Perilaku Kekerasan
Perilaku KekerasanOleh kelompok 6Dian ElvianaDisonFaisal Marisa
1Definisi Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Stuart & Sundeen, 1995).
Perilaku kekerasan (PK) adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan ganduh gelisah yang tidak terkontrol (Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Farida Kusmawati halaman 78).
Konsep ekspresi marahKemarahan adalah emosi yang normal pada manusia yakni respons emosional yang kuat dan tidak menyenangkan terhadap suatu provokasi baik nyata ataupun yang dipersepsikan individu (Thomas, 1998 dalam Buku Ajar Keperawatan Jiwa Sheila L. Videbeck hal: 250)
Respon terhadap marah dapat diungkapakan melalui 3 cara yaitu :
1)Mengungkapkan secara verbal,2)Menekan,3)Menantang.
Rentang Respon Marah
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Asertif frustasi pasif agresifamuk Gambar 1.1 Rentang Respon Perilaku KekerasanSumber: Kelliat (1999)
Faktor Penyebab Perilaku Kekerasan Faktor PredisposisiFaktor psikologis Faktor Sosial BudayaFaktor BiologisFaktor Presipitasi 1.Internal2.Eksternal
6Manifestasi Fisik : mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.Verbal : mengancam, mengumpat, denga kata kata kotor, berbicara denga nada keras, kasar, dan ketus.Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak lingkungan, amuk/agresif.Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan, dan menuntut.
Lanjutan.Intelektual : mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, dan jarang mengeluarkan kata kata bernada sarkasme.Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu raguan, tidak bermoral, dan kreativitas terhambat.Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan sindiran.Perhatian : bolos, melarikn diri, dan melakukan penyimpangan seksual.
8
Standar Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Perilaku Kekerasan
Diagnosa Keperawatan : Perilaku KekerasanTujuan Keperawatan :Pasien Mampu:Mengidentifikasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan. Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan.Menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan.Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.Mengontrol perilaku kekerasannya secara :FisikSosial/verbalSpiritualTerapi Psikofarma (patah obat)
9Standar Pelaksanaan (SP)SP.1 Identifikasi penyebab, tanda dan gejal serta akibat perilaku kekerasan.Latihan cara fisik 1 : tarik napas dalam.Masukkan dalam jadwal harian pasien.SP.2Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1).Latihan cara fisik 2 : pukul kasur/bantal.Masukkan dalam jadwal harian pasien.
10Lanjutan,,,,SP. 3Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1 & 2)Latih secara social/verbal :Menolak dengan baikMeminta dengan baikMengungkapkan dengan baikMasukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien.SP. 4Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1, 2 & 3).Latih secara spiritual :Berdoa SholatMasukkan dalam jadwal harian pasien.SP. 5Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1, 2, 3 & 4).Latih patuh obat :Minum obat secara teratu dengan prinsip 5 B.Susun jadwal minum obat secara teratur.Masukkan dalam jadwal harian pasien.
11kasusKlien Nona W, 16 tahun masuk RSJ dengan alasan mengamuk, membanting barang barang, gelisah tidak bias tidur, berendam di kamar mandi selama beberapa jam ( 4 jam ). Klien telah tiga kali di rawat dengan alasan yang sama, yaitu amuk. Klien biasanya amuk karena ditegur atas kesalahannya (data dari klien dan keluarga). Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel, membanting banting barang, merasa semua barang tersebut tidak ada harganya. Klien terlihat sangat semangat, wajahnya tegang, muka merah ketika menceritakan masalahnya, terlebih lagi sewaktu menceritakan suaminya yang sangat kejam dan sering memukulinya. Sewaktu klien hamil 6 bulan, suaminya menginjak injak perutnya, suaminya menyuruh klien menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan membanting karaoke. Sejak itu, suaminya pergi meninggalkan klien dan tidak kembali sampai sekarang. Kakak dan adiknya adalah dokter dan sarjana hukum sehingga klien merasa minder bila berada dalam lingkungan keluarga.Menurut keluarganya (ibu dan adiknya) klien mudah marah, cepat tersinggung, dan selalu merusak lingkungan (membanting barang) sejak gagal dalam pendidikan dan perkawinannya. Ayah klien mengatakan sudah frustasi menghadapi perilaju anaknya. Klien juga biasanya berendam berjam jam saat marah. Bila sedang marah, ayah klien tambah memarahinya sehingga klien menjadi amuk. Klien tidak mau mandi apabila tidak disuruh.klien tampak kotor dan kuning, kuku panjang dan hitam. Klien mengatakan malas mandi kalau perlu saja baru mandi.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANG RAWAT: Cemara ITANGGAL DIRAWAT: 15 Juni 2011
IDENTITAS KLIENInisial: Ibu WTanggal Pengkajian: 16 Juni 2011Umur: 16 tahunRM No.: 406Informan: -
II.ALASAN MASUK: Klien sering mengamuk, membanting-banting barang, gelisah tidak bisa tidur, berendam di kamar mandi selama beberapa jam (4 jam).
FAKTOR PREDISPOSISI
Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu : yaPengobatan sebelumnya : tidak berhasil Aniaya fisik: korban/16 tahunpenolakan: korban/16 tahunkekerasan dalam rumah tangga:korban/16tahunJelaskan No 1,2,3: Sewaktu klien hamil 6 bulan, suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan membanting karaoke. Sejak saat itu suami klien meninggalkan klien dan tidak pernah kembali sampai sekarang. Klien telah tiga kali dirawat dengan alasan yang sama yaitu amukMasalah Keperawatan:Perilaku Kekerasan, Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif
144. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : tidak Masalah Keperawatan :Tidak Ada Masalah 5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : -Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
IV.FISIK : TTV, TB, BB, & keluhan fisik Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
PSIKOSOSIALGenogramMasalah Keperawatan :Tidak Ada MasalahKonsep diri : Peran :Sewaktu klien hamil 6 bulan, suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan membanting karaoke.
Harga diri: Kakak dan adik klien adalah dokter dan sarjana hukum sehingga klien merasa minder bila berada dalam lingkungan keluarga.Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri Berhubungan dengan Peran Klien Sebagai Ibu, Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Hubungan SosialMasalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah SpiritualMasalah Keperawatan :Tidak ada Masalah
STATUS MENTAL1.Penampilan : Tidak rapiJelaskan : Klien tampak kotor, rambut kotor, kusut, gigi kotor dan kuning, kuku panjang dan hitam. Klien mengatakan malas mandi kalau perlu saja baru mandi.Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Personal Hygine
Pembicaraan Masalah Keperawatan :Tidak ada Masalah
3.Aktivitas Motorik : TegangJelaskan : Klien terlihat sangat bersemangat, wajahnya tegang, muka merah ketika menceritakan masalahnya, terlebih lagi sewaktu menceritakan suaminya yang kejam dan sering memukulinya. Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
174. Alam PerasaanMasalah Keperawatan : Tidak ada Masalah
Afek : LabilJelaskan : Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel, membanting-banting barang, merasa semua barang tersebut tidak ada harganya.Klien biasanya amuk kerena ditegur atas kesalahannya (data dari klien dan keluarga)Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama Wawancara : Mudah TersinggungJelaskan : Menurut keluarganya (ibu dan adiknya) klien mudah marah, cepat tersinggung, dan selalu merusak lingkungan (membanting barang) sejak gagal dalam pendidikan dan perkawinannya.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
18Persepsi : Tidak Ada MasalahProses Pikir : Tidak Ada MasalahIsi Pikir : Tidak Ada MasaahTingkat Kesadaran : Tidak Ada MasalahMemori : Tidak Ada MasalahTingkat Konsentrasi dan Berhitung : Tidak Ada MasalahKemampuan Penilaian : Tidak Ada MasalahDaya Tilik Diri : Tidak Ada MasalahKEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG : Tidak Ada Masalah
MEKANISME KOPING : Berendam berjam-jam di kamar mandiMasalah Keperawatan : Koping individu inefektif
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN : Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik keluargaMasalah Keperawatan : Koping Keluarga Inefektif
X.PENGETAHUAN KURANG TENTANG : Tidak ada masalah
Analisis DataData Subjektif :-Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel, membanting-banting barang, merasa semua barang tersebut tidak ada harganya.-Klien biasanya amuk kerena ditegur atas kesalahannya (data dari klien dan keluarga)-Menurut keluarganya (ibu dan adiknya) klien mudah marah, cepat tersinggung, dan selalu merusak lingkungan (membanting barang) sejak gagal dalam pendidikan dan perkawinannya.-Sewaktu klien hamil 6 bulan, suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan membanting karaoke.
Objektif :Klien terlihat sangat bersemangat, wajahnya tegang, muka merah ketika menceritakan masalahnya, terlebih lagi sewaktu menceritakan suaminya yang kejam dan sering memukulinyaMasalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
Data Subjektif :Klien mengatakan malas mandi kalau perlu saja baru mandiObjektif :Klien tampak kotor, rambut kotor, kusut, gigi kotor dan kuning, kuku panjang dan hitam.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Personal Hygine
Data Subjektif :Kakak dan adik klien adalah dokter dan sarjana hukum sehingga klien merasa minder bila berada dalam lingkungan keluargaMasalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Data Sewaktu klien hamil 6 bulan, suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan membanting karaoke.Masalah Keperawatan :Gangguan Konsep Diri Berhubungan dengan Kegagalan Peran Sebagai Ibu
Data Subjektif :-Klien juga biasanya berendam berjam-jam saat marah.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Inefektif
Data Subjektif :Ayah klien mengatakan sudah frustasi menghadapi perilaku klien.Masalah keperawatan : koping Keluarga Inefektif.
Data Subjektif :Klien telah tiga kali dirawat di rawat dengan alasan yang sama, yaitu amuk.Masalah Keperawatan : Penatalaksanaan Regimen Terapuetik Inefektif24XI. ASPEK MEDIK : -
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATANPerilaku KekerasanDefisit Perawatan DiriGangguan Konsep Diri : Harga Diri RendahGangguan Konsep Diri Berhubungan dengan Kegagalan Peran Sebagai IbuKoping Individu InefektifKoping Keluarga InefektifPenatalaksanaan Regumen Terapeutik Inefektif
XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosa Utama : Perilaku Kekerasan
Pohon MasalahPerilaku KekerasanGangguan Konsep Diri: Harga Diri RendahDefisit Perawatan Diri : Personal Hygine
Koping Individu inefektifKoping Keluarga InefektifPenatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN JIWA (SPTK)
Hari: JumatTanggal: 17 Juni 2011Jam: 10.00-10.15 WIBNama Klien: Ibu WNo. RM: 406Nama Perawat : Tatang Sutarma, S. Kep., Ners
27PROSES KEPERAWATAN Kondisi KLien:Data Objektif:Klien terlihat sangat bersemangat, wajahnya tegang, muka merah ketika menceritakan masalahnya, terlebih lagi sewaktu menceritakan suaminya yang kejam dan sering memukulinyaData Subjektif:Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel, membanting;banting barang, merasa semua barang tersebut tidak ada harganya.Menurut keluarganya (ibu dan adiknya) klien mudah marah, cepat tersinggung, dan selalu merusak lingkungan (membanting barang) sejak gagal dalam pendidikan dan perkawinannya.Klien biasanya amuk karena ditegur atas kesalahannya (data dari klien dan keluarga).Sewaktu klien hamil 6 bulan, suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan membanting karaoke
28Diagnosa Keperawatan: Perilaku KekerasanTujuan Keperawatan:Pasien Mampu:Mengidentifikasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan. Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan.Menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan.Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.Mengontrol perilaku kekerasannya secara :Fisik 1Tindakan Keperawatan:SP 1Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perillaku kekerasan.Latihan fisik I : tarik napas dalamMemasukkan kedalam jadwal kegiatan harian pasien.
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1.Fase Orientasi Salam terapeutik: Selamat pagi buPerkenalan : Ibu, saya perawat Tatang, saya yang akan merawat ibu hari ini. Nama ibu siapa, dan senangnya dipanggil apa bu? (menggulurkan tangan sambil tersenyum menunjukkan sikap terbuka). Membuka pembicaraan dengan topik umum: saya perhatikan ibu sering membanting-banting barang yang ada disekitar ibu, ada apa bu? (sambil memberikan sentuhan menunjukan sikap empati). Evaluasi/validasi: Apa yang ibu rasakan saat ini?
Kontrak: Ibu, bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang penyebab ibu sering membanting-banting barang?Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang? Di mana enaknya kita berbincang-bincang bu?Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di taman selama 15 menit bu, apa ibu setuju?
2.Fase Kerja Sekarang ibu bisa mulai menceritakan kepada saya, apa yang menyebabkan ibu sering membanting-banting barang?Apa yang biasanya ibu lakukan jika ibu sedang merasa kesal/marah seperti ini?Bagaimana menurut ibu dengan tindakan ibu tersebut?Menurut ibu apa dengan membanting-banting barang bisa menghilangkan rasa kesal/marah ibu?
33LANJUTAN..Nah, sekarang saya akan mengajarkan cara menghilangkan perasaan kesal/marah ibu supaya ibu tidak membanting-banting barang lagi?Ibu sekarang saya akan mengajarkan cara menarik napas dalam. Begini bu, tarik napas melalui hidung, tahan sampai hitungan ketiga lalu hembuskan perlahan-lahan melalui mulutiya bagus ibu,,,, coba ibu ulangi lagiLakukan berulang-ulang sampai perasaaan kesal/marah ibu hilang atau berkurang, kurang lebih selama 5 kali bu. Sekarang kita buat jadwalnya ya bu, berapa kali dalam sehari ibu ingin melakukan latihan tarik napas dalam ini.
Jadwal Kegiatan HarianNama Panggilan: Ibu WRuang: Cemara INo. RM: 406keteranganM : mandiriB : Bantuan(perawat/teman)C : tidak melakukanWaktu kegiatanTanggal 18 Juni 2011MBTMBT05.00Latihan tarik napas dalam06.00Latihan tarik napas dalam
07.00Latihan tarik napas dalam08.0009.0010.00
Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan :
Evaluasi klien (subjektif) : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang penyebab, tanda, dan akibat ibu merasa kesal/marah serta belajar latihan tarik napas dalam tadi bu?Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement): Coba ibu sebutkan lagi cara-cara yang sudah saya ajarkan tadi dan coba ibu praktekan cara napas dalam yang sudah saya ajarkan tadi?
Rencana tindak lanjut : Setelah ini coba ibu lakukan latihan tarik napas dalam sesuai dengan jadwal yang sudah kita buat tadi ya bu?
Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)Topik: Bu, tiga hari lagi saya akan mengunjungi ibu. Nanti kita akan membicarakan tentang cara mengatasi perasaan kesal/marah ibu cara yang kedua, apakah ibu setuju?Waktu: Bagaimana kalau waktunya sama seperti sekarang ini saja bu jam 10 pagi, ibu setuju?Tempat : Kita akan berbincang-bincang ditaman lagi ya bu
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan Dx : Perilaku Kekerasan Tgl/jam : 17 Juni 2011/pukul 10.00-10.15 WIBImplementasi : SP.1Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perillaku kekerasan.Latihan fisik I : tarik napas dalamMemasukkan kedalam jadwal kegiatan harian pasien.
Evaluasi
S : klien mengatakan merasa lebih tenang setelah melakukan latihaan tarik napas dalam.O : klien bisa mempraktikan kembali tarik napas dalam.A : klien sudah mampu melakukan latihan tarik napas dalam (SP.1).
P : Perawat: lanjutkan SP 2 Klien : latihan tarik napas dalam sesuai dengan jadwal harian yang sudah dibuat.
Terima kasih..