Top Banner
PERANAN AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA RESTORAN WHITE ROSTI DALAM MENCAPAI PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG EFEKTIF SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ezra Aldi Wibisono 2011130100 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM SARJANA AKUNTANSI Terakreditasi oleh BAN-PT No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018 BANDUNG 2018
21

PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

Oct 26, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

PERANAN AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA RESTORAN WHITE ROSTI DALAM MENCAPAI PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG EFEKTIF

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Ezra Aldi Wibisono

2011130100

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SARJANA AKUNTANSI Terakreditasi oleh BAN-PT No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018

BANDUNG 2018

Page 2: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

THE ROLE OF CONTROL ACTIVITIES IN WHITE

ROSTI RESTAURANT ON REACHING AN EFFECTIVE RAW MATERIALS INVENTORY

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted to complete part of the requirements for Bachelor’s Degree in Economics

By Ezra Aldi Wibisono

2011130100

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS

PROGRAM IN ACCOUNTING Accredited by National Accreditation Agency

No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018 BANDUNG

2018

Page 3: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …
Page 4: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …
Page 5: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

v

ABSTRAK

Perekonomian Indonesia yang berkembang pesat memengaruhi perkembangan industri dan

perusahaan yang ada di dalamnya. Hal ini mendorong perusahaan untuk memiliki

keunggulan kompetitif agar dapat bersaing. Keunggulan kompetitif dapat dicapai dengan

pengelolaan aktivitas operasi yang memadai supaya dapat berjalan dengan efektif. Untuk

mencapai efektivitas tersebut, perusahaan perlu menerapkan aktivitas pengendalian terhadap

aktivitas operasi yang dilakukan. Dengan begitu, risiko kesalahan dan kecurangan dapat

terhindar.

Persediaan bahan baku merupakan salah satu komponen yang penting dalam

suatu restoran. Persediaan bahan baku diadakan untuk memastikan bahan baku tersedia

supaya penjualan tidak terhambat. Persediaan bahan baku harus dikendalikan oleh restoran,

supaya risiko terjadinya kesalahan dan kecurangan dapat terhindar. Suatu restoran harus

memiliki pengendalian internal yang memadai untuk memastikan persediaan bahan baku

efektif. Pengendalian internal perlu dirancang dengan tepat supaya persediaan bahan baku

yang dimiliki suatu restoran dapat menjadi efektif. Salah satu komponen dari pengendalian

internal adalah aktivitas pengendalian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang objek yang diteliti secara sistematis

dan akurat berdasarkan data yang tersedia. Metode ini memusatkan perhatian pada

permasalahan dan keadaan yang ada pada saat penelitian dilakukan.

Setelah melakukan penelitian pada Restoran White Rosti, penulis

menyimpulkan bahwa aktivitas pengendalian yang telah diterapkan memengaruhi tingkat

efektivitas persediaan bahan baku. Restoran White Rosti memiliki empat prosedur

pengelolaan bahan baku, yaitu prosedur pemesanan bahan baku, prosedur penerimaan bahan

baku, prosedur penyimpanan bahan baku, dan prosedur pemakaian bahan baku. Kekurangan

dari prosedur-prosedur ini adalah tidak adanya flowchart yang memadai. Aktivitas

pengendalian yang diterapkan dalam Restoran White Rosti sudah memadai, namun masih

terdapat beberapa kelemahan, seperti tidak adanya otorisasi atas kegiatan butcher test, tidak

ada dokumen pemakaian bahan baku, serta tidak adanya CCTV. Restoran White Rosti juga

belum memiliki deskripsi pekerjaan secara tertulis.

Penulis menyarankan agar Restoran White Rosti menyediakan flowchart

yang memadai atas prosedur-prosedurnya, mewajibkan otorisasi atas aktivitas butcher test,

merancang dokumen pemakaian bahan baku, memasang CCTV, dan menyediakan deskripsi

pekerjaan secara tertulis. Penulis juga menyarankan untuk memperbaiki struktur organisasi

dengan mengganti istilah Operational Manager menjadi Operations Manager serta mengubah

posisi kedua Cook dan Butcher Cook menjadi sejajar.

Kata kunci: aktivitas pengendalian, persediaan bahan baku, efektivitas

Page 6: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

vi

ABSTRACT

The rapid growth of Indonesia’s economy has affected the growth of industries and entities

within. This situation forced companies to have a competitive advantage in order to stay in

competition with other companies. A competitive advantage can be reached with a proper

management of operational activities so that these activities can operate effectively. In order

to reach such effectivity, a company should apply control activities against the operational

activities. Therefore, the risk of error and fraud may be avoided.

Raw materials inventory is one of the essential components in a restaurant. It

is provided to ensure that raw materials are available so that sales are not obstructed. Raw

materials inventory should be controlled by the restaurant in order to avoid the risk of error

and fraud. A restaurant should have a proper internal control to ensure the effectivity of its

raw materials inventory. One of the components of internal control is control activities.

The method used in this study is descriptive method. This method intends to

give a systematic and accurate description of the object of study based on available data.

This method focuses on problems or situations occurring when the study is being conducted.

After conducting a study over White Rosti Restaurant, the writer concludes

that the control activities applied has influenced the effectivity rate of raw materials

inventory. White Rosti Restaurant has four procedures regarding its raw materials

management, which are the raw materials order procedure, raw materials receiving

procedure, raw materials storage procedure, and raw materials usage procedure. The

drawback of these procedures is that there are no proper flowcharts. The control activities

applied in White Rosti Restaurant have been proper, but there are still some weaknesses,

such as no authorization for the butcher tests, no raw materials usage document, and no

CCTVs. White Rosti Restaurant hasn’t had a written job description as well.

The writer suggests that White Rosti Restaurant provide proper flowcharts

for its procedures, require authorization for butcher tests, design a raw materials usage

document, install CCTVs, and provide a written job description. The writer also suggests to

improve the organizational structure by changing the term Operational Manager into

Operations Manager and aligning the position of both Cooks and Butcher Cooks.

Keywords: control activities, raw materials inventory, effectivity

Page 7: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, hikmat, dan

anugerah-Nya yang memampukan penulis untuk menyusun dan menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peranan Aktivitas Pengendalian pada Restoran White

Rosti dalam Mencapai Persediaan Bahan Baku yang Efektif” dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memeroleh gelar sarjana Ekonomi pada Universitas Katolik Parahyangan Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi, Bandung.

Penulis telah mendapatkan banyak doa, dukungan, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah

membantu penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Papi, Mami, dan Tirza yang selalu memberi nasihat, dukungan, dan doa. Terima

kasih atas perjuangan yang diberikan sehingga penulis mampu mencapai tingkat

pendidikan yang baik.

2. Keluarga Handianto Tjorosaputro, terima kasih untuk dukungan dan perhatian

yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan masa perkuliahan dengan

baik.

3. Ibu Elsje Kosasih, Dra., Ak., M.Sc., CMA. ; selaku dosen pembimbing penulis.

Terima kasih atas bimbingan, waktu, tenaga, perhatian, dan nasihat yang telah

Ibu berikan selama proses penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Bapak Karli Mufliadi dan keluarga. Terima kasih atas bantuannya sehingga

penulis memeroleh kesempatan melakukan studi kasus di Restoran White Rosti.

5. Ibu Amelia Limijaya, SE., M.Acc.Fin. ; selaku dosen wali penulis. Terima kasih

atas bantuan, bimbingan, dan saran dari Ibu.

6. Bapak Gery Raphael Lusanjaya, SE., MT. ; selaku Ketua Program Studi Sarjana

Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Page 8: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

viii

7. Bapak Prof. Dr. Hamfri Djajadikerta, Drs., Ak., MM. ; selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

8. Para dosen penguji skripsi. Terima kasih atas waktu, perhatian, dan saran yang

diberikan.

9. Alm. Bpk. M. Hariono Kusumohamidjojo, Drs., Ak. Terima kasih atas ilmu,

nasihat, dan bimbingan yang diberikan selama seminar Sistem Informasi

Akuntansi.

10. Seluruh dosen yang mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik

Parahyangan, Bandung. Terima kasih atas ilmu, saran, nasihat, dan

bimbingannya.

11. Seluruh staf karyawan administrasi dan TU, staf perpustakaan, dan pekarya.

Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama masa studinya.

12. Segenap karyawan Restoran White Rosti yang telah banyak membantu penulis

dalam menyiapkan dan menyusun skripsi. Terima kasih atas kesabaran, ilmu,

dan bantuannya.

13. Aaron, Anthony, Davin, Firman, Harun, Jan, Timothy, dan teman-teman

mahasiswa lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas

bantuan dan kebersamaannya selama masa perkuliahan.

14. Zefanya dan Mikha. Terima kasih atas semangat dan kebersamaan yang

diberikan.

Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas

kebaikan dari semua pihak yang telah banyak membantu. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat beberapa bagian yang

perlu dikaji ulang karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

Penulis bersedia menerima segala bentuk kritik, saran, dan masukan dari semua

pihak dengan lapang dada dan hati terbuka. Penulis berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pihak yang membutuhkan. Akhir kata, penulis menyampaikan

terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Bandung, Juli 2018

Page 9: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

ix

(Ezra Aldi Wibisono)

Page 10: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

x

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK……………………………………………………………………………………v

ABSTRACT................................. ................................ ................................ .......................... vi

KATA PENGANTAR ................................ ................................ ................................ ..........vii

DAFTAR ISI................................ ................................ ................................ ........................... x

DAFTAR GAMBAR ................................ ................................ ................................ ........... xiv

DAFTAR TABEL ................................ ................................ ................................ ................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................ ................................ ................................ ........ xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ................................ ................................ ................................ ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ................................ ................................ ........................ 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................ ................................ ................................ 2

1.3. Tujuan Penelitian ................................ ................................ ................................ ..... 2

1.4. Manfaat Penelitian ................................ ................................ ................................ ... 2

1.5. Kerangka Penelitian ................................ ................................ ................................ . 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................ ................................ ........................... 6

2.1. Sistem Informasi Akuntansi................................ ................................ ..................... 6

2.1.1. Pengertian Sistem ................................ ................................ ............................. 6

2.1.2. Pengertian Informasi ................................ ................................ ......................... 6

2.1.3. Pengertian Akuntansi ................................ ................................ ........................ 7

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ................................ ............................ 7

2.1.5. Peran Sistem Informasi Akuntansi ................................ ................................ .... 8

2.2. Pengendalian Internal ................................ ................................ ............................ 10

2.2.1. Definisi Pengendalian Internal ................................ ................................ ........ 10

2.2.2. Komponen Pengendalian Internal ................................ ................................ ... 12

2.2.3. Tujuan Pengendalian Internal ................................ ................................ ......... 17

2.2.4. Keterbatasan Pengendalian Internal ................................ ................................ 18

2.3. Aktivitas Pengendalian ................................ ................................ .......................... 19

2.3.1. Definisi Aktivitas Pengendalian ................................ ................................ ..... 19

2.3.2. Kategori Aktivitas Pengendalian ................................ ................................ .... 19

2.4. Persediaan ................................ ................................ ................................ .............. 25

2.4.1. Definisi Persediaan ................................ ................................ ......................... 26

2.4.2. Manfaat Persediaan ................................ ................................ ......................... 26

2.4.3. Jenis-Jenis Persediaan ................................ ................................ ..................... 27

Page 11: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

xi

2.4.3.1. Klasifikasi Persediaan................................ ................................ ................ 27

2.4.3.2. Sistem Pencatatan Persediaan ................................ ................................ .... 28

2.4.3.3. Sistem Penilaian Persediaan ................................ ................................ ...... 29

2.4.4. Risiko terkait Persediaan ................................ ................................ ................ 31

2.4.5. Prosedur Siklus Persediaan ................................ ................................ ............. 34

2.5. Hubungan antara Efektivitas Pengendalian dengan Persediaan Bahan Baku

yang Efektif ................................ ................................ ................................ ........... 38

BAB 3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ................................ ................................ 41

3.1. Metode Penelitian ................................ ................................ ................................ .. 41

3.1.1. Variabel Penelitian ................................ ................................ ......................... 41

3.1.2. Teknik Pengumpulan Data................................ ................................ .............. 41

3.1.3. Langkah Penelitian ................................ ................................ ......................... 42

3.2. Objek Penelitian ................................ ................................ ................................ .... 43

3.2.1. Sejarah Singkat Restoran White Rosti ................................ ............................ 43

3.2.2. Visi Misi Perusahaan ................................ ................................ ...................... 45

3.2.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ................................ .................. 45

3.2.3.1. Struktur Organisasi ................................ ................................ .................... 45

3.2.3.2. Deskripsi Pekerjaan ................................ ................................ ................... 47

3.2.4. Aktivitas yang Berkaitan dengan Persediaan Bahan Baku

pada Restoran White Rosti ................................ ................................ ............. 51

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ ...................... 55

4.1. Ruang Lingkup dan Pembahasan ................................ ................................ ........... 55

4.2. Evaluasi Struktur Organisasi Restoran White Rosti ................................ ............... 55

4.3. Prosedur-Prosedur terkait Siklus Persediaan Bahan Baku pada Restoran

White Rosti ................................ ................................ ................................ ............ 62

4.3.1. Prosedur Pemesanan Bahan Baku ................................ ................................ ... 62

4.3.2. Prosedur Penerimaan Bahan Baku ................................ ................................ .. 65

4.3.3. Prosedur Penyimpanan Bahan Baku ................................ ............................... 67

4.3.4. Prosedur Pemakaian Bahan Baku ................................ ................................ ... 68

4.4. Aktivitas Pengendalian terkait Persediaan Bahan Baku pada Restoran

White Rosti ................................ ................................ ................................ ............ 69

4.4.1. Aktivitas Pengendalian pada Prosedur Pemesanan Bahan Baku ..................... 69

4.4.1.1. Otorisasi yang Memadai atas Transaksi dan Aktivitas

pada Prosedur Pemesanan Bahan Baku ................................ .................... 72

4.4.1.2. Pemisahan Fungsi pada Prosedur Pemesanan Bahan Baku........................ 73

4.4.1.3. Rancangan dan Penggunaan Dokumen dan Catatan

pada Prosedur Pemesanan Bahan Baku ................................ .................... 73

Page 12: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

xii

4.4.1.4. Pengendalian Fisik atas Aset, Dokumen, dan Catatan

pada Prosedur Pemesanan Bahan Baku ................................ .................... 74

4.4.1.5. Pemeriksaan Independen terhadap Kinerja

pada Prosedur Pemesanan Bahan Baku ................................ .................... 75

4.4.2. Aktivitas Pengendalian pada Prosedur Penerimaan Bahan Baku .................... 75

4.4.2.1. Otorisasi yang Memadai atas Transaksi dan Aktivitas

pada Prosedur Penerimaan Bahan Baku................................ .................... 77

4.4.2.2. Pemisahan Fungsi pada Prosedur Penerimaan Bahan Baku ....................... 78

4.4.2.3. Rancangan dan Penggunaan Dokumen dan Catatan

pada Prosedur Penerimaan Bahan Baku................................ .................... 78

4.4.2.4. Pengendalian Fisik atas Aset, Dokumen, dan Catatan

pada Prosedur Penerimaan Bahan Baku................................ .................... 79

4.4.2.5. Pemeriksaan Independen terhadap Kinerja

pada Prosedur Penerimaan Bahan Baku................................ .................... 79

4.4.3. Aktivitas Pengendalian pada Prosedur Penyimpanan Bahan Baku ................. 80

4.4.3.1. Otorisasi yang Memadai atas Transaksi dan Aktivitas

pada Prosedur Penyimpanan Bahan Baku ................................ ................. 82

4.4.3.2. Pemisahan Fungsi pada Prosedur Penyimpanan Bahan Baku .................... 83

4.4.3.3. Rancangan dan Penggunaan Dokumen dan Catatan

pada Prosedur Penyimpanan Bahan Baku ................................ ................. 83

4.4.3.4. Pengendalian Fisik atas Aset, Dokumen, dan Catatan

pada Prosedur Penyimpanan Bahan Baku ................................ ................. 83

4.4.3.5. Pemeriksaan Independen terhadap Kinerja

pada Prosedur Penyimpanan Bahan Baku ................................ ................. 84

4.4.4. Aktivitas Pengendalian pada Prosedur Pemakaian Bahan Baku ..................... 84

4.4.4.1. Otorisasi yang Memadai atas Transaksi dan Aktivitas

pada Prosedur Pemakaian Bahan Baku ................................ ..................... 86

4.4.4.2. Pemisahan Fungsi pada Prosedur Pemakaian Bahan Baku ........................ 87

4.4.4.3. Rancangan dan Penggunaan Dokumen dan Catatan

pada Prosedur Pemakaian Bahan Baku ................................ ..................... 87

4.4.4.4. Pengendalian Fisik atas Aset, Dokumen, dan Catatan

pada Prosedur Pemakaian Bahan Baku ................................ ..................... 88

4.4.4.5. Pemeriksaan Independen terhadap Kinerja

pada Prosedur Pemakaian Bahan Baku ................................ ..................... 88

4.5. Peranan Aktivitas Pengendalian pada Restoran White Rosti dalam

Mencapai Persediaan Bahan Baku yang Efektif ................................ .................... 89

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................ ................................ .............. 92

5.1. Kesimpulan ................................ ................................ ................................ ............ 92

5.2. Saran ................................ ................................ ................................ ...................... 94

Page 13: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

xiii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 14: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Model COSO-Enterprise Risk Management ................................ ..................... 12

Gambar 3.1. Langkah Penelitian ................................ ................................ ........................... 44

Gambar 3.2. Bagan Struktur Organisasi Restoran White Rosti ................................ ............. 46

Gambar 3.3. Alur Biaya dalam Aktivitas Produksi Makanan dan Minuman

pada Restoran White Rosti ................................ ................................ ............... 52

Gambar 4.1. Prosedur Pembelian Bahan Baku Makanan pada Restoran White Rosti ........... 63

Gambar 4.2. Prosedur Penerimaan Barang pada Restoran White Rosti ................................ 65

Page 15: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

xv

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1. Risiko terkait Persediaan ................................ ................................ ...................... 31

Tabel 3.1. Deskripsi Pekerjaan dalam Restoran White Rosti ................................ ................ 47

Tabel 4.1. Hasil Wawancara terkait Struktur Organisasi Restoran White Rosti .................... 56

Tabel 4.2. Hasil Wawancara terkait Prosedur Pemesanan Bahan Baku

pada Restoran White Rosti ................................ ................................ ................... 69

Tabel 4.3. Hasil Wawancara terkait Prosedur Penerimaan Bahan Baku

pada Restoran White Rosti ................................ ................................ ................... 75

Tabel 4.4. Hasil Wawancara terkait Prosedur Penyimpanan Bahan Baku

pada Restoran White Rosti ................................ ................................ ................... 80

Tabel 4.5. Hasil Wawancara terkait Prosedur Pemakaian Bahan Baku

pada Restoran White Rosti ................................ ................................ ................... 85

Page 16: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Menu Restoran White Rosti

Lampiran 2. Bagan Struktur Organisasi Restoran White Rosti Usulan Penulis

Lampiran 3. Format Dokumen Purchase Requisition

Lampiran 4. Format Dokumen Receiving Sheet

Lampiran 5. Contoh Dokumen Butcher Test Card

Lampiran 6. Contoh Kartu Resep

Lampiran 7. Flowchart Prosedur Pemesanan Bahan Baku Usulan Penulis

Lampiran 8. Flowchart Prosedur Penerimaan Bahan Baku Usulan Penulis

Lampiran 9. Flowchart Prosedur Penyimpanan Bahan Baku Usulan Penulis

Lampiran 10. Flowchart Prosedur Pemakaian Bahan Baku Usulan Penulis

Lampiran 11. Dokumen Pemakaian Bahan Baku Usulan Penulis

Page 17: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

1

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perekonomian Indonesia yang berkembang pesat memengaruhi perkembangan

industri dan perusahaan yang ada di dalamnya. Hal ini mendorong perusahaan untuk

memiliki keunggulan kompetitif agar tidak kalah dalam persaingan yang semakin

ketat. Pihak manajemen harus memilih kebijakan dan strategi yang tepat, supaya

perusahaan bisa tetap bertahan dan berkembang dalam menghadapi persaingan.

Industri restoran adalah salah satu contoh industri yang mengalami

perkembangan pesat. Setiap tahun ada banyak restoran baru yang muncul, namun

tidak sedikit juga restoran yang bangkrut karena tidak mampu bertahan dalam

persaingan yang semakin ketat. Salah satu masalah utama yang menyebabkan

kebanyakan restoran mengalamai kerugian adalah pengelolaan yang kurang baik atas

persediaan. Pengelolaan persediaan yang kurang memadai berdampak pada cita rasa

dari masakan yang disediakan.

Bahan baku merupakan faktor penting dalam sebuah restoran. Bahan baku ini

akan diolah untuk menjadi makanan dan minuman yang merupakan sumber

penghasilan restoran. Jika sebuah restoran kehabisan bahan baku, maka restoran

tersebut tidak akan bisa menyediakan makanan atau minuman yang ada dalam menu.

Penjualan akan menjadi terhambat dan bahkan bisa menyebabkan pelanggan tidak

ingin kembali lagi ke restoran tersebut.

Suatu restoran perlu memiliki persediaan yang memadai supaya penjualan

tidak terhambat. Aktivitas pengendalian perlu dilakukan atas persediaan supaya

bahan baku di restoran selalu tersedia dan dalam keadaan yang segar. Jika restoran

memiliki persediaan yang efektif, maka restoran tersebut dapat beroperasi dengan

lancar. Persediaan bahan baku yang efektif akan bisa diperoleh jika ada pengendalian

Page 18: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

2

yang tepat, karena kelebihan atau kekurangan persediaan akan berdampak merug ikan

bagi perusahaan. Pengendalian persediaan bahan baku dapat dilakukan melalui

aktivitas pengendalian yang merupakan bagian dari pengendalian internal.

1.2. Identifikasi Masalah

Penulis merumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini

untuk menilai aktivitas pengendalian atas persediaan bahan baku di restoran White

Rosti. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur-prosedur dalam pengelolaan persediaan bahan baku

pada restoran White Rosti?

2. Bagaimana aktivitas pengendalian atas persediaan bahan baku yang

dilakukan oleh restoran White Rosti?

3. Bagaimana peranan aktivitas pengendalian pada restoran White Rosti dalam

mencapai persediaan bahan baku yang efektif?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui prosedur-prosedur dalam pengelolaan persediaan bahan baku

pada restoran White Rosti.

2. Mengetahui aktivitas pengendalian atas persediaan bahan baku yang

dilakukan oleh restoran White Rosti.

3. Mengetahui peranan aktivitas pengendalian pada restoran White Rosti dalam

mencapai persediaan bahan baku yang efektif.

1.4. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak

terutama untuk pihak-pihak berikut ini:

Page 19: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

3

a. Restoran White Rosti

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi masukan dan solusi untuk

restoran White Rosti, agar persediaan yang dimilikinya menjadi efektif.

Penulis juga berharap penelitian ini dapat menambah wawasan pihak

manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, terutama yang

berkaitan dengan aktivitas pengendalian.

b. Penulis

Dengan penelitian ini, akan menambah wawasan penulis, khususnya dalam

menerapkan teori yang sudah dipelajari selama masa perkuliahan ke dalam

kenyataannya di perusahaan.

c. Masyarakat umum / mahasiswa lain

Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat umum

mengenai aktivitas pengendalian pada persediaan sebuah restoran, sehingga

bahan bakunya bisa menjadi efektif. Penulis juga berharap penelitian ini bisa

dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut.

1.5. Kerangka Penelitian

Informasi yang akurat diperlukan oleh pihak manajemen untuk mengambil keputusan

dan menyusun strategi bagi sebuah perusahaan. Keputusan dan strategi ini akan

memengaruhi efektivitas dan efisiensi aktivitas operasional perusahaan tersebut. Jika

informasi yang didapatkan tidak akurat atau bias, keputusan dan strategi yang

diambil dapat menjadi salah juga. Hal ini dapat menyebabkan kerugian dan bahkan

kebangkrutan bagi perusahaan tersebut. Pengendalian internal perlu ada dalam sistem

informasi akuntansi perusahaan untuk menghindari adanya informasi yang tidak

akurat.

Konsep pengendalian internal dikembangkan oleh The Committee of

Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) dalam bentuk

COSO Enterprise Risk Management – Integrated Framework (COSO ERM). Ada

delapan komponen di dalam COSO ERM, yaitu: Internal Environment, Objective

Setting, Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities,

Information and Communication, dan Monitoring.

Page 20: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

4

Aktivitas pengendalian (control activities) adalah kebijakan dan

prosedur yang memberikan keyakinan yang layak bahwa tujuan pengendalian sudah

tercapai dan tanggapan atas risiko sudah dijalankan. Prosedur ini terdiri dari tujuh

komponen, yaitu: proper authorization of transactions and activities; segregation of

duties; project development and acquisition controls; change management controls;

design and use of documents and records; safeguarding assets, records, and data;

independent checks on performance.

Persediaan berkaitan dengan siklus pembelian dan penjualan. Tujuan

utama diadakannya persediaan adalah untuk memastikan penjualan tidak terhambat.

Ada 9 prosedur terkait dengan persediaan menurut Mulyadi (2016:468), yaitu:

1. Prosedur pencatatan produk jadi.

2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual.

3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari

pembeli.

4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok

persediaan produk dalam proses.

5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli.

6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok.

7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang dari gudang.

8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian

barang ke gudang.

9. Sistem penghitungan fisik persediaan.

Suatu restoran perlu memiliki persediaan bahan baku yang efektif.

Persediaan bahan baku yang efektif adalah persediaan bahan baku yang sesuai

dengan yang diharapkan oleh restoran, yaitu jumlah persediaan bahan baku yang

tidak berlebih ataupun tidak berkurang dan dalam kondisi yang segar.

Page 21: PERSEDIAAN BAHAN BAK U YANG EFEKTIF RESTORAN WHITE …

5

Persediaan perlu memiliki pengendalian internal supaya tetap efektif.

Risiko penurunan efektivitas persediaan dapat dihindari dengan diterapkannya

pengendalian internal.

Salah satu komponen dalam pengendalian internal adalah aktivitas

pengendalian. Komponen ini memberikan jaminan yang memadai bahwa siklus

persediaan sudah berjalan dengan baik. Fungsi lain dari aktivitas pengendalian

adalah untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi persediaan.

Dengan diterapkannya aktivitas pengendalian, otorisasi yang benar

atas transaksi dan aktivitas persediaan dapat diterapkan atas persediaan. Otorisasi

adalah suatu bentuk pengendalian dengan cara memberikan wewenang atau izin bagi

orang tertentu untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Otorisasi atas seluruh

transaksi dan aktivitas persediaan menunjukkan adanya pengawasan dan pembagian

tugas yang sistematis. Pemberian otoritas yang baik dan benar juga memastikan tidak

ada transaksi atau aktivitas ilegal yang disembunyikan oleh manajer tingkat

menengah dan bawah, karena semua transaksi dan aktivitas yang ada sudah diketahui

dan disetujui oleh manajer tingkat atas.

Jika rancangan dan penggunaan dokumen dan catatan sesuai dengan

aktivitas perusahaan, maka rangkaian aktivitas persediaan dapat dilaksanakan dengan

memanfaatkan waktu, tenaga, dan biaya seminimal mungkin tetapi dengan output

yang sesuai dengan harapan perusahaan. Pengendalian atas rancangan dan

penggunaan dokumen dan catatan dapat menghemat waktu pemrosesan aktivitas dan

tenaga karyawan yang diperlukan untuk menerbitkan dokumen.

Aktivitas pengendalian dapat membantu perusahaan mengurangi

risiko terjadinya kesalahan dan kecurangan supaya persediaan bahan baku bisa

menjadi efektif.