PROSIDING PERTEMUAN DAN PRESENTASI ILMIAH PENELITIAN DASAR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI NUKLIR Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Yogyakarta, 24 Juli 2018 Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 419 PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROL Budiyono, Parjono, Sugianto, Purwantoro, Gatot Sumartono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 50, Tangerang Selatan, Banten 15310 E-mail : [email protected]ABSTRAK PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROL. Telah dilakukan perancangan sistem kendali operasi peralatan yang berbasis PLC. Kegiatan bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah komponen yang dibutuhkan serta konfigurasi sistem yang akan diaplikasikan. Metode dilakukan dengan identifikasi komponen kendali yang terpasang saat ini, inventarisasi komponen pengganti, dan membuat diagram kerja sistem. Kegiatan perancangan menghasilkan kesimpulan bahwa sistem kendali membutuhkan komponen 1 buah Siemens SIMATIC S7-300 CPU 315- PN/DP, 3 buah interface modul untuk diletakkan di ruang purifikasi, ruang kolam, dan ruang kanal, 4 buah power supply untuk masing-masing panel modul, 4 buah digital input, 2 buah digital output dan 7 buah analog input. Siemens Simatic STEP 7 dibutuhkan untuk kegiatan pemrograman dan jaringan nirkabel 2,4 Ghz dibutuhkan untuk media komunikasi sistem SCADA antara gedung 38 dan gedung 51. Kata Kunci : Kendali, pemantauan, bahan bakar bekas, programmable logic control, ABSTRACT DESIGN OF OPERATIONAL CONTROL SYSTEM OF TC-ISFSF EQUIPMENT BASED ON PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL. The design equipment operation KH-IPSB3 control system based on PLC have been done. Activity aims to determine the type and number of required components and system configuration to be applied. Methods are performed by identifying the currently installed control components, inventorying replacement parts, and making system work diagrams. The design activities resulted in the conclusion that the control system requires component Siemens SIMATIC S7-300 CPU 315- PN/DP, 3 interface module to be places in the purification room, pool room, and channel room, 4 power supply for each panel modules, 4 digital inputs, 2 digital outputs and 7 analog inputs. Siemens Simatic STEEP 7 is required for programming activities and wireless network 2,4 Ghz is required for SCADA system communication media between 38 building to 51 building. Keywords: control, monitoring, spent fuel, programmable logic control PENDAHULUAN anal Hubung Instalasi Penyimpanan Bahan Bakar Bekas (KH-IPSB3) merupakan salah satu jenis Instalasi Nuklir Nonreaktor yang berfungsi untuk menyimpan sementara bahan bakar nuklir bekas. Instalasi terdiri dari kanal hubung dan kolam penyimpanan. Kanal hubung berfungsi untuk menghubungkan tiga instalasi penting yaitu Instalasi Radiometalurgi (IRM), Instalasi Produksi Radioisotop (IPR) dan Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy (RSG GAS). Kanal hubung digunakan sebagai jalur pemindahan bahan bakar nuklir bekas (BBNB) dan material teriradiasi lainnya. Kolam penyimpanan berfungsi untuk menyimpan sementara BBNB dan material teriradiasi[1]. KH-IPSB3 dilengkapi dengan sistem- sistem peralatan yaitu sistem ventilation and air conditioning (VAC), sistem purifikasi, sistem pendingin kolam, sistem deminerallized water, dan sistem pemantauan. Sistem ventilasi berfungsi untuk menyediakan udara dalam jumlah cukup bagi personil, mengendalikan suhu udara, kelembaban, dan kebersihan di dalam gedung serta mengendalikan penyebaran kontaminasi yang tertangkap udara di dalam KHIPSB3 dengan mempertahankan beda tekanan diantara daerah- daerah yang mempunyai tingkat kontaminasi berbeda Sistem pendingin air kolam berfungsi untuk mengambil panas yang dibangkitkan dalam bahan bakar bekas. Sistem terdiri dari kolam penyimpanan, sistem primer dan sistem sekunder. Kolam penyimpanan KH-IPSB3 mempunyai dimensi panjang 14 m, lebar 5 m dan kedalaman 6,5 m dan 9 m. Dinding kolam terbuat dari beton bertulang dengan tebal 295 mm dan sisi dalam dinding kolam dilapisi plat stainless steel (SS) jenis SS-304 dengan tebal 3 mm. Kolam KH-IPSB3 dapat menampung K
12
Embed
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PSTA_24Juli2018/DATA/419...Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-Badan Tenaga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSIDING
PERTEMUAN DAN PRESENTASI ILMIAH PENELITIAN DASAR
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI NUKLIR
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Yogyakarta, 24 Juli 2018
Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 419
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3
BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
Budiyono, Parjono, Sugianto, Purwantoro, Gatot Sumartono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-Badan Tenaga Nuklir Nasional
Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 50, Tangerang Selatan, Banten 15310 E-mail : [email protected]
ABSTRAK
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROL. Telah dilakukan perancangan sistem kendali operasi peralatan yang berbasis PLC.
Kegiatan bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah komponen yang dibutuhkan serta konfigurasi sistem
yang akan diaplikasikan. Metode dilakukan dengan identifikasi komponen kendali yang terpasang saat ini,
inventarisasi komponen pengganti, dan membuat diagram kerja sistem. Kegiatan perancangan menghasilkan kesimpulan bahwa sistem kendali membutuhkan komponen 1 buah Siemens SIMATIC S7-300 CPU 315-
PN/DP, 3 buah interface modul untuk diletakkan di ruang purifikasi, ruang kolam, dan ruang kanal, 4 buah
power supply untuk masing-masing panel modul, 4 buah digital input, 2 buah digital output dan 7 buah analog
input. Siemens Simatic STEP 7 dibutuhkan untuk kegiatan pemrograman dan jaringan nirkabel 2,4 Ghz dibutuhkan untuk media komunikasi sistem SCADA antara gedung 38 dan gedung 51.
Kata Kunci : Kendali, pemantauan, bahan bakar bekas, programmable logic control,
ABSTRACT
DESIGN OF OPERATIONAL CONTROL SYSTEM OF TC-ISFSF EQUIPMENT BASED ON
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL. The design equipment operation KH-IPSB3 control system based
on PLC have been done. Activity aims to determine the type and number of required components and system
configuration to be applied. Methods are performed by identifying the currently installed control components, inventorying replacement parts, and making system work diagrams. The design activities
resulted in the conclusion that the control system requires component Siemens SIMATIC S7-300 CPU 315-
PN/DP, 3 interface module to be places in the purification room, pool room, and channel room, 4 power
supply for each panel modules, 4 digital inputs, 2 digital outputs and 7 analog inputs. Siemens Simatic STEEP 7 is required for programming activities and wireless network 2,4 Ghz is required for SCADA system
communication media between 38 building to 51 building.
Keywords: control, monitoring, spent fuel, programmable logic control
PENDAHULUAN
anal Hubung Instalasi Penyimpanan Bahan
Bakar Bekas (KH-IPSB3) merupakan salah
satu jenis Instalasi Nuklir Nonreaktor yang
berfungsi untuk menyimpan sementara bahan bakar
nuklir bekas. Instalasi terdiri dari kanal hubung dan
kolam penyimpanan. Kanal hubung berfungsi untuk
menghubungkan tiga instalasi penting yaitu Instalasi
Radiometalurgi (IRM), Instalasi Produksi
Radioisotop (IPR) dan Reaktor Serba Guna G.A
Siwabessy (RSG GAS). Kanal hubung digunakan
sebagai jalur pemindahan bahan bakar nuklir bekas
(BBNB) dan material teriradiasi lainnya. Kolam
penyimpanan berfungsi untuk menyimpan
sementara BBNB dan material teriradiasi[1].
KH-IPSB3 dilengkapi dengan sistem-
sistem peralatan yaitu sistem ventilation and air
conditioning (VAC), sistem purifikasi, sistem
pendingin kolam, sistem deminerallized water, dan
sistem pemantauan. Sistem ventilasi berfungsi untuk
menyediakan udara dalam jumlah cukup bagi
personil, mengendalikan suhu udara, kelembaban,
dan kebersihan di dalam gedung serta
mengendalikan penyebaran kontaminasi yang
tertangkap udara di dalam KHIPSB3 dengan
mempertahankan beda tekanan diantara daerah-
daerah yang mempunyai tingkat kontaminasi
berbeda
Sistem pendingin air kolam berfungsi untuk
mengambil panas yang dibangkitkan dalam bahan
bakar bekas. Sistem terdiri dari kolam penyimpanan,
sistem primer dan sistem sekunder. Kolam
penyimpanan KH-IPSB3 mempunyai dimensi
panjang 14 m, lebar 5 m dan kedalaman 6,5 m dan 9
m. Dinding kolam terbuat dari beton bertulang
dengan tebal 295 mm dan sisi dalam dinding kolam
dilapisi plat stainless steel (SS) jenis SS-304 dengan
tebal 3 mm. Kolam KH-IPSB3 dapat menampung
K
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
420 ISSN 0216-3128 Budiyono, dkk.
1458 perangkat BBNB yang ditempatkan di dalam
rak-rak penyimpan dengan konfigurasi tertentu
untuk menghindari kekritisan. Permukaan air kolam
dijaga minimal setinggi 2,5 m dari BBNB sebagai
penahan radiasi. Batas Kendali Operasi yang aman
untuk air kolam yaitu temperatur maksimum 35oC,
tinggi permukaan air kolam minimum 2,5 m diatas
bahan bakar, pH air kolam 6,0-7,7 dan konduktivitas
air maksimum 15 μS/cm. [1]
Sistem purifikasi berfungsi untuk menjamin
bahwa zat pengotor radioaktif dan nonradioaktif
baik yang larut dan tidak larut, dapat dipindahkan
dari air pendingin. Pada kondisi normal diharapkan
kontaminasi pada kadar yang rendah. Walaupun
demikian sistem pemurnian dirancang untuk mampu
mengantisipasi kontaminan pada kadar tinggi, yang
dibangkitkan dari kerusakan kelongsong bahan
bakar. Aktivitas resin pertama, akan dipantau
melalui suatu resin penukar ion.
Sistem air bebas mineral berfungsi untuk
menghasilkan air untuk mengganti air yang hilang
karena penguapan. Pada beban penuh, diperlukan
penambahan air bebas mineral sekitar 250 l/hari. Air
bebas mineral juga digunakan untuk mencuci bed
resin sewaktu resin diregenerasi serta media
pemindah, pada saat mengangkat resin segar dari
bejana pemindah resin.
Dalam menjamin keselamatan pekerja,
peralatan, dan lingkungan maka peralatan harus
dioperasikan sesuai dengan batas kondisi operasi
yang aman. Kondisi peralatan dan parameter operasi
di dalam fasilitas harus dipantau dan dikendalikan
secara baik. Selama ini, kendali peralatan KH-
IPSB3 menggunakan kendali on-off relai.
Pengoperasian dan pemantauan sistem delapan jam
setiap hari kerja dari panel kontrol lokal.
Pengukuran parameter data operasi dilakukan secara
berkala menggunakan alat ukur portable secara
insitu. Parameter yang dipantau diantaranya adalah
suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH, level dan
conductivity. Kondisi peralatan yang sedang
beroperasi dan parameter operasi tidak termonitor
secara online. Data operasi dicatat dan disimpan
secara manual. Kondisi peralatan yang sedang
beroperasi dipantau satu persatu di lapangan. Kerja
menjadi kurang efektif sehingga perlu perbaikan
sistem kontrol dan monitor. Perubahan sistem
kontrol dari kendali on-off ke kendali berbasis
Programmable Logic Control (PLC) menjadi solusi
yang menarik [2]. Dengan kendali PLC Sistem
peralatan dapat dioperasikan dari ruang kendali dan
dipantau kinerjanya karena disediakan monitor
operasi dan bahkan disediakan beberapa ekspand ke
ruang lain. Pemantauan parameter proses tidak lagi
datang ke ruang-ruang tapi cukup dipantau dari
monitor di ruang kendali. Untuk mengawalinya
perlu dilakukan perancangan sistem kendali sistem
berbasis PLC.
Makalah ini membahas tentang
perancangan sistem kendali operasi berbasis PLC
untuk menggantikan kendali on off relai di KH-
IPSB3. Perancangan bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menginventarisasi kebutuhan
serta membuat diagram kerja dari sistem yang akan
diaplikasikan.
TEORI
Programmable Logic Controller
Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu
sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri.
Sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk menyimpan secara internal
instruksi-instruksi spesifik seperti logika, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik.
Sistem dapat mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O digital maupun analog.
PLC dirancang untuk menggantikan suatu
rangkaian relai sekuensial dalam suatu sistem
control. [3] Selain dapat diprogram, PLC juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang
tidak memiliki pengetahuan komputer secara
khusus. PLC memiliki bahasa pemrograman yang
mudah dipahami. Sistem bekerja berdasarkan input
yang diberikan, kemudian diolah tergantung dari
keadaan pada suatu waktu tertentu dan kemudian
memberikan output untuk mengendalikan peralatan.
[4] Kondisi 1 menunjukkan bahwa keadaan yang
diharapkan terpenuhi, sedangkan kondisi 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga
dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang
memiliki output banyak.
Pada dasarnya sinyal yang diterima
/dibangkitkan oleh unit input/output PLC berupa
sinyal digital, yang bernilai biner 0 atau 1. Perangkat
input/output yang memiliki sinyal analog
memerlukan piranti ADC (Analog to Digital
Converter) atau DAC (Digital to Analog Converter)
agar dapat dihubungkan ke PLC. Biasanya piranti
ini terdapat dalam modul analog yang diproduksi
pabrik pembuat PLC. Sinyal analog yang biasanya
digunakan dalam PLC mengikuti standar industri,
yaitu arus 4 – 20 mA untuk tegangan input digital
bermacam-macam mulai dari 5 V DC, 12 V DC atau
24 V DC, sedangkan terminal output dapat berupa
relay atau transistor.
PLC sesuai dengan namanya dapat
diartikan sebagai berikut: Programmable yaitu
menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan
mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan
kemampuannya dalam hal memori program yang
telah dibuat. Logic yaitu menunjukkan
kemampuannya dalam memproses input secara
aritmatik/Arithmatic Logical Unit (ALU) dengan
melakukan proses membandingkan, menjumlahkan,
mengkalikan, membagi, dan mengurangi.
Controller yaitu menunjukkan kemampuannya
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 421
dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
Komponen-komponen PLC terdiri atas
Central Processing Unit (CPU), input, output,
memory, fasilitas komunikasi, fasilitas ekstensi dan
catu daya. CPU (Central Processing Unit), yaitu
otak dari PLC yang mengerjakan berbagai operasi,
antara lain mengeksekusi program, menyimpan dan
mengambil data dari memori, membaca
kondisi/nilai input serta mengatur nilai output,
memeriksa adanya kerusakan (self - diagnosis), serta
melakukan komunikasi dengan perangkat lain.
Input, merupakan bagian PLC yang berhubungan
dengan perangkat luar yang memberikan masukan
kepada CPU. Perangkat luar input dapat berupa
tombol, switch, sensor atau piranti lain. Output,
merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan
perangkat luar yang memberikan keluaran dari CPU.
Perangkat luar output dapat berupa lampu, katub
(valve), motor dan perangkat – perangkat lain.
Memori, yaitu tempat untuk menyimpan program
dan data yang akan dijalankan dan diolah oleh CPU.
Dalam pembahasan PLC, memori sering disebut
sebagai file. Dalam PLC memori terdiri atas memori
program untuk menyimpan program yang akan
dieksekusi, memori data untuk menyimpan nilai-
nilai hasil operasi CPU, nilai timer dan counter,
serta memori yang menyimpan nilai kondisi input
dan output. Kebanyakan PLC sekarang memiliki
satuan memori dalam word (16 bit). Fasilitas
komunikasi, yang membantu CPU dalam
melakukan pertukaran data dengan perangkat lain,
termasuk juga berkomunikasi dengan komputer
untuk melakukan pemrograman dan pemantauan.
Fasilitas ekstensi, untuk menghubungkan modul
PLC dengan modul pengembangan input/output
sehingga jumlah terminal I/O dapat ditingkatkan.
Catu daya, untuk memberikan sumber tegangan
kepada semua komponen dalam PLC. Biasanya
sumber tegangan PLC adalah 220 V AC atau 24 V
DC[4
Gambar 1. Diagram komponen PLC [5]
HMI (Human Machine Interface) adalah
sistem yang menghubungkan antara manusia dan
teknologi mesin. Sistem HMI bekerja secara online
dan real time dengan membaca data yang
dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh
sistem controller-nya. Port yang biasa digunakan
untuk controller dan akan dibaca oleh HMI adalah
port com, port USB, port RS232 dan ada pula yang
menggunakan port serial. Tugas dari HMI adalah
membuat visualisasi dari teknologi atau sistem
secara nyata. Sehingga dengan desain HMI dapat
disesuaikan dan memudahkan pekerjaan fisik.
Tujuan dari HMI adalah untuk meningkatkan
interaksi antara mesin dan operator melalui.
tampilan layar komputer dan memenuhi kebutuhan
pengguna terhadap informasi sistem
HMI merupakan tampilan GUI (Graphic
User Interface) yang akan dihadapi oleh operator
mesin maupun pengguna yang membutuhkan data
kerja mesin. HMI terdapat berbagai macam
visualisasi untuk monitoring kondisi mesin yang
terhubung secara online dan real time. HMI akan
memberikan suatu gambaran kondisi mesin berupa
bagian mesin mana yang sedang bekerja. Pada HMI
juga terdapat visualisasi pengendali mesin berupa
tombol, slider, dan sebagainya yang dapat
difungsikan untuk mengendalikan mesin
sebagaimana mestinya. Selain itu HMI juga
menampilkan alarm jika terjadi kondisi bahaya
dalam sistem. Sebagai tambahan, HMI juga
menampilkan data-data rangkuman kerja mesin
termasuk secara grafik.
Jaringan Nirkabel
Untuk menghubungkan satu tempat kontrol dengan
tempat kontrol yang lain, PLC dapat menggunakan
jaringan nirkabel. Jaringan Wifi atau Wirelles
Fidelity tidak menggunakan kabel, akan tetapi masih
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
422 ISSN 0216-3128 Budiyono, dkk.
mempunyai topologi yang mendefinisikan
bagaimana piranti nirkable berinteraksi dengan
layer physical pada model OSI. Teknologi Wi-Fi
memiliki standar yang ditetapkan IEEE (Institute of
Electrical and ElectronicEngineers). Jaringan
berbasis nirkabel standard 802.11 menggunakan
komunikasi spectrum yang menyebar secara
berurutan pada frequensi 2.4 GHz, dimana piranti
tersebut berkomunikasi satu sama lain
menggunakan dua dasar topologi yaitu ad hoc dan
infrastructure [6].
Jaringan Ad Hoc terdiri dari dua atau lebih
perangkat nirkabel yang berkomunikasi secara
langsung satu sama lain. Sinyal yang dihasilkan oleh
interface adapter Jaringan Wifi adalah berarah
Omni keluar ke rentang jangkauan yang dipengaruhi
oleh faktor-2 lingkungan, dan juga sifat dari piranti
yang terlibat. Jangkauan ini disebut sebagai suatu
area layanan dasar (BSA – basic service area).
Jaringan infrastructure menggunakan suatu piranti
Wifi yang disebut Access Point (AP) sebagai suatu
bridge antara perangkat nirkabel dan jaringan kabel
standard. Access Point yang berisi transceiver
wireless compliant adalah suatu unit yang
menghubungkan ke jaringan Ethernet atau jaringan
kabel lain oleh suatu kabel. Jika ada piranti Wifi lain
masuk dalam jangkauan nirkabel Access Point ini
maka ia bisa saling komunikasi dengan jaringan
kabel, layaknya mereka terhubung dengan kabel.
Standard nirkabel G 802.11g merupakan
pengembangan dari 802.11b dengan laju kecepatan
sampai 54 Mbps serta jangkauan yang lebih pendek.
Beberapa jenis perangkat nirkabel G dikuatkan
dengan teknologi yang bisa mencakup area lebih
luas seperti dengan penambahan antenna grid atau
flat panel
METODOLOGI
Komponen-komponen kendali on-off relai sistem
peralatan di KH-IPSB3 diidentifikasi dan
diinventarisasi untuk tujuan penggantian komponen
kendali berbasis PLC. Motor fan, motor pompa, dan
katup-katup diidentifikasi sebagai komponen yang
akan dikendalikan. Parameter-parameter operasi
peralatan diidentifikasi sebagai komponen yang
dipantau atau dimonitor. Kendali On-Off relai dari
panel kontrol yang selama ini menghidup-matikan
motor fan, motor pompa, dan katup-katup
digantikan fungsinya dengan PLC. Saluran input-
output dihitung untuk menentukan jumlah dan
model digital input, digital output, dan analog input-
nya. Parameter operasi diidentifikasi selain untuk
menentukan jumlah saluran analog input juga untuk
menentukan jumlah dan model transmitter yang
akan digunakan.
Inventarisasi kebutuhan komponen PLC
dilakukan berdasarkan hasil identifikasi kendali
on/off relai. Jumlah dan model digital input
ditentukan berdasarkan jumlah sinyal informasi
kinerja motor exhaust fan, motor blower fan, pompa
pendingin, pompa purifikasi, pompa chiller, mesin
chiller, dan katup-katup. Jumlah dan model digital
output ditentukan berdasarkan kendali on-off yang
diberikan peralatan. Jumlah dan model analog input
ditentukan berdasarkan parameter operasi tekanan,
suhu, kelembaban, dan kecepatan aliran yang akan
diukur. CPU, interface modul, power supply dan
accesories ditentukan berdasarkan kapasitas kendali
yang butuhkan.
Skema diagram PLC dibuat untuk
pemetaan sistem yang akan diaplikasikan. Model
dan jumlah kabel, konektor dan accesories yang
lain dihitung berdasarkan hasil pemetaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komponen sistem peralatan yang selama ini
dikendalikan secara on-off dari panel kontrol lokal
adalah sistem VAC, sistem purifikasi, sistem
pendingin, dan sistem demineralized water.
Informasi kinerja yang dipantau adalah sistem
monitor kolam penyimpanan dan kanal hubung.
Parameter operasi diukur secara langsung in-situ
dengan alat portable di lokasi. Jumlah komponen
yang akan dikendalikan, jumlah informasi kinerja
alat yang diperlukan dan jumlah parameter operasi
yang dibutuhkan diidentifikasi untuk menentukan
jumlah dan model komponen PLC. Daftar hasil
identifikasi kendali On-Off relai yang diaplikasikan
pada sistem peralatan KH-IPSB3 dan komponen
pemantau parameter proses ditunjukkan pada Tabel
1. Rincian data identifikasi ditunjukkan pada
Lampiran Tabel 3.
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah
kendali on-off relai sistem lama sebanyak 50 buah
terdiri atas kendali On dan kendali Off yang masing-
masing 25 buah. Untuk kendali PLC, kendali On dan
Off yang semula terpisah digabung menjadi satu
kendali sehingga tinggal 25 buah yang dikoneksikan
kedalam digital output. Displai informasi kinerja
alat dan parameter operasi yang awalnya sebanyak
99 buah dipecah menjadi dua. Displai informasi
kinerja alat dikoneksikan ke digital input sebanyak
51 buah, sedangkan parameter operasi dikoneksikan
ke analog input sebanyak 48 buah. Dibutuhkan
beberapa jenis kabel diantaranya kabel kontrol
0,75mm sepanjang 440 m, kabel screen 3 x 0,75 mm
sepanjang 245 m, dan kabel screen 7 x 0,75 mm
sepanjang 160 m.
Hasil identifikasi kendali sistem peralatan
KH-IPSB3 digunakan untuk menentukan model
PLC yang akan diaplikasikan dan inventarisasi
komponen yang dibutuhkan. Hasil inventarisasi
spesifikasi hardware PLC untuk sistem kendali
operasi peralatan KH-IPSB3 ditunjukkan pada
Tabel 2. Rincian data spesifikasi hardware
ditunjukkan pada Lampiran Tabel 4. Tabel 2
menunjukkan bahwa jumlah komponen digital input
yang dibutuhkan adalah 4 buah yang masing-masing
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 423
memiliki 16 saluran. Jumlah tersebut cukup untuk
koneksi displai informasi kinerja alat yang hanya 51
buah sehingga masih tersisa 13 saluran sebagai
cadangan. Jumlah digital output ditentukan
sebanyak 2 buah dengan masing-masing memiliki
16 saluran. Jumlah tersebut cukup untuk koneksi 25
buah kendali On-Off dan masih tersisa 7 saluran
cadangan. Jumlah analog input ditentukan 7 buah
dengan spesifikasi 8 saluran input. Jumlah tersebut
cukup untuk koneksi dari 48 buah informasi
paramater proses yang diukur dan masih tersisa 8
saluran sebagai cadangan. Jumlah power supply
ditentukan 4 buah dimana 1 buah untuk CPU dan
lainnya untuk interface modul. Dalam rancangan ini
menggunakan interface modul karena letak antara
ruang peralatan dengan ruang kendali utama
berjauhan. Interface modul dirancang ada 3 untuk
diletakkan di ruang kolam penyimpanan, ruang
kanal hubung, dan ruang purifikasi. CPU
menggunakan SIMATIC S7-300 CPU 315-PN/DP
dengan fasilitas koneksi ethernet sehingga dapat
dikembangkan ke teknologi SCADA [4]. Seluruh
transmitter memiliki keluaran arus 4 – 20 ampere
agar dapat dikoneksikan langsung ke PLC.
PLC yang akan digunakan adalah PLC
Siemens S7-300 CPU 315-PN/DP. PLC ini memiliki
main memory 14000 KB, micro memory card 8 MB,
dan backup data dan program dapat dilakukan
melalui MMC. PLC dapat di-expand sampai 32
modul dan memiliki area address I/O sampai 8192
bytes. Komunikasi bisa menggunakan MPI,
profibus, profinet, dan industrial Ethernet. Interface
modul menggunakan siemes IM361 yang
memungkinkan untuk membuat konfigurasi
bertingkat. Bus dari interface module akan
membentuk loop antara tingkat yang satu dengan
yang lainnya [7].
Software pemrograman menggunakan
Siemens Simatic STEP 7. Software tersebut
merupakan tool engineering utama dalam
konfigurasi dan pemrograman untuk Simatic.
Software ini memiliki bahasa pemrograman IEC-
661.131-3, editor yang powerful, dan compiler
berkinerja tinggi dengan ladder diagram (LAD),
fuction block diagram (FBD), statement list (STL),
dan programming sequence controls (GRAPH [8].
Tabel 1. Hasil identifikasi kendali On-Off relai
PERALATAN
KEBUTUHAN
IO
Jarak dari remote IO terdekat
(m)
DI DO AI
Kabel
Kontrol
0,75mm
kabel
screen 3x
0,75mm
kabel
screen 7x
0,75mm
Sistem VAC 18 9 14 215 105 75
Sistem monitor kolam - - 11 - 40 35
Sistem water treatment 33 16 15 225 50 45
Sistem monitor kanal - - 8 - 50 5
Jumlah 51 25 48 440 245 160
Tabel 2. Spesifikasi Hardware PLC untuk sistem kendali operasi KH-IPSB3
No Nama Komponen Spesifikasi Jumlah
1 CPU PLC Siemens, SIMATIC S7-300 CPU 315-
PN/DP
1 buah
2 Interface module for Remote I/O, Siemens IM361 Interface module 3 buah
3 Power supply Siemens 6ES73071EA000AA0 4 buah
4 Digital input Siemens 6ES7321-1FH00-0AA0 4 buah
5 Digital output Siemens 6ES7322-1HH01-0AA0 2 buah
6 Analogue input Siemens 6ES7331-7NF00-0AB0 7 buah
Diagram sistem kendali dibuat untuk
memetakan koneksi jaringan distribusinya.
Rancangan diagram sistem kendali operasi peralatan
KH-IPSB3 diperlihatkan pada Gambar 2. Gambar
menunjukkan bahwa pengendalian dapat dilakukan
dari dua ruang kendali yaitu di gedung 38 dan
gedung 51. Koneksi data kedua ruang kontrol
menggunakan fasilitas internet karena posisi
berjauhan. Server diletakkan di ruang kontrol utama
dengan I/O untuk sistem VAC. Interface modul di
ruang purifikasi untuk melayani I/O sistem
pendingin, sistem purifikasi dan sistem demin.
Interface modul di ruang kanal untuk melayani input
monitoring parameter kanal dan Interface modul di
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
424 ISSN 0216-3128 Budiyono, dkk.
ruang kolam untuk melayani input monitoring
parameter kolam.
Gambar 2. Rancangan diagram sistem kendali operasi peralatan KH-IPSB3
Peralatan dirancang dapat dikendalikan dan
dipantau dari lokasi gedung 51 yang berjarak 500
meter dari gedung 38. Kedua lokasi belum terdapat
jaringan kabel Unshielded Twice Pair maupun fiber
optic. Oleh karena itu, kendali dan monitoring
peralatan mengimplementasikan teknologi
Programmable Logic Controller yang terintegrasi
dengan sistem SCADA. Sistem mengaplikasikan
jaringan nirkabel 2,4 Ghz sebagai media komunikasi
sistem SCADA. Pemilihan jaringan nirkabel 2.4 Ghz
atau Wifi Standard wireless-G 802.11g, karena
media tersebut dapat mengirim dan menerima data
sampai dengan 54 Mbps serta memiliki toleransi
pemakaian dan gangguan yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan frekuensi 5.8 GHz. Sistem
diaplikasikan dalam rangka efisiensi,
mempermudah pengawasan dan pengendalian, serta
akuisisi data
KESIMPULAN
Dari bahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
perancangan sistem kendali operasi peralatan KH-
IPSB3 membutuhkan komponen 1 buah Siemens
SIMATIC S7-300 CPU 315-PN/DP, 4 buah power
supply untuk masing-masing panel modul, 4 buah
digital input 16 saluran, 2 buah digital output 16
saluran dan 7 buah analog input 8 saluran.
Sedangkan karena luasnya lokasi pengendalian,
maka digunakan 3 buah interface modul yang
diletakkan di ruang purifikasi, ruang kolam, dan
ruang kanal. Pemrograman menggunakan Siemens
Simatic STEP 7. Media komunikasi sistem SCADA
antara gedung 38 dan gedung 51 mengaplikasikan
jaringan nirkabel 2,4 Ghz
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak I Wayan
B.W. atas masukan, saran dan diskusi dalam
penyusunan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Laporan Analisis Keselamatan Kanal Hubung
Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan
Bakar Bekas (LAK KH-IPSB3), rev 7, PTLR –
BATAN, 2009.
2. .DONY SUSANDI DKK, Perancangan Mesin
Pemotongan Bahan Baku Genteng Dengan
Sistem Kendali PLC Logic Smart Relay
(SR3B101FU), Journal of Engineering and
Sustainable Technology (J-ENSITEC),
Universitas Majalengka, November 2015.
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 425
3. SYAHRIL ARDI, APIT HIDAYAT,
Otomatisasi Sistem Kontrol Mesin Turning
Head NTVS-485 Berbasis Sistem Kendali
PLC OMRON CS1G-CPU42H, Jurnal
SINERGI, Universitas Mercu Buana, Jakarta,
Juni 2015.
4. SYAHRIL ARDI, SETYOWATI, Disain
Sistem Kendali Mesin Air Leak Test
Menggunakan Sistem Kendali PLC Omron
CJ2M di HVAC (Heating, Ventilating, and Air
Conditioning) , Jurnal Sinergi, Februari 2015.
5. IWAN SETIAWAN, “ Programmable Logic
Controller dan Teknik Perancangan Sistem
Kontrol”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.
6. SZYMANSKI,“Throughput and QoS
Optimizationin Nonuniform,” 2008.
7. Siemens, “The Simatic S7 System Family”,
Germany, 2011
8. Siemens, “Simatic Steep 7 Profesional V11
SP2”, Germany, 2011
9. Dwyer Instruments Pty Ltd, “Dwyer Catalog”,
US, 2016
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
426 ISSN 0216-3128 Budiyono, dkk.
Lampiran
Tabel 3. Rincian data identifikasi kendali On-Off relai
PERALATAN
KEBUTUHAN IO Perkiraan jarak dari remote IO terdekat (m)
DI DO AI
Kabel
Kontrol
0,75mm
kabel screen
3x 0,75mm
kabel screen
7x 0,75mm
SISTEM VAC
Motor exhaust A 2 1 20
Motor exhaust B 2 1 20
Motor blower A 2 1 20
Motor blower B 2 1 20
Pompa chiller A 2 1 30
Pompa chiller B 2 1 30
Chiller 1 2 1 30
Chiller 2 2 1 30
Motor damper emergency 1 5
Indikator jalur normal 1 5
Indikator jalur kontaminasi 1 5
Temperatur input chiller AHU 1 30
Temperatur output chiller AHU 1 30
Temperatur ruang filter 1 30
Kelembaban ruang filter 1
Tekanan ruang filter 1 30
Temperatur ruang health phisic 1 15
Kelembaban ruang health phisic 1
Temperatur ruang ganti 1 15
Kelembaban ruang ganti 1
Temperatur ruang kendali 1 5
Kelembaban ruang kendali 1
Temperatur ruang blower 1 10
Kelembaban ruang blower 1
Monitor kontaminasi iodine 1 15
Jumlah I/O Server Ruang Kontrol 18 9 14
MONITOR KOLAM
Temperetur ruang kolam 1 5
Kelembaban ruang kolam 1
Tekanan Ruang kolam 1 5
Temperatur air kolam 1 10
Level air kolam 1
Conductivity air kolam 1 10
PH air kolam 1
Monitor radiasi masuk Kanal 1 20
Monitor radiasi Kolam 1 15
Kelembaban ruang purifikasi 1 10
Temperatur ruang purifikasi 1
Jumlah Remote I/O Ruang Kolam 11
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC
CONTROL.
Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 427
SISTEM PURIFIKASI
Motor 3 2 1 5
Motor 4 2 1 5
Katup 1 2 1 5
Katup 2 2 1 5
Katup 3 2 1 5
Katup 4 2 1 5
Katup 5 2 1 5
Katup 6 2 1 5
Katup 7 2 1 5
Conductivity meter 1 1 5
Conductivity meter 2 1
Conductivity meter 3 1
Flow meter 1 1 15
Flow meter 2 1
Flow meter 3 1
Flow meter 4 1 15
Differential pressure kolom cesium 1
Differential pressure kolom mixbed 1
SISTEM PENDINGIN
Pompa sirkulasi A 2 1 15
Pompa sirkulasi B 2 1 15
Pompa pendingin A 2 1 15
Pompa pendingin B 2 1 15
Pressure switch PS A 1 15
Pressure switch PS B 1 15
Pressure switch PP A 1 15
Pressure switch PP B 1 15
Temperatur input HE 1 5
Temperatur pendingin 1
Temperatur output HE 1
Flow meter 1 15
SISTEM DEMIN
Sistem demin on/off (push button
emergency) 1 15
Indikator pompa booster 1 15
Pressure switch compressor 1 15
Level switch tangki umpan 1 15
PH demineralised water 1 20
Conductivity output demin 1
Conductivity anion/kation 1
Tekanan ruang kanal 1 20
Jumlah Remote I/O Ruang Purifikasi 33 16 15
MONITOR KANAL
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL.
428 ISSN 0216-3128 Budiyono, dkk.
Temperetur ruang kanal 1 5
Kelembaban ruang kanal 1
Temperatur air kanal 1 5
Level air kanal 1 5
Conductivity kanal 1 5
PH air kanal 1 5
Monitor radiasi kanal masuk 1 15
Monitor radiasi kanal PPR 1 15
Jumlah Remote I/O Ruang Kanal 8
Jumlah Kebutuhan Kabel 440 245 160
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OPERASI PERALATAN KH-IPSB3 BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC
CONTROL.
Budiyono, dkk. ISSN 0216-3128 429
Lampiran
Tabel 4. Rincian data spesifikasi Hardware PLC untuk sistem kendali operasi KH-IPSB3