Page 1
i 1
1
1
1
1
1
1
3
9
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN
DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
SKRIPSI
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
TRI MARLIANA
NIM: A11200838
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
Page 2
ii 1
1
1
1
1
1
1
3
9
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, April 2016
TRI MARLIANA
Page 3
iii 1
1
1
1
1
1
1
3
9
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa
Skripsi Yang Berjudul:
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN
DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
Disusun oleh:
TRI MARLIANA
NIM: A11200838
Telah disetujui dan dinyatakan
telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom) (Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, S.Kep. Ns., M.Kep)
Page 4
iv 1
1
1
1
1
1
1
3
9
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN
DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
Disusun oleh:
TRI MARLIANA
NIM: A11200838
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 5 Februari 2016
Susunan Dewan Penguji:
1. Ery Purwanti, M. Sc (Penguji I) ....................................
2. Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji II) ....................................
3. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep (Penguji III) ....................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, S.Kep. Ns., M.Kep)
Page 5
v 1
1
1
1
1
1
1
3
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara”, Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti
mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kebumen, April 2016
Penulis
Page 6
vi 1
1
1
1
1
1
1
3
9
MOTTO
Jangan pernah mengeluh dalam keadaan apapun, sesulit apapun itu, karena
kita tidak pernah tahu hikmah indah apa yang akan terjadi dibalik keluhan-keluhan kita
(Tri Marliana)
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukai
atau tidak (Aldus Huxley)
Page 7
vii 1
1
1
1
1
1
1
3
9
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT, skripsi ini bisa selesai tepat
pada waktunya. Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Pada kesempatan ini Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
Karya tulis ini saya persembahkan kepada motivasi hidup saya, yang selalu
memberi dukungan yaitu ayahanda Nadirin dan ibunda Umi Barokah tercinta yang
selalu memberikan kasih sayangnya tiada henti, memberi semangat saat anak
perempuannya patah semangat dan berdoa untuk keberhasilan anak perempuannya.
Semoga allah selalu memberikan yang terbaik untuk kalian.
1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan fikiran selama membimbing dalam skripsi ini.
2. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan
memberikan banyak saran demi terselesaikannnya skripsi ini.
3. Kawan-kawan kost wisma gading, satu angkatan 2012 selalu support tiada
hentinya, dukungan doa, tawa candanya yang selalu berikan warna di sela-sela
kejenuhan. Tetap optimis dan semangat dalam melakukan sesuatu.
4. Sahabat-sahabatku semua, satu angkatan 2012 S1 keperawatan yang super
kompak, tanpa kalian aku tidak bisa seperti ini, semoga silaturahmi kita selalu
terjaga, Aamiin.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak saya
sebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat untuk kita
semua.Aamiin aamiin yarobbal’alamin
Page 8
viii 1
1
1
1
1
1
1
3
9
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, April 2016
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN
DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
Tri Marliana1)
Marsito 2)
Ernawati 3)
ABSTRAK
Latar Belakang : Mendapatkan makanan yang aman adalah hak asasi setiap
orang. Pada kenyataannya, belum semua orang bisa mendapatkan akses terhadap
makanan yang aman. Berdasarkan profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2006,
Kejadian Luar Biasa Keracunan makanan terjadi di 21 Kabupaten/ Kota dengan
frekuensi tertinggi terjadi di Kabupaten Banjarnegara (29 kejadian). Pemerintah
sudah menetapkan peraturan mengenai keamanan pangan, masih saja ada penjual
makanan atau produsen yang menggunakan bahan tambahan makanan yang
dilarang yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Tujuan : Mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di
SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
survei. Sampel berjumlah 40 pedagang yang diambil secara total sampling. Data
dianalisa menggunakan analisa deskriptif.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Sebagian besar pedagang
makanan (72,5%) dengan pengetahuan tentang keamanan jajanan kategori cukup.
Sebagian besar pedagang makanan (87,5%) dengan sikap tentang keamanan
jajanan kategori baik. Sebagian besar pedagang makanan (77,5%) dengan
tindakan tentang keamanan jajanan kategori cukup. Sebagian besar pedagang
makanan (70,0%) dengan perilaku tentang keamanan jajanan kategori cukup.
Kesimpulan dan Saran: Sebagian besar pedagang makanan (70,0%) dengan
perilaku tentang keamanan jajanan kategori cukup, maka petugas kesehatan
khususnya perawat perlu melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para
pedagang makanan jajanan di lingkungan sekolah berkaitan dengan keamanan
pangan yang meliputi: cara produksi yang baik, penggunaan bahan tambahan, dan
praktek hygiene dan sanitasi.
Kata Kunci : keamanan jajanan, pedagang makanan, perilaku
1 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
Page 9
ix 1
1
1
1
1
1
1
3
9
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Minithesis, April 2016
BEHAVIOR OF TR
ADERS FOR FOOD SECURITY SNACKS
DISTRICT IN WORK AREA SD KALIBENING
DISTRICT BANJARNEGARA
Tri Marliana1)
Marsito 2)
Ernawati 3)
ABSTRACT
Background: Getting safe food is a basic human right. In fact, not everyone can
get access to safe food. Based on the health profile of Central Java in 2006,
Extraordinary Events Food poisoning occurs in 21 District / City with the highest
frequency in Banjarnegara (29 events). The government has set regulations on
food safety, there are still sellers of food or manufacturers who use banned food
additives that may harm human health.
Objective: To determine the behavior of the security hawker food vendors in the
Work Area SD Kalibening District of Banjarnegara district.
Methods: This study used a descriptive method with survey approach. Samples
numbered 40 merchants by total sampling. Data were analyzed using descriptive
analysis.
Results: This study resulted in the finding that the majority of the food trade
(72.5%) with knowledge of the security snacks category enough. Most of the food
trade (87.5%) with the attitude of the security snacks categories. Most of the food
trade (77.5%) with the actions of the security snacks category enough. Most of the
food trade (70.0%) with the behavior of the security snacks category enough.
Conclusions and Recommendations: Most of the food trade (70.0%) with the
behavior of the security snacks category enough, then health workers, especially
nurses need to provide guidance and counseling to street food vendors in the
school environment with regard to food safety include: the production method
well, the use of additional materials, and hygiene and sanitation practices.
Keywords: street food security, food vendors, behavior
1 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
Page 10
x 1
1
1
1
1
1
1
3
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Landasan Teori ........................................................................... 7
1. Perilaku .................................................................................. 7
2. Pangan/ Makanan ................................................................... 15
3. Self Care ................................................................................ 28
B. Kerangka Teori ........................................................................... 30
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 30
Page 11
xi 1
1
1
1
1
1
1
3
9
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32
A. Metode Penelitian ....................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 32
C. Variabel Penelitian ...................................................................... 33
D. Definisi Operasional .................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 36
G. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner ...................................... 37
H. Teknik Analisa Data .................................................................... 38
I. Pengolahan Data ......................................................................... 38
J. Etika Penelitian ........................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 41
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 41
B. Pembahasan ................................................................................ 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49
A. Kesimpulan ................................................................................ 49
B. Saran ............................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 12
xii 1
1
1
1
1
1
1
3
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 30
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 30
Page 13
xiii 1
1
1
1
1
1
1
3
9
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Perilaku Pedagang Makanan Tentang Keamanan Jajana35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pedagang Makanan Tentang
Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara ........................................................... 41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Pedagang Makanan Tentang Keamanan
Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten
Banjarnegara .............................................................................. 41
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tindakan Pedagang Makanan Tentang
Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara ........................................................... 42
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Pedagang Makanan Tentang
Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara ........................................................... 42
Page 14
xiv 1
1
1
1
1
1
1
3
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Responden
Lampiran 2. Lembar Kuesioner
Lampiran 3. Uji Statistik Deskriptif
Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 5. Lembar Konsultasi Pembimbing
Page 15
xv 1
1
1
1
1
1
1
3
9
DAFTAR SINGKATAN
PBM : Penyakit Bawaan Makanan
BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan
BTP : Bahan Tambahan Pangan
BTM : Bahan Tambahan Makanan
SD : Sekolah Dasar
WHO : World Health Organization
UU : Undang-Undang
MSG : Monosodium Glutamate
Page 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mendapatkan makanan yang aman adalah hak azasi setiap orang. Pada
kenyataannya, belum semua orang bisa mendapatkan akses terhadap makanan
yang aman. Hal ini ditandai dengan tingginya angka kematian dan kesakitan
yang diakibatkan oleh Penyakit Bawaan Makanan (PBM). Secara umum PBM
dapat diakibatkan oleh bahaya biologi dan kimia. Menurut WHO dalam Dadi
(2011), laporannya menyebutkan bahwa angka kematian global akibat diare
yang disebabkan oleh PBM selama tahun 2010 adalah sebesar 1,8 juta orang.
Selain diare, terdapat lebih dari 250 jenis penyakit karena mengkonsumsi
makanan yang tidak aman.
Walaupun pemerintah sudah menetapkan peraturan mengenai keamanan
pangan, masih saja ada penjual makanan atau produsen yang menggunakan
bahan tambahan makanan yang dilarang yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, seperti pada hasil uji BPOM yang dilakukan di 18 propinsi pada
tahun 2008 diantaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandar Lampung,
Denpasar, dan Padang terhadap 861 contoh makanan menunjukkan bahwa
39,95% (344 contoh) tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Dari total
sampel itu, 10,45% mengandung pewarna yang dilarang, yakni rhodamin B,
methanol yellow dan amaranth (Nurdwiyanti, 2008)
Makanan jajanan terkadang masih beresiko terhadap kesehatan karena
penanganannya sering tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan
terkontaminasi oleh mikroba yang dapat menyebabkan keracunan.
Berdasarkan profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2006, Kejadian Luar Biasa
Keracunan makanan terjadi di 21 Kabupaten/kota dengan frekuensi tertinggi
terjadi Kabupaten Banjarnegara (29 kejadian) dan terendah (1 kejadian) terjadi
di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Magelang. Sedang jumlah penderita
terbanyak adalah di Kabupaten Cilacap (427 orang).
1
Page 17
2
Banyak jajanan yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan sehingga
membahayakan kesehatan jutaan anak sekolah dasar. Namun demikian
kehadiran pedagang makanan jajanan anak di sekolah hendaknya tidak
dilarang, karena hal ini juga berperan dalam menopang perekonomian terutama
di sektor informal (Rachmawati, 2006).
Salah satu upaya peningkatan, pencegahan, maupun pemulihan yang
dilakukan pemerintah di dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah
kemanan pangan yang meliputi pengamanan bahan makanan, penyimpanan
bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan
makanan dan penyajiannya. Untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan,
pemerintah harus memberikan pengawasan yang serius khususnya dalam usaha
sanitasi pengelolaan makanan dan minuman yang dilakukan oleh industri
rumah tangga yaitu dengan menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh
makanan dan minuman yang tidak bersih (Suparian, 2008).
Tanda-tanda umum makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain
berlendir, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Tanda lain dari
makanan yang tidak memenuhi syarat aman adalah bila dalam pengolahannya
ditambahkan bahan tambahan berbahaya seperti asam borax, formalin dan zat
pewarna rhodamin B. Cara mengolah atau meracik makanan yang tidak benar
juga dapat mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen (Lestari, 2009).
Menurut hasil penelitian Februhartanti (2014) dari hasil wawancara
terhadap pedagang makanan jajanan di daerah Jakarta Timur menunjukkan
bahwa mereka tidak mengetahui apakah BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang
mereka gunakan adalah yang dilarang atau tidak oleh pemerintah. Mereka
umumnya menggunakan BTP yang mudah didapat, murah dan dapat
memberikan makanan yang menarik tanpa mencari tahu apakah itu dapat
membahayakan bagi kesehatan. Lebih jauh lagi, diketahui bahwa makanan
jajanan yang dijajakan umumnya tidak dipersiapkan dengan baik dan bersih.
Tambahan lagi kebanyakan penjaja makanan tersebut mempunyai pengetahuan
yang rendah tentang penanganan pangan yang aman.
Page 18
3
Departemen kesehatan telah memasyarakatkan penggunaan BTP yang
diizinkan dalam proses produksi makanan dan minuman, yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan dengan acuan UU No. 23/192 tentang kesehatan
yang menekankan aspek keamanan. Sedangkan UU No. 7/1996 tentang
Pangan, selain mengatur aspek keamanan dan mutu dan gizi juga mendorong
terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab serta terwujudnya
tingkat kecukupan pangan yang terjangkau sesuai kebutuhan masyarakat
(Cahyadi, 2008).
Penggunaan bahan tambahan makanan (BTM), zat pewarna sintetik
khususnya yang ilegal seperti rhodamin B (pewarna tekstil), methanol yellow,
dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenetik yang
dalam jangka panjang menyebabkan kelainan-kelainan pada organ tubuh
manusia. Rhodamin B bila tertelan dapat mengakibatkan iritasi saluran
pencernaan, gangguan fungsi hari, dan kanker hati. Methanil Yellow (pewarna
kuning berbahaya) bila tertelan dapat mengakibatkan mual, muntah, sakit perut
dan keracunan makanan.
Berdasarkan observasi penulis di SD N 1 Kalibening diketahui bahwa
makanan jajanan yang dijajakan oleh pedagang di luar sekolah masih kurang
memperhatikan keamanan produk makanan yang berpotensi mengandung
pewarna sintetik berbahaya. Produk makanan dan minuman yang paling
ditambahkan dengan zat warna makanan jajanan yang disertai dengan saus
merah, minuman yang berwarna-warni, seperti sirup yang sangat digemari oleh
anak. Berdasarkan wawancara terhadap 3 pedang menunjukkan, 2 pedagang
(66,7%) diantaranya menggunakan pewarna makanan yang tidak aman,
mereka beranggapan bahan tersebut sudah biasa digunakan oleh masyarakat
dan dijual bebas dan tidak mengetahui bahwa tersebut dilarang digunakan
untuk makanan sedangkan 1 pedagang (33,3%) tidak menutupi makanan
sehingga memungkinkan makanan dihinggapi lalat yang dapat menyebabkan
anak terkena diare. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu
untuk melakukan penelitian dengan judul “Perilaku pedagang makanan tentang
Page 19
4
keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten
Banjarnegara
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku
pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan
di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan pedagang makanan tentang keamanan
jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten
Banjarnegara
b. Mengetahui sikap pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD
Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
c. Mengetahui tindakan pedagang makanan tentang keamanan jajanan di
SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pedagang
Sebagai bahan informasi pedagang mengenai penggunaan bahan
tambahan pangan serta kebersihan penyajian makanan.
2. Bagi Perawat Komunitas
Sebagai bahan masukan guna meningkatkan kegiatan promosi
kesehatan mengenai sanitasi makanan pada sekolah-sekolah di wilayah
kerjanya.
3. Bagi Penelitian selanjutnya
Sebagai data awal untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
keamanan jajanan serta memotivasi orangtua untuk mengontrol jajanan
Page 20
5
anaknya dan pedagang terus meningkatkan kualitas jajanan yang
dijajakannya.
E. Keaslian Penelitian
1. Damayanthi (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pendidikan Gizi
Informal Kepada Penjaja Makanan Untuk Peningkatan Keamanan Pangan
Jajanan Anak Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan model sederhana upaya mengatasi masalah keamanan
makanan jajanan anak sekolah. Penelitian dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama dilakukan di 10 sekolah dasar (SD) untuk menentukan
masalah dan upaya yang akan dilakukan. Satu SD dengan masalah
keamanan makanan jajanan yang terparah kemudian ditentukan sebagai
lokasi. Pada tahap kedua, upaya yang telah dirumuskan, diterapkan pada
SD terpilih. Data diolah secara deskriptif dan inferensia. Berdasarkan
tinjauan terhadap resiko ketidakamanan makanan jajanan, upaya yang
dilakukan adalah penyuluhan gizi dan pendampingan pada SDN “D”.
Penjual makanan di SDN "D" sebagian besar laki-laki (88,9%) dengan
kisaran usia 18-40 tahun, berpendidikan SD (44,7%) dan tergolong miskin
(55,6%). Pengetahuan, sikap, dan praktek sebagian besar penjual makanan
setelah dilakukannya pendampingan lebih baik daripada sebelumnya. Uji
korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang positif nyata antara
pengetahuan dan sikap keamanan pangan (p <0,05). Sementara itu. tidak
ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap gizi (p> 0,05),
pengetahuan gizi dan keamanan pangan dengan praktik keamanan pangan
(p> 0,05), dan sikap gizi dan keamanan pangan dengan praktik keamanan
pangan (p> 0,05). Secara keseluruhan penyuluhan sudah efektif
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek penjual makanan tentang
gizi dan keamanan pangan namun diperlukan pendampingan yang lebih
intensif dan berkala untuk menjamin keberlanjutan. Persamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu membahas tentang keamanan pangan,
kesamaan sampel yang merupakan penjaja makanan jajanan, sedangkan
Page 21
6
perbedaannya penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan pada jenis
penelitian yang merupakan penelitian deskriptif serta perbedaan pada
waktu dan tempat penelitian.
2. Aminah (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan
keamanan pangan penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah
Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang”.
Tujuan penelitian adalah mengetahui pengetahuan keamanan pangan
penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah Kelurahan Wonodri
Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan
di 5 Sekolah Dasar dan 2 Taman Kanak-Kanak, 1 Sekolah Menengah
Tingkat Pertama, I Sekolah Menengah Umum. Populasi adalah semua
penjual makanan jajanan baik dikantin sekolah maupun penjual jajanan
kaki lima (berada diluar pasar sekolah), sampel diambil dari total
populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
berupa pertanyaan tertutup, dengan jenis: best answer multiple choice.
Hasil penelitian menunjukkan secara umum tingkat pengetahuan sampel
tentang keamanan pangan masih kurang menggembirakan. Tingkat
pengetahuan baik 17, 65%, sedang 52,94% dan kurang 29,41%.
Pengetahuan tentang bahan tambahan makanan, untuk pewama: 64,70%
bila produk pangan memerlukan pewama yang digunakan adalah
pewarna makanan dengan dosis yang tidak berlebihan, sedang
pengetahuan tentang formalin dan borak sebanyak 52. Praktek hygiene
dan sanitasi dari para pedagang masih kurang. Higiene dan sanitasi
dengan nilai sedang sebanyak 58,82% dan kurang 41,18%. Persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu membahas tentang keamanan
pangan, kesamaan sampel yang merupakan penjaja makanan jajanan, serta
persamaan pada jenis penelitian yang merupakan penelitian deskriptif
sedangkan perbedaannya penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti yaitu pada tempat dan waktu penelitian.
Page 22
DAFTAR PUSTAKA
Aminah (2012). Pengetahuan Keamanan Pangan Penjual Makanan Jajanan
Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang
Selatan Kota Semarang. Semarang: Jurnal Litbang Universitas
Muhammadiyah S emarang
Arisman. (2009). Identifikasi Perilaku Penjamah Makanan yang Berisiko
Sebagai Sumber Keracunan Makanan, Laporan Hasil Penelitian Lembaga
Penelitian Universitas Sriwijaya, Palembang
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Aziz Alimul Hidayat, (2009). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta, EGC
Alimul Hidayat, Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik.
Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Cahyadi, Wisnu. (2008). Analisis & aspek Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan/Ed.2. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyadi, W., (2008), Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan,
Bumi. Aksara: Jakarta
Dadi (2011). Diare Akut Pada Anak. Jakarta: Rajawali
Damayanthi (2013). Pendidikan gizi informal kepada penjaja makanan untuk
peningkatan keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar. Bogor: Institut
Pertanian.
Dinas Kesehatan Pemerintah. Provinsi Jawa Tengah. (2006). Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Pemerintah. Provinsi
Jawa Tengah.
Februhartanty (2014). Keamanan Jajanan Anak. Jakarta: Rajawali
Lestari, (2009), Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba yang Terdapat
pada Saus Tomat dan Saus Cabai Isi Ulang yang Digunakan Pada Kantin
USU. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
51
Page 23
52
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka
Cipta. Jakarta.
Nurdwiyanti (2008). Pewarna Makanan. Jakarta: Rajawali
Prabu, (2008). Penyehatan Makanan. Staf Pengaja Bagian Kesehatan Lingkungan
Politeknik Cipta Jakarta.
Rahmawati, S.M,. (2006). Pengaruh Program Makanan Tambahan Anak Sekolah
(PMT-AS) Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar. Tesis Program
Pascasarjana . IPB, Bogor
Riwidikdo. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Saparinto C., Hidayati D., (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta:
Kanisius
Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suparian, (2008). Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum,
Surabaya
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta
Page 24
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Tri Marliana
NIM : A11200838
Saat ini sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD
Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Saya mengharapkan partisipasi Anda yang menjadi subjek dalam
penelitian ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner.
Identitas dan jawaban Anda akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan
untuk pengembangan ilmu keperawatan. Anda dapat memilih untuk menghentikan
atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini kapan pun tanpa ada tekanan.
Jika Anda bersedia menjadi peserta penelitian ini, tolong perhatikan petunjuk
pengisian kuesioner dalam pernyataan-pernyataan yang ada dan menandatangani
formulir persetujuan ini. Terimakasih atas perhatian dan partisipasi yang Anda
berikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Banjarnegara, ..........2016
Peneliti
Tri Marliana
Responden
(......................................)
Page 25
1
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI
SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN
BANJARNEGARA
A. Data Demografi
Nama : ……………………
Jenis Kelamin : ……………………
Umur : ……………………
Alamat : ……………………
Lama Berdagang : ……………………
Pendidikan : ……………………
B. Pengetahuan
Petunjuk Umum Pengisian Kuesioner
Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberika tanda cheklist (X)
pada setiap tempat yang disediakan.
Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban
1. Segala sesuatu yang berasal dari alam yang diperuntukkan sebagai makanan
disebut ....?
a. Pangan
b. Minuman
c. Masakan
2. Pangan yang belum mengalami pengolahan disebut ....?
a. Makanan pembuka
b. Pangan Segar
c. Bahan makanan
3. Pangan atau minuman yang diolah dengan cara tertentu disebut ....?
a. Sumber pangan
b. Panganan jajanan
c. Pangan Olahan
Page 26
2
4. Makanan atau minuman yang sudah diolah dan siap disajikan disebut ....?
a. Pangan olahan siap saji
b. Panganan jajanan
c. Pangan Olahan
5. Makanan atau minuman yang sudah mengalami proses pengolahan, tetapi
masih memerlukan tahapan pengolahan lanjutan untuk dapat dikonsumsi
disebut …..
a. Pangan olahan siap saji
b. Pangan olahan yang tidak siap saji
c. Pangan Olahan
Makanan yang Aman
6. Makanan dinyatakan aman apabila ....?
a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
b. Setengah matang
c. Sesuai keinginan
7. Makanan yang sehat seharusnya tahap produksi dan penanganan harus
terbebas dari ....?
a. Pencemaran
b. Pengeringan
c. Pelayuan
8. Makanan yang sehat seharusnya tidak mengalami ....?
a. Perubahan bentuk, warna yang tidak dikehendaki
b. Perubahan rasa
c. Berbau
9. Makanan yang sehat seharusnya terbebas dari ....?
a. Bebas dari kuman pengganggu
b. Bebas dari pajak
c. Bebas dari pengawasan
Page 27
3
10. Saran untuk makanan mentah yang mudah tercemar adalah ...?
a. Dimasak secara menyeluruh
b. Dipanaskan
c. Didinginkan
C. Sikap
Petunjuk Umum Pengisian
Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai
pendapat saudara dengan cara memberikan tanda (√)
S : Bila setuju
TS : Tidak setuju
Pembelian S TS
1 Bahan baku berkualitas dapat meningkatkan kualitas
makanan jajanan yang dihasilkan
2 Bahan baku harus dipilih dengan hati-hati guna memastikan
kualitasnya
3 Bahan baku yang dibuat oleh pabrik harus memiliki
sertifikasi dan tanggal kadaluarsa
Penyimpanan
4 Bahan baku yang mudah layu atau busuk harus dibekukan
guna mepermanjang waktu penyimpanan.
5 Bahan baku sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan kering
dan menghindari panas atau dingin berlebih
6 Bahan baku yang mudah layu atau busuk disimpan ke dalam
wadah dan masukkan ke dalam kulkas.
Penyiapan
7 Bila tidak memakai alat bantu, diharuskan selalu mencuci
tangan sebelum dan setelah mengolah makanan jajanan
8 Hindari kontak antara pangan mentah dengan makanan yang
sudah masak atau makanan yang akan dimakan mentah
Page 28
4
9 Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan makanan
jajanan harus bersih dan selalu dibersihkan setelah
digunakan
Memasak
10 Sayuran yang dimasak dalam kondisi baik dan tidak rusak
11 Semua masakan matang sempurna dan tidak ada masakan
setengah masak
12 Makanan yang dimasak menggunakan penyedap rasa alami
13 Makanan yang dimasak menggunakan pewarna makanan
alami
Penyajian
14 Sisa makanan yang tidak habis disimpan
15 Makanan yang sudah matang langsung segera dikonsumsi
16 Makanan mentah dan matang tidak disajikan dalam wadah
yang sama
Penanganan makanan berlebihan
17 Masakan berlebihan yang tidak dapat dihabiskan dipanaskan
kembali
18 Tempat pembuangan sampah di tempat penyediaan makanan
dibersihkan apabila sudah berbau busuk.
19 Masakan berlebihan yang tidak dapat dihabiskan disimpan
dalam lemari pendingin
20 Makanan berlebih tidak dijual lagi
Page 29
5
D. Tindakan (Diisi oleh peneliti)
Petunjuk Umum Pengisian
Diisi dengan cara memberikan tanda (√)
No Pertanyaan Ya Tidak
Penyiapan
1 Pedagang menggunakan pewarna makanan alami
2 Pedagang menggunakan pewarna makanan pengganti
3 Pedagang mengawetkan makanan dengan menyimpan di
lemari pendingin
4 Pedagang menggunakan bahan pengawet pengganti
5 Pedagang menggunakan gula guna memaniskan makanan
6 Pedagang menggunakan pemanis buatan
Memasak
7 Pedagang menggunakan penyedap rasa alami
8 Pedagang menggunakan penyedap rasa hasil pabrik
9 Pedagang menggunakan air matang
10 Pedagang mesak bahan makanan hingga matang
Penyajian
11 Pedagang mengemas makanan dalam kondisi tertutup
sehingga tidak dihinggapi lalat
12 Pedagang menyajikan makanan menggunakan sarung
tangan
13 Pedagang menyajikan makanan menggunakan sendok,
garpu atau alat pencepit untuk menyajikan makanan
Penanganan makanan berlebihan
14 Pedagang menyiapkan tempat sampah
15 Pedagang tidak menjual kembali makanan sisa
Page 30
6
Frequencies
Frequency Table
Statistics
40 40 40 40 40 40
0 0 0 0 0 0
Valid
Missing
N
Umur
Lama
Berdagang Pendidikan Pengetahuan Sikap Tindakan
Umur
9 22.5 22.5 22.5
15 37.5 37.5 60.0
5 12.5 12.5 72.5
6 15.0 15.0 87.5
5 12.5 12.5 100.0
40 100.0 100.0
Remaja Akhir
(17-25 Tahun)
Dewasa Awal
(26-35 Tahun)
Dewasa Akhir
(36-45 Tahun)
Lansia Awal
(46-55 Tahun)
Lansia Akhir
(56-65 Tahun)
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lama Berdagang
26 65.0 65.0 65.0
8 20.0 20.0 85.0
6 15.0 15.0 100.0
40 100.0 100.0
<10 Tahun
10-20 Tahun
>20 Tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Pendidikan
30 75.0 75.0 75.0
10 25.0 25.0 100.0
40 100.0 100.0
SD
SMP
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Page 31
7
Pengetahuan
4 10.0 10.0 10.0
29 72.5 72.5 82.5
7 17.5 17.5 100.0
40 100.0 100.0
Kurang
Cukup
Baik
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sikap
5 12.5 12.5 12.5
35 87.5 87.5 100.0
40 100.0 100.0
Cukup
Baik
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Tindakan
8 20.0 20.0 20.0
31 77.5 77.5 97.5
1 2.5 2.5 100.0
40 100.0 100.0
Kurang
Cukup
Baik
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Page 37
13
LEMBAR KONSUL
Nama : Tri Marliana
NIM : A11200838
Pembimbing I : Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom
No Tanggal Materi kegiatan Paraf
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LEMBAR KONSUL
Nama : Tri Marliana
NIM : A11200838
Pembimbing II : Ernawati, S.Kep. Ns
No Tanggal Materi kegiatan Paraf
1
Page 38
14
2
3
4
5
6
7
8
9
10