2 1. Pendahuluan Salatiga merupakan kota di tengah-tengah kota besar seperti Solo, Jogja dan Semarang sehingga menjadikan kota Salatiga sebagai kota transit atau tempat untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan ke kota tujuan. Setelah melakukan wawancara terhadap 30 wisatawan yang datang ke kota Salatiga, pada dasarnya wisatawan bertujuan untuk melepas lelah sembari mengisi perut mereka yang kosong setalah melakukan perjalanan jauh. Salatiga terkenal dengan kuliner- kuliner khas maupun kuliner terkenal. Tetapi wisatawan luar kota cenderung kurang mengerti lokasi-lokasi wisata kuliner maupun kuliner yang di jajakan. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah media informasi untuk membantu para wisatawan dalam menemukan lokasi-lokasi wisata kuliner di Salatiga. Kemajuan dunia teknologi tidak terlepas dengan dunia promosi. Media informasi kota Salatiga disebut juga dengan media promosi, karena selain sebagai alat untuk membantu wisatawan, media informasi juga dapat dijadikan media promosi kota Salatiga bagi wisatawan yang yang mengakses media informasi tersebut. Media informasi adalah sarana yang digunakan untk memberikan informasi peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada masyarakat umum secara cepat [1]. Media informasi sering digunakan sebagai alat untuk membantu masyarakat dalam melakukan sesuatu atau menemukan sesuatu. Multimedia interaktif adalah sebuah teknologi baru dengan potensi yang sangat besar untuk mengubah cara belajar, cara untuk mendapatkan infromasi dan cara untuk menghibur. [2] 2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu tentang Pembuatan Media Informasi Sarana Umum Di Kota Depok dengan menggunakan penjejakan yang telah disesuaikan dengan susunan menu mulai dari informasi tentang kota depok dan kecamatan-kecamatan yang masing-masing kecamatan tersebut dipecah menjadi beberapa kelurahan dan diimplementasikan pada perangkat lunak melalui proses pengolahan gambar (grafik) dan animasi dengan pengaturan garis waktu (timeline) dalam ActionScript perangkat lunak Macromedia Flash MX 2004 [3]. Selanjutnya, penelitian terdahulu tentang Aplikasi Untuk Panduan Wisata Kuliner dengan SAW (Simple Additive Weighting Method) pada Android Mobile yang dibuat dengan menggunakan standarisasi android dan pengaplikasian dengan android. Memudahkan wisatawan untuk menemukan tempat wisata kuliner dengan mudah hanya dengan mencari jenis makanan dan dengan cepat aplikasi tersebut menunjukan arah berupa tampilan peta, memberikan lokasi dimana kita berada dan memberikan arah-arah ke lokasi yang dituju [4]. Pada tahun 2011, penelitian tentang aplikasi multimedia interaktif berbasis web untuk mengetahui pertumbuhan pada anak balita, yang dapat menghasilkan apakah seorang balita memiliki berat dan tinggi badan yang normal atau tidak. Tujuannya adalah membangun suatu aplikasi multimedia interaktif berbasis web yang dapat digunakan untuk mengetahui kategori perlumbuhan berat dan tinggi badan anak balita dan juga memberikan saran kepada orang tua untuk menjaga pertumbuhan anak balitanya. [5]
19
Embed
Perancangan Media Informasi Wisata Kuliner Kota Salatiga ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
2
1. Pendahuluan
Salatiga merupakan kota di tengah-tengah kota besar seperti Solo, Jogja dan
Semarang sehingga menjadikan kota Salatiga sebagai kota transit atau tempat
untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan ke kota tujuan. Setelah
melakukan wawancara terhadap 30 wisatawan yang datang ke kota Salatiga, pada
dasarnya wisatawan bertujuan untuk melepas lelah sembari mengisi perut mereka
yang kosong setalah melakukan perjalanan jauh. Salatiga terkenal dengan kuliner-
kuliner khas maupun kuliner terkenal. Tetapi wisatawan luar kota cenderung
kurang mengerti lokasi-lokasi wisata kuliner maupun kuliner yang di jajakan.
Oleh karena itu perlu dibuat sebuah media informasi untuk membantu para
wisatawan dalam menemukan lokasi-lokasi wisata kuliner di Salatiga.
Kemajuan dunia teknologi tidak terlepas dengan dunia promosi. Media
informasi kota Salatiga disebut juga dengan media promosi, karena selain sebagai
alat untuk membantu wisatawan, media informasi juga dapat dijadikan media
promosi kota Salatiga bagi wisatawan yang yang mengakses media informasi
tersebut.
Media informasi adalah sarana yang digunakan untk memberikan informasi
peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada masyarakat umum secara cepat [1]. Media
informasi sering digunakan sebagai alat untuk membantu masyarakat dalam
melakukan sesuatu atau menemukan sesuatu. Multimedia interaktif adalah sebuah
teknologi baru dengan potensi yang sangat besar untuk mengubah cara belajar,
cara untuk mendapatkan infromasi dan cara untuk menghibur. [2]
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu tentang Pembuatan Media Informasi Sarana Umum Di
Kota Depok dengan menggunakan penjejakan yang telah disesuaikan dengan
susunan menu mulai dari informasi tentang kota depok dan kecamatan-kecamatan
yang masing-masing kecamatan tersebut dipecah menjadi beberapa kelurahan dan
diimplementasikan pada perangkat lunak melalui proses pengolahan gambar
(grafik) dan animasi dengan pengaturan garis waktu (timeline) dalam ActionScript
perangkat lunak Macromedia Flash MX 2004 [3].
Selanjutnya, penelitian terdahulu tentang Aplikasi Untuk Panduan Wisata
Kuliner dengan SAW (Simple Additive Weighting Method) pada Android Mobile
yang dibuat dengan menggunakan standarisasi android dan pengaplikasian dengan
android. Memudahkan wisatawan untuk menemukan tempat wisata kuliner
dengan mudah hanya dengan mencari jenis makanan dan dengan cepat aplikasi
tersebut menunjukan arah berupa tampilan peta, memberikan lokasi dimana kita
berada dan memberikan arah-arah ke lokasi yang dituju [4].
Pada tahun 2011, penelitian tentang aplikasi multimedia interaktif berbasis
web untuk mengetahui pertumbuhan pada anak balita, yang dapat menghasilkan
apakah seorang balita memiliki berat dan tinggi badan yang normal atau tidak.
Tujuannya adalah membangun suatu aplikasi multimedia interaktif berbasis web
yang dapat digunakan untuk mengetahui kategori perlumbuhan berat dan tinggi
badan anak balita dan juga memberikan saran kepada orang tua untuk menjaga
pertumbuhan anak balitanya. [5]
3
Pada penelitian media informasi wisata kuliner kota Salatiga, dibuat media
informasi berupa aplikasi interaktif berbasis multimedia interaktif. Keunggulan
dari media informasi ini, menggunakan video interaktif, sehingga wisatawan dapat
berinteraksi langsung dengan aplikasi yang sudah dibuat.
Di Indonesia istilah pariwisata baru dimulai pada awal tahun 1960-an. Istilah
pariwisata diperoleh dari budayawan intelektual atas permintaan Presiden
Soekarno (Bung Karno) kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Bung Sultan)
selaku Ketua DTI (Dewan Tourisme Indonesia) di tahun 1960 itu. Secara terpisah
dua orang budayawan Indonesia waktu itu dimohon pertimbangannya, yaitu Prof.
Mr. Moh. Yamin dan Prof. Dr. Prijono, yang memberi istilah tourism atau travel,
yang konotasinya bisa terkait dengan selera rasa pleasure, excitement,
entertainment, adventure dan sejenisnya [6].
Salatiga merupakan sebuah kota yang memiliki luas wilayah kurang lebih
60 km. Salatiga mempunyai letak yang strategis diantara kota Semarang dan kota
Solo. Kota Salatiga dikenal sebagai kota pendidikan, olahraga, perdagangan, dan
transit pariwisata [7]. Adapun beberapa lokasi kuliner dikota Salatiga berdasarkan
wawancara terhadap beberapa responden adalah soto esto, pecel madya, joglo bu
rini, ronde jago dan masih banyak lainya.
Media Secara etimologi merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang
berasal dari Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia, kata “medium”dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarahpada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media
dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam
suatu proses penyajian informasi.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk
membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena
informasi menurunkan ketidakpastian (meningkatkan pengetahuan) informasi
menjadi penting karena informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi
obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau
fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu. [1]
Potensi Wisata Kuliner ada beberapa potensi produk wisata kuliner yang
menjadi daya tarik, yaitu meliputi : Cita Rasa, Harga, Nilai Sejarah, Ragam
Makanan dan Pleasure.[8]
Multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata,
yaitu"multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang
memiliki arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi data
dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar, video,
musik, atau angka. Teknologi multimedia telah berkembang pesat saat ini hingga
di masa depan seiring dengan perkembangan teknologi komputer. [2]
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian dilakukan
dengan menyebar 30 kuisioner kepada 30 wisatawan. Sebelum masuk ke tahapan
penelitian kuantitatif, dilakukan pencarian data verbal untuk mengetahui rumah
4
makan mana saja yang sering dikunjungi wisatawan. Selanjutnya, dilakukan
perancangan sistem. Perancangan sistem menggunakan metode prototyping.
Bagan metode penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Metode Penelitian
Menurut Roger S.Pressman, Ph.D (2002:39) Metode Prototyping
merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak
digunakan. dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat
saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Metode prototype terdapat 3
(tiga) tahapan untuk dapat mengembangkan suatu perangkat lunak. Pertama,
pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan objektif keseluruhan dari
perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis
besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan
“perancangan kilat”. Kedua, perancangan kilat berfokus pada penyajian dari
aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/ pemakai
(contohnya pendekatan input dan format output).Perancangan kilat membawa
kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh
pelanggan/ pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan
perangkat lunak.[9]. Metode prototype dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Metode Perancangan sistem Prototyping [9]
Pembuatan prototype awal dibuat sebelum mencari data visual. Foto-foto
yang dimasukan masih foto-foto hasil download. Hasilnya, wisatawan sudah
cukup mengerti dengan yang akan dibuat. Pembuatan prototype yang ke dua,
dengan menambahkan foto-foto hasil pengumpulan data visual, namun masih
berupa video. Hasilnya, wisatawan cukup mengerti inti dari apa yang akan dibuat.
Pada prototype ke tiga, sudah mulai menjadi aplikasi, hanya kurang beberapa data
yang melum dimasukan kedalam aplikasi. Oleh karena itu, hasil prototype yang ke
tiga sudah dapat dilanjutkan untuk dijadikan aplikasi.
Site map merupakan struktur denah naupun peta map yang berisi konfigurasi
konten dan bagan-bagan yang memiliki arus yang menggambarkan langkah-
langkah dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam hal ini fungsi site map
Pencarian
data verbal
Penyebaran
kuisioner
Perancangan
sistem
5
adalah mempermudah dalam mendesain aplikasi panduan wisata kuliner secara
rapi dan jelas. Sitemap media informasi panduan wisata kuliner dapat dilihat pada
gambar 3.
Gambar 3. Sitemap
Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis kebutuhan yang akan masukkan
dalam video. Dilakukan analisa kebutuhan dengan disebar kuisioner sebanyak 30
responden dan melakukan wawancara terhadap 20 wisatawan untuk membantu
dalam memberikan data kuliner yang lebih akurat. Responden dikhususkan
kepada beberapa orang yang bukan asli dari kota Salatiga dan keluarga yang
benar-benar sedang melakukan transit ke kota Salatiga.
Setelah melakukan tahap definisi kebutuhan, tahap yang selanjutnya
dilakukan adalah tahap riset. Riset disini adalah proses mencari data lokasi-lokasi
dan makanan terkenal di Kota Salatiga dan cukup sering di kunjungi.
Setelah semua data dikumpulkan, termasuk referensi dari kuisioner yang
sudah di sebar dan di isi oleh 30 responden beserta wawancara kepada 20
responden, maka proses selanjutnya adalah mencari informasi tentang kuliner
tersebut dan dilakukan sedikit interview terhadap pemilik atau pegawai rumah
makan tersebut.
Salatiga memiliki beberapa tempat makan yang cukup terkenal dan patut
untuk dikunjungi. Berikut adalah tempat-tempat rumah makan maupun tempat-
tempat jajanan khas Salatiga berdasarkan wawancara terhadap 20 responden.
Adapun hasil riset dan pengumpulan data rumah makan di Kota Salatiga
adalah :
6
Pagi :
1.Soto Esto
Jl. Langen Suko No. 04 ( Belakang Hotel Grand Wahid Salatiga )