LAPORAN ACARA 1 MENGHITUNG DOSIS I.Tujuan Praktikum 1.Menghitung dosis yang diperlukan bagi bentuk sediaan padat (tablet, kapsul) dan bentuk sediaan cair (mixture dan preparat suntik) 2.Menghitung jumlah yang diperlukan untuk membuat larutan sederhana, menggunakan presentase dan ratio 3.Membuat larutan dari bahan padat sesuai dengan konsentrasi yang dikehendaki 4.Membuat atau mengencerkan larutan ke konsentrasi yang lebih rendah untuk memudahkan penggunaannya 5.Mengetahui cara pembuatan larutan infusa II.Tinjauan Pustaka 1.Pengertia n Obat Definisi obat ialah bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan obat yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, melunakkan, penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan. Meskipun obat dapat menyembuhkan tapi banyak kejadian bahwa seseorang telah menderita akibat keracunan obat. Oleh k arena itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebgai obat dan juga dapat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan sal ah dalam pengobatan atau dengan keliwat dosis akan menimbulkan keracunan. Bila dosisnya lebih kecil kita tidak memperoleh penyembuhan (Anief, 2009., Mutscher, 1991). 2.Sediaan obat Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai proses pembuatan obat tersebut dalam bentuk seperti yang akan digu nakan a.Sediaan Padat 1)Kapsul Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat melarut. Kapsul cangkang keras dapat diisi dengan serbuk, butiran atau granul, bahan semipadat atau cairan, dan kapsul atau tablet
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
karakteristik kimia, hanya pada daya pembasahan zat berbentuk serbuk yang memadai
diperoleh suspense homogen.
B. Membuat infusa
Pada praktikum pembuatan infusa kemarin kami menggunakan tanaman
Brotowali (Tinospora crispa Miers). Fungsi dan khasiat dari tanaman brotowali sendiri
adalah sebagai antipiretik, tonik, dan antiperiodikum diuretikum. Untuk batangnya
sebagai obat sakit perut, demam, sakit kuning, sakit pinggang (obat diminum), obat
, o cc, j o (“Bwl” k). O l k
obat kudis, kadang-kadang direbus sampai menjadi bubur, kemudian dicampur dengan
minyak dan belerang. Dicoctum untuk membersihkan koreng sifilis. Dan untuk daunnya
sendiri sebagai obat koreng. Zat yang terkandung pada tanaman brotowali ini adalah
pikoretine, daunnya mengandung alkaloida (zat yang belum cukup jelas wujud ataurumus bangunnya) serta akar mengandung berberine dan columbine (Kresnadi, 2003).
Dari hasil praktikum, kami telah melaksanakan prosedur sesuai dengan petunjuk
dari Farmakope Indonesia IV, namun untuk hasil volume yang di dapat setelah direbus
selama kurang lebih 15 menit pada suhu 90oC, volume larutan infusa tersebut tidak
mencapai 120 ml atau volum awal larutan sebelum direbus, karena sifat zat terlarut
tersebut, dimana bisa jadi penguapan yang besar dan berlebihan akan mengurangi
volume yang akan dihasilkan.
VI. Kesimpulan
VII. Daftar Pustaka
Anief, Moh. 2009. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University
Blodinger, Jack. 1994. Formulasi Bentuk Sediaan Veteriner . Surabaya: Airlangga