Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERS DAN WACANA NASIONALISME (Analisis Wacana Nasionalisme di Rubrik “Nasionalisme Di Tapal Batas” di Harian Kompas Edisi 10 - 21 Agustus 2009) Oleh: MUHAMMAD AZIS SAFRODIN D0206073 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
193

PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

Aug 22, 2019

Download

Documents

lynga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERS DAN WACANA NASIONALISME (Analisis Wacana Nasionalisme di Rubrik “Nasionalisme Di Tapal Batas” di

Harian Kompas Edisi 10 - 21 Agustus 2009)

Oleh:

MUHAMMAD AZIS SAFRODIN

D0206073

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

Pers dan Wacana Nasionalisme

(Analisis Wacana Nasionalisme di Rubrik “Nasionalisme Di Tapal Batas” di

Harian Kompas Edisi 10 - 21 Agustus 2009)

Oleh:

Nama : Muhammad Azis Safrodin

NIM : D0206073

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 25 Mei 2011

Pembimbing Utama,

Drs. Mursito BM, S.U. NIP. 19530727 198003 1 001

Page 3: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah Diterima dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Rabu Tanggal : 25 Mei 2011

Panitia Penguji Skripsi:

Ketua : Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D. (..................................) NIP. 197102171998021001 Sekretaris : Drs. Kandyawan (..................................) NIP. 196104131990031002 Penguji : Drs. Mursito BM, S.U. (..................................) NIP. 195307271980031001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Pawito, Ph.D. NIP. 19540805 198503 1 002

Page 4: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Mulai” itu kata sederhana tapi penuh makna

(penulis)

Berfikir cerdas, bekerja keras, berhati ikhlas

(K.H. Abdullah Gymnastiar)

Page 5: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

Allah SWT Dzat Sebaik-baik Pencipta dan Penjaga;

Ibunda, dengan segala kasih sayang dan do’anya telah membesarkanku;

Bapak, yang tak henti-hentinya berikhtiar dan berdoa demi keluarga;

Kakakku Nanunk yang selalu menyemangatingu di saat aku lemah;

Sahabat-sahabat terbaik dan teman-teman Komunikasi 2006 yang tidak dapat

saya sebutkan satu-persatu.

Page 6: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas skripsi

dengan judul PERS DAN PEMBERITAAN NASIONALISME (Analisis

Wacana Nasionalisme di Rubrik “Nasionalisme Di Tapal Batas” di Harian

Kompas Edisi 10 - 21 Agustus 2009) dengan baik dan lancar.

Penelitian untuk skripsi ini berawal dari sebuah pandangan bahwa

keberadaan atau munculnya sebuah wacana tidak lepas dari komunikator sebagai

faktor sentral atau penentu. Dalam penelitian ini sajian berita tulis di rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” dalam harian Kompas, tidak hanya akan dilihat

sebagai alat untuk memahami realitas obyektif saja tetapi terdapat wacana tertentu

yang diusung media tersebut. Dengan kata lain, Kompas sebagai komunikator

tidak semata-mata menyajikan informasi tetapi juga mempunyai gagasan dan

maksud-maksud tertentu yang dituangkan dalam pemberitaannya.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh sebab itu pada kesempatan kali ini penulis hendak menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Supriyadi, SN, S.U. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta.

2. Dra. Prahastiwi Utari, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi.

Page 7: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Drs. Mursito BM, S.U. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan ilmu, arahan, dan masukan.

4. Drs. H. Dwi Tiyanto, S.U. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan saran dan perhatiannya.

5. Semua staf pengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS, atas

ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan. Semoga semua ilmu yang

telah Bapak/ Ibu berikan bermanfaat dunia akhirat dan menjadi amal

jariyah.

6. Bapak Achmadi dan Ibu Abanah selaku orangtau penulis, yang tiada henti

berdo’a untuk kesuksesan putra-putrinya.

7. Nurochmah Hidayati, kakak kandung penulis yang bersedia menjadi

tempat berbagi suka dan duka.

8. Sahabat-sahabat terbaik penulis: Dimas Ragil Achirrudin, Ahsan Zakky,

Citra Nove Perdana Siwi, Ragil Satriyo Gumilang, Vera Metty Anggriana,

dan Adinda Nusantari yang telah banyak membantu kelancaran dalam

pengerjaan skripsi ini.

9. Keluarga kost “Santosa”: Yestha Fajar Pahlevi, Taufan Yusuf Nugroho,

Hafidz Novalsyah, Herka Yanis, Faka Yudhistira, dan Genadi Adha.

10. Teman-teman “Dadu Rangers”: Wahyu Subekti, Henricus Hans, Rohmah

Fajri Susetyo, Barlian Anung Prabandono, Aang Wahyu Ariesta Sari,

Ayunda Agung I. Putri, Ria Rahajeng, Suharsiwi, Arumtyas Puspanjani,

dan Nur Karima Sinta yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

Page 8: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

11. Keluarga besar Komunikasi 2006, semoga sukses selalu.

12. Harian Kompas.

13. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima

kasih atas sebaga bantuannya.

Penulis menyadari akan kurang sempurnanya skripsi ini, namun penulis

berharap bahwa skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

Surakarta, Mei 2011

Penulis

Page 9: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR BAGAN......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

ABSTRAK ..................................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 8

C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................... 8

D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................. 9

E. TELAAH PUSTAKA

1. Komunikasi Sebagai Wacana .......................................................... 9

2. Wacana Sebagai Hasil Konstruksi Realitas .................................... 10

3. Pers Sebagai Komunikasi Massa .................................................... 18

4. Media Sebagai Sarana Konstruksi Realitas .................................... 23

5. Berita dan Feature ........................................................................... 31

Page 10: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

6. Nasionalisme ................................................................................... 37

7. Nasionalisme Soekarno dan Nasionalisme Indonesia .................... 42

F. DEFINISI KONSEP

1. Nasionalisme Indonesia ................................................................. 47

2. Nasionalisme di Tapal Batas ........................................................... 47

3. Analisis Wacana .............................................................................. 48

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian ................................................................................ 48

2. Metode Penelitian ........................................................................... 49

3. Obyek Penelitian ............................................................................. 49

4. Sumber Data .................................................................................... 49

5. Teknik Analisis Data ....................................................................... 50

6. Validitas dan Triangulasi Penelitian ............................................... 59

BAB II. GAMBARAN UMUM KOMPAS

A. SEJARAH UMUM KOMPAS

1. Sejarah Singkat ................................................................................ 60

2. Falsafah ........................................................................................... 64

B. VISI, MISI, DAN KEBIJAKAN REDAKSIONAL

1. Visi .................................................................................................. 65

2. Misi.................................................................................................. 66

3. Kebijakan Redaksional .................................................................... 67

C. STRUKTUR ORGANISASI............................................................... 69

D. RUBRIKASI ....................................................................................... 69

Page 11: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB III. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS RUBRIK

“NASIONALISME DI TAPAL BATAS” DI HARIAN

KOMPAS

A. ANALISIS STRUKTUR MAKRO (TEMATIK) ............................... 76

B. ANALISIS WACANA BERITA KOMPAS

1. Tema: Daerah Tapal Batas Indonesia yang Dituntut Mandiri,

Tanpa Kehadiran Serius dari Negara .............................................. 80

a. Analisis Struktur Makro ............................................................. 80

b. Analisis Superstruktur ................................................................ 82

c. Analisis Struktur Mikro .............................................................. 84

c.1. Semantik ............................................................................. 84

c.1.1. Latar .......................................................................... 85

c.1.2. Detil........................................................................... 88

c.1.3. Maksud ...................................................................... 90

c.2. Sintaksis .............................................................................. 92

c.2.1. Bentuk Kalimat ......................................................... 93

c.2.2. Koherensi .................................................................. 95

c.2.3. Kata Ganti ................................................................. 98

c.3. Leksikon .............................................................................. 99

c.4. Retoris ................................................................................. 101

c.4.1. Grafis......................................................................... 101

c.4.2. Metafora .................................................................... 103

2. Tema: Stigmatisasi dan Ketakutan yang Dirasakan Masyarakat

di Daerah Tapal Batas Indonesia .................................................... 104

Page 12: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a. Analisis Struktur Makro ............................................................. 104

b. Analisis Superstruktur ................................................................ 106

c. Analisis Struktur Mikro .............................................................. 107

c.1. Semantik ............................................................................. 107

c.1.1. Latar .......................................................................... 108

c.1.2. Detil........................................................................... 110

c.1.3. Maksud ...................................................................... 111

c.2. Sintaksis .............................................................................. 112

c.2.1. Bentuk Kalimat ......................................................... 113

c.2.2. Koherensi .................................................................. 114

c.3. Leksikon .............................................................................. 116

c.4. Retoris ................................................................................. 118

c.4.1. Grafis......................................................................... 118

c.4.2. Metafora .................................................................... 119

3. Tema: Kondisi Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan

Masyarakat di Daerah Tapal Batas Indonesia ................................ 119

a. Analisis Struktur Makro ............................................................. 119

b. Analisis Superstruktur ................................................................ 124

c. Analisis Struktur Mikro .............................................................. 126

c.1. Semantik ............................................................................. 126

c.1.1. Latar .......................................................................... 126

c.1.2. Detil........................................................................... 131

c.1.3. Maksud ...................................................................... 136

c.2. Sintaksis .............................................................................. 138

Page 13: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c.2.1. Bentuk Kalimat ......................................................... 138

c.2.2. Kata Ganti ................................................................. 140

c.3. Leksikon .............................................................................. 141

c.4. Retoris ................................................................................. 143

c.4.1. Grafis......................................................................... 144

c.4.2. Metafora .................................................................... 145

4. Tema: Potensi Daerah yang Masih Minim Perhatian Negara ........ 146

a. Analisis Struktur Makro ............................................................. 146

b. Analisis Superstruktur ................................................................ 147

c. Analisis Struktur Mikro .............................................................. 148

c.1. Semantik ............................................................................. 148

c.1.1. Latar .......................................................................... 148

c.1.2. Detil........................................................................... 151

c.1.3. Maksud ...................................................................... 153

c.2. Sintaksis .............................................................................. 153

c.2.1. Bentuk Kalimat ......................................................... 153

c.2.2. Koherensi .................................................................. 155

c.3. Leksikon .............................................................................. 156

c.4. Retoris ................................................................................. 156

c.4.1. Grafis......................................................................... 157

5. Tema: Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Infrasktruktur

Publik Yang Masih Minim ............................................................. 158

a. Analisis Struktur Makro ............................................................. 158

b. Analisis Superstruktur ................................................................ 160

Page 14: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

c. Analisis Struktur Mikro .............................................................. 162

c.1. Semantik ............................................................................. 162

c.1.1. Latar .......................................................................... 162

c.1.2. Detil........................................................................... 163

c.1.3. Maksud ...................................................................... 165

c.2. Sintaksis .............................................................................. 166

c.2.1. Bentuk Kalimat ......................................................... 166

c.3. Leksikon .............................................................................. 167

c.4. Retoris ................................................................................. 169

c.4.1. Grafis......................................................................... 169

c.4.2. Metafora .................................................................... 170

BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................. 171

B. SARAN ............................................................................................... 172

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 174

LAMPIRAN

Page 15: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR BAGAN

Tabel I.1 Model Konstruksi Realitas Melalui Media ................................ 24

Page 16: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Elemen Wacana Van Dijk ......................................................... 51

Tabel III.1 Tematik Berita Kompas ............................................................. 78

Tabel III.2 Skematik Tema Pertama ............................................................ 83

Tabel III.3 Skematik Tema Kedua ............................................................... 106

Tabel III.4 Skematik Tema Ketiga .............................................................. 124

Tabel III.5 Skematik Tema Keempat ........................................................... 147

Tabel III.6 Skematik Tema Kelima ............................................................. 160

Page 17: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRAK

Muhammad Azis Safrodin, D0206073, PERS DAN WACANA NASIONALISME (Analisis Wacana Nasionalisme di Rubrik “Nasionalisme Di Tapal Batas” di Harian Kompas Edisi 10 - 21 Agustus 2009), 175 halaman. Penelitian untuk skripsi ini berawal dari sebuah pandangan bahwa keberadaan atau munculnya sebuah wacana tidak lepas dari komunikator sebagai faktor sentral atau penentu. Munculnya rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” yang dimuat harian Kompas edisi 10 – 21 Agustus 2009 menunjukkan kecenderungan Kompas mempunyai perhatian khusus di daerah-daerah tapal batas di Indonensia. Dalam penelitian ini sajian berita yang ditulis Kompas di rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”, tidak hanya akan dilihat sebagai alat untuk memahami realitas obyektif saja tetapi terdapat wacana tertentu yang diusung media tersebut. Dengan kata lain, Kompas sebagai komunikator tidak semata-mata menyajikan informasi tetapi juga mempunyai gagasan dan maksud-maksud tertentu yang dituangkan dalam pemberitaannya. Dengan paradigma konstruktivisme tersebut, penulis kemudian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dalam penelitian. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, menguji hipotesa, atau membuat prediksi, melainkan bermaksud untuk mengemukakan gambaran dan pemahaman secara lebih mendalam tentang bagaimana suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi.

Penelitian ini bertujuan untuk membedah wacana nasionalisme yang terkandung dalam rubrik berita Kompas “Nasionalisme di Tapal Batas”. Penelitian ini hanya difokuskan pada pembedahan wacana pada level teks dengan menggunakan model analisis teks Teun A. van Dijk. Dalam pandangan van Dijk, sebuah wacana terbagi atas tiga tingkatan/struktur yang masing-masing terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Dengan beberapa penyesuaian, elemen-elemen wacana tersebut digunakan untuk membedah sajian teks berita Kompas. Hasil analisis dalam penelitian ini mendapati adanya wacana yang digambarkan Kompas terkait nasionalisme yaitu: rasa nasionalisme di daerah-daerah perbatasan Indonesia yang kian terkikis dan terancam hilang sebagai bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial sebagai cara untuk mewujudkan dan menjaga rasa nasionalisme, minim atau bahkan belum dirasakan masyarakat perbatasan Indonesia. Melalui wacana tersebut Kompas ingin menyampaikan pesan kritis kepada pemerintah yang memiliki posisi ideal dalam mewujudkan nasionalisme secara utuh di Indonesia, tak terkecuali di wilayah perbatasan. Kompas menyampaikan bahwa tugas negara dalam mewujudkan nasionalisme yang utuh dan menyeluruh masih berat. Hal itu ditandai dengan berbagai persoalan yang terjadi di tapal batas Indonesia dan belum ada penyelesaian yang nyata. Kata kunci: analisis wacana, nasionalisme, berita

Page 18: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT

Muhammad Azis Safrodin, D0206073, PRESS AND NATIONALISM DISCOURSE (Discourse Analysis Toward Nationalism in Kompas’ Rubric "Nasionalisme di Tapal Batas" From August10th to August21th 2009), 175 pages.

This research was derived from a view that the existence or the emergence of a discourse cannot be separated from the communicator as a central or decisive factor. The appearance of the rubric "Nasionalisme di Tapal Batas" in Kompas daily edition from August10 to August21 2009, shows that Kompas has a special interest in the border areas in Indonensia. In this study, the text of news produced by Kompas at "Nasionalisme di Tapal Batas", is not just a tool providing objective reality. But, in the field of communication studies, the text bought a certain discourse produced by the media. In other words, as communicator, Kompas does not merely present information but also had the idea and the specific purposes set forth in its news. This research belongs to the qualitative research, with constructivist paradigm. According to the qualitative, this study did not seek or explain relationships, test hypotheses, or make predictions, but intended to bring a picture and a deeper understanding of how a phenomenon or a reality of the communication occurred.

This study aimed to dissect the discourse of nationalism that is contained within the rubric of "Nasionalisme di Tapal Batas". This study only focused on the surgical level of discourse on the text using discourse analysis model by Teun A. van Dijk. Accoording to van Dijk, a discourse is divided into three levels / structures. They are macrorule, superstucture, and microstructure. Each level consist of some elements which are interconnected and support each other. With some adjustmets, the elements of discourse are used to dissect the Kompas’ news text.

Researcher found that Kompas provided certain discourse related to the nationalism issues, described as follows: a sense of nationalism in Indonesia's border areas are increasingly eroded and in danger of missing as part of the whole nation of Indonesia. That is because democracy and social justice as a way to achieve and maintain a sense of nationalism, were too low or even not yet felt the Indonesian border citizen.

Through that discourse, Kompas wanted to convey a critical message to the government, who has an ideal position to prove the holistic nationalism in Indonesia, including the border region. Kompas said that the state’s duty in achieving a full and comprehensive nationalism is still heavy. It was marked with various problems occuring the border region in Indonesia and there has been no real solution yet. Key words: discourse analysis, nationalism, news

Page 19: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemerdekaan membawa beribu makna untuk setiap insan manusia. Ada

yang mengartikan merdeka berarti terbebas dari belenggu penjajah, ada yang

mengartikan terbebas dari keterbelakangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Ada juga mereka yang mengartikan merdeka sebagai tetap terjaganya kedaulatan

negara di bawah gempuran arus globalisasi yang mengakibatkan kian menipisnya

jiwa nasionalisme suatu bangsa.

Sudah 65 tahun Indonesia merdeka dan memiliki kedaulatan yang utuh

sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam konteks kedaulatan

Negara Indonesia, kedaulatan intern Negara Indonesia dapat ditunjukkan dengan

bentuk dan bangunan Negara Indonesia sebagai suatu Negara Kesatuan yang

berciri Nusantara, sebagaimana tertuang dalam Pasal 25A Undang-Undang Dasar

1945.1 Namun kemerdekaan dan kedaulatan RI yang telah dicapai selama lebih

dari setengah abad tersebut ternyata belum ditopang rasa dan jiwa nasionalisme

oleh seluruh bangsa Indonesia secara utuh.

Terlebih lagi bagi masyarakat yang mendiami daerah-daerah tapal batas

negara Indonesia dengan negara-negara tetangga. Kurangnya perhatian

pemerintah terkait jaminan dan fasilitas kesejahteraan mengakibatkan rasa

nasionalisme mereka mengalami fluktuatif. Bagi mereka yang mendiami daerah

1 Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2009. Batas Wilayah Negara Indonesia Dimensi, Permasalahan, dan Strategi Penanganan Sebuah Tinjauan Empiris dan Yuridis. Yogyakarta: Gaya Media. Hal 26

Page 20: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tapal batas NKRI, seakan mereka dianaktirikan dari penguasa negeri ini.2 Seperti

halnya penduduk Sebatik yang hidup di daerah perbatasan Serawak dan Sabah

(Malaysia), mereka lebih menggantungkan diri dengan negara tetangga. Untuk

mencukupi kebutuhan hidup, mereka lebih memilih transaksi perdagangan hasil

lintas batas dengan alasan kepastian pasar yang jelas dan harga jual yang lebih

tinggi. Sehingga kesejahteraan hidup mereka setidaknya bisa terpenuhi.3

Rasa skeptis publik terkait suku-suku di daerah tapal batas juga masih

mewarnai keutuhan negara kepulauan ini. Hal ini dialami masyarakat suku

Amungme dan Komoro di Papua. Keinginan hidup tenang di kediaman mereka

terusik dengan aktivitas PTFI (PT. Freeport Indonesia) yang menjadikan Gunung

Ertsberg dan Grasberg – yang dari generasi ke generasi menjadi tempat tinggal,

bercocok tanam, sekaligus tempat spiritual suku Amungme – sebagai lahan

bengkel Tembagapura. Sehingga ketika muncul kasus terkait PTFI seperti kasus

penembakan maka orang-orang suku Amungme dan Komoro selalu menjadi

sasaran dan sisudutkan.4

Jika fakta-fakta tersebut dibiarkan, maka hal ini tentuanya akan

mengancam keharmonisan dan kedaulatan NKRI sehingga tak jarang muncul

protes dari daerah-daerah tapal batas yang berujung pada pemisahan diri dari

NKRI. Terlebih lagi negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga

gencar melakukan klaim-klaim ke beberapa daerah yang masih menjadi wilayah

Indonesia. Seperti halnya yang dikhawatirkan oleh penduduk Sebatik yang sering

2 Genta Demokrasi. 22 Agustus 2010. Metro TV. 3 Kompas. Jum’at 14 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Perbatsan Kaltim Menebus Malam ke Negeri Seberang. Hal 5 4 Kompas. Kamis 20 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Dulu Sumber Penghidupan Kini Sumber Persoalan. Hal 15

Page 21: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

melakukan transaksi perdagangan ke wilayah Serawak dan Sabah. Hal yang

menjadi kekhawatiran mereka adalah tindakan Malaysia yang melancarkan klaim

di beberapa areal pertanian milik Sebatik yang masuk wilayah negara tersebut.

Saat kasus Ambalat memanas, beberapa warga Desa Sungai Pancang, Kecamatan

Sebatik, sempat dikejutkan dengan pemasangan patok-patok kayu dari pemerintah

Malaysia di areal persawahan seluas 290 hektar.5 Jika hal ini tidak mendapat

perhatian, maka tak menutup kemungkinan keutuhan NKRI kembali terancam

seperti kasus Ligitan dan Sipadan.

Hal ini bukan karena para penduduk yang tidak memiliki jiwa

nasionalisme dan patriotisme untuk senantiasa menjaga keutuhan NKRI namun

lebih pada realitas yang mereka alami. Hidup di daerah perbatasan dan jauh dari

kesejahteraan membuat mereka tidak bisa menutup diri daerah perhatian

pemerintah negara tetangga. Sehingga pada akhirnya negara tetangga seperti

Malaysia akan mudah melancarkan klaim ke beberapa wilayah perbatasan untuk

diakui sebagai wilayah negaranya karena mereka sudah mendapat hati dari

penduduk daerah tersebut.

Berkaitan dengan fenomena tersebut, media massa memiliki peran,

tanggung jawab serta kewajiban untuk ikut menangani masalah tersebut. Merujuk

Pasal 6 UU Pokok Pers No. 40 / 1999, Pers memiliki kewenangan yang sangat

besar yaitu: memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; menegakkan nilai-nilai

demokrasi; mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia

serta menghormati kebhinekaan; mengembangkan pendapat umum berdasarkan

5 Kompas. Jum’at 14 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Perbatasan Kaltim Menebus Malam ke Negeri Seberang. Hal 5

Page 22: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

informasi yang tepat, akurat, dan benar; melakukan pengawasan, kritik, koreksi,

dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; dan

memperjuangkan keadilan dan kebenaran.6

Berbatasan dengan beberapa negara serumpun seperti Malaysia,

Singapura, Brunai, dan Filipinina membuat daerah-daerah tapal batas Indonesia

tidak pernah sepi dari pemberitaan media; baik itu media elektronik, media cetak,

ataupun media internet. Isu-isu dalam pemberitaan-pemberitaan tersebut terkait

dengan konflik-konflik di daerah perbatasan, permasalahan patok perbatasan antar

negara, kemiskinan serta keterbatasan sarana dan prasarana dasar sosial dan

ekonomi7, masalah gradual menyangkut kehadiran dan peran negara yang masih

minim, lemahnya pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana publik.8

Kompas sebagai salah satu koran nasional juga tak lepas dari pemberitaan

daerah-daerah tapal batas Indonesia. Memuat berita yang menonjolkan nilai-nilai

humanisme dalam tampilan tulisannya seakan sudah menjadi ciri khas dari

Kompas, sehingga bisa menyentuh hati pembaca. Jakob Oetama, Pemimpin

Umum Kelompok Kompas Gramedia mengatakan bahwa jiwa dari Harian

Kompas adalah humanisme. Nilai-nilai humanis tersebut tersebar dalam berita,

laporan, analisis, maupun opini yang ada dalam Harian Kompas.9

6 AS Haris Sumadiria. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hal 25 7 Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2009. Op.Cit. Hal 106 8 Kompas. Jum’at 21 Agustus 2009. Nasionalisme Pripurna di Tapal Batas. Hal 1 9 Sindhunata dalam St. Sularto (ed.). 2001. Humanisme dan Kebebasan Pers: Menyambut 70 Tahun Jakob Oetama. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Hal 3-4

Page 23: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Sindhunata, Pemimpin Redaksi Majalah Basis Yogyakarta, menyatakan

bahwa sajian berita Kompas tidak lepas dari sosok Jakob Oetama dengan tiga

pokok pemikirannya yang kental akan nilai humanisme.

Pertama, membawa pencerahan. Jakob Oetama berulang kali mengatakan,

selain menyebar informasi, berkomunikasi dan membantu kecerdasan bangsa,

sebagai koran nasional Kompas bertugas memberikan enlighment kepada

sebanyak mungkin masyarakat di seluruh Indonesia. Tercakup dalam peran

pencerahan adalah pencerdasan akal budi, pergulatan suara hati, pergualatan

peradaban, serta pembangunan kebudayaan. Kedua, memanfaatkan momentum

sejarah untuk meraih pembebasan. Menurut Jakob Oetama, hanya dengan

mempelajari sejarahlah, kita bisa mengambil keputusan-keputusan dengan tepat

dan benar. Ketiga, wartawan tak boleh kering hati dan emosi. Ia mengajak

wartawannya untuk menyuarakan mereka yang tak bisa bersuara.10

Tanggal 17 Agustus menjadi momentum yang memiliki nilai sejarah

terbesar bagi negara Indonesia. Perjuangan dari berbagai daerah, berbagai

golongan untuk mencapai sebuah kemerdekaan dan kedaulatan negara menjadi

harga mati sebuah perjuangan. Dalam rangka memperingati dan memanfaatkan

momentum terbesar bangsa Indonesia yaitu Hari Kemerdekaan Republik

Indonesia ke-64, 17 Agustus 2009, koran Kompas menerbitkan laporan peliputan

yang mengusung wacana nasionalisme. “Nasionalisme di Tapal Batas” menjadi

tema yang dipilih karena masalah nasionalisme negeri ini kian kritis. Dalam

konteks di wilayah-wilayah perbatasan, kekritisan masalah ini semakin terasa.

10 Ibid. Hal 1-6

Page 24: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Dalam perspektif politik nasional dan konstelasi politik regional, masalah pun

kian kompleks.11

Rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sajian peliputan Kompas di

sepuluh daerah yang menjadi daerah terluar Indonesia dan berbatasan langsung

dengan negara-negara tetangga, dimana pemberitaan tersebut tersaji di koran ini

selama 10 hari berturut-turut (mulai senin tanggal 10 - 21 Agustus 2009). Daerah-

daerah tersebut ialah Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Kepulauan Siberut

(Sumatra Barat), Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kamlimantan Timur,

Kepulauan Miangas dan Marore (Sulawesi Utara), Maluku Utara, Perbatasan

NTT-Timor Leste, Merauke (Papua Selatan), dan Perbatasan Papua-Papua

Niugini.

Banyak persoalan di wilayah perbatasan Indonesia yang diberitakan

Kompas. Diantaranya, stigma di daerah Sawang NAD yang hingga kini masih

kental dirasakan penduduk setempat. Oleh karena itu masih sulit bagi Sawang

yang di masa lalu menjadi basis pejuang GAM, untuk maju dan berkembang.12

Dalam hal pendidikan, daerah pedalaman Siberut Kepulauan Mentawai masih

jauh dari layak. Belum adanya fasilitas sekolah formal membuat daerah tersebut

haus akan tercukupinya kebutuhan pendidikan.13

Lemahnya pembangunan sarana dan infrastruktur publik dirasakan di

sebagian besar Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Singapura. Bagi

mereka yang mendiami kepulauan tersebut, kesenjangan pembangunan sangat

11 Kompas. 10 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Pengantar. Hal 1 12 Kompas. 10 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Menerawang Aceh dari Sawang. Hal 4 13 Kompas. 11 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Satu Nusa Satu Bangsa di Pedalaman Siberut. Hal 1

Page 25: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

terasa antara daerahnya dengan negara tetangga Singapura, sehingga

menimbulkan isu-isu yang kerap melemahkan sendi-sendi nasionalisme.14

Sedangkan daerah lain seperti Pulau Morotai, infrastruktur publik seperti jalan

sebagai sarana perhubungan yang ada masih mengandalkan peninggalan kaum

penjajah.15 Hal ini menunjukkan belum adanya pemerataan pembangunan.

Dalam hal kesejahteraan, kehidupan masyarakat di wilayah perbatasan

juga tidak berbeda jauh dari dunia pendidikan, dimana kesejahteraan bagi mereka

menjadi barang yang mahal. Hal ini yang dialami daerah Sebatik, mereka

dibiarkan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menggantungkan negara

tetangga Malaysia.16 Sama halnya yang dialami masyarakat Miangas dan Marore.

Berbatasan dengan Filipina dan karakter perairan terbuka karena berada di bibir

Samudra Pasifik, membuat daerah ini seakan tak terlihat di mata pemerintah.

Negara seolah tak mau mengurus salah satu daerah yang memiliki nilai strategis

di bidang politik tersebut, sebagai titik tolak penjaga kedaulatan RI.17

Dari pemberitaan-pemberitaan Kompas tersebut, bagaimana wacana

nasionalisme yang diusung Kompas melalui pemberitaan selama 10 hari berturut-

turut mulai tanggal 10 hingga 21 Agustus 2009, menarik untuk diteliti. Berita

yang disajikan tidak hanya sebatas informasi yang harus diketahui publik namun

juga terdapat pesan-pesan yang mendidik dan membangun. Hal ini sejalan dengan

14 Kompas. 12 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Tak Indonesia Hilang di Hati… Hal 15 15 Kompas. 15 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Pulau Morotai, AS Membangun Jalan RI Kasih Aspal Saja… Hal 15 16 Kompas. Jum’at 14 Agustus 2009 Nasionalisme di Tapal Batas, Perbatasan Kaltim Menebus Malam ke Negeri Seberang. Hal 5 17 Kompas. 15 Agustus 2009. Nasionalisme di Tapal Batas, Ironi di Antara Simbol dan Realitas Hal 15

Page 26: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

tujuan para pendahulu bangsa dan negara ini dimana mereka bercita-cita

mewujudkan Indonesia sebagai negara bangsa yang utuh dan menyeluruh. Selain

itu, berita tersebut juga bisa menjadi bahan kajian berbagai pihak dalam

menyikapi semangat nasionalisme Indonesia yang mengalami pasang surut.

Teks-teks berita tersebut, dalam perspektif komunikasi erat kaitannya

dengan pesan dan makna. Pesan sendiri merupakan poin sentral dalam

komunikasi, sehingga menarik untuk diteliti. Tentu saja, tanpa menafikkan unsur-

unsur komunikasi lainnya seperti komunikator, komunikan, atau efek. Tanpa

adanya pesan, komunikasi tidak akan mungkin terjadi.18

Teks yang ada dalam berita tersebut selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan metode analisis wacana. Melalui metode ini, peneliti ingin

membedah wacana yang ada dalam sebuah teks. Dalam hal ini, bagaimana

Kompas menggambarkan nasionalisme di Indonesia melalui pemberitaan di tapal

batas.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang diuraikan di atas, dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: “Bagaimana Kompas menggambarkan wacana nasionalisme

melalui pemberitaan di rubrik Nasionalisme di Tapal Batas?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui bagaimana Kompas

menggambarkan wacana nasionalisme melalui pemberitaan di rubrik

Nasionalisme di Tapal Batas.

18 Ibnu Hamad. 2010. Komunikasi Sebagai Wacana. Jakarta: LaToFi. Hal 6

Page 27: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara teoritis-akademis, penelitian ini diharapkan mempunyai

signifikansi dalam membedah penggambaran wacana nasionalisme

melalui pemberitaan suratkabar Kompas melalui penelitian isi media

dengan menggunakan analisis wacana.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat berfungsi bagi media dalam mengemas

dan mewacanakan semangat nasionalisme yang kian kritis. Sehingga

dalam fungsinya sebagai kontrol sosial, media bisa ikut andil dalam

membantu pemerintah beserta masyarakat untuk menentukan kebijakan-

kebijkan yang bisa menjaga dan memupuk jiwa nasionalisme bangsa.

E. TELAAH PUSTAKA

1. Komunikasi Sebagai Wacana

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal

dari kata Latin communis yang berarti sama “sama”, communico,

communicatio, communicare yang berarti “membuat sama”.19 Berbagai pakar

telah membuat definisi tentang apa itu komunikasi. Salah satu definisi yang

kerap dikutip adalah pengertian dari Harrold Lasswell. Laswell mengatakan

bahwa komunikasi adalah jawaban dari pertanyaan Who Says What In Which

Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa mengatakan Apa Dengan

Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?20

Dari definisi di atas, setidaknya ada beberapa unsur komunikasi yang

bisa ditangkap, diantaranya komunikator, media, komunikan, konteks, proses, 19 Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 41 20 Ibid. Hal 62

Page 28: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dan dampak. Tanpa ada pesan, tidak ada peristiwa komunikasi. Komunikasi

adalah proses menciptakan dan menafsirkan pesan. Tanpa ada pertukaran

pesan, tidak ada makna yang diperoleh oleh para peserta komunikasi.

Sedangkan makna itulah yang dikandung dalam pesan yang dipertukarkan

dalam komunikasi.21

Dalam perkembangannya, para pelaku komunikasi tidak hanya

menyampaikan pesan dalam sebuah proses komunikasi namun teknik

pengemasan pesan (message packaging) juga menjadi hal penting agar

mereka memperoleh tujuan-tujuan komunikasinya. Mereka tak lagi sekedar

membuat, menampilkan dan mengirimkan pesan berdasarkan apa yang

diinginkannya, tetapi merancang pesan dengan dilandasi dan dipengaruhi oleh

“visi dan misi strategis”-nya. Dalam konteks ini, para pelaku komunikasi

mengembangkan suatu wacana tertentu dalam menyampaikan pesan dalam

suatu proses komunikasi.22

2. Wacana Sebagai Hasil Konstruksi Realitas

Wacana adalah terjemahan dari bahasa Inggris “discourse”. Di dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa wacana merupakan kelas

kata benda (nomina) yang mempunyai arti sebagai berikut: 23

a. ucapan; perkataan; tuturan;

b. keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan;

21 Ibnu Hamad. 2010. Op.Cit. Hal 7 22 Ibid. Hal 9 23 Tim. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 1005

Page 29: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c. satuan bahasa terlengkap, realisasinya tampak pada bentuk

karangan yang utuh, seperti novel, buku, atau artikel.

Jusuf Syarif Badudu memberikan batasan tentang wacana sebagai

berikut: 24

a. Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan, yang

menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang

lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna

yang serasi di antara kalimat-kalimat itu.

b. Wacana adalah kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi di

atas kalimat atau klausa dengan kohesi dan koherensi tinggi yang

berkesinambungan, yang mempunyai awal dan akhir yang nyata,

disampaikan secara lisan atau tertulis.

Secara ilmiah teoritik beberapa pakar telah mendefinisikan perdebatan

tentang wacana atau discourse. Fiske mendefinisikan wacana sebagai bahasa

atau sistem representasi yang dibangun secara sosial dalam suatu tertib untuk

membuat dan mengedarkan seperangkat makna yang koheren tentang suatu

topik penting.25 Roger Fowler mendefinisikan wacana adalah komunikasi

lisan maupun tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan

kategori yang masuk di dalamnya; kepercayaan di sini mewakili pandangan

dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman. Sedangkan

Foucault mengatakan wacana ini: kadang kala sebagai bidang dari semua

24 Jusuf Syarif Badudu dalam Eriyanto. 2005. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS. Hal 2 25 Mursito BM. 2006. Memahami Institusi Media Sebuah Pengantar. Surakarta: Lindu Pustaka dan SPIKOM. Hal 239

Page 30: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pernyataan (statement), kadang kala sebagai sebuah individualisasi kelompok

pernyataan, dan kadang kala sebagai praktik regulatif yang dilihat sari

sejumlah pernyataan.26

Dalam kenyataan, wujud dari bentuk wacana dapat dilihat dalam

beragam karya:27

a. Text (wacana dalam bentuk tulisan/grafis) yang antara lain berupa

surat, e-mail, berita, features, artikel opini, puisi, syair, cerpen,

novel, komik dan sebagainya.

b. Talk (wacana dalam bentuk lisan/percakapan) yang antara lain

berupa rekaman wawancara, monolog, dialog, obrolan, pidato,

diskusi dan sebagainya.

c. Act (wacana dalam bentuk tindakan, gerakan) yang antara lain

adalah pantomim, drama, tarian, film, defile, demonstrasi dan

sebagainya.

d. Artifact (wacana dalam bentuk bangunan, tata-letak) yang antara

lain dalam wujud bangunan, lanskap, puing, fashion, dan lain

sebagainya.

James P. Gee membedakan wacana (discourse) menjadi dua jenis,

yaitu: 28

26 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 2 27 Ibnu Hamad. 2010. Op.Cit. Hal 44-45 28 Ibid. Hal 39

Page 31: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. discourse (dengan d kecil) yang melihat bagaimana bahasa

digunakan pada tempatnya (on site) untuk memerankan kegiatan,

pandangan, dan identitas atas dasar-dasar linguistik.

b. Discourse (dengan d besar) yang merangkaikan unsur linguistik

pada discourse (dengan d kecil) bersama-sama unsur non-linguistik

(non-language stuff) untuk memerankan kegiatan, pandangan, dan

identitas. Bentuk non-language stuff ini dapat berupa kepentingan

ideologi, politik, ekonomi, dan sebagainya. Komponen non-

language stuff itu juga yang membedakan cara beraksi,

berinteraksi, berperasaan, kepercayaan, dan penilaian satu

komunikator dari komunikator lain dalam mengenali atau

mengakui diri sendiri dan orang lain.

Satu hal harus digarisbawahi dari teori yang disampaikan oleh James

P. Gee, bahwa wacana atau Discourse (dengan d besar) adalah kepentingan

dalam wacana. Setiap tindakan komunikasi pada dasarnya selalu mempunyai

tujuan, terlebih komunikasi melalui media massa seperti surat kabar, majalah,

televisi, radio, dan sebagainya. Karena itu, bisa dikatakan bahwa setiap

tindakan komunikasi adalah suatu wacana. Dalam pandangan communication

as Discourse ini, komunikasi dilakukan dalam rangka menciptakan

“kenyataan lain” atau “kenyataan kedua” dalam bentuk wacana (discourse)

dari “kenyataan pertama”. Cara yang ditempuh dalam pembentukan wacana

Page 32: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(realitas kedua) itu adalah sebuah proses yang disebut konstruksi realitas

(construction of reality).29

Lalu, bagaimana keterkaitan wacana dengan realitas? Mengenai hal

ini, Michel Foucault memiliki pendapat bahwa realitas dipahami sebagai

seperangkat konstruk yang dibentuk melalui wacana.

Realitas tidak bisa didefinisikan jika kita tidak mempunyai akses

dengan pembentukan struktur diskursif tersebut. Kita mempersepsi dan

bagaimana kita menafsirkan obyek dan peristiwa dalam sistem makna

tergantung pada struktur diskursif; dan struktur diskursif inilah yang

membuat obyek atau peristiwa terlihat nyata oleh kita. Persepsi kita tentang

suatu obyek atau peristiwa dibentuk dengan dibatasi oleh praktik diskursif:

dibatasi oleh pandangan yang mendefinisikan sesuatu bahwa yang ini benar

dan yang lain tidak. Wacana tertentu membatasi pandangan khalayak,

mengarahkan pada jalan pikiran tertentu dan menghayatinya sebagai sesuatu

yang benar.30

Paling tidak ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis

wacana, yaitu positive-empiris, paradigma konstruksitivisme, dan paradigma

kritis.31 Pandangan positive-empirisme melihat bahasa sebagai jembatan

manusia dengan objek di luar dirinya. Pengalaman-pengalaman manusia

dianggap dapat secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa

29 Ibnu Hamad. Perkembangan Analisis Wacana dalam Ilmu Komunikasi: Sebuah Telaah Ringkas, Universitas Indonesia. Hal 1 30 Michel Foucault, The Archeology of Knowledge, dalam Sara Mills, “Knowing Your Place: A Marxist Feminist Stylistic Analysis”, dalam Michael Toolan (ed.), Language, Text, and Context: Essays in Stylistic, dalam Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 73 31 Ibid. Hal 4-6

Page 33: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tanpa ada kendala atau distorsi, sejauh ia dinyatakan dengan memakai

pernyataan-pernyataan yang logis, sintaksis, dan memiliki hubungan dengan

pengalaman empiris. Salah satu ciri pemikiran ini adalah pemisahan antara

pemikiran dan realitas. Jadi, orang tidak perlu mengetahui makna-makna

subjektif atau nilai yang mendasari pernyataanya, sebab yang penting adalah

apakah pernyataan itu dilontarkan secara benar menurut kaidah sintaksis dan

semantik. Analisis wacana dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan

kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Wacana lantas diukur dengan

pertimbangan kebenaran/ketidakbenaran (menurut sintaksis dan semantik).32

Dalam pandangan konstruksivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat

sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan dari

subjek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap

subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-

hubungan sosialnya. A.S. Hikam mengatakan bahwa subjek memiliki

kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam

setiap wacana. Bahasa diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan

memiliki tujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan

makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri sang

pembicara.33 Oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu

analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu.

Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang

32 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 4 33 Mohammad A. S. Hikam, “Bahasa dan Politik: Penghampiran Discursive Practice”, dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim (ed.), Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru, dalam Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 5

Page 34: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. Pengungkapan itu dilakukan

diantaranya dengan menempatkan diri pada posisi sang pembicara dengan

penafsiran mengikuti struktur makna dari sang pembicara.34

Sedangkan dalam pandangan kritis, analisis wacana tidak dipusatkan

pada kebenaran/ketidakbenaran struktur tata bahasa atau penafsiran seperti

pada analisis konstruktivisme, melainkan menekankan pada konstelasi

kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Individu

tidak dianggap sebagai subjek netral yang bisa menafsirkan secara bebas

sesuai dengan pikirannya, karena sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh

kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Bahasa dipahami sebagai

representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema

wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu,

analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap

proses bahasa: batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana,

perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan. Wacana melihat

bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam

pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam

masyarakat.35

Penelitian ini menggunakan pandangan atau paradigma

konstruktivisme dengan pertimbangan bahwa subyek, dalam hal ini Kompas,

dianggap sebagai faktor sentral yang mempunyai peran utama dalam kegiatan

wacana yang disampaikan dalam terbitan surat kabarnya. Keberadaan atau

34 Eriyanto. 2005. Op.Cit. 5-6. 35 Ibid.

Page 35: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

munculnya wacana nasionalisme sangat ditentukan oleh Kompas sebagai

subyek yang mempunyai gagasan dan maksud-maksud tertentu sesuai dengan

nilai-nilai dasar (visi) yang menjadi pedomannya. Berita yang disajikan

dalam rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” tidak hanya akan dilihat sebagai

alat untuk memahami realitas obyektif saja dan dipisahkan dari subyek

sebagai penyampai pesan.

Dalam buku Discourse Analysis, Gillian Brown dan George Yule

mengatakan: “The analysis of discourse is, necessarily, the analysis of

language in use”.36 Dari batasan tersebut dapat diketahui bahwa analisis

wacana adalah analisis atas bahasa yang digunakan. Dengan kata lain, analisis

wacana mengkaji untuk apa bahasa digunakan. Dalam paragraf yang sama

kedua ahli ini menyebutkan: “That function which language serves in the

expression of ‘content’ we will describe as transactional, and that function

involved in expressing social relations and personal attitudes we will

describe as interactional”.37 Dengan pernyataan tersebut bisa dipahami

bahwa, di dalam analisisnya, Brown dan Yule memfokuskan pada dua fungsi

bahasa, yaitu fungsi untuk mengungkapkan isi (transaksional) dan fungsi yan

berkaitan dengan pengungkapan hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi

(interaksional).

Dengan demikian, analisis wacana, tidak hanya digunakan untuk

mengungkapkan isi bahasa melainkan juga sikap-sikap atau karakter

penyampai bahasa (wacana). 36 Gillian Brown dan George Yule. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press. Hal 1 37 Ibid.

Page 36: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Pers sebagai Komunikasi Massa

Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia juga mengalami

perkembangan cukup pesat. Tidak hanya melalui komunikasi antarpersonal

yang hanya melibatkan orang-orang terbatas, tetapi komunikasi yang menjadi

sebuah kebutuhan manusia juga dilakukan dengan melibatkan orang banyak

(heterogen), atau yang lebih dikenal dengan komunikasi massa.

De Fleur dan McQuails mendefinisikan komunikasi massa sebagai:

“Suatu proses melalui komunikator dengan menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara”.38 Definisi lain datang dari Little John, yang menulis:

“Komunikasi massa adalah suatu proses dengan mana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada publik yang besar, melalui proses dimana pesan-pesan itu dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh audience”.39

Pusat dari studi komunikasi massa ialah media. Organisasi media

mendistribusikan berbagai pesan, untuk mempengaruhi dan merefleksikan

kultur masyarakat, dan mereka injeksi informasi secara stimulan keleluasaan

audiens yang heterogen, membuat media menjadi alat dari salah satu

kekuatan institusi kemasyarakatan.40 Media yang digunakan dalam

38 Mursito BM. 2006. Op.Cit. Hal 3 39 Ibid. 40 Septian Santana K. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hal 221

Page 37: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

komunikasi massa lebih dikenal dengan istilah media massa atau istilah lain

disebut dengan nama pers.

Pers mengandung dua arti, dalam arti sempit dan arti luas. Dalam arti

sempit, pers hanya menunjuk kepada media cetak berkala: surat kabar,

tabloid, dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanya menunjuk

pada media cetak berkala melainkan juga mencakup medai elektronik auditif

dan media elektronik audiovisual berkala yakni radio, televisi, film, dan

media on line internet.41

Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UU

Pokok Pers No. 40 / 1999, definisi Pers adalah:

“Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia”.42 Pers memiliki lima fungsi utama yang berlaku universal. Disebut

universal karena kelima fungsi tersebut dapat ditemukan pada setiap negara di

dunia yang menganut paham demokrasi, yakni:43

a. Informasi (to inform)

Pers memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi secepat-cepatnya

kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Setiap informasi yang

disampaikan harus memenuhi kriteria dasar: aktual, akurat, faktual,

41 AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 31 42 Mursito BM. 2006. Op.Cit. Hal 2-3 43 AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 32-35

Page 38: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas-jernih, jujur-adil,

berimbang, bermanfaat, dan etis.

b. Edukasi (to educate)

Sebagai sebuah lembaga kemasyarakatan pers juga memiliki tugas

mendidik. Sebagai lembaga ekonomi, pers memang dituntut

berorientasi komersial untuk memperoleh keuntungan finansial.

Namun orientasi dan misi komersial itu, sama sekali tidak boleh

mengurangi, apalagi meniadakan fungsi dan tanggung jawab sosial

pers. Pers harus mau dan memerankan dirinya sebagai guru bangsa.

Wilbur Schramm dalam Men, Messages and Media (1973)

mengatakan bahwa pers adalah watcher, teacher, and forum

(pengamat, guru, dan forum).

c. Koreksi (to influence)

Pers adalah pilar demokrasi keempat setelah legislatif, eksekutif, dan

yudikatif. Dalam kerangka ini pers dimaksudkan untuk mengawasi

atau mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif agar

kekuasan mereka tidak menjadi korup dan absolut. Negara yang

menganut paham demokrasi menempatkan pers sebagai sebuah

lembaga pengawas pemerintah dan masyarakat (watchdog function).

Dengan fungsi kontrol sosial tersebut pers menjadi institusi sosial yang

tidak pernah tidur dan juga memiliki sikap independen atau menjaga

jarak yang sama terhadap semua kelompok dan organisasi yang ada.

Page 39: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Rekreasi (to entertain)

Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang

menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat.

e. Mediasi (to mediate)

Pers juga harus bisa menjadi penghubung atau faslitator. Dengan

fungsi ini, pers mampu menghubungkan tempat satu dengan tempat

yang lain, peristiwa satu dengan peristiwa yang lain, ataupun orang

yang satu dengan orang yang lain pada saat yang sama. McLuhan

dalam bukunya Understanding Media (1966) mengatakan bahwa pers

adalah perpanjangan dan perluasan manusia (the extented of man).

Dalam tugasnya sebagai media yang melakukan kegiatan di bidang

jurnalistik, maka pers harus menggunakan prinsip-prinsip jurnalisme dalam

pemberitaannya. Bill Kovach dan Tom Rosential dalam bukunya The

Elements of Jurnalism menjelaskan 9 prinsip jurnalisme sebagai berikut:44

a. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran

Jurnalisme tidak sekedar mengejar kebenaran dalam arti

filosofis/absolut. Melainkan kebenaran funsional yang mana dapat

diterapkan secara praktis. Untuk itu, sebuah laporan berita harus adil,

terpercaya, berlaku untuk saat ini, dan menjadi bahan untuk investigasi

lanjutan.

b. Loyalitas pertama jurnalisme kepada warga

44 Disarikan dari buku Bill Kovach dan Tom Rosential. 2004. Elemen-Elemen Jurnalisme. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi

Page 40: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Media harus dapat mengatakan dan menjamin kepada audiensnya

bahwa liputan yang dilakukan tidak diarahkan demi kepentingan

kawan dan pemasang iklan. Komitmen utama adalah untuk melayani

publik.

c. Inti jurnalisme adalah disiplin dalam verifikasi.

Untuk melakukan verifikasi, wartawan harus menerapkan metode yang

obyektif sebelum menyampaikan fakta ke dalam berita.

d. Wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang diliput.

Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan jiwa dan pemikiran

wartawan.

e. Menjadi pemantau yang bebas terhadap kekuasaan dan menyuarakan

kaum tak bersuara.

Prinsip ini menekankan pentingnya peran penjagaan (watchdog). Pers

tidak boleh menjadi corong kekuasaan. Selain itu, tugas pers adalah

memperjuangkan kamu minoritas yang sering kali terabaikan.

f. Jurnalisme sebagai forum publik

Diskusi publik dapat melayani masyarakat dengan baik bila mereka

mendapatkan informasi berdasarkan fakta. Bukan atas dasar prasangka

atau dugaan-dugaan.

g. Menarik dan relevan

Jurnalisme harus dapat menyeimbangkan antara apa yang diinginkan

publik dengan apa yang mereka tidak harapkan, tetapi sesungguhnya

mereka butuhkan.

Page 41: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

h. Menjadikan berita proporsional dan komprehensif

Berita tidak boleh menghilangkan sesuatu yang penting, serta tidak

menggelembungkan fakta demi sensasi.

i. Wartawan bertanggung jawab pada nurani

Wartawan harus memiliki tanggung jawab modal dalam melaporkan

berita. Diantaranya menjalankan kode etik.

4. Media Sebagai Sarana Konstruksi Realitas

Satu hal penting dalam teori komunikasi sebagai wacana

(communication as discourse) adalah usaha untuk memproduksi realitas

dalam bentuk wacana. Usaha ini merupakan pekerjaan sentral baik dalam

kegiatan komunikasi antar pribadi secara tatap muka maupun antar individu

melalui media. Dalam mengkonstruksi realitas, dengan dipengaruhi oleh

faktor-faktor innocencity, internality, dan externality, para pihak

mendayagunakan bahasa (strategi signing), mengatur fakta (strategi framing)

dan menyesuaikan waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan (strategi

priming).45

Dalam kegiatan komunikasi yang menggunakan media, praktik

komunikasi mengkonstruksi realitas ini tampak semakin kentara. Hal ini

dikarenakan wacana yang dihasilkan dimediasikan, baik dalam bentuk text,

talk, act, maupun dalam bentuk artefact. Dalam membuat sebuah wacana itu,

sudah dipastikan bahwa pembuatnya telah dengan sengaja mengatur tiga

45 Ibnu Hamad. 2010. Op.Cit. Hal 41

Page 42: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

strategi: signing, framing, dan priming. Mereka juga pasti sudah

mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal mereka dalam

mengatur tiga strategi itu guna menciptakan efek tertentu di tengah khalayak

(lihat gambar berikut)46

Konstruksi realitas atau konstruksi sosial tidak akan dapat dilepaskan

dengan penggunaan simbol. Sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi

(dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbiter (berubah-ubah) dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok

manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran disebut dengan kata atau

bahasa.47 Oleh karena itu, yang dimaksud signing adalah strategi penggunaan

tanda-tanda bahasa, baik bahasa verbal (dalam bentuk kata-kata) maupun

nonverbal (dalam bentuk gambar, grafik, gerakan, dan sebagainya).

46 Ibnu Hamad. 2010. Op.Cit. Hal 45 47 Alex Sobur. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Hal 42

Bagan I. 1 Model Konstruksi Realitas Melalui Media

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Proses Kontruksi Realitas oleh Konstrukor

Discourse dalam Media: (dengan strategi signing,

framing, dan priming)

Efek di Tengah Khalaya

k

Page 43: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dalam pembuatan wacana, sistem tanda merupakan alat utama proses

kontruksi realitas. Mengacu pada pemikiran Berger, Peter L dan Thomas

Luckman, sistem tanda merupakan instrumen pokok untuk menceritakan

realitas. Proses konstruksi realitas dimulai ketika seorang konstruktor

melakukan objektifikasi terhadap suatu kenyataan yakni melakukan persepsi

terhadap suatu objek. Selanjutnya, hasil dari pemaknaan melalui proses

persepsi itu diinternalisasikan ke dalam diri seorang konstruktor. Dalam tahap

ini dilakukan konseptualisasi terhadap suatu objek yang dipersepsi. Langkah

terakhir adalah melakukan eksternalisasi atas hasil dari proses perenungan

secara internal tadi melalui pernyataan-pernyataan. Alat untuk membuat

pernyataan tersebut tiada lain adalah kata-kata atau konsep atau bahasa.48

Strategi framing atau praktik pemilahan dan pemilihan yang (tidak)

akan dimasukkan ke dalam wacana merupakan hal yang tak bisa dihindari

dalam pembuatan wacana. Penyebabnya adalah fakta yang terkait dengan

realitas sering lebih banyak dibandingkan dengan tempat dan waktu yang

tersedia.49 Di dunia media massa, pemilahan dan pemilihan fakta dilandasi

oleh pertimbangan waktu dan tempat. Media cetak memiliki keterbatasan

kolom dan halaman; sementara pada media elektronik memiliki keterbatasan

durasi dan jadwal siaran.

Sedangkan strategi priming, adalah strategi mengatur ruang atau waktu

untuk pemublikasian wacana di hadapan khalayak. Dalam media massa,

praktik penonjolan suatu isu terlebih dahulu dikenal dengan teori agenda 48 Berger, Peter L dan Thomas Lukman, The Social Construction of Reality, A Treatise in the Sociology of Knowledge, dalam Ibnu Hamad. 2010. Op.Cit. Hal 49-50 49 Ibid. Hal 62-63

Page 44: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

setting. Asumsi teori ini adalah perhatian masyarakat terhadap suatu isu

sangat bergantung pada kesediaan media massa memberi tempat pada isu

tersebut. Semakin besar tempat yang diberikan oleh media massa semakin

besar pula perhatian yang diberikan oleh khalayak.50

Adapun mengenai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

media dalam mengkonstruksi realitas adalah faktor innocently yang

mencakup kekurang-mampuan dan kesalah-pahaman; faktor internality

karena adanya minat dan kepentingan; dan faktor externality karena adanya

sponsor dan pasar.

Meskipun dalam pembuatan berita, media mengkontruksi realitas

fisik/empirik menjadi realitas media (simbolik) dengan ketiga strategi

(signing, framing, priming) serta adanya faktor internal dan eksternal dalam

membentuk sebuah wacana tertentu, media tetap berpegang dengan kaidah-

kaidah jurnalistik yang berlaku. Sebuah berita dituntut memenuhi kaidah

5W+1H (What, Where, When, Who, Why, dan How) dan memiliki news value

(nilai berita). Secara umum, suatu kejadian dianggap mempunyai nilai berita

jika mengandung satu atau beberapa unsur di bawah ini51:

a. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan

mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau mempunyai akibat

terhadap kehidupan pembaca. Misalnya berita kenaikan BBM yang

menaikkan harga-harga kebutuhan lain.

50 Ibnu Hamad. 2010. Op.Cit. Hal 70-72 51 Mursito BM. 2006. Op.Cit. Hal 180-181

Page 45: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Magnitude (besar), yaitu kejadian menyangkut jumlah atau angka-

angka yang besar (fantastis). Misalnya bencana yang merenggut

ribuan jiwa.

c. Timeliness (waktu), yaitu kejadian menyangkut hal-hal yang baru

terjadi atau baru dikemukakan.

d. Proximity (dekat), yaitu kejadian yang dekat dengan pembaca, baik

secara geografis maupun emosional. Kejadian di Solo lebih

menarik perhatian masyarakat Solo dari pada orang Palembang.

e. Prominence (tenar), yaitu kejadian menyangkut hal-hal yang

terkenal atau populer. Misalnya berita perceraian seorang bintang

film.

f. Human Interest (manusiawi), yaitu kejadian yang memberikan

sentuhan perasaan bagi pembaca. Misalnya kejadian yang

menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau sebaliknya.

Pada dasarnya, inti jurnalistik adalah adanya suatu fakta yang

direkontruksi kembali oleh wartawan atau lembaga media yang kemudian

disampaikan kepada masyarakat luas. Dalam merekontrusksi suatu fakta,

wartawan bukan sekedar melakukan pekerjaan teknis melainkan pekerjaan

intelektual, di mana wartawan memberikan interpretasinya atas suatu

peristiwa.

Menurut Ignas Kleden, berita yang disajikan dalam koran misalnya,

bukanlah reproduksi mekanis dari suatu peristiwa, melainkan hasil pergulatan

Page 46: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dan dialektika yang intens antara peristiwa tersebut dengan persepsi dan

kesadaran sang wartawan. 52

Dengan demikian, seorang wartawan tidak hanya bertugas

menyampaikan berita sesuai dengan aturan jurnalistik yang presisi. Namun,

mereka juga harus bergulat dengan berbagai hal yang melibatkan tanggung

jawab sosial dan integritas intelektualnya.

Bagaimana menyampaikan berita itu sehingga sanggup mencerminkan

keadaan sebenarnya, tetapi sekaligus mempertimbangkan manfaat dan

kebaikan yang diberikan oleh pemberitaan itu terhadap masyarakat pembaca,

sambil memberikan perspektif dan warna pemberitaan yang mencerminkan

nilai yang dianut oleh wartawan atau koran yang dilayaninya.53

Selanjutnya, masyarakatlah yang berhak menginterpretasikan berita

dan memberikan konteks tertentu atas informasi yang diterimanya.

Menurut John Fiske, ada tiga proses yang dihadapi wartawan saat

menampilkan obyek, peristiwa, gagasan, kelompok, atau seseorang.54 Level

pertama adalah peristiwa yang ditandakan (encode) sebagai realitas. Hal ini

berkaitan dengan bagaimana peristiwa itu dikonstruksi sebagai realitas oleh

wartawan/media. Dalam tahap ini, realitas selalu siap ditandakan, ketika kita

menganggap dan mengkonstruksi peristiwa tersebut sebagi suatu realitas.

Pada level kedua, ketika kita memandang sesuatu sebagai realitas, pertanyaan

berikutnya adalah bagaimana relaitas itu digambarkan. Dalam tahap ini,

52 Ignas Kleden, dalam Yakob Utama. 1987. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES. Hal xiv 53 Ignas Kleden, dalam Yakob Utama. 1987. Op.Cit. Hal xiv 54 John Fiske dalam Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 114

Page 47: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

digunakan perangkat secara teknis seperti kata, kalimat atau proposisi,

gambar, grafik, dan sebagainya. Pemakaian kata-kata, kalimat, atau proposisi

tertentu, misalnya, membawa makna tertentu ketika diterima khalayak. Pada

tahap terakhir, bagaimana peristiwa itu diorganisir ke dalam konvensi-

konvensi yang diterima secara ideologis. Bagaimana kode-kode representasi

dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam koherensi sosial seperti kelas

sosial, atau kepercayaan dominan yang ada dalam masyarakat.

Saat kita melakukan representasi, menurut Fiske, tidak bisa dihindari

kemungkinan menggunakan ideologi.55 Hal ini dikarenakan ideologi

merupakan sistem kepercayaan yang darinya lahir nilai-nilai dasar (visi)

sebagai acuan dalam memandang dan menyikapi suatu peristiwa.

Dalam setiap terbitannya, sebuah surat kabar selalu mengacu pada

kebijakan institusi surat kabar. Secara khusus mengenai penyampaian pesan

yang berupa berita, surat kabar selalu mengacu pada kebijakan redaksional

surat kabar yang merupakan penjabaran dari visi surat kabar tersebut. Melalui

kebijakan redaksional yang diterapkan, sebuah surat kabar akan berusaha

mewujudkan visinya sebagai media komunikasi massa dalam masyarakat.

Visi itu juga memberikan bobot, warna, dan dimensi kepada kejadian-

kejadian yang diangkat menjadi bahan berita, baik dalam proses seleksi

maupun dalam proses memberikan makna dan bentuk.56

Visi surat kabar, tentu saja, menjadi visi yang dihayati bersama oleh

para wartawan yang bekerja pada surat kabar tersebut. Visi atau pandangan

55 John Fiske dalam Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 114 56 Yakob Utama. 1987. Op.Cit.Hal 7

Page 48: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pokok tersebut diaktualisasikan oleh para wartawan dalam pekerjaan dan

karyanya, melalui pergulatannya dengan realitas serta pemikiran yang mereka

olah menjadi berita. Nilai-nilai yang dianut inilah yang menjadikan sebuah

surat kabar tidak dapat bersikap “bebas nilai”.

Ignas Kleden menyatakan bahwa, setiap penerbitan surat kabar

hendaknya mempunyai seperangkat nilai yang menjadi referensinya, baik

sebagai dasar bagi visi dan posisi yang hendak dibelanya, maupun sebagai

kriteria untuk melakukan kritik terhadap diri sendiri. 57

Referensi nilai inilah yang kemudian menentukan mengapa suatu

kejadian diberitakan secara massif sementara kejadian lainnya hanya

diberitakan secara singkat. Dari sinilah dapat terlihat watak dan kepribadian

sebuah media.

Usaha dan perjuangan wartawan untuk tetap setia kepada referensi

nilainya, sambil berikhtiar untuk mempertahankan obyektivitas dan aktualitas

pemberitaan, dan sekaligus harus memperhitungkan efek pemberitaannya

untuk pembaca, sebetulnya adalah usaha untuk mencari perimbangan

maksimal antara kesetiaan kepada hati nurani wartawan dan korannya,

kepentingan fakta, dan kepentingan masyarakat pembaca.58

Hal inilah yang menjadikan tampilan dan isi surat kabar memiliki ciri

khas atau karakter yang berbeda dengan surat kabar yang lain. Dengan kata

lain, surat kabar secara konsisten mempunyai kepribadian yang tercermin

dalam keseluruhan isi pesan, bentuk, struktur, gaya, warna, dan dimensi; dan

57 Ignas Kleden, dalam Yakob Utama. 1987. Op.Cit. Hal xiv-xv 58 Ibid. Hal xiv-xv

Page 49: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dengan kepribadian tersebut, surat kabar mampu membangun bersama suatu

tingkat kredibilitas tertentu.59

5. Berita dan Feature

Williard C. Bleyer dalam bukunya News Writing and Editing60

memberi pengertian berita, yaitu: sesuatu yang termasa yang dipilih oleh

wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena hal tersebut menarik atau

mempunyai makna bagi pembaca surat kabar. Sedangkan William S.

Maulsby dalam Getting the News61 menjelaskan berita adalah suatu penuturan

secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting

dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar yang

memuat berita tersebut.

Secara singkat, berita dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk yaitu:

hard news dan soft news. Hard news adalah berita yang padat berisi informasi

fakta dari kejadian yang baru saja terjadi yang menarik perhatian sebagian

besar publik dan harus segera disampaikan secepat mungkin, yang disusun

berdasarkan urutan dari yang paling penting.62 Sedangkan soft news adalah

berita yang lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi.63

Salah satu produk soft news adalah feature. Daniel R. Williamson

merumuskan bahwa reportase feature sebagai penulisan cerita yang kreatif,

subyektif, yang dirancang untuk menyampaikan informasi dan hiburan

59 Yakob Utama. 1987. Op.Cit. Hal 18 60 AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 64 61 Ibid. Hal 64 62 Luwi Ishwara. 2007. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Hal 58 63 AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 66

Page 50: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kepada kepada pembaca. Penekanan pada kata-kata kreatif, subyektif,

informasi, dan hiburan adalah untuk membedakan dengan berita yang

disampaikan secara langsung pada berita lugas (hard news).64

Dalam cerita feature, penulis mengontrol fakta dengan cara seleksi,

struktur, dan interpretasi, daripada fakta yang mengontrol penulis.

Mengontrol fakta bukan berarti mengekpresikan opini atau bahkan

memfriksikannya. Bukan pula memanipulasi fakta demi keuntungan suatu

pandangan tetapi berusaha memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai

suatu realitas.

Tulisan kreatif non-fiksi sering disebut literatur yang berlandaskan

fakta. Pembaca menginginkan fakta, tetapi fakta itu harus disajikan kreatif,

menarik dan menghibur. Tulisan semacam ini mengisyaratkan seorang

sebagai pencerita dan kemampuan riset seorang wartawan. Penulis tidak

hanya menyampaikan fakta melainkan menggugah pembaca pada pengertian

yang lebih dalam mengenai topik yang ditulis. Penulis membuat pembaca

merasa terlibat dan merasa dekat dengan peristiwa, tindakan atau pribadi yang

digambarkan penulis.65

Tergolong dalam kategori soft news, feature dibagi dalam beberapa

jenis sebagai berikut:66

a. Bright

64 Daniel R. Williamson, “Feature Writing for Newspapes”, dalam Luwi Ishwara. 2007. Op.Cit. Hal 59 65 Ibid. Hal 60 66 Ibid. Hal 61-65

Page 51: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Bright juga sering disebut brite, yaitu sebuah tulisan kecil yang

menyangkut human interest.

b. Sidebar

Cerita ini mendampingi atau melengkapi berita utama.

c. Sketsa kepribadian atau profil

Suatu sketsa biasanya pendek dan hanya mengenai satu aspek dari

kepribadian. Sedangkan profil lebih panjang dari sketsa, lebih detil,

dan secara psikologis lebih dalam.

d. Profil organisasi atau proyek

Sama dengan sketsa kepribadian atau profil; hanya artikel

organisasi/poyek ini mengenai grup atau perusahaan, bukan

individu.

e. Berita feature (Newsfeature)

Ini adalah sebuah berita yang ditulis dengan gaya feature.

f. Berita feature yang komprehensif (comprehensive newsfeature)

Tulisan ini menggambarkan arah dan perkembangan suatu isu

berita. Jenis tulisan ini mendasarkan riset yang lebih baik daripada

berita-berita lainnya, sebab berasal dari berbagai sumber yang luas.

g. Artikel pengalaman pribadi

Ditulis oleh seorang wartawan atau wartawan yang menulis (ghost-

write) untuk orang lain yang mengalami peristiwa yang unik.

h. Feature layanan (servce feature)

Ini adalah cerita tentang “bagaimana-caranya” (how-to).

Page 52: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

i. Wawancara

Feature wawancara khusus melukiskan suatu dialog antara seorang

wartawan dengan orang lain. Terkadang ditulis dalam format

tanya-jawab.

j. Untaian mutiara

Ini adalah suatu feature “kolektif”, seperti pada seri anekdot

mengenai topik umum.

k. Narasi

Narasi ini bagaikan cerita pendek, namun berhubungan dengan

materi yang faktual. Narasi memaparkan adegan demi adegan

dengan memanfaatkan deskripsi, karakterisasi, dan plot.

Sebagai sebuah cerita, feature memiliki anatomi atau susunan rangka

yang bersifat organik terdiri atas: judul, lead atau intro, perangkai, tubuh, dan

penutup. Semua bagian dari kerangka feature tersebut erat dan saling

berhubungan.67

Jenis-jenis lead atau intro dalam feature adalah sebagai berikut:68

a. Lead ringkasan

Lead ringkasan sama dengan lead dalam penulisan straight news

dengan teknik melaporkan, menggunakan ola piramida terbalik,

dan merujuk kepada rumus 5W+1H.

67 Luwi Ishwara. 2007. Op.Cit. Hal 138 68 AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 198 – 216

Page 53: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Lead bercerita

Jenis lead ini mengajak untuk dan sekaligus menempatkan

pembaca ke dalam realitas kisah cerita.

c. Lead deskriptif

Lead ini untuk menggambarkan atau mendiskripsikan sesuatu.

d. Lead kutipan

Lead ini ditandai adanya penggunaan kutipan di dalam lead

tersebut.

e. Lead pertanyaan

Lead ini berisi pertanyaan yang ditujukan kepada pembaca.

f. Lead menuding langsung

g. Lead penggoda

Lead ini bertujuan untuk menggoda keingintahuan pembaca.

h. Lead Unik

i. Lead gabungan

Lead ini terdiri dari beberapa lead yang digabung menjadi satu.

j. Lead kontras

Lead ini menonjolkan suatu fakta atau tindakan berlawanan dari

apa yang seharusnya dilakukan oleh subyek pelaku peristiwa sesuai

dengan fungsinya.

k. Lead dialog

Lead ini menyajikan tanya jawab, dialog, atau percakapan

langsung pua pelaku peristiwa atau lebih.

Page 54: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

l. Lead menjerit

Lead ini menampilkan sautu jeritan atau teriakan secara tiba-tiba

dan tak terduga.

Sedangkan untuk bagian ending atau penutup, bisa dibedakan menjadi

beberapa jenis sebagai berikut:69

a. Penutup ringkasan

Penutup ini bersifat ikhtisar, hanya mengikuti ujung-ujung bagian

cerita yang lepas-lepas dan menunjuk kembali ke lead atau intro.

b. Penutup penyengat

Penutup ini mengagetkan pembaca. Penulis hanya menggunakan

tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang

tidak terduga.

c. Penutup klimaks

Penutup ini ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis.

Penulis berhenti bila penyelesaian cerita sudah jelas dan tidak

menambah bagian setelah klimaks.

d. Penutup menggantung

Bagian penutup dimana penulis dengan sengaja mengakhiri cerita

dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak

terjawab.

69 AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 217 - 221

Page 55: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

e. Penutup ajakan bertindak

Bagian penutup dimana penulis melontarkan saran, imbauan,

seruan, atau ajakan kepada pembaca untuk melakukan tindakan

tertentu yang relevan dan mendesak.

6. Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari bahasa Inggris yaitu nation

(bangsa/sekelompok masyarakat) dan isme (paham). Menurut Benedict

Anderson, nation (bangsa) adalah komuntas politis dan dibayangkan sebagai

suatu yang bersifat terbatas secara inheren sekaligus berkedaulatan, bangsa

merupakan sesuatu yang terbayang karena para anggota bangsa terkecil sekali

pun tidak bakal tahu dan takkan kenal sebagian besar anggota lain, tidak akan

bertatap muka dengan mereka, bahkan mungkin tidak pula pernah mendengar

tentang mereka.70

Karena kebanyakan orang dalam suatu bangsa tidak akan pernah

bertemu satu dengan yang lainnya, ikatan mereka adalah konstruksi sosial

sebagai penjamin komunikasi di antara mereka. Sejalan dengan itu, Kevin

Coe dan Rico Neumann, mengutip Hutcheson, mengatakan identitas nasional

sebagai “a constructed and public national self-image based on membership

in a political community as well as history, myths, symbols, language, and

cultural norms commonly held by members of a nation”. 71 Konstruksi sosial

tersebut bisa dalam bentuk keanggotaan politik dalam suatu masyarakat,

70 Benedict Anderson. 2008. Imagined Communities Komunitas-Komunitas Terbayang (alih bahasa Omi Intan Naomi). Yogyakarta: INSIST Press. Hal 8 71 http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/872/563 (diakses tanggal 3 Mei 2011)

Page 56: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sejarah, simbol, bahasa, dan norma-norma budaya yang umumnya dipegang

oleh suatu bangsa.

Sartono Kartodirdjo berpendapat bahwa nation menunjuk suatu

komunitas sebagai kesatuan kehidupan bersama yang mencakup pelbagai

unsur yang berbeda dalam aspek etnik, kelas atau golongan sosial, aliran

kepercayaan, kebudayaan linguistik, dan lain sebagainya, yang

terintegrasikan dalam perkembangan historis sebagai kesatuan sistem politik

berdasarkan solidaritas yang ditopang oleh kemauan politik bersama.72

Sedangkan menurut Aminuddin, nation yang berarti bangsa memiliki

dua pengertian, yaitu: dalam pengetian antropologis – sosiologis, dan dalam

pengertian politis.73 Dalam pengertian antropologis – sosiologis, bangsa

adalah suatu masyarakat yang merupakan suatu persekutuan hidup yang

berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa

satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah, dan adat istiadat. Persekutuan

hidup tersebut bisa merupakan persekutuan hidup mayoritas dan dapat pula

merupakan persekutuan hidup minoritas. Bahkan dalam satu negara, anggota

dari persekutuan hidup (bangsa) tersebut bisa saja tersebar di beberapa

negara. Adapun yang dimaksud dengan bangsa dalam pengertian politis

adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka tunduk kepada

kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam.

72 Sartono Kartodirdjo, “Nasionalisme, Lampau dan Kini”, dalam Dance I. Palit dkk (ed.). 1999. Dinamika Nasionalisme Indonesia. Salatiga: Yayasan Bina Darma (YBD). Hal 1 73 Aminuddin Nur dalam Badri Yatim. 1999. Sekarno, Islam, dan Nasionalisme. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Hal 57-58

Page 57: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Nation (bangsa) dalam pengertian politik inilah yang kemudian

merupakan pokok pembahasan tentang nasionalisme. Namun bangsa dalam

pengertian antropologis tidka begitu saja ditinggalkan, sebab ia memiliki

faktor obyektif. Meskipun tidak merupakan hal pokok, namun sering ikut

menentukan terbentuknya bangsa dalam pengetian politis. Jadi dalam kedua

pengertian bangsa itu, ada kaitan yang erat dan penting.74

Mengenai definisi nasionalisme, ada beberapa rumusan yang

dikemukakan oleh para ahli:75

a. Encyclopedia Britannica; nasionalisme meruapakan jiwa dimana

individu merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam

keduniaan (sekuler) tertinggi kepada suatu negara kebangsaan.

b. Huszer dan Stevenson; nasionalisme adalah yang menetukan

bangsa mempunyai rasa cinta secara alami kepada tanah airnya.

c. International Encyclopedia of The Social Sciences; nasionalisme

adalah ikatan politik yang mengikat kesatuan masyarakat modern

dan memberi pengabsahan terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan.

d. L. Stoddard; nasionalisme adalah suatu keadaan jiwa dan suatu

kepercayaan, dianut oleh sejumlah besar manusia perseorangan

sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan. Nasionalisme

adalah rasa kebersamaan segolongan sebagai suatu bangsa.

e. Hans Kohn; nasonalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan

adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik,

74 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 58 75 Ibid. Hal 58-59

Page 58: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dan bahwa bangsa adalah sumber dari semua tenaga kebudayaan

kreatif dan kesejahteraan ekonomi.

Dari beberapa definisi tersebut, meski terdapat perbedaan dalam

perumusannya, terdapat unsur penting yang disepakati yaitu kemauan untuk

bersatu dalam bidang politik dalam suatu negara kebangsaan (nasional). Jadi

rasa nasionalisme itu sudah dianggap muncul ketika suatu bangsa memiliki

cita-cita yang sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan.76

Akar-akar nasionalisme berawal dari dunia Barat kemudian menyebar

ke Timur. Gerakan Puritanisme pada abad ke-17 di Inggris mengilhami

lahirnya konsepsi kemerdekaan seseorang yang pada akhirnya melahirkan ide

nasionalisme. Nasionalisme Inggris inilah yang menjadi cikal bakal

nasionalisme Barat, karena Inggris unggul dalam penemuan-penemuan

ilmiah, perdagangan dan perkembangan pemikiran serta aktivis politik.

Munculnya nasionalisme Amerika (1775) dan Revolusi Prancis merupakan

perkembangan lanjut dari nasionalisme Inggris.77 Selanjutnya di dunia Timur

atau bagi Dunia Ketiga, nasionalisme terjadi sebagai bentuk reaksi politik

terhadap kolonialisme dan imperialisme yang diterapkan negara-negara

Barat.78

Istilah nasionalisme sering disamakan dengan patriotisme. Keduanya

sama-sama menekankan nilai penentuan nasib sendiri dan solidaritas antar

warga suatu negara bangsa. Namun, nasionalisme adalah prinsip yang

76 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 59 77 Ibid. Hal 65 78 Sartono Kartodirdjo. 1999. Op.Cit. Hal 1

Page 59: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

mengatur penyatuan entitas sosial yang berbeda melalui identitas nasional

umum yang banyak dianut meski tidak semua masyarakat menganutnya.

Tentang hal ini, John Murray mengatakan:79

Although the terms emphasize the value of self-determination and solidarity among members of nation-states, nationalism is the governing principle that unifies disparate social entities through a common national identity that is made accessible to many but not all members of the public. Terdapat beberapa hal esensial dalam nasionalisme, baik yang

berkembang di Barat maupun di Dunia Ketiga. Prinsip-prinsip tersebut

sebagai berikut:80

a. Kesatuan (unity) yang mentranformasikan hal-hal yang polimorfik

menjadi monomorfik sebagai produk proses integrasi;

b. Kebebasan (liberty), khususnya bagi negeri-negeri jajahan yang

memperjuangkan pembebasan dari kolonialisme;

c. Kesamaan (equality) sebagai bagian implisit dari masyarakat

demokratis yang merupakan antithese dari masyarakat kolonial

yang dismkriminatif dan otoriter;

d. Kepribadian (identitas) yang lenyap karena negasi kaum kolonial;

e. Prestasi amat diperlukan untuk menjadi sumber insprirasi dan

kebanggaan bagi warga negara kebangsaan.

79 http://find.galegroup.com/gtx/retrieve.do?contentSet=IAC-Documents&resultListType=RESULT_LIST&qrySerId=Locale(en,,):FQE%3D(KE,None,11)nationalism$&sgHitCountType=None&inPS=true&sort=DateDescend&searchType=BasicSearchForm&tabID=T002&prodId=SPJ.SP01&searchId=R1&currentPosition=10&userGroupName=ptn063&docId=A250663671&docType=IAC (diakses tanggal 3 Mei 2011). 80 Sartono Kartodirdjo. 1999. Op.Cit. Hal 6

Page 60: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

7. Nasionalisme Soekarno dan Nasionalisme Indonesia

Sebagai seorang intelektual Indonesia yang aktif berpolitik sejak masa

mudanya dan juga menjadi salah satu pendiri partai nasional, Soekarno

memiliki konsep tentang nasionalisme. Soekarno memberi definisi tentang

nasionalisme dengan mengutip pendapat yang pernah ditulis para ilmuwan,

kemudian menyimpulkan dalam konsepnya sendiri tentang nasionalisme.

Pertama, Soekarno mengutip pendapat Ernest Renan bahwa syarat

bangsa adalah kehendak akan bersatu, orang-orangnya merasa diri satu, dan

mau bersatu. Kedua, menurut Otto Bauer, bangsa adalah satu kesatuan

perangai yang timbul karena peratuan nasib. Ketiga, menurut Ki Bagoes

Hadikusumo atau Munandar, bangsa adalah persatuan antara orang dan

tempat. Dari tiga pendapat tersebut, Soekarno memadukannya, bahwa

nasionalisme terdiri dari rasa ingin bersatu, persatuan perangai dan nasib serta

persatuan antara orang dan tempat.81

Dalam pandangannya, Soekarno membedakan antara nasionalisme

Barat dan Nasionalisme Timur. Beberapa ciri nasionalisme Barat dalam

pandangan Soekarno adalah sebagai berikut:82

a. Nasionalisme Barat mengandung prinsip demokrasi yang berawal

dari revolusi Prancis. Demokrasi yang dijalankan hanya demokrasi

politik, bukan dalam ekonomi. Kemenangan kaum borjuis pada

revolusi Prancis melahirkan demokrasi parlementer, yang biasa

81 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 60 82 Ibid. Hal. 72-75

Page 61: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

disebut demokrasi liberal. Demokrasi semacam ini kemudian

melahirkan kapitalisme.

b. Perkembangan nasionalisme yang dijiwai oleh kapitalisme telah

melahirkan imperialisme, suatu stelsel yang mencelakakn manusia.

Munculnya imperialisme tersebut disebabkan adanya kebutuhan

akan bahan mentah dalam perindustriannya. Di samping itu karena

adanya rasa kebangsaan yang agresif.

c. Lahirnya nasionalisme yang didasarkan atas kekuatan dan selef

interest memunculkan nasionalisme sempit atau rasa cinta tanah air

yang mengejapkan mata dan ekstrem dan berakibat lebih lanjut

pada munculnya konflik, permusuhan dan pertikaian antara

nasionalisme-nasionalisme.

d. Fasisme yang lahir di Barat, yang biasa disebut dengan

Nasionalisme Sosialisme sebagai salah satu bentuk jawaban

terhadap perkembangan Nasionalisme Barat yang dijiwai oelh

kapitalisme dan demokrasi parlementer.

Sedangkan pandangan Soekarno mengenai nasionalisme Timur adalah

sebagai berikut:83

a. Suatu nasionalisme yang menerima rasa hidupnya sebagai suatu

wahyu, dan menjalankan rasa hidupnya itu sebagi suatu bakti.

b. Nasionalisme yang di dalam kelebarannya dan keluasannya

memberi tempat cinta pada lain-lain bangsa sebagai lebar dan

83 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 76

Page 62: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

luasnya udara, yang memberi tempat segenap sesuatu yang perlu

untuk hidupnya segala hal yang hidup.

c. Nasionalisme yangmembuat kita menjadi “perkakas Tuhan” dan

membuat kita hidup dalam roh…dengan nasionalisme yang

demikian maka negeri kita dan rakyat kita sebagian negeri dan

rakyat Asia dan juga dunia.

d. Nasionalisme yang sama dengan “rasa kemanusiaan”.

Nasioanalisme Timur menurut pandangan Soekarno ini telah

mewahyui Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, C.R.Das, Arabindo

Ghose, Mustafa Kamil, Jose Rizal, Dr. Sut Yat Sen, Amanullah Khan, Arabi

Pasha, dan tokoh lainnya yang berbeda dari apa pun paham nasionalisme

Barat.84 Adanya kesamaan pendapat dari beberapa tokoh tersebut disebabkan

beberapa faktor, di antaranya adalah kenyataan bahwa tokoh-tokoh tersebut

bersama dengan bangsanya adalah sesama bangsa Timur yang sama-sama

sengsara karena adanya penjajah Barat (terutama Eropa), dan sama-sama

berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Oleh karena itu gerakan nasional di

setiap negara-negara Timur saling memperngaruhi.85

Sebagai bagian dari negara Timur, Indonesia menganut paham

nasionalisme Timur yang menolak prinsip-prinsip yang terkandung dalam

nasionalisme Barat. Nasionalisme di Indonesia adalah nasionalisme yang

anti-imperialisme dan kolonialisme, anti-kapitalisme, prinsip-prinsip yang

84 Benedict Anderson. 2008. Op.Cit. Hal xxxix 85 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 77

Page 63: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

terkandung dalam nasionalisme Barat, dan yang sangat dikecam oleh

nasionalisme Timur.

Corak nasionalisme Indonesia juga dipengaruhi oleh pergerakan

nasionalisme di negara-negara Asia yang lain. Sebagai suatu gerakan yang

diwahyui dan dipengaruhi oleh gerakan-gerakan di negeri-negeri Asia,

Soekarno melihat bahwa prinsip yang terkandung dalam nasionalisme Timur

juga dimiliki oleh gerakan nasionalisme Indonesia. Soekarno menyebutkan

bahwa gerakan nasionalisme di dunia Timur “berkawin” dengan Marxisme

dan membentuk nasionalisme baru, dimana gerakan nasionalisme tersebut

bukan hanya menjadi abdi dan mencintai tanah tumpah darah sendiri namun

juga menjadi abdi dan mencintai bangsa lain.86

Selain menggabungkan paham Marxisme, Seokarno juga

menggabungkan Islamisme dalam konsep nasionalismenya. Bagi Soekarno,

nasionalisme pada dasarnya mengandung prinsip kemanusiaan, cinta tanah air

yang bersendikan pengetahuan, tidak chauvinis. Marxisme, menurut

Soekarno mengandung prinsip persahabatan dan gotong-royong, anti

kapialisme dan imperialisme. Sedangkan islam meskipun merupakan ajaran

yang menganut paham tanpa bangsa, tetapi tidak memusuhi atau anti

nasionalisme, dan bersifat sosialis. Ketiga aliran tersebut bersepakat dalam

hal kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan, sama-sama bersifat sosialistis

dan sama-sama anti imperialisme dan kapitalisme.87

86 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 86 87 Ibid. Hal 88

Page 64: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Konsep nasionalisme yang dicetuskan Soekarno itulah yang menjadi

asas gerakan nasionalisme Indonesia. Seokarno mengatakan: “Azas

(nasionalisme) tidak boleh kita lepaskan, tidak boleh kita buang, walaupun

kita sudah mencapai Indonesia merdeka, bahkan malahan sesudah tercapainya

Indonesia merdeka itu kita harus menjadi dasar caranya kita menyusun kita

punya masyarakat.”88

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku, agama,

bahasa, tradisi, dan sejarah. Kondisi-kondisi tersebut merupakan unsur

obyektif yang mendorong nasionalisme Indonesia. Sedangkan kehendak dan

tujuan untuk membentuk negara adalah unsur subyektif nasionalisme

Indonesia.89 Sesuai dengan slogan “Bhineka Tunggal Ika” yang merupakan

cerminan Indonesia yang terdiri beragam suku, agama, etnis, tradisi, budaya,

dan bahasa; namun adanya kesadaran diri untuk membentuk suatu negara

yaitu Indonesia merupakan prinsip nasionalisme Indonesia.

Inti dari nasionalisme Indonesia adalah masalah keutuhan dan

kemerdekaan bangsa. Meski kemerdekaan Indonesia telah diproklamirkan

tanggal 17 Agustus 1945, namun persoalan keutuhan dan kemerdekaan

bangsa itu sendiri sifatnya dinamis, berkembang susul-menyusul sesuai

perkembangan kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri. 90

Dari hari ke hari, Indonesia dihadapkan bagaimana meningkatkan

kualitas hidup berbangsa dan juga dihadapkan pada masalah kualitas

88 Soekarno. 1964. Di Bawah Bendera Revolusi. Hal 249 89 Bambang Suteng Sulasmono, “Nasionalisme Indonesia Dewasa Ini: Masalah dan Tantangan Generasi Muda dalam dalam Dance I. Palit dkk (ed.). 1999. Op.Cit. Hal 289 90 Ibid. Hal 290

Page 65: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kemerdekaan hidup berbangsa. Kedua hal tersebut bisa terwujud dengan

adanya demokrasi dan keadilan sosial di negeri ini. Dengan demokrasi,

persamaan hak dan derajad di antara warga bangsa yang beraneka ragam

bahasa, budaya, suku, kedudukan sosial-ekonominya bisa dijamin

perwujudannya. Serta, memang hanya dengan demokrasi, hak sebagai bangsa

untuk menentukan nasibnya sendiri bisa diwujudkan tanpa merusak persatuan

dan kesatuan. Sedangkan di sisi lain, keutuhan kehidupan berbangsa hanya

dapat dijamin apabila kesejahteraan atau kemajuan yang dicapai oleh negeri

ini dapat dinikmati oleh seluruh warga bangsa Indonesia secara adil.91

F. DEFINISI KONSEP

1. Nasionalisme Indonesia

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme diartikan

sebagai kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensiaal

atau aktual bersama-sama mencapai mencapai, mempertahankan, dan

mengabadikan identitas, integritas, dan kekuatan bangsa itu.92 Nasionalisme

Indonesia mengandung prinsip kemanusiaan, cinta tanah air yang bersendikan

pengetahuan, tidak chauvinis, dan menentang kapialisme dan imperialisme.93

Nasionalisme tersebut akan terwujud dengan adanya demokrasi dan keadilan

sosial.

2. Nasionalisme di Tapal Batas

91 Bambang Suteng Sulasmono. 1999. Op.Cit. Hal 291 92 Tim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid. 93 Badri Yatim. 1999. Op.Cit. Hal 87

Page 66: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebuah rubrik dalam

pemberitaan Kompas (edisi 10 - 21 Agustus 2009) yang melaporkan berita

terkait nasionalisme di daerah-daerah tapal batas Indonesia yaitu: Nangroe

Aceh Darussalam (NAD), Kepulauan Siberut (Sumatra Barat), Kepulauan

Riau, Kalimantan Barat, Kamlimantan Timur, Kepulauan Miangas dan

Marore (Sulawesi Utara), Maluku Utara, Perbatasan NTT-Timor Leste,

Merauke (Papua Selatan), dan Perbatasan Papua-Papua Niugini. Rubrik

tersebut disajikan melalui pemberitaan dengan gaya penulisan feature.

3. Analisis Wacana

Analisis wacana berkenaan dengan analisis isi pesan komunikasi.

Analisis wacana (discourse analysis) adalah suatu cara atau metode untuk

mengkaji wacana (discourse) yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-

pesan komunikasi baik secara tekstual maupun kontekstual.94 Dalam

penelitian ini analisis wacana digunakan untuk membedah wacana Kompas

terkait pemberitaan nasionalisme yang ada di rubrik “Nasionalisme di Tapal

Batas”.

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian ini

tidak mencari atau menjelaskan hubungan, menguji hipotesa, atau membuat

prediksi, melainkan bermaksud untuk mengemukakan gambaran dan

pemahaman tentang bagaimana suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi.

94 Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS. Hal 170

Page 67: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguak makna-makna dan

maksud-maksud tertentu dari suatu wacana. Untuk itu, metode yang

digunakan adalah analisis wacana.

Analisis wacana memungkinkan kita melihat bagaimana pesan-pesan

diorganisasikan, digunakan, dan dipahami. Di samping itu, analisis wacana

juga dapat memungkinkan kita melacak variasi cara yang digunakan oleh

komunikator dalam upaya mencapai tujuan atau maksud-maksud tertentu

melalui pesan-pesan berisi wacana-wacana tertentu yang disampaikan.95

3. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah berita-berita yang dimuat Kompas

di rubrik Nasonalisme di Tapal Batas dari edisi 10 - 21 Agustus 2009

(sepuluh hari).

4. Sumber Data

Data merupakan seluruh unit pengamatan, yaitu keterangan-keterangan

yang berhasil kita catat.96 Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara

dokumentasi. Menurut Sugiyono, dokumen bisa berbentuk tulisan (misalnya

catatan harian, cerita, peraturan, biografi, dan sebagainya), gambar (misalnya

95 Pawito. loc. cit. 96 Sugiyanto. 2004. Analisis Statistik Sosial. Malang: Bayumedia Publishing. Hal 7

Page 68: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

foto, sketsa, dan sebagainya), atau karya-karya monumental dari seseorang

(misalnya film, patung, dan sebagainya).97

Dilihat dari sumbernya, data terbagi menjadi dua, yaitu data primer

(utama) dan data sekunder (tambahan).98 Sumber data utama dalam penelitian

ini adalah terbitan surat kabar harian Kompas selama periode 10 - 21 Agustus

2009 yang memuat berita-berita di rubrik Nasionalisme di Tapal Batas.

Sedangkan data tambahan yang digunakan untuk membantu penelitian ini

diperoleh dari buku-buku literature, kamus, surat kabar, jurnal, skripsi,

makalah, dan website.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis Teun

A. Van Dijk. Ia mengelaborasi elemen-elemen analisisi wacana sehingga bisa

digunakan dan dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh Van Dijk ini

sering disebut sebagai “kognisi sosial”, dimana penelitian wacana tidak cukup

hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, tetapi juga melihat

bagaimana teks diproduksi, sehingga memperoleh pengetahuan kenapa teks

bisa semacam itu. Wacana oleh Van Dijk dikelompokan menjadi tiga

dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Inti analisis

wacana Van Dijk adalah menggabungkan ketiga aspek tersebut ke dalam

kesatuan analisis.99

97 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hal 240 98 Sugiyono. 2009. Op.Cit. Hal 225 99 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 221

Page 69: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan

yang masing-masing bagian saling mendukung. Ketiga struktur itu ialah:100

a. Struktur makro. Ini merupakan makna global / umum dari suatu

teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita.

b. Superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang

menghubungkan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-

bagian teks tersusun ke dalam berita secra utuh.

c. Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari

bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak

kalimat, parafrase, dan gambar.

Berikut uraian elemen wacana Van Dijk: 101

Tabel I. 1 Elemen Wacana Van Dijk

Struktur Wacana Hal Yang Diamati Elemen Struktur Makro Tematik

Tema / topik yang dikedepankan dalm suatu

berita

Topik

Superstruktur Skematik Bagaimana bagian dan urutan

berita dikemas dalam teks berita utuh

Skema

Struktur Mikro Semantik makna yang ingin ditekankan

dalam teks berita. Misal dengan memberi detil pada

satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan

mengurangi detil sisi lain

Latar, Detil, Maksud,

Struktur Mikro Sintaksis Bentuk kalimat,

100 Ibid. Hal 225-226 101 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 228-229

Page 70: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Bagaimana kalimat meliputi (bentuk, susunan) yang dipilih

Koherensi, Kata Ganti

Struktur Mikro Stilistik Bagaimana pilihan kata yang

dipakai dalam teks berita.

Leksikon

Struktur Mikro Retoris Bagaimana dan dengan cara

penekanan dilakukan

Grafis, Metafora,

Analisis Van Dijk di sini menghubungkan analisis tekstual – yang

memusatkan melulu pada tekstual – ke arah analisis yang komprehensif

bagaimana teks berita itu diproduksi baik dalam hubungannya dengan

individu wartawan maupun dengan masyarakat.

Penelitian ini akan difokuskan pada analisis wacana dari dimensi teks.

Menurutnya meskipun terdapat berbagai elemen, semua elemen tersebut

merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan saling mendukung satu

sama lainnya.

Berikut uraian elemen-elemen wacana Van Dijk:

a. Tematik

Elemen tematik menunjukan pada gambaran umum dari suatu teks.

Bisa juga disebut gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari

suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan

oleh wartawan dalam pemberitaannnya. Topik menunjukan konsep

dominan, sentral dan paling penting dari isi suatu berita. Topik ini

akan didukung oleh subtopik-subtopik yang saling mendukung

terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga didukung oleh

serangkaian fakta yang ditampilkan yang menunjuk dan

Page 71: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menggambarkan subtopik, sehingga dengan subbagian yang saling

mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lain, teks secara

keseluruhan membentuk teks yang koheren dan utuh.102

b. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana

bagian-bagian dari teks disusun dan diurutkan sehingga

membentuk kesatuan arti meskipun mempunyai bentuk dan skema

yang beragam, berita umumnya secara hipotetik mempunyai dua

kategori skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai

dengan adanya dua elemen yakni judul dan lead. Kedua story,

yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini secara hipotetik

juga mempunyai subkategori. Yang pertama berupa situasi yakni

proses atau jalannya peristiwa, sedang yang kedua komentar yang

ditampilkan dalam teks.103

c. Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik

(arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan ke

arah mana pandangan hendak dibawa. Ini merupakan cerminan

ideologis, di mana wartawan dapat menyajikan latar belakang dapat

juga tidak, tergantung pada kepentingan mereka.104

102 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 229-230 103 Ibid. Hal 231-232 104 Ibid. Hal 235

Page 72: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d. Detil

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang

baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam jumlah

yang sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) kalau hal itu

merugikan kedudukannya. Informasi yang menguntungkan

komunikator, bukan hanya ditampilkan secara berlebihan tetapi

juga dengan detil yang lengkap kalau perlu dengan data-data. Detil

yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang

dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada

khalayak.105

e. Maksud

Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan

komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya

informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit

dan tersembunyi. Tujuannya adalah publik hanya disajikan

informasi yang menguntungkan komunikator. Dalam konteks

media, elemen maksud menunjukan bagaimana secara implisit dan

tersembunyi wartawan menggunakan praktek bahasa tertentu untuk

105 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 238

Page 73: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit pula

menyingkirkan versi kebenaran lain.106

f. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan

cara berfikir logis, yaitu prinsip kasualitas. Logika kasualitas ini

kalau diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek

(yang menerangkan) atau objek (yang diterangkan). Bentuk kalimat

ini bukan hanya teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan

makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Yang juga penting

dalam sintaksis selain bentuk kalimat adalah proposisi dalam

kalimat. Bagaimana proposisi-proposisi diatur dalam rangkaian

kalimat. Penempatan itu dapat mempengaruh makna yang timbul

karena akan menunjukan bagian mana yang lebih ditonjolkan

kepada khalayak.107

g. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat

dalam teks. Dua kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda

dapat dihubungkan sehingga nampak koheren, sehingga fakta yang

tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika

seseorang menghubungkannya. Koherensi ini secara mudah dapat

diamati diantaranya dari kata hubung (konjungsi) yang dipakai

untuk menghubungkan fakta. Apakah dua kalimat dipandang

106 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 240-241 107 Ibid. Hal 251-253

Page 74: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

sebagian hubungan kausal (sebab-akibat), hubungan keadaan,

waktu, kondisi dan sebagainya.108

h. Koherensi Kondisional

Koherensi kondisional ditandai dengan pemakaian anak kalimat

sebagai penjelas. Di sini ada dua kalimat, di mana kalimat kedua

menjadi penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang

dihubungkan dengan kata hubung. Kalimat kedua fungsinya dalam

kalimat semata hanya penjelas (anak kalimat), sehingga ada atau

tidak ada anak kalimat tidak mempengaruhi arti kalimat. Anak

kalimat itu menjadi kepentingan komunikator karena ia dapat

memberikan keterangan yang baik/buruk terhadap suatu

pernyataan.109

i. Koherensi Pembeda

Koherensi Pembeda ini berhubungan dengan pertanyaan bagaimana

dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan. Dua buah peristiwa

dapat dibuat seolah-olah saling bertentangan bersebrangan

(contrast) dengan koherensi ini. Efek koherensi pembeda ini

bermacam- macam. Akan tetapi yang terlihat nyata adalah

bagaimana pemaknaan yang diterima oleh khalayak berbeda.

Karena satu fakta atau realitas dibandingkan dengan realitas yang

lain. Di sini yang harus dikritisi adalah bagaimana realitas yang

perbandingkan dan dengan cara apa perbandingan itu dilakukan.

108 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 242-243 109 Ibid. Hal 244

Page 75: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Apa efek dari perbandingan tersebut, apakah membuat satu fakta

menjadi lebih baik atau bertambah buruk.110

j. Pengingkaran

Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktek wacana yang

menggambarkan bagaimana wartawan menyembunyikan apa yang

ingin diekspresikan secara implisit. Pengingkaran merupakan

bentuk strategi wacana di mana wartawan tidak secara tegas dan

eksplisit menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada

khalayak. Pengingkaran adalah sebuah elemen di mana kita bisa

membongkar sikap atau ekspresi wartawan yang disampaikan

secara tersembunyi itu dilakukan oleh wartawan seolah ia

menyetujui pendapat, padahal yang ia inginkan adalah sebaliknya.

Oleh karena itu, perlu dikritisi apa maksud yang sesungguhnya dari

penulis atau wartawan dan bagaimana pengingkaran itu

dilakukan.111

k. Kata Ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen yang memanipulasi bahasa

dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti

merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan

di mana posisi seseorang dalam wacana.112

110 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 247-248 111 Ibid. Hal 249-250 112 Ibid. Hal 253

Page 76: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

l. Leksikon

Leksikon Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana

seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan

kata yang tersedia. Pemilihan kata bukan terjadi secara kebetulan

tetapi juga secara ideologis menunjukan bagaimana pemaknaan

seseorang terhadap fakta atau realitas.113

m. Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau yang ditonjolkan (yang berarti dianggap penting)

oleh seseorang yang diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis

ini biasanya muncul lewat tulisan atau bagian yang ditulis lain

dibandingkan dengan lain. Bagian yang dicetak berbeda adalah

bagian yang dipandang penting oleh komunikator, di mana ia

menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian

tersebut.114

n. Metafora

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya

menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan,

ungkapan, metafora, juga sebagai ornamen atau bumbu dari suatu

113 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 255 114 Ibid. Hal 257-258

Page 77: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

berita. Akan tetapi pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi

petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks.115

6. Validitas dan Triangulasi Penelitian

Validitas dalam penelitian kualitatif sangat bergantung pada teknik

triangulasi yang diterapkan. Untuk mencapai validitas tersebut, penelitian ini

menggunakan triangulasi. Teknik triangulasi yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah triangulasi data. Triangulasi data menunjuk pada upaya peneliti

untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh

data berkenaan dengan persolaan yang sama.116 Peneliti melakukan

penelusuran data yang mendukung penelitian, misalnya buku, artikel, dll yang

terkait.

115 Ibid. Hal 259 116 Pawito. 2007. Op.Cit. Hal 99

Page 78: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB II

GAMBARAN UMUM KOMPAS

A. SEJARAH UMUM KOMPAS

Berikut ini akan diuraikan sejarah singkat dan falsafah harian Kompas

yang disarikan dari Buku Panduan Kompas.117

1. Sejarah Singkat

Kompas terbit pertama kali empat halaman tanggal 28 Juni 1965

dengan oplah 6.800 eksemplar. Latar belakang terbitnya Kompas diawali

dengan telepon Menteri/Panglima Angkatan Darat (1962-1965) Letnan

Jenderal TNI Achmad Yani kepada Menteri Perkebunan Frans Seda.

Keduanya pada masa itu menghadapi masalah bersama. TNI-AD menghadapi

tuntutan Partai Komunis Indonesia yang menghendaki dipersenjatainya buruh

dan tani menjadi Angkatan Kelima setelah Angkatan Darat, Laut, Udara, dan

Kepolisian. Sementara, Menteri Perkebunan menghadapi Partai Komunis

Indonesia yang hendak merebut perkebunan-perkebunan milik Negara.

Dalam percakapan telepon itu, Achmad Yani mengemukakan perlunya

kekuatan Pancasila sesudah diberedelnya koran-koran nonkomunis. Letjen

Achmad Yani mengusulkan kepada Drs. Frans Seda, Ketua Partai Katolik,

agar partainya memiliki sebuah media. Frans Seda lalu menghubungi dua

rekan yang berpengalaman menangani media massa, yakni Petrus Kanisius

117 Tim Buku Kompas dalam Muhammad Syofi. 2010 “Representasi Visi Surat Kabar Dalam Foto Jurnalistik: Studi Analisis Wacana Tentang Pendidikan sebagai Representasi Visi Surat Kabar Harian Kompas dalam Foto Bencana Alam Pergantian Tahun 2007/2008 di Jawa Tengah” Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal 40

Page 79: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(PK) Ojong dan Jakob Oetama. Mereka berdua, dua tahun sebelumnya,

mendirikan majalah Intisari. Jakob Oetama sebelumnya redaktur mingguan

Penabur dan PK Ojong pemimpin redaksi mingguan Star Weekly.

Mereka itu--yang satu berlatar belakang budaya Jawa dan memiliki

latar belakang pendidikan humaniora yang kuat, yang satu lagi berlatar

belakang Tionghoa-Sumatera Barat dan memiliki latar belakang pendidikan

hukum yang tegas--lantas menggodok terbitnya sebuah surat kabar harian. PK

Ojong dan Jakob Oetama, itulah dua perintis dan pendiri harian Kompas,

sebuah surat kabar nasional dalam arti hadir di semua provinsi dan isinya

mencoba mencakup peristiwa yang berskala nasional.

Tanggal 25 Juni 1965 Frans Seda selaku Menteri Perkebunan (1964-

1966) bertemu dengan Presiden Sukarno di Istana. Presiden menanyakan

nama koran yang akan terbit. Frans Seda mengatakan bahwa koran itu

bernama Bentara Rakyat. Spontan Bung Karno memberi komentar, nama

koran itu mirip koran PKI, Harian Rakyat. “Mengapa koranmu tak

dinamakan Kompas, artinya penunjuk arah,” kata Presiden.

Nama itulah yang yang kemudian dipakai untuk nama koran baru

tersebut, sedangkan Bentara Rakyat dipakai untuk nama penerbit koran

Kompas, yakni Yayasan Bentara Rakyat. Awal penerbitannya Kompas

mendapat dukungan kuat dari Ignatius Joseph Kasimo dan masyarakat

Katolik yang berhadapan dengan PKI.

Page 80: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tahun 1985, sesuai dengan aturan bahwa yayasan tidak bisa lagi

menjadi penerbit, nama Yayasan Bentara Rakyat diganti menjadi PT Kompas

Media Nusantara.

Sejak tanggal 13 Maret 1990 Kompas terbit 16 halaman, jumlah

halaman maksimum yang diijinkan pemerintah. Sejak 17 September 1978,

selain edisi harian, Kompas juga menerbitkan edisi Minggu. Sejak 22

September 1993, tiga kali dalam seminggu Kompas menambah halamannya

menjadi 20. Tiga tahun kemudian, tepatnya 8 April 1996, Kompas terbit 24

halaman.

Tahun 2007 Kompas rata-rata terbit 500.000 eksemplar per hari, yang

pada penerbitan dalam rangka ulang tahun ke-40 tampil dengan wajah baru:

lebih kecil, lebih compact, berwarna-warni, dengan penekanan pada

jurnalisme visual tanpa meninggalkan jati diri Kompas. Desain ulang ini hasil

konsultasi dengan seorang pakar desain, Mario Garcia, dari Amerika Serikat.

Kalau pada awal kelahirannya hanya diawaki 15 wartawan, pada usia

lepas 42 tahun ini Kompas memiliki 958 karyawan, 257 di antaranya

wartawan. Jumlah itu merupakan sebagian dari sekitar 11.000 karyawan unit

usaha dan kelompok usaha yang tergabung dalam Kompas Gramedia.

Sampai saat ini Kompas pernah dua kali dilarang terbit. Pertama,

tanggal 2-5 Oktober 1965, ketika Kompas diminta untuk tidak terbit dulu

sampai keadaan memungkinkan. Itu terjadi ketika beberapa hari setelah

pemberontakan G30S tahun 1965, militer langsung memberedel koran-koran

yang dinilai kiri seperti Harian Rakyat, Bintang Timur, Warta Bhakti, dan

Page 81: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Suluh Indonesia. Yang boleh terbit hanya media militer seperti harian

Angkatan Bersenjata, Berita Yudha, Kantor Pusat Pemberitaan Angkatan

Bersenjata, dan LKBN Antara. Kompas terbit kembali tanggal 6 Oktober

1965.

Pelarangan terbit kedua terjadi pada 21 Januari-5 Februari 1978.

Kompas yang dinilai meliput secara intensif gerakan mahasiswa 1977-1978

ditutup bersama Sinar Harapan, Merdeka, Pelita, The Indonesian Times,

Sinar Pagi, dan Pos Sore. Pada waktu bersamaan dilarang terbit juga

sedikitnya tujuh penerbitan pers mahasiswa di Jakarta, Yogyakarta, Bandung,

dan Palembang.

Saat ini, dalam kaitan perluasan terbitan edisi Kompas, di empat

daerah (Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat)

diterbitkan tambahan 8 halaman. Kebijakan ini dimaksudkan untuk

memberikan tambahan informasi dan selaras dengan otonomi daerah. Terbit

juga dua halaman tambahan edisi Sumatera Selatan dan Sumatera Utara,

menggantikan dua halaman rubrik Metropolitan edisi nasional.

Untuk menampung keinginan pembaca memperoleh informasi yang

aktual, diterbitkan Kompas Update sejak 4 Januari 2008, dengan mengganti

beberapa judul di halaman 1 dan 15. Namun, Kompas Update berubah

menjadi Kompas edisi siang sejak 1 April, tanpa ada berita yang diperbarui

lagi. Dengan berbagai pertimbangan, di antaranya kenaikan harga kertas yang

mencapai 20 persen per Mei 2008, Kompas Update dihentikan penerbitannya

tanggal 30 Juni 2008.

Page 82: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Falsafah

Harian umum Kompas adalah lembaga pers yang bersifat umum dan

terbuka, tidak melibatkan diri dalam kelompok yang bersifat politik, agama,

sosial, budaya, dan ekonomi. Kompas akan selalu berusaha secara aktif

membuka interaksi positif dan dialog di antara kelompok-kelompok yang ada

melalui persamaan asas-asas kemanusiaan yang disepakati. Cita-cita ini

diwujudkan dalam sistem rekrutmen karyawan, khususnya wartawan, dengan

tidak mempermasalahkan latar belakang, suku, agama, ras, dan keturunan

tetapi lebih menekankan kemampuan intelektual dan karakter.

Humanisme transendental atau kemanusiaan yang beriman, yang

berarti menempatkan nilai dan asas kemanusiaan sebagai nilai tertinggi,

diterjemahkan dalam bidang kegiatan yang menunjang sepak terjang Kompas

sesuai dengan konteks wilayah kerja masing-masing, meliputi unit Redaksi,

Bisnis, Teknologi Informasi, Penelitian dan Pengembangan, dan Sumber

Daya Manusia-Umum.

Selain modal dan teknologi serta aset lain (segala aset menurut teori

ekonomi klasik serta informasi sebagai aset ekonomi moderen) sumber daya

manusia menjadi aset yang terpenting. Sifat-sifat utamanya adalah pribadi

yang memiliki kemampuan, kompetensi, dan karakter untuk suatu pekerjaan

dan sepakat dengan sikap dan pandangan Kompas. Siapapun bisa bergabung

di dalamnya sejauh memenuhi syarat secara profesional dan menerima nilai-

nilai, visi, dan misi Kompas yang digagas dan dicoba diwujudkan sejak

kelahirannya.

Page 83: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dalam unit Redaksi dicoba disampaikan kualitas informasi dan

jurnalistik yang berbobot melalui upaya intelektual yang penuh empati. Ciri

pokok yang mengiringinya adalah pendekatan rasional, tetapi selalu berusaha

untuk memahami jalan pikiran dan argumentasi lain; selalu berusaha

mendukung persoalan dengan penuh pertimbangan, tetapi tetap kritis dan

teguh pada prinsip; dan disampaikan dengan cara dan bahasa yang santun.

Selain karakter sebagai dasar aset manusia yang utama, perlu

dikembangkan gaya manajemen yang tepat untuk menumbuhkan sistem kerja

dan budaya kerja yang disemangati sikap profesional, serta mekanisme

birokrasi yang bersifat kreatif, bukan birokrasi sebagai beban tambahan yang

mematikan inisiatif. Sasarannya selalu mencari sesuatu yang lebih baik untuk

memperbesar kemampuan menerjemahkan sasaran secara konkret, termasuk

di dalamnya mengoreksi yang keliru dan membakukan apa yang sudah baik,

mengelaborasi kelebihan yang lain, dan meminimalkan kekurangannya.

B. VISI, MISI, DAN KEBIJAKAN REDAKSIONAL

Berikut ini akan diuraikan tentang visi, misi, dan kebijakan redaksional

Kompas yang disarikan dari Penyusunan Berita dalam Aktivitas Jurnalisme di

Harian Umum Kompas Biro Jawa Tengah.118

1. Visi

Visi Kompas adalah “Menjadi institusi yang memberikan pencerahan

bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat,

serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan.” 118 Bagus Sandi Tratama. 2007. Penyusunan Berita dalam Aktivitas Jurnalisme di Harian Umum Kompas Biro Jawa Tengah, Laporan Kuliah Kerja Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal 10-14

Page 84: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Manusia dan kemanusian merupakan faktor yang ingin ditempatkan

secara sentral dalam visi Kompas. Karena itu manusia dan kemanusiaan

senantiasa diusahakan menjadi nafas dalam setiap pemberitaan. Hal ini

mendorong Kompas selalu berusaha peka terhadap nasib manusia dan

berkeyakinan apabila manusia dan kemanusiaan menjadi faktor sentral dalam

pemberitaan, nilai-nilai itu akan memberi makna, kekayaan, dan warna lebih

dalam produk jurnalistik.

Sejak lepas dari Partai Katolik pada tahun 1973, Kompas tidak terikat

pada kepentingan kelompok manapun, termasuk Partai Katolik yang

memprakarsai berdirinya harian umum ini. Oleh karena itu, dalam setiap

pemberitaannya, Kompas bertindak untuk kepentingan masyarakat dan

bangsa secara mandiri tanpa dipengaruhi oleh kelompok-kelompok tertentu.

Sikap mengedepankan kepentingan bangsa tersebut menjadikan Kompas

sebagai rujukan yang pantas disimak setiap orang tanpa membedakan suku,

agama, ras, dan golongan.

2. Misi

Misi Kompas adalah “Mengantisipasi dan merespon dinamika

masyarakat secara profesional, sekaligus memberi arah perubahan dengan

menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya.”

Misi yang diemban harian Kompas adalah mengasah nurani dan

membuat cerdas. Artinya, pemberitaan Kompas selalu mementingkan dimensi

kemanusiaan, hak asasi manusia, keadilan, kesetaraan, anti diskriminasi, dan

perlawanan terhadap penindasan. Sesuai dengan misinya, Kompas akan

Page 85: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

membuat pembacanya tidak hanya cerdas secara kognitif, tapi lebih dari itu,

setelah mencapai tahap pengetahuan yang cukup, pembaca diharapkan dapat

memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.

Kompas juga mengajak pembacanya untuk berpikir dan memberikan

interpretasinya sendiri terhadap berita-berita yang disajikan. Tugas redaksi

hanya sampai pada proses memberikan informasi yang berimbang. Dengan

cara yang tidak memberikan justifikasi atas suatu permasalahan, pembaca

diharapkan memiliki ruang tersendiri untuk memaknai suatu realitas.

Atas dasar itu, Kompas tidak pernah menyajikan berita yang

sensasional. Artinya, tidak ada fakta yang dikemas secara hiperbolik dalam

rangka untuk mengejar oplah. Sebuah ciri khas yang dimiliki Kompas sejak

kelahirannya. Terlebih lagi karena saat ini, Kompas berada dalam level yang

sudah tidak lagi mengejar oplah.

3. Kebijakan Redaksional

Kebijakan redaksional merupakan hasil penjabaran dari visi media.

Kebijakan redaksional menjadi pedoman dan ukuran dalam menentukan

kejadian seperti apa yang akan dipilih dan diangkat menjadi bahan

pemberitaan.

Kompas dalam setiap penerbitannya, baik dalam penyajian peristiwa

dan masalah sebagai berita maupun komentar, berusaha ikut membangun dan

mengembangkan budaya demokrasi. Jika ada persoalan, masyarakat dididik

untuk memahami bahwa mungkin ada pandangan lain atau dimensi lain. Dan

saat mengalami kemajuan pun diingatkan jika mungkin masih ada yang

Page 86: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tertinggal. Sebuah ungkapan dalam dunia jurnalistik yang merupakan

pelukisan dari tanggung jawab pers dalam hal ini adalah: Liput dua belah

pihak, dengarkan masing-masing pihak, jangan-jangan ada kemungkinan

lain!

Untuk lebih jelasnya, kebijakan redaksional Kompas tertuang dalam

beberapa pertanyaan berikut:

a. Kompas bukan semata-mata berpihak pada satu golongan, partai,

maupun agama.

b. Tidak membenarkan mengkritik seseorang mengenai hal-hal yang

bersifat pribadi.

c. Tidak membenarkan wartawannya mencari keuntungan pribadi.

d. Menggunakan sistem check and recheck dalam mencari berita.

e. Tidak memihak salah satu golongan, kelompok, atau pihak-pihak

tertentu dalam menangani kasus-kasus pemberitaan.

f. Menghargai hal-hal yang bersifat off the record.

g. Menghormati hak jawab, baik dalam bentuk berita maupun surat

pembaca.

h. Kompas tidak memuat hal-hal yang berbau SARA.

i. Pola pemberitaan dalam lingkup nasional dan tidak ada kebijakan

prosentase setiap daerah.

j. Tidak ada kebijakan prosentase volume atau isi yang akan dimuat,

baik politik, ekonomi, dan lain-lain. Dengan kata lain, Kompas

akan memuat berita atau komentar dengan pertimbangan mana

Page 87: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

yang dirasa aktual, dapat dijadikan proses pemikiran dan

pemahaman pembaca seperti yang dirasakan serta dicoba untuk

dikembangkan oleh para wartawannya.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Dibandingkan dengan kebanyakan surat kabar lain di Indonesia, Kompas

bisa disebut sebagai surat kabar yang telah matang dalam hal manajemen

organisasi dan redaksinya. Hal ini dikarenakan usianya yang telah lebih dari 40

tahun. Kompas tentu saja telah banyak mengecap asam garam dunia

persuratkabaran di tanah air. Berikut ini adalah struktur organisasi redaksi dan

perusahaan surat kabar harian Kompas:

Pendiri : P.K. Ojong (1920-1980), Jakob Oetama

Pemimpin Umum: Jakob Oetama

Wakil Pemimpin Umum: St. Sularto, Agung Adiprasetyo

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Rikard Begun

Wakil Pemimpin Redaksi: Trias Kuncahyono, Taufik H. Mihardja

Redaktur Senior: Ninok Leksono

Redaktur Pelaksana: Budiman Tanuredjo

Wakil Redaktur Pelaksana: Andi Suruji, James Luhulima

Sekretaris Redaksi: Retno Bintarti

D. RUBRIKASI

Setiap harinya Kompas terbit sebanyak 32 halaman, selain itu juga

terdapat halaman-halaman tambahan, di antaranya halaman Fokus, Kompas

Muda, Kompas Kampus, Teropong, Karier, Inspiratorial, dan sebagainya. Namun

Page 88: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

khusus untuk edisi Kompas Minggu, konten di dalamnya berbeda dengan hari

biasa. Untuk halaman utama, rubrik-rubrik yang ada di dalamnya yaitu :

1. Berita Utama. Yakni pada halaman 1, yang berisi berita headline peristiwa

nasional, terdiri dari hard news dan feature serta dilengkapi dengan foto.

2. Politik & Hukum pada halaman 2-5, yang berisi berita yang terkait dengan

peristiwa-peristiwa penting pada bidang politik dan hukum yang terjadi di

Indonesia.

3. Opini pada halaman 6-7, pada rubrik ini Kompas menyediakan halaman

khusus untuk menyuarakan opini, pendapat, gagasan tentang suatu

permasalahan berbagai hal. Pendapat bisa berasal dari pihak Kompas

sendiri, pihak luar yang ahli, dan masyarakat umum melalui surat

pembaca.

4. Internasional pada halaman 8-11, khusus untuk rubrik ini Kompas

menyediakan tempat untuk berita-berita yang bersifat internasional.

Berita-berita tersebut bisa berasal dari seluruh penjuru dunia.

5. Pendidikan dan kebudayaan pada halaman 12-13, Kompas dalam

kiprahnya sebagai media nasional juga memberikan perhatian terhadap

dua bidang ini. Segala bentuk peristiwa ataupun hal-hal yang terkait

dengan dua bidang ini dan terjadi di tanah air di beritakan.

6. Pengetahuan dan teknologi pada halaman 14, untuk bidang pengetahuan

dan teknologi ini, Kompas juga memberikan bagian tersendiri. Meskipun

hanya satu halaman, namun isi dari berita yang disampaikan merupakan

sumber informasi yang sangat penting bagi pembaca.

Page 89: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

7. Umum pada halaman 15, pada bagian ini surat kabar Kompas mengulas

beberapa hal yang bersifat umum. Tentu saja bukan sesuatu yang

merupakan bidang-bidang yang telah disebutkan di atas. Berita-berita

umum yang disampaikan juga tidak kalah penting dengan rubrik

pemberitaan lainnya.

8. Sosok pada halaman 16, Kompas selalu mengulas tentang sosok-sosok

orang yang dianggap mempunyai andil besar dalam kemajuan masyarakat.

Bisa dibilang bahwa sosok-sosok yang diberitakan pada bagian ini

merupakan orang-orang yang berjasa dan berpengaruh.

9. Bisnis & Keuangan pada halaman 17-21, pada bagian ini, Kompas secara

khusus mengulas tentang peristiwa atau pun hal yang terkait dengan bisnis

dan keuangan. Di dalamnya terdapat berbagai informasi tentang kurs nilai

mata uang, perkembangan ekonomi tanah air dan dunia global termasuk

berita-berita lain yang terjadi di tanah air.

10. Nusantara pada halaman 22-24, untuk rubrik ini Kompas memberitakan

peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di seluruh tanah air.

11. Metropolitan pada halaman 25-27, pada rubrik ini Kompas hanya

memberitakan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di kawasan

ibukota Jakarta. Kompas sengaja mengulas secara khusus karena faktor

posisi Jakarta sebagai ibukota negara yang mempunyai nilai berita yang

penting menyangkut aktivitas sebagai pusat segala aspek kehidupan tanah

air.

Page 90: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

12. Olahraga pada halaman 28-31, Kompas pada rubrik ini mengkhususkan

pemberitaan tentang dunia olahraga. Berita yang disampaikan tidak hanya

tentang dunia olahraga tanah air, akan tetapi juga peristiwa olahraga yang

terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.

13. Nama dan Peristiwa pada halaman 32, khusus untuk rubrik ini, Kompas

memberitakan tentang kegiatan tokoh-tokoh terkemua di bidang masing-

masing. Kebanyakan mengulas tentang aktivitas yang dijalani oleh artis-

artis baik domestik maupun internasional.

Perlu diketahui pula bahwa Kompas membagi isi pemberitaannya menjadi

tiga bagian pokok. Pertama yaitu bagian utama yang terdiri dari berita-berita

(news) yang terdiri atas hard news dan soft news. Bagian kedua yaitu opini (view)

yang terdiri dari tajuk rencana, karikatur, surat pembaca (“Redaksi Yth”), dan

kolom-kolom yang ditulis oleh para ahli. Kemudian pada bagian ketiga yaitu

advertising yang berisi kolom iklan, info lowongan kerja, dll.

Kompas Lokal

Untuk lebih mendekatkan diri dengan khalayaknya di daerah, sebelum

dilakukannya perombakkan pada tubuh Kompas, media tersebut juga menerbitkan

KOMPAS lembar daerah di beberapa propinsi di Indonesia. Lembar daerah ini

berisi tentang berita yang terjadi secara lebih spesifik mencakup daerah propinsi

tersebut. Beberapa propinsi ini seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogyakarta, Jawa

Timur, Sumatera Bagian Barat, dan Sumatera Bagian Selatan. Akan tetapi, saat ini

Kompas tidak lagi mengikutsertakan halaman-halaman yang berisi berita yang

terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas.

Page 91: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Setelah tanggal 1 Januari 2011, Kompas secara resmi telah memisahkan halaman-

halaman daerah tersebut ke dalam media yang lain, yang kini dikenal dengan

nama surat kabar Warta Kota.

Sebelum ada perombakan tersebut, rubrikasi Kompas lokal adalah sebagai

berikut:

Teropong Senin (halaman 33-45), Teropong Kamis (halaman 33-36) dan

Teropong Rabu (halaman 33-40); pada rubrik ini Kompas memberikan

informasi kepada pembaca tentang sesuatu topik yang menarik.

Pembahasannya bersifat terfokus dan mengupas lebih dalam seluk beluk

tentang suatu hal.

Selasa, Kompas Kampus dan Inspiratorial (halaman 41-44), pada rubrik

ini Kompas memberikan informasi kepada pembaca tentang berbagai hal yang

terkait dengan dunia pendidikan. Kompas menyajikan secara lebih spesifik

tentang aktivitas dan serba-serbi dunia pendidikan. Sedangkan inspirational

merupakan halaman yang berisi tentang hal-hal yang bisa dijadikan inspirasi

dalam kehidupan sehari-hari. Bisa berusaha seorang tokoh, ataupun aktivitas

yang dilakukan sekelompok orang.

Jumat Sport (halaman 33-44) dan Fokus (45-52), rubrik sport merupakan

halaman khusus yang diberikan Kompas untuk mengulas berita-berita tentang

olahraga. Berbagai informasi yang terkait dengan berbagai cabang olahraga

baik yang terjadi di tanah air maupun luar negeri. Semuanya terangkum

dengan sangat menarik dan informastif bagi para pembaca. Sedangkan rubrik

fokus lebih mengedepankan pada pembahasan lebih mendalam (id-depth

Page 92: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

repoting) tentang isu-isu yang menarik dan berkembang di kalangan

masyarakat.

Sabtu Karier (halaman 33-42), khusus untuk rubrik ini Kompas

menyediakan beberapa halaman khusus untuk para pencari pekerjaan di tanah

air. Lowongan pekerjaan yang ditampilkan tersebar di seluruh Indonesia.

Kompas Minggu

Untuk rubrikasi Kompas Minggu adalah sebagai berikut:

Halaman 1 utama

Halaman 2 umum

Halaman 3 nusantara

Halaman 4 metropolitan

Halaman 5 -8 olahraga

Halaman 9 iklan

Halaman 10 internasional

Halaman 11 umum

Halaman 12 foto pekan ini, pada edisi Minggu, Kompas memberika ruang

khusus bagi para penggemar fotografi untuk memperdalam ilmu tentang dunia

fotografi, dengan menampilkan picture story.

Halaman 13 – 19 tren, Kompas pada halaman ini menampilkan tren-tren di

masyarakat yang sendang aktual. Informasi yang dihadirkan kepada

masyarakat setidaknya bisa menjadi rujukan bagi para pembaca.

Page 93: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Halaman 20-22 seni, pada halaman ini Kompas memberikan informasi

tentang dunia seni.

Halaman 23 surat pembaca, dalam rangka mengikutsertakan masyarakat

dalam menyampaikan opininya, Kompas menyediakan halaman khusus untuk

menyuarakan kritik, pendapat tentang beberapa hal. Termasuk keluhan-

keluhan yang dialami masyarakat.

Halaman 24 nama dan peristiwa, Kompas pada halaman ini khusus

memberikan informasi tentang tokoh-tokoh yang dianggap penting serta

menyuguhkan informasi tentang peristiwa khusus yang sedang terjadi.

Halaman 25-27 urban

Halaman 28-29 anak, Kompas juga sangat perduli tentang perkembangan

anak-anak. Hal ini dibuktikan dengan adanya halaman khusus yang

memberikan informasi tentang serba-serbi dunia anak.

Halaman 30 kartun dan teka-teki silang, pada halaman ini Kompas

menyajikan hiburan yaitu cerita kartun dan teka-teki silang berhadiah.

Halaman 31 32 kehidupan, untuk rubrik ini Kompas memberikan informasi

penting tentang filosofi kehidupan. Di sini, Kompas berusaha menghadirkan

sebuah informasi penting dari berbagai tokoh tentang pernak-pernik

kehidupan.

Halaman 33-36 klasika, Kompas pada halaman ini menyediakan kolom

khusus untuk para pembaca baik perseorangan maupun lembaga untuk

menawarkan barang maupun jasa kepada masyarakat.

Page 94: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS RUBRIK “NASIONALISME DI

TAPAL BATAS” DI HARIAN KOMPAS

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dengan diikuti langsung

analisisnya. Hal ini untuk lebih memudahkan peneliti dalam memahami analisis

data tersebut.

Penelitian itu dimaksudkan untuk membedah bagaimana Kompas

menggambarkan wacana nasionalisme di rubrik Nasionalisme di Tapal Batas di

harian Kompas edisi 10 - 21 Agustus 2009. Peneliti menggunakan model analisis

Teun A. van Dijk. Penelitian ini difokuskan pada analisis wacana dari dimensi

teks. Teks sebagai salah satu media kontruksi dalam wacana akan dianalisis

melalui tiga elemen yang disampaikan van Dijk yaitu: Struktur makro,

superstruktur, dan struktur mikro.

Berikut urutan tiga elemen yang disampaikan Van Dijk:

Struktur Wacana Hal Yang Diamati Elemen

Struktur Makro Tematik Tema / topik yang dikedepankan dalm

suatu berita

Topik

Superstruktur Skematik Bagaimana bagian dan urutan berita

dikemas dalam teks berita utuh

Skema

Struktur Mikro Semantik makna yang ingin ditekankan dalam

teks berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain

Latar, Detil, Maksud,

Praanggapan,

Struktur Mikro Sintaksis Bagaimana kalimat meliputi (bentuk,

susunan) yang dipilih

Bentuk kalimat, Koherensi, Kata

Ganti Struktur Mikro Stilistik Leksikon

Page 95: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.

Struktur Mikro Retoris Bagaimana dan dengan cara penekanan

dilakukan

Grafis, Metafora, Ekspresi

Keseluruhan elemen-elemen tersebut merupakan suatu kesatuan yang

saling berhubungan dan mendukung satu dengan yang lainnya.

Rubrik Nasionalisme di Tapal Batas terdiri dari 25 berita features

pemberitaan Kompas yang melaporkan berita terkait nasionalisme di daerah-

daerah tapal batas Indonesia yaitu: Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Kepulauan

Siberut (Sumatra Barat), Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kamlimantan Timur,

Kepulauan Miangas dan Marore (Sulawesi Utara), Maluku Utara, Perbatasan

NTT-Timor Leste, Merauke (Papua Selatan), dan Perbatasan Papua-Papua

Niugini.

Penyajian data beserta analisis dalam penelitian ini diruntutkan dengan

membedah satu tematik, kemudian dilanjutkan pembedahan tematik-tematik

berikutnya. Pembedahan satu tema tersebut mulai dari elemen struktur makro,

superstruktur, dan mikro struktur yang ada dalam sajian berita-berita Kompas. Hal

ini untuk mempermudah pemahaman dan peneliti bisa fokus membedah wacana

dari satu tema secara keseluruhan dengan analisis model Teun A van Dijk. Setelah

pembedahan satu tema yang terdiri dari beberapa berita yang memiliki tematik

sama, dilanjutkan pembedahan tema yang lain dengan menggunakan cara analisis

yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil 23 features dari sajian

rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”, hal tersebut disesuaikan dengan beberapa

tema pokok yang ditemukan peneliti.

Page 96: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

A. ANALISIS STRUKTUR MAKRO (TEMATIK)

Analisis struktur makro dalam berita teks adalah menganalisis elemen tema

atau topik dalam sajian berita tersebut. Struktur makro dalam sajian berita teks

menjelaskan tentang tema yang diusung oleh Elemen tematik menunjuk pada

gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti,

ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin

diungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaanya. Topik menunjukkan konsep

dominan, sentral, dan paling penting dari isi berita.119

Elemen tematik atau topik ini baru dapat dipahami ketika teks telah dibaca

secara keseluruhan. Ada enam tema pokok dari 23 berita features yang disajikan

Kompas di rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”. Berikut keenam tema pokok

tersebut.

Tabel III.1 Tematik Berita Kompas

Tematik Edisi Judul berita Daerah tapal batas

Indonesia yang dituntut mandiri,

tanpa kehadiran serius dari negara

Kompas, 10 Agustus 2009

Menguji “Kreativitas” Di Aceh

Kompas, 13 Agustus 2009

Mereka Yang Ingin Meraih Kemandirian

Kompas, 16 Agustus 2009

Warga Kepulauan Yang Dibiarkan Berjalan Sendiri

Kompas, 21 Augtus 2009

Kehadiran Negara Miangas Nun Jauh Di Mata

Stigmatisasi dan ketakutan yang

dirasakan masyarakat di daerah tapal batas

Indonesia

Kompas, 10 Agustus 2009

Menerawang Aceh Dari Sawang

Kompas, 18 Agustus 2009

Mereka Memilih Bertemu Di Tapal Batas

Kompas, 20 Agustus 2009

Dulu Sumber Penghidupan, Kini Sumber Persoalan

119 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 229

Page 97: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Kompas, 20 Agustus 2009

Kekerabatan Papua-Papua Niugini

Membangun Harapan Tanpa Rasa Takut

Kondisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan

masyarakat di daerah tapal batas Indonesia

Kompas, 11 Agustus 2009

Satu Nusa Satu Bangsa di Pedalaman Siberut

Kompas, 13 Agustus 2009

Sanggau Perbatasan Burung-Burung Enggang

Yang Terpanggang Kompas, 14 Agustus

2009

Perbatasan Kaltim Menembus Malam Ke Negeri

Seberang Kompas, 15 Agustus

2009 Miangas-Marore

Nasionaslisme Itu Mahal Kompas, 18 Agustus

2009 Perbatasan RI-Timor Leste

Hidup Kami Ini Keras, Mama…

Kompas, 19 Agustus 2009

Lilin Selalu Menyala Di Ufuk Timur

Kompas, 21 Agustus 2009

Kumparan fatamorgana Transformasi Sosial Tak

Beararah Kompas, 21 Agustus

2009 Perbatasan NTT-Timor Leste

Daftar Masalah Di Tapal Batas

Potensi daerah yang masih minim

perhatian negara

Kompas, 11 Agustus 2009

Mendandani Si Cantik Nan Eksotis…

Kompas, 12 Agustus 2009

Pulau Nipah Simbol Pertahanan Negara

Kepulauan Kompas, 14 Agustus

2009 Nunukan, Kota “Daur Ulang”

Untuk Penghasil Devisa Pembangunan

prasarana, sarana, dan infrasktruktur publik yang masih minim

Kompas, 12 Agustus 2009

Tak Indonesia Hilang Di Hati…

Kompas, 15 Agustus 2009

Ironi Di Antara Simbol Dan Realitas

Kompas, 16 Agustus 2009

Pulau Morotai AS Membangun Jalan, RI

Kasih Aspal Saja… Kompas, 19 Agustus

2009 Perbatasan RI-Papua Niugini

Mengharapkan Investasi Yang Berdamai

Page 98: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Untuk memudahkan dan lebih memfokuskan pembedahan wacana yang ada

dalam sajian berita-berita Kompas, maka analisis tema pertama diikuti langsung

analisis dari elemen superstruktur dan struktur mikro yang ada. Kemudian

dilanjutkan ke tema yang kedua hingga tema kelima.

B. ANALISIS WACANA BERITA KOMPAS

1. Tema: Daerah Tapal Batas Indonesia yang Dituntut Mandiri, Tanpa

Kehadiran Serius dari Negara

a. Analisis Struktur Makro

Dalam tema pertama tersebut Kompas menyajikan empat berita.

Ketua Tim Pemantau Pelaksanaan UU Pemerintahan Aceh Feery Mursyidan Baldan mengakui, tiga tahun perjalanan UU Pemerintahan Aceh, pelaksanaannya belum mencapai tujuan. Di antara penyebabnya adalah harmonisasi penyelenggara pemerintahan pusat, Provinsi Aceh, dan kabupaten/kota.

(Korpus 1: Kompas, 10 Agustus 2009)

Ketidakharmonisan antara pemerintah pusat dan daerah membuat

daerah tapal batas Indonesia masih sulit berkembang. Mereka dituntut

untuk mandiri, padahal butuh waktu yang tidak singkat dan juga

keberpihakan negara untuk mewujudkannya. Korpus 1 menunjukkan

bahwa meski Aceh sudah terbebas dari konflik dan kembali bisa

melanjutkan pembangunan, bukan berarti Aceh bisa berjalan sendiri,

melainkan masih perlu kawalan serius dari pemerintah pusat.

“Bagi warga perbatasan, NKRI adalah harga mati. Namun, jika perbatasan tidak diurus, yang bisa digeser tidak hanya tanah, tetapi juga warganya ke negeri seberang,” kata Raden Thalib, tokoh masyarakat Entikong.

(Korpus 2: Kompas, 13 Agustus 2009)

Page 99: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Bagi warga Entikong perbatasan Kalbar-Malaysia, kemandirian

untuk sekedar bisa hidup layak benar-benar dituntut tanpa perhatian serius

pemerintah. Sehingga bekerja di Malaysia menjadi satu-satunya pilihan.

Transportasi laut yang dibangun oleh masyarakat inilah yang selama ini menghubungkan Morotai di bibir Samudra Pasifik dengan pusat perekonomian di Maluku Utara, seperti Tobelo dan Ternate, serta Bitung di Sulawesi Utara. Lalu lintas barang dan penumpang serta geliat perekonomian sengat bergantung pada pelayaran rakyat.

(Korpus 3: Kompas, 16 Agustus 2009)

Meski keperpihakan pemerintah masih terbatas, namun hal ini tak

menyurutkan para penduduk Morotai untuk mengembangkan

perekonomiannya. Mereka membangun pelayaran rakyat agar bisa

menjalankan roda perekonomian, sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk

pemenuhan kesejahteraan bisa tercapai. Seharusnya, dengan modal

kreativitas yang dimiliki warga Morotai, pemerintah akan lebih mudah

mengembangkan pembangunan, bukannya membiarkan Morotai berjalan

sendiri.

Dulu orang-orang perbatasan juga kerap berkomentar mengenai keragu-raguan atas kehidupan mereka. “Mereka bilang ‘kaki di Indonesia, tetapi perut di Filipina,” kata Shelley Sondakh, Kepala BIMP EAGA Perwakilan Sulawesi Utara.

(Korpus 7: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pemerintah Indonesia tidak mau repot mengurus warga Sangihe dan talaud, toh selama ini jarang muncul kasus tenaga kerja seprti dialami pekerja kita di Malaysia. Program repatriasi, pemulangan ke Tanah Air, yang pernah disampaikan beberapa pejabat Departemen Luar Negeri sangat sulit dilakukan.

(Korpus 8: Kompas, 21 Agustus 2009)

“Semua pembangunan baik, tetapi lebih baik jika kami diberi kail untuk hidup,” kata Betoel Dalupa. Kail dimaksud adalah kapal-kapal penampung ikan dan pabrik es untuk menampung ikan-ikan tengkapan nelayan perbatasan.

(Korpus 9: Kompas, 21 Agustus 2009)

Ketidakhadiran negara pun semakin terasa bagi masyarakat

Miangas. Hanya untuk bisa bertahan dan memperoleh taraf hidup yang

Page 100: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

layak, mereka masih bergantung ke negara tetangga Filipina. Sebagai

bagian dari kedaulatan NKRI, mereka juga memiliki hak untuk

memperoleh kehidupan yang baik yang tertera di UUD ’45. Oleh karena

itu, pemerintah harus lebih konkret memperhatikan daerah dengan

karakteristik pantai terbuka tersebut. Sebab secara politis Pulau Miangas

memiliki nilai strategis, sebagai penjaga kedaulatan negara. Namun

realitas kehidupan yang ada, nilai strategis itu hanya jargon usang karena

jaminan kesejahteraan dari negara belum bisa mereka rasakan.

b. Analisis Superstruktur

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-

bagian dalam teks disusun dan diurutkan diurutkan sehingga membentuk

kesatuan arti. Berita juga mempunyai skematik meskipun tidak disusun

dengan kerangka yang linier seperti halnya tulisan dalam jurnal ilmiah.120

Secara hipotetik, berita umumnya memiliki dua kategori skema

besar.121 Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen

yakni judul dan lead. Elemen skema ini yang dipandang paling penting.

Judul dan lead menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan

dalam pemberitaannya. Lead ini umumnya sebagai pengantar ringkasan

apa yang ingin dikatakan sebelum masul dalam isi berita secara lengkap.

Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini secara

hipotetik juga mempunyai dua subkategori. Yang pertama berupa situasi

120 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 231-232 121 Teun A. van Dijk, “News as Discourse”, dalam Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 232

Page 101: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

yakni proses atau jalannya peristiwa, sedang yang kedua komentar yang

ditampilkan dalam teks.

Seperti juga pada struktur tematik, supertruktur ini dalam

pandangan van Dijk, dilihat sebagai suatu kesatuan yang koheren dan

padu. Apa yang diungkapkan dalam superstruktur pertama akan diikuti dan

didukung oleh bagian-bagian lain dalam berita. Apa yang diungkapkan

dalam lead dan menjadi gagasan utama dalam teks berita akan diikuti dan

didukung oleh bagian skema berita yang lain seperti dalam kisah dan

kutipan. Arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk

mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun

bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan

mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai

strategi untuk menyembunyikan informasi penting.122

Berikut skematik berita-berita yang terdapat dalam tema pertama

rubrik “Nasionalime di Tapal Batas”:

Tabel III.2 Skematik Tema Pertama

No. Edisi Judul Berita Skematik 1. Kompas, 10

Agustus 2009

Menguji “Kreativitas” Di Aceh

Jenis berita features. Lead menggoda keingintahuan pembaca. Bagian awal dipaparkan kesulitannya lembaga-lembaga pemerintah untuk melanjutkan pembangunan di Aceh. Kemudian dijelaskan kurang harmonisnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga semakin menyulitkan pembangunan di Aceh. Di bagian akhir dipaparkan bahwa kesempatan Aceh untuk memanfaatkan peluang-peluang sekecil apapun untuk pembangunan.

122 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 233-234

Page 102: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. Kompas, 13 Agustus 2009

Mereka Yang Ingin Meraih Kemandirian

Jenis berita features. Keberadaan lead menggoda keingintahuan pembaca. Dilanjutkan penjelasan pengalaman TKI yang meloloskan diri dari Malaysia karena menjadi korban TKI ilegal. Tidak adanya lapangan kerja serta minimnya penghasilan di negeri sendiri membuat masyarakat di perbatasan Kalbar menggantungkan diri di Malaysia. Di bagian akhir, mempertanyaan keberpihakan pemerintah bagi masyarakat perbatasan Kalbar-Malaysia.

3. Kompas, 16 Agustus 2009

Warga Kepulauan Yang Dibiarkan Berjalan Sendiri

Jenis berita features. Lead mendiskripsikan keadaan Pelabuhan HMS Lastory menunggu kapal berlabuh. Dilanjutkan penjelasan aktivitas ekonomi dari masyarakat sekitar. Minimnya perhatian dan infrastruktur pemerintah tidak menghentikan kreativitas dari masyarakat Morotai hanya untuk sekedar bisa tetap bertahan hidup. Di bagian akhir ditutup dengan ketidakseriusan pemerintah daerah Morotai untuk memajukan daerahnya yang merupakan daerah pemekaran.

4. Kompas, 21 Agustus 2009

Kehadiran Negara Miangas Nun Jauh Di Mata

Jenis berita features. Lead berisi ringkasan dari features. Bagian awal berisi pemaparan kondisi warga Miangas yang masih bergantung dengan Filipina. Dilanjutkan penjelasan masih minimnya perhatian pemerintah Indonesia dalam pembangunan perekonomian di daerah tersebut. Di bagian akhir dipaparkan sikap apatis masyarakat Miangas yang hanya menunggu janji-janji pemerintah yang tak kunjung terwujud.

c. Analisis Struktur Mikro

Dalam model analisis Teun A van Dijk, mikrostruktur terdiri dari 4

elemen yaitu: semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.

c. 1. Semantik

Dalam pengertian umum, semantik adalah disiplin ilmu bahasa

yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun

Page 103: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

makna gramatikal. Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan

sebagai makna lokal, yakni makna yang muncul dari hubungan

antarkalimat, hubungan antarproposisi yang membangun makna

tertentu dalam suatu bangunan teks. Semantik tidak hanya

mendefinisikan bagian mana yang penting dari struktur wacana, tapi

juga menggiring ke arah sisi tertentu dari suatu peristiwa.123

Elemen dari semantik ini adalah: latar, detil, dan maksud.

c. 1.1. Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi

semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih

menentukan ke arah mana pandangan hendak dibawa. Ini

merupakan cerminan ideologis, di mana wartawan dapat

menyajikan latar belakang dapat juga tidak, tergantung pada

kepentingan mereka.124

Elemen latar digunakan sebagai penguat dan mendukung

pendapat yang disampaikan sang penulis agar terkesan beralasan.

Dengan demikian latar dapat digunakan untuk menyelidiki

bagaimana seseorang memberikan makna atas suatu peristiwa.

Berikut pemaparan latar yang terdapat di tema pertama

rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”:

Salah satu yang acap dikeluhkan soal penyelenggaraan pemerintahan di Aceh adalah belum tuntasnya peraturan pelaksanaan yag diamanatkan UU Nomor 11 Tahun 2006 mengenai Pemerintahan Aceh…

123 Alex Sobur. 2006. Op.Cit. Hal 78 124 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 235

Page 104: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Merujuk surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Ketua DPR, Maret 2009, baru 2 peraturan pelaksanaan UU No. 11/2006 yang telah ditetapkan, dan masih tersisa 10 perturan pelaksanaan lainnya.

(Korpus 10: Kompas, 10 Agustus 2009)

Sebagai pemerintahan yang tergolong baru karena baru saja

lepas dari konflik, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih

banyak berbenah agar bisa membentuk pemerintahan yang maju

dan berkembang. Sektor pembangunan menjadi sasaran utama

pemerintah Aceh. Namun belum tuntasnya penetapan UU No.

11/2006 tentang Pemerintahan Aceh yang menjadi wewenang

pemerintah pusat, membuat Aceh kesulitan untuk mengembangkan

pembangunan tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi

ketidakharmonisan pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat

sehingga berimbas pada tidak maksimalnya proses pembangunan di

Aceh. Pemerintah dan masyarakat Aceh dituntut kreatif dalam

melanjutkan pembangunan dengan masih minimnya peraturan yang

ada.

Para gadis remaja ini – rata-rata beraparas cantik – umumnya lulusan SMP dan kurang keterampilan, dan kedai atau pelayan toko menjadi kesempatan pertama mereka sekadar bisa mandiri. Lia, misalnya, sudah berpenghasilan Rp 500.000 di kedai, tetapi ingin ke Malaysia hanya untuk mencari 250 ringgit per bulan (sekitar Rp 650.000).

(Korpus 13: Kompas, 13 Agustus 2009)

Beruntung ada inisiatif sejumlah pihak. Lembaga Pengkajian dan Pendidikan Mata Pencaharian (LPPMP) memberi beasiswa penuh bagi 26 anak putus sekolah di perbatasan Entikong untuk belajar di SMP Taruna Mandiri di Kabupaten Malang Jatim. “Pendidikan siswa di perbatasan harus diperhatikan benar. Kalau tidak ada yang peduli, jangan salahkan mereka kalau tidak sekolah atau malah bekerja di Malaysia,” kata Ketua LPPMP Ishaq Maulana.

(Korpus 14: Kompas, 13 Agustus 2009)

Keadaan yang memaksa untuk memilih bekerja di Malaysia

hanya sekedar untuk bisa mandiri ditempuh para remaja di

Page 105: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

perbatasan Kalimantan Barat. Bukan hanya dari terbatasnya

lapangan pekerjaan dan minimnya upah yang diterima, namun

belum terpenuhinya kebutuhan pendidikan membuat mereka tidak

bisa bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan

pertimbangan upah yang didapat lebih besar, para remaja yang rata-

rata lulusan SMP lebih memilih bekerja di Malaysia.

Kedatangan kapal selalu menggairahkan masyarakat Pulau Morotai di Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara, yang berbatasan laut dengan Republik Palau. Kapal pelayaran rakyat selalu membawa rezeki bagi buruh angkut, ojek, dan pelaku ekonomi mikro lainnya.

(Korpus 15: Kompas, 16 Agustus 2009)

Minimnya infrastruktur yang disediakan pemerintah itu telah memicu perdagangan dengan masyarakat di Timor Leste. Mereka menukar hasil bumi dan beras dengan minyak atau barang lain. Bahkan, sebagian warga Wetar jika sakit berobat ke Dili karena hanya 4 jam perjalanan kapal. Barter juga terjadi antara warga Sopi di ujung Morotai dan para nelayan Filipina.

(Korpus 16: Kompas, 16 Agustus 2009)

Minimnya fasilitas transportasi laut di Pulau Morotai,

Maluku Utara, tidak menyiutkan kreativitas masyarakat di pulau

tersebut untuk membangun sarana transportasi laut yang

menghubungkan Pulau Morotai dengan daerah yang menjadi pusat

perekonomian di Maluku Utara. Dengan begitu, masyarakat bisa

memiliki perekonomian yang lebih baik. Selain itu, minimnya

infrastruktur yang disediakan pemerintah juga memicu masyarakat

untuk melakukan perdagangan lintas batas dengan negara Timor

Leste. Gambaran kehidupan ini menjadi latar pemberitaan Kompas,

dimana masyarakat perbatasan dibiarkan berjalan sendiri untuk

Page 106: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mewujudkan kesejahteraan, dan belum ada keperpihakan yang

cukup dari pemerintah.

Hal itu dipengaruhi banyak faktor, terutama ketersediaan lapangan kerja dan lahan ekonomi yang digarap. Lagi pula aspek interaksi di bidang sosial budaya terjadi proses kawin-mawin membuat banyak warga Sangihe enggan kembali ke wilayah leluhurnya.

(Korpus 19: Kompas, 21 Agustus 2009)

Kenyataannya, perhitungan ekonomis pragmatis yang selalu menjadi jenderal di atas segalanya, termasuk nasionalisme. Masalahnya, kebijakan ekonomi yang pragmatis itu pun sering tidak cocok seperti berlakunya pola pikir kontinental untuk negara kepualuan ini. Belum lagi masalah yang timbul di lapangan, termasuk penyelewengan dan upaya mengejar proyek semata.

(Korpus 20: Kompas, 21 Agustus 2009)

Masyarakat Miangas semakin merasakan jauhnya peran

negara. Mereka lebih menggatungkan kehidupannya dengan negara

tetangga, Filipina. Hal ini berasalan karena di Filipina mereka

memperoleh pekerjaan yang lebih baik dibandingkan di Miangas

sendiri. Kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah juga

tidak memperhatikan keadaan alam Miangas yang merupakan

kepulauan dengan laut terbuka di bibir samudera Pasifik. Sehingga

arus pemenuhan barang-barang kebutuhan pokok sering tersendat

kondisional alam. Imbasnya mereka semakin terisolasi dan

dibiarkan hidup sendiri.

c. 1.2. Detil

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi

yang ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan

secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra

yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam

Page 107: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

jumlah yang sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) kalau

hal itu merugikan kedudukannya. Informasi yang menguntungkan

komunikator, bukan hanya ditampilkan secara berlebihan tetapi

juga dengan detil yang lengkap kalau perlu dengan data-data. Detil

yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang

dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada

khalayak. Detil yang lengkap itu akan dihilangkan kalau

berhubungan dengan sesuatu yang menyangkut kelemahan atau

kegagalan dirinya.125

Penggunaan detil pada tema pertama rubrik “Nasionalisme

di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

…Misalnya, Kepala Badan Pengelola Kawasan Bebas Sabang T Syaiful Ahmad mengatakan, ketiadaan peraturan peralihan pengelolaan aset dari PT Pelindo II kepada lembaganya untuk mengelola pelabuhan Sabang menjadi salah satu penghambat pengembangan perekonomian kawasan ini. Ketiadaan peraturan peralihan membuat calon investor pelabuhan Sabang mundur.

(Korpus 21: Kompas, 10 Agustus 2009)

Dalam korpus 21 tersebut, Kompas menunjukkan detil

kesulitan pengembangan perkenomian di Sabang NAD yang

disebabkan belum jelasnya peraturan yang ada. Hal ini membuat

calon investor mundur dari proyek pembangunan di kawasan

pelabuhan Sabang karena jaminan payung hukum kepada calon

investor tidak terpebuhi.

Gairah seperti itu juga dijumpai di sebagian besar wilayah Maluku dan Maluku Utara yang berisi 954 pulau. Kapal selalu dinanti, mulai dari Pulau Wetar di ujung tenggara yang berbatasan dengan Timor Leste hingga Morotai di ujung utara di perbatasan Indonesia-Palau. Pelayaran

125 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 238

Page 108: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

rakyat mengisi ruang kosong jalur pelayaran kapal-kapal PT Pelni dan perintis.

(Korpus 22: Kompas, 16 Agustus 2009)

Setali tiga uang, di Morotai kondisi transportasi antarpulau sangat minim. Transportasi laut yang lancar hanya di Daruba. Setiap hari ada pelayaran rakyat bolak-balik rute Daruba-Tobelo. Kapal perintis KM Kie Raha 2 dari Ternate datang sekali sebukan. Ada juga feri penyeberangan Tobelo-Daruba. Ibu kota kecamatan lain, yaitu Sangowo (Morotai Timur), Berebere (Morotai Utara), Wayabula (Morotai Selatan Barat), dan Sopi (Morotai Jaya), sangat bergantung pada pelayaran rakyat. Itu pun macet total saat musim gelombang besar, seperti Juli-Agustus. Pada Oktober-Desember pelayaran macet karena ombak Pasifik sekitar 4 meter tingginya…

(Korpus 23: Kompas, 16 Agustus 2009)

Dalam korpus 22 dan 23, detil berkisar tentang keberadaan

pelayaran rakyat di Morotai yang menjadi tulang punggung sarana

transportasi di daerah tersebut. Secara kreatif masyarakat

membangun pelayaran rakyat sendiri untuk mengisi kekosongan

jalur kekosongan kapal-kapal PT Pelni dan perintis yang disediakan

pemerintah. Dengan seperti itu, seharusnya pemerintah lebih bisa

memperhatikan pembangunan infrastruktur di Morotai terutama

fasilitas transportasi, karena para penduduk di pulau tersebut sudah

bisa berpikir maju dan mandiri meskipun itu masih dalam lingkup

kecil.

c. 1.3. Maksud

Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan

komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya

informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit

dan tersembunyi. Tujuannya adalah publik hanya disajikan

informasi yang menguntungkan komunikator.

Page 109: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Penggunaan strategi maksud pada tema pertama rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Pemerintah pusat juga terlambat menelurkan peraturan pemerintah sebagai pelaksanaan UU Pemerintahan Aceh (UUPA). Jajaran pemerintah pusat mesti memahami kondisi psikopolitik masyarakat Aceh dengan kebijakan khususnya. Keterlambatan itu karena sebagian jajaran pemerintah pusat menerapkan kebijakan sektoral tidak dengan mengacu kepada UU PA. Keterlambatan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai kesungguhan pemerintah pusat.

(Korpus 24: Kompas, 10 Agustus 2009)

Dalam korpus 24, elemen maksud Kompas menjelaskan

pemerintah pusat seharusnya memahami keadaan pemerintah Aceh

pasca konflik dan tsunami. Meski sudah mengakui keberadaan eks

GAM dalam konstitusi NKRI melalui keterlibatan mereka dalam

struktur pemerintahan di Aceh, namun keadaan psikopolitik di

NAD masih belum kondusif. Hal tersebut seharusnya menjadi

pertimbangan pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan Aceh

dengan melihat keadaan dan mengacu kepentingan di daerah

tersebut. Keterlambatan dalam menetapkan peraturan-perturan,

membuat pemerintah pusat terkesan tidak sungguh-sungguh dalam

memperhatikan Aceh.

Dalam konteks perbatasan negara, pemerintah selalu gandrung dengan slogan nasionalisme. Masyarakat pun selalu terguncang dengan isu-isu pencaplokan sumber daya alam dan wilayah yang dilakukan negara tetangga. Namun, bercermin pada masyarakat Pulau Miangas yang masyarakatnya bertahan hidup di tengah bahan bakar minyak yang nyaris tak ada air bersih susah, listrik hanya enam jam sehari, serta sinyal dari operator seluler yang terbatas untuk tujuh pengguna pada aera tertentu, muncul sebuah pertanyaan, siapa yang peduli pada nasionalisme?

(Korpus 25: Kompas, 21 Agustus 2009)

Page 110: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Elemen maksud dalam korpus 25 menjelaskan melalui

pertanyaan retoris Kompas terkait nasonalisme di daerah tapal

batas. Ketika muncul isu-isu terkait pencaplokan sumber daya dan

wilayah melalui klaim-klaim dari negara tetangga tetangga

pemerintah dengan tegas meneriakkan slogan nasionalisme, dengan

mengajak masyarakat perbatasan untuk berjuang mempertahankan

kedaulatan NKRI. Namun perhatian yang selama ini diberikan

pemerintah masih belum dirasakan para penduduk Pulau Miangas.

Masyarakat Miangas tetap terbelakang dan masih menggantungkan

Filipina sebagai tempat untuk mencari penghidupan. Bagi

masyarakat perbatasan seperti Pulau Miangas, mereka bukan tidak

memiliki jiwa nasionalisme untuk menjaga keutuhan NKRI, namun

ketika perhatian pemerintah masih minim sehingga mereka hanya

bisa bergantung ke negara untuk sekedar mencari penghidupan

yang lebih baik, tidak sepantasnya mereka disebut warga Indonesia

yang tidak nasionalis. Pemerintah seharusnya bisa menyadari

bahwa keperpihakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

di perbatasan harus nyata sehingga isu-isu terkait nasionalisme di

daerah perbatasan yang kian menipis bisa dipupuk kembali.

c. 2. Sintaksis

Dimensi sintaksis adalah dimensi untuk melihat makna dari

sebuah kalimat. Unit pengamatan dari sintaksis adalah melihat makna

rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” dari level teks selama periode

Page 111: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

penelitian. Terdapat beberapa strategi dari Kompas sebagai

komunikator dalam level sintaksis ini, seperti: penggunaan bentuk

kalimat tertentu, koherensi, dan kata ganti. Tujuan dari strategi ini

adalah untuk menciptakan citra yang baik di depan khalayak dari

kelompok atau orang yang didukungnya.

c. 2.1. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan

dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kasualitas. Logika

kasualitas ini kalau diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi

susunan subjek (yang menerangkan) atau objek (yang diterangkan).

Bentuk kalimat ini bukan hanya teknis kebenaran tata bahasa, tetapi

menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Yang juga

penting dalam sintaksis selain bentuk kalimat adalah proposisi

dalam kalimat. Bagaimana proposisi-proposisi diatur dalam

rangkaian kalimat. Penempatan itu dapat mempengaruh makna

yang timbul karena akan menunjukan bagian mana yang lebih

ditonjolkan kepada khalayak.126

Berikut penggunaan bentuk kalimat dalam teks dalam tema

pertama rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”:

Yang mengherankan, aparat keamanan tak juga menindak para pedagang manusia itu meski para korban melaporkannya.

(Korpus 26: Kompas, 13 Agustus 2009)

“Kalau pemerintah mau melarang, sebaiknya berkaca dulu. Kehadiran pemerintah sudah bisa menjamin kebutuhan masyarakat apa belum,” kata Simon.

(Korpus 27: Kompas, 16 Agustus 2009)

126 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 251-253

Page 112: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Pemerintah Indonesia tidak mau repot mengurus warga Sangihe dan talaud, toh selama ini jarang muncul kasus tenaga kerja seperti dialami pekerja kita di Malaysia.

(Korpus 28: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pada korpus 26, 27, dan 28 bentuk kalimat yang digunakan

adalah kalimat aktif. Dari semua korpus tersebut memberikan

kesan bahwa pemerintah berada dalam posisi aktif/di atas.

Sedangkan rakyat kecil dalam hal ini masyarakat tapal batas berada

dalam posisi yang pasif/di bawah. Kata “menindak”, “melarang”,

dan “mengurus” memberi kesan pemerintah berada posisi aktif.

Walaupun sajian berita dalam ketiga korpus di atas menjelaskan

peran pemerintah yang masih minim, namun untuk menunjukkan

citra sebagai penguasa, Kompas menggunakan bentuk kalimat aktif

dalam menjelaskan hal-hal yang dilakukan pemerintah.

Selain menggunakan bentuk kalimat aktif, Kompas juga

menggunakan kalimat-kalimat pasif sebagai strategi sintaksis

dalam pemeritaannya:

Perlu diintensifkan komunikasi antara jajaran pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh berikut kabupaten/kota untuk mengurangi ketidakpercayaan antarpihak.

(Korpus 29: Kompas, 10 Agustus 2009)

Lia dan Yunita, yang kemudian juga ditampung selama dua minggu di kantor LAB, menunggu sidang kasus mereka sebagai korban trafficking.

(Korpus 30: Kompas, 13 Agustus 2009)

Betapa mahal ongkos transportasi yang dibayar rakyat Maluku Utara. (Korpus 31: Kompas, 16 Agustus 2009)

“Mereka dimanfaatkan oleh juragan-juragan kapal Filipina dalam rangka kegiatan penangkapan ikan di laut teritorial,” katanya.

(Korpus 32: Kompas, 21 Agustus 2009)

Page 113: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Korpus 29, 30, 31, dan 32 menunjukkan bentuk kalimat

yang digunakan adalah kalimat pasif. Pada korpus 29, bentuk

kalimat pasif yang digunakan adalah bentuk kalimat pasif tanpa

subyek, hal ini dimaksudkan agar sang komunikator (Kompas)

terhindar dari kesan “menuduh” pihak-pihak tertentu. Sedangkan

korpus 30, 31, dan 32 menunjukkan rakyat perbatasan yang tidak

berdaya dan hanya menjadi obyek belaka.

c. 2.2. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau antar

kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta

yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren.127

Ada beberapa koherensi yang digunakan komunikator

(Kompas) sebagai strategi dalam mengutarakan maksudnya, antara

lain koherensi sebab-akibat, koherensi kondisional, koherensi

pembeda, dan pengingkaran.

Dalam tema pertama, strategi koherensi yang digunakan

Kompas adalah koherensi sebab-akibat, dengan beberapa contoh

kalimat sebagai berikut:

Ketua Badan Pengembangan Perkebunan Aceh (BPPA) Rustam Effendi pusing. Nota kesepahaman yang akan dibuat antara pemerintah Aceh dan lembaga asal Malaysia itu tidak bisa ditandatangani hingga saat ini. Alhasil, lembaga ini belum bisa melaksanakan program kerjanya untuk membangun perkebunan, terutama kelapa sawit.

(Korpus 33: Kompas, 10 Agustus 2009)

127 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 242

Page 114: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

“Kalau pemerintah mau melarang, sebaiknya berkaca dulu. Kehadiran pemerintah sudah bisa menjamin kebutuhan masyarakat apa belum,” kata Simon.

(Korpus 34: Kompas, 16 Agustus 2009) “kalau omba’ tinggi tra (tidak) bisa berangkat. Harga barang dan jasa jadi mahal,” kata Bahrudin, nakhoda KM Sandra Jaya, rute Daruba-Tobelo.

(Korpus 35: Kompas, 16 Agustus 2009)

Menurut Victor, kehidupan mereka di Balut jauh lebih baik jika dibandingkan tinggal di Sangihe karena pendapatannya lebih besar.

(Korpus 36: Kompas, 21 Agustus 2009)

Dari korpus-korpus di atas, penggunaan koherensi sebab-

akibat digunakan untuk menggabungkan dua buah secara sebab-

akibat dengan menggunakan kata hubung tertentu. Seperti pada

korpus 33, Kompas menggunakan kata hubung “alhasil” untuk

menggabungkan fakta kesulitan yang dialami pemerintah Aceh dan

lembaga asal Malaysia dalam menandatangani nota kesepahaman

pembangunan perkebunan sawit sehingga mengakibatkan program

pengembangan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat

Aceh tersebut belum bisa dilaksanakan. Kesulitan itu karena belum

adanya kejelasan UU PA yang bisa dijadikan payung hukum dalam

mengatur kesepakatan tersebut.

Pada korpus 34 dan 35, Kompas menggunakan kata hubung

“kalau”. Melalui korpus 34, Kompas ingin menyampaikan wacana

bahwa kehadiran pemerintah masih menjadi pertanyaan besar bagi

masyarakat perbatasan. Salah satu tokoh masyarakat Morotai,

Simon, menolak larangan pemerintah terkait perdagangan lintas

batas yang dilakukan masyarakat Morotai dengan Timor Leste. Hal

Page 115: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

itu karena pemerintah masih minim memberikan perhatian dan

jaminan kesejahteraan masyarakat Morotai. Larangan itu bisa saja

dilakukan oleh masyarakat Morotai asalkan pemerintah bisa

menjamin kebutuhan untuk menungjang kesejahteraan masyarakat

Morotai. Namun yang selama ini terjadi masyarakat Morotai

dibiarkan berjalan sendiri, salah satunya dengan melalukan

perdagangan lintas batas dengan Timor Leste.

Sedangkan korpus 35, menjelaskan fakta yang dihadapi

nahkoda kapal di Daruba, Morotai. Karakter perairan laut yang

tidak menentu membuat kapal-kapal berlayar menyesuaikan

kondisi ombak. Ketika ombak tinggi, kapal-kapal baik itu kapal

penumpang ataupun barang tidak bisa berlayar. Akibatnya barang-

barang untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat perbatasan di

Morotai tersebut menjadi mahal karena terbatas. Sedangkan tarif

kapal penumpang menjadi mahal karena kadang para nahkoda

memaksa untuk berlayar ketika keadaan perairan berbahaya.

Sebagai kompensasi resiko tersebut, tarif angkutan menjadi

semakin mahal. Dengan fakta-fakta tersebut Kompas kembali

menegaskan wacana masyarakat perbatasan yang dibiarkan dan

dituntut mandiri tanpa ada kehadiran serius dari negara. Seharusnya

pemerintah memberikan solusi dengan membangun infrastruktur

dan sarana publik di daerah tapal batas yang disesuaikan dengan

karakter daerah yang bersangkutan.

Page 116: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Pada korpus 36, Kompas menggunakan kata penghubung

“jika” untuk menggabungkan dua fakta yang saling kausal.

Kompas menjelaskan warga Sangihe Miangas yang lebih memilih

hidup dan tinggal di Balut Filipina daripada di Sangihe karena

pendapatan di Balut lebih besar. Kompas ingin menunjukkan

belum optimalnya kehadiran pemerintah membuat masyarakat tapal

batas Indonesia menggantungkan hidup dengan negara tetangga.

c. 2.3. Kata Ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen yang memanipulasi

bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti

merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan

di mana posisi seseorang dalam wacana.128 Dalam tema pertama

rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”, Kompas menggunakan kata

ganti “kami”.

Di Desa Melenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, kami bertemu puluhan warga tua dan muda hilir-mudik siang dan petang berkubang di penggalan aliran sungai, mendulang emas.

(Korpus 37: Kompas, 13 Agustus 2009)

Dalam korpus 37 di atas, penggunaan kata ganti “kami”

memberikan kesan Kompas selaku komunikator sebagai

“pengamat”. Kata ganti “kami” digunakan Kompas untuk

menunjukkan Kompas sebagai satu-satunya “pengamat” yang

mengamati kehidupan masyarakat Melenggang, Kecamatan

Sekayam, Kabupaten Sanggau, perbatasan Kalbar-Kuching.

128 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 253

Page 117: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Sehingga Kompas terkesan dekat dengan masyarakat kecil, dalam

hal ini masyarakat yang mendiami tapal batas Indonesia.

Selain kata ganti “kami”, Kompas juga menggunakan kata

ganti “kita”. Penggunaan kata ganti tersebut tampak dalam korpus

sebagai berikut:

Pemerintah Indonesia tidak mau repot mengurus warga Sangihe dan talaud, toh selama ini jarang muncul kasus tenaga kerja seperti dialami pekerja kita di Malaysia.

(Korpus 38: Kompas, 21 Agustus 2009)

Penggunaan kata ganti “kita” dalam korpus 38 di atas

menunjukkan apa yang disampaikan Kompas menumbuhkan kesan

solidaritas bersama, perasaan bersama, dan refleksi bersama. Hal

tersebut bertujuan untuk mengurangi kritik atau oposisi atas apa

yang Kompas sampaikan karena seolah-olah itu bukan pendapat

pribadi Kompas sebagai penulis, melainkan sebuah refleksi

bersama antara komunikator dengan khalayak.

c. 3. Leksikon

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan

pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.

Pemilihan kata bukan terjadi secara kebetulan tetapi juga secara

ideologis menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta

atau realitas.129

Penggunaan strategi leksikon dalam pemberitaan Kompas

adalah sebagai berikut:

129 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 255

Page 118: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Padahal, rencananya, lembaga itu akan mengelola 150.000 hektar kebun sawit yang akan dibagikan kepada ribuan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka.

(Korpus 39: Kompas, 10 Agustus 2009) Bobolnya kas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara senilai Rp 220 miliar, dan salah satu tersangkanya anggota tim asistensi Bupati Aceh Utara, menurut dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Mawardi Ismail menunjukkan bentuk kinerja buruk tim asistensi di daerah.

(Korpus 40: Kompas, 10 Agustus 2009)

Pemerintah pusat juga terlambat menelurkan peraturan pemerintah sebagai pelaksanaan UU Pemerintahan Aceh (UUPA).

(Korpus 41: Kompas, 10 Agustus 2009)

Keduanya urung menjadi korban perdagangan perempuan ke Malaysia setelah Kepolisian Sektor Entikong menangkap Mursid, agen yang hendak menyelundupkan mereka melewati PPLB Entikong.

(Korpus 42: Kompas, 13 Agustus 2009)

Alasan konsultasi penyusunan program kerja itu ditertawakan oleh seorang staf perencanaan di Bappeda Maluku Utara sebab para pejabat baru itu ternyata tak pernah muncul untuk berkonsultasi.

(Korpus 43: Kompas, 16 Agustus 2009)

Nasionalisme akan jadi jargon usang saat dibenturkan dengan perhitungan ekonomis.

(Korpus 44: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pada korpus 39, Kompas memilih kata “kombatan”. Dengan

menggunakan kata tersebut Kompas ingin menunjukkan citra negatif

yaitu Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai salah satu gerakan

pemberontak yang menentang keutuhan NKRI.

Pada korpus 40, 41, dan 43, Kompas menunjukkan citra negatif

pemerintah. Penggunaan kata “bobolnya” menunjukkan kinerja

pemerintah yang buruk. Kata “menelorkan” memberi kesan kritik

kepada kinerja pemerintah pusat yang belum optimal. Sedangkan kata

“ditertawakan” memberi kesan pemerintah diremehkan. Hal tersebut

terjadi karena pemerintah memang masih minim dalam memperhatikan

masyarakat tapal batas Indonesia.

Page 119: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Selanjutnya, pada korpus 42 Kompas memilih kata

“perdagangan manusia” dalam sajian pemberitaannya. Dengan kata itu

Kompas seakan memposisikan masyarakat tapal batas Indonesia yang

menjadi korban TKI ilegal sebagai sosok lemah, tidak berdaya, hanya

menjadi obyek perdagangan yang menguntungkan segelintir orang tak

bertanggung jawab. Dengan begitu mereka para korban TKI ilegal

tersebut selayaknya mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

Sedangkan pada korpus 44 Kompas menggunakan kata “jargon

usang”. Kompas memberi kesan negatif bagi mereka yang

mempertanyakan jiwa nasionalisme masyarakat tapal batas.

c. 4. Retoris

Dalam dimensi ini yang diamati adalah gaya bahasa yang

dipakai oleh Kompas selaku komunikator. Stategi ini digunakan untuk

memberikan tekanan tertentu pada teks, sehingga pembaca atau

khalayak mempunyai perhatian yang lebih terhadap teks, kemudian

makna yang dikehendaki oleh komunikator akan sampai kepada

khalayak. Strategi ini menggunakan elemen grafis dan metafora.

c. 4.1. Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau yang ditonjolkan (yang berarti dianggap penting)

oleh seseorang yang diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis

ini biasanya muncul lewat tulisan atau bagian yang ditulis lain

dibandingkan dengan lain. Bagian yang dicetak berbeda adalah

Page 120: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

bagian yang dipandang penting oleh komunikator, di mana ia

menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian

tersebut.130

Strategi grafis Kompas tersaji dalam beberapa kalimat

sebagai berikut:

Minggu (1/2) pukul 05.00 menjadi momentum “kemerdekaan” bagi Juliana (19).

(Korpus 45: Kompas, 13 Agustus 2009)

Mereka sadar, Pemerintah RI tidak jarang sekadar menyorongkan janji-janji surga demi kepentingan politik sesaat. Sebaliknya, masyarakat menyambut baik “bantuan pura-pura” ini sekenanya.

(Korpus 46: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pada korpus 45, Kompas memakai tanda (“) untuk

menandai kata “kemerdekaan” dan “bantuan pura-pura”. Kompas

memberi penekanan pada kata “kemerdekaan” tersebut, karena

dalam kasus tersebut Juliana bisa lepas dari tindak sewenang-

wenang majikannya ketika bekerja sebagai TKI di Malaysia.

Dengan memberi tekanan pada kata tersebut, Kompas terkesan

memberi simpati lebih kepada Juliana, masyarakat perbatasan

Kalbar-Kuching. Sedangkan dalam kata “bantuan pura-pura”,

Kompas memberi penekanan pada kata tersebut karena ingin

menunjukkan kepada publik bahwa selama ini perhatian

pemerintah masih sekedar janji-janji belaka untuk menyejahterakan

masyarakat perbatasan, tanpa ada bukti yang nyata.

“Dua minggu lalau kami nyaris celaka, sepanjang perjalanan kapal dihantam ombak 3 meteran. Setiap kali anjungan naik, air masuk di

130 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 257-258

Page 121: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

bagian belakang. Kondisi seperti itu sudah jadi ‘makanan’ kami,” ujar Atta (34), awak KM Sandra Jaya.

(Korpus 46: Kompas, 16 Agustus 2009)

“Mereka bilang ‘kaki di Indonesia, tetapi perut di Filipina’,” kata Shelley Sondakh, Kepala BIMP EAGA Perwakilan Sulawesi Utara.

(Korpus 47: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pada korpus 46 dan 47, Kompas menggunakan tanda (‘)

untuk memberikan penekanan pada kata “makanan” dan kalimat

“kaki di Indonesia, tetapi perut di Filipina”. Penekanan pada kata

“makanan” memberi kesan Kompas ingin menonjolkan kepada

khalayak tentang kesulitan berlayar para nahkoda dan awak kapal

yang disebabkan karakter perairan Morotai dengan gelombang

lautnya yang ekstrim, sehingga perlu perhatian pemerintah dalam

penyediaan sarana transportasi yang cocok untuk perairan terbuka

seperti Morotai. Sedangkan penekanan Kompas dalam kalimat

“kaki di Indonesia, tetapi perut di Filipina” memberi kesan Kompas

menonjolkan kehidupan masyarakat perbatasan yang masih

menggantungkan dengan negara tetangga, belum ada perhatian dan

keberpihakan yang optimal dari pemerintah Indonesia.

c. 4.2. Metafora

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya

menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan,

ungkapan, metafora, juga sebagai ornamen atau bumbu dari suatu

berita. Akan tetapi pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi

petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks. Metafora tertentu

dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan berfikir,

Page 122: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada

publik.131

Berikut penggunaan strategi metafora dalam sajian

pemberitaan-pemberitaan Kompas:

Harapan perbaikan nasib dari pemekaran pun masih kabur, seperti Pulau Morotai dari kejauan yang tertutup buih-buih ombak.

(Korpus 48: Kompas, 16 Agustus 2009)

Ibarat sebuah rumah, rona kehidupan Miangas dan Marore masih bergerak di dapur, bukan berada sebagaimana slogan pembangunan wilayah perbatasan. Miangas seperti berada nun jauh di mata.

(Korpus 49: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pada kedua korpus di atas, penggunakan ungkapan dalam

menggambarkan Pulau Morotai dan Pulau Miangas, sekali lagi

menunjukkan Kompas ingin menonjolkan daerah perbatasan yang

masih terbelakang dan tidak ada perhatian dari pemerintah, seperti

ungkapan “tertutup buih-buih ombak” dan “berada nun jauh di

mata”.

2. Tema: Stigmatisasi dan Ketakutan yang Dirasakan Masyarakat di

Daerah Tapal Batas Indonesia

a. Analisis Struktur Makro

Dalam tema kedua ini, Kompas menyajikan empat berita.

Musawwir (29), warga Lamdingin, Banda Aceh, tidak pernah membayangkan bisa memasuki wilayah Sawang. Menyebut Sawang berarti menujuk wilayah paling hitam dalam sejarah konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia lebih dari 30 tahun.

(Korpus 50: Kompas, 21 Agustus 2009)

Stigma itu masih melekat hingga kini mesti konflik bersenjata sudah berakhir hampir empat tahun lalu, sejalan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Damai Helsinki, Agustus 2005.

(Korpus 51: Kompas, 21 Agustus 2009)

131 Eriyanto. 2005. Op.Cit. Hal 259

Page 123: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Stigma sebagai basis pejuang GAM masih melekat bagi warga

yang mendiami Sawang, meski konflik sudah berakhir seiring

penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Damai Helsinki.

Menurut petugas Imigrasi Motaain, Jasser, tapal batas di Motaain – yang berjarak sekitar 34 kilometer dari Atambua – cukup sering dijadikan tempat pertemuan warga kedua negara. Sebab, mereka pada umumnya tidak memiliki paspor, di samping menghindari pengurusan dan pembayaran fiskal.

(Korpus 52: Kompas, 18 Agustus 2009)

Alasan lain mengadakan pertemuan di perbatasan adalah karena warga eks Timor Timur umumnya merasa belum aman mudik ke kampung mereka. “Baru-baru ini (2 Agustus 2009) ada seorang pedagang asal Pulau Adonara (NTT) yang dibunuh di sana (Timor Leste). Itu kasus pertama warga negara Indonesia yang menggunakan paspor dibunuh di sana,” kata Jasser.

(Korpus 53: Kompas, 18 Agustus 2009)

Ketakutan dirasakan oleh warga perbatasan NTT-Timor Leste,

khususnya warga eks Timor Timur yang memiliki kerabat di Timor Leste.

Sehingga mereka lebih memilih bertemu di perbatasan ketika mereka ingin

berjumpa dengan kerabat mereka. Selain karena tidak memiliki paspor, hal

itu mereka lakukan untuk menghindari ancaman pembunuhan dari warga

Timor Leste. Melihat hal seperti ini, meski Indonesia sudah 65 tahun

merdeka dan konflik Indonesia-Timor Leste sudah berakhir beberapa

tahun yang lalu, namun jaminan keamanan oleh negara masih belum bisa

mereka rasakan.

Anggota DPRD Kabupaten Mimika, Martinus Maturbongs, berpendapat, skeptisasi publik itu buah trauma panjang masyarakat suku Amungme dan Kamoro akibat berbagai peristiwa sejak PTFI beroperasi di tanah ulayat mereka.

(Korpus 54: Kompas, 20 Agustus 2009)

Bagi masyarakat Suku Amungme-Komoro di Merauke, aktivitas

PTFI justru memunculkan berbagai masalah. Skeptisasi publik terkait

tragedi penembakan di areal PTFI membuat kedua suku ini menjadi

sasaran. Aktivitas PTFI yang mengambil tanah ulayat kedua suku di

Page 124: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Mimika ini, membuat mereka menjadi sasaran stigma buruk ketika muncul

tragedi penembakan PTFI. Padahal belum tentu mereka terlibat, karena

sampai saat ini kedua suku ini juga belum terbukti terlibat dalam tragedi

tersebut. Pemerintah seharusnya bisa menjadi mediator antara masyarakat

pribumi dan PTFI agar kecurigaan itu tidak terus berlanjut.

Apalagi hingga saat ini wilayah di kawasan Keerom dan sekitarnya masih dianggap sebagai wilayah rawan kehadiran anggota OPM. Terakhir, pada paruh akhir Juli lalu, beberapa anggota OPM yang dihumpun Lambert Peukikir muncul di Wembi, tak jauh dari Banda.

(Korpus 55: Kompas, 20 Agustus 2009)

Cap sebagai sarang OPM pun makin sulit dihilangkan. Pater Jhon Djonga Pr yang pernah bertugas di Banda mengatakan, stigmatisasi itu membuat warga di Waris sulit berkembang dan maju, ada suasana kecurigaan. Hal senada juga diungkapkan oleh Pater Silas Wayan SVD yang saat ini bekerja di Banda.

(Korpus 56: Kompas, 20 Agustus 2009)

Stigma buruk juga dirasakan Perbatasan Papua-Papua Niugini.

Dicap sebagai sarang Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuat daerah

perbatasan Keerom sulit untuk berkembang.

b. Analisis Superstruktur

Berikut skematik berita-berita yang terdapat dalam tema kedua

rubrik “Nasionalime di Tapal Batas”:

Tabel III.3 Skematik Tema Kedua

No. Edisi Judul Berita Skematik 1. Kompas,

10 Agustus 2009

Keindonesiaan Di Aceh Menerawang Aceh Dari Sawang

Jenis berita features. Jenis lead deskritif, menggambarkan bagaimana keberadaan Sawang. Dilanjutkan penjelasan bahwa Sawang di masa lalu merupakan basis GAM (Gerakan Aceh Merdeka), namun stigma itu masih melekat mesti konflik Aceh telah berakhir. Meskipun begitu, ada upaya untuk melebur kembali mantan GAM ke masyarakat, dengan memberi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan sistem perekonomian, politik, dan melanjutkan pembangunan. Di

Page 125: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

bagian akhir berisi ringkasan bahwa perdamaian saja belum cukup, ketika ketimpangan yang mencolok maka berpotensi memunculkan konflik baru.

2. Kompas, 18 Agustus 2009

Mereka Memilih Bertemu Di Tapal Batas

Jenis berita features. Keberadaan lead menggoda keingintahuan pembaca. Dilanjutkan penjelasan beberapa orang NTT yang sedang menunggu kerabatnya yang tinggal di Timor Leste untuk bertemu di perbatasan. Kemudian dijelaskan alasan tapal batas yang sering digunakan orang-orang untuk bertemu kerabatnya.

3. Kompas, 20 Agustus 2009

Dulu Sumber Penghidupan, Kini Sumber Persoalan

Jenis berita features. Keberadaan lead untuk menggoda pembaca. Bagian awal feature menjelaskan beberapa orang yang dituduh terlibat tragedi PT Freeport Indonesia (PTFI) yang ditangkap polisi. Tragedi itu menjadikan sketisasi publik terhadap suku Amungme –Komoro di Mimika. Di bagian ending dijelaskan ringkasan berbagai masalah yang harus dihadapi kedua suku tersebut.

4. Kompas, 20 Agustus 2009

Kekerabatan Papua-Papua Niugini Membangun Harapan Tanpa Rasa Takut

Jenis berita features. Keberadaan lead menggoda keingintahuan pembaca. Kemudian dipaparkan pengalaman warga yang tinggal di perbatasan Papua-Papua Niugini yang sering menerima kunjungan kerabat dari Papua Niugini. Dilanjutkan penjelasan stigma yang masih melekat bagi masyarakat tersebut sehingga mereka kesulitan untuk maju dan berkembang, serta berhubungan dengan kerabat di Papua Niugini. Di bagian akhir berisi pemaparan tidak disiplinnya petugas imigrasi dalam menjaga perbatasan.

c. Analisis Struktur Mikro

c. 1. Semantik

Berikut analisis semantik yang terbagi dalam 3 elemen yaitu:

latar, detil, dan maksud.

Page 126: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

c. 1.1. Latar

Penggunaan strategi latar dalam tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Pada masa lalu, Sawang dikenal sebagi basis pejuang GAM. Sebagian orang mengenalnya sebagai “Pentagon GAM”. Saat konflik memuncak, seiring dengan operasi pemantapan penyelenggaraan pemerintahan, Sawang lumpuh. Sebagai daerah berkategori hitam, Sawang mesti dipimpin oleh camat dari kalangan militer-sekalipun tetap saja pemerintahan tidak bisa berjalan efektif.

(Korpus 57: Kompas, 10 Agustus 2009)

Sawang merupakan daerah paling kelam di masa konflik

GAM. Secara implisit Kompas menyebut daerah tersebut sebagai

“Pentagon GAM”, karena daerah itu merupakan basis pejuang

pemberontak. Meski konflik telah berakhir, namun stigma negatif

masih melekat bagi Sawang. Sehingga meski pemerintahan di

daerah ini dipimpin kalangan militer sekalipun tetap saja belum

bisa berjalan efektif. Keadaan buram yang dialami Sawang tersebut

yang menjadi latar Kompas. Melihat Aceh dari Sawang

menegaskan bahwa perdamaian saja tidak cukup menjadi modal

pembangunan. Ketika stigma buruk masih dirasakan daerah ini

maka sulit bagi Sawang untuk maju dan justru bisa memunculkan

konflik baru.

Tanah ulayat Gunung Ertsberg dan Grasberg dari generasi ke generasi menghidupi suku Amungme; sebagai tempat tinggal, lahan bercocok tanam, sekaligus tempat spiritual suku Amungme. Dalam pandangan orang Amungme, gunung itu adalah ibu, yang air susunya menghidupi mereka. “Namun, kami harus pergi meninggalkan tempat-tempat itu karena aktivitas pertambangan PTFI. Salah satu lokasi keramat kami, misalnya, kini menjadi bengkel di Temabagapura,” tutur Thomas Wamang.

(Korpus 58: Kompas, 20 Agustus 2009)

Page 127: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Permasalahan yang dihadapi oleh suku Amungme-Kamoro

di Timika, Mimika, Papua masih terus berlanjut hingga kini.

Tragedi-tragedi yang terjadi di PTFI sering menyudutkan kedua

suku ini, karena aktivitas PTFI memang mengambil lahan dari

tanah ulayat suku Amungme-Kamoro. Selama ini tanah ulayat yang

menjadi penghidupan kedua suku itu, yaitu Gunung Ertsberg dan

Grasberg, menjadi salah satu lokasi aktivitas pertambangan PTFI.

Dengan munculnya aktivitas PTFI tersebut, maka masyarakat

kedua suku ini harus meninggalkan tanah ulayat tersebut.

Persoalaan tanah ulayat inilah yang menjadi latar pemberitaan

Kompas. Munculnya skeptisasi publik kepada suku Amungme-

Komoro yang mendiami Gunung Ertsberg dan Garsberg

merupakan buah pengambilan kedua tanah ulayat tersebut oleh

PTFI.

Namun, pengalaman masa lalu itu pula yang membuat warga Waris hingga saat ini akrab dengan kehadiran aparat keamanan, seperti polisi, tantara, dan pasukan khusus.

(Korpus 59: Kompas, 20 Agustus 2009)

Pada suatu masa, kehadiran pasukan itu dirasakan intimidatif. Mereka kerap datang ke rumah-rumah warga menanyakan siapa yang pernah terlibat dalam OPM atau memiliki kerabat yang menjadi anggota OPM, menyimpan senjata atau apa pun yang terkait dengan OPM.

(Korpus 60: Kompas, 20 Agustus 2009)

Kabupaten Keerom, yang merupakan daerah perbatasan

Papua-Papua Niugini, juga tak luput dari stigmatisasi. Pengalaman

masa lalu yaitu adanya pemberontakan Organisasi Papua Merdeka

(OPM) menjadikan daerah ini sebagai daerah yang rawan

kehadiran OPM. Nuansa kecurigaan masih kental di daerah

Page 128: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

tersebut sehingga sulit bagi daerah tersebut untuk berkembang dan

maju. Kompas menjadikannya latar pemberitaan, bahwasannya

perbatasan Papua-Papua Niugini juga tak luput dari stigma sarang

pemberontak dan konflik, sehingga suasana damai dan jaminan

negara terkait keamanan sebagai modal untuk perkembangan dan

pembangunan belum juga dirasakan oleh masyarakat di daerah

Keerom, Papua.

c. 1.2. Detil

Penggunaan detil dalam tema kedua rubrik “Nasionalisme

di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

“Mana mau? Sekarang pun mereka hanya lewat untuk melihat kebunnya yang puluhan hektar, naik mobil mewah, kaca tertutup,” kata Teuku Sayed Azhar (29) sambil menyebut salah satu mantan petinggi GAM. Sayed, bapak satu anak itu, bekas anggota pasukan GAM di Deli. Masuk GAM sejak usia 17 tahun, Sayed berkualifikasi sebagai pasukan komando. Sayed adalah otak sejumlah peledakan di Medan. Tertangkap, Sayed masuk ke Penjara Tanjung Gusta, Medan, 2003. Vonis 12 tahun hanya dijalaninya sampai 2006, seiring dengan perjanjian MOU Helsinki. Tak heran jika ketimpangan semacam itu membangkitkan protes di lingkup internal GAM. Misalnya, di Sawang sempat muncul “pasukan pedang” yang antara lain juga tidak sejalan dengan eks GAM yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh. Menurut Sayed, hal itu muncul karena pasukan GAM sejak awal telah didoktrin untuk melawan yang dianggap tidak benar. “Kalau sudah masuk ke pemerintah, mereka jadi orang lain. Salah pun akan kami katakan salah,” ujar Sayed berapi-api.

(Korpus 61: Kompas, 10 Agustus 2009)

Stigma yang dirasakan oleh para mantan GAM di Sawang

NAD masih begitu lekat, bahkan dari mereka yang sama-sama

dulunya juga merupakan anggota GAM. Hal tersebut karena masih

besarnya ketimpangan kehidupan sosial ekonomi di antara mereka.

Sehingga yang terjadi mereka tidak saling membantu dan

Page 129: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

memberikan kepercayaan bagi mereka, para eks GAM, yang belum

memiliki kehidupan sosial ekonomi yang baik, agar bisa

berkembang dan hidup layak.

Komandan Komando Resor Militer 161/Wirasakti Kupang Kolonel Dody Usodo Hargo Suseno menceritakan, 9 Agustus lalu, Sekretaris Camat Kobalima Martinus Bere, warga Dusun Lekekun Atas Selatan, Kabupaten Belu, NTT – yang memasuki wilayah Timor Leste bersama istrinya – ditangkap kepolisian Timor Leste di Dili. “Padahal Martinus ke sana dilengkapi dokumen keiimigrasian resmi. Martinus saat itu hendak mengunjungi keluarganya di Distrik Suai. Ia dituduh bekas anggota milisi (tahun 1999). Padahal, Komisi Kebenaran dan Persahabatan antara Timor Leste dan Indonesia telah selesai (membahas persoalan masa lalu). Sampai sekarang Martinus masih ditahan di Dili,” papar Dody.

(Korpus 62: Kompas, 18 Agustus 2009)

Dalam korpus 133, detil menjelaskan tentang permasalahan

yang dihadapi oleh salah satu warga perbatasan NTT-Timor Leste,

yang hendak mengungjungi kerabatnya yang ada di Timor Leste.

Meski sudah dilengkapi dokumen-dokumen resmi untuk

melakukan perjalanan lintas batas negara, namun pihak kepolisisan

Timor Leste masih menangkap dan mempersoalkan salah satu WNI

tersebut. Hal ini menunjukkan jaminan keamanan kedua negara

masih belum bisa mereka rasakan, meski segala persyaratan untuk

melakukan perjalanan lintas batas negara sudah lengkap dan

konflik antara Indonesia-Timor Leste sudah berakhir beberapa

tahun yang lalu.

c. 1.3. Maksud

Penggunaan strategi maksud dalam tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Page 130: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Tengku Muhammad Hasan di Tiro – lebih dikenal sebagai Wali Nanggroe – dalam pidato saat kembali ke Aceh setelah lebih dari 30 tahun tinggal dan menetap di Swedia menyatakan konflik sudah berakhir. Yang harus dilakukan rakyat Aceh adalah melanjutkan pembangunan menuju kesejahteraan.

(Korpus 63: Kompas, 10 Agustus 2009) Dalam korpus di atas, strategi maksud Kompas menjelaskan

bahwa konflik GAM sudah berakhir seiring ditandatanganinya

perjanjian MoU Helsinki, maka yang harus dilakukan rakyat NAD

adalah melanjutkan pembangunan guna mencapai kesejahteraan.

Oleh karena itu, seyogyanya stigma kepada para eks GAM baik

yang muncul dari masyarakat ataupun dari para sesama mantan

anggota GAM harus dihilangkan.

Namun, dengan situasi batin dan pengalaman sejarah masa lalu, ada perasaan lain bergelayut dalam benak warga. Warga, sebagaimana diungkapkan oleh Julce May, berharap kehadiran pemerintah lebih tampak dalam bentuk-bentuk pelayanan publik yang lebih optimal.

(Korpus 64: Kompas, 20 Agustus 2009) Stategi maksud dalam korpus di atas menjelaskan bahwa

meski masih melekat dengan ketakutan karena pengalaman

masalalu, hendaknya pemerintah lebih memperhatikan daerah

perbatasan Papua-Papua Niugini tersebut. Sehingga hubungan

harmonis antara masyarakat dan pemerintah akan terwujud

sehingga stigma dan ketakutan masyarakat kian memudar karena

pemberontakan semacam OPM tidak akan muncul kembali.

c. 2. Sintaksis

Pengguaan elemen tintaksis Kompas pada tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi penggunaan bentuk

kalimat dan koherensi.

Page 131: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

c. 2.1. Bentuk Kalimat

Berikut penggunaan bentuk kalimat dalam teks Kompas:

Menyebut Sawang berarti menunjuk wilayah paling hitam dalam sejarah konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia lebih dari 30 tahun.

(Korpus 65: Kompas, 10 Agustus 2009)

Alasan lain mengadakan pertemuan di perbatasan adalah karena warga eks Timor Timur umumnya merasa belum aman mudik ke kampung mereka.

(Korpus 66: Kompas, 18 Agustus 2009)

Tidak selalu kunjungan dari kerabat menggembirakan. Meski tidak harus mempersiapkan banyak hal, di tengah berbagai macam keterbatasan, kunjungan tersebut tetap dirasakan merepotkan meski hanya untuk bermalam saja.

(Korpus 67: Kompas, 20 Agustus 2009)

Warga yang tinggal di Banda, tak jauh dari tapal batas pun terpaksa pergi meninggalkan kampung mereka untuk menyelamatkan diri. Mereka takut dituduh terlibat gerombolan.

(Korpus 68: Kompas, 20 Agustus 2009)

Pada korpus 65, 66, 67, dan 68, Kompas menggunakan

bentuk kalimat aktif. Kata “menyebut” pada korpus 65 memberi

kesan Kompas stigma pada Sawang sangat kuat. Namun agar

terkesan tak “menuduh” pihak-pihak tertentu, Kompas tidak

menyertakan subyek dalam kalimat tersebut. Sedangkan kata

“mengadakan”, “menggembirakan”, dan “meninggalkan” yang

tersaji pada korpus 66, 67, dan 68 memberi kesan ketakutan

masyarakat perbatasan masih lekat. Masyarakat perbatasan menjadi

subyek dalam merasakan ketakutan tersebut.

Sawang mesti dipimpin oleh camat dari kalangan militer-sekalipun tetap saja pemerintahan tidak bisa berjalan efektif.

(Korpus 69: Kompas, 10 Agustus 2009)

Motaain, satu dari tujuh pos lintas batas di NTT, menurut Jasser maupun Isnin Muhammah (dari Bea dan Cukai Motaain), setiap hari dimanfaatkan sekitar 100 pelintas batas.

(Korpus 70: Kompas, 18 Agustus 2009)

Page 132: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Jonas, Victor, dan puluhan orang lainnya akhirnya dilepas polisi karena tak cukup bukti terlibat aksi penembakan di lereng Gunung Ertsberg dan Grasberg.

(Korpus 71: Kompas, 20 Agustus 2009)

“Trauma masyarakat Amungme-Kamoro berlangsung sejak tahun 1970-an dan sampai sekarang tidak ada proses hukum (atas pelanggaran HAM yang terjadi). Bagaimana orang dimasukkan dalam kontainer, dihilangkan. Masyarakat Amungme dan Kamoro merasa selalu jadi sasaran dan disudutkan,” kata Maturbongs di Timika, 24 Juli.

(Korpus 72: Kompas, 20 Agustus 2009)

Warga yang tinggal di Banda, tak jauh dari tapal batas pun terpaksa pergi meninggalkan kampung mereka untuk menyelamatkan diri. Mereka takut dituduh terlibat gerombolan.

(Korpus 73: Kompas, 20 Agustus 2009) Pada korpus 69, 70, 71, 72, dan 73, Kompas menggunakan

bentuk kalimat pasif. Dengan bentuk kalimat tersebut menunjukkan

Kompas ingin memberi kesan bahwa masyarakat dan daerah yang

terstigmatisasi publik, tidak berdaya, hanya menjadi obyek semata.

c. 2.2. Koherensi

Koherensi yang digunakan Kompas dalam tema kedua

adalah pengingkaran. Berikut sajian kalimat Kompas yang

menggunakan strategi pengingkaran:

Melihat Aceh dari Sawang, menegaskan kenyataan; perdamaian saja belum cukup. Ketika kemiskinan tidak terkurangi dan ketimpangan sedemikian mencolok, api kemarahan sewaktu-waktu bisa dilampiaskan.

(Korpus 74: Kompas, 10 Agustus 2009)

Pada era kemerdekaan ini, warga kedua negara bertetangga itu memang relatif bebas bergerak. Tapi, bisakah dikatakan mereka sudah benar-benar “merdeka”?

(Korpus 75: Kompas, 18 Agustus 2009)

Perputaran uang besar di Timika pun menjadi magnet bagi banyak orang untuk datang ke Timika dan menghasilkan persoalan sosial yang tak berujung.

(Korpus 76: Kompas, 20 Agustus 2009)

Page 133: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Meskipun sedikit merepotkan, kedatangan itu tetap disambut dengan tangan terbuka, apalagi kekerabatan di antara mereka tak hanya terikat oleh darah, tetapi juga pengalaman pada masa lalu.

(Korpus 77: Kompas, 20 Agustus 2009)

Pada keempat Korpus di atas, Kompas menggunakan

strategi pengingkaran untuk menyampaikan wacana stigma dan

ketakutan yang dirasakan warga perbatasan Indonesia. Pada Korpus

74, dijelaskan bahwa konflik di Aceh telah berakhir. Namun

pengingkaran Kompas disebutkan bahwa meski konflik berakhir

bukan berarti tidak akan muncul konflik serupa seperti GAM,

karena kehidupan sosial yang terjadi masih memarjinalkan mereka

para eks GAM sehingga muncul ketimpangan yang bisa

memunculkan konflik kembali.

Pada korpus 75, Kompas menggunakan strategi

pengingkaran dengan pertanyaan retoris. Saat ini memang

Indonesia telah merdeka, dan konflik di Timor Leste juga telah

berakhir. Namun lemahnya jaminan keamanan bagi warga NTT

yang melakukan kunjungan lintas batas ke Timor Leste untuk

bertemu kerabat mereka, menunjukkan mereka belum merasakan

kemerdekaan tersebut.

Pada korpus 76, pengingkaran Kompas menjelaskan

kehidupan industri di Mimika yang menguntungkan dan sekaligus

merugikan. Beberapa pihak diuntungkan karena kehidupan industri

di Mimika menjadi lahan penghasilan yang cukup besar. Namun

persoalah PTFI yang menguras tanah ulayat masyarakat pribumi

Page 134: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

justru memunculkan problem sosial yang sampai saat ini tak

kunjung selesai. Hal itu ditunjukkan dengan masih banyaknya

konflik yang berujung stigma buruk bagi masyarakat pribumi.

Pada korpus 77, pengingkaran Kompas menjelaskan mereka

warga perbatasan Papua yang ketakutan ketika menerima

kunjungan kerabat dari Papua Niugini, tetapi tetap menerima

dengan baik kunjungan tersebut karena kekerabatan di antara

mereka cukup baik.

c. 3. Leksikon

Strategi leksikon dalam tema kedua rubrik “Nasionalisme di

Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Jika perubahan fundamental yang pernah dijanjikan tidak kunjung mewujud, antiklimaks bisa terjadi.

(Korpus 78: Kompas, 10 Agustus 2009)

Perputaran uang besar di Timika pun menjadi magnet bagi banyak orang untuk datang ke Timika dan menghasilkan persoalan sosial yang tak berujung.

(Korpus 79: Kompas, 20 Agustus 2009)

Enam jam sebelumnya, Jonas Uwamang, mertua Atina, dicocok polisi. (Korpus 80: Kompas, 20 Agustus 2009)

Mereka takut dituduh terlibat gerombolan.

(Korpus 81: Kompas, 20 Agustus 2009)

Saat itu tentara beroperasi di kampung-kampung untuk memburu orang-orang yang diduga terlibat gerakan OPM.

(Korpus 82: Kompas, 20 Agustus 2009)

Kepala Polresta Jayapura Ajun Komisaris Besar Robert Djenso mengakui, banyak warga negara tetangga yang berkeliaran hingga ke Kota Jayapura secara bebas.

(Korpus 83: Kompas, 20 Agustus 2009)

Pada korpus 78 dan 79, strategi leksikon yang disajikan

Kompas adalah untuk menghaluskan makna. Kata “perubahan

Page 135: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

fundamental” dapat diartikan perubahan kehidupan rakyat Aceh

terutama eks GAM yang masih miskin dan terstigma buruk. Untuk

mengurangi kesan negatif Kompas menggunakan kata “antiklimaks”

dalam menjelaskan akibat stigma bagi para eks GAM yang mendiami

Aceh. Sedangkan kata “persoalan sosial” digunakan Kompas untuk

menjelaskan problem stigma dan cap buruk yang disematkan bagi

mereka penduduk Mimika Papua.

Selain leksikon yang bertujuan untuk menghaluskan makna,

Kompas juga menggunakan pilihan-pilihan kata untuk mengkasarkan

makna, hal itu tersaji pada korpyus 80, 81, 82, dan 83. Kata “dicocok”

dapat diartikan ditangkap. Kata “dicocok” tersebut digunakan Kompas

untuk menguatkan kesan stigma negatif pada masyarakat perbatasan.

Kata “gerombolan” pada korpus 81 menjelaskan anggota Organisasi

Papua Merdeka (OPM). Pada korpus 82, Kompas memilih kata

“memburu” dalam menjelaskan penangkapan para orang-orang yang

diduga sebagai OPM, hal itu untuk menguatkan kesan negatif bagi para

pemberontak yang bertujuan mengacaukan NKRI. Sedangkan kata

“berkeliaran” digunakan Kompas dalam menjelaskan banyaknya

warga negara Papua Niugini yang datang ke Papua tanpa mematuhi

persyaratan hukum yang berlaku.

Page 136: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

c. 4. Retoris

Pengguaan elemen retoris Kompas pada tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi grafis dan

metafora.

c. 4.1. Grafis

Berikut strategi grafis yang tersaji dalam pemberitaan

Kompas:

Pada masa lalu, Sawang dikenal sebagi basis pejuang GAM. Sebagian orang mengenalnya sebagai “Pentagon GAM”.

(Korpus 84: Kompas, 10 Agustus 2009)

Pendatang baru yang memasuki Sawang butuh “izin khusus” dari berbagai pihak yang kenal kondisi wilayah itu.

(Korpus 85: Kompas, 10 Agustus 2009)

Namun, Thomas Wamang justru berpendapat kucuran uang besar itu menjadi masalah baru. “Dahulu kami sangat berhati-hati dengan uang. Sekarang, uang yang atur kehidupan kami. Ketika uang di saku, yang terjadi justru bar-bir-bor (pergi ke bar, mabur bir, lalu ke lokalisasi).”

(Korpus 86: Kompas, 20 Agustus 2009)

Pada korpus 84 dan 85, Kompas mengguakan tanda (“)

dalam stategi grafisnya untuk menandai kata “Pentagon GAM” dan

“izin khusus”. Hal itu bertujuan agar khalayak lebih

memperhatikan dua kata yang diberi tanda tersebut. Kata

“Pentagon GAM” menjelaskan bahwa Sawang merupakan basis

pemberontak GAM seperti halnya kota Pentagon yang menjadi

basis pemberontak. Sedangkan kata “izin khusus” memberi kesan

bahwa orang yang ingin berkunjung atau tinggal di Sawang perlu

perizinan yang lebih kompleks dan berbeda dari perizinan yang

Page 137: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

lazimnya orang ingin tinggal atau berkunjung ke suatu tempat di

Indonesia.

Pada korpus 86, Kompas menggunakan kata yang dicetak

miring untuk menunjukkan strategi grafisnya. Kata bar-bir-bor

diartikan sebagai pola hidup yang sebatas foya-foya. Hal tersebut

terjadi karena masyarakat pribumi di Papua gagap dengan pola

hidup modern sehingga justru dirugikan dengan mudahnya

mendapatkan uang.

c. 4.2. Metafora

Untuk strategi metafora, Kompas hanya menyajikan satu

korpus sebagai berikut:

Dalam pandangan orang Amungme, gunung itu adalah ibu, yang air susunya menghidupi mereka.

(Korpus 88: Kompas, 20 Agustus 2009)

Penggunaan kalimat kiasan pada korpus di atas

menunjukkan kesan begitu pentingnya tanah ulayat masyarakat

suku Amungme yaitu Gunung Erstberg dan Garsberg dalam

kehidupan mereka. Seharusnya kedua tempat itu tidak menjadi

salah satu lokasi aktivitas PTFI.

3. Tema: Kondisi Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan

Masyarakat di Daerah Tapal Batas Indonesia

a. Analisis Struktur Makro

Kompas berusaha intens dalam pemberitaan terkait tema ketiga

rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” ini dengan menyajikan delapan

berita.

Page 138: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Ketiadaan sekolah formal membuat sekolah hutan yang didirikan lembaga swadaya masyarakat Yayasan Citra Mandiri sejak setahun lalu itu langsung disambut gembira warga Sangong. Begitu haus akan pendidikan, kini ada dua kelompok masyarakat tetangga Sangong yang berebut agar sekolah hutan diadakan di dekat daerah mereka.

(Korpus 89: Kompas, 20 Agustus 2009)

Keterbatasan fasilitas pendidikan bukanlah satu-satunya persoalan di pelosok Siberut itu. Pelayanan kesehatan juga tidak ada di Sangong. Sejak tahun 2007 memang telah ada sebuah puskesmas di Siberut Selatan dengan 2 dokter, 21 perawat, dan 5 bidan. Namun, sampai sekarang tidak satu pun tenaga medis itu yang ada di Sangong. Akibatnya, pengetahuan dan kualitas kesehatan warga dusun tersebut sangat minim.

(Korpus 90: Kompas, 20 Agustus 2009)

Kondisi pendidikan di pedalaman Siberut masih jauh dari layak.

Hal ini disebabkan karena minimnya sarana penunjang belajar seperti

sekolah, sehingga ada beberapa warga yang berinisiatif mendirikan

sekolah hutan. Selain pendidikan, pengetahuan dan kualitas kesehatan

masyarakat pedalaman Siberut juga masih sangat minim. Tugas

pemerintah untuk memberikan jaminan dan pelayanan kesehatan juga

belum maksimal, malah cenderung menurun dengan tidak adanya tenaga

dan ahli medis yang bertugas di Sangong, Siberut.

Sebagai veteran, Nayau rupanya tak lagi mendapat pensiun – sebagaimana nasib panglima Abio di Dusun Punti Tapou, Desa Nekan, Kecamatan Entikong.

(Korpus 91: Kompas, 20 Agustus 2009)

Abio dan Nayau, karena ketidakmapuan ekonomi mereka, hingga kini masih tinggal di tanah dusun kelahiran mereka. Uang pensiun dan jatah beras tak lagi mereka terima, kecuali pangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda) tituler karena jasanya.

(Korpus 92: Kompas, 20 Agustus 2009)

Kondisi kesejahteraan bagi masyarakat di perbatasan Kalbar-

Serawak juga belum membaik. Hal itu dipertegas dengan korpus 30 dan 31

Kompas yang memberitakan panglima-panglima di perbatasan yang

berjuang untuk menjaga keutuhan NKRI namun balas jasa yang diberikan

negara tak setimpal dengan jasa yang mereka berikan. Mereka yang di

Page 139: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

masalalu ikut berjuang menjaga kestabilan keamanan, sehingga

kesejahteraan masyarakat bisa terwujud, namun timbal balik yang

diberikan negara belum bisa memberi kesejahteraan bagi mereka.

Untuk di wilayah utara Kaltim, kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nunukan Jabbar, pertanian di Sebatik paling maju. Kemajuan ini terjadi selain karena para petaninya rajin dan tanahnya subur, mereka juga bergairah lantaran memiliki pasar yang jelas, yakni ke Tawau.

(Korpus 93: Kompas, 20 Agustus 2009)

Yang mesti dilakukan pemerintah sekarang, kata Syafaruddin, adalah memacu pembangunan di wilayah perbatasan kaltim ini dengan fokus memajukan kesejahteraan masyarakatnya. Bukan sebaliknya, mereka terus dibiarkan mencari hidup sendiri terus bergantung dari negeri jiran.

(Korpus 94: Kompas, 20 Agustus 2009)

Untuk daerah perbatasan Kaltim-Malaysia, kesejahteraan disana

jauh lebih baik. Hal ini karena mereka bisa mengembangkan pertanian di

kawasan perbatasan dengan baik. Namun ketergantungan dengan negeri

tetangga masih kuat. Para petani Sebatik lebih memilih menjual hasil-hasil

buminya ke Tawau Malaysia dengan alasan pasar yang jelas, sehingga

hasil bumi mereka habis terjual. Melihat hal ini, seharusnya pemerintah

lebih memberikan perhatian dan kontribusi nyata melalui pembangunan-

pembangunan fasilitas yang bisa mendukung terpenuhinya kesejahteraan

masyarakat dengan lebih baik, bukannya membiarkan penduduk

perbatasan tersebut memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

menggantungkan diri kepada negara Malaysia.

Akan tetapi, postulat bahwa pembangunan untuk kesejahteraan rakyat nyaris terabaikan. Ketersediaan listrik dan bahan bakar minyak serta ekonomi yang hidup menjadi persoalan krusial. “Rasanya kami mau mati saja. Apa gunanya ada beras kalau tidak bisa masuk,” kata Nico Tindi, Camat Karatung. Untuk mengambil kayu di hutan dilarang oleh pemerintah karena khawatir daerah itu tandus.

(Korpus 95: Kompas, 20 Agustus 2009)

Page 140: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Masyarakat Miangas dan Marore juga sangat merasakan beban hidup menyusul merosotnya pendapatan perikanan yang menjadi sumber hidup sebagian masyarakat. Itu karena harga BBM sangat tinggi.

(Korpus 96: Kompas, 20 Agustus 2009)

Pernyataan Dalope boleh jadi merupakan kompensasi rakyat yang sudah lama menderita dan merasakan ketimpangan ekonomi. “Tak semata soal uang, tetapi rakyat sudah lama hidup susah,” kata Camat Miangas Sepno Lantaa menambahkan.

(Korpus 97: Kompas, 20 Agustus 2009)

Keadaan masyarakat Pulau Miangas dan Marore, yang merupakan

perbatasan Indonesia-Filipina, lebih memprihatinkan. Sarana penunjang

kesejahteraan begitu mahal untuk bisa mereka dapatkan. Ketersediaan

kebutuhan-kebutuhan pokok yang masih terbatas dan juga harganya tinggi

membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Karakter Miangas dan Marore

yang merupakan pulau dengan perairan terbuka karena berada di bibir

Samudra Pasifik, membuat penyediaan bahan-bahan kebutuhan pokok

seperti BBM banyak terganggu aktivitas cuaca. Namun bukan berarti

mereka dibiarkan sendiri, pemerintah harus bisa memecahkan

permasalahan tersebut sehingga masyarakat Miangas dan Marore tidak

terlantarkan lantaran faktor kondisi alam yang kurang mendukung.

Daerah-daerah perbatasan di NTT pada umumnya gersang. Pada musim kemarau ini tanah mengeras seperti batu. Karena itu, saat mengolah lahan atau ladang, umumnya warga menggunakan linggis, bukan cangkul seperti di Pulau Jawa. Itu sebabnya, mulai dari anak-anak hingga kaum ibu, mereka semua setiap hari disibukkan pekerjaan mencari air bersih sekadar untuk masak dan minum.

(Korpus 98: Kompas, 20 Agustus 2009)

Air bersih dan pengetahuan kesehatan yang minim, juga kondisi ekonomi yang pas-pasan bahkan kurang, membuat sebagian besar penduduk perbatasan hanya bisa mengenakan pakaian berwarna kumal dan lusuh.

(Korpus 99: Kompas, 20 Agustus 2009)

Daerah perbatasan NTT-Timor Leste pada umumnya merupakan

daerah gersang, sehingga sulit bagi masyarakat yang mendiami perbatasan

Page 141: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

tersebut untuk mengembangkan pertanian demi memenuhi kepentingan

ekonominya. Kondisi alam yang seperti itu membuat anak-anak dan kaum

ibu sibuk mencari air bersih sekedar untuk masak dan minum. Selain itu

pengetahuan dan kesadaran kesehatan masyarakat juga masih minim.

Realitas kehidupan seperti itulah yang di alami para penduduk eks Timor

Timur yang sekarang mendiami NTT.

Terletak di ujung timur wilayah republik ini, pelaku pendidikan di Merauke selalau ketinggalan menerima perkembangan informasi terbaru mengenai kebijakan pendidikan yang sentralistik.

(Korpus 100: Kompas, 20 Agustus 2009)

Hendrikus, yang akrap disapa Romo Hengky, memandang pembelajaran kontekstual adalah formula jitu bagi anak Merauke. Karakteristik tumbuh kembang anak-anak itu lekat dengan alam raya.

(Korpus 101: Kompas, 20 Agustus 2009)

Lenda tahapari, guru SD di Erambu, dekat pos perbatasan RI-Papua Niugini, menjadikan pembelajaran kontekstual sekaligus sebagai kiat untuk merangsang anak giat bersekolah.

(Korpus 102: Kompas, 20 Agustus 2009)

Selalu ketinggalan dalam mendapatkan informasi terbaru tentang

pendidikan, itulah yang dialami sekolah-sekolah yang ada di Merauke.

Kebijakan dunia pendidikan yang sentralistik justru membuat pendidikan

di Merauke sulit berkembang, karena keterlambatan dalam segala hal, baik

itu informasi pendidikan atau pun sarana dan fasilitas belajar. Oleh karena

itu, para guru pengajar di Merauke juga memanfaatkan cara-cara belajar

kontekstual, seperti memanfaat alam sebagai sarana pendidikan.

Thomas Wamang, warga suku Amungme, meratapi kaummnya yang kini justru mendewakan uang. Uang yang selayaknya jadi sarana lantas berubah menjadi tujuan dan bahayanya telah mengubah cara hidup masyarakatnya. Uang tidak lagi menjadi sarana membangun, tetapi menjadi energi yang menjerumuskan.

(Korpus 103: Kompas, 20 Agustus 2009)

Alhamid mengatakan, kebijakan pembangunan dan investasi di Papua justru kerap memarjinalkan masyarakat pribumi.

(Korpus 104: Kompas, 20 Agustus 2009)

Page 142: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Di Mimika, transformasi sosial yang bertujuan untuk kesejahteraan

justru malah menjadi hal sebaliknya. Perubahan menuju modern terkesan

gagap karena masih minimnya pengetahuan penduduk pribumi.

Pembangunan dan investasi yang berkembang di Mimika justru

mengasingkan masyarakat pribumi, sehingga kehidupan modern tersebut

menjadi permasalahan baru, bukan mengurangi keterbelakangan yang

dialami oleh masyarakat pribumi tersebut.

b. Analisis Superstruktur

Berikut skematik berita-berita yang terdapat dalam tema ketiga

rubrik “Nasionalime di Tapal Batas”:

Tabel III.4 Skematik Tema Ketiga

No. Edisi Judul Berita Skematik 1. Kompas,

11 Agustus 2009

Satu Nusa Satu Bangsa Di Pedalaman Siberut

Jenis berita features.Lead berisi kutipan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”. Bagian awal dijelaskan kondisi pendidikan di Daerah Pedalaman Siberut. Dilanjutkan penjelasan kondisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang masih minim. Bagian ending berisi sengatan dengan pertanyaan dimana kehadiran negara untuk memperbaiki kesejateraan rakyatnya?

2. Kompas, 13 Agustus 2009

Sanggau Perbatasan Burung-Burung Enggang Yang Terpanggang

Jenis berita features. Jenis lead yang digunakan adalah lead yang bercerita, menceritakan kondisi kampung Panglima Abio dan Nayau. Bagian awal menceritakan pengalaman kedua Panglima yang berjuang untuk menjaga keutuhan NKRI. Namun jasa yang diberikan kedua panglima itu tak setimpal dengan imbalan kesejahteraan yang diberikan negara. Di bagian akhir berisi tempat tinggal kedua panglima tersebut yang nasibnya sama, belum memiliki taraf hidup yang layak.

3. Kompas, 14 Agustus

Perbatasan Kaltim

Jenis berita features. Lead bercerita tentang penduduk Sebatik yang sering melintas portal

Page 143: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

2009 Menembus Malam Ke Negeri Seberang

perbatasan. Kemudian dipaparkan penduduk Sebatik yang memanfaatkan tanah perbatasan sebagai lahan pertanian, namun para petani masih menggantungkan penjualan hasil bumi tersebut dengan negara Malaysia. Di bagian akhir ditulis potongan balik bahwa pemerintah hendaknya fokus memajukan kesejahteraan masyarakat, sehingga masyarakat tidak terus bergantung ke negara tetangga.

4. Kompas, 15 Agustus 2009

Miangas-Marore Nasionaslisme Itu Mahal

Jenis berita features. Lead bercerita perjalanan menuju Miangas. Dilanjutkan pemaparan karakter Miangas dengan keadaan perairan cukup terbuka dan cukup memiriskan. Kemudian penjelasan keadaan kesejahteraan masyarakat Miangas yang haus akan taraf hidup layak. Di bagian akhir berisi kekecewaan masyarakat Miangas akan sikap pemerintah yang tidak kunjung memberi perhatian serius.

5. Kompas, 18 Agustus 2009

Perbatasan RI-Timor Leste Hidup Kami Ini Keras, Mama…

Jenis berita features. Diawali lead yang menceritakan suasana anak-anak pulang sekolah. Dilanjutkan penjelasan keadaan perbatasan NTT-Timor Leste yang gersang dan minim air bersih. Kehidupan masyarakat juga masih jauh dari sejahtera, ditambah lagi kondisi pendidikan yang juga belum optimal. Di bagian akhir ditutup ringkasan mengenai kehidupan masyarakat perbatasan NTT-Timor Leste yang belum bisa berfikir maju dan hanya tahu bagaimana mengisi waktu untuk bertahan hidup.

6. Kompas, 19 Agustus 2009

Lilin Selalu Menyala Di Ufuk Timur

Jenis berita features. Keberadaan lead untuk menggoda pembaca. Dilanjutkan penjelasan kegiatan belajar-mengajar yang menggunakan cara-cara kontekstual untuk merangsang anak-anak giat bersekolah. Ketinggalan menerima perkembangan informasi kebijakan pendidikan dari pusat, keterbatasan tenaga pengajar dan fasilitas belajar menjadi protret kondisi pendidikan di daerah ini. Di bagian akhir berisi pemaparan ketekunan tenaga pengajar di Merauke meski fasilitas yang ada masih terbatas.

7. Kompas, 21 Agustus 2009

Kumparan Fatamorgana Transformasi

Jenis berita features. Lead berisi ringkasan dari features. Bagian awal berisi pemaparan perubahan pola masyarakat pribumi menjadi

Page 144: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Sosial Tak Beararah

mendewakan uang karena mereka tidak bisa menggunakannya dengan baik. Kemudian penjelasan proses transformasi masyarakat pribumi ke kehidupan modern yang tidak berjalan baik. Bagian akhir berisi pemaparan agar harmonisasi pemerintah dan masyarakat pribumi lebih serius sehingga kedua pihak sama-sama diuntungkan.

8. Kompas, 21 Agustus 2009

Perbatasan NTT-Timor Leste Daftar Masalah Di Tapal Batas

Jenis berita features. Keberadaan lead menggoda keingintahuan pembaca. Di bagian awal dipaparkan keadaan kesejahteraan masyarakat eks Timor Timor yang tinggal di NTT, yang masih hidup di barak-barak pengungsian. Kemudian dijelaskan kehidupan mereka yang masih jauh dari layak karena miskinnya lapangan pekerjaan. Persoalan lain adalah persoalan batas kedua negara yang masih menjadi perdebatan sehingga menyusahkan warga yang tinggal di perbatasan. Di bagian akhir berisi pemaparan yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di perbatasan NTT-timor Leste.

c. Analisis Struktur Mikro

c. 1. Semantik

Berikut analisis semantik yang terbagi dalam 3 elemen yaitu:

latar, detil, dan maksud.

c. 1.1. Latar

Penggunaan strategi latar dalam tema ketiga rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Sementara pendidikan formal, meski hanya setingkat SD, menjadi hal mahal. SD terdekat dari Sangong ada di Dusun Saliguma yang berjarak sekitar 12 kilometer atau tiga jam perjalanan kaki dengan menembus hutan dan bukit.

(Korpus 105: Kompas, 11 Agustus 2009)

Page 145: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Keterbatasan sekolah formal di pedalaman Siberut menjadi

latar pemberitaan Kompas untuk menggambarkan keadaan

pendidikan di daerah itu yang masih jauh dari layak. Anak-anak

pedalaman Siberut baru bisa menikmati sekolah hutan yang digagas

maka lembaga swadaya Yayasan Citra Mandiri, untuk sekedar

mengerti pendidikan.

Perikehidupan dan kondisi kampung halaman Panglima Abio (68) dan Panglima Nayau (82) boleh jadi mirip situasi dua patung “Sandung” yang kami temukan di pedalaman Kecamatan Melenggang. Patung di dusun Melenggang dan Miru tersebut kepanasan di bawah sengatan matahari.

(Korpus 106: Kompas, 13 Agustus 2009)

Kompas secara eksplisit menggambarkan keadaan

kesejahteraan masyarakat kampung halaman Panglima Abio dan

Panglima Nayau seperti dua patung “Sandung” yaitu patung burung

rangkok yang terpanggang kepanasan. Masyarakat di kampung

kedua panglima itu masih haus akan kehidupan yang layak. Kedua

panglima tersebut adalah dua pahlawan yang ikut berjuang untuk

menyelesaikan konfrontasi RI-Malaysia tahun 1965-1972 dan saat

Indonesia menghadapi Parako (Partai Komunis China di perbatasan

Sewarak). Namun sampai saat ini, 65 tahun Indonesia merdeka,

keadaan dua kampung halaman dari dua panglima yang pernah

berjasa untuk menjaga keutuhan NKRI masih sama, belum ada

perkembangan yang signifikan. Dua patung “Sanggau” yang

kepanasan itulah yang diambil sebagai latar pemberitaan Kompas

Page 146: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

untuk menggambarkan keadaan kesejahteraan dua kampung di

perbatasan Kalbar-Malaysia ini.

“Tujuan mereka cuma menjual hasil pertanian ke Tawau. Semua terjual karena sudah pesanan para pedagang di sana,” kata Khumson, Koordinator Penyuluh Pertanian Sebatik.

(Korpus 107: Kompas, 14 Agustus 2009)

Selama ini, perdagangan lintas batas tidak bermasalah. Sebab, para petani tidak pernah merusak atau menggeser patok batas kedua negara.

(Korpus 108: Kompas, 14 Agustus 2009)

Para petani di sana justru memanfaatkan lahan perbatasan untuk bertani. Kepentingannya hanya satu, hasil usaha tani ini terus terserap pasar di Tawau. Dengan begitu, kehidupan mereka juga bisa terpenuhi.

(Korpus 109: Kompas, 14 Agustus 2009)

Perbatasan Sebatik-Malaysia merupakan daerah yang subur,

yang dimanfaatkan masyarakat perbatasan untuk bertani. Hasil

pertanian itu yang nantinya akan dijual ke Pasar Tawau, Malaysia.

Masyarakat memilih perdagangan lintas batas dengan alasan harga

jual yang lebih tinggi dan kejelasan pembeli, sehingga hasil-hasil

pertanian tersebut laku terjual semuanya. Ketiga korpus di atas

menjadi latar pemberitaan Kompas, dimana masyarakat Sebatik

memanfaatkan lahan pertanian di daerah perbatasan dan menjual

hasil bumi tersebut ke Tawau, untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kekecewaan masyarakat Miangas dan Marore akan hadirnya “Indonesia” di sana agak emosional, sebab sampai Indonesia merayakan kemerdekaan ke-64 rahun ini, belum ada seorang pun presiden yang berkunjung ke sana. “Kami rindu kunjungan presiden. Biar lihat rakyat perbatasan,” kata Betoel Dalope, warga Miangas.

(Korpus 110: Kompas, 15 Agustus 2009)

Kompas menggambarkan latar pemberitaan secara eksplisit,

bahwa kehidupan masyarakat Miangas-Marore benar-benar masih

jauh dari layak. Kekecewaan akan minimnya perhatian negara

Page 147: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

masih begitu kental. Meski kemerdekaan Indonesia telah berumur

64 tahun, namun kehidupan masyarakat Miangas-Marore masih

terbelakang. Mereka merasakan begitu mahalnya untuk bisa

sejahtera, padahal mereka juga bagian dari negara Indonesia yang

berhak memperoleh perhatian pemerintah.

Terletak di ujung timur wilayah republik ini, pelaku pendidikan di Merauke selalau ketinggalan menerima perkembangan informasi terbaru mengenai kebijakan pendidikan yang sentralistik. Contohnya, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diterapkan secara nasional, tetapi di Merauke baru gencar disosialisasikan, terutama di sekolah swasta.

(Korpus 111: Kompas, 19 Agustus 2009)

Bagi Hendrikus Kariwop, Ketua Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Merauke, yang menaungi 163 SD-perguruan tinggi di Merauke dan sekitarnya, kisah di atas membuatnya gundah dan optimistis.

(Korpus 112: Kompas, 19 Agustus 2009)

Gundah karena pada era otonomi sekoah, substansi dan proses pendidikan masih saja harus berformat sentralistik, termasuk kurikulum. Optimis karena di tengah keterbatasan fasilitas, guru tetap bersemangat untuk menjalankan tugas pembelajaran dengan segala daya upayanya.

(Korpus 113: Kompas, 19 Agustus 2009)

Selalu tertinggal, itulah yang dialami dunia pendidikan di

daerah perbatasan. Terletak di ujung timur Indonesia membuat

pendidikan di Merauke masih sulit untuk berkembang. Hal itu

dikarenakan oleh sifat kurikulum yang masih sentralistik dan

terlambatnya informasi dari pusat yang diterima oleh daerah

tersebut. Untuk membantu proses pembelajaran maka kreativitas-

kreativitas guru sangat diperlukan di tengah keterbatasan fasilitas,

sehingga cara-cara kontekstual sering dipakai para guru dalam

menyampaikan pengetahuan kepada muridnya. Hal ini

menunjukkan bagaimana negara belum begitu serius untuk

Page 148: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

memajukan pendidikan sebagai salah satu hak seluruh bangsa

Indonesia, tak terkecuali daerah perbatasan.

Mungkin, saat ini, emas boleh jadi adalah nadi kehidupan di Timika. Nyaris semua kumparan dinamika kehidupan masyarakat Timika berpusat padanya. Namun, emas pula yang telah membuat wajah tua Pius Nimaipouw, Kepala Suku Komoro yang tinggal di Ayuka, Mimika, mengeras.

(Korpus 114: Kompas, 21 Agustus 2009) Memang sebagai kompensasi atas persoalan itu, PT Freeport memberikan dana perwalian yang besarnya masing-masing 1 juta dolar AS per tahun kepada delapan kampung yang langsung terdampak, Ayuka adalah salah satunya. Namun, sayang, dana itu justru mengubah cara hidup warga Ayuka.

(Korpus 115: Kompas, 21 Agustus 2009)

Kegagapan masyarakat pribumi (istilah Dewan Adat Papua untuk mengartikan indigenous people) Papua memasuki kehidupan modern yang kompetitif dan materialistis menurut Kepala Pemerintahan Adat Papua (DAP) Fadel Alhamid terjadi secara menyeluruh di Papua. Alasannya, tidak pernah ada rekayasa sosial yang dilakukan untuk menyiapkan masyarakat pribumi masuk dalam sistem kehidupan modern.

(Korpus 116: Kompas, 21 Agustus 2009)

Kegagapan akan cara hidup yang modern dengan

tercukupinya kebutuhan materi dialami oleh sebagian besar

masyarakat Timika. Uang sebagai kompensasi dana perwalian dari

PTFI, yang selayaknya menjadi alat pemehuan kebutuhan, namun

karena belum siap menuju cara hidup modern yang lebih baik,

justru memunculkan permasalahan baru. Hal itu merupakan

kegagalan transformasi sosial, dimana pemerintah tidak optimal

sebagai mediator antara masyarakat pribumi dengan dunia modern.

Awal Agustus lalu, Konsul Jenderal Republik Demokratik Timor Leste di Kupang, Caetamo Gutteres, dalam suatu pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Bidang Keamanan Timor Leste Fransisco Gutteres di Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengungkapkan, sejak tahun 2002 hingga saat ini sudah ribuan warga eks Timor Timur yang minta dipulangkan ke Timor Leste. “Ekonomi keluarga jauh dari memadai. Menyekolahkan anak pun tak mampu,” demikian alasan pemohon.

(Korpus 117: Kompas, 21 Agustus 2009)

Page 149: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Warga eks Timor Timur yang kini mendiami perbatasan

NTT-Timor Leste, merasakan beban hidup yang kian berat. Jauh

dari kehidupan yang layak, kualitas pendidikan dan kesehatan yang

minim, membuat mereka putus asa. Sehingga mereka memohon

kepada Pemerintah untuk dipulangkan ke Timor Leste, dengan

harapan memiliki kehidupan yang lebih baik. Padahal secara

keadaulatan mereka menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang

menjadi tanggung jawab negara Indonesia. Oleh karena itu sudah

menjadi sebuah keharusan bagi pemerintah Indonesia untuk lebih

memperhatikan kesejahteraan masyarakat eks warga Timor Timur,

sehingga mereka bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dan

tidak putus asa.

c. 1.2. Detil

Penggunaan detil dalam tema ketiga rubrik “Nasionalisme

di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Suendi memakai lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” sebagai salah satu media mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah hutan. Semua murid di sekolah yang menempati salah satu ruangan rumah panggung Mentawai milik Aman Sabba itu dikumpulkan di satu ruangan meski umur mereka amat beragam, dari tujuh hingga belasan tahun. Meski dari sisi umur sebagian siswa sekolah itu sudah layak lulus sekolah dasar (SD), mereka umumnya masih sulit berbahasa Indonesia, juga menulis dan berhitung. Dengan demikian, materi harus diajarkan dalam bahasa Mentawai. Kesulitan memahami bahasa Indonesia membuat anak-anak tidak mudah bercakap dengan pendatang atau membaca buku sehingga pengetahuan dari luar sedikit sekali terserap.

(Korpus 118: Kompas, 11 Agustus 2009)

Detil dalam korpus di atas menjelaskan terkait kondisi

pendidikan yang masih terbelakang di pedalaman Siberut terjadi

karena ketidakmampuan para siswa untuk berbahasa Indonesia

Page 150: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

dengan baik dan benar. Sementara literatur-literatur dan sarana

pembelajaran yang ada, meski masih minim, sebagian besar

menggunakan bahasa Indonesia. Hal inilah mengakibatkan ilmu

pengetahuan yang bisa diserap oleh mereka sangat minim.

“Ini kehamilan saya ke-11. Sebenarnya saya sudah capek hamil. Tapi, bagaimana caranya agar tidak hamil?” tanya Bai Seggeilolo, warga Sangong, yang tengah mengandung delapan bulan. Anak nomor 10 Bai Seggeilolo berusia sekitar 1 tahun, seusia dengan cucu dari putra pertama Bai Seggeilolo. Sementara Bai Jetti, tetangga Bai Seggeilolo, hamil ke-10 kalinya lantaran sang suami masih mengharapkan tambahan anak laki-laki yang akan menjadi pewaris harta keluarga Mentawai. Dari sembilan kehamilannya terdahulu, bai Jetti mendapatkan dua anak laki-laki, tiga perempuan, dua meninggal semasa balita, dan dua kali keguguran.

(Korpus 119: Kompas, 11 Agustus 2009)

Keterbelakangan pendidikan tidak hanya dialami oleh

masyarakat di pedalaman Siberut, Mentawai, Sumatera Barat.

Pemahaman yang masih minim ditambah kurangnya tenaga medis

dan fasilitas kesehatan yang ada membuat kualitas kesehatan

masyarakat di daerah tersebut masih rendah. Hal itu yang dialami

oleh beberapa ibu yang ada di pedalaman Siberut. Mereka kesulitan

untuk mengatur kehamilan mereka lantaran pemahaman tentang

kehamilan yang sehat tidak mereka ketahui.

Sebagian besar produksi padi dijual ke Tawau karena harganya cukup tinggi Rp 4.760-Rp6.500 per kilogram. “Para petani di sana rela membeli beras lainnya yang lebih murah dengan harga Rp 3.000-Rp 4.000 per kilogram,” katanya. Untuk pisang, misalnya sehari saja pengiriman ke Tawau melalui satu tempat pengumpulan di terminal agrobisnis bisa, misalnya, mencapai 8 ton. Kakao mencapai 10 ton, durian mencapai 5 ton, dan cempedak 2 ton. Adapun harganya, kakao 4 sampai 6,5 ringgit atau Rp 11.200-Rp 18.200 per kilogram. Pisang satu tandan sekitar 4 ringgit (Rp 11.200) atau satu sisir seharga 70 sen (Rp 2.100). sedangkan kopi 6 ringgit (Rp 16.800) per kg. kelapa sawit 140 ringgit (Rp 392.000) per ton. Buah-buahan, seperti durian dan duku, dijual 3 ringgit (Rp 8.400) per kg.

(Korpus 120: Kompas, 14 Agustus 2009)

Page 151: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

“Kepastian pasar yang demikian tidak didapatkan kalau menjaul ke Tarakan atau Samarinda. Sebab, selain jaraknya jauh, ongkos angkutnya mahal, juga belum tentu terjual habis. Inilah keunggulan bertani di Sebatik,” tuturnya.

(Korpus 121: Kompas, 14 Agustus 2009)

Detil dalam korpus di atas menjelaskan alasan para petani

Sebatik masih menggantungkan proses jual-beli hasil bumi mereka

di Pasar Tawau, Malaysia. Selain kepastian pasar yang jelas

sehingga mereka bisa menjual semua hasil pertaniannya, harga jual

di pasar tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pasar-pasar yang

ada di Kaltim seperti Tarakan dan Samarinda, yang disediakan

pemerintah. Selain itu mahalnya biaya angkut ke Tarakan dan

Samarinda juga menjadi pertimbangan bagi para petani, sehingga

mereka lebih memilih menjual barang dagangan mereka ke pasar

Tawau.

Hibor Banerah, warga di sana, mengkritik sikap pemerintah yang melarang warga membawa bensin ataupun minyak tanah yang dibeli dari Manado dimuat di kapal-kapal perintis. Kebijakan itu dinilai tidak bijaksana. “Padahal kami membawa minyak tanah hanya 10 liter dipakai masuk,” tambahnya. Masyarakat Miangas dan Marore juga sangat merasakan beban hidup menyusul merosotnya pendapatan perikanan yang menjadi sumber hidup sebagian masyarakat. Itu karena harga BBM sangat tinggi. Di Miangas dan Marore harga bensin Rp 15.000 per liter dan minyak tanah Rp 10.000 per liter. Harga bensin paling murah Rp 8.000 dan bisa dinikmati Cuma seminggu setelah pasokan BBM datang saat perahu motong datang dari Melonguane. Di Melonguane sendiri harga bensin Rp 6.000 per liter. “Orang Jakarta yang uangnya banyak membeli bensin Rp 4.500, kami yang miskin justru membeli bensin Rp 15.000. Inikah keadilan pembangunan,” tambah Hibor.

(Korpus 122: Kompas, 15 Agustus 2009)

Bukan hanya kesulitan dalam mendapatkannya, tetapi harga

BBM di Miangas dan Marore juga tinggi dan sangat memberatkan

penduduk yang tinggal di dua pulau tersebut. Mereka tidak bisa

lepas dari BBM karena 80 persen penduduk di Miangas dan Marore

Page 152: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

berprofesi sebagai nelayan. Namun dengan harga BBM yang cukup

tinggi, penghasilan mereka tidak sebanding dengan biaya yang

dikeluarkan untuk melaut. Ketimpangan yang cukup besar memang

masih menjadi persoalan negeri ini, dimana mereka yang justru

mendapatkan fasilitas dan pembangunan infrastruktur publik lebih

baik, seperti di Pulau Jawa, lebih murah dan mudah untuk

memperoleh BBM. Sedangkan di Miangas dan Marore yang

notabene merupakan daerah terbelakang karena miskinnya fasilitas

dan infrastruktur publik, justru masyarakat di daerah tersebut harus

merasakan berat dan mahalnya memperoleh BBM, sekedar untuk

bisa memenuhi kebutuhan hidup. Seharusnya pemerintah bisa lebih

meratakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat

Indonesia, tak terkecuali bagi mereka yang hidup di perbatasan.

Hari itu, Senin, 3 Agustus 2009, siswa kelas VI SD Yos Sudarso, Kampung Kuper, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Papua, itu belajar materi pelajaran tetang transaksi jual beli. Supardi (41) tak ingin menjejali siswanya dengan bahan teks. Karena itu, ia mengajak muridnya ke pasar desa, tak jauh dari sekolah mereka. Sementara itu, murid-murid kelas V dengan riuh merubung sebuah sumur di halaman sekolah. Dari bibir tembok para siswa melongok mengamati timba yang ditarik ulur seorang murid. Di sekolah itu, timba, sumur, dan airnya adalah alat peraga untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya tentang gravitasi atau gaya tarik bumi. Adapun pasar tradisional yang mempertemukan beragam komunitas suku Marind-anim dan suku-suku pendatang adalah alat peraga Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk pelajaran Biologi, Yoseph Ngara, guru SMP di Erambu, mengarahkan siswanya bercocok tanam di halaman sekolah. Tanaman kacang-kacangan diharapkan membangun pemahaman siswa tentang perkecambahan, fotosintesis, dan pembuahan pada tumbuhan.

(Korpus 123: Kompas, 19 Agustus 2009)

Detil dalam korpus di atas berkisar tentang kreativitas para

guru di sekolah-sekolah di Merauke dalam memanfaatkan cara-cara

Page 153: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

kontekstual dalam mengajar. Di tengah keterbatasan sarana dan

fasilitas sekolah, tidak membuat para guru dan murid di beberapa

sekolah di Merauke putus semangat dalam belajar. Mereka

menggunakan cara-cara kontekstual dengan memanfaatkan kondisi

alam sekitar dan lingkungan yang ada untuk merangsang dan

membantu pemahaman siswa-siswa terkait mata pelajaran yang

diberikan.

Ia mencontohkan, peluang dari pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Sarmi ternyata tidak dapat ditangkap oleh masyarakat pribumi. Mereka justru menjual tanah di tepi jalan kepada pendatang. “Akhirnya, bukan masyarakat pribumi yang memetik manfaat terbesar dari jalan yang dibangun,” kata Alhamid. Sebaliknya, Alhamid mengatakan, kebijakan pembangunan dan investasi di Papua justru kerap memarjinalkan masyarakat pribumi. “Ketika pembukaan perkebunan sawit di Arso, Kabupaten Keerom, hutan sagu dibabat. Ketika hutan sagu dibabat, masyarakat pribumi harus makan beras. Beras harus dibeli sehingga masyarakat pribumi tiba-tiba membutuhkan uang. Tidak ada proses transformasi yang mendahului pembabatan hutan itu. Masyarakat pribumi diberikan pekerjaan di kebun sawit, padahal mereka peramu yang belum terbiasa bekerja. Mereka akhirnya dipecat, lalu bagaimana mereka akan bertahan?” Alhamid mempertanyakan.

(Korpus 124: Kompas, 19 Agustus 2009)

Detil dalam korus di atas menjelaskan tentang kegagapan

masyarakat pribumi Papua terhadap kehidupan modern yang

bertujuan untuk membangun kesejahteraan yang lebih baik.

Kegagapan itu terjadi karena tidak ada proses transformasi yang

baik dari pemerintah kepada masyarakat pribumi, sehingga

pembangunan dan investasi yang diperuntukkan untuk kemajuan

kesejahteraan masyarakat pribumi gagal terwujud. Pembangunan

infrastruktur publik dan pembukaan lahan untuk pertanian tidak

bisa dimanfaatkan secara maksimal lantaran hal itu di luar

Page 154: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

kebutuhan masyarakat pribumi, yang selama ini bertahan hidup

dengan cara meramu.

c. 1.3. Maksud

Penggunaan strategi maksud dalam tema ketiga rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Persoalan ini perlu penyelesaian sebaik-baiknya agar tidak menjadi masalah krusial natinya. Alasannya, kata Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Nunukan Syafaruddin, masalah pergeseran patok atau kasus Ambalat yang terjadi akhir-akhir ini bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Ini seperti menjadi lanjutan aksi Malaysia setelah merebut Sipadan dan Ligitan dari tangan Indonesia.

(Korpus 125: Kompas, 14 Agustus 2009) Dalam korpus di atas, strategi maksud Kompas menjelaskan

bahwasannya pemerintah perlu menyelesaikan dengan baik perihal

patok perbatasan, salah satunya Indonesia-Malaysia di Sebatik.

Selama ini masyarakat di Sebatik memanfaatkan lahan di

perbatasan tersebut untuk bertani, karena lahan tersebut tergolong

subur. Namun Malaysia sering melakukan klaim-klaim di daerah

perbatasan yang selama ini dimanfaatkan oleh petani Sebatik

tersebut. Seperti halnya kasus Ambalat, jika pemerintah Indonesia

masih buruk dalam menangani patok perbatasan, maka tidak

menutup kemungkinan daerah Sebatik juga bisa diambil Malaysia,

karena selama ini para petani Sebatik juga menggantungkan diri

dengan Malaysia dalam menjual hasil buminya.

Sonny dan Hendrikus mengkritik iklan layanan sekolah gratis yang gencar ditayangkan televisi sebagai informasi menyesatkan. Gratis yang dimaksudkan pemerintah adalah gratis terbatas, hanya pada aspek tertentu.

(Korpus 126: Kompas, 19 Agustus 2009)

Page 155: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Bagi sekolah-sekolah di Merauke, baik itu swasta maupun

negeri, adanya BOS dari pemerintah justru tidak mendukung proses

belajar-mengajar. Hal itu karena gratis yang dimaksudkan

pemerintah hanya pada hal-hal tertentu. Sedangkan hal yang

ditangkap masyarakat Merauke gratis tersebut mencakup semua

aspek. Seharusnya pemerintah bisa memberi informasi dengan jelas

sehingga tidak merugikan berbagai pihak, terlebih informasi

pendidikan.

Akan tetapi, pemerintah sepatutnya memprioritaskan penyelesaian masalah-masalah yang belum tertangani itu, terutama dalam kaitan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan masyarakat, serta kedaulatan negara.

(Korpus 127: Kompas, 21 Agustus 2009) Dalam korpus di atas, Kompas dengan jelas menjelaskan

prioritas yang harus diambil oleh pemerintah dalam menangani

permasalahan-permasalahan di daerah tapal batas Indonesia. Untuk

mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan

masyarakat, selian memacu pembangunan, pemerintah hendaknya

mengoptimalkan kinerja lembaga-lembaga pelayanan publik.

Sedangkan terkait permasalahan kedaulatan negara, pemerintah

juga harus tegas dalam menentukan batas-batas tersebut dengan

pembangunan patok-patok perbatasan serta melakukan pengawasan

yang lebih baik.

Page 156: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

c. 2. Sintaksis

Pengguaan elemen tintaksis Kompas pada tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi penggunaan bentuk

kalimat dan kata ganti.

c. 2.1. Bentuk Kalimat

Berikut penggunaan bentuk kalimat dalam teks dalam tema

ketiga rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas”:

“Baru satu bulan ini mereka bisa menyanyikan lagu tersebut. Sementara baru sebatas mampu menghafal syair dan belum mengerti maknanya,” ucap Suedi (24), pemuda Dusun Salappak, Siberut Selatan, yang mengajarkan lagu itu.

(Korpus 128: Kompas, 11 Agustus 2009)

Hendrikus, yang akrap disapa Romo Hengky, memandang pembelajaran kontekstual adalah formula jitu bagi anak Merauke.

(Korpus 129: Kompas, 19 Agustus 2009)

Sebagai veteran, Nayau rupanya tak lagi mendapat pensiun – sebagaimana nasib panglima Abio di Dusun Punti Tapou, Desa Nekan, Kecamatan Entikong.

(Korpus 130: Kompas, 13 Agustus 2009) Suatu waktu penduduk kekurangan pangan karena tak ada kapal yang berani masuk. Terpaksa warga mengonsumsi galuga, kelapa yang dikeringkan dimakan dengan daun ubi talas.

(Korpus 131: Kompas, 15 Agustus 2009)

Tapi, apa arti terminal jika warga tak bisa memasarkan hasil perkebunan dan perikanan.

(Korpus 132: Kompas, 15 Agustus 2009)

Tapi, sebagian besar masyarakat tetap harus mengambil air ke sumber air yang jauh.

(Korpus 133: Kompas, 18 Agustus 2009)

Yang membuat mereka khawatir justru adanya tindakan aparat Malaysia yang melancarkan klaim di beberapa areal pertanian milik warga Sebatik yang masuk wilayah negara tersebut.

(Korpus 134: Kompas, 14 Agustus 2009)

Tidak hanya itu, limpahan uang ternyata lebih banyak mengalir keluar dari Timika karena hampir 100 persen sektor ekonomi dikuasai pendatang.

(Korpus 135: Kompas, 21 Agustus 2009)

Page 157: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Pada Korpus 128 dan 129, Kompas menggunakan bentuk

kalimat aktif untuk menjelaskan kondisi pendidikan di daerah

perbatasan yang masih terbelakang. Stategi penggunaan kalimat

aktif tersebut memberi kesan bahwa mereka yang hidup di wilayah

aktif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan meski kondisi

pendidikan di daerah tersebut masih belum layak.

Selanjutnya pada korpus 130, 131, 132, dan 133, bentuk

kalimat aktif digunakan Kompas untuk menjelaskan kondisi

kesejahteraan masyarakat perbatasan yang masih jauh dari layak.

Masyarakat perbatasan tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya karena minimnya fasilitas pemenuhan

kebutuhan hidup dan keadaan alam yang kurang mendukung.

Sedangkan pada korpus 134 dan 135, bentuk kalimat aktif

digunakan Kompas untuk menjelaskan pihak-pihak yang bukan

merupakan masyarakat pribumi perbatasan yang mengusasai

daerah perbatasan. Hal itu memberikan kesan pihak luar berada di

atas, sedangkan masyarakat perbatasan berada di bawah atau

sebagai obyek.

Selain penggunaan bentuk kalimat aktif, Kompas juga

menggunakan bentuk kalimat pasif:

Kelimanya dihormati dan disegani karena jasa-jasa mereka. (Korpus 136: Kompas, 13 Agustus 2009)

Pada saat kasus Ambalat memanas Juni lalu, misalnya, beberapa warga Desa Sungai Pancang, Kecamatan Sebatik, semapat dikejutkan dengan pemasangan patok-patok kayu di areal persawahan seluas 290 hektar.

(Korpus 137: Kompas, 14 Agustus 2009)

Page 158: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Untuk mengambil kayu di hutan dilarang oleh pemerintah karena khawatir daerah itu tandus.

(Korpus 138: Kompas, 15 Agustus 2009)

Masyarakat perbatasan terkesan merupakan orang-orang yang pasrah pada keadaan. Mereka perlu terus dimotivasi untuk bangkit dan maju.

(Korpus 139: Kompas, 18 Agustus 2009)

Seperti diceritakan Petrus Naif (43) dan Tobias Bifel (47), dalam seminggu biasanya mereka hanya dua kali makan nasi.

(Korpus 140: Kompas, 19 Agustus 2009)

Hal itu diperparah oleh ketiadaan akulturasi antara masyarakat pribumi dan sistem nilai modern.

(Korpus 141: Kompas, 21 Agustus 2009) Buku pelajaran Bahasa Indonesia, Sains, dan Matematika yang mestinya digunakan taun 2008 baru tiba di sekolah itu awal Agustus 2009.

(Korpus 142: Kompas, 19 Agustus 2009)

Pada korpus 136, 137, 138, 139, 140, dan 141, bentuk

kalimat pasif yang digunakan Kompas memberi kesan penduduk

perbatasan yang serasa kecil, tak bisa berbuat banyak dalam

mewujudkan kesejahteraan hidup, dan memprihatinkan.

Sedangkan pada korpus 142, bentuk kalimat pasif

digunakan Kompas untuk menunjukkan pendidikan di wilayah

perbatasan yang masih tertinggal. Hal itu dengan sajian

pemberitaannya terkait penyediaan fasilitas pendidikan yang

terlambat didatangkan dari pemerintah pusat.

c. 2.2. Kata Ganti

Strategi penggunaan kata ganti Kompas hanya muncul

dalam satu sajian berita dengan pemakaian kata ganti “kami”.

“Kita berhenti dulu. Minum dululah, terik sekali,” ujar Nimus Mulyadi, Kepala Desa Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, yang memandu kami di perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar)-Serawak di Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Melenggang, Sanggau, Kalbar.

(Korpus 143: Kompas, 13 Agustus 2009)

Page 159: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Penggunaan kata ganti “kami” tersebut memberi kesan ada

jarak antara Kompas sebagai komunikator dengan khalayak.

Sehingga Kompas menjadi satu-satunya media yang mengamati

kehidupan masayarakat di tapal batas, kemudian menjelaskan

kepada khalayak melalui berita-beritanya.

c. 3. Leksikon

Strategi leksikon dalam tema kedua rubrik “Nasionalisme di

Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Pakaian dan tubuh mereka lusuh dan basah karena lumpur sungai, tetapi wajah berbedak debu jalanan.

(Korpus 144: Kompas, 13 Agustus 2009)

Orang-orang desa mencari nafkah ke sungai atau membakar hutan dengan hati ringan untuk bercocok tanam.

(Korpus 145: Kompas, 13 Agustus 2009) Padahal, beras yang dijual ke Tawau itu bukan padi yang baru dipanen, tetapi hasil panen tahun lalu. Ini memperlihatkan manajemen ketahanan pangan warga perbatasan juga berjalan baik.

(Korpus 146: Kompas, 14 Agustus 2009)

Sedangkan tiga kapal perintis yang disubsidi pemerintah untuk melayari pulau-pulau di kawasan perbatasan enggan masuk.

(Korpus 147: Kompas, 15 Agustus 2009)

Mereka hanya tahu bagaimana mengisi waktu untuk bertahap hidup. (Korpus 148: Kompas, 18 Agustus 2009)

Kepala SD Inpres Mopah Baru, LL Salamun, menggerutu karena buku-buku pelajaran kiriman Departemen Pendidikan Nasional tela tiba di sekolah.

(Korpus 149: Kompas, 19 Agustus 2009)

Hendrikus, yang akrap disapa Romo Hengky, memandang pembelajaran kontekstual adalah formula jitu bagi anak Merauke.

(Korpus 150: Kompas, 19 Agustus 2009)

Sebaliknya, Alhamid mengatakan, kebijakan pembangunan dan investasi di Papua justru kerap memarjinalkan masyarakat pribumi.

(Korpus 151: Kompas, 21 Agustus 2009)

Supardi (41) tak ingin menjejali siswanya dengan bahan teks. Karena itu, ia mengajak muridnya ke pasar desa, tak jauh dari sekolah mereka.

(Korpus 152: Kompas, 19 Agustus 2009)

Page 160: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Sonny dan Hendrikus mengkritik iklan layanan sekolah gratis yang gencar ditayangkan televisi sebagai informasi menyesatkan.

(Korpus 153: Kompas, 19 Agustus 2009)

Thomas Wamang, warga suku Amungme, meratapi kaummnya yang kini justru mendewakan uang.

(Korpus 154: Kompas, 21 Agustus 2009)

Sebenarnya, apa yang menyebabkan keterpurukan warga eks Timor Timur (kini Timor Leste) itu, dan adakah peluang mereka untuk maju di negeri ini?

(Korpus 156: Kompas, 21 Agustus 2009)

Pada korpus 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, dan 151,

strategi leksikon Kompas adalah untuk mengahaluskan makna. Kata

“berbedak” memberi kesan masyarakat perbatasan yang hidup serba

terbatas dan belum layak namun tetap menjalani kehidupan tersebut

dengan ikhlas. Kata “hati ringan” pada korpus 145 digunakan Kompas

untuk menjelaskan masyarakat perbatasan yang belum bisa berpikir

panjang cara bercocok tanam yang baik dan benar. Kata “manajemen

ketahanan pangan” memberi kesan masyarakat yang hidup di

perbatasan Sebatik sudah bisa berpikir maju dan modern sehingga

memiliki kehidupan yang jauh lebih baik. Pada korpus 147 dan 151,

penggunaan kata “enggan” dan “memarjinalkan” menunjukkan

Kompas secara halus mengkritik kebijakan-kebijakan pada pemerintah.

Pada korpus 148 kalimat “mengisi waktu bertahan hidup”

menjelaskan kehidupan masyarakat perbatasan khususnya bagi warga

eks Timor-Timur yang mendiami NTT, masih sangat memprihatinkan.

Selain kesejahteraan hidup yang belum layak, mereka juga belum bisa

berpikir maju. Sedangkan kata “menggeturu” pada korpus 149

memberi kesan bahwa pengajar di wilayah perbatasan sebagai sosok

Page 161: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

yang lemah, tidak bisa berbuat banyak dalam mengkritik kebijakan

pemerintah yang sebenarnya cukup merepotkan bagi perkembangan

dunia pendidikan di wilayah perbatasan. Untuk kata “formula jitu”

pada korpus 150 menunjukkan semangat dan kreativitas para tenaga

pengajar di wilayah perbatasan yang masih minim fasilitas dan sarana

penunjang pendidikan.

Selain penggunaan strategi leksikon yang bertujuan untuk

menghaluskan makna, Kompas juga menggunakan leksikon untuk

mengasarkan makna. Pada korpus 152, kata “tak ingin menjejali”

memberi kesan siswa sekolah di perbatasan masih tertinggal sehingga

dalam mengajar para guru tidak ingin terlalu banyak dalam

mengajarkan materi. Kata “informasi menyesatkan” menunjukkan

pemerintah salah dalam melakukan sosialisasi di dunia pendidikan.

Pada korpus 154 kata “mendewakan” memberi kesan penduduk Papua

di wilayah perbatasan yang tidak siap dengan cara hidup modern

sehingga salah menggunakan uang sebagai alat pemenuh kebutuahan.

Sedangkan kata “keterpurukan” menunjukkan banyak warga eks

Timor-Timur yang mendiami NTT jatuh miskin dan belum bisa

bangkit dari kemiskinan tersebut.

c. 4. Retoris

Pengguaan elemen retoris Kompas pada tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi grafis dan

metafora.

Page 162: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

c. 4.1. Grafis

Berikut strategi grafis yang tersaji dalam pemberitaan

Kompas:

Perikehidupan dan kondisi kampung halaman Panglima Abio (68) dan Panglima Nayau (82) boleh jadi mirip situasi dua patung “Sandung” yang kami temukan di pedalaman Kecamatan Melenggang.

(Korpus 157: Kompas, 13 Agustus 2009)

Namun, sebagai “pahlawan”, sebagai teladan yang sejak muda mengorbankan nasionalisme, keadaan mereka pahit dalam kenyataan hidup.

(Korpus 158: Kompas, 13 Agustus 2009)

Megawati mengatakan, faktor paling penting adalah meningkatkan peran manusianya dan paradigma bahwa perbatasan adalah halaman belakang dan wilayah pinggiran, harus dirubah menjadi “halaman depan Indonesia”.

(Korpus 159: Kompas, 15 Agustus 2009) Kekecewaan masyarakat Miangas dan Marore akan hadirnya “Indonesia” di sana akal emosional, sebab sampai Indonesia merayakan kemerdekaan ke-64 rahun ini, belum ada seorang pun presiden yang berkunjung ke sana.

(Korpus 160: Kompas, 15 Agustus 2009)

Dalam strategi grafisnya, Kompas menggunakan tanda (“)

untuk menandai kata-kata yang dianggap penting oleh Kompas.

Pada korpus 157 kata “Sandung” diartikan patung tua sepasang

burung enggang dan orang-orangan di bawahnya, yang panas

tersengat matahari. Kompas menggambarkan kehidupan

masyarakat di perbatasan Kalbar-Malaysia yang masih haus

kesejahteraan layaknya patung “Sandung” yang tersengat matahari.

Pada korpus 158 kata “pahlawan” ditandai Kompas karena ingin

menunjukkan bahwa Panglima Abio dan Panglima Nayau adalah

seorang pahlawan namun kehidupan mereka saat ini belum layak.

Hal itu dikarenakan sikap pemerintah dalam menjamin kedua

Page 163: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

pahlawan tersebut tidak sepadan dengan balas jasa yang mereka

berikan.

Selanjutnya pada korpus 159 , kalimat “halaman depan

Indonesia” memberikan arti bahwa wilayah perbatasan penting

untuk diperhatikan. Akan tetapi, untuk menambah pentingnya

pesan tersebut Kompas memberikan penandaan pada kalimat

tersebut. Kompas yang melakukan peliputan di wilayah perbatasan

melihat pemetintah belum optimal mewujudkan kesejahteraan di

wilayah perbatasan Indonesia, sehingga Kompas ingin

menunjukkan begitu pentingnya perhatian negara bagi wilayah

perbatasan.

c. 4.2. Metafora

Untuk strategi metafora, dalam tema ketiga rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas”, Kompas menyajikan 2 korpus.

“Hidup kami keras, mama…. Tais (tenunan) yang kami buat tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena itu, kami juga harus mencari pekerjaan lain, seperti mencari pekerjaan lain, seperti mencari kayu bakar untuk dijual atau membersihkan ladang orang lain agar mendapat upah dua,” kata mereka kompak.

(Korpus 161: Kompas, 18 Agustus 2009)

Mereka ibarat lilin tak kenal padam. (Korpus 162: Kompas, 19 Agustus 2009)

Pada korpus 161, penggunaan kiasan “hidup kami keras,

mama…” menjelaskan kehidupan masyarakat perbatasan masih

jauh dari layak. Sedangkan pada korpus162, penggunaan kiasan

“mereka ibarat lilin tak kenal padam” adalah penggambaran

Kompas akan semangat para pengajar di perbatasan Papua. Di

Page 164: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

tengah keterbatasan dan kebijakan pendidikan sentralistik yang

kurang mendukung perkembangan pendidikan di wilayah tersebut,

para guru pengajar secara kreatif memanfaatkan cara-cara

kontekstual untuk mendukung pemahaman para siswa.

4. Tema: Potensi Daerah yang Masih Minim Perhatian Negara

a. Analisis Struktur Makro

Dalam tema keempat ini, Kompas menyajikan tiga berita.

Menurut Jazali, hampir setiap minggu ada saja turis asing – biasanya dari Amerika dan Eropa – yang menginap 1-2 malam di uma. Ada dua daya tarik di situ: mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai yang eksotis serta menikmati aliran Sungai Butui nan jernih serta dikelilingi pasir dan bebatuan putih di depan uma.

(Korpus 163: Kompas, 20 Agustus 2009) Kehadirannya turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar. Di resor-resor itu turis berduit menikmati eksotisme Mentawai yang terdiri dari 213 pulau sekaligus untuk berselancar.

(Korpus 164: Kompas, 20 Agustus 2009)

Namun, berbagai keunggulan itu seolah belum mampu membuat negara untuk melihat Mentawai secara lebih serius. Fasilitas umum seperti kesehatan dan pendidikan di daerah kaya itu umumnya masih terbekalai. Aliran listrik dan jalan amat terbatas.

(Korpus165: Kompas, 20 Agustus 2009)

Potensi wisata yang dimiliki pedalaman Siberut, Mentawai,

Sumatera Barat, membuat banyak wisatawan asing sering berkunjung.

Namun eksotisme yang disuguhkan suku Mentawai beserta pemadangan

alam yang dimilikinya, belum bisa menggugah pemerintah untuk lebih

serius memperhatikan dan mengembangkan potensi pariwisata tersebut.

Padahal jika hal itu dikembangkan, banyak pihak yang diuntungkan.

Arti pentingnya adalah bahwa “secuil” Pulau Nipah yang tidak terlihat di dalam peta Indonesia itu memiliki nilai strategis di bidang pertahanan. Keberadaan pulau Nipah – yang hampir lenyap saat air laut pasang sebelum direklamasi – menunjukkan betapa penting pulau terluar sebagai titik batas wilayah NKRI, termasuk titik tolak perundingan batas wilayah.

(Korpus 166: Kompas, 20 Agustus 2009)

Page 165: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Menurut Jaya, pemerintah merencanakan mengembangkan tiga zona di Pulau Nipah, yaitu pertahanan, kegiatan ekonomi terbatas, dan konservasi.

(Korpus 167: Kompas, 20 Agustus 2009)

Sebagai salah satu pulau terluar di Indonesia, Pulau Nipah

merupakan salah satu simbol pertahanan di batas perairan Indonesia. Oleh

karena itu, sudah menjadi keharusan bagi negara untuk memperhatikan

pulau ini dan pulau-pulau lain di tapal batas perairan Indonesia, karena

pulau-pulau tersebut memiliki nilai strategis di bidang politik yaitu sebagai

penjaga kedaulatan wilayah NKRI. Selain sebagai simbol pertahanan di

batas perairan, Pulau Nipah juga memiliki nilai strategis lain yang bisa

dikembangkan, yaitu dari segi ekonomi dan konservasi.

Karena kondisi inilah para TKI ilegal yang dideportasi menjadi incaran PJTKI. Mereka dipekerjakan kembali di Sabah. Cara ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan harus mengongkosi pengiriman para calon TKI yang didatangkan seperti dari Nusa Tenggara, Jawa, dan Sulawesi.

(Korpus 168: Kompas, 20 Agustus 2009)

Di perbatasan Kaltim-Malaysia, potensi penghasilan devisa negara

melalui pengiriman TKI ke Malaysia cukup banyak, namun banyak juga

dari mereka merupakan TKI ilegal. Banyaknya TKI ilegal ini yang

kemudian difasilitasi dan dikirim kembali oleh PJTKI.

b. Analisis Superstruktur

Skematik berita-berita Kompas dalam tema keempat rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Tabel III.5 Skematik Tema Keempat

No. Edisi Judul Berita Skematik 1. Kompas,

11 Agustus 2009

Potensi Wisata Mentawai Mendandani Si Cantik Nan

Jenis berita features. Keberadaan lead untuk menggoda pembaca. Bagian awal berisi tentang kehadiran para turis asing untuk menikmati keesoktisan wisata di Butui, Mentawai. Dijelaskan pula tempat-tempat di

Page 166: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Eksotis… Butui yang mengundang kunjungan para wisatawan asing tersebut. Bagian ending mempertanyakan kehadiran pemerintah untuk lebih memperhatikan Butui yang memiliki potensi eksotis tersebut.

2. Kompas, 12 Agustus 2009

Pulau Nipah Simbol Pertahanan Negara Kepulauan

Jenis berita features. Lead berisi deskripsi tentang Pulau Nipah. Bagian awal dijelaskan keadaaan perairan di perbatasan Pulau Nipah dengan Singapura. Kemudian dijelaskan nilai strategis Pulau Nipah sebagai simbol pertahanan di wilayah perbatasan. Di bagian akhir berisi diskripsi peran negara untuk lebih memperhatikan pembangunan di pulau-pulau terluar Indonesia.

3. Kompas, 14 Agustus 2009

Nunukan, Kota “Daur Ulang” Untuk Penghasil Devisa

Jenis berita features. Gabungan beberapa lead menjadi awal feature ini. Dilanjutkan penjelasan kondisi para TKI ilegal yang dideportasi kemudian ditampung PJTKI di Nunukan. Para TKI tersebut kemudian akan dibantu PJTKI untuk melengkapi dokumen-dokumen agar bisa kembali bekerja sebagai TKI di Sabah. Kegiatan “daur ulang” TKI ilegal di Nunukan itu masih subur.

c. Analisis Struktur Mikro

c. 1. Semantik

Berikut analisis semantik yang terbagi dalam 3 elemen yaitu:

latar, detil, dan maksud.

c. 1.1. Latar

Penggunaan strategi latar dalam tema keempat rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Kehadiran wisatawan asing ini membuat Jazali memperoleh pemasukan yang lumayan karena setiap rombongan biasa memberinya uang sebelum pergi. Selain itu, juga membuatnya mampu sedikit berbahasa Indonesia, Inggris, dan berhitung.

(Korpus 169: Kompas, 11 Agustus 2009)

Page 167: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Potensi eksotis yang dimiliki pedalaman Siberut mampu

mengundang daya tarik turis asing untuk berkunjung ke tempat itu.

Bisa mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai dan menikmati

indahnya keindahan alam di Mentawai adalah alasan bagi para turis

menghabiskan waktu satu hingga dua hari untuk berwisata di Butui,

Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai,

Sumatera Barat. Dengan kehadiran para turis tersebut, masyarakat

Mentawai memperoleh pemasukan. Tidak hanya itu, para turis juga

mengajari mereka berbahasa Inggris, Indonesia, dan berhitung.

Dengan demikian, keduanya sama-sama diuntungkan. Hal inilah

yang menjadi latar pemberitaan Kompas, dimana potensi yang

dimiliki Mentawai yang jelas mendatangkan keuntungan

seharusnya mendapatkan perhatian dan dikembangkan pemerintah.

Pada 10 Maret 2009, Pemerintah RI dan Singapura menandatangani perjanjian batas wilayah laut di antara kedua negara untuk segmen barat. Perundingan untuk menyepakati batas laut di atas Pulau Nipah. (Kompas, 11/3).

(Korpus 170: Kompas, 12 Agustus 2009)

Kesepakatan itu memiliki arti penting bagi Indonesia. Apalagi Indonesia sudah diakui dunia internasional sebagai negara kepulauan (archipelagic state) melalui ratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982 dengan UU No 17/1985 tentang Pengesahan UNCLOS.

(Korpus 171: Kompas, 12 Agustus 2009)

Arti pentingnya adalah bahwa “secuil” Pulau Nipah yang tidak terlihat di dalam peta Indonesia itu memiliki nilai strategis di bidang pertahanan. Keberadaan pulau Nipah – yang hampir lenyap saat air laut pasang sebelum direklamasi – menunjukkan betapa penting pulau terluar sebagai titik batas wilayah NKRI, termasuk titik tolak perundingan batas wilayah.

(Korpus 172: Kompas, 12 Agustus 2009)

Page 168: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

Pulau Nipah menjadi salah satu pulau terluar Indonesia

yang bisa menjadi simbol pertahanan negara dalam menjaga

keutuhan negara. Dengan diakuinya Indonesia sebagai negara

kepulauan (archipelagic state) melalui ratifikasi UNCLOS tahun

1982 dengan UU N0. 17/1985 tentang Pengesahan UNCLOS, maka

Indonesia bisa menjadikan aturan itu sebagai dasar untuk lebih

memperhatikan pulau-pulau terluar Indonesia, karena pulau-pulau

tersebut sebagai penjaga kedaulatan NKRI. Oleh karena itu

perhatian konkret negara dalam mengurus pulau-pulau terluar perlu

diwujudkan.

Mereka mendata sebanyak-banyaknya TKI ilegal tersebut. Para petugas PJTKI itu menjadi penjamin untuk mereka yang terdata selama di Nunukan.

(Korpus 173: Kompas, 14 Agustus 2009)

Oleh orang-orang yang menjadi penjamin tadi, mereka dibawa ke rumah-rumah yang menjadi tempat penampungan. Dari proses inilah sebagian besar mereka kembali terlibat dalam “daur ulang” untuk bisa masuk lagi ke Sabah menjadi TKI lagi.

(Korpus 174: Kompas, 14 Agustus 2009)

Persoalan TKI ilegal memang cukup familiar bagi negara

ini. Hal tersebut juga dialami oleh Nunukan, Kalimantan Timur.

Persolaan TKI ilegal yang dideportasi dari Sabah, Malaysia, itulah

yang menjadi salah satu peluang PJTKI untuk memfasilitasi

mereka agar bisa bekerja lagi sebagai TKI secara ilegal. Fasilitas

tersebut seperti penampungan, pemberian pembekalan, dan

pengurusan surat-surat untuk kelengkapan TKI. Kegiataan itu lebih

menguntungkan bagi PJTKI karena tidak perlu mengeluarkan biaya

terlalu besar.

Page 169: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

c. 1.2. Detil

Penggunaan strategi latar dalam tema keempat rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Eksotisme ala Butui tersebut masih ditambah indahnya perjalanan untuk mencapainya, yaitu naik pompang – perahu kayu dengan mesin tempel – selama sekitar 4 jam dari Muara Siberut, ibu kota Kecamatan Siberut Selatan menuju Desa Madobag. Dari Madobag, berjalan kaki sekitar 1,5 jam melalui hutan untuk menuju uma.

(Korpus 175: Kompas, 11 Agustus 2009)

Kehadirannya turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar. Di resor-resor itu turis berduit menikmati eksotisme Mentawai yang terdiri dari 213 pulau sekaligus untuk berselancar. Ombak di kepulauan Mentawai – oleh berbagai organisasi selancar – merupakan terbaik ketiga sejagat setelah Hawaii dan Tahiti. Di Mentawai, selancar biasanya dilakukan di Pulau Nyangnyang, Karang Majat, Masilok, Botik, dan Mainuk. Puncak kunjungan wisatawan ada di bulan Juli dan Agustus. Saat itu ketinggian ombak di Mentawai mencapai 7 meter.

(Korpus 176: Kompas, 11 Agustus 2009)

Potensi wisata yang dimiliki Pulau Mentawai, Sumatera

Barat benar-benar mengundang kunjungan wisata mancanegara.

Selain ingin mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai yang

eksotis, Kompas memberi keterangan detil mengenai eksotisme

yang dimiliki Mentawai. Perjalanan menuju Butui – salah satu

daerah di pedalaman Mentawai yang masih kental dengan nuansa

kehidupan suku Mentawai – menjadi salah satu daya tarik

tersendiri. Daya tarik tersebut dimana perjalanan yang memakan

waktu kurang lebih 5,5 jam menaiki perahu pompang dan berjalan

kaki, disuguhi indahnya pemandangan hutan selama perjalanan.

Selain itu, eksotisme juga dimiliki oleh pantai-pantai di Pulau

Mentawai dengan suguhan ombak yang oleh berbagai organisasi

Page 170: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

selancar, mengkategorikan ombak di pantai-pantai Pulau Mentawai

menjadi terbaik ketiga setelah Hawaii dan Tahiti. Oleh sebab itu

daerah pantai di Mentawai bermunculan resor mewah untuk para

turis. Dengan beragamnya potensi eksotis yang dimiliki Pulau

Mentawai ini, seharusnya pemerintah lebih serius untuk

memperhatikan dan memajukan sektor pariwisata di daerah

tersebut, bukan membiarkan daerah tersebut berkembang sendiri

dengan dengan mengandalkan pengelolaan pihak asing.

Itulah yang menjadi alasan kuat mengapa Pulau Nipah direklamasi sejak 2004. Dari sekian banyak pulau terluar di Indonesia, hanya Pulau Nipah yang direklamasi secara besar-besaran. Pulau Nipah jadi simbol pertahanan di wilayah perbatasan. Direktur Rawa dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Jaya Murni mengungkapkan, biaya reklamasi Pulau Nipah sejak 2004 mencapai Rp 365 miliar. Menurut Jaya, pemerintah merencanakan mengembangkan tiga zona di Pulau Nipah, yaitu pertahanan, kegiatan ekonomi terbatas, dan konservasi. Untuk zona pertahanan, pemerintah tetap menempatkan Pos TNI AL dan dermaga TNI AL. untuk zona ekonomi, kemungkinan dibuat tempat transit kapal-kapal tanker untuk pengisian bahan bakar, air, dan kebutuhan pokok. Untuk zona konservasim ditanam tanaman bakau.

(Korpus 177: Kompas, 12 Agustus 2009)

Keberadaan Pulau Nipah di perairan perbatasan Indonesia-

Singapura memiliki nilai strategis secara politis. Hal itu karena

Pulau Nipah menjadi salah satu simbol pertahanan kedaulatan

Indonesia. Korpus 139 dan 140 tentang arti penting Pulau Nipah

tersebut, sehingga pemerintah secara besar-besaran mereklamasi

keberadaan pulau tersebut. Potensi Pulau Nipah juga tidak hanya

sebatas nilai strategis secara politis sebagai penjaga pertahanan

kedaulatan NKRI, melainkan juga bisa dikembangkan dari sektor

ekonomi dan konservasi. Oleh sebab itu rencana pemerintah untuk

Page 171: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

mengembangkan zona ekonomi terbatas dan konservarium di Pulau

Nipah sudah seharusnya segera diwujudkan.

c. 1.3. Maksud

Penggunaan strategi latar dalam tema keempat rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Negara perlu mengatur jangan sampai kekayaan alam ini jatuh ke tangan asing, antara lain membekali kemampuan masyarakat setempat mengelola kawasan mereka. Jika tidak, kekayaan alam Mentawai nan cantik ini sangat mungkin diserahkan pengelolaannya ke tangan asing.

(Korpus 178: Kompas, 11 Agustus 2009) Dalam korpus di atas, maksud dari pemberitaan Kompas

sangat jelas yaitu kehadiran pemerintah untuk mengatur kekayaan

alam Mentawai yang bisa dikembangkan dari sektor pariwisata.

Selama ini pembangunan pariwisata di Mentawai sudah didahului

oleh investor-investor asing dengan mendirikan beberapa resor

mewah di pantai-pantai yang ada di Mentawai. Jika pemerintah

tidak mengatur dan memanfaatkan dengan baik para investor asing

ini, maka tidak menutup kemungkinan pengelolaan pariwisata di

Mentawai akan dikuasai pihak asing.

c. 2. Sintaksis

Pengguaan elemen tintaksis Kompas pada tema kedua rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi penggunaan bentuk

kalimat dan koherensi.

c. 2.1. Bentuk Kalimat

Berikut penggunaan bentuk kalimat dalam teks Kompas:

Page 172: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Kehadirannya turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar.

(Korpus 179: Kompas, 11 Agustus 2009)

Dalam enam bulan terakhir, Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan mencatat sedikitnya 2.000 orang dipulangkan dari Sabah.

(Korpus 180: Kompas, 14 Agustus 2009)

Kedua korpus di atas menggunakan bentuk kalimat aktif.

Pada korpus 179, bentuk kalimat aktif tersebut untuk menunjukkan

pihak asing yang mengembangkan potensi pariwisata di Mentawai

di tengah minimnya perhatian negara. Hal itu untuk menguatkan

bahwa selama ini pemerintah masih membiarkan potensi wisata di

pedalaman Siberut dan justru mengandalkan pihak asing dalam

pengelolaannya. Padahal seharusnya pemerintah menjadi pengatur

pengelolaan pariwisata di wilayah itu agar nantinya tidak jatuh ke

tangan asing. Sedangkan Pada korpus 180, bentuk kalimat aktif

menjelaskan tugas pemerintah dalam mengurus permasalahan TKI

ilegal yang begitu besar di Indonesia.

Selain penggunaan bentuk kalimat aktif, Kompas juga

menggunakan bentuk kalimat pasif.

Sejumlah aset di daerah itu juga mulai dikelola orang asing, seperti resor mewah di sejumlah lokasi selancar.

(Korpus 181: Kompas, 11 Agustus 2009)

Saat diminta keluar satu per satu dari kapal, tidak ada kegembiraan di wajah para TKI ilegal tersebut. Yang ada hanyalah wajah-wajah kelelahan.

(Korpus 182: Kompas, 14 Agustus 2009)

Pada korpus 181, bentuk kalimat pasif menjelaskan daerah

Mentawai yang mulai dikuasai pihak asing. Penduduk setempat

tidak bisa mengembangkan potensi wisata tersebut dikarenakan

Page 173: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

minimnya pengetahuan dan modal dalam pengelolaannya.

Sedangkan perhatian pemerintah untuk mengembangkan potensi

wisata di daerah tersebut belum optimal sehingga yang terjadi

pihak asinglah yang banyak mengambil keuntungan. Sedangkan

pada korpus 182, bentuk kalimat pasif menjelaskan para TKI ilegal

yang terlibat berbagai masalah sehingga dideportasi ke Indonesia.

Penggunaan bentuk kalimat pasif untuk menambah kesan lemahnya

para TKI ilegal yang dideportasi seperti makna dari pemberitaan

Kompas, dimana tidak ada kegembiraan pada wajah para TKI

tersebut.

c. 2.2. Koherensi

Jenis koherensi yang digunakan Kompas pada tema

keempat adalah koherensi kondisional.

Eksotisme ala Butui tersebut masih ditambah indahnya perjalanan untuk mencapainya, yaitu naik pompang – perahu kayu dengan mesin tempel – selama sekitar 4 jam dari Muara Siberut, ibu kota Kecamatan Siberut Selatan menuju Desa Madobag. Dari Madobag, berjalan kaki sekitar 1,5 jam melalui hutan untuk menuju uma.

(Korpus 183: Kompas, 11 Agustus 2009)

Menurut Jaya, pemerintah merencanakan mengembangkan tiga zona di Pulau Nipah, yaitu pertahanan, kegiatan ekonomi terbatas, dan konservasi. Untuk zona pertahanan, pemerintah tetap menempatkan Pos TNI AL dan dermaga TNI AL. untuk zona ekonomi, kemungkinan dibuat tempat transit kapal-kapal tanker untuk pengisian bahan bakar, air, dan kebutuhan pokok. Untuk zona konservasim ditanam tanaman bakau.

(Korpus 184: Kompas, 12 Agustus 2009)

Dalam strategi koherensi kondisionalnya Kompas

menggunakan kata “yaitu” untuk menjelaskan potensi yang

dimiliki dua daerah perbatasan di Indonesia, yaitu Mentawai dan

Pulau Nipah.

Page 174: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

c. 3. Leksikon

Strategi leksikon dalam tema keempat rubrik “Nasionalisme di

Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Ada dua daya tarik di situ: mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai yang eksotis serta menikmati aliran Sungai Butui nan jernih serta dikelilingi pasir dan bebatuan putih di depan uma.

(Korpus 185: Kompas, 11 Agustus 2009)

Ombaik di kepulauan Mentawai – oleh berbagai organisasi selancar – merupakan terbaik ketiga sejagat setelah Hawaii dan Tahiti.

(Korpus 186: Kompas, 11 Agustus 2009)

Namun, pengurusan dokumen TKI di Nunukan sekarang melesu. (Korpus 187: Kompas, 14 Agustus 2009)

Kata “eksotis” pada korpus 185 digunakan Kompas untuk

menggambarkan kehidupan suku Mentawai yang masih memegang

teguh adat-istiadat dan budaya setempat, sehingga hal itu menjadi daya

tarik wisatawan untuk mengunjungi dan merasakan secara langsung

keseharian kehidupan suku Mentawai. Sedangkan pada korpus 186,

Kompas memilih kata “sejagat”. Hal itu memberi kesan lebih

menguatkan akan pesona alam yang dimiliki kepulauan Mentawai.

Untuk kata “melesu” pada korpus 187 memberi kesan TKI malas

dalam mengurus dokumen sebagai persyaratan TKI yang sah untuk

bekerja di Malaysia, akibatnya akan muncul lagi persoalan TKI ilegal.

c. 4. Retoris

Pengguaan elemen retoris Kompas pada tema keempat rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi grafis.

Page 175: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

c. 4.1. Grafis

Berikut strategi grafis yang tersaji dalam pemberitaan

Kompas:

“Tempat tidur itu untuk para turis. Mereka juga yang membelinya, juga barang lain seperti tas,” kata Aman Jazali, sikerei yang menghuni rumah adat tersebut. Sikerei adalah pemimpin upacara adat.

(Korpus 188: Kompas, 11 Agustus 2009) Pulau seluas sekitar 1,5 hektar saat air laut pasang ini sebelum direklamasi berupa karang saja, tidak berpenghuni, dan nyaris “tenggelam” bila air laut pasang.

(Korpus 189: Kompas, 12 Agustus 2009)

Arti pentingnya adalah bahwa “secuil” Pulau Nipah yang tidak terlihat di dalam peta Indonesia itu memiliki nilai strategis di bidang pertahanan.

(Korpus 190: Kompas, 12 Agustus 2009)

Hanya dalam hitungan satu jam, para TKI itu sudah “ludes” dari pelabuhan tersebut.

(Korpus 191: Kompas, 14 Agustus 2009)

Tidak heran kegiatan “daur ulang” TKI ilegal di Nunukan masih subur.

(Korpus 192: Kompas, 14 Agustus 2009)

Ada dua macam tanda yang digunakan Kompas untuk

menunjukkan strategi grafisnya, yaitu kata yang dicetak miring dan

penggunaan tanda (“). Pada korpus 188, kata “sikerei” dicetak

miring. “Sikerei” adalah pemimpin upacara adat. Selain Kompas

sudah memberikan pengertian pada kata tersebut, namun

penandaan pada kata tersebut memberi kesan untuk lebih

menunjukan eksotisme kehidupan suku Mentawai yang masih

menjunjung tingi adat-istiadat dan budaya setempat.

Sedangkan pada korpus 189, 190, 191, dan 192, Kompas

memakai tanda (“) dalam penggunaan strategi grafisnya. Kata

“tenggelam” dan “secuil” pada korpus 189 dan 190 memberikan

Page 176: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

kesan meski luas Pulau Nipah kecil tetapi menjadi hal penting

sebagai penjaga kedaulatan NKRI, sehingga dibuat agar pulau

tersebut jangan sampai tenggelam meski air laut pasang.

Sedangkan kata “ludes” menjelaskan bahwa pendataan PJTKI

terkait TKI ilegal yang dideportasi Malaysia berlangsung sangat

cepat dan segera ditampung untuk kemudian diberikan

pembekalan. Pada korpus 192 kata “daur ulang” digunakan

Kompas untuk menjelaskan kegiatan pengiriman TKI bermasalah

yang dideportasi setelah diberi pembekalan dan pengurusan

dokumen-dokumen yang sah sebagai TKI.

5. Tema: Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Infrasktruktur Publik

Yang Masih Minim

a. Analisis Struktur Makro

Dalam tema kelima ini, Kompas menyajikan empat berita.

Jangankan di kampung-kampung nelayan, infrastruktur pembangunan di Daik, ibu kota Kabupaten Lingga, saja masih jauh ketinggalan dibandingkan dengan kota-kota kecamatan di Pulau Jawa. Satu-satunya bangunan baru yang relatif bisa dikedepankan hanya kantor bupati. Itu pun sangat sederhana.

(Korpus 193: Kompas, 12 Agustus 2009)

…karakteristik realitas sosial kemasyarakatan berikut penanganan daerah perbatasan oleh pemerintah relatif sama. Tertinggal dan seperti ditinggalkan! Untuk kasus Kepulauan Riau, perasaan ditinggalkan dalam proses pembangunan itu kerap jadi isu yang bisa melemahkan sendi-sendi nasionalisme.

(Korpus 194: Kompas, 12 Agustus 2009)

Minimnya perhatian pemerintah dalam membangun sarana,

prasarana dan infrastruktur publik dapat meruntuhkan sendi-sendi

nasionalisme. Hal itu yang dialami masyarakat di Kepuluan Riau yang

berbatasan dengan Singapura. Kota Daik sebagai ibu kota Kabupaten

Page 177: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

Lingga, pembangunan sarana dan infrastruktur publik masih jauh

ketinggalaan jika dibandingkan kecamatan di Pulau Jawa.

Gagasan tentang keindonesiaan dibangun lewat simbol-simbol fisik. Di depan dermaga, Monumen Santiago – pahlawan setempat – yang beratnya lebih dari 1,5 ton sedang dibangun. Monumen yang rencananya akan diresmikan Panglima TNI ini akan menjadi tugu keempat setelah Tugu Perbatasan Negara yang diresmikan tahun 2008, Tugu BKRI yang ditandatangani LB Moerdani, dan sebuag tugu tak selesai yang disebut masyarakat Tugu Megawati. Masalahnya, pengembangan nasionalisme lewat simbol-simbol monumen, tetapi tanpa dibarengi perhatian terhadap realitas sehari-hari, justru menimbulkan ironi. Dan masyarakat merasakan ironi seperti itu.

(Korpus 195: Kompas, 15 Agustus 2009) Di Pulau Miangas, gagasan tentang nasionalisme dibangun melalui

simbol-simbol fisik dengan pembangunan beberapa monumen. Namun

pembangunan itu tidak dibarengi penyediaan sarana dan fasilitas publik

yang memadai sehingga menimbulkan ironi antara simbol nasionalisme

dengan realitas kehidupan yang ada.

Seluruh jalan di sini yang membangun tentara Amerika. Orang Jakarta hanya sekali kasih aspal, itu pun sepenggal (sepotong) saja dan sekarang sudah rusak,” kata Yahya Baba (51), warga Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara, 3 Agustus lalu.

(Korpus 196: Kompas, 15 Agustus 2009) Kondisi lebih parah saat menyusuri jalan Daruba-Berebere di Morotai Utara sepanjang 90 kilometer. Jalan beraspal hanya sampai Daeyo, sekitar 20 kilometer dari Daruba. Seterusnya jalan tanah dan perkerasan koral.

(Korpus 197: Kompas, 15 Agustus 2009) Jaringan jalan di Pulau Morotai sebagian besar berada di Daruba. Jalan beraspal hanya sekitar 55 kilometer dan kondisinya rusak. Jalan tanah sekitar 100 kilometer yang jika hujan becek dan licin.

(Korpus 198: Kompas, 15 Agustus 2009) Kondisi fasilitas publik di perbatasan Indonesia memang masih

jauh dari memadai. Hal ini dipertegas pemberitaan Kompas tentang

fasilitas jalan utama di Pulau Morotai yang rusak. Bahkan sebagian besar

Page 178: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

jalan utama yang ada di Morotai masih mengandalkan bekas peninggalan

para tentara Amerika dan minim perbaikan oleh pemerintah.

Mulai tahun 2002, Boven Digoel bersama Mappi dan Asmat lepas dari Merauke dan berdiri sendiri sebagai kabupaten otonomi. Namun, tujuh tahun pascapemekaran wilayah, perekonomian tiga kabupaten batu itu masih saja bergantung pada Merauke. Penyebabnya adalah lemahnya infrastruktur. Investasi yang mengalir masuk ke Merauke dan sekitarnya tidak diimbangi dengan penyediaan jalan penghubung antardaerah. Jadilah Merauke ibarat gula yang dirubung semut sendirian tanpa berupaya menebar gual ke daerah-daerah sekitarnya.

(Korpus 199: Kompas, 19 Agustus 2009)

Di ujung timur Indonesia, perbatasan Papua-Papua Niugini, hal

yang sama dialami daerah ini, yaitu lemahnya pembangunan infrastruktur.

Sehingga meskipun ada program pemekaran, tetap saja Boven Digoel,

Mappi, dan Asmat, masih bergantung dengan Merauke yang lebih maju.

Pemerintah seolah tidak paham investasi kunci dalam pembangunan

sehingga pembangunan yang dijalankan tidak bisa mendorong

pengembangan sektor lain. Hal itu ditunjukkan dengan belum memadainya

prasarana dan sarana perhubungan, dimana hal tersebut merupakan kunci

bagi pengembangan sektor lain.

b. Analisis Superstruktur

Berikut skematik berita-berita yang terdapat dalam tema kelima

rubrik “Nasionalime di Tapal Batas”:

Tabel III.6 Skematik Tema Kelima

No. Edisi Judul Berita Skematik 1. Kompas,

12 Agustus 2009

Tak Indonesia Hilang Di Hati…

Jenis berita features.Lead berisi kutipan lagu “Sri Mersing”. Bagian awal berisi pengalaman Leman yang menyayangkan daerahnya yang masih miskin tetapi sumber kekayaan alamanya disedot. Dilanjutkan penjelasan daerah Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura yang masih minim

Page 179: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

pembangunan infrastruktur publik. Di bagian akhir mempertanyakan sampai kapan mereka menunggu pembangunan itu sementara kualitas nasionalisme mereka untuk menjaga keutuhan NKRI masih terjaga.

2. Kompas, 15 Agustus 2009

Ironi Di Antara Simbol Dan Realitas

Jenis berita features. Lead menceritakan bagaimana perjalananan menuju Pulau Miangas. Kemudian dijelaskan keadaan kehidupan masyarakat Miangas yang sangat miskin prasarana dan fasilitas publik sebagai penunjang kesejahteraan. Dilanjutkan penjelasan gagasan keindonesiaan lewat simbol-simbol fisik yang tidak dibarengi perhatian terhadap realitas kehidupan keseharian masyarakat, dan itu menimbulkan ironi.

3. Kompas, 16 Agustus 2009

Pulau Morotai AS Membangun Jalan, RI Kasih Aspal Saja…

Jenis berita features. Lead memperkuat judul. Bagian awal menjelaskan keadaan jalan di Morotai yang sudah rusak tapi masih menjadi tumpuan utama sarana transportasi di pulau itu. Pembangunan infrastruktur untuk menunjang urat nadi ekonomi masyarakat masih sangat minim, padahal pulau ini juga memiliki beberapa potensi yang bisa dikembangkan. Pascapemekaran, Morotai kini ingin berusaha untuk berlari mengatasi ketertinggalan.

4. Kompas, 19 Agustus 2009

Mengharapkan Investasi Yang Berdamai

Jenis berita features. Lead menceritakan suasana Bandar Udara Mopah, Merauke. Bagian awal dipaparkan kerugian yang dialami para pedagang yang gagal terbang ke Boven Digoel. Dilanjutkan penjelasan daerah Boven Digoel yang merupakan daerah pemekaran namun masih bergantung dengan Merauke. Hal itu terjadi karena masih lemahnya infrastruktur publik. Di bagian akhir dipaparkan peluang Boven Digoel untuk maju dengan memanfaatkan investasi untuk pembangunan infrastruktur yang bisa disinergikan dengan keadaan alamnya.

Page 180: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

c. Analisis Struktur Mikro

c. 1. Semantik

Berikut analisis semantik yang terbagi dalam 3 elemen yaitu:

latar, detil, dan maksud.

c. 1.1. Latar

Penggunaan strategi latar dalam tema kelima rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Sentuhan pada kebutuhan masyarakat oleh pemerintah mereka rasakan kesannya setengah hati. Lihat saja, selama 2005-2008 ada 10 motor tempel dan 7 perahu motor diberikan pemerintah ke kawasan itu. Namun, semuanya teronggok – sebab tanpa suplai BBM secara rutin ke kepulauan itu. Ironis, atau yang begini sudah jatuh menjadi tragis? Tiga tangki minyak selalu kosong sejak dibangun setahun lalu. Demikian juga gudang Dolog (Depot Logistik) yang megah tetapi melompong sejak berdiri. Pasar yang dibangun tanpa melihat budaya barter masyarakat kini tinggal reruntuhan. Satu lagi tambahan ironi…

(Korpus 200: Kompas, 15 Agustus 2009)

Pulau Miangas merupakan pulau yang berada paling utara

di Indonesia. Kesejahteraan masyarakat di pulau ini masih jauh dari

layak. Pembangunan pemerintah masih hanya sebatas simbol-

simbol fisik dengan dalih nasionalisme. Pembangunan tersebut

tidak dibarengi pembangunan yang berfokus kepada kesejahteraan

rakyat. Korpus di atas menunjukkan latar pemberitaan Kompas,

dimana di Miangas infrastruktur dan fasilitas publik yang

seharusnya lebih diprioritaskan untuk menunjang kesejahteraan

masyarakat, penanganannya masih terbengkelai. Sehingga hal ini

menimbulkan ironi antara simbol dengan dalih nasionalisme dan

realitas kehidupan masyarakat Miangas yang masih belum layak.

Page 181: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

“Seperti inilah Morotai tidak banyak berubah sejak Indonesia merdeka, tetap miskin. Kami sering berpikir, kenapa dulu tidak ikut Amerika saja,” ujar Mirod bane (34), warga Morotai.

(Korpus 201: Kompas, 15 Agustus 2009)

Kondisi infrastruktur perhubungan yang sangat minim dan menghambat pertumbuhan ekonomi itu membuat masyarakat Morotai merasa dilupakan.

(Korpus 202: Kompas, 15 Agustus 2009) Dalam korpus di atas, latar Kompas menjelaskan tentang

keadaan masyarakat Morotai yang masih miskin dikarenakan

kondisi infrastruktur perhubungan yang ada sangat minim, bahkan

masih mengandalkan jalan koral peninggalan tentara Amerika.

Padahal ketersediaan infrastruktur perhubungan merupakan kunci

bagi pembangunan-pembangunan lain yang berfokus untuk

kesejahteraan masyarakat.

Hingga usia republik ini mencapai 64 tahun, Boven Digoel rupanya masih saja lekat dengan kesan angker. Dikelilingi hutan belantara serta rawa, sarang nyamuk malaria dan buaya, ungkapan “Boven Digoel” membuat bulu kuduk merinding.

(Korpus 203: Kompas, 19 Agustus 2009)

Kompas secara eksplisit menjelaskan kondisi alam Boven

Digoel yang masih sulit terjamah. Dengan kondisi semacam itu

maka sulit bagi Boven Digoel untuk lepas dari Merauke, sebagai

salah satu daerah pemekaran. Hal itu dikarenakan lemahnya

infrastruktur perhubungan yang ada sehingga Digoel sebagai salah

satu kabupaten yang memiliki otonomi daerah, masih kesulitan

mengembangkan pembangunan.

c. 1.2. Detil

Penggunaan strategi latar dalam tema kelima rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Page 182: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Kota Daik tak ubahnya seperti pedukuhan di Jawa. Hanya berupa kumpulan rumah panggung di atas rawa. Tak ada kendaraan angkutan umum kecuali ojek sepeda motor. Tak ada tempat belanja kecuali warung-warung kecil di pinggir jalan. Rumah makan hanya kedai kecil. Penginapan pun amat bersahaja dengan bonus penerangan listrik yang kerap mati tiba-tiba.

(Korpus 204: Kompas, 12 Agustus 2009)

Korpus 138 memberikan keterangan detil terkait keadaan

kota Daik belum seperti kota-kota kabupaten di Pulau Jawa,

dimana setidaknya fasilitas dan infrastruktur publik sudah

memadai. Ini menunjukkan bahwa pembangunan fasilitas dan

infrastruktur publik di Indonesia belum merata, masih didominasi

di daerah tertentu.

Jalanan berlapis aspal tipis itu sudah berhubung di sana-sini menyingkap tatanan koral di bawahnya. Jika ada mobil atau motor yang melaju, debu putih mengepul memerihkan mata dan menyesakkan napas. Kendaraan pun sering harus zig-zag menghindari lubang-lubang menganga.

(Korpus 205: Kompas, 15 Agustus 2009)

Saat masih menjadi bagian Kabupaten Halmahera Utara, dana dari pemerintah pusat hanya cukup untuk membangun 2 kilometer jalan aspal per tahun. Jika kondisi itu terus bertahan, paling tidak butuh 100 tahun membangun jalan lingkar Morotai sepanjang 287 kilometer.

(Korpus 206: Kompas, 15 Agustus 2009) Dari kedua korpus di atas, detil menjelaskan kerusakan

jalan di Morotai yang cukup parah dan miskin penanganan dari

pemerintah. Bahkan ketika Morotai belum berdiri sendiri sebagai

sebuah kabupaten, pembangunan infrastruktur perbuhungan

memakan waktu yang lama, lebih dari 100 tahun. Hal ini jelas

menunjukkan lemahnya perhatian pemerintah dalam membangun

dan memperbaiki infrastruktur publik.

Berharap pada jalan darat adalah mustahil. Jalan darat poros Merauke-Tanah Merah sepanjang 600 km lebih identik sebagai kubangan kerbau ketimbang jalan raya. Tanah lempung berwarna kuning kemerah-

Page 183: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

merahan itu umumnya belum dilapisi aspal dan pengerasan. Setiap hujan turun tak kenal musim, tanah tersebut langsung membubur. Berharap pada angkutan sungai juga tidak mungkin. Nyaris tak ada pengusaha angkutan sungai tertarik menyediakan moda transportasi pada Sungai Digoel, Moro, dan Biran. Padahal, ketika sungai yang bermuara di Laut Arafuru itu lebarnya 100-120 meter, mirip sungai-sungai di Kalimantan.

(Korpus 207: Kompas, 19 Agustus 2009) Detil dalam korpus menjelaskan sarana perhubungan baik

itu darat maupun sungai yang cukup memprihatinkan. Padahal

tidak ada cara lain bagi masyarakat di kawasan perbatasan timur

Indonesia tersebut agar bisa menuju Merauke, untuk melakukan

kegiatan makro dan mikro ekonomi guna memenuhi kebutuhan

hidup. Dengan kondisi infrastruktur yang masih buruk tersebut,

sulit bagi masyarakat memperoleh kehidupan yang layak.

c. 1.3. Maksud

Penggunaan strategi maksud dalam tema kelima rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Ekonom dari Universitas Negeri Musamus Merauke, Frederikus Gebze, mengingatkan perlunya pola investasi yang berdamai dengan komunitas dan alam. Memberikan manfaat bagi pihak luar, tetapi tidak menghancurkan tatanan masyarakat lokal, termasuk kearifan ekologi yang dijunjung turun-temurun.

(Korpus 208: Kompas, 19 Agustus 2009)

Dengan karakter alam yang sulit terjamah, dan tatanan

kehidupan masyarakat pribumi yang masih menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, maka hal yang dilakukan

pemerintah adalah menjadi mediator yang baik dalam menentukan

arah pembangunan di kawasan perbatasan timur Indonesia. Melalui

korpus di atas, strategi maksud pemberitaan Kompas menjelaskan

perlunya pola investasi yang bisa bersinergi dengan kondisi alam

Page 184: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

dan tata kehidupan masyarakat pribumi di perbatasan Papua-Papua

Niugini. Sehingga semua pihak yang terlibat dalam pembangunan

infrastruktur dan sarana publik tersebut sama-sama diuntungkan.

c. 2. Sintaksis

Pengguaan elemen tintaksis Kompas pada tema kelima rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi penggunaan bentuk

kalimat.

c. 2.1. Bentuk Kalimat

Berikut penggunaan bentuk kalimat dalam teks Kompas:

Tidak ada perahu motor yang berani mengangkut BBM karena jarak dengan pusat kecamatan tetangga, Nanusa, sekitar 232 kilometer, sementara tinggi gelombang bisa mencapai 7 meter.

(Korpus 209: Kompas, 15 Agustus 2009)

Jika kondisi itu terus bertahan, paling tidak butuh 100 tahun membangun jalan lingkar Morotai sepanjang 287 kilometer.

(Korpus 210: Kompas, 16 Agustus 2009)

Pengangkutan dari Merauke ke daerah sekitarnya belakangan lebih banyak mengandalkan pesawat kecil berkapasitas 12 orang yang sangat rentan terhadap cuaca.

(Korpus 211: Kompas, 19 Agustus 2009)

Lihatlah kehidupan masyarakat di Pulau Singkep yang kehilangan darah segarnya setelah kekayaan perut bumi mereka (baca: timah) disedot habis, lalu ditinggalkan.

(Korpus 212: Kompas, 12 Agustus 2009)

“Kami, masyarakat Miangas, mau percaya sama siapa lagi kalau terus dibohongi pemerintah,” kata Gusti Papea.

(Korpus 213: Kompas, 15 Agustus 2009) Investasi yang mengalir masuk ke Merauke dan sekitarnya tidak diimbangi dengan penyediaan jalan penghubung antardaerah.

(Korpus 214: Kompas, 19 Agustus 2009) Pada korpus 209, 210, dan 211 Kompas menggunakan

bentuk kalimat aktif. Penggunaan kata “mengangkut” dan

“membangun” memberi kesan pemerintah berada di atas (aktif)

Page 185: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

dalam penyediaan dan perbaikan fasilitas publik, meski yang

dilakukan pemerintah terkait dua hal tersebut belum optimal.

Sedangkan kata “mengandalkan” pada korpus 211 menjelaskan

penduduk Merauke yang masih bergantung pada transportasi udara

tanpa ada pembangunan untuk sarana transportasi lain.

Sedangkan pada korpus 212, 213, dan 214 bentuk kalimat

yang digunakan Kompas adalah bentuk pasif. Penggunaan kata

“disedot” dan “ditinggalkan” pada korpus 212 memberi kesan

wilayah perbatasan yang hanya menjadi obyek yang

menguntungkan pihak tertentu tanpa ada timbal balik pada wilayah

perbatasan tersebut. Sementara kata “dibihongi” pada korpus 213

menunjukkan penduduk perbatasan yang tidak bisa berbuat apa-apa

akan perlakuan pemerintah yang hanya sebatas janji-janji dalam

melakukan pembangunan dan penyediaan infrastruktur di daerah

perbatasan seperti di Pulau Miangas. Pada korpus 214, kata “tidak

diimbangi” dipakai Kompas untuk menguatkan pembanguan

infrastruktur di wilayah Merauke dan sekitarnya yang tidak paham

investasi kunci, sehingga pembangunan infrastruktur tersebut tidak

bisa menjadi pemicu pembangunan di bidang lain.

c. 3. Leksikon

Strategi leksikon dalam tema kelima rubrik “Nasionalisme di

Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Penginapan pun amat bersahaja dengan bonus penerangan listrik yang kerap mati tiba-tiba.

(Korpus 215: Kompas, 12 Agustus 2009)

Page 186: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Akan tetapi, posisi masyarakat lokal selalu di pinggiran: sekadar jadi penonton!

(Korpus 216: Kompas, 12 Agustus 2009) Sentuhan pada kebutuhan masyarakat oleh pemerintah mereka rasakan kesannya setengah hati.

(Korpus 217: Kompas, 15 Agustus 2009)

Jalan darat poros Merauke-Tanah Merah sepanjang 600 km lebih identik sebagai kubangan kerbau ketimbang jalan raya.

(Korpus 218: Kompas, 19 Agustus 2009) Ekonom dari Universitas Negeri Musamus Merauke, Frederikus Gebze, mengingatkan perlunya pola investasi yang berdamai dengan komunitas dan alam.

(Korpus 219: Kompas, 19 Agustus 2009)

Pada korpus 215, Kompas memilih kata “bersahaja”. Hal itu

untuk menguatkan kesederhanaan pembangunan di kota Daik yang

merupakan ibu kota Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Kata “di

pinggiran: sekedar menjadi penonton” menjelaskan penduduk

perbatasan di Kepulauan Riau kehilangan wilayah-wilayah akibat

kebijakan pemerintah yang menetapkan beberapa wilayah di kepulauan

itu sebagai kawasan industri. Kebijakan tersebut tanpa dibarengi

penyediaan dan pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan

penduduk setempat. Pada korpus 217, kata “setengah hati” dipakai

Kompas untuk menunjukkan penyediaan fasilitas dan infrastruktur

publik oleh pemerintah belum optimal. Hal itu ditunjukkan dengan

tidak adanya suplai BBM rutin di Pulau Miangas. Sedangkan kata

“kubangan kerbau” pada korpus 218 menjelaskan tidak adanya

perbaikan jalan – di pedalaman Merauke – yang dilakukan pemerintah.

Untuk kata “pola investasi yang berdamai” menjelaskan bahwa

hendaknya pemerintah melakukan pembangunan di wilayah Merauke

Page 187: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

dengan mempertimbangkan kehidupan masyarakat pribumi dan

keadaan alam. Sehingga pembangunan itu tidak hanya menguntungkan

pihak investor tetapi juga dirasakan masyarakat lokal setempat.

c. 4. Retoris

Pengguaan elemen retoris Kompas pada tema kelima rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi grafis dan

metafora.

c. 4.1. Grafis

Dalam strategi grafisnya, Kompas memakai tanda (“) dan

kata yang dicetak miring untuk menadai bagian-bagian yang

dianggap Kompas penting.

Akhirnya, cara satu-satunya adalah dengan menyembunyikan jeriken minyak ke koper, dibungkus dengan baju-baju. Bensin dan minyak tanah “selundupan” itu dijual dengan harga Ep 15.000 dan Rp 12.000 per liter.

(Korpus 220: Kompas, 15 Agustus 2009)

Setelah Amerika dan Jenderal Mac Arthur membangun hingga meninggalkan kenangan indah di Morotai seharusnya penguasa di Jakarta tak hanya melabur aspal di jalan yang dibangun para Saebees.

(Korpus 221: Kompas, 16 Agustus 2009)

Pada korpus 220 kata “selundupan” diberi tanda oleh

Kompas. Kompas ingin menjelaskan bahwa masyarakat Miangas

terpaksa melakukan hal tersebut karena memang tidak ada pilihan

lain agar bisa membawa BBM untuk memenuhi kebutuhan hidup

mereka. Sedangkan kata “saebes” pada korpus 221, penandaan

Kompas memberi kesan bahwa jalan-jalan utama di wilayah

Morotai masih mengandalkan peninggalan tentara Amerika

Page 188: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

(saebees) dan minim perbaikan pemerintah apalagi pembangunan

jalan baru.

c. 4.2. Metafora

Untuk strategi metafora, dalam tema kelima rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas”, Kompas menyajikan 2 korpus.

Meski diperlakukan pemerintah pusat tak ubahnya sekadar “properti”, di luar urusan ekonomi yang terkait langsung dengan persoalan hidup sehari-hari, rasa kebangsaan masyarakat di daerah ini tak pernah surut.

(Korpus 222: Kompas, 12 Agustus 2009)

Meminjam gaya ungkap Hang Tuah ketika mengobarkan semangat “tak Melayu hilang di Bumi” pada masa silam, masyarakat Kepulauan Riau sekarang pun masih bisa berkata lantang: tak Indonesia hilang di hati! Tapi sampai kapan?

(Korpus 223: Kompas, 12 Agustus 2009)

Pada korpus 222, kiasan yang disajikan Kompas

menjelaskan masyarakat Kepulauan Riau yang hanya sebagai

penonton kebijakan pemerintah yang menetapkan beberapa wilayah

di Kepulauan tersebut menjadi kawasan industri, tanpa ada

pembangungan dan penyediaan infrastruktur publik yang bertujuan

untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Sedangkan

pada korpus 223, kiasan yang digunakan Kompas menjelaskan

bahwasanya meski perhatian yang diberikan pemerintah kepada

masyarakat perbatasan masih minim terkait penyediaan dan

pembanguan sarana dan infrastruktur publik, namun rasa

kebangsaan masyarakat perbatasan tersebut tidak pernah luntur.

Page 189: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Munculnya rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” di harian Kompas edisi

10 Agustus 2009 sampai dengan 21 Agustus 2009, yang menjadi kajian dalam

penelitian ini menunjukkan kecenderungan Kompas, sebagai Komunikator,

mempunyai perhatian khusus terhadap permasalahan di tapal batas Indonesia.

Dengan memanfaatkan momentum kemerdekaan, Kompas melontarkan wacana

nasionalisme melalui pemberitaan-pemberitaan yang menyorot keadaan-keadaan

di tapal batas Indonesia.

Hasil analisis dalam penelitian ini mendapati adanya wacana yang

digambarkan Kompas terkait nasionalisme yaitu: rasa nasionalisme di daerah-

daerah perbatasan Indonesia yang kian terkikis dan terancam hilang sebagai

bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan

keadailan sosial sebagai cara untuk mewujudkan dan menjaga rasa nasionalisme,

minim atau bahkan belum dirasakan masyarakat perbatasan Indonesia.

Persoalan-persolaan yang dialami wilayah perbatasan sebagai wujud belum

adanya demokrasi dan keadilan sosial tersebut di antaranya: daerah tapal batas

Indonesia yang dituntut mandiri tanpa kehadiran serius dari negara; stigmatisasi

dan ketakutan yang dirasakan masyarakat di daerah tapal batas Indonesia; kondisi

pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di tapal batas Indonesia;

Page 190: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

potensi daerah yang masih minim perhatian negara; dan pembangunan prasarana,

sarana, dan infrastruktur publik yang masih minim.

Melalui wacana tersebut Kompas ingin menyampaikan pesan kepada

pemerintah yang memiliki posisi ideal dalam mewujudkan nasionalisme secara

utuh di Indonesia, tak terkecuali di wilayah perbatasan. Kompas menyampaikan

bahwa tugas negara dalam mewujudkan nasionalisme yang utuh dan menyeluruh

masih berat, hal itu ditandai dengan berbagai persoalan yang terjadi di tapal batas

Indonesia dan belum ada penyelesaian yang nyata.

Sebagai media yang lekat dengan humanisme, Kompas menyajikan

pemberitaan-pemberitaan terkait kondisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan

masyarakat di wilayah perbatasan yang masih memprihatinkan. Kompas secara

intens memunculkan berita-berita terkait persoalan tersebut. Melalui pemberitaan-

pemberitaan tersebut, Kompas telah melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme dan

fungsi pers sebagai kontrol sosial dan tanggung jawab sosial. Dengan begitu, baik

pemerintah maupun masyarakat luas akan memperoleh informasi dan bahan

diskusi sehingga bisa memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan

persoalan yang ada, dalam hal ini persoalan-persoalan di wilayah perbatasan

Indonesia.

B. SARAN

Penelitian ini hanya berfokus dari penafsiran level teks pada rubrik

“Nasionalisme di Tapal Batas” di harian Kompas dengan menerapkan metode

analasis wacana model van Dijk. Dalam analisisnya, peneliti menemukan

Page 191: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

berbagai wacana terkait persoalan di wilayah perbatasan yang perlu mendapat

perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat. Dari hasil analisis yang telah

disimpulkan di atas, maka peneliti memiliki beberapa saran. Pertama, penelitian

ini hanya sebatas meneliti dari level teks sehingga banyak unsur subyektifitas dari

peneliti. Orang lain sangat dimungkinkan mempunyai penafsiran dan interpretasi

yang berbeda dalam memhami teks ini. Oleh karena itu, bagi peneliti lain yang

ingin melakukan penelitian serupa, dapat mengembangkan penelitian ini dengan

menggunakan metode Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis) yang

melihat penekanan konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan

reproduksi makna. Kedua, adanya visi, misi, dan kebijakan lain sebagai pijakan

dasar sebuah media, menjadikan media tersebut mengusung wacana tertentu

terkait berita yang disajikan. Oleh karena itu hendaknya media tetap berpegang

teguh pada kaidah jurnalistik sehingga pemberitaan yang disajikan berimbang dan

tetap faktual. Ketiga, berbagai persoalan di tapal batas yang belum mendapat

perhatian dari pemerintah dan masyarakat luas seperti yang diberitakan oleh

Kompas hendaknya menjadi pertimbangan bagi pemerintah bersama masyarakat

untuk lebih memperhatikan dan ikut andil menyelesaikan persoalan-persoalan di

daerah tapal batas Indonesia.

Page 192: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alex Sobur. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Anderson, Benedict. 2008. Imagined Communities Komunitas-Komunitas

Terbayang (alih bahasa Omi Intan Naomi). Yogyakarta: INSIST Press.

AS Haris Sumadiria. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Badri Yatim. 1999. Seokarno, Islam, dan Nasionalisme. Jakarta: Logos Wacana

Ilmu

Brown, Gillian dan George Yule. 1983. Discourse Analysis. Cambridge:

Cambridge University Press.

Dance Palit dkk (ed.). 1999. Dinamika Nasionalisme Indonesia. Salatiga: Yayasan

Bina Darma (YBD).

Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Eriyanto. 2005. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LkiS.

FX Koesworo dkk. 1994. Di Balik Kuli Tinta. Surakarta: Sebelas Maret

Unibersity Press dan Yayasan Pusataka Nusantara.

Ibnu Hamad. 2010. Komunikasi Sebagai Wacana, Jakarta: LaToFi.

Kovach, Bill dan Tom Rosential. 2004. Elemen-Elemen Jurnalisme. Jakarta:

Institut Studi Arus Informasi.

Mursito BM. 2006. Memahami Institusi Media Sebuah Pengantar. Surakarta:

Lindu Pustaka dan SPIKOM.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS.

Septian Santana. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Page 193: PERS DAN WACANA NASIONALISME - core.ac.uk · bagian dari keutuhan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan Hal tersebut dikarenakan demokrasi dan keadailan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Sugiyanto. 2004. Analisis Statistik Sosial. Malang: Bayumedia Publishing.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Sularto (ed.). 2001. Humanisme dan Kebebasan Pers: Menyambut 70 Tahun

Jakob Oetama. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2009. Batas Wilayah Negara Indonesia Dimensi,

Permasalahan, dan Strategi Penanganan Sebuah Tinjauan Empiris dan

Yuridis. Yogyakarta: Gaya Media.

Tim. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Yakob Utama. 1987. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Jurnal

Coe, Kevin dan Rico Neumann. 2011. Finding Foreigners in American National

Identity: Presidential Discourse, People, and the International

Community. International Journal of Communication 5 (2011), 819–840.

Murray, John. 2011. Nationalism, Patriotism, and New Subjects of Ideological

Hegemony. Journal of Philosophy: A Cross Disciplinary Inquiry 6.14

(2011): 30+. Gale Education, Religion and Humanities Lite Package.

Skripsi:

Muhammad Syofri Kurniawan. 2006. Representasi Visi Surat Kabar Dalam Foto

Jurnalistik: Studi Analisis Wacana Tentang Pendidikan sebagai

Representasi Visi Surat Kabar Harian Kompas dalam Foto Bencana Alam

Pergantian Tahun 2007/2008 di Jawa Tengah. Surakarta: Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

Laporan Magang:

Bagus Sandi Tratama, 2007. Penyusunan Berita dalam Aktivitas Jurnalisme di

Harian Umum Kompas Biro Jawa Tengah. Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

Makalah:

Ibnu Hamad. Perkembangan Analisis Wacana dalam Ilmu Komunikasi: Sebuah

Telaah Ringkas. Universitas Indonesia.