SISTEM PAKAR Agus Setiadi Bambang Dimas Ermanto Dcc Lampung Rara Permata Sari 1 2011 3 OKT 2011 Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Pada Tanaman Mangga A. Latar Belakang Mangga merupakan salah satu jenis buah yang sudah sangat dikenal dan digemari oleh masyarakat dunia. Pemanfaatan mangga untuk bahan makanan buah – buahan sudah seusia dengan peradaban manusia. Buah mangga selain dimanfaatkan untuk bahan pangan, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Dalam ilmu tumbuhan, tanaman mangga diklasifikasikan sebagai berikut: - Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan) - Divisi : Spermatophyta (tumbuhan biji) - Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup) - Kelas : dicotyledonae (biji berkeping dua) - Ordo : Sapindales - Famili : Anacardinaceae - Genus : Manginefera - Spesies : Manginefera indica. L B. Diskripsi dan Morfologi Tanaman Mangga Dilihat dari bentuk fisik tanamannya dan buahnya, tanaman mangga sangat mudah dikenali. Namun, untuk mengenali jenis mangga menurut varietasnya sangatlah sulit. Karena masing – masing varietas memiliki cirri – cirri yang khas (spesifik). Cirri – cirri spesifik yang membedakan varietas mangga dapat dilihat dari bentuk buah, bentuk daun, aroma daun, dan warna kulit buah. Tanaman mangga tergolong tanaman tahunan, yaitu hidup menahun yang berumur panjang hingga ratusan tahun. Tanaman berhabitus pohon yang berbatang tegak, pohonnya bercabang banyak, bertajuk rindang dan tinggi
18
Embed
Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Mangga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM PAKAR Agus Setiadi
Bambang Dimas Ermanto
Dcc Lampung Rara Permata Sari
1
2011 3 OKT
2011
Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Hama dan
Penyakit Pada Tanaman Mangga
A. Latar Belakang
Mangga merupakan salah satu jenis buah yang sudah sangat dikenal dan
digemari oleh masyarakat dunia. Pemanfaatan mangga untuk bahan makanan
buah – buahan sudah seusia dengan peradaban manusia. Buah mangga selain
dimanfaatkan untuk bahan pangan, juga dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan.
Dalam ilmu tumbuhan, tanaman mangga diklasifikasikan sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
- Divisi : Spermatophyta (tumbuhan biji)
- Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
- Kelas : dicotyledonae (biji berkeping dua)
- Ordo : Sapindales
- Famili : Anacardinaceae
- Genus : Manginefera
- Spesies : Manginefera indica. L
B. Diskripsi dan Morfologi Tanaman Mangga
Dilihat dari bentuk fisik tanamannya dan buahnya, tanaman mangga
sangat mudah dikenali. Namun, untuk mengenali jenis mangga menurut
varietasnya sangatlah sulit. Karena masing – masing varietas memiliki cirri –
cirri yang khas (spesifik). Cirri – cirri spesifik yang membedakan varietas
mangga dapat dilihat dari bentuk buah, bentuk daun, aroma daun, dan warna
kulit buah.
Tanaman mangga tergolong tanaman tahunan, yaitu hidup menahun yang
berumur panjang hingga ratusan tahun. Tanaman berhabitus pohon yang
berbatang tegak, pohonnya bercabang banyak, bertajuk rindang dan tinggi
SISTEM PAKAR Agus Setiadi
Bambang Dimas Ermanto
Dcc Lampung Rara Permata Sari
2
2011 3 OKT
2011
tanaman yang sudah berumur puluhan tahun mencapai 10 m – 40 m. tanaman
mangga berbuah satu kali dalam satu tahun (berbunga mengenal musim).
Pada umumnya tanaman mangga mangga berbunga pada bulan Juli –
September dan dapat dipanen pada bulan Oktober – Desember.
Secara morfologis, organ – organ tanaman mangga dijelaskan sebagai
berikut :
Akar
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini
tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar
yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga
bisa mencapai 6 m., pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila
mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit,
paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.
Batang
Batang merupakan bagian tengah dari suatu tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh lurus keatas. Bagian ini mengandung zat-zat kayu, sehingga
tanaman mangga tumbuh tegak, keras, dan kuat. Bentuk batang mangga
tegak, bercabang agak kuat, daun lebat membentuk tajuk yang indah
berbentuk kubah, oval atau memanjang. Kulitnya tebal dan kasar dengan
banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna kulit
yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Berikut ini beberapa perbedaan pohon mangga yang berasal dari biji
dengan pohon mangga yang berasal dari sambungan atau tempel.Berasal
dari biji Berasal dari sambungan atau temple Batang pada umunya tegak,
kuat dan tinggi batang lebih pendek dan cabangnya membentang Umur
bisa mencapai lebih dari 100 th Umur hanya mencapai 80 th, bahkan
kurang Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th Sudah mulai
berbunga setelah berumur 1 th
SISTEM PAKAR Agus Setiadi
Bambang Dimas Ermanto
Dcc Lampung Rara Permata Sari
3
2011 3 OKT
2011
Daun
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan
daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging
daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga
banyaknya. Daun letaknya bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang
tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar
dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang
biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan
sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran. Macam-macam bentuk
daun: Lonjong dan ujungnya seperti mata tombok. Berbentuk segi empat,
tetapi ujungnya runcing. Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti
mata tombok. Berbentuk segi empat, ujungnya membulat. Tepi daun
biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang/ melipat atau
menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm,
tergantung varietas dan kesuburannya. jumlah tulang daun yang kedua
(cabang) 18-30 pasang. Daun yang masih muda biasanya bewarna
kemerahan yang dikemudian hari akan berubah pada bagian permukaan
sebelah atas berubah menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian
permukaan bawah bewarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 th
atau lebih.
Bunga
Bunga mangga dalah bunga majemuk. Dalam keadaan normal bunga
majemuk tumbuh dari tunas ujung, sedang tunas yang asalnya bukan dari
tunas ujung tidak menghasilkan bunga, tetapi ranting daun biasa.
rangkaian bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang tidak
berbulu. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai
banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak
SISTEM PAKAR Agus Setiadi
Bambang Dimas Ermanto
Dcc Lampung Rara Permata Sari
4
2011 3 OKT
2011
cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga
kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau
mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga
kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil.
Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Setiap rangkaian bunga ada bunga jantan dan bunga hermaprodit (bunga
byang berkelamin dua yakni jantan dan betina). Besarnya bunga lebih
kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak dari bunga hermaprodit. dan
jumlah bunga hermaprodit inilah yang menentukan terbentuknya buah, dan
yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%. Bunga mangga
biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang dan
baunya harum. Prosentase bunga hermaprodit bermacam-macam,
tergantung dari varietasnya\, yaitu dari 1,25%-77,9%.
Kelopak Bunga Mahkota
Kelopak bunga biasanya ada 5, demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5
daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8, warnanya kuning
pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3
sampai 5 yang warnanya sedikit tua. warna bagian tepi daun mahkota
bewarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi
keme.
C. Hama dan Penyakit
a. Hama :
1. Wereng Mangga ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation (perpanjangan
tunas). Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan
menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan
pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika
SISTEM PAKAR Agus Setiadi
Bambang Dimas Ermanto
Dcc Lampung Rara Permata Sari
5
2011 3 OKT
2011
didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini mengeluarkan cairan manis
(embun madu) yang dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya
penyakit embun jelaga (sooty mold). Disamping itu, embun madu dapat
menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga.
Pengendalian kimiawi dengan penyemprotan insektisida Diazinon dan
pengasapan seminggu empat kali.
2. Penggerek Pucuk, Tip Borer (Clumetia transversa)
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga
dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas
daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan
transportasi unsur hara terhenti kemudian mati.
Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran
untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan insektisida sistemik.
3. Ulat Philotroctis sp.
Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau)
sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Philoctroctis sp.
menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda
gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif