Top Banner
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa Vol. 2 No. 2 Mei 2013 191 PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TITRASI ASAM BASA Nanik Sulistiowati 1 Leny Yuanita 2 Wasis 2 1 SMA Ulul Albab Taman Sidoarjo 2 Pascasarjana Prodi Pendidikan Sains Universitas Negeri Surabaya e-mail: [email protected] Abstract: The research was an experimental study to identify differences on process skills and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration. The subject was students of 11 st science class at Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo High School. The research used 4 classes with real laboratory learning class as a control class while 3 classes given by the virtual laboratory as an experimental classes. Design of research was Control Group pre-test-post-test design. The result was a feasibility lesson plans on using real laboratory showed similar results with learning using virtual laboratory were categorized very wel l, student activity during the learning process using real and virtual laboratory showed the same result were an increase in inquiry activities. The average value of the process skills of students used real laboratory on control class is 79,12 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 80,18; 79,88; and 81,16 respectively. The average value the results of student’s achievement used real laboratory on control class is 78,25 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 79,48; 79,63; and 80,26 respectively. Process skills showed correlation with student’s achievement in use real and virtual laboratories. The conclusion was there are no differences in the skills process and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration therefore virtual laboratory could be used as simulation media in schools with computing facilities before students learn using real laboratory. The virtual laboratory were not a competitor and didn’t function to replace the real laboratory. Keywords: process skills, real laboratory, student’s achievement, virtual laboratory. Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Uji coba penelitian menggunakan 4 kelas dengan pembagian 1 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium real sebagai kelas kontrol sedangkan 3 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium virtual sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Control Group pre-test-post-test Design. Hasil dari penelitian ini adalah keterlaksanaan RPP pada pembelajaran menggunakan laboratorium real menunjukkan hasil yang sama dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual yaitu berkategori sangat baik, aktivitas siswa selama pros es pembelajaran menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual menunjukkan hasil yang sama yaitu mengalami peningkatan dalam kegiatan inkuiri. Nilai rata-rata keterampilan proses siswa yang menggunakan laboratorium real pada kelas kontrol sebesar 79,12 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 80,18; 79,88; dan 81,16. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium real pada kontrol sebesar 78,25 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 79,48; 79,63; dan 80,26. Keterampilan proses menunjukkan adanya korelasi dengan hasil belajar produk pada pembelajaran yang menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan pada keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa sehingga laboratorium virtual dapat digunakan sebagai media simulasi pada sekolah yang memiliki fasilitas komputasi sebelum siswa belajar menggunakan laboratorium real. Laboratorium virtual bukanlah kompetitor dan tidak difungsikan untuk menggantikan laboratorium real . Kata Kunci: hasil belajar siswa, keterampilan proses, laboratorium real, laboratorium virtual. . PENDAHULUAN Kimia merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang mencakup konsep dan eksperimen untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat. Ilmu kimia tidak pernah terpisahkan dari kegiatan laboratorium karena sesuai dengan hakekatnya di sekolah IPA seharusnya dipelajari oleh siswa dengan mengadakan kontak langsung dengan obyek yang diselidiki
7

PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Oct 24, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

191

PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DANLABORATORIUM VIRTUAL PADA KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR SISWA MATERI TITRASI ASAM BASA

Nanik Sulistiowati1

Leny Yuanita2

Wasis2

1SMA Ulul Albab Taman Sidoarjo2Pascasarjana Prodi Pendidikan Sains Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

Abstract: The research was an experimental study to identify differences on process skills and student’s achievement by using realand virtual laboratories in acid base titration. The subject was students of 11st science class at Wachid Hasyim 2 Taman SidoarjoHigh School. The research used 4 classes with real laboratory learning class as a control class while 3 classes given by the virtuallaboratory as an experimental classes. Design of research was Control Group pre-test-post-test design. The result was a feasibilitylesson plans on using real laboratory showed similar results with learning using virtual laboratory were categorized very wel l, studentactivity during the learning process using real and virtual laboratory showed the same result were an increase in inquiry activities.The average value of the process skills of students used real laboratory on control class is 79,12 and virtual laboratory on experimentclass 1, 2, and 3 were 80,18; 79,88; and 81,16 respectively. The average value the results of student’s achievement used reallaboratory on control class is 78,25 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 79,48; 79,63; and 80,26 respectively.Process skills showed correlation with student’s achievement in use real and virtual laboratories. The conclusion was there are nodifferences in the skills process and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration therefore virtuallaboratory could be used as simulation media in schools with computing facilities before students learn using real laboratory. Thevirtual laboratory were not a competitor and didn’t function to replace the real laboratory.

Keywords: process skills, real laboratory, student’s achievement, virtual laboratory.

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses danhasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa. Subyek penelitianadalah siswa kelas XI IPA di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Uji coba penelitian menggunakan 4 kelas dengan pembagian1 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium real sebagai kelas kontrol sedangkan 3 kelas diberikan pembelajaran denganlaboratorium virtual sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Control Group pre-test-post-testDesign. Hasil dari penelitian ini adalah keterlaksanaan RPP pada pembelajaran menggunakan laboratorium real menunjukkan hasilyang sama dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual yaitu berkategori sangat baik, aktivitas siswa selama pros espembelajaran menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual menunjukkan hasil yang sama yaitu mengalami peningkatandalam kegiatan inkuiri. Nilai rata-rata keterampilan proses siswa yang menggunakan laboratorium real pada kelas kontrol sebesar79,12 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 80,18; 79,88; dan 81,16. Nilairata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium real pada kontrol sebesar 78,25 dan menggunakan laboratorium virtualpada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 79,48; 79,63; dan 80,26. Keterampilan proses menunjukkan adanya korelasidengan hasil belajar produk pada pembelajaran yang menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual. Simpulan daripenelitian ini adalah tidak ada perbedaan pada keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium realdan laboratorium virtual materi titrasi asam basa sehingga laboratorium virtual dapat digunakan sebagai media simulasi pada sekolahyang memiliki fasilitas komputasi sebelum siswa belajar menggunakan laboratorium real. Laboratorium virtual bukanlah kompetitordan tidak difungsikan untuk menggantikan laboratorium real.

Kata Kunci: hasil belajar siswa, keterampilan proses, laboratorium real, laboratorium virtual.

.PENDAHULUAN

Kimia merupakan cabang dari ilmu pengetahuanalam yang mencakup konsep dan eksperimen untukmencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa danbagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan

komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika danenergetika zat. Ilmu kimia tidak pernah terpisahkan darikegiatan laboratorium karena sesuai dengan hakekatnya disekolah IPA seharusnya dipelajari oleh siswa denganmengadakan kontak langsung dengan obyek yang diselidiki

Page 2: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

192

itu menggunakan indera sendiri atau dengan indrapertolongan alat bantu belajar. Siswa melakukanpengamatan (observation) dan atau percobaan (experiment)terhadap obyek yang dipelajari melalui kegiatanlaboratorium.

Kegiatan laboratorium dengan metode eksperimenmemiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajarankimia. Metode eksperimen merupakan salah satu carabelajar yang efektif dengan menyertakan peran aktif siswadi dalamnya yang berguna dalam meningkatkan daya ingatdalam pembelajaran. Hasil penelitian Georgiou, et al (2007)menunjukkan bahwa manusia hanya mengingat 10% dariapa yang siswa baca, 20% dari apa yang siswa dengar, tapimempertahankan hingga 90% dari apa yang siswa pelajarimelalui partisipasi aktif. Salah satu partisipasi aktif dalampembelajaran kimia adalah melaksanakan kegiatanlaboratorium.

Hasil observasi dan wawancara dengan beberapaguru kimia di lima SMA di Surabaya dan Sidoarjomenunjukkan bahwa (1) kegiatan laboratorium jarangdilakukan dalam pembelajaran kimia di sekolah karenaadanya berbagai kendala, seperti alat dan bahan yangterbatas dan biaya praktikum yang mahal, (2) aktivitassiswa pada kegiatan laboratorium selain melakukaneksperimen didominasi oleh mencatat dan mendengarkan,(3). Dari sejumlah materi yang menggunakan kegiatanlaboratorium, Titrasi Asam Basa merupakan pokok bahasandalam kegiatan laboratorium yang memerlukan banyakpengadaan bahan dan memungkinkan terjadi resikokecelakaan kerja misalnya pecahnya buret. Titrasi asambasa merupakan kegiatan laboratorium “mahal” yangdituntut ketelitian yang tinggi, sehingga diperlukanpersiapan dan latihan khusus sebelum siswa menghadapisecara langsung dalam kegiatan laboratorium yangsesungguhnya (real). Kendala teknis pada penggunaanlaboratorium real dapat diatasi dengan melakukan simulasimenggunakan laboratorium virtual (Dineva, 2011).Laboratorium virtual dapat menjadi bagian dari persiapandan latihan khusus pada kegiatan laboratorium real materiTitrasi Asam Basa sehingga dapat dilakukan berulang-ulang untuk melatihkan ketelitian dalam pengamatan tanpamenimbulkan masalah biaya dan keselamatan kerja.Penggunaan laboratorium virtual dapat digunakansebagai pembelajaran simulasi sebelum siswa belajar materititrasi asam basa secara langsung dalam laboratorium real.

Laboratorium virtual merupakan bentuklaboratorium dengan kegiatan pengamatan dan percobaanyang dilakukan menggunakan software komputer dengantampilan seperti peralatan laboratorium real. Laboratoriumvirtual memiliki banyak keuntungan antara lain (1)penggunaaan laboratorium virtual dapat menghemat biayapengadaan percobaan, (2) penggunaan laboratorium

virtual dapat memperbaiki pemahaman siswa artinyamelalui laboratorium virtual siswa dapat memanipulasivariabel dan mengumpulkan data dengan cepat danberulang sehingga semakin sering berlatih siswa akansemakin paham dengan materi ajar, dan (3) memberikanrespon positif serta menarik minat dan ketertarikan siswaterhadap kegiatan pembelajaran. Laboratorium virtualdapat dilakukan di sekolah manapun yang memilikilaboratorium komputer salah satunya SMA Wachid Hasyim2 Taman Sidoarjo. Pertimbangan memilih tempat untukmenerapkan laboratorium virtual ini didasarkan padakenyataan bahwa SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjoyang memiliki laboratorium kimia dan laboratoriumkomputer yang bisa dijadikan sebagai tempat kegiatanpraktikum dengan laboratorium virtual. Bailenson (2008)menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakanmedia komputer dapat mewaliki bentuk nyata dari suatubenda untuk dipelajari sehingga media komputer dapatmeningkat proses pembelajaran. Proses pembelajaranyang meningkat salah satunya disebabkan olehmeningkatnya keterampilan proses (Semiawan, 1992).Pengalaman langsung dari segala kegiatan laboratoriumdapat lebih menghayati proses atau kegiatan dalamlaboratorium yang sedang dilakukan sehinggamenghasilkan suatu keterampilan kinerja. Kegiatanlaboratorium penting bagi siswa guna mengembangkanketerampilan proses dengan aspek-aspeknya karenaketerampilan proses mempengaruhi pemahaman konsep(Soebagyo, 2009).

Berdasarkan latar belakang dan harapan dalamupaya pembelajaran kimia yang inovatif terutama padapengadaan percobaan di laboratorium yang didukungdengan hasil penelitian yang relevan, maka penelitimengambil judul “Perbedaan Penggunaan LaboratoriumReal dan Laboratorium Virtual pada Keterampilan Prosesdan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa”.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“Bagaimanakah perbedaan keterampilan proses dan hasilbelajar siswa dengan menggunakan laboratorium real danlaboratorium virtual materi titrasi asam basa?”. Rincianrumusan masalah tersebut dapat dijabarkan sebagaiberikut :1. Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan laboratorium real dan laboratoriumvirtual pada materi Titrasi Asam Basa?

2. Bagaimankah aktivitas siswa selama pembelajarandengan menggunakan laboratorium real danlaboratorium virtual pada materi Titrasi Asam Basa?

3. Apakah ada perbedaan keterampilan proses setelahmengikuti pembelajaran kimia dengan menggunakanlaboratorium real dan laboratorium virtual padamateri Titrasi Asam Basa?

Page 3: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

193

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kontrol O1 X1 O2

Eksperimen O1 X2 O2

Interval Skor Kategori Penilaian3,5 ≤ P < 4,0 Sangat Baik / valid2,5 ≤ P < 3,5 Baik / valid1,5 ≤ P < 2,5 Kurang Baik1,0 ≤ P < 1,5 Tidak Baik

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar produk setelahmengikuti pembelajaran kimia dengan menggunakanlaboratorium real dan laboratorium virtual padamateri Titrasi Asam Basa?

5. Bagaimanakan respon siswa setelah mengikutipembelajaran kimia materi titrasi asam basa denganmenggunakan laboratorium real dan laboratoriumvirtual pada materi Titrasi Asam Basa?

METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental

(True Eksprimental) karena terdapat randomisasi, kontrol,dan replikasi. Penelitian ini diawali mengembangkanperangkat pembelajaran kimia. Perangkat pembelajaranyang akan dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa(LKS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LembarPenilaian (LP), InstrumenbLembar Pengamatan(Keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, kendalaLapangan), dan Instrumen Angket Respon Siswa.

Sasaran penelitian adalah siswa kelas XI IPA tahunajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan 4 kelasyang diambil secara random dengan pembagian kelasdiberikan pembelajaran dengan menggunakan laboratoriumreal sebagai kelas control dan kelas diberikan pembelajarandengan menggunakan laboratorium virtual sebagai kelaseksperimen dengan replikasi tiga kali. Penelitian inimenggunakan rancangan penelitian Control Group pre-test-post-test Design dengan pola sebagai berikut:

Tabel 1. Rancangan Penelitian

(Arikunto, 2002)Keterangan :O1 = PretestO2 = PosttestX1 = Pembelajaran inkuiri dengan menggunakan

laboratorium realX2 = Pembelajaran inkuiri dengan menggunakan

laboratorium virtual

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh datapenelitian yang diamati selama proses pembelajaran.Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat untukmengamati keterlaksanaan RPP, dan dua pengamatlainnya untuk mengamati aktivitas siswa.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisisdeskriptif kuantitatif meliputi analisis keterlaksanaan RPP,analisis hasil pengamatan aktifitas siswa, perbedaanpencapaian keterampilan proses dan hasil belajar siswa

menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual.Pengamatan keterlaksanaan RPP dilakukan oleh dua orangpengamat dengan mengisi lembar observasi. Penilaianketerlaksanaan RPP dimulai dari pendahuluan, kegiataninti, penutup dan pengelolaan waktu. Hasil penilaiankedua pengamat untuk setiap aspek yang diamati dengankriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Pengkategorian PenilaianPerangkat Pembelajaran

Diadopsi dari Ratumanan (2006)

Hasil pengamatan perbedaan pencapaianketerampilan proses dan hasil belajar siswa dianalisismenggunakan statistik inferensial parametrik Uji AnavaOne Way dengan menggunakan SPSS 16 untuk mengetahuiada atau tidak ada perbedaan perbedaan pencapaianketerampilan proses dan hasil belajar siswa pada satu kelasyang menggunakan laboratorium real sebagai kelas kontroldan tiga kelas yang menggunakan laboratorium virtualsebagai kelaas eksperimen.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil penelitian disusun berdasarkan data yang

diperoleh dari uji coba yang telah dilaksanakan di SMAWachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo dengan subyekpenelitian siswa kelas XI IPA 1 XI IPA 2, XI IPA 3, dan XIIPA 4. Hasil penelitian diuraikan sebagai berikut:1. Hasil Validasi Perangkat

Hasil validasi berupa telaah, penilaian, dan sarandari validator mengenai RPP, LKS, dan LP. Hasil analisispenilaian perangkat tersebut secara singkat disajikan padaTabel 3.

Page 4: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

194

Hasil penilaian RPP meliputi aspek tujuanpembelajaran, kegiatan pembelajaran, waktu, perangkatpembelajaran, metode sajian dan bahasa mendapatkannilai rata-rata 3,46 dalam kategori layak sebagai perangkatpembelajaran. Hasil penilaian LKS yang terdiri dari aspekpetunjuk, kelayakan isi, prosedur dan pertanyaanmendapatkan nilai rata-rata 3,45. Hal ini menunjukkanbahwa LKS yang dikembangkan layak sebagai perangkatpembelajaran. Hasil penilaian LP yang terdiri dari aspek isi,bahasa dan penulisan soal mendapatkan nilai rata-rata 3,75.Hal ini menunjukkan bahwa LP yang dikembangkan layaksebagai perangkat pembelajaran.

Hasil penilaian RPP, LKS, dan LP oleh validatormenunjukkan hasil yang valid. RPP yang dibuat sesuaikurikulum KTSP 2006 dan sintaks pembelajaran inkuiridan melalui proses revisi untuk mendapatkan RPP yanglayak. Menurut Ratumanan (2006), hasil penilaian yangvalid menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yangdikembangkan layak dijadikan panduan guru dalammengelolah pembelajaran untuk melatihkan keterampilanproses kepada siswa SMA. Hasil penilaian menunjukkanbahwa LP layak digunakan sebagai alat ukur pencapaiankompetensi dasar. Hasil analisis sensitivitas butir soaldalam LP menunjukkan bahwa sebanyak 100% dari 25butir soal memiliki sensitivitas baik (peka) terhadap efekpembelajaran. Dengan demikian semua soal dapatdigunakan menjadi instrumen penilaian karena suatu butirsoal dikatakan peka terhadap efek-efek pembelajaranapabila sensitivitas butir soal ≥ 0,30 (Aiken, 1997 dalamSuyidno, 2010).

2. Keterlaksanaan RPPBerdasarkan hasil pengamatan dapat dikatakan

bahwa secara umum keterlaksanaan RPP menggunakanlaboratorium real sebagai kelas kontrol berada padakategori sangat baik dengan penilaian rata-rata sebesar3,67. Keterlaksanaan RPP menggunakan laboratoriumreal memiliki reliabilitas rata-rata sebesar 91%.Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwainstrumen yang digunakan reliabel. Keterlaksanaan RPPmenggunakan laboratorium virtual sebagai kelaseksperimen 1, 2, dan 3 juga berada pada kategori sangatbaik dengan penilaian rata-rata masing-masing sebesar3,74; 3,75; dan 3,78. Keterlaksanaan RPP menggunakanlaboratorium real memiliki reliabilitas berturut-turutsebesar 95%, 94%, dan 94%. Berdasarkan data tersebutdapat dinyatakan bahwa instrumen yang digunakan reliabel.

Hasil pengamatan keterlaksanaan RPP baik padapembelajaran menggunakan laboratorium real maupunlaboratorium virtual diperoleh nilai yang terbesar padasaat kegiatan inti dengan fase membimbing merumuskanmasalah, melakukan pengamatan, menyajikan hipotesis,

menentukan identifikasi variabel, melakukan eksperimen,mengumpulkan data, dan menyimpulkan hasil eksperimen.Hal ini menunjukkan bahwa fase-fase dalam kegiatan intisesuai dengan sintak pembelajaran inkuiri yaitumemperoleh dan mendapatkan informasi denganmelakukan penyelidikan. Inkuiri dapat dikatakan suatumetode yang mengacu pada suatu cara untukmempertanyakan, mencari pengetahuan untuk informasi,atau mempelajari suatu gejala, hal ini diperkuat denganpendapat Nur dan Wikandari (2000), strategi pembelajaraninkuiri merupakan bagian dari pembelajaran denganpenemuan, dalam pembelajaran penemuan, siswa didorongterlibat secara aktif untuk belajar dengan konsep-konsepdan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untukmemiliki pengalaman dengan melakukan eksperimen danmemungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untukdiri mereka sendiri.

3. Aktivitas SiswaData hasil pengamatan aktivitas siswa pada ujicoba

lapangan pada pembelajaran dengan laboratorium real danlaboratorium virtual didajikan pada Tabel .4.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Page 5: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

195

Berdasarkan data Tabel 4 dapat dikatakan bahwasiswa yang menggunakan laboratorium real menunjukkanaktivitas membaca atau mencari informasi lebih tinggipada pertemuan pertama, karena siswa dihadapkan padamateri baru sehingga membutuhkan waktu lebih lamauntuk memahami materi tersebut, sementara padapertemuan kedua dan ketiga siswa hanya mengingatinformasi yang sudah dipelajari pada pertemuansebelumnya. Aktivitas siswa dalam mendiskusikan tugasmemperoleh persentase yang tidak jauh berbeda daripertemuan pertama sampai pertemuan akhir karena tiappertemuan siswa selalu dihadapkan materi yangmembutuhkan diskusi antarkelompok. Aktivitas siswadalam mendengarkan penjelasan guru tertinggi padapertemuan pertama sebab siswa dominan mendengarkanpenjelasan guru pada materi baru. Aktivitas siswa dalammenyampaikan pendapat diperoleh nilai tertinggi padapertemuan ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa pertemuansatu masih didominasi guru dalam menjelaskan informasi,sementara pada pertemuan kedua dan ketiga guru hanyamengingatkan prosedur yang digunakan serta membimbingdiskusi. Selain itu aktivitas siswa dalam melakukanpengamatan, merencanakan eksperimen, melakukaneksperimen, atau bekerja frekuensinya lebih besar padapertemuan kedua dan pertemuan ketiga terbesardibandingkan aktivitas lain.

Siswa yang menggunakan laboratorium virtual baikpada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 menunjukkan aktivitasmembaca atau mencari informasi lebih tinggi padapertemuan pertama, karena siswa dihadapkan pada materibaru sehingga membutuhkan waktu lebih lama untukmemahami materi tersebut, sementara pada pertemuankedua dan ketiga siswa hanya mengingat informasi yangsudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Aktivitassiswa dalam mendengarkan penjelasan guru tertinggipada pertemuan pertama sebab siswa dominanmendengarkan penjelasan guru pada materi baru.Aktivitas siswa dalam menyampaikan pendapat kepadakelas tertinggi pada pertemuan ketiga. Selain itu aktivitassiswa dalam melakukan pengamatan, merencanakaneksperimen, melakukan eksperimen, atau bekerjafrekuensinya lebih besar pada pertemuan kedua danpertemuan ketiga terbesar dibandingkan aktivitas lain.Aktivitas ini terlihat paling tinggi persentasenya karenasiswa terlihat semakin tertarik belajar menggunakanlaboratorium virtual yang terlihat dari persentase yangpaling banyak di antara semua aktivitas.

Hasil pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaranmenggunakan laboratorium real dan laboratorium virtualrata-rata mengalami peningkatan aktivitas dalammenyelesaikan permasalahan dengan pendekatanketerampilan proses dan model pembelajaran inkuiri. Hal

ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2008) yangmengatakan bahwa: 1) model inkuiri menekankan padaaktivitas siswa secara maksimal untuk mencari danmenemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswasebagai subyek belajar, 2) seluruh aktivitas yang dilakukansiswa diarahkan siswa diarahkan untuk mencari danmenemukan jawaban sendiri dari suatu pertanyaan,sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percayadiri (self believe) karena pembelajaran inkuiri mampumelibatkan siswa dalam proses belajar. Keterlibatandalam hal ini bukan hanya keterlibatan mental intelektualatau berpikir saja namun juga keterlibatan sosial danemosional, siswa akan terbiasa bekerja secara logis dansistematik dan mengembangkan sikap percaya diri siswa.Pendapat tersebut senada dengan hasil penelitian Andriani(2011) yang menyimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkanantusias siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarandan siswa menjadi fokus dalam pelaksanaan pembelajaran.

4. Pencapaian Keterampilan Proses dan Hasil BelajarProduk

Data nilai keterampilan proses dan hasil belajarproduk menggunakan laboratorium real dan laboratoriumvirtual yang dipaparkan pada Tabel 5 dan Tabel 6:

Page 6: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

196

Berdasarkan data nilai keterampilan proses dan hasilbelajar produk, dilakukan uji hipotesis untuk mengetahuiadanya perbedaan pencapaian keterampilan proses padasetiap kelas menggunakan SPSS 16 dan hasilnyadidapatkan bahwa taraf signifikan semua hubungan antarkelas bernilai di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkantidak terdapat perbedaan pada masing-masing kelasterhadap kelas lain artinya tidak terdapat perbedaan nilaiketerampilan proses dan hasil belajar produk padapembelajaran yang menggunakan laboratoriun real danlaboratorium virtual serta pada semua kelas replikasi.

5. Respon SiswaBerdasarkan hasil respon siswa menunjukkan bahwa

sebesar 89 % siswa merasa tertarik terhadap komponenmateri ajar, LKS, suasana belajar dan pembelajaran denganpercobaan pada laboratorium real. Respon siswa terhadapketerbaruan komponen menunjukkan bahwa 75% siswamerasa baru. Respon siswa terhadap bahasa dalam buku,materi/isi buku, contoh-contoh soal, LKS dan petunjukpraktikumnya adalah 77% merasa mudah memahaminya.Respon siswa terhadap penjelasan guru pada saat KBMberlangsung dan bimbingan guru dalam menemukankonsep melalui eksperimen adalah 64%. Respon siswaterhadap cara mengajar guru adalah 70% baik mulai dariteknik merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,mengidentifikasi variabel, merancang dan melakukaneksperimen, mengambil dan menganalisis data sertamenarik kesimpulan sehingga merasa jelas sehingga banyaksiswa merespon bahwa komponen keterampilan prosesmudah untuk diikuti selama kegiatan pembelajaranberlangsung. Siswa merespon bahwa butir soal sebesar62% yang diujikan termasuk mudah, sedangkan 38%siswa yang lain menyatakan bahwa butir soal termasuk

Page 7: PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN …

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Perbedaan Penggunaan Laboratorium Real Dan Laboratorium Virtual Pada KeterampilanProses Dan Hasil Belajar Siswa Materi Titrasi Asam Basa

Vol. 2 No. 2 Mei 2013

197

sulit.Respon siswa terhadap penggunaan laboratorium

virtual menunjukkan bahwa 90 % siswa merasa tertarikterhadap komponen materi ajar, LKS, suasana belajar danpembelajaran karena siswa merasa senang belajar denganmedia Acid Base Titration Lab pada laboratorium virtual.Persentase respon siswa terhadap penggunaan laboratoriumvirtual dalam 3 kali eksperimen menunjukkan hasil yangtidak berbeda secara signifikan sehingga penggunaanlaboratorium virtual dengan beberapa mengulanganmemberikan hasil yang reliabel.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yangsignifikan pada keterampilan proses dan hasil belajarsiswa dengan menggunakan laboratorium real danlaboratorium virtual materi titrasi asam basa artinyalaboratorium virtual dapat digunakan sebagai mediasimulasi bagi sekolah yang memiliki laboratorium realyang memadai sebelum siswa menghadapi peralatanlaboratorium real dan dapat digunakan sebagaipembelajaran alternatif bagi sekolah yang memilikiketerbatasan dalam hal kegiatan laboratoriumnya.Laboratorium virtual bukanlah kompetitor dan tidakdifungsikan untuk menggantikan laboratorium realmelainkan merupakan perluasan dari laboratorium real,oleh karena itu laboratorium virtual dapat digunakanuntuk melengkapi keterbatasan dari laboratorium real.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Bailenson, Jeremy. 2008. “The Use of Immersive Virtual

Reality in the Learning Sciences: DigitalTransformations of Teachers, Students, and SocialContext”. The Journal of The Learning Sciences. Vol17, p. 102–141.

Carin, Arthur A. 1993. Teaching Modern Science. SixthEdition. New York: Merrill, an imprint of MacmillanPublishing Cmaompany.

Conny Semiawan. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses.Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia.

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : RinekaCipta.

Dineva, Snejana and Stokova, Vania. 2011. Application ofInteractive Devices and Virtual lab in ChemistryLearning. The 6th International Conference on VirtualLearning ICVL 2011. p. 262-267.

Georgiou, J., Dimitropoulos, K., and Manitsaris A. 2007. AVirtual Reality Laboratory for Distance Education inChemistry. International Journal of Social and Human

Sciences. Vol 1, p. 306-313.Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara.Insani, Dewi. 2011. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Listrik Dinamis Berbasis Inkuiri UntukMelatihkan Keterampilan Berpikir Siswa SMAN 1Tuban. Tesis Magister Pendidikan tidakdipublikasikan: Pascasarjana Unesa.

Ibrahim, Muslimin. 2005. Assesmen Berkelanjutan.Surabaya : University Press.

Lutfi, Achmad. 2013. “Uji Coba Pembelajaran IPAdengan LKS sebagai Penunjang Media Virtual Phetuntuk Melatih Keterampilan Proses pada MateriHukum Archimedes”. Jurnal Pendidikan makSains e-Pensa. Vol. 01 No. 02, hal. 15-20.

Mosterman, P. J., Dorlandt, M. A., Campbell, J, O. 1994.“Virtual Engineering Laboratories: Design andExperiments”. Journal of Engineering

Nur, M. 2004. Teori-Teori Perkembangan. Surabaya :PSMS UNESA.

Nur, M dan Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran BerpusatKepada Siswa dan Pendekatan Kontruktivis DalamPengajaran. Surabaya: Pusat Studi Matematika danIPA Sekolah Universitas Negeri Surabaya.

Nur, M. 2011. Modul Keterampilan-Keterampilan ProsesSains. Surabaya : PSMS UNESA.

Ratumanan, T.G. 2006 Evaluasi Hasil Belajar yang Relevandengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya:Unesa University Press

Ratumanan, T.G., Laurens, T. 2011. Penilaian Hasil Belajarpada Tingkat Satuan Pendidikan. 2011. Surabaya:Unesa University Press.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran BerorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group.

Subagyo, Y. Wiyanto, P. Marwoto. 2009. “Pembelajarandengan Pendekatan Keterampilan Proses Sainsuntuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu danPemuaian”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia . Vol5, hal. 42-46.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sujana.1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suyidno. 2010. Pengembangan Perangkat PembelajaranInovatif untuk Melatihkan Keterampilan MemecahkanMasalah kepada Siswa Sekolah Menengah Pertama.Tesis Magister Pendidikan tidak dipublikasikan:Pascasarjana Unesa.

Tuysuz, Cengiz. 2010. “The Effect of the VirtualLaboratory on Students’ Achievement and Attitude inChemistry”. International Online Journal ofEducational Sciences. Vol. 2 (1), p.37-53.