Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN OILTRAP TERHADAP KADAR BOD DAN pH DI PT. ANTAM, Tbk UNIT GEOMIN PONGKOR JAWA BARAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SUSILOWATI R.0208084 PROGRAM DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
74

PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

May 06, 2019

Download

Documents

lephuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN OILTRAP

TERHADAP KADAR BOD DAN pH DI PT. ANTAM, Tbk UNIT

GEOMIN PONGKOR JAWA BARAT

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

SUSILOWATI

R.0208084

PROGRAM DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, ...........................

Nama...................................

NIM......................................

Page 4: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Susilowati. R0208084, 2012. Perbedaan Sebelum dan Sesudah Penggunaan

Oiltrap terhadap Kadar BOD dan pH pada Limbah Cair di PT. Antam, Tbk Unit

Geomin Pongkor Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak

terkecuali PT. Antam, Tbk unit Geomin Pongkor, adalah potensi ancaman

kerusakan lingkungan yang bisa mengganggu ekosistem di sekitar lokasi

penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam, Tbk unit Geomin Pongkor

banyak menggunakan bahan bakar seperti solar, bahan kimia seperti polimer,

bentonil, grease dan air. Secara kasat mata bisa dilihat, secara tidak langsung

terjadi potensi pencemaran lingkungan dari limbah B3 di area kerja. Dari hasil uji

coba pertama hasil output limbah setelah diolah menggunakan oiltrap

menunjukkan bahwa penurunan yang signifikan terjadi pada parameter BOD dan

pH.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode Analisa Diskriptif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah Limbah Cair dari

kegiatan pengeboran dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengukuran langsung di tempat

penelitian. Sampel diambil dari lima titik yaitu empat titik pada masing-masing

pojokan bak sump dan satu titik tengah bak sump. Teknik pengolahan dan analisa

data dilakukan dengan uji statistik paired t-test menggunakan program SPSS.

Hasil : Hasil uji statistik Perbedaan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Oiltrap

terhadap Kadar BOD dan pH pada Limbah Cair di PT. Antam, Tbk Unit Geomin

Pongkor Jawa Barat menunjukkan hasil sangat signifikan yaitu nilai perhitungan

BOD menunjukkan P = 0,000 dan nilai perhitungan pH menunjukkan P = 0,000

dimana (p < 0,01). Hipotesis Diterima.

Kesimpulan : Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan adanya Perbedaan

Sebelum dan Sesudah Penggunaan Oiltrap terhadap Kadar BOD dan pH pada

Limbah Cair di PT. Antam, Tbk Unit Geomin Pongkor Jawa Barat.

Kata Kunci : Limbah, Oiltrap, BOD, pH

Page 5: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Susilowati. R0208084, 2012. Differences Before and After Use Oiltrap of BOD

and pH levels in the wastewater in the PT. Antam Tbk Unit Geomin Pongkor

West Java. Thesis. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Background: The biggest risk facing the mining business, not least the PT.

Antam Tbk Pongkor Geomin unit, is the potential threat of environmental damage

that could disrupt ecosystems around the mine site. In the process of exploration,

PT. Antam Tbk Geomin unit Pongkor much use as diesel fuel, chemicals such as

polymers, bentonil, grease and water. Can be seen by naked eye, occurs indirectly

potential environmental pollution from waste B3 in the work area. From the

results of the first test results of waste output after being processed using oiltrap

showed that significant reductions occurred in the parameters of BOD and pH.

Methods: The study used a descriptive analysis method with quantitative

approach. Wastewater samples from the drilling activities using Simple Random

Sampling technique. Data collection techniques to perform direct measurements

in the study. Samples taken from five points is four points on each corner of the

tub sump and a sump tub midpoint. Processing techniques and data analysis

conducted by the statistical test paired t-test using SPSS program.

Results: The results of statistical tests Differences Before and After Use Oiltrap

of BOD and pH levels in wastewater at PT. Antam Tbk Unit Geomin Pongkor

West Java showed very significant results of the calculation of BOD value

indicates P = 0.000 and the pH value calculations which show P = 0.000 (p <

0.01). Hypothesis Received.

Conclusion: From the test results we can conclude the difference before and after

use Oiltrap of BOD and pH levels in the wastewater in the PT. Antam Tbk Unit

Geomin Pongkor West Java.

Keywords: Wastewater, Oiltrap, BOD, pH

Page 6: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas

rahmat, karunia serta segala kemudahan yang dilimpahkan-Nya sehingga

Penelitian ini dapat terselesaikan. Penelitian ini tidak akan berhasil bila tidak ada

campur tangan dari berbagai pihak dengan memberikan ide, kritikan dan saran.

Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. S.PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Ipop Sjarifah, Dra, M.Si. selaku Kepala Program Studi Diploma IV

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan banyak dukungan terhadap kegiatan

Penelitian.

3. Ibu Sri Hartati Hadinoto, dra., Apth. SU selaku Dosen Pembimbing I, yang

telah membimbing dan tak kenal lelah membantu menyelesaikan penelitian

ini dengan segala ketelatenan dan kesabaran. Hingga pada akhirnya penelitian

ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

4. Bapak Sigit Fajar Suryanto, S.ST selaku Dosen Pembimbing II, yang sama

halnya telah membimbing dan mengarahkan penelitian di sela-sela waktu

sibuk. Terimakasih telah bersedia membimbing dengan segala sikapnya yang

tidak pernah membuat peneliti merasa bimbang dan kesulitan.

Page 7: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Bapak Sarsono, Drs., M.Si selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan

waktunya untuk menguji penelitian ini ditengah-tengah kesibukan beliau.

Terimakasih telah menyisihkan waktu bapak untuk menguji hasil penelitian

ini.

6. Seluruh Dosen, tenaga pengajar dan staf Program Studi Diploma IV

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu, dukungan, dan kerjasama yang

baik kepada peneliti.

7. Bapak Elwin Elbur, ST selaku Katua Tim Eksplorasi Emas Gunung Pongkor

unit Geomin telah berkenan menerima, memberikan waktu dan kesempatan

kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Fajar Karuniawan dan Taufik Akbar selaku pembimbing dalam

penelitian ini yang telah setia membimbing dan mendampingi penulis dalam

pengambilan data penelitian.

9. Bundaku tercinta, yang selalu memberiku dukungan setiap waktu, yang tak

pernah luput menyebut nama saya dalam setiap doa’nya, terimakasih pada

wanita yang menyimpan tegas dimatanya dan lembut dihatinya, yang tak

pernah henti mendukung dan mendoakan saya. Terimakasih Bunda.

Bapakku tercinta, seorang pendidik yang selalu mengajarkan saya tidak lewat kata

namun lewat apa yang tertangkap oleh mata melalui teladan yang luarbiasa,

terimakasih untuk doa’, dukungan dan inspirasi tiada henti yang bapak berikan

selama ini. Terimakasih Bapak.

Page 8: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

ABSTRACT ....................................................................................................... v

PRAKATA .......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 6

B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 27

C. Hipotesis ...................................................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 29

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 29

C. Populasi Penelitian ..................................................................... 29

D. Tehnik Sampling ......................................................................... 30

E. Sampel Penelitian ........................................................................ 30

F. Desain Penelitian ......................................................................... 31

G. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................... 31

H. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 32

I. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 33

Page 9: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

J. Cara Kerja Penelitian .................................................................. 34

K. Tehnik Analisa Data .................................................................... 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 36

A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 36

B. Karakteristik Subjek Penelitian ................................................... 38

C. Hasil Pengukuran Kadar BOD .................................................... 39

D. Hasil Pengukuran Kadar pH ........................................................ 40

E. Uji Perbedaan .............................................................................. 42

BAB V. PEMBAHASAN .............................................................................. 45

A. Karakteristik Subjek Penelitian ................................................... 45

B. Analisis Data dengan Uji Statistik .............................................. 47

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 49

A. Simpulan ..................................................................................... 49

B. Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51

LAMPIRAN

Page 10: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Baku Mutu Limbah Cair .......................................................................... 24

Tabel 2. Hasil Pengukuran BOD sebelum melalui Oiltrap ................................... 39

Tabel 3. Hasil Pengukuran BOD sesudah melaui Oiltrap .................................... 40

Tabel 4. Hasil Pengukuran pH sebelum melalui Oiltrap ....................................... 40

Tabel 5. Hasil Pengukuran pH sesudah melalui Oiltrap ........................................ 41

Tabel 6. Tabel Kerja Persentase Penurunan BOD ................................................. 42

Tabel 7. Hasil Perhitungan BOD dengan Program SPSS ...................................... 43

Tabel 8. Tabel Kerja Persentase Penurunan BOD ................................................. 43

Tabel 9. Hasil Perhitungan BOD dengan Program SPSS ...................................... 44

Page 11: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 . Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 27

Gambar 2. Skema Desain Penelitian ...................................................................... 33

Page 12: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 2. Laporan Data Hasil Pengukuran Laboratorium

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4. Perhitungan SPSS

Page 13: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencemaran lingkungan akibat limbah industri pada tahun-

tahun terakhir ini muncul ketengah-tengah masyarakat dengan sangat

efektif terlihat dari pemberitaan media massa unjuk rasa maupun

laporan-laporan masyarakat kepada lembaga-lembaga pemerintah.

Bahkan diantaranya disertai tuntutan ganti rugi terhadap pengusaha

industri yang diduga telah mencemarkan lingkungan. Limbah

mencemarkan sungai-sungai, membuat udara pengap, menimbulkan

kebisingan dan mencemarkan debu-debu serta sangat mengganggu bagi

ketentraman masyarakat (Ginting, 2010).

Untuk mencegah dan mengendalikan pencemaran akibat

limbah industri pemerintah membuat konsep pembangunan industri

yang berwawasan lingkungan yang bermakna pembangunan

berkelanjutan yaitu suatu kegiatan pembangunan yang dapat memenuhi

kebutuhan generasi yang akan datang maupun kebutuhan generasi

sekarang. Salah satu aspek dari pembangunan industri yang

berwawasan lingkungan adalah aspek pencemaran (Ginting, 2010).

Untuk dapat hidup dalam pembangunan berkelanjutan apabila

pembangunan industri berada dalam kondisi industri yang berwawasan

lingkungan yaitu industri berusaha memelihara kestabilan dan

Page 14: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

melestarikan ekosistemnya. Tindakan yang diperlukan untuk

melestarikan ekosistem industri adalah mencegah pencemaran,

mengurangi emisi-emisi, menggunakan sumber daya biologi

terpulihkan secara berkelanjutan dan mempertahankan keterpaduan

ekosistem satu dengan ekosistem lainnya (Walhi dalam Ginting, 2010).

Bila ditinjau dari aspek pencemaran maka kehadiran teknologi

pengolahan limbah mempunyai peranan yang amat penting. Dengan

teknologi pengolahan limbah maka pencemaran dapat ditekan

seminimum mungkin. Untuk memilih proses yang sesuai diperlukan

pengetahuan tentang limbah seperti karakteristik limbah dan sumber-

sumber limbah. Karakteristik limbah ditandai dengan jenis parameter

limbah atau semakin tinggi konsentrasi limbah semakin diperlukan

teknologi yang lebih baik. Teknologi canggih sering membutuhkan

biaya mahal baik pada infestasi maupun pada biaya operasional. Karena

itu pilihan teknologi bukan hanya berdasarkan kecanggihan tapi

kemampuannya mengolah limbah mencapai baku mutu (Ginting, 2010).

Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak

terkecuali PT. Antam, Tbk unit Geomin Pongkor, adalah potensi

ancaman kerusakan lingkungan yang bisa mengganggu ekosistem di

sekitar lokasi penambangan. Kenyataan ini harus disadari perusahaan

sehingga harus ada upaya agar operasional penambangan di seluruh unit

bisnis PT. Antam, Tbk unit Geomin Pongkor dijalankan sesuai praktik

Page 15: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

penambangan yang baik dan sejalan peraturan yang berlaku, baik sejak

perencanaan maupun setelah selesai/pascatambang.

Dalam proses eksplorasi, PT. Antam, Tbk unit Geomin

Pongkor banyak menggunakan bahan bakar seperti solar, bahan kimia

seperti polimer, bentonil, grease dan air. Bahan bakar, bahan kimia dan

air ini digunakan pada proses pengeboran. Secara kasat mata bisa

dilihat, secara tidak langsung terjadi potensi pencemaran lingkungan

dari limbah B3 di area kerja. Yang seharusnya jika bahan B3 tercampur

dengan air apabila akan dibuang harus sudah tidak terkontaminasi

dengan bahan-bahan B3.

Oleh karena itu apabila air buangan dari proses kegiatan

pengeboran ini dialirkan langsung ke lingkungan tanpa adanya

pengolahan terlebih dahulu, maka akan menurunkan kualitas

lingkungan dan merusak kehidupan yang ada di lingkungan tersebut.

Dari hasil uji coba pertama hasil output limbah setelah diolah

menggunakan oiltrap menunjukkan bahwa penurunan yang signifikan

terjadi pada parameter BOD dan pH, oleh karena itu peneliti tertarik

untuk meneliti lebih lanjut mengenai perbedaan sebelum dan sesudah

pengolahan limbah dengan menggunakan oiltrap tersebut terhadap

kedua parameter tersebut.

Dari pengukuran sebelumnya diketahui bahwa kadar BOD dan

pH sebelum diolah dengan Oiltrap pada limbah cair di PT. Antam, Tbk

Unit Geomin sebelumnya didapatkan hasil kadar BOD sebesar 1570

Page 16: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mg/L dan kadar pH sebesar 8,9 mg/L. Kualitas tersebut bila

dibandingkan dengan baku mutu yang disyaratkan maka masih terlalu

tinggi atau belum memenuhi standart baku mutu lingkungan.

Berdasarkan permasalahan tersebut sudah dilakukan suatu usaha untuk

menurunkan parameter pencemar dengan pengolahan secara fisik

dengan menggunakan Oiltrap. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

lebih lanjut dan memantau dua parameter air limbah yaitu kadar BOD

dan pH setelah limbah diolah menggunakan teknologi Oiltrap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dibuat rumusan

masalah sebagai berikut :

“Apakah ada Perbedaan Sebelum dan Sesudah Penggunaan

Oiltrap terhadap kadar BOD dan pH pada Limbah Cair di PT. Antam,

Unit Geomin Pongkor?“.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya perbedaan sebelum dan sesudah

penggunaan Oiltrap terhadap kadar BOD dan pH pada limbah cair di

PT. Antam, Unit Geomin Pongkor.

Page 17: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis :

Diharapkan sebagai pembuktian teori bahwa metode pengunaan

Oiltrap berpengaruh terhadap kadar BOD dan pH pada limbah cair.

2. Aplikatif :

a. Bagi Pendidikan :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data

dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna

pengembangan ilmu keselamatan dan kesehatan kerja serta

lingkungan (K3L).

b. Bagi Penulis :

Dapat meningkatkan pengetahuan dan sarana pengembangan teori

yang telah didapat dalam perkuliahan sehingga diperoleh

pengalaman langsung khususnya mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) yang ditulis dalam bentuk

tulisan ilmiah.

c. Bagi Tenaga Kerja :

Diharapkan tenaga kerja dapat terhindar dari pengaruh buruk

lingkungan akibat limbah cair yang tidak dikelola dengan baik.

d. Bagi Pihak Perusahaan :

Diharapkan dapat sebagai saran bagi pihak perusahaan agar dapat

lebih meningkatkan upaya pengelolaan limbahnya supaya limbah

Page 18: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang dibuang ke lingkungan tidak memberikan dampak buruk

bagi lingkungan tersebut.

Page 19: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pencemaran

Berdasarkan UU Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh

proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak

dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.

Air tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari

keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada

faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air.

Ukuran air disebut bersih dan tidak tercemar tidak ditentukan oleh

kemurnian air (Siregar, 2005).

2. Oiltrap

Oiltrap adalah sebuah media pengolahan limbah cair yang

menggunakan sistem filtrasi dan koagulasi yaitu penyaringan dan

pengendapan dengan hasil akhir limbah minyak dan air yang terpisah

dengan kadar polutan lebih rendah sehingga tidak melebihi baku

mutu limbah yang disyaratkan (Fahruddin, 2010).

Page 20: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Secara garis besar Oiltrap bertujuan untuk memisahkan limbah

air dengan minyak. Tehnik pengolahan limbah menggunakan Oiltrap

adalah tehnik pemisahan limbah yang berupa air dengan minyak

sehingga minyak yang ada bisa terkumpul sendiri kemudian dapat

digunakan kembali.

Oiltrap adalah media pengolahan yang terdiri dari beberapa

sekat, sekat pertama adalah air limbah yang langsung dari sisa hasil

proses, sedangkan sekat kedua adalah proses filtrasi antara minyak

dengan air dipisahkan, sedangkan sekat ketiga adalah proses

koagulasi dengan penggunaan tawas sebagai koagulannya sebagai

proses akhir dari pengolahan limbah cair yang ada.

3. Lingkungan

Menurut Ananichev dalam Notohadipawiro (2006),

Lingkungan mencakup segala hal sekeliling kita, yang kita terkait

kepadanya secara langsung atau tidak langsung, yang hidup dan

kegiatan kita berhubungan dengannya dan bergantung padanya.

Dapat juga dikatakan bahwa lingkungan adalah keseluruhan faktor,

kakas (force) atau keadaan yang mempengaruhi serta berperan atas

hidup dan kehidupan kita. Boleh juga disebutkan, lingkungan adalah

segala gatra ekologi ditinjau dari segi manusia.

Persoalan lingkungan terutama ditimbulkan oleh permukiman

manusia dan industri. Secara potensial kedua macam kegiatan itu

merupakan sumber dampak berat atas lingkungan karena:

Page 21: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

a. Manipulasi lingkungan sehingga menjauhi keadaan semula

tanpa memberikan kompensasi yang sepadan.

b. Banyak menggunakan dan menghasilkan zat atau bahan

yang asing bagi lingkungan pada umumnya.

c. Limbah yang dihasilkan banyak yang tidak terdaur-

ulangkan.

d. Intensitas kegiatan per satuan tempat dan/atau waktu tinggi.

Faktor-faktor dampak ini saling berkaitan erat. Memakai dan

membajak atau bahan yang asing bagi lingkungan menghasilkan

limbah yang asing pula. Karena intensitas kegiatan tinggi maka

laju penghasilan limbah menjadi tinggi pula. Mengingat ini

semua maka persoalan dampak atas lingkungan dapat dikembalikan

ke persoalan limbah (Notohadipawiro, 2006).

4. Limbah

Berdasarkan UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan

lingkungan hidup mendefinisikan limbah sebagai sisa suatu usaha

dan/atau kegiatan. Pengertian lain menyebutkan bahwa limbah

adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif

terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik, limbah adalah

buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri

maupun domestik. Sedangkan sesuai UU RI No. 32 Tahun 2009

tersebut didefinisikan pula bahwa yang dimaksud dengan limbah

bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut limbah B3

Page 22: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

a. Air Limbah

1) Definisi Air Limbah

Air limbah juga dikenal sebagai sewage, mula-mula

dari limbah rumah tangga, manusia dan binatang, tapi

kemudian berkembang selain dari sumber-sumber tersebut

juga air limbah berasal dari kegiatan industri, run off dan

infiltrasi air bawah tanah. Air limbah pada dasarnya 99,94

% berasal dari sisa kegiatan sedang 0,06 % berasal dari

material terlarut oleh proses alam. (Shundar, 2001).

2) Karakteristik Air Limbah

Menurut Donald W. Sundstromd dalam Mukimin

(2006), untuk mengetahui lebih luas tentang air limbah,

maka perlu kiranya diketahui juga secara detail mengenai

kandungan yang ada didalam air limbah juga

karakteristiknya. Setelah diadakan analisis ternyata air

limbah mempunyai karakteristik yang dapat dibedakan

menjadi tiga bagian besar diantaranya karakteristik fisika,

karakteristik kimia, karakteristik biologis

a) Karakteristik Fisika

Karakter fisika ini terdiri dari beberapa parameter,

diantaranya:

Page 23: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(1) Total Solid ( TS )

Merupakan padatan didalam air yang terdiri dari

bahan organik maupun anorganik yang larut,

mengendap, atau tersuspensi dalam air (Siregar,

2005).

(2) Total Suspende Solid ( TSS )

Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur

yang ada didalam air limbah setelah mengalami

penyaringan dengan membran berukuran 0,45

mikron (Siregar, 2005).

(3) Warna

Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi

seiring dengan waktu dan meningkatnya kondisi

anaerob, warna limbah berubah dari abu-abu

menjadi kehitaman (Siregar, 2005).

(4) Kekeruhan

Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi,

baik yang bersifat organik maupun anorganik

(Siregar, 2005).

(5) Temperatur

Merupakan parameter yang penting dalam

pengoperasian unit pengolahan limbah karena

berpengaruh terhadap proses biologi dan fisika

Page 24: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(Siregar, 2005).

(6) Bau

Bau merupakan parameter yang subjektif.

Pengukuran bau tergantung pada sensitivitas indera

penciuman seseorang. Kehadiran bau-bauan yang

lain menunjukkan adanya komponen-komponen

lain di dalam air. Misalnya, bau seperti bau telur

busuk menunjukkan adanya hidrogen sulfida yang

dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam

kondisi anaerobik (Siregar, 2005).

b) Karakteristik Kimia

(1) Biological Oxygen Demand (BOD)

BOD adalah banyaknya oksigen dalam ppm (part

per million) atau miligram/liter (mg/l) yang

diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh

bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih

kembali (Sugiharto, 2008).

(2) Chemical Oxygen Demand (COD)

Adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan dalam

kondisi khusus untuk menguraikan benda organik

secara kimiawi. COD dinyatakan dalam ppm (part

per million) atau ml /liter (Sugiharto, 2008).

Page 25: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(3) Dissolved Oxygen (DO)

DO adalah banyaknya oksigen yang terkandung di

dalam air dan diukur dalam satuan miligram per

liter. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan

sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang.

Semakin besar oksigen yang terlarut, maka

menunjukkan derajat pengotoran yang relatif kecil

(Sugiharto, 2008).

(4) Derajat keasaman (pH)

pH adalah derajat keasaman dari suatu zat, pH

dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air.

Bila terlalu rendah atau terlalu tingggi dapat

mematikan kehidupan mikroorganisme. pH normal

untuk kehidupan air adalah 6,0 – 8,0. Sebagian

besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH

dan menyukai pH sekitar 7,0 – 8,5. Nilai pH sangat

mempengaruhi proses biokimiawi perairan,

misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH

rendah. Toksisitas logam memperlihatkan

peningkatan pada pH rendah (Novotny dan Olem

dalam Effendi, 2011).

(5) Ammonia (NH3)

Ammonia adalah penyebat iritasi dan korosi,

Page 26: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme dan

mengganggu proses desinfeksi dengan chlor

(Soemirat, 1994). Ammonia terdapat dalam larutan

dan dapat berupa senyawa ion ammonium atau

ammonia, tergantung pada pH larutan.

(6) Sulfida

Sulfat direduksi menjadi sulfida dalam sludge

digester dan dapat mengganggu proses pengolahan

limbah secara biologi jika konsentrasinya melebihi

200 mg/L. Gas H2S bersifat korosif terhadap pipa

dan dapat merusak mesin (Soemirat, 1994).

(7) Fenol

Fenol mudah masuk lewat kulit. Keracunan kronis

menimbulkan gejala gasterointestinal, sulit

menelan dan hipersalivasi, kerusakan ginjal dan

hati, serta dapat menimbulkan kematian (Soemirat,

1994).

(8) Logam Berat

Logam berat bila konsentrasinya berlebih dapat

bersifat toksik sehingga diperlukan pengukuran

dan pengolahan limbah yang mengandung logam

berat (Soemirat, 1994).

Page 27: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c) Katakteristik Biologis

Mikroorganisme ditemukan ada dalam jenis yang

sangat bervariasi hampir dalam semua bentuk air

limbah, biasanya dengan konsentrasi 105

- 108

organisme/ml. Kebanyakan merupakan sel tunggal

yang bebas ataupun berkelompok dan mampu

melakukan proses-proses kehidupan (Siregar, 2005).

Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah

merupakan kunci efisiensi proses biologis. Bakteri juga

berperan penting untuk mengevaluasi kualitas air

(Siregar, 2005).

3) Komponen Primer Air Limbah

Elemen biologis dalam sistem perairan berkaitan erat

dengan komponen-komponen kimia. Pengetahuan mengenai

komponen primer sangat penting untuk menganalisis elemen

biologis dan menganalisis efek dari perubahan kualitas air

(Siregar, 2005).

Komponen-komponen kimia dalam perairan dapat

diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang disebut zat-zat

organik yang terdiri atas senyawa-senyawa organik alam dan

senyawa-senyawa organik sintetis, bahan-bahan anorganik,

dan gas. Komponen dasar dari senyawa-senyawa organik

adalah karbon, hidrogen, oksigen, organik adalah protein,

Page 28: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

karbohidrat, dan lipida. Protein merupakan bahan dasar dari

sel-sel binatang, yakni sekitar 40-60%. Karakteristik yang

diketahui dari protein adalah kandungan nitrogen di

dalamnya. Karbohidrat merupakan bahan penyusun utama

dalam sel tumbuhan dan meliputi selulosa, serat kayu, gula,

dan tepung. Lipida tidak terlarut dalam air dan meliputi

lemak, minyak, dan waxes (lilin). Saat ini, diproduksi berjuta-

juta senyawa organik sintetis. Sebagian besar diantaranya

ditemui dalam air alam dan keberadaannya harus

diperhatikan karena kebanyakan senyawa organik sintetis

bersifat racun dan berbahaya (Mukimin, 2006).

Zat-zat organik terdapat di dalam air dalam kadar yang

rendah dan hanya sebagian kecil dari seluruh jumlah padatan

yang ada. Keberadaan senyawa organik di dalam air akan

menimbulkan berbagai masalah, antara lain masalah rasa dan

bau. Keberadaan senyawa organik juga menyebabkan air

memerlukan proses pengolahan air bersih yang lebih

kompleks, menurunkan kandungan oksigen, serta

menyebabkan terbentuknya substansi-substansi beracun

(Mukimin, 2006).

4) Dampak Limbah Cair

Menurut Ginting (2010), Limbah cair mengakibatkan

badan penerima menjadi kotor dan senyawa-senyawa

Page 29: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pencemar yang terkandung membahayakan terhadap

lingkungan. Disamping itu perubahan air menjadi kotor

perubahan air dilapisi bahan-bahan berminyak atau bahan

padatan lain yang menyebabkan terjadinya penutupan

permukaan air. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam

limbah bila melebihi kadar yang ditentukan menyebabkan air

tidak dapat dipergunakan untuk keperluan sebagaimana

mestinya.

Air tercemar bila salah satu atau lebih kondisi berikut

ini terpenuhi yaitu:

a) Mengakibatkan naik turunnya keasaman air.

b) Akan terjadi perubahan sifat fisika air misalnya

perubahan warna, air menjadi keruh, berbau, dan

perubahan suhu air.

c) Permukaan air tertutup oleh lapisan terapung, berupa

minyak, lemak dan bahan padat lainnya.

d) Peningkatan kandungan bahan-bahan organik maupun

dan anorganik dalam air.

e) Meningkatkan zat-zat tersuspensi dalam air.

Menurut Ginting (2010), Terjadinya perubahan sifat-

sifat dan kimia air disebabkan buangan/limbah dari industri

mengandung bahan-bahan beracun dan berbahaya antara lain:

merkuri, arsen, amoniak, barium, chromium, dan lain-lain.

Page 30: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Bahan-bahan ini ada yang terlarut mengendap maupun

tersuspensi. Dengan adanya senyawa-senyawa ini, melebihi

ambang batas yang ditetapkan menyebabkan berbagai akibat

antara lain:

a) Terganggunya kehidupan dalam air.

b) Cepat timbul karat pada permukaan yang kontak

langsung dengan air.

c) Penurunan daya guna air dan lingkungannya.

d) Peningkatan pertumbuhan beberapa jenis tumbuhan air.

e) Terganggunya penggunaan air sebagai air minum, air

cuci, air untuk pertanian, air untuk perikanan, air untuk

industri.

5) Faktor-Faktor yang mempengaruhi kadar BOD dan pH di

Lokasi pengeboran di PT. Antam, Tbk Unit Geomin Pongkor.

a) Faktor Exsternal:

(1) Terkendali : Air kencing dan air liur babi hutan

Lumpur merupakan faktor yang

dapat dikendalikan dengan

dibuatnya pagar dipinggiran bak

penampung limbah dan disekitar

oiltrap agar babi hutan tidak dapat

masuk ke area sekitar pengolahan

air limbah.

Page 31: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

(2) Tidak terkendali : Air hujan

Air hujan merupakan faktor yang

tidak dapat di kendalikan

mengingat hal tersebut merupakan

kondisi lingkungan yang tidak

dapat kita atur kapan datangnya.

b) Faktor Internal:

(1) Terkendali : Lumpur

Lumpur merupakan faktor yang

dapat dikendalikan dengan cara

perluasan bak samp maupun

memperdalam sekat pada oiltrap.

(2) Tidak terkendali : Debit limbah

Debit limbah merupakan faktor

yang tidak dapat dikendalikan

mengingat jumlah air yang

dibutuhkan dalam proses produksi

dan berbagai macam kegiatan

selama pengeboran yang tidak

dapat dipastikan jumlahnya.

Page 32: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5. Baku Mutu Lingkungan

a. Pengertian Baku Mutu Lingkungan

Menurut Tripurwanto (2000), Semua kegiatan ataupun

aktifitas manusia baik itu yang berhubungan dengan dunia

industri, pekembangan penduduk, kemajuan teknologi maupun

kegiatan ekonomi hampir bisa dipastikan akan menghasilkan

limbah. Keadaan ini lambat laun akan menyebabkan penumpukan

limbah yang berakibat munculnya dampak negatif bagi

kehidupan. Oleh karenanya dibutuhkan standar tertentu untuk

mengeliminir jumlah buangan limbah terhadap lingkungan, yang

kemudian dikenal dengan istilah Baku Mutu Lingkungan (BML).

UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan

hidup mendefinisikan baku mutu lingkungan sebagai ukuran batas

atau kadar mahluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada

atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang

keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur

lingkungan hidup. Dengan kata lain, baku mutu lingkungan

adalah ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau

komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak

menimbulkan dampak negatif.

Baku mutu lingkungan mencakup baku mutu limbah padat,

baku mutu air laut, baku mutu udara emisi, baku mutu limbah cair

dan baku mutu air pada sumber air (Mukimin, 2006).

Page 33: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Baku Mutu Air pada Sumber Air

Baku mutu air pada sumber air, yaitu batas kadar yang

diperbolehkan untuk suatu zat atau bahan pencemar terdapat di

dalam air tetapi air tetap dapat digunakan sesuai dengan

kriterianya. Menurut kegunaannya, air pada sumber air dibedakan

menjadi empat golongan, yaitu golongan A, B, C dan D. Air

golongan A adalah air yang dapat digunakan sebagai air minum

secara langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu. Air golongan

B adalah air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah

sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. Air golongan C

adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan

peternakan. Air golongan D adalah air yang dapat digunakan

untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha

perkotaan, industri dan tenaga listrik (Mukimin, 2006).

c. Baku Mutu Limbah Cair

Baku mutu limbah cair adalah batas yang diperbolehkan

bagi zat atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber

pencemaran ke badan air sehingga tidak mengakibatkan

dilampauinya baku mutu air. Peraturan perundangan dan

ketentuan lain tentang lingkungan hidup untuk penetapan baku

mutu lingkungan tertuang dalam Keputusan Menteri Lingkungan

Hidup No. 51/MENLH/10/95. Untuk baku mutu emisi sumber

Page 34: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tidak bergerak tertuang dalam Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 13/MENLH/3/1995 (Mukimin, 2006).

d. Fungsi Baku Mutu Lingkungan

Menurut Mukimin (2006), Adapun fungsi dari Baku Mutu

Lingkungan diantaranya :

1) Indikator/ petunjuk yang menyatakan bahwa suatu

lingkungan tercemar.

2) Hubungan BML terhadap nilai ambang batas yakni batas

daya dukung, daya toleransi atau kemampuan lingkungan.

3) Lingkungan yang tercemar jika kondisi suatu lingkungan

telah melewati nilai ambang batas yang telah ditentukan.

4) Sebagai penilai bahwa lingkungan telah mengalami

pencemaran.

e. Sistem Baku Mutu Lingkungan

Menurut Mukimin (2006), Sistem Baku Mutu

Lingkungan (SBML) dipergunakan sebagai instrumen untuk

mengetahui apakah telah terjadi pencemaran dari suatu kegiatan

industri. SBML sendiri secara umum dibagi menjadi dua :

1) Effluent Standard, merupakan kadar maksimum limbah yang

diperbolehkan untuk dibuang ke suatu lingkungan.

2) Stream Standard, merupakan batas kadar untuk sumberdaya

tertentu, seperti sungai, danau, atau bendungan. Sedangkan

kadar yang ditetapkan disesuaikan dengan peruntukannya.

Page 35: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

f. Baku Mutu berdasarkan Perundang-undangan.

1) Keputusan Menteri Negara Kependudukan Lingkungan

Hidup

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan

Hidup dalam keputusannya No. KEP-03/MENKLH/II/1991

tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri

telah menetapkan baku mutu air pada sumber air, baku

mutu limbah cair dan baku mutu air laut sebagai berikut:

a) Baku mutu air pada sumber air, adalah batas kadar yang

diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat

dalam air, namun tetap berfungsi sesuai dengan

peruntukannya.

b) Baku mutu limbah cair adalah batas kadar yang

diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk

dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada

sumber air, sehingga sehingga tidak meyebabkan

dilampauinya baku mutu air.

c) Baku mutu air laut adalah batas atau kadar mahluk

hidup, zat, energi atau komponen lain yang ada atau

harus ada dan zat atau bahan pencemar yang

ditenggang adanya dalam air laut.

Page 36: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Undang-undang RI No. 32 tahun 2009.

UU RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefinisikan Baku mutu

lingkungan sebagai berikut:

Baku mutu adalah ukuran batas atau kadar mahluk

hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada

dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya

dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan

hidup.

g. Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

Kep.51/MENLH/10/1995 dalam Tim Redaksi Nuansa Aulia

(2008), bahwa nilai Baku Mutu Limbah Cair bagi kawasan

industri untuk kadar BOD dan pH adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Baku Mutu Limbah Cair

Parameter Kadar Maximum

Mg/L

Beban Pencemaran Maximum

(kg/hari/ha)

BOD 50 4,3

pH 6,0 – 9,0

Page 37: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

6. Tujuan Pemantauan Kualitas Air

Effendi (2003), menyebutkan bahwa pada hakekatnya,

pemantauan kualitas air pada perairan umum memiliki tujuan sebagai

berikut :

a. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia

dan biologi.

b. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu

sesuai dengan peruntukkannya, menurut Peraturan Pemerintah RI

No.22 tahun 1990.

c. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan

tertentu.

Sedangkan pemantauan kualitas air pada saluran pembuangan

limbah industri pada dasarnya memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Mengetahui karakteristik kualitas limbah cair yang dihasilkan.

b. Membandingkan nilai kualitas limbah cair dengan baku mutu

kualitas limbah industri dan menentukan beban pencemaran

menurut Kep.No.51/MenLH/10/1995.

c. Menilai efektivitas instalasi pengolahan limbah industri yang

dioperasikan.

d. Memprediksi pengaruh yang mungkin ditimbulkan oleh limbah cair

tersebut terhadap komponen lingkungan lainnya.

Page 38: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Kep.No.51/MenLH/10/1995 pasal 6 mencantumkan beberapa

kewajiban yang harus dipenuhi oleh penanggungjawab kegiatan

industri, antara lain sebagai berikut :

a. Melakukan pengelolaan limbah cair sehingga mutu limbah cair

yang dibuang ke dalam lingkungan tidak melampaui baku mutu

limbah cair yang telah ditetapkan.

b. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang kedap air sehingga

tidak terjadi perembesan limbah cair ke lingkungan.

c. Memasang alat ukur debit atau laju aliran limbah cair dan

melakukan pencatatan debit harian limbah cair tersebut.

d. Tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk

mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran

pembuangan limbah cair.

e. Memeriksa kadar parameter baku mutu limbah cair sebagaimana

tersebut dalam lampiran keputusan, sekurang-kurangnya satu kali

dalam sebulan.

f. Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran

limpahan air hujan.

g. Melakukan pencatatan produksi bulanan.

h. Menyampaikan laporan tentang catatan debit harian, kadar

parameter baku mutu limbah cair dan produksi bulanan yang

sesungguhnya kepada Kepala BAPEDAL, Gubernur, instansi

teknis yang membidangi industri dan instansi lain yang dianggap

Page 39: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

perlu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Mesin Pengeboran

Bahan Bakar:

1. Solar 2. Polimer 3. Bentonil 4. Grease 5. Air

Kegiatan Pengeboran Emas Parameter

Limbah yang

diukur:

1. BOD 2. pH

Limbah

Diolah: Oiltrap

Limbah setelah

diolah.

Variabel Exsternal:

1. Terkendali: Air kencing dan liur Babi hutan.

2. Tak terkendali: Air Hujan

Variabel Internal:

1. Terkendali: Lumpur 2. Tidak terkendali:

Debit limbah

Output Limbah Cair sesuai

Baku Mutu Limbah Cair.

Page 40: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Hipotesis

Ada perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan Oiltrap dalam

pengolahan limbah cair terhadap kadar BOD dan pH di PT. Antam, Tbk.

Unit Geomin, Pongkor.

Page 41: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

analitik yaitu penelitian yang melakukan analisis hanya sampai pada taraf

diskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik

sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan (Azwar,

2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perusahaan tambang PT. Antam,

Tbk. Unit Geomin, Pongkor Jawa Barat. Pengembalian sampel di lakukan

di perusahaan tersebut mengingat adanya limbah cair yang dapat diolah

dengan menggunakan Oiltrap, di samping kemudahan di dalam perijinan.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada 1 Juni - 12 Juni 2012.

C. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2006), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian, sedangkan menurut Arief (2008), populasi adalah keseluruhan

kelompok subjek dapat berupa manusia, hewan, percobaan, data

laboratorium dan lain-lain yang ciri-cirinya akan diteliti. Dalam penelitian

ini populasi adalah limbah cair, kemudian diambil sampel. Subjek

penelitian adalah air limbah pada bak sump sebelum melalui oiltrap dan

Page 42: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pada bak sump sesudah melalui oiltrap di bagian pengeboran di PT.

Antam, Tbk. Unit Geomin.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling

yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

(Sugiyono, 2010) dan teknik yang dipilih dari salah satu teknik yang

termasuk probability sampling adalah teknik simple random sampling

yaitu sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi tersebut (Sumardiyono, 2010).

E. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,

2010). Dalam penelitian ini sampel yang dimaksud adalah Limbah cair

dari bak sump sebelum melalui oiltrap dan pada bak sump sesudah melalui

oiltrap hasil sisa kegiatan pengeboran emas di PT. Antam, Tbk unit

Geomin Pongkor.

Page 43: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

F. Desain Penelitian

Gambar 2. Skema Desain Penelitian

G. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

perubahan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Oiltrap.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah BOD dan pH.

Sampel Air limbah

Data hasil ukur BOD dan pH sebelum penggunaan Oiltrap

Uji Statistik

Sampel

Pengukuran data setelah penggunaan Oiltrap

Page 44: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel pengganggu dalam

penelitian ini ada dua yaitu:

a. Variabel pengganggu terkendali; Air kencing dan liur babi hutan

b. Variabel pengganggu tidak terkendali; Air Hujan

H. Definisi Operasional Variabel

1. Oiltrap

Oiltrap portable adalah sebuah media pengolahan limbah cair yang

menggunakan sistem filtrasi dan koagulasi yaitu penyaringan dan

pengendapan dengan hasil akhir limbah yang kadar polutannya

menjadi lebih rendah sehingga tidak melebihi baku mutu limbah yang

disyaratkan. Oiltrap yang baik mampu menurunkan kadar parameter

air limbah sampai dibawah nilai baku mutu lingkungan yang

disyaratkan.

2. BOD

BOD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau miligram/liter (mg/l)

yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri,

sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali (Sugiharto, 2010).

Kadar maximum BOD sesuai baku mutu lingkungan yang disebutkan

pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep.51/MENLH/10/1995

Page 45: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

adalah 50 mg/l, sedangkan untuk beban maximum pencemarannya 4,3

kg/hari/ha.

a. Cara ukur : menggunakan BOD meter.

b. Hasil pengukuran : kadar BOD dengan satuan mg/l

c. Skala pengukuran : rasio

3. pH

pH adalah drajat keasaman dari suatu zat, pH dapat mempengaruhi

kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah atau terlalu tingggi

dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. pH normal untuk

kehidupan air adalah 6,0 – 8,0. Sedangkan kadar pH yang sesuai baku

mutu lingkungan yang disebutkan pada Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Kep.51/MENLH/10/1995 adalah 6,0 – 9,0.

a. Cara ukur : menggunakan pH meter.

b. Hasil pengukuran : kadar pH

c. Skala pengukuran : rasio

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. pH meter

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besar kadar pH.

2. BOD meter

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kadar BOD.

3. Botol pengambil sampel

Media yang digunakan sebagai tempat sampel air yang diambil.

Page 46: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Sampel air limbah

Air limbah yang mewakili dari keseluruhan populasi air limbah yang

diteliti.

5. Alat tulis

Seperangkat alat yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian.

J. Cara Kerja Penelitian

1. Tahap persiapan:

a. Menyiapkan wadah berupa tabung erlenmeyer yang bersih untuk

mengambil sampel.

2. Tahap pelaksanaan:

a. Mendatangi lokasi pengeboran

b. Melakukan pengambilan sampel limbah dari bak sump sebelum

melalui oiltrap dan limbah dari bak sump sesudah melalui proses

pengolahan dengan oiltrap, pengambilan sampel dilakukan pada satu

lokasi yaitu LY 38.4 sebanyak 10x, setiap hari sebanyak 1x pada

pukul 13.00 selama 10 hari. Sampel diambil dari lima titik, empat

titik pada setiap pojok bak sump yang berbentuk persegi ditambah

dengan titik tengah dari bak sump kemudian dari kelima titik

tersebut limbah dicampur menjadi satu kemudian dijadikan sampel

untuk diuji kadar BOD dan pH nya oleh petugas laboratorium di PT.

Antam, Tbk unit Geomin Pongkor.

Page 47: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c. Tahap penyelesaian:

Pengolahan data dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah

penggunaan oiltrap dari hasil pengukuran laboratorium.

K. Tehnik Analisa Data

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan oiltrap terhadap kadar

BOD dan pH dilakukan uji statistik Paired sample t-test yaitu suatu uji

yang digunakan untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu

besaran variabel yang ingin ditentukan (Riwidikdo, 2008). Sedangkan

menurut Isnaeni (2009), uji statistik Paired sample t-test adalah uji

statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan dari data

dependent (sampel terikat).

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar BOD dan pH

sebelum penggunaan oiltrap dan sesudah penggunaan oiltrap semua data

dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 16 dengan interpretasi hasil

sebagai berikut :

Menurut Hastono (2001) interpretasi hasil uji statistik Paired

sample t-test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16

adalah sebagai berikut :

1). Jika p value ≤ 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.

2). Jika p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.

3). Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan

Page 48: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Antam Tbk Pongkor merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang berada dibawah naungan Departemen Energi dan

Sumber Daya Mineral. Perusahaan ini mengoperasikan enam unit

penambangan yang salah satunya adalah PT. Antam Tbk UPBE Pongkor

yang bergerak dibidang pertambangan, pengolahan emas dan perak. Berlokasi

di Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung

yang dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan jarak 54 Km dari pusat

kota Bogor dan 150 Km ke arah Barat Daya dari Jakarta.

Secara geografis PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor mempunyai Kuasa

penambangan (KP) 6.047 Ha dan berada di kaki bukit Taman Nasional

Gunung Halimun, dengan rincian Kawasan Taman Nasioanal 105 Ha, hutan

lindung 275 Ha Produksi 2.025 Ha dan selebihnya merupakan tanah milik di

luar kawasan.

Berdasarkan data Klimatologi yang diperoleh PT. Antam Tbk.

UBPE Pongkor memiliki relief permukaan perbukitan sedang sampai terjal

dengan kemiringan lereng dari 15 % hingga 60%. Curah hujan rata-rata

tahunan 3200-4229 mm dengan suhu 21.2°C - 29,5

°C serat kelembaban udara

rata-rata 86 %. Penyinaraan matahari rata-rata 5 sampai 7 jam.

36

Page 49: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

PT. Aneka Tambang Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang

terbesar di Indonesia dengan pengoperasian enam unit penambangan.

Perusahaan beroperasi secara terpadu mulai dari kegiataan eksplorasi,

penambangan, peleburan, pemurnian dan pemasaran. Keberadaan Tambang

Emas Pongkor dimulai dengan dilakukannya eksplorasi logam dasar timbal

dan seng (Pb dan Zn) dibagian utara gunung Pongkor oleh para geologiawan

Antam pada tahun 1974, yang dilanjutkan dengan survey pendahuluan di

daerah pongkor oleh tim eksplorasi dan menemukan endapan quart kwara

(quatrz vein) berkadar 4 GTP Au dan 126 GTP Ag.

Sekitar tahun 1982-1988 kegiatan survey tersebut ditangguhkan

karena seluruh kegiatan PT. Antam difokuskan pada unit pertambangan emas

Cikotok. Pada tahun 1988, kegiatan dilanjutkan kembali dengan lebih

sistematis dan lengkap, dibuatkan studi kelayakan dan terbit kuasa

pertambangan eksploitasi yang pertama KP. DU 893/Jabar seluas 4.058 Ha

diperoleh tahun .

Penelitian studi kelayakan (feasibility study) pada tahun 1991

dilakukan oleh Kailborn Engeneering Pacific Canada, sedangkan study desain

pengolahan penambangan oleh PT. Nedpac yang bekerjasama dengan Signet

Engeneering Pty, Ltd, Dames MooreLtd Australia dan jim Mining co. Ltd.

Kegiataan pembangunan tambang pongkor dimulai awal tahun

1992 dengan pembuatan jalan masuk dari Parempeng menuju Sorongan

sepanjang 12,5 km yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Pemerintah

Daerah (PEMDA) Bogor dan Program Karya Bhakti Angkatan Bersenjata

Page 50: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Republik Indonesia (ABRI). Tahun 1993 dilakukan pembangunan fisik pabrik

dan tailing dam, sedangkan tahun 1994 commissioning pabrik pengolahan

dan menjadi salah satu unit produksi ANTAM dengan nama Unit

Pertambangan Emas (UPE) Pongkor.

Perluasan tambang Ciurugan juga pembangunan pabrik II, untuk

peningkatan kapasitas produksi dimulai pada tahun 1997, tetapi pada tahun

1998 tepatnya pada tanggal 3 Desember terjadi kerusuhan dan pengerusakan

yang dipicu oleh masalah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

mengakibatkan rusaknya beberapa instalasi pabrik sehingga produksi terhenti

10 hari.

Tanggal 1 Agustus 2000 perusahaan mendapat kuasa

pertambangan eksploitasi kw 98 0138 seluas 6.074 hektar. UPE Pongkor

berubah menjadi Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor sejalan

dengan restrukturisasi yang dilakukan PT. Antam Tbk.

B. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Air Limbah pada Bak Sump Sebelum Melalui Oiltrap

Air limbah yang diambil adalah air limbah dari bak sump sebelum melalui

oiltrap, diambil dari 5 titik yaitu 4 titik pada setiap pojokan bak sump

yang berbentuk persegi dan 1 titik pada bagian tengah bak sump, limbah

yang diambil adalah limbah yang masih langsung dari hasil kegiatan,

limbah cair yang diambil sebelum melalui oiltrap adalah limbah yang

masih tercampur dengan minyak.

Page 51: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Limbah Cair pada Bak Sump Sesudah Melalui Oiltrap

Air limbah yang diambil adalah air limbah pada bak sump yang sudah

melalui oiltrap, tehnik pengambilan limbah yang dilakukan sama dengan

pengambilan limbah sebelum melalui oiltrap. Limbah yang diambil pada

bak ini sudah tidak mengandung minyak. Warna limbah lebih jernih dari

limbah sebelum melalui oiltrap.

C. Hasil Pengukuran Kadar BOD

1. Hasil Pengukuran BOD sebelum melalui Oiltrap

Tabel. 2 Hasil Pengukuran BOD sebelum melalui Oiltrap

No. Tanggal Waktu Satuan Kadar BOD

1. 2 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1740

2. 3 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1810

3. 4 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1540

4. 5 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1770

5. 6 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1310

6. 7 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1680

7. 8 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1630

8. 9 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1480

9. 10 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1290

10. 11 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 1750

Rerata (Mean) 1600

Std. Deviasi 1887

Sumber: Data Primer

2012

Page 52: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Hasil Pengukuran Kadar BOD sesudah melalui Oiltrap

Tabel. 3 Hasil Pengukuran BOD sesudah melalui Oiltrap

No. Tanggal Waktu Satuan Kadar BOD

1. 2 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 6

2. 3 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 8

3. 4 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 5

4. 5 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 7

5. 6 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 7

6. 7 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 6

7. 8 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 7

8. 9 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 9

9. 10 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 8

10. 11 - 6 – 2012 12.00 mg/ l 6

Rerata (Mean) 6,9

Std. Deviasi 1,2

Sumber: Data Primer 2012

D. Hasil Pengukuran Kadar pH

1. Hasil Pengukuran Kadar pH sebelum melalui Oiltrap

Tabel. 4 Hasil Pengukuran pH sebelum melalui Oiltrap

No. Tanggal Waktu Kadar pH

1. 2 - 6 – 2012 12.30 9,3

2. 3 - 6 – 2012 12.30 8,9

3. 4 - 6 – 2012 12.30 9,6

4. 5 - 6 – 2012 12.30 9,1

5. 6 - 6 – 2012 12.30 8,3

6. 7 - 6 – 2012 12.30 8,6

7. 8 - 6 – 2012 12.30 7,8

8. 9 - 6 – 2012 12.30 9,4

bersambung

Page 53: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sambungan

9.

10 - 6 – 2012

12.30

9,9

10. 11 - 6 – 2012 12.30 9,6

Rerata (Mean) 8,5

Std. Deviasi 0,7

Sumber: Data Primer 2012

2. Hasil Pengukuran pH sesudah melalui Oiltrap

Tabel. 5 Hasil Pengukuran pH sesudah melalui Oiltrap

No. Tanggal Waktu Kadar pH

1. 2 - 6 – 2012 12.30 8,1

2. 3 - 6 – 2012 12.30 7,8

3. 4 - 6 – 2012 12.30 8,6

4. 5 - 6 – 2012 12.30 8,9

5. 6 - 6 – 2012 12.30 7,5

6. 7 - 6 – 2012 12.30 7,8

7. 8 - 6 – 2012 12.30 7,1

8. 9 - 6 – 2012 12.30 8,7

9. 10 - 6 – 2012 12.30 8,9

10. 11 - 6 – 2012 12.30 8,7

Rerata (Mean) 7,6

Std. Deviasi 0,5

Sumber: Data Primer 2012

Page 54: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

E. Uji Perbedaan Kadar BOD dan pH sebelum dan sesudah Penggunaan

Oiltrap.

1. Uji BOD

a. Tabel 6. Tabel Kerja Persentase Penurunan BOD

No. BOD sebelum BOD sesudah Selisih % Penurunan

1. 1740 6 1734 99,66

2. 1810 8 1802 99,56

3. 1540 5 1535 99,68

4. 1770 7 1763 99,60

5. 1310 7 1303 99,47

6. 1680 6 1674 99,64

7. 1630 7 1623 99,57

8. 1480 9 1471 99,40

9. 1290 8 1282 99,38

10. 1750 6

Rerata (Mean)

1744

1593

99,66

99,56

Sumber: Data Primer 2012

b. Perhitungan BOD sebelum dan sesudah penggunaan oiltrap

dengan menggunakan program SPSS versi 16.0

Tabel 7. Hasil Perhitungan BOD dengan program SPSS

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 BOD 1.6000E3 10 188.73850 59.68435

BOD2 6.9000 10 1.19722 .37859

Page 55: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Uji pH

a. Tabel 8. Tabel Kerja Persentase Penurunan pH

No. pH sebelum pH sesudah Selisih % Penurunan

1. 9,3 8,1 1,2 12,90

2. 8,9 7,8 1,1 12,36

3. 9,6 8,6 1,0 10,42

4. 9,1 8,9 0,2 2,20

5. 8,3 7,5 0,8 9,64

6. 8,6 7,8 0,8 9,30

7. 7,8 7,1 0,7 8,97

8. 9,4 8,7 0,7 7,45

9. 9,9 8,9 1,0 10,10

10. 9,6 8,7

Rerata (Mean)

0,9 9,38

9,27

Sumber: Data Primer 2012

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 BOD & BOD2 10 -.290 .416

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 BOD -

BOD2 1.59310E3 189.08931 59.79529 1457.83366 1728.36634 26.643 9 .000

Page 56: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Tabel 9. Hasil Perhitungan pH dengan program SPSS

Uji perbedaan kadar BOD dan pH sebelum dan sesudah

penggunaan oiltrap setelah dilakukan dengan menggunakan uji statistik

Paired Sample T-test didapatkan nilai yang sangat signifikan.

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai adalah

0.000 atau kurang dari 0.01 (p < 0,01), maka Hipotesis diterima. Hasil

ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan oiltrap terhadap

kadar BOD dan pH pada limbah cair di PT. Antam, Tbk unit Geomin

Pongkor Jawa Barat.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Ph 8.5000 10 .70711 .22361

pH2 7.6000 10 .51640 .16330

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pH & pH2 10 .913 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 pH - pH2 .90000 .31623 .10000 .67378 1.12622 9.000 9 .000

Page 57: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Air Limbah pada Bak Sump Sebelum melalui Oiltrap

Air limbah yang diambil adalah air limbah dari bak sump

sebelum melalui oiltrap, diambil dari 5 titik yaitu 4 titik pada setiap

pojokan bak sump yang berbentuk persegi dan 1 titik pada bagian

tengah bak sump, limbah yang diambil adalah limbah yang masih

langsung dari hasil kegiatan, limbah cair yang diambil sebelum

melalui oiltrap adalah limbah yang masih tercampur dengan minyak.

Berdasarkan hasil pengukuran sampel dari limbah pada bak

sump sebelum melalui oiltrap didapatkan hasil kadar BOD dengan

jumlah ribuan dan kadar pH dengan jumlah cukup tinggi yang bersifat

basa, hal ini masih belum sesuai jika dibandingkan dengan kadar

maximum yang disyaratkan pada baku mutu lingkungan yang tertera

pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep.51/MENLH/10/1995

yaitu sebesar 50 mg/l untuk kadar BOD maximum dan 6,0 – 9,0 untuk

kadar pH maximum.

2. Limbah Cair pada Bak Sump Sesudah melalui Oiltrap

Air limbah yang diambil adalah air limbah pada bak sump yang

sudah melalui oiltrap, tehnik pengambilan limbah yang dilakukan

sama dengan pengambilan limbah sebelum melalui oiltrap. Limbah

45

Page 58: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yang diambil pada bak ini sudah tidak mengandung minyak. Warna

limbah lebih jernih dari limbah sebelum melalui oiltrap.

Berdasarkan uji statistik samples paired t-test dengan

menggunakan SPSS, hasil output SPSS diketahui bahwa berdasarkan

harga signifikasi (p), nilai p = 0,000, dimana nilai tersebut (p < 0.01),

yang menunjukkan hasil sangat signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa ada perbedaan kadar BOD dan pH sebelum dan sesudah

penggunaan oiltrap. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa rerata

persentase penurunan kadar BOD mencapai 99,56 % dan rerata

persentase pH sebesar 9,27%, hal ini dikarenakan banyaknya jumlah

minyak dan bahan pencemar lain yang dapat tersaring dengan baik

oleh oiltrap. Dari data pengukuran yang ada diketahui bahwa kadar

BOD yang sebelumnya sangat tinggi dan jauh melebihi kadar

maximum jika dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, tetapi

setelah penggunaan oiltrap kadar BOD menurun sampai pada kadar

sangat rendah dibawah kadar yang disyaratkan, begitu juga dengan

kadar pH yang menurun sampai pada dibawah kadar yang disyaratkan

pada baku mutu lingkungan yang tertera pada Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Kep.51/MENLH/10/1995 yaitu sebesar 50 mg/l

untuk kadar BOD maximum dan 6,0 – 9,0 untuk kadar pH maximum.

Page 59: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Analisis Data dengan Uji Statistik

Dari Uji normalitas dengan SPSS diketahui bahwa data

berdistribusi normal karena data yang ada telah memenuhi kriteria

distribusi normal sesuai dengan kriteria yang disebutkan oleh Riwidikdo

(2008), bahwa beberapa kriteria distribusi normal adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai 2 parameter populasi yang lengkap yaitu mean dan

standar deviasi.

2. Kurva mempunyai bentuk seperti lonceng dan simetris terhadap mean.

3. Mean, median dan modus dari seluruh distribusi adalah sama.

4. Total daerah dibawah kurva nilainya adalah satu.

5. Mempunyai ekor yang panjang di kedua sisi sumbu x sesuai dengan

frekuensi distribusi.

Hasil dari perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4. Perhitungan

SPSS pada perhitungan uji normalitas. Dapat dilihat seluruh ciri – ciri dari

data yang ada memenuhi kriteria distribusi normal sesuai dengan teori

yang disebutkan Riwidikdo (2008).

Hasil dari pengukuran laboratorium menunjukkan bahwa ada

perbedaan penggunaan oiltrap terhadap kadar BOD dan pH. Hasil

pengukuran menunjukkan bahwa kadar BOD dan pH menurun setelah

penggunaan oiltrap pada pengolahan limbah cair. Rerata persentase

penurunan untuk kadar BOD sebesar 99,56% sedangkan untuk pH rerata

persentase penurunan sebesar 9,27%.

Page 60: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Penggunaan oiltrap dimaksudkan untuk menurunkan kadar BOD

dan pH sampai memenuhi kriteria baku mutu yang ada sesuai ketentuan

yang tertera pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

Kep.51/MENLH/10/1995.

Analisis data dengan menggunakan Samples Paired T-test

diketahui bahwa terdapat perbedaan sangat signifikan sebelum dan

sesudah penggunaan oiltrap terhadap kadar BOD dan pH dengan nilai p

untuk kedua parameter tersebut sebesar 0,000 (p < 0.01). Hasil ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan sangat signifikan sebelum penggunaan

oiltrap dan sesudah penggunaan oiltrap terhadap kadar BOD dan pH pada

limbah cair di PT. Antam, Tbk unit Geomin Pongkor Jawa Barat.

Page 61: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan sangat signifikan sebelum dan sesudah penggunaan

oiltrap terhadap kadar BOD dan pH pada limbah cair di PT. Antam, Tbk

unit Geomin Pongkor Jawa Barat, dimana nilai p (harga signifikan) untuk

kedua parameter tersebut sebesar 0,000 (p < 0,01). Dari hasil perhitungan

didapatkan persentase rerata penurunan BOD sebesar 99,56% dari rerata

awal jumlah kadar BOD sebesar 1600 mg/l menjadi 6,9 mg/l hal ini

menunjukkan bahwa kadar BOD telah sesuai dengan kadar maximum baku

mutu lingkungan yang tertera pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

Kep.51/MENLH/10/1995 yaitu sebesar 50 mg/l. Persentase penurunan pH

sebesar 9,27% dari rerata awal jumlah kadar pH sebesar 8,5 menjadi 7,6

hal ini menunjukkan bahwa kadar pH telah sesuai dengan kadar maximum

baku mutu lingkungan yang tertera pada Keputusan Menteri Lingkungan

Hidup Kep.51/MENLH/10/1995 yaitu sebesar 6,0 – 9,0.

49

Page 62: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Saran

Dari hasil penelitian ini dapat disarankan sebagai berikut :

1. Pihak perusahaan perlu meningkatkan atau setidaknya mempertahankan

berfungsinya oiltrap dengan baik dan optimal pada masing-masing titik

lokasi dilakukannya kegiatan eksplorasi emas.

2. Diadakannya monitoring terhadap optimalnya fungsi oiltrap pada

masing-masing titik lokasi dilakukannya kegiatan pengeboran.

3. Ditingkatkannya fungsi oiltrap dengan penambahan bahan-bahan

khusus sebagai penjernih air limbah seperti sekat tambahan dengan

diberi batu kerikil sebagai filter yang dapat meningkatkan kejernihan

air.

4. Perluasan bak sump baik sebelum melalui oiltrap maupun setelah

melalui oiltrap agar daya tampung limbah cair lebih besar sebagai

antisipasi peningkatan debit limbah cair akibat air hujan maupun

kemungkinan lainnya.

Page 63: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan.

Surakarta: UNS press.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, S. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Fahruddin, 2010. Bioteknologi Lingkungan. Bandung: Alfabeta.

Ginting, P. 2010. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. Bandung

: Yrama Widya.

Hastono, 2001. Analisis Data, Jakarta: FKM UI.

Isnaeni, 2009. Statistika Untuk Praktisi Kesehatan. Malang: Graha Ilmu.

Mukimin, A. 2006. Pengolahan Limbah Industri Berbasis Logam dengan

Teknologi Elektrokoagulasi Flotasi. Universitas Diponegoro Semarang.

Skripsi.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notohadipawiro, T. 2006. Ilmu Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Press.

Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Shundar, L. 2001. Water and Wastewater Calculation Manual. USA: McGraw-

Hill.

Siregar, S. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius.

Soemirat, J. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Sugiharto. 2008. Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

Page 64: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: CV. Alfabeta.

Sumardiyono. 2010. Biostatistik Penelitian Bidang Hiperkes. Surakarta : UNS

Press.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2008. Himpunan Peraturan Perundang-undangan

Republik Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia.

Tripurwanto, A. 2000. Manajemen Lingkungan. Yogyakarta : Kanisius

Page 65: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ENVIRONMENTAL TEST REPORT

Mr. Ir. I Made Surata, M.Si

PT. Antam, Tbk Unit Geomin

Job Number : 118354EV Data Received :

Client Ref : 937/2411/PUG/2012 Data Reported : #####

Report Comprising : Cover sheet, Sample Information, Result

Note : N A = Not Analyzed

I S = Insufficient Sample

* = Non Accredited test

** = Sub Contacted test

1) = Field Measurement

I P = In Progress

Project Name : Analisis Sampel

Approved Signature for :

Reginald C. De Wit

Technical Advisor Environtmental

This Report relates specifically to the sample(s) tested in so far as that the

sample(s) is truly representative of the sample source as received.

Page 66: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SAMPLE INFORMATION

Job Number : 118354EV

Customer : Unit Geomin

Project Name : Analisis Sampel

Customer Ref : 937/2411/PUG/2012

No. Laboratory

Sample I.D

Customer

Sample

I.D

Test

Description

Sample

Matrix

Date

Sample

Sampled

by

1. 118354EV-B1 Before 1 BOD Waste water 2/06/2012 Customer

2. 118354EV-B2 Before 2 BOD Waste water 3/06/2012 Customer

3. 118354EV-B3 Before 3 BOD Waste water 4/06/2012 Customer

4. 118354EV-B4 Before 4 BOD Waste water 5/06/2012 Customer

5. 118354EV-B5 Before 5 BOD Waste water 6/06/2012 Customer

6. 118354EV-B6 Before 6 BOD Waste water 7/06/2012 Customer

7. 118354EV-B7 Before 7 BOD Waste water 8/06/2012 Customer

8. 118354EV-B8 Before 8 BOD Waste water 9/06/2012 Customer

9. 118354EV-B9 Before 9 BOD Waste water 10/06/2012 Customer

10. 118354EV-B10 Before 10 BOD Waste water 11/06/2012 Customer

11. 118354EV-A1 After 1 BOD Waste water 2/06/2012 Customer

12. 118354EV-A2 After 2 BOD Waste water 3/06/2012 Customer

13. 118354EV-A3 After 3 BOD Waste water 4/06/2012 Customer

14. 118354EV-A4 After 4 BOD Waste water 5/06/2012 Customer

15. 118354EV-A5 After 5 BOD Waste water 6/06/2012 Customer

16. 118354EV-A6 After 6 BOD Waste water 7/06/2012 Customer

17. 118354EV-A7 After 7 BOD Waste water 8/06/2012 Customer

18. 118354EV-A8 After 8 BOD Waste water 9/06/2012 Customer

19. 118354EV-A9 After 9 BOD Waste water 10/06/2012 Customer

20. 118354EV-A10 After 10 BOD Waste water 11/06/2012 Customer

Page 67: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SAMPLE INFORMATION

Job Number : 118354EV

Customer : Unit Geomin

Project Name : Analisis Sampel

Customer Ref : 937/2411/PUG/2012

No. Laboratory

Sample I.D

Customer

Sample

I.D

Test

Description

Sample

Matrix

Date

Sample

Sampled

by

1. 118354EV-b1 Before 1 pH Waste water 2/06/2012 Customer

2. 118354EV-b2 Before 2 pH Waste water 3/06/2012 Customer

3. 118354EV-b3 Before 3 pH Waste water 4/06/2012 Customer

4. 118354EV-b4 Before 4 pH Waste water 5/06/2012 Customer

5. 118354EV-b5 Before 5 pH Waste water 6/06/2012 Customer

6. 118354EV-b6 Before 6 pH Waste water 7/06/2012 Customer

7. 118354EV-b7 Before 7 pH Waste water 8/06/2012 Customer

8. 118354EV-b8 Before 8 pH Waste water 9/06/2012 Customer

9. 118354EV-b9 Before 9 pH Waste water 10/06/2012 Customer

10. 118354EV-b10 Before 10 pH Waste water 11/06/2012 Customer

11. 118354EV-a1 After 1 pH Waste water 2/06/2012 Customer

12. 118354EV-a2 After 2 pH Waste water 3/06/2012 Customer

13. 118354EV-a3 After 3 pH Waste water 4/06/2012 Customer

14. 118354EV-a4 After 4 pH Waste water 5/06/2012 Customer

15. 118354EV-a5 After 5 pH Waste water 6/06/2012 Customer

16. 118354EV-a6 After 6 pH Waste water 7/06/2012 Customer

17. 118354EV-a7 After 7 pH Waste water 8/06/2012 Customer

18. 118354EV-a8 After 8 pH Waste water 9/06/2012 Customer

19. 118354EV-a9 After 9 pH Waste water 10/06/2012 Customer

20. 118354EV-a10 After 10 pH Waste water 11/06/2012 Customer

Page 68: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

RESULT

Job Number : 118354EV

Customer : Unit Geomin

Project Name : Analisis Sampel

Customer Ref : 937/2411/PUG/2012

No. Laboratory

Sample I.D

Tes Description Unit Result

1. 118354EV-B1 BOD mg/l 1740

2. 118354EV-B2 BOD mg/l 1810

3. 118354EV-B3 BOD mg/l 1540

4. 118354EV-B4 BOD mg/l 1770

5. 118354EV-B5 BOD mg/l 1310

6. 118354EV-B6 BOD mg/l 1680

7. 118354EV-B7 BOD mg/l 1630

8. 118354EV-B8 BOD mg/l 1480

9. 118354EV-B9 BOD mg/l 1290

10. 118354EV-B10 BOD mg/l 1750

11. 118354EV-A1 BOD mg/l 6

12. 118354EV-A2 BOD mg/l 8

13. 118354EV-A3 BOD mg/l 5

14. 118354EV-A4 BOD mg/l 7

15. 118354EV-A5 BOD mg/l 7

16. 118354EV-A6 BOD mg/l 6

17. 118354EV-A7 BOD mg/l 7

18. 118354EV-A8 BOD mg/l 9

19. 118354EV-A9 BOD mg/l 8

20. 118354EV-A10 BOD mg/l 6

Page 69: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

RESULT

Job Number : 118354EV

Customer : Unit Geomin

Project Name : Analisis Sampel

Customer Ref : 937/2411/PUG/2012

No. Laboratory

Sample I.D

Tes Description Unit Result

1. 118354EV-b1 pH - 9,3

2. 118354EV-b2 pH - 8,9

3. 118354EV-b3 pH - 9,6

4. 118354EV-b4 pH - 9,1

5. 118354EV-b5 pH - 8,3

6. 118354EV-b6 pH - 8,6

7. 118354EV-b7 pH - 7,8

8. 118354EV-b8 pH - 9,4

9. 118354EV-b9 pH - 9,9

10. 118354EV-b10 pH - 9,6

11. 118354EV-a1 pH - 8,1

12. 118354EV-a2 pH - 7,8

13. 118354EV-a3 pH - 8,6

14. 118354EV-a4 pH - 8,9

15. 118354EV-a5 pH - 7,5

16. 118354EV-a6 pH - 7,8

17. 118354EV-a7 pH - 7,1

18. 118354EV-a8 pH - 8,7

19. 118354EV-a9 pH - 8,9

20. 118354EV-a10 pH - 8,7

Page 70: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bak Sump sebelum melalui oiltrap

Gambar 1. Bak Sump sebelum melalui Oiltrap

Lokasi : LY 38.4 Ciguha

Tanggal : 22 Maret 2012

Sumber : Data Primer

Page 71: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Sampel Limbah

Gambar 2. Sampel Air Limbah

Lokasi : LY 38.4 Ciguha

Tanggal : 2 Juni 2012

Sumber : Data Primer

B. Oiltrap

Gambar 3. Oiltrap

Lokasi : LY 38.4 Ciguha

Tanggal : 4 Juni 2012

Page 72: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber : Data Prime

C. Bak Sump setelah melalui Oiltrap

Gambar 4. Bak Sump setelah melalui Oiltrap

Lokasi : LY 38.4 Ciguha

Tanggal : 7 Juni 2012

Sumber : Data Primer

Page 73: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Pengambilan Sampel

Gambar 5. Pengambilan Sampel

Lokasi : LY 38.4 Ciguha

Tanggal : 3 - 4 Juni 2012

Sumber : Data Primer

Page 74: PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN …...Latar Belakang : Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak , ... penambangan. Dalam proses eksplorasi, PT. Antam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user