Page 1
PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK FASILITAS PERAKITAN MOBIL AMBULANS PADA
PT AKINDO
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar
Sarjana dalam bidang Ilmu Teknik Industri
Disusun oleh: Nama : Nathanael Christianto NPM : 2013610122
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG
2017
Page 4
i
ABSTRAK
PT Anugrah Karya Indonesia (AKINDO) adalah perusahaan yang memproduksi mobil ambulans. Mobil ambulans diproduksi dengan cara melakukan modifikasi terhadap interior dan eksterior mobil. Perusahaan tersebut melakukan kegiatannya di kota Bekasi, Jawa Barat. Permasalahan yang ditemui yaitu adanya ketidakteraturan terhadap tata letak lokasi perakitan perusahaan, dimana tidak tersedianya jalur untuk transportasi material mobil dan komponen yang baik. Hal tersebut menyebabkan timbulnya kegiatan yang tidak efektif dan menyebabkan kerusakan mobil akibat kegiatan transportasi komponen. Selain itu sistem produksi yang saat ini berjalan tidak baik dimana divisi pekerjaan yang ada dapat berpindah area kerja menjadi di tempat yang tidak seharusnya dan juga adanya ketidakseimbangan beban kerja yang diberikan melalui sistem tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perancangan usulan menggunakan metode line balancing dan metode perencanaan tata letak fasilitas. Perancangan usulan sistem produksi dengan line balancing dilakukan dengan pendekatan ranked positioned weight (RPW), region approach (RA), largest candidate rule (LCR), dan Trial and Error. Setelah sistem produksi baru ditentukan, akan dibuat usulan tata letak fasilitas perakitan yang baru untuk perusahaan dengan jenis fixed product layout. Perancangan layout tata letak fasilitas perakitan melibatkan pihak perusahaan dalam melakukan evaluasi dan pemilihan layout yang baik menurut mereka. Hasil penelitian ini didapatkan sistem produksi yang diusulkan menggunakan metode trial and error dengan nilai efisiensi lintasan didapatkan sebesar 82,64%, nilai balanced delay lintasan sebesar 18,62%, dan nilai smoothness index sebesar 2517,86 dengan penurunan jumlah pekerja yang dibutuhkan menjadi 16 pekerja perakitan. Sedangkan perancangan tata letak yang diberikan memungkinkan kegiatan perakitan mobil ambulans dapat berjalan dengan baik.
Page 5
ii
ABSTRACT
Anugrah Karya Indonesia Componany (AKINDO) is a company which make ambulance cars. Ambulance carsmade by modify the car’s interior and exterior. This company do their work in Bekasi city, West Java. Problems faound in the company that the assembly facilities design is messed, which is there is no room for the car movement dan also for the components. That problems creates another problems like there is ineffective action done and causing damage to the car when the components is moved between. Another problem is the production system that ran the assembly is bad because the division could moved to place outside the assembly area to keep working and also the working load that given to the division is unbalanced to each of them. This research done by design the impovement alternatives through line balancing methods and facilities design planning methods. Production system improvement with line balancing method done by some approaching which are ranked positioned weight (RPW), region approach (RA), largest candidate rule (LCR), and trisl and error. After the new production system created, the next thing to do is create the improvement for the facilities design. The new Facilities design created using fixed product layout type. Facilities design process involves company side in order to do the evaluation and alternetives choosing that suits them. This research results a new choosen production system that using trial and error approach with 82,64% efficiency score, 18,62 balanced delay score, and 2517,86 smoothness index value with decreasing of workers needed to 16 assembly workers. And for the facilities design improvement gives the ambulance car assembly activities could done smoothly.
Page 6
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
anugerah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul,
“Perancangan Lintasan Produksi dan Tata Letak Fasilitas Perakitan Mobil
Ambulans Pada PT AKINDO” guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar
sarjana dalam bidang Ilmu Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan
(UNPAR). Peneliti mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan
dukungan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung
selama penyelesaian laporan ini. Secara khusus rasa terima kasih tersebut
peneliti sampaikan kepada:
1. Ibu Yani Herawati, S.T., M.T. dan Ibu Loren Pratiwi, S.T., M.T. selaku
dosen pembimbing yang membimbing peneliti dari proses awal
penelitian hingga selesai dengan baik dan tepat waktu.
2. Bapak Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., M.IM. selaku koordinator skripsi
3. PT Anugrah Karya Indonesia yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.
4. Bapak Henry, Bapak Ferry, dan Bapak Firmansyah yang membantu
peneliti dalam proses pengerjaan penelitian ini.
5. Ayah peneliti Soewondo Pamoedji, ibu peneliti Dewi Norawati, serta adik
peneliti Joshua Valerian yang telah memberikan dukungan dan doa
selama peneliti melakukan penelitian ini.
6. Teman-teman peneliti Karin, Vincent, Kurniawan, Felita, Helena, Felicia,
dan Ricky yang telah memberikan dukungan moral dan semangat.
7. Teman-teman asisten Laboratorium Perancangan Sistem Teknik Industri
II 2016/2017 Monic, Meryl, Vincent, Stephanie, Vanni, Helena, Helmy,
Hans dan Ibu Yani selaku kepala laboratorium yang telah memberikan
dukungan moral dan semangat.
8. Teman-teman Truemen yang memberikan dukungan moral serta
semangat.
Page 7
iv
9. Pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi juga bagi
penyelesaian laporan ini yang terlewatkan oleh penulis karena tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca laporan ini. Peneliti memohon maaf
apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca. Akhir kata
semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Bandung, 7 Agustus 2017
Nathanael Christianto
Page 8
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ..................................................................................... I-1
I.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah .................................................... I-3
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ....................................................... I-8
I.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. I-8
I.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ I-9
I.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... I-9
I.7 Sistematika Penulisan ........................................................................ I-12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... II-1
II.1 Sistem Produksi................................................................................. II-1
II.2 Line Balancing ................................................................................... II-1
II.3 Perancangan Tata Letak Fasilitas ..................................................... II-5
II.4 Prosedur Teknis Perancangan Tata Letak Fasilitas ......................... II-6
II.5 Tipe Dasar Layout ............................................................................ II-8
II.6 Material Handling ............................................................................ II-12
II.7 Pengaturan Lorong ......................................................................... II-14
BAB III PENGOLAHAN DATA ......................................................................... III-1
III.1 Keadaan Sistem Produksi Awal Perusahaan ................................. III-1
III.2 Pembuatan Usulan Sistem Produksi .............................................. III-9
III.2.1 Pembuatan Tabel Pendahulu dan Diagram Presedensi ..... III-9
III.2.2 Penentuan Waktu Siklus ................................................... III-12
III.2.3 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Ranked
Positioned Weight (RPW) .................................................. III-15
Page 9
vi
III.2.4 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Region
Approa ch (RA) .................................................................. III-18
III.2.5 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Largest
Candidate Rule (LCR) ....................................................... III-22
III.2.6 Rekapitulasi Hasil Perancangan Alternatif ......................... III-24
III.2.7 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Trial and
Error ................................................................................. III-25
III.3 Pembuatan Usulan Tata Letak Fasilitas Perakitan Perusahaan ... III-27
III.3.1 Perhitungan Kebutuhan Luas ............................................. III-28
III.3.2 Perancangan Layout Fasilitas Perakitan Mobil Ambulans . III-31
III.3.3 Hasil Evaluasi Dengan Melibatkan Perusahaan ................ III-33
III.4 Perancangan Cara Kerja Lintasan Produksi Pada Keadaan
Nyata ........................................................................................... III-37
BAB IV ANALISIS ............................................................................................ IV-1
IV.1 Analisis Perancangan Usulan Sistem Kerja .................................. IV-1
IV.2 Analisis Perancangan Usulan Tata Letak Fasilitas ........................ IV-3
IV.3 Analisis Evaluasi Usulan Tata Letak Fasilitas ............................... IV-5
IV.4 Analisis Perancangan Cara Kerja Lintasan Produksi Pada
Keadaan Nyata ............................................................................ IV-6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ V-1
V.1 Kesimpulan ...................................................................................... V-1
V.2 Saran ............................................................................................. V-2
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Page 10
vii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Tahapan perakitan mobil Ambulans ..................................................... I-6
Tabel II.1 Kelebihan dan LimitasI Tipe Layout ................................................ II-11
Tabel II.2 Rekomendasi Lebar Lorong Untuk Berbagai Jenis Aliran ................ II-15
Tabel II.3 Perkiraan Nilai Kelonggaran Lorong ................................................. II-15
Tabel III.1 Divisi Dalam Perusahaan dan Jumlah Pekerja ................................ III-1
Tabel III.2 Deskripsi Elemen Kerja .................................................................... III-2
Tabel III.3 Komponen Yang Terlibat Dalam Perakitan ...................................... III-7
Tabel III.4 Elemen Kerja dan Waktunya ............................................................ III-8
Tabel III.5 Operasi Pendahulu Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO .......... III-10
Tabel III.6 Pemecahan Elemen Kerja ............................................................. III-13
Tabel III.7 Tabel Operasi Pendahulu Akhir Perakitan Mobil Ambulans PT
AKINDO ........................................................................................ III-13
Tabel III.8 Hasil Pembobotan Elemen Kerja.................................................... III-15
Tabel III.9 Usulan Sistem Produksi Dengan Metode RPW ............................. III-16
Tabel III.10 Usulan Sistem Produksi Dengan Metode RA ............................... III-20
Tabel III.11 Urutan Prioritas Elemen Kerja Metode LCR ................................. III-22
Tabel III.12 Usulan Sistem Produksi Dengan Metode LCR ............................. III-23
Tabel III.13 Tabel Rekapitulasi Parameter Penilaian Alternatif Usulan ........... III-25
Tabel III.14 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Trial and Error ... III-26
Tabel III.15 Tabel Perhitungan Kebutuhan Luas ............................................ III-30
Tabel III.16 Detil Luas Area Fungsi Dalam Fasilitas Perusahaan .................. III-31
Tabel III.17 Area Fungsi dan Luasnya Layout Usulan 1 .................................. III-32
Tabel III.18 Area Fungsi dan Luasnya Layout Usulan 2 ................................. III-33
Tabel III.19 Area Fungsi dan Luasnya Layout Usulan 3 .................................. III-34
Tabel III.19 Hasil Survei tingkat Kepentingan ................................................. III-36
Tabel III.20 Hasil Survei Penilaian Layout ....................................................... III-37
Tabel III.21 Hasil Perhitungan Skor Penilaian Layout ..................................... III-37
Page 11
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Kondisi Awal Tempat Parkir Mobil Standar ...................................... I-3
Gambar I.2 Denah Lokasi Perakitan Ambulans PT AKINDO (Skala 1:320cm) ... I-4
Gambar I.3 Bagian Dalam Mobil Ambulans ........................................................ I-7
Gambar I.4 Metodologi Penelitian Perancangan Sistem Produksi dan Tata
Letak Fasilitas Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO ............. I-10
Gambar II.1 Positional Weights .......................................................................... II-3
Gambar II.2 Pembagian Area Diagram Presedensi ........................................... II-4
Gambar II.3 Fixed Material Location Departments ............................................. II-9
Gambar II.3 Production Line Departments ......................................................... II-9
Gambar II.5 Product Family Departments ........................................................ II-10
Gambar II.6 Process Department ..................................................................... II-10
Gambar III.1 Mobil Ambulans Jadi .................................................................... III-4
Gambar III.2 Komponen Sisa ............................................................................ III-4
Gambar III.3 Komponen Penyusun Mobil Ambulans......................................... III-5
Gambar III.3 Komponen Lampu LED dan Sirine ............................................... III-6
Gambar III.4 Komponen Sentral Oxygen Alarm ................................................ III-6
Gambar III.5 Diagram Presedensi Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO .... III-11
Gambar III.6 Diagram Presedensi Akhir Perakitan Mobil Ambulans PT
AKINDO ............................................................................... III-14
Gambar III.7 Pembagian Daerah Metode Region Approach (RA) .................. III-19
Gambar III.8 Layout Stasiun Perakitan Mobil Ambulans (Skala 1: 100) .......... III-28
Gambar III.9 Layout Tempat Parkir Mobil (Skala 1: 140) ................................ III-29
Gambar III.10 Layout Tempat Penyimpanan Sementara Komponen
(Skala 1: 125) ........................................................................... III-30
Gambar III.11 Layout Usulan 1 (Skala 1: 335 cm) .......................................... III-31
Gambar III.12 Layout Usulan 1 (Skala 1: 335 cm) .......................................... III-32
Gambar III.13 Layout Usulan 3 (Skala 1: 335 cm) .......................................... III-33
Gambar III.14 Hand Lift ................................................................................... III-36
Gambar III.15 Perancangan Palet 1 (Skala 1: 50 cm) ..................................... III-37
Gambar III.16 Perancangan Palet 2 (Skala 1: 50 cm) ..................................... III-38
Page 12
x
Gambar III.17 Troli Barang .............................................................................. III-39
Gambar III.18 Keranjang Troli ......................................................................... III-40
Gambar III.19 Layout Usulan Akhir (Skala 1: 335 cm) .................................... III-41
Page 13
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan berisikan mengenai detil penelitian yang akan
dilakukan. Hal tersebut akan dijabarkan dalam beberapa subbab yang berupa
latar belakang maslah, identifikasi dan perumusan masalah, pembatasan
masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
I.1 Latar Belakang
Perancangan tata letak fasilitas perusahaan yang baik merupakan salah
satu kunci kesuksesan perusahaan. Menurut Tompkins, White, Bozer, dan
Tanchoco (2003), perancangan tata letak yang baik haruslah mendukung
perusahaan untuk mencapai keunggulan supply chain. Menurut Tompkins et al.
(2003) terdapat beberapa tahapan dalam keunggulan supply chain yaitu
business as usual, link excellence, visibility, collaboration, synthesis, dan velocity.
Langkah yang pertama yaitu business as usual dimana setiap bagian dalam
perusahaan harus dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Tata letak dalam suatu perusahaan memainkan peran yang cukup
penting dalam mendukung tercapainya langkah pertama dalam langkah-langkah
mencapai keunggulan supply chain. Tata letak yang baik akan dapat mendukung
seluruh komponen yang ada didalam perusahaan untuk mencapai fungsi mereka
secara efektif. Komponen yang ada didalam perusahaan bermacam- macam
seperti bagian produksi, kantor, penyimpanan dan persediaan, dll.
Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT Anugrah Karya Indonesia
(AKINDO) yang merupakan perusahaan yang memodifikasi mobil biasa menjadi
mobil ambulans. Jenis mobil yang mayoritas dimodifikasi oleh perusahaan untuk
dijadikan ambulans yaitu mobil berjenis Suzuki APV. Modifikasi yang dilakukan
yaitu dengan menambahkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
pertolongan di dalam mobil ambulans seperti stretcher atau ranjang pasien,
tabung oksigen, lemari untuk alat kesehatan, dll. Seluruh peralatan tersebut telah
Page 14
BAB I PENDAHULUAN
I-2
diproduksi di fasilitas perusahaan lain dan bertemu di fasilitas perakitan mobil
ambulans untuk dirakit ke dalam mobil. Khusus untuk sticker diproduksi di area
kantor pada lokasi perakitan mobil ambulans.
Lokasi perakitan mobil ambulans menjalankan beberapa fungsi
perusahaan yaitu menerima bahan untuk dirakit ke dalam mobil dalam bentuk
perlengkapan jadi dan mobil standar, lalu memasangkan komponen tersebut ke
mobil yang tersedia. Terdapat beberapa divisi yang bertanggung jawab
melakukan perakitan komponen yaitu divisi pembahanan, divisi kelistrikan dan
lampu, divisi perakitan, divisi sentral oxygen, divisi perlengkapan dan finishing
akhir, dan divisi lettering.
Setiap divisi yang ada melakukan pekerjaannya secara berurutan sesuai
dengan prosedur kerja yang ada berdasarkan ketersediaan unit mobil yang ada.
Divisi yang telah menyelesaikan pekerjaannya di mobil tertentu akan melanjutkan
pekerjaan mereka ke mobil yang belum dikerjakan lainnya. Prosedur kerja
tersebut menyebabkan area kerja divisi terkait dapat berpindah-pindah sesuai
dengan lokasi mobil yang tersedia untuk diproses. Hal tersebut disebabkan
kapasitas area assembling yang terbatas hanya untuk beberapa mobil saja. Jika
area assembling sudah memiliki area untuk mobil baru maka mobil akan
dipindahkkan dari area parkir mobil standar ke area assembling.
Divisi yang telah menyelesaikan pekerjaannya pada seluruh mobil di
area assembling tidak dapat melakukan pekerjaannya lagi selain berpindah ke
lokasi lain tempat mobil berada. Lokasi tersebut yaitu area tempat parkir mobil
standar. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat adanya ketidakteraturan yang
terjadi pada tempat parkir mobil standar. Tempat parkir ini akan menampung
mobil-mobil standar yang dikirim oleh perusahaan produsen mobil ke PT
AKINDO sebelum akan masuk ke proses perakitan selanjutnya. Ketidakteraturan
yang terjadi berupa penempatan mobil standar yang baru tiba diletakkan tanpa
ada pengaturan khusus (acak) dan diletakkan tanpa memikirkan proses yang
akan dilakukan terhadap mobil tersebut setelahnya. Proses yang terjadi yaitu
pemindahan mobil dari area parkir mobil standar ke tempat assembling saat
sudah ada tempat yang kosong untuk menampung mobil yang masih akan
dilakukan proses perakitan. Kondisi saat ini dapat diamati melalui Gambar I.1.
Tata peletakkan mobil yang tidak baik ini mengakibatkan adanya
kesulitan dan terganggunya kelancaran dalam melakukan proses selanjutnya
Page 15
BAB I PENDAHULUAN
I-3
serta adanya potensi kerusakan mobil pada PT AKINDO. Kerusakan yang dapat
terjadi antara lain kerusakan akibat kelalaian pekerja saat melakukan transportasi
di sekitar area, kerusakan akibat kelalaian pekerja saat memindahkan mobil, dll.
Hingga saat ini permasalahan ini belum menjadi konsen bagi perusahan. Maka
perlu ada perbaikan tertentu yang dapat mendukung sistem kerja PT AKINDO
agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Gambar I.1 Kondisi Awal Tempat Parkir Mobil Standar
I.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Lokasi perakitan mobil ambulans PT AKINDO terletak di Bekasi, Jawa
Barat yang berfungsi untuk menghasilkan produk akhir berupa mobil ambulans
siap pakai. Denah sederhana lokasi perakitan mobil ambulans PT AKINDO dapat
dilihat pada Gambar I.2. Luas area yang digunakan pada lokasi perakitan mobil
ambulans yaitu sebesar 1420 meter persegi dengan enam fungsi perusahaan
yaitu kantor, perakitan (assembling), gudang peralatan dan perlengkapan,
stikering, menerima dan menerima material berupa mobil dan peralatan untuk
perakitan, serta menyimpan mobil jadi.
Urutan proses yang terjadi di dalam lokasi perakitan mobil ambulans
yaitu pertama mobil standar akan datang dan masuk ke area parkir mobil standar
untuk menunggu giliran dirakit menjadi ambulans. Jika area assembling sudah
tersedia maka mobil akan dipindahkan dari area parkir mobil standar. Setelah
mobil ambulans diselesaikan pada area perakitan mobil ambulans, maka mobil
Page 16
BAB I PENDAHULUAN
I-4
akan diteruskan ke area stickering. Mobil yang sudah mencapai area stickering
dan telah melalui proses penempelan stiker pada badan mobil akan
mendapatkan final quality control kemudian diteruskan ke area mobil jadi untuk
siap dikirim ke konsumen. Mobil yang sudah siap dikirim oleh supir akan keluar
dari lokasi perakitan mobil ambulans melalui pintu lokasi.
GUDANG PERALATAN PERAKITAN
AREA ASSEMBLINGAREA PARKIR
MOBIL STANDAR
AREA STICKERING
AREA KANTOR
AREA
MOBIL JA
DI
23 m 15 m 6 m
20,5 m
15 m
8 m
10 m
15 m4,5 m
9 m
15,5 m
46 m
1 2
43
Gambar I.2 Denah Lokasi Perakitan Ambulans PT AKINDO (Skala 1:320)
Proses perpindahan mobil terlihat kurang baik dimana sejak mobil
masuk terdapat tiga kali perpindahan untuk mendapatkan proses, serta jalur
untuk melakukan perpindahan saling memotong satu sama lain. Jalur
perpindahan yang terpotong akan membuat kegiatan yang terjadi tidak dapat
dilakukan secara bersamaan dan lancar. Hal ini tentunya dapat mengganggu
kelancaran produksi dan kegiatan dalam pabrik serta menurunkan efisiensi
produksi secara keseluruhan. Perpindahan antar tempat ini seharusnya tidak
perlu dilakukan untuk mendapatkan efisiensi proses yang maksimal.
Page 17
BAB I PENDAHULUAN
I-5
Perpindahan yang membutuhkan waktu yang paling lama terjadi pada
perpindahan antara area parkir mobil standar dan area assembling.
Pengaturan area parkir saat ini tidak mempertimbangkan adanya sistem
first in first out (FIFO) pada area parkir mobil standar. Pesanan konsumen yang
datang lebih awal pada umumnya memiliki deadline jadi produksi lebih awal
dibandingkan dengan pesanan yang datang selanjutnya. Pesanan yang lebih
awal akan menyebabkan kedatangan mobil standar pada lokasi perakitan mobil
ambulans yang juga lebih awal, dan ada aturan dimana mobil yang telah
dialokasikan untuk pesanan tertentu tidak dapat ditukar-tukar dengan mobil yang
lainnya walau jenis mobil yang akan digunakan sama. Kedatangan yang pertama
pada umumnya akan memiliki tempat peletakan di bagian kiri atau bagian atas
denah lokasi pada Gambar I.2 agar tidak menghalangi bila ada mobil lain yang
akan datang.
Hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan terhambatnya `proses
pemindahan mobil dari area parkir mobil standar ke area assembling. Menurut
Muhaimin pekerja perusahaan yang bertugas membantu memindahkan mobil
dari area parkir mobil standar ke area assembling perlu ada usaha tambahan
untuk mencari mobil dan ia kesulitan untuk melakukan pemindahan mobil
khususnya untuk mobil yang posisinya di bagian dalam. Kegiatan tersebut
membutuhkan waktu berkisar antara lima hingga sepuluh menit. Hal ini
disebabkan oleh penempatan mobil yang acak dan pada umumnya mobil yang
memiliki deadline lebih awal akan datang terlebih dahulu dan menempati posisi
yang lebih dalam, dan saat mobil target selesai dipindahkan mobil lainnya akan
dikembalikkan lagi ke posisi yang semula. Pada umumnya hal ini akan terus
terjadi karena pekerja lapangan tidak mengetahui teknik penempatan yang baik.
Terhambatnya proses pemindahan mobil juga terjadi pada area
assembling menuju area stickering dan juga dari area stickering menuju area
mobil jadi. Pemindahan ini terhambat akibat tidak adanya jalur untuk
perpindahan mobil yang disediakan pada layout yang terbentuk saat ini. Mobil
yang sudah menyelesaikan tahap perakitan di kedua tempat tersebut terhambat
proses pemindahannya saat ada mobil lain yang masih di proses berada di
bagian yang lebih luar.
Pekerjaan yang dilakukan di PT AKINDO dilakukan menurut tugas
masing-masing divisi yang ada dan dapat berpindah tempat sesuai dengan
Page 18
BAB I PENDAHULUAN
I-6
ketersediaan unit mobil untuk diproses. Berpindahnya tempat kerja ini dilakukan
oleh divisi yang terkait untuk menghindari kegiatan menganggur saat sebenarnya
masih ada pekerjaan yang tersedia. Divisi yang sering kali berpindah yaitu divisi
pembahanan dan divisi kelistrikan/lampu. Hal tersebut disebabkan oleh
pembebanan pekerjaan yang tidak seimbang pada setiap divisi. Gambaran
mengenai tahap perakitan mobil ambulans yang dilakukan oleh setiap divisi
dapat dilihat pada Tabel I.1.
Tabel 1.1 Tahapan perakitan mobil Ambulans
Tahap Kegiatan Pelaku Kegiatan Waktu
1 Pemeriksanaan unit masuk Divisi Pembahanan 5 menit
2 Assembly 1 Divisi Pembahanan 1,5 jam
3 Assembly 2 Divisi Kelistrikan/Lampu 1 jam 55
menit
4 Assembly 3 (Sub 1) Divisi Perakitan 3 jam
5 Assembly 3 (Sub 2) Divisi Sentral Oxygen 1 jam 5 menit
6 Assembly 4 Divisi Pelengkap/Finishing Akhir 1,5 jam
7 QC Divisi Pelengkap/Finishing Akhir 15 menit
8 Assembly 5 Divisi Lettering 1 jam
Total Waktu Perakitan 1 Mobil Ambulans 10 jam 20
menit
Proses pengerjaan yang dilakukan di tempat parkir mobil standar akan
dapat menyebabkan adanya kerusakan pada mobil. Hal tersebut disebabkan
pekerja harus membawa komponen yang besar. Komponen yang dimaksud
antara lain seperti triplek lantai untuk mobil, lemari, bangku perawat, dll. Foto
bagian dalam ambulans beserta komponen-komponen penyusunnya dapat
dilihat pada Gambar I.3. Proses transportasi membawa komponen menuju
tempat tujuan pengerjaan tidak didukung dengan penataan area parkir mobil
standar saat ini dimana tidak ada jalan yang disesuaikan untuk kegiatan material
handling. Perpindahan tempat pengerjaan ke area parkir mobil standar tentunya
menambah waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan pemindahan material
dari gudang peralatan perakitan ke mobil yang akan dirakit.
Pekerjaan yang dilakukan memerlukan pekerja untuk membuka pintu
dari mobil untuk dapat merakit komponen ke dalam mobil. Saat mobil yang
Page 19
BAB I PENDAHULUAN
I-7
terpakir pada area parkir mobil standar akan dikerjakan dan tidak terdapat ruang
untuk membuka pintu dari mobil maka pekerja harus menggeser mobil lain
terlebih dahulu untuk memberikan ruang yang cukup. Kegiatan memindahkan
mobil untuk memberikan ruang ini merupakan kegiatan yang seharusnya tidak
dilakukan. Kondisi tata letak yang terjadi saat ini adalah kondisi yang kurang
ideal untuk melakukan pekerjaan.
Gambar I.3. Bagian Dalam Mobil Ambulans
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan maka terdapat
beberapa masalah yang dapat dirangkum yaitu kegiatan pemindahan mobil antar
departemen yang membutuhkan waktu dan usaha lebih sehingga kurang efisien,
area kerja yang kurang mendukung sistem kerja yang ada di perusahaan, dan
adanya kegiatan yang tidak efektif sehingga menggangu kelancaran proses
produksi.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada maka akan dilakukan
perbaikan dengan menggunakan metode perancangan sistem produksi terlebih
dahulu. Sistem produksi akan dibenahi terlebih dahulu terfokus pada
pembebanan kerja yang lebih merata. Kemudian akan dirancang sebuah fasilitas
perakitan baru yang akan mendukung sistem produksi baru yang akan diusulkan.
Perbaikan lokasi perakitan akan memberikan tata letak yang memudahkan
Page 20
BAB I PENDAHULUAN
I-8
perusahaan untuk melakukan pekerjaannya serta mengurangi kegiatan
perpindahan baik material maupun pekerja yang berlebihan.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa poin rumusan masalah sebagai berikut, yaitu:
1. Bagaimana usulan sistem produksi untuk PT AKINDO?
2. Bagaimana usulan perancangan tata letak fasilitas untuk mengatasi
permasalahan pada PT AKINDO?
3. Bagaimana hasil evaluasi usulan yang diberikan bagi PT AKINDO?
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Pada tahap ini dilakukan pembatasan masalah dan asumsi terhadap
penelitian yang akan dilakukan. Pembatasan masalah ini dibuat untuk
mengetahui cakupan penelitian sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih
terfokus dan sesuai. Berikut ini pembatasan masalah yang diterapkan pada
penelitian ini yaitu:
1. Penyusunan tata letak tidak melibatkan area kantor dan gudang
peralatan perakitan.
2. Biaya yang timbul untuk penerapan usulan perbaikan tidak
diperhitungkan.
Asumsi diberikan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan dapat
lebih diperjelas dan sederhana dibandingkan sistem nyata, dengan menentukan
hal-hal yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat asumsi penelitian yang dilakukan
terhadap sistem, yaitu:
1. Mobil yang akan digunakan untuk penentuan luas area dianggap sama
seluruhnya.
I.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tujuan yang didapatkan
berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk. Butir tujuan penelitian yang
akan dilakukan yaitu:
1. Merancang sistem produksi untuk lokasi perakitan mobil ambulans PT
AKINDO.
Page 21
BAB I PENDAHULUAN
I-9
2. Merancang layout perbaikan tata letak fasilitas yang lebih baik untuk
diterapkan.
3. Menghasilkan usulan perbaikan terhadap lokasi perakitan mobil
ambulans PT AKINDO.
I.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan memiliki beberapa manfaat, diantaranya
bagi pemilik masalah. Manfaat bagi pemilik masalah tersebut akan dijabarkan
dalam poin sebegai berikut:
1. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi perusahaan untuk
melakukan perubahan tata letak guna mendukung sistem kerja yang
berlangsung.
2. Perusahaan dapat menjadikan usulan dalam penelitian ini sebagai salah
satu cara untuk memperbaiki keadaan yang ada saat ini.
Terdapat beberapa manfaat yang diberikan kepada pihak lainnya
sebagai pembaca yang dapat disimak pada beberapa poin berikut:
1. Penelitian ini menjadi referensi bagi penelitian lain yang memiliki topik
serupa.
2. Menambah wawasan pembaca dalam materi perancangan tata letak
fasilitas.
I.6 Metodologi Penelitian
Penyusunan metodologi penelitian ini dilakukan agar penelitian ini dapat
berjalan secara sistematis untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi
penelitian pada penelitian yang dilakukan dapat disimak pada Gambar 4. Berikut
ini merupakan metologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Tahap Pengumpulan Informasi Awal
Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan informasi melalui
pengamatan secara langsung di perusahaan yang telah menjadi objek
penelitian. Selain pengamatan juga dilakukan metode pengumpulan
data lain yaitu berupa wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada
kepala lokasi yang bertanggung jawab dan pekerja yang terlibat
terhadap seluruh kegiatan yang terjadi di dalamnya.
Page 22
BAB I PENDAHULUAN
I-10
Tahap Pengumpulan Informasi AwalPengamatan dan wawancara di PT
AKINDO
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Perhitungan Kebutuhan Luas
Penyusunan Usulan Rancangan Tata
Letak Fasilitas
Analisis dan Evaluasi Usulan
Rancangan
Pemberian Kesimpulan dan Saran
Ada Masukan
Perusahaan?
Ya
Tidak
Perancangan Cara Kerja Lintasan
Produksi Pada Keadaan Nyata
Penyusunan Sistem Produksi Perusahaan
Penyeimbangan beban kerja dengan metode line balancing
Gambar I.4. Metodologi Penelitian Perancangan Sistem Produksi dan Tata Letak
Fasilitas Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO
2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pada tahap ini hasil dari tahap pengumpulan informasi awal akan diolah
menjadi identifikasi masalah untuk menentukan rumusan masalah yang
akan diselesaikan dalam penelitian ini. Rumusan masalah akan terdiri
dari beberapa kalimat yang mewakili penyelesaian dari masalah yang
ditemui.
Page 23
BAB I PENDAHULUAN
I-11
3. Penyusunan Sistem Produksi Perusahaan
Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan usulan sistem produksi
untuk perusahaan. Penyusunan sistem produksi ini berupa sistem kerja
dan kegiatan material handling yang akan dijalankan perusahaan.
Penyusunan alternatif sistem produksi sangat terkait erat dengan
penyusunan layout tata letak fasilitas lokasi perakitan mobil ambulans.
4. Perhitungan Kebutuhan Luas
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan luas yang dibutuhkan
perusahaan. Perhitungan luas akan dilakukan pada tiap-tiap divisi yang
ada di dalam perusahaan. Pertimbangan yang akan menjadi bagian
dalam langkah ini yaitu tingkat permintaan, tingkat arus keluar mobil
ambulans jadi dan arus masuk mobil standar, luas untuk penempatan
peralatan dan komponen, jalur untuk transportasi pekerja dan
kendaraan, area penerimaan komponen, dll.
5. Penyusunan Usulan Rancangan Tata Letak Fasilitas
Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan usulan tata letak fasilitas
yang baru berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan.
Alternatif akan dibuat berdasarkan pertimbangan dari tipe layout.
6. Analisis dan Evaluasi Usulan Rancangan
Pada tahap ini akan dilakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil
usulan rancangan yang dihasilkan. Analisis tersebut berisikan kelebihan
dan kekurangan hasil usulan, hal-hal tertentu yang menjadi dampak
penerapan bagi perusahaan, hal-hal yang perlu disiapkan perusahaan
untuk melakukan implementasi, dll. Pada tahap ini perusahaan akan
terlibat dalam melakukan evaluasi terhadap hasil usulan rancangan. Jika
pada tahap ini ditemukan ada usulan tertentu menurut perusahaan
terhadap layout yang mempengaruhi usulan racangan maka penelelitian
akan munduh satu langkah ke langkah sebelumnya yaitu menyusun
usulan rancangan yang disesuaikan dengan hasil evaluasi pada tahap
ini.
7. Perancangan Cara Kerja Lintasan Produksi Pada Keadaan Nyata
Pada tahap ini sistem produksi dan tata letak fasilitas sudah dihasilkan
dan sudah tetap sifatnya. Maka akan dirancang cara kerja lintasan
produksi di dalam tata letak yang bersifat praktikal dan pengaturan
Page 24
BAB I PENDAHULUAN
I-12
terhadap tambahan usulan yang bersifat untuk memperlancar
berjalannya sistem secara keseluruhan
8 Pemberian Kesimpulan dan Saran
Pemberian kesimpulan akan didasarkan pada rumusan masalah yang
telah dijabarkan dan hasil penelitian yang telah didapatkan. Kemudian
akan dibuat saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk
bahan referensi pada penelitian selanjutnya.
I.7 Sistematika Penulisan
Penulisan hasil penelitian yang telah dilakukan akan dilakukan
berdasarkan sistematka tertentu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dilakukan penjabaran masalah yang akan diteliti dan
objek yang terlibat di dalam penelitian ini. Hal tersebut akan terdapat dalam latar
belakang dan identifikasi masalah. Kemudian akan dibuat rumusan masalah
berupa beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah yang sudah dijabarkan.
Pada bab ini juga akan dijelaskan beberapa pembatasan masalah dan asumsi
yang digunakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metodologi yang
digunakan untuk menjalankan penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan berisikan teori-teori yang menjadi landasan yang digunakan
dalam penelitian ini. Teori tersebut menjadi acuan dalam melakukan pengerjaan
serta analisis terhadap hasil penelitian. Teori yang terlibat dalam penelitian ini
yaitu berupa teori mengenai perancangan tata letak fasilitas dan sistem produksi.
BAB III PENGOLAHAN DATA
Bagian pengolahan data merupakan bagian inti dari penelitian ini
dimana sudah terjadi proses pengerjaan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
data-data yang dikumpulkan dalam masa penelitian ini diolah untuk
menghasilkan sebuah jawaban terhadap rumusan masalah yang ada.
BAB IV ANALISIS
Pada bagian ini proses pengolahan data sudah diselesaikan dan masuk
kedalam tahap analisis. Tahap analisis merupakan tahap dimana hasil yang telah
didapatkan akan dianalisa lebih dalam dari berbagai aspek.
Page 25
BAB I PENDAHULUAN
I-13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini merupakan bagian akhir dalam penelitian ini dimana
kesimpulan akhir penelitian yang menjawab rumusan masalah akan dihasilkan.
Kemudian juga akan diberikan beberapa saran yang akan berguna untuk
penelitian serupa yang selanjutnya.