STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI20:09 Agus
Purnomo No comments
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIP HALUSINASI a.
Proses keperawatan
1. Kondisi klien Klien bicara sendiri, gelisah, dan pernah
melakukan tindakan kekerasan (memukul temannya) 2. Diagnosa
keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3.
Tujuan Klien mampu untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi dengan cara pertama menghardik. 4. Tindakan
keperawatan a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi c. Mengidentifikasi waktu
halusinasi
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi e. f. g. h. i.
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Mengajarkan
klien menghardik halusinasi Menganjurkan klien memasukkan dalam
kegiatan harian Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam
rangka meraih masa depan yang realistis. b. Strategi komunikasi
tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik Assalamu
Alaikum Kak, selamat pagi. saya perawat yang akan bekerjasama
dengan Kakak untuk membantu menyelesaikan masalahnya Kakak. Nama
saya Abcdefghijk biasa dipanggil Abcd, nama Kakak siapa? Senang
dipanggil siapa? b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan Kakak hari
ini? Apa keluhan Kakak saat ini?
c.
Kontrak Baiklah, sekarang kita akan bercakap-cakap tentang
suara-suara yang selama ini Kakak dengar tapi tak nampak
wujudnya.
1. Topik
2. Tempat Dimana kita bisa berbincang-bincang Kak? Disini saja
Kak ya? 3. Waktu Berapa lama kita akan berbincang-bincang Kak?
Sekarang hari Sabtu 24 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau
15 menit saja Kak? Apakah Kakak setuju? 2. Fase kerja Apakah Kakak
mendengar suara tanpa dengan wujud? Apa yang dikatakan suara itu?
Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan suara itu
paling sering Kakak dengar? Berapa kali sehari Kakak alami? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa
yang Kakak rasakan pada saat mendengar suara-suara itu? Apa yang
Kakak lakukan pada saat mendengar suara-suara itu? Apakah dengan
cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar
cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul? Kak, ada empat
cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Dan
yang ke empat, minum obat dengan teratur. Bagaimana kalau kita
belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya
sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung Kakak
bilang pergi, saya tidak mau dengar, saya tidak mau dengar kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar
lagi. Coba Kakak peragakan! Nah, begitu.. bagus sekali Kak! Coba
lagi! Ya,,, bagus, Kakak bisa. 3. Fase terminasi. a. Evaluasi
Subjek: Bagaimana perasaan Kakak setelah peragaan tadi? Objek : Apa
yang Kakak lakukan jika suara-suara itu muncul? b. Rencana tindak
lanjut Jika suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya ? c. Kontrak
yang akan datang suara dengan cara yang kedua? 1. Topik : Bagaimana
kalu kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-
2.
Waktu : Jam berapa Kak? Bagaimana kalau hari Senin 26 Maret 2012
jam 10.00 WITA seperti hari ini ya Kak, hari ini kan hari Sabtu,
dan besok hari Ahad saya libur, bagaimana?
3.
Tempat : Dimana Kak kita bisa berbincang-bincang lagi? Bagaimana
kalau di ruangan ini saja!
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIP HALUSINASI a.
Proses keperawatan
1. Kondisi klien Klien bicara sendiri, marah-marah dan tertawa
sendiri. 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi :
Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Klien mampu untuk mengenal
halusinasi, cara-cara mengontrol halusinasi dengan cara kedua,
bercakap-cakap dengan orang lain. 4. Tindakan keperawatan a.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. c. Menganjurkan klien memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian.
b. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Fase
orientasi a. Salam terapeutik. assalamu alaikum Kak Abc, bagaimana
perasaan Kak Ab hari ini? b. Evaluasi/validasi Bagaimana
perasaannya hari ini? Apakah suara-suara yang biasa Kakak dengar
masih muncul? Apakah sudah dipakai cara yang kita latih kemarin?
Apakah berkurang suarasuaranya? c. 1) Kontrak. Topik : Baikalah,
sekarang kita akan bercakap-cakap tentang cara kedua yaitu
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. 2)
3) Tempat: Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau
disini saja Kak! Waktu : Berapa lama kita akan latihan? Sekarang
hari Senin 26 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau 15 menit
saja Kak?
2. Fase kerja. Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi yang
lain adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau
Kakak mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk berbicara dengan Kakak. Contohnya
begini, Tolong, saya mulai dengar suara-suara, bisa ngobrol dengan
saya? coba Kakak lakukan seperti itu! Ya,, begitu..!! bagus,,! Coba
sekali lagi Kak! Bagus,,,! Kakak harus latihan terus ya!! 3. Fase
terminasi. a. Evaluasi Subjek : Bagaimana perasaan Kakak setelah
latihan tadi? Objek : Jadi sudah berapa cara yang Kakak pelajari
untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,,!! b. Rencana tindak lanjut.
Cobalah kedua cara ini Kakak lakukan jika mengalami halusinasi
lagi. Bagaimana kalau kita masukan dalam kegiatan sehari-hari
Kakak? Nah, nanti lakukan secara teratur dan gunakan sewaktu-waktu
bila suara itu muncul. c. 1) Kontrak yang akan datang. Topik :
Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga yaitu melakukan
aktifitas yang terjadwal? 2) Waktu: Jam berapa Kakak mau? Bagaimana
kalau hari Selasa 27 Maret 2012 besok di jam yang sama, jam 10.00
WITA ya Kak? 3) Tempat: Mau dimana kita berbincang-bincang?
Bagaiman kalau disini saja Kak? sampai ketemu besok ya Kak!!
Wassalamu alaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIIP HALUSINASI a.
Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien marah-marah, bicara sendiri dan gelisah. 2. Diagnosa
keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3.
Tujuan Klien mampu untuk mengontrol halusinasi dengan cara ketiga
yaitu melaksanakan aktifitas yang terjadwal. 4. Tindakan
keperawatan a. b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien Melatih
klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang
biasa dilakukan dirumah. c. Menganjurkan klien memasukkan dalam
kegiatan harian.
b. Strategi pelaksaan tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a.
Salam terapeutik. Assalamu Alaikum, selamat pagi Kak. Asih ingat
dengan saya kan? Bagaimana perasaanya hari ini? b.
Evaluasi/validasi Bagaimana perasaaan Kakak hari ini?. Apa Kakak
sudah mandi dan sarapan pagi? Apakah suara-suara yang Kakak dengar
masih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih?
Bagaimana hasilnya? Bagus!!! c. 1. Kontrak Topik : Sesuai janji
kita kemarin, kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi dengan melakukan kegiatan yang terjadwal. 2. Tempat :
Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja?
3. Waktu : Berapa lama kita berbincang-bincang Kak? Sekarang kan
hari Selasa 27 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau 10 menit
saja Kak? Atau 15 menit ya? 2. Fase kerja Kegiatan apa saja yang
biasa Kakak lakukan pagi-pagi? Terus jam berapa kegiatan
berikutnya? Wah, ternyata banyak sekali kegiatannya. Apa Kakak
sudah melakukan kedua cara yang telah kita pelajari kemarin saat
mendengar suara-suara? Bagussekarang kita akan melatih cara ketiga
yaitu melakukan kegiatan pada saat suara-suara itu terdengar, jadi
Kakak bisa melakukan kegiatan-kegiatan Kakak tadi untuk mencegah
halusinasi. Coba Kakak ulangi. Bagus sekali!! Kakak bisa lakukan
kegiatan ini? Kegiatan ini dapat Kakak lakukan
untuk mencegah suara-suara yang muncul. Kegiatan yang lain akan
kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan yang Kakak
lakukan. 3. Fase terminasi a. Evaluasi/validasi Subjek : Bagaimana
perasaan Kakak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga
untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali!!! Objek : Coba Kakak
sebutkan tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah
suara-suara! Bagus sekali.!!! b. Rencana tindak lanjut Mari kita
masukkan dalam jadwal kegiatan harian Kakak. Coba Kakak lakukan
sesuai jadwal ya! c. Kontrak yang akan datang 1. Topik : Kita akan
membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan obat! 2. Waktu :
Jam berapa Kakak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau besok?
Besok hari Rabu 28 Maret 2012 jam 14.00 WITA ya Kak? Karena besok
Saya dinas siang. Bagaimana? Kakak setuju? 3. Tempat : Mau dimana
Kak? Bagaimana kalau disini lagi! Sampai ketemu ya Kak, Assalamu
Alaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDKAN KEPERWATAN SPIK HALUSINASI A.
Proses keperawatan 1. Kondisi keluarga Keluarga tampak sedih
melihat keadaan Kakak M 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori
persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Keluarga mampu mengenal
masalah yang diraskan keluarga dalam merawat klien, mengetahui
pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, jenis
halusinasi serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat
klien halusinasi. 4. Tindakan keperawatan
a.
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, jenis halusinasi
serta proses terjadinya halusinasi. c. Menjelaskan cara merawat
klien halusinasi
B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a.
Salam terapeutik Assalamu alaikum, selamat pagi. Saya mahasiswa
stikes nani hasanuddin yang sedang praktek di Rskd abcdefgh, nama
saya Abcdefghijk senang dipanggil Abcd. nama anda siapa, senang
dipanggil siapa? b. Evaluasi/validasi bagaimana perasaan semua
(keluarga) hari ini? c. Kontrak 1. Topik: hari ini kita akan
berbincang-bincang dan belajar masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat klien, mengetahui pengertian, tanda dan gejala
halusinasi, jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi
dan cara merawat klien halusinasi dalam keluarga. 2. Waktu : Berapa
lama keluarga bersedia berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
saja? Apakah semuanya setuju? 3. Tempat : dimana kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja? 2. Fase kerja 1.
Apa masalah keluarga dalam merawat klien? 2. Saya akan menjelaskan
pengertian halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, serta
proses terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi.
Apakah semuanya setuju? 3. Pertama-tama apa itu halusinasi?
Halusinasi yaitu penerapan (persepsi) tanpa adanya rangsangan
apapun pada panca indra seseorang yang terjadi pada keadaan sadar
atau bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik atau
histerik. 4. Apa tanda dan gejalanya? Yaitu berbicara sendiri,
mendengar suara-suara yang tak nampak wujudnya, marah-marah, dan
melakukan perilaku kekerasan pada orang disekitarnya. 5.
Jenis-jenis halusinasi? Yaitu : a. b. Halusinasi penglihatan, yang
dilihat seolah-olah berbentuk orang, binatang atau benda.
Halusinasi pendengaran, seolah-olah mendengar suara manusia, suara
hewan, suara mesin, suara musik, dan suara kejadian alami. c. d.
Halusinasi penciuman, seolah-olah mencium bauan tertentu.
Halusinasi pengecap, seolah-olah mengecap suatu zat atau rasa
tentang sesuatu yang dimakan.
e.
Halusinasi perabaan, seolah-olah merasa diraba, disentuh,
dicolek, ditiup, dirambati ular.
6. Proses terjadinya halusinasi adalah pada waktu klien lagi
sendiri, dia biasanya bicara sendiri, marah-marah dan juga tertawa
sendiri.
7.
Bagaimana cara merawat klien halusinasi? Yaitu caranya
pertama-tama kita ajak berbicara kepada klien dan berkenalan
setelah itu kita Tanya kepada klien apa yang biasa klien dengar,
terus kita dengar, dan kita bilang suara-suara itu palsu atau tidak
nyata. Kakak bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Setelah Kakak bisa mengontrol halusinasinya kita ajak Kakak untuk
merawat diri sendiri secara perlahan-lahan, kita ajar cara makan,
mandi, mencuci tangan, dan menyisir rambut. Apa semuanya bisa
dimengerti?
3. Fase terminasi. a. Evaluasi/validasi Objektif: Coba ulangi
kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi,
serta proses terjadinya halusinasi dam cara merawat klien
halusinasi. b. Rencana tindak lanjut. Baikalah semua, kalau begitu
saya harap apa yang sudah saya ajarkan dapat diulang dan kita akan
melanjutkan cara melatih atau mempraktekkan cara merawat klien
halusinasi. c. 1. Kontrak yang akan datang. Topic : Bagaimana kalau
besok kita akan mempraktekkan langsung cara merawat klien
halusinasi, apa semua setuju? 2. Waktu : Bagaimana kalau kita
ketemu jam 10.00 wita. 3. Tempat : Kita senang berbincang-bincang
dimana? Bagaimana kalau diruang tamu saja? 1. Subjektif : Bagaimana
perasaannya setelah kita berbincang-bincang? 2.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIK HALUSINASI A.
Proses keperawatan 1. Kondisi keluarga Keluarga sudah mulai tenang
melihat keadaan Kakak M 2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan
Keluarga dapat mempraktekan cara merawat klien dengan halusinasi 4.
Tindakan keperawatan a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
klien dengan halusinasi
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
halusinasi. B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase
orientasi a. Salam terapeutik Assalamu Alaikum, selamat pagi semua?
b. Evaluasi /validasi Bagaimana kabarnya hari ini? Apa masih ingat
dengan apa yang saya ajarkan kemarin? c. 1. Kontrak. Topik : Sesuai
dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan dan
lelatih langsung kepada pasien cara merawat dirinya. 2. Waktu :
Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana
kalau 20 menit? Setuju? 3. Tempat : Dimana kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau disini lagi?
2. Fase kerja a. Kegiatan apa saja yang telah keluarga lakukan
hari ini? Apakah telah melakukan kegiatan yang saya ajarkan
kemarin? b. Baikalah saya akan memberikan kesempatan menjelaskan
arti halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, dan cara
merawat pasien halusinasi serta mempraktekkan cara merawat langsung
klien halusinasi. Yang mana prinsip pelatihan merawat diri agar
klien dapat mandiri seperti kebersihan badan, yaitu cuci tangan,
cuci muka, mandi, serta menyisir rambut dan mengenal keluarga
dekat. 3. Fase terminasi a. Evaluasi 1. Subjektif: Bagaimana
perasaanya setelah berbincang-bincang? 2. Objektif : Coba jelaskan
kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi,
serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien
halusinasi. b. Rencana tindak lanjut. Baikalah kalau begitu, saya
berharap apa yang saya ajarkan kepada keluarga tentang halusinasi
dan cara merawat klien bisa anda masukkan dalam jadwal aktifitas di
rumah. c. Kontrak yang akan datang. 1. Topik : Bagaimana kalau
besok kita lanjutkan dengan pembuatan jadwal aktifitas dirumah,
serta menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan (follow up) pada
klien, setuju??? 2. Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang,
bagaimana kalau disini lagi? 3. Waktu : Bagaimana kalau besok kita
ketemu lagi jam 10.00 wita?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIIK HALUSINASI A.
Proses keperawatan 1. Kondisi keluarga Keluarga sudah tenang, tidak
gelisah lagi melihat keadaan Kakak M 2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan
Keluarga dapat mengetahui pentingnya follow up bagi klien
dirumah.
4. Tindakan keperawatan a. Membantu keluarga membuat jadwal
aktifitas di rumah termasuk minum obat.
b. Menjelaskan follow up klien ketempat kesehatan. B. Strategi
komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam
terapeutik. Assalamu Alaikum, selamat pagi semua? b.
Evaluasi/validasi Bagaimana kabarnya hari ini? Apa masih ingat
dengan apa yang saya ajarkan kemarin? c. 1. Kontrak Topik : Sesuai
persetujuan kita kemarin, hari ini kita akan menjelaskan pentingnya
pemeriksaan kesehatan klien. 2. Waktu : Berapa lama bersedia
berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit? Setuju??
3. Tempat: Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
diruangan ini lagi?
2. Fase kerja. Kegiatan apa saja yang keluarga lakukan hari ini?
Apa telah melakukan kegiatan yang saya ajarkan kemarin? Sekarang
kita akan membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat
sehingga keluarga mudah mengontrol aktifitas klien.. Adapun
pentingnya pemeriksaan kesehatan (follow up) yaitu agar kita tahu
tanda-tanda vital klien misalnya tekanan darah, apakah dia tekanan
darah tinggi atau tekanan darah rendah, untuk mengetahui apakah dia
demam atau tidak, apa keluarga mengerti? 3. Fase terminasi. a.
Evaluasi/validasi 1. Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah
berbincang-bincang? 2. Objektif : Coba ulangi kembali cara membuat
jadwal dan pentingnya follow up klien! b. Rencana tindak lanjut.
Baikalah kalau begitu saya harapkan apa yang saya ajarkan kepada
keluarga hari ini tentang membuat jadwal dan pentingnya follow up
pada klien, saya harapkan keluarga bisa melakukan kegiatan ini. c.
Kontrak. Berhubung waktu praktek saya di RSKD abcdefg ini sudah
selasai, kita akhiri pertemuan kita hari ini, saya berharap apa
yang sudah di ajarkan dapat dilakukan dirumah dan dimasukan dalam
jadwal kegiatan harian. Mudah-mudahan klien cepat sembuh. Sampai
ketemu lagi dilain kesempatan, Assalamu Alaikum dan selamat
siang.
STRATEGI KEKERASAN
PELAKSANAAN
KLIEN
DENGAN
PERILAKU
A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien a. Data subyektif : 1)
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan
2) Klien mengatakan merasa orang lain mengancam 3) Klien
mengatakan orang lain jahat b. Data objektif : 1) Klien tampak
tegang saat bercerita 2) Pembicaraan klien kasar jika dia
menceritakan marahnya 3) Mata melotot, pandangan tajam 4) Mengancam
secara verbal dan fisik 5) Nada suara tinggi 6) Tangan mengepal 7)
Berteriak/menjerit 8) Memukul 2. Diagnosa keperawatan Risiko tinggi
perilaku kekerasan 3. Tujuan keperawatan a. Tujuan umum : Klien
dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan baik secara
fisik, sosial atau verbal, spiritual, dan terapi
psikoformatika.
b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling
percaya 2) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan 3) Klien
dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan 4) Klien
dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dapat dilakukan 5)
Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan 6) Klien
dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan 7) Klien dapat
mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan 8) Klien dapat
memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian. 4. Tindakan
keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Bantu klien untuk
mengungkapkan perasaan marahnya c. Bantu klien mengungkapkan
tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya d. Diskusikan
denngan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini e.
Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang
dilakukan pada : 1) Diri sendiri
2) Orang lain/keluarga 3) Lingkungan f. Diskusikan bersama klien
cara mengontrol perilaku kekerasan g. Tentang mempraktekkan latihan
cara mengontrol fisik h. Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan
didalam jadwal kegiatan harian B. Strategi komunikasi 1. Fase
orientasi a. Salam : Assalamualaikum, Selamat pagi? b. Evaluasi :
Bagaimana perasaan Mba saat ini? Apa yang sedang Mba rasakan saat
ini? Perkenalkan Mba Nama saya Suster S. Mba namanya siapa?biasanya
dipanggil apa? c. Kontrak 1) Topik : Baiklah Mba D, saat ini kita
akan membahas tentang penyebab Mba marah dan mengontrol rasa marah
secara fisik. 2) Waktu : Mba D ingin berapa lama kita akan
berbincang-bincang?
3) Tempat : Dimana tempat Mba D inginkan untuk kita
berbincangbincanng? 2. Fase kerja a. Identifikasi penyebab perilaku
kekerasan : Apa yang menyebabkan Mba D marah? b. Identifikasi tanda
dan gejala perilaku kekerasan Saat Mba D sedang marah apa yang akan
Mba rasakan? Apakah dada Mba berdebar-debar lebih kencang? Atau
Mata melotot? . c. Identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
Saat Mba D marah apa yang Mba lakukan? d. Identifikasi akibat
risiko tinggi perilaku kekerasan Apakah dengnan cara itu
marah/kesal Mba dapat terselesaikan? Ya tentu tidak, apa kerugian
yang Mba D alami? Betul Mba jadi masuk ke ruang Isolasi. e.
Menyebutkan cara mengontrol risiko tinggi perialu kekerasan Pertama
mari kita coba melakukan latihan tarik napas dalam. Sekarang Mba D
bisa berdiri atau duduk rilexs, lalu tarik napas dalam dari hidung
tahan sebentar, lalu keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Ini
dilakukan sebanyak 5 kali ya Mba?
f. Membantu klien mempraktekkan cara latihan cara mengontrol
fisik Sekarang coba Mba lakukan bagaimana latihan napas dalam?
Pertam tarik napas melalui hidung, ya seperti itu Mba bagus,
kemudian hembuskan melalui mulut. Ini dilakukan selam 5 kali ya
Mba. Ayo sekarang lakukan kembali, tarik napas dalam-dalam melalui
hidung, Mba D rasakan betapa sejuknya udara bersih yang masuk ke
paru-paru kita, kemudian hembuskan pelan-pelan melalui mulut, ya
seperti itu Mba, Bagus.. g. Membantu klien memasukkan kegiatan
sehari-hari Nah..Mba D tadi telah melakukan latiahan teknik
relaksasi napas dalam, bagaimana kalau latihan ini kita buat jadwal
kegiatan seharihari Mba? Baik kita masukkan ya ke jadwal kegiatan
sehari-hari Mba? Kapan waktu yang Mba D inginkan untuk melakukan
latihan ini? Bagaimana kalau setiap jam 09.00 pagi? 3. Fase
terminasi a. Evaluasi Bagaiman perasaan Mba setelah melakukan
latihan teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya..betul, dan
kelihatannya Mba terlihat sudah lebih rileks. Kalau begitu coba Mba
praktikkan lagi latihan teknik napas dalam yang saya ajarkan tadi.
. b. RTL (Rencana Tindak Lanjut)
Ya..Bagus Mba. Mba telah bisa melakukannya dengan baik. Besok
kita akan bertemu kembali untuk mengajarkan Mba D teknik relakasasi
lain yang dpat membantu mengontrol rasa marah Mba. Tapi sebelumnya
Mba D harus bias mengatasi rasa marah Mba dengan teknik relaksasi
napas dalam yang telah saya ajarkan tadi. c. Kontrak waktu yang
akan datang Baik Mba D kita sudah selesai berbincang-bincangnya,
besok saya akan menemui Mba kembali untuk melihat perkembangan
kondisi Mba D dan mengajarkan teknik relaksasi yang lain. Mba D mau
jam berapa kita ketemunya? Baik jam ya Mba , sesuai kesepakatan
kita. Tempatnya di sisni ya Mba? d. Antisipasi maslah Mba, jika Mba
D ingin merasa marah lagi pada saat saya tidak ada, Mba dapat
melakukan sendiri teknik relaksasi napas dalam yang telah saya
ajarkan tadi, atau jika dengan teknik ini rasa marah Mba D tidak
berkurang Mba bias memanggil perawat yang ada di sini. Baik Mba,
kalau begitu saya permisi dulu, sampai jumpa. Assalamualaikum..
STRATEGI PELAKSANAAN HARGA DIRI RENDAHSTRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SP-1 Pasien : Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1
PROSES KEPERAWATAN Kondisi Klien Nn. Sisi (19 tahun) gelisah,
sering melamun, terkadang juga menangis. Mengatakan bahwa
dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak mampu mewujudkan
impian orang tuanya untuk menjadi dokter. Sisi adalah salah satu
mahasiswi kedokteran tetapi Ia sebenarnya tidak menyukai jurusannya
tersebut, Ia bersedia kuliah di jurusan kedokteran karena keinginan
orang tuanya dan sebagai anak Ia juga berusaha membagiakan kedua
orang tuanya dengan menuruti perintah orang tuanya tersebut. Tetapi
di saat sudah kuliah Ia justru uring-uringan karena merasa memang
itu bukan bidang yang disuakainya. Alhasil nilai-nilainya jeblok
dan Ia banyak dijauhi oleh teman-temannya. Diagnosa Keperawatan :
Harga Diri Rendah Tujuan: 1. Pasien dapat mengidentifikasi aspek
positifnya 2. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat
digunakan 3. Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki 4. Pasien dapat mengetahui cara untuk
meningkatkan rasa percaya dirinya. Tindakan Kperawatan 1. Dorong
individu untuk mengekspresikan perasaannya, khususnya mengenai
pikiran, perasaan, dan pandangan dirinya:dulu dan saat ini, serta
harapan yang ingin diwujudkan terhadap dirinya sendiri 2.
Diskusikan aspek positif diri 3. Bantu pasien untuk menilai
kemampuan yang masih dapat digunakan 4. Bantu pasien untuk memilih
kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien 5. Melatih
klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih 6. Menganjurkan klien
memasukkan kegiatan kedalam jadwal harian PELAKSANAAN TINDAKAN
ORIENTASI Selamat pagi ? Perkenalkan nama saya Susi Purwati, Saya
senangnya dipanggil suster Susi. Saya adalah Mahsiswa FIK UI yang
sedang praktek disini.Nama mbak siapa ya? Senangnya dipanggil apa.
Oh, jadi anda senangnya dipanggil Sisi saja. Saya lihat dari tadi
Sisi melamun, ada yang sedang dipikirkan. Bagimana kalau kita
ngobrol-ngobrol dulu Sisi? Mau berapa lama kira-kira kita
ngobrolnya? Oke, Jadi Sisi maunya kita ngobrol-bgobrolnya 30 menit.
Baiklah mau dimana kita ngbrolnya Sisi? Oh, jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja. KERJA Bagaimana perasaan Sisi saat ini? Oh jadi
Sisi merasa hidup Sisis sudah tidak berguna lagi dan pengen
mengakhiri hidup Sisi. Mengapa Sisi berkata demikian? Biasanya
kalau dirumah Sisis ngapain saja? Sisi punya hobi apa saja? Oh,
jadi Sisi senangnya masak, menggambar desain dan membuat cerita
komik. Menurut Sisi dari hobi yang sudah Sisi sebitkan tadi mana
saja yang mungkin dan dapat kita lakuakan sekarang? Bagaimana jika
menggambar desain? Jadi, Sisi bersedia mau menggambar desain,
kira-kira mau menggambar apa ya? Oh, Jadi Sisi mau menggambar
model-model baju terbaru. Sebentar saya sediakan peralatannya ya
Sisi. Kira-kira Sisi menggambarnya mau ditemenin suster atau tidak.
Wah bagus sekali gambarnya Sisi. Kira-kira Sisis mau menggambarnya
berapa banyak ni, bagus lo gambarnya. Oh, Jadi Sisi mau 5 kali
sehari menggambarnya. Bagaimana kalau kegiatan menggambarnya suster
buatain jadwal buat Sisi?. Apakah Sisi mau? Oke, Jadi Sisi bersedia
ya Suter Susi buatin jadwalnya. TERMINASI Bagaimana perasaan Sisi
setelah kita bercakap-cakap? Wah! Ternyata Sisi punya bayak
kelebihan ya salah satunya tadi mengambar dan hasil gambarnya bagus
lo. Suster seneng itu
dengan gambar buatan Sisi. Baik besok kita akan bertemu kembali
untuk ngobrol-ngobrol kembali mengenai kemampuan Sisi yang lain
yitu membuat cerita komik. Kira-kira besok Sisi maunya kita ketemu
jam berapa ? Baik! Jadi Sisi maunya kita ketemu jam 10.00 WIB dan
tempatnya diruang ini saja. Baik Sisi sampai jumpa besok. Selamat
pagi menjelang siang. SP Ke-2 Tujuan: 1. Pasien dapat melakukan dan
memenuhi kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. 2. Pasien
dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa diganggu. Tindakan
Kperawatan 1. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakuakan 2.
Melatih kemampuan ke-2 yang telah disebutkan oleh klien 3.
Menganjurkan klien memasukkan kegiatan tersebut jadwal kegiatan
harian. PELAKSAAN TINDKAAN ORIENTASI Pagi Sisi? Bagaimana perasaan
Sisi hari ini? Apakah sudah dicoba kegiatan yang kemarin sudah
dimasukkan kedalam jadwal harian Sisi? Wah, bagus sekali. Sudah
berapa banyak gambar yang Sisi buat. Bolehkan suster
melihatnya.Wah, hebat bagus sekali gambarnya. Oya Sisi masih ingat
ngaak kita mau ngapain hari ini? Iya, benar sekali jadi, kemarin
Sisi menyubutkan selain Sisis suka menggambar desain Sisis juga
suka membuat cerita komik. Jadi, hari ini kita akan latihan untuk
membuat cerita komik. Apakah Sisi bersedia? Kira-kira mau berapa
lama dengan suster? Oh, jadi Sisis maunya 30 menit. Baiklah
ruangnya disini saja. Baiklah KERJA Bagaiamana perasaan Sisis
setelah menggambar begitu banyak gambar dan gambar-gambar desainnya
bgasu-bagus sekali? Apa yang Sisis rasakan. Oh, Sisis jadi merasa
Sisi masih berguna, buktinya Sisis masih bisa membuat gambar-gambar
desain yang bagus sekali. Bagaiman dengan hobi Sisis yang lain?
Sisis masih ingat? Ya, bagus sekali Sisis masih ingat. Jadi Sisi
punya hobi lain yaitu: membuat cerita komik. Bagaiman kalau Sisi
selain membuat gambar desain juga membuat cerita komik. Apakah Sisi
bersedia? Baiklah, suster Susi sediakan ya alat tulis dan bukunya.
Sisi pengen ditemeni suster Susi atau tidak membuat komiknya.
Kira-kira ceritanya seri atau drama. Oh, jadi Sisi mau langsung
membuat sekarang dan tidak ingin ditemani. Baiklah suster tinggal
dulu kira-kira 30 menit Suster Susi balik lagi kesini bagaiman
Sisi? Baik Sisi bagaiman cderita komiknya sudah dapat berapa
halaman. Boleh suster Susi lihat dan baca. Oke suster baca ya. Wah
ceritanya bagus sekali Sisi dan gambarnya sesuai dengan karakter
ceritanya. Sisis habat ya. Suster Susi saja tidak bisa membuat
komik. Bagaimana kalau Sisis buat lagi cerita-cerita yang lainnya.
Nanti hasil komiknya kita jadiin satu dan dibuat komik mini seri
kan keren. Bagaimana Sisi? Nah, kirakira Sisis mau buat berapa
banyak nih dalam satu hari. Oh jadi Sisis mau membuat dua cerita
komik mini serialam satu hari. Bagaiman jika kegitan ini suster
Susi masukin dalam jadwal kegiatan harian Sisi. Apakah Sisis
bersedia? TERMINASI Bagaimana perasaanya setelah kita
bercakap-cakap dan latihan tadi? Jadi berapa cara yang bisa Sisi
lakukan pada saat-saat merasa jenuh dan tidak berarti? Bagus sekali
Sisi bisa menyebutkannya kembali. Baik besok suster Susi akan
bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan orang tua Sisi, biasanya orang
tua Sisi berkunjung jam berapa? Oh, jadi orang tua Sisi biasanya
berkunjung jam satu siang. Baiklah besok suster Susi akan
berkunjung kesini dan
ngobrol-ngobrol dengan orang tua Sisi di ruang depan kira-kira
jam dua siang, bagaimana Sisi bolehkah suster Susi ngobrol dengan
mereka? Baiklah samapai jumpa besok ya Sisi. Selamat pagi menjelang
siang.
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA SP1 Keluarga
Dx: Gangguan Citra Tubuh Tujuan Khusus: 1. Keluarga dapat mengenal
tanda dan gejala dari harga diri rendah 2. keluarga mengetahui cara
mengatasi masalah klien dengan harga diri rendah Tindakan
Keperawatan 1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien dirumah 2. Jelaskan tanda dan gejala harga diri
rendah kepada keluarga yang dialami klien beserta proses terjadinya
3. menjelaskan kepada keluarga merawat klien dengan harga diri
rendah a. Latih keluarga mempraktekkan cara merawat klien harga
diri rendah b. Menyediakan fasilitas utnuk memenuhi kebutuhan
pasien di rumah. c. Memfasilitasi interaksi di rumah d. Memberikan
pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien 4. Membantu
keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah. Proses Pelaksanaan
Tindakan ORIENTASI Selamat pagi Bapak Ibu. Perkenalkan nama saya
Suster Susi Purwati, bisa dipanggil suster Susi. Saaya adalah
mahasiswa Ilmu Keperawatan UI yanbg sedang praktek di RS ini dan
sedang merawat anak Bapak dan Ibu yang bernama Sisi. Bapak namanya
siapa? Bapak senganya dipanggil apa Pak? Dan Ibu namanya siapa?
Senangnya dipanggil apa Bu? Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu saat
ini berhubungan dengan kondisi kesehatan Sisi saat ini? Baiklah Pak
Bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap mengenai kondisi kesehatan
Sisi selama 30 menit? Kita mau bercakap-cakap dimana? Oh, baiklah
kita mengorol diruang tamu saja ya. KERJA Apa yang Bapak dan Ibu
rasakan denagn kondisi kesehatan Sisi saat ini? Bagaimana setelah
melihat kondisi Sisi saat ini? Kesulitan seperti apa yang Bapak dan
Ibu rasakan dalam merawat Sisi? Bapak dan Ibu tahu apa yang
menyebabkan Sisi keadaannya menjadi seperti sekarang ini? Ya, jadi
anak Bapak dan Ibu keadaanya menjadi seperti sekarang ini karena Ia
merasa gagal menjadi anak yang baik karena Ia merasa tidak mampu
mewujudkan impian orang tuanya. Oleh karena itu Sisi sering melamun
dan terkadang tiba-tiba menangis krena Ia kecewa dengan dirinya
sendiri dan jadi merasa rendah diri serta menganggap dirinya tidak
tidak berguna, sehingga Sisi memilki keinginan untuk mengakhiri
hidupnya. Tentunya Ibu dan Bapak sangat menyayangi Sisi bukan dan
tidak menginginkan hal tersebut terjadi? Nah, menurut Bapak dan Ibu
bagaiman cara yang tepat dalam merawat Sisi? Oh, jadi Bapak dan Ibu
ingin memngikuti kemauannya dulu untuk kuliah dijurusan Tehnik
desain. Oke, selain itu apa lagi yang dapat dilakukan Bapak dan Ibu
jika nanti Sisi menjalani perawatan dirumah. Iya, benar sekali Pak
Bu. Kita harus mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat Sisi lakukan
tapi tetap tidak dengan paksaan. Jadi, kemarin Sisi mengatakan Ia
sangat senag menggambar desain dan membuat cerita komik serta
memasak, Jadi, nanti sebaiknya jika Ia dirumah sediakan peralatan
yang diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut ya Pak
Bu. Dan untuk meningkatkan semangatnya jangn lupa beri Ia pujian
setelah melakukan kegitan
tersebut atau Bapak dan Ibu sesekali dapat menemaninya. Bagaiman
Bapak Ibu?. Ya, benar baik sekali Ibu Bapak. Oya Pak Bu saya sudah
membuatkan Sisi jadwal harian. Nanti diperhatiakn juga ya bu jadwal
harian tersebut agar dapat dilaksanakan oleh Sisi tapi tidak dengan
paksaan cukup ingatkan saja jika Sisi terlupa. TERMINASI Bagiman
perasaaan Bapak dan Ibu setelah kita bercakap-cakap mengenani
kondisi kesehatan Sisi dan apa saja yang perlu dilakukan oleh
keluarga untuk mendukung proses penyembuhan Sisi? Apakah Bapak dan
Ibu bisa menyebutkan kembalai apa saja yang perlu dan dapat
dilakukan untuk mendukung kesembuhan Sisi? Ya, bagus sekali Ibu dan
Bapak dapat menyebutkannnya kembali. Ada lagi Pak yang ingin
ditambahkan. Ya, benar sekali Pak jangan pernah memaksakan
kegiatan-kegiatan tersebut, tetapi mengingatkan itu penting.
Baiklah Pak Bu nanti dua hari kedepan saya akan datang kembali
kesini untuk mebicarakan rencana kepulangan Sisi tempatn ya disini
saja kira-kira pukul 10 pagi. Bagaiman Pak Bu. Baiklah Pak Bu
Selamat Ssiang dan sampai jumpa.