i PERANAN KOMUNIKASI DALAM PEMAKNAAN IDENTITAS SUBKULTUR (Studi Kasus Peranan Komunikasi Waria Dalam Memaknai Identitas Sebagai Waria Santri Di Pondok Pesantren Waria “Senin-Kamis” Yogyakarta) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Komunikasi Minat Utama Riset dan Pengembangan Teori Komunikasi Oleh Maya Sandra Rosita Dewi S221108009 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
17
Embed
PERANAN KOMUNIKASI DALAM PEMAKNAAN IDENTITAS … filedalam menuntut ilmu. 3. Brig. Nugroho N Susanto selaku suami atas cinta, perhatian, semangat, dan ... pesantren waria ini memiliki
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PERANAN KOMUNIKASI DALAM PEMAKNAAN IDENTITAS SUBKULTUR
(Studi Kasus Peranan Komunikasi Waria Dalam Memaknai Identitas Sebagai
Waria Santri Di Pondok Pesantren Waria “Senin-Kamis” Yogyakarta)
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Ilmu Komunikasi
Minat Utama Riset dan Pengembangan Teori Komunikasi
Oleh
Maya Sandra Rosita Dewi
S221108009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap.” (QS. Al-Insyirah,5-8)
vi
PERSEMBAHAN
Halaman persembahan ini sebagai bentuk wujud penghargaan serta ucapan
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan
dalam penulisan tesis ini. Salam hormat dan terimakasih kepada :
1. Ibu (Sri Mulyani) dan Bapak (Sutaryono) selaku orang tua penulis yang
tidak pernah berhenti mendukung dan mendoakan putrinya untuk terus
berusaha menyelesaikan tesis ini dan terus belajar. Bapak dan Ibu mertua
yang selalu memahami kondisi penulis selama ini. Semoga penulis dapat
menjadi anak dan menantu yang mampu membanggakan kalian semua.
2. Huda dan Seto selaku adik-adik penulis yang selalu mendukung dan
membantu penulis dalam proses penyelesaian tesis, semoga dengan
pengalaman dari penulis membuat kalian bisa lebih baik lagi kedepannya
dalam menuntut ilmu.
3. Brig. Nugroho N Susanto selaku suami atas cinta, perhatian, semangat, dan
dukungan bagi penulis. Semoga kita selalu bersama dalam segala suka
maupun duka serta dipertemukan lagi dikehidupan di akhirat. Aamiin...
vii
KATA PENGANTAR
Keberadaan waria santri di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah “Senin-Kamis”
Yogyakarta menjadi fenomena tersendiri bagi masyarakat. Waria santri bukan hanya
sebagai simbol pembeda dengan kelompok waria pada umumnya, akan tetapi juga
menjadi simbol perlawanan dengan budaya masyarakat terlebih budaya agama islam.
Beberapa ulama dan organisasi islam dengan tegas menentang keberadaan kaum waria
karena fitrah manusia dilahirkan hanya sebagai perempuan dan laki-laki. Walapun
dalam Al-Qur’an secara eksplisit tidak menyebutkan keberadaan dan persoalan waria,
namun beberapa hadist telah menyinggung keberadaan waria sebagai suatu kesalahan
(dosa dan laknat). Dalam beberapa hadist, seperti Al-Hafidzh ibnu hajar mengatakan
bahwa laknat dan celaan Rasulullah khusus ditujukan kepada orang yang sengaja
meniru lawan jenisnya, akan tetapi sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa
mukhannats alami tidak dianggap tercela ataupun berdosa (Sufyan, 2013).
Berawal dari pemikiran diatas, yang kemungkinan membuat waria santri merasa
selagi tindakan mereka tidak merugikan orang lain dan tidak termasuk dalam
pelanggaran hukum, maka mereka akan tetap melaksanakan aktivitas mereka terlebih
dalam hal keagamaan. Waria santri merasa sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan ibadah. Walaupun memiliki
perbedaan konsep dengan pondok pesantren pada umumnya, akan tetapi pondok
pesantren waria ini memiliki peranan sebagai tempat untuk menimba ilmu agama.
Dengan menyandang status waria santri, maka para waria tersebut secara bertahap akan
mengalami perubahan terlebih mengenai identitas mereka sebagai waria santri.
Kondisi diatas cukup untuk dijadikan alasan bahwa identitas memiliki peranan
penting dalam kehidupan setiap individu dalam masyarakat. Identitas yang melekat
dalam diri seseorang membuat mereka lebih mudah dalam memahami aspek-aspek
tersembunyi dari diri mereka. Oleh karenanya penting bagi manusia dalam memaknai
identitasnya, agar dapat mendefinisikan diri serta pedoman dalam bertindak. Dalam hal
ini, komunikasi juga berperan penting dalam pembentukan identitas karena komunikasi
berperan dalam menentukan dan menjelaskan identitas.
Penelitian ini hanyalah sebagai langkah kecil untuk mendapatkan gambaran
mengenai pemaknaan identitas kelompok subkultur yang dalam penelitian ini adalah
viii
waria santri di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah “Senin-Kamis” Yogyakarta.
Walaupun kecil kemungkinan, diharapkan penelitian ini bahan refleksi atau koreksi bagi
kaum waria, masyarakat, organisasi masyarakat, maupun pemerintah dalam menghadapi
permasalahan maupun keberadaan waria.
Selama melakukan penelitian, tidak dipungkiri bahwa peneliti mengalami
beberapa kendala terlebih pada awal-awal riset seperti minimnya pengalaman peneliti
mengenai pemahaman kasus, pemahaman teori, maupun pemahaman mengenai
metodologi penelitian. Minimnya pemahaman ini menyebabkan hasil data yang peneliti
peroleh dirasa kurang mendalam, oleh karenanya peneliti sempat menghentikan
penelitian selama beberapa bulan untuk menambah pengetahuan, baru setelahnya
peneliti melanjutkan kembali penelitian.
Selain itu, dikarenakan sepat vakumnya kegiatan pondok pesantren waria karena
pimpinan sebelumnya (Maryani) meninggal membuat peneliti harus bersabar kembali
menunggu hingga aktivitas pondok kembali berjalan normal. Dalam hal pengumpulan
data tidak terdapat kendala yang berat, hanya peneliti harus sangat selektif dalam
menentukan responden agar data yang diperoleh sesuai dengan tema yang diambil.
Untuk mendapatkan responden yang valid, peneliti membutuhkan informasi yang akurat
mengenai karakteristik masing-masing responden sehingga membutuhkan waktu yang
tidak singkat.
Atas terselesaikannya penyusunan tesis ini, tentunya melibatkan berbagai pihak
yang telah banyak memberikan kontribusi pada penulis baik secara akademis maupun
non akademis. Pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D, Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu
Komunikasi Universitas Sebelas Maret;
2. Dr. Sutopo JK., M.S. sebagai dosen pembimbing pertama atas waktu, perhatian,
dan kesabaran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini;
3. Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si. sebagai dosen pembimbing kedua yang telah
menyempurnakan tema penelitian sehingga terlihat menarik, serta memberikan
pemahaman kepada peneliti mengenai studi identitas.
4. Seluruh Pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta karyawan staf tata usaha Program Studi
ix
Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, terlebih untuk
mbak Sari atas bantuannya selama ini;
5. Kepada Shinta Ratri sebagai pimpinan Pondok Pesantren Waria Al-Fatah “Senin-
Kamis” Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian serta kemudahan akses dalam mendekati teman-teman waria santri;
6. Kepada seluruh waria santri, pengajar, dan masyarakat sekitar yang telah menerima
dengan baik, serta memberikan bantuan berupa informasi dan data yang penulis
butuhkan selama melakukan penelitian;
7. Keluarga besar Program Studi Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret kelas Riset dan Pengembangan Teori Komunikasi 2011, terimakasih atas
kebersamaannya selama ini. Serta teman sisa perjuangan (Mas Oki, Mbak
Nadhiroh, Mbak Ari, dan Pramitha) atas dukungannya agar kita bisa menyelesaikan
tesis ini dalam kondisi apapun;
8. Mas Lukas Maserona Sarungu, atas bantuan, diskusi-diskusi, dan pencerahan yang
diberikan selama penulis mengalami kesulitan dalam pengerjaan tesis;
9. Dan seluruh pihak yang membantu terselesaikannya penulisan ini yang tidak dapat
dipersembahkan satu per satu.
Penulis menyadari sejumlah kekurangan dalam hasil penelitian ini. Untuk itu, adanya
kritik dan saran sangat diharapkan penulis agar hasil penelitian semakin sempurna.
Selanjutnya, penulis juga berharap agar hasil penelitian yang diperoleh dapat
bermanfaat untuk beberapa pihak, baik secara teoritis bagi para akademisi, secara
metodologis bagi peneliti, maupun secara praktis bagi waria santri maupun pemerintah
dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Waria Al-Fatah.
Surakarta, ................................ 2016
Penulis,
Maya Sandra Rosita Dewi
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ................................................................................................... ii
Halaman Pernyataan Keaslian Dan Persyaratan Publikasi .................................... iv
Halaman Motto ............................................................................................................. v
Halaman Persembahan ............................................................................................... vi
Kata Pengantar ........................................................................................................... vii
Daftar Isi ..................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................................ xiv
Daftar Gambar ............................................................................................................ xv
Abstrak ........................................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. PerumusanMasalah ................................................................................. 13
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 13
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 15
A. Deskripsi Teoritik ................................................................................... 15
1. Identitas dan Subkultur ........................................................................ 15
1.1 Konsep Identitas............................................................................... 15
1.2 Konsep Budaya dan Sub Budaya .................................................... 18
1.3 Identitas dalam Subkultur ................................................................ 23
xi
2. Interaksionisme Simbolik dan Proses Mengenali diri ........................ 26
2.1 Esensi Teori Interaksionisme Simbolik ........................................... 26
2.2 Teori Diri (Self) dan Perkembangan Diri......................................... 29
2.3 Antara Simbol dan Komunikasi ...................................................... 33
3. Komunikasi dalam Pembentukan Identitas ......................................... 34
2.4 Proses Komunikasi dan Pembentukan Makna ................................ 34
2.5 Komunikasi dalam Pembentukan Identitas .................................... 44
4. Konsep Pondok Pesantren dan Waria ................................................. 46
B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 51
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 56
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 59
A. Tempat dan Waktu ................................................................................. 59
B. Jenis Penelitian ....................................................................................... 59
C. Pemilihan Kasus ..................................................................................... 61
D. Teknik Sampling .................................................................................... 61
E. Data dan Sumber Data ........................................................................... 62
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 62
G. Validitas Data ......................................................................................... 63
H. Analisis Data ........................................................................................... 64
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN SUBJEK PENELITIAN....................... 68
A. Profil dan Karakteristik Kota Yogyakarta Secara Umum ....................... 68
B. Problematika dan Potret Keagamaan Waria Di Yogyakarta ................... 69
C. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian ................................................ 76
D. Data Informan (Subjek Penelitian) .......................................................... 83
BAB V TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 87
A. Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta: Antara Waria Santri,
Agama, dan Masyarakat ........................................................................ 87
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Waria........................................ 87
xii
2. Sumber Informasi Keberadaan Pondok Pesantren Waria ..................... 88
3. Motivasi Bergabung Menjadi Waria Santri .......................................... 90
4. Latar Belakang Agama Sebelum Menjadi Waria Santri ....................... 91
5. Pandangan Agama Mengenai Keberadaan Pondok .............................. 92
6. Waria Santri Dalam Menghadapi Stigma Negatif Agama .................... 93
7. Pandangan Masyarakat Serta Respon Waria Santri Dalam