Page 1
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA USAHA KONVEKSI
(Studi Kasus Pada Toko Lavender Tahun 2016)
OLEH
RILANDO SYAHRIYAR
NIM 1211000082
PERBANAS
INSTITUTE
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2017
Page 2
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA USAHA KONVEKSI
(Studi Kasus Pada Toko Lavender Tahun 2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
RILANDO SYAHRIYAR
NIM 1211000082
PERBANAS
INSTITUTE
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2017
Page 3
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
P E R B A N A S
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA USAHA KONVEKSI
(Studi Kasus Pada Toko Lavender Tahun 2016)
Oleh
Nama : Rilando Syahriyar
NIM : 1211000082
Program Studi : S1 Akuntansi
Telah disetujui untuk diujikan
Jakarta, 9 Maret 2017
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Dosen Pembimbing Skripsi
Jasman, SE., Ak., M.B.A Tiolina Pardede, SE.,Ak.,M.M.M.
Page 4
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
P E R B A N A S
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA USAHA KONVEKSI
(Studi Kasus Pada Toko Lavender Tahun 2016)
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi
pada
Hari : ……………………………………
Tanggal : ……………………………………
Waktu : ……………………………………
Oleh
Nama : Rilando Syahriyar
NIM : 1211000082
DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS
Tim Penguji Skripsi
Ketua Sidang : ………………………………………………………….
Anggota : ………………………………………………………….
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Akuntansi,
Jasman, S.E., Ak., MBA
Page 5
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
P E R B A N A S
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya
Jakarta, 8 Maret 2017
Penyusun,
Rilando Syahriyar
1211000082
Page 6
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Rilando Syahriyar
NIM : 1211000082
Program Studi : S1 Akuntansi
Judul : Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan
Keputusan Pada Usaha Konveksi (Studi Kasus
Pada Toko Lavender Tahun 2016)
Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap hasil karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di ABFII Institute
Perbanas.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
unsur paksaan.
Jakarta, 9 Maret 2017
Penulis
Rilando Syahriyar
1211000082
Page 7
i
ABSTRAK
Rilando Syahriyar, 1211000082. ANALISIS BIAYA RELEVAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN USAHA KONVEKSI (Studi Kasus Pada Toko
Lavender Tahun 2016). Skripsi. Jakarta: Asian Banking Finance and Informatics
Institute Perbanas. April 2017.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah pesanan khusus
dapat diterima atau tidak dengan menggunakan analisis biaya relevan. sedangkan
metode pemisahan analisis semi variabel kedalam biaya tetap dan biaya variabel,
dengan menggunakan metode regresi kuadrat terkecil dan analisis biaya relevan
pemilihan alternatif dengan pesanan khusus atau tanpa pesanan khusus, dimana
variabel yang digunakan adalah margin kontribusi. Hasil pembahasan dan analisis
berdasarkan perhitungan biaya relevan, menunjukan bahwa Toko Lavender belum
melakukan analisis biaya relevan secara tepat. Dari analisis biaya relevan, khususnya
keputusan menerima atau menolak pesanan khusus mampu menunjukan bahwa dari
alternatif yang diusulkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Kata Kunci : Biaya Relevan, Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.
Page 8
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Pada Usaha Konveksi”
dengan baik sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Perbanas Institute.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT peneliti telah menyelesaikan skripsi
ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa
adanya doa, bimbingan, dukungan, dan bantuan baik secara moral maupun materil
dari banyak pihak yang turut membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan tidak lupa
peneliti haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW untuk rahmat
alam semesta.
2. Kedua orang tua saya Sukardi dan Romlah serta kakak saya Andri
Wicaksono yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, dukungan,
semangat, dan motivasi kepada penulis dengan tulus dan ikhlas. Berkat
kalian penulis dapat menyelesaikan studi sampai jenjang perguruan tinggi.
3. Ibu Tiolina Pardede, Se.,Ak.,M.M. Selaku dosen pembimbing penulis
yang telah menyediakan waktu, ilmu, dan pikirannya untuk memberikan
Page 9
ii
arahan dan bimbingan kepada penulis dan selalu sabar menghadapi penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Mas Guntoro terima kasih telah memberikan sedikit waktu untuk
diwawancara dan banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.
5. Bapak Jasman., S.E.,Ak., MBA. CA, selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Perbanas Institute Jakarta.
6. Bapak dan Ibu Dosen Perbanas Institute yang telah memberikan ilmu
kepada penulis selama masa perkuliahan, semoga ilmu yang telah
diberikan dapat bermanfaat dan berkah untuk penulis di masa depan.
7. Sahabat terbaik saya dari kecil sampai sekarang yang selalu ada menemani
keadaan susah maupun senang, Muhammad Jaya Ibrahim.
8. Vitto, Taka, Aiy, Gupi, Zay, Kiting, Komeng, Caling, Jarot, Moudy, Fajri,
Adam, Iqbal, Azza, Adel, Fitrah, Fira, Indah, Shintya, dan Wika terima
kasih untuk semua kehangatan kebersamaan keluarga besmen 6 selama
perkuliahan.
9. Andi, Waily, Debit, Gusti, Rafli, Gede, Yola, Mutia, Tari, Essa, Sae, Lilis,
Sanda, Dinda dan Indera terima kasih sudah setia jadi temen akun b dari
semester satu.
10. Salliria Aulia Noviany terima kasih karena sudah sangat membantu belajar
dalam ujian komprehensif.
11. Asya Fajrian terima kasih karena sudah membantu dalam pengerjaan
skripsi dari awal hingga akhir.
Page 10
iii
12. Ucok, Jemmy, Alvio, Gatot, Damar, Ridho, Ucup, Rangga, Tian, Mecin,
Botak, Nunes, Hasan, terima kasih sudah menemani setiap malamnya
walaupun kelakuan random dan bacotan kalian menyakitkan tapi kalian
luar biasa.
13. Teman-teman ABFII Institute Perbanas Jakarta angkatan 2012 yang
menjadi teman seperjuangan perkuliahan penulis.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
Jakarta, 08 Maret 2017
(Rilando Syahriyar)
NIM : 1211000082
Page 11
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ...... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN................................... 5
2.1 Kajian Teori ....................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Biaya....................................................................................... 5
2.1.2 Perilaku Biaya........................................................................................... 9
2.1.2.1 Biaya Tetap.................................................................................. 10
2.1.2.2 Biaya Variabel............................................................................. 11
2.1.2.3 Biaya Semi Variabel................................................................... 13
2.1.3 Pengertian Biaya Relevan......................................................................... 15
2.1.4 Manfaat Penggunaan Biaya Relevan........................................................ 19
2.1.5 Aplikasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan.......................... 22
2.2 Penelitian Sebelumnya ...................................................................................... 27
Page 12
xii
2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 29
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 30
3.1 Desain Penelitian ............................................................................................... 30
3.2 Objek Penelitian................................................................................................. 30
3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 31
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 32
3.5 Metode Analisis Data ........................................................................................ 32
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 35
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................ 35
4.1.1 Lokasi Objek Penelitian ........................................................................... 35
4.1.2 Profil Perusahaan..................................................................................... . 35
4.1.3 Struktur Organisasi................................................................................... 36
4.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab...................................................................... 37
4.1.5 Proses Produksi......................................................................................... 38
4.2 Analisis Data ...................................................................................................... 42
4.2.1 Analisis Biaya Relevan ............................................................................ 42
4.2.2 Pengambilan Keputusan Pesanan Khusus................................................ 61
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................... 62
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 62
5.2 Rekomendasi / Saran.......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kapasitas Produksi Sprei dan Sarung Bantal Tahun 2016........................... 44
Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku Langsung Tahun 2016.............................................. 47
Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2016............................................. 49
Tabel 4.4 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Tahun 2016.................... 51
Tabel 4.5 Regresi Volume Produksi Dengan Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Aktiva Tetap Tahun 2016............................................................................. 52
Tabel 4.6 Kalkulasi Biaya Produksi Tahun 2016........................................................ 55
Tabel 4.7 Rekapitulasi Biaya Relevan dan Tidak Relevan Untuk Pengambilan
Keputusan Dalam Pesanan Khusus Tahun 2016.......................................... 57
Tabel 4.8 Volume Penjualan Sprei dan Sarung Bantal................................................ 58
Tabel 4.9 Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputus............................. 59
Tabel 4.10 Perhitungan Laba Rugi Atas Pesanan Khusus........................................... 60
Page 14
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan..................................................... 36
Gambar 4.2 Proses Produksi Sprei dan Sarung Bantal Toko Lavender ........... 42
Page 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam mengoperasikan suatu bisnis khususnya konveksi, maka
manajemen sering dihadapkan pada suatu pilihan atau alternatif dari aktivitasnya.
Untuk dapat memilih salah satu alternatif, maka manajemen membutuhkan
informasi tentang biaya. Dimana informasi tersebut dapat membantu manajemen
dalam menentukan salah satu dari beberapa alternatif yang paling menguntungkan
bagi perusahaan.
Informasi biaya sangat dibutuhkan untuk memantau fungsi dalam bisnis
yang menyangkut keputusan terhadap pilihan dari beberapa macam alternatif.
Untuk dapat memilih sebuah alternatif, manajemen sering mengalami
ketidakpastian. Maka dari itu, manajemen membutuhkan informasi mengenai
biaya agar dapat mengurangi ketidakpastian tersebut, sehingga manajemen dapat
Page 16
2
menentukan pilihan yang baik. Salah satu informasi penting untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan adalah mengenai informasi analisis biaya relevan
(Sugiri, 2001).
Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang (future cost) yang
berbeda besarnya pada berbagai alternatif (Sugiri, 2001). Semua keputusan selalu
berhubungan dengan masa yang akan datang, maka dari itu hanya biaya masa
depan yang relevan bagi sebuah keputusan menolak atau menerima pesanan
khusus.
Usaha konveksi Toko Lavender adalah sebuah usaha kecil menengah yang
beroperasi di bidang produksi sprei dan sarung bantal, dimana dalam menjalankan
usahanya, sering mendapat pesanan khusus dari konsumen, karena adanya
pesanan khusus tersebut, maka perusahaan perlu menerapkan biaya relevan untuk
menentukan apakah pesanan khusus dapat diterima atau ditolak. Biaya relevan
sering juga disebut dengan biaya differensial yaitu biaya yang berbeda-beda,
akibat adanya tingkat produksi yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan
biaya tetap (Prawironegoro dan Purwanti, 2009:259).
Perusahaan harus memperhatikan setiap pengambilan keputusan yang
telah dibuat atas menerima atau menolak pesanan khusus, perusahaan harus
memperhatikan harga beli dari setiap bahan baku yang sering mengalami harga
yang tidak stabil, agar bisa menetapkan harga jual setiap lembar sprei dan sarung
bantal. Maka dari itu perusahaan menerima pesanan khusus apabila harga jual per
lembar sprei dan sarung bantal harus lebih besar dari biaya variabel per lembar
serta kapasitas persediaan masih ada, sedangkan pesanan khusus yang ditolak
Page 17
3
apabila harga jual dibawah dari biaya variabel per lembar dan kapasitas
persediaan bahan baku yang digunakan tidak mencukupi.
Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka peneliti
memberi judul penelitian ini: “Analisis Penerapan Biaya Relevan Dalam
Pengambilan Keputusan pada Usaha Konveksi”.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana perhitungan biaya relevan dalam pengambilan keputusan pada
Toko Lavender?
2. Bagaimana hasil analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan
Toko Lavender?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perhitungan biaya relevan yang dilakukan oleh
perusahaan konveksi.
2. Untuk menganalisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan pada
usaha konveksi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan.
Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak manajemen perusahaan mengenai
biaya relevan agar dapat dijadikan sebagai alternatif dan alat pengambilan
keputusan.
Page 18
4
2. Bagi Peneliti.
Dapat menambah wawasan pengetahuan penulis dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan praktek yang terjadi di
perusahaan.
3. Bagi Akademik.
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam hal menambah
pengetahuan terutama yang berkaitan dengan biaya relevan.
Page 19
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Biaya
Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua
hal: (1) perencanaan, yang meliputi penentuan tujuan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan tersebut, dan (2) pengawasan, yang meliputi langkah-langkah
yang harus diambil atau yang harus dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan.
Dalam hubungannya dengan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan dan
pengawasan, manajer memerlukan informasi tentang perusahaannya. Ditinjau dari
titik pandang akuntansi, informasi yang diperlukan oleh manajer adalah biaya
yang terjadi pada perusahaan tersebut.
Untuk mempelajari akuntansi manajemen, terlebih dahulu memahami arti
dari cost (yang juga disebut biaya atau sama dengan sebutan biaya atau harga
Page 20
6
perolehan) dan terminologi cost yang terkait. Pembebanan biaya pada produk,
atau jasa, atau objeknya untuk kepentingan manajemen merupakan tujuan utama
sistem informasi manajemen. Sasarannya adalah meningkatkan ketelitian
pembebanan, informasi biaya produksi, dan tingkat kualitas sehingga dapat
digunakan sebagai dasar membuat keputusan yang lebih baik.
Pada umumnya telah disepakati bahwa biaya merupakan bagian dari cost,
yang dikorbankan untuk menghasilkan pendapatan. Menurut FASB dalam SFAC
dikutip oleh Muqodim (2005:142) memberikan pengertian biaya sebagai berikut:
“Biaya adalah aliran keluaran atau penggunaan aktiva, atau terjadinya utang
(kombinasi di antara keduanya) dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan
jasa atau pelaksanaan kegiatan utama suatu perusahaan.”
Biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau di masa
mendatang bagi organisasi (Simamora, 1999:36).
Disebut setara kas karena aset non kas dapat ditukar untuk barang atau jasa
yang diinginkan. Misalnya, untuk menukar peralatan dengan bahan baku yang
digunakan dalam produksi. Pengertian di atas secara konsep, biaya lebih
merupakan penurunan aktiva dari pada kenaikan utang. Pemanfaatan aktiva (using
up to assets) hanya dapat dikatakan sebagai biaya kalau pemanfaatan tersebut
berhubungan langsung dengan penyerahan produk dan bukan berhubungan
dengan proses pengolahan produk atau potensi jasa. Harga pokok produksi baru
diakui sebagai biaya dalam periode penjualan produk dan bukannya dalam
Page 21
7
periode “cost” dari aktiva atau biaya produksi tersebut dikonsumsi untuk
menghasilkan produk tersebut.
Pengertian biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas
yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat saat sekarang atau di masa akan datang bagi organisasi (Kholmi dan
Yuningsih, 2002:7).
Berikut ini pengertian biaya dikemukakan oleh Sunarto (2004:2) bahwa
biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau
dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan.
Selanjutnya pengertian biaya dikemukakan oleh Prawironegoro dan
Purwanti (2009:19) bahwa: “Biaya merupakan pengorbanan untuk memperoleh
harta, sedangkan beban merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
Keduanya merupakan pengorbanan, namun tujuannya berbeda”.
Dalam dunia bisnis, semua akivitas dapat diukur dengan satuan uang yang
lazim disebut biaya. Aktivitas itu merupakan pengorbanan waktu, tenaga dan
pikiran, material untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan bisnis adalah laba.
Oleh sebab itu setiap aktivitas harus diperhitungkan secara benefit cost ratio
(perhitungan keuntungan dan pengorbanan).
Mursyidi (2008:14) menyatakan bahwa: ”Biaya diartikan sebagai suatu
pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai
tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan
datang.”
Page 22
8
Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, terdapat 4 (empat) unsur
pokok, yaitu :
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
b. Diukur dalam satuan uang
c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Istilah biaya dalam akuntansi, didefinisikan sebagai pengorbanan yang
dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa, pengorbanan mungkin diukur
dalam kas, aktiva yang ditransfer, jasa yang diberikan dan lain-lain, hal ini
diperkuat oleh pendapat Witjaksono (2006:6) mengemukakan bahwa: “Biaya
adalah suatu pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Berdasarkan dari definisi-definisi di atas tentang biaya maka digunakan
akumulasi data biaya untuk keperluan penilaian persediaan dan untuk penyusunan
laporan-laporan keuangan di mana data biaya jenis ini bersumber pada buku-buku
dan catatan perusahaan. Tetapi, untuk keperluan perencanaan analisis dan
pengambilan keputusan, sering berhadapan dengan masa depan dan berusaha
menghitung biaya terselubung (imputed cost), biaya diferensial, biaya kesempatan
(opportunity cost) yang harus didasarkan pada sesuatu yang lain dari biaya masa
lampau. Oleh sebab itu merupakan persyaratan dasar bahwa biaya harus diartikan
dalam hubungannya dengan tujuan dan keperluan penggunaannya sehingga suatu
permintaan akan data biaya harus disertai dengan penjelasan mengenai tujuan dan
Page 23
9
keperluan penggunaannya, karena data biaya yang sama belum tentu dapat
memenuhi semua tujuan dan keperluan.
2.1.2 Perilaku Biaya
Pemahaman mengenai bagaimana biaya-biaya berubah menurut
perubahan-perubahan aktivitas bisnis sangatlah bermanfaat bagi manajer jika
volume penjualan diharapkan meningkat, maka manajemen menaksir biaya
keluaran yang menanjak tinggi, untuk membuat estimasi seperti itu, manajemen
perusahaan perlu mengetahui jenis biaya yang terlibat dan bagaimana biaya
tersebut berperilaku manakala aktivitas berubah. Perilaku biaya berarti bagaimana
biaya akan bereaksi terhadap perubahan yang berlangsung pada tingkat aktivitas
bisnis, dimana pemahaman mengenai perilaku biaya merupakan kunci dari sebuah
keputusan dalam sebuah perusahaan. Manajer-manajer yang memahami
bagaimana biaya berperilaku akan lebih mampu berprediksi berapa besarnya biaya
pada berbagai situasi operasi bisnis.
Menurut Mulyadi (2005:456) pada umumnya pola perilaku biaya diartikan
sebagai hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan.
Berdasarkan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,
biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya variabel, dan biaya
semi variabel.
Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2009:7) bahwa: “Perilaku biaya
dapat diartikan sebagai perubahan biaya yang terjadi akibat perubahan dari
aktivitas bisnis”.
Page 24
10
Perilaku biaya merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi
dalam beberapa pengambilan keputusan. Manajer yang handal harus mampu
memahami tentang perilaku biaya dengan baik sehingga bisa mengambil
keputusan secara cepat, tepat, dan akurat. Manajer yang tidak mampu memahami
tentang perilaku biaya tentu akan mengalami kendala dalam pengambilan
keputusan, terutama yang berhubungan dengan produk, perencanaan,
pengendalian biaya, dan mengevaluasi kinerja.
Pada umumnya dikenal dua perilaku biaya, yakni biaya tetap dan biaya
variabel dan juga dikenal pula perilaku biaya lainnya, yakni biaya campuran atau
biaya semi variabel. Struktur biaya perusahaan sangatlah signifikan dalam proses
pengambilan keputusan yang dapat dipengaruhi oleh jumlah relatif biaya tetap
atau biaya variabel yang ada dalam perusahaan.
2.1.2.1 Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara total jumlahnya tetap sama,
bagaimanapun perubahan tingkat aktivitas. Biaya tetap dalam periode, jumlahnya
tetap (tidak mengalami perubahan). Konsekuensinya, walaupun tingkat aktivitas
turun atau naik, maka jumlah biaya tetap secara total selalu sama, kecuali
dipengaruhi oleh faktor eksternal, misalnya perubahan harga. Biaya sewa
merupakan contoh yang tepat, kalau perusahaan menyewa sebuah mesin seharga
Rp. 100.000.000,00 per bulan, maka jumlah biaya sewa akan tetap sebesar Rp.
100.000.000,00 walaupun perusahaan memproduksi 1000 unit maupun 10 unit
dalam satu bulan. Kenyataanya, walaupun biaya tetap secara total tidak
dipengaruhin oleh tingkat aktivitas, namun menimbulkan kesulitan dalam
Page 25
11
menentukan biaya tetap per unit produksi, karena biaya tetap per unit akan
tergantung jumlah produk yang dihasilkan. Saat produksi naik, maka biaya tetap
per unit rata-rata akan turun karena total biaya tetap dibebankan pada seluruh
produk yang dihasilkan, sebaliknya, saat jumlah produksi turun, makan biaya
tetap per unit rata-rata akan naik.
Secara singkat karakteristik biaya tetap dapat diuraikan satu persatu:
a. Secara total jumlahnya tetap dalam jarak waktu yang relevan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan tingkat aktivitas.
b. Secara unit berubah-ubah, dalam arti bahwa biaya per unit akan turun
apabila tingkat aktivitas naik, sebaliknya biaya per unit akan naik apabila
tingkat aktivitasnya turun.
c. Pembebanan kepada suatu obyek yang dibiayai menggunakan keputusan
manajemen atau periode alokasi tertentu.
d. Pengawasan terjadinya atau penggunaannya menjadi tanggung jawab
(terkendali) bagi manajemen puncak.
2.1.2.2 Biaya Variabel
Setiap aktivitas mempunyai input dan output, dimana input aktivitas
adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas untuk memproduksi
outputnya. Input aktivitas adalah faktor yang memungkinkan aktivitas
dilaksanakan dan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori seperti material,
energy, labor and capital, sedangkan output aktivitas adalah hasil atau produk
dari aktivitas tersebut. Perilaku biaya menjelaskan bagaimana biaya-biaya atau
input aktivitas berubah dalam kaitannya dengan perubahan output aktivitas.
Page 26
12
Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan
perubahan tingkat aktivitas output secara proporsional atau sebanding, misalnya
biaya bahan baku yang digunakan dalam satu periode akan berubah secara total
sesuai dengan jumlah barang yang diproduksi (output aktivitas). Biaya variabel
secara total naik turun sesuai dengan perubahan aktivitas, namun biaya variabel
per unit selalu konstan (tetap). Banyak contoh biaya variabel dalam suatu
perusahaan, misalnya untuk perusahaan pengolahan, biaya variabel terdiri dari
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan beberapa biaya
overhead pabrik. Biaya variabel pada perusahaan perdagangan meliputi harga
pokok produk yang dijual, komisi salesman dan biaya penagihan.
Biaya akan dikatakan variabel kalau biaya tersebut dihubungkan dengan
sesuatu yang dibiayai, dimana sesuatu yang dibiayai itu merupakan dasar aktivitas
yaitu suatu kegiatan yang menjadi faktor penyebab atau yang mempengaruhi
biaya variabel. Dua faktor yang pada umumnya digunakan sebagai dasar aktivitas
yaitu unit yang diproduksi dan unit yang terjual, namun sebenarnya masih banyak
dasar aktivitas lain yang dapat digunakan.
Secara ringkas karakteristik biaya variabel adalah sebagai berikut:
a. Secara total berubah-ubah sesuai, sebanding langsung atau proforsional
dengan perubahan tingkat aktivitas.
b. Mudah dan praktis untuk dibebankan secara teliti pada obyek yang
dibiayai dengan cara yang ekonomis menguntungkan.
c. Secara unit akan tetap konstan (jumlahnya tetap) walaupun tingkat
aktivitasnya berubah-ubah.
Page 27
13
2.1.2.2 Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung unsur-unsur biaya
variabel dan tetap. Biaya semi variabel terjadi karena hubungan jumlah biaya
dengan basis aktivitas serta memiliki unsur yang konstan (atau tetap) terhadap
volume aktivitas. Sebagian dari biaya campuran ini berubah seiringnya dengan
volume atau pemakaian dan sebagian lagi berperilaku tetap selama periode
tertentu. Contoh biaya campuran adalah biaya telepon dan gaji wiraniaga.
Sebagian dari biaya telepon harus dibayar pelanggan berperilaku tetap yakni biaya
abonemen, sedangkan bagian lainnya berperilaku variabel karena tergantung pada
banyaknya pemakaian pulsa telepon. Unsur biaya tetap dan campuran
menunjukan biaya minimal untuk memperoleh jasa, sedangkan unsur variabelnya
berasal dari perubahan aktivitas.
Karakteristik biaya semi variabel adalah sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan atau kapasitas, semakin tinggi volume kegiatan semakin
besar biaya dan semakin rendah volume kegiatan semakin kecil biayanya,
tetapi tingkat perubahan biaya tersebut tidak sebanding dengan tingkat
perubahan volume kegiatan.
b. Biaya satuan atau unit cost biaya semi variabel akan semakin kecil dengan
semakin tingginya volume kegiatan dan sebaliknya biaya per unit akan
semakin besar dengan semakin rendahnya volume kegiatan.
Page 28
14
2.1.2.3.1 Pemisahan Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel harus dipisahkan antara unsur atau komponen tetap
dan komponen variabel untuk tujuan perencanaan dan pengawasan maupun untuk
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan biaya. Secara umum ada tiga
pendekatan dalam menentukan pola perilaku biaya tersebut, menurut Bustami
(2009:12) yaitu:
a. Pendekatan intuisi, merupakan pendekatan yang didasarkan intuisi
manajemen. Intuisi tersebut bisa didasari atas surat-surat keputusan,
kontrak-kontrak kerja dengan pihak lain dan sebagainya.
b. Pendekatan analisis engineering merupakan pendekatan yang didasari
pada hubungan fisik antara input dengan output.
c. Pendekatan analisis data biaya masa lalu dengan metode-metode yaitu
metode titik tertinggi dan terendah, metode kuadrat terkecil dan metode
biaya cadangan.
Tiga metode pertama dengan analisis data masa lalu diperlakukan
anggapan adanya hubungan biaya yang bersifat linier. Adapun review lambang
dalam persamaan garis lurus adalah :
Y = a + b (X)
Keterangan :
Y = Total biaya aktivitas
a = Komponen biaya tetap
b = Biaya variabel per unit aktivitas
X = Ukuran output aktivitas
Page 29
15
2.1.3 Pengertian Biaya Relevan
Biaya relevan adalah biaya kedepan yang berbeda di antara alternatif.
Definisinya sama untuk biaya atau pendapatan, sehingga untuk membuat lebih
mudah, bahasan akan dipusatkan pada biaya relevan, dengan pengertian bahwa
prinsip yang sama digunakan pada pendapatan. Semua keputusan yang
berhubungan dengan yang akan datang, namun hanya biaya mendatang dapat
relevan terhadap keputusan. Meskipun demikian, untuk menjadi relevan, suatu
biaya tidak hanya menjadi biaya mendatang, tetapi biaya tersebut harus berbeda
antara satu alternatif dengan alternatif lainnya. Jika biaya mendatang sama untuk
satu alternatif, ia tidak mempunyai dampak terhadap keputusan. Biaya demikian
merupakan biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan
dan tidak relevan adalah keahlian pengambilan keputusan yang penting.
Biaya relevan seringkali dikenal dengan biaya marginal atau biaya
tambahan (incremental). Istilah biaya marginal digunakan secara luas oleh ahli-
ahli ekonomi. Sedangkan para insinyur pada umumnya berbicara mengenai biaya
inkremental untuk tambahan biaya yang dikeluarkan apabila suatu proyek atau
suatu pelaksanaan pekerjaan diperluas di luar tujuan yang ditetapkan semula.
Biaya relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang
berbeda di antara berbagai alternatf (Witjaksono, 2006:16).
Salah satu tugas atau fungsi utama dalam sistem informasi manajemen
adalah menyediakan atau memberikan informasi pendapatan dan biaya relevan
yang dapat digunakan sebagai dasar keputusan dan melakukan tindakan bagi para
Page 30
16
pemakainya. Walaupun ada berbagai macam tindakan yang memungkinkan untuk
dilakukan oleh para pemakai, namun tindakan yang terpenting adalah pembuatan
keputusan. Keputusan manajemen ada yang bersifat rutin yang frekuensinya
tinggi dan ada yg tidak rutin baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Fungsi utama dari seorang manajer adalah membuat perencanaan
mengenai kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang. Perencanaan pada
dasarnya adalah pengambilan keputusan, karena perencanaan tersebut dilakukan
dengan cara memilih berbagai alternatif yang ada yang dapat memaksimalkan
keuntungan perusahaan. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat maka
manajer memerlukan informasi yang tepat pula. Kalau keputusan tersebut akan
mengakibatkan perubahan pendapatan dan perubahan biaya maka manajer harus
mendapatkan informasi tentang pendapatan dan biaya differensial untuk
meramalkan pengaruhnya biaya tersebut terhadap laba perusahaan.
Pada keputusan yang hanya mengakibatkan perubahan biaya, maka
keputusan yang paling menguntungkan adalah keputusan yang mengakibatkan
biaya yang paling rendah. Untuk mengetahui biaya yang paling rendah dari
berbagai alternatif maka dalam proses pengambilan keputusan adalah
membandingkan biaya dari berbagai alternatif. Karena biaya merupakan faktor
yang penting, bahkan boleh dikatakan sebagai faktor kunci dalam pengambilan
keputusan, akuntansi manajemen harus menyajikan informasi biaya relevan
dengan keputusan yang akan diambil oleh manajer. Masalahnya adalah bahwa
beberapa biaya relevan yang berhubungan dengan suatu alternatif. Tidak ada
aturan umum untuk membedakan antara biaya relevan atau biaya tidak relevan
Page 31
17
terhadap suatu keputusan. Relevansi biaya terhadap suatu keputusan tergantung
keadaan atau kondisi saat diambilnya keputusan.
Walaupun tidak ada aturan umum untuk membedakan antara biaya relevan
dengan biaya tidak relevan terhadap suatu keputusan, namun dapat dikatakan
biaya relevan sebagai informasi yang akan mempengaruhi atau mengubah hasil
dari suatu proses pengambilan keputusan (Munawir, 2002:498).
Biaya yang berbeda antara alternatif yang satu dengan yang lain, dan
relevan tidaknya suatu biaya tergantung pada keputusan yang akan diambil.
Mungkin suatu jenis biaya didalam keputusan yang lain. Biaya relevan merupakan
semua biaya yang akan mempengaruhi suatu pengambilan keputusan dan karena
itu harus dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian
biaya relevan mempunyai dua ciri atau karakteristik yaitu :
a. Biaya tersebut akan terjadi dengan diambilnya suatu alternatif sehingga
merupakan biaya masa yang akan datang (future cost).
b. Biaya tersebut harus berbeda diantara berbagai alternatif yang ada.
Dalam membuat keputusan, manajer membandingkan alternatif-alternatif
yang ada di depannya. Setiap alternatif sudah tentu mengandung biaya-biaya yang
perlu dibandingnkan dengan biaya-biaya alternatif lainnya. Biaya diferensial
(differential cost) yang sering pula disebut sebagai biaya inkremental (incremental
cost) adalah perbedaan jumlah biaya di antara dua alternatif. “Biaya relevan
adalah biaya yang patut dipertimbangkan untuk suatu pengambilan keputusan.
Page 32
18
Biaya dikatakan tidak relevan bila biaya tersebut jumlahnya sama pada pilihan
yang berbeda (Sunarto, 2004:4).”
Untuk mengidentifikasi bahwa biaya tersebut relevan atau tidak dalam
suatu keputusan, maka pendekatan manajer dalam menganalisis biaya perlu
melakukan langkah-langkah menurut Samryn (2006 : 281) sebagai berikut:
1. Kumpulkan semua biaya yang akan terjadi yang berkaitan dengan tiap
alternatif yang dipertimbangkan.
2. Eliminasi biaya-biaya yang merupakan biaya tenggelam.
3. Eliminasi biaya-biaya yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.
4. Buat keputusan berdasarkan biaya yang tersisa. Biaya ini akan menjadi
biaya relevan atau biaya yang terhindarkan, oleh karena itu relevan
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan yang akan diambil.
Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal
ini tidak benar. Istilah relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan
sesuatu. Suatu biaya disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan
tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen bermaksud mengetahui kos
produk yang diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia mengumpulkan biaya
produksi sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk produksi dalam bulan yang
bersangkutan. Biaya produksi sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan
karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi
tersebut. Menurut definisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
yang dinilai dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan
terjadi, untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian tidak ada satupun biaya
Page 33
19
yang tidak relevan, karena setiap biaya memang direkayasa untuk memenuhi
tujuan tertentu.
Dalam pemilihan alternatif, hanya biaya yang relevan saja yang harus
dipertimbangkan. Adapun definisi biaya relevan menurut Ahmad (2007:119)
yaitu: ” Biaya relevan dimaksud adalah semua biaya yang akan terjadi sehingga
biaya dan pendapatan pada masa datang, kecuali Unavoidable Cost, yaitu
meliputi: sunk cost dan biaya yang tidak berbeda ”.
Seluruh keputusan berhubungan dengan masa yang akan datang, oleh
karena itu, hanya biaya masa mendatang saja yang relevan bagi sebuah keputusan.
Untuk dapat disebut relevan, sebuah biaya tidak hanya berhubungan dengan masa
yang akan datang, namun juga biaya tersebut harus berbeda dari satu alternatif
lain. Jika biaya masa mendatang jumlahnya sama besar pada berbagai alternatif,
maka biaya tersebut tidak memiliki akibat pada keputusan. Biaya jenis ini dikenal
dengan istilah biaya tidak relevan (irrelevant cost).
2.1.4 Manfaat Penggunaan Biaya Relevan
Dalam pengambilan keputusan yang hanya menyangkut dua macam
alternatif, alternatif pertama diperlakukan sebagai status quo, sedangkan alternatif
yang lain adalah sebagai usulan. Alternatif usulan mempunyai biaya diferensial
yang lebih rendah dibanding dengan biaya diferensial alternatif status quo, maka
alternatif usulan dapat diterima dengan anggapan informasi non kuantitatif tidak
berlawanan dengan manfaat penghematan biaya tersebut. Contoh keputusan yang
memerlukan biaya diferensial adalah perubahan metode, perencanaan kegiatan,
Page 34
20
membuat atau membeli dan kuantitas yang dipesan. Contoh keputusan yang
memerlukan informasi baik biaya relevan maupun pendapatan relevan adalah
analisis penawaran/ permintaan/ harga, penetapan harga kontribusi, penghentian
produksi suatu produk, penambahan jasa, penjualan atau pengolahan lebih lanjut,
pemilihan berbagai taktik pemasaran.
Pada prinsipnya semua biaya dapat dihindarkan, kecuali biaya tenggelam
(sunk cost) atau biaya masa lalu, dan biaya yang akan datang yang tidak berbeda
dalam beberapa alternatif. Biaya tenggelam adalah biaya yang terjadi pada masa
lalu (historical cost) yang tak dapat dihindarkan oleh manajer dengan tindakan
apapun. Oleh karena itu biaya tenggelam atau biaya masa lalu tidak relevan untuk
masa yang akan datang dan tak perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan.
Mengambil keputusan yang bersifat taktis atau bersifat jangka pendek
merupakan pekerjaan utama yang dilakukan manajemen setiap waktu. Pekerjaan
ini dilakukan dalam setiap tahap operasi perusahaan baik dibidang perencanaan
maupun pengendalian. Pengambilan keputusan dapat menyangkut tentang berapa
produk yang harus dijual perusahaan, bagaimana menetapkan harga jual produk
perusahaan yang pantas dan dapat bersaing, berapa kapasitas produksi yang harus
digunakan dan berapa banyak sumber daya yang perlu dikorbankan untuk
mendukung produksi tersebut dan bagaimana distribusi barang tersebut agar
sampai ditangan konsumen dengan tepat waktu. Kesulitan yang dihadapi
manajemen adalah adanya berbagai alternatif yang dapat dilakukan dengan
sejumlah kekurangan atau kelebihan yang ada pada setiap alternatif. Manajemen
Page 35
21
boleh jadi dihadapkan pada alternatif yang sama-sama benar atau bahkan sama-
sama salah.
Dalam setiap pengambilan keputusan yang bersifat taktis, faktor biaya dan
manfaat seringkali menjadi faktor penentu untuk memutuskan apakah suatu
alternatif akan dijalankan atau tidak. Biaya dan manfaat suatu alternatif harus
saling dibandingkan dengan biaya atau manfaat alternatif lain. Dalam hubungan
ini, akan lebih difokuskan pada biaya yang relevan yang perlu dipertimbangkan
dalam memutuskan alternatif yang terbaik bagi manajemen. Faktor manfaat atau
pendapatan bukannya tidak penting, akan tetapi faktor biaya seharusnya
didahulukan dan relatif lebih mungkin disiasati oleh manajemen daripada faktor
pendapatan. Jika perusahaan dapat menghasilkan produk atau jasa dengan waktu
yang tepat, biaya yang murah dan kualitas yang bersaing, masalah pendapatan
tentu akan datang dengan sendirinya.
Mengambil keputusan yang bersifat taktis dapat diartikan sebagai suatu
upaya untuk memilih alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada
dengan tujuan yang bersifat jangka pendek atau sasaran yang bersifat antara
(bukan sasaran tembak yang sebenarnya). Menerima pesanan khusus dengan
harga di bawah normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur agar laba
perusahaan meningkat tahun ini merupakan salah satu contoh keputusan yang
bersifat taktis. Keputusan yang bersifat taktis walaupun bersifat jangka pendek,
tetapi harus disadari bahwa keputusan tersebut mempunyai konsekuensi yang
bersifat jangka panjang. Membeli spare part dari luar boleh jadi menurunkan
Page 36
22
biaya perusahaan, tapi untuk jangka panjang dapat membawa konsekuensi
ketergantungan perusahaan pada supplier.
Biaya relevan digunakan dalam pembuatan keputusan taktis (Hansen dan
Mowen, 2000:505). Namun dalam membuat keputusan ini, pembuat keputusan
harus selalu menjaga keputusan didalam kerangka etis. Sayangnya, banyak
manajer mempunyai pandangan kebalikannya. Sebagai alasan untuk masalah ini
adalah tekanan yang besar untuk melakukan yang banyak dirasakan para manajer.
Sering individual yang bukan pelaksana puncak mungkin merasa dapat
diberhentikan atau diturunkan. Dalam kondisi seperti ini, godaan sering besar
untuk terlibat dalam perilaku yang dapat dipertanyakan.
2.1.5 Aplikasi Biaya Relevan dalam Pengambilan Keputusan
Ada sejumlah contoh untuk menjelaskan penggunaan biaya relevan dalam
pengambilan keputusan yang bersifat taktis seperti membuat atau membeli
komponen dari luar, melanjutkan atau meneruskan suatu segmen atau produk,
menerima pesanan khusus di bawah harga normal, memproses produk bersama
lebih lanjut atau menjualnya pada saat pemisahan dan sebagainya.
Menurut Hariadi (2002:564) aplikasi biaya relevan dalam pengambilan
keputusan adalah:
1. Keputusan membuat atau membeli.
2. Biaya kesempatan.
3. Keputusan meneruskan atau menghentikan.
Page 37
23
4. Keputusan meneruskan atau menghentikan dengan akibat saling berkait.
5. Harga jual khusus.
Untuk lebih jelasnya maka akan diuraikan di bawah ini:
1. Keputusan membuat atau membeli
Para manajer di perusahaan sering dihadapkan pada keputusan untuk
membuat sendiri atau membeli dari luar salah satu komponen bahan baku atau
penolong produksi. Dalam proses produksi yang kompleks seperti sekarang ini,
sebuah proses produksi dari hulu ke hilir. Di samping faktor ekonomis juga boleh
jadi masalah kecepatan waktu penyelesaian dan faktor nonteknis lainnya
seringkali menjadi pertimbangan bagi seorang produsen dalam upaya memuaskan
konsumen. Perusahaan otomotif dan komputer merupakan contoh produsen yang
hampir semua sparepartnya merupakan kontribusi dari pabrik-pabrik kecil yang
terintegrasi secara vertikal atau horizontal.
2. Biaya kesempatan
Jika fasilitas yang digunakan untuk memproduksi komponen listrik
menganggur, maka perusahaan seharusnya melanjutkan usahanya sendiri dalam
memproduksi komponen dan tawaran supplier ditolak. Namun jika fasilitas yang
menganggur tersebut dapat digunakan untuk memproduksi komponen lain yang
menguntungkan, maka dapat dikatakan bahwa ruangan tersebut mempunyai biaya
kesempatan yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan menolak atau
menerima tawaran supplier.
Page 38
24
Biaya kesempatan merupakan biaya yang tidak dicatat dalam perusahaan
dan tidak mencerminkan pengeluaran kas yang sesungguhnya. Biaya ini lebih
menjelaskan tentang manfaat ekonomis yang hilang karena memilih kesempatan
yang lain.
3. Keputusan Meneruskan atau Menghentikan
Manajemen sering dihadapkan pada pilihan yang sulit untuk menutup atau
tetap meneruskan suatu segmen tertentu yang dianggap mengalami kerugian.
Pilihan yang sulit ini timbul karena boleh jadi dengan adanya penciutan usaha,
perusahaan terpaksa harus memberhentikan karyawannya atau dengan penutupan
usaha dapat pula mempengaruhi usaha lain yang masih menguntungkan. Laporan
segmen atas dasar variabel costing sangat bermanfaat memberikan informasi yang
tepat untuk menutup atau meneruskan suatu usaha perusahaan. Kontribusi margin
dan laba per segmen merupakan dua hal penting yang menjadi pertimbangan
utama dalam pengambilan keputusan ini, di samping faktor-faktor kualitatif yang
perlu juga mendapat perhatian.
4. Keputusan Meneruskan atau Menghentikan Dengan Akibat Saling Berkait
Keputusan menutup produk penghapus dapat saja dibatalkan jika menurut
bagian pemasaran, penutupan tersebut akan mempengaruhi omset penjualan potlot
dan ballpoint misalnya masing-masing turun 10 % oleh karena banyak pembeli
yang membeli dalam satu paket sehingga jika penghapus tersebut tidak diproduksi
lagi maka sebagian pembeli potlot dan ballpoint akan mengalihkan pembeliannya
pada pabrik lain yang menjual dalam satu kesatuan.
Page 39
25
5. Harga Jual Khusus
Dalam menentukan harga jual pada konsumen, biasanya ada suatu aturan
main yang harus diikuti yaitu tidak boleh ada diskriminasi harga untuk produk
tertentu pada sejumlah konsumen yang saling bersaing dalam pasar yang sama.
Tetapi, aturan ini tentu tidak berlaku jika diterapkan pada konsumen yang tidak
saling bersaing satu sama lain dan perusahaan dapat menetapkan harga penawaran
yang berbeda-beda untuk berbagai konsumen pada pasar yang sama. Harga jual
khusus ini sebenarnya diterapkan pada konsumen yang berani menawar dengan
harga di bawah normal dan dengan syarat tertentu serta perlu dipertimbangkan
jika kapasitas produksi perusahaan belum maksimum.
Analisis biaya relevan dapat memberikan manfaat dalam penyelesaian
berbagai macam persoalan manajerial. Jenis persoalan atau keputusan yang
biasanya memperoleh dukungan dari informasi biaya relevan ini adalah keputusan
untuk membuat sendiri atau membeli sebuah komponen, tetap membuat atau
menghentikan sebuah lini produk, menerima atau menolak pesanan khusus
dengan harga lebih rendah dari harga reguler, mengolah lebih lanjut produk
bersama atau menjualnya pada titik pemisahan produk.
Menurut Krismiaji (2002:245) bahwa kadang-kadang perusahaan perlu
melakukan diskriminasi harga untuk memperoleh keuntungan maksimum atau
untuk menekan kerugian. Namun kebijakan ini hanya dilakukan pada kondisi
khusus, yaitu jika perusahaan memiliki kapasitas menganggur, maka perusahaan
dalam kondisi yang tidak optimal, karena perusahaan mengeluarkan biaya tetap
Page 40
26
dalam jumlah banyak, sementara perolehan pendapatannya tidak proposional
dengan biaya tetap tersebut. Untuk mengurangi kerugian ini, perusahaan dapat
memanfaatkannya dengan menerima pesanan khusus. Dengan kata lain, pesanan
khusus biasanya diterima untuk memanfaatkan fasilitas yang masih menganggur.
Selain itu, perusahaan hanya melayani pesanan khusus ini untuk para pelanggan
tertentu saja karena harga yang ditetapkan untuk pesanan khusus ini biasanya di
bawah harga pasar. Jika pesanan ini tidak dibatasi, maka kebijakan diskriminasi
harga ini justru akan merusak pasar reguler.
Syarat yang harus dipenuhi agar suatu pesanan khusus dapat diterima,
menurut Supriyono (2002:311) adalah:
1. Kapasitas produksi perusahaan masih ada yang menganggur.
2. Adanya pemisahan pasar antara penjualan biasa dengan penjualan untuk
melayani pesanan khusus.
Pemanfaatan kapasitas menganggur dengan memenuhi pesanan khusus
mengakibatkan peningkatan biaya variabel, sementara biaya tetap tidak ikut
terpengaruh atau tidak berubah oleh keputusan menerima atau menolak keputusan
khusus tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan pemisahan pasar adalah
pemisahan antara penjualan biasa dengan penjualan untuk memenuhi pesanan
khusus. Adapun tujuan dari pemisahan ini agar harga jual dalam penjualan normal
tidak rusak atau turun akibat harga jual pesanan khusus yang lebih rendah.
Page 41
27
2.2 Penelitian Sebelumnya
Adapun beberapa orang yang sudah melakukan penelitian ini :
1. Sutarti (2007) dengan penelitian mengenai penerapan biaya relevan dalam
menerima atau menolak pesanan khusus pada UD. Sejati Mulia yang
bertujuan untuk mengetahui analisis penerapan biaya relevan dalam
menerima atau menolak pesanan khusus. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif, yang menunjukan bahwa
perusahaan belum melakukan analisis biaya relevan secara tepat. Terdapat
persamaan dengan penelitian ini yaitu pada tujuan dilakukannya penelitian
dan metode analisis yang digunakan adalah metode regresi kuadrat
terkecil. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada waktu penelitian dan
objek penelitian merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di
bidang produksi tepung beras yang berlokasi di Surabaya.
2. Ibrahim (2012) dengan penelitian mengenai penerapan biaya relevan
dalam menerima atau menolak pesanan khusus pada PT. BS Polymer yang
bertujuan untuk mengetahui analisis penerapan biaya relevan dalam
menerima atau menolak pesanan khusus. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif, yang menunjukkan bahwa
perusahaan belum melakukan analisis biaya relevan secara tepat. Terdapat
persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuan dilakukannya
penelitan dan metode analisis yang digunakan adalah metode regresi
Page 42
28
kuadrat terkecil. Objek penelitian merupakan perusahaan manufaktur yang
bergerak dibidang produksi kantong semen yang berlokasi di Makasar.
3. Octavianus (2014) dengan penelitian mengenai penerapan biaya relevan
dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus
pada UD. Sinar Sakti yang bertujuan untuk mengetahui pengambilan
keputusan atas menerima atau menolak pesanan khusus dengan
menggunakan analisis biaya relevan. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif ini menunjukan bahwa
perusahaan belum melakukan analisis biaya relevan secara tepat. Terdapat
persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuannya dilakukan
penelitian, sedangkan perbedaannya terletak pada metode analisis dan
objek penelitian. Dimana peneltian ini tidak menggunakan metode analisis
regresi kuadrat terkecil untuk pemisahan biaya semi variabelnya dan objek
penelitian merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang
industri mebel.
4. Rahmat Hidayat (2013) dengan penelitian mengenai penerapan biaya
relevan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan
khusus pada UD. Rezky Bakery yang bertujuan untuk mengetahui
pengambilan keputusan atas menerima atau menolak pesanan khusus
dengan menggunakan analisis biaya relevan. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif ini menunjukan bahwa
perusahaan belum melakukan analisis biaya relevan secara tepat. Terdapat
persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuannya dilakukan
Page 43
29
penelitian, sedangkan perbedaannya terletak pada metode analisis dan
objek penelitian. Dimana penelitian ini tidak menggunakan metode
analisis regresi kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semi variabelnya
dan objek penelitian merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di
bidang produksi roti.
2.3 Kerangka Pemikiran
Alur pikir yang disusun berdasarkan sistematika, analisis dan alat analisis
yang digunakan dengan merumuskannya pada bagan kerangka pikir:
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Toko
Lavender
Perhitungan Biaya
Relevan
Menerima pesanan khusus Menolak pesanan khusus
Rekomendasi
Page 44
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yaitu metode yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data yang telah terkumpul sehingga
dapat membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2010). Dengan
metode ini, dapat diketahui pengukuran kinerja yang cocok untuk usaha konveksi
Toko Lavender.
3.2 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini merupakan usaha kecil menengah yang
bergerak dibidang konveksi, yaitu Toko Lavender. Oleh karena itu diperlukan
adanya suatu metode perhitungan biaya relevan yang tepat untuk diterapkan pada
Page 45
31
usaha ini agar mendapatkan suatu keputusan yang baik pada usaha ini. Toko
Lavender dinilai cocok sebagai objek penelitian karena merupakan salah satu
usaha kecil menengah yang berkembang cukup pesat di bidang konveksi. Selain
itu lokasi yang berdekatan dengan si peneliti, memudahkan peneliti untuk
melakukan proses pengumpulan data penelitian.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Data kualitatif berbentuk opini yang diperoleh dari owner Toko Lavender
berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses produksi
dan informasi lainnya yang berhubungan dengan biaya relevan.
2. Data Kuantitatif, berupa data yang berhubungan dengan penerapan biaya
relevan dalam pengambilan keputusan seperti harga jual, jumlah produksi,
pendapatan perusahaan serta data lainnya yang berhubungan dengan
pembahasan skripsi.
Untuk mendukung hasil yang akan diperoleh, penelitian ini menggunakan
data primer dan data sekunder.
1. Data primer yang didapat yaitu berupa pengamatan langsung dan
wawancara dengan pimpinan dan karyawan perusahaan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
2. Data sekunder yang didapat yaitu berupa data keuangan perusahaan, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan
dijadikan acuan oleh penulis.
Page 46
32
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,
1. Wawancara
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpulan data maupun
peneliti terhadap narasumber atau sumber data (Sugiyono, 2010). Sasaran
dalam melakukan tanya jawab akan dilakukan kepada owner Toko
Lavender.
2. Observasi
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian.
3. Dokumentasi
Metode ini merupakan teknik pengumpulan bahan-bahan tertulis berupa
data dari Toko Lavender.
3.5 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah:
1. Analisis pemisahan biaya semi variabel kedalam biaya tetap dan biaya
variabel, dengan menggunakan metode regresi kuadrat terkecil (least
square regression method) sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono
(2009:237) dengan rumus:
Page 47
33
Y = a + b (X)
Dimana:
Y = Total biaya semi variabel
X = Tingkat aktivitas (variabel bebas)
a = Total biaya tetap
b = Total biaya variabel per unit aktivitas
untuk menentukan parameter a dan b dapat digunakan persamaan sebagai
berikut:
𝑏 =n ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
n ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝑎 =∑ 𝑌 − 𝑏(∑ 𝑋)
𝑛
2. Analisis pemilihan Alternatif biaya relevan dengan pesanan khusus dan
tanpa pesanan khusus, dimana variabel yang digunakan adalah
contribution margin, dengan rumus Sugiri (2006:106) :
Penjualan XXX
Biaya Variabel XXX
Marjin Kontribusi XXX
Biaya Tetap XXX
Laba bersih sebelum pajak XXX
Page 48
34
Kriteria dalam pengambilan keputusan menurut (Supriyono, 2005:264):
1. Jika pendapatan relevan per unit pesanan khusus > Biaya relevan per unit
pesanan khusus, maka pesanan khusus diterima.
2. Jika pendapatan relevan per unit pesanan khusus < Biaya relevan per unit
pesanan khusus, maka pesanan khusus ditolak.
Page 49
35
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Lokasi Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Toko Lavender yang berlokasi di Jalan KH.
Wahid Hasim Ruko, Cipadu Jaya, Larangan, Kota Tangerang, Banten, Indonesia.
4.1.2 Profil Perusahaan
Toko Lavender merupakan usaha kecil menengah di bidang konveksi yang
berada di daerah Cipadu Jaya. Berawal dari keingintahuan sang istri di bidang
usaha, sehingga pada bulan juni 2015 Guntoro Djamaan bersama dengan sang istri
membuat sebuah usaha di kawasan Cipadu Jaya. Melihat perkembangan usaha
yang semakin lama semakin meningkat Guntoro Djamaan berinisiatif untuk
mengembangkan usahanya yang bergerak di bidang konveksi sampai saat ini.
Page 50
36
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan
pembagian dari berbagai tingkatan aktivitas yang saling berkaitan satu sama lain.
Struktur organisasi juga menunjukkan tingkat spesialisasi dari aktivitas.
Struktur aktivitas organisasi pada usaha konveksi ini dapat dilihat pada
gambar berikut:
GAMBAR 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
TOKO LAVENDER
Sumber : Toko Lavender
Pimpinan
Administrasi dan
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Produksi
Bagian
Pembelian
Kontrol
Bagian Persediaan dan
Bahan Baku
Page 51
37
4.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi usaha “Toko
Lavender” dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pimpinan
Pimpinan perusahaan bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan
perusahaan, baik yang bersifat input (urusan keuangan, pembelian,
produksi, penjualan, dll) maupun yang bersifat output (menyangkut urusan
lain yang berhubungan dengan pemerintah).
2. Administrasi dan Keuangan
Bagian administrasi bertugas mencatat, membukukan serta mengarsipkan
semua transaksi penerimaan maupun pengeluaran, melakukan pembayaran
dan mempertanggung jawabkannya kepada pemimpin perusahaan.
3. Bagian Pembelian
Bagian ini bertugas melakukan pembelian dan pengadaan persediaan
terhadap bahan-bahan yang akan digunakan oleh bagian produksi. Bagian
ini juga bertanggung jawab atas bagian stock.
4. Bagian Produksi
Bagian ini berfungsi untuk mengolah bahan baku yang akan digunakan
untuk memproduksi sprei dan sarung bantal, setelah menerima bahannya
dari pembelian. Bagian ini bertugas untuk mengolah bahan baku mulai
dari awal sampai produk tersebut layak untuk dipasarkan. Bagian produksi
mempunyai tanggung jawab penuh atas produk yang jadi dan siap untuk
dipasarkan.
Page 52
38
5. Bagian Penjualan
Bagian ini bertugas untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan yaitu
sprei dan sarung bantal lalu hasil dari penjualan produk akan dilaporkan ke
pemimpin perusahaan.
4.1.5 Proses Produksi
Proses produksi berperan penting dalam suatu usaha industri yang
mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi dan
aktivitas tersebut dilakukan oleh sekelompok manusia atau mesin.
Penulis akan mengemukakan cara pembuatan sprei dan sarung bantal,
terlebih dahulu dijelaskan bahan baku dan peralatan yang akan digunakan untuk
proses produksi.
1. Bahan baku
Bahan Baku yang digunakan untuk memproduksi sprei dan sarung bantal,
antara lain:
a. Kain
Kain merupakan bahan yang paling utama dalam pembuatan sprei dan
sarung bantal.
b. Tali Kur
Tali kur adalah tali yang biasanya digunakan untuk pinggiran bantal
agar terlihat cantik.
Page 53
39
c. Karet Elastis
Karet Elastis dipasang untuk setiap sudut sprei agar lebih mudah
dipasangkan ke Spring Bed.
d. Benang
Benang untuk menyatukan bahan baku yang akan dijadikan sprei dan
sarung bantal.
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk memproduksi sprei dan sarung bantal,
antara lain:
a. Meteran
Alat ini untuk mengukur bahan kain yang nantinya akan dibuat
menjadi sprei dan sarung bantal.
b. Gunting
Alat ini digunakan untuk memotong bahan dan membuat lubang
kancing yang sudah diukur menggunakan meteran.
c. Setrika Pakaian
Setrika pakaian untuk mamanaskan bagian tepi dan sisi utama dari
kain setelah kain selesai gunting.
d. Jarum dan Benang
Jarum digunakan untuk menjahit bahan yang telah disetrika. Jarum
yang digunakan yaitu jenis tusuk jelujur (tusuk sementara).
Page 54
40
e. Mesin Jahit
Mesin jahit digunakan untuk penyelesaian jahitan yang telah selesai
dirapikan oleh jarum dan benang.
Semua peralatan yang diuraikan di atas adalah alat yang digunakan untuk
melakukan pembuatan sprei dan sarung bantal, sebelum digunakan alat-alat
tersebut terlebih dahulu dicek kelayakan pakainya, agar terhindar dari kesalahan
dalam melakukan produksi.
Dengan menggunakan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang telah
dijelaskan di atas maka proses produksi usaha konveksi Toko Lavender dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Proses Pertama
Bahan kain yang akan digunakan terlebih dahulu diukur menggunakan
meteran sesuai dengan pesanan yang sudah ditentukan.
2. Proses Kedua
Setelah kain diukur menggunakan meteran lalu kain tersebut dipotong
menggunakan gunting.
3. Proses Ketiga
Setelah kain dipotong, lalu kain tersebut dipanaskan bagian tepi dan sisi
utama dari kain menggunakan setrika pakaian, waktu pemanasan
tergantung pada kain yang ingin diproduksi.
Page 55
41
4. Proses Keempat
Setelah kain dipanaskan, lalu kain tersebut dijahit dan disambungkan
menggunakan jarum dan benang agar jahitan rapi, cara menjahit dengan
jarum dan benang bisa dimulai dari kanan ke kiri.
5. Proses Kelima
Setelah bagian tepi kain digabung sudah merekat menggunakan jarum dan
benang, lalu kain dijahit menggunakan mesin jahit. Sebelum memulai
dengan mesin jahit terlebih dahulu kain dijepit menggunakan jepitan
pakaian agar pada saat menjahit dengan mesin jahit, dan jahitan pun tidak
bergeser.
6. Proses Terakhir
Setelah kain selesai dijahit, lalu kain yang sudah menjadi sprei dan sarung
bantal akan dimasukan kedalam plastik dan dilakukan pengepakan.
Page 56
42
GAMBAR 4.2
PROSES PRODUKSI SPREI DAN SARUNG BANTAL
TOKO LAVENDER
Sumber : Toko Lavender
4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Biaya Relevan
Sehubungan dengan kegiatan usaha produksi sprei dan sarung bantal yang
dilakukan oleh usaha konveksi ini, maka yang menjadi titik pokok dalam
pembahasan ini adalah analisis biaya relevan pada usaha konveksi di Toko
Lavender. Dalam upaya memperoleh laba yang optimal dari hasil produksinya,
Proses Pertama Meteran
Proses Pertama Gunting
Proses Ketiga Setrika Pakaian
Proses Keempat Jarum dan Benang
Jarum dan Benang
Jarum dan Benang
Proses Kelima Mesin Jahit
Proses Terakhir Pengepakan dan Siap
Untuk Dijual
Page 57
43
maka pihak pemilik usaha perlu mengelola kegiatan produksinya secara efisien
dan efektif, khususnya yang berkaitan dengan proses produksi sprei dan sarung
bantal, sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan.
Usaha konveksi ini merupakan usaha yang bergerak di bidang produksi
sprei dan sarung bantal. Dalam menjalani aktivitasnya agar dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas, perusahaan perlu melakukan kalkulasi terhadap biaya
produksi dalam melakukan proses produksi. Namun dalam hal penelitian ini
penerapan biaya relevanlah yang menjadi pokok pembahasan, di mana dengan
menentukan penerapan biaya relevan maka perusahaan dapat lebih mudah
melakukan pengambilan keputusan apakah pesanan khusus diterima atau ditolak.
Dalam hubungan dengan uraian tersebut di atas, terlebih dahulu akan
disajikan data kapasitas produksi sprei dan sarung bantal khususnya pada usaha
konveksi Toko Lavender yang dapat disajikan melalui tabel 4.1 yaitu sebagai
berikut :
Page 58
44
TABEL 4.1
KAPASITAS PRODUKSI SPREI DAN SARUNG BANTAL
TAHUN 2016
Bulan
Kapasitas
Produksi Normal
(A)
Kapasitas
Sesungguhnya
(B)
Kapasitas
menganggur
(A-B)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
683
695
674
685
692
683
684
691
682
678
663
674
17
5
26
15
8
17
16
9
18
22
37
26
Total 8.400 8.184 216
Sumber: Toko Lavender
Tabel di atas menunjukan bahwa kapasitas produksi normal sprei dan
sarung bantal pada tahun 2016 adalah sebanyak 8.400 unit, sedangkan kapasitas
Page 59
45
sesungguhnya sebanyak 8.184 unit, sehingga terjadi kapasitas menganggur (idle
capasity) sebanyak 216 unit atau sebesar 2,6% yang dapat dijadikan pesanan
khusus.
Pada tahun yang sama (2016), Toko Lavender mendapat pesanan khusus
untuk sprei dan sarung bantal dari Hotel Santika sebanyak 35 unit dengan harga
jual pesanan adalah sebesar Rp.175.000 per unit. Hal ini mendorong pihak
manajemen perusahaan untuk melakukan suatu perhitungan apakah pesanan
dengan harga jual tersebut diterima atau ditolak karena harga jual pesanan di
bawah harga normal.
Sebagai catatan bahwa untuk menganalisis pesanan khusus apakah dapat
diterima atau ditolak maka beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Perusahaan memiliki kapasitas menganggur sebesar 216 unit.
2. Hanya biaya variabel saja yang diperhitungkan dalam menentukan harga
pokok produksi pesanan khusus, sedangkan biaya tetap diabaikan karena
sudah disubsidi dari penjualan regulernya.
3. Pesanan khusus menguntungkan apabila pendapatan tambahannya lebih
besar dari biaya tambahan dalam kisaran kapasitas menganggur yang ada.
Dari data yang tersedia, maka besarnya biaya variabel yang dikeluarkan
oleh Toko Lavender dalam melakukan produksi sprei dan sarung bantal tahun
2016 adalah sebagai berikut:
Page 60
46
a. Kain
Untuk memproduksi 1 unit sprei dan sarung bantal menurut perhitungan
bagian produksi membutuhkan kain sebesar 5 m kain, sehingga dalam
memproduksi sprei dan sarung bantal sebanyak 8.184 unit maka
dibutuhkan kain sebesar 40.920 m. Dengan demikian maka pembelian kain
sebanyak 40.920 m x Rp.13.000 = Rp.531.960.000.
b. Tali kur
Untuk memproduksi 1 unit sprei dan sarung bantal membutuhkan tali kur
sebesar 11 m, sehingga dalam memproduksi sprei dan sarung bantal
sebanyak 8.184 unit maka dibutuhkan tali kur sebesar 90.024 m. Dengan
demikian maka pembelian tali kur sebanyak 90.024 m x Rp.900 =
Rp.81.021.600.
c. Karet elastis
Untuk memproduksi 1 unit sprei dan sarung bantal membutuhkan karet
elastis sebesar 11 m, sehingga dalam memproduksi sprei dan sarung bantal
sebanyak 8.184 unit maka dibutuhkan karet elastis sebesar 90.024 m.
Dengan demikian maka pembelian karet elastis sebanyak 90.024 m x
Rp.2000 = Rp.180.048.000.
d. Benang
Untuk memproduksi 1 unit sprei dan sarung bantal membutuhkan benang
sebesar 0,08 pack, sehingga dalam memproduksi sprei dan sarung bantal
sebanyak 8.184 unit maka dibutuhkan benang sebesar 667 pack. Dengan
Page 61
47
demikian maka pembelian benang sebanyak 667 pack x Rp.25.000 =
Rp.16.675.000.
Berdasarkan hasil di atas maka selanjutnya dapat disajikan biaya bahan
baku dalam memproduksi sebagai berikut:
TABEL 4.2
BIAYA BAHAN BAKU LANGSUNG
TAHUN 2016
No
Nama Barang
Jumlah Bahan
Baku (m)
(A)
Harga Bahan Baku
Permeter (Rp)
(B)
Total (Rp)
(A x B)
1
2
3
4
Kain
Tali Kur
Karet Elastis
Benang
40.920
90.024
90.024
667 Pack
13.000
900
2.000
25.000/Pack
531.960.000
81.021.600
180.048.000
16.675.000
Jumlah 809.704.600
Sumber: Toko Lavender
Adapun biaya bahan penolong yang dikeluarkan dalam tahun 2016 dalam
menyempurnakan proses produksi sebesar Rp.24.291.000.
Berikut kalkulasi biaya tenaga kerja langsung dalam melakukan produksi
sprei dan sarung bantal pada tahun 2016:
Page 62
48
1. Bagian Pemotongan dan Penjahitan
Jumlah jam kerja bagian pemotongan dan penjahitan dalam memproduksi
sprei dan sarung bantal dalam setahun yaitu 2.112 jam kerja, di mana jam
kerja untuk hari senin sampai jum’at yaitu 8 jam dan 4 jam di hari sabtu
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang dan biaya tenaga kerja
langsungnya sebesar Rp.115.200.000 (2.112 jam x 3 orang x Rp.18.182).
2. Bagian Penjahitan dengan Mesin
Jumlah jam kerja bagian penjahitan dengan mesin dalam memproduksi
sprei dan sarung bantal dalam setahun yaitu 2.112 jam kerja, di mana jam
kerja untuk hari senin sampai jum’at yaitu 8 jam dan 4 jam di hari sabtu
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang dan biaya tenaga kerja
langsungnya sebesar Rp.115.200.000 (2.112 jam x 3 orang x Rp.18.182).
3. Bagian Pengemasan
Jumlah jam kerja bagian pengemasan dalam memproduksi sprei dan
sarung bantal dalam setahun yaitu 2.112 jam kerja, di mana jam kerja
untuk hari senin senin sampai jum’at yaitu 8 jam dan 4 jam di hari sabtu
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2 orang dan biaya tenaga kerja
langsungnya sebesar Rp.67.200.000 (2.112 jam x 2 orang x Rp.15.910).
Dari hasil perhitungan di atas, maka akan disajikan biaya tenaga kerja
langsung yang dapat dilihat melalui tabel berikut:
Page 63
49
TABEL 4.3
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
TAHUN 2016
No
Jenis Tenaga
Kerja
Jumlah Jam
Kerja
(A)
Jumlah
Tenaga Kerja
(B)
Upah Kerja
(Rp)
(C)
Biaya Tenaga
Kerja Langsung
(Rp)
(A x B x C)
1
2
3
Bagian Pemotongan
dan Penjahitan
Bagian Penjahitan
dengan Mesin
Bagian Pengemasan
2.112 jam
2.112 jam
2.112 jam
3
3
2
18.182
18.182
15.910
155.200.000
155.200.000
67.200.000
Jumlah 2.112 jam 8 297.600.000
Sumber: Toko Lavender
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah gaji yang diberikan kepada
karyawan tetap yang tidak berhubungan langsung dengan produksi. Besarnya
biaya tidak kerja langsung adalah Rp.42.000.000.
Biaya listrik merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menjalankan mesin dan melakukan aktivitas lainnya. Besarnya biaya listrik yang
dikeluarkan adalah Rp.6.211.000 untuk biaya variabel dan Rp.1.342.000 untuk
biaya tetap.
Page 64
50
Biaya perlengkapan kantor merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk pembelian kertas, tinta, alat tulis, dan lain-lain. Besarnya biaya ini adalah
Rp.4.680.000.
Biaya promosi merupakan biaya yang dikeluaran perusahaan untuk
mempromosikan produknya kepada masyarakat. Besarnya biaya ini adalah
Rp.22.357.500.
Biaya telepon adalah biaya yang dikeluarkan selama kegiatan produksi
berlangsung. Besarnya biaya ini adalah Rp.10.350.000 untuk biaya variabel dan
Rp.510.000 untuk biaya tetap.
Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah salah satu biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Biaya pemeliharaan dari Toko Lavender terdiri dari: bangunan,
mesin, peralatan pabrik, dan lain-lain. Biaya ini termasuk kategori biaya semi
variabel, karena biaya ini belum dipisahkan maka perlu dilakukan pemisahan
kedalam biaya tetap dan biaya variabel dengan dasar pertimbangan jumlah
produksi. Berikut akan disajikan tabel biaya yang ada didalam biaya reparasi dan
pemeliharaan sebagai berikut:
Page 65
51
TABEL 4.4
BIAYA REPARASI DAN PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP
TAHUN 2016
Bulan
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap (Rp)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
97.000
98.000
98.000
90.000
90.000
96.000
80.000
87.000
88.000
95.000
87.000
93.000
Total 1.099.000
Sumber: Toko Lavender
Berdasarkan data mengenai biaya reparasi dan pemeliharaan tetap, maka
dapat dilakukan pemisahan biaya semi variabel dengan menggunakan metode
Page 66
52
kuadrat terkecil sehingga biaya semi variabel akan terpisah menjadi komponen
biaya variabel dan biaya tetap, berikut adalah tabel yang akan ditampilkan:
TABEL 4.5
REGRESI VOLUME PRODUKSI DENGAN BIAYA REPARASI DAN
PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP
TAHUN 2016
Bulan
Volume
Produksi (X)
Biaya Reparasi dan
Pemeliharaan Aktiva Tetap (Y)
(Rp)
X²
XY
(Rp)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
683
695
674
685
692
683
684
691
682
683
663
674
97.000
98.000
98.000
90.000
90.000
96.000
80.000
87.000
88.000
95.000
87.000
93.000
466.489
483.025
454.276
469.225
478.864
466.489
467.856
477.481
465.124
459.684
439.569
454.276
66.251.000
68.110.000
66.052.000
61.650.000
62.280.000
65.568.000
54.720.000
60.117.000
60.016.000
64.410.000
57.681.000
62.682.000
Total 8.184 1.099.000 5.582.358 749.537.000
Sumber: Hasil olahan data
Page 67
53
Berdasarkan tabel di atas besarnya biaya variabel per unit (b) dapat ditentukan
melalui rumus sebagai berikut:
𝑏 =n ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
n ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝑏 =12(749.537.000) − (8.184)(1.099.000)
12(5.582.358) − (8.184)²
𝑏 =8.994.444.000 − 8.994.216.000
66.988.296 − 66.977.856
𝑏 = 22 per pack
Sedangkan nilai a dapat ditentukan melalui dengan perhitungan berikut:
𝑎 =∑ 𝑌 − 𝑏(∑ 𝑋)
𝑛
𝑎 =1.099.000 − 22(8.184)
12
𝑎 =1.099.000 − 180.048
12
𝑎 = 76.579
Dengan demikian maka persamaan trend linier adalah:
Y = 76.579 + 22 (X)
Kemudian pemisahan biaya semi variabel dapat ditentukan sebagai
berikut:
Page 68
54
Biaya Tetap (a) = Rp. 76.579 x 12 bulan
= Rp. 918.950
Biaya Variabel (b) = Rp. 22 x 8184
= Rp. 180.050
Total Biaya (a+b) = Rp. 918.950 + Rp. 180.050
= Rp. 1.099.000
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, sebelum menentukan biaya relevan,
terlebih dahulu disajikan perhitungan biaya produksi sebagai berikut:
Page 69
55
TABEL 4.6
KALKUKASI BIAYA PRODUKSI
TAHUN 2016
Jenis Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total Biaya
(Rp) Perhitungan
Per unit
(Rp)
Biaya Variabel
a. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
c. Biaya Bahan Penolong
d. Biaya Listrik
e. Biaya Umum Pabrik
Lainnya
f. Biaya Reparasi dan
Pemeliharaan Aktiva Tetap
g. Biaya Telepon
Total Biaya Variabel
Biaya Tetap
a. Biaya Listrik
b. Biaya Tenaga Kerja Tak
Langsung
c. Biaya Umum dan Pabrik
Lainnya
d. Biaya Pemeliharaan dan
Aktiva Tetap
809.704.600
297.600.000
24.291.000
6.211.000
18.700.000
180.050
10.350.000
(809.704.600/8.184)
(297.600.000/8.184)
(24.291.000/8.184)
(6.211.000/8.184)
(18.700.000/8.184)
(180.050/8.184)
(10.350.000/8.184)
(1.342.000/8.184)
(42.000.000/8.184)
(40.000.000/8.184)
(918.950/8.184)
98.937
36.364
2.968
759
2.285
22
1.265
1.167.036.650 142.600
1.342.000
42.000.000
40.000.000
918.950
164
5.132
4.888
112
Total Biaya Tetap 84.260.950 10.296
Total Biaya Produksi 1.251.297.600 152.897
Sumber: Hasil olahan data
Page 70
56
Biaya-biaya yang dianggap relevan dengan pesanan khusus (jumlah
pesanan khusus x per unit) adalah sebagai berikut:
1. Biaya Bahan Baku (35 unit x Rp.98.937) = Rp.3.462.795.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (35 unit x Rp.36.364) = Rp.1.272.740.
3. Biaya Bahan Penolong (35 unit x Rp.2.968) = Rp103.880.
4. Biaya Listrik (35 unit x Rp.759) = Rp.26.565
5. Biaya Umum Pabrik Lainnya (35 unit x Rp.2.285) = Rp.79.975.
6. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap (35 unit x Rp.22) = Rp.770
7. Biaya Telepon (35 unit x Rp.1.265) = Rp.44.275.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis biaya-biaya yang telah
diuraikan di atas maka selanjutnya akan disajikan dalam tabel biaya relevan dan
biaya tidak relevan sebagai berikut:
Page 71
57
TABEL 4.7
REKAPITULASI BIAYA RELEVAN DAN TIDAK RELEVAN UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PESANAN KHUSUS
TAHUN 2016
No
Jenis Biaya
Relevan Tanpa
Pesanan
(Rp)
Relevan Dengan
Pesanan Khusus
(Rp)
Tidak
Relevan
(Rp)
1
2
3
4
5
Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
a. Biaya Bahan Penolong
b. Tenaga Kerja Tidak
Langsung
c. Biaya Listrik
• Variabel
• Tetap
d. Biaya Umum Pabrik
Lainnya
• Variabel
• Tetap
e. Biaya Reparasi dan
Pemeliharaan Aktiva Tetap
• Variabel
• Tetap
Biaya Administrasi dan umum
a. Biaya Telepon
• Variabel
• Tetap
b. Biaya Perlengkapan Kantor
c. Biaya Gaji Admin
Biaya Penjualan
a. Biaya Gaji Kasir
b. Biaya Promosi
809.704.600
297.600.000
24.291.000
-
6.211.000
-
18.700.000
-
180.050
-
10.350.000
-
-
-
-
-
3.462.795
1.272.740
103.880
-
26.565
-
79.975
-
770
-
44.275
-
-
-
-
-
-
-
-
42.000.000
-
1.342.000
-
40.000.000
-
918.950
-
510.000
4.680.000
42.000.000
36.000.000
22.357.500
Jumlah 1.167.036.650 4.990.964 169.688.450
Sumber: Hasil olahan data
Berdasarkan tabel di atas, biaya relevan tanpa pesanan yang diperoleh
yaitu sebesar Rp.1.167.036.650 dan biaya relevan dengan pesanan khusus adalah
Page 72
58
sebesar Rp.4.990.964 sedangkan biaya tidak relevan yang diperoleh sebesar
Rp.169.688.450.
Sebelum melakukan analisis biaya relevan, maka akan disajikan data
penjualan sebagai berikut:
TABEL 4.8
VOLUME PENJUALAN SPREI DAN SARUNG BANTAL
TAHUN 2016
Bulan
Volume Penjualan Sprei dan Sarung Bantal
(unit)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
679
693
669
678
685
674
682
689
678
674
663
674
Total 8.138
Sumber: Toko Lavender
Page 73
59
Untuk lebih jelasnya, analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan
menerima atau menolak pesanan khusus dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.9
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TAHUN 2016
Keterangan
Tanpa Pesanan
(Rp)
(A)
Dengan Pesanan
(Rp)
(B)
Selisih
(Rp)
(A-B)
Penjualan
(8.183 x Rp.210.000)
Pesanan Khusus :
Hotel Santika
35 x Rp.175.000
1.708.980.000
-
1.708.980.000
6.125.000
-
6.125.000
Total Penjualan 1.708.980.000 1.715.105.000 6.125.000
Biaya Variabel:
a. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
c. Biaya Bahan Penolong
d. Biaya Listrik
e. Biaya Telepon
f. Biaya Reparasi dan Aktiva
Tetap
g. Biaya Umum dan Pabrik
Lainnya
809.704.600
297.600.000
24.291.000
6.211.000
10.350.000
180.050
18.700.000
813.167.395
298.872.740
24.394.880
6.237.565
10.394.275
180.820
18.779.975
3.462.795
1.272.740
103.880
26.565
44.275
770
79.975
Total Biaya Variabel 1.167.036.650 1.172.027.650 4.991.000
Contribution Margin 541.943.350 543.077.350 1.134.000
Biaya Tetap
a. Biaya Listrik
b. Biaya Telepon
c. Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung
d. Biaya Umum Pabrik
Lainnya
e. Biaya Reparasi dan
Pemeliharaan
f. Biaya Perlengkapan
Kantor
g. Biaya Gaji Admin
h. Biaya Gaji Kasir
i. Biaya Promosi
1.342.000
510.000
42.000.000
40.000.000
918.950
4.680.000
42.000.000
36.000.000
22.357.500
1.342.000
510.000
42.000.000
40.000.000
918.950
4.680.000
42.000.000
36.000.000
22.357.500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Biaya Tetap 169.688.450 169.688.450 -
Laba 372.254.900 373.388.900 1.134.000
Sumber: Hasil olahan data
Page 74
60
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pesanan khusus
memberikan tambahan kontribusi margin bagi perusahaan sebesar Rp.1.134.000
atau tambahan pendapatan lebih besar dari tambahan biaya yang dikeluarkan,
sehingga pesanan khusus sebaiknya diterima karena akan menambah laba
perusahaan.
Selanjutnya akan disajikan perhitungan laba rugi atas pesanan khusus pada
tabel berikut:
TABEL 4.10
PERHITUNGAN LABA RUGI ATAS PESANAN KHUSUS
HOTEL SANTIKA
TAHUN 2016
Pendapatan Relevan
35 x Rp.175.000 = Rp.6.125.000
Biaya Relevan
35 x Rp.142.600 = Rp.4.991.000
Laba Relevan Rp.1.134.000
Sumber: Hasil olahan data
Berdasarkan data di atas yakni laporan laba rugi atas pesanan khusus sprei
dan sarung bantal dengan penawaran Rp.175.000 per unit dapat diterima, sebab
akan memberikan kontribusi laba yang positif atas pesanan khusus sebesar
Rp.1.134.000.
Page 75
61
4.2.2 Pengambilan Keputusan Pesanan Khusus
Pengambilan keputusan mengenai pesanan khusus terjadi apabila
perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur dan harga jual pesanan
khusus tersebut berada di bawah harga normal yang ditetapkan oleh perusahaan.
Toko Lavender memiliki kapasitas menganggur pada tahun 2016 sebanyak
216 unit dan pada tahun yang sama ada pesanan khusus sebanyak 35 unit dengan
harga jual Rp.175.000 per unit. Penjualan pesanan khusus tersebut nilainya lebih
besar dari biaya variabel yang diidentifikasi dan dianalisis, yaitu penjualan
pesanan khusus sebesar Rp.6.125.000, sedangkan biaya variabelnya sebesar
Rp.4.911.000.
Jadi, pesanan khusus tersebut dapat diterima karena menghasilkan
kontribusi margin yang positif, sehingga perusahaan memperoleh laba sebesar
Rp.1.134.000 (Rp.6.125.000 – Rp.4.991.000).
Page 76
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai analisis perhitungan biaya
relevan dalam pengambilan keputusan suatu pesanan khusus pada Toko Lavender,
maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil perhitungan biaya relevan, Toko Lavender belum
melakukan analisis biaya relevan secara tepat, karena perhitungan harga
pokok produksi Toko Lavender masih menggunakan metode full costing,
yang menyebabkan perusahaan mendapatkan laba lebih sedikit
dibandingkan dengan metode perhitungan biaya relevan.
b. Dari hasil analisis mengenai biaya relevan dalam pengambilan keputusan
pada pesanan khusus menunjukkan bahwa dari alternatif yang diajukan
mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan sebesar Rp.1.134.000.
Page 77
63
5.2 Saran
Berdasarkan pada hasil analisis dan kesimpulan yang berkaitan dengan
penelitian tersebut, maka rekomendasi yang diberikan penulis yaitu, agar
perusahaan menerapkan perhitungan biaya relevan dalam memilih alternatif
menolak atau menerima pesanan khusus, dan juga bisa mengetahui seberapa besar
margin laba yang diperoleh perusahaan setelah melakukan perhitungan biaya
relevan.
Page 78
63
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Kamarrudin, 2007. Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya
Dan Pengambilan Keputusan, edisi revisi kelima. Penerbit: Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Bustami Bastian, dan Nurlela, 2009. Akuntansi Biaya, Melalui Pendekatan
Manajerial, edisi pertama, Penerbit: Mitra Wacana Media, Jakarta.
Hansen dan Mowen, 2000. Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian, edisi
pertama, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Hariadi, Bambang, 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang, edisi
pertama, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Ibrahim, 2011. Analisis Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan Menerima
Atau Menolak Pesanan Khusus, Makassar: PT. BS Polymer.
Kholmi, Masiyah dan Yuningsih, 2002. Akuntansi Biaya, edisi pertama, cetakan
kedua, Penerbit: Universitas Muhammadiyah, Malang.
Krismiaji, 2002. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen, cetakan pertama, Penerbit:
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Munawir, S, 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, edisi pertama, cetakan
pertama, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Muqodim, 2005. Teori Akuntansi, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit:
Ekonosia, Yogyakarta.
Page 79
64
Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya, edisi kelima, cetakan ketujuh, Penerbit: UPP
STIM YKPN, Yogyakarta.
Mursyidi, 2008. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama, Penerbit: Refika Aditama,
Bandung.
Octavianus dan Ventje, 2014. Analisis Biaya Relevan Untuk Menerima Atau
Menolak Pesanan Khusus. Manado: UD. Sinar Sakti.
Prawironegoro, Darsono, dan Ari Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen, edisi
ketiga, Penerbit: Mitra Wacana Media, Jakarta.
Rahmat Hidayat, 2013. Analisis Penerapa Biaya Relevan Dalam Menerima Atau
Menolak Pesanan Khusus. Manado: UD. Rezky Bakery.
Samryn, L. 2006. Akuntansi Manajerial : Suatu Pengantar. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Simamora, Hendry, 1999. Akuntansi Manajemen, Penerbit: Salemba Empat,
Jakarta.
Sunarto, 2004. Akuntasi Biaya, edisi revisi, Penerbit: Amus, Yogyakarta.
Supriyono, R. A, 2002. Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok, edisi kedua, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Sugiri Slamet, 2006. Akuntansi Manajemen, Penerbit: UUP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Page 80
65
------------------, 2001. Akuntansi Manajemen, Penerbit: UUP AMP YKPN,
Yogykarta.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Penerbit: Alfabeta, Bandung.
------------, 2009. Metode Penelitian Bisnis, cetakan ketujuh, Penerbit: Alfabeta,
Bandung.
Sutarti, 2007. Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus. Surabaya: UD.
Sejati Mulia.
Witjaksono, Armanto, 2006. Akuntansi Biaya, edisi pertama, cetakan pertama,
Penerbit: Graha Ilmu, Jakarta.
Page 81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : RILANDO SYAHRIYAR
Tempat, Tanggal Lahir : JAKARTA, 21-10-1992
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Golongan Darah : AB
Alamat : KOMP. TAMAN ASRI BLOK E7 NO.1
RT/RW : 001/001
Kel/Desa : CIPADU JAYA
Kecamatan : LARANGAN
Agama : ISLAM
Status Perkawanin : BELUM KAWIN
Pekerjaan : PELAJAR/MAHASISWA
Kewarganegaraan : WNI
No Tlp : 089503644384
Email : [email protected]
Pendidikan Formal
S1 : ABFII Perbanas Jakarta, Jurusan Akuntansi 2012-2017
SMA : SMA Negeri 32 Jakarta 2007-2010
SMP : SMP Negeri 161 Jakarta 2004-2007
SD : SD Muhamadiyah 28 Jakarta 1998-2004