PERANAN MEDIA RELATIONS DALAM PROSES REBRANDING THE SUNAN HOTEL SOLO Disusun Oleh : DENISE PRAMITA WAKULU NIM : D 1605088 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dalam Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
75
Embed
PERANAN MEDIA RELATIONS DALAM PROSES …/Peranan... · dan kepercayaan dari publiknya. Aktivitas public relations merupakan kegiatan ... dalam kondisi pasar yang penuh persaingan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANAN MEDIA RELATIONS DALAM PROSES
REBRANDING THE SUNAN HOTEL SOLO
Disusun Oleh :
DENISE PRAMITA WAKULU NIM : D 1605088
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dalam
Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir yang berjudul :
PERANAN MEDIA RELATIONS DALAM PROSES REBRANDING
THE SUNAN HOTEL SOLO
Karya :
Nama : Denise Pramita Wakulu
NIM : D 1605088
Konsentrasi : Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juni 2008
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dra. Christina TH, M.Si
NIP.131 570 291
PENGESAHAN
Tugas akhir ini telah diuji dan disahkan oleh panitia Ujian Tugas Akhir
Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian Tugas Akhir
Drs. Christina TH, M.Si Dr. H. Widodo M, SE, M.Comm
NIP. 131 570 291 NIP. 131 792 193
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Drs. H. Supriyadi, SN, SU
NIP. 130 936 616
PERSEMBAHAN
Dengan segala cinta dan ketulusan hati, tugas akhir ini kupersembahkan untuk :
Ø Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia yang diberikan kepadaku.
Ø Mama & Papa beserta keluarga besarku tersayang, kupersembahkan ini
sebagai rasa terima kasih yang tak terhingga untuk cinta dan kasih sayang
selama ini.
Ø Friends of mine yang telah memberi keceriaan dan warna dalam hidupku.
Ø Seseorang yang telah mengantarkan aku, hingga aku sampai disini.
MOTTO
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”
( Injil Yohanes 15 : 16 )
“Setiap permasalahan dalam hidup anggaplah sebagai permainan yang
harus di menangkan”
( Dari seorang sahabat pikir )
“Janganlah merasa kecewa jika tidak mengerti, tetapi hendaklah kecewa
karena tidak belajar”
( Penulis )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang dengan tidak
henti-hentinya memberi limpahan rahmat dan petunjuk baik disaat–saat sulit
maupun di saat-saat mudah yang penulis lalui hingga dapat diselesaikannya tugas
akhir ini.
Tugas akhir dengan judul “Peranan Media Relations Dalam Proses
Rebranding The Sunan Hotel Solo disusun untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Public Relations Diploma III Fakultas
Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna, walaupun penulis telah berusaha dengan sebaik
mungkin. Berbagai pihak telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun
material demi kelancaran tugas akhir ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis sampaikan terima kasih yang setulus–tulusnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang Maha Besar dan Maha Agung.
2. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penulisan
Laporan Kuliah kerja Media sebagai Tugas Akhir.
3. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.si selaku Ketua Program Diploma III
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret.
4. Ibu Dra. Christina TH, M.si selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
5. Bapak Drs. Ig. Agung Satyawan, M.si, SE selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing penulis selama ini.
6. Seluruh dosen dan staf program Diploma III Komunikasi Terapan atas semua
pengetahuan yang telah diberikan selama di bangku perkuliahan.
7. Seluruh management The Sunan Hotel Solo karena telah menjadi laboratorium
kerja yang penuh tantangan dan hal-hal baru, yang telah membantu kelancaran
selama proses magang berlangsung.
8. Mama dan papa untuk doa yang tak putus-putusnya.
9. Kakak-kakakku Erick dan Ricky (Alm) untuk kasih sayang, support dan
nasehat.
10. Bapak Amir Syarief (Alm) beserta keluarga untuk kasih yang tidak pernah
berhenti pada saat pasang dan surut.
11. Teman-teman Diploma III Komunikasi Terapan FISIP Public Relations “B”
atas kebersamaannya selama ini.
12. Sahabat-sahabatku yang brillian, Novia, Putri, Gagan, Katul, Adi, Karyo, Pak
Bik, Yanuar, Irhan, James dan Nana untuk segala inspirasinya selama ini.
13. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berdoa semoga segala kebaikan yang telah diberikan, memperoleh
balasan berkat dan anugerah yang berkelimpahan dari Tuhan YME. Akhir kata,
penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
masyarakat pada umumnya dan rekan-rekan mahasiswa Diploma III Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret pada khususnya serta dapat
memberikan motivasi yang kuat untuk meneruskan pencarian dan pendalaman
atas pemahaman yang lebih baik lagi tentang public relations di masa-masa
mendatang.
Surakarta, Juni 2008
Penulis
( DENISE PRAMITA WAKULU )
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ............................................................................................. i
PENGESAHAN .............................................................................................. ii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations ........................................................ 7
B. Fungsi Public Relations .......................................................... 10
C. Humas Sebagai Alat Manajemen ............................................ 13
D. Definisi Media Relations ........................................................ 15
E. Image / Citra ............................................................................ 16
F. Jenis dan Teknik Publisitas Dalam Media Relations .............. 18
G. Fungsi Media Relations Bagi Public Relations dan Perusahaan 20
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah The Sunan Hotel Solo ................................................ 22
B. Gambaran Umum Choice Hotels International ....................... 24
C. Lokasi The Sunan Hotel Solo ................................................. 26
D. Struktur Bangunan The Sunan Hotel Solo .............................. 27
E. Fasilitas-fasilitas The Sunan Hotel Solo ................................. 29
F. Visi, Misi, Falsafah dan Motto The Sunan Hotel Solo ........... 36
1. Visi .................................................................................... 36
2. Misi ................................................................................... 36
G. Struktur Organisasi The Sunan Hotel Solo ............................. 37
H. Job Description ....................................................................... 38
I. Pembagian Waktu Kerja ......................................................... 42
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
A. Peranan Media Relations Bagi The Sunan Hotel Solo ........... 44
B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media ........................................... 52
1. Tugas – tugas yang Telah Dilakukan ................................ 52
2. Kesulitan atau Kendala Yang Dihadapi ............................ 55
3. Cara yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan............. 56
4. Kemajuan yang Telah Dicapai ........................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 58
B. Saran-saran .............................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis dan industri di Indonesia saat ini mengalami perkembangan
yang semakin meningkat. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya
penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukan menuju manajemen yang baik
atau berstandar internasional. Industri pariwisata adalah salah satu diantaranya.
Industri pariwisata Indonesia masih belum bisa pulih sepenuhnya,
meskipun wisatawan mancanegara yang sempat hilang sudah mulai berdatangan
kembali. Hal ini disebabkan oleh mulai maraknya aksi unjuk rasa serta munculnya
berbagai macam isu dan peristiwa kerusuhan sporadis yang mau tidak mau juga
memunculkan rasa khawatir. Keadaan tersebut juga berimbas pada usaha bisnis
sektor pariwisata. Khususnya di bidang bisnis akomodasi, yakni perhotelan yang
sangat tergantung pada tamu asing.
Perhotelan merupakan salah satu unsur dari perangkat yang ada dalam
dunia kepariwisataan. Akomodasi adalah suatu wahana penyediaan jasa
penginapan yang dapat dilengkapi dengan jasa-jasa lainnya. Hotel memegang
posisi penting dalam industri pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia sebagaian besar memilih hotel sebagai rumah keduanya selama
melakukan perjalanan wisata ke pelosok tanah air.
Oleh karena itu, hotel sebagai salah satu usaha jasa yang dikelola secara
komersial dan mempunyai peranan penting dalam industri pariwisata diharapkan
mampu memberikan pelayanan yang baik kepada tamu maupun kepada publik.
Perkembangan kebutuhan dan permintaan akan hotel yang semakin meningkat,
membuat pengusaha dan pengembang hotel berusaha untuk menyediakan
berbagai macam fasilitas dan pelayanan yang maksimal untuk memuaskan
pelanggan yaitu tamu yang menginap dan pengunjung hotel.
Persaingan dalam usaha perhotelan, dimana banyaknya hotel-hotel yang
dibangun menyebabkan adanya persaingan yang kuat. Dengan demikian masing-
masing hotel akan berusaha meningkatkan mutu dan kualitas hotel untuk bisa
melangsungkan hidupnya di tengah-tengah persaingan yang ketat. Selain itu,
kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan dan image perusahaan menjadi fakor
yang sangat penting dalam mencapai tujuan utama.
Rosady Ruslan berpendapat dalam bukunya “Manajemen Public Relations
dan Media Komunikasi” bahwa tujuan yang ingin dicapai dari setiap lembaga,
organisasi atau perusahaan intinya adalah sama, yaitu mendapatkan citra positif
dan kepercayaan dari publiknya. Aktivitas public relations merupakan kegiatan
komunikasi untuk mencapai citra positif perusahaan yang berasal dari publiknya
sehingga dapat menunjang tujuan perusahaan. Citra perusahaan terbentuk atas
segala hal yang berhubungan dengan perusahaan, baik yang dengan sengaja
dikomunikasikan maupun yang tercipta dengan sendirinya dimata khalayak.
Sehingga baik buruknya citra suatu perusahaan bergantung kembali pada upaya
perusahaan mengimplementasikan diri pada khalayaknya, baik khalayak internal
maupun eksternal.
Menyadari pentingnya hal tersebut, maka dalam manajemen hotel
diperlukan sebuah divisi atau departemen yang khusus menangani segala
sesuatu yang berkaitan dengan publik, baik secara internal maupun
eksternal perusahaan terutama yang berkaitan dengan pembentukan
hubungan serta tehnik-tehnik berkomunikasi guna memperoleh dukungan
yang diharapkan tersebut. Maka disinilah fungsi serta peran public relations
akan dipergunakan dalam melaksanakan semua kegiatan itu.
Menurut Oka A Yoeti dalam bukunya “Hotel Public Relations”,
dalam kondisi pasar yang penuh persaingan sekarang ini, hotel public
relations semakin diperlukan dengan alasan:
1. Pertumbuhan hotel sebagai suatu industri yang semakin kompleks, telah
membuat jarak antara manajemen dengan tamu-tamu hotel semakin
jauh. Dengan perkataan lain, karena kesibukannya manajemen hotel
tidak mungkin menemui tamu-tamunya secara langsung.
2. Terjadinya persaingan, tidak saja antara sesama akomodasi perhotelan,
tetapi juga antara akomodasi perhotelan dengan apartemen atau
kondominium yang semakin marak dimana-mana.
3. Adanya isu-isu negatif atau kritik dari pejabat, pakar-pakar pariwisata
dan perhotelan atau tamu yang membutuhkan klarifikasi atau jawaban
secara cepat oleh pejabat yang profesional dalam bidangnya.
4. Perkembangan teknologi komunikasi yang semain canggih, perlu
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam memperkenalkan hotel
dengan segala fasilitas yang dimiliki, untuk meningkatkan citra hotel
dalam masyrakarat secara luas, terutama pelanggan potensial.
5. Pelanggan ingin berhubungan dengan perusahaan yang mengetahui dan
menerapkan cara pemenuhan kebutuhan serta harapannnya secara
memuaskan. Pelayanan yang memuaskan terdiri atas tiga komponen, dan
semuanya mencerminkan citra perusahaan. Ketiga komponen tersebut
adalah :
a. Kualitas produk dan layanan yang dihasilkan
b. Cara memberikan pelayanan.
c. Hubungan antar pribadi yang terbentuk melalui layanan.
Tetapi ketika suatu perusahaan melakukan rebranding, upaya
perusahaan untuk mengimplementasikan dirinya yang baru harus
menciptakan positioning yang baru juga di mata khalayak. Tentu bukan hal
yang mudah untuk merubah persepsi terhadap brand, karena rebranding
bukan sekedar ganti logo atau ganti atribut fisik. Dengan atribut dan logo
baru, maka brand harus terus konsisten dalam mempertahankan segala
aktivitas dan atributnya sesuai dengan positioning yang baru. Hal ini akan
membuat konsumen percaya akan perubahan yang telah terjadi, sehingga
cepat atau lambat akan merubah persepsi masyarakat dan makin menepis
keraguan.
Rebranding harus didukung penuh oleh corporate dan juga sesuai dengan
brand mapping dari brand-brand perusahaan itu sehingga meminimalkan
kanibalisme yang tidak diinginkan ataupun konflik di masa depan. Mengingat
semakin pentingnya peran citra perusahaan ini, maka semakin banyak pula
perusahaan yang melakukan pengukuran terhadap kekuatan dan kelemahan citra
perusahaan sebagai masukan untuk membuat strategi di masa mendatang.
Citra perusahaan tidak semata-mata terpikul di pundak public relations,
karena citra dibangun diatas pilar berbasis reputasi maka dengan sendirinya
tanggung jawab pembentukan dan perawatan citra perusahaan terpikul dipundak
seluruh jajaran pekerja mulai dari office boy hingga manajemen puncak. Bila
reputasi perusahaan itu baik dan public relations mampu mengkomunikasikannya
secara proporsional maka citra perusahaan akan cemerlang di depan publik . Oleh
karena itu secara substansial citra baru perusahaan dapat dibangun lewat media
relations yang dimainkan oleh public relations untuk memoles citra perusahaan
menjadi lebih baik. Dalam hal ini peran public relations lebih bersifat sebagai
katalisator, transformator, dan komunikator berbagai nilai-nilai dasar, untuk
mendorong pengembangan kredibilitas dan reputasi perusahaan yang secara terus
menerus disinari oleh visi dan misi serta budaya perusahaan.
Sebagai lembaga pelayanan jasa, tentu saja The Sunan Hotel Solo akan
selalu mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggannya. Public relations
dalam hal ini sekaligus memiliki salah satu fungsi manajemen, yaitu melakukan
kegiatan komunikasi yang terencana, terarah dan berkelanjutan. Public relations
juga memiliki tujuan untuk menjalin dan memelihara hubungan yang saling
menguntungkan, dengan maksud agar memperoleh keuntungan, understanding,
simpati dan dukungan, sehingga tercapailah apa yang diinginkan oleh manajemen.
Hal tersebut dimaksudkan sebagai tujuan untuk meraih keberhasilan pada
organisasi The Sunan Hotel sendiri di dalam membangun serta memelihara
citranya yang baru.
B. Tujuan
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai atau mengandung
maksud dan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan utama dari pelaksanaan KKM
(Kuliah Kerja Media) ini adalah memberikan bekal pengalaman autentik kepada
mahasiswa sebagai calon professional agar dapat menjembatani kesenjangan
antara profesi yang diperoleh dari bangku kuliah dengan praktek profesi dunia
kerja. Sedangkan tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
memahami peranan media relations dalam proses rebranding di The Sunan Hotel
Solo.
Selain itu, penulis dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM)
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Menumbuhkembangkan pemahaman mahasiswa terhadap seluk beluk praktik-
praktik kerja serta kesadaran sikap professional mahasiswa sebagai calon
tenaga kerja yang bertanggung jawab.
2. Membandingkan serta menerapkan ilmu yang dipelajari diperkuliahan ke
dalam dunia kerja dan penulis ingin mengetahui secara langsung aktivitas
Public Relations di The Sunan Hotel Solo.
3. Menerapkan dan mempraktekkan semua ilmu pengetahuan dan teori yang di
dapat di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara-cara menjalin hubungan
mutual dengan publik internal dan publik eksternal.
5. Sebagai media pembentukan karakter yang sesuai dalam keprofesionalan
dunia kerja.
6. Sebagai tugas akhir mahasiswa Diploma III Komunikasi Terapan Jurusan
Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unuversitas Sebelas
Maret Surakarta dalam memperoleh sebutan Professional Ahli Madya pada
bidang Public Relations.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
H. Definisi Public Relations
Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan Public Relations sangat
dibutuhkan oleh suatu perusahaan karena mempunyai peranan penting dan dapat
menentukan keberhasilan dalam suatu perusahaan.
Mendeskripsikan praktik PR adalah cara lain untuk mendefinisikan konsep
dalam praktik PR itu sendiri. Ratusan definisi telah ditulis guna menangkap esensi
dari PR dengan menyebutkan aktivitas-aktivitas utama yang muncul dalam
praktik. Tokoh professional dan akademik di bidang ini, Rex F. Harlow,
(mengumpulkan hampir 500 definisi yang ditulis antara tahun 1900-an dan 1976).
Definisinya mencakup elemen konseptual dan operasional yang terdapat dalam
bukunya berjudul “Building Public Relations Definitions “ menyatakan bahwa :
“Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerjasama antara organisasi dan publiknya; PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini public; PR mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan public; PR membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai system peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya.” Scott M. Cutlip (2007 : 5)
Scott M. Cutlip dalam bukunya ”Effective Public Relations 9th Edition”
menyatakan bahwa unsur-unsur yang lazim di jumpai dalam banyak definisi PR
menyatakan bahwa PR :
1. Melakukan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari
manajemen organisasional.
2. Menangani hubungan antara organisasi dan public stakeholders-nya.
3. Memonitor kesadaran, opini, sikap, dan perilaku didalam maupun diluar
organisasi.
4. Menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur, dan aksi terhadap public
stakeholder.
5. Mengidentifikasi kebijakan, prosedur, dan tindakan yang bertentangan dengan
kepentingan public dan kelangsungan hidup organisasi.
6. Memberi saran kepada manajemen dalam hal pembentukan kebijaksanaan
baru, prosedur baru, dan tindakan baru yang sama-sama bermanfaat bagi
organisasi dan public.
7. Membangun dan mempertahankan komunikasi dua arah antara organisasi dan
publiknya.
8. Menciptakan perubahan yang terukur dalam kesadaran, opini, sikap dan
perilaku didalam dan diluar organisasi.
9. Menghasilkan hubungan yang baru dan atau tetap antara organisasi dan
publiknya.
Sedangkan definisi Public Relations lainnya yang berkaitan dengan
manajemen adalah definisi yang dikeluarkan oleh Public Relations News : “Public
Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-
sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang / sebuah
perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-
program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan public.”
Rhenald Kasali (1994 : 7).
Dari definisi diatas dapat dilihat tujuan dari Public Relations adalah
menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan publik di luar lembaga
sehingga akan menciptakan opini publik yang baik.
Ada berbagai macam definisi dan menggunakan bahasa yang berbeda-
beda, tetapi pada prinsip dan intinya mempunyai pengertian yang sama.
Pertemuan para pakar humas/public relations di Mexico City pada tahun 1978
menghasilkan definisi-definisi Humas yang lebih singkat dan dinamakan The
Statement of Mexico. Definisi tersebut berbunyi:
“Praktik public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi dan melakasanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum“.
Dari definisi-definisi diatas kiranya memberi kita gambaran yang jelas
mengenai Public Relations. Meski rangkaian dua kata (public dan relations) dapat
diartikan memalui berbagai cara, public relations adalah tetap suatu seni, suatu
tehnik yang memerlukan keahlian yang luas. Bidang public relations adalah suatu
bidang yang sangat luas yang menyangkut hubungan dengan berbagai pihak.
Public relations tidak sama dengan sekedar relations, meskipun personal relations
mempunyai peranan yang sangat besar dalam kampanye public relations. Public
relations juga bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan
memperoleh kemenangan sendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk
memperoleh pemberitaan. Lebih dari itu, public relations mengandalkan strategi
agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan.
B. Fungsi Public Relations
Setiap perusahaan pasti tidak dapat melepaskan diri dari fungsinya sebagai
komunikator. Dan fungsi ini dapat dilakukan oleh public relations yang
mempunyai peranan penting dalam membina hubungan baik antara perusahaan
dengan publik yang dituju.
Menurut Bernay (1952) terdapat 3 fungsi utama humas yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara
langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga
sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Dari pemaparan definisi dan fungsi public relations tersebut diatas dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi manajemen humas
(Public Relations Management) adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan kegiatan tertentu (action)
2. Kegiatan yang jelas (activities)
3. Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different)
4. Terdapat suatu kepentingan tertentu (important)
5. Adanya kepentingan bersama (common interest)
6. Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic
communication)
Kemudian Berdasarkan ciri khas kegiatan humas/PR tersebut, menurut
pakar humas internasional, Cutlip, Centre and Broom (2000:4) fungsi public
relations dapat dirumuskan, sebagai berikut :
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan
tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau
sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,
publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Public relations dalam hal ini menunjuk pada batasan melakukan salah
satu fungsi manajemen, yaitu melakukan kegiatan komunikasi yang terencana,
terarah, dan berkelanjutan. Adapun tujuan utamanya adalah untuk untuk menjalin
dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan, dengan maksud agar
memperoleh keuntungan, understanding, simpati dan dukungan. Kedudukan dan
peran public relations atau humas adalah merupakan bagian dari top manajemen,
selain berperan pula sebagai liaison.
Public relations juga memiliki fungsi dan tujuan antara lain:
1. Penghubung /liaison
2. Memelihara citra perusahaan
3. Memantau, mengkaji dan tanggap terhadap sikap, persepsi serta pendapat
public
4. Menjalin hubungan dengan media, lembaga dan sebagainya
Humas dalam pekerjaannya menggunakan asas pelayanan, maka seluruh
aparat perusahaan bertindak sebagai public relations atau humas. Dan karena
perusahaanlah yang membutuhkan pelanggan, didalam melakukan pelayanan nya
menggunakan pendekatan human relations, dengan keterbukaan komunikasi
sebagai dasar pelayanannya, serta orientasi pelayanan adalah merupakan
kepentingan umum sehingga orientasi kerjanya berdasarkan fakta bukan imajinasi.
Adapun definisi kinerja public relations atau humas ialah mengemban fungsi
manajemen serta mencoba menciptakan komunikasi dua arah dengan saling
pengertian serta mau menerima dan kerjasama dengan publiknya di dalam
organisasi.
Sedangkan makna manajemen dalam batasan ini dapat diartikan, bahwa
public relations selalu memperhatikan masalah dan isu, untuk membantu
manajemen agar peka terhadap pendapat umum, melayani publik mengantisipasi
sikap yang kurang menguntungkan perusahaan serta memanfaatkan hasil
penelitian dan tehnik-tehnik komunikasi di dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Sr. Maria Assumpta Rumanti dalam bukunya yang berjudul
”Dasar-dasar Public Relations, Teori dan Praktek”, lingkup kerja public relations
atau humas tergantung kepada beberapa hal yaitu:
1. Kebutuhan dan kondisi keuangan suatu organisasi
2. Kliennya dan suasana opini yang hidup dalam lingkungan tertentu.
3. Bagaimana klien mengartikan masalah.
Oleh karena itu, lingkup kerja humas bervariasi, pada umumnya ada pada
level:
a. Pengambil keputusan penentu kebijakan. Dalam hal ini humas biasanya
bertindak sebagai konsultan.
b. Opinion leader group, membantu membuat suatu perencanaan jangaka
panjang untuk suatu kegiatan organisasi dan sebagainya.
Suatu inovasi dibutuhkan dalam menciptakan profil perusahaan yang unik,
yang pada akhirnya akan menciptakan citra perusahaan yang menguntungkan
(favourable image) dari pelanggannya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa public relations
adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap
publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi
untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.
C. Humas Sebagai Alat Manajemen
Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya “Manajemen Public Relations
dan Media Komunikasi”, peranan umum PR dalam manajemen suatu organisasi
itu terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan yaitu :
1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.
2. Mengidentifikasi kebijakan & prosedur perusahaan dengan kepentingan
publiknya.
3. Merencanakan & melaksanakan penggiatan aktivitas PR.
Dari peranan yang dilaksanakan tersebut, PR Officer akan melakukan
fungsi-fungsi manajemen perusahaan, secara garis besar aktivitas utamanya
berperan sebagai :
1. Communicator.
Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak
langsung, melalui media cetak / elektronik dan lisan (spoken person) atau
tatap muka sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan
sekaligus persuader.
2. Relationship.
Kemampuan peran PR membangun hubungan yang positif antara
lembaga yang diwakilinya dengan public internal dan eksternal. Juga berupaya
menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan
toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
3. Back up Management.
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain,
seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan
sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan
pokok perusahaan.
4. Good Image Maker.
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,
reputasi, dan sekaligus menjadi tujan utama bagi aktivitas public relations
dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik
perusahaan dan produk yang diwakilinya.
D. Definisi Media Relations
Menurut Nurudin Muhammad Saefullah (2004 : 13) media relations adalah
usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan
atau informasi public relations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan
pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan.
Hubungan media dan pers merupakan sebagai alat pendukung atau media
kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan
program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi public relations dengan
pihak publik.Rosady Ruslan (2003 : 146). Media merupakan bentuk jamak dari
medium. Dalam ilmu komunikasi media diartikan sebagai :
1. Saluran;
2. Sarana penghubung;
3. Alat-alat komunikasi.
Secara garis besar pengertian hubungan media pers adalah hubungan yang
baik dengan pihak media massa dibangun melalui suatu kejujuran, serta mau
membantu untuk pelayanan pemberian sumber berita atau informasinya yang
diperlukan dalam suasana saling menghormati dan adanya keterusterangan. Cutlip
& Center Prentice hall, New Jersey (1982:384).
Menurut Sr. Maria Assumpta Rumanti dalam bukunya yang berjudul
”Dasar-dasar Public Relations, Teori dan Praktek”, penggunaan media dalam
kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan :
1. Membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan
jasa.
2. Menjalin komunikasi berkesinambungan.
3. Meningkatkan kepercayaan public.
4. Meningkatkan citra baik perusahaan.
E. Image / Citra
Menurut Ali (1986:1) citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan.
Pengertian citra itu sendiri sebenarnya abstrak atau intangible, tetapi wujudnya
dapat dirasakan dari hasil penelitian, penerimaan, kesadaran dan pengertian, baik
semacam tanda respek atau hormat, dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas
terhadap personalnya (dipercaya, profesional dan dapat diandalkan dalam
pemberian pelayanan yang baik).
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya periklanan, citra perusahaan
(Corporate Image) adalah gagasan atau persepsi mental dari khalayak tertentu
atas suatu usaha perusahaan atau organisasi, yang didasarkan pada pengetahuan
dan pengalaman khalayak itu sendiri.
Citra perusahaan bisa bervariasi dan tidak sesuai dengan sesungguhnya,
bergantung pada sejauh mana khalayak itu berhubungan dengan (dan mengetahui
tentang) organisasi atau perusahaan yang bersangkutan atas dasar itulah
perusahaan harus senantiasa berusaha menciptakan hubungan yang baik antara
pihaknya sendiri dan segenap unsur yang menjadi khalayak atau konsumennya
yakni mulai dari para pemegang saham perusahaan, pegawai distribusi, konsumen
dan lain-lain. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, namun citra dipersepsikan
secara salah bisa diluruskan melalui penyebaran informasi dan pembeberan fakta-
fakta yang relevan.
Menurut Rachmadi (1994:64) proses pembentukan citra atau image dapat
dilihat dalam Teori Image Building yaitu :
Teori Image Building
Model tersebut menggambarkan proses pembentukan citra melalui proses
penerimaan panca indra, filter perhatian (attention filter). Dari sini kemudian
menghasilkan pesan yang dapat dimengerti (perception message) yang berubah
menjadi persepsi dan akhirnya membentuk citra. Citra merupakan seperangkat
anggapan, kesan atau gambaran seseorang atau sekelompok orang mengenai
obyek yang bersangkutan.
PR
Original Message Stimulus Factor
Physical Receptor
Attention Filter Selective Perception
Perception Filter Selective Perception
Perception Image
F. Jenis dan Teknik Publisitas Dalam Media Relations
PR dan media adalah dua profesi yang tidak bisa dipisahkan. Informasi
tentang perusahaan mustahil dapat diketahui publik tanpa bantuan media.
Sebaliknya, media pun membutuhkan informasi sebagai bahan berita. Ada dua
unsur utama kegiatan PR berhasil mendapatkan publisitas yaitu : kreatifitas pesan
dan media. Pesan adalah semua bentuk informasi, pernyataan, penjelasan,
tanggapan, data tentang perusahaan yang penting untuk diketahui publik. Media
adalah semua bentuk sarana, saluran komunikasi, agar pesan dapat diterima public
sasaran pada waktu yang tepat.
Kreatifitas dalam merancang pesan dan memilih media merupakan senjata
ampuh agar berhasil menyasar public yang menjadi target kegiatan PR. Berbeda
dengan bagian pemasaran yang mengemas pesan secara komersialdalam bentuk
iklan produk, memilih dan membayar biaya pemuatan di media-media tertentu,
pean-pesan ala PR lebih bervariasi baik dari segi isi pesan maupun bentuk
medianya. Teknik publisitas PR tidak mengenal biaya pemuatan, karena media
mengkategorikannya sebagai berita. Tantangan bagi PR Officer adalah bagaimana
mempersiapkan pesan yang “ampuh” untuk merayu dan menggoda redaksi media,
sehingga pesannya dapat dimuat tanpa mengeluarkan biaya. Petugas PR
senantiasa haus akan publisitas bagi perusahaannya, sebaliknya pers
membutuhkan berita untuk medianya. Klop lah ketergantungan PR dengan media.
Sebuah kerjasama akan berkesinambungan jika pihak yang memberi dan pihak
yang menerima mendapatkan manfaat yang seimbang (Ima Hardiman, 2007 : 8).
Untuk memberikan alternatif pesan bagi media, ada beberapa macam
media yang dikembangkan oleh Public Relations Department The Sunan Hotel
Solo :
1. Media Cetak, termasuk di dalamnya adalah house journal, surat kabar,
majalah, dan sebagainya.
2. Broadcasting media, termasuk di dalamnya adalah radio dan televisi.
3. Special event.
4. Media luar ruang, termasuk di dalamnya baliho, spanduk, midi board, dll.
Menurut Frank Jefkins (1992), kerjasama dalam kegiatan proses publikasi
dengan media pers biasanya diwujudkan melalui dua cara :
1. Kontak secara formal pada event-event tertentu yang sengaja dirancang.
Kontak secara resmi ini direncanakan dan dilaksanakan oleh PR untuk
bekerjasama dengan pihak pers yang diundang secara resmi dalam event
tertentu dengan menetapkan tema dan tujuan yang hendak dicapai. Sebagai
contoh :
a. Press Conference / Konferensi Pers.
b. Press Tour / Wisata Press
c. Press Gathering / Jamuan Pers.
d. Press Briefing / Taklimat Pers.
e. Media Visit / Kunjungan Media
2. Kontak pers tidak resmi atau informal :
a. Press Statement / Keterangan Pers.
b. Interview Press / Wawancara Pers
c. Press Gathering Informal Personal to Personal Approach.
d. Press Release / Siaran Berita.
G. Fungsi Media Relations Bagi Public Relations dan Perusahaan
Seperti halnya yang dikemukakan Rosady Ruslan (2003), media
perusahaan yang biasa dipergunakan oleh Public Relations The Sunan Hotel Solo
untuk menyampaikan pesan kepada publiknya dan sekaligus mampu
meningkatkan citra barunya memiliki fungsi sebagai berikut :
1. House Journal
Media Internal atau House Organ (In House Journal) dipergunakan
untuk keperluan publikasi atau sarana komunikasi yang ditujukan pada
kalangan terbatas / sendiri, seperti karyawan, relasi bisnis atau pelanggan.
Biasanya berbentuk : Newsletter, Company Profile, Majalah Dinding dan
sebagainya.
2. Printed Material
Barang cetakan untuk tujuan publikasi PR dalam upaya penyampaian
pesan-pesannya yang berbentuk : Brochure, Leaflet, Kop Surat, Kartu Nama,
Kartu Ucapan Selamat (Suplement), Kalender dan lain sebagainya.
3. Media Pertemuan (Event)
Media pertemuan secara langsung dengan para audiencenya melalui
tatap muka langsung (face to face) demi menyamakan persepsi dan pendapat
untuk menjalin saling pengertian, misalnya presentasi, diskusi panel, seminar,
pameran dan lain sebagainya.
4. Broadcasting Media dan Internet
Publikasi yang disiarkan melalui Stasiun TV atau siaran radio dan
computer serta internet (email) yang dimanfaatkan sebagai media publikasi
dan komunikasi PR yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat karena
mempunyai daya tarik khusus sebagai media “pandang-dengar”.
5. Media Sarana PR
Yaitu termasuk media PR yang berkaitan dengan penampilan identitas
perusahaan (corporate identity) yang standar perusahaan dan kemasan produk
(corporate product colour image), penampilan dan citra lobby perusahaan
(front office lobby image), pakaian seragam (uniform) hingga model huruf atau
logo perusahaan (style of identity mark) yang sekaligus merupakan citra
penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan competitor
lainnya. Model huruf atau logo perusahaan atau produk berbentuk signature
mark, monogram, allusive dan associate (terlampir).
6. Media Personal
Merupakan media PR yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mengadakan pertemuan secara langsung (face to face contact) untuk maksud
mengadakan pendekatan personal (personal approach) atau melobi dan
kemudian meningkat untuk bernegosiasi sehingga kedua pihak yang terlibat
dalam perundingan akan mencapai kata sepakat, baik itu kesepakatan saling
menguntungkan (win-win solution) atau kesepakatan yang sebaiknya harus
ada yang mengalah (win-lost solution).
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
J. Sejarah The Sunan Hotel Solo
The Sunan Hotel Solo yang dahulu bernama Quality Hotel Solo
merupakan hotel berbintang empat di Surakarta yang mulai dibangun sejak
tahun 1995 dan diresmikan pada 5 Januari 1998 (Quality Hotel Solo) oleh H.
Wisnu Suhardono, SE selaku pemilik PT. Graha Mulya Wirastama, suatu
badan usaha yang bergerak di bidang property terkemuka di Solo, dengan
beberapa holding company, diantaranya The Sunan Hotel Solo. Hotel ini
didirikan oleh H. Wisnu Suhardono, SE untuk mengembangkan usaha orang
tua beliau yang dahulu juga pengusaha hotel di Keprabon Solo.
Setelah sembilan tahun berkibar dengan nama Quality Hotel Solo, mulai
23 November 2007 lalu hotel berbintang empat ini resmi berubah nama menjadi
The Sunan Hotel Solo. Pergantian nama ini menandai berakhirnya penggunaan
nama Quality serta Franchise dari Choice Hotels International sejak tahun 1988
silam. Adapun alasan utama pergantian nama ini adalah terbentuknya kemandirian
manajerial dan unggulnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) dari
karyawan hotel untuk mengelola sendiri serta tingginya popularitas hotel dan
tingkat hunian. Mengingat bahwa ini hanyalah berganti brand saja, sementara
jajaran manajemen mulai dari Direktur Utama hingga level bawah tidak ada
pergantian. Selain itu juga adanya kewajiban manajemen untuk menyerahkan 4,5
persen pendapatan kamar/bulan kepada pihak Choice Hotels International.
Perubahan branding ini juga diikuti dengan peningkatan kualitas layanan
serta pembaruan fasilitas yang ada, lay out hotel dan beberapa inovasi-inovasi
lainnya. Pada prinsipnya, The Sunan Hotel Solo tidak ingin sekedar ganti brand.
The Sunan Hotel Solo didesain untuk mempresentasikan sebuah kemewahan, cita
rasa berkelas, pengalaman dan inovasi produk hotel. Untuk ke depannya, The
Sunan Hotel Solo akan dikembangkan menjadi brand baru yang mewarnai
hospitality industri, dengan mengusung kesempurnaan konsep pemasaran yang
berbasis inovasi dan keunikan pada produk dan pelayanan.
Peningkatan target okupansi atau tingkat hunian hotel yang dulu hanya 70
% menjadi 75 % serta harapan untuk dapat memenuhi setiap ekspektasi pelanggan
yang datang dalam perjalanan bisnis maupun leisure (melancong) di Kota Solo
dengan layanan hospitality yang prima juga merupakan latar belakang pergantian
brand.
Adapun alasan pemberian nama The Sunan karena simple dan mudah
diingat. Nama tersebut memiliki filosofi bahwa hotel ini ingin menghadirkan
hunian mewah dengan pelayanan yang santun serta sentuhan citra adiluhung.
Logo The Sunan sendiri menyiratkan makna keagungan yang mengejawantahkan
megahnya mahkota kasunanan dalam kemegahan sebuah hotel dan
mempresentasikan kekokohan, kemapanan dan kestabilan. Bentuk mahkota
kasunanan yang menjulang tinggi pun telah diaplikasikan pada bentuk arsitektur
bangunan, sebagai identitas hotel kelas atas. Warna kuning keemasan pada logo,
secara psikologis dimaksudkan untuk menekankan keagungan hotel sekaligus
membangkitkan semangat dan pencerahan para tamu.
Mahkota serta logo tersebut dipresentasikan secara nyata pada saat
launching perubahan nama tanggal 23 November 2007 lalu dengan menampilkan
kuluk (mahkota raja Jawa) raksasa. Mahkota tersebut memiliki tinggi 162 cm,
dengan diameter bagian bawah 165 cm dan diameter bagian atas 110 cm. Dengan
kuluk ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) menyatakan The Sunan Hotel Solo
sah menjadi pemrakarsa dan penyelenggara mahkota raja atau kuluk terbesar.
Keyakinan untuk dapat mencapai target yang diharapkan didasari dengan
optimisme dari seluruh jajaran manajemen The Sunan Hotel Solo, yang sejak
berdirinya tidak lagi berada dibawah manajemen Choice Hotels Indonesia.
Memang tidak dipungkiri, bahwa dengan label Quality bisa membawa hotel
dikenal tidak hanya di jajaran konsumen lokal, melainkan pada pengguna jasa
mancanegara. Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi rasa optimisme
manajemen. Terbukti setelah berganti nama, pada tahun 2008 ini okupansi atau
tingkat hunian hotel melampaui apa yang sudah ditargetkan, yang artinya bahwa
perubahan nama ini tidak membuat jumlah tamu menurun. (Seputar Rebranding
terlampir).
K. Gambaran Umum Choice Hotels Internationals
Choice Hotels International merupakan jaringan hotel internasional yang
berpusat di Amerika Serikat sebagai trademark. Di Indonesia, Choice hotels
Indonesia adalah pemegang franchise dari Choice Hotels International. Pada
Oktober 1990, Mr. Ron Muller dan Mrs. Karl Waelti para veteran yang telah 40
tahun berkecimpung di bisnis perhotelan, mendirikan perusahaan ini.
Kerjasama ini dilakukan dengan sistem licensing (izin operasi) atau
franchising (waralaba). Dalam sistem franchising hotel tersebut, maka akan
terdapat standar yang harus diikuti sesuai dengan model atau pola yang telah
ditetapkan oleh Choice Hotels Internasional terutama dalam standar servis
ataupun aspek promosinya. Dahulu, melalui jaringan Choice Hotels Internasional
diharapkan Quality Hotel Solo(The Sunan Hotel Solo) akan mendapatkan
keuntungan seperti supporting tamu, brand image dan sebagainya. Choice Hotels
Internasional bertindak sebagai operator dimana dalam kerjasamanya
menggunakan dua sistem kerjasama yaitu :
1. Under franchise
Hanya menggunakan franchise (merk) Quality. Pembayaran dari hotel
meliputi pembayaran royalty dan marketing fee, kepada hotel operator dalam
hal ini Choice hotels Indonesia.
Contoh hotel yang memakai sistem ini adalah Quality Hotel Solo (The
Sunan Hotel Solo), dimana secara manajemen Hotel Quality dikelola oleh PT
Graha Mulya Wirastama.
2. Under Management.
Hotel dikelola dan berada dibawah management Choice Hotels
Indonesia. Pembayaran meliputi royalty fee, marketing fee dan manajemen
fee.
Contoh hotel yang menggunakan system ini dalam jaringan choice
hotels Indonesia adalah Quality Hotel Jogjakarta.
Choice Hotels International mengklasifikasikan hotel dibawah
manajemennya ke dalam empat kelas, yaitu :
1. The Sleep Choice (hotel bintang dua)
2. The Comfort Choice (hotel bintang tiga)
3. The Quality Choice (hotel bintang empat)
4. The Clarion Choice (hotel bintang lima)
Di Indonesia sendiri, jaringan Choice Hotel International juga tersebar di
beberapa kota di seluruh Indonesia diantaranya, yaitu :
1. Clarion Hotel Jakarta
2. Quality Hotel Jakarta
3. Quality Suites Jakarta
4. Quality Hotel Aspac Jakarta
5. Quality Suites Sunda Kelapa, Jakarta
6. Clarion Suites Carita, Jakarta Barat
7. Quality Hotel Ujung Pandang
8. Clarion Resort batam
9. Quality Suite Medan, dll
C. Lokasi The Sunan Hotel Solo
The Sunan Hotel Solo terletak di sebelah barat kota Solo, yaitu tepatnya di
Jalan Ahmad Yani No. 40. Lokasi ini cukup strategis dan cukup mudah
dijangkau oleh wisatawan karena hanya berjarak 6 km dari Bandara
Internasional Adi Sumarmo dengan 15 menit perjalanan berkendara. Jarak dari
Stasiun Kereta Api Balapan hanya sekitar 4 km atau 6 menit perjalanan dengan
kendaraan bermotor.
Lokasi The Sunan Hotel Solo yang berada di tepi jalan raya semakin
memberikan nilai tambah bagi perkembangan dan kemajuan hotel. Dari segi
pemasaran Quality Hotel Solo terletak di jalan yang menghubungkan antara jalan
Slamet Riyadi dan jalan Adi Sucipto dimana disepanjang kedua jalan utama
tersebut terletak berbagai fasilitas perkantoran, pertokoan maupun tempat
olahraga sehingga memudahkan para tamu untuk tetap dapat melakukan berbagai
macam aktivitasnya selama berada di Solo.
Selain itu lokasi The Sunan Hotel Solo terletak cukup dekat dengan objek-
objek wisata di Surakarta dan sekitarnya. Diantaranya: Istana Mangkunegaran,
Keraton Kasunanan dan Pusat Batik “Pasar Klewer”, Candi Sukuh, Candi Cetho,
Pusat-pusat perbelanjaan seperti Solo Square, Solo Grandmall, pusat perbelanjaan
Macro, Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Centre. Selain itu juga, The Sunan
Hotel Solo terletak tidak jauh dari Kota Barat, Manahan, dan Purwosari yang
dikenal sebagai pusat jajan makanan dan minuman khas Solo (denah lokasi
terlampir).
D. Struktur Bangunan The Sunan Hotel Solo
The Sunan Hotel Solo menempati tanah seluas 22.603,14 m2 dengan luas
bangunan 16.145 m2, pembangunan hotel dilaksanakan oleh PT. Pembangunan
Perumahan, sementara manajemen konstruksi ditangani oleh PT. Paramaloka
Konsultan. Desain arsitektur hotel yang merupakan perpaduan tradisional Jawa
dan modern dirancang oleh arsitek, Jaya Kencana, ME dengan arsitektur
pelaksana PT. Talenta Indah.
Struktur bangunan Quality Hotel Solo adalah sebagai berikut :
a. Basement
1) Ruang perkantoran dan pengendalian.
2) Music Room.
3) Pusat Kebugaran (Fitness Centre & Sauna)
4) Florist
5) Royal Season Education Centre
6) Musholla Qolbun Salim
7) Clinic
8) Area parkir kendaraan.
9) Loker karyawan.
b. Ground Floor
1) Receptionist.
2) Lobby
3) Royal Espresso & Tea Lounge
4) Shopping Arcade
5) Swimming Pool
6) Ballroom dan Ruang Pertemuan
7) Salon dan Perawatan Kecantikan
8) Rice Crispy Business & Family Dinning
9) Business Center
c. Lantai I
1) Kamar-kamar penginapan para tamu.
2) Terrace atau Mezzanine Lounge (Embassy Wine Lounge & Shop
dan Airu Sushi Japanese Resto), dimana para tamu bisa bersantai
sambil menikmati alunan musik.
d. Lantai II, III, IV, V, VI
Di seluruh lantai ini terdapat kamar-kamar penginapan para tamu.
e. Halaman Depan
Halaman yang cukup luas digunakan untuk parkir kendaraan dan pos
keamanan hotel.
E. Fasilitas-fasilitas The Sunan Hotel Solo
The Sunan Hotel Solo memiliki beberapa fasilitas yang ditawarkan, yaitu
sebagai berikut :
1. Kamar.
Kamar yang dimiliki The Sunan Hotel Solo berjumlah 127 kamar
dengan spesifikasi :
a. President Suite Room.
1) Hanya terdapat 1 kamar dan terletak di lantai 6.
2) Fasilitas ruang besar, 2 kamar tidur dengan kasur ukuran Twin bed dan
King size bed, 2 kamar mandi dengan perlengkapan mandi yang lebih
istimewa, 1 kamar mandi untuk di ruang tamu, dapur pribadi, ruang