Top Banner
PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guma Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: NOVYKA PRITA HAPSARI B200 080 004 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
18

PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

Feb 02, 2017

Download

Documents

trandien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP

ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI

(Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guma Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

NOVYKA PRITA HAPSARI

B200 080 004

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...
Page 3: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

-

SURAT PERNYATAANPUBLIKASI KARYA ILMIAH

B i s mi I I a hir r ahmanirr o him

Yang berlandatangan dibawah ini, saya :

Nama

NIM

Fakultas / Jurusan

Jenis

Judul

NO\ryKA PRITA IIAPSARI

B 200 080 004

Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi

Skripsi

PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWITERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKAPROFESI (Studi Kasus Pada Mahasisrva dan

Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan AkuntansiUniversitas Muhammadiyah Surakarta)

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Memberika hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karyailmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan,mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepadaPerpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetapmencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihakPerpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul ataspelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapatdigunakan sebagaimana mestinya.

Surakafia, 11 Maret 2013

Yang Menyatakan

Novyka Prita Hapsari

Page 4: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP

ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI

(Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta)

NOVYKA PRITA HAPSARI

B 200 080 004

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi

antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadyah Surakarta terhadap etika bisnis dan etika profesi.

Untuk menguji penelitian ini, peneliti mengambil 76 sampel responden

dengan teknik purposive sampling yang mewakili 38 responden mahasiswa dan

38 responden mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2008. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner. Untuk memeproleh nilai yang

mendukung tujuan penelitian ini di lakukan uji t-test untuk mengetahui apakah

ada perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi tentang etika bisnis dan

etika profesi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi tentang

etika bisnis antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta. Hasil ini didasarkan

pada hasil uji t bahwa persepsi mahasiswa yang memperoleh nilai thitung > ttabel

(3,804 > 1,671) dan mahasiswi yang memperoleh nilai thitung > ttabel (2,840 >

1,671) signifikan pada taraf signifikansi 5% dengan nilai p-value 0,010 (p<0,05).

Kemudian pada persepsi tentang etika profesi juga terdapat perbedaan yang

signifikan antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadyah Surakarta. Hasil ini didasarkan pada hasil uji t bahwa

persepsi mahasiswa yang memperoleh nilai nilai thitung > ttabel (3,804 > 1,671) dan

mahasiswi yang memperoleh nilai thitung > ttabel (3,087 > 1,671) signifikan pada

taraf signifikansi 5% dengan nilai p-value 0,008 (p<0,05).

Kata kunci: Etika bisnis, etika profesi, dan mahasiswa.

Page 5: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

A. PENDAHULUAN

Kemajuan ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru

sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha

bisnis tersebut berusaha untuk memperoleh keuntungan yang sebesar–

besarnya. Implikasi-implikasi negatif dari tajamnya persaingan bisnis telah

demikian menggejala dalam banyak hal pencapain. Keuntungan yang sebesar-

besarnya telah menjadi suatu ideologi, sehingga berbagai hal yang dianggap

menghalangi atau menghambat pencapain keuntungan sebesar-besarnya

tersebut harus ditiadakan. Selain itu ada pandangan lain bahwa dunia bisnis

adalah dunia lain dari kehidupan manusia, mereka mempunyai standard moral

tersendiri yang ciri–cirinya bersifat impersonal dan menyerupai permainan

atau game.

Di Indonesia, etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik. Tanpa

etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah

penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh pelaku

bisnis. Profesi akuntansi mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat.

Hal ini sering terjadi beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh, akuntan

baik akuntan publik, akuntan intern perusahaan, maupun akuntan

pemerintahan.

Masalah etika profesi merupakan suatu isu yang selalu menarik untuk

kepentingan riset. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi

akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis

oleh para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai

Page 6: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

integritas dan kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Abdul Halim, 2002).

Penelitian mengenai etika bisnis dan etika profesi akuntan aktivitasnya tidak

terlepas dari aktivitas bisnis baik yang menuntut mereka untuk bekerja secara

professional sehingga selain harus memahami dan menerapkan etika

profesinya, akuntan juga harus memahami dan menerapkan etika dalam bisnis.

B. LANDASAN TEORI

PERSEPSI

Persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungannya meliputi

objek, orang dan simbol atau tanda yang melibatkan proses kognitif

(pengenalan). Proses kognitif adalah proses dimana individu memberikan arti

melalui penafsirannya terhadap rangsangan atau stimulus yang muncul dari

objek, orang, dan simbol tertentu. Dengan kata lain, persepsi mencakup

penerimaan, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasi

dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.

Namun demikian karena persepsi tentang obyek atau peristiwa tersebut

tergantung pada suatu kerangka, ruang dan waktu, maka persepsi etika

seorang akuntan atau mahasiswa akuntansi juga akan sangat subyektif dan

situasional (Ludigdo dan Machfoedz, 1999).

ETIKA

Etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara

mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam

Page 7: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

hidupnya. Dapat diktakan bahwa etika mendiskriskripsikan suatu perwujudan

dari norma dan tingkah laku yang dapat membantu manusia untuk bertindak

secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini mempunyai arti

khusus karena setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia merupakan hasil

dari pengambilan keputusan yang diambil sendiri diiringi dengan tersedianya

berbagai macam kesempatan untuk mempertanggungjawabkan nilainya.

ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan bagian dari etika sosial, yang tumbuh dari etika

pada umumnya. Menurut Muslich (1998) dalam Murtanto dan Marini (2003)

mendefinisikan bahwa “Etika bisnis sebagai pengetahuan mengenai tata cara

yang ideal dalam pengetahuan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan

norma dan moralitas yang berlaku secara ekonomi atau social, dimana

penetapan norma dan moralitas ini dapat menunjang maksud dan tujuan

kegiatan bisnis. Menurut Raharjo dalam Sri Ekayani dan Adi Putra (2003),

“Etika bisnis beroperasi pada tingkat individual, organisasi, dan sistem.”

Etika bisnis menurut Keraf (1998) adalah suatu kebiasaan atau budaya

moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari

satu generasi ke generasi yang lain. Inti etika ini adalah pembudayaan atau

pembiasaan penghayatan akan nilai, moral, atau prinsip moral tertentu yang

dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga

membedakan dari perusahaan lain.

Page 8: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

ETIKA PROFESI

Dalam hal etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral

yang tinggi, yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang

menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang

bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau

mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang

harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk (1994)

menyatakan bahwa etika professional juga berkaitan dengan perilaku moral

yang yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk

profesi tertentu.

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus

memiliki kode etik yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral dan

mengatur tentang perilaku profesional (Agoes, 1996). Tanpa etika, profesi

akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi

untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.

GENDER

Pengertian gender menurut Fakih (2001) adalah suatu sifat yang

melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara

social maupun cultural. Pengertian tersebut sejalan dengan kesimpulan yang

diambil oleh Umar (1995) yang mendifinisikan gender sebagai suatu konsep

yang digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan

Page 9: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

perempuan dilihat dari segi budaya. Sehingga gender dalam arti ini

mendefinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut pandang non biologis

Dari berbagai kajian sosial inilah muncul berbagai teori sosial yang

kemudian dijadikan sebagai teori-teori gender atau sering juga disebut teori-

teori feminism.

HIPOTESIS

H1 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

tentang etika bisnis

H2 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

tentang etika profesi

C. METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Djarwanto, 1996:37).

Populasi dalam peneletian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta tahun

angkatan 2008.

2. Sampel

Page 10: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap

dapat mewakili populasinya (Djarwanto, 1996:41). Sampel dalam

penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta tahun angkatan 2008

yang memenuhi kriteria.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,

yang merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada

kriteria-kriteria tertentu, karena peneliti hanya akan memilih sampel yang

memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya etika bisnis dan

etika profesi sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat

mendukung jalannya penelitian yang memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2008 yang masih aktif.

b. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah yang telah mencakup

muatan etika yang diantaranya Pendidikan Agama, Kewarganegaraan,

Pengauditan, Ilmu Budaya Dasar, Perpajakan, Teori Akuntansi, Sistem

Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, Ilmu Alamiah

Dasar, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Pengantar, Akuntansi Sektor

Publik, Manajemen Keuangan, Akuntansi Biaya, Akuntansi

Manajemen, Bisnis Pengantar.

c. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah yang telah mencakup

muatan etika dengan nilai minimal B (Baik). Dengan sistem pemberian

Page 11: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

nilai : (A = 4 = Sangat Baik) ; (B = 3 = Baik) ; (C= 2 = Cukup) ; (D =

1 = Kurang) ; (E = 0 = Gagal)

d. Bersedia menjadi responden

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa

dan mahasiswi terhadap etika bisnis dan etika profesi. Adapun penjelasan nya

sebagai berikut :

1. Etika Bisnis

Etika bisnis menurut Keraf (1998) adalah suatu kebiasaan atau budaya

moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan

dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etika ini adalah pembudayaan

atau pembiasaan penghayatan akan nilai, moral, atau prinsip moral tertentu

yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus

juga membedakan dari perusahaan lain. Penelitian ini memfokuskan pada

prinsip-prinsip etika bisnis yaitu : prinsip otonomi, kejujuran, tidak

berbuat jahat dan berbuat baik, keadilan, dan hormat pada diri sendiri.

Pengukuran skor pada penelitian ini menggunakan skala likert 5 alternatif

yang terdiri atas : SS (Sangat Setuju) Score = 5, S (Setuju) Score = 4, N

(Netral) Score = 3, TS (Tidak Setuju) Score = 2, STS (Sangat Tidak

Setuju) Score = 1.

2. Etika Profesi

Dalam hal etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral

yang tinggi, yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang

Page 12: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang

bersangkutan. Penelitian ini memfokuskan pada prinsip-prinsip etika

profesi yang meliputi : prinsip tanggung jawab, keadilan, otonomi, dan

integritas moral. Pengukuran skor pada penelitian ini menggunakan skala

likert 5 alternatif yang terdiri atas : SS (Sangat Setuju) Score = 5, S

(Setuju) Score = 4, N (Netral) Score = 3, TS (Tidak Setuju) Score = 2,

STS (Sangat Tidak Setuju) Score = 1.

Metode Analisis Data

1. Pengujian Instrumen

a) Uji Validitas

Uji validitas diperlukan untuk mengkorelasikan antara skor yang

diperoleh yang masing-masing pertanyaan dengan skor totalnya.

Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson’s Corelation Moment.

Jika koefisien korelasi (r) bernilai positif dan lebih besar dari r tabel,

maka dinyatakan bahwa butir pertanyaan tersebut valid atau sah. Jika

sebaliknya, bernilai negatif atau positif namun lebih kecil dari r tabel,

maka butir pertanyaan dinyatakan invalid dan harus dihapus.

b) Uji Reliabilitas

Menurut Sekaran (2000:228) uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran telah konsisten apabila

dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yg sama. Uji reliabilitas

dilakukan terhadap item-item pernyataan yang telah valid. Reliabilitas

Page 13: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

instrumen dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien

cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar 0,6 maka

disimpulkan bahwa instrumen tersebut handal atau reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran data dalam penelitian ini untuk mengetahui

sebaran data atau varian data dengan menggunakan metode Statistical

Packages for Social Science (SPSS) Kolmogorov Smirnov Test, yaitu

untuk menyakinkan bahwa variabel yang dibandingkan rata-ratanya

mengikuti sebaran atau distribusi. Pengujian ini menggunakan

pengujian dua sisi, yaitu dengan membandingkan taraf signifikan

tertentu. Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikan,

maka sebaran data penelitian adalah normal. Sebaliknya, jika

probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan, maka sebaran tidak

normal (Ghozali, 2001:112)

b) Uji Homogenitas varian’s antar kelompok

Uji homogenitas varians antar kelompok ditujukan untuk

mengetahui bahwa masing-masing kelompok sampel berasal dari

populasi yang sama dan varian dari masing-masing kelompok adalah

homogenitas (Ghozali, 2001 : 128).

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan metode

Statistical Packages for Social Science (SPSS) Test Homogenitas

varian hanya dilakukan pada item yang telah memenuhi asumsi

Page 14: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

sebaran normal data. Pengujian homogenitas data menggunakan

Levene’s Test for Equality of Variance. Jika nilai Levene’s test

signifikan (di bawah 5%), maka hipotesa nol akan ditolak bahwa group

memiliki varians yang berbeda dan hal ini tidak memenuhi syarat.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian pada hipotesis ini menggunakan statistik parametrik

dengan alat analisis independent sampel t-test untuk mengetahui ada atau

tidak perbedaan rata-rata diantara dua kelompok sampel yang saling

independent (Djarwanto, 1996: 314).

Rumus t-test adalah sebagai berikut (Djarwanto, 1996: 312):

21

21

SxSx

xxt

Keterangan :

x1 = rata-rata X1

x2 = rata-rata X2

21 SxSx = standard eror beda rata-rata

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t pada tingkat

keyakinan 95% dan tingkat kesalahan 5%, dengan ketentuan degree of

freedom (d.f) = n1 + n2 -2 atau dapat dilakukan juga dengan melihat p-

value, maka keputusanya:

a. Apabila t~ hit > t~tabel: Ho ditolak dan Ha diterima, alpha= 0,05, df n1

+ n2 -2

Page 15: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

b. Apabila t~hit < t~ tabel : Ho diterima dan Ha ditolak, alpha= 0,05; df

n1 + n2 -2

c. Apabila p-value/asysimp. sig < alpha = 0.05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima

d. Apabila p-value/asysimp. sig > alpha = 0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Independent Sample t

test perbedaan persepsi tentang etika bisnis diperoleh nilai thitung > ttabel (3,804

> 1,671) untuk mahasiswa dan diperoleh nilai thitung > ttabel (2,840 > 1,671)

untuk mahasiswi pada taraf signifikansi 5% dengan nilai p-value 0,010

(p<0,05). Maka H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan

persepsi tentang etika bisnis antara mahasiswa dan mahasiswi. Berarti

penelitian ini dapat dikaitkan dengan penelitian Ekayani dan Putra (2003)

tentang persepsi akuntan dan mahasiswa di Bali terhadap etika bisnis. Hal ini

dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

persepsi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Independent Sample t

test perbedaan persepsi tentang etika profesi diperoleh nilai thitung > ttabel (3,804

> 1,671) untuk mahasiswa dan diperoleh nilai thitung > ttabel (3,087 > 1,671)

untuk mahasiswi pada taraf signifikansi 5% dengan nilai p-value 0,008

Page 16: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

(p<0,05). Maka H2 diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan

persepsi tentang etika profesi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswi.

Berarti penelitian ini dapat dikaitkan dengan penelitian Ekayani dan Putra

(2003), Bawono dan Lutfia (2008). Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa dan mahasiswi

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

E. PENUTUP

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Independent Sample t-test

tentang perbedaan persepsi tentang etika bisnis antara mahasiswa

memperoleh nilai thitung > ttabel (3,804 > 1,671) dan mahasiswi memperoleh

nilai thitung > ttabel (2,840 > 1,671) maka signifikan pada taraf signifikansi

5% dengan nilai p-value 0,010 (p<0,05). Maka H1 diterima. Artinya

terdapat perbedaan yang signifikan persepsi tentang etika bisnis antara

mahasiswa dan mahasiswi.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Independent Sample t-test

tentang perbedaan persepsi tentang etika profesi antara mahasiswa

memperoleh nilai thitung > ttabel (3,804 > 1,671) dan mahasiswi memperoleh

nilai thitung > ttabel (3,087 > 1,671) maka signifikan pada taraf signifikansi

5% dengan nilai p-value 0,008 (p<0,05). Maka H2 diterima. Artinya

terdapat perbedaan yang signifikan persepsi tentang etika profesi antara

mahasiswa dan mahasiswi.

Page 17: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan tidak memilih responden dari satu

angkatan saja karena tidak hanya mahasiswa satu angkatan saja yang telah

mengambil mata kuliah yang dimaksud.

2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya sampel lebih diperluas lagi yaitu

dengan menambah sampel dari universitas lain dengan fakultas dan

jurusan yang sama sehingga memungkinkan tingkat generalisasinya lebih

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukry dan Abdul Halim. 2002. Pengintegrasian Etika dalam

Pendidikan dan Riset Akuntansi. Kompak. STIE YO.

Agus, Sukrisno, dan I Cenik ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta :

Salemba Empat

Anshori, Muh. Rusli, 2005. Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi,

danKaryawan Bagian Akuntansi terhadap Etika Bisnis. Skripsi UNS-tidak

dipublikasikan.

Djarwanto, PS. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE UGM

Ekayani, Ni Nengah Sri, dan Made Pradana Adi Putra. 2003. Persepsi Akuntan

dan Mahasiswa Bali Terhadap Etika Bisnis dan Etika profesi. SNA. VI,

Surabaya:16-17 oktober.

Fakih. 2001. Analisis Gender dan Transformasi Sosial.Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: BP

UNDIP.

Page 18: PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA ...

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta : BPFE.

Keraf, Imam. 2000. Etika Bisnis, Tuntutan dan Retervansinya, Yogyakarta:

Kanisius.

Ludigdo, Unti, dan Mas’ud Machfoedz. 1999. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa

Terhadap Etika Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 2, jaunari,

pp1-19.

Martadi, Indiana Farid, dan Sri Suranta. 2006. Persepsi Akuntan, Mahasiswa

Akuntansi dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang Dari Segi Gender

Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi. Simposium Nasional Akuntansi

(SNA) IX. Padang, Agustus.

Marzuki. 2007. Kajian Awal tentang Teori-Teori gender. PKn dan Hukum FISE

UNY

Mulyadi. 2002. Pemeriksaan Akuntan. Yogyakarta: BPFE.

Rifki, Muhammad. 2008. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Bisnis

di Yogyakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Robbins, Stephen. 2002. Research Methods For Business, a Skill Building.

Approach. Third Edition. New York. John Willey dan Sons. Inc

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business, a Skill Building. Approach.

Third Edition. New York. John Willey dan Sons. Inc

Sihwajoeni dan M. Gudono. 2000. Persepsi Akuntan Terhadap Kode Etik

Akuntan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No.2, juli: 168-184.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

Yusup, Muhamat, 2005. Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi, dan Karyawan

Bagian Akuntansi terhadap Etika Profesi Akuntan. Skripsi UNS- tidak

dipublikasikan.

Umar, Nasaruddin. 1999. Argumen Kesetaraan Gender : Perspektif Al-Qur’an.

Jakarta : Paramadina.