Top Banner
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM IPA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA SMP 7 MUARO JAMBI SKRIPSI EKA ANGGRIANI SAPITRI NIM : TB.150952 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020
97

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

Nov 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

i

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI

LABORATORIUM IPA DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA SMP 7 MUARO JAMBI

SKRIPSI

EKA ANGGRIANI SAPITRI

NIM : TB.150952

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …
Page 3: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

i

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI

LABORATORIUM IPA DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA SMP 7 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

starata satu (S1) dalam Bidang Pendidikan Biologi

EKA ANGGRIANI SAPITRI

NIM : TB.150952

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

ii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi

36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-12 -2019 R-0 - 1-1

Nomor : -

Lampiran : -

Perihal : Nota Dinas

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di _

Jambi

Assalamualaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi :

Nama : Eka Anggriani Sapitri

NIM : TB. 150952

Judul Skripsi : Penggunaan Laboratorium IPA Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Siswa di SMP N 7 Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Strata Satu dalam Program Studi Tadris Biologi.

Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudari tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jambi, April 2020

Pembimbing I,

Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I

NIP. 197207011997031003

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi

36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-12-2019 R-0 - 1-1

Nomor : -

Lampiran : -

Perihal : Nota Dinas

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di _

Jambi

Assalamualaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi :

Nama : Eka Anggriani Sapitri

NIM : TB. 150952

Judul Skripsi :Penggunaan Laboratorium IPA Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Siswa di SMP N 7 Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Strata Satu dalam Program Studi Tadris Biologi.

Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudari tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jambi, April 2020

Pembimbing II,

Devie Novallyan, M.Pd

NIP.198203272006042003

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

iv

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapunbagian-bagiantertentudalampenulisanskripsi yang

sayakutipdarihasilkarya orang

laintelahdituliskansumbernyasecarajelassesuaidengannorma,kaidah,

danetikapenulisanilmiah.

Apabilakemudianhariditemukanseluruhatausebagianskripsibukanhasilkary

asayasendiriatauterindikasiadanyaunsureplagiatdalambagian-

bagiantertentu,

sayabersediamenerimasanksisesuaidenganperaturandanperundangundanga

n yang berlaku.

Jambi, April 2020

Eka Anggriani Sapitri

NIM. TB150952

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk semua yang telah memberikan ketegaran

jiwa, mendukung, memotivasi, dan membantu terselesainya skripsi ini baik secara

material maupun spiritual

Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Hidayat, Taufik, serta

Inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maha suci Allah

yang telah mengabulkan semua doa serta harapanku yang telah ku panjatkan

dihadapan-Nya hingga pada saat ini aku telah merasakan kenikmatan berkat

rahmat-Nya.

Bapak dan Ibu ku yang tercinta (Bapak Widodo dan Ibu Evidayanti)

yang selalu mendukungku, membimbingku, merawatku, memotivasiku dan selalu

mendo’akanku yang terbaik untuk ku. Terimakasih yang tak terhingga kuucapkan

kepada kedua malaikat tak bersayap yang kasih sayangnya tak akan pernah bisa

aku membalasnya.

Sahabat-sahabat ku yang telah membantuku dalam proses pembuatan

skripsi ku ini, memberikan motivasi, membantuku disaat susah, dan selalu ada

dikala susah maupun senang, terima kasih atas kebaikan kalian semua

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha’Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuh salah satu syarat akademik

guna mendapatan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian

skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik

moril ataupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’adi Asy’ari, MA, Ph.D sebagai Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Risnita, M.Pd

selaku wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I sebagai Wakil

Dekan II, Ibu Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag sebagai Wakil Dekan III Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Reny Safita, S.Pt, M.Pd dan Ibu Dwi Gusfarenie M.Pd selaku Ketua

Program Studi Prodi Tadris Biologi dan Sekretaris Program Studi Tadris

Biologi

4. Bapak Dr, Najmul Hayat M.Pd.I selaku dosen Pembimbing I dan Ibu

Devie Novallyan, M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Ridwan, M.Psi sebagai dosen validator instrumen angket serta Ibu

Reny Safita, S.Pt, M.Pd Pd sebagai dosen validator RPP yang telah

meluangkan waktu dan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam

penyusunan instrumen tes

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

viii

6. Bapak M. Suhaeri Suhur, SE selaku Kepala Sekolah, Ibu Maghdalena,

S.Pd selaku guru IPA, Bapak dan Ibu majelis guru sertastaf – staf di SMP

7. N 7 Muaro Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis

dalam memperoleh data dilapangan

Akhir semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, April 2020

Penulis

Eka Anggriani Sapitri

NIM. TB15052

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

ix

MOTTO

: بقرة ن )سورة ال ي ر اب ع الص م ن الل إ ج ة لا الص ر و ب االص وا ب ن ي ع ت وا اس ن ن آم ي ذ ل ا ا ا ه ي أ ا ي

)١٥٣

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Al-

Qur’an surah Al-Baqarah ayat 153.

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

x

ABSTRACT

Name : Eka Anggriani Sapitri

Major : Tadris Biology

Thesis Title :The Use of Science Laboratories on Student Learning

Interestat SMP N 7 Muaro Jambi.

In this study Classroom Action Research (CAR) was used.This study

aims to increase student interest in using the science laboratory. The VIII

A class consists of 32 students (10 male and 22 female) data collected

through observation, questionnaires and documentation. The analysis

used in this study is the analysis of qualitative and quantitative data.

Qualitative data derived from observasions of students interst and

activities during learning process. And quantitative data obtained from a

written test that is aquestion. The conclusion of this reseach is that using

the Naturai Science Laboratory can increase the interest in learning for

student of of class VIII A at SMP 7 Muaro Jambi. This is evidenced by an

increase in the percentage of students interest in learning by 43,25% in

the pre cycle, to 66,48% in the first cycle and 77,40% in the second cycle,

three fore the science laboratory is an effective place to carry out the

theaching and learning process and thre is able to stimulate students to

think creatively, train students to focus on lessons and stimulate

confidence.

Keywords: Science Laboratory, Learning, Education

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xi

ABSTRAK

Nama : Eka Anggriani Sapitri

Jurusan :Tadris Biologi

Judul Skripsi :Penggunaan Laboratorium IPA Terhadap Minat Belajar

Siswa di SMP N 7 Muaro Jambi.

Dalam Penelitian ini digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam

menggunakan laboratorium IPA. Adapun siswa kelas VIII A berjumlah

32 siswa (10 putra dan 22 putri) data yang dikumpulkan melalui

observasi, angket dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

berasal dari hasil observasi terhadap minat siswa dan kegiatan selama

proses pembelajaran. Dan data kuantitatif diperoleh dari tes tertulis yaitu

angket. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan

Laboratorium IPA dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII A

di SMP N 7 Muaro Jambi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

persentase minat belajar siswa sebesar 43,25% pada pra siklus, menjadi

66,48% ddi siklus I dan 77,40 di siklus II. Oleh karena itu laboratorium

IPA merupakan tempat yang efektif untuk melaksanakan proses belajar

mengajar dan di sana mampu merangsang siswa berfikir kreatif, melatih

siswa untuk fokus terhadap pelajaran serta merangsang kepercayaan diri

siswa

Kata Kunci : Laboratorium IPA, Pembelajaran, Pendidikan

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

NOTA DINAS ...................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah................................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

E. Tujuan dan Kegiatan Penelitian .............................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori ......................................................................................... 6

1. Pengertian Laboratorium IPA ........................................................... 6

a. Fungsi Laboratorium ................................................................... 8

b. Jenis Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA ......................... 9

2. Media Pembelajaran .......................................................................... 10

a. Posisi Media Pembelajaran ......................................................... 10

b. Fungsi dan Manfaat MediaPembelajaran................................... 10

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xiii

3. Pengelola Kelas ................................................................................. 13

a. Pengertian Pengelola Kelas ........................................................ 13

b. Tujuan Pengelola Kelas. ........................................................ 14

c. Keterampilan Pengelola Kelas............................................... 15

4. Minat Belajar ................................................................................ 16

a. Pengertian Minat Belajar ....................................................... 16

b. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar..........................17

c. Unsur-unsur minat belajar ..................................................18

d. Fungsi minat belajar...............................................................21

e. Sebab timbulnya minat belajar...............................................23

f. Cara meningkatkan minat belajar...........................................25

g. Aspek-aspek minat belajar......................................................28

h. Indikator minat belajar............................................................29

5. Pengertian Belajar......................................................................... 31

a. Pembelajaran di laboratorium...............................................33

B. KerangkaBerpikir................................................................................ 38

C. Hipotesis .............................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 42

B. Rancangan Tindakan ..........................................................................

C. Desain dan Prosedur Penelitian Tindakan ......................................... 44

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ......................................................... 46

E. Sumber Data ........................................................................................ 47

F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 47

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 48

H. Jadwal Penelitian ................................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 58

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xiv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 61

B. Saran ................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana dan Prosedur PTK ..................................................................... 43

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................................... 49

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 50

Tabel 3.5 Daftar Inisial Siswa .................................................................................. 52

Tabel 3.6 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Prasiklus ......................................... 53

Tabel 3.7 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I ............................................ 53

Tabel 3.8 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus II ........................................... 55

Tabel 3.9 Persentase Peningkatan Angket Minat Belajar masing

masingPrasiklus.........................................................................................

.......56

Tabel 4.1 Hasil Skor dari Angket Minat Siswa Prasiklus....................................... 59

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir .................................................................. 38

Gambar 3.1 Siklus Kegiatan PTK ......................................................................... 45

Gambar 4.1 Hasil Peningkatan Persentase Angket Minat Belajar Siswa ........... 57

Gambar 4.2 Hasil Persentase Angket Minat Belajar Siswa Persiklus ............... 58

Gambar 4.3 Hasil Skor Dari Angket Minat Belajar Siswa Persiklus................. 58

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nilai IPA

Lampiran 2 Silabus

Lampiran 3 RPP

Lampiran 4 Daftar Alat Laboratorium Yang Harus Ada

Lampiran 5 Angket Minat Belajar

Lampiran 6 Dokumentasi

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …
Page 21: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum yang ada saat ini diberlakukan semaksimal mungkin

mengakomodasi segala bentuk perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga siswa dituntut untuk

memiliki keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan iptek. Kondisi pembelajaran yang tertinggal

merupakan suatu kemunduran dunia pendidikan dalam melahirkan peserta

didik yang cerdas dan berkecakapan guna menjawab tuntutan kurikulum.

Guru sebagai pendidik dan pengajar harus mampu menciptakan

pembelajaran yang menarik di dalam kelas sehingga para siswa mampu

berkonsentrasi dan menaruh minat pada proses pembelajaran. Gagne

(dalam Pribadi, 2009), mendefinisikan istilah pembelajran sebagai “a set

of events embedded in purposeful activities that facilitate learning”.

Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan

dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Sebagai

serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan maka guru dalam hal ini

harus merancang strategi pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan

pembelajaran tersebut. Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang

diciptakan oleh instruktur dengan sengaja (metode, sarana prasarana,

materi, media, dsb), agar siswa dipermuadah dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang ditetapkan (Prawiladilaga dan Siregar, 2007: 4-

5).Media sebagai salah satu komponen yang harus diciptakan dalam

strategi pembelajaran memiliki peranan penting dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran tersebut. Menurut Hamidjojo (dalam Latuheru,

1988), media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh

manusia untuk menyampaikan/ menyebar ide, sehingga ide, atau

pendapat, atau gagasan yang dikemukakan/ disampaikan itu bisa sampai

pada penerima.Dalamdunia pendidikan, segala bentuk perantara tersebut

disebut sebagai media pembelajaran.

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

2

Media pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan informasi

dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),

sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa

dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

(Ibrahim, dkk, 2000:4). Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas

sangat membantu guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Dengan

menggunakan media pembelajaran siswa akan lebih mudah terangsang

pemikirannya, selain itu media pembelajaran mampu memberikan

gambaran yang lebih jelas kepada siswa tentang materi yang

sedangdipelajari.

Laboratorium berasal dari kata laboratori yang memiliki pengertian yaitu

: (1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen

di dalam sains atau melakukan pengujian dan analisis (2) bangunan atau

ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian

ilmiah ataupun praktek pembelajaran (3) tempat memproduksi bahan

kimia atau (4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian (5) ruang

kerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi

sains (kimia, fisika, biologi Laboratorium adalah suatu tempat dilakukan

kegiatan percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakaan ruangan

yang tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Pada pembelajaran

IPA/Biologi siswa tidak hanya mendengarkan pembelajaran yang

diberikan guru mata pelajaran tertentu, tetapi ia harus melakukan kegiatan

sendiri untuk mendapatkan dan memperoleh imformasi lebih lanjut

tentang ilmu pengetahuan di laboratorium. Dengan laboratorium di

harapkan proses pembelajaran dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Melihat hal ini pemerintah telah membangun laboratorium-laboratorium

IPA di sekolah-sekolah dilengkapi dengan peralatan dan

fasilitasnya.Laboratorium dalam proses pembelajaran digunakan untuk

mencapai berbagai tujuan. Tujuan kognitif berhubungan dengan belajar

konsep-konsep ilmiah, proses pengembangan keterampilan, dan

meningkatkan pemahaman tentang metode ilmiah. Tujuan-tujuan praktis

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

3

berhubungan dengan pengembangan ketrampilan-ketrampilan dalam

melakukan pelatihan IPA, analisis data, berkomunikasi dan keterampilan-

keterampilan dalam bekerjasama antar kelompok. Tujaun afektif

berhubungan dengan motivasi terhadap sains, tanggapan dan kemampuan

dalam memahami lingkungan sekitar.

Laboratorium IPA tidak akan bermanfaat apabila tidak didukung

dengan sarana/alat yang ada di laboratorium untuk melaksanakan

praktikum. Kelengkapan sarana/alat dan bahan di dalam laboratorium IPA

diperlukan untuk menunjang kegiatan praktikum di laboratorium IPA. ada

empatsarana/alat kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh sebuah

laboratoriumIPA, yaitu perabot, alat peraga, perkakas, dan alat penunjang

lain. Sedangkan klasifikasi sarana/alat yang harus ada di laboratorium

IPA minimal ada lima, yaitu perabot, perlengkapan pendidikan yang

terdiri dari alat dan bahan percobaan serta alat peraga, media pendidikan,

bahan habis pakai, dan perlengkapan lain.

Penggunaan laboratorium agar efektif diperlukan pengeloaan yang

sebaik-baiknya, keberadaan dari kelangsungan suatu laboratorium sangat

tegantung dan pengelolaannya. Keberadaan dari kelangsungan

laboratorium sangat tergantung pada pengelolaannya. Pengelolaan adalah

proses merencanakan, mengorganisasikan melaksanakan serta melakukan

evaluasi. Bagi suatu sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan siswa. Dengan adanya laboratorium, diharapkan siswa bisa

lebih mudah memahami materi yang dipelajari.

Sarana prasarana yang berupa laboraturium harus mencukupi jumlah siswa yang

ada disekolah tersebut, sehingga siswa dapat memegang satu alat labor. Namun

kenyataannya di lapangan sarana prasarana di dalam laboraturium ipa sering tidak

sesuai dengan apa yang ingin dipraktikumkan,sehingga siswa tidak banyak

mengenal bahan dan alat praktikum yang digunakan yang membuat siswa tidak

mengetahui nama-nama dari bahan dan alat yang ada di dalam laboraturium.

Laboraturium dapat digunakan sebagai metode atau sumber belajar IPA yang bisa

digunakan oleh guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

4

Laboratorium IPA merupakan suatu tempat menggali ilmu pengetahuan

yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan

bagaimana manusia bekerja secara sistematis, untuk mencapai tujuan dan

membuata sistem kerja sama lebih bermanfaat. Namun saat ini banyak

laboratorium IPA yang ada di sekolah belum dimanfaatkan secara

optimal, hal ini disebabkan kurangnya minat, pengetahuan pengelolaan

dan penggunaan dalam pemanfaatan sumber dayamanusia yang ada di

laboratorium tersebut. Laboratorium IPA dikelola untuk para pengguna

untuk di sesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Untuk memanfaatkan

laboratorium sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar di

sekolah seharusnya dapat dikelola dengan baik.

Pengelolaan laboratrorium berkairtan dengan pengelola dan pengguna,

fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, specimen IPA)

dan aktifitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga

keberlanjutan fungsinya. Para pengelola laboratorium hendaknya

memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja

sesuai tugas tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan pengelola

laboratorium di sekolah. Secara uum sebagai beikut: (1) Kepala sekolah

(2) wakil kepala sekolah (3) koordinator laboratorium (4) penanggung

jawab laboratorium (5) laboran. Para pengelola tersebut mempunyai tugas

dan kewenangan yang berbeda, namun tetap sinergi dalam pencapaian

tujuan berasama yang telah ditetapkan. .

Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan diSMP N 7 Muaro

Jambi.Peneliti mengamati bahwa saat pembelajaran siswa terlalu berfokus

pada materi yang ada dibuku pembelajaran dan mendengarkan materi

yang disampaikan oleh pengajar dengan metode ceramah, tanpa

menggunakan fasilitas sekolah yaitu laboratorium sebagai metode dalam

penyampaian materi sehingga kemampuan siswa terhadap minat belajar

siswa.

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

5

B. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran IPA

2. Siswa mudah bosan saat mengikuti proses pembelajaran yang masih

menggunakan metode ceramah.

3. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, peneliti memberikan batasan

masalah, antara lain:

Mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran di laboratorium

IPA dalam meningkatkan minat belajar siswa yang ada di SMP 7 Muaro

Jambi.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana penggunaan media pembelajaran di laboratorium IPA dalam

meningkatkan belajar siswa di SMP 7 Muaro Jambi ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui :

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahuipenggunaan laboratorium IPA dalam

meningkatkan minat belajar siswa di SMP 7 Muaro Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah

yang dapat menambah kajian keilmuan dalam dunia pendidikan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran yang

positif bagi guru tentang penggunaan laboratorium IPA dalam

meningkatkan minat belajar siswa di SMP Negeri 7 Muaro Jambi.

c. Bagi penulis, akan jadi pembelajaran yang berharga mengenai

bagaimana penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang akan

berguna nantinya.

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Laboratorium IPA

Setiap lembaga pendidikan di era modern sangat tergantung dengan

kehadiran sarana dan prasarana.Tidak ada satu sekolahpun yang

mengabaikan sarana dan prasarana bagi proses pendidikan. Peningkatan

mutu pendidikan bisa dilakukan melalui kegiatan pembenahan sarana dan

prasarana.

Dalam pembelajaran IPA untuk menerapkan metode ilmiah

dibutuhkan laboratorium sebagai sarana atau tempat untuk melakukan

kegiatan pratikum. Pemanfaatan laboratorium atau kegiatan pratikum

merupakan bagian dari proses belajar mengajar. Melalui kegiatan

praktikum, siswa dapat membuktikan konsep atau teori yang sudah ada

dan dapat mengalami proses atau percobaan itu sendiri, kemudian

mengambil kesimpulan, sehingga dapat menunjang pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran. Dalam hal ini, jika siswa lebih paham terhadap

materi pelajaran diharapkan hasil belajarnya dapat meningkat.

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu usaha untuk mengelola

laboratorium dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar mengajar IPA. Pengelolaan laboratorium IPA berkaitan

dengan pengelola dan pengguna fasilitas laboratorium, serta aktivitas

praktikum yang dilaksanakan di laboratorium. Tanggung jawab

pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik

pengelola maupun pengguna. Pengelolaan laboratorium meliputi

perencanaan (tata letak tata ruang laboratorium, koordinasi kegiatan

praktikum dengan guru), pelaksanaan (menyusun jadwal kegiatan

laboratorium, pelaksanaan praktikum), evaluasi (mengevaluasi kegiatan

laboratorium, menyusun laporan kegiatan laboratorium, monitoring). Hal

ini sesuai teori, bahwa pengelolaan laboratorium meliputi;

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

7

mengkoordinasikan kegiatan praktikum, menyusun jadwal kegiatan

laboratorium, memantau pelaksanaan dan apabila dibelajarkan kepada

peserta didik akan menjadikan pembelajaran sains lebih bermakna. Oleh

karena itu praktikum IPA juga harus mampu menumbuhkan kemampuan

berpikir kritis siswa terhadap hal-hal yang diamati kaitannya dengan

secara teori maupun dengan segala hal yang dijumpai dalam kehidupan

nyata. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu bagian dari

keterampilan menganalisis. Hal ini sangat penting untuk ditumbuhkan

melalui kegiatan laboratorium. Kegiatan laboratorium hendaknya

memang mampu menumbuhkan beberapa keterampilan yaitu

keterampilan proses (meliputi mengamati, mengukur, memanipulasi objek

fisik), keterampilan menganalisis (meliputi bernalar, berpikir deduktif,

dan berpikir kritis), keterampilan berkomunikasi (meliputi kemampuan

mengorganisasi informasi dan menulis laporan), serta konseptualisasi dari

fenomena ilmiah.mengevaluasi kegiatan laboratorium serta menyusun

laporan kegiatan laboratorium.

Kesuksesan suatu laboratorium dalam menunjang pembelajaran sangat

tergantung oleh semua pihak baik kepala sekolah, wakil kepal sekolah,

guru, laboran serta siswa itu sendiri. Pengelola laboratorium harus

memiliki keterampilan yang cakap dan mampu mengembangkan

keterampilan proses sains siswa.Pembelajaran di laboratorium hendaknya

mampu mengkaitkan situasi dalam kehidupan sehari-hari dengan secara

teori. Pembelajaran di laboratorium merupakan sebagai wujud

membelajarkan siswa terkait proses penyelidikan dengan bertujuan untuk

membangun sikap ilmiah dan menerapkan kerja ilmiah dalam

menemukan konsep-konsep (produk) sains. Kerja ilmiah dalam penemuan

konsep sains dikenal dengan nama keterampilan proses sains, yaitu

keterampilan berpikir, bernalar, dan bertindak secara logis untuk meneliti

dan membangun konsep sains yang berguna dalam proses pemecahan

masalah.

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

8

Laboratorium IPA sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai

tempatpeserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari

secaralangsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan

(Sudaryanto, dkk.,1998: 2). Secara etimologi kata ”laboratorium” berasal

dari kata latin yang berarti ”tempat bekerja” dan dalam perkembangannya

kata ”laboratorium” mempertahankan arti aslinya yaitu ”tempat bekerja”,

akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika IPA/sains

merasa perlu mengadakan ruang-ruang siswa melakukan kegiatan-

kegiatan yang berkaitan dengan saing. Sains merupakan suatu ilmu

empiris, yaitu ilmu yang didasari atas

pengamatan dan eksperimentasi merupakan bagian dari pendidikan sains.

Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut sebagain

laboratoriumsains sekolah (Kertiasa, 2006: 2).

a. Fungsi Laboratorium

Secara garis besar laboraturium dalam proses pendidikan adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai tempat untuk berlatih mengemangkan keterampilan

intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji

gejala-gejala alam.

2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan

bertambah keterampilannya dalammempergunakan alat-alat media

yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat

kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan

sosial.

4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah

seorang calon ilmuan.

Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan

pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

9

b. Jenis Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA

Laboratorium IPA tidak akan bermanfaat apabila tidak didukung

dengan sarana/alat yang ada di laboratorium untuk melaksanakan

praktikum. Kelengkapan sarana/alat dan bahan di dalam laboratorium

IPA diperlukan untuk menunjang kegiatan praktikum di laboratorium

IPA. ada empatsarana/alat kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh

sebuah laboratoriumIPA, yaitu perabot, alat peraga, perkakas, dan alat

penunjang lain. Sedangkan klasifikasi sarana/alat yang harus ada di

laboratorium IPA minimal ada lima, yaitu perabot, perlengkapan

pendidikan yang terdiri dari alat dan bahan percobaan serta alat

peraga, media pendidikan, bahan habis pakai, dan perlengkapan lain.

Adanya kelengkapan sarana pembelajaran seperti tersedianya

laboratorium diharapkan dapat mendukung kelancaran proses belajar

mengajar. Secara garis besar fungsi laboratorium (Soejitno dalam

Sobiroh, 2006: 10) adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima

sehingga teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang

terpisah. Keduanya saling kaji mengkaji dan saling mencari dasar.

2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa.

3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat

kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan

lingkungan sosial.

4. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media

yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

5. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah

seorang calon ilmuwan.

6. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat

keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapatkan dalam

proses kegiatan kerja di laboratorium.

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

10

2. Media Pembelajaran

Menurut AECT Task Fource (dalam Latuheru, 1998), kata

“media” adalah bentuk jamak dari “medium” yang berasal dari bahasa

latin “medius” yang berarti “tengah”. Dalam bahasa indonesia, kata

“medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”. Pengertian

media mengarah pada sesuatu yang mengantar/ meneruskan penyajian

informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.

Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam

suatu prosees penyajian informasi.

Menurut Hamidjojo (dalam Latuheru, 1998), Media adalah segala

bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan

atau menyebar ide,pendpat atau gagasan yang disampaikan bisa

sampai pada penerima.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yaang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),

sehinggadapat merangsang perhatian,minat.pikiran dan perasaan

siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

tertentu (Ibrahim,dkk, 2000:4 ).

a. Posisi Media Pembelajaran.

Media pembelajaran menempati posisis yang cukup penting dalam

pembelajaran karena pada dasarnya proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi, dan setiap proses komunikasi

membutuhkan media. Tanpa media, proses komunikasi tidak akan

terjadi dan proses pembelajaran tidak akan berlangsung secara

optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari

sistem pembelajaran (Daryanto, 2010:6).

b. Fungsi dan Manfaat MediaPembelajaran.

Hamalik (dalam Arsyad, 2013) mengemukakakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

11

belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh

psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi

dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu

siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

Levie & Lenzt (dalam Arsyad, 2013), mengemukakan empat fungsi

media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1. Fungsi atensi. Fungsi atensi media visual yaitu

menarik dan mengarahkan perhatian siswa

untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang

berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan atau menyertai teks

materipelajaran.

2. Fungsi afektif. Fungsi afektif media visual

dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang

bergambar. Gambar atau lambang visual dapat

menggugah emosi dan sikapsiswa.

3. Fungsi kognitif. Fungsi kognitif media visual

yaitu memperlancar pencapaian tujuan

pembelajaran untukmemahami.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan

belajar sebab tidak

hanyamendengarkanguru,tetapijugaaktivitaslai

nsepertimengamati melakukan,

mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-

lain.

Pemilihan MediaPembelajaran

Dick and Carey (dalam Ibrahim, 2000)

menyebutkan bahwa disamping kesesuaian

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

12

dengan tujuan perilaku belajarnya, ada empat

faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

pemilihan media, yaitu: (1) ketersediaan sumber

belajar setempat (jika tidak ada harus dibuat atau

dibeli), (2) ketersediaan dana untuk membuat atau

membeli, (3) keluwesan, kepraktisan, dan

ketahanan media yang akan dipilih untuk waktu

yang lama, dan (4) efektifitas biaya dalam waktu

yang panjang.

Kriteria pemilihan media bersumber dari

konsep bahwa media merupakan bagian dari

sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu

ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan

dalam pemilihan media (Arsyad, 2103:74- 76):

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional

yang telah ditetapkan secara umum mengacu

kepada salah satu atau gabuangan dari dua atau

tiga ranah kognitif, afektif, danpsikomotor.

2. Tepat untuk mendukung isi pembelajaran yang

sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau

generalisasi. Agar dapat membantu proses

pembelajaran secara efektif, media harus

selaras atau sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Praktis, luwes dan bertahan. Media yang

digunakan sebaiknya dapat digunakan

dimanapun dan kapanpun, dengan peralatan

yang teredia di sekitarnya, serta mudah

dipindahkan kemana- mana.

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

13

4. Guru terampil menggunakannya. Apapun

media itu, guru harus mampu

menggunakannya dalam prosea pembelajaran.

5. Mutu teknis. Pengembangan visual baik

gambar maupun fotografi harus memenuhi

sayrat tertentu. Misalnya, visual pada slide

harus jelas dan informasi atau pesan yang

ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh

terganggu oleh eleman lain yang berupa

latarbelakang.

3. PengertiananPengelolaan Kelas

a. Pengertian pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata pengelolaandan

kata kelas.Untuk mendefenisikan istilah pengelolaan kelas

perlumelacak defenisi kedua kata tersebut. Kata pengelolaan

memilikimakna yang sama denganmanagementdalam bahasa

Inggris,selanjutnya dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen.

MenurutSaiful Sagala manajemen adalah serangkaian kegiatan

pendayagunaansegala sumber daya secara efektif untuk mencapai

suatu tujuan. Kelasadalah ruangan yang dibatasi olehempat

dinding tempat sejumlahsiswa berkumpul untuk mengikuti proses

pembelajaran.

MenurutSyaiful Bahfri Djamahpengelolaan kelas

adalahketerampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi

belajaryang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan

dalamproses interaksi edukatif. Dengan kata lain, kegiatan-

kegiatanuntuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang

optimalbagi terjadinya proses interaksi edukatif. Yang dimaksud

dalam halini misalnya penghentian tingkah laku anak yang

menyelewengperhatian kelas, perhatian ganjaran bagi ketepatan

waktupenyelesaian kerja siswa, atau penetapan norma kelompok

produktif.

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

14

Mulyasamengemukakan bahwapengelolaan kelas

merupakanketerampilan guru untuk menciptakan iklim

pembelajaran yangkondusif dan mengendalikannya jika terjadi

gangguan dalampembelajaran.Sedikitnya terdapat tujuh hal yang

harus diperhatikanuntuk menciptakan iklim pembelajaran yang

kondusif danmenyenangkan yaitu ruang belajar, pengaturan sarana

belajar, susunantempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan

sebelum masuk materiyang akan dipelajari, dan bina suasana

dalam belajar.

b. Tujuan Mengelola Kelas

Tujuan pengelolaan kelas adalahsebagai

berikutpertama,mewujudkan situasi dan kodisi kelas, baik secara

lingkungan belajarmaupun sebagai kelompok belajar yang

memungkinkan siswa untukmengembangkan kemampuan

semaksimal mungkin. Kedua,menghilangkan berbagai hambatan

yang dapat menghalangi terwujudnyainteraksi pembelajaran.

Ketiga, menyediakan dan mengatur fasilitas sertaperabot belajar

yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuaidengan

lingkungan sosial, emosional, dan intelektual

siswadalamkelas.Keempat, membina dan membimbing sesuai

dengan latar belakangsosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat

individunya.

Sedangkan menurut Nurhasnawati tujuan pengelolaan kelas yaitu:

1. Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung

jawabindividuterhadap tingkah lakunya.

2. Membantu siswa agar mengerti tingkah laku yang sesuai

dengantata tertib kelas.

3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri sendiri

diridalam tugas serta tingkah laku sesuai dengan kegiatan

kelas.

Selanjutnya Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa

tujuanpengelolaan kelas adalah agar setiap siswa dikelas dapat

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

15

bekerja dengantertib sehingga segera tercapai tujuan

pengejaran secara efektif dan efisien.Indikator kelas yang tertib

adalah sebagi berikut:

a. setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada

anakyang terhenti karena tidak tahu akan tugasnya.

b. setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa

membuangwaktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya

agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahawa tujuan

pengelolaankelas adalah untuk mewujudkan suasana belajar

mengajar yang efektif danmenyenangkan serta dapat

memotivasi siswa untuk belajar dengan baiksesuai dengan

kemampuannya dan menghilangkan hambatan yang dapat

mengganggu pembelajaran sehingga dapat

tercapainyaefektifitas/keberhasilan pembelajaran.

c. Keterampilan Mengelola Kelas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Keterampilan berasal

dari kata “terampil” yang artinya cakap dalam menyelesaikan

sesuatu atau menyelesaikan tugas. Berarti keterampilan

adalah“kecakapan untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan

cermat”.Keterampilan atau (skill)adalah suatu proses

emosional, dan intelektual.Menurut Alfonso 1981mengatakan

bahwaketerampilan (skill)dapat dikonotasikan sebagai

sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang harusdikuasai,

dia dapat dipelajari, dideskripsikan, dan diverifikasi untuk

mencapai hasil tertentu.

Dari uraian di atas, maka dapat peneliti simpulkan

bahwaketerampilan adalahsuatu kemampuan atau kecakapan

yang harus dikuasai dan dimiliki oleh gurudalam melakukan

kegiatan,dan menyelesaikan kegiatan,untuk mencapai suatu

tujuan yang diinginkansetelah mengalami proses

latihan.Defenisi yang baik untuk mengajar, menurut J. Mursell

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

16

1980 adalah mengorganisasi pelajaran untuk memperoleh

hasil-hasil yang otentik.Mengajar membutuhkan keahlian dan

keterampilan-keterampilan tertentu yang dikemas dengan

profesional. Sebab, aktivitas pengajaran sangatlah penting

dalam mencapai tujuan pendidikan, yaitu mengubah,

mengembangkan dan mendewasakan anak didik.Keterampilan

dasar mengajar guru secara aplikatif indikatornya yang

dikemukakan oleh Turney, 1973 dapat digambarkan melalui 8

keterampilan dasar mengajar guru yaitu:

1. Keterampilan bertanya.

2. Keterampilan memberi penguatan.

3. Keterampilan mengadakan variasi

4. Keterampilan menjelaskan.

5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

6. Keterampilan membimbing kelompok kecil.

7. Keterampilan mengelola kelas.

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

4. Minat Belajar Siswa

a. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan. Seseorang yang

berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara

konsisten dengan rasa senang. Minat dapat menjadi sebab sesuatu

kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan.

Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar

untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui

usaha, pengajaran atau pengalaman.

Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.

Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan

daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

17

kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa

ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan

sikap penolakan kepada guru. Perasaan subyektif siswa tentang mata

pelajaran atau seperangkat tugas dalam pelajaran banyak dipengaruhi

oleh persepsinya tentang mampu tidaknya ia dalam menyalesaikan

tugas-tugas itu. Pada gilirannya, persepsinya adalah berdasarkan pada

riwayat sebelumnya dan penilaian sebelumnya mengenai hasil belajar

dari tugas-tugas itu.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) “Minat adalah kecenderungan

yang menatap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan

memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat”.

Sedangkan Slameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang

yang berminat terhadap sesuatu aktivitas dan akan memperhatikan

aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal

tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan oleh rasa

suka dan tidak adanya paksaan dari pihak luar.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu sumber

motivasi atau daya dorongan yang dimiliki siswa untuk

melakukan hal yang memusatkan perhatian dan rasa ketertarikan

terhadap objek atau situasi tertentu guna mencapai tujuan yang

diinginka. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat

adalah sebagai berikut :

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

18

1. Faktor-faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri.

a. Tidak mempunyai tujuan yang jelas.

b. Bermanfaat atau tidaknya suatu yang dipelajari bagi

individu siswa.

c. Kesalahan yang sering mengganggu.

d. Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan.

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang bersumber pada

siswa yang apabila tujuan belajarnya jelas, pelajaran dirasa

bermanfaat bagi siswa, kesehatan yang dimiliki siswa stabil dan

tidak sering mengalami masalah kejiwaan seperti emosi labil

maupun gangguan dalam proses berfikir akan berpengaruh besar

terhadap tumbuhnya minat belajar siswa.

c. Unsur-unsur Minat Belajar

Dari pengertian di atas, maka di sini ada unsur-unsur dari minat

belajar, di antaranya:

1. Perasaan

Perasaan sebagai salah satu fungsi psikis yang penting

yangdiartikan sebagai suatu keadaan jiwa akibat adanya

peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dari luar.

Perasaan senang sesungguhnya akan menimbulkan minat

tersendiri yang diperkuat dengan nilai positif, sedangkan

perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar karena

tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat

dalam belajar.Dalam kaitannya dengan perasaan senang ada

juga perasaan yang lain yang dapat menimbulkan minat dalam

belajar, yaitu perasaantertarik. Seorang peserta didik merasa

tertarik dengan suatu pelajaran apabila pelajaran itu sesuai

dengan pengalaman yang didapat sebelumnya dan mempunyai

sangkut-paut dengan dirinya. Begitu pula sebaliknya, seorang

peserta didik merasa tidak tertarik dengan suatu pelajaran

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

19

apabila pelajaran itu tidak sesuai dengan pengalaman yang

didapat sebelumnya. Oleh karena itu, peserta didik yang merasa

tidak tertarik dengan pelajaran tersebut maka dengan sendirinya

peserta didik akan berusaha untuk menghindar. Jadi dalam

menumbuhkan minat belajar dalam diri peserta didik harus ada

perasaan senang dan tertarik sehingga peserta didik akan senang

hati mengikuti pelajaran tersebut.

b) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada

suatu obyek. memegang peranan penting dalam proses belajar

mengajar. Dan menurut Daryanto, tingkat yang lebih tinggi dari

menaruh perhatian adalah menaruh minat. Minat dan perhatian

merupakan suatu gejala jiwa yang selalu berkaitan. Seorang

peserta didik yang memiliki minat dalam belajar akan timbul

perhatiannya terhadap pelajaran tersebut. Tidak semua peserta

didik mempunyai perhatiannya yang sama terhadap pelajaran,

oleh karena itu diperlukan kecakapan guru dalam

membangkitkan perhatian peserta didik. Di sini diklasifikasikan

dalam dua jenis perhatian, yaitu:

1) Perhatian yang sengaja dibangkitkan oleh guru. Untuk

membangkitkan perhatian yang disengaja, seorang guru

haruslah dapat menunjukkan pentingnya materi pelajaran yang

disajikan. Guru mampu menghubungkan antara pengetahuan

peserta didik dengan materi yang disajikan. Selain itu, guru

juga berusaha merangsang peserta didik agar melakukan

kompetisi belajar yang sehat.

2) Perhatian yang spontan yang timbul dari dalam diri siswa

sendiri. Perhatian spontan sebenarnya dapat dibangkitkan ketika

dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah

mempersiapkannya dengan baik. Baik yang dipersiapkannya itu

berupa bahan ajar seperti persiapan alat peraga sebagai media.

Dan sedapat mungkin menghindari hal-hal yang dianggap tidak

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

20

diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.

c) Motif

Kata motif diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di

dalam subyek untuk melakukan keaktifitasan tertentu demi

tercapainya suatu tujuan. Seseorang melakukan aktifitas belajar

karena ada yang mendorongnya. Motifasilah sebagai dasar

penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Bila

seseorang sudah termotifasi untuk belajar maka dia akan

melakukan aktifitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.

Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat diperlukan

sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi untuk belajar

tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Hal ini

merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu

menyentuh kebutuhannya. Jadi motif merupakan dasar

penggerak yang mendorong aktifitas belajar seseorang sehingga

dia berminat terhadap sesuatu obyek karena minat adalah alat

pemotivasi dalam belajar.

2. Faktor-Faktor yang bersumberdari lingkungan sekolah

a. Cara menyampaikan pelajara.

b. Adanya konflik pribadi antara guru dan siswa.

c. Suasana lingkungan sekolah.

Pada faktor minat belajar yang bersumber dari lingkungan

sekolah dapat disimpulkan bahwa cara menyampaikan pelajaran

oleh guru yang baik dan tepat sasaran, konflik pribadi antara guru

dengan siswa yang bersifat positif dan suasana lingkungan

sekolah yang nyaman dan kondusif dapat meningkatkan minat

belajar siswa disekolah.

3. Faktor yang bersumber dari keluarga dan masyarakat.

a. Masalah Broken home.

b. Perhatian utama siswa dicurahkankepada kegiatan-

kegiatan di luar sekolah.

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

21

Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan

masyarakat dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dapat

disimpulkan bahwa Broken Home merupakan faktor utama dari

lingkungan keluarga yang sangat bepengaruh pada minat belajar

siswa. Kemudian pada lingkungan masyarakat, perhatian siswa

yang besar kepada kegiatan masyarakat dan luar sekolah

menyebabkan minat belajar siswa cenderung rendah.

c. Fungsi Minat Dalam Belajar.

Secara lebih terinci arti dan peranan penting minat dalam kaitannya

dengan pelaksanaan belajar atau studi ialah:

a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta

Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu perhatian yang serta merta, dan

perhatian yang dipaksakan, perhatian yang serta merta

secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan, yang

tumbuh tanpa pemaksaan dan kemauan dalam diri

seseorang, sedang perhatian yang dipaksakan harus

menggunakan daya untuk berkembang dan

kelangsungannya.

b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran

seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara

wajar dan tanpa pemaksaan

tenaga kemampuan seseorang memudahkan

berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran

terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi

terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan.

c. Minat mencegah gangguan perhatian di luar

Minat studi mencegah terjadinya gangguan perhatian dari

sumber luar misalnya, orang berbicara. Seseorang mudah

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

22

terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan

perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, kalau

minat studinya kecil. Dalam hubungan ini Donald Leired

menjelaskan bahwa gangguan-gangguan perhatian

seringkali disebabkan oleh sikap bathin karena sumber-

sumber gangguan itu sendiri. Kalau seseorang berminat

kacil bahaya akan diganggu perhatiannya.

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam

ingatan

Bertalian erat dengan konsentrasi terhadap pelajaran ialah

daya mengingat bahan pelajaran. Pengingatan itu hanya

mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap

pelajarannya.

e. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

Kejemuan melakukan sesuatu atau terhadap sesuatu hal

juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang

daripada bersumber pada hal-hal di luar dirinya. Oleh

karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari

seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan jalan pertama-

tama menumbuhkan minat belajar dan kemudian

meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.

Minat dikatakan sebagai salah satu faktor penting yang ikut

menentukan berhasil atau tidaknya belajar siswa. Minat dikatakan

sebagai aspek kejiwaan karena sangatlah pribadi dan berkembang

sejak masa kanak-kanak. pada semua usia, minat mempunyai

peranan penting dalam kehidpan seseorang dan mempunyai

dampak yang besar dalam perilaku dan sikap. Hal ini terutama

selama masa kanak-kanak, karena setiap aktivitas anak ditentukan

oleh minat yang berkembang dalam setiap pertumbuhannya..

minat berhubungan erat dengan sikap kebutuhan seseorang dan

mempunyai fungsi yaitu (Elizabeth, 1989, hal 166):

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

23

1. Sumber motivasi yang kuat untuk belajar.

Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan baik permainan

maupun pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar

dibandingkan dengan anak yang kurang berminat.

2. Minat mempengaruhi bentuk intensitas aspirasi anak.

Anak mulai berfikir tentang pekerjaan mereka di masa

mendatang. Misalnya menentukan apa yang mereka lakukan

pada saat mereka dewasa, makin yakin mereka mengena

pekerjaan yang diinginkan.

3. Menambah kegairahan pada setiap kegiatan yang ditekuni.

Anak-anak berminat terhadap sesuatu pekerjaan atau kegiatan,

pengalaman mereka jauh lebih menyenangkan daripada bila

mereka bosan.

Jadi, fungsi dari minat itu sendiri adalah sebagai sumber

motivasi untuk mempengaruhi aspirasi anak serta sebagai

penumbuh dan penambah kegairahan pada suatu kegiatan

sehingga seorang anak menjadi senang untuk melakukannya,

serta sebagai pendorong atau daya gerak bagi setiap anak

untuk bisa mengerjakan sesuatu yang lebih baik.

d. Sebab-Sebab Timbulnya Minat Belajar

Minat pada dasarnya timbul didahului oleh suatu pengalaman disamping

adanya rangsangan-rangsangan dari suatu obyek (pelajaran) yang

ada kaitannya dengan kebutuhan dirinya.Sehubungan dengan

proses meningkatkan minat belajar ini, seperti apa yang dikatakan

oleh Leater D. Croph bahwa guru di hadapkan terutama dengan

penemuan yang diperoleh sesudahnya pada suatu tingkat belajar,

sehingga akan dapat merencanakan pelajarannya untuk

menentukan tingkat perbedaan perhatian-perhatian yang timbul

dari pengalaman-pengalaman.9Adapun sebab-sebab yang

menimbulkan minat belajar adalah sebagai berikut:

Page 44: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

24

a. Menguasai Bahan atau Materi

Sebagai seorang guru atau pembimbing harus menguasai materi

yang akan diberikan atau disampaikan kepada siswa, karena

ketelitian dan kejelian seseorang dalam menerima pelajaran dapat

pula akan menjatuhkan wibawa seorang guru, apabila tidak

menguasai bahan yang diajarkan. Menurut M. Athiyah Al

Abrosyi menerangkan: “Seorang guru harus sanggup menguasai

mata pelajaran yang diberikan serta memperdalam

pengetahuannya tentang itu sehingga janganlah pelajaran itu

bersifat dangkal tidak melepaskan dahaga dan tidak

mengenyangkan lapar.”

b. Penggunaan Metode

Penggunaan metode pengajaran yang baik membuat para siswa

dapat menangkap dengan baik. Siswa akan merangsang minat

untuk dapat belajar dengan sungguh-sungguh, penggunaan

metode merupakan faktor penting dalam membuka cakrawala

pengetahuan dan pandangan yang luas, sebagai sarana

pengaplikasian ilmu secara sistematis. Penggunaan metode

pengajaran yang tidak sesuai dengan apa yang diberikan, akan

memalingkan dari materi yang akan diajarkan serta menimbulkan

kebosanan dalam diri mereka. Zakiyah Darajat mengemukakan

bahwa: “Metode mengajar sebagai proses belajar mengajar yang

tepat harus dapat membuat proses belajar mengajar sebagai

pengalaman hidup yang menyenangkan dan berarti bagi anak

didik.”

c. Penampilan (Performance) dalam Mengajar

Penampilan yang diberikan dalam mengajar seharusnya menarik,

menyenangkan dan lugas, sehingga memberikan wahana pesona

bagi siswa untuk dapat menerima pelajaran dan meningkatkan

kemampuannya. Penampilan guru yang baik dapat membantu

menumbuhkan dan membangkitkan minat belajar siswa, dapat

membantu memusatkan perhatian siswa, dapat mengurangi

Page 45: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

25

kelelahan belajar.

d. Kegairahan dan kesediaan untuk belajar

Seorang guru yang pengalamannya luas tidak akan memaksa

muridnya untuk mempelajari sesuatu diluar kemampuannya dan

tidak akan memompa otaknya dengan kemampuan yang tidak

sesuai dengan kematangannya atau tidak sejalan dengan

pengalaman yang lalu serta tidak akan menggunakan metode yang

tidak sesuai dengan mereka dan tidak membangkitkan keadaan

jiwa mereka.

e. Mengevaluasi suatu pelajaran

Mengadakan evaluasi terhadap satuan pelajaran adalah suatu

pekerjaan yang penting bagi seorang guru untuk mengetahui

sejauh mana hasil proses belajar mengajar. Bagi siswa kegiatan

evaluasi tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kemampuannya

dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru. Dalam

mengevaluasi ini guru mempersoalkan sampai manakah tujuan

yang dicapai.

e. Cara Membangkitkan Minat Belajar

Membangkitkan minat belajar siswa, merupakan hal yang

berkaitan dengan peranan seorang guru sebagai kunci dalam

proses belajar mengajar. Kalaupun kemampuan seorang guru

dalam bidang studinya ataupun pengalaman yang dimiliki

mempunyai nilai lebih dari siswanya, merupakan hal yang tidak

patut diandalkan oleh seorang guru. Karena kemampuan yang

lebih tersebut belum tentu dapat diterima oleh seorang siswa,

akan menjadi sumber timbulnya rasa simpatik siswa kepada

pengetahuan yang telah diberikan. Disamping itu kegiatan

mengajar adalah suatu aktifitas yang sangat kompleks pula.Untuk

merealisir metode atau cara peningkatan minat belajar, maka

harus mengetahui prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam

proses mengajar. Menurut Roestiyah, prinsip-prinsip umum yang

Page 46: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

26

diberikan adalah:

a. Sebagai Fasilitator (menyediakan situasi dan kondisi yang

dibutuhkan oleh

individu yang belajar)

b. Sebagai Pembimbing (memberikan bimbingan kepada siswa

dalam interaksi belajar)

c. Sebagai Motivator (memberikan dorongan semangat)

d. Sebagai Organisator (mengorganisir kegiatan siswa maupun

guru)

e. Sebagai Manusia Sumber (memberikan informasi)

Dengan prinsip-prinsip diatas, maka seorang guru akan mengetahui

adanya kesulitan-kesulitan yang telah dialami seorang siswa, dan

bagaimana pemecahannya. Dari pernyataan diatas, maka dapat

dirumuskan beberapa upaya atau cara membangkitkan minat belajar yang

antara lain:

a. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi Seorang

guru harus menggunakan banyak variasi metode pada waktu

mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian materi

pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa,

mudah dipahami dan suasana di kelas menjadi hidup. Metode

penyajian yang selalu sama dan monoton akan membosankan

siswa dalam belajar.

b. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di

sekolahLingkungan yang saling menghormati dapat mengerti

kebutuhan anak, bertenggang rasa, memberikan kesempatan pada

anak untuk belajar sendiri, berdiskusi untuk mencari jalan keluar

bila menghadapi masalah, akan mengembangkan kemampuan

berfikir pada diri anak, cara memecahkan masalah, hasrat ingin

tahu dan menambah pengetahuan atas inisiatif sendiri.

Page 47: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

27

c. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksanaPada kenyataannya tes

dan nilai digunakan sebagai dasar berbagai hadiah sosial (seperti

pekerjaan penerimaan lingkungan dan sebagainya). Menyebabkan

tes dan nilai dapat menjadi kekuatan untuk memotovasi siswa.

Siswa belajar pasti ada keuntungan yang diasosiasikan dengan

nilai yang tinggi. Dengan demikian memberikan tes nilai

mempunyai efek untuk memotivasi belajar. Tetapi tes dan nilai

harus dipakai secara bijaksana, yaitu untuk memberi informasi-

informasi pada siswa lainnya, penyalahgunaan tes dan nilai akan

mengakibatkan menurunnya keinginan siswa untuk berusaha

dengan baik.

d. Menumbuhkan bakat, sikap dan nilaiBelajar mengandung

pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang meliputi seluruh

pembinaan individu terhadap dirinya, naluri, sikap dan pembinaan

nilai-nilai sekolah jika ingin menghasilkan untuk masyarakat

sebagai warga negara yang baik dan menyesuaikan dirdengan

lingkungannya, dan berusaha meningkatkan taraf hidupnya,

haruslah membekalinya dengan bakat yang terpuji, sikap-sikap

yang baik dan nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat. Selain

itu, pelajaran berjalan lancar bila ada minat. Anak-anak malas,

tidak belajar, gagal karena tidak adanya minat. Minat antara lain

dapat dibangkitkan dengan cara-cara berikut:

a. Bangkitkan suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai

keindahan, untuk dapat penghargaan, dan sebagainya). b.

Hubungkan dengan pengalaman yang lampau. c. Beri kesempatan

untuk mendapat hasil baik, “Nothing succeeds like succes”. Tak

ada yang lebih memberi hasil yang baik daripada hasil yang baik.

Untuk itu bahan pelajaran disesuaikan dengan kesanggupan

individu.d. Gunakan berbagai bentuk metode mengajar seperti

diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi, dan sebagainya.

Dengan demikian cara-cara yang harus dilakukan dalam

Page 48: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

28

meningkatkan minat siswa terhadap proses belajar sebagai

landasan pengembangan pemikiran siswa yang dinamis dan

produktif adalahdenganmemperhatikan beberapa hal, baik dari

segi interaksi antar guru dan siswa, segi pelajaran, dan

sebagainya.

f. Aspek-aspek Minat Belajar

Menurut Hurlock Mengemukakan bahwa minat memiliki tiga aspek

yaitu:

a) Aspek Kognitif

Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak-

anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat.

Minat pada aspek kognitif berpusat seputar pertanyaan, apakah

hal yang diminati akan menguntungkan? Apakah akan

mendatangkan kepuasan? Ketika sesorang melakukan suatu

aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang akan didapat dari

proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki

minat terhadap suatu aktivitas akan dapat mengerti dan

mendapatkan banyak manfaat dari suatu aktivitas yang

dilakukannya. Jumlah waktu yang dikeluarkan pun berbanding

lurus dengan kepuasan yang diperoleh dari suatu aktivitas yang

dilakukan sehingga suatu aktivitas tersebut akan terus dilakukan.

b) Aspek Afektif

Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang

menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam

sikap terhadap aktivitas yang diminatinya. 22 Seperti aspek

kognitif, aspek afektif dikembangkan dari pengalaman pribadi,

sikap orang tua, guru, dan kelompok yang mendukung aktivitas

yang diminatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi

terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah

didapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua,

Page 49: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

29

guru, kelompok, dan lingkungannya, maka seseorang tersebut

akan fokus pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan memiliki

waktu-waktu khusus atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk

melakukan suatu aktivitas yang diminatinya tersebut.

c) Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah

laku atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang

didapat melalui aspek kognitif dan diinternalisasikan melalui

aspek afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam

bentuk nyata melalui aspek psikomotor. Seseorang yang memiliki

minat tinggi terhadap suatu hal akan berusaha mewujudkannya

sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari

keinginannya.Berdasarkan uraian tersebut, maka minat terhadap

mata pelajaran bahasa Indonesia yang dimiliki seseorang bukan

bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian

kognitif, penilaian afektif dan psikomotorik seseorang yang

dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian

kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang terhadap objek minat

adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan

dapat menimbulkan minat.

g. Indikator Minat Belajar

Menurut Slameto siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan

mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.c.

Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang

diminati.

Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang

diminati.

Page 50: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

30

d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada

yang lainnya.

e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan

kegiatan.

Menurut Dinar Barokah, beberapa indikator siswa yang memiliki minat

belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas

maupun dirumah yaitu:

a. Perasaan Senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap

pelajaran bahasa Indonesia, maka ia harus terus mempelajari ilmu

yangberhubungan dengan bahasa Indonesia. Sama sekali tidak ada

perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.

b. Ketertarikan Siswa

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk

cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa

berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri

c. Perhatian dalam Belajar

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap

pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan

mengesampingkan hal yang laiSeseorang yang memiliki minat

pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan

memperhatikan objek tersebut.

d. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang MenarikTidak semua

siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karenafaktor

minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya

terhadabidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari

gurunya,teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik.Walaupun

demikian lama-kelamaan jika siswa mampu mengembangkan

minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscaya ia bisa

Page 51: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

31

memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa

yang berkemampuan rata-rata.Sebagaimana dikemukakan oleh

Brown yang dikutip oleh Ali Imran sebagai berikut:“Tertarik

kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh taacuh,

tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyaiantusias

yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada

guru, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, inginidentitas

dirinya diketahui oleh orang lain, tindakan kebiasaan danmoralnya

selalu dalam control diri, selalu mengingat pelajaran

danmempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh

lingkungannya.”

e. Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan

orang

tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan

kegiatan dari obyek tersebut.Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran

Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan

jugabahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya

manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini pelajaran bahasa

Indonesia) juga merupakan salahsatu indikator minat. Karena

setiap pelajaran mempunyai manfaat danfungsinya

5. Pengertian Belajar

Belajar suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Belajar merupakan perubahan tingkah laku

atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah

laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan

individu dengan lingkungannya. Gagne mendefinisikan belajar

sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi

Page 52: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

32

perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai

dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan

untuk melakukan berbagai jenis performance(kinerja). Menurut

Sunaryobelajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang

membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang

ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Menurut Lester D. Crow belajar adalah upaya untuk memperoleh

kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap. Sedangkan

Hilgard dan Marquis berpendapat bahwa belajar merupakan

proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui

latihan, pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan

dalm diri.21Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah

semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang

tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang

beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga

ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara

lisan sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku tes atau

yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan pendapat beberapa ahli

diatas dapat disimpukan bahwa belajar adalah proses perubahan

perilaku yang mengakibatkan siswa dapat merespon ilmu

pengetahuan yang diberikan sehingga terjadi peningkatan daya

pikir, keterampilan, pemahaman, sikap, pengetahuan dan lain-

lainnya.Kegiatan proses belajar dapat membuat siswa mengalami

perubahan kearah yang lebih baik. Perubahan-perubahan akibat

proses belajar adalah perubahan yang relatif tetap atau tidak

mudah hilang. Karena ketika siswa menjalani proses belajar siswa

akan dilatih dalam segala aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik sehingga akan terjadi peningkatan. Oleh karena itu,

perubahan yang terjadi pada siswa tidak mudah hilang, bahkan

akan terus berkembang bila siswa sering melakukan kegiatan

belajar.

Page 53: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

33

a. Faktor-Faktor Belajar

Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau di luar

dirinya atau lingkungannya.

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

1. Faktor-faktor dalam diri individu

Faktor yang terdapat pada diri individuatau peserta didik yang

mempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya. Faktor-

faktor tersebut menyangkut aspek jasmani maupun rohaniah

diri individu.Hal lain yang ada pada diri individu yang juga

berpengaruh terhadap kondisi belajar adalah situasi efektif,

selain ketenangan dan ketentraman psikis juga motivasi untuk

belajar. Keberhasilan belajar seseorang juga dipengaruhi oleh

keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti

keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah,

mengerjakan tugas-tugas dan lain-lain. Keterampilan-

keterampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya.

2. Faktor-faktor lingkungan

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhioleh faktor-faktor

di luar diri peserta didik, baik faktor fisik maupun sosial-

psikolagis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

b. Pembelajaran Di Laboratorium

Dalam pembelajaran biologi, laboratorium tidak hanya diartikan

sebagai sebuah ruangan tempat percobaan dan penyelidikan

dilakukan, tetapi alam terbuka/lingkungan seperti kebun,

halaman, taman, kolam, hutan, dan lain sebagainya dapat disebut

sebagai laboratorium. Hal ini karena biologi mempelajari segala

sesuatu tentang makhluk hidup, dan di alam/ lingkungan sekitar

banyak sekali kejadian/ proses kehidupan yang dapat diamati dan

dikaji. Menurut Rustaman30, laboratorium merupakan salah satu

sarana penunjang yang banyak digunakan dalam proses belajar

Page 54: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

34

mengajar biologi, sedang sarana pada pembelajaran biologi dapat

diartikan sebagai beberapa hal, seperti berikut:

1) Sebagai unsur pencapaian tujuan, artinya sarana bukan semata-

mata sebagai alat bantu atau alat pelengkap, melainkan bersama-

sama dengan materi dan metode berperan dalam proses kegiatan

belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan

yang telah dirumuskan

2) Sebagai pengembang kemampuan, terutama alat-alat yang

dapat dimanipulasi atau dirakit atau dimodifikasi atau media yang

sengaja direncanakan untuk meningkatkan kemampuan tertentu,

seperti kemampuan mengamati, menafsirkan, menyimpulkan,

merakit alat, mengukur, me-milih alat yang tepat

3) Sebagai katalisator dalam pemahaman materi, misalnya

melalui alat yang diperagakan, perbuatan, pengalaman langsung

4) Sebagai pembawa informasi, terutama dalam bentuk media

misalnya gambar, radio, televisi, film, slide film. Secara umum

kegiatan pemanfaatan laboratorium di sekolah – sekolah adalah

melalui kegiatan praktikum, yang bertujuan agar siswa mendapat

kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan

nyata apa yang diperoleh dalam teori. Kegiatan praktikum dalam

pembelajaran IPA termasuk biologi merupakan hal yang penting

untuk dilaksanakan seperti yang dijelaskan oleh Woolnough, yang

mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan

praktikum IPA. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi

belajar IPA.Kedua, praktikum mengembangkan kemampuan

dasar melakukan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana

pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang materi

pelajaran. Menurut Engkoswara, bahwa melalui kegiatan

praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium, siswa

diharapkan dapat :

Page 55: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

35

a) Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.

b) Mengenal berbagai peralatan laboratorium.

c) Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen

d) Mengembangkanketerampilan mengumpulkan

danmenginterprestasikan data

e) Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara

tepat dan akurat

f) Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi

g) Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan

hasil eksperimen

h) Mengembangkan kecakapan dalam menulis

i) Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan

percobaan sendiri

j) Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung

resiko

k) Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen

l) Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah

dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai

kemungkinan pemecahannya

m) Mengembangkan keberanian untuk mengadakan kerja

sama,mengembangkan inisiatif, dan menggunakan berbagai

sumber

n) Mengembangkan tanggung jawab pribadi

o) Mengembangkan kecakapan untuk bekerja secara efektif

sebagai anggota dari suatu tim.

Metode praktikum dinilai menjadi salah satu dari faktor – faktor

yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yang sangat

berperan penting dalam menunjang keberhasilan proses

pembelajaran IPA khususnya pada pembelajaran mata pelajaran

Biologi. Menurut Daryanto, metode pengajaran dengan kegiatan

praktik adalah suatu sistem pembelajaran berupa perolehan

kesempatan oleh semua peserta didik untuk melaksanakan suatu

Page 56: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

36

pekerjaan praktik, sehingga siswa akan memiliki pengetahuan dan

keterampilan praktik serta akan bersikap sesuai dengan

keterampilan tersebut (bersikap ilmiah). Menurut Yamin, Metode

praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah guru

memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk melaksanakannya.

Kegiatan ini berbentuk praktik dengan menggunakan alat-alat

tertentu, dalam hal ini guru melatih keterampilan siswa dalam

penggunaan alat-alat yang telah diberikan kepadanya serta hasil

yang dicapai.Kegiatan praktikum memiliki kelebihan dan

kekurangan yang diungkapkan oleh Percival dan Ellington27,

keuntungan dari praktikum yaitu antara lain: 1) Penyampaian

bahan, menggunakan kegiatan dan pengalaman langsung dan

konkrit. Kegiatan dan pengalaman demikian lebih menarik

perhatian siswa dan memungkinkan pembentukan konsep –

konsep abstrak yang mempunyai makna, 2) Lebih realistis dan

mempunyai makna, sebab siswa bekerja langsung dengan contoh

– contoh nyata. Siswa langsung mengaplikasikan kemampuannya,

3) Para siswa belajar langsung menerapkan prinsip-prinsip dan

langkah – langkah pemecahan masalah, 4) Banyak memberikan

kesempatan bagi keterlibatan siswa dalam situasi belajar.

Kegiatan demikian akan banyak membangkitkan motivasi belajar

sebab kegiatan belajar akan disesuaikan dengan minat dan

kebutuhan siswa. Sementara, beberapa kelemahan praktikum

yang diungkapkan yaitu: 1) Membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan belajar secara teori, 2) Bagi siswa yang

berusia muda, kemampuan berpikir rasional mereka masih

terbatas, 3) Menuntut kemandirian, kepercayaan diri sendiri,

kebiasaan bertindak sebagai subjek pada lingkungan yang kurang

memberikan peran kepada anak sebagai subjek. Mereka lebih

banyak diperlakukan sebagai objek, 4) Kesukaran dalam

menggunakan faktor subjektifitasnya, terlalu cepat sampai kepada

kesimpulan dan membuat generalisasi yang terlalu umum dari

Page 57: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

37

pengalaman yang sangat terbatas. Margono mengatakan,

laboratorium merupakan suatu tempat atau ruangan yang

dilengkapi dengan peralatan tertentu untuk melakukan percobaan

atau penyelidikan.

Menurut Amin, Aktivitas belajar yang dilakukan melalui kegiatan

praktikum antara lain: mengamati, menggolongkan,

mempersiapkan alat, mengukur, menjelaskan, mengajukan

pertanyaanpertanyaan penting tentang alam, merumuskan,

merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data,

menarik kesimpulan dan sebagainya. Agar terjadi proses interaksi

belajar sesuai dengan yang diharapkan, maka guru harus terampil

dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan

menimbulkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Kondisi

pembelajaran yang baik sudah tentu mempengaruhi hasil belajar.

Belajar dapat berhasil bila memiliki tujuan yang jelas dan

kegiatan belajar telah diatur sehingga tujuan belajar mudah

dicapai.

Melihat betapa pentingnya kegiatan praktikum, maka di setiap sekolah

sudah seharusnya melaksanakan praktikum dengan mengacu pada

Garis Besar Program Pengajaran atau kurikulum yang berlaku.

Kegiatan pemanfaatan laboratorium dapat dilihat dari intensitas

praktikum yang dilaksanakan oleh masing-masing sekolah. Jika

guru sering melaksanakan praktikum menunjukkan bahwa guru

tersebut telah berusaha untuk mewujudkan pembelajaran yang

dapat membangkitkan motivasi belajar dan memberikan

pengalaman – pengalaman nyata bagi siswanya. Motivasi

menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya kegiatan belajar

siswa. Minat belajar siswa akan tercapai apabila siswa terlibat

secara aktif baik fisik, mental, maupun emosional dalam proses

pembelajaran. Kegiatan laboratorium merupakan salah satu cara

untuk memotivasi siswa dalam belajar IPA, sehingga hasil belajar

Page 58: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

38

akan lebih optimal. Ditinjau dari tujuan kegiatan laboratorium

yaitu membantu mendorong siswa untuk aktifbelajar dengan

memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba sendiri atau

mengamati keadaan nyata, dapat memotivasi siswa untuk belajar

IPA dan meningkatkan hasil belajar. Semangat belajar pada diri

siswa akan selalu ada jika siswa tersebut selalu termotivasi. Jadi,

jika praktikum rutin atau sering dilaksanakan maka siswa akan

termotivasi dan hasil belajarnya dapat meningkat. Disisi lain,

keberhasilan pelaksanaan praktikum juga dapat ditunjang oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah faktor sekolah, guru, siswa,

fasilitas, dan waktu. Untuk faktor siswa, pada kenyataannya

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain mempunyai

kemampuan melaksanakan praktikum yang berbeda-beda. Hal ini

karena masing-masing anak mempunyai intelegensi yang berbeda,

sehingga penguasaan konsep dasar dari masing-masing siswa juga

berbeda. Woolnough mengemukakan bahwa bentuk praktikum

bisa berupa latihan, investigasi (penyelidikan) atau bersifat

pengalaman. Bentuk praktikum yang dipilih hendaknya

disesuaikan dengan aspek tujuan dari praktikum yang

diinginkan.

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar si

pendidik memperoleh ilmu pengetahuan serta pembentukan sikap dan

keyekinan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik,

dalam proses belajar mengajar guru diharapkan mampu memanfaatkan

potensi yang dimiliki oleh peserta didik untuk dapat digunakan dalam

belajar.

Pembelajaran IPA pada hakikatnya adalah produk, proses, sikap, dan teknologi.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari proses pendidikan nasional,

pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (scientific

inquiry) Permendiknas (2006: 15). Pembelajaran IPA tidak hanya dapat

Page 59: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

39

dilakukan di dalam kelas. Ciri dari pembelajaran IPA adalah adanya kegiatan

pemanfaatan baik di laboratorium maupun di alam. IPA terdiri atas bidang

ilmu Biologi, Fisika dan Kimia. Banyak konsep IPA yang kompleks sehingga

diperlukan suatu kegiatan untuk memudahkan siswa dalam memahami

konsep tersebut yaitu dalam bentuk kegiatan praktikum.

Page 60: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

40

Pembelajaran

Interaksi Antara

Guru Siswa

Dalam hal ini siswa yang

melakukan proses

pembelajaran, pembelajaran di

lakukan untuk memudahkan

siswa memahami materi

pembelajaran

Guru sangat berperan penting

dalam proses pembelajaran karena

Guru yang memaparkan materi

pembelajaran, Guru harus kreatif

saat melakukan proses

pembelajaran, yang bertujuan

untuk meningkatkan minat siswa.

Dan agar proses pembelajaran

yang berlangsung tidak

membosankan, Guru harus

memiliki model pembelajaran.

Penggunaan Laboratorium IPA

Siswa

1. Sebagai tempat untuk mengemangkan

keterampilan intelektual melalui kegiatan

pengamatan.

2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa.

Siswa akan bertambah keterampilannya dalam

mempergunakan alat-alat media yang tersedia

3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk

mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu

objek dalam lingkungan alam dan sosial.

4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal

sikap ilmiah seorang calon ilmuan.

Page 61: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

41

C. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:96) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah suatu penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.

Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa dengan

menggunakan laboratorium di sekolah dapat meningkatkan minat belajar siswa

mata pelajaran IPA pada seluruh siswa di kelas VIIIA SMP 7 Muaro Jambi.

Page 62: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat danwaktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tepat di SMP 7 Muaro Jambi dimana

peneliti akan melakukan tindakan pengamatan di laboratorium

IPA.Alasan peneliti mengambil sekolah ini karena lokasinya dekat

dengan tempat tinggal peneliti, dan kondisi sekolah tersebut sesuai

dengan judul yang diangkat oleh peneliti. Penelitian ini di lakukan sejalan

dengan proses pembelajaran pada tahun ajaran baru.

B. Rancangan Tindakan

Penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Masyhud (2012;156), Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

research) secara umum dapat diartikan sebagai suatu penelitian tindakan (action

research) yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Secara lebih sistematis, Carr & Kemmis (dalam Masyhud,2012;156)

mengemukakan definisi penelitian tindakan (action research) sebagai berikut:

suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh

peserta kegiatan pendidikan tertentu (misalnya guru, siswa dan kepala sekolah)

dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan

kebenaran serta keabsahan dari (a) praktek-praktek sosial atau kependidikan yang

mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka mengenai praktek-praktek itu

dilaksanakan.

Pada penelitian ini diharapkan kepada Guru untuk melakukan kolaborasi,

kolaborasi yang di maksud ialah. Di sini peran peneliti hanya sebagai sutradara

yang dalam artian peneliti yang memegang semua kendali dalam kegiatan ini, dan

peneliti melakukan dari langkah pertama yakni membuat rancangan utuk proses

pembelajaran mulai dari menyiapkan Perangkat pembelajaran dan menggunakan

model pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan prose belajar siswa. Yang

melaksanakannya ialah Guru bidang studi..

Menurut Arikunto (2014:16) secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas

Page 63: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

43

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR) terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui. Empat tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan

bagaimana tindakan tersebut dilakukan pada tahap ini pelaksanaan.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi isi rancangan, yaitu

melakukan tindakan di kelas.

3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh pengamat (bukan guru pelaksana)

yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.

Gambar3.1.SiklusPenelitianTindakan.

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2010:137)

Peta konsep sebagaimana telah dikemukakan diatas pada dasarnya sebuah

mata rantai yang saling berhubungan antara item satu dengan yang lain. Sehingga

apabila dijelaskan secara neratif terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh

seorang peneliti untuk mengungkap informasi yang akurat sesuai dengan domain

permasalahan yang sedang diteliti.

Perencanaan

SIKLUS 1 Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS 2

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

?

SIKLUS 3

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Page 64: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

44

C. Desain dan Prosedur Tindakan

1. Desain Tindakan

Tindakan yang digunakan dalam oenelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama, tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan

dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, Surardjono &

Supardi, 2014, p. 3) yang akan dilaksanakan di SMP N 7 Muaro

Jambi. Yangt menjadi objek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A

di SMP N 7 Muaro Jambi.

Peneliti akan menggunakan jenis PTK Eksperimental, PTK

Eksperimental adalah jenis penelitian yang diselenggarakan dengan

berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif

dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar, kemungkinan

terdapat lebih dari suatu strategi atau teknik yang diterapkan untuk

mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkan PTK ini

diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling

efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

(Sumadayo, 2013, p.27).

2. Prasiklus

Pada tahap prasiklus ini, proses pembelajaran yang terjadi ialah

seperti biasa yakni. Guru mengajar di dalam laboratorium dengan

menggunakan media pembelajarandan menjelaskan materi

pembelajaran, sedangkan siswa hanya memperhatikan, dan

mendengarkan penjelasan dari Guru tersebut.

Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

1) Diskusi bersama Guru untuk menyusun RPP yang akan digunakan.

2) Mengamati siswa saat proses pembelajaran yang berlangsung.

Page 65: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

45

3) nyusun lembar angket minat untuk mengetahui proses

pembelajaran yang sedang berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

pembelajaran di laboratorium menggunakan alat-alat yang ada.

1) Melakukan apersepsi sebelum melaksanakan proses pembelajaran.

2) Menyusun tahap-tahap belajar.

3) Tahap kegiatan belajar di laboratorium.

4) Mengamati siswa.

5) Mengambil kesimpulan.

c. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan

Observasi dilakukan oleh Guru kelas dan observer. Kegiatan observasi

yang dilakukan oleh Guru kelas adalah mengamati kegiatan atau aktivitas

peneliti selama proses pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan

oleh dua observer adalah mengamati aktivitas siswa selama proses

pelaksanaan tindakan.

berdasarkan pada hasil observasi dan tes yang dilaksanakan selama proses

pelaksanaan tindakan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil yang telah

dicapai oleh siswa serta kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa selama

proses pembelajaran berlangsung.

3. Siklus II dan III

Pelaksanaan tahapan siklus II sama dengan siklus I, yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II

dilaksanakan untuk memperbaiki aktivitas belajar siswa yang masih rendah,

dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada pada tahap siklus I, dengan

tujuan aktivitas dan hasil belajar pada siklus II, sampai akhirnya siklus III

lebih baik daripada siklus sebelumnya.

Page 66: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

46

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan.

Kriteria keberhasilan tindakan dapat dilihat dibawah ini:

1. 81-100% adalah minat siswa sangat baik

2. 61-80% adalah minat siswa baik

3. 41-60% adalah minat siswa cukup

4. 21-40% adalah minat siswa kurang

5. 0-20% adalah minat siswa kurang sekali

Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan belajar

siswa dimana 75% dari seluruh siswamencapai indikator yang

ditentukan.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi:

1. Informasi dan Narasumber yaitu Laboran, Guru IPA dan Siswa di SMP N

7 Muaro Jambi.

2. Tempat dan peristiwa kegiatan mengajar pada mata pelajaran IPA

yangdiadakan di laboratorium khususnya kelas VIII A.

3. Dokumen dan arsip yang dipergunakan dalam penunjang pelaksanaan

penelitian.

F. InstrumenPengumpulan Data

Pada prinsip meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat

ukur yang baik, alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian. Jadi instrumen penelitian ini adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Menurut

(Sugiyono,2006;148). Pada penelitian ini, peneliti dibantu dengan instrumen

penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai alat dalam pengumpulan data

adalah:

1. Angket (Kuisioner)

Angket atau kuesioner adalah salah satu cara atau teknik yang

digunakan seorang peneliti untuk mengmpulkan data dengan cara

menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-

Page 67: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

47

pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Pada metode ini,

pertanyaan-pertanyaan masalah ditulis dalam format kuesioner lalu

disebar kepada responden untuk dijawab, kemudian dikembalikan

kepada peneliti. Dari jawaban responden tersebut, peneliti dapat

memperoleh data seperti pendapat dan sikap responden terhadap

masalah yang sedang diteliti.

2. Teknik Observasi (Pengamatan)

Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan

mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan

pengamatan yang meliputi melihat, merekam, menghitung,

mengukur, dan mencatat kejadian. Observasi bisa dikatakan

merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik

kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal

lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan

caramengumpulkan dokumen-dokumen dari sumber terpercaya

yang mengetahuitentang narasumber.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan untuk rumusan masalah pada penelitian ini

adalah:

P = 𝐹

𝑁 x 100%

Keterangan

P : Angka persentase minat belajar

F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : Jumlah skor maksimum (Anas Sudijono, 2011:43)

Page 68: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

48

H. Jadwal penelitan.

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan. Penelitian dilakukan

dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan

hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset

maka penulis mengadakan pengumpulan data, verivikasi data dan

analisis data dalam waktu yang berurutan. Hasilnya penulis melakukan

konsultasi dengan pembimbing sebelum diajukan kepada sidang

munaqasah. Hasil sidang munaqasah dilanjutkan dengan perbaikan

dan penggandaan laporan penelitian skripsi.

Page 69: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

49

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP

Negeri 7 Muaro Jambi pertama kali berdiri pada tahun 1984 di

bawah koordinasi Kanwil Provinsi Jambi dan dari pengawasan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya sekolah

ini bernama SMP Negeri Mendalo Darat Kecamatan Jaluko

Kabupaten Batang Hari (1990), yang selanjutnya dirubah

menjadi SLTP Negeri 2 Mendalo Darat Kecamatan Jaluko

Kabupaten Batang Hari. Setelah mengalami pemekaran dari

Kabupaten Batang Hari menjadi Muaro Jambi, maka sekolah

ini berganti nama menjadi SMP Negeri 7 Muaro Jambi.

2. Deskripsi Subyek Penelitian.

Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas VIII A yang

berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 22 perempuan dan 10 laki-

laki.

Tabel 3.5

Daftar Inisial Siswa

No Inisial Siswa Jenis Kelamin

1. AS Perempuan

2. Af Perempuan

3. AAN Perempuan

4. AS Perempuan

5. AME Perempuan

6. CP Perempuan

7. DNT Laki-laki

8. FA Laki-laki

9. FA Laki-laki

10. FN Laki-laki

11. H Laki-laki

12. JS Laki-laki

Page 70: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

50

13. RE Laki-laki

14. LGD Laki-laki

15. MR Laki-laki

16. MRAI Laki-laki

17. MS Perempuan

18. MPR Perempuan

19. NH Perempuan

20. NF Perempuan

21. NAO Perempuan

22. P Perempuan

23. RP Perempuan

24. RP Perempuan

25. RP Perempuan

26. SBW Perempuan

27. SS Perempuan

28. TN Perempuan

29. TOA Perempuan

30. TPS Perempuan

31. YAM Perempuan

32. YA Perempuan

3. Deskripsi Hasil Penelitia

Sebelum melakukan siklus 1, peneliti dahulu melakukan

kegiatan prasiklus, meliputi observasi dan diskusi guru di bidang

studi IPA, pada kegiatan observasi peneliti berdiskusi tentang

proses belajar mengajar yang dilakukan guru, menelaah kurikulum

yang digunakan sekolah tersebut, merancang pelaksanaan

pembelajaran bersama guru dan mengamati proses

pembelajarannya.

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang Jumlah Siswa Persentase Keterangan

Diamati

1. Siswa masuk laborTepat 27 84 Sangat Aktif

Waktu.

2. Keantusiasan siswa 15 46 Kurang Aktif

Dalam menjawab soal kuis

Yang diberikan guru

3. Siswa yang termotivasi 10 31 Kurang Aktif

Untuk belajar di laboratorium

4. Siswa memperhatikan guru 17 53 Kurang Aktif

Yang sedang menjelaskan

Materi.

Page 71: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

51

5. Siswa tertib dalam 20 62 Cukup Aktif

Membentuk kelompok

6. Siswa membaca materi 22 68 Cukup Aktif

Yang ada di buku

7. Keberanian siswa bertanya 20 62 Cukup Aktif

Mengenai materi yang

Belum dipahami

8. Siwa yang aktif bekerja 18 56 Kurang Aktif

Sama mengerjakan soal

Di buku

9. Siswa aktif berdiskusi 19 59 Kurang aktif

Dalam kelompok

10. Keberanian siswa dalam 17 53 Kurang Aktif

Memberikan pertanyaan

Menjawab, menyampaikan

Pendapat dan memberi

Sanggahan.

11. Kemampuan siswa dalam 14 43 Kurang Aktif

Mentimpulkan hasil

Diskusinya.

Jumlah 199 19,2

Rata-rata 18,09

% 9,10

Berdasarkan tabel 3.6 dari hasil observasi aktivitas siswa

prasiklus di kelas VIII A dapat diketahui nilai rata-rata siswa

sangat aktif yaitu 9,10%, nilai rata-rata siswa yang cukup aktif

27,27%.

Tabel 3.6

Hasil Angket Minat Belajar Siswa Prasiklus

No Nama Skor % Kategori

1. AS 7361 Cukup Minat

2. Af 3529 Kurang Minat

3. AAN 4638 Kurang Minat

4. AS 7159 Kurang Minat

5. AME 7461 Kurang Minat

6. CP 3831 Cukup Minat

7. DNT 4537 Kurang Minat

8. FA 35 29 Kurang Minat

9. FA 7764 Kurang Minat

10. FN 41 34 Cukup Minat

11. H 75 62,5 Kurang Minat

Page 72: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

52

12. JS 42 35 Cukup Minat

13. RE 43 35 Kurang Minat

14. LGD 76 63 Kurang Minat

15. MR 48 40 Cukup Minat

16. MRAI 75 62,5 Kurang Minat

17. MS 38 35 Cukup Minat

18. MPR 42 35 Kurang Minat

19. NH 39 32 Kurang Minat

20. NF 80 66 Kurang Minat

21. NAO 46 38 Cukup Minat

22. P 35 29 Kurang Minat

23. RP 32 26 Kurang Minat

24. RP 48 40 Kurang Minat

25. RP 77 64 Kurang Minat

26. SBW 39 32 Cukup Minat

27. SS 40 33 Kurang Minat

28. TN 72 60 Kurang Minat

29. TOA 39 32 Cukup Minat

30. TPS 41 34 Kurang Minat

31. YAM 73 61 Cukup Minat

32 YA 44 36 Kurang Minat

Jumlah 1669 43,56

Rata-rata 52,15

% 31,25

Dilihat pada tabel diatas terdapat 10 orang siswa yang cukup

minat dalam materi IPA persentasenya 31,25% dan terdapat 22

orang yang kurang minat pada pelajaran IPA persentasenya

68,75%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar

siswapelajaran IPA masih kurang minat.

Tabel 3.7

Hasil Angket Minat Belajar Siklus I

No Nama Skor % Kategori

1. AS 84 70 Minat

2. Af 87 72,5 Minat

3. AAN 74 61 Cukup Minat

4. AS 85 70 Minat

5. AME 77 64 Cukup Minat

6. CP 85 71 Minat

7. DNT 45 37 Minat

Page 73: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

53

8. FA 35 29 Kurang Minat

9. FA 77 64 Minat

10. FN 41 34 Cukup Minat

11. H 75 62,5 Minat

12. JS 42 35 Cukup Minat

13. RE 43 35 Minat

14. LGD 76 63 Cukup Minat

15. MR 48 40 Kurang Minat

16. MRAI 75 62,5 Cukup Minat

17. MS 38 35 Minat

18. MPR 42 35 Minat

19. NH 39 32 Minat

20. NF 80 66 Cukup Minat

21. NAO 46 38 Cukup Minat

22. P 35 29 Kurang Minat

23. RP 32 26 Cukup Minat

24. RP 48 40 Kurang Minat

25. RP 77 64 Minat

26. SBW 39 32 Minat

27. SS 40 33 Kurang Minat

28. TN 72 60 Cukup Minat

29. TOA 39 32 Minat

30. TPS 41 34 Cukup Minat

31. YAM 73 61 Minat

32 YA 44 36 Minat

Jumlah 2401 66,48

Rata-rata 75,03

% 50

Berdasarkan hasil tabel minat belajar siklus I diatas dapat dilihat

bahwa kategori minat terdapat 16 dengan persentase 50% ,

kategori cukup minat terdapat 11 dengan persentase 34,3% dan

kategori kurang minat belajar siswa kelas VIII A pada siklus I

meningkat sedikit dibandingkan prasiklus yaitu dengan kategori

minat. Peningkatan persentase minat belajar siswa pada siklus I

ini meningkat hingga 18,75% dari hasil angket minat belajar

siswa prasiklus.

Page 74: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

54

Tabel 3.8

Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus II

No Nama Skor % Kategori

1. AS 90 75Minat

2. Af99 82,5 Sangat Minat

3. AAN 89 74 Minat

4. AS 110 91 Sangat Minat

5. AME 100 83Sangat Minat

6. CP 90 75 Minat

7. DNT 9637 Sangat Minat

8. FA 8229 Cukup Minat

9. FA 10064 Sangat Minat

10. FN 89 34 Minat

11. H 97 62,5 Sangat Minat

12. JS 99 35 Sangat Minat

13. RE 107 35 Sangat Minat

14. LGD 89 63 Minat

15. MR 7740 Cukup Minat

16. MRAI 8562,5 Minat

17. MS 97 35 Sangat Minat

18. MPR 109 35 Sangat Minat

19. NH 99 32 Sangat Minat

20. NF 85 66 Minat

21. NAO 99 38 Sangat Minat

22. P 78 29 Kurang Minat

23. RP 90 26 Minat

24. RP 73 40 Cukup Minat

25. RP 110 64 Sangat Minat

26. SBW 99 32 Minat

27. SS 90 33 Minat

28. TN 90 60 Minat

29. TOA 93 32 Minat

30. TPS 79 34 Cukup Minat

31. YAM 94 61 Minat

32 YA 93 36 Minat

Jumlah 2977 87,57

Rata-rata 93,03

% 84,3

Berdasarkan tabel diatas hasil dari angket minat belajar siklus II

bahwa terdapat kategori sangat minat persentasenya 40,6%,

kategori minat persentasenya 43,7%, kategori cukup minat

Page 75: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

55

persentasenya 12,5% dan kategori kurang minat 3,2%, jadi dapat

disimpulkan bahwa minat belajar siswa siklus II meningkat.

Grafik 4.1

Persentase Peningkatan Angket minat belajar Masing-masing tiap

siklus.

No Nama Prasiklus Siklus I Siklus II Kategori

%

1. AS 61 70 75 Meningkat

2. Af 2972,5 82,5 Meningkat

3. AAN 38 61 74 Meningkat

4. AS 59 70 91 Meningkat

5. AME 61 64 83 Meningkat

6. CP 31 71 75 Meningkat

7. DNT 37 73 80 Meningkat

8. FA 29 51 68 Meningkat

9. FA 64 74 83 Meningkat

10. FN 34 64 74 Meningkat

11. H 62,5 72,5 81 Meningkat

12. JS 35 64 82,5 Meningkat

13. RE 35 72,5 89 Meningkat

14. LGD 63 65 74 Meningkat

15. MR 40 45 64 Meningkat

16. MRAI 62,5 65 71 Meningkat

17. MS 35 73 81 Meningkat

18. MPR 25 75 91 Meningkat

19. NH 32 74 82,5 Meningkat

20. NF 66 66 71 Meningkat

21. NAO 38 65 81 Meningkat

22. P 29 50 65 Meningkat

23. RP 26 65 75 Meningkat

24. RP 40 52,5 61 Meningkat

25. RP 64 79 91 Meningkat

26. SBW 32 73 82,5 Meningkat

27. SS 33 47,5 75 Meningkat

28. TN 60 65 75 Meningkat

29. TOA 32 65 75 Meningkat

30. TPS 39 77,5 77,5 Meningkat

31. YAM 61 72,5 78 Meningkat

32. YA 36 74 77,5 Meningkat

Jumlah 1384 2127,5 2477

43,25% 66,48% 77,40%

Page 76: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

56

Berdasrkandari tabel diatas, hasil dari angket minat belajar setiap

siklusnya meningkat, hal ini berhubungan dengan penggunaan

laboratorium IPA dalam meningkatkan minat belajar siswa dan

membuat prosespembelajaran menjadi kondusif dan efektif. Untuk

lebih jelasnya peningkatan persentase dari angket minat belajar siswa

pada setiap siklus dapat dilihat dari grafik dibawah ini :

Gambar 4.1

Hasil Peningkatan Persentase Angket Minat Belajar Siswa

Pada penelitian ini didapatkan hasil minat belajar siswapada kelas VIII A

dengan penggunaan laboratorium dalam meningkatkan minat belajar,

didapatkan hasil pada saat prasiklus minat belajar siswa persentasenya

31,25% lalu pada tindakan siklus I minat belajar siswa bertambah 18,75%

yaitu menjadi 50% dan pada siklus II minat belajar siswa bertambah

34,3% yaitu menjadi 34,3%. Hal ini dapat dilihatpada grafik minat belajar

siswa dibawah ini :

43.25%

66.48%

77.40%

0

Hasil Peningkatan Persentase Angket Minat belajar Siswa

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Page 77: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

57

Tabel 4.1

Hasil Skor Dari Angket Minat Belajar Siswa Persiklus

Skor Tinggi Skor Rendah Skor Rata-rata

Prasiklus 77 32 52,15

Siklus I 95 55 75,3

Siklus II 110 73 93,03

Berdasarkan tabel diatas didapatkan skor maasing-masing pada tiap

siklus yaitu prasiklus skor tetinggi dari angket minat belajar yaitu 77, skor

terendah 32 dan skor rata-ratanya 52,15 pada siklus II skor tertinggi dari

angket minat belajar siswa yaitu 95, skor terendah 55 dan skor rataa-

ratanya 75,03 dan pada siklus II skor tertinggi dari hasil angketminat

belajar siswa yaitu 110, skor terendah 73 dan skor rata-ratanya 93,03.jadi

dapat disimpulkan berdasarkan tebel diatas bahwa skor minat belajar

siswa pada tiap siklusnya masuk dalam kategori meningkat.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Prasiklus Siklus I Siklus II

Hasil Persentase Angket Minat Belajar Siswa

Page 78: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

58

Grafik 4.3

Hasil Skor Dari Angket Minat Belajar Siswa Persiklus

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam

penggunaan laboratorium IPA kelas VIII A .berdasarkan hasil dari

pelaksaan siklus I aktiitas siswa Pengelolaan kelas dan minat

siswa.mengalami sedikit peningkatan dari hasil angket yang telah

disediakan. Hanya sajasiklus I ini masih terdapat kekurangan yang

harus diperbaiki untuk tindakan selanjutnya. Pada siklus II, dengan

memperbaiki kekurangannya serta kendala yang terdapat pada siklus I

dan hasilnya pada siklus II mengalami peningkatan yang segnifikan.

Hal ini menunjukan bahwa peningkatan belajar siswa dengan

menggunakan laboratorium IPA telah mencapai target.

Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 7 Muaro Jambi ini bertujuan

untuk mengetahui mengetahui sarana, prasarana laboratorium

dalammendukung pembelajaran IPA. Laboratorium IPA SMP Negeri 7

Muaro Jambi sesuai dengan kondisi laboratorium berdasarkan standar

sarana dan prasarana SMP yang sesuai dengan peraturan Permendiknas

No.24 tahun 2007 untuk laboratorium IPA.

0

20

40

60

80

100

120

Prasiklus Siklus I Siklus II

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Skor Rata-rata

Page 79: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

59

Perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar diantaranya perabot. Berdasarkan hasil yang dilakukan peneliti,

sarana perabot di SMP tersebut memiliki persentase yaitu 92,8% kategori

sangat baik. Sarana laboratorium di SMP Negeri 7 Muaro Jambi masih

kokoh dan baik, perabot didalam laboratorium juga tersedia dengan

lengkap dan kondisinya baik sesuai dengan standar. Kelengkapan

prasarana laboratorium di SMP Negeri 7 Muaro Jambi memiliki

persentase tertinggi yaitu media pendidikan dengan persentase 75% dan

perlengkapan 75% kategori baik. Pada peralatan praktikum terdiri dari.

Media pendidikan dan perlengkapan di SMP tersebut tersedia dan masih

baik keadaannya. Media pendidikan seperti papan tulis di laboratorium

tersedia 2 buah walaupun keadaan papan tulis tersebut kurang baik karena

ada yang patah dikaki papan tulis tersebut. Perlengkapan praktikum

seperti peralatan P3K, tempat sampah, jam dinding tersedia di

laboratorium walaupun kondisi dari perlengkapan tersebut kurang baik.

Prasarana alat peraga dengan persentase 64% dan alat bahan percobaan

dengan persentase 62% kategori baik. Peralatan pendidikan seperti model

kerangka manusia, preparat, gambar kromosom, dan lain-lain tersedia di

laboratorium walaupun ada beberapa peralatan yang tidak lengkap begitu

juga dengan kondisinya beberapa peralatan masih baik kondisinya

beberapa yang lain tidak.

Prasarana yang memiliki persentase terendah yaitu bahan habis pakai

dengan persentase 31% kategori tidak baik. Prasarana bahan habis pakai

di laboratorium jarang atau tidak tersedia di laboratorium, hal ini

disebabkan karena di SMP Negeri 7 Muaro Jambi tersebut jarang atau

tidak melakukan praktikum sehingga pihak sekolah tidak menyediakan

bahan habis pakai tersebut. Alasan lainnya tidak tersedia bahan habis

pakai karena keterbatasan dana dari pihak sekolah untuk membeli bahan

habis pakai tersebut. Hasil angket pelaksanaan praktikum antara guru

dengan siswa berbeda. Persentase variabel tertinggi yaitu keberadaan

laboratorium dikarenakan bahwa laboratorium tersebut tersedia disekolah

Page 80: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

60

dan kondisi laboratorium tersebut baik dan sesuai dengan peraturan

Permendiknas No.24 tahun 2007.

Kelengkapan Sarana Laboratorium IPA yaitu perabot seperti kursi, meja,

lemari dan bak cuci diperoleh persentase 92,8%, kategori sangat baik.

Prasarana Laboratorium yaitu media pendidikan dengan persentase 75%,

perlengkapan dengan persentase 75%, alat peraga dengan persentase 64%

, dan alat bahan percobaan dengan persentase 62%, kategori baik.

Prasarana bahan habis pakai diperoleh kategori tidak baik dengan

persentase Sikap Siswa terhadap Pembelajaran IPA Menggunakan

Laboratorium Hasil analisis sikap siswa terhadap pembelajaran IPA

menggunakan laboratorium memiliki rerata 61,65 berada pada kategori

sangat baikdengan persentase 57,39. Dengan dukungan 57,39%

diharapkan kegiatan pembelajaran IPA menggunakan laboratorium dapat

berjalan dengan baik, karena penerimaan siswa yang sangat baik

Page 81: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan

Laboratorium IPA dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas

VIII A di SMP N 7 Muaro Jambi. Hal ini dibuktikan dengan

adanya peningkatan persentase minat belajar siswa sebesar 43,25%

pada pra siklus, menjadi 66,48% ddi siklus I dan 77,40 di siklus II.

Oleh karena itu laboratorium IPA merupakan tempat yang efektif

untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan di sana mampu

merangsang siswa berfikir kreatif, melatih siswa untuk fokus

terhadap pelajaran serta merangsang kepercayaan diri siswa.

B. Saran

Saran dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah

a. Kepala sekolah sebagai penegak perbaikan pembelajaran

hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan para guru

melalui kerja sama.

b. Kepala sekolah sebaiknya selalu memantau kegiatan

pembelajaran melalui supervise di kelas.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya cermatdalam menggunakan metode

pembelajaran yang amapu menarik antusiasme siswa untuk

belajar.

b. Guru sebaiknya selalu melakukan pendekatan secara

emosional terhadap siswa, agar siswa terlatih percaya diri

3. Bagi Peneliti Lainnya

Bagi peneliti hendaknyamelakukan penelitiansejenis dengan

obyek dan subyek yang berbeda untuklebih memperkaya ilmu

pengetahuan.

Page 82: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, 2012, Perencanaan Pembelajaran, Bandung,: PT

Remaja Rosda Karya ,hal 165.

Ali Imron Thohir, Pembinaan Guru Indonesia, (Jakarta: PT Dunia

Pustaka Jaya, 1999)

Anas Sudijono, 2011. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. Halaman 43.

Arikunto, Suharsimi, 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto,S., & Zain, A. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Baharudin, Psikologi Pendidikan, (jogjakarta: Ar-ruzz Media Group,

2010), hlm 135.

Basyruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, (Jakarta:Ciputat Perss, 2002) hlm 9

Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan inovatif.(

Jakarta: Publisher, 2009), hal. 410

Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo

Lestari, 2008), hlm. 605

Fitri Ovianti, Pengelolaan Pengajaran, (Palembang: Rafah Press,

2009), hlm.10

Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKN, (Jakarta: Bumi Aksara,

2012), hlm. 56

E. Mulyasa, 2007,Menjadi Guru Profesioanal, Bandung: Remaja

Rosda Karya, hal. 91

Hamalik, O. (2005). Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/02minatbelajar/diakses

tanggal 25 agustus 2010

http://pascaldaddy512.wordpress.com. diakses 21 November 2011Hadi

Margono, Metode Laboratorium. (Malang: Universitas

Negeri Malang, 2000),

Page 83: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

63

JJ. Hasibuan & Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar,

Bandung Remaja Rosdakarya Offset

M. Chabib Thoha dkk, PBM-PAI Di Sekolah (Semarang: Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo, 1998) hlm 109-110

Nurhasnawati, 2002, Strategi Pengajaran Micro, Pekanbaru: Suska

Press, hal. 31

Nuryani, et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi, Bandung:

Jurdik Biologi FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia.

Pemendiknas. 2006. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. 595 hlm

Rusman, Model –Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),

hlm. 21

Suharsimi Arikunto, 2000, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta:

Rajawali Pers, hal.69

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta

Sumadayo, S. (2013). Penelitian tindakan kelas (PTK). Yogyakarta:

Graha ilmu.

Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press,

1998), hlm 14

Soejitno, A. 1983. Laboratorium dan Workshop. Depdikbud. Jakarta.

Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm 133

Trianto, 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: pt bumi Aksara

Tri Rahayu, Penerapan Eksperimen dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Fisika Siswa SMPN 1 Seputih Raman, (Lampung Tengah :

Skripsi Tidak diterbitkan, 2010)

Page 84: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

64

Daftar Nilai

No Nama inisial Siswa

KKM Nilai Keterangan

1. AS 75 90 Tuntas

2. AF 75 96 Tuntas

3. AA N 75 94 Tuntas

4. AS 75 77 Tuntas

5. AME 75 75 Tuntas

6. CP 75 70 -

7. DNT 75 75 Tuntas

8. FA 75 91 Tuntas

9. FA 75 91 Tuntas

10. FN 75 91 Tuntas

11. H 75 88 Tuntas

12. JS 75 60 -

13. RE 75 60 -

14. LGD 75 80 Tuntas

15. MR 75 88 Tuntas

16. MRAI 75 88 Tuntas

17. MS 75 79 Tuntas

18. MPR 75 76 Tuntas

19. NH 75 75 Tuntas

20. NF 75 40 -

21. NAO 75 77 Tuntas

22. P 75 77 Tuntas

23. RP 75 70 -

24. RP 75 90 Tuntas

25. RP 75 90 Tuntas

26. SBW 75 58 -

27. SS 75 75 Tuntas

28. TN 75 75 Tuntas

29. TOA 75 76 Tuntas

30. TPS 75 44 -

31. YAM 75 58 -

32. YA 75 58 -

Page 85: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

65

SILABUS

Mata Pelajaran : IPA

Satuan Pendidikan : SMP/MTS

Kelas / Semester : VIII

Kompetensi Inti:

1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelaja

ran

Indikator

Kegiatan

Pembelajar

an

Aloka

si

Wakt

u

Sumber

Belajar

3.1 Mengan

alisis

gerak

pada

makhluk

hidup,

sistem

gerak

pada

manusia,

dan

upaya

menjaga

kesehata

n sistem

gerak

sistem

Sistem

Gerak

pada

Manusia

Struktu

r dan

fungsi

rangka

Struktu

r dan

fungsi

sendi

Struktu

r dan

fungsi

otot

Menjelaskan jenis

gerak pada makhluk

hidup berdasarkan

penyebabnya

Menjelaskan sistem

gerak pada manusia

Menjelaskan upaya

menjaga kesehatan

sistem gerak

Menga

mati

struktur

dan

fungsi

rangka,

sendi,

dan otot

manusia

Melaku

kan

percoba

an

untuk

menget

ahui

struktur

6x40

Buku

Peganga

n siswa,

Buku

Peganga

n Guru,

Modul/

bahan

ajar,

Alat-

alat

laborato

rium

Sumber

lain

yang

Page 86: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

66

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelaja

ran

Indikator

Kegiatan

Pembelajar

an

Aloka

si

Wakt

u

Sumber

Belajar

gerak

manusia

Upaya

menjag

a

keseha

tan

sistem

gerak

Menyajikan hasil

pengamatan, struktur

dan fungsi ramgka,

sendi, dan otot

manusia

gerak,

jenis

dan

perbeda

an serta

mekanis

me

kerja

jaringan

otot

Mengid

entifika

si

ganggu

an pada

sistem

gerak,

upaya

menceg

ah dan

cara

mengat

asinya

Menyaji

kan

hasil

pengam

atan

dan

identifi

kasi

tentang

sistem

gerak

manusia

dan

ganggu

an serta

relevan

Page 87: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

67

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelaja

ran

Indikator

Kegiatan

Pembelajar

an

Aloka

si

Wakt

u

Sumber

Belajar

upaya

mengat

asinyad

alam

bentuk

tulisan

dan

mendis

kusikan

nya

dengan

teman

Page 88: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SatuanPendidikan : SMPN/S

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

TahunPelajaran : 2017/2018

MateriPokok : SistemGerakpadaManusia

AlokasiWaktu : 1 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) KompetensiDasar (KD) IndikatorPencapaianKompetensi (IPK)

3.1 Menganalisisgerakpadamakhlukhidup, sistemgerakpadamanusia, danupayamenjagakesehatansistemgerak.

3.1.1 Menjelaskan jenis gerak pada makhluk

hidup berdasarkan penyebabnya

3.1.2 Menjelaskan sistem gerak pada manusia

3.1.3 Menjelaskan upaya menjaga kesehatan

sistem gerak

C. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Setelah mengikutiserangkaian kegiatan pembelajaran pesertadidik dapat:

Mendeskripsikan struktur dan fungsi sistem gerak manusia

Mendeskripsikan struktur dan fungsi persendian pada manusia

(artikulasio)

Memahami tipe-tipe pesendian pada manusia

Mendeskripsikan struktur dan fungus otot pada manusia

Mengidentifikasi jenis jaringan otot

Fokusnilai-nilaisikap

1. Religius

2. Kesantunan

Page 89: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

69

3. Tanggung jawab

4. Kedisiplinan

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler

a. Fakta:

Tulang paha (femur) merupakan tulang terpanjang dalam tubuh

manusia

Tangan memiliki 27 tulang, 29 sendi dan 123 ligamen untuk

membuatnya bergerak.

Jumlah ruas tulang leher manusia sama dengan jerapah

b. Konsep

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan

yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang

menggerakkan tulang

Sendi adalah struktur khusus pada tubuh yang berfungsi

sebagai penggerak hubungan antartulang. Jadi, sendi adalah

daerah tempat dua tulangmenyatu

c. Prinsip

System gerak dalam tubuh terdiri dari persendian, otot dan

tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan

memberikan betuk tubuh.

d. Prosedur

System gerak berguna untuk mendukung tubuh manusia untuk

bergerak. Sehingga manusia dapat melakukan aktivitas, seperti

berjalan, berlari, menari dan lain-lain.

2. Materi pembelajaran pengayaan

- Sitem gerak pada manusia

3. Materi pembelajaran remedial

- Gangguan pada system gerak manusia

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning

2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

F. Media Pembelajaran

1. Gambar ,

2. Alat Peraga

G. Sumber Belajar

1. Teks Siswa,

2. Buku Pegangan Guru,

3. Modul/bahan ajar,

4. Sumber lain yang relevan

Page 90: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

70

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan Guru memberikan salam,

selanjutnya menanyakan kabar

peserta didik.

Guru menunjuk ketua kelas

untuk memimpin doa sebelum

memulai pelajaran.

Meminta siswa mengecek

kebersihan kelas minimal

disekitar meja dan kursi

tempat duduknya.

Menanyakan materi tentang

sistem gerak pada manusia.

5 Menit

2. Inti Guru menanyakan kepada

siswa seputar materi yang

akan di ajarkan.

Guru menyampaikan materi

secara umum.

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

apa yang tidak dimengerti.

35 Menit

3. penutup Guru bersama siswa membuat

kesimpulan/rangkuman

pembelajaran.

Guru menghimbau siswa agar

lebih semangat dalam

mengikuti pelajaran

seterusnya.

Guru merencanakaan tidak

lanjut dalam menyampaikan

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam

5 Menit

Page 91: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

71

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto kondisi llaboratorium IPa

Alat-alat laboratorium IPA

Page 92: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

72

Kegiatan praktikum

Kegiatan Pratikum Di SMP N 7 Muaro Jambi

Page 93: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

73

Alat-alat laboratorium

alat-alat laboratorium

Page 94: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

74

Kaegiatan pengisian angket

Foto bersama guru Ipa di SMP 7 Muaro Jambi

Page 95: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

75

Page 96: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

76

Page 97: PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM …

77