Top Banner
REFERENSI Heat transfer JP HOLMAN Intoduction to heat transfer FRANK. P INCROPERA. Prinsip-prinsip perpindahan panas FRANK KREAT Concention heat transfer ANDRIAN BEJAN Heat transfer BAYLEY OVEN TURNER Conection heat trnsfer VEDAT S ARPACI
28

Perpindahan panas konveks ibaru

Jul 21, 2015

Download

Automotive

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perpindahan panas konveks ibaru

REFERENSI

Heat transfer JP HOLMANIntoduction to heat transfer FRANK. P INCROPERA.Prinsip-prinsip perpindahan panas FRANK KREATConcention heat transfer ANDRIAN BEJANHeat transfer BAYLEY OVEN TURNERConection heat trnsfer VEDAT S ARPACI

Page 2: Perpindahan panas konveks ibaru

KALOR /PANAS (HEAT)

• Kalor adalah energi panas zat yang dapatberpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.

Page 3: Perpindahan panas konveks ibaru

PERPINDAHAN PANAS ( HEAT TRANSFER )

Proses perpindahan panas ada 3 cara yaitu :

• konduksi

• konveksi

• radiasi

Page 4: Perpindahan panas konveks ibaru

• Perpindahan panas melalui molekul zat yang salingbersinggungan ( padat, cair dan gas ) dan mempunyaibeda dimana zat padat, cair atau gas dalam keadaandiam disebut perpindahan panas konduksi.

• Perpindahan panas aliran fludia ( cair atau gas ) dari atauke permukaan benda di sebut perpindahan panaskonveksiCiri perpindahan panas konveksi :Ada suatu permukan kemudian ada aliran fluida yang menyinggung permukaan tersebut , ada beda temperaturantara permukaan dan fluida.

• Perpindahan panas melalui pancaran gelombangelektromagnetik dari dua permukaan yang salingberhadapan sebut prepindahan panas radiasi. Perpindahan panas radiasi ini tidak memerlukan medium perantara.

Page 5: Perpindahan panas konveks ibaru
Page 6: Perpindahan panas konveks ibaru
Page 7: Perpindahan panas konveks ibaru
Page 8: Perpindahan panas konveks ibaru

EVAPRATOR

Page 9: Perpindahan panas konveks ibaru

WATER HEATER

Page 10: Perpindahan panas konveks ibaru

MESIN MOTOR

Page 11: Perpindahan panas konveks ibaru

SIMULASI HEAT TRANSFER

Page 12: Perpindahan panas konveks ibaru

PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI

Page 13: Perpindahan panas konveks ibaru

Jika suatu permukaan dilewati aliran fluida dan antara permukaan dan fluidaada beda temperatur maka Akan terjadi perpindahan panas konveksi

Besarnya Heat Flux Lokal adalah

) T - T (h " i q

h = coeffisien konveksi lokal

Page 14: Perpindahan panas konveks ibaru

• Karena kondisi aliran berubah-ubah dari suatutitik ke titik yang lain pada seluruhpermukaan, maka q” dan h juga berubah-ubahsepanjang permukaan.

• Bila q adalah laju perpindahan panas konveksitotal, besarnya didapat dari jumlah flux lokalsepanjang bermukaan

As

dAs q" q

• atau.

As

s dAsh ) T - T ( q

Page 15: Perpindahan panas konveks ibaru

• Jika adalah koeffisien konveksi rata-rata, besarnya laju perpindahan panas lokal

)T - T ( As h s q

• Dari pers. 2 dan 3 didapat hubungan antara h ( heat fluk lokal ) dengan (heat flux rata-rata )

_

h

) T - T ( As h dAsh )T - T (As

ss

As

dAsh As

1 h

Page 16: Perpindahan panas konveks ibaru

• Pada kasus aliran melewati plat datar, h bervariasi terhadap jarak x , sehingga pers 4 dapat disederhanakan menjadi

h

odxh

L

1 h

Page 17: Perpindahan panas konveks ibaru

• Dalam persamaan perpindahan panakonveksi, flux lokal dan laju perpindahanpanas total merupakan parameter penting,Besaran ini dapat ditentukan dari pers. 1 dan 3tergantung h atau yang diketahui

_

h

• Pada persamaan perpindahan panas konveksijuga bergantung pada sifat sifat fluida seperti

• Dencity , viscosity, thermal conductivity,

• Spesific heat, koeff yang bergantung padageometry permukaan , kondisi aliran

Page 18: Perpindahan panas konveks ibaru

LAPIS BATAS KONVEKSI

• Lapis batas kecepatan ( velocity boundary layer ) terjadi karena

• adanya gradien kecepatan

• Adanya shear stress

Distribusi kecepatan

Aliran bebas

U~

Ts

Page 19: Perpindahan panas konveks ibaru

• Fluida yang menempel pada permukaanmempunyai kecepatan nol

• Tegangan geser yang bekerja pada bidang danmempunyai arah sejajar dengan kecepatan fluidamempengaruhi adanya perlambatan gerak fluida.

• Besarnya tebal lapis batas kecepatan ( ) adalahpanjang jarak y yang diukur dari permukaansampai dengan daerah yang aliran fluidanyamempunyai kecepatan = 0,99 U~

Page 20: Perpindahan panas konveks ibaru

• Gradien kecepatan fluida ke arah x (U) akanmakin membesar dengan bertambah besarnyajarak y hingga mendekati kecepatan U~

• Gradien kecepatan dan tegangan geser besardalam daerah lapis batas yang tipis, sedangkan diluar daerah lapis batas , gradienkecepatan dan tegangan geser dapatdiabaikan.

Page 21: Perpindahan panas konveks ibaru

• Besarnya koeffisien gesekan Cf

2

s

U 0.5

Cf

• Untuk Fluida Newtonian

0y dy

du s

Page 22: Perpindahan panas konveks ibaru

• Lapis batas termal ( thermal boundary layer )

• Lapis batas termal terjadi akibat adanyaperbedaan antara temperatur fluida yang mengalir dengan temperatur permukaan

T~

t

T~

Permukaan isotermis

t(x)T~

Page 23: Perpindahan panas konveks ibaru

• Pada permukaan ( y=0 ) terjadi transfer energiyang berlangsung secara konduksi karenafluida dalam keadaan diam , sehingga dapatmengikuti hukum faurier

• Besarnya flux kalor lokal pada jarak x dariujung depan

0y dy

dT kf - " sq

• Dengan kf = konduktifitas termik fliuida

Page 24: Perpindahan panas konveks ibaru

• Dan ) T - T (h " s sq

• Dengan h = koeffisien konveksi lokal

• Dari kedua persamaan tersebut didapat

)T - T (

0dy

dT kf-

s

y

h

Page 25: Perpindahan panas konveks ibaru

Aliran laminer dan turbulen

• Aliran turbulen/ laminer sangatmempengaruhi adanya gesekan permukaandan laju perpindahan kalor scara konvekski.

• Untuk menentukan jenis aliran di ukurterhadap besarnya bilangan Reynolds yaitubilangan tanpa dimensi dan didefinisikan sbb:

Rex = ρ U∞ X ⁄ μ

Page 26: Perpindahan panas konveks ibaru

• Ρ = dencity• X = viskositas dnamik• μ = panjang karakteristik•

• unutk aliran pada permukaan plat datar•

• Rex ≤ 105 laminer•

• 105 ≤ Rex ≤ 3.106 transien•

• Rex > 3.106 turbulen

Page 27: Perpindahan panas konveks ibaru

• Pada daerah laminer pada aliran

– Gerakan fluida teratur dan dapat di identifikasigaris garis aliran (strean line).

• Pada daerah turbulen

– Fluda bergerak tak teratur hal ini ditandai denganadanya fluktuasi kecepatan .

– Gesekan permukaan dan koeffisien konveksibertambah besar

– Transfer momentum dan energi meningkat.

Page 28: Perpindahan panas konveks ibaru

• Pada daerah transisi mulai terjadi fluktuasikecepatan .

• Derah turbulen :

• Turbulen

• Buffer layer

• Laminer sub layer.