Top Banner
Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh: Christopher Widyalistyanto NIM : 052214107 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
138

Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

Aug 08, 2019

Download

Documents

truongdung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,

Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Christopher Widyalistyanto NIM : 052214107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 2: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

i

Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,

Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Christopher Widyalistyanto NIM : 052214107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 3: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

ii

9- 6- 2010

8- 6- 2010

Page 4: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

iii

Page 5: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kita tidak tahu siapa diri kita sampai kita melihat apa yang bisa kita lakukan

-Martha Grimes

Jangan pernah menyepelekan kekuatan impian dan pengaruh dari semangat

manusia. Kita semua sama dalam hal ini: Potensi keagungan berada di dalam

diri kita masing-masing - Wilma Rudolph

Karya-karya besar bukan dilakukan oleh kekuatan, tetapi keteguhan. Tidak

ada yang lebih tinggi dari kenikmatan melampaui kesulitan, dari satu sukses ke

sukses lainnya, membangun keinginan-keinginan baru dan melihatnya terwujud

- Dr. Samuel Johnson

Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani

- Ki Hajar Dewantara

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria,

kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku,

Page 6: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis tidak memuat atau

bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juni 2010

Penulis

Christopher Widyalistyanto

Page 7: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Christopher Widyalistyanto

Nomor Mahasiswa : 052214107

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI FASILITAS DAN TARIF Studi Kasus Pada Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,

D.I.Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis yanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal Juli 2010

Christopher Widyalistyanto

Page 8: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

vii

ABSTRAK

Perbedaan Persepsi Fasilitas dan Tarif

Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur Jalan Magelang km. 6,3 Jombor

Sleman – Yogyakarta

Christopher Widyalistyanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan tingkat

hunian Hotel Borobudur dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif terhadap tingkat hunian hotel ditinjau dari kamar yang disediakan. Tingkat hunian hotel yang dimaksud adalah tingkat hunian Hotel Borobudur Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 70 orang responden dan populasinya adalah pengunjung serta manajer Hotel Borobudur Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Februari 2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians satu jalan kruskal wallis.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa : (1) Tingkat hunian Hotel Borobudur selalu naik setiap tahunnya, (2) Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai fasilitas jika ditinjau dari kamar yang disediakan, (3) Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai tarif jika ditinjau dari kamar yang disediakan.

Page 9: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

viii

ABSTRACT

Differences of Perception About Facilities and Room Rate A Case Study in Borobudur Hotel Consumer

Sleman,Yogyakarta

Christopher Widyalistyanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This study aims to determine find out the development of Borobudur Hotel

occupancy rates and to determine whether there are differences of perception about the facilities and tariff of the hotel occupancy rate in terms of available rooms. Hotel occupancy rate in question is the level of occupancy of Borobudur Hotel Yogyakarta.

Kind of research is a case study with a total sample of respondents as many as

70 people were visitors to the population as well as manager of the Hotel Borobudur in Yogyakarta. Data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, and review of the literature. This research was conducted in January-February 2010. The data analysis technique used was One Way Analysis of Variance of Kruskal Wallis.

Results of analysis of data shows that: (1) Borobudur Hotel occupancy rate

always increased every year, (2) There were no differences in perceptions about the facilities viewed from the room provided, (3) There were no differences in perceptions about the room rate viewed from the room provided.

Page 10: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif Terhadap Tingkat Hunian

Hotel. (Studi Kasus Pada Konsumen Hotel Borobudur, Jalan Magelang km 6,3

Jombor, Yogyakarta)”.

Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini baik

dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria untuk cinta, keselamatan dan berkah

yang diberikan dalam kehidupan ini.

2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono SE, MBA, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. T.Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D, selaku Dosen

pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat,

serta saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, MM., selaku Dosen pembimbing

II yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Triwanggono yang telah memberi masukan, saran, nasihat, dan

waktunya untuk konsultasi.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma yang telah membantu penulisan skripsi ini.

8. Mbak Wiji, dan seluruh karyawan serta konsumen Hotel Borobudur

yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian..

Page 11: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

x

9. Ke-dua orang tuaku, papa n mama yang selalu memberikan doa,

pengorbanan, perhatian, dorongan semangat dan terlebih lagi dana-

dananya , u’r the best lah

10. Alm Mbah kakung n mbah putri matur nuwun wejangan-wejangannya..

mataku lebih terbuka karena kalian…

11. Semua saudara-saudaraku, Mbak Maya, Mbak Pi2n, Mas Ko2, n Ut2

yang telah memberikan doa, semangat dan dorongan bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman noto,com@prayan_wetan (Gembuk, Aweng kajen,

“Gombal” Putra , Noto, Joe, Yefta frater, Ipung Bagong, Windy, and

Menjenk), Sumowo + Sumade, Anton, Aji Doyok, Ipank, Wi2d, Eko,

Baskoro, Titus, Mat, Pu2t, Mas Moko, teman-teman futsal dan semua

teman-teman manajemen dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaan, bantuan dan dukungan

kalian saudara-saudara ku…

13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan

skripsi ini.

Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari

segi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar laporan ini

dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, April 2010

Penulis

Christopher Widyalistyanto

Page 12: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Batasan Masalah ....................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ........................................ 9

A. Pemasaran ................................................................................ 9

B. Manajemen Pemasaran............................................................. 14

C. Konsep Pemasaran ................................................................... 14

D. Persepsi .................................................................................... 15

E. Jasa ........................................................................................... 17

Page 13: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

xii

F. Harga ........................................................................................ 18

G. Fasilitas .................................................................................... 19

H. Pengertian Pariwisata ............................................................... 21

I. Pengertian Wisatawan .............................................................. 25

J. Hotel ......................................................................................... 27

K. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 40

L. Kerangka Teoritis ..................................................................... 50

M. Hipotesis ................................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 52

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 52

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 52

C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 52

D. Variabel Penelitian ................................................................... 53

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 53

F. Sumber Data ............................................................................. 55

G. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 56

H. Teknik Pengukkuran Data ........................................................ 57

I. Teknik Pengujian Instrumen .................................................... 58

J. Teknik Analisis Data ................................................................ 60

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 62

A. Sejarah Singkat Hotel Borobudur ............................................ 62

B. Struktur Organisasi Hotel Borobudur ...................................... 62

C. Personalia Perusahaan .............................................................. 65

D. Produk dan Fasilitas ................................................................. 65

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 74

A. Identitas Responden ................................................................. 74

B. Analisis Validitas dan Reliabilitas ........................................... 81

C. Analisis Tingkat Hunian Hotel................................................. 84

D. Analisis Varians Satu Jalan Kruskal Wallis ............................. 91

Page 14: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

xiii

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .................. 95

A. Kesimpulan .............................................................................. 95

B. Saran ......................................................................................... 96

C. Keterbatasan ............................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Kerangka Teoritis ....................................................................... 51

Gambar IV.1. Bagan Struktur Organisasi Hotel Borobudur ............................ 64

Page 16: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

xv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. : Ringkasan Penelitian Sebelumnya ......................................... 51

Tabel V.1. : Kelompok Data Jenis Kelamin Responden ............................ 75

Tabel V.2. : Kelompok Data Usia Responden ........................................... 76

Tabel V.3. : Kelompok Data Pekerjaan Responden ................................... 77

Tabel V.4. : Kelompok Data Pengeluaran Rata-rata per Bulan ................. 78

Tabel V.5. : Kelompok Data Frekuensi Lamanya Menginap ..................... 79

Tabel V.6. : Kelompok Data Kamar yang digunakan ................................ 80

Tabel V.7. : Kelompok Data Tujuan Responden ....................................... 81

Tabel V.8. : Uji Validitas Variabel Fasilitas .............................................. 82

Tabel V.9. : Uji Validitas Variabel Tarif .................................................... 83

Tabel V.10. : Uji Reliabilitas Variabel Fasilitas dan Tarif ........................... 84

Tabel V.11. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2006 ...................... 84

Tabel V.12. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2007 ...................... 86

Tabel V.13. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2008 ...................... 88

Tabel V.14. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2009 ...................... 89

Tabel V.15. : Ranking Fasilitas Berdasarkan Jenis Kamar .......................... 92

Tabel V.16. : Uji Kruskal Wallis Variabel Fasilitas ..................................... 92

Tabel V.17. : Ranking Tarif Berdasarkan Jenis Kamar ............................... 93

Tabel V.18. : Uji Kruskal Wallis Variabel Tarif ......................................... 94

Page 17: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Skor Data Keseluruhan

Lampiran 4 : Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 : Analisis Data dari Variabel Fasilitas dan Tarif (Analisis Varians

Satu Jalan Kruskal Wallis)

Page 18: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)

antara tahun 1997 - 2008 mengalami fluktuasi, sejalan dengan situasi

sosial politik yang terjadi di Indonesia. Ketidakstabilan kondisi pariwisata

terjadi ketika Indonesia dilanda isu negatif mengenai keamanan, bencana

alam, dan wabah penyakit. Kerusuhan Mei (1998), bom di Bali (2002) -

disusul teror bom yang berkelanjutan hingga sekarang, wabah SARS

(2003), tsunami di Aceh (2004), flu burung (2005), gempa di Yogya dan

Pangandaran (2006), semuanya memperlambat pertumbuhan kunjungan

wisman ke Indonesia (Hamengku Buwono X, 2009). Pemerintah pun

berusaha memperbaiki citra kepariwisataan Indonesia di mata dunia

internasional, salah satunya dengan program visit Indonesia 2008-nya.

Program visit Indonesia mampu menarik perhatian wisatawan, hal itu

dapat dilihat dari pertumbuhan wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2008

mengalami lonjakan yang sangat drastis. Jika pada tahun 2007 pergerakan

wisatawan nusantara hanya mencapai 211 juta perjalanan, maka selama

tahun 2008 meningkat menjadi 223 juta perjalanan, dan jumlah

kedatangan wisman meningkat tajam dari 5,5 juta orang pada tahun 2007,

menjadi 6.433.507 juta orang selama tahun 2008 (Wisatanews, 2009).

Page 19: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

2

Harapan dari program visit Indonesia adalah bisa menjadi stimulan

bagi pertumbuhan sektor jasa dan industri pariwisata. Melalui

pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan nasional, diharapkan

lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan

negara serta penerimaan devisa dapat ditingkatkan (Arison, 2008). Hal ini

ditekankan dalam TAP MPR No. II/MPR 1993, tentang Garis-Garis Besar

Haluan Negara (GBHN) bahwa: “Pembangunan kepariwisataan terus

ditingkatkan dan dikembangkan untuk memperbesar penerimaan devisa,

memperluas dan meratakan kesempatan usaha dan lapangan kerja,

mendorong pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat, memperkaya pembangunan nasional dengan tetap

terpelihara nilai-nilai agama, mempererat persahabatan antar bangsa,

memupuk rasa cinta tanah air serta memperhatikan kelestarian fungsi dan

mutu lingkungan untuk mendorong pembangunan, pengenalan dan

pemasaran produk nasional”.

Selaras dengan tujuan tersebut dibutuhkan beberapa sarana yang

memadai sebagai penunjang, seperti kemudahan-kemudahan sarana

transportasi, komunikasi, akomodasi, serta pelayanan makanan dan

minuman. Suksesnya industri pariwisata banyak didukung oleh faktor-

faktor atau sarana pendukung lainnya, salah satunya adalah usaha

perhotelan yang memegang peranan penting dalam penyediaan kamar atau

fasilitas akomodasi. Banyaknya wisatawan yang datang ke Indonesia

menimbulkan kesempatan bagi banyak orang yang tertarik membangun

Page 20: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

3

bisnis dalam bidang perhotelan.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM

10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977: ”Hotel adalah suatu

bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap

orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan

minum”. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat hunian kamar

hotel, antara lain adalah lokasi, fasilitas, harga kamar, pelayanan dari

karyawan hotel, pemasaran, dan pesaing dari hotel-hotel di sekitar hotel

tersebut (Pratiwi, et al: 2005).

Indonesia terdapat banyak daerah yang menjadi tujuan wisata, baik

oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Salah satu

tujuan wisata di Indonesia adalah Yogyakarta. Yogyakarta yang dikenal

sebagai kota budaya dan kota pelajar, merupakan kota wisata yang

mempunyai nilai budaya dan seni yang sangat dikagumi para wisatawan

mancanegara maupun wisatawan lokal. Wisatawan dapat menikmati

wisata budaya, wisata pertanian, wisata agro, wisata fauna, wisata

kerajinan, wisata lereng gunung Merapi, serta objek wisata terdekat

lainnya seperti Kaliurang, Monumen Yogya kembali, Malioboro, Kraton

Kesultanan, dan candi – candi seperti Borobudur dan Prambanan (Business

News, 2004). Di Yogyakarta terdapat berbagai macam penginapan, mulai

dari hotel kelas melati sampai hotel berbintang lima, baik jenis City Hotel

(hotel yang lokasinya berada di tengah kota), Resort Hotel (hotel yang

lokasinya berada di dekat tempat wisata), Mountain Hotel (hotel yang

Page 21: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

4

berlokasi di daerah pegunungan), Beach Hotel (hotel yang berlokasi di

dekat pantai), Highway Hotel (hotel yang berlokasi di tepi jalan bebas

hambatan dan biasanya di perbatasan antara dua kota), dan Airport Hotel

(hotel yang berlokasi dekat dengan lapangan terbang) (Nusantaraningsih,

2009). Dengan banyaknya pilihan hotel yang ada di Yogyakarta,

wisatawan dapat menentukan pilihan sesuai keinginan dan kebutuhan

mereka.

Pengguna layanan hotel merupakan penentu maju mundurnya

suatu unit organisasi bisnis perhotelan. Berbagai tawaran menarik

diberikan hotel – hotel di Yogyakarta berusaha menarik perhatian para

tamu, seperti pemberian harga khusus pada hari besar dan liburan. Dilihat

dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual oleh usaha perhotelan

adalah sewa kamar atau jasa penginapan. Sejalan dengan perkembangan

tersebut maka jika sebelumnya produk atau jasa utama sebuah hotel yang

menjadi kebutuhan utama wisatawan adalah kamar atau penginapan,

sekarang sudah mengalami perkembangan. Konsumen mengharapkan

sesuatu yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih

mengharapkan hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang

menyenangkan, sopan santun dan rasa hormat dari seluruh karyawannya

(Dewi, 2005). Hotel sebagai industri yang bergerak di bidang jasa tentu

akan berhadapan langsung dengan konsumen yang beraneka ragam adat-

istiadat, bahasa serta sifatnya yang semuanya perlu dilayani dengan baik .

Page 22: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

5

Untuk mencapai tingkat hunian kamar yang tinggi, sebuah hotel

dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu mengingat

tingginya persaingan antar hotel. Karyawan-karyawan yang ramah,

kedisiplinan kerja yang tinggi dan selalu berusaha memuaskan para tamu

serta fasilitas yang memadai diharapkan dapat menarik tamu lebih banyak

untuk menginap di hotel tersebut ( Pratiwi, et al: 2005).

Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul ”PERBEDAAN PERSEPSI

MENGENAI FASILITAS DAN TARIF”. Studi kasus pada konsumen

Hotel Borobudur, Jalan Magelang km 6,3 Jombor, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan tingkat hunian Hotel Borobudur?

2. Adakah perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif ditinjau

dari kamar yang disediakan?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membuat

batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Hotel Borobudur,Yogyakarta pada Bulan

Januari-Februari 2010, sehingga populasi terbatas pada bulan Januari-

Page 23: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

6

Februari 2010.

2. Responden yang diteliti berusia ≥ 17 tahun.

3. Fasilitas yang diteliti meliputi perencanaan ruangan, perlengkapan, dan

peralatan penunjang.

4. Tarif yang dimaksud adalah tarif kamar.

5. Tingkat hunian yang diteliti antara tahun 2006-2009.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah

untuk mengetahui:

1. Perkembangan tingkat hunian Hotel Borobudur.

2. Apakah terdapat perbedaan persepsi fasilitas dan tarif ditinjau dari

kamar yang disediakan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak –

pihak yang bersangkutan:

1. Bagi Hotel Borobudur

Sebagai masukan atau sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen

hotel dalam penentuan kebijakan pengembangan hotel baik di saat

sekarang, maupun di masa yang akan datang.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Menambah referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dan

Page 24: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

7

dapat menjadi acuan untuk peneliti selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Menjadi wahana untuk memperdalam dan menerapkan ilmu yang

sudah di dapat selama masa perkuliahan untuk diterapkan dalam

keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan tentang berbagai teori-teori dan pengertian-

pengertian yang menjadi dasar untuk menguraikan masalah dan dalam

memecahkan masalah yang ada didalam penulisan skripsi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan

objek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

populasi, sampel dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum Hotel Borobudur Yogyakarta

seperti sejarah singkat, bagan organisasi, personalia, serta produk dan

fasilitas yang ditawarkan.

Page 25: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

8

BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang data identitas responden, analisis pengujian

data, hasil pengolahan data, pembahasan dan jawaban dari masalah

yang telah dirumuskan.

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

yang telah dilakukan beseta saran-saran yang dapat penulis simpulkan

serta keterbatasan dalam penelitian.

Page 26: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Pemasaran

1) Pengertian Pemasaran

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

perusahaan lain (Kotler, 2003:6). Pemasaran juga dipandang sebagai

pekerjaan untuk membuat, mempromosikan, dan menyalurkan barang dan

jasa pada konsumen dan bisnis. Asosiasi Pemasaran Amerika memberikan

definisi berikut (Kotler, 2005:10): Pemasaran adalah proses untuk

merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi,

dan distribusi dari ide, barang, layanan untuk menimbulkan pertukaran

yang bisa memenuhi tujuan individu dan organisasi.

Menurut Philip Kotler (2003:10), pemasaran yaitu proses sosial

dan manajerial. Melalui proses itu individu-individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan dan menukarkan produk dan nilai dengan individu dan

kelompok lain.

2) Unsur-unsur Utama Pemasaran

a. Unsur Strategi Persaingan

Agar berhasil di pasar yang persaingannya sangat sengit saat ini,

Page 27: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

10

perusahaan harus memperhatikan konsumen, meraih konsumen dari

pesaing, mempertahankan dan mengembangkan mereka dengan

memberi nilai yang lebih baik. Setiap perusahaan harus membagi-

bagi pasar keseluruhan, memilih segmen yang terbaik dan mendesain

strategi untuk melayani secara lebih baik segmen yang dipilih, dan

membandingkan dengan yang dilakukan oleh pesaing. Proses itu

melibatkan tiga langkah, yaitu: segmentasi pasar, membidik pasar,

dan penentuan posisi pasar (Rangkuti, 1999:49).

1) Segmentasi Pasar (Segmentation)

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen atas dasar membagi

pasar bergeser dari geografis, demografis, psikografis, perilaku,

dan akhirnya individu. Beberapa variabel untuk mensegmentasi

pasar adalah (Sunarto, 2004:112):

a) Variabel geografis adalah variabel untuk melihat di mana

pasar akan dituju atas dasar faktor seperti bangsa, negara,

dan propinsi.

b) Variabel demografis adalah variabel untuk memilah-

milah pasar atas dasar faktor demografis, seperti usia,

jenis kelamin, dan pendapatan.

c) Variabel psikografis adalah variabel yang membagi pasar

atas dasar faktor seperti kelas sosial, gaya hidup, dan

kepribadian.

Page 28: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

11

d) Variabel perilaku adalah variabel yang membagi pasar

atas dasar pengetahuan, sikap, pemakaian dan mengacu

pada kegiatan seperti manfaat yang dicari, status

pengguna, kesetiaan, dan sikap.

2) Membidik Pasar (Targetting)

Targetting adalah suatu tindakan untuk memilih satu atau

lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

3) Penentuan Posisi Pasar (Positioning)

Positioning adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan

untuk membangun dan mengkombinasikan keunggulan bersaing

produk yang ada di pasar ke dalam pikiran konsumen.

Dengan permasalahan dan keadaan yang ada, perusahaan perlu

merencanakan dan menyusun suatu strategi pemasaran yang dapat digunakan

dalam menjaga kelangsungan hidup bisnisnya. Perkembangan industri perhotelan

yang pesat menciptakan persaingan yang semakin ketat dan berat, terutama bagi

pendatang baru, karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif guna

meningkatkan pendapatan hotel. Perencanaan strategi mendefinisikan misi dan

tujuan perusahaan secara keseluruhan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

definisi berikut: Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan

digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya (Kotler,

2003:81). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan strategi pemasaran adalah

faktor-faktor yang penting untuk keberhasilan suatu perusahaan.

Page 29: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

12

b. Unsur Taktik Persaingan terdiri dari (Rangkuti, 1999:50):

1. Differentiation adalah cara membangun strategi pemasaran dalam

berbagai aspek di perusahaan, kegiatan membangun strategi

pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan

suatu perusahaan dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan lain.

2. Marketing mix (bauran pemasaran) berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan produk, kebijakan

harga, kebijakan promosi, kebijakan tempat, partisipasi orang,

bukti fisik dan proses.

3. Selling (penjualan) adalah cara penerapan taktik perusahaan yang

paling efektif dengan cara berinteraksi langsung dengan konsumen,

dan dapat tercapai kesuksesan antara kedua belah pihak dalam

situasi win-win.

c. Unsur Nilai Pemasaran

Unsur nilai pemasaran mencakup (Rangkuti, 1999:51):

1. Merek (brand) adalah nilai yang berkaitan dengan norma atau

nilai yang dipunyai dan melekat pada suatu perusahaan

supaya pembeli benar-benar puas dan selalu setia pada

mereknya (brand loyalty), dengan demikian merek akan

mempunyai brand equity cukup besar bagi perusahaan.

2. Pelayanan (service) adalah nilai yang berkaitan dengan

memberi service atau pelayanan untuk memuaskan konsumen

Page 30: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

13

dan harus ditingkatkan secara terus-menerus.

3. Proses (process) adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip

perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat aktif dan

mempunyai rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan

konsumen secara langsung maupun tidak langsung.

3) Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah serangkaian alat pemasar taktis yang

dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan

tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 2003:78).

Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan

perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan

yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat kelompok variabel

yang dikenal sebagai ” empat P” : produk, price, place, dan promotion

(Kotler, 2003:79).

a) Product

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada pasar sasaran.

b) Price

Price adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk tadi.

c) Place

Mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi

Page 31: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

14

konsumen sasaran.

d) Promotion

Berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan

membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

B. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,

mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang

mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari

produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan

memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran (Boyd,

et al, 2000:18). Dari pengertian manajemen pemasaran di atas dapat

didefinisikan bahwa manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan,

implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi

(Kotler, 2003:16).

C. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai

sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif

dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih

Page 32: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

15

(Kotler, 2005:22). Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar yaitu

pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu atau terintegrasi,

dan kemampuan menghasilkan laba.

Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam.

Konsep itu di mulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus

pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan

mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan

pelanggan.

Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran

organisasi tergantung pada kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan

penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien

dibandingkan pesaing (Kotler, 2003:21).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran

berorientasi pada konsumen, karena konsep pemasaran bertujuan untuk

memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen agar

mendapatkan konsumen yang loyal dan untuk keuntungan jangka panjang.

D. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Menurut Luthans persepsi merupakan proses kognitif yang

mempunyai arti penting dalam memberikan arti pada lingkungan dan

perilaku seseorang. Persepsi adalah proses kognitif yang kompleks

melalui pandangan terhadap perbedaan antara kondisi yang

Page 33: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

16

dipandang dengan kondisi nyata. Dalam proses ini individu memilih,

mengatur, menyimpulkan dan menarik suatu stimulus dan kondisi ke

dalam gambaran yang berarti bagi mereka (Parmadi, 2005; 6).

Sedangkan Gibson mengatakan bahwa persepsi adalah proses dari

seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan

pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu

pengalaman psikologis (Parmadi, 2005; 6).

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Individu dapat melihat hal yang sama, tetapi mempunyai

persepsi yang berbeda. Menurut Kertonegoro, ada berbagai faktor

yang membentuk dan mengacaukan persepsi, antara lain (Parmadi,

2005; 6) :

a. Perseptor (perceiver)

Persepsi dipengaruhi oleh sifat-sifat pribadi dari perseptor yaitu:

sikap (attitude), motif (motives), kepentingan (interest),

pengalaman masa lalu (past experience), dan harapan

(expectations).

b. Target atau objek

Sifat-sifat pada target atau objek yang diobservasi dapat

mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Orang yang bersuara keras

lebih mendapat perhatian dalam suatu kelompok daripada orang

yang diam. Oleh karena target tidak dapat dilihat dalam isolasi,

maka hubungan dari suatu target dengan latar belakangnya

Page 34: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

17

mempengaruhi persepsi, demikian juga tendensi manusia untuk

mengelompokkan hal-hal yang dekat dengan atau serupa dalam

kelompok yang sama

c. Situasi

Situasi atau konteks di mana manusia melihat objek atau peristiwa

mempunyai peranan penting. Unsur-unsur pada lingkungannya

mempengaruhi persepsi.

E. Jasa

1. Pengertian Jasa

Banyak yang ditawarkan di pasar merupakan gabungan antara

barang dan jasa. Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang ditawarkan

untuk dijual oleh suatu pihak yang secara esensial tidak berwujud dan

tidak menghasilkan kepemilikan atas dasar apapun (Kotler, 2003:8).

2. Karakteristik Jasa

Karakteristik jasa menurut Kotler (2000: 488) adalah sebagai berikut:

a) Tidak berwujud (Intangibility)

Jasa tidak dapat di lihat, di rasa, di dengar atau di cium sebelum

jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, para pembeli

akan mencari tanda atau bukti dari jasa yang biasanya di lihat dari

tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga yang

mereka lihat.

Page 35: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

18

b) Tidak terpisahkan (Inseparability)

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, jadi

tidak sama dengan barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam

persediaan, didistribusikan melewati berbagai penjual, dan

kemudian baru dikonsumsi.

c) Bervariasi (Variability)

Dikatakan bervariasi karena ketergantungan siapa yang

menyediakan, serta kapan dan dimana jasa itu diberikan, sehingga

jasa itu berbeda.

F. Harga (Price)

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanannya (Swastha, 2002:147). Pada umumnya penjual

mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan

tersebut antara lain (Swastha, 2002:148):

1. Mendapatkan laba maksimum

Semakin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan

bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang tinggi. Dengan

demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan

maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian

pada penjualan bersih

Page 36: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

19

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk

menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk

mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan,

dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari

jumlah biaya seluruhnya.

3. Mencegah atau mengurangi persaingan

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui

kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual

menawarkan barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu

persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan

harga, tetapi dengan service lain.

4. Mempertahankan atau memperbaiki market share

Memperbaiki market share mungkin dilaksanakan bilamana

kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar,

di samping juga kemampuan dibidang lain seperti pemasaran,

keuangan, dan sebagainya.

G. Fasilitas

Menurut Tjiptono (2004:19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang

harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas

merupakan sesuatu yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu

kondisi fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan

fasilitas harus dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa

Page 37: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

20

yang dirasakan konsumen secara langsung. Persepsi yang diperoleh dari

interaksi pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas

jasa tersebut di mata pelanggan. Menurut Mudie dan Cottam (Tjiptono,

2004:46) unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan

fasilitas jasa adalah:

1. Pertimbangan atau perencanan spasial

Aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna, dan lain-lain

dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk memancing

respon intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang

melihatnya.

2. Perencanaan ruangan

Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti

penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain

aliran sirkulasi dan lain- lain.

3. Perlengkapan atau perabotan

Perlengkapan memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai sarana

pelindung barang-barang berharga berukuran kecil, sebagai barang

pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para pelanggan, dan sebagai

sesuatu yang menunjukkan status pemilik atau penggunanya.

4. Tata cahaya

Beberapa yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya adalah

warna, jenis dan sifat aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan, dan

suasana yang diinginkan.

Page 38: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

21

5. Warna

Warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. Warna dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dalam ruangan,

menimbulkan kesan rileks, dan mengurangi tingkat kecelakaan.

6. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

Aspek yang penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah

penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan

warna, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda untuk

maksud tertentu.

H. Pengertian Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

menjanjikan dalam meraih devisa negara. Hal ini perlu mendapatkan

perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam perekonomian Indonesia,

selain faktor-faktor yang lain seperti pendayagunaan industri kecil dan

menengah dalam mendongkrak perekonomian nasional yang terpuruk

akibat krisis moneter (Arison, 2008). Kesadaran akan perlunya

penanganan yang lebih serius terhadap bidang ini telah melahirkan

beberapa kebijakan sebagai langkah pengembangannya (Arison, 2008).

Pemasaran pariwisata akan menjadi konsep penting yang harus dipegang

dan dilaksanakan dalam membina, mempertahankan serta memupuk

pertumbuhan yang diharapkan dalam bidang pariwisata sebagai program

utama pengembangan daerah wisata.

Page 39: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

22

Pengertian pariwisata menurut E. Guyer Freuleur (Gaduk, 2004:

9), pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari

jaman sekarang yang didasarkan atas dasar kebutuhan, kesehatan, dan

pergantian udara. Penilaian yang sadar akan menumbuhkan (cinta)

terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh

bertambahnya pergaulan berbagai macam bangsa dan kelas manusia

sebagai hasil dari pada perkembangan perniagaan serta penyempurnaan

dari alat pengangkutan.

Sedangkan menurut Prof. Hunzieker dan Prof. K. Kraff (Gaduk,

2004: 9) adalah sebagai berikut:

Tourism is the total relationship and phenomena linked with the

stay of foreigner at a locality provided that they do not settle there to

exercise a major, permanent or temporary remunerated activity.

a) Pengertian Pariwisata sebagai industri

Sektor industri dapat dikelompokkan berdasarkan bidang dan

aliran sumber daya yang diolah. Adapun ketiga kelompok industri

tersebut adalah (Gaduk, 2004:9):

1. Primary industry, yaitu industri yang bergerak dibidang

pertanian, pertambangan, peternakan, dan industri dasar

lainnya.

2. Secondary industry, yaitu industri yang bergerak dibidang

manufakturing (industri produk) dan kontruksi (bangunan,

mesin).

Page 40: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

23

3. Tertiary industry, yaitu kegiatan yang bergerak dibidang

perdagangan, transportasi, akomodasi, komunikasi, dan

fasillitas lainnya.

b) Jenis Pariwisata

Walaupun banyak jenis wisata ditentukan menurut motif tujuan

perjalanan, dapat pula dibedakan adanya beberapa jenis pariwisata

khusus. Samsuridjal mengemukakan bahwa jenis wisata antara lain

( Hata, 2007):

1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan

Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang

meninggalkan tempatnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar

yang baru, untuk memenuhi kehendak ingin-tahunya, untuk

mengendorkan ketegangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang

baru, untuk menikmati keindahan alam, untuk mengetahui hikayat

rakyat setempat,, untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di

daerah luar kota, atau bahkan sebaliknya untuk menikmati hiburan di

kota-kota besar ataupun untuk ikut serta dalam keramaian pusat-

pusat wisatawan.

2. Pariwisata untuk rekreasi

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang

menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat,

untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang

Page 41: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

24

ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya.

3. Pariwisata untuk kebudayaan

Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti

keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk

mempelajari adat istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat

negara lain; untuk mengunjungi monument bersejarah, peninggalan

peradaban masa lalu atau sebaliknya, penemuan-penemuan besar

masa kini, pusat-pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan; atau juga

untuk ikut serta dalam festival-festival seni musik, teater, tarian

rakyat dan lain-lain.

4. Pariwisata untuk olah raga

Jenis ini dibagi dalam dua kategori:

a) Big Sports Events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar

seperti Olimpiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju

dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian tidak hanya pada

olahragawan-nya sendiri, tetapi juga ribuan penonton atau

penggemarnya.

b) Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu peristiwa olah raga

bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri,

seperti pendakian gunung, olah raga naik kuda, berburu,

memancing, dan lain-lain.

5. Pariwisata untuk urusan usaha dagang

Perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau

Page 42: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

25

perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang

tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan

maupun pilihan waktu perjalanan, tetapi dalam waktu bebasnya,

sering berbuat sebagai wisatawan biasa dalam pengertian sosiologis

karena mengambil dan memanfaatkan keuntungan dari atraksi yang

terdapat di negara lain tersebut.

6. Pariwisata untuk berkonvensi

Konvensi dan pertemuan sering dihadiri oleh ratusan bahkan

ribuan peserta yang biasanya tinggal beberapa hari di kota atau

negara penyelenggara. Banyak negara yang menyadari besarnya

potensi ekonomi dari jenis pariwisata konferensi ini sehingga mereka

saling berusaha untuk menyediakan dan mendirikan bangunan-

bangunan yang khusus dilengkapi untuk tujuan ini.

I. Pengertian wisatawan

Menurut Norval (Inan, 2008), wisatawan adalah: every person who

comes to a foreign country for a reason other than to establish his

permanent residence or such permanent work and who spends in the

country of his temporary stay the money he has earned elsewhere.

Menurut League of Nation (IUOTO) (Inan, 2008), wisatawan adalah: any

person travelling to a country other than that of his usual place of

residence, for any reason other than the exercise of a remunerated

activity.

Page 43: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

26

Batasan tersebut mencakup dua kategori pengertian yaitu,

wisatawan dan pelancong, yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Wisatawan ialah pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya

24 jam di negara yang dikunjungi dan tujuan perjalanannya dapat

digolongkan sebagai berikut: Pesiar yaitu untuk keperluan rekreasi,

liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olah raga; serta hubungan

dagang, sanak keluarga, handai taulan, konferensi-konferensi, dan misi.

Pelancong ialah pengunjung sementara yang tinggal di negara yang

di kunjungi kurang dari 24 jam (termasuk pelancong dalam perjalanan

kapal pesiar). Orang yang bisa dianggap wisatawan menurut Komisi Liga

Bangsa-bangsa (Inan, 2008) adalah:

- Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan

keluarga, kesehatan, dan lain-lain.

- Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-

pertemuan atau karena tugas-tugas tertentu.

- Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha.

- Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut walaupun

tinggal di suatu negara kurang dari 24 jam.

Orang yang tidak dianggap sebagai wisatawan adalah:

- Mereka yang datang, baik dengan maupun tanpa kontrak kerja, dengan

tujuan mencari pekerjaan atau mengadakan kegiatan usaha di suatu negara.

- Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap di suatu

negara.

Page 44: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

27

- Penduduk di daerah tapal batas negara dan mereka yang bertempat tinggal

di suatu negara dan bekerja di negara yang berdekatan.

- Pelajar, mahasiswa dan orang-orang muda di asrama-asrama pelajar dan

asrama-asrama mahasiswa.

- Wisatawan-wisatawan yang melewati suatu negara tanpa tinggal,

walaupun perjalanan tersebut berlangsung lebih dari 24 jam.

J. Hotel

1. Pengertian Hotel

Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya di

Indonesia adalah usaha perhotelan. Dilihat dari fungsi utamanya, produk

utama yang dijual oleh usaha perhotelan adalah sewa kamar atau jasa

penginapan. Sejalan dengan perkembangan tersebut maka kalau

sebelumnya produk atau jasa utama sebuah hotel yang menjadi kebutuhan

utama wisatawan adalah kamar atau penginapan, sekarang sudah

mengalami perkembangan. Konsumen mengharapkan sesuatu yang bukan

hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih mengharapkan hal

lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan

santun dan rasa hormat dari seluruh karyawannya (Pratiwi, et al: 2005).

Salah satu sarana penting dalam dunia pariwisata, khususnya untuk

memenuhi kebutuhan orang yang bepergian lebih dari sehari adalah hotel.

Pengertian hotel menurut Hotel Proprietors Act (Lina 2004:34) adalah

suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan

Page 45: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

28

pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada

orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar

dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa

adanya perjanjian khusus.

Pengertian hotel menurut Menteri Perhubungan NO.SK.241/70 yaitu:

1. Hotel adalah bangunan atau komplek bangunan

Dalam praktek kepariwisataan juga ada tempat tinggal

sementara yang tidak berupa bangunan, seperti tempat

berkemah atau karavan. Sebaliknya juga ada bangunan atau

rumah biasa yang juga menampung wisatawan, rumah

seperti itu dalam kebiasaan kepariwisataan tidak disebut

hotel.

2. Hotel adalah tempat tinggal sementara

Tinggal sementara ini harus diartikan secara relatif, sebab

ada hotel yang semua atau sebagian kamarnya digunakan

sebagai asrama, misalnya untuk pegawai-pegawai suatu

jawatan. Juga ada hotel yang kamar-kamarnya memang

dimaksud sebagai tempat tinggal tetap, akan tetapi tidak

untuk dimiliki.

Boleh dikatakan bahwa jasa yang diberikan hotel adalah jasa

kepariwisataan yang terpenting dan terlengkap di antara semua jasa-jasa

kepariwisataan. Menurut R.G.Soekadijo (Lina, 2004:35), untuk

melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu, hotel menyediakan

Page 46: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

29

fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang berupa:

a. Tempat untuk beristirahat dan tidur.

b. Tempat atau ruangan untuk makan dan minum, seperti restoran,

bar, dan coffe shop.

c. Toilet dan kamar mandi.

d. Pelayanan umum untuk memenuhi segala macam kebutuhan lain

dari para tamu.

2. Klasifikasi Hotel

Ada beberapa cara mengklasifikasi hotel, salah satunya ialah letak

hotel tersebut. Hotel terletak di suatu tempat yang memang sengaja di

bangun hotel, seperti di kota besar, pinggiran kota, airport, jalan besar, dan

tempat wisata (resort). Klasifikasi lainnya ialah tipe hotel seperti kelas

ekonomi, standar atau berskala menengah, kelas satu dan mewah

(Nusantaraningsih, 2009).

Penggolongan hotel yang telah diberlakukan pada SK no. KM

37/PW 304/MPPT-86 melalui Departemen Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi melalui Direktorat Jendral Pariwisata ditandai dengan

bintang, yang disusun mulai dari hotel bintang 1 (satu) sampai dengan

yang tertinggi yaitu hotel bintang 5 (lima).

Secara garis besar kriteria yang diberikan untuk penggolongan

hotel tersebut didasarkan pada persyaratan sebagai berikut

(Nusantaraningsih, 2009) :

Page 47: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

30

a. Berdasarkan Sistem penetapan tarif kamar (room rate)

1) Full American Plan (FAP), yaitu hotel yang menganut

sistem di mana harga kamar sudah termasuk tiga kali

makan.

2) Modified American Plan (MAP), yaitu hotel yang menganut

sistem di mana harga kamar sudah termasuk makan dua

kali.

3) Continental Plan, yaitu hotel yang menganut sistem di

mana harga kamar sudah termasuk makan pagi (continental

breakfast).

4) Bermuda Plan, hotel dengan sistem harga kamar sudah

termasuk makan pagi (American Breakfast).

5) European Plan, yaitu hotel dengan sistem di mana harga

kamar tidak termasuk makan (room rate only).

b. Berdasarkan ukuran dan jumlah kamar

1) Hotel kecil, jumlah kamar sampai dengan 25 kamar.

2) Hotel menengah, memiliki jumlah kamar antara 25 sampai

100 kamar.

3) Hotel sedang, memiliki jumlah kamar antara 100 sampai

300 kamar.

Page 48: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

31

4) Hotel besar, yaitu hotel yang memiliki jumlah kamar di

atas 300.

c. Berdasarkan jenis atau tipe tamu

1) Family hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya

terdiri dari keluarga.

2) Business hotel, sebagian besar tamunya merupakan orang-

orang yang sedang melakukan tugas atau usaha.

3) Tourist hotel, yaitu hotel yang besar tamunya adalah

wisatawan.

4) Transit hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya

adalah mereka yang akan melanjutkan perjalanan (hotel

hanya tempat persinggahan sementara).

5) Cure hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah

dengan tujuan pengobatan.

d) Berdasarkan lokasi hotel

1) Resort hotel, yaitu hotel yang berlokasi di daerah wisata.

2) Mountain hotel, yaitu hotel yang berlokasi di daerah

pegunungan.

3) Beach hotel, yaitu hotel yang berlokasi di dekat pantai.

Page 49: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

32

4) City hotel, yaitu hotel yang berlokasi di perkotaan.

5) Highway hotel, yaitu hotel yang berlokasi di tepi jalan

bebas hambatan dan biasanya di perbatasan antara dua kota.

6) Airport hotel, yaitu hotel yang berlokasi dekat dengan

lapangan terbang.

e) Berdasarkan lama tamu menginap

1) Transient hotel, yaitu hotel di mana para tamunya menginap

hanya untuk satu atau dua malam.

2) Residential hotel, yaitu hotel di mana para tamunya

menginap untuk jangka waktu lama, lebih dari satu minggu.

3) Semi residential hotel, yaitu hotel di mana para tamunya

menginap lebih dari dua malam sampai satu minggu.

f) Berdasarkan lama buka hotel dalam setahun

1) Seasonal Hotel, yaitu hotel yang dibuka hanya untuk waktu-

waktu tertentu dalam satu tahun (misal: tiga bulan, enam

bulan).

2) Year Round Hotel, yaitu hotel yang dibuka sepanjang tahun.

g) Berdasarkan tarif hotel

1) Economy hotel, yaitu hotel dengan tarif relatif murah.

Page 50: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

33

2) First Class Hotel, yaitu hotel dengan tarif sedang.

3) Deluxe Hotel, yaitu hotel dengan tarif mahal.

h) Berdasarkan disain dan struktur hotel

1) Conventional Hotel, yaitu hotel yang bentuknya tinggi

bertingkat menjulang ke langit.

2) Bungalows, yaitu hotel yang bentuknya tidak bertingkat dan

setiap banguna menyebar satu dengan yang lain.

3) Motor Hotel, yaitu hotel yang mempunyai garasi di masing-

masing kamar atau kelompok kamar.

3. Kriteria Pemberian Bintang pada Hotel

Sistem pemberian bintang pada hotel sebenarnya bentuk

pengklasifikasian. Pemberian bintang dilakukan menurut kualitas dari

restoran, kamar-kamar, fasilitas, dan pelayanan. Bintang lima merupakan

kelas paling tinggi, sedangkan yang paling rendah adalah bintang satu.

Kriteria yang diberikan ialah kebersihan, perawatan, kualitas yang

diberikan seperti penyediaan informasi, service, dan tingkat penawaran

yang memberikan kemewahan. Menurut Vallent JJ dan Vellent GK (Lina

2004:37), kriteria kunci yang dipakai adalah: kebersihan, pemeliharaan,

kualitas dari fasilitas yang ada, physical appointment, service dan tingkat

kemewahan yang ditawarkan. Menurut mereka pemberian bintang pada

Page 51: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

34

hotel terdiri atas:

Bintang *

Hotel berbintang satu harus bersih dan nyaman, serta harga yang berlaku

sebanding dengan akomodasi di tempat lain seperti losmen. Service

biasanya minim seperti front desk tidak 24 jam, telepon, tidak ada restoran,

mebel berkesan sederhana. Namun, perawatan kamar harus baik dan

bersih, service harus sopan.

Bintang **

Hotel bintang dua memiliki penawaran sedikit lebih banyak daripada

bintang satu. Beberapa diantaranya sama tetapi tidak semuanya, seperti

mebel yang berkualitas baik, kamar tidur yang besar, restoran, televisi

berwarna disetiap kamar, sambungan langsung telepon 24 jam, room

service, dan kolam renang.

Bintang ***

Hotel bintang tiga hampir selalu memberikan fasillitas dan service seperti

hotel berbintang di bawahnya. Beberapa fasilitas sesungguhnya diberikan

di luar hotel, seperti penawaran perjalanan yang sangat menyenangkan

bagi tiap konsumen.

Bintang ****

Hotel bintang empat memiliki kamar tidur yang lebih besar dari rata-rata,

mebel harus berkualitas tinggi, harus memberikan service ekstra,

karyawan hotel harus terlatih, sopan dan memberikan konsumen apa yang

mereka butuhkan dan harapkan. Karena standar kualitas lebih tinggi, maka

Page 52: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

35

harga relatif mahal dari rata-rata. Tinggal di hotel berbintang empat harus

menampakan kesan yang menyenangkan.

Bintang *****

Hotel bintang lima tentunya lebih nyaman dengan service yang terbaik,

restoran yang lebih besar, tarif biasanya juga lebih tinggi dari hotel

berbintang di bawahnya. Memiliki lobi hotel yang indah dengan aksesoris

yang antik. Setiap tamu yang datang harus dibuat dan merasakan bahwa

mereka adalah very important person.

4. Karakteristik Usaha Hotel

Menurut Agus Sulastiyono (Lina, 2004:38), tujuan dari setiap

usaha perhotelan adalah mencari keuntungan dengan menyewakan fasilitas

atau menjual pelayanan kepada tamu. Maka hotel dalam menjalankan

usahanya melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Penyewaan kamar.

b. Penjualan makanan dan minuman.

c. Penyediaan pelayanan-pelayanan penunjang lain yang bersifat

komersial.

5. Penyewaan Kamar Berdasarkan Kategori-kategori

Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada

para tamu. Untuk dapat memberikan kepuasan kepada para tamu, keadaan

kamar yang disewakan harus berada dalam keadaan bersih, nyaman,

Page 53: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

36

menarik, dan aman (terbebas dari segala kemungkinan kecelakaan,

pencurian dan penyakit). Kategori kamar menurut Dennis L Foster adalah

(Lina, 2004:39):

A. Deluxe

Jenis ini berkategori A yang umumnya mewakili tarif

maksimum yang dibayarkan kepada hotel untuk ukuran

reguler kamar tidur. Tipe kamar ini biasanya memberikan

yang terbaik dalam pemilihan lokasi dengan pemandangan

yang bagus dan tingkat kenyamanan yang tinggi,

perlengkapan dan dekorasi yang indah serta menarik.

Fasillitas yang disediakan berupa bar kecil atau kulkas,

sedangkan tempar tidur sejenis queen atau king bed.

B. Superior

Kamar berkategori B ini di tempatkan pada ground floor,

serta tempat tidur jenis double, queen atau king bed.

C. Standard

Kamar bertipe standar atau kategori C ini tipikal tempat tidur

yang disediakan meliputi satu atau dua double beds, sebuah

queen bed. Jenis kamar ini biasanya menawarkan paling

sedikit hal menarik termasuk juga lokasi.

D. Economy

Kamar untuk jenis ekonomi ini berkategori P, disediakan bagi

suatu situasi yang mungkin terjadi bila menghadapi para

Page 54: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

37

penghuni yang meluap. Tarif diberikan potongan atau pada

saat promosi khusus. Kamar-kamar yang ditawarkan dengan

ukuran tempat tidur lebih kecil dan lokasi yang kurang

nyaman seperti di sebelah laundry.

E. Suite

Suite room berkategori SU, biasanya ruangannya terdiri dari

dua atau lebih kamar, yaitu sebuah parlor (biasanya

ruangannya untuk mengadakan atau memimpin bisnis) serta

sleeping room.

6. Tipe Tempat Tidur (Bedding Types)

Di samping kategori kamar, terdapat pula tipe tempat tidur. Dennis

L Foster memberikan lima tipe tempat tidur sebagai berikut (Lina, 2004:

40):

A. King-size bed

King bed (K) biasanya tersedia dalam ukuran tempat tidur yang

lebih besar dan kira-kira sama dengan ukuran dua twin bed. Satu

atau dua King bed biasanya terdapat pada jenis kamar deluxe (A)

dan suite (SU).

B. Queen-size bed

Queen bed (Q) ukurannya 10% hingga 25% lebih dari King beds,

queen bed dapat ditemukan dalam kamar berbagai kategori,

beberapa hotel tidak membedakan antara queen bed dan double

Page 55: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

38

bed.

C. Double bed

Double bed (D) standar adalah 25% lebih kecil dari queen bed.

Satu atau dua double bed didapatkan pada beberapa kategori.

Dewasa ini double bed di anggap lebih pantas bagi seorang

dewasa.

D. Twin bed

Twin bed (T) standar adalah satu setengah dari ukuran standar king

bed. Dalam aturannya, kamar dengan twin bedding selalu memiliki

dua tempat tidur.

E. Single bed

Single bed (S) menunjuk kepada satu twin bed atau satu tempat

tidur dalam berbagai ukuran. Ditawarkan hanya kepada penginap

tunggal (single occupancy)

7. Produk Hotel

Wisatawan sebagai konsumen dapat menggunakan hotel yang di

pilihnya sebagai tempat penginapan. Hotel yang dipilih tentunya memiliki

kualitas yang sebelumnya telah dirasakan atau mungkin baru pertama kali.

Apabila pelayanan dan kondisi hotelnya baik dan bersih (tidak harus

mewah), akan mendapatkan kesan baik di mata tamu.

Produk hotel merupakan semua layanan yang dinikmati tamu

semenjak dari penjemputan di air port atau transfer dari air port ke hotel,

Page 56: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

39

menginap di hotel, makan, minum, di restoran atau pemanfaatan fasilitas

lain seperti kolam renang, fitness centre, lapangan tenis yang tersedia di

hotel, semenjak check-in hingga check-out. Menurut A.Oka Yoeti (2001:

41), produk hotel dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Produk utama

Produk utama meliputi penyediaan kamar untuk menginap

yang terdiri dari jenis standar hingga yang mewah (suite

rooms) serta layanan makan dan minum dengan masing-

masing diberikan kenyamanan oleh front office,

housekeeping, dan food baverages.

2. Produk pendukung

Produk pendukung merupakan pemberian layanan yang

melengkapi produk utama seperti, telepon, money changer,

convention room dan sebagainya.

8. Pengertian Tingkat Hunian Hotel

Tingkat hunian merupakan suatu keadaan sampai sejauh mana

jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh jumlah kamar

yang mampu untuk dijual (Ihs-Indonesia, 2009).

Room occupancy = bleRoomAvaila

RoomSold

Tingkat hunian kamar umumnya dihitung dengan satuan persentase

yaitu dengan mengalikan persamaan tersebut di atas dengan 100%.

Tingkat hunian kamar menunjukkan jumlah presentasi kamar yang di huni

Page 57: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

40

oleh tamu. Tapi ada kalanya pula tingkat hunian dihitung dengan satuan

kamar untuk mengetahui jumlah kamar terjual dalam satu periode tertentu,

misalnya dua semester atau satu tahun. Secara kasar satuan persentase

tingkat hunian kamar menunjukkan kemampuan hotel dalam menarik tamu

untuk tinggal dalam hotel mereka.

K. Penelitian Sebelumnya

Dewi (2005) mempertimbangkan bahwa sebagai pendatang baru

dalam industri perhotelan di Malang, Hotel Santika harus menggunakan

program pemasaran yang efektif dalam usahanya melakukan ekspansi

pasar. Perkembangan industri perhotelan yang pesat menciptakan

persaingan yang semakin ketat dan berat, terutama bagi pendatang baru.

Karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif guna meningkatkan

pendapatan hotel. Peneliti tertarik untuk mencermati strategi pemasaran

yang digunakan oleh pendatang baru dalam bisnis hotel di Malang, yaitu

Hotel Santika dalam usahanya meningkatkan tingkat hunian hotel. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-

variabel bauran promosi baik secara simultan maupun parsial terhadap

tingkat okupansi pada Hotel Santika Malang. Jenis penelitian yang

dilakukan adalah causal comparative research, yaitu tipe penelitian

dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua

variabel atau lebih. Variabel terikatnya adalah pendapatan tingkat

okupansi hotel, dinyatakan dalam rupiah, sedangkan variabel bebas yang

Page 58: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

41

mempengaruhi variabel terikat meliputi biaya periklanan, biaya promosi

penjualan, biaya publisitas, biaya penjualan pribadi dan biaya pemasaran

langsung, semuanya dinyatakan dalam rupiah. Alat analisis data yang

digunakan adalah regresi berganda dan parsial. Dari hasil analisis regresi

dapat diketahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh signifikan variabel-

variabel biaya bauran promosi terhadap tingkat hunian kamar (jika

variabel biaya-biaya bauran promosi tersebut meningkat maka tingkat

hunian kamar akan meningkat juga seiring peningkatan biaya-biaya bauran

promosi).

Pratiwi, Nuri dan Wahyuddin (2005) melihat bahwa banyak faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel, di antaranya

adalah: kualitas pelayanan, fasilitas, kepuasan konsumen, promosi dan

harga. Fasilitas hotel dibuat untuk memberikan kepuasan bagi konsumen,

sehingga dengan adanya fasilitas yang baik menunjukkan adanya fasilitas

pelayanan yang baik pula, apalagi kalau hal tersebut diimbangi dengan

adanya promosi yang baik dan terjangkaunya harga yang ditawarkan oleh

perusahaan, maka berdasarkan kerangka teoritik di atas bisa diketahui

adanya hubungan timbal balik antara fasilitas, kualitas pelayanan,

kepuasan konsumen, promosi dan harga, yang mana untuk mengetahui

adanya hubungan tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis

Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini dilakukan pada hotel-

hotel di wilayah kota Surakarta yang berjumlah 100 hotel. Metode

Page 59: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

42

pengampilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh, sampel jenuh

adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah sampel relatif kecil.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, sedangkan

teknik analisis data menggunakan regresi. Dari olah data didapat

kesimpulan bahwa ada pengaruh positif variabel kepuasan, promosi,

fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap tingkat hunian, yang berarti

setiap terjadi peningkatan pada kepuasan, promosi, fasilitas dan kualitas

pelayanan akan berpengaruh terhadap peningkatan tingkat hunian hotel,

selain itu didapatkan bahwa ada pengaruh negatif variabel harga terhadap

tingkat hunian hotel, yang berarti setiap terjadi peningkatan pada harga

kamar hotel, akan berpengaruh terhadap penurunan tingkat hunian hotel.

Dalam penyusunannya penulis mengalami beberapa hambatan, yaitu

masih banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap tingkat hunian,

sehingga penulis tidak dapat melakukan penelitian terhadap semua faktor

itu, dan ada beberapa hotel yang sudah tutup, sehingga penelitian tidak

berjalan optimal sesuai dengan rencana.

Vicky Hanggara (2006) melihat bahwa tingkat hunian yang rendah

disebabkan oleh penanganan pemesanan kamar yang tidak sesuai prosedur.

Penelitian ini dilakukan di Hotel Kedaton. Dalam penelitiannya penulis

menggunakan metode penelitian deskriptif. Berdasarkan pengamatan

penulis, tidak tercapainya tingkat hunian kamar yang telah ditetapkan

dipengaruhi oleh adanya faktor pengurang dan penambah tingkat hunian

Page 60: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

43

kamar yang terdiri dari:

1 No-show, yaitu tamu yang sudah memesan kamar tetapi tidak

datang menginap pada waktu yang telah ditetapkan.

2 Cancellation, yaitu pembatalan pemesanan kamar yang dilakukan

pihak pemesan.

3 Understay, yaitu tamu yang meninggalkan hotel (check-out)

sebelum waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

4 Walk in, yaitu tamu yang datang menginap tanpa melakukan

pemesanan kamar terlebih dahulu.

5 Overstay, yaitu tamu yang lama tinggalnya lebih dari waktu yang

telah ditetapkan.

Berdasarkan penelitian ini, dari beberapa faktor di atas, yang paling

mempengaruhi tingkat hunian kamar adalah no show.

Tiancoba (2005) melihat bahwa selama ini biaya bauran promosi

yang terdiri atas periklanan dan promosi penjualan mengalami naik turun

yang diikuti oleh naik turunnya jumlah hunian kamar. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran promosi (periklanan dan

promosi penjualan) terhadap peningkatan jumlah hunian kamar.

Jumlah hunian kamar yaitu individu atau kelompok yang telah

menggunakan kamar hotel sesuai dengan kebutuhan yang diukur dengan

jumlah orang yang menginap per hari. Periklanan merupakan komunikasi

non pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah

perusahaan bisnis atau organisasi. Promosi Penjualan adalah insentif yang

Page 61: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

44

diberikan oleh perusahaan untuk merangsang atau menarik minat

konsumen. Penelitian ini menggunakan alat analisis regeresi parsial dan

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial periklanan

dan promosi penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan

jumlah hunian kamar Ritzy Hotel Manado tetapi secara simultan

periklanan dan promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan jumlah hunian kamar Ritzy Hotel Manado, sehingga hipotesis

operasional yang menyatakan bahwa bauran promosi (periklanan dan

promosi penjualan) berpengaruh terhadap peningkatan jumlah hunian

kamar pada Ritzy Hotel Manado dapat diterima.

Suhartono (2006) menjelaskan bahwa model intervensi adalah

salah satu model time series yang dapat digunakan untuk menjelaskan efek

dari suatu intervensi yang disebabkan oleh faktor eksternal atau internal

yang terjadi pada suatu data time series. Tujuan dari penulisan makalah ini

adalah untuk memberikan hasil kajian teoritik dan aplikasi dari model

intervensi, khususnya intervensi yang berbentuk fungsi pulse. Kajian

teoritik difokuskan pada penurunan besaran-besaran statistik yang

digunakan untuk identifikasi atau dasar penentuan orde dari model

intervensi. Hasil kajian teoritik ini selanjutnya digunakan untuk

menetapkan suatu tahapan pembentukan yang sesuai dari model intervensi.

Pada akhirnya, kajian terapan dilakukan pada suatu data time series yaitu

data tingkat hunian kamar hotel bintang lima di Bali yang diamati mulai

periode Januari 1994 sampai September 2005. Dalam kasus ini, bom Bali I

Page 62: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

45

yang terjadi pada 12 Oktober 2002 adalah bentuk intervensi faktor

eksternal yang akan dievaluasi dampaknya terhadap tingkat hunian kamar

hotel bintang lima di Bali. Hasil dari aplikasi ini adalah diperolehnya suatu

model statistik yaitu model intervensi yang dapat secara tepat menjelaskan

seberapa besar dan berapa lama efek dari bom Bali tersebut terhadap

tingkat hunian kamar hotel bintang lima di Bali. Secara umum ada dua

macam variabel intervensi, yaitu fungsi step (step function) dan fungsi

pulse (pulse function). Step function adalah suatu bentuk intervensi yang

terjadinya dalam kurun waktu yang panjang, sedangkan pulse function

adalah suatu bentuk intervensi yang terjadinya hanya dalam suatu waktu

tertentu. Model statistik yang digunakan untuk menjawab tujuan adalah

model intervensi. Adapun plot time series data tingkat hunian kamar hotel

bintang lima dari bulan Januari 1994 sampai bulan September 2003.

Secara kuantitatif berdasarkan model intervensi pada persamaan,

menunjukkan bahwa ada tiga periode waktu yang berbeda akibat bom Bali

terhadap penurunan tingkat hunian kamar pada hotel bintang lima. Periode

pertama yaitu penurunan sekitar 15,4% pada bulan Oktober 2002 atau

tepat bulan yang sama dengan terjadinya tragedi tersebut. Periode kedua

yang merupakan periode dengan penurunan tertinggi yaitu sekitar 40,4%

terjadi pada bulan November 2002 atau satu bulan setelah tragedi terjadi.

Hal ini juga sesuai dengan data tingkat kunjungan wisatawan, terutama

wisatawan mancanegara, yang juga mengalami penurunan tertinggi pada

bulan November 2002. Sedangkan periode ketiga adalah periode mulai

Page 63: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

46

bulan Desember 2002 sampai pada terakhir pengamatan yaitu September

2003, di mana tragedi itu secara rata-rata menurunkan tingkat hunian

kamar hotel bintang lima sekitar 14,9% (atau meningkat 25,5% dibanding

bulan November sebelumnya).

Page 64: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

47

No Judul Penelitian

Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 “Pengaruh Bauran Promosi dalam Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Santika Malang”, oleh Putri Liana Dewi, tahun 2005.

Dependent variabel: pendapatan tingkat okupansi Independent variabel: biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya publisitas, biaya penjualan pribadi dan biaya pemasaran langsung.

Jenis penelitian adalah causal comparative research. Alat analisis data yang digunakan adalah regresi .

Variabel-variabel biaya bauran promosi mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar, (jika variabel-variabel biaya bauran promosi tersebut meningkat, maka tingkat hunian kamar akan meningkat juga seiring peningkatan biaya-biaya bauran promosi).

2 “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Hunian”, oleh Pratiwi, Nuri dan Wahyuddin, tahun 2005.

Dependent variabel: tingkat hunian kamar Independent variabel: harga, kepuasan, promosi, fasilitas dan kualitas pelayanan

Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Alat analisis data menggunakan regresi.

Dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa ada pengaruh positif variabel kepuasan, promosi, fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap tingkat hunian hotel (setiap terjadi peningkatan kepuasan, promosi, fasilitas dan kualitas pelayanan akan berpengaruh terhadap peningkatan tingkat hunian hotel), selain itu didapatkan bahwa ada pengaruh negatif variabel harga terhadap tingkat hunian hotel (setiap terjadi peningkatan pada harga kamar

Page 65: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

48

hotel, akan berpengaruh terhadap penurunan tingkat hunian hotel).

3 “Tinjauan Tingkat Hunian Hotel”, oleh Vicky Hanggara, tahun 2006.

Dependent variabel: tingkat hunian Independent variabel: no show, cancellation, understay, walk in, overstay.

Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif.

Tidak tercapainya tingkat hunian kamar yang ditetapkan dipengaruhi adanya faktor penambah dan pengurang tingkat hunian kamar yang terdiri dari: No show, Cancellation, Understay, Walk In dan Overstay. Dan dari beberapa faktor tersebut yang paling mempengaruhi tingkat hunian adalah no show.

4 “Pengaruh Faktor-faktor Bauran Promosi terhadap Peningkatan Jumlah Hunian Kamar”, oleh Tiancoba, tahun 2005.

Dependent variabel: Peningkatan Jumlah Hunian Kamar Independent variebel: iklan dan promosi penjualan

Alat analisis yang digunakan regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan dan promosi penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah hunian kamar, tetapi secara simultan iklan dan promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah hunian kamar.

Page 66: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

49

5

“Teori dan Aplikasi Model Intervensi Fungsi Pulse pada Tingkat Hunian Hotel”, oleh Suhartono, tahun 2006.

Dependent variabel: Tingkat hunian hotel. Independent variabel: intervensi fungsi pulse.

Statistik yang digunakan adalah model intervensi.

Secara kuantitatif berdasarkan model intervensi, menunjukkan bahwa ada tiga periode waktu yang berbeda akibat bom Bali terhadap penurunan tingkat hunian kamar pada hotel berbintang lima. Periode pertama pada bulan Oktober, periode kedua pada November, dan periode ketiga mulai Desember 2002 sampai terakhir pengamatan pada September 2003, di mana penurunan tingkat hunian tertinggi terjadi pada November 2002, tetapi mulai meningkat pada periode ketiga.

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Sebelumnya

Page 67: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

50

L. Kerangka Teoritis

Kerangka berpikir adalah keterikatan variabel penelitian yang

dikaji dan dibangun oleh peneliti untuk memecahkan masalah atau

mencapai tujuan penelitian berdasarkan hasil tinjauan pustaka (Adiputra,

et al, 2004: 18). Dalam penelitian ini variabel-variabel itu adalah lokasi,

fasilitas, dan tarif yang mempengaruhi tingkat hunian hotel.

Dilihat dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual oleh usaha

perhotelan adalah sewa kamar atau jasa penginapan. Sejalan dengan

perkembangan tersebut maka jika sebelumnya produk atau jasa utama

sebuah hotel yang menjadi kebutuhan utama wisatawan adalah kamar atau

penginapan, sekarang sudah mengalami perkembangan. Konsumen

mengharapkan sesuatu yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun

mereka lebih mengharapkan hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan

yang menyenangkan, sopan santun dan rasa hormat dari seluruh

karyawannya. Konsumen akan memilih lokasi hotel yang strategis sesuai

maksud dan tujuan mereka datang ke suatu tempat; selain itu persaingan

yang tinggi antar hotel menuntut sebuah hotel untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi tamu, karyawan-karyawan yang ramah,

kedisiplinan kerja yang tinggi dan selalu berusaha memuaskan para tamu;

serta fasilitas yang meliputi perencanaan ruangan, perlengkapan dan

peralatan lainnya diharapkan dapat menarik tamu lebih banyak untuk

menginap di hotel tersebut; dan hotel perlu mencermati strategi penetapan

harga untuk mencapai tingkat hunian kamar yang tinggi. Selaras dengan

Page 68: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

51

kerangka berpikir di atas, maka pengaruh fasilitas dan tarif terhadap

tingkat hunian hotel dapat digambarkan seperti pada gambar II.1. Dalam

penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan

pengaruh fasilitas dan tarif terhadap tingkat hunian hotel.

Gambar II.1. Kerangka teoritis

M. Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui

data yang terkumpul (Sugiyono, 1999:156). Dari rumusan masalah, maka

penulis menyusun hipotesis sebagai berikut: terdapat perbedaan persepsi

fasilitas dan tarif ditinjau dari jenis kamar yang disediakan.

Fasilitas - Perencanaan

ruangan - Perlengkapan - Peralatan

penunjang

Tarif - Harga yang

ditawarkan - Diskon

Tingkat Hunian Hotel

Page 69: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu jenis

penelitian yang dilakukan terhadap obyek tertentu secara langsung kepada

konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut, sehingga

kesimpulan yang diambil terbatas pada obyek yang diteliti saja dan berlaku

pada waktu tertentu ( Adiputra, et al, 2004: 18).

B. Tempat dan waktu Penelitian

1 Penelitian ini dilakukan di Hotel Borobudur, yang terletak di Jalan

Magelang km 6,3 Jombor, Yogyakarta.

2 Waktu penelitiannya adalah pada bulan Januari - Februari 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1 Subjek Penelitian

Subjek yang di teliti dalam kasus ini adalah para tamu yang

menginap di Hotel Borobudur, serta brand manager Hotel

Borobudur.

2 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini fasilitas dan tarif serta tingkat hunian

Hotel Borobudur Yogyakarta..

Page 70: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

53

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas ( independent variable ) merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2009:4). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel bebas adalah:

a. Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada, sebelum

suatu jasa ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono, 2004:19).

b. Tarif adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen

untuk memperoleh produk (Swastha, 2002:147).

2. Variabel terikat ( dependent variable ) merupakan variabel yang

dipengaruhi, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:4).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat hunian hotel.

Tingkat hunian merupakan suatu keadaan sampai sejauh mana

jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh jumlah

kamar yang mampu untuk dijual (Ihs-Indonesia, 2009).

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi berhubungan

dengan data, bukan faktor manusianya. Kalau setiap manusia memberikan

suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan

banyaknya manusia (Zuriah, 2006: 116). Populasi dalam penelitian ini

adalah konsumen Hotel Borobudur Yogyakarta pada Bulan Januari-

Page 71: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

54

Februari 2010.

Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil

dengan menggunakan cara-cara tertentu (Zuriah, 2006: 119). Sampel

dalam penelitian ini adalah konsumen yang menginap di Hotel Borobudur

Yogyakarta. Teknik penarikan sampel dengan jumlah populasi yang

diketahui menggunakan rumus (Zuriah, 2006:131):

12

−−

××

×=N

nNn

qpZd

Keterangan:

d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang

diinginkan, biasanya 0,05 atau 0,01.

Z = Standar deviasi normal, biasanya ditentukan pada 1,95 atau 2,0

yang sesuai dengan derajat kemaknaan 95%.

p = Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada

populasi. Apabila tidak diketahui proporsi tersebut, maka p = 0,05.

q = 1,0 – p

N = Besarnya populasi

n = Besarnya sampel

Jadi dengan penyimpangan sebesar 0,05 dengan proporsi yang tidak

diketahui dan jumlah populasi sebanyak 3694, maka:

( )13694

369495,005,095,105,0 2

−−

××

×=n

n

n = 70,74

Page 72: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

55

Dengan demikian peneliti membulatkan menjadi 70 responden

untuk memudahkan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

teknik sampling, yaitu non random sampling dengan teknik purposive

convenience sampling, menurut Zuriah (2006: 141), purposive sampling

berorientasi pada pemilihan sampel di mana sampel yang akan dipilih

perlu diketahui dulu karakteristiknya, sedangkan convenience sampling

mengarah pada penarikan sampel sebenarnya atau seadanya. Individu-

individu yang ada dalam suatu kelompok yang diambil sekenanya tersebut

memang ada dan bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Dalam

penelitian ini, kuesioner disebarkan langsung oleh peneliti di lapangan

sehingga dapat memperoleh responden yang sesuai dengan karakteristik

yang peneliti butuhkan yaitu berusia di atas 17 tahun, dan bersedia mengisi

kuesioner.

F. Sumber Data

1. Data Primer : yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau

suatu organisasi, langsung menuju objeknya ( Adiputra, et al, 2004: 20).

2. Data Sekunder : yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,

berupa publikasi, dan merupakan data yang sudah dikumpulkan oleh pihak

lain ( Adiputra, et al, 2004: 20).

Page 73: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

56

G. Metode Pengumpulan Data

1. Metode kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan

atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas-atau

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Hasan, 2002:83).

Pihak-pihak yang bersangkutan adalah tamu yang menggunakan

fasilitas dan pelayanan dari Hotel Borobudur.

2. Metode observasi

Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan

pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan

dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Hasan,

2002:86).

3. Metode wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada

responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam

(Hasan, 2002:85). Wawancara juga dapat merupakan kegiatan

dengan melakukan tanya jawab langsung dari orang yang

mengetahui tentang objek penelitian atau terlibat secara langsung

di perusahaan. Dalam hal ini diadakan tanya jawab dengan brand

manager Hotel Borobudur.

Page 74: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

57

4. Tinjauan Pustaka

Studi pustaka di mana seorang peneliti mendalami,

mencermati, menelaah dan mengidentifikasikan pengetahuan yang

ada dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau

hasil penelitian lain) untuk menunjang penelitiannya, disebut

mengkaji bahan pustaka atau studi kepustakaan (Hasan, 2002:45).

Bagi penulis, studi pustaka diambil sebagai pendukung untuk

penulisan ini juga mengadakan penelitian kepustakaan yaitu

mendapatkan data dari penelitian yang dilakukan orang lain,

mempelajari berbagai kepustakaan, buku-buku literatur kuliah, dan

artikel dari majalah, serta internet yang berhubungan dengan objek

pembahasan.

H. Teknik Pengukuran Data

Dalam melakukan pengukuran untuk mendapatkan data, penulis

membagikan kuesioner kepada responden untuk diisi. Kuesioner berisikan

daftar pertanyaan di mana di dalamnya dibagi menjadi dua bagian

berdasarkan variabel penelitian yaitu: fasilitas dan tarif.

Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Adapun

skala yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2009:25):

Page 75: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

58

1. Mengenai fasilitas dan tarif.

Kode Keterangan Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

2. Mengenai tingkat hunian hotel (Ihs-Indonesia, 2009):

Tingkat Hunian Kamar = %100xdiarYangTerseJumlahKama

irYangDiHunJumlahKama

I. Teknik Pengujian Instrumen

1 Uji Validitas

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian yang

sebenarnya, perlu dilakukan pengujian kuesioner terlebih dahulu.

Pelaksanaan kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui kesahihan

butir (validitas). Untuk pengujian validitas instrumen, digunakan

teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut

(Sugiyono, 2009:356):

( )( )( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑

∑∑∑−−

−=

2222iiii

iiiii

YYnXXn

YXXn Yr

Page 76: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

59

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Skor item bernomer ganjil

Y : Skor item bernomer genap

n : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan tidak valid.

2 Uji keandalan ( Reliabilitas )

Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila

dilakukan uji secara berulang-ulang pada kelompok yang sama

akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas

dianalisis dengan rumus Spearman Brown, untuk keperluan itu

maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap.

Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun tersendiri.

Kelompok ganjil dan skor butirnya dijumlahkan sehingga

menghasilkan skor total, begitu juga dengan kelompok genap,

selanjutnya antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Page 77: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

60

Setelah dihitung maka akan didapat koefisien korelasi. Koefisien

korelasi ini selanjutnya dianalisis dengan rumus Spearman Brown

menurut Sugiyono (2009:359):

b

bi r

rr

+=

12

Keterangan :

= reliabilitas internal seluruh instrumen

= korelasi product moment antara belahan pertama dan

kedua.

Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel maka penrnyataan dinyatakan tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Analisis data secara kuantitatif (Analisis Varian Satu Jalan

Kruskal Wallis)

Teknik ini digunakan untuk menghitung hipotesis k sampel yang

berpasangan bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan

data berbentuk interval atau rasio, maka perlu diubah dulu kedalam data

ordinal. Rumus yang digunakan untuk pengujian adalah (Sugiyono, 2009:218):

( ) ( )131

121

2

+−+

= ∑=

Nn

RNN

Hk

j j

j

Page 78: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

61

Keterangan :

N = banyak baris dalam tabel

k = banyak kolom

Rj = jumlah rangking dalam kolom

Hipotesis :

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau menerima Ho adalah

jika harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka

Ho diterima.

Ho : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif ditinjau

dari kamar yang disediakan.

Ha : Terdapat perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif ditinjau dari

kamar yang disediakan.

Page 79: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

62

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Hotel Borobudur

Hotel Borobudur berdiri pada tahun 1986, tetapi baru mendapatkan

surat ijin usahanya pada tahun 1993 dengan sertifikat hak milik atas nama

Hj. Siti Lestari ( Ny. KH. Syaiful Mudjab) yang juga merupakan pemilik

CV. Gunung Jati yang terletak di jalan HOS. Cokroaminoto, Yogyakarta.

Hotel Borobudur terdiri dari lima sertifikat yaitu: A, B, C, D dan E. Hotel

Borobudur terletak di jalan Magelang km 6,3 Jombor Kidul, Sinduadi

Mlati, Sleman, Yogyakarta, dengan luas tanah 6167 m 2 dan luas bangunan

2128 m 2 , yang terdiri dari beberapa bangunan lantai 1, lantai 2, dan lantai

3.

B. Struktur organisasi Hotel Borobudur

Dalam keorganisasiannya, Hotel Borobudur dijalankan atas

pengawasan seorang general manager yang bertanggung jawab kepada

pemilik, yaitu Hj. Siti Lestari (yang juga pemillik usaha CV. Gunung Jati)

dan membawahi bagian-bagian di bawahnya, seperti executive asistance

manager, Front Office (FO) Supervisor, Sales and Marketing (S&M),

Accounting, Food and Baverage (FB) Supervisor, Chief Engineering,

House Keeping (HK) Supervisor, serta Chief Security. Beberapa bagian

tersebut juga mengawasi orang yang bekerja di bawahnya. Seperti

Page 80: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

63

Receptionist bertanggung jawab terhadap FO Supervisor, Pelayan dan

Koki bertanggung jawab kepada FB Supervisor, Teknisi bertanggung

jawab kepada Chief Engineering, Room Boy dan Petugas laundry

bertanggung jawab kepada HK Supervisor, Security bertanggung jawab

kepada Chief Security. Struktur organisasi Hotel Borobudur dapat dilihat

pada gambar IV.1.

 

Page 81: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

64

STRUKTUR ORGANISASI HOTEL BOROBUDUR YOGYAKARTA

Gambar IV.1 bagan struktur organisasi Hotel Borobudur.

CV. GUNUNG JATI

AGUNG SASONGKO GENERAL MANAGER

MAULANA YUSUF EXC. ASST. MGR

EKSAN FO SPV

RINI, SE S & M

WIJI ACCOUNTING

WAHYU FB SPV

BASRONI CHIEV ENG

WAITER/S

COOK

RECEPTIONIST

RATIMIN HK SPV

AGUS CHIEV SEC

TECHNICIAN

ROOM BOY

LAUNDRY

SECURITY

Page 82: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

65

C. Personalia Perusahaan

Untuk melaksanakan kegiatannya, Hotel Borobudur

memperkaryakan karyawan. Karyawan yang dimiliki Hotel Borobudur

sekarang berjumlah 30 orang yang terdiri dari:

- 1 orang general manager - 1 orang excecutive asistance manager

- 1 orang accounting - 1 orang FO SPV

- 1 orang S & M - 1 orang FB SPV

- 1 orang chief Eng - 1 orang HK SPV

- 1 orang chief Sec - 3 orang receptionist

- 3 orang cook - 3 orang waiter/s

- 2 orang techician - 4 orang room boy

- 3 orang di bagian laundry - 3 orang security

Dalam menjalin hubungan dengan karyawannya, pihak hotel

melakukan pengembangan kualitas karyawan dengan memberi

kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti training yang ditawarkan

melalui kerja sama bersama hotel lainnya.

D. Produk dan Fasilitas

Ada beberapa jenis kamar yang ditawarkan oleh Hotel Borobudur,

antara lain jenis standard (7 kamar), deluxe (8 kamar), superior (7 kamar),

Page 83: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

66

moderate (6 kamar), ambassador (7 kamar), dan executive ambassador (2

kamar). Berikut adalah jenis kamar beserta harga dan fasilitas yang

ditawarkan oleh Hotel Borobudur:

Jenis kamar Harga (Rp) Fasilitas

Standard 80.000 Fan

Deluxe 95.000 Fan

*Superior 150.000 Fan, TV

*Moderate 200.000 AC, TV

*Ambassador 270.000 AC, TV, Air panas

*Exc. Ambassador

300.000 AC, TV, Air panas, Spring Bed, I-Phone

*sudah termasuk 2 x makan untuk dua orang.

Selain itu, Hotel Borobudur juga menawarkan ruangan dengan harga paket

yang berbeda, yaitu:

Paket yang ditawarkan

Ruangan Harga (rp) Fasilitas

Paket meeting Stupa room (min 10 pax)

70.000/pax - 1x makan siang

- 1x cofee break

- Meeting room (AC)

- OHP projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak &

Page 84: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

67

Pelayanan

80.000/pax - 1x makan siang

- 2x coffe break

- Meeting room (AC)

- OHP projector+screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

Mendut Room (min 20 Pax)

45.000/pax - 1x makan siang

- 1x cofee break

- Meeting room ( non AC)

- OHP projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

55.000/pax - 1x makan siang

- 1x cofee break

- Meeting room ( non AC)

- OHP Projector

Page 85: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

68

+ screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

Paket Fullboard Stupa Room (min 10 Pax)

220.000/pax - Kamar AC untuk 2 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1x makan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (AC)

- OHP projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/Spanduk

- Pajak & Pelayanan

180.000/pax - Kamar AC untuk 4 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1x makan malam

- 2x coffe break

Page 86: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

69

- Meeting room (AC)

- OHP projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/Spanduk

- Pajak & Pelayanan

165.000/pax - Kamar non AC untuk 2 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1x makan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (AC)

- OHP Projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

140.000/pax - Kamar non AC untuk 4 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

Page 87: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

70

- 1x makan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (AC)

- OHP Projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

Mendut Room (min 20 Pax)

210.000/pax - Kamar AC untuk 2 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1x makan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (non AC)

- OHP Projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

140.000/pax - Kamar AC

Page 88: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

71

untuk 4 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1xmakan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (non AC)

- OHP Projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

160.000/pax - Kamar non AC untuk 2 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1x makan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (non AC)

- OHP Projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak &

Page 89: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

72

Pelayanan

130.000/pax - Kamar non AC untuk 4 orang

- 1x makan pagi

- 1x makan siang

- 1x makan malam

- 2x coffe break

- Meeting room (non AC)

- OHP Projector + screen

- White board

- Sound

- Back drop/spanduk

- Pajak & Pelayanan

Fasilitas yang ada di Hotel Borobudur (kelas melati 2):

- 40 kamar tidur

- Satu ruang pertemuan kapasitas 200 orang (theatre)

- Satu ruang restoran kapasitas 40 orang

- Satu ruang cafe kapasitas 100 orang

- Satu ruang pijat refleksi kapasitas 3 bed

- Satu ruang tunggu Joglosemar Executive Shuttle Bus

- Satu ruang mushola kapasitas 30 orang

- Satu ruang dapur

Page 90: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

73

- Satu ruang laundry

- Free hot spot

- IB MONEX 24 jam

- Terima pembayaran dengan Credit Card ( Visa & Master Card)

- Lapangan bulu tangkis dan tenis meja

- Area parkir luas

- Tiap kamar dilengkapi dengan TV kabel

Page 91: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

74

BAB V

ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis menganalisis data yang diperoleh selama

penelitian. Data diperoleh dari mengedarkan kuesioner kepada konsumen yang

menginap di Hotel Borobudur dan dari manajer atau yang berkepentingan

mengenai tingkat hunian Hotel Borobudur. Adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana perkembangan tingkat hunian Hotel Borobudur,

serta apakah terdapat perbedaan persepsi fasilitas dan tarif ditinjau dari kamar

yang disediakan. Responden yang diteliti dan menjadi sampel berjumlah 70 orang.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase yang

digunakan untuk menganalisis tingkat hunian hotel, serta Analisis Varian Satu

Jalan Kruskal Wallis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan persepsi fasilitas dan tarif ditinjau dari kamar yang disediakan.

A. Identitas Responden

Penelitian dilakukan di Hotel Borobudur, Jalan Magelang km 6,3

Jombor, Yogyakarta, di mana peneliti menyebar kuesioner kepada

konsumen yang menginap di Hotel Borobudur. Sampel diambil dengan

cara non probabilitas dengan teknik purposive convenience sampling.

Sampel yang didapatkan sebanyak 70 orang, penyebaran kuesioner

dilakukan peneliti ketika melihat konsumen berada di lingkungan Hotel

Borobudur yang memenuhi kriteria yang sudah peneliti tetapkan.

Page 92: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

75

Untuk memperoleh gambaran tentang jenis kelamin, usia, pekerjaan,

pengeluaran rata-rata per bulan, frekuensi lamanya menginap, serta tujuan

responden, penulis akan menyajikan data sebagai berikut:

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau dari jenis

kelamin diperoleh : 47 responden (67,1%) berjenis kelamin pria,

dan 23 responden (32,9%) berjenis kelamin wanita. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang

diteliti berjenis kelamin pria. Kelompok data jenis kelamin

responden dapat dilihat dalam tabel V.1.

Tabel V.1. Kelompok Data Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Pria

Wanita

47

23

67,1

32,9

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

2. Berdasarkan Usia

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau dari usia

diperoleh: 21 responden (30%) berusia 21 - 29 tahun, 19 responden

(27,1%) berusia 30 - 38 tahun, 16 responden (22,9%) berusia 39 -

47 tahun, 11 responden (15,7%) berusia < 21 tahun, serta 3

responden (4,3%) berusia > 47 tahun. Dengan demikian dapat

Page 93: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

76

disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti berusia

21 - 29 tahun.. Kelompok data usia responden dapat dilihat dalam

tabel V.2.

Tabel V.2. Kelompok Data Usia Responden

Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

< 21 tahun

21 - 29 tahun

30 – 38 tahun

39 – 47 tahun

> 47 tahun

11

21

19

16

3

15,7

30

27,1

22,9

4,3

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

3. Berdasarkan Pekerjaan

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau dari pekerjaan

diperoleh : 22 responden (31,4%) lain-lain, 17 responden (24,3%)

berstatus pegawai swasta, 17 responden (24,3%) berstatus

pengusaha, 12 responden (17,1%) berstatus pelajar, serta 2

responden (2,9%) berstatus pegawai negri. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden yang

diteliti berstatus lain-lain. Kelompok data pekerjaan responden

dapat dilihat dalam tabel V.3.

Page 94: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

77

Tabel V.3. Kelompok Data Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

Pelajar

Pengusaha

Pegawai Negri

Pegawai Swasta

Lain-lain

12

17

2

17

22

17,1

24,3

2,9

24,3

31,4

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

4. Berdasarkan Pengeluaran Rata-rata per Bulan

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau dari

Pengeluaran rata-rata per Bulan diperoleh : 20 responden (28,6%)

mempunyai pengeluaran rata-rata perbulan Rp. 1.000.000,00 - Rp.

1.499.000,00; 20 responden (28,6%) mempunyai pengeluaran rata-

rata perbulan < Rp. 1.000.000,00; 15 responden (21,4%)

mempunyai pengeluaran rata-rata perbulan Rp. 2.000.000,00 - Rp.

2.499.000,00; 13 responden (18,5%) mempunyai pengeluaran rata-

rata perbulan Rp. 1.500.000,00 - Rp. 1.999.000,00; serta 2

responden (2,9%) mempunyai pengeluaran rata-rata perbulan > Rp.

2.499.000,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden yang diteliti mempunyai pengeluaran rata-rata

perbulan Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.499.000,00 dan < Rp.

1.000.000,00. Kelompok data pengeluaran rata-rata per bulan

responden dapat dilihat dalam tabel V.4.

Page 95: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

78

Tabel V.4. Kelompok Data Pengeluaran Rata-rata per Bulan Responden

Pengeluaran (Rp) Jumlah (orang) Persentase (%)

< 1.000.000

1.000.000-1.499.000

1.500.000-1.999.000

2.000.000-2.499.000

>2.499.000

20

20

13

15

2

28,6

28,6

18,5

21,4

2,9

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

5. Berdasarkan Frekuensi Lamanya Menginap

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau dari frekuensi

lamanya menginap diperoleh : 35 responden (50%) menginap

selama dua hari, 21 responden (30%) menginap selama satu hari ,

10 responden (14,2%) menginap selama tiga hari, 2 responden

(2,9%) menginap selama empat hari, serta 2 responden (2,9%)

menginap selama > empat hari. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti

menginap selama dua hari. Kelompok data lamanya menginap

responden dapat dilihat dalam tabel V.5.

Page 96: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

79

Tabel V.5. Kelompok Data Frekuensi Lamanya Menginap Responden

Lama menginap Jumlah (orang) Persentase (%)

1 hari

2 hari

3 hari

4 hari

> 4 hari

21

35

10

2

2

30

50

14,2

2,9

2,9

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah,. 2010.

6. Berdasarkan Kamar yang di Sewa

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau kamar yang

disewa diperoleh : 27 responden (38,6%) menyewa kamar deluxe,

15 responden (21,4%) menyewa kamar standard , 12 responden

(17,1%) menyewa kamar moderate, 6 responden (8,6%) menyewa

kamar superior, 6 responden (8,6%) menyewa kamar ambassador

serta 4 responden (5,7%) menyewa kamar executive ambassador.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden yang diteliti menyewa kamar deluxe. Kelompok data

kamar yang disewa dapat dilihat dalam tabel V.6.

Page 97: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

80

Tabel V.6. Kelompok Data Kamar Yang Disewa

Kamar yang disewa Jumlah (orang) Persentase (%)

Standard

Deluxe

Superior

Moderate

Ambassador

Exc. Ambassador

15

27

6

12

6

4

21,4

38,6

8,6

17,1

8,6

5,7

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

7. Berdasarkan Tujuan

Dari 70 responden yang diteliti, jika ditinjau tujuannya

diperoleh : 22 responden (31,4%) tujuannya dalam rangka

pekerjaan, 22 responden (31,4%) tujuannya dalam rangka bisnis

atau dagang , 17 responden (24,3%) tujuannya dalam rangka

wisata, 9 responden (12,9%) tujuannya lain-lain, serta tidak ada

responden (0%) dalam rangka studi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti

tujuannya dalam rangka pekerjaan dan bisnis atau dagang.

Kelompok data tujuan responden dapat dilihat dalam tabel V.7.

Page 98: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

81

Tabel V.7. Kelompok Data Tujuan Responden

Tujuan Jumlah (orang) Persentase (%)

Wisata

Bisnis atau dagang

Studi

Pekerjaan

Lain-lain

17

20

0

20

9

24,3

31,4

0

31,4

12,9

Jumlah 70 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

B. Analisis Validitas dan Reliabilitas

1. Analisis Validitas

Dari hasil uji validitas terhadap item-item pernyataan

dengan sampel sebanyak 70 dan taraf signifikan 5% dengan

menggunakan SPSS 12, menunjukkan semua item pernyataan

mengenai variabel fasilitas dan tarif dinyatakan valid atau sahih,

hal ini dapat dillihat dari beberapa tabel di bawah.

a. Variabel Fasilitas

Berikut ini tabel analisis uji validitas untuk variabel fasilitas, sebagai

berikut:

Page 99: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

82

Tabel V.8. Uji Validitas Variabel Fasilitas

No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,587 0,159 Valid/Sahih

2 0,681 0,159 Valid/Sahih

3 0,745 0,159 Valid/Sahih

4 0,483 0,159 Valid/Sahih

5 0,276 0,159 Valid/Sahih

6 0,602 0,159 Valid/Sahih

7 0,702 0,159 Valid/Sahih

8 0,388 0,159 Valid/Sahih

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Berdasarkan tabel V.8. bisa dilihat bahwa dari semua butir pernyataan

yang digunakan untuk mencari data mengenai variabel fasilitas memilliki

nilai Nilai r hitung lebih besar dari Nilai r tabel (r hitung > r tabel ). Maka dapat

disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel fasilitas

dinyatakan valid/sahih.

b. Variabel Tarif

Berikut ini tabel analisis uji validitas untuk variabel tarif, sebagai

berikut:

Page 100: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

83

Tabel V.9. Uji Validitas Variabel Tarif

No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,887 0,159 Valid/Sahih

2 0,861 0,159 Valid/Sahih

3 0,908 0,159 Valid/Sahih

4 0,762 0,159 Valid/Sahih

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Berdasarkan tabel V.9. bisa dilihat bahwa dari semua butir pernyataan

yang digunakan untuk mencari data mengenai variabel tarif memiliki nilai

Nilai r hitung lebih besar dari Nilai r tabel (r hitung > r tabel ). Maka dapat

disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel tarif dinyatakan

valid/sahih.

2. Analisis Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh

mana suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang

mempunyai reliabilitas yang tinggi disebut sebagai pengukuran

yang reliabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel bila r hitung lebih

besar dari Nilai r tabel (r hitung > r tabel ). Berikut ini merupakan tabel

analisis uji reliabilitas semua variabel mengenai fasilitas dan tarif

dengan menggunakan SPSS 12.

Page 101: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

84

Tabel V.10. Uji Reliabilitas Variabel Fasilitas dan Tarif

Simbol Variabel R hitung R tabel

X1 Fasilitas 0,661 0,159

X2 Tarif 0,872 0,159

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Berdasarkan tabel V.10. diperoleh r hitung untuk variabel fasilitas

(X1) sebesar 0,661 , dan untuk variabel tarif (X2) sebesar 0,872. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,159.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan

dalam kuesioner ini dapat digunakan karena reliabel.

C. Analisis Tingkat Hunian Hotel Borobudur

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama berikut ini

merupakan data tingkat hunian Hotel Borobudur antara tahun 2006 –

2009:

Tabel V.11. Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2006

MONTH

STD

(1)

DLX

(2)

SPR

(3)

MDR

(4)

AMB

(5)

EXC. AMB

(6)

TTL. OCC (7)

AVL. ROOM

(8)

AV. OCC (9)

JAN 183 104 141 49 127 36 640 1240 51.61%

FEB 176 60 55 36 109 39 475 1120 42.41%

MAR 202 71 33 66 169 36 577 1240 46.53%

APR 187 75 99 62 129 32 584 1200 48.67%

MEI 189 130 135 72 157 36 719 1240 57.98%

JUN 171 136 96 58 154 35 650 1200 54.17%

JUL 235 169 70 72 175 40 761 1240 61.37%

Page 102: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

85

AGSTS 237 164 132 75 144 41 793 1240 63.95%

SEPT 180 156 133 111 137 38 755 1200 62.92%

OKT 163 97 68 61 130 27 546 1240 44.03%

NOV 215 145 11 48 143 40 602 1200 50.17%

DES 221 166 64 102 163 45 761 1200 63.42%

TOTAL 2359 1473 1037 812 1737 445 7863 14560

% ROOM 30% 18.7% 13.2% 10.3% 22.1% 5.7%

% TOTAL 54.00%

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Keterangan:

STD* : Standard MDR* : Moderate

DLX* : Deluxe AMB* : Ambassador

SPR* : Superior EXC. AMB* : Executive ambassador

TTL. OCC : Total Occupancy AVL. ROOM : Available Room

AV. OCC : Average Occupancy

% ROOM : Persentase kamar dalam satu tahun

% TOTAL : Total persentase dalam satu tahun

* Jenis kamar yang disediakan

Di mana :

TTL. OCC = 1+2+3+4+5+6

AVL. ROOM = Jumlah kamar yang tersedia (40 kamar) x jumlah hari dalam setiap bulan

AV. OCC (%) = (7) / (8) x 100 %

TOTAL = jumlah masing-masing kolom dalam satu tahun

% ROOM = Total ((1,2,3,4,5,6) / 7 ) x 100 %

% TOTAL = Total ( 7 / 8) x 100%

Dari data tingkat hunian tahun 2006 didapatkan rata-rata tingkat hunian

sebesar 54% dari total kamar yang tersedia di mana jenis kamar yang paling

Page 103: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

86

banyak digunakan oleh konsumen adalah jenis kamar Standard (30%) dan

Ambassador (22,1%), dan yang paling jarang digunakan konsumen adalah jenis

kamar Exc. Ambassador dengan total rata-rata adalah 5,7 %. Sedangkan tingkat

hunian yang paling tinggi terjadi pada bulan Juli, Agustus, September, dan

Desember dengan tingkat hunian di atas 60%, Bulan Agustus merupakan periode

tercapainya tingkat hunian tertinggi di mana tingkat hunian pada bulan itu

mencapai 63,95%.

Tabel V.12. Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2007

MONTH STD

(1)

DLX

(2)

SPR

(3)

MDR

(4)

AMB

(5)

EXC. AMB

(6)

TTL. OCC (7)

AVL. ROOM

(8)

AV. OCC (9)

JAN 202 142 140 77 173 42 776 1240 62.58%

FEB 187 128 87 59 142 32 635 1120 56.70%

MAR 204 122 64 57 183 46 676 1240 54.52%

APR 189 94 54 74 157 40 608 1200 50.67%

MEI 226 131 39 0 280 52 728 1240 58.71%

JUN 195 148 152 0 281 45 821 1200 68.42%

JUL 244 202 129 0 294 55 924 1240 74.52%

AGSTS 231 220 125 0 267 54 897 1240 72.34%

SEPT 179 152 100 0 220 37 688 1200 57.33%

OKT 168 98 88 0 224 33 611 1240 49.27%

NOV 192 128 172 0 320 51 863 1240 69.60%

DES 217 189 117 0 335 53 911 1240 73.47%

TOTAL 2434 1754 1267 267 2867 540 9138 14640

% ROOM 26,6% 19.2% 13.9% 2.9% 31.5% 5.9%

% TOTAL 62.42%

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Page 104: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

87

Keterangan:

STD* : Standard MDR* : Moderate

DLX* : Deluxe AMB* : Ambassador

SPR* : Superior EXC. AMB* : Executive ambassador

TTL. OCC : Total Occupancy AVL. ROOM : Available Room

AV. OCC : Average Occupancy

% ROOM : Persentase kamar dalam satu tahun

% TOTAL : Total persentase dalam satu tahun

* Jenis kamar yang disediakan

Di mana :

TTL. OCC = 1+2+3+4+5+6

AVL. ROOM = Jumlah kamar yang tersedia (40 kamar) x jumlah hari dalam setiap bulan

AV. OCC (%) = (7) / (8) x 100 %

TOTAL = jumlah masing-masing kolom dalam satu tahun

% ROOM = Total ((1,2,3,4,5,6) / 7 ) x 100 %

% TOTAL = Total ( 7 / 8) x 100%

Dari data tingkat hunian tahun 2007 didapatkan rata-rata tingkat hunian

sebesar 62,42% dari total kamar yang tersedia atau meningkat 8,42% dari tahun

sebelumnya (2006) di mana jenis kamar yang paling banyak digunakan oleh

konsumen adalah jenis kamar Ambassador (31,5%) dan Standard (26,6%) dan

yang paling jarang digunakan konsumen adalah jenis kamar Moderate dengan

total rata-rata adalah 2,9 %. Sedangkan tingkat hunian yang paling tinggi terjadi

pada bulan Juli, Agustus, dan Desember dengan tingkat hunian di atas 70%, Bulan

Juli merupakan periode tercapainya tingkat hunian tertinggi di mana tingkat

hunian pada bulan itu mencapai 74,52%.

Page 105: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

88

Tabel V.13. Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2008

MONTH STD

(1)

DLX

(2)

SPR

(3)

MDR

(4)

AMB

(5)

EXC. AMB

(6)

TTL. OCC (7)

AVL. ROOM (8)

AV. OCC (9)

JAN 149 77 78 81 127 37 549 1240 44.27%

FEB 141 82 57 111 138 50 579 1160 49.91%

MAR 181 120 116 144 159 38 758 1240 61.13%

APR 173 167 103 137 161 48 789 1200 65.75%

MEI 192 177 181 164 195 38 947 1240 76.37%

JUN 199 151 160 165 186 52 913 1200 76.08%

JUL 189 194 164 176 178 45 946 1240 76.29%

AGSTS 202 223 179 184 189 44 1021 1240 82.34%

SEPT 141 163 102 146 138 28 718 1200 59.83%

OKT 209 186 166 165 189 36 951 1240 76.69%

NOV 212 195 177 134 155 33 906 1200 75.50%

DES 201 184 153 134 135 36 843 1240 67.68%

TOTAL 2189 1919 1636 1741 1950 485 9920 14640

% ROOM 22.1% 19.3% 16.5% 17.6% 19.7% 4.9%

% TOTAL 67.68%

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Keterangan:

STD* : Standard MDR* : Moderate

DLX* : Deluxe AMB* : Ambassador

SPR* : Superior EXC. AMB* : Executive ambassador

TTL. OCC : Total Occupancy AVL. ROOM : Available Room

AV. OCC : Average Occupancy

% ROOM : Persentase kamar dalam satu tahun

% TOTAL : Total persentase dalam satu tahun

* Jenis kamar yang disediakan

Page 106: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

89

Di mana :

TTL. OCC = 1+2+3+4+5+6

AVL. ROOM = Jumlah kamar yang tersedia (40 kamar) x jumlah hari dalam setiap bulan

AV. OCC (%) = (7) / (8) x 100 %

TOTAL = jumlah masing-masing kolom dalam satu tahun

% ROOM = Total ((1,2,3,4,5,6) / 7 ) x 100 %

% TOTAL = Total ( 7 / 8) x 100%

Dari data tingkat hunian tahun 2008 didapatkan rata-rata tingkat hunian

sebesar 67,68% dari total kamar yang tersedia atau meningkat 5,26% dari tahun

sebelumnya (2007) di mana jenis kamar yang paling banyak digunakan oleh

konsumen adalah jenis kamar Standard (22,1%) dan Ambassador (19,7%) dan

yang paling jarang digunakan konsumen adalah jenis kamar Exc. Ambassador

dengan total rata-rata adalah 4,9 %. Sedangkan tingkat hunian yang paling tinggi

terjadi pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, Oktober dan November dengan tingkat

hunian di atas 75%, Bulan Agustus merupakan periode tercapainya tingkat hunian

tertinggi di mana tingkat hunian pada bulan itu mencapai 82,34%.

Tabel V.14. Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2009

MONTH STD

(1)

DLX

(2)

SPR

(3)

MDR

(4)

AMB

(5)

EXC. AMB

(6)

TTL. OCC (7)

AVL. ROOM (8)

AV. OCC (9)

JAN 193 208 147 122 133 40 843 1240 67.98%

FEB 154 190 143 138 133 30 788 1160 67.93%

MAR 195 208 164 167 154 42 930 1240 75.00%

APR 200 168 136 124 153 32 813 1200 67.75%

MEI 215 243 136 146 175 35 950 1240 76.61%

JUN 207 240 166 146 148 30 937 1200 78.08%

JUL 245 282 178 166 201 47 1119 1240 90.24%

Page 107: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

90

AGSTS 245 243 181 140 152 32 993 1240 80.08%

SEPT 221 217 140 143 134 46 901 1200 75.08%

OKT 247 299 193 174 185 42 1140 1240 91.94%

NOV 236 285 191 166 175 48 1101 1200 91.75%

DES 234 307 194 182 194 50 1161 1240 93.63%

TOTAL 2592 2890 1969 1814 1937 474 11676 14640

% ROOM 22.2% 24.8% 16.9% 15.5% 16.6% 4.1%

% TOTAL 79.67%

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Keterangan:

STD* : Standard MDR* : Moderate

DLX* : Deluxe AMB* : Ambassador

SPR* : Superior EXC. AMB* : Executive ambassador

TTL. OCC : Total Occupancy AVL. ROOM : Available Room

AV. OCC : Average Occupancy

% ROOM : Persentase kamar dalam satu tahun

% TOTAL : Total persentase dalam satu tahun

* Jenis kamar yang disediakan

Di mana :

TTL. OCC = 1+2+3+4+5+6

AVL. ROOM = Jumlah kamar yang tersedia (40 kamar) x jumlah hari dalam setiap bulan

AV. OCC (%) = (7) / (8) x 100 %

TOTAL = jumlah masing-masing kolom dalam satu tahun

% ROOM = Total ((1,2,3,4,5,6) / 7 ) x 100 %

% TOTAL = Total ( 7 / 8) x 100%

Page 108: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

91

Dari data tingkat hunian tahun 2009 didapatkan rata-rata tingkat hunian

tahun 2009 sebesar 79,67% dari total kamar yang tersedia atau meningkat 11,99%

dari tahun sebelumnya (2008) di mana jenis kamar yang paling banyak digunakan

oleh konsumen adalah jenis kamar Deluxe (24,8%) dan Standard (22,2%) dan

yang paling jarang digunakan konsumen adalah jenis kamar Exc. Ambassador

dengan total rata-rata adalah 4,1 %. Sedangkan tingkat hunian yang paling tinggi

terjadi pada bulan Juli, Oktober, November, dan Desember dengan tingkat hunian

di atas 90%, Bulan Desember merupakan periode tercapainya tingkat hunian

tertinggi di mana tingkat hunian pada bulan itu mencapai 93,63%.

D. Analisis Varian Satu Jalan Kruskal Wallis

Untuk menjawab hipotesis pada rumusan masalah yang kedua berikut ini

adalah distribusi hasil Uji Analisis Varians Satu Jalan Kruskal Wallis mengenai

variabel fasillitas dan tarif ditinjau dari kamar yang disediakan:

a. Variabel Fasilitas

Berikut ini tabel analisis Uji Kruskal Wallis untuk variabel fasilitas

adalah sebagai berikut:

Tabel V.15. Ranking Fasilitas Berdasarkan Jenis Kamar

Room Rank Rank Square Kamar I 551,5 20185,47966Kamar II 947 33123,81114Kamar III 252 10584Kamar IV 361 10860,08333Kamar V 251 10500,16667Kamar VI 125,5 3937,5625

R square = 89191,1033Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Page 109: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

92

( ) ( )131

121

2

+−+

= ∑=

Nn

RNN

Hk

j j

( ) [ ] ( )17031033,8919117070

12+−

+=H  

H = 0,00241449 (89191,1033) – 213

H = 2,343

Dengan perhitungan SPSS 12, didapatkan hasil:

Tabel V.16. Uji Kruskal Wallis Variabel Fasilitas

fasilitas Chi-Square 2,343

Df 5 Asymp. Sig. ,800

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Harga H hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi

Kuadrat tabel dengan dk= k-1; 6 – 1 = 5. Bila taraf kesalahan 5 % (0,05),

maka harga Chi Kuadrat tabel 11,07. Harga H hitung tersebut ternyata lebih

kecil dari H table (2,343 < 11,07), karena harga H hitung lebih kecil dari H

tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti tidak terdapat perbedaan

persepsi mengenai fasilitas jika ditinjau dari kamar yang disediakan, berarti

konsumen yang menginap di Hotel Borobudur dengan jenis kamar yang

berbeda mempunyai persepsi yang sama mengenai perencanaan ruangan

(seperti penataan ruangan yang baik, sirkulasi udara yang berjalan baik,

sistem pembuangan air yang berjalan dengan baik), perlengkapan yang

Page 110: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

93

disediakan (seperti adanya hiasan, pajangan, atau lukisan) dan peralatan

penunjang (seperti kipas angin atau AC yang berfungsi) untuk masing-masing

kamar.

b. Variabel Tarif

Berikut ini tabel analisis Uji Kruskal Wallis untuk variabel tarif adalah

sebagai berikut:

Tabel V.17. Ranking Tarif Berdasarkan Jenis Kamar Room Rank Rank Square Kamar I 616 25401,0468Kamar II 845,5 26580,3658Kamar III 231 8893,4Kamar IV 423,5 14946,02Kamar V 220 8066,66Kamar VI 154 5926R square = 89813,4926

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

( ) ( )131

121

2

+−+

= ∑=

Nn

RNN

Hk

j j

j

( ) [ ] ( )17034926,8981317070

12+−

+=H

H = 0,00241449 (89813,4926) – 213

H = 3,85378

Dengan perhitungan SPSS 12, didapatkan hasil:

Tabel V.18. Uji Kruskal Wallis Variabel Tarif

tarif Chi-Square 3,854

Df 5 Asymp. Sig. ,571

Sumber: Data primer yang diolah, 2010.

Page 111: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

94

Harga H hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi

Kuadrat table dengan dk= k-1; 6 – 1 = 5. Bila taraf kesalahan 5 % (0,05),

maka harga Chi Kuadrat table 11,07. Harga H hitung tersebut ternyata lebih

kecil dari H table (3,854 < 11,07), karena harga H hitung lebih kecil dari H

tabel maka, maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti tidak terdapat

perbedaan persepsi mengenai tarif jika ditinjau dari kamar yang disediakan,

berarti konsumen yang menginap di Hotel Borobudur dengan jenis kamar

yang berbeda mempunyai persepsi yang sama mengenai harga yang

ditawarkan (seperti tarif yang sesuai dengan fasilitas, pelayanan), dan adanya

diskon yang diberikan (seperti tarif yang lebih murah dibanding hotel sejenis,

adanya potongan harga yang diberikan) masing-masing kamar.

Page 112: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

95

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data mengenai perkembangan tingkat hunian

Hotel Borobudur dan analisis Varians Satu Jalan Kruskal Wallis untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif

ditinjau dari kamar yang disediakan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari analisis persentase data tingkat hunian Hotel Borobudur tahun

2006 – 2009, diketahui bahwa tingkat hunian hotel selalu

mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada tahun 2007 tingkat

hunian naik 8,42% dari tahun sebelumnya, pada tahun 2008 tingkat

hunian juga naik sebesar 5,26% dari tahun 2007, dan pada tahun

2009 terjadi lonjakan yang sangat tinggi dibanding tahun-tahun

sebelumnya yaitu naik sebesar 11,99%, dimana jenis kamar yang

paling sering digunakan adalah jenis kamar standard untuk setiap

tahunnya.

2. Berdasarkan hasil analisis Varians Satu Jalan Kruskal Wallis untuk

variabel fasilitas diperoleh nilai H hitung (2,343) < H tabel (11,07),

maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai

fasilitas jika ditinjau dari kamar yang disediakan. Konsumen Hotel

Borobudur mempunyai persepsi yang tidak berbeda mengenai

penataan ruangan, sirkulasi udara, perlengkapan yang disediakan,

Page 113: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

96

maupun peralatan penunjang (seperti kipas angin atau AC) di

masing-masing kamar.

3. Berdasarkan hasil analisis Varians Satu Jalan Kruskal Wallis untuk

variable tarif diperoleh nilai H hitung (3,854) < H tabel (11,07),

maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai tarif

jika ditinjau dari kamar yang disediakan. Konsumen Hotel

Borobudur mempunyai persepsi yang tidak berbeda mengenai tarif

yang ditawarkan (sesuai dengan fasilitas dan pelayanan) untuk

masing-masing kamar, dan diskon yang diberikan untuk masing-

masing kamar.

B. Saran

Setelah menganalisa data variabel fasilitas dan tarif serta data

mengenai tingkat hunian hotel Borobudur, maka pihak manajemen

pemasaran dapat memperhatikan hal-hal berikut ini untuk dijadikan

bahan pertimbangan dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan,

yaitu:

1. Bagi pihak Hotel Borobudur, keberadaan lokasi hotel dalam hal

kestrategisan tempat yang dekat dengan Terminal Jombor, pusat

jalan yaitu Ring Road Utara dan Jalan Raya Magelang yang

memudahkan akses menuju dan keluar hotel, serta beberapa tempat

wisata yang tidak terlalu jauh merupakan faktor pendukung yang

harus dimanfaatkan untuk menarik konsumen. Sebaiknya pihak

Page 114: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

97

hotel melakukan suatu kerja sama dengan tour agency untuk

program-program wisata dan liburan, atau studi tour sehingga

dapat meningkatkan tingkat hunian hotel.

2. Hasil data yang diperoleh dari responden menunjukkan bahwa

butir pernyataan mengenai pemilihan warna interior ruangan

memiliki skor yang paling rendah, sehingga peneliti menyarankan

dalam pemilihan warna interior ruangan sebaiknya pihak hotel

memberi nuansa kamar yang rileks dengan warna-warna yang

teduh (tidak terlalu cerah ataupun mencolok), sehingga konsumen

merasa lebih nyaman.

3. Hasil data yang diperoleh dari responden menunjukkan bahwa

butir pernyataan mengenai sistem pembuangan air dan adanya

hiasan dalam kamar memiliki skor yang paling tinggi, sehingga

peneliti menyarankan sebaiknya kebersihan dalam sistem

pembuangan air yang berjalan baik dan lancar harus tetap

dipertahankan dan terkontrol, selain itu pemberian hiasan seperti

bunga dan adanya akuarium memberikan kesan asri di dalam hotel

dan harus dijaga kebersihannya.

4. Hasil data yang diperoleh dari responden menunjukkan bahwa

butir pernyataan mengenai adanya pemberian diskon memiliki skor

paling tinggi, sehingga peneliti menyarankan sebaiknya pihak hotel

tetap mempertahankan penetapan diskon yang ada saat ini, selain

itu harus selalu memperhatikan faktor kualitas dalam pelayanan

dan fasilitas dengan harga yang sebanding.

Page 115: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

98

C. Keterbatasan

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyadari dan

merasakan bahwa penulisan skripsi ini masih banyak menemui hambatan

serta kekurangan dan kelemahannya. Hal ini disebabkan karena beberapa

faktor, yaitu:

1. Faktor internal

Keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan dan pengalaman,

karena peneliti masih dalam taraf belajar dan baru pertama kali

mengadakan penelitian, sehingga peneliti tidak dapat

mengungkapkan semua fakta yang ada dalam penelitian ini dengan

tepat. Dengan demikian, kesimpulan yang diambil hanya berlaku

terbatas pada perolehan data. Selain itu peneliti juga menyadari

keterbatasan akan waktu serta biaya dalam melakukan penelitian.

2. Faktor eksternal

Keterbatasan kemampuan responden untuk membagi waktu dalam

mengisi atau memahami isi pernyataan serta kejujuran untuk

menjawab kuesioner yang diberikan peneliti. Oleh karena itu

kemungkinan kesalahan jawaban bisa saja terjadi, sehingga analisis

yang dihasilkan kurang akurat. Selain itu keterbatasan penelitian

dalam hal minimnya data perusahaan yang didapatkan, misalnya:

mengenai pemasaran, personalia, penggajian dan lain sebagainya.

Page 116: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

99

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, Panji Hendarso, dan Adriza. 2004. Metodologi Penelitian Bidang Sosial dan Bisnis. Yayasan Gayatri: Denpasar.

Arison. 2008. Visit Indonesia Year 2008 (Optimisme Vs Realita):

http://arison001.blogspot.com/2008/03/visit-indonesia-year-2008-optimisme-vs.html. Diakses tanggal 17 Oktober 2009.

--------. 2008. Pengertian Pariwisata: http:/ / arison 001 . blogspot . com / 2008 /

02/pengertian-pariwisata.html. Diakses tanggal 21 Oktober 2009. Boyd, Walker, and Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi kedua Jilid

pertama. Erlangga: Jakarta. Business News. 2004. Gairah Wisata Daerah. PT. Businessnews: Jakarta. Dewi, Putri L. 2005. Pengaruh Bauran Promosi dalam Meningkatkan Tingkat

Okupansi Hotel: http://jurnalskripsi.com/pengaruh-bauran-promosi-dalam-meningkatkan-tingkat-okupansi-hotel-santika-malang-pdf.htm. Diakses tanggal 14 Oktober 2009.

Gaduk, Tarsisius R. Seriawan. 2004. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap

Fasilitas Jasa Hotel. FE USD: Yogyakarta. Hamengku Buwono X. 2009. Pariwisata Lintas Batas Berbasis Komunitas.

http://www.mertinusantara.com/berita.php?id_berita=36. Diakses tanggal 24 Oktober 2009.

Hanggara, Vicky. 2006. Tinjauan Tingkat Hunian Kamar: www.ihs-

indonesia.com. Diakses tanggal 16 Oktober 2009. Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Erlangga: Jakarta. Hata. 2007. Rencana Strategis Pengembangan Pariwisata di Kota Blitar

(Sepenggal Teori Tentang Pariwisata): http://mas-hata.blogspot.com/2007/11/tentang-pariwisata.html. Diakses tanggal 24 Oktober 2009.

Ihs-Indonesia. 2009. Pengertian Tingkat Hunian Kamar: www.ihs-indonesia.com.

Diakses tanggal 17 Mei 2009. Inan. 2008. Ilmu Pariwisata: http://inan56.wordpress.com/2008/09/17/ilmu

pariwisata . html. Diakses tanggal 24 Oktober 2009.

Page 117: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

100

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas Jilid pertama. PT. Indeks: Jakarta.

Kotler, Philip dan Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi sembilan Jilid

pertama. PT. Indeks: Jakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas Jilid kedua. PT.

Indeks: Jakarta. Lina. 2004. Formulasi Strategi Pemasaran Untuk Keunggulan Bersaing. FE

USD: Yogyakarta. Nusantaraningsih, Iaswarmy. 2009. Jenis-Jenis Hotel: http : // Iaswarmy.

blogspot. com /2009/07/ jenis-jenis hotel.html. Diakses tanggal 17 Oktober 2009.

Pratiwi, Nuri dan Wahyuddin. 2005. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Tingkat Hunian Hotel. Jurnal Daya Saing, 6(2). Pp. 11-21. ISSN 1411-3422. FE UMS: Surakarta.

Rangkuti, Freddy. 1999. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Suhartono. 2006. Teori dan Aplikasi Model Intervensi Fungsi Pulse pada Tingkat

Hunian Hotel Bintang Lima di Bali. Jurnal Time Series Model Intervensi PresentationTranscript:http://www.slideshare.net/guest35d07b/jurnal-time-series-model-intervensi. Diakses tanggal 24 Oktober 2009.

Sunarto. 2004. Manajemen Pemasaran. AMUS: Yogyakarta. Swastha, Basu. 2002. Azas-Azas Marketing, Edisi ketiga. Liberty Offset:

Yogyakarta. Tiancoba. 2008. Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Promosi Terhadap Peningkatan

Jumlah Hunian Kamar. http://www.vibiznews.com/jurnal-perkotaan-pengaruh-faktor-bauran-promosi-terhadap-peningkatkan-jumlah-hunian-kamar-pdf.htm. Diakses tanggal 20 Oktober 2009.

Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Bayu Media: Malang. Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Edisi Ketiga.

Graha Ilmu: Yogyakarta. Yoeti, H. Oka. 2001. Strategi Pemasaran Hotel. PT. Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta.

Page 118: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

LAMPIRAN 1 :

SURAT IZIN

PENELITIAN

Page 119: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif
Page 120: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

LAMPIRAN 2 :

KUESIONER

Page 121: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

KUESIONER Lamp : 1 Berkas Kuesioner Hal : Kuesioner Penelitian Yogyakarta,…. Januari Kepada Yth : Konsumen Hotel Borobudur Yogyakarta Dengan hormat, Dengan ini Saya Nama : Christopher Widyalistyanto NIM : 05 224 107

Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharm Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul “ Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif: Studi kasus pada Konsumen Hotel Borobudur, Jl. Magelang km 6,3 Jombor, Yogyakarta”. Saya mohon bantuan anda untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk menggambarkan apa yang anda lihat dan rasakan selama menginap di Hotel Borobudur.

Kesungguhan anda dalam mengisi setiap butir pernyataan sesuai dengan

keadaan anda yang sebenarnya sangat diharapkan. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih. Hormat Saya, Christopher Widyalistyanto

Page 122: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan anda sebenarnya:

1. Nama responden : ……………………………….. (boleh tidak diisi)

2. Jenis kelamin:

a. Pria

b. Wanita

3. Usia Anda:

a. <21 tahun

b. 21-29 tahun

c. 30-38 tahun

d. 39-47 tahun

e. > 47 tahun

4. Profesi Anda:

a. Pelajar/Mahasiswa

b. Pengusaha

c. Pegawai Negeri

d. Pegawai Swasta

e. Lain-lain (sebutkan)…..

5. Pengeluaran rata-rata Anda per bulan (Rp):

a. <1.000.000,-

b. 1.000.000,- - 1.499.000,-

c. 1.500.000,- - 1.999.000,-

d. 2.000.000,- - 2.499.000,-

e. >2.499.000,-

6. Frekuensi Anda menginap di Hotel Borobudur dalam setiap kunjungan:

a. 1 hari

b. 2 hari

c. 3 hari

Page 123: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

d. 4 hari

e. >4 hari

7. Kamar yang Anda gunakan:

a. Standard

b. Deluxe

c. Superior

d. Moderate

e. Ambassador

f. Exc. Ambassador

8. Maksud Anda menginap di Hotel Borobudur

a. Wisata

b. Bisnis/dagang

c. Studi

d. Pekerjaan

e. Lain-lain (sebutkan)……….

Page 124: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

BAGIAN II Untuk pernyataan bagian II telah disediakan lima alternatif jawaban. Anda dimohon untuk memilih alternatif jawaban dengan memberi tanda (√) atau (X) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya. Keterangan: SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju N : Netral

A. Pernyataan mengenai fasilitas hotel No Pernyataan SS S N TS STS 1 Penempatan peralatan dan

perlengkapan hotel tertata dengan rapi.

2 Penataan ruangan membuat Anda merasa nyaman.

3 Pemilihan warna interior ruangan membuat Anda merasa nyaman.

4 Sirkulasi udara berjalan baik. 5 System pembuangan air berjalan

lancar.

6 Dalam ruangan kamar terdapat hiasan seperti lukidsn, bunga, akuarium, dan lain sebagainya.

7 Perlengkapan dan dekorasi ruangan antic, indah, dan menarik.

8 Kipas angin /AC berfungsi dengan baik.

B. Pernyataan mengenai tarif hotel

No Pernyataan SS S N TS STS 1 Tarif yang ditawarkan sesuai

dengan fasilitas yang diberikan.

2 Tarif yang ditawarkan sesuai dengan pelayanan yang diberikan.

3 Tarif yang ditawarkan lebih murah dibanding hotel kelas melati 2 lainnya.

4 Adanya potongan harga membuat Anda memilih untuk menginap di Hotel Borobudur.

Page 125: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

LAMPIRAN 3 :

SKOR DATA

70

RESPONDEN

Page 126: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

No jns_kel usia pekerjaan penglran frek_kunj kamar tujuan 1 2 2 2 $4 3 2 4 2 1 4 2 $3 2 2 2 3 1 4 2 $4 2 2 2 4 2 4 5 $4 5 1 4 5 2 4 5 $3 2 2 2 6 2 4 5 $1 2 2 2 7 1 2 5 $1 2 1 1 8 1 2 5 $1 2 1 1 9 2 3 5 $2 2 1 4 10 1 5 5 $3 2 1 5 11 1 4 4 $2 2 2 4 12 2 4 4 $2 2 2 4 13 2 2 4 $3 2 2 4 14 2 2 4 $3 2 2 4 15 1 5 2 $4 4 5 5 16 1 3 4 $2 1 4 4 17 1 3 4 $3 1 4 4 18 1 3 4 $2 1 4 4 19 1 3 4 $2 1 4 4 20 2 3 4 $2 1 4 4 21 2 3 4 $3 1 4 4 22 1 2 5 $1 2 2 1 23 1 2 5 $1 2 2 1 24 1 1 1 $1 2 2 1 25 1 3 3 $2 2 2 4 26 2 2 5 $2 1 2 4 27 1 3 2 $4 3 3 2 28 2 2 5 $1 1 4 5 29 2 3 5 $4 2 5 2 30 1 4 2 $2 2 1 2 31 1 5 5 $1 1 1 5 32 1 3 2 $4 2 5 2 33 1 4 2 $4 2 5 2 34 2 2 5 $2 1 1 5 35 2 3 2 $3 2 1 2 36 1 4 2 $2 2 1 2 37 1 1 1 $2 3 1 1 38 1 1 1 $2 3 1 1 39 1 2 4 $2 2 3 4 40 1 2 4 $2 2 3 4 41 1 2 4 $2 2 3 4 42 1 2 4 $2 2 3 4 43 2 3 2 $4 3 6 2 44 1 3 2 $5 3 6 2 45 1 4 5 $4 2 6 2 46 1 2 5 $4 3 6 2 47 2 3 5 $3 2 3 2 48 1 4 4 $2 1 4 5 49 2 3 5 $2 2 2 4

Page 127: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

50 1 3 4 $3 2 2 5 51 2 3 4 $3 2 2 5 52 1 2 2 $4 4 4 2 53 2 4 5 $3 2 4 2 54 1 4 2 $4 2 4 2 55 2 4 5 $1 2 4 2 56 1 3 3 $4 3 2 4 57 1 2 2 $4 1 5 2 58 1 2 5 $1 3 1 4 59 1 2 5 $1 1 1 1 60 1 2 2 $5 5 5 5 61 1 2 1 $1 3 1 1 62 1 4 2 $3 2 2 2 63 2 1 1 $1 1 2 1 64 2 1 1 $1 1 2 1 65 1 1 1 $1 1 2 1 66 1 1 1 $1 1 2 1 67 1 1 1 $1 1 2 1 68 1 1 1 $1 1 2 1 69 1 1 1 $1 1 2 1 70 1 1 1 $1 1 2 1

Page 128: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

NO X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8 FASILITA1 4 4 3 4 4 5 4 4 32 2 4 4 3 3 5 5 4 5 33 3 5 4 4 5 5 5 4 4 36 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 4 4 3 3 4 4 3 4 29 6 2 4 3 5 5 4 3 4 30 7 3 4 3 4 4 4 4 4 30 8 3 4 3 4 4 4 4 4 30 9 4 4 3 4 4 4 3 3 29 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 3 3 3 4 4 4 4 4 29 12 4 4 4 4 4 4 4 4 32 13 4 4 4 3 3 4 4 4 30 14 4 4 4 4 4 4 4 4 32 15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 16 4 4 3 3 4 4 4 4 30 17 4 3 3 3 4 4 3 4 28 18 4 4 3 4 4 4 3 3 29 19 3 3 3 3 4 4 4 5 29 20 2 4 3 5 5 4 3 4 30 21 3 4 4 4 4 4 4 4 31 22 4 4 4 4 4 4 4 4 32 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32 24 4 4 4 4 4 4 4 4 32 25 3 3 3 3 3 3 3 3 24 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 29 4 3 4 5 5 4 4 4 33 30 4 4 4 4 4 4 4 4 32 31 4 4 3 5 4 4 3 4 31 32 4 4 3 4 4 4 4 4 31 33 4 4 3 4 4 4 4 4 31 34 3 4 3 4 4 4 4 4 30 35 4 4 3 4 4 4 3 4 30 36 3 4 3 4 4 4 3 4 29 37 4 4 3 4 4 4 3 5 31 38 3 4 3 4 4 4 4 5 31 39 4 4 3 4 4 4 4 5 32 40 4 4 3 4 4 4 4 5 32 41 4 4 3 4 4 4 4 4 31 42 4 4 3 4 4 4 3 5 31 43 4 4 3 4 4 4 4 4 31 44 4 4 3 4 4 4 3 5 31 45 4 4 3 4 4 4 3 4 30 46 4 4 3 4 4 4 4 4 31 47 3 4 3 4 4 4 4 5 31 48 4 4 3 4 4 4 4 5 32

Page 129: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

49 2 4 3 4 4 4 4 4 29 50 3 4 3 4 4 4 3 4 29 51 3 4 3 4 4 4 3 5 3052 4 4 4 4 4 4 4 5 33 53 4 4 3 3 4 4 3 4 2954 5 4 4 5 5 5 4 3 35 55 2 4 3 5 5 4 3 4 30 56 5 5 5 5 4 4 4 4 36 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32 58 4 4 4 4 4 4 4 4 32 59 5 5 5 5 4 5 5 5 39 60 5 4 3 3 3 4 4 4 30 61 5 4 4 3 3 4 4 5 32 62 4 4 3 3 5 5 4 5 33 63 4 5 5 5 4 4 4 4 35 64 4 4 4 4 4 5 5 4 34 65 4 3 3 4 4 4 3 3 2866 4 3 4 5 5 4 3 2 30 67 3 3 3 4 5 4 3 3 2868 4 4 3 4 4 4 3 3 29 69 3 3 3 4 5 5 3 2 28 70 4 4 4 4 5 5 4 3 33

265 275 241 281 289 289 260 284

Page 130: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

No X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 TARIF 1 4 4 4 4 16 2 4 4 4 4 16 3 4 4 4 5 17 4 5 5 5 5 20 5 4 4 4 4 16 6 3 3 3 3 12 7 4 4 4 4 16 8 4 4 4 4 16 9 4 4 4 4 16 10 4 4 4 4 16 11 4 4 4 4 16 12 3 3 4 4 14 13 4 4 4 4 16 14 4 4 4 4 16 15 4 4 4 4 16 16 4 4 4 4 16 17 4 4 4 4 16 18 4 4 4 4 16 19 4 4 4 4 16 20 3 3 3 3 12 21 4 4 4 4 16 22 4 4 4 4 16 23 4 4 4 4 16 24 4 4 4 4 16 25 3 3 3 3 12 26 4 4 4 4 16 27 4 4 4 4 16 28 4 4 4 4 16 29 4 4 4 4 16 30 4 4 4 4 16 31 4 4 4 4 16 32 4 4 4 4 16 33 4 4 4 4 16 34 4 4 4 4 16 35 4 4 4 4 16 36 4 4 4 4 16 37 4 4 4 4 16 38 4 4 4 4 16 39 4 4 4 4 16 40 4 4 4 4 16 41 4 4 4 4 16 42 4 4 4 4 16 43 4 4 4 4 16 44 4 4 4 4 16 45 4 4 4 4 16 46 4 4 4 4 16 47 4 4 4 4 16 48 4 4 4 4 16 49 4 4 4 4 16

Page 131: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

50 4 4 4 4 16 51 4 4 4 4 16 52 4 4 4 4 16 53 4 4 4 4 16 54 5 5 5 5 20 55 3 3 3 3 12 56 4 5 5 5 19 57 2 2 2 2 8 58 4 4 4 4 16 59 5 5 5 5 20 60 5 4 5 3 17 61 4 2 4 5 15 62 4 4 4 4 16 63 3 3 3 5 14 64 4 4 3 3 14 65 4 4 3 3 14 66 4 4 3 3 14 67 4 3 3 4 14 68 4 3 3 4 14 69 4 4 4 5 17 70 4 4 3 5 16

276 272 272 279

Page 132: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

LAMPIRAN 4 :

VALIDITAS

DAN

RELIABILITAS

Page 133: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

Validitas dan Reliabilitas Variabel Fasilitas Correlations X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 fasilitas X2_1 Pearson

Correlation 1 ,335(**) ,501(**) -,028 -,176 ,325(**) ,371(**) ,087 ,587(**)

Sig. (1-tailed) . ,002 ,000 ,408 ,073 ,003 ,001 ,236 ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_2 Pearson Correlation ,335(**) 1 ,460(**) ,297(**) -,096 ,237(*) ,410(**) ,413(**) ,681(**)

Sig. (1-tailed) ,002 . ,000 ,006 ,215 ,024 ,000 ,000 ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_3 Pearson Correlation ,501(**) ,460(**) 1 ,397(**) ,051 ,255(*) ,568(**) ,008 ,745(**)

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,338 ,017 ,000 ,474 ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_4 Pearson Correlation -,028 ,297(**) ,397(**) 1 ,517(**) ,191 ,060 -,150 ,483(**)

Sig. (1-tailed) ,408 ,006 ,000 . ,000 ,057 ,312 ,107 ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_5 Pearson Correlation -,176 -,096 ,051 ,517(**) 1 ,548(**) -,080 -,201(*) ,276(*)

Sig. (1-tailed) ,073 ,215 ,338 ,000 . ,000 ,256 ,047 ,010N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_6 Pearson Correlation ,325(**) ,237(*) ,255(*) ,191 ,548(**) 1 ,394(**) ,027 ,602(**)

Sig. (1-tailed) ,003 ,024 ,017 ,057 ,000 . ,000 ,411 ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_7 Pearson Correlation ,371(**) ,410(**) ,568(**) ,060 -,080 ,394(**) 1 ,360(**) ,702(**)

Sig. (1-tailed) ,001 ,000 ,000 ,312 ,256 ,000 . ,001 ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

X2_8 Pearson Correlation ,087 ,413(**) ,008 -,150 -,201(*) ,027 ,360(**) 1 ,388(**)

Sig. (1-tailed) ,236 ,000 ,474 ,107 ,047 ,411 ,001 . ,000N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Page 134: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

fasilitas Pearson Correlation ,587(**) ,681(**) ,745(**) ,483(**) ,276(*) ,602(**) ,702(**) ,388(**) 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000 ,000 ,000 .N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,661 8

Validitas dan Reliabilitas Variabel Tarif Correlations X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 tarif X3_1 Pearson

Correlation 1 ,774(**) ,774(**) ,526(**) ,887(**)

Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70X3_2 Pearson

Correlation ,774(**) 1 ,738(**) ,444(**) ,861(**)

Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70X3_3 Pearson

Correlation ,774(**) ,738(**) 1 ,594(**) ,908(**)

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,000

N 70 70 70 70 70X3_4 Pearson

Correlation ,526(**) ,444(**) ,594(**) 1 ,762(**)

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,000

N 70 70 70 70 70tarif Pearson ,887(**) ,861(**) ,908(**) ,762(**) 1

Page 135: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

Correlation Sig. (1-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 .

N 70 70 70 70 70** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,872 4

Page 136: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

LAMPIRAN 5 :

UJI

KRUSKAL WALLIS

Page 137: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

Fasilitas

No Kamar I rank No Kamar II rank No kamar III rank 1 40 71 1 32 49,5 1 32 49,5 2 30 22 2 33 61 2 32 49,5 3 30 22 3 36 67,5 3 32 49,5 4 29 10,5 4 29 10,5 4 31 34,5 5 32 49,5 5 30 22 5 31 34,5 6 32 49,5 6 29 10,5 6 31 34,5 7 31 34,5 7 32 49,5 8 30 22 8 30 22 9 30 22 9 32 49,5

10 29 10,5 10 32 49,5 11 31 34,5 11 32 49,5 12 31 34,5 12 32 49,5 13 32 49,5 13 24 1 14 39 70 14 32 49,5 15 32 49,5 15 29 10,5

16 29 10,5 17 30 22 18 36 67,5 19 33 61 20 35 65,5 21 34 65 22 28 3,5 23 30 22 24 28 3,5 25 29 10,5 26 28 3,5 27 33 61

R1= 551 R2= 947 R3= 252

No Kamar IV rank No Kamar V Rank No Kamar VI Rank 1 30 22 1 32 49,5 1 31 34,5 2 28 3,5 2 33 61 2 31 34,5 3 29 10,5 3 31 34,5 3 30 22 4 29 10,5 4 31 34,5 4 31 34,5 5 30 22 5 32 49,5 6 31 34,5 6 30 22 7 32 49,5 8 32 49,5 9 33 61 10 29 10,5 11 35 65,5

12 30 22 R4= 361 R5= 251 R6= 125,5

Page 138: Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif · dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif

Tarif

No Kamar I rank No Kamar II rank No kamar III rank 1 20 70 1 16 38,5 1 16 38,5 2 16 38,5 2 16 38,5 2 16 38,53 16 38,5 3 17 65 3 16 38,5 4 16 38,5 4 16 38,5 4 16 38,5 5 16 38,5 5 12 3,5 5 16 38,5 6 16 38,5 6 16 38,5 6 16 38,5 7 16 38,5 7 14 9 8 16 38,5 8 16 38,5 9 16 38,5 9 16 38,5 10 16 38,5 10 16 38,5 11 16 38,5 11 16 38,5 12 16 38,5 12 16 38,5 13 16 38,5 13 12 3,5 14 20 70 14 16 38,5 15 15 14 15 16 38,5 16 16 38,5 17 16 38,5 18 19 68 19 16 38,5 20 14 9 21 14 9 22 14 9 23 14 9 24 14 9 25 14 9 26 17 65 27 16 38,5

R1= 616 R2= 845,5 R3= 231

No Kamar IV rank No Kamar V Rank No Kamar VI Rank 1 16 38,5 1 16 38,5 1 16 38,5 2 16 38,5 2 16 38,5 2 16 38,5 3 16 38,5 3 16 38,5 3 16 38,5 4 16 38,5 4 16 38,5 4 16 38,55 12 3,5 5 8 1 6 16 38,5 6 17 65 7 16 38,5 8 16 38,5 9 16 38,5 10 16 38,5 11 20 70 12 12 3,5 R4 423,5 R5 220 R6 154