................................................................................ 45 Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian................ 47 Tabel 4.1 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ....................... 52 Tabel 4.2 Deskripsi Responden Menurut Jenis Pekerjaan .............................. 53 Tabel 4.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendapatan....................... 54 Tabel 4.4 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru.................................. 55 Tabel 4.5 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ............................................................................. 56 Tabel 4.6 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan..................................................................................... 57 Tabel 4.7 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan ............................................................................. 58 Tabel 4.8 Rangkuman Pengujian Normalitas Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Untuk Tingkat Pendidikan........................ 59 Tabel 4.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Untuk Jenis Pekerjaan ............................... 60 Tabel 4.10 Rangkuman Pengujian Normalitas Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Untuk Tingkat Pendapatan ....................... 61 Tabel 4.11 Rangkuman Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian ............. 62 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Perbedaan Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan .............................. 63 Tabel 4.13 Hasil Pengujian Perbedaan Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan ..................................... 64 Tabel 4.14 Hasil Pengujian Perbedaan Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan ............................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFT AR LAMPI RAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner................................................................................... 75 Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian............................................................ 80 Lampiran 3 Data Uji Validitas ...................................................................... 84 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 85 Lampiran 5 Uji Normalitas dan Homogenitas .............................................. 87 Lampiran 6 Uji Hipotesis .............................................................................. 97 Lampiran 7 Perhitungan PAP II.................................................................... 98 Lampiran 8 Tabel r dan Tabel F.................................................................... 100 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ................................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, situasi dan
kondisi kehidupan manusia yang semakin kompleks, merupakan tantangan
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Bangsa Indonesia yang sedang
berkembang dan memacu pembangunan di segala bidang, tidak dapat
menghindar dari berbagai tantangan. Oleh karena iu diperlukan manusia-
manusia yang berkualitas tinggi, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani, (GBHN, 1993:95).
Soedjaji (1994:1) mengemukakan bahwa untuk memiliki warga yang
berkualitas tinggi diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi,
mampu menguasai dan mengembangkan ilmu teknologi, dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan seluruh bangsa. Untuk mengembangkan dan
menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas inilah diperlukan
pendidikan yang berkualitas juga. Pendidikan yang berkualitas tidak lepas
dari peran pengajar yang memiliki kualitas bagus juga, dalam hal ini yang
dimaksud adalah guru yang berkualitas dan bertanggung jawab pada
profesinya.
Dahulu, profesi guru adalah profesi yang sangat terhormat di mata
masyarakat umum. Seseorang yang berprofesi sebagai guru akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mendapatkan tempat yang terpandang dalam masyarakat. Walau pada
kenyataannya dari segi finansial, gaji guru sangat kecil bahkan kadang tidak
dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Namun setelah pemerintah
mengeluarkan UU mengenai guru dan dosen, profesi guru bisa dibilang
menjanjikan dari segi finasial atau kesejahteraan hidupnya. Apabila seorang
guru sudah mengikuti dan bisa lulus dalam uji sertifikasi yang dilaksanakan
pemerintah maka guru akan mendapatkan tambahan gaji dan kesejahteraan.
Profesi guru sekarang ini tidak beda dengan profesi-profesi menjanjikan
lainnya, seperti dokter atau pengacara.
Hal demikianlah yang memunculkan sebuah fenomena dimana saat ini
dalam masyarakat banyak orang yang menginginkan profesi menjadi seorang
guru. Contohnya saja seperti yang terjadi di lingkungan masyarakat desa
Watuagung, kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, banyak diantara
penduduk di sana yang ingin berprofesi menjadi seorang guru. Sebagian
orang berebut untuk bersekolah atau melanjutkan studi di sekolah khusus
guru yang memang ada di sana. Penduduk desa yang berlatar belakang
pendidikan rendah pun ikut bersekolah lagi untuk bisa menjadi seorang guru.
Namun tidak semua orang memiliki pandangan yang sama mengenai profesi
guru ini.
Setiap masyarakat pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari
segi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Perbedaan
karakteristik inilah yang membuat cara pandang setiap masyarakat mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
profesi guru berbeda. Masyarakat yang satu dengan yang lainnya akan
merasakan hal yang berbeda mengenai profesi guru.
Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, persepsi
mengenai profesi guru diduga lebih positif dibandingkan dengan masyarakat
yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Dilihat dari karakteristik yang lain,
masyarakat dengan tingkat pendapatan tinggi diduga persepsi mengenai
profesi guru lebih positif dibandingkan dengan masyarakat dengan tingkat
pendapatan rendah. Begitu juga dengan masyarakat yang memiliki pekerjaan
dengan kelas menengah keatas akan memandang profesi guru lebih positif
dibanding dengan masyarkat yang memiliki pekerjaan dengan kelas
menengah kebawah. Seperti yang terjadi pada masyarakat desa Watuagung,
kecamatan Baturetno, masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi
memandang bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia dan memiliki
tingkat kesejahteraan yang baik, begitu pula dengan masyarakat yang
memiliki tingkat pendapatan dan memiliki pekerjaan kelas menengah ke atas
memandang bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia dengan tingkat
kesejahteraan yang baik.
Melihat kondisi tersebut di atas dan memperhatikan bahwa profesi
guru berpengaruh terhadap pandangan masyarakat, maka penelitian ini
mencoba untuk melakukan kegiatan yang dapat mengidentifikasi dan
menganalisis tentang “Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan”, studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kasus pada Masyarakat Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah.
B. Batasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai
profesi guru. Penelitian ini memfokuskan pada karakteristik masyarakat
menurut tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau
dari tingkat pendidikan?
2. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau
dari jenis pekerjaan?
3. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau
dari tingkat pendapatan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
untuk menyediakan bukti-bukti tentang:
1. Perbedaan masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat
pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari jenis
pekerjaan
3. Perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat
pendapatan
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat supaya mengetahui
tentang profesi guru
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu seorang guru supaya tidak
putus asa akan pekerjaannya.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi ilmiah di perpustakaan sebagai
pengetahuan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya terdorong untuk memberikan pemikiran-
pemikiran dalam bentuk penelitian-penelitian yang nantinya diharapkan
bermanfaat dalam dunia pendidikan.
5. Bagi penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dalam memperoleh
pengalaman, dan wawasan dan belajar mengambil kesimpulan yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Masyarakat
1. Persepsi
Persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses penerimaan,
pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsangan
yang diterima. Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai
pada pemberian arti saja tetapi akan berpengaruh pada perilaku yang akan
dipilihnya sesuai dengan rangsangan yang diterima dari lingkungannya.
Proses persepsi melalui tahapan-tahapan (Walgito, 1993:54) sebagai
berikut.
a. Penerimaan rangsangan
Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber.
Seseorang lebih senang memperhatikan salah satu sumber
dibandingkan dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut
mempunyai kedudukan yang lebih dekat atau lebih menarik baginya.
b. Proses menyeleksi rangsangan
Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi di sini akan terlibat
proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih
lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
c. Proses pengorganisasian
Rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu
bentuk
d. Proses penafsiran
Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima
kemudian menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data
tersebut dipersepsikan maka telah dapat dikatakan sudah terjadi
persepsi.
e. Proses pengecekan
Setelah data ditafsir, penerima rangsangan dapat mengambil beberapa
tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukannya benar atau salah.
Penafsiran ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan
apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil
proses selanjutnya.
f. Proses reaksi
Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan-
tindakan itu biasanya tersembunyi atau terbuka.
Menurut Masidjo (1995:96) tingkah laku dalam tingkatan persepsi
mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara
dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik
yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan
dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya
rangsangan dan pembedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Gregorc (Debby, 2001:56), persepsi yang dimiliki setiap pikiran/
pribadi ada dua macam, yaitu persepsi kongkrit dan persepsi abstrak.
1. Persepsi Kongkrit/Nyata
Persepsi kongkret membuat anak lebih cepat menangkap informasi yang
nyata dan jelas, secara langsung melalui kelima inderanya, yaitu
penglihatan, penciuman, peraba, perasa, dan pendengaran. Anak tidak
mencari arti yang tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan
atau konsep. Kunci ungkapannya: “Sesuatu adalah seperti apa adanya”.
2. Persepsi Abstrak/ Kasat mata
Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam menangkap
sesuatu yang abstrak/kasat mata, dan mengerti atau percaya apa yang
tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu anak menggunakan persepsi
abstrak ini, mereka menggunakan kemampuan intuisi, intelektual dan
imajinasinya. Kunci ungkapannya: “Sesuatu tidaklah selalu seperti apa
yang terlihat”.
Dalam kenyataannya, terhadap suatu objek yang sama, individu
dimungkinkan memiliki persepsi yang berbeda. Meskipun setiap anak
menggunakan persepsi konkret dan persepsi abstrak setiap harinya, namun ada
kecenderungan seseorang merasa lebih mampu dalam menggunakan yang satu
dibanding yang lainnya. Pareek (Arisandy, 1984), mengemukakan ada empat
faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Perhatian
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak
semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya
secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek
yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu
kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan
Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar
memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga
akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
4. Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Menurut Thoha (1988:145-152), faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi ada dua.
1. Faktor Eksternal atau dari luar yang terdiri dari:
a. concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit di
persepsikan dibandingkan dengan yang objektif;
b. novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk
dipersepsikan dibandingkan dengan hal-hal yang lama;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk
menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan
gerakan yang lambat;
d. conditioned stimuli, stimulus yang di kondisikan seperti bel pintu,
deringan telepon dan lain lain.
2. Faktor Internal atau dari dalam yang terdiri dari :
a. motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon
terhadap istirahat;
b. interest, hal-hal yang menarik lebih diperhatikan daripada yang tidak
menarik;
c. need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian;
d. assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman
melihat, merasakan dan lain-lain.
Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk
membedakan antara obyek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-
ciri fisik obyek-obyek itu misalnya ukuran, warna, dan bentuk (Winkel,
1986:161). Menurut Shalahuddin (1991:73), persepsi merupakan bentuk
pengalaman yang belum disadari benar, sehingga individu yang
bersangkutan belum mampu membedakan diri sendiri dengan objek yang
dihayati.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian serta
pemberian arti dalam diri seseorang untuk menginterpretasi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
membedakan objek atau subjek lain dengan melewati suatu tahapan
tertentu.
2. Masyarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk
menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan
menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dan sebagainya manusia
memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam
suatu masyarakat.
Menurut Sumardjan (1987:167), masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soekanto (1987:192), alam masyarakat setidaknya
memuat unsur-unsur atau faktor-faktor sebagai berikut:
1. Beranggotakan minimal dua orang;
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan;
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan
manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan
hubungan antar anggota masyarakat;
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Levy (1986:245), diperlukan empat kriteria/ ciri yang
harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan sebagai
masyarakat:
1. Ada sistem tindakan utama;
2. Saling setia pada sistem tindakan utama;
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota;
4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran/ reproduksi
manusia.
Dari beberapa pendapat tersebut tentang persepsi dan masyarakat di
atas maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa pengertian persepsi masyarakat
adalah merupakan proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian serta
pemberian arti oleh sekelompok orang yang hidup bersama, dan
membedakan objek atau subjek lain.
B. Profesi Guru
1. Profesi
Profesi adalah ''pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
Pertama, kompetensi pedagogik. Adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Kedua, kompetensi kepribadian. Adalah kepribadian pendidik
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Ketiga, kompetensi sosial. Adalah kemampuan pendidik
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat.
Keempat, kompetensi profesional. Adalah kemampuan pendidik
dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi
yang ditetapkan.
Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria
profesional, guru dan penanggung jawab pendidikan harus
mengambil langkah. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya.
1) Penyelenggaraan pelatihan. Dasar profesionalisme adalah
kompetensi. Sementara itu, pengembangan kompetensi mutlak
harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan pelatihan.
2) Pembinaan perilaku kerja.
3) Penciptaan waktu luang. Waktu luang sudah lama menjadi sebuah
bagian proses pembudayaan. Salah satu tujuan pendidikan klasik
(Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia makin menjadi
"penganggur terhormat", dalam arti semakin memiliki banyak
waktu luang untuk mempertajam intelektualitas dan kepribadian
4) Peningkatan kesejahteraan. Agar seorang guru bermartabat dan
mampu "membangun" manusia muda dengan penuh percaya diri,
guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Disamping dengan keahliannya, sosok professional guru
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya. Guru professional hendaknya mampu memikul dan
melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang
tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional
mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan
spiritual. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu
memahami dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui
kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan interaktif
yang efektif. Tanggung jawab intelektual diwujudkan melalui
penguasaaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung jawab spiritual
dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk yang
beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma-
norma agama dam moral.
Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya.
Yaitu, dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi
peserta didik untuk/dalam belajar. Guru dituntut mencari tahu terus-
menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka, apabila
ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
penyebabnya dan mencari jalan keluar bersama peserta didik; bukan
mendiamkannya atau malahan menyalahkannya.
Menjadi guru bukan sebuah proses yang hanya dapat dilalui,
diselesaikan dan ditentukan melalui uji kompetensi dan sertifikasi.
Karena menjadi guru menyangkut perkara hati, mengajar adalah profesi
hati. Hati harus lebih banyak berperan atau lebih daripada budi. Oleh
karena itu, pengolahan hati harus mendapatkan perhatian yang cukup,
yaitu pemurnian hati atau motivasi untuk menjadi guru. Sikap yang
harus senantiasa dipupuk adalah kesediaan untuk mengenal diri dan
kehendak untuk memurnikan keguruannya. Mau belajar dengan
meluangkan waktu untuk menjadi guru. Seorang guru yang tidak
bersedia belajar, tak mungkin kerasan dan bangga menjadi guru.
Kerasan dan kebanggaan atas keguruannya adalah langkah untuk
menjadi guru yang profesional.
Mengingat peran guru sangat strategis dalam menyiapkan
generasi unggulan maka guru dituntut untuk kreatif dan mau belajar
terus-menerus demi meningkatkan mutu kemampuan mengajar.
Peningkatan kualifikasi pendidian guru di tingkat sekolah dasar,
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan profesional mengajar.
Hal ini sangat penting dilakukan mengingat profesi mengajar
adalah pekerjaan yang tidak mudah dilakukan. Mengajar bukan sekadar
kegiatan rutin dan mekanis. Dalam mengajar terkandung kemampuan
menganalisis kebutuhan siswa, mengambil keputusan apa yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dilakukan, merancang pembelajaran yang efektif dan efisien,
mengaktifkan siswa melalui motivasi ekstrinsik dan intrinsik serta
mengawasi hasil belajar serta merevisi.
Pembelajaran berikutnya agar tubuh efektif dan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian mengajar
merupakan kegiatan manjerial yang harus dilakukan secara
professional. Guru sebagai fasilitator, mediator patner belajar siswa.
Secara sederhana dapat diartikan penyedia bahan, sumber informasi
bagi siswa dan dapat bekerja sama dengan siswanya.
Pendidikan berfungsi sebagai maneger learning dan elimating
maker dalam proses pembelajaran sekolah. Guru harus aktif dalam
pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah
kontekstual/realistik. Guru memberikan kesempatan pada siswa
menyelesaikan masalah dengan cara sendiri. Guru menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan, guru harus simpatik, akrab, tidak
terkesan angker.
Dengan begitu, siswa dapat menyelesaikan masalah dalam
kelompok. Pembelajaran tidak selalu di dalam kelas bisa juga di luar
kelas, duduk di lantai, di bawah pohon, mengamati dan mengumpulkan
data, bisa juga di perpustakaan. Guru mendorong terjadinya interaksi
dan negosiasi. Siswa bebas memilih modus reprentasi yang sesuai
dengan instruktur koqnitifnya sewaktu menyelesaikan masalah
(menggunakan model).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Tingkat Pendidikan
Dalam Tap MPR No.IV tahun 1973, dikatakan bahwa pendidikan pada
hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Dalam hal yang
sama, Soekanto (1992:235) mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai
tertentu bagi manusia, terutama dalam hal membuka pikiran serta menerima
hal-hal baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah.
Dari batasan pengertian serta pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa melalui pendidikan, seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu
mengembangkan kepribadian dan terbuka dalam menerima hal-hal baru
secara ilmiah. Tingkat pendidikan sendiri memiliki arti kurang lebih adalah
jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh seseorang yang dibuktikan
dengan adanya ijasah terakhir yang diperolehnya, seperti SD, SMP, SMA,
Sarjana atau jenjang pendidikan yang lain.
Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan responden yang akan diteliti
dibedakan menjadi lima yaitu tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat
SMA, dan tamat Perguruan Tinggi.
D. Jenis Pekerjaan
Dalam penelitian ini yang di maksud dengan jenis pekerjaan adalah
bidang pekerjaan yang ditekuni oleh orang tua setiap harinya. Spillane (1982:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
14) mengelompokkan pekerjaan atau jabatan dalam 9 golongan sebagai
berikut:
Golongan Jenis Pekerjaan A - Meninggal dunia
- Pensiunan - Tidak mempunyai pekerjaan
B - Buruh nelayan - Buruh tani - Petani kecil - Penebang kayu
C - Petani penyewa
- Buruh tidak tetap - Penarik becak
D - Pembantu
- Penjual keliling - Tukang cuci
E - Seniman
- Buruh tetap - Montir - Pandai besi - Penjahit - Sopir bus/ colt - Tukang kayu - Tukang listrik - Tukang mesin
F - Pemilik bus/ colt
- Pengawas keamanan - Petani pemilik tanah - Pegawai sipil (ABRI) - Mandor - Pemilik perusahaan/ toko/ pabrik - Pedagang - Pegawai kantor - Peternak - Tuan tanah
G - ABRI (Tamtama s/d Bintara)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
- Pegawai badan hukum - Kepala kantor pos cabang - Manager perusahaan kecil - Supervisor/ pengawas - Pamong praja - Guru SD - Kepala bagian - Pegawai negeri sipil (Golongan I A s/d I D)
H - Guru SLTA/ SLTP
- Juru rawat - Pekerja sosial - Perwira ABRI (Letda, Lettu, Kapten) - Pegawai negeri sipil (Golongan II A s/d II D) - Kepala sekolah - Kontraktor - Wartawan
I - Ahli hukum
- Manager perusahaan - Ahli ilmu tanah - Apoteker - Arsitek - Dokter - Dosen/ guru besar - Gubernur - Kepala kantor - Menteri - Pegawai negeri sipil (Golongan III A keatas) - Pengarang - Peneliti - Penerbang - Walikota/ bupati - Kontraktor besar
Dalam penelitian ini jenis pekerjaan yang akan diteliti adalah tidak
bekerja, petani/buruh, wiraswasta, pegawai swasta, dan pegawai negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. Tingkat Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan sangat erat hubungannya dengan penghasilan, yaitu
jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang. Jika kita
perhatikan lingkungan disekitar kita, kita akan melihat betapa sibuknya
orang-orang bekerja. Hal ini dilakukan orang agar memperoleh imbalan
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Menurut Sumardi dan Evers (1982:92), pendapatan adalah hasil yang
diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan
sampingan, dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Penghasilan dalam jumlah besar akan memudahkan bagi mereka
untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan
pendidikan. Sebaliknya, penghasilan dalam jumlah yang kecil akan
mengakibatkan keluarga dalam keadaan kekurangan, sehingga dapat
dikatakan rendah status sosial ekonominya. Pemenuhan kebutuhan sering
dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk
selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok
hidup dapat terpenuhi, seringkali orang harus mengorbankan kebutuhan
lain yang sifatnya tidak mendesak. Pendidikan pada saat sekarang ini
merupakan kebutuhan yang pokok dan penting untuk dipenuhi, untuk itu
semua orang tua bekerja keras agar dapat mencukupi kebutuhan pendidikan
bagi anak-anak mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Bentuk Pendapatan
Menurut Biro Pusat Statistik, pendapatan dapat dibedakan menjadi
tiga bentuk (Sumardi dan Ever, 1982:92):
- Pendapatan berupa uang
- Pendapatan berupa barang
- Pendapatan berupa uang dan barang
Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang
sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau
kontraprestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain-
lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri
dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara dari
halaman rumah, hasil investasi.
Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya
regular dan biasanya diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan
jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi
atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut,
demikian pula penerimaan secara cuma-cuma, pemberian barang dan jasa
dengan harga substitusi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan
berupa barang.
Untuk penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman
adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau redistribusi dan
biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian,
Dalam penelitian ini, tingkat pendapatan yang akan diteliti
dibedakan menjadi:
Tingkat Pendapatan
a. Kurang dari Rp.500.000,00 b. Antara Rp.500.000,00 – Rp.1.500.000,00 c. Antara Rp.1.500.000,00 – Rp.2.500.000,00 d. Antara Rp.2.500.000,00 – Rp.3.500.000,00 e. Lebih dari Rp.3.500.000,00
F. Kerangka Berpikir
1. Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat
Pendidikan
Penelitian lain yang mendukung temuan ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Kurniawati (2002:85) yang mendapatkan hasil bahwa ada
perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua. Hal yang didapat dari penelitian ini adalah adanya
perbedaan persepsi terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya
dengan tingkat pendidikan tinggi dan yang orang tuanya dengan
pendidikan rendah. Hal itu disebabkan karena kemampuan orang tua
dalam menyelesaikan jenjang pendidikan yang tinggi menjadi pemicu
semangat anak untuk mencapai hal serupa. Hal ini terjadi dikarenakan
pendidikan yang tinggi akan membuat sikap orang tua semakin positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pada dunia pendidikan, orang tua akan selalu menyadarkan dan
mendorong anaknya untuk selalu rajin belajar sehingga menjadi orang
yang berpengetahuan. Anak cenderung akan meniru atau bercermin pada
orang tuanya. Tingkat pendidikan orang tua yang dicapai akan membawa
pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang, yaitu bukan hanya
berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan tetapi juga
berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, dan
status sosial pada masyarakat.
Isbudiyono (2007:55) dalam penelitiannya, mendapatkan hasil
bahwa tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru
ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal itu disebabkan karena data yang
didapatkan penulis kebanyakan tenaga pengajar (guru) yang mempunyai
latar belakang pendidikan yang lebih tinggi daripada warga masyarakat
tempat penelitian, sehingga kebanyakan dari masyarakat menilai
pendidikan guru mempunyai kedudukan yang tinggi daripada pendidikan
yang telah ditempuh oleh masyarakat pada umumnya. Sedangkan dalam
penelitian Priyono (2009:38-39), mendapatkan hasil bahwa ada perbedaan
persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan
disebabkan cara pandang orang tua yang berpendidikan tinggi dan rendah
berpengaruh terhadap siswa.
Cara pandang masyarakat mengenai profesi guru sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Antara masyarakat yang satu
dengan yang lainnya mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal tertinggi
yang pernah dicapai seseorang dalam suatu masyarakat yang menentukan
pola pikir seseorang.
Setiap masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda
ada yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan ada juga yang memiliki
tingkat pendidikan tinggi. Pada masyarakat yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi memandang positif profesi guru, karena masyarakat ini
memiliki tingkat pemikiran yang lebih luas dibanding dengan masyarakat
yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
2. Persepsi Masyarakat Mengenai Kompetensi Guru Ditinjau Dari Jenis
Pekerjaan
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan
Santoso (2001:97) yang menemukan bahwa tidak ada perbedaan sikap
siswa-siswi terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi.
Tidak adanya perbedaan sikap siswa-siswi terhadap profesi guru ini
disebabkan antara lain teladan dari orang tua siswa-siswi itu sendiri (dari
semua tingkat status sosial ekonomi) yang selalu memberi penghargaan
(rasa hormat) bagi para guru, sebab bagaimana pun juga guru merupakan
partner dalam mendidik anak-anaknya untuk mencapai tujuan menjadikan
manusia yang dewasa dan cerdas. Gurulah yang menggantikan peran
orang tua waktu berada di lingkungan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Damarwati (2009:52) dan Isbudiyono (2007:55) dalam
penelitiannya, mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan persepsi
masyarakat terhadap profesi guru menurut jenis pekerjaan, yang
disebabkan karena masyarakat tempat penelitian tersebut masih
mempunyai kesamaan pandangan yang positif terhadap profesi guru.
Dikarenakan mereka masih beranggapan bahwa guru merupakan sosok
yang patut diteladani dari sikap dan perilakunya, juga dari segi
kehidupannya ekonomi yang cukup terjamin di tempat penelitian tersebut.
Oleh karena itu masyarakat yang mempunyai latar belakang pekerjaan
yang berbeda-beda menganggap pekerjaan guru adalah pekerjaan yang
ideal dan patut untuk dibanggakan.
Cara pandang masyarakat mengenai profesi guru sangat
dipengaruhi oleh jenis pekerjaannya. Antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya mempunyai jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Jenis
pekerjaan yang dimaksud adalah jenis pekerjaan seseorang dalam suatu
masyarakat yang dapat menentukan pola pikir seseorang.
Setiap masyarakat memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda ada
yang memiliki jenis pekerjaan rendah dalam hal ini adalah jenis pekerjaan
non-guru dan ada juga yang memiliki jenis pekerjaan tinggi dalam hal ini
adalah jenis pekerjaan guru. Pada masyarakat yang memiliki jenis
pekerjaan tinggi memandang positif profesi guru, karena masyarakat ini
bias merasakan sendiri seperti apa profesi yang mereka jalani yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
menjadi seorang guru, berbeda halnya dengan masyarakat yang memiliki
jenis pekerjaan non-guru, mereka memandang negative profesi guru.
3. Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat
Pendapatan
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan
Damarwati (2009:54) menemukan bahwa tidak ada perbedaan persepsi
masyarakat terhadap profesi guru berdasarkan pendapatan. Tidak adanya
perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru disebabkan karena
kebanyakan masyarakat menilai gaji guru tergolong tinggi dibandingkan
dengan pendapatan rata-rata masyarakat pada umumnya di tempat
penelitian tersebut. Oleh karena itu mereka memandang gaji guru cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup perbulannya. Begitu besarnya peran
guru dalam pendidikan sehingga harus memberikan porsi anggaran yang
cukup besar. Anggaran itu selain untuk gaji, juga digunakan kebutuhan
yang terkait dengan peningkatan kemampuan guru.
Noveanta (2002:55) dalam penelitiannya, mendapatkan hasil
bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa siswi terhadap profesi guru
berdasarkan tingkat penghasilan. Karena teladan dari orang tua siswa-
siswi itu sendiri (dari semua tingkat status sosial ekonomi) yang selalu
memberi penghargaan (rasa hormat) bagi para guru, sebab bagaimana pun
juga guru merupakan partner dalam mendidik anak-anaknya untuk
mencapai tujuan menjadikan manusia yang dewasa dan cerdas. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dalam penelitian Isbudiyono (2007:55) mendapatkan hasil bahwa tidak
ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru menurut tingkat
penghasilan karena kebanyakan masyarakat tempat penelitian menilai gaji
guru tergolong tinggi dibandingkan dengan pendapatan rata-rata
masyarakat tempat penelitian pada umumnya. Gaji guru cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup perbulannya.
Cara pandang masyarakat mengenai profesi guru sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Antara masyarakat yang satu
dengan yang lainnya mempunyai tingkat pendapatan yang berbeda-beda.
Tingkat pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan yang dicapai
seseorang dalam suatu masyarakat yang menentukan pola pikir seseorang.
Setiap masyarakat memiliki tingkat pendapatan yang berbeda-beda
ada yang memiliki tingkat pendapatan rendah dan ada juga yang memiliki
tingkat pendapatan tinggi. Pada masyarakat yang memiliki tingkat
pendapatan tinggi memandang positif profesi guru dibanding dengan
masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
G. Hipotesis
Ha1 : Ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari
tingkat pendidikan
Ha2 : Ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari
jenis pekerjaan
Ha3 : Ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari
tingkat pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang mendalam
tentang sesuatu objek atau subjek pada area yang terbatas. Dengan demikian
hasil hanyalah berlaku pada kasus dimana objek atau subjek yang diteliti dan
tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2010.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno,
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Masyarakat Desa Watuagung, Kecamatan
Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah persepsi masyarakat mengenai profesi guru,
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 1999:72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
masyarakat desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 1999:73). Sampel penelitian ini dihitung dengan
rumus Slovin (Umar, 2003: 102):
21 NeNn
+=
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolelir
Jadi jumlah sampel yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/batas
kesalahan (e) 5% dari populasi (N) tersebut adalah :
( )205,02161216
+=n
= 140,26 atau 140 responden yang akan menjadi sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling,
yaitu pengambilan sampling secara acak dari semua individu dalam
populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dan diberi
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Peneliti
menetapkan sampel penelitian yaitu masyarakat Desa Watuagung, Rw 02
Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
E. Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek
penelitian atau faktor yang berperan atau gejala-gejala yang diteliti.
1. Pengelompokan Variabel
a. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat
terhadap profesi guru
b. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
• Tingkat Pendidikan
• Jenis Pekerjaan
• Tingkat Pendapatan
2. Definisi dan Pengukuran Variabel
a. Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru
Adapun definisi operasional profesi guru adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.1 Kisi-kisi penyusunan kuesioner variabel
Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru
Indikator No. Item a. Berakhlak mulia b. Berinteraksi sosial c. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik d. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis e. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai f. Dituntut belajar g. Tanggung jawab sosial h. Menjadi teladan bagi peserta didik
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen
tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert
Skor Kriteria Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju ( SS ) 5 1 Setuju ( S ) 4 2 Ragu-Ragu (R) 3 3 Tidak Setuju ( TS ) 2 4 Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 5
b. Indikator yang digunakan
1. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh masyarakat yang meliputi pendidikan dasar (SD dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
SMP), pendidikan menengah (SMA dan SMK), dan pendidikan
tinggi (Perguruan Tinggi dan Akademik), indikatornya.
Tabel 3.3 Indikator Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tingkat Pendidikan Skor
Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi
1 2 3 4 5
2. Jenis Pekerjaan Masyarakat
Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan masyarakat untuk
mendapatkan penghasilan setiap bulan. Di dalam penelitian ini,
penulis membedakan jenis pekerjaan sebagai berikut.
Tabel 3.4 Indikator Jenis Pekerjaan Masyarakat
Jenis Pekerjaan Skor
A. Tidak bekerja B. Petani atau buruh C. Wiraswasta D. Pegawai Swasta E. Pegawai Negeri
1 2 3 4 5
3. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Tingkat pendapatan adalah jumlah seluruh penghasilan rata-rata
setiap bulan yang diperoleh dari kegiatan usaha tertentu yang
dinyatakan dalam nilai rupiah. Dalam penelitian ini yang dimaksud
adalah tingkat pendapatan setiap bulannya. Adapun pedoman untuk
memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.5 Indikator Tingkat Pendapatan Masyarakat
Tingkat Pendapatan Skor
a. Kurang dari Rp.500.000,00 b. Antara Rp.500.000,00 – Rp.1.500.000,00 c. Antara Rp.1.500.000,00 – Rp.2.500.000,00 d. Antara Rp.2.500.000,00 – Rp.3.500.000,00 e. Lebih dari Rp.3.500.000,00
1 2 3 4 5
F. Teknik Pengambilan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 1999:135). Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan data persepsi masyarakat mengenai
profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat
pendapatan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau
dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden
bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari. Dokumen ini
digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu tentang jumlah
penduduk di wilayah Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno,
Kabupaten Wonogiri, Jawa tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang
ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur
(Umar, 2003:72). Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan
antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas
dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment
(Umar, 2003:78) yaitu sebagai berikut:
r =( ) ( )( ) ( )∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Y = skor total item
X = skor item
n = jumlah responden
Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel , maka butir
soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir soal
tersebut tidak valid.
Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel persepsi
masyarakat mengenai profesi guru. Uji validitas ini dilakukan pada tujuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
belas (17) butir pertanyaan variabel persepsi masyarakat mengenai profesi
guru.
Uji validitas untuk persepsi masyarakat mengenai profesi guru ada tujuh
belas (17) butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman hasil uji
validitas untuk persepsi masyarakat mengenai profesi guru dengan r tabel
0,361 (Sugiyono, 2006:288) adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Masyarakat
sangat positif; 5) Tingkat pendapatan > Rp.3.500.000,00, 88,89%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
terkategorikan sangat positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden yang memiliki tingkat pendapatan tinggi maupun yang
memiliki tingkat pendapatan rendah mempunyai persepsi sangat positif
mengenai profesi guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat
yang memiliki tingkat pendapatan tinggi maupun yang memiliki tingkat
pendapatan rendah yang mempunyai persepsi sangat positif menganggap
bahwa profesi guru adalah pekerjaan yang memiliki pendapatan tinggi,
sehingga kesejahteraan seorang guru terjamin.
Hasil deskripsi data tentang tingkat pendapatan masyarakat,
sebagian besar masyarakat memiliki penghasilan rata-rata Rp.1.500.000
sampai dengan Rp. 2.500.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
pendapatan yang dimiliki masyarakat tidak akan mempengaruhi cara
pandang masyarakat terhadap profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
Bab IV, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang Persepsi
Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Jenis
Pekerjaan, dan Tingkat Pendapatan sebagai berikut.
1. Ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari
tingkat pendidikan.
2. Ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari
jenis pekerjaan.
3. Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau
dari tingkat pendapatan.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat hendaknya dalam memberikan penilaian terhadap
profesi guru lebih objektif. Masyarakat harus lebih menghormati profesi
guru, karena memang sejatinya guru adalah profesi yang mulia dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
hidup sejahtera. Diharapkan para orang tua menyarankan kepada putra-
putrinya untuk berprofesi menjadi seorang guru.
2. Bagi Guru
Persepsi merupakan salah satu hal yang penting, karena berawal
dari persepsi ini akan terbentuk sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh
karena masyarakat mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru
maka guru harus mampu mempertahankan tugas dan kewajibannya
dengan cara bisa menjadi guru teladan baik di dalam maupun di luar
sekolah.
3. Bagi Pemerintah
Semoga dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pemerintah untuk memperhatikan dunia pendidikan,
seperti peningkatan mutu pendidik dan pendidikan, peningkatan
kesejahteraan pendidik dan lain sebagainya.
C. Keterbatasan penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyadari adanya keterbatasan dalam
penulisan skripsi ini. Keterbatasan itu adalah sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan dan berlaku di masyarakat
Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri,
Jawa Tengah.
2. Keterbatasan kemampuan responden dalam menjawab kuesioner yang
diberikan, misalnya perbedaan pengetahuan yang dimiliki setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
responden mengenai kehidupan para guru.
3. Keterbatasan penulis dalam hal menulis, biaya, dan waktu sehingga tidak
semua masyarakat Desa Watuagung menjadi responden. Akibatnya
banyak hal yang belum terungkap dan tersampaikan.
4. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang
diperoleh kurang maksimal.
5. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada persepsi masyarakat terhadap
profesi guru, sehingga tidak diketahui secara jelas keinginan masyarakat
untuk menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. (2000). Manajemen Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Basuki – Sulistyo. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Depdiknas. (2005). Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen. Jakarta:
Depdiknas Hasan, Iqbal. (2002). Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia Koentjaraningrat. (1983). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia Masidjo,Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius Munandar S. (1992). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Eresco Sahertian, A. (1994). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset Samana. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius Shalahuddin, Mahfudh. (1991). Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu
Offset, PT Soekanto, S. & Susilo, Brata, A. (1987). Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta:
Rajawali Sudjana. (1996). Metode Statistika: Edisi 6. Bandung: Tarsito Sugiyono, (2006). Statistik Untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sukanto, Soejono. (1990). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta Tatang, M. (1986). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Thoha, Miftah. (1988). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar & Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali Uzer, M. (1973). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Walgito, Bimo. (1993). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset Zuriah, Nurul. (2005). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara http://www.bpkpenabur.or.id http://www.infoskripsi.com http://www.organisasi.org http://www.pelita.or.id/baca.php?id=73022 http://diskominfo-pde.riau.go.id/index.php/ http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/28/dwi-tunggal-pendidikan-guru-dan-
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU
DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN
DAN TINGKAT PENDAPATAN
Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Watuagung, Rw.02, Kecamatan
Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Saudara
Masyarakat Desa Watuagung
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan Dan Tingkat Pendapatan”. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden penelitian ini dengan menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Kesungguhan Bapak/Ibu/Saudara dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini sangat saya perlukan.
Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Saudara dan menggunakan jawaban Bapak/Ibu/Saudara hanya untuk kepentingan penelitian ilmiah. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Bapak/Ibu/Saudara, untuk itu saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Januari 2010 Hormat saya,
Peneliti
Novita Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian
Bagian I : Identitas Responden
Bagian II : Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru
2. Petunjuk Pengisian Untuk Bagian I
• Tuliskan identitas Bapak/Ibu/Saudara (*)
• Pilihlah salah satu pilihan dengan memberi tanda silang (X) sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya (**)
3. Petunjuk Pengisian Untuk Bagian II
Pilihlah salah satu pendapat yang sesuai dengan pernyataan-pernyataan
pada bagian II dengan memberi tanda silang (X) pada kotak jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Jawablah semua pernyataan dan jangan ada yang terlewatkan. Selamat
mengerjakan dan terimakasih banyak atas bantuan serta kerjasamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAGIAN I
Identitas Responden
1. Nama : …………………………..(boleh tidak diisi)(*)
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret salah satu)(*)
3. Pendidikan Terakhir Bapak/Ibu/Saudara :(**)
a. Tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SMP/ SLTP/ Sederajat
d. Tamat SMA/ SMK/ Sederajat
e. Tamat Perguruan Tinggi
4. Jenis Pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara :(**)
a. Tidak Bekerja
b. Petani/ Buruh
c. Wiraswasta
d. Pegawai Swasta
e. Pegawai Negeri
5. Besar Pendapatan Bapak/Ibu/Saudara Dalam Satu Bulan :(**)
a. Kurang dari Rp. 500.000
b. Antara Rp. 500.000 sampai Rp.1.500.000
c. Antara Rp. 1.500.000 sampai Rp. 2.500.000
d. Antara Rp. 2.500.000 sampai Rp. 3.500.000
e. Lebih dari Rp. 3.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAGIAN II
Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru
No Pernyataan Pendapat 1 Profesi guru dinilai mulia dan terhormat di mata
masyarakat SS S R TS STS
2 Guru harus mampu berkomunikasi aktif dengan murid-muridnya
SS S R TS STS
3 Guru harus peka dengan perubahan-perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat
SS S R TS STS
4 Guru harus mampu mengantisipasi perkembangan di masa mendatang dengan terus menambah pengetahuan yang aktual
SS S R TS STS
5 Menjadi guru adalah profesi yang sangat menyenangkan
SS S R TS STS
6 Profesi guru adalah profesi yang paling berjasa dalam mencerdaskan bangsa
SS S R TS STS
7 Guru harus mampu menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua siswa
SS S R TS STS
8 Guru adalah panutan bagi masyarakat SS S R TS STS 9 Menjadi guru harus seorang yang sanggup
untuk belajar sepanjang hayat SS S R TS STS
10 Gaji yang diperoleh seorang guru dapat lebih menjamin kelangsungan hidup keluarganya
SS S R TS STS
11 Guru harus mencintai murid-muridnya seperti orang tua mencintai anaknya
SS S R TS STS
12 Guru merupakan pengganti orang tua dalam bidang pendidikan dan pengajaran
SS S R TS STS
13 Guru harus memiliki kegemaran membaca untuk meningkatkan pengetahuannya
SS S R TS STS
14 Guru harus mampu menjalin kerjasama yang baik dengan guru yang lain
SS S R TS STS
15 Guru tidak hanya memiliki kemampuan mengajar saja, namun juga harus mampu melakukan interaksi sosial di masyarakat
SS S R TS STS
16 Guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang kontekstual dan komunikatif
SS S R TS STS
17 Bila terjadi masalah, guru akan berkonsultasi dengan kepala sekolah ataupun guru senior yang lain
Total 30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,802 ,811 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Uji Normalitas
dan
Homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN OUTPUT UNTUK UJI NORMALITAS PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT
PENDIDIKAN
1. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan pada kelompok masyarakat tidak lulus sekolah dasar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 17
Mean 70.29 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.057
Absolute .244 Positive .244
Most Extreme Differences
Negative -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.007 Asymp. Sig. (2-tailed) .263 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan pada kelompok masyarakat lulus sekolah dasar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 24
Mean 72.83 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.266
Absolute .194 Positive .194
Most Extreme Differences
Negative -.181 Kolmogorov-Smirnov Z .949 Asymp. Sig. (2-tailed) .328 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan pada kelompok masyarakat lulus SMP
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 22
Mean 72.91 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.558
Absolute .172 Positive .152
Most Extreme Differences
Negative -.172 Kolmogorov-Smirnov Z .806 Asymp. Sig. (2-tailed) .534 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
4. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari
tingkat pendidikan pada kelompok masyarakat lulus SLTA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 49
Mean 73.02 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.886
Absolute .094 Positive .094
Most Extreme Differences
Negative -.090 Kolmogorov-Smirnov Z .661 Asymp. Sig. (2-tailed) .775 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
5. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan pada kelompok masyarakat lulus Perguruan tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 28
Mean 76.89 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.919
Absolute .118 Positive .108
Most Extreme Differences
Negative -.118 Kolmogorov-Smirnov Z .625 Asymp. Sig. (2-tailed) .830 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN OUTPUT UNTUK UJI NORMALITAS PERSEPSI
MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS PEKERJAAN
1. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Jenis Pekerjaan pada kelompok masyarakat yang tidak bekerja
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 4
Mean 69.75 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.573
Absolute .226 Positive .226
Most Extreme Differences
Negative -.189 Kolmogorov-Smirnov Z .452 Asymp. Sig. (2-tailed) .987 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Jenis
Pekerjaan pada kelompok pekerjaan petani/ buruh
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 57
Mean 72.21 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.494
Absolute .152 Positive .123
Most Extreme Differences
Negative -.152 Kolmogorov-Smirnov Z 1.147 Asymp. Sig. (2-tailed) .144 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Jenis
Pekerjaan pada kelompok pekerjaan wiraswasta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 41
Mean 73.78 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.837
Absolute .126 Positive .111
Most Extreme Differences
Negative -.126 Kolmogorov-Smirnov Z .808 Asymp. Sig. (2-tailed) .531 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
4. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Jenis
Pekerjaan pada kelompok pekerjaan pegawai swasta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 17
Mean 74.94 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.723
Absolute .108 Positive .108
Most Extreme Differences
Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .447 Asymp. Sig. (2-tailed) .988 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Jenis
Pekerjaan pada kelompok pekerjaan pegawai negeri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 21
Mean 75.43 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.285
Absolute .154 Positive .154
Most Extreme Differences
Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .708 Asymp. Sig. (2-tailed) .699 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN OUTPUT UNTUK UJI NORMALITAS PERSEPSI
MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDAPATAN
1. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari
Tingkat Pendapatan pada kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan < Rp. 500.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 36
Mean 72.47 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.768
Absolute .161 Positive .161
Most Extreme Differences
Negative -.102 Kolmogorov-Smirnov Z .965 Asymp. Sig. (2-tailed) .310 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Tingkat Pendapatan pada kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 32
Mean 72.88 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.478
Absolute .151 Positive .151
Most Extreme Differences
Negative -.136 Kolmogorov-Smirnov Z .853 Asymp. Sig. (2-tailed) .461 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Tingkat Pendapatan pada kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 38
Mean 72.50 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.091
Absolute .146 Positive .120
Most Extreme Differences
Negative -.146 Kolmogorov-Smirnov Z .902 Asymp. Sig. (2-tailed) .390 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
4. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari
Tingkat Pendapatan pada kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 25
Mean 75.28 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3.857
Absolute .150 Positive .150
Most Extreme Differences
Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z .750 Asymp. Sig. (2-tailed) .627 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
5. Persepsi masyarakat mengenai profesi guru di tinjau dari Tingkat Pendapatan pada kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan > Rp. 3.500.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi N 9
Mean 77.78 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.549
Absolute .205 Positive .125
Most Extreme Differences
Negative -.205 Kolmogorov-Smirnov Z .615 Asymp. Sig. (2-tailed) .844 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.