Perencanaan Bangunan Bagi Sadap di Daerah Irigasi Wariori, Kabupaten Manokwari Sejati p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 6, Nomor 1, halaman 122 – 131, Januari 2021 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i1.8634 122 PERENCANAAN BANGUNAN BAGI SADAP DI DAERAH IRIGASI WARIORI, KABUPATEN MANOKWARI BUILDING PLANNING FOR SADAP IN WARIORI IRRIGATION AREA, MANOKWARI DISTRICT Wahyu Sejati 1* 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti * Penulis koresponden: [email protected]ABSTRAK Permasalahan yang ada adalah bahwa Daerah Irigasi (DI) Wariori tidak mampu beroperasi secara baik, sehingga lahan-lahan pertanian yang sudah direncanakan, tidak dapat diairi dengan optimal dan menjadi lahan tidur. Beberapa bangunan irigasi seperti bangunan bagi dan sadap mengalami kerusakan ringan, sedang maupun rusak berat. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk melakukan perencanaan desain bangunan bagi sadap di DI. Wariori khususnya di saluran primer. Perencanaan bangunan pada saluran primer terdapat 10 bangunan bagi sadap. Pengambilan data dilakukan secara primer dan sekunder dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Metode yang dipakai adalah perhitungan pintu sorong untuk desain bangunan bagi sadapnya. Hasil dari curah hujan rencana dengan kala ulang 100 tahun adalah 205.20 mm/hari. Sedangkan hasil perhitungan debit untuk mengairi areal seluas 3450 ha adalah 4,51 m3/detik. Pada bangunan bagi di ruas BMJ.1 memiliki lebar pintu rencana 1 meter, bangunan bagi BMJ.2 memiliki lebar pintu rencana 1,1 m , 0,3 m dan 0,7 m. Bangunan bagi sadap BMJ 4 memiliki lebar pintu rencana 0,6 m dan 1,1 m. Bangunan bagi sadap BMJ 6 memiliki lebar pintu rencana 0,8 m. Bangunan bagi sadap BMJ 8 memiliki lebar pintu rencana 1,25 m dan 0,5 m. Bangunan bagi sadap BMJ 10 memiliki lebar pintu rencana 0,4 m dan bangunan bagi sadap BMJ.11 memiliki lebar pintu rencana 0,6 m. ABSTRACT Wariori area Irrigation have been problem is not able to operate properly, so the planned agricultural lands. It cannot be watered and become sleeping land. Several irrigation structures, such as the dividing and tapping structures, were slightly damaged, moderate or severely damaged. The purpose of this research is to plan the building design for tapping in DI Wariori especially in the primary channel. Building planning on the primary channel there are 10 buildings for tapping. Primary and secondary data were collected by direct observation in the field. The method used is the calculation of sliding doors for building design for tapping. The result of the planned rainfall with a 100 year return period is 205.20 mm / day. Meanwhile, the calculation result of the discharge for irrigating an area of 3450 ha is 4.51 m3/second. In the dividing building on the BMJ.1 section with a design door width of 1 meter, the building for BMJ.2 has a design door width of 1.1 m, 0.3 m and 0.7 m. The building for tapping BMJ 4 has a design door width of 0.6 m and 1.1 m. The building for tapping BMJ 6 has a design door width of 0.8 m. The SEJARAH ARTIKEL Diterima 23 Juli 2020 Revisi 24 Agustus 2020 Disetujui 4 Januari 2021 Terbit online 15 Januari 2021 KATA KUNCI bangunan bagi sadap DI Wariori pintu sorong irigasi debit KEYWORDS Tapping DI Wariori Sliding door Irrigation discharge
10
Embed
PERENCANAAN BANGUNAN BAGI SADAP DI DAERAH IRIGASI …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perencanaan Bangunan Bagi Sadap di Daerah Irigasi Wariori, Kabupaten Manokwari Sejati
p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 6, Nomor 1, halaman 122 – 131, Januari 2021 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i1.8634
122
PERENCANAAN BANGUNAN BAGI SADAP DI DAERAH IRIGASI WARIORI, KABUPATEN MANOKWARI BUILDING PLANNING FOR SADAP IN WARIORI IRRIGATION AREA, MANOKWARI DISTRICT Wahyu Sejati1*
1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti * Penulis koresponden: [email protected]
ABSTRAK Permasalahan yang ada adalah bahwa Daerah Irigasi (DI) Wariori tidak mampu beroperasi secara baik, sehingga lahan-lahan pertanian yang sudah direncanakan, tidak dapat diairi dengan optimal dan menjadi lahan tidur. Beberapa bangunan irigasi seperti bangunan bagi dan sadap mengalami kerusakan ringan, sedang maupun rusak berat. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk melakukan perencanaan desain bangunan bagi sadap di DI. Wariori khususnya di saluran primer. Perencanaan bangunan pada saluran primer terdapat 10 bangunan bagi sadap. Pengambilan data dilakukan secara primer dan sekunder dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Metode yang dipakai adalah perhitungan pintu sorong untuk desain bangunan bagi sadapnya. Hasil dari curah hujan rencana dengan kala ulang 100 tahun adalah 205.20 mm/hari. Sedangkan hasil perhitungan debit untuk mengairi areal seluas 3450 ha adalah 4,51 m3/detik. Pada bangunan bagi di ruas BMJ.1 memiliki lebar pintu rencana 1 meter, bangunan bagi BMJ.2 memiliki lebar pintu rencana 1,1 m , 0,3 m dan 0,7 m. Bangunan bagi sadap BMJ 4 memiliki lebar pintu rencana 0,6 m dan 1,1 m. Bangunan bagi sadap BMJ 6 memiliki lebar pintu rencana 0,8 m. Bangunan bagi sadap BMJ 8 memiliki lebar pintu rencana 1,25 m dan 0,5 m. Bangunan bagi sadap BMJ 10 memiliki lebar pintu rencana 0,4 m dan bangunan bagi sadap BMJ.11 memiliki lebar pintu rencana 0,6 m. ABSTRACT Wariori area Irrigation have been problem is not able to operate properly, so the planned agricultural lands. It cannot be watered and become sleeping land. Several irrigation structures, such as the dividing and tapping structures, were slightly damaged, moderate or severely damaged. The purpose of this research is to plan the building design for tapping in DI Wariori especially in the primary channel. Building planning on the primary channel there are 10 buildings for tapping. Primary and secondary data were collected by direct observation in the field. The method used is the calculation of sliding doors for building design for tapping. The result of the planned rainfall with a 100 year return period is 205.20 mm / day. Meanwhile, the calculation result of the discharge for irrigating an area of 3450 ha is 4.51 m3/second. In the dividing building on the BMJ.1 section with a design door width of 1 meter, the building for BMJ.2 has a design door width of 1.1 m, 0.3 m and 0.7 m. The building for tapping BMJ 4 has a design door width of 0.6 m and 1.1 m. The building for tapping BMJ 6 has a design door width of 0.8 m. The
Perencanaan Bangunan Bagi Sadap di Daerah Irigasi Wariori, Kabupaten Manokwari Sejati
p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 6, Nomor 1, halaman 122 – 131, Januari 2021 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i1.8634
123
building for tapping BMJ 8 has a design door width of 1.25 m and 0.5 m. The building for tapping BMJ 10 has a design door width of 0.4 m and the building for tapping BMJ.11 has a design door width of 0.6 m.
1. PENDAHULUAN
Daerah Irigasi (D. I.) Wariori berada di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat dengan sumber air berasal dari Sungai Wariori. Dibangunnya jaringan irigasi ini
bertujuan untuk mengairi lahan pertanian yang berada di daerah transmigran. Permasalahan
yang ada adalah bahwa DI Wariori tidak mampu beroperasi secara baik, sehingga lahan- lahan
pertanian yang sudah direncanakan, tidak dapat diairi dengan optimal dan menjadi lahan tidur
dan sebagian telah berubah menjadi tanaman kelapa sawit. (Alles Klar Prima, 2018)
Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan untuk
pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan
penggunaannya. Jaringan irigasi yang dimaksud dalam hal ini adalah jaringan irigasi pembawa
dan pembuang utama yang meliputi saluran primer dan sekunder berikut bangunan-bangunan
irigasi yang ada didalamnya.
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan fasilitas, jaringan
irigasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu (1) jaringan irigasi sederhana, (2)
jaringan irigasi semi teknis dan (3) jaringan irigasi teknis. Untuk jaringan irigasi DI. Wariori
direncanakan sebagai jaringan irigasi teknis, yang mana saluran irigasi pembawa akan didesain
dengan kontruksi pasangan batu kali, sedangkan bangunan irigasi akan dilengkapi dengan
bangunan pengatur dan pengukur debit. Jaringan irigasi DI. Wariori yang direncanakan
meliputi:
- Saluran irigasi pembawa primer, sekunder dan tersier
- Saluran pembuang primer dan sekunder
- Bangunan irigasi (bagi/bagi sadap/sadap)
- Bangunan pelengkap (gorong-gorong, bangunan terjun dll.)
Konsep dasar dalam perencanaan suatu sistem tata jaringan irigasi adalah
merencanakan sistem tata jaringan yang efisien, murah, serta handal dari aspek kekuatan
konstruksi dan handal dari aspek pendistribusian air keseluruh areal layanan secara cepat, adil,
merata dan sesuai debit kebutuhan air yang direncanakan. Pada DI Wariori saat ini sistem
pengambilan air sudah tersedia yaitu berupa Bendung Wariori yang pembangunannya sudah
selesai dibangun pada pertengahan tahun 2017. (Alles Klar Prima, 2018)