PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN Dept. Peternakan Fak. Pertanian USU Ir. Iskandar Sembiring, MM
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN
Dept. Peternakan Fak. Pertanian USU
Ir. Iskandar Sembiring, MM
PENDAHULUAN
Berinvestasi pada usaha peternakan dinilai merupakan langkah tepat. Usaha dibidang peternakan saat ini memiliki prospek baik, yang diindikasikan oleh perkembangan harga produk ternak yang tidak pernah menurun secara drastis. Selain itu, produk peternakan juga memiliki nilai strategis tinggi serta selalu dibutuhkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sumber protein hewani. Setiap usaha membutuhkan adanya manajemen yang harus direncanakan dengan tepat. Matangnya manajemen usaha peternakan dengan mempertimbangkan segala aspek-aspek yang ada didepannya merupakan faktor yang menentukan kesuksesan dari suatu proyek usaha peternakan. Setiap perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan proyek membutuhkan adanya evaluasi. Evaluasi merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai apakan suatu proyek peternakan berhasil atau tidak. Oleh karena itu, dalam proyek usaha peternakan diperlukan adanya perencanaan dan evaluasi proyek. Ariyoto (1980) menyatakan bahwa evaluasi proyek dilakukan dengan evaluasi pasar, evaluasi teknis teknologis, evaluasi manajemen, evaluasi yuridis dan evaluasi finansiil ekonomis. Lebih lanjut Kamal dan Rahardja (1983) menyatakan data evaluasi finansial diperlukan dalam evaluasi proyek.
Tahapan
Perencanaan dan evaluasi proyek dapat dibagi menjadi 7 tahap, yaitu identifikasi, seleksi, pengambilan keputusan, implementasi, pelaksanaan proyek, Pengawasan proyek dan evaluasi proyek. Penjelasan mengenai tahap-tahap proyek tersebut yaitu:
IDENTIFIKASIIdentifikasi proyek merupakan proses yang paling awal dalam penyusunan rencana proyek. Identifikasi meliputi lokasi proyek, jumlah ketersediaan pakan ternak, jalur pemasaran ternak, perijinan, analisis finansial, dampak lingkungan dan analisa kekuatan, kelemahan, ancaman dan hambatan jika proyek usaha peternakan dijalankan. Selain itu, juga ditentukan proyek apa yang akan dijalankan sesuai dengan potensi dan sumberdaya yang ada. SELEKSISetelah selesai melakukan identifikasi proyek, tahap selanjutnya adalah melakukan seleksi terhadap proyek-proyek usaha yang diajukan. Seleksi didasarkan pada kriteria penilaian dari semua segi. Segi utama yang menjadi perhatian utama adalah dari aspek finansial, karena aspek ini sangat menentukan keberlanjutan suatu proyek usaha peternakan. Aspek lain yang dinilai selain aspek finansial yaitu aspek teknis produksi, aspek lingkungan, aspek perijinan, aspek manajemen, aspek organisasi dan aspek sosial.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tahap pengambilan keputusan merupakan tahap ketiga yang harus dilakukan setelah menyeleksi proyek berdasarkan aspek-aspek yang telah disebutkan diatas. Pengambilan keputusan harus benar-benar tepat dan telah dipertimbangkan dengan matang, sehingga setelah proyek dijalankan tidak timbul masalah atau kerugian dikemudian hari. Proyek yang diambil merupakan proyek yang paling menguntungkan, tidak menimbulkan dampak lingkungan yang negatif, pemasaran produk tinggi dan konsumen menyukai produk dari proyek tersebut. IMPLEMENTASISetelah diputuskan proyek yang akan dijalankan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi. Pada tahap ini, mulai ditentukan lokasi yang digunakan, alat-alat yang diperlukan, penentuan mesin-mesin yang akan digunakan dan mempersiapkan dan memutuskan hal-hal yang harus disiapkan pada waktu pelaksanaan proyek.
PELAKSANAAN PROYEKTahap pelaksanaan proyek merupakan tahap mulai dilaksanakannya suatu proyek sampai proyek tersebut menghasilkan produk untuk dipasarkan kepada konsumen secara kontinyu sesuai dengan umur proyek.
PENGAWASAN PROYEK
Setelah proyek dilaksanakan maka sepatutnya dilakukan proses monitoring untuk melihat performansi proyek sehingga akan memberikan feedback bagi pelaksana proyek apabila terdapat kendala atau hambatan dalam pelaksanaan proyek tersebut.
EVALUASI PROYEK Tahap terakhir dari perencanaan dan evaluasi proyek ini yaitu menganalisa hasil-hasil kegiatan proyek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan hasil kesuksesan dari suatu proyek. Pada tahap ini dilakukan evaluasi apakah proyek telah mencapai tujuannya dan apakah telah mengantisipasi dampak yang terjadi.
Pengertian Perencananaan dan Evaluasi Proyek Peternakan
Perencanaan dan evaluasi proyek peternakan pada dasarnya merupakan suatu studi yang mempelajari penyusunan program investasi dari rangkaian kegiatan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai suatu kesatuan, dan menggunakan sumber-sumber (input) proyek bidang peternakan untuk perolehan kemanfaatan (benefit) atau hasil (return) di waktu yang akan datang.
CAKUPAN BAHASAN
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa memahami pentingnya perencanaan,
perihal keproyekan meliputi : Berbagai istilah dalam evaluasi proyek. Tujuan dan kegunaan proyek, Indentifkasi proyek, Jenis-jenis proyek, Aspek-aspek dalam evaluasi proyek, Analisis Finansial dan Analisis ekonomi, Benefit proyek dan
Biaya proyek; Kriteria Investasi; Pemilihan proyek, Pembangunan berwawasan lingkungan,
Kemampuan akhir yang diharapkan setelah mengikuti kuliah :
Mampu melakukan perencanaan proyek peternakan, mengevaluasi proyek petermakan dan menghitung secara ekonomi dan finansial
FUNGSI PERENCANAAN DAN EVALUASI
1. Pemerintah secara aktif melaksanakan proyek-proyek pembangunan, dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat.
2. Guna pencapaian manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat atas pelaksanaan proyek peternakan, maka diperlukan analisis, evaluasi dan perhitungan secara cermat bagi setiap proyek tersebut.
3. Evaluasi proyek berfungsi : (1) menghindari pemilihan proyek yang justru merugikan kepentingan masyarakat. (2) menentukan proyek yang akan dilaksanakan sesuai dengan tersedianya dana dan prioritas proyek yang memberikan manfaat besar
KEDUDUKAN PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK
Perencanaan dan evaluasi proyek merupakan cabang ilmu terapan,
mempunyai metodologi dan teknik dalam aplikasinya.
Ilmu ini sangat bermanfaat bagi petugas perencana baik di
pemerintahan, maupun organisasi non pemerintahan maupun di perusahaan.
PROYEKDefenisi Proyek
Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk
kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit.
Kegiatan tersebut dapat berupa investasi baru, seperti : pembangunan pabrik, perkebunan, pembuatan jalan,
peternakan dsb
Sumber yang dipergunakan dapat berbentuk : barang-barang modal, tanah, bahan-bahan setengah jadi, bahan
pakan, peralatan kandang
Benefit : tingkat konsumsi meningkat, penambahan lapangan kerja, perbaikan sistem atau struktur,
peningkatan nilai investasi.
1
Tahap - Siklus ProyekGagasan
Suatu Proyek
IMPLEMENTASI
OPERASI
EVALUASI
ANALISIS (APRAISAL)
FORMULASI
IDENTIFIKASI
2
Gagasan umumnya bersumber dari ; 1.Para pemimpin masyarakat setempat2.Para tenaga teknis3.Para perintis pembangunan, seperti bank pembangunan,4.Usulan program-program
Motivasi gagasan :• mendapatkan keuntungan dari suatu investasi bagi investor• mendapatkan manfaat bagi masyarakat
Identifikasi gagasan : menentukan calon-calon proyek dipertimbangkan untuk dilaksanakan
• Apakah termasuk proyek prioritas•Apakah akan menguntungkan•Adakah bantuan pemerintah bagi proyek tersebut
GAGASAN PROYEK
Formulasi yaitu mengadakan persiapan dengan melakukan prastudi kelayakan dengan meneliti sejauhmana calon-calon proyek dapat dilaksanakan menurut penilaian aspek : teknis, institusional, sosial dan eksternalitas
Studi Kelayakan :
1.Ringkasan Proyek2.Studi Aspek Teknis3.Studi Aspek Pemasaran4.Studi Aspek Manajemen/ Organisasi5.Studi Aspek Finansial6.Studi Aspek sosial ekonomi
FORMULASI
Analisis yaitu mengadakan appraisal data evaluasi terhadap laporan-laporan studi kelayakan, untuk memilih diantara berbagai alternatif proyek berdasarkan suatu ukuran tertentu.
Perhitungan biaya dan benefit proyek : (1)
Perhitungan private atau analisis finansial. (2) Perhitungan sosial
ekonomi.
1.Harga2.Pajak3.Subsidi4.Biaya Investasi dan Pelunasan pinjaman5.Bunga
ANALISIS
Implementasi yaitu tahap pelaksanaan proyek. Tanggungjawab utama para perencana serta penilaian proyek adalah pengawasan terhadap pembangunan fisik agar sesuai dengan final design
Operasi proyek, pada tahap ini perlu mempertimbangkan metode-metode pembuatan laporan atas pelaksanaan operasinya
Evaluasi Hasil yaitu evaluasi atas pelaksanaan serta operasi proyek berdasarkan laporan dari tahap-tahap sebelumnya. Membandingkan yang direncanakan dengan hasil yang dicapai.Hal ini untuk perbaikan proyek berikutnya atau untuk gagasan baru.
IMPLEMENTASI, OPERASI, EVALUASI
UNSUR KRITIS DALAM FORMULASI PROYEK
3
Setelah calon proyek diidentifikasi, perlu dilakukan studi formulasi atau persiapan untuk melihat seberapa jauh
calon proyek dapat dilaksanakan dan seberapa jauh rintangan-rintangan yang dapat
menghambat pelaksanaan proyek.
Dasar pertimbangan adalah :1.Teknis
2.Institusional3.Sosial
4.Eksternalitas
Aspek Teknis menyangkut masalah penyediaan sumber-sumber dan pemasaran hasil produksi. Apakah lokasi proyek mudah diperoleh atau tidak, seberapa jauh sarana jalan raya, persediaan air, listrik, bahan-bahan pakan, bahan pakan, tenaga kerja, apakah dapat diperoleh kredit. Dst.
Aspek eksternalitas berkenaan dengan hasil-hasil tidak langsungdan akibat-akibat sampingn proyek . Aspek sosial dan aspek eksternalitas merukan aspek yang sangat penting bagi pemerintah maupun masyarakat. Tetapi bagi swasta seringkali tidak memperdulikannya.
Aspek sosial meliputi penciptaan lapanga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan konsumsi protein.
Aspek Institusional menyangkut masalah-masalah oganisasi pemerintah dan masyaaat. Misalnya seberapa jauh aparat pemerintah dan peraturan-peraturan yang dapat memperlancar pelaksanaan proyek. Seberpa jau reaksi masyarakat setempat, termasuk organisasi sosial terhadap proyek
UNSUR KRITIS
4TUJUAN SERTA KRITERIA ANALISIS PROYEK
Kenyataan yang selalu dihadapi :1.Sumber-sumber bersifat langka2.Kegiatan yang berbeda atau kegiatan yang sama pada lingkungan yang sama atau berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda
Tujuan Analisis Proyek:1.Mengetahui tingkat keuntungan yg dpt dicapai2.Menghindari pemborosan3.Memilih proyek yang paling menguntungkan4.Menentukan prioritas investasi
5ANALISIS PRIVATE DAN ANALISIS EKONOMI ATAU SOSIAL
Perhitungan biaya dan benefit proyek : (1) Perhitungan private
atau analisis finansial. (2) Perhitungan sosial ekonomi.
Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat melalui :
1.Harga2.Pajak3.Subsidi4.Biaya Investasi dan
Pelunasan pinjaman5.Bunga
Harga. ---Analisis privat, menggunakan harga pasar baik untuk biaya poduksi maupun hasil produksi proyek. ---Analisis ekonomi, menggunakan shadow price atau accounting price yaitu harga-harga yang disesuaikan untuk menggambarkan nilai ekonomi yang sebenarnya dari barang/ jasa tsb.
Pajak. --- Analisis privat, pajak adalah biaya yang dibayarkan kepada pemerintah. Pajak harus dikurangi dari benefit. Analisis ekonomi, pajak merupakan tranfer, yaitu bagian dari benefit proyek yang diserahkan kepada pemerintah , jadi tidak dkurangi dari benefit.
Subsidi adalah transfer yang perhitungannya merupakan kebalikan dari pajak. --- Analisis privat, subsidi berarti pengurangan biaya yang harus ditangggung oleh pemilik proyek. --- Analisis ekonomi subsidi sebagai sumber yang dialihkan dari masyarakat untuk digunakan dalam peroyekBiaya investasi dan Pelunasan Pinjaman. ---Analisis privat, biaya investasi adalah biaya permulaan dari investor. Pinjaman bukan merupakan beban, tetapi pelunasannya menjadi beban. --- Analisis ekonomi, semua biaya termasuk pinjaman adalah biaya investasiBunga. Analsis privat, bunga atas pinjaman dalam maupun luar negeri merupakan biaya proyek. --- analisis sosial dan ekonomi bunga atas pinjaman dalam negeri tidak sebagai biaya, karena modal tersebut dapat dianggap sebagai penyertaan masyarakat
6BENEFIT DAN BIAYA PROYEK
1. Masalah Penghitungan dan Pengukuran Benefit(1) Mengukur jumlah Benefit(2) Penentuan Harga hasil Produksi(3) Hasil Tidak Langsung dan akbibat sampingan
2. Shadow Price dan Social Oppurtunity Cost(1) Modal(2) Tanah(3) Bahan-bahan mentah dan setengah jadi(4) Tenaga Kerja(5) Pelunasan utang dan Bunga(6) Penyusutan(7) Sunk cost(8) Salvage Value(9) Negatif Externalities
MENGUKUR JUMLAH BENEFIT.
Sebelum proyek intensifikasi rata2 PBB sapi di Sumut adalah OA. Seseduah n tahun proyek berjalan tingkat PBB sebesar NB. – Jumlah benefit proyak NB – OA = NB – ND = DB
Kemungkinan :Seandainya proyek Intensifikasi tidak ada, setelah n tahun tingkat PBB sapi sebesar OA = ND, ---- maka pertambahan PBB menjadi DB merupakan hasil Proyek.Seandainya proyek Intensifikasi tidak ada, setelah n tahun tingkat PBB sapi bertambah juga, mis NC, ---- maka pertambahan nilai proyek adalah CB.
Seandainya proyek Intensifikasi tidak ada, setelah n tahun tingkat PBB sapi berkurang, mis NE, ---- maka pertambahan nilai proyek EB. O
A
B
C
D
E
N
Penentuan Harga hasil Produksi
Hasil proyek dapat beraneka ragam denan berbagai kualitas serta jumlah produksi berbeda mendoron harga juga berbeda. Barang sama juga dapat berbeda pada tempat dan waktu yang berbeda. Kesalahan perhitungan benefit suau proyek dapat disebabkan oleh kesalahan penlaian harga produk
Hasil Tidak Langsung dan akbibat sampingan
1. Justru berada diluar proyek itu sendiri, mis : industri sapi potong berkembang dan pabrik sepatu dan produsen jaket kulit meningkat tajam
2. Dapat merupakan beban/ iaya masyarakat keseluruhan, mis : peternakan babi memberikan gangguan bagi masyarakat sekitar lokasi usaha peternakan
3. Sukar diukur,mis : pengembangan usaha peternakan menyuburkan lahan pertanian sekitar lokasi usaha peternakan, perbaikan/ pengurangan pendapatan masyarakat
Shadow price dan Social opportunity cost
•Modal Shadow price : Opportunity cost tiap-tiap unit modal tersebut yang besarnya sama dengan tingkat bunga sosial. Social opportunity cost : benefit yang dapat diperoleh bila modal tersebut diinvestasikan dalam proyek marjinal• tanah Shadow price : nilai netto sebidang tanah dibandingkan dengan luas tanah. opportunity cost :nilai netto hasil sebidang tanah yang diusahakan untuk suatu komoditi.• Bahan-bahan mentah dan barang setengah jadi • Tenaga Kerja •Sunk cost biaya yang sudah dikelurkan sebelum keputusan untuk menjalankan proyek tersebut.•Salvage value nilai sisa dari modal investasi proyek yang tidak terpakai selama umur proyek. … dimasukkan sebagai benefit proyek• Negative ecternalitis merupakan kebalikan dari intangible
7 PENGARUH INFLASI TERHADAP BENEFIT DAN BIAYA
1. Data Tentang Harga-harga dalam Proyek berasal dari Tahun sebelumnya :
2. Data Proyek yang dihadapi si Penilai dinyatakan menurut Harga yang diramalkan
akan berlaku di Masa Mendatang :
3. Tugas Terdiri dari rendeman proyek ex post :
Inflasi berpengruh terhadap harga. Bila benefit dan biaya- biaya dinyatakan dalam harga yang belaku ,
maka keduanya akan terpengaruh oleh Inflasi. Biaya dikeluarkan pada awal proyek, sedangkan benefit
diperoleh pada akhir proyek. Inflasi dapat memungkinkan kesalahan dalam membandingkan
biaya dan benefit proyek.
Penyusunan Perkiraan Finansial
1.Perhitungan Rugi – Laba
2.NeracaPerhitungan Rugi-Laba
Inflow : Penjualan Hasil/ gross sales , Penerimaan lain.
Outflow :1.Pajak Penjualan, yang mengalir langsung ke Pemerintah2.Penyusutan sebagai kompensasi biaya alat-alat produksi3.Biaya eksploitasi dan Pemeliharaan4.Bunga Modal5.Pajak Perseroan6.Laba Setelah Pajak
pola dasar perhitungan rugi-laba
Pen
erim
aan
lain
Paja
k
pen
juala
n
Bia
ya E
&P
dan
lain
-lain
CASH FLOW
Penyusutan
Bu
nga
Pin
jam
an
Paja
k
Perse
roan
Contoh Perkiraan Rugi-Laba
Penjualan hasil 1000Pengeluaran dan biaya Pajak penjualan (PPn) 50 Biaya ekploitasi dan Pemeliharaan (E&P) Bahan Baku 200 Upah Kerja 150 Pemeliharaan dan Bahan penolong 50 Energi 40 Penyusutan 60 Total Biaya E&P 500Pendapatan / gross sales 450 Bunga Pinjaman jangka pendek 60 Pinjaman jangka panjang 40 Total Bunga pinjaman 100Pendapatan sebelum pajak 350 Pajak perseroan 180Laba Setelah Pajak 170 Deviden 85Laba yang ditahan. 85
Contoh Keadaan Neraca
Penyusunan Arus Benefit dan BiayaProyek Pengembangan Sapi Potong
Instansi Pelaksana : Perusahaan Daerah Prov. SUMUTUmur ekonomis proyek : 5 tahun, investasi dilaksanakan pada tahun I, sedangkan penjualan dst pada tahun 2 - 5
Jumlah investasi tetap: Rp.1.800 juta, disusutkan selama 4 tahun.
1Pemerintah 250
2Pinjaman LN 1000 bunga 12%/ thn Dicicil 4 tahun,dan tahuan I
3Bank Negara 400 bunga 16% / thn bebas dari bunga pinjaman
Jumlah Pembiayaan : Rp.1.900 juta ( Pembiayaan Tetap + Modal Kerja Rp.100 juta )
Diasumsikan bahwa setiap saat kas dapat defisit, yang ditutup oleh Perusahaan dengan tanpa dibebani bunga.
Penerimaan penjualan dan biaya ekploitasi dan Pemeliharaan
Tahun2 3 4 5
Penjualan
737
1,053
1,684
1,789 Biaya E&P (kecuali penyusutan) Pemeliharaan (pakan, obat dll) 200 225 250 275 Upah Kerja 100 125 150 175 Biaya non pemeliharaan ternak 50 60 70 80 Biaya listrik 40 70 100 120 Jumlah Biaya E&P 390 480 570 650
Hasil penjualan aktiva tahun 5 : Rp 300 jutaDeviden hanya dibagikan pada akhir proyek, setelah pengembalian modal
Penyusunan Rugi-Laba
(1) Pajak Penjualan Tahun
2 3 4 5
Penjualan 737
1,053
1,684
1,789 Pajak penjualan (0.05% x penjualan) 37 53 84 89
(2) Penyusutan : 1,800 dibagi 4 tahun = 450(3) Bunga
Tahun2 3 4 5
Pinjaman Luar Negeri
Nilai pokok dikurang 250 pertahun sejak th 3
1,000 750 500 250 Bunga 12%per tahun 120 90 60 30
Kredit Bank Negara Nilai pokok dikurang 100 pertahun sejak th 3 400 300 200 100 Bunga 16%per tahun 64 48 32 16
(4) Pajak perseroan : dihitung dalam proses penyusutan perkiraan rugi laba
Analisis Rugi-Laba
Tahun
2 3 4 5
Penjualan hasil 737
1,053
1,684
1,789
Pengeluaran dan Biaya :
Pajak penjualan 37 53 84 89
Penyusutan 450 450 450 450
Biaya E&P 390 480 570 650
Pendapatan Eploitasi -140 70 580 600
Bunga
Pinjaman Luar Negeri 120 90 60 30
Pinjaman Bank Negara 64 48 32 16
Pendapatan sebelum pajak -324 -68 488 554
Pendapatan sebelum pajak dikurangi kerugian
96 554yang di forward
Pajak perseroan : 40%Pendapatan 38 222
Laba Setelah Pajak -324 -68 450 332
Penjualan aktiva 300
Deviden yang dibagikan 690
SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PROYEK
Tahun1 2 3 4 5
Sumber DanaKas bank akhir tahun sebelumnya 0 100 - - 458Penerimaan kewajiban/ utang-utang Kredit bebas bunga Perusahaan - 124 - - - Pinjaman Luar Negeri 1,000 - Pinjaman Bank Negara 400 - -Penjualan Aktiva - - - - 300Penanaman Modal Saham Perusahaan/ Instansi 250 - - - - Pemerintah/ Instansi 250 - - - -Cash Flow Laba Setelah Pajak - - - 450 332 Penyusutan - 450 450 450 450Jumlah Sumber 1900 674 450 900 1540
Pengunaan DanaPenerimaan kewajiban/ utang-utang Kredit bebas bunga Perusahaan - - 32 92 Pinjaman Luar Negeri 1800 250 250 250 250 Pinjaman Bank Negara - 100 100 100 100Pembayaran kepada pemegang saham Pengembalian modal saham - - - - 500 Deviden - - - - 690Defisit eksploitasi - 324 68 - -Jumlah Penggunaan 1,800 674 450 442 1,540 Kas Bank Akhir tahun 100 0 0 458 0
ARUS BENEFIT DAN BIAYA PROYEK SAPI POTONG DARI SEGI PEMEGANG SAHAMDAN MASYARAKAT (ANGKA DALAM JUTAAN RUPIAH)
Sudut andang Pemegang saham Tahun 1 2 3 4 5Benefit Laba setelah pajak 450 332
Penyusutan
450 450 450 450 Penjualan Aktiva 300
Jumlah Benefit -
450 450
900 1,082
Biaya
Jumlah penggunaan dana 1,800
674 450 442 1,540
Pengembalian modal intern 32
92 500 Deviden 690
Penerimaan pinjaman
1,400
Jumlah Biaya 400
674
418
350 350
Arus Benefit Netto
(400) (224)
32
550 732 Nb. Defisit ekploitasi membuat kredit bebas bunga dari perusahaan daerah Sumut perlu diperhitungkan pada penggunaan dana tahun ke-2.
Sudut andang Pemegang masyarakat Tahun
Alternatif 1. 1 2 3 4 5
Benefit
Penjualan Hasil
737
1,053
1,684 1,789
Penjualan Aktiva
300
Jumlah Benefit
-
737
1,053
1,684 2,089
Biaya
Biaya Eksploitas & Pemeliharaan
390
480
570
650
Pembelian aktiva
1,800
Jumlah Biaya
1,800
390
480
570
650
Arus Benefit Netto
(1,800)
347
573
1,114 1,439
Nb. Seluruh investasi terkena social opportunity cost faktor produksi modal