PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI JAMBI KOTA SEBERANG PADA TAHUN 1945-2021 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Sejarah Peradaban Islam Oleh: UMMI FADHILA NIM: 402170842 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM
BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI JAMBI KOTA
SEBERANG PADA TAHUN 1945-2021
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Sejarah Peradaban Islam
Oleh:
UMMI FADHILA
NIM: 402170842
JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini.
Nama : Ummi Fadhila
NIM : 402170842
Tempat/Tgl Lahir : Sungai Jering, 02 April 2000
Pembimbing I : Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I
Pembimbing II : Rahyu Zami, M.Hum
Fakultas : Adab dan Humaniora
Jurusan : Sejarah Peradaban Islam
Judul Skripsi : “ Peranan Keturanan Masyarakat Arab dalam Bidang
Sosial Kegamaan Di Jambi Kota Seberang Pada Tahun 1945-2021 “
Menyatakan dengan ini bahwa karya Ilmiah/Skripsi ini adalah asli bukan
plagiasi serta telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari, ternyata telah ditemukan pelanggaran plagiasi dalam karya
Ilmiah/Skripsi ini, maka saya siap untuk diproses berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Jambi, 09 Juli 2021
Penulis,
Ummi Fadhila
402170842
ii
NOTA DINAS
Pembimbing I : Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I
Pembimbing II : Rahyu Zami, M. Hum
Alamat : Fakultas dan Adab Humaniora
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat
bahwa Skripsi saudari Ummi Fadhila, Nim: 402170842 yang berjudul
“Peranan Keturunan Masyarakat Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan Di
Jambi Kota Seberang Pada Tahun 1945-2021” telah dapat diajukan untuk
dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut
agar dapat diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I Rahyu Zami, M. Hum
NIP. 197811212007101001 NIP. 198904102018011002
iii
iv
MOTTO
ة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن نكم ام ى ك هم المفلحون ولتكن م المنكر واول
Artinya: “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang
mungkar” (Q.S Ali 'Imran:104)1
1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: PT
Karya Toha, 2002), hlm 79.
v
PERSEMBAHAN
بسم الله الر حمن الر حيم
Sembah dan sujudku serta puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan daya dan upaya kepadaku tanpa berhenti sedikitpun dengan
rahmatnya yang baik berupa kesehatan, kesempatan, dan karunianya, dan atas
semua yang telah engkau berikan itu maka akhirnya tugas akhir ini dapat
diselesaikan. Dan tak luput saya panjatkan sholawat serta salam kepada manusia
yang agung, tauladan, pemimpin dan pemberi safaat seluruh umat yaitu baginda
Nabi Muhammad SAW.
Saya memberikan ucapan terima kasih yang tidak pernah habis kepada dua
manusia yang sangat saya cintai dan mereka saya anggap sebagai malaikat yang
Allah berikan kepada saya yang sangat bararti luar biasa untuk saya yaitu ibunda
dan ayahanda yang telah banyak berkorban untuk saya baik tenaga dan pikiran.
Walau sebesar apapun sesuatu yang dapat saya berikan kepadanya tidak akan
pernah membalas pengorbanan dan kebaikannya. Kini study ku telah selesai
berkat doa dan restumu malaikatku, besar harapan anakmu ini ingin menjadi
kebanggaanmu tapi itu semua tidak akan terwujud tanpa doa dan restu darimu,
dan pada kesempatan ini anakmu ingin meminta maaf apabila selama ini telah
menyusahkanmu walau kalian tidak pernah mengeluh dan tidak pernah
mengatakan tidak terhadap apa yang anakmu ini perlukan. Dan kini hanya baru
ucapan terima kasih yang bisa anakmu ucapkan dan ananda berdoa semoga Allah
memasukkan kalian kedalam surganya, aamiin. Seutus doa untuk semua guruku
yang telah ikhlas membagikan ilmunya, tulus dan selalu menuntun muridnya demi
mencapai cita-cita yang diinginkan. Semoga Allah SWT membalas amal baik
guru semua.
Untuk keluargaku terima kasih kalian semua telah membantu saya baik
berupa doa dan tenaga semoga ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat dan
membanggakan kalian semua. Serangkai harapan untuk adek bungsuku tersayang,
semoga ini bisa menjadi kebanggaan untuk keluarga karna si sulung telah berhasil
mendapatkan gelar sarjana dan kalian yang sangat aku sayangi.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada sahabat dan keluargaku
Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam angkatan 2017, sahabat wanita
pejuang togaku, sahabatku Hidayati dan Nurhelentia yang selalu setia
nyemangatin setiap langkah perjuanganku semoga kita semua menjadi orang yang
sukses dan dapat membanggakan orang tua serta bertemu kembali suatu saat
nanti. Aku juga berharap agar hubungan kita selalu terjalin walau dipisahkan oleh
jarak dan waktu.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmad, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis. Sholawat
beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada kekasih Allah SWT yaitu
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya
hingga akhir zaman. Sehingga penulis dapat dimudahkan untuk menyelesaikan
tugas akhir kuliah berupa skripsi yang berjudul “Peranan Keturunan Masyarakat
Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan di Jambi Kota Seberang Pada Tahun
1945-2021”.
Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini banyak mendapatkan
banyak hambatan dan kendala, baik dalam penulisan, pengumpulan sumber,
hingga proses wawancara berlangsung. Namun berkat bantuan dan upaya dari
para pembimbing, serta kerja sama dari beberapa pihak yang terkait dalam
penulisan skripsi ini. Sehingga kendala tersebut mampu di hadapi dan diatasi
dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing kepada
Bapak Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I dan Bapak Rahyu Zami, M.Hum. Selanjutnya
penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah ikut serta
dalam membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada :
1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 2. Yth. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE., M. EI., Bapak Dr. As’ad Isma, M. Pd.,
dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA Selaku Wakil Rektor I, II, dan II UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
3. Yth. Ibu Dr. Halimah Djafar., M.Fil.I selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 4. Yth. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag., Bapak Dr. Alfian, S.Pd., M.Ed., dan
Ibu Raudhoh, S.Ag.,SS., M.Pd. I., sekalu Wakil Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 5. Yth. Bapak Agus Fiadi, S. Ip., M. Si., selaku Ketua Program Studi Sejarah
Peradaban Islam UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 6. Yth. Bapak Aliyas, S.Th.I, M.Fil.I selaku Dosen Pembimbing Akademik 7. Yth. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adan dan Humaniora UIN
Sultha Thaha Saifuddin Jambi. 8. Yth. Bapak dan Ibu Staff Karyawan dan Karyawati Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi. 9. Yth. Kepala Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Kepala
Pepustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan Kepala
Perpustakaan Wilayah Jambi. 10. . Kepada seluruh narasumber yang telah membantu dan memberi dorongan
demi kelancaran penelitian ini. 11. Kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan dan motivasi dalam
proses penulisan.
vii
Semoga bantuan dan motivasi yang telah diberikan untuk peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi pahala dan ibadah bagi kita semua serta diterima oleh Allah SWT. Penulis berharap hendaknya skripsi ini dapat berguna untuk peneliti khususnya serta pembaca pada umumnya, Amin ya robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum, wr. Wb Jambi, 08 Juni 2021 Penulis,
Ummi Fadhila NIM: 402170842
viii
ABSTRAK
Ummi Fadhila. 402170842. Judul: Peranan Keturunan Masyarakat Arab Dalam
Bidang Sosial Keagamaan di Jambi Kota Seberang Pada Tahun 1945-2021
Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab Dan Humaniora, Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I: Aliyas, S. Th. I,
M.FIL.I Pembimbing II : Rahyu Zami, M. Hum
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap kondisi sosial keagamaan
keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan
untuk mengetahui peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial
Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021.
Penelitian ini merupakan Kajian sejarah sosial dengan menggunakan metode
sejarah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan
sebagai berikut: pertama, Kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab
di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dimana masyarakat Arab yang ada
di Kota Jambi yang sangat dikenal adalah keluarga Al Jufri, kondisi sosial yang
dilakukan adalah dengan menjalin kontak sosial antara orang perorangan dengan
melakukan tegur sapa dan juga memberi sedekah, kegiatan kelompok dengan
bergotong-royong di lingkungan sekitar, selain itu juga terjalinnya komunikasi
yang baik dari tingkat RT hingga tingkat Kecamatan Pelayangan. Kegiatan harian
keagamaan dilakukan dengan shalat berjamaah dan juga membaca Al-Quran di
masjid dalam kegiatan mingguan dengan kajian Islam, mengkaji kitab fiqih dan
juga kajian sejarah Islam, kegiatan bulanan dengan berbuka puasa bersama di
masjid dan kegiatan tahunan peringatan isra’ mi’raj dan peringatan nuzulul
qur’an. Kedua, Peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial
Keagamaan Terhadap Masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021
sangatlah besar bagi perkembangan Islam di Kota Jambi, seperti bergotong
royong, memperingati hari besar seperti, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’
Mi’raj, Idul Fitri dan Idul Adha berbaur dengan masyarakat sekitar, dan
bersilaturahim kekerabat dengan meningkatkan persaudaraan dalam tali
pernikahan. Dalam bidang keagamaan dengan kegiatan, Kajian raudatul Dua
dengan belajar membaca alquran, fiqih, tasawur dan juga shalawatan. Kajian
rohah adalah kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-orang Arab
Alawiyyin di Hadramaut, Kesenian Hajir Marawis digunakan oleh orang-orang
Hadrami untuk melakukan dakwah kepada masyarakat Jambi untuk
memperkenalkan Islam melalui kesenian.
Kata Kunci: Peranan, Masyarakat Arab, Sosial Keagamaan
ix
ABSTRACT
Ummi Fadhila. 402170842. entitled: The Role of Arab Society in the Social-
Religious Sector in Jambi, Seberang City in 1945-2021 Department of the History
of Islamic Civilization, Faculty of Adab and Humanities, State Islamic University
of Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Advisor I: Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I. Advisor
II : Rahyu Zami, M. Hum
This thesis aims to reveal the socio-religious condition of the Arab
community in Jambi City Seberang in 1945-2021 and to find out the role of the
Arab community in the Social-Religious Sector towards the community in Jambi
City Seberang in 1945-2021. This research is a study of social history using the
historical method. Based on the research conducted, the results and conclusions
are as follows: first, the socio-religious conditions of the Arab community in
Jambi City of Seberang in 1945-2021 where the Arab community in Jambi City
who is very well known is the Al Jufri family, the conditions were carried out by
establishing social contact between individuals by greeting and also giving alms,
group activities by working together in the surrounding environment, in addition
to establishing good communication from the RT level to the Pelawangan District
level. Daily religious activities are carried out by praying together and also
reading the Koran in the mosque in weekly activities with Islamic studies,
studying fiqh books and also studying Islamic history, monthly activities by
breaking the fast together in mosques and annual activities to commemorate Isra'
Mi'raj and commemorations. nuzulul qur'an.Second, the role of the Arab Society
in the Social-Religious Sector to the Community in Jambi City of Seberang in
1945-2021 such as mutual cooperation, big days such as, Maulid Prophet
Muhammad SAW, Isra 'Mi'raj, Eid al-Fitr and Eid al-Adha mingling with the
surrounding community, and staying in touch with relatives by increasing
brotherhood in marriage. In the field of religion with activities, the study of
raudatul Dua by learning to read the Koran, fiqh, tasawur and also shalawatan.
The study of the spirit is the study of ancient scriptures carried out by the
Alawiyyin Arabs in Hadramaut, the Hajir Marawis art is used by the Hadrami
people to do da'wah to the people of Jambi to introduce Islam through art.
Ketersediaan anggaran yang memadai menjadi penentu
terselenggaranya suatu program pemberdayaan, sehingga apabila
anggaran mencukupi dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan maka
akan mencapai keberhasialn program yang dijalankan,
3) Tenaga Ahli
Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menetukan
pelaksanaan dapat dijalankan dengan baik atau tidak. Sehingga SDM
yang mengetahui tata cara pelaksanaan dalam kegiatan tersebut
diharapkan mengupayakan yang terbaik agar program tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik.
4) Kegiatan Pemberdayaan
Program yang akan dilaksanakan sebaiknya telah disiapkan tolak
ukur selama dala melaksanakannnya, sehingga adanya alternative
pilihan apabila selama dalam kegiatan mengalami permasalahan telah
disediakan alternative program yang akan dijadikan acuan dalam
program pemberdayaan. 26
B. Sosial
Pengertian Sosial adalah Kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu
’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam
kehidupan bersama. Pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan
dari hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-
pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi
sosial tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada
suatu masyarakat pada waktu tertentu. Dengan adanya suatu bentuk-bentuk
interaksi sosial yaitu bisa dijelaskan bahwa berupa kerja sama ( cooperation ),
persaingan ( competition ), dan juga bisa berbentuk pertentangan atau suatu
pertikaian. 27
Menurut Gillin bahwa pernah melakukan suatu pengelompokan yang
lebih luas. Bahwa ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat
26 Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, hlm. 239. 27 Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Binacipta, 1983), hlm.
9.
12
adanya interaksi sosial, yaitu 1. Proses yang asosiatif dan proses disosiatif.
Karena dengan adanya proses sosial ini terjadilah suatu kerja sama antara
masyarakat dengan masyarakat lainnya yaitu dengan bentuk interaksi sosial
yang pokok dan bentuk dan arahnya oleh suatu sistem sosial masyarakat yang
bersangkutan.
Soerjono Soekanto mengemukakan syarat terjadinya interaksi sosial ada
dua yaitu kontak sosial dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:28
1. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar orang
perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia dan
sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia
lainnya. Kontak sosial bisa bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif
adalah kontak sosial yang mengarah pada kerjasama. Kontak sosial negatif
mengarah pada pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan
kontak sosial. Kontak sosial juga dapat bersifat primer atau sekunder.
Kontak primer terjadi bila yang mengadakan hubungan langsung bertemu
dan berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, dan gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain untuk saling memengaruhi satu sama lain.
Proses komunikasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal
(bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan) dan komunikasi nonverbal
(bentuk komunikasi memakai simbol-simbol).
Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial, George simmel seorang sosiologi
jerman, mengambil bentuk besar-kecilnya suatu jumlah anggota kelompok,
bagaimana suatu individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial
dalam kelompok tersebut. Dalam penjelesan mengenai kelompok-kelompok
sosial, George simmel menyatakan bahwa dengan bentuk terkecil yang terdiri
dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial. Jadi dasar yang akan diambil
sebagai salah satu su29atu pilihan untuk mengadakan klasifikasi tipe-tipe
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dikoordinasi oleh yang
dibimbing oleh guru agama dengan bimbingan wakil dan kepala
sekolah. Dalam pengertian yang menyeluruh, ibadah dalam Islam
merupakan jalan hidup yang sempurna, nilai hakiki ibadah terletak
pada keterpaduan antara tingkah laku, perbuatan dan pikiran, antara
tujuan dan alat serta teori dan aplikasi.33 Metode yang digunakan Islam
dalam mendidik jiwa adalah menjalin hubungan terus-menerus antara
jiwa itu dan Allah disetiap saat dalam segala aktivitas, dan pada setiap
kesempatan berfikir semua itu berpengaruh terhadap tingkah laku,
sikap dan gaya hidup individu. Itulah sistem ibadah, sistem berfikir,
sistem aktivitas semuanya berjalan seiring bersama dasar-dasar
pendidikan yang integral dan seimbang.
33 Arifin, Dasar-Dasar Pendidikan, Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
(Jakarta :1989, hlm. 81.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan dengan mengambil data
berupa wawancara dan didukung dengan menggunakan sumber tertulis atau
dokumen sebagai data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
sejarah yang digunakan untuk mencari gambaran menyeluruh tentang kejadian
dan peristiwa masa lampau secara kronologis. Menurut kuntowijoyo, metode
penelitian sejarah terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan
historiografi. 34
1. Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa yunani heuristiken, yang artinya
memperoleh. Menurut G.J Ranier yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman
dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Sejarah Islam dengan
menjelaskan bahwa heuristik adalah suatu seni atau teknik bukanlah suatu
ilmu. Oleh karena itu heuristik tidak memiliki syarat atau peraturan-peraturan
umum. Heuristik digambarkan sebagai suatu seni keterampilan dalam peneliti
menemukan, menangani, dan suatu sumber atau bibliografi, atau
mengklarifikasi sejarah dan meramu catatan-catatan. 35
Catatan-catatan tersebut peneliti didapatkan dalam melakukan observasi
awal terhadap permasalahan yang ingin dikaji, dan ini merupakkan teknik awal
yang peneliti gunakan untuk menempatkan data yang akurat berdasarkan
permasalahan yang akan diteliti.36 Observasi yaitu alat pengumpulan data yang
paling awal dalam setiap penelitian. Metode observasi menggunakan
pengindraan atau pengamatan secara langsung terhadap suatu objek seperti
34 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), hlm. 64. 35Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, (Yogyakarta: Ombak
2011) hlm. 104. 36 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kualitatif dan kualitatif),
(Jakarta : Gaung Persada Press, 2009), hlm 223.
18
benda, kondisi, situasi, proses dan prilaku.37 Dengan observasi kita akan
memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sukar
diperoleh dengan metode lain. Observasi merupakan data primer dalam
penelitian untuk mendapatkan data sejarah yang berkaitan penelitian di mana
peneneliti melakukan mengunjungi dan juga melihat langsung bukti fisik yang
ada di lokasi penelitian yang memiliki hubungan erat dengan kondisi sosial
keagamaan keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota Seberang pada tahun
1945-2021 dan peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial
Keagamaan terhadap keturunan masyarakat di Jambi Kota Seberang pada
tahun 1945-2021.
Selain observasi peneliti juga mengumpulkan data dengan mencari
informasi melalui metode wawancara dengan berbagai informan yang telah
ditentukan berdasarkan indikator-indikator yang sesuai dengan objek
penelitian. Menurut Sugiono, wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide dengan proses tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik. 38 Metode ini merupakan suatu cara
dalam mengumpulkan data yang harus dilakukan untuk mendukung observasi.
Dengan wawancara diharapkan peneliti dapat memasuki pikiran dan perasaan
responden.
Untuk penentuan informan yang akan diwawancarai peneliti mengambil
dari beberapa masyarakat yang masih hidup pada saat proses transmigrasi
dilakukan Jambi Kota Seberang baik dari masyarakat pendatang maupun
masyarakat lokal. Metode wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah
metode wawancara tidak terstruktur, yang artinya wawancara dilakukan
dengan bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan berupa garis-garis besar permasalahan
37Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), hlm.20. 38Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Memahami Penilaian Kualitatif, (Jakarta:
Gramedia, 2016 ), hlm. 72.
19
dan juga secara spesifik terkait kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat
Arab di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan peran keturunan
masyarakat Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan terhadap masyarakat di
Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021.
Selain menggunakan teknik wawancara peneliti ini juga akan
menggunakan teknik dokumentasi, yang artinya dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi
responden. Didalam sebuah pendukumentasi, sering dikenal dengan istilah
dokumen, foto, video/Film. Dokumen adalah catatan peistiwa yang sudah
beralalu, berupa bentuk tulisan, gambar, dan karya-karya dan monumental dari
seseorang.39
a. Sumber Primer
Menurut Lofland data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-
kata dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi
kedalam kata-kata dan tindakan. Data primer yang telah dikumpulkan
kemudian diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama dan utama.
Dalam sumber lisan, primernya adalah wawancara langsung dengan
pelaku atau saksi mata yang di dalam hal ini merupakan informan. Informan
adalah Narasumber yang dijadikan tempat bertanya, yang jauh lebih
mengetahui atau menguasai tentang permasalahan yang akan diteliti. Dalam
hal ini yang bisa dijadikan informan seperti masyarakat pendatang dan
lokal.
b. Sumber sekunder
Sumber sekunder adalah data pendukung yang dikumpulkan, diolah
dan disajikan dari beberapa buku bacaan yang memberikan komentar,
analisis kritik dan saran serta sejenisnya yang berkaitan dengan data primer.
Data sekunder yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari buku, skripsi
39Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Memahami Penilaian Kualitati, hlm. 82.
20
yang telah ada dan memiliki kedekatan atau kesamaan dengan penelitian ini,
sehingga memperbanyak data agar terjadi kevalitan pada data tersebut.
2. Verifikasi (Kritik Sumber)
Kritik merupakan suatu proses ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan agar terhindar dari manipulasi data. Sumber-sumber yang telah
didapatkan baik berupa benda, sumber tertulis maupun sumber lisan kemudian
diverifikasikan atau diuji kebenarannya dan ketetapannya. 40 setelah sumber
sejarah dalam berbagai kategorinya itu terkumpul, tahap berikutnya adalah
verifikasi untuk memperoleh ke absahan sumber dengan melakukan kritik
terhadap sumber yang diperoleh. Keabsahan tentang kebenaran sumber
(kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik ekstren dan kritik intern. Pada tahap
ini penulis membandingkan sumber yang satu dengan yang lain mencari data
yang tidak benar, apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil
yang berkaitan dengan kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di
Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan peran keturunan masyarakat
Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota
Seberang pada tahun 1945-2021. Kritik sumber sejarah dapat dibedakan
menjadi dua yaitu kritik internal dan eksternal.
a. Kritik Internal
Kritik Internal dilakukan untuk menilai kalayakan atau kredibilitas
sumber. Kredibilitas sumber biasanya mengacu pada kamampuan sumber
untuk mengungkap kebenaran peristiwa sejarah.41 Hal tersebut mengacu
pada kebenaran sumber yang telah didapatkan, apakah isi dokumen itu
dipercaya, tidak manipulasi dan lainnya. Kritik Internal ditujukan untuk
memberikan pemahaman isi teks. Pemahaman isi teks diperlukan latar
belakang pikiran dan budaya penulisnya.
40M. Dien Madjid, Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Kota Bandung,
2014), hlm. 223. 41M. Dien Madjid, Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Kota Bandung,
2014),hlm. 224.
21
b. Kritik Eksternal
Kritik Eksternal yaitu usaha mendapatkan otentitas sumber dengan
melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber. Kritik Eksternal
mengarah pada pengujian terhadap aspek luar dari sumber. Otentitas
mengacu pada materi sumber yang menggambarkan kondisi saat itu.42
3. Interpretasi
Interpretasi atau penafsiran sejarah juga disebut dengan analisis data.
Untuk menghasilkan cerita sejarah, fakta yang sudah dikumpulkan harus
interpretasikan. Interpretasi dilakukan dengan analisis. Analisis adalah salah
satu model membuat interpretasi.Menganalisis sama dengan menguraikan. 43
dari data yang bervariasi dapat dianalisis setelah ditarik secara induktif
sehingga dapat disimpulkan. Dari data-data yang telah di pilih dan di anggap
telah lulus dalam verifikasi data oleh penulis, kemudian penulis melakukan
analisis data dengan mencocokkan data yang ada di buku dengan laporan
penelitian atau jurnal yang berbicara tentang subjek penelitian maka penulis
dapat menyimpulkan dan menafsirkan hasil penelitian.
4. Historiografi
Metode terakhir merupakan historiografi. Historiografi adalah cara
penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah
dilakukan. 44penulisan hasil penelitian sejarah ini dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai proses penelitian sejak awal (perencanaan) sampai dengan
akhirnya (kesimpulan). Penulisan sejarah ini merupakan upaya peneliti dalam
melakukan rekonstruksi sumber-sumber yang telah ditemukan, diseleksi dan
dikritisi. Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan beberapa kaidah
penulisan, seperti :
42Suharto, W. Pranato, Teori dan Metodologi Sejarah, (Yogyakarta, 2010), hlm. 36-37. 43Suharto, W. Pranato, Teori dan Metodologi Sejarah, hlm. 56. 44Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm. 117.
22
a. Bahasa dan format penulisan yang digunakan harus baik dan benar
menurut tata bahasa.
b. Memperhatikan konsistensi, minsalnya penggunaan tanda baca,
pengunaan istilah, dan rujukan sumber.
c. Istilah dan kata-kata tertentu harus digunakan sesuai konteks
permasalahannya.
Setelah menentukan judul atau tema penelitian, kemudian
mengumpulkan sumber data (heuristik) serta melakukan kritik dan seleksi
(verifikasi), hingga penafsiran (interpretasi), maka peneliti mulai menuliskan
kisah sejarah. Secara umum, dalam metode sejarah, penulisan sejarah
(historiografi) merupakan fase atau langkah akhir dari beberapa fase yang
biasanya harus dilakukan oleh peneliti sejarah.45 Setelah melakukan penafsiran
terhadap data-data yang telah diperoleh, maka peneliti menyusunnya dalam
sebuah penulisan sejarah yang akan dijadikan sebagai karya ilmiah dengan
pembahasan terkait kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di
Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan peran keturunan masyarakat
Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota
Seberang pada tahun 1945-2021.
45M. Dien Madjid, Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Kota Bandung,
2014), hlm. 231.
23
BAB IV
TEMUAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Masyarakat Arab
1. Keberadaan Masyarakat Arab di Indonesia
Suku Arab-Indonesia adalah penduduk Indonesia yang memiliki
keturunan etnis Arab dan etnis pribumi Indonesia. Pada umumnya mereka
tinggal di perkampungan Arab yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Pada zaman penjajahan Belanda, mereka dianggap sebagai bangsa Timur
Asing bersama dengan suku Tionghoa-Indonesia dan suku India-Indonesia.
Tetapi seperti kaum etnis Tionghoa dan India, tidaklah sedikit kaum Arab-
Indonesia yang berjuang membantu kemerdekaan Indonesia.46
Keberadaan Masyarakat Arab di Indonesia sudah berlangsung beratus-
ratus tahun. Ada yang memperkirakan sejak penyebaran agama Islam di
wilayah Nusantara dan Tanah Melayu. Keberadaan Masyarakat Arab tersebar
hampir semua kepulauan nusantara sejalan dengan proses penyebaran agama
Islam. Sebagian ahli berpendapat penyebaran Islam di Indonesia dilakukan
oleh para saudagar dari Gujarat sebuah wilayah di India- bukan oleh bangsa
Arab secara langsung. 47
Perbedaan pandangan tidak mengganggu proses penyebaran Islam dan
pembentukan "kolonie" (enclave) Masyarakat Arab di berbagai wilayah. Dalam
proses kehidupan Masyarakat Arab pendatang di wilayah Indonesia tidak
pernah dibedakan apakah pembawa agama Islam itu berasal dari Gujarat atau
Arab. Penyebaran "kolonie" Masyarakat Arab di seluruh wilayah Nusantara
menunjukkan bahwa proses integrasi dan asimilasi dengan penduduk setempat
berlangsung dalam proses alamiah. Di semua wilayah Nusantara keberadaan
sub-etnik Arab selalu menempel (embedded) dengan etnik setempat. Walaupun
disana-sini terlihat seakan-akan terjadi segregasi (adanya koloni "Kampung
46 Http://id.wikipedia.org/arab-indonesia diakses pada 03 September 2021. 47 Http://www.google.co.id, diakses pada 03 September 2021.
didirikan oleh KH.Ahmad Syukur pada tahun 1920 beliau adalah murid dari
KH.Abdul Majid (pendiri madrasah Nurul Iman). Sa’adatuddaren yang
berarti “Kebahagiaan Dua Negeri” hal ini karena lembaga pendidikan tidak
selalu berorientasi pada kehidupan akhirat saja, tetapi kehidupan dunia juga.
KH. Ahmad Syukur atau yang dikenal dengan sebutan Guru Gemuk, beliau
memimpin madrasah ini hanya kurang lebih enam tahun karena setelah itu
ia wafat diusia 47 tahun. Setelah beliau wafat madrasah ini dipimpin oleh
murid beliau yaitu KH.Abdurrahman. Madrasah ini berlokasi di pinggir
sungai Batanghari, tepatnya di kelurahan Tahtul Yaman Kecamatan
Pelayangan Kota Jambi.83 Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara
bersama bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab yang
mengatakan:
Madrasah yang ada di sebrang ini adalah bukti sejarah bahwa para
ulama mulai terus memperbanyak pendidikan Islam di tahun 1922,
telah merencanakan pendidikan keagamaan yang terus dijalankan
82 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021. 83 DLa Ode Artono Rabani, “Komunitas Arab: Kontinuitas dan Perubahan di Kota
Surabaya 1900-1942”, Jurnal Masyarakat
60
hingga saat ini. Pendirikan ini dilahirkan oleh oleh para ulama para
ulama yang menimba ilmu ke Mekah dan juga berasal dari Mekkah 84
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa pengurus dari
madrasah ini adalah sama halnya dengan Nurul Iman. Madrasah ini juga
terdapat di Seberang Kota Jambi yaitu di daerah Tanjung Pasir. Keempat,
Madrasah Al Jauharain didirikan pada tahun tahun 1922, terletak di
Kampung Pulo Sungai Asam. Namun, dengan pertimbangan banyaknya
penduduk yang fanatik Islam di daerah Seberang Kota Jambi, maka
diharapkan sebagai masukan dari sekolah itu serta dikarenakan oleh
pertimbangan lain misalnya tempat berkumpulnya para ulama-ulama Jambi
adalah di Seberang Kota. Maka, setelah berjalan 12 tahun, Madrasah
Jauharain dipindahkan ke Tanjung Johor Seberang Kota Jambi.
12. Tahun 2000
Selanjutnya Madrasah As’ad. Menurut cerita pembangunan madrasah
As’ad merupakan di tanah kepunyaan Pangeran Wiro Kesumo yang teletak
di Olak Kemang yang sudah diserahkan kepada Syarifa Rogaya Mekkah,
semula tanah ini ingin dijadikan bioskop namun Sayyid Abu Bakar Muhdor
mempertahankannya sehingga ia diancam dan pindah dari Kampung Olak
Kemang dan meminta kepada Syariffa Mekkah agar tanah itu dijadikan
madrasah ia pun setuju tahun 1949 madrasah itu didirikan dan di tahun 1950
sudah dapat menerima pelajar. Pembangunan madrasah diurus oleh
Muhammad bin Usman, Sayyid Abu Bakar Almuhdor dan Muhammad Ali
Abdullah, Idrus bin Madjid dan lain sebagainya. Setelah Madrasah itu siap
dan setelah menerima murid diserahkan kepada Kiai Abdul Qodir Ibrahim,
Kiai Nurdin, Kiai Majid Sak, Kiai Hasan Gemuk dan lain sebagainya.85
Kajian raudatul Du’a merupakan kajian yang kerap kali di lakukan
oleh komunitas arab di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi, di mana
84 Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab, pada 24 Maret
2021. 85 Van den Berg, LWC. 2010. Orang Arab di Nusantara. Depok: Penerbit Komunitas
Bambu), hlm. 61.
61
kegiatan ini terbuka untuk umum, namun mayoritas adalah masyarakat arab.
Kegitan ini dilaksanakan tiga hari dalam satu minggu, pada hari selasa,
kamis dan sabtu. Pada hari kamis kegiatan tersebut adalah shalawatan yang
dilaksanakan pukul 16.00, pada hari kamis dilaksanakan kegiatan kajian
fiqih, tasawuf dan juga kajian akidah yang dilaksanakan pukul 16.00 dan
pada hari sabtu dilaksanakan kegiatan kajian bacaan Qur’an dan Hadis pada
pukul 16.00. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama
Syariah Fairus, masyarakat Kampung Arab yang mengatakan:
Kita ada juga Rohah adalah pengajian rutin yang biasa dilakukan oleh
komunitas arab dengan cara membaca kitab yang dilaksanakan oleh
seorang guru dimana dianggap mampu dan memiliki disiplin ilmu
agama yang sangat mendalam. Dinamakan Rohah karena
merupakan kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-orang
Arab di Hadramaut86
Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa dinamakan Rohah
karena merupakan kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-
orang Arab di Hadramaut, yang kemudian cara ini berkembang di
Indonesia, khususnya di Jambi dengan nama semula, dan kalau di Negara
kita cara ini lebih dikenal dengan nama Majlis Ta’lim. Rohah ini merupakan
tradisi yang jarang atau dapat dikatakan tidak pernah ada pada kelompok
lain. Rohah merupakan tradisi yang datang orang Arab Alawiyyin
Hadramaut dengan cara mengadakan pengajian ilmiah terhadap suatu kitab
dan bukan membaca al-Qur’an yang dihadiri oleh orang-orang setempat dan
seorang yang alim serta membacanya menurut disiplin ilmunya.
13. Tahun 2002
Secara keseluruhan kesenian ini, musik ini menggunakan Hajir
(gendang besar), marawis (gendang kecil), rumbuk (sejenis gendang yang
86 Wawancara bersama Syariah Fairus, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.
62
berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua
sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter serta
suling dengan lubang peniupnya disamping pangkal tiup. Kesenian Hajir
Marawis digunakan oleh orang-orang Hadrami untuk melakukan dakwah
kepada masyarakat Jambi untuk memperkenalkan Islam melalui kesenian.
Hajir marawis mirip dengan kesenian yang ada di Jambi yaitu kesenian
Hadrah. Bedanya dengan Hajir Marawis adalah bacaan syairnya.
Sehingga kesenian ini mengalami perubahan sehingga terjadilah
akulturasi budaya yaitu kesenian Hajir Marawis dengan kesenian musik
hadrah. Hal ini dikarenakan, bacaan syair yang dibaca dalam kesenian Hajir
Marawis tidak dapat dipahami oleh masyarakat Jambi sehingga orang-orang
Jambi mengganti bacaan yang disyairkan dengan kesenian Diba’ atau
Barzanji. Seni baca Dziba’ atau Barzanji adalah seni sastra puisi yang
berlafaskan Islam. Seni baca ini berisi bacaan Shalawat Nabi dan
beberapa ayat al-Qur’an. Kemudian kesenian ini dikenal dengan nama
Hadrah. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Habib
Husman, masyarakat Kampung Arab yang mengatakan:
Kita memiliki kesenian yang tetap kita lestarikan dalam acara
keagamaan, dimana dengan begitu kita bershalawat kepada Nabi
Muhamad. Acara biasanya kita laksanakan pada acara seperi Maulid
Nabi Muhamad dan juga acara yang ada di sini, dalam pernikahan,
khitanan dan juga maulid nabi atau Isra’ Mi’raj87
Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa kesenian Hadrah atau
Hajir Marawis ini biasanya dilaksanakan pada waktu atau hari-hari, bulan-
bulan tertentu. Seperti Maulid Nabi, perayaan Milad Siti Fatimah yang
diadakan setiap tahun, hari pernikahan, dan lainnya. Begitu pula untuk
masyarakat Jambi, biasanya kesenian tersebut ada pada hari-hari, waktu,
dan bulan-bulan tertentu. Seperti, acara khitan, acara pernikahan, Maulid
Nabi, dan lainnya.
87 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.
63
14. Tahun 2005
Islam merupakan agama yang dianut oleh seluruh masyarakat
Hadhramaut, mereka tidak mengenal agama lain seperti Kristen maupun
Yahudi. Sebagai muslim Al Quran dan Hadist merupakan tuntunan dan
pegangan utama dalam perilaku kesehariannya. Sebagai suatu kelompok
masyarakat, mereka sangat taat dan setia kepada agamanya.88 Perhatian
kelompok masyarakat terhadap agamanya jauh lebih dominan daripada
perhatiannya terhadap lingkungan sekitar. Sebagaimana dapat dilihat dari
hasil wawancara bersama Habib Helmi, masyarakat Kampung Arab yang
mengatakan:
Kegiaatan harian kita adalah shalat berjamaah di masjid, untuk kajian
migguan fiqih dan untuk bulanan kita berbuka puasa bersama dan
untuk tahunan kita biasanya kegiatan acara Maulid Nabi dan juga
Iasra’ Mi’raj. Semua kegiatan islam kita lakukan untuk meningkatkan
tali persaudaraan dengan sesama89
Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa sebagai seorang
muslim, shalat lima waktu merupakan ritual keagamaan wajib yang
dilaksanakan setiap hari. Dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu
diperlukan adanya ketenangan dan tempat ibadah yang bersih dan terbebas
dari najis. Untuk itu dalam melaksanakan ibadah tersebut diperlukan adanya
tempat khusus seperti kamar khusus untuk shalat maupun mushola. Apabila
rumah tinggal cukup luas, biasanya setiap rumah menyediakan ruangan
khusus untuk digunakan untuk shalat. Akan tetapi apabila jumlah ruang
dalam rumah terbatas, maka ibadah shalat dilakukan di kamar
masingmasing anggota keluarga. Selain itu juga dapat dilakukan pada ruang
yang cukup lapang dan berfungsi ganda. Sebagaimana dapat dilihat dari
hasil wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab yang
mengatakan:
88 Van den Berg, Orang Arab di Nusantara, (Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010), hlm. 61. 89 Wawancara bersama Habib Helmi, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.
64
Perhatian terus kita tanamkan kepada kaum perempuan apalagi
mereka yang keturunan Arab, sehingga mereka harus menjaga
kepribadiannya, dengan menjaga diri dari mulai berpakaian dan juga
perbuatan sehingga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
bagi orang lain dan juga melindungi diri mereka sendiri dari orang
yang berniat jahat90
Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa dalam melaksanakan
ibadah shalat kaum wanita umumnya mengenakan pakaian khusus yang
dinamakan mukena atau rukuh. Pakaian tersebut merupakan pakaian yang
longgar yang menutup seluruh tubuh kecuali bagian wajah dan telapak
tangan. Umumnya berwarna putih yang berupa terusan maupun atasan dan
bawahan. Sedangkan bagi kaum laku-laki, bagian atas sebaiknya
menggunakan pakaian berlengan dan bagian bawah dapat berupa celana
panjang atau sarung, peci dapat dipakai sebagai pelengkap. Ibadah shalat
lima waktu selain dapat dilaksanakan dirumah masing – masing, juga dapat
dilakukan di masjid atau mushola terdekat. Dengan melaksanakan ibadah
shalat secara berjamaah di mushola atau masjid menjadi salah satu sarana
silaturahmi antar masyarakat. Ibadah shalat secara berjamaah di masjid
maupun di mushola umumnya di lakukan oleh kaum laki-laki.
15. Tahun 2010
Dominasi Islam pada kampung Arab menjadikan budaya Islam
mengakar kuat di masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat pada ritual
kegiatan keagamaan masyarakat. Untuk ritual keagamaan yang
dilangsungkan mingguan seperti Shalat Jum’at untuk pria dan pengajian
maupun forum kajian keagamaan. Untuk ibadah Shalat Jum’at dilaksanakan
di Masjid. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat keturunan Arab dapat
berbaur dengan masyarakat pribumi. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil
wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab yang
90 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.
65
mengatakan:
Untuk kegitan keagamaan di kampung arab itu ada mingguan, bulanan
dan juga tahunan, semuanya tergantung dari kegiatan mereka. Yang
mana kegiatan itu bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti Idul
Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi dan lain sebagainya kebiasaan islami
yang terus dijalankan adalah fiqih, kitab maulid, ada beberapa kitab
maulid yang populer di masyarakat seperti Diba’, Syaraful Anam,..91
Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa terdapat berbagai jenis
ritual keagamaan di Kampung Arab yang diadakan secara mingguan,
bulanan, maupun tahunan. Untuk ritual keagamaan mingguan dan bulanan
biasanya berupa pengajian rutin maupun forum-forum diskusi keagamaan.
Untuk ritual keagamaan tahunan biasanya diselenggarakan ketika
bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha,
Maulid Nabi dan lain sebagainya. Salah satu budaya Islam yang kuat
mengakar adalah budaya pembacaan kitab maulid, ada beberapa kitab
maulid yang populer di masyarakat seperti Diba’, Syaraful Anam, Barzanji
dan Simthud Durar dan seringkali diadakan acara makan bersama dengan
menu nasi kebuli dan daging kambing. Selain ritual keagamaan yang
dilakukan secara kontinyu, terdapat beberapa ritual yang diselenggarakan
pada acara tertentu seperti perkawinan, khitanan dan sebagainya.
16. Tahun 2015-2021
Pada dasarnya budaya hijab merupakan budaya Arab yang dikuatkan
oleh aturan-aturan Islam karena mengandung kebaikan. Budaya hijab secara
garis besar bertujuan untuk menjaga kehormatan wanita, kehormatan
keluarga dan penghormatan kepada tamu. Melalui pemahaman tersebut
menjadikan budaya hijab berlaku hingga saat ini Kecamatan Pelayangan
Kota Jambi. Ketat atau tidaknya aturan hijab dalam suatu rumah, ditentukan
oleh tingkat pendidikan dan wawasan keluarga tersebut. Semakin tinggi
91 Wawancara bersama Habib Husman keturunan masyarakat Kampung Arab, pada 24
Maret 2021.
66
pendidikan/wawasan suatu keluarga, pelaksanaan aturan hijab lebih
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Sebagaimana dapat
dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Khasanah selaku Keluarga dari
Habib Husman Keturunan Msyarakat Arab yang mengatakan:
Sekarang banyak turunan syarifah yang menyimpang, mulai dari tidak
memakai hijab banyak ditemukan di media sosial, ada juga yang
prilakuanya tidak lagi sesuai dengan ajaran islam. Untuk itu keharusan
dan kewajiban dalam mengunakan hijab harus terus diagungkan dalam
kegiatan minggunan92
Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa aturan hijab yang
diterapkan dalam lingkungan rumah salah satunya adalah pemberian
batasan ruang terhadap tamu, terutama tamu laki-laki. Tamu laki-laki
memiliki wilayah yang sangat terbatas ketika berkunjung dan tidak
diperkenankan untuk masuk kedalam ruang-ruang keluarga. Di ruang-
ruang keluarga tersebut anggota keluarga melakukan aktivitas pribadi.
Apabila tamu masuk hingga ruang keluarga, akan mengakibatkan
ketidaknyamanan anggota keluarga karena keberadaan orang asing.
Sedangkan bagi tamu, juga memungkinkan rasa tidak nyaman karena
melihat aktivitas pribadi anggota keluarga.
92 Wawancara bersama , Ibu Khasanah selaku Keluarga dari Habib Husman Keturunan
Msyarakat Arab, pada 24 Maret 2021.
66
BAB V
PENUTUP
A. Keseimpulan
Berdasarkan hasil temuan peneliti, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota Seberang
pada tahun 1945-2021 dimana keturunan masyarakat Arab sangat dikenal
adalah keluarga Al Jufri, golongan Said ini dikenal berkarakter, bermoral
tinggi, tidak merokok, dan tidak menyandang senjata, sehingga dihormati
dimana-mana. Keturunan masyarakat Arab telah membantu penyebaran agama
Islam di Kota Jambi dengan terus berdakwah melalui bidang pendidikan,
pengajian dan juga perdagangan guna menanamkan rasa keimanan pada
masyarakat Kota Jambi. Ditemukan kondisi sosial yang dilakukan adalah
dengan menjalin kontak sosial antara orang perorangan dengan melakukan
tegur sapa dan juga memberi sedekah, kegiatan kelompok dengan bergotong-
royong di lingkungan sekitar, selain itu juga terjalinnya komunikasi yang baik
dari tingkat RT hingga tingkat Kecamatan Pelayangan. Kegiatan harian
keagamaan dilakukan dengan shalat berjamaah dan juga membaca Al-Quran di
masjid dalam kegiatan mingguan dengan kajian Islam, mengkaji kitab fiqih dan
juga kajian sejarah Islam dalam Majlis Ta’lim, kegiatan bulanan dengan
berbuka puasa bersama di masjid dan kegiatan tahunan peringatan isra’ mi’raj
dan peringatan Nuzulul Qur’an.
2. Peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial keagamaan terhadap
masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 sangatlah besar
bagi perkembangan Islam di Kota Jambi, adapun peran dalam bidang sosial
yaitu dengan berbaur dalam kegiatan sosial seperti bergotong royong,
memperingati hari besar seperti, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj,
Idul Fitri dan Idul Adha berbaur dengan masyarakat sekitar, dan bersilaturahmi
kekerabat dengan meningkatkan persaudaraan dalam tali pernikahan. Dalam
bidang keagamaan dengan kegiatan, Kajian raudatul Du’a dengan belajar
membaca alquran, fiqih, tasawuf dan juga shalawatan. Kajian rohah adalah
67
kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-orang Arab Alawiyyin di
Hadramaut, Kesenian Hajir Marawis digunakan oleh orang-orang Hadrami
untuk melakukan dakwah kepada masyarakat Jambi untuk memperkenalkan
Islam melalui kesenian.
B. SARAN
Adapun beberapa saran yang penulis berikan sebagai berikut:
1. Hendaknya peninggalan perjuangan para ulama terus dijaga dan terus
dilestarikan di tengah masyarakat.
2. Hendaknya nilai-nilai keagamaan terus ditanamkan ke generasi muda saat
ini agar tidak terpengaruh dengan moderenisasi dan hendaknya dapat
bermanfaat buat generasi yang akan datang, sehingga dikemudian hari dapat
dikembangkan lebih lanjut pengamatan dan penelitian tentang sejarah
keturunan masyarakat Arab ini, dengan demikian akan diperoleh hasil yang
lebih sempurna.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arsini, Yenti, “Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah”,
Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 7, NO. 1, Edisi Januari-Juni
2017.
Ahmad Thib Raya, Manajemen Perjalanan Hidup dan Mati, Jakarta: Pustaka
Indah, 2015.
Apdelmi “Islam dan Sejarahnya Pada Masyarakat Jambi Seberang”, Jurnal
Tsaqofah & Tarikh Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018.
Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara
Abad XVII & XVIII, Jakarta: 2007.
Asmiyatun.”Perjuangan Rakyat Magelang dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Tahun 1947- 1949”.Skripsi. Semarang : Jurusan Sejarah FIS UNNES,
2005.
Artono, La Ode Rabani,”Komunitas Arab:Kontinuitas Dan Perubahannya Di Kota
Surabaya 1900–1942”, Jurnal Masyarakat dan Budaya , Volume 7 No. 2
Tahun 2005.
Abdurrahman. Dudung, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, Yogyakarta:
Ombak 2011.
Berg, Van den, Orang Arab di Nusantara, Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010.
Budihardjo. Perkembangan Ekonomi Masyarakat Daerah Jambi; studi pada masa
kolonial. Yogyakarta: Philosophy Press. 2001.
Bafadal, Muthiah, “Sejarah Komunitas Keturunan Bafadhal Di Bidang Pendidikan
Islamtahun 1937-1967 Di Kota Jambi”, Jurnal Ilmiah Istoria E-ISSN
2597-8845 Vol. 3 No 1 2019.
Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitati dan Kuantitatif, Jakarta:
Pustaka Pelajar, 2005.
Faisal, Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007.
69
Harun, Hermanto dan Irma Sagala, “Dinamika Model Pemerintahan dalam
Masyarakat Melayu Islam Jambi: Studi Kasus Kabupaten Bungo”, Jurnal
Kontekstualita, Vol. 28, No. 1, 2013.
Hidayyatullah, Syarif, “Bentuk-Bentuk Perjuangan Ulama Dalam
Mempertahankan Kemerdekaan di Jambi 1945 – 1949”, Fakultas Adab
dan Humaniora UNiversitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, 2018.
Haryono, Muhammad, Peranan Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang
Sosial Keagamaan di Betawi 1900-1942 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2015.
Ismul, As'sd, “Pergbseran Peran Sosial Tuan Guru Dalam Masyarakat Jambi
Seberang”, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan I Vol.20 No. 1, Juni
2005.
Imran, Amrin dkk. “Perjuangan Lokal Sumatera Barat Perjuangan Rakyat dan
TNI di Cupak Kabupaten Solok 1945-1949”.Jakarta : Balai Kajian
Sejarah dan Nilai Tradisional Padang, 2003.
Juwono, Harto, ed, Kesultanan Jambi dalam Konteks Sejarah Nusantara Jakarta,
Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Libang dan Diklat
Kementerian Agama RI, 2013.
Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,
Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.
Koentjoroningrat, etal. Kamus Istilah Antropologi, Jakarta, Progres Jakarta, 2003.
Lubis, Ridwan, Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam