PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guma Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: NOVYKA PRITA HAPSARI B200 080 004 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
18
Embed
PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP
ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
(Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guma Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
NOVYKA PRITA HAPSARI
B200 080 004
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
-
SURAT PERNYATAANPUBLIKASI KARYA ILMIAH
B i s mi I I a hir r ahmanirr o him
Yang berlandatangan dibawah ini, saya :
Nama
NIM
Fakultas / Jurusan
Jenis
Judul
NO\ryKA PRITA IIAPSARI
B 200 080 004
Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi
Skripsi
PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWITERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKAPROFESI (Studi Kasus Pada Mahasisrva dan
Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan AkuntansiUniversitas Muhammadiyah Surakarta)
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Memberika hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karyailmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan,mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepadaPerpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetapmencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihakPerpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul ataspelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapatdigunakan sebagaimana mestinya.
Surakafia, 11 Maret 2013
Yang Menyatakan
Novyka Prita Hapsari
PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP
ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
(Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta)
NOVYKA PRITA HAPSARI
B 200 080 004
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi
antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadyah Surakarta terhadap etika bisnis dan etika profesi.
Untuk menguji penelitian ini, peneliti mengambil 76 sampel responden
dengan teknik purposive sampling yang mewakili 38 responden mahasiswa dan
38 responden mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2008. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner. Untuk memeproleh nilai yang
mendukung tujuan penelitian ini di lakukan uji t-test untuk mengetahui apakah
ada perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi tentang etika bisnis dan
etika profesi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi tentang
etika bisnis antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta. Hasil ini didasarkan
pada hasil uji t bahwa persepsi mahasiswa yang memperoleh nilai thitung > ttabel
(3,804 > 1,671) dan mahasiswi yang memperoleh nilai thitung > ttabel (2,840 >
1,671) signifikan pada taraf signifikansi 5% dengan nilai p-value 0,010 (p<0,05).
Kemudian pada persepsi tentang etika profesi juga terdapat perbedaan yang
signifikan antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadyah Surakarta. Hasil ini didasarkan pada hasil uji t bahwa
persepsi mahasiswa yang memperoleh nilai nilai thitung > ttabel (3,804 > 1,671) dan
mahasiswi yang memperoleh nilai thitung > ttabel (3,087 > 1,671) signifikan pada
taraf signifikansi 5% dengan nilai p-value 0,008 (p<0,05).
Kata kunci: Etika bisnis, etika profesi, dan mahasiswa.
A. PENDAHULUAN
Kemajuan ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru
sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha
bisnis tersebut berusaha untuk memperoleh keuntungan yang sebesar–
besarnya. Implikasi-implikasi negatif dari tajamnya persaingan bisnis telah
demikian menggejala dalam banyak hal pencapain. Keuntungan yang sebesar-
besarnya telah menjadi suatu ideologi, sehingga berbagai hal yang dianggap
menghalangi atau menghambat pencapain keuntungan sebesar-besarnya
tersebut harus ditiadakan. Selain itu ada pandangan lain bahwa dunia bisnis
adalah dunia lain dari kehidupan manusia, mereka mempunyai standard moral
tersendiri yang ciri–cirinya bersifat impersonal dan menyerupai permainan
atau game.
Di Indonesia, etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik. Tanpa
etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah
penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh pelaku
bisnis. Profesi akuntansi mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat.
Hal ini sering terjadi beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh, akuntan
baik akuntan publik, akuntan intern perusahaan, maupun akuntan
pemerintahan.
Masalah etika profesi merupakan suatu isu yang selalu menarik untuk
kepentingan riset. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi
akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis
oleh para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai
integritas dan kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Abdul Halim, 2002).
Penelitian mengenai etika bisnis dan etika profesi akuntan aktivitasnya tidak
terlepas dari aktivitas bisnis baik yang menuntut mereka untuk bekerja secara
professional sehingga selain harus memahami dan menerapkan etika
profesinya, akuntan juga harus memahami dan menerapkan etika dalam bisnis.
B. LANDASAN TEORI
PERSEPSI
Persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungannya meliputi
objek, orang dan simbol atau tanda yang melibatkan proses kognitif
(pengenalan). Proses kognitif adalah proses dimana individu memberikan arti
melalui penafsirannya terhadap rangsangan atau stimulus yang muncul dari
objek, orang, dan simbol tertentu. Dengan kata lain, persepsi mencakup
penerimaan, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasi
dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
Namun demikian karena persepsi tentang obyek atau peristiwa tersebut
tergantung pada suatu kerangka, ruang dan waktu, maka persepsi etika
seorang akuntan atau mahasiswa akuntansi juga akan sangat subyektif dan
situasional (Ludigdo dan Machfoedz, 1999).
ETIKA
Etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya. Dapat diktakan bahwa etika mendiskriskripsikan suatu perwujudan
dari norma dan tingkah laku yang dapat membantu manusia untuk bertindak
secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini mempunyai arti
khusus karena setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia merupakan hasil
dari pengambilan keputusan yang diambil sendiri diiringi dengan tersedianya
berbagai macam kesempatan untuk mempertanggungjawabkan nilainya.
ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan bagian dari etika sosial, yang tumbuh dari etika
pada umumnya. Menurut Muslich (1998) dalam Murtanto dan Marini (2003)
mendefinisikan bahwa “Etika bisnis sebagai pengetahuan mengenai tata cara
yang ideal dalam pengetahuan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan
norma dan moralitas yang berlaku secara ekonomi atau social, dimana
penetapan norma dan moralitas ini dapat menunjang maksud dan tujuan
kegiatan bisnis. Menurut Raharjo dalam Sri Ekayani dan Adi Putra (2003),
“Etika bisnis beroperasi pada tingkat individual, organisasi, dan sistem.”
Etika bisnis menurut Keraf (1998) adalah suatu kebiasaan atau budaya
moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari
satu generasi ke generasi yang lain. Inti etika ini adalah pembudayaan atau
pembiasaan penghayatan akan nilai, moral, atau prinsip moral tertentu yang
dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga
membedakan dari perusahaan lain.
ETIKA PROFESI
Dalam hal etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral
yang tinggi, yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang
menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang
bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau
mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang
harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk (1994)
menyatakan bahwa etika professional juga berkaitan dengan perilaku moral
yang yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk
profesi tertentu.
Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus
memiliki kode etik yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral dan
mengatur tentang perilaku profesional (Agoes, 1996). Tanpa etika, profesi
akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi
untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.
GENDER
Pengertian gender menurut Fakih (2001) adalah suatu sifat yang
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara
social maupun cultural. Pengertian tersebut sejalan dengan kesimpulan yang
diambil oleh Umar (1995) yang mendifinisikan gender sebagai suatu konsep
yang digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan
perempuan dilihat dari segi budaya. Sehingga gender dalam arti ini
mendefinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut pandang non biologis
Dari berbagai kajian sosial inilah muncul berbagai teori sosial yang
kemudian dijadikan sebagai teori-teori gender atau sering juga disebut teori-
teori feminism.
HIPOTESIS
H1 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
tentang etika bisnis
H2 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
tentang etika profesi
C. METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Djarwanto, 1996:37).
Populasi dalam peneletian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta tahun
angkatan 2008.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap
dapat mewakili populasinya (Djarwanto, 1996:41). Sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta tahun angkatan 2008
yang memenuhi kriteria.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
yang merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada
kriteria-kriteria tertentu, karena peneliti hanya akan memilih sampel yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya etika bisnis dan
etika profesi sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat
mendukung jalannya penelitian yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2008 yang masih aktif.
b. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah yang telah mencakup
muatan etika yang diantaranya Pendidikan Agama, Kewarganegaraan,
Pengauditan, Ilmu Budaya Dasar, Perpajakan, Teori Akuntansi, Sistem
Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, Ilmu Alamiah