JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Abstrak— Bridge Deck merupakan pusat dari semua navigasi di atas kapal.Dengan dasar itulah maka diperlukan adanya suatu penanganan dan keahlian khusus untuk penataan dan pengaturan komponen-komponen di dalamnya.Penatan dan pengaturan komponen-komponen tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bridge deck dengan menempatkan setiap peralatan yang diperlukan sesuai dengan aturan ergonomic.Desain Bridge Deck yang tidak memperhatikan factor ergonomic akan memberikan akibat yang fatal untuk keamanan kapal, sehingga mengakibatkan naiknya jumlah human error saat pengoperasian kapal. Kenaikan jumlah human error tersebut akan membuat angka kecelakaan di dalam industri perkapalan naik. Permasalahan yang timbul dalam hal ini adalah bagaimana cara untuk menganalisa kapal Indonesia berdasarkan aturan ergonomics. Dari permasalahan diatas maka diperlukan perangkat lunak yang membantu menganalisa suatu kapal untuk memenuhi aturan ergonomic yang mengacu pada rules agar awak kapal maupun pihak galangan lebih mudah untuk menganalisa peletakkan peralatan dan komponen pada bridge deck saat reparasi maupun pembuatan kapal baru. Yaitu dengan mengembangkan sebuah program yang berbasis computer, untuk selanjutnya digunakan sebagai simulator proses analisa ergonomic. Kata Kunci— Ergonomics, Bridge deck, Microsoft Visual Basic I. PENDAHULUAN DA banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan ABK dalam mengoperasikan kapal dan memastikan keamanan “life at sea” selama pengoperasian kapal. Kapal yang mempunyai desain yang tidak sesuai dengan kaidah ergonomic akan menyebabkan kegagalan peralatan, kelelahan, stress dan kebosanan bagi ABK. Desain peralatan yang berbeda dan kurangnya pelatihan yang tepat dalam operasi peralatan, akan mempengaruhi cara di mana sebuah kapal tersebut dioperasikan. Unsur manusia merupakan fitur penting dari semua aspek desain kapal atau sistem dan operasi. Bridge Deck merupakan pusat dari semua navigasi di atas kapal. Dengan dasar itulah maka diperlukan adanya suatu penanganan dan keahlian khusus untuk penataan dan pengaturan komponen-komponen di dalamnya.Penatan dan pengaturan komponen-komponen tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bridge deck dengan menempatkan setiap peralatan yang diperlukan sesuai dengan aturan ergonomic. Desain Bridge Deck yang tidak memperhatikan factor ergonomic akan memberikan akibat yang fatal untuk keamanan kapal, sehingga mengakibatkan naiknya jumlah human error saat pengoperasian kapal. Kenaikan jumlah human error tersebut akan membuat angka kecelakaan di dalam industri perkapalan naik. Setiap kapal atau sistem harus dirancang agar dapat beroperasi dengan aman dan efektif, untuk mendukung orang - orang yang mengoperasikannya tanpa merugikan keselamatan, kesehatan dan pertimbangan performance. Permasalahan yang timbul dalam hal ini adalah belum banyak data yang menyatakan bahwa kapal – kapal di Indonesia telah mematuhi aturan ergonomic. Sehingga diperlukan perangkat untuk mempermudah menganalisa, apakah peletakan peralatan pada bridge deck tersebut sudah memenuhi aturan ergonomics. Apabila kapal yang di analisa belum memenuhi aturan ergonomics, maka dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk memenuhi aturan tersebut. Hasil analisa juga dapat digunakan untuk acuan dalam pembuatan kapal baru. Dari permasalahan diatas maka diperlukan perangkat lunak yang membantu menganalisa suatu kapal untuk memenuhi aturan ergonomic yang mengacu pada rules agar awak kapal maupun pihak galangan lebih mudah untuk menganalisa peletakkan peralatan dan komponen pada bridge deck saat reparasi maupun pembuatan kapal baru. Yaitu dengan mengembangkan sebuah program yang berbasis computer, untuk selanjutnya digunakan sebagai simulator proses analisa ergonomic. II. TINJAUAN PUSTAKA Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur bagaimana manusia bekerja. Menurut rules ABS tentang “ERGONOMIC DESIGN OF NAVIGATION BRIDGES ABS,2003, ergonomi merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman tentang interaksi antara manusia dengan elemen - elemen lain didalam suatu system. Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat.Faktor keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut. (Wesley E Woodson). Panduan ABS untuk Desain Bridge dan Navigasi Peralatan atau Sistem menyajikan persyaratan yang "Berlaku untuk kapal yang memiliki Perancangan Tata Letak One Man Controlled Bridge Berdasarkan Aplikasi Maritime Ergonomics Venta Kevara Aprilia, DR. Ir. A.A. Masroeri, M.Eng, Indra Ranu Kusuma, ST., M.ScCeng. CmarEng JurusanTeknikSistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]A
6
Embed
PERANCANGAN TATA LETAK ONE MAN CONTROLLED … · Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ... Perancangan Tata Letak One Man Controlled ... Gambar 3.1 Flow Chart Pengerjaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
Abstrak— Bridge Deck merupakan pusat dari semua
navigasi di atas kapal.Dengan dasar itulah maka diperlukan
adanya suatu penanganan dan keahlian khusus untuk penataan
dan pengaturan komponen-komponen di dalamnya.Penatan dan
pengaturan komponen-komponen tersebut bertujuan untuk
mengoptimalkan pemakaian bridge deck dengan menempatkan
setiap peralatan yang diperlukan sesuai dengan aturan
ergonomic.Desain Bridge Deck yang tidak memperhatikan factor
ergonomic akan memberikan akibat yang fatal untuk keamanan
kapal, sehingga mengakibatkan naiknya jumlah human error
saat pengoperasian kapal. Kenaikan jumlah human error
tersebut akan membuat angka kecelakaan di dalam industri
perkapalan naik. Permasalahan yang timbul dalam hal ini
adalah bagaimana cara untuk menganalisa kapal Indonesia
berdasarkan aturan ergonomics.
Dari permasalahan diatas maka diperlukan perangkat
lunak yang membantu menganalisa suatu kapal untuk memenuhi
aturan ergonomic yang mengacu pada rules agar awak kapal
maupun pihak galangan lebih mudah untuk menganalisa
peletakkan peralatan dan komponen pada bridge deck saat
reparasi maupun pembuatan kapal baru. Yaitu dengan
mengembangkan sebuah program yang berbasis computer, untuk
selanjutnya digunakan sebagai simulator proses analisa
ergonomic.
Kata Kunci— Ergonomics, Bridge deck, Microsoft Visual
Basic
I. PENDAHULUAN
DA banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kemampuan ABK dalam mengoperasikan kapal dan
memastikan keamanan “life at sea” selama pengoperasian
kapal. Kapal yang mempunyai desain yang tidak sesuai
dengan kaidah ergonomic akan menyebabkan kegagalan
peralatan, kelelahan, stress dan kebosanan bagi ABK. Desain
peralatan yang berbeda dan kurangnya pelatihan yang tepat
dalam operasi peralatan, akan mempengaruhi cara di mana
sebuah kapal tersebut dioperasikan. Unsur manusia merupakan
fitur penting dari semua aspek desain kapal atau sistem dan
operasi. Bridge Deck merupakan pusat dari semua navigasi di
atas kapal. Dengan dasar itulah maka diperlukan adanya suatu
penanganan dan keahlian khusus untuk penataan dan
pengaturan komponen-komponen di dalamnya.Penatan dan
pengaturan komponen-komponen tersebut bertujuan untuk
mengoptimalkan pemakaian bridge deck dengan menempatkan
setiap peralatan yang diperlukan sesuai dengan aturan
ergonomic. Desain Bridge Deck yang tidak memperhatikan
factor ergonomic akan memberikan akibat yang fatal untuk
keamanan kapal, sehingga mengakibatkan naiknya jumlah
human error saat pengoperasian kapal. Kenaikan jumlah
human error tersebut akan membuat angka kecelakaan di
dalam industri perkapalan naik. Setiap kapal atau sistem harus
dirancang agar dapat beroperasi dengan aman dan efektif,
untuk mendukung orang - orang yang mengoperasikannya
tanpa merugikan keselamatan, kesehatan dan pertimbangan
performance. Permasalahan yang timbul dalam hal ini adalah
belum banyak data yang menyatakan bahwa kapal – kapal di
Indonesia telah mematuhi aturan ergonomic. Sehingga
diperlukan perangkat untuk mempermudah menganalisa,
apakah peletakan peralatan pada bridge deck tersebut sudah
memenuhi aturan ergonomics. Apabila kapal yang di analisa
belum memenuhi aturan ergonomics, maka dapat diberikan
rekomendasi perbaikan untuk memenuhi aturan tersebut. Hasil
analisa juga dapat digunakan untuk acuan dalam pembuatan
kapal baru. Dari permasalahan diatas maka diperlukan
perangkat lunak yang membantu menganalisa suatu kapal
untuk memenuhi aturan ergonomic yang mengacu pada rules
agar awak kapal maupun pihak galangan lebih mudah untuk
menganalisa peletakkan peralatan dan komponen pada bridge
deck saat reparasi maupun pembuatan kapal baru. Yaitu
dengan mengembangkan sebuah program yang berbasis
computer, untuk selanjutnya digunakan sebagai simulator
proses analisa ergonomic.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering,
suatu ilmu yang mengatur bagaimana manusia bekerja.
Menurut rules ABS tentang “ERGONOMIC DESIGN OF
NAVIGATION BRIDGES ABS,2003, ergonomi merupakan
disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman tentang
interaksi antara manusia dengan elemen - elemen lain didalam
suatu system.
Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur
berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian performance
manusia dalam penggunaan alat.Faktor keamanan dan
kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian
efisiensi tersebut. (Wesley E Woodson). Panduan ABS untuk
Desain Bridge dan Navigasi Peralatan atau Sistem menyajikan
persyaratan yang "Berlaku untuk kapal yang memiliki