Perancangan dan Implementasi Aplikasi Portable Data Terminal Dengan Metode Pemindai Barcode Barang Gudang Menggunakan Platform Android (Studi Kasus: PT. Pura Barutama, Kudus) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti: Laksono Aryo Widhiatmono (672012013) Yos Richard Beeh, ST., M.Cs. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2016
20
Embed
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Portable Data ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11434/2/T1_672012013_Full...Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi . portable.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Portable Data
Terminal Dengan Metode Pemindai Barcode Barang
Gudang Menggunakan Platform Android
(Studi Kasus: PT. Pura Barutama, Kudus)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Laksono Aryo Widhiatmono (672012013)
Yos Richard Beeh, ST., M.Cs.
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2016
1
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Portable Data
Terminal Dengan Metode Pemindai Barcode Barang
Gudang Menggunakan Platform Android
(Studi Kasus: PT. Pura Barutama, Kudus)
1Laksono Aryo Widhiatmono, 2Yos Richard Beeh, 3Ramos Somya Fakultas Teknologi Informasi
PT. Pura Barutama has many units where each unit has a warehouse. Recording is one of
the business processes in the warehouse. There are two ways of recording the goods, the
first way is to write the item code on the paper then the officer returned to the recording
computer to enter the item code into the system. The second way is with the freighter
heading for recording computer to scan the barcode using a laser barcode scanner. It
does have a weakness and biting mistake. Applications developed in the form of mobile-
based applications with the Android operating system. The system is designed using the
method of prototyping with 3 times the evaluation process. The test results showed that
the development of portable data terminal can speed up the work of field personnel of the
previously written on paper becomes minimal barcode scanning errors.
Keywords: Recording, Portable Data Terminal, Android, PT. Pura Barutama.
Abstrak
Perusahaan PT. Pura Barutama memiliki banyak unit yang mana setiap unitnya memiliki
gudang. Pencatatan barang merupakan salah satu proses bisnis yang ada di gudang.
Proses pencatatan barang gudang kertas memiliki dua cara yaitu dengan menulis kode
barang pada kertas form kemudian petugas kembali ke komputer pencatatan memasukkan
kode barang ke dalam sistem. Cara kedua dengan bantuan alat pengangkut barang yang
berjalan menuju komputer pencatatan untuk dipindai barcode menggunakan laser
barcode scanner. Cara tersebut memiliki kelemahan dan rawan terjadi kesalahan
penulisan. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi portable data terminal
untuk pencatatan barang. Aplikasi yang dikembangkan berupa aplikasi berbasis mobile
dengan sistem operasi Android. Sistem dirancang menggunakan metode Prototyping
dengan 3 kali proses evaluasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengembangan
aplikasi portable data terminal dapat mempercepat pekerjaan petugas lapangan, dari yang
sebelumnya menulis pada kertas menjadi pemindaian barcode yang minim kesalahan.
Kata Kunci: Pencatatan, Portable Data Terminal, Android, PT. Pura Barutama.
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Kristen Satya Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
2
1. Pendahuluan
Perusahaan PT. Pura Barutama memiliki banyak unit yang mana setiap
unitnya memiliki gudang. Proses bisnis pada gudang meliputi penerimaan dan
pengeluaran barang, cek fisik harian, stock opname, pencetakan surat jalan,
laporan kegiatan dan pencatatan [1]. Pencatatan barang merupakan salah satu
proses bisnis yang ada di gudang. Proses pencatatan barang gudang kertas
memiliki dua cara. Cara pertama yaitu dengan menulis kode barang pada kertas
form kemudian petugas kembali ke komputer pencatatan memasukkan kode
barang ke dalam sistem. Cara kedua adalah dengan bantuan alat pengangkut
barang yang berjalan menuju komputer pencatatan untuk dipindai barcode
menggunakan laser barcode scanner.
Setelah melakukan penelitian dan observasi pada gudang kertas PT. Pura
Barutama, dua cara pencatatan barang yang telah ada memiliki kekurangan dan
kelemahan. Cara pertama memiliki kekurangan yaitu pada saat penulisan kode
barang petugas dapat melakukan kesalahan penulisan. Letak barang yang jauh
mengakibatkan petugas memerlukan waktu yang lama untuk melakukan transaksi.
Cara kedua memiliki kekurangan yaitu laser barcode scanner yang terhubung ke
komputer pencatatan memiliki panjang kabel yang terbatas sehingga memerlukan
alat angkut untuk mengambil barang. Saat pengambilan barang oleh petugas
angkut dapat terjadi kesalahan karena barang tidak sesuai yang mengakibatkan
petugas angkut harus meletakkan kembali barang yang diambil kemudian
mengambil barang yang sesuai.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan sebuah sistem
pencatatan barang yang tidak terbatas oleh jarak dan mudah dibawa. Pemanfaatan
teknologi mobile menggunakan smartphone Android merupakan solusi yang tepat
untuk pembuatan aplikasi portable data terminal karena kemudahan dan memiliki
beragam fitur. Perancangan aplikasi portable data terminal dibuat dengan native
Android. Pemindaian barcode memiliki dua cara yaitu dengan menggunakan fitur
kamera dan perangkat laser barcode scanner agar proses pemindaian barcode
bisa lebih cepat. Agar kamera dapat memindai barcode dibutuhkan library
tambahan yaitu library ZBar. Fitur wireless digunakan untuk komunikasi data
dengan server. Teknologi wireless memudahkan petugas untuk pencatatan karena
tidak bergantung dengan komputer pencatat yang perlu memerlukan kabel. Agar
smartphone dapat mengirim data ke database dibutuhkan web service yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor). Aplikasi
mengirimkan data JSON (JavaScript Object Notation) yang diterima oleh web
service sehingga terjadi pertukaran data antara smartphone dengan server.
Perumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana merancang dan
membuat aplikasi portable data terminal yang mencatat barang di gudang kertas
PT. Pura Barutama. Penelitian ini membahas perancangan aplikasi pencatatan
barang untuk kegiatan transaksi barang masuk dan keluar, cek fisik harian, dan
stock opname. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem yang dapat
memudahkan pekerjaan petugas gudang dalam pencatatan barang. Sistem dibuat
untuk menyelesaikan permasalahan pencatatan yang terjadi di gudang kertas
produksi PT. Pura Barutama.
3
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul Perancangan dan Realisasi Barcode Scanner
Dengan Interface Suara Untuk Tuna Netra Berbasis Android telah membahas
perancangan dan implementasi teknologi Android dengan metode pemindai
barcode. Keterbatasan tuna netra dalam mengetahui harga-harga di supermarket
menjadi salah satu alasan aplikasi ini dibuat, dan tidak semua supermarket
menerapkan tulisan braille pada setiap informasi produk yang terjual. Aplikasi
bekerja dengan cara pemindaian barcode kemudian mengeluarkan informasi
harga dalam bentuk suara untuk orang penyandang tuna netra [2].
Penelitian Aplikasi Pencatatan Stock Dengan Menggunakan Barcode Pada
Android memberikan pemaparan tentang perancangan pencatatan stock barang
dengan barcode. Aplikasi menghasilkan berupa fitur stock opname saja dan
menambahkan jumlah barang. Pertukaran data antara aplikasi dengan database
server menggunakan JSON. Aplikasi memberikan kemudahan petugas pencatatan
dan memberikan solusi laporan stock barang yang lebih baik dari sebelumnya [3].
Pada kedua penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terkait dengan
pemanfaatan teknologi barcode dan pencatatan stock opname barang, maka
pelajaran yang dapat diambil adalah membuat sistem untuk membantu pencatatan
barang dan mengetahui informasi barang. Pelajaran tersebut dapat diaplikasikan
ke dalam aplikasi pencatatan barang ini. Aplikasi ini dirancang untuk dua
pengguna yaitu petugas lapangan dan kepala bagian gudang yang memiliki hak
akses yang berbeda.
Penelitian ini membahas tentang sistem pencatatan barang yang didukung
dengan teknologi-teknologi lainnya. Pembuatan aplikasi pencatatan ini dibuat
menggunakan native Android dan ZBar library agar kamera dapat memindai
barcode. Perancangan web service menggunakan PHP dan JSON untuk
pertukaran data.
Portable Data Terminal (PDT) merupakan perangkat mobile yang
penggunaannya diperuntukkan untuk melakukan entry data (pencatatan), dan
umumnya memiliki kemampuan pemindaian barcode menggunakan laser. Prinsip
kerja PDT adalah memindai barcode kemudian disimpan dalam PDT yang
kemudian data tersebut diunggah / diunduh ke komputer. Berbagai macam dan
fitur PDT sangat bervariasi. Saat ini fitur yang ditekankan pada PDT adalah
komunikasi atau transfer data secara wireless sehingga komunikasi data
dilakukan secara langsung dan sekaligus data tersimpan pada server [4].
Android OS merupakan sistem operasi yang dibuat dan dikembangkan oleh
Google yang bersifat gratis dan open source. Android merupakan sistem operasi
perangkat seluler yang dikembangkan menggunakan kernel Linux. Android telah
digunakan di berbagai perangkat, tidak terkecuali perangkat perabotan rumah
tangga misalkan televisi, jam tangan, audio video player dan lain-lain.
Smartphone anndroid sangat diminati karena harga yang terjangkau dan memiliki
fitur yang berlimpah meliputi fitur kamera, NFC,GPS, bluetooth, WiFi, USB OTG
dan lain-lain [5]. Android dipilih sebagai sistem operasi pada penelitian ini karena
4
fitur yang tersedia memenuhi kriteria pembuatan aplikasi portable data terminal
yang membutuhkan fitur kamera, usb otg dan WiFi.
ZBar merupakan software untuk pemindaian barcode melalui berbagai cara,
dengan video streams, file gambar dan sensor. Mendukung banyak jenis barcode
meliputi EAN-13/UPC-A, UPC-E, EAN-8, Code 128, Code 39, Interleaved 2 of 5
dan QR Code. Zbar juga menyediakan library untuk pengembangan aplikasi
berbasis mobile Android maupun iOS [6].
Barcode merupakan sekumpulan garis atau titik yang digunakan untuk
mengidentifikasi barang yang disertakan atau ditempel pada barang. Penggunaan
barcode adalah untuk otomatisasi transaksi jual beli barang di swalayan ataupun
retail. Terdapat dua jenis barcode yang umum dijumpai yaitu barcode 1D (satu
dimensi) dan barcode 2D (dua dimensi). Barcode 1D adalah sistem barcode
merepresentasikan data dengan membaca tebal dan spasi dari kumpulan garis
paralel, disebut dengan segaris atau satu dimensi. Untuk jenis dari segi keperluan,
barcode 1D memiliki beberapa jenis di antaranya adalah EAN, UPC, ITF, code39,
code128, dan masih banyak lagi. Barcode 2D, adalah sistem barcode
merepresentasikan data dengan membaca dua dimensi simbol dan bentuk serta
panjang dan lebar dari kumpulan garis atau titik. Sama halnya dengan 1D namun
barcode ini dapat merepresntasikan lebih banyak data per unit area. Untuk jenis
dari segi keperluan, barcode 2D memiliki beberapa jenis di antaranya adalah
QRcode, PDF, DataMatrix, Aztec, dan sebagainya [7].
3. Metode dan Perancangan Sistem Pada saat melakukan dan menyelesaikan penelitian, peneliti memerlukan
tahapan penelitian yang terbagi menjadi lima tahapan, yaitu menganalisa
kebutuhan dan pengumpulan data, perancangan sistem, perancangan aplikasi /
program, implementasi dan pengujian sistem serta analisa hasil pengujian, dan
yang terakhir adalah penulisan laporan hasil penelitian [8].
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Perancangan Sistem meliputi Perancangan Game
Flow Diagram dan Perancangan Arsitektur
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Aplikasi / Program
Implementasi dan Pengujian Sistem,
serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
5
Pada Gambar 1 terdapat tahapan untuk pengumpulan informasi hingga
penulisan laporan hasil penelitian yang berhubungan langsung dengan
perancangan aplikasi ini.Tahap analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan
informasi kepada pengguna apa dan bagaimana alur yang dibutuhkan dengan cara
observasi langsung ke perusahaan dan sesi wawancara. Pengumpulan data
meliputi nama barang, jenis, jenis barcode yang digunakan, pola barcode dan
proses bisnis.
Tahap perancangan sistem meliputi perancangan proses dengan
menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML). Di dalam UML
terdapat use case diagram, sequence diagram, activity diagram, class diagram dan
deployment diagram. Selain perancangan dengan UML dilakukan pula berupa
perancangan database yang terdiri tabel-tabel untuk penyimpanan data yang
dibutuhkan aplikasi. Juga tidak lupa tahapan ini juga merancang tampilan dari
aplikasi. Pada tahapan selanjutnya yaitu perancangan aplikasi tahapan ini
dibangun berdasarkan kebutuhan pengguna serta rancangan sistem yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya. Tahap keempat yaitu implementasi dan pengujian
sistem, serta analisis hasil pengujian. Pada tahap ini sistem yang sudah jadi
kemudian diimplementasikan dan diuji.
Gambar 2. Tahapan Metode Prototype [9]
Metode perancangan yang dipakai dalam pembuatan aplikasi portable data
terminal adalah metode Prototype. Metode Prototype adalah metode dalam
pengembangan rekayasa software yang bertahap dan berulang. Metode yang
mementingkan sisi pengguna karena terjadi komunikasi antara peneliti dan
pengguna untuk mengetahui kebutuhan aplikasi kemudian merancang aplikasi
sesuai gambaran dari kebutuhan dan dilanjutkan dengan penyerahan aplikasi
prototipe kepada pengguna sehingga pengguna dapat memberikan umpan balik
untuk memperbaiki kekurangan dari aplikasi maupun kebutuhan.
6
Gambar 3. Usecase Diagram
Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile portabel data terminal dengan fitur
scan barcode melalui kamera dan wireless untuk koneksi data ke server. Use case
diagram pada Gambar 3 menjelaskan aplikasi akan digunakan oleh dua aktor
yaitu kepala bagian (ketua gudang) dan petugas lapangan yang beranggotakan
beberapa orang. Aktor petugas lapangan memiliki tugas mengelola data barang
keluar dan masuk, mengelola data cek fisik harian, dan lihat detail barang.
Sedangkan aktor kepala gudang memiliki tugas yakni mengelola data lokasi, dan
mengelola data petugas lapangan dan juga melihat isi transaksi.
Gambar 4. Activity Diagram Barang Masuk
7
Gambar 4 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses
transaksi barang masuk yang dilakukan oleh petugas lapangan. Aktivitas bermula
dari petugas lapangan login dalam sistem, jika user telah terdaftar maka akan
menampilkan tampilan menu jika tidak maka tetap pada tampilan login. Petugas
lapangan memilih menu barang masuk, kemudian mulai memindai barcode
barang sesuai pesanan dan mengklik tombol kirim, maka aplikasi akan
menyimpan dalam transaksi barang masuk.
Gambar 5. Activity Diagram Barang Keluar
Gambar 5 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses
transaksi barang keluar yang dilakukan oleh petugas lapangan. Aktivitas bermula
dari petugas lapangan login dalam sistem, jika user telah terdaftar maka akan
menampilkan tampilan menu jika tidak maka tetap pada tampilan login. Petugas
lapangan memilih menu order barang, memasukkan tujuan, kurir dan plat nomor
kendaraan, kemudian mulai memindai barcode barang sesuai pesanan dan
mengklik tombol kirim, maka aplikasi akan menyimpan dalam transaksi barang
keluar.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sebuah aplikasi
yang memungkinkan pengguna dapat melakukan pencatatan barang secara mudah,
hemat waktu dan hemat tenaga. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan
fitur kamera smartphone atau menggunakan laser barcode scanner. Data barcode
yang sudah tersimpan pada perangkat smartphone akan dikirim ke server melalui
fitur wireless sehingga memudahkan pekerjaan petugas lapangan. Terdapat dua
jenis user yaitu kepala bagian dan petugas lapangan dengan hak akses yang
berbeda. Petugas lapangan bertugas mencatat barang keluar, barang masuk, dan
8
pelaporan fisik harian, sedangkan kepala bagian memiliki tugas untuk melihat
transaksi keluar masuk barang, jumlah barang, berat total barang, kelola petugas
lapangan dan lokasi barang.
Petugas lapangan melakukan pencatatan barang keluar dan masuk dapat
menggunakan fitur kamera atau perangkat laser barcode scanner kemudian
menekan tombol kirim untuk menyelesaikan transaksi. Data yang dikirim berupa
teks barcode kode barang yang telah dipindai kemudian disimpan pada sistem
mobile setelah itu dikirim ke server. Hasil dari transaksi akan ditampilkan setelah
proses transaksi berhasil.
Kode Program 1 Fungsi Mendapatkan Barcode Melalui Kamera
Kode Program 1 merupakan potongan kode untuk mendapatkan hasil
pemindaian barcode. Method onPreviewFrame pada baris dua dibentuk di dalam
object dari class Interfaces Camera. PreviewCallback digunakan sebagai tampilan
frame yang ditampilkan. Variabel parameter pada baris tiga digunakan untuk
mendapatkan parameter kamera. Pada baris empat digunakan untuk mendapatkan
ukuran tampilan kamera dengan menggunakan method getPreviewSize(). Image
pada baris lima merupakan class library ZBar yang memiliki constructor dengan
parameter lebar, tinggi dan format gambar. Pada baris delapan terdapat kondisi
jika hasil pindai ditemukan simpan hasil tersebut pada container SymbolSet.
Perulangan pada baris tiga belas dibutuhkan jika ditemukan hasil pindai lebih dari
satu barcode. Pada baris lima belas dan enam belas akan memberikan nilai untuk
dikembalikan pada activity sebelumnya.
Petugas lapangan dapat menggunakan fitur kamera untuk memindai
barcode yang dapat dilihat pada Gambar 6 a). Setelah barcode berhasil dipindai
activity tersebut akan tertutup dan mengembalikan nilai ke activity sebelumnya
yang dapat dilihat pada Gambar 6 b).
1. Camera.PreviewCallback previewCb = new Camera.PreviewCallback() {
2. public void onPreviewFrame(byte[] data, Camera camera) {