PERANCANGAN VISUAL BUKU HALF DECADE SURABAYA GRAFFITI Nama Penulis : Erik Maradona Author Affiliation : Rahmatsyam Lakoro, S.Sn, M.T Abstrak Begitu banyak dinegara kita yang tercinta ini seniman-seniman atau pelaku graffiti yang dengan karyanya menciptakan scene graffiti di daerah mereka menghiasi tembok-tembok kota dan mengembangkan graffiti sebagai seni dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun sebagian besar diantara kita telah melewatkannya begitu saja dan bahkan tak ada dukungan ataupun perhatian sedikitpun dari kita untuk mereka. Untuk itu penting bagi kita memberikan secuil perhatian ataupun dukungan terhadap pelaku dan karya graffiti Indonesia. Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki scene graffiti, merupakan salah satu budaya yang mengiringi perkembangan sebuah kota. Telah menghiasi tembok-tembok di beberapa sudut kota dengan warna-warna yang mencolok telah memberikan sedikit hiburan bagi kita. Surabaya kota dimana graffiti berkembang dengan attitude yang baik dimana graffiti tanpa ada coret-coretan yang cenderung merusak telah menunjukkkan di scene graffiti nasional bahwa scene Surabaya meskipun seabgai sece graffiti ke-3 ,bisa menjadi inspirasi kota lain untuk menciptakan scene yang baik sebagai kelangsungan graffiti nasional yang mengiringi dan mendukung perkembangan kota. Membuat karya dengan berbagai gaya dan media telah membuat graffiti Surabaya mulai menuju graffiti yang di luar media tembok, dari jalanan ke dalam galeri pameran, beberapa tembok telah menjadi galeri jalanan dan beberapa galeri, distro dan mall telah menjadi ruang pameran karya jalanan. Cat semprot, kuas dan roll adalah alatnya karya yang berupa, typografi/piece dan character berwarna-warni dan cenderung menggunakan warna mencolok adalah cirri khasnya. Ditengah-tengah maraknya budaya barat karena perkembangan jaman dan teknologi , karya-karya graffiti lebih mudah untuk diakses oleh semua orang. Buku ini akan memperlihatkan kepada masyarakat luas, terutama anak muda, bahwa graffiti adalah karya seni yang memiliki jiwa, semangat, kreativitas dan scene tersendiri dalam perkembangannya, yang pada akhirnya membuat graffiti berbeda. Dalam pengerjaan buku visual Surabaya graffiti ini adalah sebagai upaya utuk memulai salah satu bentuk pendokumentasian budaya pop local, dalam hal ini terutama mengenai karya-karya seperti Graffiti (dan juga karya-karya lainnya dimasa yang akan datang). Metode yang digunakan adalah mencoba memposisikan buku visual ini sebagai media untuk memberikan dukungan kepada pelaku graffiti khususnya Indonesia dan juga memberikan apresiasi untuk karya-karyanya. Dimana penampilan visual akan disesuaikan dengan konsep awalnya yaitu “Surabaya Graffiti Character” dan konsep ini akan menjadi acuan terhadap gaya visual yang diangkat baik dari segi layout maupun ilustrasinya serta foto-fotonya. Untuk itu dibuatlah sebuah buku visual setengah decade dari Surabaya Graffiti, yang bertujuan untuk menjadi salah satu media komunikasi terhadap salah satu karya seni dinegara kita. Buku ini akan mengupas perkembangan setengah decade graffiti di Surabaya dan disajikan dengan format buku karakter graffiti, yang dimana hal ini akan menjadi salah satu daya tarik seseorang untuk berminat membaca buku ini. Abstract There so many artis or writer (a graffiti artist who generally concentrates on letters,tags,styles of graffiti) in our country, with their works could create a graffiti scene in their own place. They have made all wall around cities became colourfull and recontsruct graffiti into culture and art that belongs to Indonesia. Most of us just passed it away and didn’t pay any attention about it, worst things is we dint’t give a damm and try to forgot about it. That’s why it’s important for us to give support even attention to graffiti scene and the artist,. As a one of major city in Indonesia which have graffiti scene in it, graffiti become a culture that grow along the developing of a city. Flourecent colour on the wall around the city has being decoration, and graffiti give us a little entertainment. Surabaya a city where graffiti extense with a good attitude , no vandalism in it shows us that Surabaya as a 3 rd graffiti scene, could inspired other cities to create a good graffiti scene for national scene which grow and along the cities and support the developing.. Creating an artwork with different style and media, turn Surabaya graffiti into off the wall media, from street into art gallery, some walls change into street art gallery, distro and mall became a art space for street art exebition.. Aerosol spray paint, Brush and Roll
30
Embed
PERANCANGAN VISUAL BUKU HALF DECADE SURABAYA … · Nama Penulis : Erik Maradona Author Affiliation : Rahmatsyam Lakoro, S.Sn, M.T ... Rahmatsyam Lakoro, S.Sn, M.T Abstrak Begitu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANCANGAN VISUAL BUKU HALF DECADE SURABAYA GRAFFITI Nama Penulis : Erik Maradona Author Affiliation : Rahmatsyam Lakoro, S.Sn, M.T Abstrak
Begitu banyak dinegara kita yang tercinta ini seniman-seniman atau pelaku graffiti yang dengan karyanya menciptakan scene graffiti di daerah mereka menghiasi tembok-tembok kota dan mengembangkan graffiti sebagai seni dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun sebagian besar diantara kita telah melewatkannya begitu saja dan bahkan tak ada dukungan ataupun perhatian sedikitpun dari kita untuk mereka. Untuk itu penting bagi kita memberikan secuil perhatian ataupun dukungan terhadap pelaku dan karya graffiti Indonesia.
Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki scene graffiti, merupakan salah satu budaya yang mengiringi perkembangan sebuah kota. Telah menghiasi tembok-tembok di beberapa sudut kota dengan warna-warna yang mencolok telah memberikan sedikit hiburan bagi kita. Surabaya kota dimana graffiti berkembang dengan attitude yang baik dimana graffiti tanpa ada coret-coretan yang cenderung merusak telah menunjukkkan di scene graffiti nasional bahwa scene Surabaya meskipun seabgai sece graffiti ke-3 ,bisa menjadi inspirasi kota lain untuk menciptakan scene yang baik sebagai kelangsungan graffiti nasional yang mengiringi dan mendukung perkembangan kota. Membuat karya dengan berbagai gaya dan media telah membuat graffiti Surabaya mulai menuju graffiti yang di luar media tembok, dari jalanan ke dalam galeri pameran, beberapa tembok telah menjadi galeri jalanan dan beberapa galeri, distro dan mall telah menjadi ruang pameran karya jalanan. Cat semprot, kuas dan roll adalah alatnya karya yang berupa, typografi/piece dan character berwarna-warni dan cenderung menggunakan warna mencolok adalah cirri khasnya. Ditengah-tengah maraknya budaya barat karena perkembangan jaman dan teknologi , karya-karya graffiti lebih mudah untuk diakses oleh semua orang.
Buku ini akan memperlihatkan kepada masyarakat luas, terutama anak muda, bahwa graffiti adalah karya seni yang memiliki jiwa, semangat, kreativitas dan scene tersendiri dalam perkembangannya, yang pada akhirnya membuat graffiti berbeda.
Dalam pengerjaan buku visual Surabaya graffiti ini adalah sebagai upaya utuk memulai salah satu bentuk pendokumentasian budaya pop local, dalam hal ini terutama mengenai karya-karya seperti Graffiti (dan juga karya-karya lainnya dimasa yang akan datang). Metode yang digunakan adalah mencoba memposisikan buku visual ini sebagai media untuk memberikan dukungan kepada pelaku graffiti khususnya Indonesia dan juga memberikan apresiasi untuk karya-karyanya. Dimana penampilan visual akan disesuaikan dengan konsep awalnya yaitu “Surabaya Graffiti Character” dan konsep ini akan menjadi acuan terhadap gaya visual yang diangkat baik dari segi layout maupun ilustrasinya serta foto-fotonya.
Untuk itu dibuatlah sebuah buku visual setengah decade dari Surabaya Graffiti, yang bertujuan untuk menjadi salah satu media komunikasi terhadap salah satu karya seni dinegara kita. Buku ini akan mengupas perkembangan setengah decade graffiti di Surabaya dan disajikan dengan format buku karakter graffiti, yang dimana hal ini akan menjadi salah satu daya tarik seseorang untuk berminat membaca buku ini.
Abstract
There so many artis or writer (a graffiti artist who generally concentrates on letters,tags,styles of graffiti) in our country, with their works could create a graffiti scene in their own place. They have made all wall around cities became colourfull and recontsruct graffiti into culture and art that belongs to Indonesia. Most of us just passed it away and didn’t pay any attention about it, worst things is we dint’t give a damm and try to forgot about it. That’s why it’s important for us to give support even attention to graffiti scene and the artist,.
As a one of major city in Indonesia which have graffiti scene in it, graffiti become a culture that grow along the developing of a city. Flourecent colour on the wall around the city has being decoration, and graffiti give us a little entertainment. Surabaya a city where graffiti extense with a good attitude , no vandalism in it shows us that Surabaya as a 3rd graffiti scene, could inspired other cities to create a good graffiti scene for national scene which grow and along the cities and support the developing.. Creating an artwork with different style and media, turn Surabaya graffiti into off the wall media, from street into art gallery, some walls change into street art gallery, distro and mall became a art space for street art exebition.. Aerosol spray paint, Brush and Roll
are the tools, colourfull piece, character, wild styles are the unique identity. Graffiti artwork now easy to acces by every body it because of the develop of technology and western culture are spereading in east.
This book presenting that graffiti is an art which have soul, spirit,creativity and special scene form to wide audience, it shows the different.
During this Surabaya Graffiti Scene book created it try to documenting local pop culture, this is about graffiti artwork (and other work in the future). The methode that use is to try to make possisitioning this visual book as a appreciation and supported media for the graffiti artist specially in Indonesia.. Visual appearance will be combined with “Surabaya Graffiti Character” as the early concept and reference for visual style for layout, illustration, and photographic..
Instead of that this Half Decade Surabaya graffiti Scene book made of, the aim to be one of the communication media for Indonesian developing artwork. This book present A to Z during a decade of Surabaya Graffiti scene and as a result book formatted with graffiti character, which is became a unique selling point for a people to read this book.
Keyword Buku, Graffiiti, Surabaya Scene
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Akhir-akhir ini Graffiti mulai berkembang di Indonesia . Graffiti yang menghiasi dinding perkotaan tidak akan berumur panjang ada yang bertahan selama 1 tahun namun ada juga yang bertahan beberapa hari saja karena di ‘tiban’ atau di gambar ulang untuk mengganti gambar sebelumnya. Hal ini tidak dapat dihindari karena dinding atau tembok tempat karya graffiti bukan milik si “bomber” (sebutan untuk pelaku graffiti) Graffiti memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah kota. Karya graffiti juga termasuk seni grafis, karena mengandung typografi dan warna.1 Melihat karya yang sudah ada dari bomber yang lebih dulu yang menjadi salah satu alasan yang mengispirasi pelaku Graffiti atau ”bomber”atau ”writer” semangat untuk berkarya terutama graffiti Setiap daerah mempunyai scene graffiti sendiri-sendiri Graffiti yang berupa typografi/huruf dulu mendominasi namun sekarang budaya graffiti telah berkembang, bentukan yang baru, karakter, symbol dan berkembangnya gaya abstrak. Selama beberapa tahun bomber menggunakan jangkauan ekspresi yang lebih luas. Gaya tiap personal bebas tanpa ada batasan, stiker, poster, stensil, cat, untuk beberapa bomber lebih mengandalkan pada cat semprot/spraycan.2
Perkembangan graffiti ada yang kurang mengetahui terutama dari kalangan bomber sendiri, padahal untuk mengetahui perkembangan sangat penting sebagai bentuk “respect to the old school” (menghargai yang mengawali/pelaku lama) siapa yang mengawali di scene (tempat/daerah) nya sendiri, dan sebagai pembelajaran dalam berkarya di graffiti, Indy Six juga berharap ada yang akan membuat buku tentang the history decade of indo graffiti. Squadcore atau Al-Squad pemilik Squad distro n Graffiti shop membuka forum dengan topik ”perlu gak scene graffiti di jadiin buku.?, Menurut The Popo Penulis Buku Jakarta Street Art (on progress), Graffiti di Surabaya dengan karya yang berkonsep dan skill yang tidak kalah jika di bandingkan dengan kota seperti Jakarta yang sudah lama berkembang scene graffitinya dan lebih banyak kuantitinya, namun kunatiti tidak menjadi ukuran, yang penting kuality/kualitas.3,
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan Penelitian Tugas Akhir di atas, permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Adanya budaya “tiban”, yang mengganti gambar graffiti lama dengan yang baru, dan tiban
yang dilakukan TOY yang cenderung merusak gambar.
1 Hendro,seniman grafis. Fenomena trans TV 2007. 2 World of Graffiti From Five Continent, Nicholas Ganz, 3 Interview dengan the POPO,Stereet Artist dari jakarta
2. Adanya kebutuhan sesuatu media yang mampu mengambarkan scene graffiti dari daerah
yang bersangkutan karena karya yang meniban secara asal-asalan tidak akan mendapatkan
respect.
3. Surabaya dengan karya yang berkonsep dan skill yang tidak kalah jika di bandingkan
dengan kota seperti Jakarta yang sudah lama berkembang scene graffitinya dan lebih banyak
kuantitinya, namun kunatiti tidak menjadi ukuran, yang penting kuality/kualitas, graffiti
Surabaya itu ada namun tidak terlalu terlihat.
1.3 Batasan Masalah
. Penelitian ini ditujukan untuk merancang sebuah buku graffiti Surabaya yang mencakup
konten.
1.4 Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut maka didapatkan permasalahan untuk diangkat di studi ini yaitu :
” Bagaimana merancang sebuah buku yang memperkenalkan setengah dekade scene graffiti
Surabaya secara utuh di level nasional.”
1.5 Tujuan Penelitian
a) Memperkenalkan Scene Graffiti Surabaya sucara utuh di level nasional.Graffiti.
b) Variasi media tentang Graffiti di Indonesia.
BAB II
Tinjauan pustaka 2.1 Buku
2.1.1 Kajian tentang Buku
Pada umumnya buku dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing terbagi lagi
berdasarkan fungsinya masing-masing.
Kesimpulan :
Untuk Buku Half Decade,Surabaya Graffiti Scene, buku dibagi menjadi bebebrapa bagian
seperti :
BAGIAN DEPAN
1. Cover depan berisi judul Buku, Nama Pengarang, nama atau Logo penerbit, elemen
visual atau teks lainnya.
2. Judul bagian Dalam
3. Informasi Penerbitan atau perijinan
4. Kata Pengantar :
tentang Graffiti Indonesia di masa kini
5. Kata Sambutan dari pihak lain : YZRL dan Namex One (monica never comes)
6. Daftar isi
BAGIAN ISI
Isi buku yang terdiri dari bab-bab dan sub-bab , dan tiap bab membicarakan topik yang
berbeda.
BAGIAN BELAKANG
1. Daftar Pustaka
2. Daftar Istilah
3. Data Gambar
4. Cover belakang buku, biasanya berisi gambaran singkat mengenai isi buku tersebut,
testimonial, harga, nama atau logo penerbit , elemen visual atau teks lainnya.
Kajian Komunikasi Visual
1. Elemen Layout
Secara umum tujuan dari berbagai macam elemen layout adalah :
1. Menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat
2. Kenyamanan dalam membaca termasuk didalamnya kemudahan mencari informasi yang
dibutuhkan, navigasi dan estetika.
Elemen lay out dibagi menjadi tiga, yaitu : Elemen Teks, Elemen visual dan Invisible
Element.
2. Elemen Teks dalam Layout
Teks merupakan elemen salah satu elemen layout terpenting. Selain elemen visual ,
elemen teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan.
3. Judul / Heading
. Judul diberi ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedakan dari
elemen layout lainnya.
4. Elemen Visual dalam Layout
Yang termasuk dalam kelompok elemen visual adalah semua elemen bukan teks
yang kelihatan dalam suatu layout. Bisa saja dalam suatu layout hanya terdapat elemen teks
dan tidak ada elemen visual sama sekali. Dokumen-dokumen yang diketik, isi halaman buku
telepon atau kamus, biasanya tidak memakai elemen visual. Ada juga yg kebalikannya :
hanya ada elemen visual tanpa elemen teks misalnya pada iklan, yang menggunakan strategi
visual-driven.
5. Foto Kekuatan terbesar dari fotografi adalah kredibilitas dan kemampuannya untuk
memberikan kesan dapat dipercaya.
6. Ilustrasi Ilustrasi adalah elemen visual sama seperti foto, dapat mendukung jalannya cerita atau informasi
yang akan disampaikan, biasanya ilustrasi digunakan untuk children Book, namun ada juga buku-
buku untuk masyarakat dewasa menggunakan elemen visual ilustrasi.
7. Margin Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan area ruang yang akan ditempati oleh
elemen-elemen layout. Fungsi margin adalah untuk mencegah agar elemen-elemen layout tidak
jauh ke pinggir halaman dan dengan penggunaan margin dapat mneghindarkan elemen-elemen
layout terpotong pada saat di percetakan. Namun terkadang ada juga yang sengaja meletakkan
elemen layout jauh di pinggir halaman bila memang konsep desain tersebut mengharuskan
demikian dan sudah ada pertimbangan estetis sebelumnya.
8. Grid Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout. Grid mempermudah kita
menentukan dimana harus meletakkan elemen layout dan mempertahankan kosistensi dan
kesatuan layout terlebih untuk karya desain yang mempunyai beebrapa halaman.
9. Prinsip Dasar layout
Prinsip Dasar layout adalah Prinsip dasar Desain grafis. Terdapat 4 prinsip dasar layout, yaitu
10. Sequence / urutan Sequence adalah urutan perhatian, yaitu membuat urutan prioritas yang harus dibaca
pertama sampai terakhir. Sequence diperlukan karena semua informasi yang akan dijelaskan
sama kuatnya, dan pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya
sequence maka akan membuat pembaca secara otomatis akan mengurutkan pandangan
matanya.
11. Emphasis / Penekanan Emphasis adalah memberikan penekanan tertentu terhadap satu objek did alam suatu layout
yang dapat menjadi point of interest
12. Balance / Keseimbangan Balance adalah pembagian berat yang merata pada sebuah layout. Pembagian berat yang
merata tidak selalu berarti seluruh bidang layout harus terisi elemen, namun lebih kepada
menghasilkan kesan seimbang dengan mneggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan
meletakkannya pada tempat yang tepat.
13. Teori Warna Pemilihan warna adalah hal yang penting dalam menciptakan suatu desain, karena warna dapat
mnejadi point daya tarik suatu media. Pemilihan warna yang representatif dimulai dari memilih
warna yang dapat merepresentasikan pesan dari sebuah desain.
BAB III
Eksisting 3.1 Graffiti World street art from five continent
Penulis : Nicholas Ganz,
Penerbit : Thames and hudson, London. UK
Ukuran : Terbuka 44x24 cm
Tertutup 22x24 cm
Cover : Art Paper 210 Gr+Karton 30-40 + dpc 250 + Kartu Tik
5.2 Sistem Page Number Sesuai kuisioner ada 35 orang memilih desain dibawah ini sebagai page number untuk
bukuHalf Decade Surabaya Graffiti.
Gb. 5.1 halaman
Sistem peletakan nomer halaman menggunakan aturan angka ganjil tanda ini hanya berada
di sebelah kiri. Terdapat dua jenis angka , yang sebelah kiri menunjukka Bab dan sebelah kanan
menunjukkan Halaman. Coretan berupa huruf ‘X’ nenujukkan kolaborasi atau sesuatu yang
bertentangan. Di layout ini ‘X’ tersebut menunjukkan angka di sebelah kiri dan kanan sesuatu yang
berbeda. Font yang digunakan untuk nomer halaman adalah font Chalk Board.
5.3 Grids
Dalam Perancangan Buku Half Decade, Surabaya Graffiti ini Sistem Grid yang digunakan
adalah Satu kolom Grid.
Pertimbangan pemilihan jenis kolom grid di atas dikarenakan ukuran media buku biografi 21
cm x 25 cm, sehingga space dalam ruang buku memanjang akan leluasa untuk penempatan text
serta proporsi space untuk gambar ilustrasi, ornamen, dan foto.
Contoh Satu Kolom grid
Gb. 5.2 Contoh Satu kolom Grid
5.4 Anatomi Buku
Gb. 5.3 Anatomi buku
5.5 Desain Jaket 5.5.1 Desain Jaket
Karena buku Half decade Surabaya graffiti sebagai buku koleksi makadiperlukan jaket
sebagai yang berfungsi sebagai pembungkus buku saat tidak dibaca dan jaket menambah nilai
eksklusif.
Gb. 5.4 Jaket Buku
Desain Jaket menampilkan gambar kaleng dengan label Surabaya Graffiti dan logo Half
Decade/setengah dekade yang diwakili simbol bambu runcing yang berjumlah 5 buah. Tampilan
gambar kaleng dengan ukuran asli di taruh di pojok bermaksud jika kita memegang buku ini kita
seakan-akan memegang kaleng tersebut dan kita menjadi bagian dari Graffiti scene tersebut.
5.5.2 Desain Cover
Sesuai kuisioner ada 35 orang memilih desain di bawah ini sebagai page number untuk buku
Half Decade Surabaya Graffiti.
Head Text
Judul Bab
Page numering
Body text
Ornamen
Foto
Gb. 5.5 Cover Buku
Namun setelah meminta pertimbangan pada pihak penerbit dan pelaku Graffiti bahwa ada
warna yang harus dirubah, agar lebih bisa menunjukkan warna dan karakter Surabaya. Berikut
perubahannya:
Gb. 5.6 Cover Buku
Desain cover buku Half Decade Surabaya Graffiti ini menggunakan gambar Graffiti Piece
dengan teknik ilustrasi gambar digital. Sesuai dengan kriteria bahwa cover buku Surabaya Graffiti
disertai dengan karakter graffiti berupa semprotan cat sesuai dengan ciri khas Graffiti. Bentuk bambu
runcing yang berjumlah 5 buah yang berarti setengah decade/ 5 tahun, menunjukkan buku ini berisi
tentang graffiti yang berasal dari Arek-arek Surabaya, hal tersebut diperjelas dengan penambahan
warna hijau yang merupakan warna dari arek Soroboyo dan Bonek. Hal ini untuk mengingatkan pada
pembaca akan Graffiti yang berasal dari Surabaya.
Untuk cover belakang terdapat penjelasan mengenai isi buku yang terletak dibagian bawah.
Diatasnya terdapat ilustasi semprotan cat yang di dalamnya terdapat 5 buah Bambu runcing yang
memnperkuat unsur Graffiti Surabaya. Cover buku ini menggunakan kertas Art Paper 260gr dan
memiliki tebal punggung buku 15 millimeter, finishing buku menggunakan teknik soft cover.
5.5.3 Pembabagan
Setiap pergantian bab terdapat pembabagan dengan gambar yang memiliki makna
pergantian pokok bahasan yang terkandung dalam bab tersebut.:
Gb. 5.7 Pembabagan
Penggunaa gambar tembok yang benumjukkan batu bata memperkuat kesan graffiti yang
selalu menggunakan media tembok sebagai media utama mereka.
5.6 Gimmick
5.6.1 Pembatas Buku
Gb. 5.8 Pembabagan
Pembatas buku berfungsi sebagai media yang bersifat menunjang atau melengkapi,berguna
sebagai pembatas disaat pembaca berhenti sejenak saat membaca agar tidak lupa. Dan juga
mengingatkan cara/teknik membuat salah satu jenis karya Graffiti realis, jika pembaca terinspirasi
untuk menggambar karya tersebut maka pembatas ini dapat di bawa dan dicontoh tahapan caranya.
5.6.2 Retail Ad
Gb. 5.9 Retail Ad
Retail ad berfungsi sebagai media promosi. Yang diletakkan di rak pajangan toko buku agar
menarik perhatian konsumen, karena dari kejauhan seakan-akan ada kaleng cat semprot (aerosol
spray paint) berjumlah 3 buah. Namun pada saat didekati hanya ada 2 kaleng asli, karena yang
satunya hanya berupa gambar yang ada di buku Half Decade Surabaya Graffiti. Di dalam buku
tersebut berisi Graffiti yang alat utamanya adalah cat semprot tersebut.
Retail ad
Retail ad Dan buku
buku
Cat semprot asli
DAFTAR RUJUKAN
Buku Ganz, Nicholas. 2007. World of Graffiti From Five Continent Thames&Hudson.London UK. Hobson, John. 2006. Art Of Rebellion: Page One.Singapore Lehman, Falk. Petterman, Steffen, 2006. Ma’claim Finest Photo Realistic Graffiti. Page One. Singapore Dameria, Anne. 2007. Color Basic-Panduan Dasar Warna Untuk Desainer Dan Industri Grafika. Link & Match Graphic. Jakarta. Khasali, Reinald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmenting, Targeting, Positioning. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta Rustan, Surianto. 2008. Layout dan dasar Penerapannya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Internet Accesed Maret2009. Apa yang bikin kalian semangat buat Bombing. URL:http://www.tembokbomber.com Accesed Maret2009. Apa yang bikin kalian semangat buat Bombing. URL:http://www.tembokbomber.com Accesed Maret2009. Respect The Old School . URL:http://www.tembokbomber.com Accesed 23 January 2009. Graffiti dan Wajah Kota URL:http://www.surabayapost.com Accesed 23 January 2009. Ketika Interpol Menggandeng Comunitas Bomber URL http://www.bisnis.com, Accesed 23 January 2009. Urban Art Exebition URL http://www.djarumblackurbanart.com, Koran Minggu, 25 January 2009. Seniman-Seniman Dinding Jalanan Surya, Malang Raya. Majalah Vol 01, edisi 05 2008. Babyboss.Urban art n Experimental art PT Concept Media.Jakarta. Agustus, 2006. Juice.when the street is calling PT Media Satu International.Jakarta.