LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN HOMESTAY DI DUSUN TEBOLA, DESA SIDEMEN, KECAMATAN SIDEMEN, KARANGASEM Oleh: Ni Luh Henny Andayani, S.ST.Par.,M.Par (Ketua) NIP. 19830414 201012 2 002 Ni Nyoman Yulianthini, S.E., M.M (Anggota) NIP. 198207292010122003 Putu Gede Parma, S.ST.Par.,M.Par (Anggota) NIP. 197770819 200212 1 003 PERHOTELAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2015
38
Embed
PERHOTELAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198304142010122002... · HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1. Judul Proposal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN HOMESTAY DI DUSUN
TEBOLA, DESA SIDEMEN, KECAMATAN SIDEMEN, KARANGASEM
Oleh:
Ni Luh Henny Andayani, S.ST.Par.,M.Par (Ketua)
NIP. 19830414 201012 2 002
Ni Nyoman Yulianthini, S.E., M.M (Anggota)
NIP. 198207292010122003
Putu Gede Parma, S.ST.Par.,M.Par (Anggota)
NIP. 197770819 200212 1 003
PERHOTELAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015
i
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1. Judul Proposal : Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Homestay Di Dusun Tebola, Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Karangasem
2. Ketua Tim Pengusul : a. Nama : Ni Luh Henny Andayani, S.ST.Par., M.Par b. NIP : 19830414 201012 2 002 c. Bidang Keahlian : Pariwisata d. Jabatan/Pangkat/Golongan : Asisten Ahli/Penata Muda Tk.1/IIIb e. Jurusan/Fakultas : Jurusan Perhotelan/Fakultas Ekonomi dan
Bisnis f. Alamat Rumah/ Telp : Dusun Pau, Desa Tihingan, Kecamatan
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung 3. Jumlah Anggota Tim : 3 orang
a. Identitas Anggota 1 - Nama : Ni Nyoman Yulianthini, S.E.,M.M - NIP : 19820729 201012 2 003 - Jabatan/Pangkat/Golongan: Asisten Ahli/Penata Muda Tk.1/IIIb
b. Identitas Anggota 2 - Nama Lengkap : I Putu Gede Parma, SST.Par.,M.Par - NIP : 19770819 200212 1 003 - Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Penata Muda/IIIc
4. Lokasi Kegiatan :.Dusun tebola, Sidemen, Karangasem 5. Jumlah biaya yang diusulkan : Rp. 11.500.000 Singaraja, 2 Oktober 2015
Mengetahui :
Ketua LPM Undiksha
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 15
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Sidemen, Karangasem merupakan salah satu desa yang memiliki beragam
potensi wisata sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan. Daya tarik yang ditampilkan
adalah seni kerajinan tenun ikat baik endek maupun songket, serta dukungan pemandangan
lahan pertanian masyarakatnya. Perkembangan kepariwisataan di desa sidemen saat ini
sangat baik, hal ini dibuktikan dengan adanya beragam jenis fasilitas wisata, seperti: villa,
homestay, dan restaurant di Sidemen. Keberadaan fasilitas wisata ini tak lain bertujuan untuk
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan yang datang berkunjung ke desa
Sidemen.
Perkembangan kepariwisataan di Sidemen diarahkan pada konsep pembangunan
berkelanjutan, dimana masyarakat local diberikan wewenang untuk mengelola potensi wisata
yang ada. Begitujuga dengan keberadaan fasilitas wisatanya, di dusun tebola terdapat 2 (dua)
macam fasilitas penginapan, yaitu villa dan homestay. Berkembangnya fasilitas wisata ini
memberikan kontribusi positif dimana masyarakat local sebagian besar bekerja di sector ini
sehingga mendapatkan manfaat ekonomi dari pengembangan pariwisata di daerahnya.
Perkembangan fasilitas villa terjadi di wilayah dusun tebola paling selatan, villa
dibangun di atas dan disekitar lahan produktif masyarakat. Berikut dapat dilihat salah satu
villa yang berkembang di dusun Tebola
Gambar 1.1 Villa
Sumber: Pribadi, 2015
2
Bangunan villa-villa yang ada di Dusun Tebola mayoritas bersumber dana dari orang asing,
namun statusnya dimiliki oleh masyarakat Tebola. Fasilitas yang disediakan villa juga hampir
menyamai standar yang ada di wilayah Kuta, Sanur dan Nusa Dua, yang terdiri atas: room
dengan berbagai macam tipe lengkap dengan fasilitasnya, restaurant, dan spa.
Perkembangan homestay di Sidemen tepatnya di Dusun Tebola cukup baik. Saat ini di
dusun tebola terdapat 8 (delapan) buah homestay, yang dimiliki dan dikelola langsung oleh
warga masyarakatnya. Jika dilihat dari fasilitasnya Eksistensi homestay dapat terancam
dengan keberadaan villa di desa ini. Homestay lokasinya di areal pemukiman penduduk, baik
dibangun di tanah kosong dekat dengan pemukiman penduduk, maupun berada dalam
lingkungan rumah penduduk. Homestay yang ada hanya menawarkan penginapan dengan
pelayanan yang seadanya, dimana pemilik hanya menyiapkan dan membersihkan kamar
sesuai dengan kemampuan mereka. Pemahaman pemilik homestay mengenai pengelolaan
homestay dan standar kebersihan di industry perhotelan masih kurang. Pada gambar 2.2
berikut dapat dilihat salah satu homestay yang dikelola oleh warga
Gambar 1.2 Khrisna Homestay
Sumber: Pribadi, 2015
Dari 8 (delapan) buah homestay yang ada, dimiliki oleh warga yang rata-rata
memiliki pendidikan lulusan SMA, sehingga kurang memahami bagaimana cara
membersihkan kamar, toilet, merapikan bed (making bed), menerima tamu, menyajikan
makanan serta memberikan pelayanan tambahan lainnya. Yang dilakukan pemilik homestay
hanya menunggu tamu yang datang ke homestay serta membersihkan kamar dan
3
merapikannya seadanya. Pengetahuan tentang mengelola homestay yang baik sangat
diperlukan, sehingga pelayanan lebih professional.
Lama tinggal wisatawan di homestay kurang lebih 3 (tiga) hari, dan biasanya pemilik
akan bekerjasama dengan travel agent atau menerima walk in guest. Jika hal ini terjadi secara
terus- menerus maka keberlanjutan homestay yang ada akan terancam, dan homestay hanya
akan kebagian tamu pada saat kunjungan wisatawan ramai. Pelatihan mengenai cara
mengelola homestay diperlukan oleh pemilik homestay untuk meningkatkan jumlah hunian
kamar serta dapat bersaing dengan fasilitas wisata seperti villa, namun dengan tetap
mempertahankan kharakteristiknya sehingga pemilik homestay mendapatkan manfaat
ekonominya secara langsung.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada analisis situasi, kurangnya pemahaman pemilik
homestay dalam mengelola homestay merupakan sebuah permasalahan, sehingga rumusan
masalah yang diangkat adalah bagaimana mengelola homestay yang ada di dusun tebola,
sidemen karangasem sehingga sesuai dengan karakter wilayah pedesaan.
1.3 Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui cara mengelola homestay yang ada di dusun
tebola, sidemen karangasem sehingga sesuai dengan karakter wilayah pedesaan.
1.4 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah, dapat memberikan masukan terhadap
masyarakat mengenai pengembangan homestay yang sifatnya berkelanjutan.
4
BAB II METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan kegiatannya yang dilaksanakan “Pelatihan Pendampingan
Pengelolaan Homestay”, dengan mitra pemilik homestay. Adapun metode pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dimulai dengan kegiatan:
1. Pertemuan dengan pemilik dan pengelola homestay, mengevaluasi kegiatan
pengelolaan yang telah dilakukan. Pada tahapan ini dilakukan dengan berkunjung ke
semua homestay yang ada di Tebola, berikut dapat dilihat pada gambar 2.1 aktifitas
berkunjung ke pemilik homestay yang ada di Tebola
Gambar 2.1 Aktifitas Berkunjung ke Homestay
Sumber: Pribadi, 2015
2. Penyusunan standar operational prosedur (SOP) pengelolaan homestay
Kegiatan penyusunan standar operational prosedur (SOP) pengelolaan homestay
dilakukan dengan bertemu dengan pemilik homestay kemudian membahas mengenai
standar operational prosedur yang bisa diterapkan di homestay yang ada di tebola.
Tujuannya adalah agar pelayanan yang diberikan sama di semua homestay yang ada di
Tebola. Dalam kegiatan pengabdian ini terdapat kendala, karena kesibukan pemilik
homestay sehingga sangat sulit mempertemukannya. Sebagai solusinya kegiatan
pengabdian masyarakat dilaksanakan door to door dalam artian berkunjung ke
masing-masing homestay wawancara dan melihat secara langsung prosedur kerjanya
selama ini. Berikut pada gambar 2.2 dapat dilihat aktifitas yang dilakukan untuk
menyusun standar operational prosedur (SOP)
5
Pada Gambar 2.2 Aktifitas Membahas SOP dengan Pemilik Homestay di salah satu villa yang ada di Tebola
Sumber: pribadi, 2015
3. Pelatihan membersihkan Kamar
Pelatihan pembersihan kamar dilakukan sebagai aplikasi penerapan standar
operational prosedure yang telah dibuat. Pelatihan dilakukan di Lila Stana homestay.
4. Penyampaian Materi dari Praktisi Pariwisata tentang pengembangan homestay ke arah
ecolodge yang lebih ramah dan bersifat berkelanjutan
Penyampaian materi dilakukan di salah satu tempat di daerah denpasar, hal ini
dilakukan dikarenakan keterbatasan waktu pemakalah serta kesibukannya di industri
pariwisata dalam hal ini mengelola atraksi wisata Taman Sari Buana. Konsep
Ecolodge diterapkan untuk membedakan antara villa dan homestay yang ada di Desa
Tebola.
6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengabdian
Homestay yang ada di Desa Tebola sebanyak 8 buah, antara lain: sweet homestay, lila
stana, mahaneka, embang, bukit harta, khrisna, surya murya dan giat sawah. Homestay
tersebut tersebar di areal pemukiman masyarakat desa. Tipe tamu yang berkunjung ke
homestay di desa Tebola ada 2 (dua) tipe yaitu walk-in guest dan booking via travel.
Pemasaran homestay yang ada di desa tebola selama ini bekerjasama dengan travel,
booking.com dan agoda.com. Harga pernight untuk homestay berkisar antara Rp.300.000,00–
Rp. 400.000,00.
Disamping menawarkan penginapan, aktifitas yang ditawarkan oleh homestay adalah
wisata minat khusus yaitu tracking ke gunung agung dan rafting di sepanjang Sungai Unda
yang merupakan sungai terbesar di Bali. Berikut pada gambar 3.1 di bawah, dapat dilihat
program yang disediakan oleh salah satu homestay
Gambar 3.1 Program Khrisna Homestay
Sumber: Pribadi, 2015
Adapun Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini melibatkan 8 (delapan) pemilik
homestay dimana dalam pengabdian ini menghasilkan beberapa standar operational prosedur
(SOP).
Dari kegiatan pengabdian tersebut dihasilkan Standar Operational Prosedur (SOP),
berikut ini:
7
1. Standar Operational Prosedur (SOP) Penerimaan Tamu
a. Begitu tamu tiba, disambut dengan greeting “welcome to Desa Tebola”
b. Tamu diarahkan menuju ke homestay
c. Kemudian disuguhkan welcome drink
d. Kemudian pemilik menjelaskan mengenai fasilitas yang ada di kamar
e. Pemilik juga menginformasikan mengenai keberadaannya bila tamu ingin bertemu
f. Setelah itu pemilik mengucapkan “happy nice day and I hope you are enjoy stay
at ...... homestay”
2. Standar Operational Prosedur (SOP) Pembersihan Kamar
a. Membuka jendela kamar
b. Membersihkan toilet
Hal – hal yang harus diperhatikan pada kamar mandi yaitu alat-alat sanitasi yang
terdapat di kamar mandi, antara lain jamban (toilet bowl), tempat cuci tangan
(wash basin), atau bak mandi (bath tub).
Cara membersihkannya sebagai berikut :
- Perhatikan bagian – bagian jamban yang akan dibersihkan, meliputi tempat
jamban bagian dalam, samping, luar, dan bawah; bagian yang diduduki; tutup
jamban; tangki air penyiram; serta bagian dinding sekitar jamban.
- Siram bahan pembersih jamban pada bagian dalam jamban dan sikat.
Diamkan beberapa menit dan lanjutkan melakukan pekerjaan lain.
- Bersihkan cermin yang ada pada wash basin dengan chemical.
- Cuci wash basin dengan sabun cair. Gunakan sponge, mulai dari kran pipa,
pipa saringan air, lalu bilas dengan kain pembilas(rinse cloth).
- Keringkan dengan kain pengering ( dry cloth) mulai dari shower, dinding
kamar mandi, bak,kran, dan tirai mandi.
- Keringkan sikat jamban dan simpan pada tempatnya/ pembungkusnya.
- Bersihkan bagian luar jamban mulai dari tangki air, pipa, tempat duduk, tutup
jamban dan bagian bawah jamban dengan sponge yang berisi sabun cair dan
desinfektan, lalu bilas dengan kain pembilas ( rinse cloth) dan keringkan.
- Bersihkan pintu kamar mandi mulai dari bagian dalam keluar.
c. Menyeka debu (dusting) yang ada di kamar, adapun prosedurnya:
8
Cara membersihkan debu dilakukan searah dengan jarum jam atau sebaliknya
(clock wise/unclock wise system). Umumnya, hal tersebut dilakukan dari pintu
masuk dan berakhir di tempat itu juga. Atau, dari sudut terjauh dan berakhir pada
tempat yang sama. Dengan cara ini tidak ada bagian yang tertinggal, menghemat
waktu, dan tenaga. Teknik membersihkan debu di kamar sangat bergantung
variasi bahan dari perabot yang dimiliki. Untuk membersihkan debu pada perabot
kayu berpolitur dapat menggunakan teknik dusting dan polishing. Cara
membersihkan perabot yang terbuat dari kayu bercat, plastic, atau fiber dapat
menggunakan teknik damp dusting. Cara membersihkan perabot cermin atau kaca
dapat menggunakan teknik glass wipping/ dusting. Bagian – bagian yang
dibersihkan meliputi kaca-kaca pigura, televisi, kaca jendela, cermin, kursi dan
meja,telepon, pinggiran tempat tidur, lemari, air conditioner (AC), lampu- lampu,
batang- batang di atas meja, laci-laci,dan pintu.
1) Mengelap Kering (Dusting)
Mengelap kering yaitu membersihkan permukaan benda dengan cara
mengelap sehingga debu terangkat.
Alat yang digunakan : lap katun (cotton cloth)/ lap lembut (soft cloth).
Standar Operasional Prosedur
- Bersihkan semua benda dari perabot/permukaan
- Ikuti serat kayu/arah angin
- Gosok kain katun/ lembut pada perabot dari bagian terjauh kearah
terdekat
- Gosok bagian yang tersembunyi.
- Tata kembali benda yang dipindahkan.
2) Mengelap lembab (Damp Dusting)
Mengelap lembab yaitu membersihkan permukaan benda dengan cara
mengelap menggunakan kain lembab sehingga debu terangkat.
Alat yang digunakan : 1. Dry cloth dan 2. Damp cloth, bottle spray.
Bahan : air, solution.
Standar Operasional Prosedur
- Bersihkan semua benda dari perabot.
- Mengelap dengat mengikuti serat kayu.
9
- Mengelap jika menggunakan bahan tambahan kimia, lakukan searah
angin bertiup.
- Semprot bahan pada kain hingga lembab.
- Gosok perabot dari sisi terjauh dan ke arah terdekat.
- Bersihkan bagian tersembunyi
d. Membersihkan Kaca (glass wiping)
Glass wiping yaitu membersihkan kaca yang memiliki permukaan lebar
menggunakan glass wiper
Alat : squeezer/wiper, cotton cloth (2), sponge, point brush
Prosedur Operasional Standar
- Siapkan peralatan yang diperlukan
- Lipat cotton cloth dan pasang di lengam kiri, pasang cotton cloth pada
bingkai bawah jendela untuk menahan cairan/dipegang dengan tangan kanan
- Bersihkan sudut-sudut yang sempit dari debu
- Ratakan cairan dengan menggunakan sponge
- Tarik cairan pada permukaan kaca dengan squeezer/wiper dengan gerakan
dari atas kebawah, atau S tidur.
- Gosok bagian sudut-sudut pada jendela dengan cotton cloth
- Lanjutkan pekerjaan sampai selesai.
Adapun prosedur mengilapkan (polishing)
Mengilapkan yaitu proses memberikan lapisan pada suatu permukaan /benda
sehingga tampak mengkilap.
Alat : cotton, cloth, softcloth
Bahan : wooden polish
Standar Operasional Prosedur:
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
- Lakukan dusting/damp dusting terlebih dahulu
- Letakkan wooden polish pada cotton cloth dan gosokkan pada permukaan
perabot yang akan dikilapkan
- Lakukan dari sisi terjauh searah serat kayu dan lakukan lagi sampai kearah
yang terdekat
- Biarkan untuk beberapa saat, kemudian ambil softcloth dan lakukan buffing
pada perabot tadi, lakukan sampai perabot terlihat mengkilap
10
e. Merapikan bed
Homestay menggunakan 1 (satu) sheet
f. Menyapu lantai (sweeping)
Menyapu yaitu membersihkan permukaan lantai dengan cara mengangkat debu
atau kotoran. Alat-alat yang digunakan yaitu 1 broom, 1 dust pan, 1 waste basket,
palm broom (bila perlu).
Standar operasional Prosedur
- Siapkan alat-alat yang diperlukan
- Sapu ruangan mulai dari sudut terjauh
- Menyapu dengan mengikuti arah angin
- Menyapu dengan langkah maju
- Angkat sampah dengan dust pan dan masukkan ke dalam tong sampah
- Perhatikan tempat-tempat tersembunyi
- Menyapu dilakukan dimulai dari sudut terjauh dalam kamar diakhiri dengan
sudut yang dekat dengan pintu keluar
g. Mengepel lantai (damp sweeping)
Mengepel yaitu mengelap permukaan lantai dengan kain lembab sehingga
Studi potensi dan Pengembangan Wisata dalam Upaya Diversifikasi Atraksi Wisata Budaya di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung
Pengembangan Obyek Wisata Desa Tihingan Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Tahun 2008
2.7. Nama Pembimbing/
Promotor
1. I Wayan Djanten, SE
2. I Wayan Mertha, SE., M.Si
1. Dr. Ir. Samsul Alam Paturusi, MSP
2. Made Heny Urmila Dewi, SE., M.Si
C. Pengalaman Penelitian
Sumber Jumlah
1 2012 Pengembangan Selancar (Surfing) DIPA 8,000,000
Kawasan Wisata Pantai Kuta, Kabupaten Badung
Di Melalui Pemberdayaan Masyarakat (Community
Based Development)2 2013 Sinergisasi Sektor Pertanian dan Pariwisata sebagai Model DIPA 7,635,000
Alternatif Wisata Pedesaan di Desa Tihingan, Kecamatan
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung
3 2014 Pengembangan Konten E-administrasi di Jurusan Perhotelan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
DIPA 10,000,000
PendanaanJudul PenelitianTahunNo
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
21
No Tahun Judul Pengabdian
Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2014 P2M Pelatihan dan
Pendampingan
Pembuatan Website
POKDARWIS Tunjung
Mekar di Desa
Sambangan
DIPA (Anggota) Rp. 10.000.000,-
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal
No Judul Artikel Nama Jurnal
1 Pengembangan obyek Wisata Desa Tihingan Jurnal Manajemen dan Pariwisata Vol 7, No 1 (2007)
Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten
Klungkung
2 Studi Potensi dan Pengembangan Wisata dalam Jurnal Manajemen dan Pariwisata Vol 8, No 2
Upaya Diversifikasi Atraksi Wisata Budaya (Desember 2007)
Di Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung
3 Pengembangan selancar (Surfing) Melalui Jurnal Ilmu Social & Humaniora
Pemberdayaan Masyarakat Lokal (Community ISSN: 2303-2898
Based Development) di kawasan Wisata Pantai Vol. 3, No. 1, April 2014
Kuta Kabupaten Badung
F. Pengalaman Penyampian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Seminar Nasional Sinergisasi Sektor Pertanian dan Pariwisata Sebagai model alternative Wisata Pedesaan Di Desa tihingan kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung
UNDIKSHA 21-22 Nopember 2013
2 Seminar Nasional Pengembangan pariwisata Berkelanjutan di Desa Tihingan
Badung,
G. Pengalaman Penulisan Buku
No Tahun Judul Buku Sumber Dana Jumlah Dana
22
1 2013 Buku Ajar Manajemen Pemasaran Pariwisata
Dana DIPA Rp. 10.000.000
H. Pengalaman Perolehan HKI
Tidak Ada
I. Pengalaman Rumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
Tidak Ada
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.