Page 1
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 1
PERATURAN
YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
NOMOR ___ TAHUN 2018
TENTANG
Kepegawaian di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
PENGURUS YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
Menimbang :
a. Bahwa untuk menjamin terpeliharanya kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
tugas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Yayasan tentang Kepegawaian.
b. Bahwa Peraturan Yayasan Universitas HKBP Nommensen Nomor. 145 Tahun
2011 ternyata masih belum menjamin terlaksananya keseluruhan aspek kelancaran
dan ketertiban di bidang kepegawaian, sehingga dipandang perlu menyempurnakan
Peraturan Yayasan Universitas HKBP Nommensen 145 Tahun 2011 tentang
Kepegawaian.
Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Anggaran Dasar Yayasan Nomor 07 Tahun 2014 dan Surat Direktur Jenderal
Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia
Republik Indonesia Nomor : AHU-AH 0106-1162 tanggal 17 Desember 2014;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004 tentang Perubahan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
6. Undang-undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Statuta Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar No. 086 Tahun 2017.
Memperhatikan :
1. Surat Keputusan Pembina Yayasan Universitas HKBP Nommensen Nomor
______________ tanggal ___________ 2017 tentang Pengangkatan Pengurus
Yayasan Universitas HKBP Nommensen Masa Bakti 2017-2021.
2. Peraturan Yayasan Universitas HKBP Nommensen No. _____ Tahun 2015 tentang
Kepegawaian.
Page 2
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 2
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
TENTANG KEPEGAWAIAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Batasan dan Pengertian
Dalam Peraturan Yayasan Universitas HKBP Nommensen ini, yang dimaksud
dengan:
1. Yayasan adalah Yayasan Universitas Huria Kristen Batak Protestan.
2. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar Yayasan Universitas HKBP
Nommensen.
3. Universitas adalah Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar yang
didirikan oleh Huria Kristen Batak Protestan pada tanggal 6 Desember
2017.
4. Statuta adalah Statuta Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
yang merupakan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang
dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan
penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Universitas,
berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum,
peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku di Universitas.
5. Peraturan Yayasan adalah Peraturan yang dibuat dan disetujui Yayasan yang
berlaku di Universitas HKBP Nommensen.
6. Rektor adalah Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
7. Wakil Rektor adalah semua Wakil Rektor Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
8. Dekan adalah Pimpinan Fakultas di Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
9. Wakil Dekan adalah semua Wakil Dekan Fakultas yang ada di Universitas
HKBP Nommensen Pematangsiantar.
10. Direktur Pascasarjana adalah Direktur Program Pascasarjana di Universitas
HKBP Nommensen Pematangsiantar.
11. Ketua Program Studi adalah semua Ketua Program Studi pada setiap
Fakultas dan Pascasarjana di Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
12. Sekretaris Program Studi adalah Sekretaris Program Studi pada setiap
Fakultas dan pada program Pascasarjana di Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
Page 3
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 3
13. Ketua Lembaga adalah Ketua Lembaga di Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
14. Kepala Pusat adalah Kepala Pusat yang ada pada Lembaga di Universitas
HKBP Nommensen Pematangsiantar.
15. Kepala Biro adalah Kepala Biro yang ada pada Biro Rektor Universitas
HKBP Nommensen Pematangsiantar.
16. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
17. Tenaga Kependidikan adalah pekerja yang melaksanakan pekerjaannya di
Yayasan Universitas HKBP Nommensen yang diangkat oleh Pengurus
Yayasan atas usul Rektor untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
tinggi di Yayasan dan Universitas, sebagai Pustakawan, Tenaga
Administrasi, Laboran, dan Teknisi serta pranata teknik informasi sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012.
18. Calon Dosen adalah Dosen yang belum memperoleh jabatan akademik
dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pengangkatan sebagai Calon
Dosen.
19. Dosen Tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu di Universitas HKBP
Nommensen Pematangsiantar, yang terdiri dari :
a. Dosen Tetap Yayasan dengan identitas Nomor Induk Dosen Nasional
(NIDN)
b. Dosen Tetap yang dipekerjakan pemerintah sebagai Dosen melalui
Kopertis ke Yayasan.
c. Dosen Tetap Pendeta HKBP.
d. Dosen Tetap Yayasan dengan identitas Nomor Induk Dosen Khusus
(NIDK)
20. Pendeta adalah Pendeta HKBP yang diperbantukan di Universitas HKBP
Nommensen baik sebagai rohaniawan maupun sebagai tenaga dosen.
21. Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus
sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.
22. Calon Tenaga Kependidikan adalah Tenaga Kependidikan yang dalam masa
percobaan selama 1 (satu) tahun.
23. Tenaga Kependidikan Tetap adalah pekerja yang sudah memperoleh status
sebagai pegawai tetap sebagai Pustakawan, Tenaga Administrasi, Laboran,
dan Teknisi serta pranata teknik informasi sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012.
24. Tenaga Kependidikan Tidak Tetap adalah tenaga kependidikan yang bekerja
di Lingkup Yayasan Universitas HKBP Nommensen berdasarkan
kesepakatan bersama untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu, yang di dalam kesepakatan antara Yayasan dan tenaga
kependidikan yang bersangkutan ditentukan luas cakupan tugas, target kerja
Page 4
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 4
dan gaji yang disepakati kedua belah pihak dan tidak bertentangan dengan
peraturan.
25. Gaji adalah hak Dosen/Tenaga Kependidikan yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Yayasan kepada Dosen/Tenaga
Kependidikan yang ditetapkan dan dibayarkan termasuk tunjangan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
26. Kerja Lembur adalah kerja yang dilakukan oleh Dosen/Tenaga
Kependidikan diluar hari/jam kerja sesuai penugasan Pimpinan yang telah
ditentukan dan diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
27. Jabatan Fungsional adalah kedudukan Dosen sebagai pendidik profesional
yang menunjukkan tugas/tanggung jawab dan wewenangnya dalam susunan
organisasi di Yayasan.
28. Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya
dengan tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam Sasaran Kerja
Pegawai (SKP).
29. Jabatan Struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak seseorang tenaga kependidikan sebagai
pimpinan unit/satuan kerja di lingkup Yayasan.
30. Pangkat adalah kedudukan seseorang Dosen/Tenaga Kependidikan yang
digunakan sebagai dasar penggajian.
31. Tunjangan Pangan atau tunjangan beras adalah tunjangan yang diberikan
kepada Dosen/Tenaga Kependidikan dan anggota keluarganya dalam bentuk
natura (beras) atau dalam bentuk innatura (uang)
32. Tunjangan Struktural adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada
tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural.
33. Tunjangan Penyesuaian Gaji (TPG) adalah tunjangan yang diterima
Dosen/Tenaga Kependidikan akibat berkurangnya gaji yang diterima dari
yang seharusnya diterima sebelum kenaikan pangkat/golongan/masa kerja.
34. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) adalah tunjangan yang diberikan
kepada Dosen/Tenaga Kependidikan Tetap Yayasan dan Dosen
dipekerjakan Kopertis.
35. Tunjangan Khusus adalah penghasilan yang diberikan kepada Tenaga
Kependidikan tidak tetap yang memiliki ketrampilan tertentu berdasarkan
penetapan Rektor atau Pengurus Yayasan.
36. Tunjangan Tugas Tambahan adalah penghasilan yang diberikan kepada
dosen yang diberikan Tugas Tambahan.
37. Perjalanan Dinas adalah suatu perjalanan ke luar kota akibat penugasan
secara tertulis yang dikeluarkan pejabat yang berwenang dalam rangka
pelaksanaan kegiatan dari pengurus Yayasan dan Universitas HKBP
Nommensen Pematangsiantar.
38. Tunjangan hari raya keagamaan adalah tunjangan yang diberikan oleh
Yayasan kepada setiap Dosen/Tenaga Kependidikan menjelang perayaan
Page 5
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 5
hari raya keagamaan masing-masing dan diterima 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.
39. Penilaian Prestasi Kerja dan Perilaku Kerja Dosen/Tenaga Kependidikan
adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh Pejabat
Penilai terhadap Sasaran Kinerja Dosen/Tenaga Kependidikan.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
(1) Maksud dari Peraturan Yayasan ini adalah mengatur hak dan kewajiban
serta hubungan kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan dengan Yayasan
Universitas HKBP Nommensen;
(2) Tujuan dari Peraturan Yayasan ini adalah agar terwujudnya pelaksanaan hak
dan kewajiban serta hubungan kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Pasal 3
Ruang Lingkup
(1) Peraturan Kepegawaian ini berlaku untuk seluruh Dosen/Tenaga
Kependidikan di lingkungan Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
BAB II
PROSES PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN
Pasal 4
Penerimaan dan Pengangkatan Calon Dosen
(1) Calon Dosen Tetap Yayasan :
a. Penerimaan Calon Dosen Tetap Yayasan didasarkan atas inisiatif
Program Studi (Prodi) yang disampaikan Dekan kepada Rektor sesuai
dengan analisis kebutuhan.
b. Syarat-syarat Menjadi Calon Dosen Tetap
1. Jenjang pendidikan sekurang-kurangnya S-2 dari program studi yang
memiliki akreditasi B.
2. IPK sekurang-kurangnya 3.00 (tiga koma nol-nol).
3. Batas usia maksimum 40 tahun untuk Magister (S-2) dan 55 tahun
untuk Doktor (S-3).
4. Usia 45 tahun untuk S2 dan 60 tahun untuk S3 bagi yang telah
memiliki jabatan akademik.
5. Sehat jasmani dan rohani.
6. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
7. Lulus psikotest.
Page 6
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 6
c. Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam huruf b
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Fotocopy Ijazah dan Transkrip yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang.
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah.
5. Surat keterangan bebas narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
dari pejabat yang berwenang.
6. Pas photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar.
d. Proses Seleksi penerimaan Calon Dosen Tetap Yayasan.
1. Pembentukan Panitia Seleksi.
Pengurus Yayasan menetapkan panitia seleksi penerimaan Dosen atas
usul Rektor dengan susunan sebagai berikut : 1 (satu) orang Ketua
merangkap Anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota,
serta 3 (tiga) orang Anggota dengan tugas :
a. Mengumumkan penerimaan dosen melalui media cetak dan media
elektronik;
b. Menerima berkas lamaran;
c. Meneliti kelengkapan administrasi;
d. Membuat daftar nama-nama pelamar yang memenuhi syarat
administrasi;
e. Mempersiapkan naskah ujian tertulis;
f. Melaksanakan ujian tertulis;
g. Materi seleksi : Umum dan Test Potensi Akademik (TPA);
h. Memeriksa hasil ujian;
i. Menentukan jadwal Psikotest;
j. Melaporkan hasil seleksi kepada Pengurus Yayasan.
2. Pengangkatan menjadi Calon Dosen Tetap
a. Pengurus Yayasan menetapkan nama yang lulus seleksi;
b. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Calon Dosen
Tetap.
c. Penerimaan Calon Dosen Tetap dapat dilakukan karena alasan
mendesak yang didasarkan atas analisis kebutuhan, ditetapkan oleh
Pengurus Yayasan atas usul Rektor.
d. Rektor melengkapi ketentuan persyaratan pengajuan NIDN dan
pengajuan jabatan akademik atas persetujuan Pengurus Yayasan.
3. Pengangkatan menjadi Dosen Tetap
Calon Dosen diangkat menjadi Dosen Tetap apabila :
a. Telah melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;
Page 7
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 7
b. Memiliki kinerja yang baik dalam pengembangan Universitas
HKBP Nommensen Pematangsiantar.
c. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan
Dosen tetap apabila sudah memenuhi persyaratan pada huruf a dan
b atas usul Rektor.
e. Penerimaan Dosen Tetap karena pindahan.
1. Dosen dari Perguruan tinggi lain dapat diterima menjadi Dosen Tetap
Yayasan.
2. Dosen Tetap yang pindah dari perguruan tinggi lain harus memenuhi
persyaratan dan telah memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya
Lektor.
3. Perhitungan masa kerja dari dosen pindahan ini adalah berdasarkan
tanggal SK pengangkatannya sebagai dosen tetap dari perguruan
tinggi asal.
4. Surat ijin pindah dari perguruan tinggi asal.
5. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan Dosen
Tetap karena pindahan apabila sudah memenuhi persyaratan pada
angka 1, 2, 3 dan 4 atas usul Rektor.
(2) Dosen Tetap Yang Dipekerjakan Pemerintah :
a. Syarat-syarat menjadi Dosen Tetap Yang Dipekerjakan Pemerintah :
1. Jenjang pendidikan sekurang-kurangnya S-2 dari program studi yang
memiliki akreditasi B, khusus dokter sekurang-kurangnya spesialis.
2. IPK sekurang-kurangnya 3.00 (tiga koma nol-nol).
b. Penempatan Dosen Tetap Yang Dipekerjakan Pemerintah di Universitas
dilakukan dengan cara penempatan langsung oleh Pemerintah.
c. Penempatan Dosen Tetap Yang Dipekerjakan Pemerintah di Universitas
dilakukan melalui Surat Keputusan Pengurus Yayasan atas usul Rektor
d. Dosen Tetap Yang Dipekerjakan Pemerintah wajib tunduk dan mematuhi
peraturan yang berlaku di Universitas.
(3) Pendeta HKBP sebagai dosen
a. Pengangkatan Pendeta HKBP sebagai dosen didasarkan pada analisis
kebutuhan masing-masing Fakultas dan diusulkan Dekan.
b. Pengurus Yayasan meminta secara tertulis kepada Pimpinan HKBP
berdasarkan usul Rektor untuk menempatkan Pendeta HKBP yang
memenuhi persyaratan menjadi Dosen Tetap.
c. Penempatan Pendeta HKBP sebagai dosen di Universitas dilakukan
melalui Surat Keputusan Pengurus Yayasan.
d. Pendeta HKBP yang diperbantukan menjadi dosen di Universitas wajib
tunduk dan mematuhi peraturan yang berlaku di Lingkup Yayasan
Universitas HKBP Nommensen.
Page 8
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 8
e. Pendeta HKBP yang diperbantukan menjadi dosen di Universitas
minimal S2 dan berlatar belakang keilmuan Theologia.
(4) Dosen Tetap dengan Identitas NIDK
a. Pengurus Yayasan dapat menyetujui orang yang memiliki keahlian
prestasi luar biasa untuk diangkat menjadi Dosen dengan identitas NIDK
atas rekomendasi Rektor setelah mempertimbangkan usulan Dekan.
b. Pengangkatan Dosen Identigas NIDK
1. Dosen Tetap dengan Identitas NIDK adalah dosen Perjanjian Kerja
diangkat oleh Rektor setelah mendapat persetujuan dari Pengurus
Yayasan.
2. Dosen Ikatan Kerja menandatangani Surat Perjanjian Kerja dan Surat
Pernyataan bersedia mengajar di Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar.
3. Hak dan kewajiban Dosen NIDK selanjutnya diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja dan Surat Keputusan Rektor.
Pasal 5
Penerimaan Tenaga Kependidikan
(1) Pustakawan
a. Penerimaan Tenaga Pustakawan Yayasan didasarkan atas analisis
kebutuhan.
b. Syarat-syarat Menjadi Pustakawan
1. Lulusan D-III, D-IV, S-1, S-2, S-3 Ilmu Perpustakaan (sejenis).
2. Batas usia serendah-rendahnya 20 tahun dan setinggi-tingginya 40
tahun.
3. D-III, D-IV, S-1 minimal IPK 2,75 (dua koma tujuh puluh lima)
sedangkan untuk S-2 dan S-3 minimal IPK 3,00 (tiga koma nol-nol).
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
6. Lulus Psikotest.
c. Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam huruf b
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Fotocopy Ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang.
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah.
5. Surat keterangan bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya dari pejabat yang berwenang.
6. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar.
Page 9
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 9
d. Proses seleksi penerimaan Calon Pustakawan.
Pengurus Yayasan menetapkan panitia seleksi penerimaan Calon
Pustakawan atas usul Rektor dengan susunan sebagai berikut : 1 (satu)
orang Ketua merangkap Anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap
Anggota, serta 3 (tiga) orang Anggota dengan tugas :
1. Mengumumkan penerimaan Pustakawan;
2. Menerima berkas lamaran;
3. Meneliti kelengkapan administrasi;
4. Membuat daftar nama-nama pelamar yang memenuhi syarat
administrasi;
5. Mempersiapkan naskah ujian tertulis;
6. Materi seleksi : Umum dan Test Potensi Akademik (TPA)
7. Memeriksa hasil ujian;
8. Menentukan jadwal Psikotest;
9. Melaporkan hasil seleksi kepada Pengurus Yayasan.
e. Pengangkatan Calon Tenaga Pustakawan.
1. Pengurus Yayasan menetapkan nama yang lulus seleksi.
2. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Calon Tenaga
Pustakawan.
3. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Tenaga Pustakawan
Tetap setelah bekerja selama 1 (satu) tahun dan memenuhi syarat
untuk diangkat menjadi Tenaga Pustakawan Tetap.
4. Syarat-syarat sebagaimana diatur dalam butir 3, adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki prestasi kerja dengan nilai baik
b. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana oleh Putusan Pengadilan
selama yang bersangkutan menjadi Calon Tenaga Pustakawan
d. Diusulkan pimpinan unit.
(2) Tenaga Administrasi
a. Penerimaan Tenaga Administrasi Yayasan didasarkan atas analisis
kebutuhan.
b. Syarat-syarat Menjadi Tenaga Administrasi :
1. Lulusan SLTA, D-I, D-II, D-III, D-IV, S-1; S2
2. Batas usia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 45
tahun;
3. Nilai STTB untuk SLTA minimal 7, 00, untuk D-I, D-II, D-III, D-
IV, S-1 minimal IPK 2,75 (dua koma tujuh puluh lima); dan S2
minimal IPK 3,0 (tiga koma nol);
4. Sehat jasmani dan rohani;
5. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya;
Page 10
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 10
6. Lulus psikotest.
c. Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam huruf b
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Fotocopy Ijazah dan Transkrip nilai yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang.
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah
5. Surat keterangan bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya dari pejabat yang berwenang.
6. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar.
d. Proses seleksi penerimaan Calon Tenaga Administrasi Tetap.
Pengurus Yayasan menetapkan panitia seleksi penerimaan Calon Tenaga
Administrasi Tetap atas usul Rektor dengan susunan sebagai berikut : 1
(satu) orang Ketua merangkap Anggota, 1 (satu) orang Sekretaris
merangkap Anggota, serta 3 (tiga) orang Anggota dengan tugas :
1. Mengumumkan penerimaan Tenaga Administrasi;
2. Menerima berkas lamaran;
3. Meneliti kelengkapan administrasi;
4. Membuat daftar nama-nama pelamar yang memenuhi syarat
administrasi;
5. Mempersiapkan naskah ujian tertulis;
6. Materi seleksi : Umum dan Test Potensi Akademik (TPA)
7. Memeriksa hasil ujian
8. Menentukan jadwal Psikotest
9. Melaporkan hasil seleksi kepada Pengurus Yayasan
e. Pengangkatan Calon Tenaga Administrasi
1. Pengurus Yayasan Menetapkan nama yang lulus seleksi.
2. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Calon Tenaga
Administrasi Tetap.
3. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Tenaga Administrasi
Tetap setelah bekerja selama 1 (satu) tahun dan memenuhi syarat
untuk diangkat menjadi Tenaga Administrasi Tetap.
4. Syarat-syarat sebagaimana diatur dalam butir 3, adalah sebagai
berikut :
a. Memiliki prestasi kerja dengan nilai baik;
b. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin;
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana oleh Putusan Pengadilan
selama yang bersangkutan menjadi Calon Tenaga Administrasi.
d. Diusulkan pimpinan unit.
Page 11
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 11
(3) Laboran
a. Penerimaan LaboranYayasan didasarkan atas analisis kebutuhan.
b. Syarat-syarat menjadi Laboran :
1. Lulusan SMA/SMK, D-III, D-IV, S-1; S2; S3
2. Batas usia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35
tahun;
3. Nilai STTB untuk SMA/SMK minimal 7,00, untuk D-III, D-IV, S-1
minimal IPK 2,75 (dua koma tujuh puluh lima), untuk S2 dan S3
mimimal IPK 3,00 (tiga koma nol);
4. Sehat jasmani dan rohani;
5. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya;
6. Lulus Psikotest.
c. Untuk memenuhi persyaratan sebagai mana yang diatur dalam huruf b
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup;
2. Fotocopy Ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang;
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
4. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah;
5. Surat keterangan bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya dari pejabat yang berwenang;
6. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar.
d. Proses seleksi penerimaan Calon Laboran.
Pengurus Yayasan menetapkan panitia seleksi penerimaan Calon
Laboran atas usul Rektor dengan susunan sebagai berikut : 1 (satu) orang
Ketua merangkap Anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap
Anggota, serta 3 (tiga) orang Anggota dengan tugas :
1. Mengumumkan penerimaan Laboran;
2. Menerima berkas lamaran;
3. Meneliti kelengkapan administrasi;
4. Membuat daftar nama-nama pelamar yang memenuhi syarat
administrasi;
5. Mempersiapkan naskah ujian tertulis;
6. Melaksanakan ujian tertulis;
7. Materi seleksi : Umum dan Test Potensi Akademik (TPA);
8. Memeriksa hasil ujian;
9. Melaporkan hasil seleksi kepada Pengurus Yayasan;
e. Pengangkatan Calon Laboran
1. Pengurus Yayasan Menetapkan nama yang lulus seleksi.
2. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Calon Laboran.
Page 12
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 12
3. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Laboran Tetap
setelah bekerja selama 1 (satu) tahun dan memenuhi syarat untuk
diangkat menjadi Laboran Tetap
4. Syarat-syarat sebagaimana diatur dalam butir 3, adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki prestasi kerja dengan nilai baik;
b. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin;
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana oleh Putusan Pengadilan
selama yang bersangkutan menjadi Calon Laboran Tetap
d. Diusulkan pimpinan unit.
(4) Teknisi
a. Penerimaan Teknisi Yayasan didasarkan atas analisis kebutuhan.
b. Syarat-syarat menjadi Teknisi.
1. Lulusan SMK, D-III, D-IV dan S-1;
2. Batas usia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35
tahun;
3. Nilai STTB untuk SMK minimal 7, 00, untuk D-III, D-IV, S-1
minimal IPK 2,75 (dua koma tujuh puluh lima);
4. Sehat jasmani dan rohani;
5. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya;
6. Lulus Psikotest.
c. Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam huruf b
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup;
2. Fotocopy Ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang;
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
4. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah;
5. Surat keterangan bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya dari pejabat yang berwenang;
6. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar.
e. Proses seleksi penerimaan Calon Teknisi.
Pengurus Yayasan menetapkan panitia seleksi penerimaan Calon Teknisi,
atas usul Rektor dengan susunan sebagai berikut : 1 (satu) orang Ketua
merangkap Anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota, serta
3 (tiga) orang Anggota dengan tugas :
1. Mengumumkan penerimaan Teknisi/Pranata Teknik Informasi.
2. Menerima berkas lamaran.
3. Meneliti kelengkapan administrasi.
Page 13
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 13
4. Membuat daftar nama-nama pelamar yang memenuhi syarat
administrasi.
5. Mempersiapkan naskah ujian tertulis.
6. Melaksanakan ujian tertulis.
7. Materi seleksi : Umum dan Test Potensi Akademik (TPA)
8. Memeriksa hasil ujian.
9. Melaporkan hasil seleksi kepada Pengurus Yayasan.
f. Pengangkatan Calon Teknisi.
1. Pengurus Yayasan Menetapkan nama yang lulus seleksi.
2. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Calon Teknis.
3. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Teknisi Tetap
setelah bekerja selama 1 (satu) tahun dan memenuhi syarat untuk
diangkat menjadi Teknisi Tetap.
4. Syarat-syarat sebagaimana diatur dalam butir 3, adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki prestasi kerja dengan nilai baik.
b. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin.
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana oleh Putusan Pengadilan
selama yang bersangkutan menjadi Calon Teknisi Tetap.
d. Diusulkan pimpinan unit
(5) Pranata Teknik Informasi
a. Penerimaan Pranata Teknik Informasi Yayasan didasarkan atas analisis
kebutuhan.
b. Syarat-syarat menjadi Pranata Teknik Informasi :
1. Lulusan SMK, D-III, D-IV dan S-1;
2. Batas usia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35
tahun;
3. Nilai STTB untuk SMK minimal 7, 00, untuk D-III, D-IV, S-1
minimal IPK 2,75 (dua koma tujuh puluh lima);
4. Sehat jasmani dan rohani;
5. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya;
6. Lulus Psikotest.
c. Untuk memenuhi persyaratan sebagai mana yang diatur dalam huruf b
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup;
2. Fotocopy Ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang;
3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
4. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah;
Page 14
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 14
5. Surat keterangan bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya dari pejabat yang berwenang;
6. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar.
d. Proses seleksi penerimaan Calon Pranata Teknik Informasi.
Pengurus Yayasan menetapkan panitia seleksi penerimaan Calon Pranata
Teknik Informasi, atas usul Rektor dengan susunan keanggotaan,1 (satu)
orang Ketua merangkap Anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap
Anggota, serta 3 (tiga) orang Anggota dengan tugas :
1. Mengumumkan penerimaan Teknisi/Pranata Teknik Informasi.
2. Menerima berkas lamaran.
3. Meneliti kelengkapan administrasi.
4. Membuat daftar nama-nama pelamar yang memenuhi syarat
administrasi.
5. Mempersiapkan naskah ujian tertulis.
6. Melaksanakan ujian tertulis.
7. Materi seleksi : Umum dan Test Potensi Akademik (TPA)
8. Memeriksa hasil ujian.
9. Melaporkan hasil seleksi kepada Pengurus Yayasan.
e. Pengangkatan Calon Pranata Teknik Informasi
1. Pengurus Yayasan Menetapkan nama yang lulus seleksi.
2. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Calon
Teknisi/Pranata Teknik Informasi.
3. Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan Pranata Teknik
Informasi Tetap setelah bekerja selama 1 (satu) tahun dan memenuhi
syarat untuk diangkat menjadi Pranata Teknik Informasi Tetap.
4. Syarat-syarat sebagaimana di atur dalam butir 3, adalah sebagai
berikut :
a. Memiliki prestasi kerja dengan nilai baik.
b. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin.
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana oleh Putusan Pengadilan
selama yang bersangkutan menjadi Calon Teknisi/Pranata Teknik
Informasi tetap.
d. Diusulkan pimpinan unit.
(6) Tenaga Kependidikan Tidak Tetap
a. Penerimaan Tenaga Kependidikan Tidak Tetap didasarkan atas analisis
kebutuhan.
b. Pengurus Yayasan dapat menyetujui orang yang memiliki keterampilan
untuk diangkat menjadi Tenaga Kependidikan Tidak Tetap di
Universitas atas rekomendasi Rektor dan di Yayasan atas rekomendasi
Sekretaris Pengurus Yayasan.
Page 15
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 15
c. Pengangkatan Tenaga Kependidikan Tidak Tetap
1. Tenaga Kependidikan Tidak Tetap di Universitas diangkat oleh
Rektor setelah mendapat persetujuan dari Pengurus Yayasan.
2. Tenaga Kependidikan Tidak Tetap yang telah memenuhi persyaratan
administrasi, wajib menandatangani Surat Perjanjian Kerja Atas
Kesepakatan Bersama di Lingkup Yayasan.
d. Penerimaan Tenaga Kependidikan Tidak Tetap harus memenuhi Syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Memiliki ijazah SLTA.
2. Batas usia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35
tahun.
3. Sehat jasmani.
4. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
e. Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam huruf c
maka setiap calon mengajukan surat lamaran dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Fotocopy Ijazah dan Transkrip nilai yang dilegalisir oleh instansi yang
berwenang.
3. Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah.
4. Surat keterangan bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya dari pejabat yang berwenang.
5. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar
f. Tenaga Kependidikan Tidak Tetap yang dibutuhkan untuk pekerjaan
yang memerlukan keterampilan tertentu meliputi :
1. Pemelihara Mesin pompa air, Genset, Lift dan Listrik;
2. Tukang kebun;
3. Supir;
4. Satuan Pengamanan (Satpam);
5. Cleaning Service.
g. Tenaga Kependidikan Tidak Tetap hanya diberikan untuk tenaga kerja
sebagai tersebut pada butir “f”.
BAB III
PANGKAT GOLONGAN DAN RUANG
Pasal 6
Pangkat, Golongan dan Ruang Pengangkatan Pertama Dosen
Pelamar yang diangkat sebagai Calon Dosen Tetap diberikan pangkat, golongan,
ruang III/b untuk Magister dan III/c untuk Doktor.
Page 16
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 16
Pasal 7
Penentuan Kenaikan Pangkat, Golongan/Ruang Dosen
(1) Kenaikan pangkat, golongan/ruang bagi Dosen hanya dapat dilakukan bila
sudah memiliki jabatan akademik.
(2) Kenaikan pangkat, golongan/ruang bagi Dosen sebagaimana butir 1 di atas
dapat dilakukan berdasarkan penilaian kinerja dosen yang bersangkutan.
(3) Kenaikan pangkat, golongan/ruang selanjutnya dapat disesuaikan dengan
inpassing atas jabatan akademik yang diperoleh.
Pasal 8
Tugas Tambahan dan Jabatan Struktural
(1) Yang termasuk Tugas Tambahan adalah Rektor, Wakil Rektor, Dekan,
Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Asisten Direktur Pascasarjana, Ketua
Program Studi/Ketua Bagian, Sekretaris Program Studi, Sekretaris
Lembaga, Ketua Lembaga, Kepala Pusat, Kepala Divisi, Kepala Unit
Pelayanan Teknis, Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio.
(2) Yang termasuk Jabatan Struktural adalah Kepala Biro, Kepala Perpustakaan,
Kepala Bagian/Kepala Tata Usaha (KTU), Kepala Sub Bagian yang
merupakan Jabatan Tenaga Kependidikan (Lampiran I).
Pasal 9
Masa Kenaikan Pangkat Reguler
(1) Kenaikan pangkat regular Dosen/Tenaga Kependidikan Tetap Yayasan
ditetapkan tanggal 01 April dan 01 Oktober setiap tahun.
(2) Kenaikan pangkat sebagaimana butir 1 didasarkan atas penilaian kinerja
Dosen/Tenaga Kependidikan dimaksud.
(3) Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama terhitung sejak pengangkatan
sebagai calon Dosen/Tenaga Kependidikan.
(4) Kenaikan pangkat reuguler bagi Dosen Tetap dapat diberikan, apabila :
a. Kenaikan pangkat/golongan reguler dimaksud didasarkan pada inpassing
dan jabatan akademik.
b. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir dan telah
memiliki angka kredit yang disyaratkan untuk itu sampai sama dengan
jenjang jabatan akademik.
Pasal 10
Jabatan Akademik
(1) Ketentuan mengenai Jabatan Akademik
Page 17
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 17
a. Jabatan akademik terkait dengan pangkat dan golongan dengan
perincian : Asisten Ahli golongan III/b, Lektor golongan III/c dan III/d,
Lektor Kepala golongan IV/a, IV/b dan IV/c serta Guru Besar golongan
IV/d dan IV/e.
b. Setiap dosen wajib memperoleh inpassing golongan dan jabatan
akademik.
c. Untuk mendapatkan golongan dalam masing-masing jabatan akademik
seorang dosen harus mengumpulkan angka kredit yang terdiri dari
unsur utama dan unsur penunjang.
d. Perolehan angka kredit disesuaikan dengan peraturan pemerintah dalam
hal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
e. Program Studi dan Fakulktas wajib membimbing semua dosen untuk
dapat mengumpukan angka kredit dari semua unsur.
f. Adapun angka kredit yang harus dikumpulkan untuk masing-masing
golongan dalam jabatan akademik itu sebagai tertera pada Lampiran II.
g. Dosen yang telah memperoleh jenjang jabatan akademik, apabila
pangkat yang dimiliki masih lebih rendah daripada pangkat dalam
jenjang jabatan akademik yang telah diperolehnya berhak memperoleh
kenaikan pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi setelah sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimiliki sampai
pangkatnya sama dengan pangkat dalam jenjang jabatan akademiknya.
h. Dosen yang memiliki pangkat lebih tinggi dari pangkat dalam jenjang
jabatan akademiknya tidak berhak mengusulkan kenaikan pangkat
selama pangkatnya dalam jenjang jabatan akademiknya tidak
memperoleh kenaikan.
(4) Syarat-syarat kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat dosen
adalah :
a. Kenaikan jabatan akademik dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan
pemerintah.
b. Kenaikan pangkat dapat dilakukan setelah sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun dalam pangkat yang dimiliki dan memiliki Penilaian Prestasi
Kinerja (PPK) bernilai sekurang-kurangnya baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
Pasal 11
Pangkat, Golongan dan Ruang Pengangkatan Pertama Dosen dan Tenaga
Kependidikan
Yang diangkat sebagai Dosen dan Tenaga Kependidikan diberikan pangkat,
golongan, ruang berdasarkan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah yang
digunakannya pada saat melamar sebagaimana diatur dalam Lampiran III.
Pasal 12
Kenaikan Pangkat Reguler Tenaga Kependidikan
(1) Kenaikan pangkat reguler bagi Tenaga Kependidikan adalah :
Page 18
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 18
a. Bagi yang nilai PPK (Penilaian Prestasi Kinerja) dalam 2 (dua) tahun
terakhir baik, kenaikan pangkatnya 4 (empat) tahun.
b. Bagi yang nilai PPK (Penilaian Prestasi Kinerja) dalam 2 (dua) tahun
terakhir cukup, kenaikan pangkatnya 5 (lima) tahun.
(2) Kenaikan pangkat reguler bagi Tenaga Kependidikan yang tidak menduduki
jabatan struktural maksimal dapat diberikan sampai dengan pangkat tertentu
(Lampiran IV).
(3) Tenaga Kependidikan yang memperoleh pendidikan yang lebih tinggi,
berhak memperoleh penyesuaian Pangkat, Golongan/Ruang berdasarkan
ijazah apabila pendidikan yang diambil terlebih dahulu mendapat ijin belajar
atau tugas belajar dari Rektor/Pengurus Yayasan.
Pasal 13
Kenaikan Pangkat Pilihan Tenaga Kependidikan
(1) Kenaikan pangkat pilihan dapat diberikan kepada Tenaga Kependidikan
apabila :
a. Menduduki jabatan struktural tertentu;
b. Menunjukkan prestasi kerja sangat baik.
(2) Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural yang pangkatnya
masih dalam jenjang pangkat lebih rendah dari pangkat yang ditentukan
untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi,
apabila:
a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam jabatan struktural yang
didudukinya;
c. Setiap unsur penilaian PPK sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir.
(3) Tenaga Kependidikan yang diangkat dalam jabatan struktural yang
pangkatnya masih 2 (dua) tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang
ditentukan untuk jabatan itu, dapat diangkat menjadi Pejabat sementara
(Pjs), sedangkan Tenaga Kependidikan yang pangkatnya 1 (satu) tingkat di
bawah jenjang pangkat terendah untuk jabatan itu, dapat diangkat sebagai
Pejabat (Pj). (Lampiran V).
(4) Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) mulai berlaku pada periode kenaikan pangkat berikutnya setelah
pelantikan jabatan.
Pasal 14
Mutasi Tenaga Kependidikan
(1) Mutasi Tenaga Kependidikan adalah pengalihan kerja dan atau jabatan bagi
seorang Tenaga Kependidikan dalam lingkungan Yayasan.
Page 19
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 19
(2) Mutasi Tenaga Kependidikan dilakukan dengan maksud :
a. Penyegaran Tenaga Kependidikan dalam lingkungan satuan kerja;
b. Pengisian formasi yang kosong;
(3) Mutasi Tenaga Kependidikan ditetapkan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Tenaga Kependidikan yang berada di satuan kerja Yayasan dilaksanakan
oleh Pengurus Yayasan;
b. Tenaga Kependidikan yang ada di satuan kerja Universitas dilaksanakan
oleh Rektor;
c. Tenaga Kependidikan yang bekerja dari Yayasan yang akan dimutasikan
ke Universitas atau sebaliknya, terlebih dahulu dikonsultasikan antara
Pengurus Yayasan dan Rektor.
(4) Mutasi Tenaga Tependidikan dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan
sejak surat keputusan mutasi diterima oleh yang bersangkutan.
(5) Tenaga Kependidikan yang tidak mematuhi atau menolak keputusan mutasi
dapat dikenakan sanksi sebagai tersebut dalam pasal 34 ayat (1), (2) dan (3)
setelah diberikan peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut.
Pasal 15
Promosi Tenaga kependidikan
(1) Promosi Tenaga Kependidikan adalah peningkatan karir dalam jabatan
struktural dan atau jabatan akademik yang diberikan kepada Tenaga
Kependidikan di lingkup Yayasan.
(2) Promosi Tenaga Kependidikan diberikan berdasarkan :
a. Keberhasilan dalam mengemban tugas dan atau jabatan akademik;
b. Memperoleh keterampilan dan kemampuan yang lebih tinggi melalui
pelatihan atau kursus-kursus;
c. Memperoleh tambahan ilmu dalam bidang tertentu melalui pendidikan
formal S2, dan S3;
d. Mengangkat nama baik Yayasan dan atau Universitas melalui prestasi
pribadi yang dicapai.
(3) Promosi Tenaga Kependidikan yang bekerja di lingkup Yayasan ditetapkan
dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Universitas atas usul
Rektor;
b. Pejabat struktural di satuan kerja Yayasan oleh Pengurus Yayasan.
(4) Promosi Tenaga Kependidikan dilakukan dengan syarat SKP setidak-
tidaknya nilai baik dan dosen di samping SKP bernilai baik, juga harus telah
memenuhi syarat minimum untuk jabatan itu.
Page 20
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 20
Pasal 16
Demosi Tenaga Kependidikan
(1) Demosi Tenaga Kependidikan adalah penurunan pangkat atau
pemberhentian dari jabatan struktural yang diberlakukan di lingkungan
Yayasan.
(2) Demosi Tenaga Kependidikan diberlakukan karena :
a. Tidak berhasil dalam mengemban tugas;
b. Tidak memiliki loyalitas yang tinggi;
c. Melanggar aturan dan peraturan yang berlaku dalam lingkungan
Yayasan dan Universitas.
(3) Keputusan tentang pelanggaran yang tersebut pada Pasal 16 ayat (2)
didasarkan pada hasil penilaian atas jabatan struktural.
(4) Demosi Tenaga Kependidikan dilakukan oleh Pengurus Yayasan atas usul
Rektor bagi Tenaga Kependidikan di satuan kerja Universitas dan dilakukan
oleh Pengurus Yayasan bagi Tenaga Kependidikan di satuan kerja Yayasan.
Pasal 17
Berakhirnya Hubungan Kerja
(1) Berakhirnya hubungan kerja, karena :
a. Diberhentikan dengan hormat
b. Diberhentikan tidak dengan hormat
(2) Dosen/Tenaga Kependidikan berhenti dengan hormat karena :
a. Yayasan pailit;
b. Atas permintaan sendiri;
c. Telah mencapai batas usia pensiun;
d. Rasionalisasi;
e. Berhalangan tetap;
f. Meninggal dunia.
(3) Dosen/Tenaga Kependidikan dapat diberhentikan tidak dengan hormat
karena melakukan pelanggaran disiplin.
(4) Diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus didukung
dengan bukti sebagai berikut :
a. Dosen/Tenaga Kependidikan tertangkap tangan melakukan pelanggaran;
b. Ada saksi di luar pengakuan dan saksi korban;
c. Ada pengakuan dari Dosen/Tenaga Kependidikan yang bersangkutan
(5) Batas Usia Pensiun:
a. Dosen yang memiliki jabatan akademik memasuki masa pensiun pada
usia 65 (enam puluh lima) tahun.
Page 21
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 21
b. Dosen yang memiliki jabatan akademik Guru Besar memasuki masa
pensiun pada usia 70 (tujuh puluh) tahun;
c. Dosen yang tidak memiliki jabatan akademik memasuki masa pensiun
pada usia 58 (lima puluh delapan) tahun.
d. Dosen yang memiliki jabatan akademik Guru Besar dan sudah memasuki
masa pensiun pada usia 70 (tujuh puluh) tahun, jika dibutuhkan dapat
diangkat menjadi Guru Besar Emeritus sampai usia 75 tahun.
e. Tenaga Kependidikan memasuki usia pensiun pada umur 58 (lima puluh
delapan) tahun.
(6) Pemberhentian Dosen dan Tenaga Kependidikan dilakukan oleh Pengurus
Yayasan di satuan kerja Yayasan dan oleh Pengurus Yayasan atas usul
Rektor di satuan kerja Universitas.
BAB IV
HARI KERJA
Pasal 18
Jumlah Hari/Jam Kerja
(1) Jumlah hari kerja di lingkup Yayasan adalah 6 (enam) hari dalam 1 (satu)
minggu yaitu hari Senin sampai dengan hari Sabtu, kecuali hari-hari libur
nasional sesuai ketentuan pemerintah dan kalender HKBP.
(2) Jam kerja Tenaga Kependidikan di satuan kerja Yayasan adalah 40
jam/minggu yang perincian :
a. Hari Senin sampai dengan Jumat dimulai pukul 07.45 s/d 12.00 WIB dan
14.00 – 16.45.
b. Khusus bagi yang beragama Islam diberikan waktu Sholat Jumat, hari
Jumat dimulai pkl 07.45 - 11.00 WIB dan 14.00 – 16.45 WIB.
c. Hari Sabtu dimulai pkl 07.45 - 12.45 WIB.
(3) Jam kerja di satuan kerja Universitas adalah 40 jam/minggu yang perincian :
a. Hari Senin sampai dengan Jumat dimulai pkl 07.45 s/d 16.45 WIB
dengan masa istirahat antara pkl 12.00 s/d 14.00 WIB. Dan untuk yang
beragama Islam diberikan waktu sholat Jumat antara jam11.00 s/d 14.00
WIB.
b. Hari Sabtu dimulai pkl 07.45 – 12.45 WIB
Page 22
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 22
BAB V
IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN
Pasal 19
Ijin Meninggalkan Pekerjaan
(1) Izin meninggalkan pekerjaan diberikan oleh atasan langsung setelah
mendapat pemberitahuan dari Dosen/Tenaga Kependidikan yang
bersangkutan.
(2) Izin dengan alasan penting adalah izin karena kepentingan yang
berhubungan dengan urusan pribadi atau keluarga paling lama 6 (enam) hari
kerja dalam keadaan :
1. Isteri/suami, anak, orangtua, mertua dan menantu meninggal dunia.
2. Melangsungkan perkawinan atau mengawinkan anak yang sah.
BAB VI
DOSEN YANG MENJALANKAN TUGAS
PADA LEMBAGA DI LUAR UNIVERSITAS
Pasal 20
Dosen Yang Menjalankan Tugas Pada Lembaga di Luar Universitas
(1) Atas rekomendasi Rektor Pengurus Yayasan memberikan persetujuan bagi
Dosen yang menjalankan tugas pada lembaga lain di luar Univeritas.
(2) Hak-hak atas gaji diberikan sebesar 50 % dari gaji pokok.
(3) Dosen dimaksud diberikan beban kerja sebesar 6 SKS/semester.
BAB VII
C U T I
Pasal 21
Jenis-jenis Cuti
(1) Cuti Sakit
(2) Cuti Tahunan
(3) Cuti Bersalin
(4) Cuti dengan alasan penting
(5) Cuti di luar Tanggungan Yayasan
Page 23
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 23
Pasal 22
Cuti Sakit
(1) Dosen/Tenaga Kependidikan yang sakit berdasarkan surat keterangan dokter
berhak mendapatkan cuti sakit.
(2) Dosen/Tenaga Kependidikan yang menderita penyakit yang berkepanjangan
diberikan cuti sakit dalam jangka paling lama 6 (enam) bulan dan dapat
diperpanjang 1 (satu) kali 6 (enam) bulan.
(3) Dosen/Tenaga Kependidikan yang telah menjalankan cuti sakit di dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, sebagai tersebut pada ayat (1) menerima
gaji dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk 4 (empat) bulan pertama 100% dari gaji;
b. Untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% dari gaji;
c. Untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% dari gaji;
d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari gaji sebelum dilakukan
pemutusan hubungan kerja.
Pasal 23
Cuti Tahunan
(1) Tenaga Kependidikan Tetap yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun secara terus-menerus berhak atas cuti tahunan.
(2) Lamanya cuti tahunan maksimal adalah 12 (dua belas) hari kerja.
(3) Hak atas cuti tahunan menjadi hapus apabila tidak diambil dalam tahun
yang bersangkutan kecuali karena penangguhan yang dilakukan oleh
pimpinan satuan kerja,
(4) Cuti tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh pimpinan satuan
kerja, apabila kepentingan pekerjaan mendesak.
(5) Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun akademik berjalan karena
penangguhan yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja diperhitungkan
untuk penambahan jumlah hari cuti tahunan pada tahun berikutnya,
maksimum 18 (delapan belas) hari kerja.
Pasal 24
Cuti Bersalin
(1) Dosen/Tenaga Kependidikan perempuan berhak memperoleh cuti selama
1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu
setengah) bulan sesudah melahirkan menurut surat keterangan dokter atau
bidan.
Page 24
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 24
(2) Pelaksanaan cuti bersalin tidak boleh dikumulatifkan setelah melahirkan,
harus dipergunakan minimal 1 (satu) bulan sebelum melahirkan.
(3) Dosen/Tenaga Kependidikan yang menjalankan cuti bersalin berhak
menerima penghasilan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 25
Cuti Dengan Alasan Penting
Cuti dengan alasan penting adalah cuti karena kepentingan yang berhubungan
dengan urusan pribadi atau keluarga paling lama 6 (enam) hari kerja dalam
keadaan :
(1) Isteri/suami, anak, orangtua, mertua dan menantu meninggal dunia.
(2) Melangsungkan perkawinan atau mengawinkan anak yang sah
Pasal 26
Cuti di Luar Tanggungan Yayasan
(1) Dosen/Tenaga Kependidikan Tetap Yayasan yang telah bekerja sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun secara terus-menerus, dapat diberikan cuti di
luar tanggungan yayasan selama 5 tahun dan dapat diperpanjang satu kali
untuk paling lama 5 tahun.
(2) Selama menjalankan cuti di luar tanggungan, yang bersangkutan tidak
menerima gaji dan tunjangan apapun dari Yayasan.
(3) Dosen/Tenaga Kependidikan yang telah selesai menjalankan cuti dan
berkeinginan menjadi Dosen/Tenaga Kependidikan kembali harus
mengajukan permohonan kepada Pengurus Yayasan, melalui Rektor bila
berada di satuan kerja universitas dan melalui Pengurus Yayasan bila berada
di satuan kerja Yayasan, untuk diaktifkan kembali.
(4) Dosen/Tenaga Kependidikan yang permohonannya disetujui untuk aktif
kembali maka yang bersangkutan kembali bekerja sebagai Dosen/Tenaga
Kependidikan.
(5) Masa kerja selama cuti diluar tanggungan Yayasan tidak diperhitungkan
untuk kenaikan pangkat/golongan, masa kerja dan kenaikan gaji baik regular
maupun berkala.
Pasal 27
Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti
(1) Cuti sebagai mana yang dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) s/d ayat (4)
disetujui oleh Rektor di satuan kerja Universitas dan Pengurus Yayasan di
satuan kerja Yayasan.
Page 25
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 25
(2) Cuti di luar Tanggungan Yayasan diberikan oleh Pengurus Yayasan atas
usul Rektor dan pengurus yayasan pada satuan kerja masing-masing.
BAB VIII
HAK-HAK DOSEN/TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 28
Hak Dosen/Tenaga Kependidikan
(1) Dosen/Tenaga Kependidikan berhak mendapat gaji, tunjangan, jaminan
sosial, dan dana kesejahteraan.
(2) Dosen/Tenaga Kependidikan berhak mendapat kenaikan pangkat/golongan.
(3) Dosen/Tenaga Kependidikan berhak mendapat kenaikan gaji berkala.
(4) Dosen/Tenaga Kependidikan berhak mendapat cuti.
(5) Dosen/Tenaga Kependidikan berhak mendapat tugas belajar/izin belajar.
(6) Dosen/Tenaga Kependidikan berhak mendapat kesempatan menduduki
suatu jabatan.
Pasal 29
Hak Pendeta dan Tenaga Kependidikan Yang Diperbantukan HKBP
(1) Berhak mendapat gaji sesuai pangkat, golongan dan masa kerja yang
ditetapkan oleh HKBP.
(2) Gaji pokok Pendeta/Tenaga Kependidikan yang diperbantukan HKBP
diberikan berdasarkan peraturan kepegawaian.
(3) Pendeta/Tenaga Kependidikan yang diperbantukan HKBP yang
ditempatkan ke Yayasan Universitas HKBP Nommensen diberikan uang
pindah sesuai dengan bukti-bukti yang sah.
(4) Pendeta/Tenaga Kependidikan yang diperbantukan HKBP yang dimutasikan
dari Yayasan dengan masa kerja lebih 10 (sepuluh) tahun diberikan uang
penghargaan sebesar 2 (dua) bulan gaji, sedangkan masa kerja yang kurang
dari 10 (sepuluh) tahun diberikan uang penghargaan sebesar 1 (satu) bulan
gaji.
(5) Pendeta/Tenaga Kependidikan yang diperbantukan HKBP yang memasuki
usia pensiun diberikan pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang
pengantian hak sesuai dengan masa kerja yang bersangkutan di Universitas
HKBP Nommensen.
(6) Pendeta/tenaga kependidikan yang diperbantukan HKBP di Universitas
HKBP Nommensen ikut serta dalam Program Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) dan Dana Kesejahteraan (DKS).
Pasal 30
Hak Dosen Dipekerjakan Pemerintah
Page 26
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 26
(1) Dosen dipekerjakan pemerintah diberikan uang pengganti transport setiap
akhir bulan. (Lampiran VI).
(2) Setiap kenaikan gaji Dosen di Universitas HKBP Nommensen bagi dosen
yang dipekerjakan pemerintah uang transport turut dinaikkan sebesar
persentase kenaikan gaji dimaksud.
(3) Dosen yang dipekerjakan pemerintah yang memasuki usia pensiun di
Universitas HKBP Nommensen diberikan uang penghargaan :
a. Masa kerja sampai dengan 10 (sepuluh) tahun di Universitas HKBP
Nommensen sebesar 5 (lima) kali uang pengganti transport
b. Masa kerja lebih dari 10 (sepuluh) tahun di Universitas HKBP
Nommensen sebesar 8 (delapan) kali uang pengganti transport
c. Dosen yang dipekerjakan pemerintah yang dimutasikan dari Yayasan
dengan masa kerja lebih 10 (sepuluh) tahun diberikan uang penghargaan
sebesar 3 (tiga) kali uang pengganti transport, sedangkan masa kerja yang
kurang dari 10 (sepuluh) tahun diberikan uang penghargaan sebesar 2
(dua) kali uang pengganti transport.
(4) Dosen yang dipekerjakan pemerintah di Universitas HKBP Nommensen
ikut serta dalam Program Dana Kesejahteraan (DKS)
BAB IX
KEWAJIBAN
Pasal 31
Kewajiban Dosen/Tenaga Kependidikan
Kewajiban Dosen/Tenaga Kependidikan.
(1) Menaati segala ketentuan dan undang-undang Negara yang berlaku dan
peraturan-peraturan Yayasan dan Universitas.
(2) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada Dosen/Tenaga
kependidikan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
(3) Menjunjung tinggi kehormatan Yayasan, Universitas dan martabat
Dosen/Tenaga kependidikan.
(4) Mengutamakan kepentingan Yayasan dan Universitas dari pada kepentingan
sendiri, seseorang dan/atau golongan.
(5) Memegang rahasia Yayasan, Universitas dan jabatan yang menurut sifatnya
atau menurut perintah harus dirahasiakan.
(6) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
Yayasan dan Universitas.
(7) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan Yayasan dan Universitas
terutama bidang keamanan, keuangan dan materiil.
(8) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
Page 27
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 27
(9) Mencapai sasaran kerja Dosen/Tenaga Kependidikan yang ditetapkan.
(10) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Yayasan dan
Universitas dengan sebaik-baiknya.
(11) Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada mahasiswa dan
masyarakat.
(12) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.
(13) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir.
(14) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
(15) Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Pemerintah.
Pasal 33
Tingkat dan Jenis-Jenis Sanksi
(1) Tingkat sanksi terdiri dari:
a. Ringan;
b. Sedang;
c. Berat.
(2) Jenis-jenis sanksi terhadap kesalahan Ringan terdiri dari:
a. Peringatan lisan;
b. Peringatan tertulis.
(3) Jenis-jenis sanksi terhadap kesalahan Sedang terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun;
b. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun;
c. Pencabutan dari segala hak-hak kegiatan akademik
- Mengajar
- Membimbing skripsi
- Menguji pada ujian oral comprehensive
- Melakukan penelitian
- Melakukan pengabdian kepada masyarakat
(4) Jenis-jenis sanksi terhadap kesalahan Berat terdiri dari:
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu)
tahun;
b. Pembebasan dari jabatan fungsional secara utuh yang meliputi
1. Dibebastugaskan dari pelaksanaan Tridarma PT
2. Memegang jabatan structural di segala aras.
3. Diberhentikan tunjangan fungsional
c. Skorsing (pemberhentian sementara) dan pemotongan gaji sebanyak 50
persen dari bruto;
d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Dosen/Tenaga
Kependidikan
Page 28
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 28
Pasal 34
Larangan Bagi Dosen/Tenaga Kependidikan 2
(1) Mengalihkan waktu kelas mengajar tanpa seijin pimpinan fakultas dan
melaksanakan jumlah kuliah pengganti mencapai setengah pertemuan kuliah
tatap muka.
(2) Tidak melaksanakan tugas sebagai pengawas ujian dalam periode berjalan,
baik dalam UTS dan UAS.
(3) Tidak pernah mengikuti rapat-rapat yang diselenggarakan prodi/bagian dan
fakultas selama satu tahun.
(4) Menyebarkan berita-berita bohong (tanpa bukti) tentang institusi di
Universitas maupun terhadap pemangku jabatan tertentu serta yang
menyerang karakter seseorang.
(5) Meninggalkan tugas mengajar selama tiga hari berturut-turut tanpa
pemberitahuan kepada pimpinan prodi/bagian, fakultas dan mahasiswa.
(6) Meninggalkan tugas beberapa waktu (lebih satu semester) tanpa seijin
pimpinan prodi/fakultas/universitas/yayasan dalam bentuk apapun.
(7) Menolak tugas sebagai pembimbing Skripsi dan menguji Ujian Oral
Comprehensif, tanpa alasan yang logis.
(8) Memakai barang milik Yayasan/Universitas untuk kepentingan sendiri
sehingga mengganggu kepentingan yang lebih luas.
(9) Mengalihkan dan merusak barang-barang milik Yayasan/Universitas untuk
dimiliki sendiri atau untuk orang lain dengan tidak sah.
(10) Meminta imbalan dari mahasiswa atau orang tua atau wali mahasiswa pada
waktu ujian dan bimbingan skripsi atau kegiatan lainnya dengan maksud
memberi kemudahan kepada mahasiswa.
(11) Melakukan pelecehan seks, dan sejenisnya terhadap mahasiswa, sesama
dosen dan tenaga kependidikan yang bukan suami isteri, termasuk suka
sama suka.
(12) Mengabaikan tugas sebagai dosen wali yang menimbulkan akibat, sehingga
bimbingannya tidak dapat mengukuti perkuliahan lagi.
(13) Tidak mau mengikuti aturan-aturan tentang tugas belajar dan ijin belajar
besertaakibat-akibatnya.
(14) Memprovokasi dengan maksud supaya tercipta keributan berupa demontrasi
mahasiswa.
(15) Terlibat dalam praktek/kegiatan pelanggaran hukum Negara di kampus atau
luar kampus yang menjadi sorotan publik, sebatas kasus narkoba, korupsi,
trafficking, kejahatan seks terhadap anak, penistaan terhadap kepala Negara,
penistaan terhadap agama dan gereja.
(16) Melakukan plagiat dalam pembuatan thesis, disertasi dan karya ilmiah yang
dipublikasikan di jurnal lokal, nasional dan internasional.
Page 29
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 29
BAB X
PENILAIAN PRESTASI KINERJA DAN PERILAKU KERJA
Pasal 42
Tujuan dan Unsur Penilaian Prestasi Kinerja dan Perilaku Kerja
(1) Setiap atasan langsung wajib memberikan Penilaian Prestasi Kinerja dan
Perilaku Kerja terhadap Dosen/Tenaga Kependidikan setiap tahun.
(Lampiran VII).
(2) Penilaian pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam Penilaian Prestasi
Kinerja dan Perilaku Kerja.
(3) Tujuan pembuatan Penilaian Prestasi Kinerja dan Perilaku Kerja adalah
untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang objektif dalam
pembinaan Dosen/Tenaga Kependidikan di lingkup Yayasan Universitas
HKBP Nommensen.
(4) Unsur-unsur, tata cara penilaian dan pembuatan Penilaian Prestasi Kerja
dan Perilaku Kerja diatur tersendiri.
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DOSEN/TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 43
Program Pengembangan Dosen/Tenaga Kependidikan
(1) Pembinaan Dosen/Tenaga Kependidikan dilakukan untuk meningkatkan
wawasan, disiplin, kemampuan dan prestasi kerja.
(2) Pembinaan dan Pengembangan Dosen/Tenaga Kependidikan dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan misi dalam upaya
mewujudkan visi Yayasan.
(3) Program pengembangan Dosen/Tenaga Kependidikan adalah salah satu
kegiatan yang termasuk dalam program kerja tahunan dan rencana stratejik
(Renstra) Yayasan.
(4) Progam pengembangan Dosen/Tenaga Kependidikan dilakukan melalui
berbagai macam kegiatan, meliputi :
a. tugas belajar;
b. penataran;
c. kursus;
d. pendidikan dan latihan;
e. studi banding;
f. seminar, lokakarya dan simposium.
(5) Penugasan Dosen/Tenaga Kependidikan untuk mengikuti kegiatan
pengembangan Dosen/Tenaga Kependidikan bersifat wajib.
Page 30
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 30
(6) Dosen/Tenaga Kependidikan yang akan mengikuti program pengembangan
tersebut dalam ayat (4) di Yayasan diusulkan oleh Pengurus Yayasan dan di
Universitas diusulkan oleh Rektor.
Pasal 44
Tugas Belajar dan Izin Belajar
(1) Tugas belajar dan izin belajar disetujui apabila program studi yang akan
diikuti benar-benar dibutuhkan di Universitas.
(2) Tugas Belajar dibiayai oleh Yayasan, Pemerintah, Donatur/Sponsor tertentu
dan izin belajar atas biaya sendiri.
(3) Ijin belajar dibiayai sendiri dan tetap melaksanakan tugas sehari-hari
(4) Dosen/Tenaga Kependidikan disetujui untuk tugas belajar dan izin belajar
setelah mendapat pertimbangan dari komisi beasiswa Universitas HKBP
Nommensen dan apabila yang bersangkutan diterima untuk mengikuti
program studi di Universitas tertentu, selanjutnya wajib menanda tangani
Akte Perjanjian yang menyangkut hak dan kewajiban mereka di hadapan
Notaris yang dihunjuk oleh Pengurus Yayasan.
(5) Universitas hanya membiayai dosen Yayasan untuk tugas belajar.
(6) Tugas belajar hanya dapat diberikan bila seorang dosen telah bekerja
minimal tiga tahun berturut-turut, kecuali di luar tanggungan Yayasan.
(7) Dosen DPK Kopertis yang ingin dibiayai Yayasan harus menanggalkan
status ASN nya terlebih dahulu.
(8) Dosen/Tenaga Kependidikan wajib menandatangani Akte Perjanjian di
hadapan Notaris setelah mendapat persetujuan dari Komisi Beasiswa.
Apabila tidak menandatangani Akte Perjanjian maka tugas belajar/izin
belajar dibatalkan oleh Pengurus Yayasan.
(9) Masa Tugas Belajar atau Izin Belajar ditentukan sebagai berikut :
1. Untuk program S-1 selama 10 semester;
2. Untuk program S-2 selama 6 semester;
3. Untuk program S-3 selama 8 semester;
4. Untuk program Diploma 1 selama 2 semester;
5. Untuk program Diploma 2 selama 4 semester;
6. Untuk program Diploma 3 selama 6 semester;
7. Untuk program Diploma 4 selama 8 semester;
8. Untuk Profesi, Vokasi maksimum 24 bulan.
(10) Apabila masa waktu yang disebut dalam ayat (9) tidak dapat dipenuhi maka
segala hak-hak yang bersangkutan atas biaya-biaya yang diperjanjikan juga
berakhir.
(11) Bila yang bersangkutan ingin melanjutkan pendidikannya sampai selesai
maka yang bersangkutan wajib memohonkan cuti selama-lamanya satu
tahun enam bulan.
(12) Bila yang bersangkutan juga belum dapat menyelesaikan pendidikan sesuai
dengan ayat (11) tersebut maka diadakan pemutusan hubungan kerja.
(13) Hak-hak yang bersangkutan akan diberikan sesuai dengan Pasal 60 ayat (2)
peraturan ini.
Page 31
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 31
(14) Pengurus Yayasan menerbitkan Surat Keputusan tugas belajar/izin belajar
untuk Dosen/Tenaga Kependidikan setelah mendapat usul Rektor.
(15) Setiap Dosen/Tenaga Kependidikan yang tugas belajar/izin belajar
diwajibkan menyerahkan ijazah asli tertinggi yang sudah dimilikinya
kepada Pengurus Yayasan.
(16) Setiap selesai tugas belajar/izin belajar diwajibkan menyerahkan ijazah asli
pendidikan terakhir yang diikutinya kepada Pengurus Yayasan dan semua
ijazah asli yang diserahkan akan dikembalikan setelah masa pengabdian
berakhir.
(17) Setiap Dosen/Tenaga Kependidikan yang mendapat tugas belajar/izin
belajar wajib membuat laporan perkembangan studinya kepada Dekan
Fakultas yang bersangkutan/Rektor.
(18) Rektor/Dekan Fakultas yang bersangkutan wajib melakukan pengawasan
secara teratur terhadap Dosen/Tenaga Kependidikan yang mendapat tugas
belajar/izin belajar.
(19) Dalam hal ijin belajar dengan biayai sendiri :
a. Dosen/Tenaga Kependidikan harus melakukan pekerjaannya sebagai
Dosen/Tenaga kependidikan pada unit kerjanya.
b. Dosen/Tenaga Kependidikan yang ingin melanjutkan studinya wajib
mempunyai ijin belajar dari Rektor agar ijazahnya dapat disetarakan
bila sudah selesai menyelesaikan studinya.
c. Hak-hak Dosen/Tenaga Kependidikan yang ijin belajar tidak dikurangi.
BAB XII
GAJI DOSEN/TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 45
Penggajian
(1) Penetapan Penggajian Dosen/Tenaga Kependidikan mencakup gaji pokok
dan tunjangan-tunjangan menurut pangkat, golongan/ruang, masa kerja,
jabatan dan pengalaman kerja masing-masing.
(2) Komponen gaji Dosen/Tenaga Kependidikan meliputi :
a. Gaji pokok
b. Tunjangan keluarga
c. Tunjangan natura
d. Tunjangan fungsional
e. Tunjangan struktural
f. Tunjangan Pelaksanaan Tugas Tambahan
g. Tunjangan Brevet
h. Tunjangan khusus
i. Tunjangan perbaikan penghasilan
j. Tunjangan penyesuaian gaji
Page 32
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 32
(3) Komponen Gaji Dosen Tetap/Tenaga Kependidikan tetap terdiri dari :
a. Gaji Pokok
1. Gaji Pokok adalah landasan dasar dalam menghitung besarnya
gaji/kenaikan gaji seseorang Dosen Tetap/Tenaga Kependidikan tetap
yang besarnya tergantung pada golongan ruang, masa kerja yang
ditetapkan untuk pangkat yang dimilikinya.
2. Kepada seseorang yang berstatus Calon Dosen/Calon Tenaga
Kependidikan diberikan gaji sebesar 80% dari gaji pokok yang
ditentukan untuk golongan/ruang gaji menurut pangkat yang
didudukinya. (Lampiran VIII A, B dan C).
b. Tunjangan Keluarga
1. Tunjangan Isteri/Suami adalah tunjangan yang diberikan kepada
Dosen/Tenaga Kependidikan yang memiliki istri atau suami sebagai
salah satu unsur gaji.
2. Ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan isteri/suami adalah :
a. Diberikan untuk satu isteri/suami yang sah yang dibuktikan dengan
akta nikah dari Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil
yang besarnya adalah 5% dari gaji pokok.
b. Dihentikan pada bulan berikutnya setelah terjadi perceraian atau
suami/isteri meninggal dunia.
3. Tunjangan Anak adalah tunjangan yang diberikan kepada
Dosen/Tenaga Kependidikan yang mempunyai anak yang merupakan
salah satu unsur gaji.
4. Untuk mendapatkan tunjangan anak harus memenuhi syarat-syarat :
a. Belum melampaui batas usia 21 tahun.
b. Tidak atau belum pernah menikah.
c. Tidak mempunyai penghasilan sendiri .
d. Nyata menjadi tanggungan Dosen/Tenaga Kependidikan yang
bersangkutan.
5. Ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan anak adalah :
a. Diberikan maksimal untuk 2 (dua) orang anak.
b. Besarnya tunjangan anak adalah 2% per anak dari gaji pokok.
c. Tunjangan anak dihentikan pada bulan berikutnya setelah tidak
memenuhi ketentuan pemberian tunjangan anak atau meninggal
dunia.
d. Batas usia anak seperti tersebut diatas dapat diperpanjang dari usia
21 tahun sampai 25 tahun apabila anak tersebut masih dalam
pendidikan formal dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dapat menunjukkan surat pernyataan dari pimpinan perguruan
tinggi bahwa anak tersebut masih dalam pendidikan.
e. Untuk memperoleh tunjangan anak harus dibuktikan dengan :
Page 33
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 33
1. Akta atau surat keterangan kelahiran anak dari pejabat yang
berwenang pada Kantor Catatan Sipil atau Surat Baptis dari
pengurus Gereja;
2. Surat keputusan pengadilan yang memutuskan/mensahkan
perceraian di mana anak menjadi tanggungan penuh janda/duda
untuk tunjangan anak tiri bagi janda/duda yang bercerai;
Surat keterangan dari lurah/camat bahwa anak-anak tersebut
adalah tanggungan si janda/duda untuk tunjangan anak tiri bagi
janda/duda yang suami/isterinya meninggal dunia dan
janda/duda tersebut kawin lagi dengan Dosen/Tenaga
Kependidikan Yayasan.
3. Surat Keputusan Pengadilan Negeri tentang pengangkatan anak
(hukum adopsi) untuk tunjangan anak bagi anak angkat (apabila
Dosen/Tenaga Kependidikan mengangkat anak lebih dari 1
(satu) anak angkat), maka pembayaran tunjangan anak untuk
anak angkat maksimal 1 (satu) anak
f. Untuk tunjangan anak tiri/anak angkat dibayarkan mulai bulan
diterimanya surat kelahiran oleh bagian kepegawaian (pembayaran
anak tiri/anak angkat tidak berlaku surut)
g. Suami atau istri dan anak-anak dari pegawai yang telah ditanggung
oleh instansi Pemerintah, TNI, Polri, BUMN/D maupun swasta
tertentu tidak lagi berhak mendapatkan Tunjangan Keluarga dan
Tunjangan Natura di Lingkup Universitas.
c. Tunjangan Natura
Besaran tunjangan natura yang diterima setiap calon Dosen, Dosen
Tetap, Calon Tenaga Kependidikan, Tenaga Kependidikan tetap dan
anggota keluarga yang tercantum dalam daftar gaji adalah 10 kg beras
setiap bulan.
d. Tunjangan Fungsional
1. Dosen menerima tunjangan jabatan fungsional yang besarannya sesuai
Lampiran IX.
2. Tunjangan jabatan fungsional dibayarkan pada bulan berikutnya
setelah tanggal melaksanakan tugas.
3. Tunjangan jabatan fungsional tidak dapat berlaku surut dari tanggal
penetapan keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional.
4. Pembayaran tunjangan fungsional dihentikan pembayarannya
terhitung mulai bulan berikutnya sejak dosen yang bersangkutan :
a. Diberhentikan sementara;
b. Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan
fungsional;
c. Sedang menjalani tugas di pemerintahan dan diluar tanggungan
Yayasan.
Page 34
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 34
e. Tunjangan Struktural
1. Besaran tunjangan Struktural disesuaikan dengan tingkat eselon
jabatan (Lampiran X).
2. Tunjangan jabatan struktural dibayarkan pada bulan berikutnya
setelah tanggal pelantikan.
3. Pembayaran tunjangan jabatan struktural dihentikan terhitung mulai
bulan berikutnya sejak yang bersangkutan :
a. Tidak lagi menduduki jabatan struktural;
b. Diberhentikan sementara;
c. Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan;
d. Sedang menjalani cuti diluar tanggungan Yayasan.
f. Tunjangan Pelaksanaan Tugas Tambahan
1. Besaran tunjangan pelaksanaan tugas tambahan sesuai dengan
Lampiran XI.
2. Tunjangan pelaksanaan tugas tambahan dibayarkan pada bulan
berikutnya setelah tanggal pelantikan.
3. Pembayaran tunjangan pelaksanaan tugas tambahan dihentikan
terhitung mulai bulan berikutnya sejak yang bersangkutan :
a. Tidak lagi menduduki jabatan tugas tambahan
b. Diberhentikan sementara
c. Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan
d. Sedang menjalani cuti diluar tanggungan Yayasan.
g. Tunjangan Brevet
Adalah penghasilan yang diberikan kepada Dosen Tetap/Dosen Tidak
Tetap Fakultas Kedokteran karena memiliki Brevet keahlian sesuai
dengan Lampiran XII.
h. Tunjangan Khusus
Adalah penghasilan yang diberikan kepada Tenaga Kependidikan yang
memiliki ketrampilan tertentu berdasarkan penetapan Rektor atau
Pelaksana Harian.
i. Tunjangan Perbaikan Penghasilan
Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) adalah tunjangan yang diberikan
kepada Dosen/Tenaga Kependidikan tetap Yayasan dan dosen
dipekerjakan Kopertis dalam rangka penyempurnaan perhitungan gaji
pokok. TPP adalah salah satu komponen gaji yang bersifat permanen
bagi Dosen/Tenaga Kependidikan yang diangkat sebelum Mei 2007.
(Lampiran XIII, A, B dan C).
j. Tunjangan Penyesuaian Gaji (TPG)
Besarnya TPG dihitung berdasarkan selisih gaji yang diterima saat ini
dengan gaji yang diterima pada bulan sebelumnya. TPG tidak bersifat
tetap dan akan berkurang atau dihapus, apabila gaji Dosen/Tenaga
Kependidikan dimaksud sudah mencapai gaji yang seharusnya diterima.
Page 35
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 35
(4) Penggajian Pendeta dan Tenaga kependidikan Yang Diperbantukan HKBP
Pendeta, Guru Huria, Diakones dan Tenaga kependidikan yang
diperbantukan HKBP diberikan gaji pokok yang besarnya sesuai dengan
Lampiran XVII.
(5) Penggajian Tenaga Kependidikan Tidak Tetap diberikan gaji 100% UMK.
(6) Kenaikan Gaji Berkala
a. Kepada Dosen Tetap/Tenaga Kependidikan tetap diberikan kenaikan gaji
berkala apabila mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk
kenaikan gaji berkala.
b. Syarat untuk kenaikan gaji berkala memiliki Penilaian Prestasi Kinerja
(PPK) rata-rata sekurang-kurangnya baik.
c. Kenaikan gaji berkala dilakukan oleh pejabat yang berwenang dan
diterbitkan 2 (dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku.
d. Dosen/Tenaga Kependidikan tetap yang belum memenuhi syarat tersebut
pada butir 2, kenaikan gaji berkalanya dinyatakan dengan Surat
Keputusan ditunda paling lama untuk waktu 1 (satu) tahun.
e. Penundaan kenaikan gaji berkala dapat dilakukan setiap kali paling lama
untuk 1 (satu) tahun selama yang bersangkutan belum memiliki Penilaian
Prestasi Kinerja (PPK) sekurang-kurangnya rata-rata cukup.
(7) Tunjangan Hari Raya Keagamaan
a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan :
1. Hari Raya Natal untuk dosen/ Tenaga Kependidikan yang beragama
Kristen;
2. Hari Raya Idul Fitri untuk dosen/ Tenaga Kependidikan yang
beragama Islam;
3. Hari Raya agama Hindu untuk dosen/ Tenaga Kependidikan yang
beragam Hindu;
4. Hari Raya agama Budha untuk dosen/ Tenaga Kependidikan yang
beragama Budha;
5. Hari Raya agama Kong Hu Chu untuk dosen/ Tenaga Kependidikan
yang beragama Kong Hu Chu.
b. Pembayaran tunjangan hari raya keagamaan diberikan paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum hari raya dimaksud.
c. Besarnya tunjangan hari raya keagamaan ditentukan atas besarnya gaji
pokok dan tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada Dosen/Tenaga
Kependidikan setiap bulannya dengan rumusan perhitungan sebagai
berikut :
1. Dosen/Tenaga Kependidikan yang telah mempunyai masa kerja 3
(tiga) bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, diberikan secara proporsional dengan masa kerja yaitu dengan
Page 36
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 36
perhitungan : masa kerja dibagi 12 (dua belas) kali 1 (satu) bulan gaji
netto.
2. Dosen/ Tenaga Kependidikan yang telah mempunyai masa kerja 12
(dua belas) bulan atau lebih secara terus menerus mendapat sebesar 1
(satu) bulan gaji netto.
d. Dalam hal kondisi keuangan Yayasan tidak mampu membayarkan
tunjangan hari raya, maka Yayasan dapat mengajukan permohonan
sesuai dengan peraturan perundangan di bidang ketenagakerjaan yang
berlaku di Indonesia.
(8) Gaji ke 13
a. Untuk menambah semangat kerja maka kepada Dosen/Tenaga
kependidikan diberi gaji ke 13 (tiga belas) yang dibayarkan diakhir
Tahun Anggaran.
b. Yang berhak mendapatkan Gaji ke 13 adalah semua yang bekerja di
satuan kerja Yayasan dan Universitas pada Tahun Anggaran berjalan.
(9) Pembayaran Gaji
Pembayaran gaji dilakukan pada tanggal 25 setiap bulan melalui Jasa
Perbankan (JPPay roll)
(10) Setiap ada kenaikan gaji pokok harus diterbitkan Surat Keputusan tentang
kenaikan gaji pokok selanjutnya dan dibuat tabel gaji pokok yang baru
sesuai kenaikan gaji yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan
dimaksud.
(11) Kenaikan gaji Dosen/Tenaga Kependidikan harus berdasarkan Gaji Pokok.
BAB XIII
PERJALANAN DINAS
Pasal 46
Perjalanan Dinas Dosen/Tenaga Kependidikan
(1) Dosen/Tenaga Kependidikan yang melakukan perjalanan dinas sesuai
dengan surat tugas diberikan :
a. Di satuan kerja Yayasan oleh Sekretaris Pengurus;
b. Di satuan kerja Universitas oleh Rektor;
c. Khusus di Kampus Pematangsiantar oleh Dekan FKIP.
(2) Komponen perjalanan dinas yang ditanggung oleh Yayasan:
a. Biaya Perjalanan;
b. Uang Harian;
Page 37
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 37
c. Biaya Penginapan;
d. Uang Makan.
(3) Administrasi Perjalanan Dinas
a. Pelaksana perjalanan dinas wajib membawa Surat Tugas dan Surat
Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang telah ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang.
b. Pelaksana perjalanan dinas dapat meminta uang muka biaya perjalanan
dinas maksimal untuk perhitungan biaya perjalanan selama 3 (tiga) hari
apabila melakukan perjalan lebih dari 3 (tiga) hari.
c. Pelaksana perjalanan dinas harus menyerahkan laporan sebagai berikut :
1. Laporan pelaksanaan kegiatan.
2. Laporan pertanggungjawaban anggaran perjalanan dinas
(4) Bukti Pengeluaran Perjalanan Dinas
a. Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya transport adalah :
1. Tiket transportasi dari tempat kedudukan ke terminal bis / stasiun /
bandara / pelabuhan pergi pulang.
2. Tiket transportasi dari terminal bis / stasiun / bandara / pelabuhan ke
tempat tujuan pergi pulang.
3. Tiket pesawat dilampiri boarding pass, airport tax, tiket kereta api,
tiket kapal laut, dan tiket bus.
b. Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya penginapan adalah kwitansi atau
bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh hotel/penginapan
tempat menginap.
Dalam hal ditempat menginap tidak dapat mengeluarkan kwitansi, maka
atasan langsung pejabat/Tenaga Kependidikan yang melakukan
perjalanan dinas menyetujui bukti tersebut setelah menilai kesesuaian
dan kewajaran dari biaya dimaksud.
(5) Pengecualian
1. Apabila kegiatan yang dilaksanakan adalah proyek kerjasama universitas
dengan pihak ketiga, maka biaya perjalanan dinas dibebankan kepada
dana proyek tersebut.
2. Apabila pihak pengundang/penyelenggara menyediakan transportasi,
akomodasi maka Yayasan/Universitas hanya memberikan uang harian
perjalanan untuk perjalanan dinas yang disetujui oleh Universitas.
Page 38
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 38
BAB XIV
PERUMAHAN
Pasal 47
Rumah Dinas
(1) Pengurus Yayasan menyediakan rumah dinas bagi Dosen/Tenaga
Kependidikan sesuai dengan kemampuan keuangan Yayasan.
(2) Tata cara, persyaratan, penghunian dan pengosongan Rumah Dinas diatur
sesuai dengan Peraturan Perumahan Yayasan.
BAB XV
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS), UANG DUKA
DAN DANA KESEJAHTERAAN
Pasal 48
BPJS
(1) Seluruh Dosen/Tenaga Kependidikan di Lingkup Yayasan kecuali Dosen
Tetap yang dipekerjakan Pemerintah (Kopertis) diikutsertakan pada
program jaminan sosial tenaga kerja Badan Hukum BPJS Ketenagakerjaan
dan Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Ruang lingkup program BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana disebutkan
dalam ayat (1) meliputi :
a. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
b. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
c. Jaminan Hari Tua (JHT)
d. Jaminan Kematian (JKM).
(3) Besarnya jaminan sosial untuk masing-masing sebagai tersebut pada ayat
(2) sesuai dengan peraturan perundangan BPJS yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 111 Tahun 2013, seluruh
dosen/Tenaga Kependidikan wajib diikutsertakan dalam Program BPJS.
Adapun program yang dilaksanakan oleh BPJS dan yang diterapkan di
Yayasan adalah sebagai berikut :
a. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja.
JKN adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja
dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan,
pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu
peningkatan fungsi organ tubuh dan pengobatan, secara efektif dan
efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JKN akan
diberikan Kartu BPJS Kesehatan sebagai bukti diri untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Page 39
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 39
Jumlah iuran yang harus dibayarkan :
Iuran JKN dibayar oleh Tenaga Kependidikan kepada BPJS adalah empat
koma lima persen (4,5%) dengan perhitungan sebagai berikut :
Nol koma lima persen (0,5%) dari total upah tenaga kerja.
Empat persen (4%) dari Perusahaan atau Yayasan/ Pemberi Kerja
Batas Atas Upah (Ceiling Wage) ditetapkan 2 kali PTKP-K1
(4.725.000) sedangkan batas bawah upah adalah UMK di masing-
masing Kabupaten.
b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang
harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.
Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang
diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat
karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan
adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja merupakan tanggungjawab pengusaha sehingga pengusaha
memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja
sebesar 0,24 % dari upah sebulan.
Tata cara pengajuan jaminan
1. Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form BPJS
Ketenagakerjaan (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan
kepada BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung
sejak terjadinya kecelakaan.
2. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal dunia oleh dokter
yang merawat, pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan
tahap II) dan dikirim kepada BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2
x 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal.
Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan akan menghitung dan membayar
santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga
kerja/ahli waris.
3. Form BPJS Ketenagakerjaan 3a berfungsi sebagai pengajuan
permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:
a. Fotocopy kartu peserta.
b. Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form BPJS
Ketenagakerjaan 3b atau 3c.
c. Kwitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi
pengangkutan.
c. Program Jaminan Hari Tua (JHT)
Page 40
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 40
Program JHT ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan
tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan
dengan sistem tabungan hari tua. Program JHT memberikan kepastian
penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja
mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Iuran Program JHT yang dibayarkan kepada BPJS adalah lima koma
tujuh persen (5,7%) dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Ditanggung Perusahaan = 3,7 % dari gaji.
b. Ditanggung Tenaga kerja = 2 % dari gaji.
Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran
ditambah hasil pengembangannya.
Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang
terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya antara lain :
1. Mencapai umur 55 tahun atau;
2. Mengalami cacat total tetap sehingga tidak bisa bekerja lagi atau;
3. Meninggal dunia atau;
4. Mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah menjadi
peserta setidak-tidaknya 5 tahun, atau;
5. Pergi keluar negeri atau pulang keluar negeri asal atau tidak
kembali lagi, atau menjadi pegawai negeri sipil atau anggota TNI.
d. Program Jaminan Kematian
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program
BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban
keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa
uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Progam Jaminan Kematian
sebesar 0.3% dari total upah tenaga kerja dengan jaminan kematian yang
diberikan adalah Rp 21.000.000.- terdiri dari Rp 14.200.000.- santunan
kematian, Rp 2 juta biaya pemakaman dan Rp. 4.800.000 (Rp. 200.000
per bulan selama 2 tahun) santunan berkala.
Tata cara pengajuan Jaminan Kematian
Pengusaha/keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan
mengirim form 4 kepada BPJS Ketenagakerjaan disertai bukti-bukti :
a. Kartu Peserta Jamsostek Asli tenaga kerja yang bersangkutan.
b. Surat Keterangan kematian dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan
c. Salinan/Copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga tenaga kerja yang
bersangkutan yang masih berlaku.
d. Identitas ahli waris (Photo copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga)
e. Surat keterangan ahli waris dari Lurah/Kepala Desa setempat
Page 41
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 41
f. Surat Kuasa bermeterai dan copy KTP yang diberi kuasa (apabila
pengambilan JKM ini dikuasakan).
(4) Dana Kesejahteraan Dosen/Tenaga Kependidikan dan Pendeta
Dana Kesejahteraan (dana DKS) adalah dana yang dipersiapkan oleh
Yayasan Unversitas HKBP Nommensen setiap tahun akademik yang
diperuntukkan sebagai jaminan hari tua bagi Dosen Tetap/Tenaga
Kependidikan Tetap dan Pendeta Yayasan Universitas HKBP Nommensen.
DKS terbentuk melalui Surat Keputusan Pengurus Yayasan UHN sebagai
berikut :
1. Pengelola Dana Kesejahteraan
1.1. Pengurus Dana Kesejahteraan
Susunan Pengurus/Pengelola DKS adalah sebagai berikut :
a. Ketua adalah Ketua/Wakil Ketua Pelaksana Harian Pengurus
Yayasan.
b. Wakil Ketua adalah Rektor.
c. Bendahara adalah Bendahara Pelaksana Harian Pengurus
Yayasan.
d. Anggota adalah Kabag Keuangan Yayasan dan Kabag
Keuangan Universitas.
1.2. Untuk pengelolaan sehari-hari, Pengurus Dana kesejahteraan
dibantu oleh beberapa orang staf keuangan dari Yayasan dan
Universitas.
2. Keuangan Dana Kesejahteraan
2.1. Sumber dana DKS berasal dari bantuan Yayasan atas uang BOP
mahasiswa baru, bantuan yang tidak mengikat serta cicilan premi
yang dipungut dari peserta asuransi setiap bulannya.
2.2. Besar bantuan Yayasan atas uang BOP sebagaimana butir 2.1.
adalah Rp 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah).
2.3. Perolehan DKS sebagaimana butir 2.2. dihitung berdasarkan total
realisasi jumlah mahasiswa baru.
2.4. Pengajuan permintaan perolehan DKS ke Yayasan dilaksanakan
pada akhir tahun anggaran.
2.5. Perolehan DKS sebagaimana butir 2.2. didistribusikan kepada
Dosen dan Tenaga Kependidikan Yayasan sbb :
a. Calon Tenaga Kependidikan/Tenaga Kependidikan Tetap
Yayasan.
b. Calon Dosen/Dosen Tetap Yayasan.
c. Dosen Dpk. Kopertis.
d. Pendeta, Guru Huria, Diakones yang ditempatkan HKBP di
Universitas.
Page 42
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 42
2.6. Pendistribusian perolehan DKS adalah berdasarkan gaji yang
dibayarkan pada bulan Agustus tahun akademik sebelumnya.
2.7. Dosen/Tenaga Kependidikan yang menerima gaji sebesar 50% gaji
pokok, tidak berhak menerima perolehan DKS.
2.8. Dosen dan Tenaga Kependidikan yang telah menerima dana DKS,
tidak berhak lagi menerima perolehan DKS.
2.9. Gaji sebagaimana dimaksud pada butir 2.6. adalah sesuai dengan
Pasal 45
2.10. Dana DKS disimpan dalam rekening khusus pada Bank
Pemerintah. Peserta DKS yang tidak bersedia menyimpan dana
perolehannya pada rekening khusus DKS dapat menyimpan pada
tabungan pribadi dengan persetujuan Pengurus DKS. Tabungan
pribadi yang bersangkutan diserahkan kepada pengurus DKS untuk
disimpan.
2.11. Untuk meningkatkan dana DKS, Pengurus DKS dapat bekerjasama
dengan perusahaan asuransi yang sudah disetujui oleh peserta
DKS.
2.12. Pengurus yang berhak dalam penarikan dana dari rekening khusus
adalah Ketua bersama dengan Wakil Ketua.
3. Penyaluran Dana DKS
3.1. Penyaluran dana DKS dilaksanakan dengan 2 (dua) cara, yakni :
1) melalui Asuransi, dan 2) dikelola langsung oleh DKS bagi yang
tidak ikut peserta asuransi.
3.2. Dana DKS akan diserahkan kepada yang bersangkutan apabila :
a) pensiun, b) meninggal dunia, c) pindah tugas, d) diberhentikan
dari kedudukannya sebagai dosen atau Tenaga Kependidikan di
lingkup Yayasan.
4. Laporan Keuangan DKS
4.1. Pengurus wajib membuat laporan keuangan Dana Kesejahteraan
setiap bulannya.
4.2. Laporan Keuangan DKS ditandatangani oleh : a) Ketua, b) Wakil
Ketua, c) Bendahara.
Pasal 49
Uang Duka
(1) Apabila Dosen/Tenaga Kependidikan tetap meninggal dunia, hak-hak yang
diperoleh :
a. Santunan kematian atau uang duka sebesar 3 (tiga) bulan gaji;
Page 43
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 43
b. Bantuan biaya pemakaman sebesar Rp. 1.500.000.-- . (satu juta lima ratus
ribu rupiah);
c. Gaji dalam bulan yang sedang berjalan (termasuk tunjangan).
(2) Apabila istri/suami Dosen/Tenaga Kependidikan tetap meninggal dunia,
hak-hak yang diperoleh :
a. Santunan kematian atau uang duka besarnya 1 (satu) bulan gaji.
b. Bantuan biaya pemakaman sebesar Rp. 750.000.--. (tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah).
(3) Apabila anak kandung atau anak angkat yang sah dari Dosen/Tenaga
Kependidikan tetap meninggal dunia, hak-hak yang diperoleh :
a. Santunan kematian atau uang duka besarnya 1 (satu) bulan gaji.
b. Bantuan biaya pemakaman sebesar Rp. 500.000.-- . (lima ratus ribu
rupiah).
(4) Yang diberikan bantuan biaya pemakaman adalah anak kandung atau anak
angkat yang sah pertama dan kedua.
Pasal 50
Dana Kesejahteraan Dosen/Tenaga Kependidikan
(1) Dana kesejahteraan adalah dana jaminan hari tua bagi Dosen/Tenaga
Kependidikan tetap di lingkup Yayasan.
(2) Dana kesejahteraan Dosen/Tenaga Kependidikan tetap diperoleh dari :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Yayasan, bantuan-bantuan serta usaha
lainnya yang tidak mengikat.
(3) Untuk pengembangan dana kesejahteraan Dosen/Tenaga Kependidikan tetap
peserta dana kesejahteraan dapat mengikuti asuransi jaminan hari tua setelah
disetujui pengelola.
(4) Dana kesejahteraan diatur atau ditetapkan sebagai berikut :
a. Dana tetap tersimpan pada Rekening Dana Kesejahteraan Dosen/Tenaga
Kependidikan tetap.
b. Dana peserta Asuransi dikelola oleh Asuransi.
c. Yang tidak termasuk pada butir a dan b dana dimasukkan ke dalam
rekening pribadi Dosen/Tenaga Kependidikan tetap yang bersangkutan.
(5) Dana kesejahteraan diberikan apabila hubungan kerja Dosen/Tenaga
Kependidikan tetap berakhir sesuai dengan ketentuan.
(6) Pengelola dana kesejahteraan Dosen/Tenaga Kependidikan tetap wajib
membuat laporan pengelolaan kepada Pengurus Yayasan pada setiap akhir
tahun akademik
Page 44
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 44
(7) Pengelolaan dana kesejahteraan dimaksud dalam ayat (6) dilakukan audit
setiap tahun akademik oleh petugas audit yang ditunjuk oleh Pengurus
Yayasan.
(8) Dana kesejahteraan sebagai dimaksud dalam Pasal 48 ayat (4) wajib
dilakukan pemeriksaan oleh SPI/Akuntan Publik.
BAB XVI
PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pasal 51
Pemberian Penghargaan
(1) Penghargaan diberikan karena :
a. Dosen/Tenaga Kependidikan Memasuki Usia Pensiun
b. Dosen/Tenaga Kependidikan Berprestasi
c. Dosen yang mendapat gelar Doktor
d. Program Studi yang mendapat akreditasi (A)
(2) Yang memberikan penghargaan adalah :
a. Untuk dosen/Tenaga Kependidikan serta program studi yang mendapat
akreditasi A di Universitas diberikan oleh Rektor
b. Untuk Tenaga Kependidikan di Yayasan diberikan oleh Pengurus
Yayasan.
(3) Dosen/Tenaga Kependidikan yang memasuki usia pensiun diberikan Pin di
Yayasan oleh Pengurus Yayasan dan Rektor di Universitas.
BAB XVII
LEMBUR DAN PERHITUNGAN GAJI/UPAH LEMBUR
Pasal 52
Kerja Lembur
(1) Kerja lembur hanya dapat dilakukan paling lama 3 (tiga) jam dalam 1 (satu)
hari, 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu ) minggu sesuai dengan penugasan
atasan.
(2) Tugas kepanitiaan tidak termasuk dalam pekerjaan lembur.
(3) Besarnya uang lembur ditetapkan berdasarkan keputusan Rektor/Pengurus
Yayasan.
BAB XVIII
RASIONALISASI
Pasal 53
Page 45
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 45
Pengertian dan Pelaksanaan
(1) Rasionalisasi dilakukan karena: kelebihan Tenaga Kependidikan,
penutupan/penggabungan satuan kerja, dalam keadaan rugi, dan atau karena
keadaan memaksa (force majeure).
(2) Tenaga Kependidikan yang mengalami rasionalisasi berhak atas uang
pesangon sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan bidang
ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
BAB XIX
PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KELUH KESAH
Pasal 54
Pengajuan Keluh Kesah
Dosen/Tenaga Kependidikan tetap yang merasa diperlakukan secara tidak patut
dalam hubungan kerja, dapat mengajukan keluh kesah secara tertulis kepada
pimpinan satuan kerja untuk diselesaikan sebagaimana mestinya.
Pasal 55
Proses Penyelesaian Keluh Kesah
Proses penyelesaian keluh kesah yang diajukan oleh Dosen/Tenaga Kependidikan
dilakukan sebagai berikut :
a. Pimpinan satuan kerja yang menerima keluh kesah Dosen/Tenaga
Kependidikan tetap wajib memprosesnya paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya.
b. Pimpinan satuan kerja di Kantor Yayasan adalah Sekretaris Pengurus Yayasan
dan di Universitas adalah Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Lembaga.
c. Pimpinan satuan kerja dapat menyelesaikan keluh kesah Dosen/Tenaga
Kependidikan secara musyawarah dan mufakat. Apabila tidak tercapai
musyawarah dan mufakat maka di Unversitas diserahkan kepada Rektor dan di
kantor Yayasan diserahkan kepada Ketua Pengurus Yayasan.
d. Dalam hal penyelesaian dari Ketua Pengurus Yayasan dan Rektor tidak dapat
diterima oleh yang mengajukan keluh kesah, maka yang bersangkutan dapat
mengajukannya melalui prosedur penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
BAB XX
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)
Pasal 56
Alasan-Alasan PHK
PHK dapat dilakukan oleh Pengurus Yayasan karena alasan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 17, Pasal 33 ayat (4) huruf e , Peraturan Yayasan ini.
Page 46
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 46
Pasal 57
PHK Tanpa Izin Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Pengurus Yayasan dapat memutuskan hubungan kerja tanpa izin Lembaga
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial terhadap :
a. Dosen/Tenaga Kependidikan yang masa perjanjian kerjanya berakhir;
b. Dosen/Tenaga Kependidikan yang mengundurkan diri secara tertulis;
c. Dosen/Tenaga Kependidikan yang mencapai batas usia pensiun;
d. Dosen/Tenaga Kependidikan yang meninggal dunia;
e. Dosen/Tenaga Kependidikan yang melakukan perbuatan tindak pidana yang di
ancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
Pasal 58
Larangan Melakukan PHK
Pengurus Yayasan dilarang memutuskan hubungan kerja dengan alasan :
Dosen/Tenaga Kependidikan yang menjalankan/menunaikan kewajiban agama
dan kepercayaannya atau melaksanakan kewajibannya untuk kepentingan Negara
dan di luar ketentuan yang disebut dalam Pasal 57.
Pasal 59
Hak-Hak Atas PHK
(1) Ketentuan pemberian besarnya uang pesangon, uang penghargaan masa
kerja dan uang penggantian hak serta uang pisah mengacu pada peraturan
perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
(2) Yang berhak mendapatkan hak-hak sebagai diatur dalam ayat (1) adalah
Dosen tetap Yayasan dan Tenaga Kependidikan tetap Yayasan serta Dosen
dan Tenaga Kependidikan yang diperbantukan oleh HKBP yang Pensiun di
lingkup Yayasan.
BAB XX
PEMBERIAN PESANGON, UANG PENGHARGAAN DAN UANG PENGGANTIAN
HAK ATAS PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)
Pasal 60
Hak-hak atas PHK
(1) Pegawai yang di-PHK sesuai dengan {Pasal 57 huruf b, c, d dan e, berhak
memperoleh Pesangon.
Page 47
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 47
(2) Pegawai yang di-PHK oleh karena atas permintaan sendiri berhak atas
pesangon,uang penghargaan, uang penggantian hak dan hak-hak lainnya
sesuai dengan yang diikutinya yang besarnya sesuai masa atau Pasal 61
dalam peraturan ini.
(3) Pegawai yang di-PHK oleh karena memasuki batas usia pensiun berhak atas
uang pesangon sebesar 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir
A, uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir B,
uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir C dan hak-
hak lainnya sesuai dengan yang diikutinya
(4) Pegawai yang di-PHK oleh karena yayasan rugi, keadaan memaksa, berhak
atas uang pesangon 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir A,
uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir B,
Uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 61 ayat (1) butir C dan hak-
hak lainnya sesuai dengan yang diikutinya
(5) Pegawai yang di-PHK oleh karena rasionalisasi atas dasar
penutupan/penggabungan, berhak atas uang pesangon 2 (dua) kali sesuai
ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir A, uang penghargaan masa kerja sesuai
ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir B, dan uang penggantian hak sesuai
ketentuan pasal 92 ayat (1) butir C dan hak-hak lainnya sesuai dengan yang
diikutinya.
(6) Pegawai yang di-PHK oleh karena meninggal dunia, ahli waris berhak
diberikan sejumlah uang pesangon 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 92
ayat (1) butir A, uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 61
ayat (1) butir B, dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 81 ayat
(1) butir C dan hak-hak lainnya sesuai dengan yang diikutinyai.
(7) Pegawai yang di-PHK oleh karena sakit berkepanjangan, cacat oleh karena
kecelakaan kerja yang tidak memungkinkan lagi bekerja, berhak atas uang
pesangon 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir A, uang
penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir B, dan uang
penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (1) butir C dan hak-hak
lainnya sesuai dengan yang diikutinya.
Pasal 61
A. Uang Pesangon
1. Masa kerja kurang 1 (satu) tahun, sebesar 1 (satu) bulan gaji.
2. Masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun, sebesar 2
(dua) bulan gaji.
3. Masa kerja 2 (dua) tahun tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun, sebesar 3 (tiga) bulan
gaji.
Page 48
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 48
4. Masa kerja 3 (tiga) tahun tetapi kurang dari 4 (empat) tahun, sebesar 4 (empat)
bulan gaji.
5. Masa kerja 4 (empat) tahun tetapi kurang dari 5 (lima) tahun, sebesar 5 (lima)
bulan gaji.
6. Masa kerja 5 (lima) tahun tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, sebesar 6 (enam)
bulan gaji.
7. Masa kerja 6 (enam) tahun tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun, sebesar 7 (tujuh)
bulan gaji.
8. Masa kerja 7 (tujuh) tahun tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun, sebesar 8
(delapan) bulan gaji.
9. Masa kerja 8 (delapan) tahun tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, sebesar 9
(sembilan) bulan gaji.
10. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun ke atas, sebesar 20 (duapuluh) bulan gaji
B. Uang Penghargaan
1. Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, sebesar 2
(dua) bulan gaji.
2. Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun,
sebesar 3 (tiga) bulan gaji.
3. Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun,
sebesar 4 (empat) bulan gaji.
4. Masa kerja 12 (duabelas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun,
sebesar 5 (lima) bulan gaji.
5. Masa kerja 15 (limabelas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas)
tahun, sebesar 8 (enam) bulan gaji.
6. Masa kerja 18 (delapanbelas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh
satu) tahun, sebesar 10 (tujuh) bulan gaji.
7. Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh
empat) tahun, sebesar 12 (delapan) bulan gaji.
8. Masa kerja lebih dari 25 (dua puluh empat) tahun, sebesar 15 (sepuluh) bulan gaji.
C. Uang Penggantian Hak
(1) Uang pengganti hak diberikan kepada pegawai sebesar 1,5 % (satu koma
lima persen) dari uang pesangon dan uang penghargaan dengan masa kerja
di bawah 3 (tiga) tahun.
(2) Uang pengganti hak diberikan kepada pegawai sebesar 5 % dari uang
pesangon dan uang penghargaan masa kerja 3 (tiga) tahun tetapi dibawah 10
(sepuluh) tahun.
(3) Uang penggantian hak diberikan kepada pegawai sebesar 15 % dari uang
pesangon dan uang penghargaan masa kerja di atas 10 (sepuluh tahun) tahun
tetapi di bawah 25 (duapuluh lima) tahun.
Page 49
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 49
(4) Uang penggantian hak diberikan kepada pegawai sebesar 25 % dari uang
pesangon dan uang penghargaan masa kerja di atas 25 tahun.
D. Uang Pisah :
(1) Uang pisah diberikan sebesar 3 (tiga) bulan gaji kepada Pegawai yang di-
PHK karena dengan alasan apapun.
(2) Gaji sebagai dasar pemberian uang pesangon, uang penghargaan, dan uang
penggantian hak, terdiri atas :
a. Gaji pokok;
b. Segala tunjangan yang diberikan secara berkala dan secara teratur
kecuali tunjangan structural.
(3) Pegawai yang diperbantukan HKBP apabila dimutasi dari Yayasan
Universitas HKBP Nommensen oleh Kantor Pusat HKBP, tidak berhak
mendapat hak-hak sebagaimana diatur dalam pasal ini.
(4) Pegawai yang diperbantukan Kantor Pusat HKBP di lingkungan Yayasan
Universitas HKBP Nommensen yang memasuki usia pensiun (berhenti
bekerja) berhak mendapat uang penghargaan dari Yayasan Universitas
HKBP Nommensen sebesar 2 (dua) bulan gaji.
(5) Ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal 92 ayat (1) tidak berlaku bagi
pegawai yang diperbantukan oleh HKBP di lingkungan Yayasan Universitas
HKBP Nommensen.
BAB XXII
KETENTUAN SANKSI
Pasal 63
(1) Setiap dosen/tenaga kependidikan yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran sebagaimana menurut Pasal 34 ayat (3) dalam satu tahun ajaran
dikenakan sanksi Pasal 33 ayat (2) huruf a.
(2) Pengulangan terhadap ketentuan Pasal 63 ayat (1) pada tahun ajaran berikut
dikenakan sanksi yang serupa sebagai teguran tertulis kedua.
(3) Pengulangan terhadap kesalahan yang sama pada tahun ketiga juga
dikenakan sanksi teguran yang ketiga atau terakhir yang selanjutnya diikuti
dengan pengenaan sanksi Pasal 33 ayat (3) huruf (a) dan (b).
(4) Setiap dosen/tenaga kependidikan yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran sebagaimana menurut Pasal 34 ayat (1), (2), (5), (8) dikenakan
sanksi Pasal (3) huruf (a) dan (b).
(5) Pengulangan sebagaimana disebut dalam ayat (4) terhadap Pasal 34 ayat (1),
ayat (2), ayat (5) akan dikenakan sanksi menurut Pasal 33 ayat (3) huruf (c)
(6) Setiap dosen/tenaga kependidikan yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran Pasal 34 ayat (6) dan (9) dikenakan sanksi Pasal 33 ayat (3).
(7) Pelanggaran terhadap Pasal 34 ayat (9) bila dilakukan berdasarkan
jabatannya, maka dikenai sanksi tambahan Pasal 33 ayat $ huruf (b).
Page 50
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 50
(8) Setiap dosen/tenaga kependidikan yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran Pasal 34 ayat (4) dan (13) dikenakan sanksi Pasal 33 ayat (3)
huruf (c), ayat (4) huruf (a) dan bila pejabat structural dikenai sanksi
tambahan Pasal 33 ayat (4) huruf b).
(9) Setiap dosen/tenaga kependidikan yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran Pasal 34 ayat (10) dikenakan Pasal 33 huruf (a), (b) dan (c).
(10) Pengulangan sebagaimana disebut dalam ayat (9) berlaku hingga 5 tahun ke
depan terhitung sanksi pertama dilakukan.
(11) Setiap dosen/tenaga kependidikan yang sengaja melanggat Pasal 34 ayat
(11) dikenakan Pasal 33 ayat (4) huruf (d).
Pasal 64
Bukti-bukti
(1) Setiap penjatuhan sanksi harus disertai minimal 2 alat bukti.
(2) Setiap pemeriksaan seseorang yang disangkakan harus dilakukan terlebih
dahulu oleh unit dimana dia berada.
(3) Pemeriksaan terakhir dilakukan tim universitas dan hasilnya adalah
rekomendasi terakhir.
Pasal 65
Prosedur dan Kewenangan penjatuhan Sanksi
(1) Prosedur Penjatuhan Sanksi
a. Indikasi adanya pelanggaran dilaporkan oleh Pimpinan unit dengan
menyebut pelangagaran serta bukti-bukti kepada Rektor.
b. Rektor segera membentuk Tim Investigasi dan Penyidikan yang terdiri
dari 1 (satu) orang dari ahli hukum, Ka. SDM, dan WR. II.
c. Tim Investigasi dan Penyidikan melaporkan hasil investigasi dan
penyidikan itu ke Rektor disertai rekomendasi sanksi.
(2) Penjatuhan Sanksi
a. Penjatuhan sanksi yang direkomendasikan Tim Investigasi dan
Penyidikan dilakukan oleh Rektor dalam hal Pasal 33 ayat (1) huruf a
dan b atau ayat (2) dan ayat (3).
b. Penjatuhan sanksi yang direkomendasikan Tim Investigasi dan
Penyidikan dilakukan oleh Yayasan setelah diusulkan Rektor dalam hal
menyangkut sanksi Pasal 33 ayat (1) huruf c atau ayat (4).
BAB XXIII
ATURAN PERALIHAN DAN KETENTUAN PENUTUP
Pasal 66
Aturan Peralihan
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian dalam
peraturan tersendiri oleh Pengurus Yayasan.
(2) Memerintahkan kepada Sekretaris Pengurus Yayasan Universitas HKBP
Nommensen untuk menempatkan Peraturan Yayasan ini ke dalam Lembaran
Page 51
PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Halaman 51
Nommensen dan menyampaikan salinannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Pasal 67
Ketentuan Penutup
(1) Peraturan Yayasan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2) Peraturan ini dapat ditinjau kembali dan disempurnakan sesuai kebutuhan
bila terdapat alasan yang cukup dan tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar Yayasan, Anggaran Rumah Tangga Yayasan, Statuta Universitas, dan
Aturan Peraturan HKBP serta peraturan pemerintah yang berlaku.
Disahkan di : Pematangsiantar
Pada tanggal : Desember 2018
Diusulkan oleh:
Plt. Rektor,
Dr. Haposan Siallagan, SH., MH.
Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nommensen
Ketua, Sekretaris,
Ir. Nurdin Tampubolon, MM. Dr. Pintor M. Sitanggang
Mengetahui :
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Pematangsiantar
Poltak Manurung, SE.
Pembina Utama Muda
NIP : 196110131989031002