Pemeriksaan Simplisia Secara Mikroskopi 9
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPI
A. TUJUANTujuan pada percobaan kali ini adalah untuk
mengidentifikasi simplisisa dengan memggunakan mikroskop serta
dapat menyebutkan ciri khas simplisia yang diperiksa.B. BAHAN1
KLASIFIKASI TANAMANa. Kumis Kucing (Orthosiphon folium)Regnum:
PlantaeDivisi: SpermatophytaKelas: DicotyledonaeOrdo:
LamialesFamili: LamiaceaeGenus: OrthosiphonSpesies: Orthosiphon
stamineus Benth.b. Mengkudu (Morindae Citrifoliae)Regnum:
PlantaeDevisio: SpermatophytaClass: DicotyledoneaeOrdo:
RubialesFamilia: RubiaceaeGenus: MorindaSpecies: Morinda citrifolia
L.c. Pinang (Areca catechu)Regnum: PlantaeDivisi:
SpermatophytaKelas: MonocotyledonaeOrdo: ArecalesFamili:
ArecaceaeGenus: ArecaSpesies: Areca catechud. Sambiloto
(Andrographis paniculata Nees)Regnum: PlantaeDivisi:
SpermatophytaKelas: DicotyledonaeOrdo: ScrophularialesFamili:
AcanthaceaeGenus: AndrographisSpesies: Andrographis paniculata
Neese. Jahe (Zingiberis Officinalis)Regnum: PlantaeDivisi:
SpermatophytaKelas: MonocotyledonaeOrdo: ZingiberalesFamili:
ZingiberaceaeGenus: ZingiberSpesies: Zingiber officinale2 DESKRIPSI
TANAMANa. Kumis Kucing (Orthosiphon folium)Daun tunggal,
bertangkai, letak berseling berhadapan, warna hijau, rapuh; bentuk
bundar telur, lonjong, belah ketupat memanjang atau bentuk lidah
tombak, ujung lancip atau tumpul; panjang 2 cm sampai 12 cm, lebar
1 cm sampai 8 cm. tangkai daum persegi, warna agak ungu, panjang
kurang lebih 1 cm. helai daun: Tepi bergerigi kasar tidak
beraturan, kadang-kadang beringgit tajam dan menggulung ke bawah,
ujung daun dan pangkal daun meruncing, permukaan licin, pada tepi
daun dan tulang daun terdapat rambut pendek, terutama pada
permukaan bawah. Tulang daun menyirip halus, tulang cabang sedikit,
warna hijau atau ungu.b. Mengkudu (Morindae Citrifoliae)Tumbuhan
berhabitus semak atau perdu, berbunga sepanjang tahun, tinggi
sampai 8 m, batang berwarna keabu-abuan atau kuning kecoklatan,
terdapat retakan yang dangkal dan bergelombang, memiliki ranting
yang bersegi empat. Helaian daun tunggal, letak berhadapan,
berbentuk elips sampai lanset dengan panjang 10-30 cm dan lebar
5-17 cm. Tangkai helaian daun memiliki panjang 0,5-2,5 cm, daun
penumpu tipe interpetiolaris dengan bentuk dan ukuran yang
bervariasi, kebanyakan berbentuk segitiga. Bunga tersusun dalam
karangan bunga majemuk bongkol, panjang ibu tangkai bunga 1-4 cm.
Bunga berkelamin ganda (hermafroditus). Perhiasan bunga tanpa
daun-daun kelopak bunga, kelopak mereduksi menjadi rambut-rambut
(papus) yang terletak pada pangkal sebelah dalam tabung mahkota
bunga; mahkota bunga berbentuk tabung, memiliki panjang sampai 1,5
cm dan berwarna hijau, putih atau hijau keputihan; benang sari 5
buah, berlekatan dengan mahkota bunga; kepala putik bercabang 2.
Buah sinkarp, berbentuk piramid atau segitiga, permukaan tidak
beraturan, setiap sinkarp buah terdiri atas buah drupa yang berbiji
dua, dengan ukuran 3-10 cm x 2-3 cm, berwarna putih kekuningan.
Biji berwarna hitam dengan albumen keras dan ruang udara
terpisah.c. Pinang (Areca catechu)Biji, keras, utuh atau berupa
irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek dengan ujung membulat,
jarang berbentuk hampir setengah bulatan, bagian pangkal agak datar
dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15 mm sampai 30 mm, permukaan
luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak
berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda; pada
pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari kulit buah, warna
putih. Pada bidang irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua
dengan lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang
berwarna agak keputih-putihan.
d. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)Batang tidak
berambut, tebal 2 mm sampai 6 mm, jelas persegi empat, batang
bagian atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang
bethadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset sampai
bentuk lidah tombak, panjang 2 cm sampai 7 cm, lebar 1 cm sampai 3
cm, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung
meruncing, tepi daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua atau
hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai
daun pendek. Kelopak bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak,
panjang 3 mm sampai 4 mm, berambut. Daun mahkota berwarna putih
sampai keunguan. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam,
panjang lebih kurang 2 cm, lebar lebih kurang 4 mm, kadang-kadang
pecah secara membujur menjadi 4 keping. Permukaan luar kulit buah
berwarna hijau tua sampai hijau kecoklatan, permukaan dalam
berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, panjang 1,5 mm
sampai 3 mm, lebar lebih kurang 2 mm; permukaan luar berwarna
coklat muda bertonjol-tonjol. Pada penampang melintang biji
terlihat endosperm berwarna kuning kecoklatan; lembaga berwarna
putih kekuningan.e. Jahe (Zingiberis Officinalis)Tema berbatang
semu, tinggi 30 cm sampai 1 meter, rimpang bila dipotong berwarna
kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 mm sampai 23 mm, lebar
8 mm sampai 15 mm. tangkaidaun berambut, panjang 2-4 mm. bentuk
lidah daun memanjang, panjang 7,5 mm-1 cm, tidak berambut, seludang
agak berambut. Perbungaan berupa mulai tersembul dipermukaan tanah,
berbentuk tongkat atau bulat telur yang sempit 2,75-3 kali
lebarnya, sanat tajam, panjang mulai 3,5 cm sampai 5 cm, lebar 1,5
cm-1,75 cm. gagang bunga hampir tidak berambut, panjang 25 cm,
rahis berambut jarang sisik pada ganggang terdapat 5 buah sampai 7
buah, berbentuk lanset, berdekatan atau rapat, hamper tidak
berambut, pangjang sisik 3 cm-5 cm. daun pelindung berbentuk bundar
telur terbalik, bulat pada ujungnya, tidak berambut, berwarna hijau
cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 cm - 1,75 cm; mahkota bunga
berbentuk tabung, panjang tabung 2 cm-2,5 cm, helainya agak sempit,
berbentuk tajam berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 mm-2,5 mm,
lebar 13 mm, kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm, tangkai putik
2.3 DESKRIPSI SIMPLISIAa. Kumis Kucing (Orthosiphon folium)Sepihan
daun dan tangkai baik bersama maupun terpisah, warna hijau
kecoklatan, tidak berbau, rasa agak pahit, rapuh, bentuk bulat
telur, lonjong, belah ketupat memanjang atau bentuk lidah tombak,
ujung lancip atau tumpul, panjang 2-12cm, lebar 1-8 cm. tangkai
daun persegi, warna agak ungu, panjang kurang lebih 1 cm. helai
daun dengan tepi bergerigi kasar tidak beraturan, kadang-kadang
beringgit tajam dan menggulung kebawah, ujung daun dan pangkal daun
meruncing. Tulang daun menyirip halus dan bercabang sedikitb.
Mengkudu (Morindae Citrifoliae Fructus)Bentuk berupa irisan buah,
warna cokelat, bau khas, rasa sedikit pahit, dengan ketebalan 1 cm,
diameter 3-5 cm, dengan tonjolan-tonjolan biji.c. Pinang (Areca
catechu)Biji pinang merupakan biji yang keras, utuh atau berupa
irisan. Biji utuh berupa kerucut pendek dengan ujung membulat,
jarang, berbentuk setengah bulatan, bagian pangkal agak datar
dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar
berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk
menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Pada pangkal biji
sering terdapat bagian dari kulit buah warna putih. Pada bidang
irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua dengan
lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna
agak keputih-putihan. Biji pinang mempunyai bau lemah, rasa kelat
dan agak pahit.d. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)Bentuk
berupa campuran daun, batang, bunga dan buah kering, warna hijau
tidak berbau, berasa sangat pahit; batang tidak berambut, tebal 2-6
mm, persegi empat batang bagian atas seringkali dengan sudut agak
berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang
bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak, rapuh tipis, tidak
berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun
rata.Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan,
permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Buah
berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, kadang-kadang pecah
secara membujur. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua dan
hijau kecoklatan, permukaan dalam berwarna putih atau putih kelabu
biji agak keras, permukaan luar berwarna coklat muda dengan
tonjolan.e. Jahe (Zingiberis Officinalis Rhizoma)Rimpang agak
pipih, bagian ujung bercabang pendek, warna putih kekuningan, bau
khas, rasa pedas. Bentuk bundar telur terbalik, pada setiap cabang
terdapat parut melekuk ke dalam. Dalam bentuk potongan, panjang
umumnya 3-4 cm, tebal 1-6,5 mm. bagian luar berwarna cokelat
kekuningan, beralur memanjang, kadang-kadang terdapat serat bebas.
Bekas patahan pendek dan berserat menonjol. Pada irisan melintang
terdapat berturut-turut korteks sempit yang tebalnya lebih kurang
sepertiga jari-jari dan endodermis. Berkas pengangkut tersebar
berwarna keabu-abuan. Sel kelenjar berupa titik yang lebih kecil
berwarna kekuningan.
C. HASIL PENGAMATAN
No.Nama SimplisiaHasil Pengamatan
1Daun kumis kucing (Orthoshipon staminues folium)Berkas
pengangkut penebal spiral
Epidermis atas dengan sisik kelenjar
Epidermis bawah dengan rambut penutup
Epidermis bawah dengan stomata
Rambut penutup
2Sambiloto (Andrographidis paniculatae herbae) Fragmen epidermis
Fragmen berkas pembuluh
Fragmen epidermis bawah dengan stomata
3Daun mengkudu (Morindae citrifiliae folium) Mesofil Lapisan
epidermis
Hablur Ca oksalat Fragmen daun
Berkas pembuluh Stomata
4Biji pinang (Areca catechu semen) Fragmen berkas pembuluh
Fragmen aleuron
Fragmen endosperm Fragmen perisperm
Fragmen sel batu Fragmen sel pinang
5Rimpang jahe (Zingiber officinale rhizome) Amilum Periderm
Serabut Berkas pengangkut
Jaringan gabus tangensial Pembuluh kayu
D. PEMBAHASANHaksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti
akar, batang, daun, bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan
tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan simplisia merupakan
bahan alami yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami proses
perubahan apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan
yang dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia nabati,
simplisia hewani dan simplisia mineral atau pelikan.Simplisia
nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat tanaman, yang dimaksud dengan eksudat tanaman yaitu
isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya. Simplisia hewani adalah
simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang merupakan
bahan pelikan atau mineral yang belum diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni.Pada praktikum kali ini dilakukan
pemeriksaan simplisia secara mikroskopi. Pemeriksaan simplisia
secara mikroskopi adalah pemeriksaan simplisia menggunakan
mikroskop, dimana pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan
atau serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri. Simplisia
yang diamati yaitu Arecae semen, Orthosiphon folium, Morindae
citrifoliae fructus, Andrographidis paniculatae herbae, dan
Zingiberis Officinalis rhizome.Pemeriksaan simplisia secara
mikroskopi dilakukan dengan cara meneteskan larutan kloralhidrat ke
serbuk simplisia yang akan diamati. Tujuan penambahan larutan
kloralhidrat yaitu untuk menghilangkan kandungan sel seperti amilum
dan protein sehingga akan dapat terlihat jelas di bawah mikroskop.
Serbuk simplisia yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat
dipanaskan diatas lampu spritus tetapi tidak sampai mendidih.
Apabila sampai mendidih maka akan merusak sel pada simplisia yang
akan diamati.Untuk simplisia Arecae semen bagian-bagian yang dapat
dilihat dengan mikroskop adalah serabut pinang, perisperm, berkas
pembuluh, aleuron, endosperm, dan sel batu.Untuk simplisia
Orthosiphon folium dapat diamati bagian-bagiannya yaitu berkas
pengangkut penebal spiral, epidermis atas dengan sisik kelenjar,
epidermis bawah dengan rambut penutup, epidermis bawah dengan
stomata, serta rambut penutup.Untuk simplisia Andrographidis
paniculatae herbae yang dapat dilihat yaitu fragmen epidermis,
fragmen berkas pembuluh, dan fragmen epidermis bawah dengan
stomata.Untuk simplisia Morindae citrifoliae fructus yang dapat
dilihat di bawah mikroskop yaitu mesofil, lapisan epidermis, hablur
Ca oksalat, fragmen daun, berkas pembuluh, dan stomata.Dan untuk
simplisia Zingiberis Officinalis rhizome yang dapat diamati yaitu,
amilum, periderm, serabut, berkas pengangkut, jaringan gabus
tangensial, serta. pembuluh kayu.
E. PENUTUP1. KESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil dari
percobaan ini yaitu untuk simplisia Arecae semen cirri khas yang
terlihat adalahh serabut pinang, perisperm, berkas pembuluh,
aleuron, endosperm, dan sel batu. Untuk simplisia Orthosiphon
folium yaitu berkas pengangkut penebal spiral, epidermis atas
dengan sisik kelenjar, epidermis bawah dengan rambut penutup,
epidermis bawah dengan stomata, serta rambut penutup. Untuk
simplisia Andrographidis paniculatae herbae yaitu fragmen
epidermis, fragmen berkas pembuluh, dan fragmen epidermis bawah
dengan stomata. Untuk simplisia Morindae citrifoliae fructus yaitu
mesofil, lapisan epidermis, hablur Ca oksalat, fragmen daun, berkas
pembuluh, dan stomata. Dan untuk simplisia Zingiberis Officinalis
rhizome yaitu amilum, periderm, serabut, berkas pengangkut,
jaringan gabus tangensial, serta. pembuluh kayu.
2. SARANSaran yang dapat diberikan yaitu saat proses praktikum
diharapkan mahasiswa dapat lebih serius dalam proses pengerjaannya
sehingga kesalahan dalam proses praktikum dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKAAmin, Asni, 2010, Buku Ajar Materi Medika dan
Terapi, Farmasi UMI, Makassar.
Anonim, 2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen
Kesahatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Departemen
kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen
kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
RAMLAH SRY AGHSARY AMIR, S.Si., M.Si., Apt. F1F1 12 071