Laporan Eksekutif PERKEMBANGAN PRODUKSI BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES DAN ESTIMASI PRODUKSINYATAHUN 2OO1 Penulis : Mohammad Nurdin, S.Si (Staf Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten Brebes) Editor : Drs. Sukapto (Kepala BPS Kabupaten Brebes)
Laporan Eksekutif
PERKEMBANGAN PRODUKSI
BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES
DAN
ESTIMASI PRODUKSINYA TAHUN 2OO1
Penulis :Mohammad Nurdin, S.Si
(Staf Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten Brebes)
Editor :Drs. Sukapto
(Kepala BPS Kabupaten Brebes)
[,oporun Eksekutif 200 |
Kata Pengantar
Laporan Eksekutif "Perkembangan Produksi Bawang Merah di Kabupaten Brebesdan Estimasi Produksinya Tahun 2001 di Kabupaten Brebes,, merupakan hasilpengumpulan data lintas sektor. Data Produksi seperti luas panen, produksi danproduktivitas diperoleh dari "Kabupaten Brebes Dalam Angka,,tahun l9g5 hingg a2000(sumber data : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Konservasi Tanah Kabupaten Brebes).Sedangkan data harga diperoleh dari Survei Bulanan HargaKonsumen BpS yaitu SurveiHK2. Kemudian data dilengkapi dari sumber_sumber lainnya.
Laporan ini dicoba ditulis dalam bentuk analisis lintas sektor mengenai bawangmerah' Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap kebijakan di bidangtanaman pangan terutama sayuran, lebih khusus lagi tanaman bawang merah yangmerupakan produk andalan Kabupaten Brebes.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi pengguna data yang memerrukannya.
Brebes, Oktober 2001
Badan Pusat Statistik
Kabupaten Brebes,'
Kep4la.- t
/ \, t r\,,t<"'\[ l\]r
\ Y\)r t
Drs. SUKApTO
NIP:340004878
iil
?t'2' '"-"'"" Produksi Bnu'ong Meroh 7'ohun 200t di Kobupaten Brebes tlan Estimasi t)rorluksinyo Tahun 2001
Lnporan Eksekutif 200 I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Penulisan
1.3. Metodologi Penulisan
1.4. Metode Estimasi
Bab II. Bawang Merah
2. 1. Perkembangan Produksi
2.2. Serangan Hama
2.3. Perkembangan Harga
2.4. Perkembangan Konsumsi
2.5. Estimasi Produksi Tahun 2001
Bab III . Penutup
ii
i i i
5
5
6-
8
8
9
I
IPerkembangan Produksi BowangMerahTahun 2001 tli Kabupaten Brebes dan Estimasi Produksin,-aTahun 1{}(
Laporan Eksekutif200l
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Brebes merupakan daerah penghasil komoditi bawang merah (shallot).
Sekitar 75 persen produksi komoditi ini di Propinsi Jawa Tengah adalah dihasilkan oleh
Kabupaten Brebes. Pada tahun 2000 lalu, produksi bawang merah di Kabupaten Brebes
mencapai 1,53 juta kuintal. Sehingga wajar saja bila, Kabupaten Brebes dikenal sebagai
daerah penghasil bawang merah. Bahkan lambang Kabupaten Brebes adalah tanaman
bawang merah.
1.2. Tujuan Penulisan
Tulisan laporan ini ditulis dengan tujuan mengungkap potensi utama Kabupaten
Brebes yaitu sebagai daerah agraris dengan hasil utama bawang merah selain tanaman
padi. Tanaman bawang merah merupakan tanaman dengan luas panen kedua setelah padi
yaitu masing-masing sebesar 16.993 dan 83.000 hektar.
1.3. Metodologi Penulisan
Sistematika yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan, yaitu berisi latar belakang, tujuan penulisan, metodologi
penulisan dan metode estimasi
Bab II. Bawang Merah, yaitu berisi perkembangan produksi bawang merah,
serangan hama, perkembangan harga, perkembangan konsumsi dan estimasi produksi
pada tahun 2001.
Bab IIL Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran.
1.4. Metode Estimasi
Metode estimasi yang dipakai dalam publikasi ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Naive (Naive Method)
Metode ini adalah metode yang sangat sederhana yang menganggap nilai yang akan
datang sama dengan nilai pada saat ini (Yt). Cara ini cukup memadai bila data yang
Perkenbangon Produksi Bowang Merah di Kabupaten Brebes don Estimasi Produl<sinya Tahun 2001
Laporon Eksekutif 200 I
dipakai tidak banyak berfluktuasi.
Y,*, = Y, atau
Y,*, = Y, + Y, - {-, (untuk data yang mengandung tren) atau
YY,*t = Y,.J* (untuk data yang mengandung tren) atau'Y , ,
Y,*, = I,_, (untuk data musiman) atau
v _ v , (Y, -Y, - r ) + ( r , - , -Y, - r ) + . . .+ (YF -Y,-o)I t = l - t , -
b. Metode Rata-rata Sederhana (Simple Average Method)
Cara lain adalah rata-rata sederhana dari seluruh atau beberapa observasi/periode.
Cara ini juga memadai jika datanya stationer dan tidak banyak berfluktuasi.
\-'="y,v - L r = t '
n
c. Metode-Rata-rata Bergerak Sederhana (Simple Moving Average Method)
Prinsip metode ini adalah menggunakan informasi beberapa periode terakhir
(1,2,3,...,n) untuk membuat forkasnya, dengan mengambil rata-rata dari nilai-nilai
tersebut. Teknik ini bervariasi dari yang memberi bobot sama pada masing-masing
observasi sampai ke yang memberi bobot berbeda. Simple moving average
memberi bobot sama.
Jika jumlah observasi (periode) yang digunakan : q, disebut MA(q).MA(2) adalah
MA dengan meratakan dua periode terakhir.
MA(1) sama dengan Metode Naive.
" Y , +Y t_ t + . . . rY ,_nhf l=Y,* t= f f
Cara ini juga baik untuk data yang stationer. Untukdata yang mempunyai trend,
maka forkasnya cenderung underestimate sebab dampak smoothingnya membuat
nilai forkas lebih rendah dari nilai sebenarnya yang selalu (cenderung) meningka,. ,i
liIIt
z g$I
Perkernbangon Produksi Batyurg Meroh di Kabupnlen Brebes dan Estitnasi Produksint'a Tahun 200 !
Laporan Eksekutif 200 I
d. Metode Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Averages)
Teknik ini dapat mengatasi kelemahan moving average pada data yang mempunyai
trend. Prinsip metode ini adalah mengamati besarnya underestimate hasil rataan
terhadap aslinya, kemudian membuat adjustment dengan menambah perbedaan
tersebut.
M t = Y t t =n
Moving Average dari M, :
^ , _ M , * M , _ r * . . . * M , _ n * rtvt -
n
a ,=2M, -M ' ,
. 2 (M , - M" )u , - -' (n -r)
Forkas :
Y er =a,*b, * ( l)
Untuk forkas p periode ke depan :
Y t* t =a t*b, * (p)
Metode Regresi (Regretion Method)
Metode ini mendasarkan pada hubungan variabel yang diteliti dengan variabel atau
variabel-variabel penentu, dan membuat prediksi dengan mengansumsikan
perkembangan variabel-variabel penentu tersebut pada masa yang akan datang, atau
pada keadaan yang ingin diketahui. Untuk itu persoalan harus dapat dirumuskan
sebagai fungsi regresi.
Asumsi mendasar yang membedakan metode regresi ini dari metode stokastik
adalah asumsi bahwa pola hubungan yang terdepat dalam populasi. Dalam model
stokastik, asumsi yang mendasar adalah bahwa pola data (the underlying procces)
dari data sampel akan tetap berlaku pada masa yang akan datang (distribusi
probabilita tidak berubah antar waktu).
Y , +Y ,_ , + . . .+Y t_ ,
Perkernbangart Produki Bau,ang ,llerah di Kabupaten Brebes datt Estimasi Produksinl,a I'ahun 2001
Laporan Eksekutif 200 l
Ada dua pendekatan :
1. Persamaan Tunggal (Single Equation)
- Regresi (sederhana, berganda, regresi untuk data berautokorelasi, dsb)
2. Persamaan Simultan (Simult aneous E quation)
- Model Ekonometrika
Metode estimasi yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah OLS
(Ordinary Least Squared). Prinsip teknik regresi OLS adalah mengestimasi
besaran-besaran a,b,c, ... (parameter) sedemikian rupa sehingga diperoleh jumlah
kuadrat elror yang minimal. OLS is BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).
Sedangkan ukuran-ukuran error yang dipakai adalah sebagai berikut :
1. MAPE (Mean Absolut Percentage Error)
Membandingkan besamya forkas error dengan data time series nya sendiri.
. /_tt=t y,MAPE
Perkenrbangan Protlttksi Bawang trferah di Kabupaten Brebes dan Estimasi Produksinl'a Tahun 2001
Laporan Eksekutif 200 I
BAB II. BAWANG MERAH
Kabupaten Brebes terkenal sebagai daerah penghasil bawang merah (shallot). Dua
tahun yang lalu yaitu pada tahun 1999, produksinya menrpakan 75,08 persen dari produksi
bawang merah seluruh Jawa Tengah. Selama tujuh tahun terakhir produksi Kabupaten
Brebes selalu di atas 50 persen dari total produksi Jawa Tengah dan selama periode 1994
1999 kontribusi Brebes terus meninskat.
2.1. Perkembangan Produksi
-1 000 000
2 500 000
2 000 000
E.E | 500 000
| 000 000
500 000
Craft l. Perkenbangan Produksi Bawang Merah di Kabupaten
Brebes 1985 - 2000
Produksi dari tahun-
tahun sejak tahun 1985
cenderung terus meningkat.
Pada tahun 1985 produksi
sebesar 716,6 ribu kuintal
menjadi 2.444,6 ribu kuintal
pada tahun 1999. Ini berarti
selama periode 1985- 1999,9+ *tb 9S e." f." s+ f"'s* f+ C T T C ae$ ftr
"as produksinya rata-rata
meningkat sebesar 9,16 persen
per tahun.Pada tahun 2000 produksinya mengalami penurunan menjadi 1.529,2 rlbu
kuintal. Ini berarti turun sebesar 37,44 persen dibanding tahun sebelumnya. (lihat grafik 1).
Selama periode 1985 - 1999, lahan yang ditanami dan dipanen cenderung terus
meningkat yaitu dari sebesar 9.765 hektar pada tahun 1985 menjadi 26.578 pada tahun
1999. lni berarti selama periode tersebut meningkat 7,41 persen pertahun. Pada tahLu,
2000, luas lahan ditanami dan dipanen menurun menjadi 16.993 hektar. Ini berarti turr-Lrr
sebesar 36,06 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan produktivitasnya yaitu produksi perhektar selama periode 1985 hingga
1997 terus meningkat dari 73,38 kuintal perhektar pada tahun 1985 menjadi 105,91
kuintal/hektar pada tahun 1997. Ini berarti produktivitasnya meningkat 3,10 persen per
tahun. Pada periode sesudahnya yaitu 1998 hingga2000, produktivitasnya terus menurun
Perkenbangan Produksi Bawang Merah di Kabupaten Brebes dan Estimasi Produksinyo Tahun 2001
Laporan Eksekutif200l
menjadi 89,99 kuintal perhektar pada tahun 2000.
persen per tahun.
Grafik 2. Distribusi Produksi Bawang Merah Menurut Kecamaran diBrebes Tahun 2000
KERSANA
B A N J A R H A R J O
LOSA RI
I A T I B A R A N G B A N T A R K A W U N G
Ini berarti turun rata-rata sebesar 5.28
Sebagian besar
produksi bawang merah
diproduksi di Kecamatan
Larangan yaitu 24,17 persen.
Kemudian disusul tiga
kecamatan pantura (pantai
utara) yaitu berturut-turut
Kecamatan Wanasari. Brebes
dan Bulakamba yang masing-
masing sebesar 15,59 persen,
15,80 persen dan 14,99 persen.
Pada tahun ini di
Kabupaten Brebes banyak
diserang oleh hama
penggerek batang
(liroinisa,sp) yang karena
kesalnya.
Kabupaten
Sedang kecamatan-kecamatan di Selatan tidak menghasilkan (atau hasilnya sangat sedikit)
adalah seperti Kecamatan Salem, Bantarkawung, Bumiayu, paguyangan, Sirampog dan
Tonjong. (lihat garfik 2)
2.2. Serangan Hama
SON C,CO M L A R A N C A N
T A N J U N C
KET ANC{fUNGAN
A N A S A R IE U L A K A M B A
+ r + r t + ^ - l - * ^ t + ^ . l ^ + . - t l t + r .
No. Urt irn HpB Ltinnyr JuurhhI Pe rs t r r t t s * Us rh t ( 9$ ) 64 .? j 5 . j 100 .0
? Pe rs tn t t s r Fue o ( } o ) l ? . 0 6 .3 13 .1
3 Fe l i r n t t r e P rnen (Yo ) g l , 0 93 .g g6 .6
4 pe rs rn t r s r Lu rs T rn tu r (9o ) 100 .0 100 .0 100 .0
J P ro i l uk t r cn r s ( 000 Rp pe rh t ) B i o 3X9 .? 93? J00 .0 g6J 68 { . 8
6 B i l y r . b i r y r ( 000 Rp p r rh t ) t J ?35 .6 13 g3 j . ? I J lD8 .B
7 K ( r rn tung rn (000 P+ p { r ha ) I ? : 0 .4 S 3?9 .6 3 5 t1 . g
S P r r s r r i t t s r K r u n t u n g t n ( ' ) i ) ? . 8 6 0 . 6 2 3 . ?
? l + . + t l t a l + r a + ! a l ^ r f r a l . a + r a
i
I
-l o
j
(
Ia
:I
l it l
+. 1i l. l+ l
i l. l
r lF l> l. l+ l
i l
F l+ l. t1 l. I+ lr l- l
+j- r f
l r
r n l a' - t Fl r, l i
. 61 it ?
.01 r8l - '
l >n t +' - l 7
el trt q
. ' i
t
0 (
8 (
0 (
8 ' l
DI
6 )
T
sangat
masyarakat
Brebes menyebutnya hama
Grandong. Untuk selanjutnya dalam tulisan ini hama ini disebut HPB. Serangan ini
terutama menimpa Kabupaten Brebes wilayah bagian Utara seperti Kecamatan Tanjung,
Bulakamba, Wanasari, Songgom, Jatibarang dan Brebes yang produksinya sekitar 62,11
persen dari produksi total Kabupaten Brebes.
Perkembungon Produksi Bav'ang Mernh di Kabupaten lJrebes dan Estinmsi Produksinl'o Tahun 200 |
Laporan Eksekutif200l
Berdasar data hasil pengolahan sementara Survei Struktur Ongkos Usaha
Hortikultura di Kecamatan Wanasari tahun 2001, dari 51 sampel usaha tanaman bawang
merah terdapat 33 usaha (64,71persen) yang terserang HPB. Diperoleh perbedaan yang
signifikan antara yang terserang HPB dengan yang tidak. yaitu serangan HPB
meningkatkan biaya produksi perhektar yaitu sebasar 15.736 ribu perhektar. Ini lebih
tinggi dari pada yang tidak terkena HPB yaitu hanya sebesar 13.836 ribu perhektar.
Selain itu serangan HPB menyebabkan lahan puso sebesar 16,97 persen dari luas
tanam. Sedangkan yang tidak terkena HPB, lahan yang puso hanya 6,25 persen.
keuntungan petani penanam bawang merah yang lahannya terserang HPB hanya untung
7,76 persen saja. Ini jauh di bawah keuntungan petani yang lahannya tidak terserang HPB
yaitu 60,56 persen (lihat tabel di atas). Jadi benarlah kata orang bahwa orang menanam
bawang merah itu sangat spekulatif. Ini berbeda dengan petani tanaman lain seperti petani
padiatau jagung. Maksudnya, bila untung maka keuntungan besar tetapi bila rugi juga
dengan kerugian yang besar.
2.3. Perkembangan Harga
Harga kbmoditi bawang merah di Kabupaten Brebes cenderung terus berfluktuasi
antara 500 * 12.000 Rupiah per kg untuk bawang kualitas besar yang biasanya dipanen
pada usia tanamam 60-65
hari. Demikian juga untuk
bawang kualitas kecil yang
biasanya dipanen pada usia
tanam kurang dari 50 hari.
Harga Terbaik dicapai pada
Bulan Oktober Tahun I998
yaitu 12.000 Rupiah per kg
untuk bawang kualitas Besar
dan Kecil. Sedang harga
terburuk terjadi pada Bulan Desember 1999 yaitu 500 Rupiah untuk kedua kualitas bawang
merah. Pada tahun ini harga bawang merah di atas 3.000 Rupiah per kg untuk bawang
kualitas besar dan di atas 2.750 Rupiah untuk bawang kualitas kecil. (lihat grafik 3).
Cnfi}3. IH<rrrbangnn l-hrya Bawg lvkrah di lGbrpatm Rebc Tahm l9l7 - 2ffi1(Rprahperle)
- : o 6 i qE . , . ^
N XTahundan B.rlm
g Besu l Kmil
Perkentbnngon Produksi Bat+'ang lvleroh di Kobupoten Brebes dan Estimasi Produksinya Tnhun 2001
2101
nc0
tr lsm
fl 100
5m
0m
Laporan Eksekutif 200 l
2.4. Perkembangan Konsumsi
Konsumsi penduduk dalam hal ini adalah konsumsi rumah tangga akhir (yang
dimaksud konsumsi rumah tangga akhir adalah konsumsi oleh penduduk yang langsung
dinikmati sendiri dan tidak dipakai oleh sektor usaha seperti industri pengolahan,
perdagangan dan lainnya) terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk.
Pada periode 1987
hingga 1991, persentase
produksi yang dikonsumsi
rumah tangga akhir cenderung
terus menurun dari 20,02
persen menjadi 7,17 persen.
Namun pada periode 1992
hingga 1995, mulai meningkat
lagi dari 7,38 persen menjadi 10,44 persen. Pada periode sesudahnya hingga sekarang
cenderung terus menurun lagi menjadi 5,84 persen pada tahun 2001. (Lihat grafik 4)
Menurunnya jumlah yang dikonsumsi rumah tangga akhir secara tidak langsung
akan menurunk'an harga komoditi ini di pasaran. Semestinya untuk memperbaikinya harus
ada sektor usaha yang menyerapnya terutama sektor industri pengolahan yang mengubah
bawang merah menjadi produk industri seperti bawang goreng kering atau lainnya.
2.5. Estimasi Produksi Tahun 2001
Dari program estimasi yang dijalankan diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini :
I I r t u . r t u |E l t loc t l t td rx I tr - t
Ini menunjukkan metode OLSQ 5 yaitu produksi
tahun yang akan datang akan dipengaruhi tren dan
produksi sebelumnya (lihat tabel di samping)
Diperkirakan produksi pada tahun 2001 adalah
sebesar 1.858.336 ribu kuintal. Namun dalam hal ini
belum memperhitungkan faktor serangan hama
penggerak batang (liroinisa, sp). Bila serangan benar-
benar parah diperkirakan produksinya bisa di bawah
satu juta kuintal atau seperti produksi pada tahun
Gan<a kimtrga-l ksctase Kffswni Ebuargl.edlCIehRrrshTa:gaAhndiKahpden Bebe Tahn lS -201
ls tft lqt l9a lw l9n t99t t9g2 tqJ lqA t(fi t% 197 tw tw Tmml
Tatltrl
tl|.rar+r.dl+lar+lr. rrat|+trl arlAlrr rtb
I lw". Nmrrtoi lel nrepr I II N A M t 0 . 2 0 ? 7 5
2 N A i v E 2 0 . 2 8 4 0 6
3 l I A I V E 3 0 . 1 8 { 0 6
4 N A i v E + o . 2 g o ? 9
5 t r d A ( 2 ) 0 . 2 4 1 e 4
6 r , {A (3 ) O .263L7
? M A ( 4 ) 0 , 2 5 5 1 e
I D l 1 l A ( 3 ) O . 3 1 6 6 4
9 O r s Q I 0 . ? ' + 0 1 9
r 0 o L s Q 2 0 . ? 3 0 6 0
r r o L s Q 3 0 . 2 + 0 1 9
1 1 O L S Q 4 0 . 2 ? 0 6 0
1 3 o L s Q J 0 . 3 0 0 0 3| | - - - - - - - - - - - - - l ri tt ttlra[+g1rrd$ifrtrtf.a atd+.af ] lr]At lrr It
Perkernbangon Produksi Bawang Merah di Kabupaten Brebes dan Estimosi Produksinya Tahun 200 l
Laporan Elcsekutif 200 I
1995 yang sebesar 951,5 ribu kuintal.
1 .
1 .
2.
BAB III. PENUTUP
Dari laporan di atas mungkin dapat diambil beberapa kesimpulan seperti :
Produksi yang akan datang sangat dipengaruhi produksi sebelumnya. Keberhasilan
pada suatu tahun akan menyebabkan banyak petani yang akan menanam tanaman
pada musim tanam berikutnya. Namun kegagalan pada suatu tahun menyebabkan
petani akan mengalihkan tanamannya menjadi komoditi lain atau komoditi yang
sama tetapi di tempat lain. Seperti yang dilakukan petani bawang merah Brebes di
daerah Cirebon dan sekitarnya yang berdampak tutunnya produksi di Kabupaten
Brebes.
Penanaman tanaman bawang merah sangat spekulatif. Bisa untung besar atau malah
buntung.(rugi).
Mungkin beberapa saran dan masukart yang dapat diberikan sebagai berikut :
Perlunya penyuluhan atau mengingatkan petani bawang merah untuk tidak spekulasi
habis-habisan. Meraka dihimbau agar menanam juga komoditi yang tinkat
spekulasinya lebih rendah seperti komoditi padai, jagung dan lainnya.
Kabupaten Brebes sangat memerlukan industri pengolahan bawang merah. Ide dan
gagasan Bupati Brebes yang belum terlaksana ini diharapkan bisa direalisir
secepatnya untuk menampung over supply produksi bawang merah sehingga harga
tidak sangatjatuh.
2.
Perkentbangan Produksi Batang Merah di Kabupaten Brebes don Estimasi Produksinya Tahun 2(l0l
Laporan Ekekutif 2001
LAMPIR,AN
Laporan El<sekutd 2001
A. TABDL - TABEL
Tabel 1.a. Produksi Bawang Merah di Kabupaten Brebes dan Jawa Tengah
Tahun 1994 -2000
No. Tahun Produksi (ku)
Brebesr
Produksi (ku)
Jawa Tengah2
Persentase Produksi.
Brebes Terhadap Jateng(s)(4)(3)(2)( 1 )
t994199519961997199819992000
I 0 3 3 7 1 5951 s23
1 255 583| 224 tgl| 492 4102 444 562| 529 24r
I 995 8601 496 320| 842 4s0| 642 180l 920 7303 255 872
51.7963.596 8 . 1 574.5577.7075.08
Sumber : l. BPS Kabupaten Brebes
2. BPS Propinsi Jawa Tengah
Tabel l.b. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Bawang Merah
Di Kabupaten Brebes Tahun 1985 - 2000
No. Tahun Luas Panen(ha)
Produksi(ku)
Rata-rataProduksi(ku/ha)
(5)(4)(3)(2)( 1 )I2t
AT
561
89
t 0l l
t2I J
l +
1 516
I 98519861987198819891990l 9 9 l199219931994I 995199619971998t9992000
9 1656 9115 7756 0688 2 1 2
t3 523t4 89214 32s12 209t2 338l 0 5 7 1t3 123l 1 5 5 915 24226 57816 993
116 597522 727443 r82417 273662 993
1 222 470| 363 636| 329 5451 149 491I 0 3 3 7 1 5
951 s23I 255 5831 224 1911 492 4102 444 562| 529 241
73.38I4.9916.1478.6580.7390.409r.5792.8194.1583.7890.0195.6El 05 .9 I91 .919 1 . 9 889.99
Sumber : BPS Kabupaten Brebes
Laporan Eksekutif 200 I
Tabel 1.c. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Bawang Merah
Menurut Kecamatan Di Kabupaten Brebes Tahun 2000
KecamatanLuas Panen
(ha)Produksi
(ku)Rata-rataProduksi(kuAa)
PersentaseTerhadap
Total
(3)(2)( l ) (4) (5)
1. Salem
2. Bantarkawung
3. Paguyangan4. Paguyangan
5. Sirampog
6. Tonjong
7. Larangan
8, Ketanggungan
9. Banjarharjo
10. Losari
11. Tanjung
12. Kersana
13. Bulakamba
14. Wanasari
15. Songgom
16. Jatibarang17. Brebes
0210000
3 9861 262
1 8 1499
1 229272
2 2353 341
781446
2 134
02 120
0000
369 693122 53419 53047 255
104 441t8 278
229 115243 64074 81056 145
241 620
0.0078.520.000.000.000.00
92.7591.10
107.9094.7084.9867.20
102.5472.9295.79
125.8988.38
0.000. l40.000.000.000.00
2 4 . 1 18.011 . 2 83.096.831.20
t4.991 5 .934.893.67
15.80
Jumlah t6 993 | 529 241 89.99 100.00
Sumber Data : Dinas Pertanian Kehutanan dan Konservasi Tanah Kabupaten Brebes
Lapo r a n E lcs e kut if 2 0 0 I
Tabel2. Perkembangan Harga Bawang Merah Menurut Bulan di Kabupaten BrebesTahun 1997 -2001
Harga per Kg Harga per Kg
Tahun Bulan Besar Kecil Tahun Bulan Besar Kecil
(7)(6)(3)(2)( 1 )
tI
IiI
1997 Januari
1997 Pebruari
1997 Maret
1997 April
1997 Mei
1997 Juni
1997 Juli
1997 Agustus
1997 September1997 Oktober1997 Nopember
1997 Desember
1998 Januari
1998 Pebruari
1998 Maret
1998 April
1998 Mei
1998 Juni
1998 Juli
1998 Agustus
1998 September
1998 Oktober
1998 Nopember
1998 Desember
1999 Januari
1999 Pebruari
1999 Maret
1999 April
1999 Mei
1999 Juni
1999 Juli1999 Agustus1999 September1999 Oktober1999 Nopember1999 Desember2000 Januari2000 Pebruari2000 Maret2000 April2000 Mei2000 Juni2000 Juli2000 Agustus2000 September2000 Oktober2000 Nopember2000 Desember2001 Januari2001 Pebruari2001 Maret2001 April2001 Mei2001 Juni2001 Juli2001 Agustus2001 September2001 Oktober2001 Nopember2001 Desember
I 000I 000I 0001 300I 300I 3002 000I 800| 200I 200I 5002 7003 000I 6003 5006 0006 5009 0009 0007 000
l0 00012 0005 0004 0007 0008 0009 0005 0005 0004 500
800800800
l 000I 000I 000l 300I 300r 000I 000l 2002 0002 500l 2002 5004 0005 5008 0007 0007 000
l0 000l2 0003 0004 0006 5005 0008 0004 0004 0003 500
3 5002 000I 000I 5001 500
500I 0002 0004 0004 5006 0002 5007 0004 0002 5003 s005 0003 0003 0005 0005 0004 0004 0006 0006 0004 0004 000
3 0002 000r 000I 500I 300
500I 0002 0004 0004 5006 0002 5005 0004 0002 0003 0004 0003 00027504 0004 0003 0003 0004 0004 0003 0003 000
Sumber : BPS Kabupaten Brebes
Catatan : Hasil Survei Harga Konsumen (HK2)
Laporan Eksekutif 200 I
Tabel 3. Perkembangan Produksi dan Konsumsi Bawang Merah di Kabupaten Brebes
Tahun 1985 - 2001
No. Tahun Produksi
(ku)
Jumlah
Pendudukr
PerkiraanKonsumsi Persentase
Rumah Tangga Kons. Thd
Akhir (ku)2 Produksi(4)(2)( l ) (3) (5) (6)
I2J
AT
6789
1 01 lt 2l 3l 41 51 6
173
1985198619871988198919901991t99219931994199519961997I 99819992000
2001
1 1 . 8 316.8320.021 8 . 7 113.517 . 4 17 . t 71 .388.579.38
10.441.948 . 1 76.134 . 1 27.06
5.84
116 597522727443 t82411 273662 993
1 222 470| 363 636| 329 54s| 149 491l 033 715
9sl 523I 255 5831 224 191| 492 4t02 444 562| 529 24r
l 858 336
1 329 878I 380 790| 392 011l 400 956| 412 084| 421 367| 533 294I 539 4081 545 740| 522 190I 5 5 8 1 9 5I s64 0541 570 0131 514964| 579 950| 694 498
| 102 599
8475287 9968 8 7 1 189 28289 99190 58291 11598 10598 50897 00899 30299 676
100 0591 0 0 3 7 1r00 689t07 988
108 505Sumber:Catatan :
BPS Kabupaten Brebes
l. Jumlah penduduk pertengahan tahun2. Jumlah Konsumsi Rumah Tangga Akhir = Jumlah yang dikonsumsi rumah tangga
dan tidak dipakai oleh Sektor Usaha (Industri Pengolahan, Perdagangan dll).
3. Jumlah penduduk tanggal 31 Juni 2001
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BREBES
Jalan Letjen. MT. Haryono No. 74
Telp. (0283)-671168 Brebes 52212
E-mail : [email protected] atau [email protected] Web Blog : http://mohnurdin.wordpress.com