ABSTRAK Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Isolasi Minyak Atsiri dari Lengkuas Merah”. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengisolasi minyak lengkuas merah dengan cara destilasi uap kemudian memurnikan minyak lengkuas merah yang dihasilkan dan menganalisis minyak lengkuas merah dengan kromatografi gas cair. Metode yang dipakai adalah metode destilasi uap,ekstraksi dan kromatografi gas cair. Prinsip dari destilasi uap adalah Hukum Dalton mengenai tekanan satuan yang menyatakan apabila dua gas atau lebih atau uap yang tidak bereaksi secara kimia terhadap lainnya bercampur pada suhu yang konstan, maka tiap tiap gas memiliki tekanan sendiri sama dengan tekanan total sistem. Prinsip dari ekstraksi adalah distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak bercampur. Prinsip dari kromatografi gas cair didasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusun cuplikan antara dua fase, yaitu fase gerak dan fase diam. Hasil yang di dapat yaitu minyak berwarna kuning bening sekitar 1ml dan berbau wangi dan menyengat.
34
Embed
Percobaan 6 - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewUntuk tumbuh, lengkuas menyukai tanah gembur, sinar matahari banyak, sedikit lembab, tetapi tidak tergenang air. Kondisi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Isolasi Minyak Atsiri dari
Lengkuas Merah”. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengisolasi minyak
lengkuas merah dengan cara destilasi uap kemudian memurnikan minyak
lengkuas merah yang dihasilkan dan menganalisis minyak lengkuas merah
dengan kromatografi gas cair. Metode yang dipakai adalah metode destilasi
uap,ekstraksi dan kromatografi gas cair. Prinsip dari destilasi uap adalah
Hukum Dalton mengenai tekanan satuan yang menyatakan apabila dua gas
atau lebih atau uap yang tidak bereaksi secara kimia terhadap lainnya
bercampur pada suhu yang konstan, maka tiap tiap gas memiliki tekanan
sendiri sama dengan tekanan total sistem. Prinsip dari ekstraksi adalah
distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak bercampur. Prinsip dari
kromatografi gas cair didasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusun
cuplikan antara dua fase, yaitu fase gerak dan fase diam. Hasil yang di dapat
yaitu minyak berwarna kuning bening sekitar 1ml dan berbau wangi dan
menyengat.
PERCOBAAN 6
ISOLASI MINYAK ATSIRII. TUJUAN PERCOBAAN
- Mengisolasi minyak atsiri dari lengkuas merah dengan cara destilasi uap
- Memurnikan minyak yang dihasilkan
- Menganalisis minyak atsiri dari lengkuas merah dengan kromatografi gas
cair
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak Atsiri
Bunga, daun, dan akar dari berbagai tumbuhan mengandung bahan
yang mudah menguap dan berbau wangi yang disebut minyak atsiri.
Minyak atsiri merupakan bahan yang mudah menguap sehingga mudah
dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat pada tumbuhan. Cara yang
umum digunakan untuk memisahkan minyak atsiri adalah destilasi uap.
Cara ini dilakukan dengan mengalirkan uap air kedalam tumpukan
jaringan tumbuhan sehingga minyak atsiri tersuling bersama-sama dengan
uap air.
Minyak atsiri bukan senyawa murni, akan tetapi merupakan
campuran senyawa organik yang terdiri dari berbagai macam komponen
yang berlainan. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian komponen
minyak atsiri adalah senyawa yang mengadung atom C dan atom H atau
atom C, H, dan O yang tidak bersifat aromatik dan secara umum disebut
terpenoid.
(Anonim, 1990)
2.2 Kegunaan Minyak Atsiri
Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri sebagai bahan
pewangi atau penyedap (flavoring). Beberapa minyak atsiri dapat
digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan
analgesik, haemolitik atau sebagai anti zymatik, sebagai sedativ,
stimulatis, untuk obat sakit perut, obat cacing. Minyak atsiri mempunyai
sifat membius, merangsang, atau memuakkan. Industri minyak atsiri
merupakan suatu sektor yang dapat menunjang ekonomi suatu negara.
Dalam setahun, sirkulasi penjualan minyak atsiri dapat mencapai hasil
beberapa juta dolar sedangkan sirkulasi barang-barang yang menggunakan
minyak atsiri dapat mencapai hasil beberapa milyar per tahun.
(Guenther, 1987)
2.3 Penyulingan Minyak Atsiri
Salah satu cara untuk meng-isolasi minyak atsiri dari bahan
tanaman penghasil minyak atsiri adalah dengan penyulingan, yaitu
pemisahan komponen yang berupa cairan dua macam campuran atau lebih
berdasarkan perbedaan titik didih. Proses tersebut dilakukan terhadap
minyak atsiri yang tidak larut dalam air. Berdasarkan kontak antara uap air
dan bahan yang akan disuling, metode penyulingan minyak atsiri
dibedakan atas tiga cara, yaitu:
(1) Penyulingan dengan air,
Bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih.
Mengapung atau terendamnya bahan tersebut tergantung dari bobot
jenis dan jumlah bahan yang disuling. Metode ini dilakukan dengan
panas langsung,mantel uap,pipa uap yang berlingkar tertutup tatau
dengan memakai pipa uap berlingkar terbuka atau berlubang
(2) Penyulingan dengan uap dan air,
Bahan olah diletakkan di ata rak-rak atau saringan berlubang. Ketel
suling diisi dengan air sampai permukaan air berada tidak jauh di
bawah saringan. Air juga dapat dipanaskan dengan ap jenh yang basah
dan bertekanan rendah. Ciri khas metode ini yaitu uap selalu dalam
keadaan basah, jenuh, dan tidak terlalu panas;bahan yang disulng
hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas.
(3) Penyulingan dengan uap.
Air tidak diisikan dalam ketel. Uap yang digunakan adalah uap
jenuh atau uap kelewat panas pada tekanan lebih dari 1 atmosfer. Uap
dialirkan melalui pipa uap berlingkar yang berpori dan terletak di
bawah bahan dan uap bergeerak ke atas melalui bahan yang terletak di
atas saringan.
Proses utama yang terjadi pada peristiwa hidro destilasi yaitu
- difusi minyak atsiri dan air panas melalui membran tanaman
(hidrodifusi)
- Hidrolisa terhadap beberapa komponen minyak atsiri
- Dekomposisi yang biasanya disebabkan oleh panas
(Guenther,1987)
Penyulingan dengan air serta penyulingan dengan uap dan air lebih
sesuai bagi industri kecil karena lebih murah dan konstruksi alatnya
sederhana. Namun penyulingan dengan uap dan air memiliki kelemahan,
yaitu membutuhkan uap air yang cukup besar. Hal ini karena sejumlah
besar uap akan mengembun dalam jaringan tanaman sehingga bahan
bertambah basah dan mengalami aglutinasi. Untuk mengatasi kelemahan
ini, telah dikembangkan model pe-nyulingan uap dan air yang
dikombinasikan dengan sistem kohobasi. Pada sistem ini pemanasan air
dalam ketel penyulingan dilakukan secara langsung terhadap dasar ketel.
Dengan sistem ini, bahan bakar dapat dihemat sampai 25%, karena air
yang digunakan hanya 40% dari yang normal.
Untuk penyulingan minyak atsiri dengan kapasitas 1.000 liter,
sistem pemanasan air dalam ketel harus ditambah dengan pemanasan air
semiboiler. Pemanasan air semi- boiler dapat dilakukan dengan cara
memasang pipa-pipa kecil yang mengalirkan panas dari asap sisa bakar