Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dan diikuti oleh menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 9,86 persen pada tahun 2004, menjadi 5,92 persen pada bulan Maret di tahun 2013. Ini merupakan suatu prestasi tertinggi yang diraih oleh Indonesia. Lalu apakah Indonesia sudah dapat dikatakan makmur? Kemakmuran suatu bangsa atau negara dapat diukur dengan tingkat ekonominya. Tingkat perekonomi suatu negara tersebut dapat dilihat melalui sebuah besaran yang biasa disebut pendapatan nasional. Melalui pendapatan nasional tersebut kita dapat menentukan prestasi ekonomi dan seberapa besar pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai nilai produksi barang dan jasa (output) yang dihasilkan oleh suatu negara dalam waktu satu tahun. Dalam GBHN dinyatakan bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari segi ekonomi, kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan tingkat pendapatan per kapita (income per kapita). Agar income per kapita meningkat, maka pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah penduduk. oleh sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan yakni; 1
25

Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

Mar 12, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia

periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun yang

merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dan diikuti oleh

menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 9,86 persen

pada tahun 2004, menjadi 5,92 persen pada bulan Maret di

tahun 2013. Ini merupakan suatu prestasi tertinggi yang

diraih oleh Indonesia. Lalu apakah Indonesia sudah dapat

dikatakan makmur?

Kemakmuran suatu bangsa atau negara dapat diukur

dengan tingkat ekonominya. Tingkat perekonomi suatu

negara tersebut dapat dilihat melalui sebuah besaran yang

biasa disebut pendapatan nasional. Melalui pendapatan

nasional tersebut kita dapat menentukan prestasi ekonomi

dan seberapa besar pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai nilai

produksi barang dan jasa (output) yang dihasilkan oleh

suatu negara dalam waktu satu tahun. Dalam GBHN

dinyatakan bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari segi ekonomi,

kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan tingkat

pendapatan per kapita (income per kapita). Agar income

per kapita meningkat, maka pertumbuhan ekonomi harus

lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah penduduk. oleh

sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan yakni;1

Page 2: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

sisi output total (GNP) dan harus diperhatikan yakni;

sisi output total (GNP) dan sisi jumlah penduduk. Dari

sisi output total dapat dilihat bahwa Indonesia saat ini

mengalami perubahan struktur ekonomi. Dilihat dari makro

sektoral, terjadi perubahan struktur ekonomi Indonesia

dari sektor pertanian lambat laun beralih ke sektor

industri karena banyaknya lahan pertanian yang sekarang

beralih menjadi lahan industri. Hal ini menjadi sangat

kontras dengan sisi jumlah penduduk yang pertumbuhannya

tidak sejalan dengan pertumbuhan industri Indonesia.

Walaupun saat ini sektor industri menjadi primadona dalam

menyumbang pendapatan negara akan tetapi sektor

pertanianlah yang lebih menyerap banyak tenaga kerja.

Melalui penjelasan diatas maka dapat menarik

dibuatnya makalah tentang pertumbuhan ekonomi dan

perubahan struktur perekonomian Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Berikut beberapa rumusan masalah yang menyangkut

tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur

perekonomian Indonesia, antara lain :

1. Bagaimana konsep tentang pendapatan nasional?

2. Bagaimana teori tentang pertumbuhan ekonomi?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi Indonesia?

4. Apa saja yang mempengaruhi struktur ekonomi

Indonesia ?

2

Page 3: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

1.3. Tujuan

Tujuan dari mempelajari kependudukan dan

ketenagakerjaan di Indonesia adalah, antara lain:

1. Mengetahui bagaimana konsep tentang pendapatan

nasional

2. Mengetahui bagaimana teori tentang pertumbuhan

ekonomi

3. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi Indonesia

4. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi struktur

ekonomi Indonesia

BAB II

3

Page 4: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dalam arti sempit adalah

terjemahan langung dari national income (NI), dalam arti

luas pendapatan nasional dapat merujuk ke Produk Domestik

Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) atau merujuk ke

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP);

Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP).

Produk Domestik Bruto (PDB) nilai produksi barang

dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri baik oleh warga

negara sendiri maupun oleh orang asing (perusahaan

asing). PDB diukur dengan tiga macam pendekatan :

1. Pendekatan produksi

PDB pendekatan produksi mencakup jumlah nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai

unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka

waktu setahun. Unit-unit produksi tersebut dapat

dijabarkan dalam 11 sektor yakni sektor pertanian;

pertambangan dan penggalian; industri pengolahan;

listrik, gas, dan air minum; bangunan; perdagangan;

pengangkutan dan komunikasi; bank dan lembaga

keuangan lain; sewa rumah; pemerintahan; dan yang

terakhir jasa-jasa.

2. Pendekatan pendapatan

4

Page 5: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

PDB menurut pendekatan pendapatan merupakan

penjumlahan dari nilai tambah bruto seluruh sektor

atau lapangan usaha

3. Pendekatan pengeluaran

PDB menurut pendekatan pengeluaran adalah

jumlah seluruh permintaan akhir yang meliputi :

a) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga

swasta yang tidak mencari keuntungan

b) Pembentukan modal tetap domestik bruto dan

perubahan stok

c) Pengeluaran konsumsi pemerintah

d) Ekspor netto (ekspor dikurangi impor)

Sedangkan Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai

produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga

negara sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun

yang berada di luar negeri. Dimana PNB = PDB +

penghasilan warga Indonesia yang diterima dari luar

negeri atau net income from abroad.

Dari PNB dapat dihitung PNN dimana PNB – seluruh

penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan

dalam proses produksi selama setahun.

Berikut pendapatan per kapita negara-negara di Asia

beserta Indonesia :

Negara Income per kapita (US Dollar)2010 2011 2012

5

Page 6: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

1. Indonesia 709,190,822,6

91

846,341,443,7

78

878,043,027,8

822. Cina 5,930,529,470

,799

7,321,935,025

,070

8,227,102,629

,8313. Korea

Selatan

1,014,890,141

,871

1,114,471,962

,886

1,129,598,273

,3244. Malaysia 247,533,525,5

18

289,258,937,2

59

305,032,745,2

255. Filipina 199,589,447,4

24

224,095,219,3

29

250,182,019,4

766. Singapore 217,200,123,7

52

245,024,318,3

94

274,701,299,7

347. Thailand 318,907,930,0

76

345,672,232,1

16

365,965,815,8

208. Vietnam 115,931,749,9

05

135,539,487,3

17

155,820,001,9

20Sumber : World Bank Database

2.2 Agregat Ekonomi

PDB, PNB, dan PNN secara umum disebut agregat

ekonomi. Ada 2 sisi agregat ekonomi yaitu sisi penawaran

agregat dan sisi permintaan agregat.

Sisi permintaan agregat penggunaan PDB, terdiri dari

:

a) pengeluaran konsumsi rumahtangga (C)

b) investasi domestik bruto dari sektor swasta dan

pemerintah (Ib)

6

Page 7: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

c) pengeluaran konsumsi pemerintah (G)

d) Ekspor neto / ekspor dikurangi impor (X - M).

Sedangkan sisi penawaran agregat mencakup 2 teori,

yaitu teori neoklasik dan modern. Dalam teori neoklasik

faktor-faktor produksi yang dianggap sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan output adalah jumlah tenaga kerja

dan modal (kapital). Kapital : finance atau barang modal.

Penambahan jumlah tenaga kerja dan modal, sedangkan

faktor lain tetap, akan menambah output yang dihasilkan.

Faktor lain tersebut adalah tingkat produktivitas masing-

masing faktor produksi. Dalam model neoklasik, ilmu

pengetahuan dan teknologi dianggap konstan sehingga

produktivitas tenaga kerja dan kapital tidak bisa

ditingkatkan. Dengan kelemahan model pertumbuhan

neoklasik, maka muncul teori modern. Dalam teori modern,

kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan

serta pendidikan menjadi faktor-faktor yang sangat

penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Menurut

teori modern, faktor-faktor produksi yang dianggap

berpengaruh penting terhadap pertumbuhan ekonomi, tidak

hanya tenaga kerja dan modal, tetapi juga faktor-faktor

lain, seperti :

a) perubahan teknologi (yang terkandung di dalam

barang modal)

b) energi

c) entrepreneurship (kewirausahaan)

d) bahan baku

e) kondisi infrastruktur7

Page 8: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

f) hukum serta peraturan

g) stabilitas politik

h) kebijakan pemerintah (antara lain dicerminkan oleh

besarnya pengeluaran pemerintah), dan birokrasi

i) dasar tukar internasional (term of trade)

2.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Aliran Merkantilisme

Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi

suatu negara menurut kaum Merkantilis ditentukan

oleh peningkatan perdagangan internasional dan

penambahan pemasaran hasil industri serta surplus

neraca perdagangan.

2.Aliran Klasik

Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan

ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry

Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations

tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat fackor

yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah

penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas

tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang

digunakan. Sedangkan David Ricardo mengemukakan

teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang

berjudul The Principles of Political Economy and

Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi

suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk,

8

Page 9: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga

kerja dan membutuhkan tanah atau alam.

3.Aliran Neo Klasik

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya

peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan

ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang

akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi

dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan

pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-

menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan

kombinasi baru atas investasinya atau proses

produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di

antaranya dalam hal berikut penggunaan teknik

produksi, penemuan bahan dasar, pembukaan daerah

pemasaran, penggunaan manajemen, penggunaan teknik

pemasaran.

Sedangkan menurut teori Sollow–Swan, terdapat

empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan

ekonomi:

a) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju

tertentu.

b) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap

periode (K : Kapital, L : Labour).

c) Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.

d) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.

9

Page 10: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

4.Aliran Historis

a) Friederich List (1789–18456)

Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi

ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber

penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara

lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau

bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan

industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul

Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840).

b) Bruno Hildebrand (1812–1878)

Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi

ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang

digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan

ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter),

masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran

dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah

buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart

und Zukunfit (1848).

c) Karl Bucher (1847–1930)

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi

ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen.

Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga

tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan

rumah tangga dunia.

10

Page 11: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

d) Werner Sombart (1863–1941)

Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi

ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi

masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner

Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman

perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman

perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya,

dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang

berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927).

e) Walt Whitman Rostow

Dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic

Growth, W.W. Rostow membagi pertumbuhan ekonomi

menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat

teknologi. Kelima tahap itu adalah masyarakat

tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas,

gerakan ke arah kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

2.4 Faktor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Terdapat 2 macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Faktor

ekonomi mencakup :

1. Sumberdaya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada

sumber daya alam dalam melaksanakan proses

11

Page 12: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja

tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,

apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya

manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang

tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya

kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan

hasil hutan dan kekayaan laut.

2. Akumulasi modal

Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari

pendapatan ditabung dan diinvestasikan dengan tujuan

memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari

demikian pula investasi dalam sumberdaya manusia dapat

meningkatkan kualitasnya dan dengan demikian akan

menghasilkan efek yang sama terhadap produksi, bahkan

akan lebih besar lagi bertambahnya jumlah manusia

pendidikan formal dan informal akan dapat ditingkatkan

lebih efektif lagi supaya dapat menghasilkan tenaga

terdidik yang dapat mempebesar produktivitas.

3. Organisasi

Organisasi produksi merupakan bagian penting dalam

proses pertumbuhan ekonomi. Organisasi ini berkaitan

dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai

kegiatan perekonomian. Organisasi produksi ini

dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam

berbagai kegiatannya sehari-hari. Dan dalam

perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, para wiraswasta

(enterpreneur) tampil sebagai tenaga organisator dalam

menggerakkan berbagai sumber produksi dalam proses12

Page 13: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

produksi dengan memperkenalkan penemuan baru yang

dikenal sebagai inovasi.

4. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi bagi para ahli ekonomi

merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih penting

kemajuan teknologi dapat meningkatkan nilai tambah

yang tinggi . Kemajuan teknologi berarti ditemukannya

cara berproduksi atau perbaikan produksi.

5. Pembagian Kerja dan Skala Produksi

Pembagian kerja dan spesialisasi dalam proses

produksi akan menimbulkan peningkatan produktifitas.

Kedua hal ini akan membawa perubahan ke arah usaha

produksi skala besar, yang selanjutnya akan dapat

membantu perkembangan dan kemajuan produksi serta

pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat.

Sedangkan untuk faktor non-ekonomi mencakup :

1. Faktor Sosial

Struktur dan situasi politik serta admiistrasi

pemerintahan yang lemah merupakan faktor penghambat

yang besar bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara

berkembang. Politik yang tidak stabil serta

pemerintahan yang lemah dan korup sangat menghambat

kemajuan ekonomi.

2. Faktor Manusia

Aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat meliputi

antara lain sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat,

motivasi kerja, kelembagaan masyarakat dan hal-hal

13

Page 14: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

lainnya yang berkaitan dengan itu. Sebagai ilustrasi,

misalnya pendidikan dan kebudayaan barat membawa

pemikiran dan pandangan ke arah penalaran, sikap dan

skeptisme, dan semangat untuk menghasilkan penemuan

baru, yang kesemuanya dapat menunujang pertumbuhan

ekonomi.

3. Faktor Politik dan Administratif

Susunan dan tertib hukum serta pelaksanaan hukum dan

peraturan perundang-undangan yang keliru sering kali

menghambat kemajuan ekonomi, sehingga tidak mendukung

terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan

itu maka hukum harus dilaksanakan secara tertib dan

konsekuen, yang ditujukan untuk menunjang pertumbuhan

ekonomi.

2.5 Struktur Ekonomi Indonesia

Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai

komposisi peranan masing-masing sektor dalam

perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun

pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder

dan tersier. Gambaran kondisi struktur ekonomi

Indonesia dapat dilihat melalui kontribusi setiap

sektor ekonomi terhadap pembentukan PDB. Struktur

ekonomi dikatakan berubah apabila kontribusi/pangsa

PDB dari sektor ekonomi yang mulanya dominan

digantikan oleh sektor ekonomi lain.

14

Page 15: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian

suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural),

industri (industrial), niaga (commercial) hal ini

tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi

tulang punggung perekonomian negara yang

bersangkuatan.

Struktur ekonomi dapat dilihat dari 4 sudut

tinjauan :

1. Tinjauan makro sektoral

Struktur ekonomi adalah komposisi dari masing-

masing sektor ekonomi. Sektor ekonomi di Indonesia

dibagi menjadi 3 sektor yaitu :

1. Sektor primer :

a. Pertanian

b.Pertambangan

2. Sektor sekunder :

a. Industri pengolahan

b.Listrik, gas, dan air minum

c. Bangunan

3. Sektor tersier

a. Perdagangan, hotel, dan restoran

b.Transportasi dan komunikasi

c. Keuangan dan bank

d.Sewa tanah

e. Pemerintahan dan pertahanan

f. Jasa-jasa lainnya.

15

Page 16: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

Berikut PDB Indonesia menurut kontribusi sektoral,

pada tahun 2010-2012 :

PDB Indonesia menurut kontribusi sektoral

Tahun 2010-2012 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik

Dibandingkan dengan tahun 2011, pada

tahun 2012 terjadi peningkatan peranan pada

beberapa sektor, kecuali: Sektor Pertanian turun

dari 14,70 persen menjadi 14,44 persen, Sektor

Pertambangan dan Penggalian turun dari 11,85

persen menjadi 11,78 persen, dan Sektor Industri

Pengolahan turun dari 24,33 persen menjadi 23,94

persen.

Walaupun sektor industri memiliki kontribusi

paling besar pada PDB, nyatanya sektor pertanianlah

16

Page 17: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

yang mampu kontribusi besar bagi penyerapan tenaga

kerja. Implikasinya karena beberapa hal seperti,

sektor industri yang tak berkembang sehingga tak

menyerap limpahan tenaga kerja. Terbukti 42,5 persen

pangsa tenaga kerja pada 2011 masih bekerja di

sektor pertanian, dan sisanya 57,5 persen bekerja di

sektor lain. Namun perlu diketahui bahwa tiap

tahunnya terjadi penurunan jumlah tenaga kerja pada

sektor pertanian, hal ini dikarenakan terjadi

pengurangan minat bekerja pada saat sektor ini.

Untuk penurunan jumlah tenaga kerja pada sektor

pertanian dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2009-2011

Menurut data diatas, persenase tenaga kerja

pada sektor pertanian tiap tahunnya cenderung

menerun walaupun tidak secara signifikan.

2. Tinjauan spasial

Pergeseran sturktur ekopnomi secara makro-

sektoral senada dengan pergeserannya dengan

keruanngan, ditinjau dari sudut pandang keruangan,

struktur perekonomian telah bergeser dari struktur

17

Page 18: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

pedesaan menjadi struktur perkotaan. Hal ioni dapat

kita lihat dan kita rasakan sejak Pelita I hingga

era reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian di

kota-kota jauh lebih besar dibandingkan dengan di

pedesaan., hal ini disebabkan pembangunan industri-

industri pengolahan di daerah perkotaan dan juga

makin berkembangnya sarana dan prasarana

transportasi dan komunikasi.

Dengan demikian jumlah penduduk yang tinggal di

kawasan pedesaan menjadi lebih sedikit, hal ini

bukan semata-mata karena perpindahan pendudik dari

pedesaan ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik

tetapi juga karena mekar dan berkembangnya kota-kota

khusunya di pulau Jawa sehingga terjadi penumoukan

penduduk disini. Disamping itu juga kehidupan

masyarakat sehari-hari semakin modern yang tercermin

dari perilaku konsumtif masyarakat dan juga

penerapan teknologi modern untuk proses produksi

oleh perusahaan-perusahaan.

3. Tinjauan penyelenggaraann kenegaraan.

Struktur ekonomi dapat pula melihatnya dengan

tinjauan penyelenggraan kenegaraan. Ditinjau dari

sini maka struktur perekonomian dapat dibedakan

menjadi struktur etatis, egaliter, atau borjuis.

Predikat ini bergantung pada siapa atau kalangan

mana yang menjadi pemeranm utama dalam perekonomian

yang berangkutan, yaitu bisa pemerintah/negara, bisa

18

Page 19: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

rakyat kebanyakan atau kalangan pemodal dan

usahawan.

Struktur ekonomi Indonesia sejak awal Orde Baru

hingga pertengahan dasawarsa 1980-an berstruktur

etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan

BUMD sebagai kepanjangan tangannya, merupakan pelaku

utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan

dasawarsa 1990-an peran pemerintah dalam

perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu

sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN

1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan

lebih besar dlam perekonomian nasional.

Struktur ekonomi ini arahnya untuk sementara

adalah ke perekonomian yang berstruktur borjuis, dan

belum mengarah ke struktur perekonomian yang

egaliter, karena baru kalangan pemodal dan usahawan

kuatlah yang dapat dengan cepat menanggapi undangan

dari pemerintah tersebut. Maka akibatnya terjadi

ekonomi konglomerasi dimana hanya beberapa orang

pemodal kuat yang mengendalikan sektor-sektor

ekonomi di Indonesia, yang dampaknya kita rasakan

sekarang yaitu ambruknya perekonomian Indonesia

karena tidak terkendalinya investasi-investasi yang

dananya berupa pinjaman dari luar negeri.

Pada era revormasi ini struktur ekonomi

Indonesia diarahkana pada strruktur ekonomi egaliter

dimana seluruh penggerak roda perekonomian

dilibatkan dalam membangun perekonomian Indonesia.

19

Page 20: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

Misalnya dengan memperkuat peran usaha-usaha

koperasi, pengusaha mikro, kecil; dan menengah

karena mereka dianggap pelaku-pelaku ekonomi yang

tahan menghadapai krisis ekonomi, dan dianggap

sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang mampu menjadi

penyangga perekonomian Indonesia.

4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.

Struktur ekonomi dapat pula dilihat

berdasarkan tinjauan birokrasi pengambila

keputusan. Dilihat dari sudut tinjauan ini,

struktur ekonomi dapat dibedakan menjadi struktur

ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan

desentralisasi.

Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan

keputusan, dapat dikaikan bahwa struktur

perekonomian Indonesia selama era pembangunan

jangka panjang tahap pertama adalah sentralistis.

Dalam struktur ekonomi yang sentralistis pembuatan

keputusannya lebih banyak ditetapkan oleh pemrintah

pusat atau kalangan atas pemerintahan. Pemerintah

daerah atau kalangan pemerintahan dibawah, beserta

masyarakkkat dan mereka yang tidak memiliki akses

ke pemrintahan pusat, cenderungnya mereka hanya

menjadi pelaksana saja, dan dalam pembuatan

perencanaan hanya sekedar sebagai pendengar.

Struktur birokrasi pengambilan keputusan yang

sentralistis ini terpelihara rapi selama

pemerintahan orde baru, hal ini disebabkan oleh

20

Page 21: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

budaya atau kultur masyarakat Indonesia yang

paternalistik. Walaupun Indonesia sudah merdeka

stengah abad dan menuju era globalisasi namun

budaya ini masih sulit untuk ditngalkan, dan bahkan

cenderung dipertahankan.

Struktur perekonomian yang etatis dan

sentralistis berkaitan erat. Pemerintah Pusat

menganggap bahwa Pemerintah Daerah belum cukup

mampu untuk diserahi tugas untuk melaksanakan

pembangunan ekonomi. Argumentasi yang sering

dijadikan legitimasi adalah karena sebagai negara

sedang berkembang yang barau mulai melakukan proses

pembangunan. Sehingga dalam kondisi yang demikian

diperlukan peran sekaligus dukungan pemerintah

sebagai agen pembangunan, sehingga menjadikannya

etatis, dan sekaligus dibutuhkan pemerintahan yang

kuat. Namun demikian sejak awal pembangunan jangka

panjang tahap kedua (PJP II) struktur perekonomian

yang etatis dan sentralistis tersebut secara

berangsur mulai berkurang kadarnya.

Keinginan untuk melakukan desentralisasi dan

demokratisasi ekonomi makin besar. Perubahan rezim

pemerintahan dari orde baru ke rezim pemerintahan

era reformasi telah membawa angin segar bagi

pemerintahan di daerah untuk melaksanakan

pembangunan ekonomi. Hal ini seiring dengan mulai

diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 dan telah

diubah menjadi UU Nomor 32 tahun 2004 tentang

21

Page 22: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintahan Daerah maka terjadi perubahan struktur

perekonomian yang etatis menjadi egaliter, yang

tadinya sentralistis menjadi desentralistis.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output

berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara

dalam periode tertentu atau jumlah seluruh

pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu

Negara dalam satu tahun.

2. Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut

produk domestik bruto (GDP), produk sasional bruto

(GNP), pendapatan nasional netto (NNI).

3. Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan

cara pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan

pendekatan pengeluaran.

4. Pengeluaran Agregat dapat dikelompokkan atas empat

komponen, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga,

22

Page 23: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis),

pengeluaran pemerintah, dan permintaan luar negeri.

5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu faktor ekonomi dan

non-ekonomi. Faktor ekonomi mencakup sumberdaya

alam; akumulasi modal, organisasi, kemajuan

teknologi, pembagian kerja dan skala produksi.

Sedangkan untuk faktor non-ekonomi mencakup sosial,

manusia, dan politik.

6. Struktur ekonomi dapat dilihat dari 4 tinjauan yaitu

tinjauan makro sektoral, tinjauan spasial, tinjauan

penyelenggaraann kenegaraan, dan tinjauan birokrasi

pengambilan keputusan.

7. Indonesia telah mengalami perubahan struktur ekonomi

dari dari sektor pertanian ke sektor industri.

8. Dari tinjauan makro sektoral, sektor industri

memiliki kontribusi terbesar dalam PDB sedangkan

untuk segi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian

lah yang memiliki kontribusi terbesar.

3.2. Saran

1. Penurunan sumbangan sektor pertanian dalam pembentukan

PDB dan masih tingginya sumbangan sektor pertanian

terhadap lapangan kerja, merupakan kondisi yang

memprihatinkan. Sudah saatnya pemerintah memberikan

perhatian penuh pada sektor pertanian agar sektor

pertanian Indonesia memiliki daya saing dan kontribusi

23

Page 24: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

besar bagi perekonomian Indonesia khususnya pada

penyerapan tenaga kerja.

2. Kemampuan teknologi sangat tergantung pada kemampuan

Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, jika Indonesia

ingin tingkat pertumbuhan ekonominya lebih tinggi, maka

kemampuan SDM yang ada harus ditingkatkan melalui

pendidikan, peningkatan disiplin kerja dan penghargaan

yang tinggi pada SDM yang berprestasi dan berkualitas.

Tanpa itu semua, akan sulit bagi Indonesia untuk bangkit

sejajar dengan negara lain yang telah maju.

3. Pemerintah perlu mengupayakan perluasan lapangan kerja di

sektor pertanian melalui program-program penciptaan

lapangan kerja dengan didukung penyebaran informasi dan

perencanaan tenaga kerja.

24

Page 25: Perekonomian Indonesia Pertumbuhan Ekonomi

Daftar Pustaka

Aswin, (2013). Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Angka Tertinggi.

BBC INDONESIA, Artikel Th. I No. 1, Agustus 2013.

http://www.bbc.co.uk/indonesia

Nurdianto, (2012). Struktur Ekonomi Indonesia. Eka Nurdiyanto

Blogspot, Artikel Th. IX No. 4, April 2012.

http://ekanurdiyanto.blogspot.com

Ismawanto, (2013). Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi. SS

BELAJAR, Artikel Th. V No. 1, Januari 2013.

http://ssbelajar.blogspot.com

Dumairy, (1996). Perekonomian Indonesia, Penerbit: Airlangga,

Jakarta.

25