BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dan diikuti oleh menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 9,86 persen pada tahun 2004, menjadi 5,92 persen pada bulan Maret di tahun 2013. Ini merupakan suatu prestasi tertinggi yang diraih oleh Indonesia. Lalu apakah Indonesia sudah dapat dikatakan makmur? Kemakmuran suatu bangsa atau negara dapat diukur dengan tingkat ekonominya. Tingkat perekonomi suatu negara tersebut dapat dilihat melalui sebuah besaran yang biasa disebut pendapatan nasional. Melalui pendapatan nasional tersebut kita dapat menentukan prestasi ekonomi dan seberapa besar pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai nilai produksi barang dan jasa (output) yang dihasilkan oleh suatu negara dalam waktu satu tahun. Dalam GBHN dinyatakan bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari segi ekonomi, kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan tingkat pendapatan per kapita (income per kapita). Agar income per kapita meningkat, maka pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah penduduk. oleh sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan yakni; 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun yang
merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dan diikuti oleh
menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 9,86 persen
pada tahun 2004, menjadi 5,92 persen pada bulan Maret di
tahun 2013. Ini merupakan suatu prestasi tertinggi yang
diraih oleh Indonesia. Lalu apakah Indonesia sudah dapat
dikatakan makmur?
Kemakmuran suatu bangsa atau negara dapat diukur
dengan tingkat ekonominya. Tingkat perekonomi suatu
negara tersebut dapat dilihat melalui sebuah besaran yang
biasa disebut pendapatan nasional. Melalui pendapatan
nasional tersebut kita dapat menentukan prestasi ekonomi
dan seberapa besar pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai nilai
produksi barang dan jasa (output) yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam waktu satu tahun. Dalam GBHN
dinyatakan bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari segi ekonomi,
kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan tingkat
pendapatan per kapita (income per kapita). Agar income
per kapita meningkat, maka pertumbuhan ekonomi harus
lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah penduduk. oleh
sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan yakni;1
sisi output total (GNP) dan harus diperhatikan yakni;
sisi output total (GNP) dan sisi jumlah penduduk. Dari
sisi output total dapat dilihat bahwa Indonesia saat ini
mengalami perubahan struktur ekonomi. Dilihat dari makro
sektoral, terjadi perubahan struktur ekonomi Indonesia
dari sektor pertanian lambat laun beralih ke sektor
industri karena banyaknya lahan pertanian yang sekarang
beralih menjadi lahan industri. Hal ini menjadi sangat
kontras dengan sisi jumlah penduduk yang pertumbuhannya
tidak sejalan dengan pertumbuhan industri Indonesia.
Walaupun saat ini sektor industri menjadi primadona dalam
menyumbang pendapatan negara akan tetapi sektor
pertanianlah yang lebih menyerap banyak tenaga kerja.
Melalui penjelasan diatas maka dapat menarik
dibuatnya makalah tentang pertumbuhan ekonomi dan
perubahan struktur perekonomian Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Berikut beberapa rumusan masalah yang menyangkut
tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
perekonomian Indonesia, antara lain :
1. Bagaimana konsep tentang pendapatan nasional?
2. Bagaimana teori tentang pertumbuhan ekonomi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Indonesia?
4. Apa saja yang mempengaruhi struktur ekonomi
Indonesia ?
2
1.3. Tujuan
Tujuan dari mempelajari kependudukan dan
ketenagakerjaan di Indonesia adalah, antara lain:
1. Mengetahui bagaimana konsep tentang pendapatan
nasional
2. Mengetahui bagaimana teori tentang pertumbuhan
ekonomi
3. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia
4. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi struktur
ekonomi Indonesia
BAB II
3
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dalam arti sempit adalah
terjemahan langung dari national income (NI), dalam arti
luas pendapatan nasional dapat merujuk ke Produk Domestik
Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) atau merujuk ke
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP);
Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP).
Produk Domestik Bruto (PDB) nilai produksi barang
dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri baik oleh warga
negara sendiri maupun oleh orang asing (perusahaan
asing). PDB diukur dengan tiga macam pendekatan :
1. Pendekatan produksi
PDB pendekatan produksi mencakup jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai
unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu setahun. Unit-unit produksi tersebut dapat
dijabarkan dalam 11 sektor yakni sektor pertanian;
pertambangan dan penggalian; industri pengolahan;
listrik, gas, dan air minum; bangunan; perdagangan;
pengangkutan dan komunikasi; bank dan lembaga
keuangan lain; sewa rumah; pemerintahan; dan yang
terakhir jasa-jasa.
2. Pendekatan pendapatan
4
PDB menurut pendekatan pendapatan merupakan
penjumlahan dari nilai tambah bruto seluruh sektor
atau lapangan usaha
3. Pendekatan pengeluaran
PDB menurut pendekatan pengeluaran adalah
jumlah seluruh permintaan akhir yang meliputi :
a) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga
swasta yang tidak mencari keuntungan
b) Pembentukan modal tetap domestik bruto dan
perubahan stok
c) Pengeluaran konsumsi pemerintah
d) Ekspor netto (ekspor dikurangi impor)
Sedangkan Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun
yang berada di luar negeri. Dimana PNB = PDB +
penghasilan warga Indonesia yang diterima dari luar
negeri atau net income from abroad.
Dari PNB dapat dihitung PNN dimana PNB – seluruh
penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan
dalam proses produksi selama setahun.
Berikut pendapatan per kapita negara-negara di Asia
beserta Indonesia :
Negara Income per kapita (US Dollar)2010 2011 2012
5
1. Indonesia 709,190,822,6
91
846,341,443,7
78
878,043,027,8
822. Cina 5,930,529,470
,799
7,321,935,025
,070
8,227,102,629
,8313. Korea
Selatan
1,014,890,141
,871
1,114,471,962
,886
1,129,598,273
,3244. Malaysia 247,533,525,5
18
289,258,937,2
59
305,032,745,2
255. Filipina 199,589,447,4
24
224,095,219,3
29
250,182,019,4
766. Singapore 217,200,123,7
52
245,024,318,3
94
274,701,299,7
347. Thailand 318,907,930,0
76
345,672,232,1
16
365,965,815,8
208. Vietnam 115,931,749,9
05
135,539,487,3
17
155,820,001,9
20Sumber : World Bank Database
2.2 Agregat Ekonomi
PDB, PNB, dan PNN secara umum disebut agregat
ekonomi. Ada 2 sisi agregat ekonomi yaitu sisi penawaran
agregat dan sisi permintaan agregat.
Sisi permintaan agregat penggunaan PDB, terdiri dari
:
a) pengeluaran konsumsi rumahtangga (C)
b) investasi domestik bruto dari sektor swasta dan
pemerintah (Ib)
6
c) pengeluaran konsumsi pemerintah (G)
d) Ekspor neto / ekspor dikurangi impor (X - M).
Sedangkan sisi penawaran agregat mencakup 2 teori,
yaitu teori neoklasik dan modern. Dalam teori neoklasik
faktor-faktor produksi yang dianggap sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan output adalah jumlah tenaga kerja
dan modal (kapital). Kapital : finance atau barang modal.
Penambahan jumlah tenaga kerja dan modal, sedangkan
faktor lain tetap, akan menambah output yang dihasilkan.
Faktor lain tersebut adalah tingkat produktivitas masing-
masing faktor produksi. Dalam model neoklasik, ilmu
pengetahuan dan teknologi dianggap konstan sehingga
produktivitas tenaga kerja dan kapital tidak bisa
ditingkatkan. Dengan kelemahan model pertumbuhan
neoklasik, maka muncul teori modern. Dalam teori modern,
kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan
serta pendidikan menjadi faktor-faktor yang sangat
penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Menurut
teori modern, faktor-faktor produksi yang dianggap
berpengaruh penting terhadap pertumbuhan ekonomi, tidak
hanya tenaga kerja dan modal, tetapi juga faktor-faktor
lain, seperti :
a) perubahan teknologi (yang terkandung di dalam
barang modal)
b) energi
c) entrepreneurship (kewirausahaan)
d) bahan baku
e) kondisi infrastruktur7
f) hukum serta peraturan
g) stabilitas politik
h) kebijakan pemerintah (antara lain dicerminkan oleh
besarnya pengeluaran pemerintah), dan birokrasi
i) dasar tukar internasional (term of trade)
2.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi
1. Aliran Merkantilisme
Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi
suatu negara menurut kaum Merkantilis ditentukan
oleh peningkatan perdagangan internasional dan
penambahan pemasaran hasil industri serta surplus
neraca perdagangan.
2.Aliran Klasik
Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan
ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry
Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat fackor
yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah
penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas
tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang
digunakan. Sedangkan David Ricardo mengemukakan
teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang
berjudul The Principles of Political Economy and
Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi
suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk,
8
di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga
kerja dan membutuhkan tanah atau alam.
3.Aliran Neo Klasik
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya
peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan
ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang
akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi
dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan
pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-
menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan
kombinasi baru atas investasinya atau proses
produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di
antaranya dalam hal berikut penggunaan teknik
produksi, penemuan bahan dasar, pembukaan daerah
pemasaran, penggunaan manajemen, penggunaan teknik
pemasaran.
Sedangkan menurut teori Sollow–Swan, terdapat
empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan
ekonomi:
a) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju
tertentu.
b) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap
periode (K : Kapital, L : Labour).
c) Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.
d) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.
9
4.Aliran Historis
a) Friederich List (1789–18456)
Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi
ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber
penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara
lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau
bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan
industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul
Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840).
b) Bruno Hildebrand (1812–1878)
Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi
ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang
digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan
ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter),
masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran
dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah
buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart
und Zukunfit (1848).
c) Karl Bucher (1847–1930)
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi
ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen.
Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga
tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan
rumah tangga dunia.
10
d) Werner Sombart (1863–1941)
Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi
ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi
masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner
Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman
perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman
perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya,
dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang