Top Banner

of 19

Perawatan Dan Perbaikan Beton-gandy

Oct 17, 2015

Download

Documents

gandhyy_06
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PERAWATAN DAN PERBAIKAN BETON

    BIMBINGAN TEKNIS TENAGA LABORAN/TEKNISI SMKDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANMALANG, 2014

    MACHMUD SUGANDI

  • PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

    JENIS PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    PEKERJAAN MEKANIKAL

    PEKERJAAN STRUKTURAL

    PEKERJAANELEKTRIKAL

    PEKERJAANPLUMBING

    PEKERJAAN ARSITEKTURAL

    PENUTUP ATAP & PLAFONT

    DINDING

    LANTAI

    PENGHAWAAN & PENCAHAYAAN

    PENGGANTUNG & KACA

    SUB STRUCTURE

    UPPER STRUCTURE

    ESCALATOR

    LIFT

    PENCAHAYAAN

    PENGHAWAAN

    INSTALASI AIR BERSIH

    INSTALASI AIR KOTOR

    INSTALASI PENGOLAH LIMBAH

  • BETON (CONCRETE)

    Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang banyakdipakai untuk pekerjaan struktur bangunan.

    Beton adalah bahan bangunan sebagai hasil campuranantara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air denganatau tanpa bahan campuran tambahan membentukmassa padat (SK.SNI T-15-1990-03:1).

    Proses pembuatan beton: Dibuat oleh pabrik beton ready mix (beton siap

    pakai) Dibuat di lokasi pekerjaan in situ

  • Mengapa pilihbahan beton????

  • KELEBIHAN & KEKURANGAN BETON

    KELEBIHAN:1. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.2. Mampu memikul beban yang berat3. Tahan terhadap temperatur yang tinggi4. Biaya pemeliharaan yang kecil5. Harga produksi beton relatif murah6. Tahan lama.

    KEKURANGAN:1. Bentuk yang telah dibuat sulit diubah2. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi3. Berat4. Daya pantul suara yang besar

  • Karakteristik BETON

    1. Compressive Strength2. Durability and freeze-taw resistance3. Wear resistance4. Impermeability5. Abrasion resistance6. Resistance to environmental attacks (from

    seawater, sulfates in soil, and so on).(Somayaji, 2001: 85)

  • TAHAPAN PEMBUATAN BETON

    KUALITAS BETON

    RENCANA1. Kuat desak (strength) 2. Durability (keawetan)

    3. Sifat mudah dikerjakan(workability) 4. Ekonomis

    ANALISA BAHANMIX DESIGNPENAKARANPENCAMPURANPENGANGKUTANPENUANGANPERAWATAN

  • ANALISA BAHAN

    Bahan penyusun beton sebagian besar (70% - 80%) diperoleh dari alam, untuk itu perlu adanya analisa kualitas bahan khususnya bahan pengisi(agregat) meliputi: Analisa saringan. Kualitas kekerasan agregat. Kandungan lumpur. Berat jenis. Berat volume. Kadar air. Kotoran organis.

    Analisa air , dan Portland cement.

  • MIX DESIGN (Disain Campuran)

    METODE DISAIN CAMPURAN BETON: Rancangan Campuran menggunakan British Standard ini telah lama dikenal di Eropa. Di Indonesia, cara ini

    juga dipakai sebagai dasar perencanaan campuran beton di PBI 1971. Metode Road Note No.4 yang dikeluarkan di Inggris pada tahun 1950 yang sebenarnya adalah pedoman

    untuk perancangan campuran perkerasan beton semen pada jalan raya. Pada tahun 1975, Road Note No.4 digantikan oleh Design of Normal Concrete Mixes yang dikeluarkan oleh British Department Of Environment atau lebih dikenal dengan istilah DOE. Pada tahun 1988, Design of Normal Concrete Mixes.

    Metode ACI berasal dari Amerika Serikat. Sampai saat ini metode ACI masih merupakan metodeperancangan campuran beton yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat, karena metode ini adalahmetode yang paling mudah penggunaannya serta telah teruji lama di Amerika Serikat.

    Selain British Standard dan ACI, ada pula metode lain untuk merencanakan rancangan campuran betonmutu tinggi, yaitu dengan Metode Shacklock. Metode ini diperkenalkan oleh Barry Wilson Shacklock danErntroy, seorang berkebangsaan Inggris.

    SNI 03-2834-1993 adalah tata cara perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salahsatu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton tanpamenggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana.

  • PENAKARAN (Batching)

    KETENTUAN PENAKARAN: Beton yang mempunyai kekuatan tekan rencana

    (fc) lebih besar atau sama dengan 20 MPaproporsi penakarannya harus didasarkan ataspenakaran berat.

    Beton yang mempunyai tekan rencana (fc) lebihkecil dari 20 MPa proporsi penakarannya bolehmenggunakan teknik penakaran volume.

  • PENCAMPURAN (Mixing)

    Secara umum pengadukan dilakukan sampaididapatkan suatu sifat yang plastis dalam campuranbeton segar. Indikasinya adalah warna adukan merata, kelecakan yang cukup, dan tampak homogen.

    Dua jenis metode pencampuran/pengadukan: Pengadukan Manual (menggunakan tenaga

    manusia) Pengadukan dengan Mesin

  • PENGANGKUTAN (Ttransporting)

    Pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat penyimpananakhir (sebelum dituang) harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegahterjadinya pemisahan (segregasi) dari bahan yang telah dicampur dan tanpahambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antarapengangkutan.

    Metode pengangkutan:Alat angkut manual menggunakan tenaga manusia, dengan alat bantu

    sederhana (dapat berupa ember, dolak, gerobak dorong, talang) dan biasanyamempunyai kapasitas kecil.

    Alat angkut mesin biasanya dibutuhkan untuk pengerjaan yang kapasitasnyabesar dan jarak antara tempat pengolahan beton dan tempat pengerjaanstruktur jauh. Contoh alat angkut ini adalah truck mixer, belt conveyor, pompadan tower crane.

  • PENUANGAN (Placing)

    HAL YANG DIPERHATIKAN: Pelaksanaan pekerjaan beton (pengecoran) harus dilaksanakan

    sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya segregasi danbleeding.

    Beton segar pada saat dituangkan masih dalam kondisi plastis. Beton yang telah mengeras tidak boleh dituangkan dalam

    struktur. Beton yang setengah mengeras atau yang telah mengalami

    penambahan air tidak boleh dituang, kecuali ada persetujuan daripengawas.

  • PEMADATAN (Compacting)

    Pemadatan dilakukan segera setelah beton dituang. Kebutuhan akan alat pemadat disesuaikan dengan kapasitas

    pengecoran dan tingkat kesulitan pengerjaan. Pemadatan dilakukan sebelum terjadinya initial setting time

    pada beton. Dalam praktik di lapangan, pengindikasian initial setting

    dilakukan dengan cara menusuk beton tersebut dengan tongkattanpa kekuatan. Jika masih dapat ditusuk sedalam 10 cm, berarti setting time belum tercapai.

  • PERAWATAN (Curing)

    Perawatan ini dilakukan setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah mengeras.

    Perawatan ini dilakukan, agar proses hidrasi selanjutnya tidakmengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalamikeretakan karena kehilangan air yang begitu cepat.

    Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan betonberkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harusdipertahankan dalam kondisi lembab, kecuali dilakukan denganperawatan yang dipercepat.

  • KERUSAKAN PADA BETON

    1. Retak (cracks), adalah pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif panjang dan sempit, retak ini dapatditimbulkan oleh berbagai sebab: diantaranya: evaporasi air dalam campuran beton terjadi dengan cepatakibat cuaca yang panas, kering atau berangin. Jenis retak: plastic cracking, akibat bleeding yang berlebihan pada beton, biasanya akibat proses curing yang tidak

    sempurna. crazing , Retakan bersifat dangkal dan saling berhubungan pada seluruh permukaan pada plat. Retak jenis

    tersebut disebabkan adanya pergerakan struktur, sambungan yang tidak baik pada pertemuan kolomdengan balok atau plat, atau tanah yang tidak stabil.

    random cracks, disebabkan oleh karena adanya reaksi antara alkali dan agregat, retakan yang terbentuksekitar 10 tahun atau lebih setelah pengecoran dan selanjutnya menjadi lebih dalam dan lebar, retakansaling berhubungan satu sama lain.

    Voids, adalah lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada beton. Retak jenis ini dapat ditimbulkanoleh berbagai sebab diantaranya adalah pemadatan yang dilakukan dengan vibrator kurang baik, karenajarak antar bekisting dengan tulangan atau jarak antar tulangan terlalu sempit sehingga bagian mortar tidak dapat mengisi rongga antara agregat kasar dengan baik.

    honey combing, adalah retak jenis void yang terjadi berupa lubang-lubang tidak teratur.

  • KERUSAKAN PADA BETONlanjutan

    2. Scalling/spalling/erosion, adalah kelupasan dangkal pada permukaan, yang dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab, diantaranya:

    Eksposisi yang berulang-ulang terhadap pembekuan dan pencairan sehingga permukaan terkelupas, keadaan ini disebut scalling.

    Melekatnya material pada permukaan bekisting sehingga permukaan beton terlepas dalam kepingan ataubongkah kecil, keadaan ini disebut spalling.

    Terlepasnya partikel-partikel sehalus debu yang dapat terdiri dari semen yang sangat halus atau agregatyang sangat halus, terlepas akibat abrasi misalnya saat lantai disapu, hal semacam ini disebut dusting.

    Terdapatnya material organic dalam campuran, kontaminasi yang reaktf atau korosi pada tulangan dapatmenimbulkan rongga pada beton yang disebut sebagai popouts, juga dapat disebabkan ekspansi agregatyang poureous segera setelah pengecoran sampai setahun lebih tergantung permeabilitas beton danketidakstabilan volume agregat yang digunakan.

    Disintegrasi beton pada titik-titik dimana terdapat aliran air turbulen akibat pecahnya gelembung-gelembung pada air, erosi seperti ini sering disebut water cavitation.

    Korosi pada baja tulangan biasanya dikenali dengan bercak karat pada permukaan beton, korosi mudahterjadi pada lingkungan asam namun bila terdapat ion chlorida, proses karat dapat terjadi pada lingkunganbasa

  • KESIMPULAN

    1. Kerusakan ringan/kecil (Shallow Honeycomb)Kerusakan beton yang terjadi pada struktur bangunan yang ditandai dengan adanya retak (crack) padabeton. Lebar retak berkisar antara 0.075 hingga 0.6 Cm. Kemampuan struktur untuk memikul beban tidakbanyak berkurang. Tindakan yang perlu dilakukan adalah melakukan perbaikan (repair) pada bagian betonyang rusak dengan melakukan injection.

    2. Kerusakan besar (deep Honeycomn)

    Kerusakan besar pada material beton yang disebabkan oleh karena proses pembuatan beton yang tidaksempurna, hal ini disebabkan oleh terjadinya segregasi bahan akibat dari pencampuran material, penuangan, dan pemadatan. Tindakan yang perlu dilkukan untuk mengatasi permasalahan ini adalahmelakukan perbaikan beton dengan cara grouting pada bagian yang tampak adanya poureus.

    3. Keruntuhan/kegagalan konstruksi betonKerusakan total beton struktur tampak dari adanya keruntuhan struktur yang ditandai adanya keretakanpada struktur beton. Tindakan yang dilakukan adalah membongkar struktur beton lama diganti dengan yang baru.