BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 146/KA/VII/2010 TENTANG PEDOMAN PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. b. bahwa dalam rangka peningkatan dan pemantapan program-program di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) diperlukan dukungan peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang berkualitas; bahwa Keputusan Kepala BATAN Nomor 167/KA/XI/2008 tentang Prioritas Program Standardisasi BATAN sudah tidak sesuai lagi, sehingga perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Pedoman Prioritas Program Standardisasi BATAN; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3676); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 200, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4020); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 4. Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007; 5. Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; 6. Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
40
Embed
PERATURAN NOMOR: 146/KA/VII/2010 BADAN TENAGA NUKLIR …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/1540096232010-07-146.pdf · 2017-06-20 · BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR: 146/KA/VII/2010
TENTANG
PEDOMAN PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang : a.
b.
bahwa dalam rangka peningkatan dan pemantapan program-program di
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) diperlukan dukungan
peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang
berkualitas;
bahwa Keputusan Kepala BATAN Nomor 167/KA/XI/2008 tentang
Prioritas Program Standardisasi BATAN sudah tidak sesuai lagi, sehingga
perlu ditinjau kembali;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang
Pedoman Prioritas Program Standardisasi BATAN;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 3676);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi
Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 200, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4020);
3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
5. Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Pendirian
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
6. Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 2 -
7.
Tata Kerja BATAN;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 004/KA/I/2006 tentang Pedoman
Pembentukan Peraturan/Keputusan Kepala BATAN.
8. Peraturan Kepala BATAN Nomor 158/KA/XI/2008 tentang Pelaksanaan
Standardisasi Ketenaganukliran;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN
PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.
Pasal 1
Pedoman Prioritas Program Standardisasi BATAN sebagaimana tersebut dalam
Lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 2
Pada saat Peraturan Kepala BATAN ini berlaku, maka Peraturan Kepala BATAN
Nomor 167/KA/XI/2008 tentang Prioritas Program Standardisasi BATAN
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juli 2010
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat,
Ferhat Aziz
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 146/KA/VII/2010
TANGGAL : 5 Juli 2010
PEDOMAN PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI BATAN
1. Pendahuluan
Dalam rangka pencapaian visi dan pelaksanaan misi BATAN, diperlukan usaha
peningkatan dan pemantapan program-program BATAN dengan cara meningkatkan
produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang memnuhi persyaratan.
Untuk mewujudkan visi BATAN yaitu “Energi Nuklir sebagai pemercepat kesejahteraan
Bangsa”, maka seluruh kegiatan dan program BATAN perlu di arahkan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas agar mempunyai daya saing dalam menghasilkan produk
dan/atau jasa Iptek Nuklir dan mempunyai nilai tambah tinggi serta menjaga fungsi dan
lingkungan hidup.
Salah satu alat pendorong untuk menciptakan keunggulan kompetitif dari produk
dan/atau jasa Iptek Nuklir adalah peningkatan mutu dan efisiensi kegiatan/program BATAN
dengan mengimplentasikan kegiatan Standardisasi, meliputi, metrologi, standar, pengujian
dan penilaian mutu dalam rangka meningkatkan dan menjamin mutu produk dan/atau jasa
Iptek Nuklir.
Pengembangan kegiatan Standardisasi ini diusahakan agar manfaatnya dapat lebih
dirasakan oleh semua pihak, oleh karena itu kegiatan Standardisasi di lingkungan BATAN
perlu ditumbuh kembangkan, ditingkatkan dan disosialisasikan agar pemangku
kepentingan/stakeholder lebih menyadari pentingnya Standardisasi.
Kegiatan Standardisasi di lingkungan BATAN dilaksanakan berdasarkan keputusan
Kepala BATAN No. 199/KA/IV/2004 yang selanjutnya diperbarui dengan Peraturan Kepala
BATAN No. 158/KA/XI/2008 yaitu tentang Pelaksanaan Standardisasi Ketenaganukliran di
lingkungan BATAN. Peraturan kepala BATAN ini dilengkapi dengan dokumen Sistem
Standardisasi BATAN (SSB) dan pedoman pelaksanaannya.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 2 -
Dokumen Sistem Standardisasi BATAN (SSB) memuat tatanan jaringan sarana dan
kegiatan Standardisasi yang serasi, selaras dan terpadu serta berwawasan nasional yang
dilaksanakan di lingkungan BATAN.
Dalam dokumen SSB dijelaskan bahwa perumusan kebijakan Standardisasi di lingkungan
BATAN dilaksanakan oleh Komisi Standardisasi BATAN (KSB) yang diketuai oleh Sekretaris
Utama dan beranggotakan pejabat eselon II wakil dari setiap kedeputian dan sekretariat
utama di lingkungan BATAN serta Kepala Pusat Standardisasi Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN)
sebagai sekretaris KSB.
KSB mempunyai tanggungjawab membantu Kepala BATAN dalam merumuskan
kebijakan Standardisasi di lingkungan BATAN.
Perumusan kebijakan Standardisasi dimaksudkan untuk mendukung tercapainya
prioritas bidang BATAN, namun demikian Standardisasi juga dilaksanakan pada seluruh
kegiatan untuk menjaga “Brand Image” BATAN.
2. Program Standardisasi di lingkungan BATAN
Program standardisasi di lingkungan BATAN meliputi 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu :
2.1. Program perumusan standar
2.2. Program penerapan standar (akreditasi dan sertifikasi)
2.3. Program pembinaan dan pengawasan standardisasi
2.1. Program Perumusan Standar
2.1.1. Program Perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Sehubungan dengan ditetapkannya BATAN sebagai Instansi teknis perumus Standar
Nasional Indonesia (SNI) bidang nuklir oleh BSN, maka BATAN setiap tahun menyampaikan
usulan kepada BSN tentang kebutuhan Standar Nasional Indonesia untuk ditetapkan
menjadi Program Nasional Perumusan Standar (PNPS). PNPS yang dikelola oleh BATAN
terdiri dari 3 (tiga) lingkup bidang berdasarkan International Classification Standard (ICS)
yaitu:
- Bidang pengukuran radiasi; Panitia teknis 17-01
- Bidang uji tak rusak; Panitia teknis 19-01
- Bidang rekayasa energi nuklir; Panitia teknis 27-01
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 3 -
2.1.2. Program perumusan Standar BATAN (SB).
Berdasarkan kepada Sistem Standardisasi BATAN (SSB) maka Standar BATAN
dirumuskan oleh Tim Perumus Standar BATAN (TPSB) dan ditetapkan/disahkan oleh kepala
BATAN menjadi Standar BATAN (SB).
Tim Perumus Standar BATAN (TPSB) disesuaikan dengan bidang kompetensi BATAN
didalam RENSTRA BATAN tahun 2010-2014, yaitu:
1. Daur Bahan Bakar Nuklir;
2. Pengelolaan Limbah Radioaktif;
3. Teknologi Produksi dan Aplikasi Isotop dan Radiasi;
4. Teknologi Instalasi Nuklir dan Radiasi;
5. Teknologi Instalasi dan Perangkat Nuklir;
6. Keselamatan Nuklir dan Radiasi;
7. Material Industri Nuklir;
8. Teknik Analisis Nuklir;dan
9. Administrasi, Manajemen dan Organisasi.
2.1.3. Program review draft Standar IAEA
Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA dalam merumuskan standar keselamatan
dibidang nuklir pada setiap tahapannya selalu menginformasikan kepada negara-negara
anggotanya (Member State) untuk diketahui, direview dan diberikan masukan-masukan
(comment) bila diperlukan. Pelaksanaan review dan pemberian masukan-masukan
(comment) terhadap draft Standar IAEA dilakukan oleh BATAN mewakili Indonesia selaku
negara anggota (as Member State) dan dikoordinasikan oleh PSJMN dengan melibatkan
seluruh unit kerja di BATAN dengan kompetensi yang sesuai dengan substansi standar.
Secara umum, lingkup naskah Standar IAEA dikelompokkan ke dalam 3 lingkup yaitu:
1) standar keselamatan nuklir (nuclear safety standard);
2) standar keselamatan limbah radioaktif (waste safety standard); dan
3) standar keselamatan radiasi (radiation safety standard).
Review dan comment terhadap draft standar (DS) IAEA selanjutnya diteruskan ke PTRI
Wina untuk disampaikan ke IAEA.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 4 -
2.2. Program Penerapan Standar (Akreditasi/Sertifikasi)
Program Penerapan Standar dilaksanakan melalui Akreditasi dan Sertifikasi sebagai
bentuk pengakuan bahwa unit kerja telah menerapkan standar manajemen dan teknis
secara konsisten. Jenis Akreditasi/Sertifikasi yang di implementasi oleh BATAN adalah :
2.2.1. Akreditasi oleh :
- KAN (pengakuan nasional dan internasional)
- KNAPPP (pengakuan nasional untuk litbang)
- BATAN (Pengakuan BATAN dan nasional)
- BAPETEN (Pengakuan nasional)
2.2.2. Sertifikasi oleh :
- Lembaga Penilaian Kesesuaian (pengakuan nasional dan internasional)
- BATAN (Pengakuan BATAN dan nasional)
- BAPETEN (Pengakuan nasional)
Dalam pelaksanaannya Akreditasi/Sertifikasi dilakukan berdasarkan standar BATAN (SB),
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional lainnya (ISO, IEC).
2.3. Program Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi
2.3.1. Program Pembinaan
Pembinaan penerapan sistem manajemen mutu dilaksanakan oleh BATAN cq. PSJMN ke
semua unit kerja dengan prioritas yang didasarkan atas pertimbangan :
- Peranan/keterkaitan unit kerja dengan pencapaian Sasaran Utama BATAN;
- Jenis layanan yang menjadi tusi unit kerja dan peraturan regulasi yang wajib dipenuhi
oleh unit kerja.
Pembinaan ke unit-unit kerja dilakukan dengan dua cara:
1. Pembinaan yang dilakukan untuk seluruh unit kerja dilaksanakan dengan sosialisasi dan
seminar sistem manajemen mutu.
2. Pembinaan yang dilakukan kepada masing-masing unit kerja dilaksanakan di unit kerja
masing-masing dengan materi sesuai kebutuhan unit kerja.
Pembinaan dilakukan dalam rangka pemenuhan persyaratan untuk persiapan sertifikasi
sistem manajemen dan pemenuhan persyaratan regulator (BAPETEN).
Rencana jadwal pembinaan pada tahun 2010 dapat dilihat dalam Lampiran 4.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 5 -
2.3.2. Pengawasan Standardisasi
Pengawasan Standardisasi dilakukan melalui audit dan pemantauan terhadap seluruh
unit kerja, terutama untuk memastikan diterapkannya sistem manajemen terpadu di
BATAN. Kriteria pemantauan terdiri dari 6 kategori, yaitu:
1. Kepemimpinan
2. Perencanaan Strategis
3. Fokus Pelanggan, Pengukuran
4. Analisis dan Pengarsipan
5. Sumber Daya Manusia
6. Manajemen Proses.
Audit jaminan mutu nuklir dilakukan terhadap Fasilitas dan Instalasi nuklir yang
menerapkan sistem manajemen keselamatan yang terkait dengan ijin Bapeten dan IAEA,
juga termasuk Kegiatan Pemanfaatan Zat Radioaktif dan Radiasi Pengion lain yang
memerlukan surat ijin bekerja dari BAPETEN.
Pemantauan dilakukan setiap tahun terhadap semua unit kerja dalam rangka melihat
peningkatan kinerja dalam penerapan sistem standardisasi BATAN.
3. Evaluasi pelaksanaan Prioritas Program Standardisasi BATAN tahun 2008 s/d
akhir tahun 2009
3.1. Perumusan standar
Perumusan standar terdiri dari dua kegiatan yaitu Perumusan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) dan Rancangan Standar BATAN (RSB).
Sampai dengan akhir tahun 2009, Perumusan rancangan Standar Nasional Indonesia
maupun Rancangan Standar BATAN, yang telah dihasilkan sesuai dengan prioritas program
standardisasi BATAN adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang sudah menjadi Standar
Nasional Indonesia (SNI) sebanyak 65 SNI.
2. Rancangan Standar BATAN (RSB) yang telah menjadi Standar BATAN (SB)
sebanyak 8 SB.
3. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang masih dalam proses
penetapan ada 2 RSNI.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 6 -
Standar-standar yang dihasilkan sampai dengan akhir tahun 2009 bisa dilihat pada
Lampiran 1.
3.2. Akreditasi dan Sertifikasi
Pada tahun 2009 Akreditasi dan Sertifikasi BATAN telah dilaksanakan sesuai dengan
program yang ditetapkan dalam buku prioritas standardisasi BATAN, namun demikian masih
terdapat laboratorium dan unit kerja yang belum bisa melaksanakan akreditasi maupun
sertifikasi yang disebabkan belum bisa dipenuhinya beberapa hal yang berkaitan dengan
persyaratan standar.
Hasil pelaksanaan Akreditasi laboratorium BATAN dan Sertifikasi sistem manajemen
mutu BATAN bisa dilihat pada Peta pelaksanaan Akreditasi/Sertifikasi yang dapat dilihat
pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
3.3. Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi
Pembinaan dalam penerapan sistem manajemen mutu nuklir pada tahun 2009 telah
dilakukan terhadap unit kerja sesuai yang ditetapkan dalam buku prioritas standardisasi
BATAN. Pembinaan untuk seluruh unit kerja dilaksanakan dengan sosialisasi dan seminar
sistem manajemen.
Pengawasan dilaksanakan melalui pemantauan dan audit jaminan mutu nuklir dimana
pemantauan dilakukan setiap tahun terhadap semua unit kerja dalam rangka melihat
peningkatan kinerja dalam penerapan sistem standardisasi BATAN .
Kemudian audit jaminan mutu nuklir dilakukan terhadap Fasilitas dan Instalasi nuklir
yang menerapkan sistem manajemen keselamatan yang terkait dengan perijinan Bapeten
dan pemenuhan terhada standar IAEA, termasuk juga Kegiatan Pemanfaatan Zat Radioaktif
dan Radiasi Pengion lain yang memerlukan Surat Ijin Bekerja (SIB) dari BAPETEN.
4. Prioritas Program Standardisasi BATAN
Kriteria prioritas program standardisasi adalah :
a. Mempunyai fungsi layanan yang mencerminkan ciri khas BATAN
b. Terkait dengan pencapaian sasaran utama BATAN
c. Pemenuhan persyaratan regulasi
d. Kesiapan dokumen sistem manajemen mutu
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 7 -
Berdasarkan evaluasi hasil pemantauan penerapan standar diunit-unit kerja dan
laboratorium dilingkungan BATAN dan kriteria prioritas program, maka prioritas program
standardisasi BATAN yang meliputi perumusan standar, akreditasi dan sertifikasi,
pembinaan,pemantauan dan audit sistem manajemen mutu adalah sebagai berikut :
4.1 Prioritas Program Perumusan standar
4.1.1 Naskah standar
Lingkup 2010 2011 2012 2013 2014
Naskah standar
Pedoman dosimetri dalam fasilitas iradiasi Mesin berkas Elektron dan sinar X untuk pemrosesan makanan (ISO/ASTM 51431:2005)
Pedoman dosimetri dalam fasilitas irradiator gamma untuk pemrosesan makanan (ISO/ASTM 51204:2004)
Dosimetri klinis – Sumber radiasi beta untuk Brachyteraphy (ISO 21439:2009)
Mutu air – Penentuan konsentrasi aktivitas tritium – Metode pencacahan sintilasi cair (ISO 9698)
Mutu air – Penentuan aktivitas C-14 – Metode pencacahan sintilasi cair (ISO 13162)
Pedoman silabus pelatihan dalam uji tak rusak (ISO / TR 25107:2006)
Pedoman dosimetri dalam penelitian radiasi pada produk makanan dan pertanian (ISO/ASTM 51900 :2009)
Produk baja-sistem kualifikasi petugas personel UTR (ISO 11484: 2009)
Uji tak rusak lasan –Tingkat keberterimaan untuk uji radiografi – Bagian 1: Baja, nikel, titanium dan paduannya (ISO 10675-1 : 2008)
Uji tak rusak – Kualifikasi berbasis kinerja (ISO 11774)
Uji Tak Rusak – Diskontinuitas pada spesimen untuk pengujian kualifikasi (ISO/TRS 22809:2007)
Baja dan besi cor– Inspeksi dengan radio-grafi (ISO 4493 : 2009)
Keselamatan kritikalitas nuklir– Kesiap-siagaan dan kedaruratan (ISO 11320)
Fasilitas nuklir – Kriteria untuk desain dan operasi sistem ventilasi untuk instalasi nuklir selain reaktor nuklir (ISO 17873:2004)
Uji tak rusak lasan –Tingkat keberterimaan untuk uji radio-grafi – Bagian 2: Aluminium dan paduannya (ISO10675-2)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 8 -
Lingkup 2010 2011 2012 2013 2014
PLTN-Instrumentasi yang penting untuk keselamatan – Detektor radiasi – Karakteristik dan metode uji (IEC 60515:2007)
Energi nuklir – Persyaratan kinerja dan pengujian untuk deteksi kekritisan dan sistem alarm (ISO 7753 : 1987)
Instrumentasi reaktor nuklir – Sistem instrumentasi dan kendali yang penting untuk kesela-matan– Deteksi kebocoran sistem pendingin (IEC 61250:1994)
PLTN - Sistem instrumentasi dan kendali yang penting untuk keselamatan - Per-syaratan untuk pasokan listrik (IEC 61225:2005)
Sistem instrumentasi proteksi radiasi sinar-X untuk pemindaian personel dalam keamanan dan pemeriksaan barang terlarang (IEC 62463:2010)
Peralatan penanganan jarak jauh untuk bahan radioaktif – Bagian 1 : Persyaratan umum (ISO 17874-1:2010)
Pedoman tentang kualifikasi dan sertifikasi petugas iradiator (revisi)
Persyaratan sistem manajemen mutu (Revisi)
Standar produk untuk instrumentasi iptek nuklir
Standar produk iptek nuklir untuk aplikasi industri
Pedoman tentang kualifikasi dan sertifikasi petugas radio isotop
Standar produk iptek nuklir untuk peralatan medis
Standar produk iptek nuklir untuk radio isotop
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 9 -
4.1.2 Standar Nasional Indonesia (SNI)
Lingkup 2010 2011 2012 2013 2014
Pengukuran Radiasi
(PT 17-01)
Praktik penggunaan sistem dosimetri thermoluminesen (TLD) untuk pemrosesan dengan radiasi (Adopsi ISO/ASTM 51956:2005)
Praktik dosimetri dalam fasilitas berkas elektron dan sinar-X (bremmstrahlung) untuk pemrosesan makanan (Adopsi ISO/ASTM 51431: 2005)
Pedoman dosimetri dalam fasilitas irradiator gamma untuk pemrosesan makanan (ISO/ASTM 51204:2004
Dosimetri klinis – Sumber radiasi beta untuk Brachyteraphy (ISO 21439:2009)
Mutu air – Penentuan konsentrasi aktivitas tritium – Metode pencacahan sintilasi cair (ISO 9698)
Uji Tak Rusak
(PT 19-01)
Pedoman silabus pelatihan dalam uji tak rusak (Adopsi ISO/TR 25107:2006)
Uji tak rusak – Diskontinuitas specimen untuk penggunaan dalam ujian kualifikasi (Adopsi ISO/TS 22809: 2007)
Baja dan besi cor – Inspeksi dengan radiografi (ISO 4493 : 2009)
Produk baja-sistem kualifikasi petugas personel UTR (ISO 11484:2009)
Uji tak rusak lasan –Tingkat keberterimaan untuk uji radiografi – Bagian 1: Baja, nikel, titanium dan paduannya (ISO 10675-1 :2008)
Rekayasa
Energi Nuklir
(PT 27-01)
PLTN –
Instrumentasi dan Kendali untuk system yang penting terhadap keselamatan - Persyaratan umum untuk system (Adopsi IEC 61513: 2001-03)
Peralatan
penanganan jarak jauh untuk bahan radioaktif – Bagian 1 : Persyaratan umum (ISO 17874-1:2010)
Energi nuklir
– Persyaratan kinerja dan pengujian untuk deteksi kekritisan dan sistem alarm (ISO 7753 : 1987)
Keselamatan
kritikalitas nuklir – Kesiapsiagaan dan kedaruratan (ISO 11320)
Fasilitas
nuklir – Kriteria untuk desain dan operasi sistem ventilasi untuk instalasi nuklir selain reaktor nuklir (ISO 17873:2004)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 10 -
4.1.3 Standar BATAN (SB)
Lingkup 2010 2011 2012 2013 2014
Tim Perumus Standar BATAN (TPSB)
Sistem Manajemen Keamanan BATAN
Pedoman tentang Kualifikasi dan Sertifikasi Petugas Produksi Radioisotop
Kualifikasi dan Sertifikasi Petugas Iradiator (Revisi SB 11-002-80: 2006)
Persyaratan sistem manajemen mutu (Revisi)
Standar produk untuk instrumentasi iptek nuklir
Standar produk iptek nuklir untuk peralatan medis
Standar produk iptek nuklir untuk radio isotop
4.1.4 Standar IAEA dan/atau standar internasional lain dibidang nuklir
Lingkup kegiatan
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Review draft
Standar IAEA dan / atau standar
internasional lain dibidang nuklir.
Sampai
dengan Maret 2010, seba-nyak 5 judul
Naskah telah disampaikan untuk permintaan review dan comment oleh Member State dan
sedang ditindaklanjuti oleh PSJMN
Lingkup dan
jumlah Draft Standar yang dilakukan
review dan comment bergantung pada permintaan
Lingkup dan
jumlah Draft Standar yang dilakukan
review dan comment ber-gantung pada permintaan
Lingkup dan
jumlah Draft Standar yang dilakukan
review dan comment bergantung pada permintaan
Lingkup dan
jumlah Draft Standar yang dilakukan
review dan comment bergantung pada permintaan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 11 -
4.2 Penerapan Standar BATAN (Akreditasi/Sertifikasi)
KEGIATAN 2010 2011 2012 2013 2014
Akreditasi Iptek Nuklir
SM Lab : PTNBR, PRR, STTN, PTLR
SM Lab : PATIR, STTN, PTRKN, PRR
SM Lab : PPGN, PTNBR,
STTN, PTRKN
SM Lab : PTBIN, PPGN
SM Lab : PTKMR, STTN,
PTRKN
Sertifikasi Iptek Nuklir
SMM : INSPEKTORA
T, PPEN, PTRKN,
PTAPB, PRR, PTBIN, PTBN, PTKMR,
PATIR, PPIN, PTNBR, BKHH
SMM : PTBIN, PTBN,
PTKMR, PATIR
(belum selesai )
Sert Personil Petugas Produk
Radioisotop
SMK3 :
PTBN/PTBIN
SMK3 :
PKTN, PTBIN, PTKMR
PTBN, PRPN PTNBR
BU (Kt.pusat)
SMK3 :
PTAPB
SM Lingkungan
PRSG, PTLR
SM Lingkungan
PTMKR
SM Lingkungan:
PATIR
SM Pengamanan: BU
PKTN PATIR
SM Pengamanan: PRSG
PTLR PTBN
SM Pengamanan: PTAPB
PTNBR PPGN
SM Produk :
PRPN
SM Produk :
PRR, PATIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 12 -
4.3 Jaminan Mutu Nuklir Rencana pembinaan pada tahun 2010 dapat dilihat dalam Lampiran 4
1. Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Tahun 2010. Disesuaikan prioritas
standardisasi dan kebutuhan unit kerja
2. Pemantauan Penerapan Manajemen Mutu Terpadu Tahun 2010. Dilaksanakan pada bulan
April – September 2010
3. Pemberian Penghargaan Mutu BATAN Tahun 2010 dan tahun berikutnya. diberikan
kepada Unit Kerja dengan Skor tertinggi berdasarkan hasil Pemantauan Manajemen Mutu
Terpadu. penilaian oleh Tim BATAN Quality Award (BQA) terhadap semua Unit kerja dan
hasil penilaian sudah ada dan sudah dihitung, kemudian untuk pengambilan
keputusannya/penetapannya diserahkan kepada Komisi Standardisasi BATAN.
Kriteria penilaian ada 6 (enam) yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Perencanaan Strategiss
c. Fokus pada pelanggan dan Pasar
d. Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
e. Fokus pada SDM
f. Manajemem proses
4. Audit Sistem Manajemen Keselamatan Tahun 2010
Dilakukan terhadap Fasilitas dan Instalasi Nuklir:
• Reaktor Serba Guna PRSG, Serpong
• Reaktor Triga Mark PTNBR, Bandung
• Reaktor Kartini PTAPB, Yogya
Selain itu, audit sistem manajemen keselamatan juga dilakukan terhadap kegiatan
pemanfaatan zat radioaktif dan radiasi pengion lain yang memerlukan surat ijin bekerja dari
BAPETEN.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 13 -
Program Pembinaan dan Audit Jaminan Mutu Tahun 2010 – 2014 1. Program Pembinaan untuk Penerapan Sistem Manajemen Tahun 2010-2014
Tahun Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014
Pembinaan Program Jaminan Mutu:
Sosialisasi Pedoman Sistem Manajemen Fasilitas dan Aktivitas
Nuklir (SMFAN) sesuai GS-R-3
Pembinaan Sistem Manajemen Fasilitas dan Aktivitas Nuklir (SMFAN) sesuai GS-R-3
PRSG PTNBR PTAPB
Sosialisasi Pedoman Aplikasi Sistem Manajemen Fasilitas Nuklir sesuai GS-G-3.1
Seluruh Unit Kerja
Pembinaan Aplikasi Sistem Manajemen Fasilitas Nuklir sesuai GS-G-3.1
PRR PTLR PTBN
PTBIN
Sosialisasi Aplikasi Sistem Manajemen Instalasi Nuklir sesuai GS-G-3.5
Seluruh Unit Kerja
Pembinaan Aplikasi Sistem Manajemen Instalasi Nuklir sesuai GS-G-3.5
PRSG PTBN PTAPB
PPEN PPGN PRPN
PTNBR PKTN PATIR
Sosialisasi Sistem Manajemen
Keselamatan Radiasi Jasa Teknis (GS-G-3.2)
Seluruh
Unit Kerja
Pembinaan Sistem Manajemen
Keselamatan Radiasi Jasa Teknis (GS-G-3.2)
STTN
PDL
PTKMR
PTNBR
Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Limbah Bahan Radioaktif
(GS-G-3.3)
Seluruh Unit
Kerja
Pembinaan Sistem Manajemen Keselamatan Limbah Bahan Radioaktif
(GS-G-3.3)
PTLR PTAPB
PRR PTKMR
Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Bahan Radioaktif (GS-G-3.3)
Seluruh Unit Kerja
Pembinaan Sistem Manajemen
Sistem Manajemen Mutu SB 77.0001.80:2005
PTBIN PTBN PTKMR PATIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 14 -
Tahun Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SB 0006-OHSAS 18001: 2008
PTBIN PTBN PTNBR PRPN PATIR PKTN PRSG
PTLR, BU (Lingkup Kantor Pusat), PTAPB PTKMR PTRKN
Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi SB 77-0003-80: 2007
PATIR PRR
STTN PTRKN
PPGN PTAPB
PTLR PKTN
Sistem Manajemen Lingkungan SB 0008-SNI-19-14001:2009
PTLR PRSG
PTKMR PKTN
Sistem Manajemen Pengamanan
Kawasan Nuklir
Seluruh
Unit Kerja
BU
PKTN PATIR
PRSG
PTLR PTBN
PTAPB
PTNBR PPGN
2. Program Audit Jaminan Mutu Nuklir 2010-2014
2010 2011 2012 2013 2014
Audit kegiatan, fasilitas dan
instalasi nuklir
PRSG
PTAPB
PTNBR
PRR
PTLR
PTBN
PTBIN
PRSG
PTAPB
PTNBR
PRR
PTLR
PTBN
PTBIN
PTKMR
PATIR
PRSG
PTAPB
PTNBR
PRR
PTLR
PTBN
PTBIN
PTKMR
PATIR
STTN
PDL
PRSG
PTAPB
PTNBR
PRR
PTLR
PTBN
PTBIN
PTKMR
PATIR
STTN
PDL
PPGN
PPEN
PRSG
PTAPB
PTNBR
PRR
PTLR
PTBN
PTBIN
PTKMR
PATIR
STTN
PDL
PPGN
PPEN
PKTN
PRPN
PDIN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 15 -
5. Penutup
Rekomendasi dari Komisi Standardisasi BATAN (KSB) meliputi hal sebagai berikut :
a. Semua unit kerja di lingkungan BATAN telah disertifikasi: SMM tahun 2011, SMK3 tahun
2012, SM Keamanan tahun 2014.
b. Semua laboratorium di lingkungan BATAN diharapkan telah diakreditasi pada tahun
2014
c. Sertifikasi BATAN untuk produk iptek nuklir hasil litbang mulai dilaksanakan tahun 2013
d. Perumusan SNI di bidang nuklir difokuskan pada penerapan iptek nuklir dalam
mendukung pembangunan nasional.
e. Perumusan standar BATAN (teknis) difokuskan untuk mendukung sertifikasi produk iptek
nuklir
f. Personil yang mendukung bidang kompetensi BATAN, yang memerlukan standar
kompetensi khusus, diharapkan telah disertifikasi tahun 2014
g. Semua unit kerja dan laboratorium dilingkungan BATAN yang akan disertifikasi dan/atau
diakreditasi secara nasional dianjurkan mengajukan Audit kecukupan (penilaian
kesesuaian) dokumen terlebih dahulu kepada PSJMN.
h. PSJMN ditugaskan untuk mendata dan memonitor unit kerja dan/atau laboratorium yang
akan/sedang/sudah disertifikasi/akreditasi .
Kebijakan standardisasi BATAN yang terdiri dari prioritas program, perumusan standar,
akreditasi dan sertifikasi, serta pengawasan jaminan mutu nuklir beserta rekomendasi dari KSB
yang telah disahkan ini, harus ditindaklanjuti oleh unit-unit kerja dilingkungan BATAN.
Komisi standardisasi BATAN (KSB) melalui PSJMN bertanggungjawab untuk mensosialisasikan
kepada unit-unit kerja di lingkungan BATAN dan mengevaluasi pelaksanaannya dan melaporkan
kepada Kepala BATAN setelah mendapat persetujuan dari Komisi Standardisasi BATAN.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 16 -
Lampiran 1
DAFTAR STANDAR KETENAGANUKLIRAN
(STANDAR NASIONAL INDONESIA & STANDAR BATAN)
SAMPAI DENGAN TAHUN 2009
1. SNI Bidang Pengukuran Radiasi (Panitia Teknis 17-01)
No No. SNI Judul SNI Adopsi dari
1 18-2038 1990 Kalibrasi alat ukur radiasi, pengukuran keluaran sumber radiasi dan fasilitas kalibrasi
SK 84/DJ/VI/91
2 04-6265-1:2000 Instrumentasi nuklir, sistem pengukuran dan istrumentasi listrik yang menggunakan sumber radiasi pengion – Aspek umum
IEC 60476 (1993-07)
3 04-6265-2:2000 Instrumentasi nuklir, persyaratan konstruksi untuk penunjang perlindungan terhadap radiasi ionisasi
IEC 405 : 1972
4 04-6266:2000 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir – Ruang kendali utama – Verifikasi dan perlakuan disain
IEC 1771 : (1995-
12)
5 04-6294-1:2000 Keselamatan produk laser – Bagian 1: Klasifikasi perlengkapan, persyaratan dan petunjuk pengguna
IEC 825-1 : 1993
6 18-6934-2002 Spesifikasi survaimeter portable untuk radiasi
sinar X atau sinar γ ANSI N13.4:1971
7 18-6935-2002 Tabung pencacah Geiger-Muller JIS Z 4202:1988
8 18-7027:2004 Instrumentasi nuklir- Sistem pencacahan
11. PUSAT APLIKASI TEKNOLOGI ISOTOP DAN RADIASI (PATIR) (Jl. Cinere Raya, Pasar Jumat, Jakarta Selatan)
NO LABORATORIUM PENGUJIAN/ KALIBRASI
LINGKUP STATUS
AKREDITASI KET
1 Pemulian tanaman Penelitian KNAPPP
2 Tissue Bank Penelitian KNAPPP
3 Hidrologi Pengujian KAN
4 Nutrisi Ternak Penelitian KNAPPP
5 Isotop P-32 Pengujian Belum Rencana KSB-BATAN
6 Isotop N-15 Pengujian Belum Rencana KSB-BATAN
7 Rearing Serangga Pengujian KNAPPP
8 Uji Mutu dan residu
pestisida
Pengujian KAN
9 Kandang Ternak Kalibrasi KNAPPP
10 Nutrisi Ternak (Ikan) Pengujian dan Kalibrasi
KNAPPP
11 Bahan Pangan Pengujian KNAPPP
12 Preparasi bahan Polimer
Preparasi KNAPPP
13 Pengujian bahan Polimer
Pengujian KNAPPP
14 α-Spektrometer Pengujian KAN
15 γ-Spektrometer, NAA Pengujian Belum Rencana KSB-BATAN
16 HPLC dan GC Pengujian Belum Rencana KSB-BATAN
17 NDT Pengujian
Belum Rencana KSB-BATAN
12. PUSAT KEMITRAAN TEKNOLOGI NUKLIR (PKTN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan)
NO LABORATORIUM PENGUJIAN/ KALIBRASI
LINGKUP STATUS
AKREDITASI KET
1 Lab. Uji klinik Pengujian Dalam
persiapan akreditasi Depkes
Bila ke KAN
namanya Laboratorium Medik
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 29 -
13. PUSAT REAKTOR SERBA GUNA (PRSG) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) Tidak ada laboratorium
14. PUSAT PENGEMBANGAN INFORMATIKA NUKLIR (PPIN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) Tidak ada laboratorium
15. PUSAT REKAYASA PERANGKAT NUKLIR (PRPN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan)
Tidak punya laboratorium 16. PUSAT DISEMINASI IPTEK NUKLIR (PDIN)
Tidak ada laboratorium 17. PUSAT STANDARDISASI DAN JAMINAN MUTU NUKLIR (PSJMN) Tidak ada laboratorium Akan tetapi PSJMN mempunyai Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu – BATAN Quality System Services (LSSM-BQSS) yang telah di Akreditasi oleh KAN berdasarkan ISO/IEC 17021, Confomity assessment – Requirements for bodies providing audit and
certification of management systems, diakui (recognized) oleh IAF (International Accreditation Forum) untuk melaksanakan Sertifikasi kepada Institusi/Perusahaan yang berkeinginanan menerapkan SNI ISO 9001:2008 dan BQSS akan mengeluarkan
Sertifikat ISO 9001:2008 bagi institusi/perusahaan tsb bagi yang memenuhi persyaratan.
18. BIRO UMUM (BU)
Tidak ada laboratorium 19. BIRO PERENCANAAN (BP)
Tidak ada laboratorium 20. BIRO SUMBERDAYA MANUSIA (BSDM) Tidak ada laboratorium
21. BIRO KERJASAMA HUKUM DAN HUMAS (BKHH) Tidak ada laboratorium
22. INSPEKTORAT Tidak ada laboratorium
23. PUSDIKLAT Tidak ada laboratorium
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 30 -
Lampiran 3
PETA UNIT KERJA BATAN YANG SUDAH/BELUM SERTIFIKASI SMM BATAN
1. PUSDIKLAT
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Pelaksanaan Pelatihan Tidak ada Sudah
NOTE : Pusdiklat telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 dari LSSM-TUV
2. Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir (PKTN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Pelayanan Kesehatan Umum dan Gigi
Pelaksanaan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan dan inovasi teknologi serta alih teknologi
Pelaksanaan kegiatan kemitraan dan pemanfatan hasil penelitian, pelaksanaan urusan tata usaha, pelaksanaan
program jaminan mutu,
pelaksanaan pengamanan
nuklir
Sebagian dari tusi sudah disertifikasi /Resertifikasi menunggu keputusan KSB
3. Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Pengelolaan Reaktor Riset Tidak ada SudahResertifikasi menunggu keputusan KSB
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 31 -
4. Biro Sumber Daya Manusia (BSDM)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - Layanan Mutasi
Kepegawaian berupa : Pemrosesan Surat Kenaikan
Gaji Berkala (KGB).
- Layanan Umum
Kepegawaian berupa : Pemrosesan SK Tunjangan Bahaya Nuklir (TBN)
� Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia.
� Pelaksanaan kegiatan umum/kepegawaian.
Pelaksanaan kegiatan organisasi dan ketatalaksanaan.
Sebagian dari tusi sudah
disertifikasi
5. Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Layanan standardisasi radiasi dan nuklir, layanan akreditasi
dan sertifikasi, layanan Pengembangan dan Pembinaan Program jaminan Mutu Nuklir, Layanan kegiatan tata usaha
Tidak ada Sudah
6. Pusat Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir( PDIN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Layanan kunjungan
masyarakat dalam rangka diseminasi iptek nuklir dan promosi hasil litbang di
Kawasan Nuklir BATAN Pasar Jumat dan Serpong
- Layanan evaluasi dan
dokumentasi.
- Layanan urusan tata usaha.
Sebagian dari tusi sudah
disertifikasi
7. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Proses perekayasaan perangkat nuklir untuk bidang reaktor, industri, kesehatan dan keselamatan.
- Proses perekayasaan elektromekanik nuklir dan struktur serta kegiatan rancang
Sebagian dari tusi sudah disertifikasi
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 32 -
bangun sipil.
- Pelaksanaan perawatan elektronik, operasi
sarana penunjang serta pabrikasi dan perbengkelan.
- Pelaksanaan urusan tata usaha.
8. Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma IV Bidang Nuklir
Tidak ada Sudah
9. Biro Perencanaan (BP)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - Proses penyusunan perencanaan prioritas kegiatan.
- Proses penyusunan anggaran
- Proses evaluasi dan monitoring litbangyasa, deseminasi dan
kelembagaan
Tidak ada Belum/menunggu keputusan KSB
10. Biro Umum (BU)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Pengadaan barang dan jasa sampai dengan
Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) di satker
kantor pusat BATAN.
- Pelaksanaan kegiatan rumah tangga.
- Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
- Pelaksanaan kegiatan akutansi dan pelaporan keuangan.
- Pelaksanaan kegiatan pengamanan.
Belum sebagian dari tusi/menunggu keputusan KSB
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 33 -
11. Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat (BKHH)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Vacancy Notice - Perumusan perjanjian.
- Pelaksanaan kegiatan dibidang hukum.
- Pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan masyarakat.
Belum
12. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang teknologi
akselerator dibidang kimia dan teknologi proses bahan industri nuklir.
- Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan.
- Pelaksanaan urusan tata usaha.
- Pelaksanaan pengamanan nuklir.
Tidak ada Belum/ menunggu keputusan KSB
13. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang fisika bahan, fisika dan termohidrolika reaktor, fisika radiasi dan lingkungan serta instrumentasi nuklir, dibidang senyawa bertanda dan radiometri.
Pelaksanaan pendayagunaan reaktor riset.
Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 34 -
Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan pengamanan nuklir.
14. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN )
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1.
-
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang bahan
industri nuklir, pelayanan di bidang spektrometri, di bidang karakterisasi dan analisis nuklir.
Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja, serta pelayanan
dan perawatan instrumentasi.
Belum
15. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR)
NO LINGKUP / TUSI KETERANGAN
Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1.
-
Pelaksanan penelitian dan pengembangan di bidang
dosimetri, biomedika nuklir, teknik nuklir kedokteran.
Pelaksanaankegiatan pelayanan di bidang metrologi radiasi.
Pelaksanaan pelayanan
pengendalian keselamatan kerja dan kesehatan.
Belum
16. Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - Pelaksanaan pengembangan: perencanaan sistem energi nasional opsi nuklir, sistem dan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), manajemen persiapan pembangunan PLTN dan transfer teknologi.
Pelaksanaan pengkajian kelayakan dan penyiapan tapak PLTN.
Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 35 -
17. Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - Pelaksanaan : Pengembangan
fisika dan teknologi reaktor, pengkajian analisis keselamatan
reaktor, pengembangan penggunaan reaktor, pengembangan teknologi
keselamatan nuklir, operasi fasilitas.
Belum
18. Pusat Pengembangan Informatika Nuklir (PPIN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - - Pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan komputasi
dibidang nuklir.
- Pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan pelaya-nan informasi ilmiah.
- Pelaksanaan kegiatan dibidang sistem dan jaringan komputer.
Belum
19. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - - Pelaksanaan :
pengembangan teknologi produksi bahan bakar nuklir dan daur ulang; radiometalurgi,
analisis fisika kimia dan teknik uji pasca iradiasi.
- Pelaksanaan :
operasi sarana penunjang; pengendalian keselamatan kerja; pengamanan nuklir.
Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 36 -
20. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - - Pelaksanaan pengembangan
teknologi penyimpanan lestari dan imobilisasi limbah radioaktif; teknologi pengolahan limbah, dekontaminasi dan
dekominisioning fasilitas nuklir.
- Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang radioekologi kelautan.
- Pelaksanaan operasi sarana penunjang; pengolahan limbah; pengendalian keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan; pengamanan nuklir.
Belum
21. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - - Pelaksanaan pendayagunaan dan pengembangan :
Teknologi produksi radioisotop; teknologi produksi radiofarmaka;
gunaan radioisotop dan radio-farmaka, serta kendali kualitas.
- Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja.
Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 37 -
22. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - - Pelaksanaan pengembangan dan
aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang : kebumian dan
lingkungan; proses radiasi; pertanian.
- Pelaksanaa pengendalian keselamatan kerja dan penge-lolaan limbah.
- Pelaksanaan pengamanan nuklir
kawasan.
Belum
23. Pusat Pengembangan Geologi Nuklir (PPGN)
NO LINGKUP / TUSI
KETERANGAN Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. - Pelaksanaan : pengembangan geologi dan teknologi
pertambangan bahan galian nuklir; eksplorasi bahan galian nuklir dan penyelidikan geologi nuklir; evaluasi cadangan dan pengujian penerapan teknik penambangan; pengendalian keselamatan kerja dan lingkungan; pengamanan nuklir.
Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 38 -
Lampiran 4
Jadwal pemantauan manajemen mutu terpadu tahun 2010
No. Unit Kerja Jadwal
1. Inspektorat 15 – 16 Juni
2. Biro kerjasama Hukum dan Humas 16 – 17 Juni
3. Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir 22 – 23 Juni
4. Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir 23 – 24 Juni
5. Biro Umum 29 – 30 Juni
6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan 30 Juni – 1 Juli
7. Biro Sumber Daya Manusia 6 – 7 Juli
8. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi 7 – 8 Juli
9. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi 13 – 14 Juli
10. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan 14 – 15 Juli
11. Pusat Desiminasi Iptek Nuklir 20 – 21 Juli
12. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri 21 – 22 Juli
13. Pusat Pengembangan Geologi Nuklir 27 – 28 Juli
14. Pusat Reaktor Serbaguna 28 – 29 Juli
15. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir 3 – 4 Agustus
16. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir 4 – 5 Agustus
17. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir 10 – 11 Agustus
18. Pusat Industri Bahan dan Industri Nuklir 11 – 12 Agustus
19. Pusat Teknologi limbah radioaktif 18 – 19 Agustus
20. Pusat Pengembangan Informatika Nuklir 24 – 25 Agustus
21. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka 25 – 26 Agustus
22. Biro Perencanaan 31 Agustus – 1 September
23. Pusat Pengembangan Energi Nuklir 1 – 2 September