-
IIIIIIII ~ 1llllj~lill ~ II II ~ ~ illl! AIR LANGGA UNI VER S
ITY PRESS
PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
Pidato
Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar
dalam Bidang Ilmu Farmakologi dan Toksikologi da Fhkultas
Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
. pa di Surabaya pada Hari Sabtu, Tanggal18 Desember 2010
Oleh
DEWA KETUT MELES
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
+
PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA BADAN HUKUM MILIK NEGARA
Pidato
\A \t. A \X,l(
~~ . JJ./ II
Me l r
Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar
dalam Bidang Farmakologi dan Toksikologi
pada Fakultas Kedokteran Bewan Universitas Airlangga
di Surabaya pada Bari Sabtu, Tanggal 18 Desember 2010
Oleh
DEWA KETUT MELES
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
Buku ini khusus dicetak dan diperbanyak untuk acara Pengukuhan
Guru Besar di Universitas Airlangga
Tanggal 18 Desember 2010
Dicetak: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP)
lsi di luar tanggung jawab Pencetak
'l(jJ.persenWafik:g.n WltuZ
'Bangsa aan 'l{egara, Jl.{mamaterf:y l1rcinta Jl.{marhum
'lJesat'Biang aan 'lJewa Jl.ji
Jl.{marhum Papi aan :Mami 'lJesat'Biang :Mas
Xftiga anaf:!sy 'lCata{!1u£iI(aan Putri Xgaua menantuky 'lI[jta
aan 'l{i{uh.
Cucuky 1.lci{ Cantil( Serta 'lstrif:y
iii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
Yang terhormat,
Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis Wali Amanat
Universitas
Airlangga,
Ketua, Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas
Airlangga,
Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga,
Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Para Guru Besar
Tamu,
Para Direktur di Lingkungan Universitas Airlangga,
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Para Dekan serta Pimpinan
Lembaga di Lingkungan Universitas Airlangga,
Para Ketua dan Sekretaris Departemen di Lingkungan
Universitas
Airlangga,
Para Pengajar dan segenap Sivitas Akademika di Lingkungan
Universitas Airlangga,
Mahasiswa, serta Undangan dan Hadirin yang saya muliakan.
Salam Sejahtera untuk kita semua semoga kita senantiasa
memperoleh berkat dan rakhmat serta karunia dari Tuhan Yang
MahaKuasa. Mengawali pidato penerimaan jabatan saya sebagai
Guru
Besar dalam bidang Farmakologi dan Toksikologi pada Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, perkenankanlah saya
terlebih dahulu mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia
Nya sehingga kita sekalian dapat hadir di sini dalam keadaan
sehat walafiat untuk menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik
Universitas Airlangga.
Hadirin yang saya hormati,
Selanjutnya sebagai bagian dari tanggung jawab akademik,
perkenankanlah pada kesempatan yang berbahagia ini saya
1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
menyampaikan sebuah pidato pada mimbar akademik yang terhormat
ini dengan judul:
PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG
FARMAKOLOGI
Hadirin yang saya muliakan ,
Yang dimaksud dengan u" . kl" . d I h " ~l pI a Imk dalam bidang
farmakologi
a a a suatu UJI yang dilakuka bahan bioI . I . n pad a hewan
coba dan atau pada
Ogl amnya seperti k It . . ku d' u ur Jarmgan dan kultur
biakan
man, engan tuJuan untuk m b k . keamanan se '1' em u bkan
kebenaran khasiat dan
cara 1 mlah terhada berkhasiat obat PdP suatu bahanlzat yang
diduga
. a a umumnya uji p kl" 'k d' tujuan untuk l' . ra 1m
llaksanakan dengan
pene Iban terhada dan atau terhad b h P suatu bahan berkhasiat
obat
ap a an obat masyarakat teta . b I . yang telah lama beredar
di
pI e Urn dlbuktika kh . secara ilmiah sepe t" . n aSlat dan
keamanannya
r 1 Jamu untuk d't" k obat herbal terstandar (OR 1 mg atkan
statusnya menjadi
Kajian dalam b' d T) atau obat fitofarmaka. 1 ang Ilmu Farm k I
.
untuk penemuan ob t k a 0 Ogl menyebutkan bahwa . a se urang-kur
.
dan 4 metode pendek t '1' angnya dllakukan melalui 1 a an 1 mlah
yaitu 1) P
penggunaan obat sec " '. : endekatan berdasarkan ara emplnk" k
'
pengobatan yang dilak k ' ya TIl penggunaan metode u an secara
tur
norma yang berlaku d' un temurun, sesuai dengan k b 1 masyarakat
S 1 .
e enaran khasiat da k . e anJutnya dibuktikan . . n eamanaan s
'.
metodologI Ilmiah. 2) Pen de ecara Ilmlah berdasarkan b t" k'
katan berdasark " . . o a ya m adanya ikat an terJadmya respons
an struktur ki . yang spesifik, yang ak mla obat dengan
reseptor
an menyebabk reseptor baik bersifat I I an perUbahan
konformasi
. . se u er, molek 1 . d '. enzlmabs yang menyeb bk . u el an
blOkrmiawi serta
a an bmbul respons obat yang timbul d . nya respons obat.
Berbagai k D apat dlpredik . b
om ormasi reseptor setel h . SI erdasarkan perubahan a tenkat
oleh b oat. Sebagai contoh
2
Aspirin (asetil spinura saurin) yang diisolasi pertama kali
pada
tahun 1828 dari kulit batang tanaman Spinura (willow bark)
kemudian disintesis sebagai asam asetilsalisilat pada tahun
1897.
Pad a awal diketemukan aspirin telah dibuktikan berkhasiat
sebagai
obat antipiretik-analgesik-antiinflamasi berdasarkan atas
adanya
hambatan pad a sintesis prostaglandin E2. Selanjutnya pada
tahun
1978 aspirin dibuktikan berkhasiat sebagai antitrombolitik
yang
digunakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit "stroke"
berdasarkan kajian terhadap hambatan pada sintesis
Prostasiklin,
dan pad a tahun 2010 aspirin dibuktikan berkhasiat sebagai
obat
"anti kanker" berdasarkan kajian terhadap hambatan pada
enzim
siklooksigenase-2 (cox-2). Hal ini menunjukkan bahwa melalui
kajian "cara berpikir rasional" terhadap mekanisme kerja
obat
dapat diprediksi berbagai khasiat obat untuk penemuan obat.
3) Penemuan obat "secara kebetulan" (to happen), seperti
penemuan
Penicillin pertama kali oleh Alfred Flemming (1926) yakni
secm'a
kebetulan dalam biakan kuman yang dikultur ditemukan
beberapa
koloni kuman dalam satu biakan, ada yang tumbuh dan ada pula
yang tidak tumbuh. Ternyata diketahui terhadap koloni kuman
yang
tidak tumbuh disebabkan oleh tubuhnya jamur Penicillium nota
tum
dalam biakan kuman. Selanjutnya dilakukan isolasi dan
identifikasi
terhadap jamur tersebut ditemukanlah Penicillin. 4)
Pendekatan
melalui proses "skrening" yakni melalui proses pemisahan
secara
bertahap terhadap bahan yang diduga berkhasiat obat.
Pendekatan
berdasarkan proses skrening dilakukan melalui proses
pemisahan
dengan metode ekstraksi, mulai yang paling sederhana yakni
perasan sampai dengan metode pemisahan bahan
aktifberkomponen
tunggal yang berkhasiat obat untuk diuji sebagai obat baru.
Hadirin yang saya hormati,
Berdasarkan kesepakatan yang ditetapkan World Health
Organization (WHO) suatu bahan/zat yang akan digunakan untuk
3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
tujuan pengobatan baik seba ' b gru. 0 at hewan ' harus melalui
tahapan u'i k'.. maupun obat manUSla Uji praklinik adal h J ya ~,l
UJI praklinik dan uji klinik,
a suatu UJI yan d'l k untuk mengetahui k g I a ukan dengan
tujuan eamanan dan keb
uji secara ilmiah yang d'l k k enaran khasiat suatu bahan
lauanmell' ..
aktivitas, sedangkan .. kl. a UI UJI toksisitas dan uji UJI lnik
d'l k termasuk MESO, 1 a ukan melalui 4 fase uji
Hadirin yang saya hormati ,
UJI TOKSISITAS
Uji toksisitas adalah ketok 'k suatu uji unt k SI an suatu zat/b
h u mendeteksi tingkat obat H 'I a an yang ak d' ' , aSI yang
diperoleh d ' an Igunakan sebagal memberikan 'nfl an pelaksan .. ,
, 1 ormasi tenta' aan UJI toksIsltas dapat pada hewan coba atau bah
ng b~ngkat keamanan suatu zat/bahan terseb t d' an 1010gi 1 ' d u
Igllnakan di klinik, S d amnya sebelum zat/bahan a .. alah suatu
uji untuk menen~k angkan uji aktivitas (khasiat) obat UJI yang
dibuktika an kebena k d
n secara Hm' h ran hasiat suatu bahan an paramet Ia dengan bah
.. er yang ditentuka b menggunakan metodologi
an UJI yang ak' n erdasark ' D an dlpakai di kl' , an tUJuan
penggunaan
alam penelitian obat ' Inlk. maupun bahan ki' ' baik bahan obat
haru 1 ' mia yang akan dik yang berbasis bahan alam
s me alul tah embangk yang t 1 h' apan penelitian b an sebagai
obat barn e a disepak t' erdasark .. klinik U" a 1 WHO ya't an
prosedur penguJlan
, Jl prakl' ik 1 U mel 1 ' coba den ,In adalah suatu .. a UI Uji
praklinik dan uji gan tu.Juan untuk UJI yang dil k bahan ..
menentuk a ukan pada hewan
UJI secara il ' an kea uji klinik d 1 miah sebelum dil manan dan
khasiat suaW a a ah suatu .. akukan .. kl' ,
meliputi 4 t h UJl yang d'l k UJI Imk, Sedangkan a apan fas" 1 a
sanak orang sakit ,e UJI, yang dilak an pada manusia yang yang dise
'k sanakan d untuk dipak ' d' sum an deng , pa a orang sehat
dan
(MESO) al 1 klinik, termasuk a~ iUJuan penggunaan bahan uji ,
UJI monit ' orIng efek samping obat
4
UJI TOKSISITAS IN VITRO
Secara umum uji toksisitas obat dibaai dalam 2 bagl'a k' .. " ,
, c~ n ya nl UJI tokslsltas m Vltro (suatu uji yang dilaksanakan
diluar tubuh h~~an c~ba) dan uji toksisitas in vivo (di dalam tubuh
hewan coba), UJI to~sIsitas in vitro adalah suatu uji untuk
menentukan tingkat ketokslkan suatu bahan yang diuji menggunakan
media biakan bahan biologi tertentu yang merupakan subjek dari
pengujian, Pada umumnya uji toksisitas in vitro hanya untuk obat
terbatas saja, sebagai contoh uji obat antiinfeksi (antibiotik)
menggunakan kultur media bakteri penyebab penyakit, obat antivirus
menggunakan kultur jaringan untuk perkembangbiakan virus tertentu,
obat antikanker menggunakan kultur jaringan sel kanker (sel
myeloma) atau sel normal (fibrobalas) dan anthelmintik (obat
cacing) menggunakan kultur/media cacing dapat tumbuh dan
berkembang, demikian pula terhadap obat antijamur, Informasi
yang .diperoleh dari hasil uji toksisitas in vitro adalah
mengetahui besarnya konsentrasi bahan uji yang dapat membunuh 50%
(lethal concentration 50% = LC50) dari bahan biologi yang di
kultur/di benihkan, disamping juga dapat menentukan aktivitas suatu
bahan uji dalam menghambat atau membunuh penyebab penyakit secara
in vitro, Sedangkan untuk mengetahui keamanan bahan uji yang telah
lolos melalui uji toksisitas in vitro, masih dilakukan tahapan
uji
toksisitas in vivo sebelum pelaksanaan uji lebih lanjut,
UJI TOKSISITAS IN VIVO Uji toksisitas in vivo adalah suatu uji
toksisitas yang dilakukan
pada hewan coba, dengan tujuan untuk menentukan tingkat
ketoksikan suatu zat/bahan terhadap perubahan fungsi fisiologis
maupun perubahan yang bersifat patologis pada organ vital dalam
kurun waktu tertentu, Uji toksisitas in vivo meliputi uji
toksisitas umum dan uji toksisitas khusus, Berdasarkan lama waktu
terjadinya efek toksik maka uji toksisitas umum dibagi atas tiga
bagian
5
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
yakni uji toksisitas akut, uji toksisitas subkronis dan uji
toksisitas
kronis, sedangkan uji toksisitas khusus meliputi uji
teratogenik, uji kasinogenik dan uji mutagenik.
UJI TOKSISITAS AKUT
Uji toksisitas akut adalah suatu uji untuk menentukan
tingkat
ketoksikan suatu zat/bahan yang dilakukan dalam kurun waktu
tidak lebih dar· 24 . d .
. 1 Jam, engan dOS1S tunggal atau dosis berulang. TUJuan
dilakukan .. t k . . UJl 0 slsltas akut adalah disamping untuk
menentukan bahay . a pemaparan suatu bahan secara akut, Juga untuk
menentukan b t k a as eamanan (margin of safety) suatu bahan dengan
menentuk d · h
an OSIS yang menyebabkan kematian 50% pada ewan coba (lethal d 5
ose 0% = LD50). Rute pemberian dalam
pelaksanaan uf t k . . t 2 1 0 SISI as akut pada hewan coba
dilakukan dengan
cara yakni (1) Cara b · . di kl· . pem enan yang di sarankan
untuk dipakal
Imk, (2) Cara pe b· . hI. . . menan mtravena, jika
memungkinkan,
a Inl dlmaksudkan u . bah.. ntuk meyakmkan bila terjadi
pemaparan
an UJI secara sistemik H spes· . . ewan coba yang dipakai
sedikitnya dua
les mamaha termas k . serta d·b d k' u spesles nonroden jika
memungkinkan,
1 e a an berdas k . . mempun . d ar an Jems kelamin. Untuk bahan
uji yang
yaI aya toksisitas d h d· . . yang tidak. ren a Imulal dengan
dosis makslrnUlll
memmbulkan efek toksik.
Tabell. Kriteria tin k t k . LD5 g a etokslkan suatu bahan
berdasarkan
o pada hewan coba
-=====~D~e;r~~~·a~tIK~ertt~okks~i~k~a~n::~----------------------------L~u~a~r~b~i;a~sa;t~o~k;s~ik~~~~~--____
~~====!L~D~5~0~==~ _____ Sangat toksik :S 1 mg/kg. bb . Cukup
toksik 1-50 mg/kg.bb. Sedikit toksik 50-500 mg/kg. bb . Praktis
tidak tok ·k 500-5000 mg/kg. bb. T·d k Sl ~ berbahaya 5000-15.000
mg/kg.bb.
Sumber: Lomis 1996. > 15.000 mg/kg. bb. ---6
Pengamatan terhadap hewan coba dilakukan dalam jangka
waktu 24 jam setelah pemberian bahan uji terhadap timbulnya
gejala keracunan seperti kejang, diare, vomit, sesak nafas
dan
lainnya, jumlah kematian, mula kerja obat, lama kerja obat
serta
perubahan fungsi organ vital tubuh hewan coba. Terhadap
hewan
coba yang masih hidup dilakukan pengamatan sampai maksimal
14 hari. Dalam waktu 14 hari semua hewan coba yang masih
hidup
dikorbankan, untuk dilakukan pengamatan secara makroskopis
dan mikroskopis terhadap organ vital seperti hepar, ginjal,
paru,
limpa, dan organ sistem pencernaan serta fungsi hemopoetik.
Hal
ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kerusakan pada struktur
organ vital dan menjelaskan kerusakan yang diakibatkannya.
Data
yang di peroleh dilakukan analisis menggunakan statistik non
parametrik untuk mengetahui tingkat signifikansi kerusakan
organ
yang timbul.
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS
Uji toksisitas subkronis adalah suatu uji untuk menentukan
tingkat ketoksikan suatu zat/bahan dengan dosis berulang
dalam
kurun waktu 14-90 hari namun WHO menyarankan sampai 180 hari
tergantung dari lama waktu pemakaian obat yang akan
digunakan
di klinik. Untuk bahan uji digunakan di klinik dalam waktu
berkisar
1 3 h· t · ggunaan obat cacing (anthelmintik) maka lama
- an seper 1 pen . . . .. t k . ·t bk - l·S berlangsung 14 han.
Untuk bahan UJI yang UJl 0 S1S1 as su Ion
dipakai di klinik berkisar 5-7 hari, seperti obat a~tibiotika,
maka
I .. k ··t bkronis berlangsung 28 han. Untuk bahan ama UJI to
S1S1 as su . .. d· k· di klinik dalam kurun waktu 28 han, maka
UJI yang akan Ipa al. . .. .
I .. . . bk on is 90 han dan untuk pemakaIan dl khmk
ama UJI tokslsltas su r ' . . .
I. . . -t· bahan uji untuk terapl penyakIt degeneratIf
eblh dan 30 han sepeI 1 . . . . . bat diabetes mellItus, obat
tuberkuloslS,
yakm obat hlpertens1, o. . .. . pporting lamnya maka lama
pengUJlan
obat kanker dan terapl su .. . k· r 90-180 hari. TUJuan dan
pelaksanaan
toksisitas subkroms ber lsa . . .. . d I h untuk mengetahUl
adanya efek tOkSlk
UJI toksisitas subkroms a a a 7
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
setelah pemberian bahan uji secara berulang dalam jangka
waktu
tertentu khususnya terhadap organ yang berfungsi vital di
dalam
tubuh hewan coba, serta untuk mempelajari efek kumulatif bahan
uji
dalam tubuh. Rute pemberian harus sarna dengan yang
disarankan
dipakai di klinik, sedangkan hewan coba yang digunakan pada
uji
toksisitas subkronis adalah dua spesies hewan mamalia
berbeda
termasuk nonrodensia bila memungkinkan. Pada akhir dari
periode
pengujian toksisitas subkronis semua hewan coba dikorbankan dan
dilakukan otops' 1 . t .
1, se anJu nya dllakukan pengamatan secara makroskopis dan mik k
. t h ros OplS er adap organ vital termasuk organ metabolisme organ
ek k . , s reSl, pencernaan dan sistem kardiovaskuler serta sistem
hemopoitik.
UJI TOKSISITAS KRONIS
Uji toksisitas kroni d 1 h .. . k . s a a a suatu UJI untuk
menentukan tmgkat etokslkan suatu bah " d I an UJI pada hewan coba
dengan dosis berulang a am kurun waktu . . ., t k . . sepailJang
umur hewan coba Tujuan dan UJI o Slsltas kronis adalah t k .
b h " un u mengetahui profil toksisitas suatu a an UJI secara
berula d 1 .
d. ng a am Jangka panjang. Karena waktu yang Iperlukan untuk 1 k
.. . pe a sanaan UJI toksisitas kronis sangat
panJang maka dalam pelak uji kl" 'k P sanaannya dilakukan
bersamaan dengan
lDl. ersyaratan yan b 1 1 . . k' . g er a \:U pada pelaksanaan
uji tokslsltas
roms sepertI hewan coba d . . sarna d ' OSIS bahan uji serta
rute pembenan
engan persyaratan se . . . subkron ' pertI pada pelaksanaan uji
tokSlSltas IS.
UJI TOKSISITAS KHUSUS
Uji toksisitas khusus ad " untuk menent k . alah suatu UJI yang
khusus dilakukan
u an hngkat k t k . diduga potensi 1 d . e 0 slkan suatu ba han
uji yang
a apat memmb lk b seperti dapat u an efek khusus pada hewan co
a
mengganggu k atau bahan u" per embangan fetus dalam
kandungan,
~l yang berdasark . 1 an struktur kimia diduga potensra
8
menyebabkan onkogenitas, atau bahan uji yang dalam pemakaian
jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan secara genetik
Cgenotoxicity). Dji toksisitas khusus meliputi uji
teratogenik,
uji karsinogenik dan uji mutagenik. Dji toksisitas khusus
pada
umumnya dipersyaratkan hanya untuk obat-obat yang akan
didistribusikan untuk negara Eropa dan Amerika Serikat,
sedangkan
di negara lain uji toksisitas khusus bukan merupakan
persyaratan
mutlak dalam tahapan uji toksisitas pada penemuan obat baru.
Dji Teratogenik dilaksanakan dimulai dari tahap implantasi
sampai tahapan organogenesis sempurna (pada kelompok roden
dilaksanakan pada hari ke 4 sampai hari ke 11 setelah kawin).
Pada
tahap ini kemungkinan terjadi ma1formasi da1am perkembangan
embrio akibat pemaparan bahan uji . Parameter yang menjadi
penilaian adalah terjadinya abnormalitas pada perkembangan
fetus tanpa menimbulkan toksisitas bermakna pad a induknya.
Beber apa literatur menyebutkan lingkup dari uji teratogenik
1 spek yang merupakan penyebab dari proses menca \:up semua
a
b l 't 1 bangan fetus sampai kelahiran yang dimulai a norma 1 as
per \:em
d . .. t . fertilisasi uji imp1antasi, uji embriogenesis, an UJI
game ogeneslS, )
uji organogesis dan ke1ahiran.
D ·· . '1 d'l ksanakan dalam jangka lama yakni pada Jl
Karsmogel1l \: 1 a . 1 24 bulan sedangkan pada mencit 18 bulan.
tIkus dalam wa \:tu .,.
B G 'delines for Toxicity StudIes lama UJI pada erdasarkan
Japanese Ul . . . d da mencit 104 mmggu. Parameter yang
tIkus 130 mmggu an pa . . t k a neoplasma dan penmgkatan
kasus
dlamati ada1ah terben u ny . .. . gkatan dOSlS bahan UJI.
neoplasma seja1an dengan penm . . l ' t" mutasi gen dan mutasl
kromosomal.
Dji Mutagel1lk me IPU 1 . b h pada sekuen nukleobda pada
satu
Mutasi gen adalah peru a an . . dikode gen dalam bentuk
subsbtuSl
atau beberapa segmen yang b .' 'din at au
penghi1angan/pergeseran asa
basa purin atau plnml , NA M t . . . bahan pad a sekuen D . u
aSl t t b -aklbat pel u er entu yang e1 'fologi pada struktur
kromosom
k - l ' t perubahan mOl . . . Iomosoma yar u . m Pada uji
mutagemk ml . ' delesl kromoso .
seperb abrasl kromosom,
9
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
dilakukan .. .. . UJI secara zn mtro yakni menggunakan mutasi
gen pada
bakten dan uji secara· . zn vwo menentukan kerusakan gen pada
hewan mamalia melalui I k sumsum tu ang untuk menentukan tingkat
erusakan kromosom, sedangkan untuk mendeteksi kerusakan DNA
menggunakan sel hati mencit atau tikus.
Hadirin yang saya hormati ,
UJI AKTIVITAS
Uji aktivitas (khasiat) adal h .. kebenaran kh . t a suatu UJI
untuk menentukan . aSia suatu bah .. .. Ilmiah pada hew b an UJI
yang dlbuktIkan secara
an co a atau pada b h b· metodologi dan a an 1OIogi tertentu
dengan parameter yang akan d· .. di
tujuan penggunaan bah.. lUJI tentukan berdasarkan halnya uji
toksisitas a:n ~~I ya~~ akan dipakai di klinik. Seperti d ·· ,p a
UJI akbVItas dike I .. k·· . . an UJI aktivita· . na UJI a tiVItas
zn vztro
s zn vzvo. Uji akf . . terhadap jenis obat t b IVItas secara zn
vitro dilaksanakan
er atas sep f b kanker, obat anti . er I 0 at antimikroba, obat
anti
paraslt dan ant· . media tertentu seb .. I Jamur, dengan
menggunakan
.. agal subJek pen IT N UJI yang telah dibuktik .. e I Ian. amun
demikian bahan d·1 . an aktiVItasny .. I aDJutkan dengan .. k.. a
secara zn vztro masih harus
UJI a tIvltas in . . contoh, uji aktivit vzvo pada hewan coba.
Sebagal
.. as untuk obat ·k UJI aktivitas bahan .. anti anker setelah
dilakukan t h UJI secara in v·t· .. er adap perkemban b. k z ro
yakm pengaruh bahan UJI
. g la an sel m· I . secara zn vitro, maka pen.. Ie ~ma sebagru
model sel kanker secara in vivo pada h guJlan selaIlJutnya
dilakukan uji aktivitas H ewan coba y d· ewan coba yang dib t ang
lbuat menderita kanker. ka k Ua menderita k k n er dan stadium k k
an er tergantung pada jenis men ah an er serta p ceg: atau untuk
enggunaan bahan uji untuk penggunaan bahan U11I. lllengobati
kanker, yang disesuaikan dengan
.. .. "yangak di . UJI aktIvltas terhada b an pakal di klinik.
Demikian pula s~cara in vivo, lllaka Ph ahan yang berkhasiat
antihiperglikemia hlperglik . ewan coba yan d· .
elllia terlebih d h I g lpakai dibuat menderlta a Uu De ·k·
10 . ml Ian pula uji aktivitas terhadap
bahan yang berpengaruh pada sistem kardiovaskuler, seperti bahan
obat yang dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan darah melalui
rangsangan atau hambatan reseptor a maupun reseptor p, maka hewan
coba dibuat menderita hipotensi atau hipertensi terlebih dahulu,
selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas terhadap bahan uji.
Demikian pula pengujian bahan uji yang dapat memodulasi respons
imum yang disebut dengan respons imunomudulator, baik bahan yang
bekerja sebagai imunostimulan ataupun sebagai imunodepresan.
Respons imum yang muncul dapat berupa respons
imun nonspesifik seperti perubahan peran dan fungsi dari
leukosit, baik yang berbentuk polimorfonuklear seperti neutrofil,
basofil, eosinofil, maupun yang berbentuk mononuclear seperti
monosit dan limfosit, ataupun respons imun yang bersifat spesifik
seperti perubahan sel B dalam pembentukan imunoglobulin dan sel T
yang bersifat sitotoksik, sel T memori, maupun sel sel T helper
dalam pembentukan interferon dan proses aktivasi makrofag dalam
mekanisme fagositosis. Tujuan dari uji aktivitas pada hewan coba
dimaksudkan untuk
membuktikan kebenaran khasiat obat secara ilmiah berdasarkan
metode ilmiah.
Hadirin yang saya hormati,
D . ·kan di atas bahwa untuk penemuan obat, an yang saya ural .
. . b . . I h I lui pendekatan secara emplrIk, melalUl alk yang
dlpero e me a . . .
.. t b dasarkan pemlklran yang raslOnal, proses skrmmg a au
er
b t baru yang diperoleh secara kebetulan, maupun penemuan 0 a .
. .If pertama kali pada tahun 1926 dan yang
sepertI penemuan peruc1 m . . d.k bangkan preparat turunan
smtetIk dan sampai sekarang telah I em ..
. . .1· moxicillin cloxacIlm dan turunannya semisintetik seperti
amplCI m, a '
. k 1 ekarang. Penemuan obat memerlukan seb . b t ng klta ena s
agal 0 a ya . sangat mahal dan dilakukan keahlian dan waktu serta
blaya yang
melalui tahapan uji yang panjang.
11
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
.1.
»
12
Kriteria Penilaian :
!
Keterangan :
+ berarli terbukti
- berarli lidak terbukti
Meles, D.K. (2010)
PENEMUAN OBAT • Pendekatan emperik • Pendekatan ikatan
obat-reseptor • Secara kebetulan (/0 happell) • Proses skrening
Uji Toksisitas umum
• Akut • Subkronis • Kronis
I 1 Kelompok II I Aktivitas -Toksisitas -
Uji Toksisitas khusus • Uji teratogenik • Uji karsinogenik • Uji
mutagenik
l Kelompok IV Aktivitas -Toksisitas ...
Hadirin yang saya hormati
OBAT UNTUK HEWAN TIDAK BERBEDA DENGAN OBAT UNTUK MANUSIA
Pada dasarnya obat hewan tidak berbeda dengan obat manusia baik
dalam metode penemuan obat (research method), pendekatan
farmakokinetik (mekanisme absorbsi, distribusi, biotransformasi
dan ekskresi obat), farmakodinamik, cara pemakaian obat (drug
administration), cara kerja obat (mechanism of action),
indikasi
obat maupun efek samping dan efek toksik obat yang timbul
pada
setiap individu hewan dan manusia. Hal ini didasarkan pada
kesamaan struktur dan fungsi dari masing-rnasing organ yang
menyusun tubuh hewan dan manusia khususnya hewan yang berlambung
tunggal. Bahkan pendekatan secara ultrastruktur dan molekuler
terhadap organel yang menyusun sel termasuk mernbran sitoplasma,
ribosom, mitochondria, reticulum endoplasmik, golgi
aparatus, lisosom, peroksisom antara sel hewan dan manusia
adalah
sama. Demikian pula peran dan fungsi inti dan anak inti
dalam
mensintesis Deoksiribonucleic acid (DNA) dan Ribonucleic acid
(RNA), serta struktur asarn nukleat yang rnenyusun gen yang
berperan dalam mekanisme biotransformasi dan mekanisrne kerja obat
di dalarn tubuh hewan dan manusia adalah sarna. Bahkan pendekatan
berdasarkan imunofarrnakologi terhadap
respons obat yang berpengaruh terhadap timbulnya respons irnun
(imunomudolator) pad a tubuh hewan dan manusia adalah tidak
berbeda, seperti peran leukosit polimorfonuklear (PMN) yakni
neutrofil, basofil dan eosinofil, dan peran dari leukosit
mononuklear
seperti monosit dan limfosit dalam pembetukan respons imun yang
bersifat nonspesifik, serta peran sel B dan Sel T dalam pembentukan
respons imum spesifik adalah sama. Yang membedakan antara obat h d
. dalah subiek dalam pelaksanaan uji klinik dan eWan an manUSla a ~
. dosis obat yang diberikan pada tiap individu hewan dan ~anusI~.
Walaupun banyak faktor yang berpengaruh dalam pemberIan dOSIS
13
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
obat pada hewan di antaranya yang paling spesifik adalah
faktor
perbedaan spesies hew an serta perbedaan bentuk anatomi
hewan
seperti hew an mempunyai lambung ganda dan lambung tunggal.
Namun secara umum faktor yang berpengaruh terhadap dosis
obat
yang diberikan pada setiap individu hewan dan manusia adalah
sarna yakni berdasarkan berat badan, urnur, jenis kelamin,
kondisi
tubuh, adanya toleran, faktor genetik seperti adanya
polimorfisme
dan sebagainya, Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Paget, G dan Barner, JM sejak tahun 1964 telah
meletakan
das~r-dasar ekstrapolasi/konversi dosis obat antara beberapa
speSles hewan seperti men 't t'k ' ,
Cl, 1 us, rnarrnut, kelmci, anjing, kucmg, kera dan rnanusia
yang , , ,
, sarnpm saat ml rnasih dipakai di seluruh dunia khususnya dala
't t
, rn nse entang obat, Artinya dosis obat yang dlgunakan pada h
h
ewan- ewan tersebut dapat dipakai untuk rnernprediksi besaran d'
b'l' ,
OSIS apa 1 a dlgunakan untuk manus!a dengan tujuan yang s d
'k'
, arna, eml Ian pula sebaliknya, dosis obat yang telah dIgunakan
pada ' ,
rnanUSla dapat pula diprediksi besaran dOSlS yang akan digunakan
d h
pa a ewan dengan tujuan penggunaan yang sarna, Oleh karenanya b
d
, ' ' er asarkan pendekatan farmakokinetik, fal rnakodmarnik far
k , ' rna ornolekuler dan farmakogenetik, Irnunofarrnakologi serta
b t h' pendekatan farrnakoepidemiologi antara
o a ewan bdak berbeda dengan obat manusia,
OBAT TRADISIONAL SEBAGAI LANGKAH AWAL PENEMUAN OBAT MODERN
Banyak obat modern a ' bah 1 y ng ada sekarang diperoleh berasal
dan
an a am seperti tanama ' tertentu S b ' n, Jamul' kapang atau
dari mineral
, e agal contoh as " ( rnerupak ' plnn asetil spinura saurin)
adalah
an garam asetil dari k n b diisolasi perta k l ' u 1 atang
tumbuhan spinura yang
rna a 1 pada tah 182 antipiretik an I 'k un 8 berkhasiat sebagai
obat
a gesl dan ant" fl ' 1978 dibuktik kh ' nn amasl, kemudian pada
tahun
an aSlat aspirin b ' k pencegahan d se agm obat antitrombotik
untu
an pengobatan "stroke", dan selanjutnya pada 14
tahun 2010 melalui pendekatan terhadap harnbatan pada enzirn
siklooksigenase 2 (Cox-2) aspirin dibuktikan berkhasiat
sebagai
obat antikanker, Dernikian pula Chloroquin yang berasal dari
kulit tanaman Cinchona sp, (kina) pertama kali pada tahun
1934
di Jerman dipakai sebagai obat antirnalaria, Kernudian
penelitian
dan perkernbangan tahun berikutnya dengan hanya rnengubah
struktur kimia dengan mensubstitusi gugus nitrogen dan
oksigen
oleh Sterling Wintrop Research USA ditemukan Nalidixic acid
(1962), Oxolinic acid (1968) yang keduanya efektif untuk
kuman
gram negative yang digunakan sebagai antiseptik urin,
Demikian
selanjutnya dengan mensubstitusi gugus benzene oleh Riker
Laboratory USA ditemukan Flumequin pad a tahun 1976 yang
jangkauan aktivitasnya lebih luas terhadap kurnan gram
positif.
Kemudian dengan substitusi gugus amine (NH2) dan Diethyl
oleh
Kyorin Central Research Laboratory (JAPAN) pada tahun 1983
secara berurutan di ketemukan Norfloxacin dan Ciprofloxacin,
Danofloxacin (1986) dan oleh Ortho McNeil Pharmaceutical USA
pada tahun 1996 ditemukan Sparfloxacin sebagai antimikroba
yang
kita sekarang, Sampai dengan tahun 1960-an Indonesia dike~al
sebagai penghasil kina terbesar di dunia dengan kual~tas ,terbmk:
Hampir 30% dari kebutuhan alkaloid kina di dunia dIhasIlkan d~
Indonesia, Kehadiran obat kina sintetik tentu akan mengurangI
produksi dan omzet penjualan kina yang berbasis bah an alarn
,
Demikian pula beberapa alkaloid yang berasal dari tanarnan , " b
al dari daun tapak dara seperti vinblastin, vmknstm yang eras ,
(Vinca rosea) taksol dari kulit pohon Yue (Yeu bark = cernal a ,
II t - daun
kipas) etoposid dari daun Mandrake (Podophylurn pe a urn - ,
pe ') d ' 1 sebagai obat antikanker, Dernikian pula alkaloId
paya 19una \:an " I ' b 1 dari tanarnan seperti arecohn, papaverm,
amnya yang erasa , 'I d
, d kebanyakan antiblOtI \:a yang a a caffeine, teofillin,
atropme an , dan derifat
" II ' tetracycline streptornycm sekarang seperti pemcl m , ' 'h
' d ,'J:' t rnakrolid sepertI eryt rornycm, , 1 'd I ' nya dan
ell1a
ammog YSl a am ' bangbiakan jamul' , d' ' leh melalUl pen gem
spiramycin dan tylosm IpeIO
15
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
atau kapang tertentu I· d . ' yang se anJutnya berdasarkan
pengembangan arl struktur kimia ob t d· I . a Ipero eh obat
sintetik dan semisintetik sepertI obat modern d obat t d·· I yang a
a sekarang. Ini menunjukkan bahwa
ra ISlOna yang bersumber d . b d·k b an ahan alam mestinya
dapat
I em angkan menjadi obat mod . . kand b h ern melalUI metode
skrening
ungan a an aktif yan did k .. aktivitas bah b ~ u ung dengan UJI
toksisitas dan uji
an 0 at secara Ilmiah I d . . raksasa (m . n oneSIa dikenal
sebagai pusat
ega center) keanekara h. alam yang berlim h d gaman ayab dengan
kekayaan
pa an belum d· f: k untuk dikemb k 1m an aat an secara
optimal
ang an sebagai b h herbal medicine d I. a an pengembangan
industri
, an me aIm teknol . f: . skrening kandunga b h . ogI armaSI
berdasarkan proses
n a an aktIf da t dik semisintetik maupun . t . pa embangkan
menjadi obat
sm etIk dalam ke arah pengemban b pengembangan obat
tradisional
gan 0 at modern.
SAINTIFlKASI JAMU PELAYANAN KESEHAT~~LAM PENELITIAN BERBASIS
.Era perdagangan bebas antar Chma (Asean-Ch· F a negara-negara
Asean dan
Ina ree Tr d A diberlakukan sejak t a e greement = ACFTA)
telah
d anggal 1 Januari 2010 . . per agangan intern . , 1m berarti
sejak itu pula I . aSlOnal antar ne agI ada proteksi/hamb t gara
yang bersangkutan tidak
d I a an buatan d I b· a am bentuk pajak a am Idang perdagangan
baik negara maupun b'
membebani barang k Iaya tambahan lainnya yang d' e spor dan imp
A·
Iperoleh masyarak t or. rtInya barang yang akan k . . a antar
negara t b
ompetitif dalam segi h erse ut akan menjadi semakin b arga,
namun p d kh· arang yang diterim a a a Irnya faktor kualitas d I a
masyarakat
a am era pasar beba p yang akan menjadi penentu ba . b·d s.
enerapan ACFTA .
gI 1 ang kesehatan kh tIdak terkecuali berlaku . baik obat
modern maupu u:usnya terhadap komoditas obat-obatan
Data menyebutk n 0 at tradisional. I d' an bahwa om t . n oneSIa
pada tahun 2003 ze penJualan obat modern di
tradis· 1 mencapai Rp 17 t '1' lOna mencapai R 2 .. . n lUn,
sedangkan obat p. trIllUn te
16 rmasuk ekspor bahan baku
j
J
obat. Pada tahun 2005 pasar obat modern naik mencapai Rp.21,3
triliun, sedangkan obat tradisional naik mencapai Rp.2,9
triliun.
Diperkirakan pada tahun 2010 ini omzet penjualan obat modern
mencapai Rp.37,5 triliun, sedangkan obat tradisional
diperkirakan
akan meningkat menjadi Rp.7,2 triliun. Laporan dari Gabungan
Pengusaha Jamu dan Obat Tradisionaal Indonesia menyebutkan
ornzet penjualan obat tradisional pada tahun 2009 telah mencapai
Rp.8,2 triliun termasuk ekspor bahan baku sebesar 30-40%. Ini
menunjukkan kecendrungan masyarakat untuk mengkonsumsi
obat tradisional semakin meningkat dibandingkan penggunaan
obat
modern. Untuk mengantisipasi persaingan global di bidang jamu
dan
untuk tersedianya jamu yang aman, memiliki khasiat nyata
yang
teruji secara ilmiah, Pemerintah melalui Menteri Kesehatan
Republik Indonesia mengeluarkan peraturan Menteri nomor
003/Menkes/Per/I/201O tentang saintifikasi jamu dalam
penelitian
berbasis pelayanan kesehatan menyebutkan bahwa Saintifikasi
Jarnu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian
berbasis
pelayanan kesehatan. Disebutkan pula jamu adalah obat
tradisional Indonesia. Obat Tradisional Indonesia adalah bahan atau
ramuan bah an yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
dan
dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
lni berarti penerapan jamu yang sudah dipakai berabad-abad
secara
turun-temurun dapat diikutsertakan dalam proses pelayanan
kesehatan di masyarakat tanpa harus melalui uji aktivitas dan uji
toksisitas, tetapi dapat langsung diterapkan di masyarakat rnelalui
penelitian dan pembuktian secara ilmiah berbasis pelayanan
kesehatan. Hal ini merupakan trobosan baru untuk mengantisipasi
pasar global obat tradisional. Namun demikian pembuktian ~~cara
iIimiah terhadap kebenaran khasiat dan keamanan obat
tradisional
yang dikonsumsi untuk masyarakat tetap menjadi penentu bagi
17
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
obat tradisional untuk d t di ' tu'uan ' apa terlma masyarakat
global baik untuk
~ promotif, preventif maupun rehabilitatif,
KONTRIBUSI DALAM BIDANG KEILMUAN
Penelitian dalam bidan f: ' membuktikan kh ' d g armakoiogi dan
toksikologi untuk
aSIat an keaman t h berkhasiat obat ba'k b h an er adap bahan
yang diduga
, I a an obat ya b b ' bahan k' , , ng er aSIs bah an alam
maupun Imla yang dilakukan oleh k 1
dari strata D3 81 82 d a angan mahasiswa mulai , , ,an 83 dalam
u '
maupun yang dilak k paya penuhsan tugas akhir, u an oleh kalang
I' ,
bidang Ilmu Kedokt an pene It! khususnya dalam , eran,
berdasarkan cat t '
dan 60% dari J'uml h t I' a an yang ada, Ieblh a u Isan maupu I'
,
tentang khasiat d k n pene ItIan mengungkapkan an eamanan s t b
h
pendekatan farmak l' , ua u a an obat berdasarkan o ogl. Hal lUi
d' b b
farmakologi tentang b t ' Ise a kan karena kajian o a menank mi
t ' ,
tentang kebenaran kh ' na penehtI untuk mengungkap aSlat dan
keam '
faktor kekayaan b h anan secara Ilmiah, disamping a an alam yan
k't '"
berlimpah dan t b g 1 a mlhkl sangat beragam, , , er esar kedua
d'd ' Illi menjadi tanggun ' I uma setelah Brasil. Hal k g Jawab
setiap
ompetensi keahlia d' b' warga negara yang memiliki , n I Idang
ked kt
potensl bahan alam d' 0 eran untuk mengungkap kh ' an mmeral yan
k't '" aSIatnya secara il 'h g I a mIllkl untuk dibuktikan
" mla untuk di' adik Ieblh hnggi, Riset t t ~ an aset bangsa
yang bernilai
, en ang obat d meialul berbagai m pa a umumnya dilaksanakan
acam pendekat d' etnomedisin, farmak 1 1 an I antaranya
pendekatan f: ose u er far k armakodinamik ' ,ma omolekuler,
farmakokinetik
,lmunofarmakol ' ' merupakan merupakan b'd Ogl dan
farmakogenetik yang Iua d 1 ang kedokt
s an menarik untuk d't I' , eran dasar yang sangat yang t I h
,Ie lb. Namun e a d1kerjakan h sayang banyak penelitian s' t anya
sebat
a,}a anpa ada kelanJ'ut T as penelitian pendahuluan sek d an,
erkada '
e ar memenuhi syarat k I I ng nset tentang obat hanya
pelaksanaan pendidikan t e U usan saja untuk tugas akhir dalam yak
' , anpa pelaksa ' ,
ill sampal penemuan b h naan penehtIan berkelanjutan a an yang b
kh ' , 18 er aSlat untuk dipakal
dalam pelayanan kesehatan dan bahkan sampai ke tingkat uji
klinik untuk dipatenkan, Penelitian tentang obat memerlukan biaya
yang
sangat besar dan persyaratan kompetensi keilmuan yang
mumpuni.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para peneliti di bidang
obat
adalah partnership untuk berkolaborasi dalam bidang penelitian
obat sangat kurang karena produsen obat hanya cenderung
sebagai pengguna akhir dari riset tentang obat dan sangat jarang
ada info tentang riset suatu bahan obat sampai obat jadi untuk
pelayanan masyarakat dibiayai oleh suatu produsen obat, Di
samping sumber dana dan peralatan lintuk pelaksanaan
penelitian
belum memadai, sehingga sering melakukan analisis terhadap
suatu bahan berkhasiat obat harus dilakukan di Negara lain dan
harus tunduk dengan peraturan yang diterapkan oleh Negara yang
bersangkutan, Permasalahan yang lain adalah terkadang riset yang
baik kurang dijembatani untuk sampai pad a penelitian ketingkat
lebih lanjut karena permasalahan biaya dan peralatan serta
teknologi, Namun demikian sejak tahun 2007 Universitas
Airlangga
berhasil mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Indonesia
untuk mendirikan sebuah Rumah 8akit Pendidikan dan Rumah
8akit Tropik Infeksi, Keberadaan kedua rumah sakit tersebut
diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran, penelitian dan
pelayanan yang terintegrasi, khususnya dalam penelitian obat,
baik
obat yang berbasis bahan alam maupun bahan kimia, 8emua ini
bermuara pada kemampuap sumber daya manusia (8DM) dalam
menguasai ilmu dan teknologi dan kemampuan untuk bersaing dalam
pasar global, yang semuanya ini merupakan "peluang" atau
"tantangan" untuk meningkatkan daya saing dan sekaligus juga
sebagai "ancaman" bila kita tidak siap menghadapi persaingan
global. Karena pada suatu saat nanti semua obat, y~ng ~ersumbe~
dari bahan alam akan dibuat sintetik atau semI smtetIk sepertI
alkaloid kina,
19
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
Hadirin yang saya mulitikan ,
Mengakhiri pidato pengukuhan· . lagi memanjatkan pu·· d 1m,
perkenankanlah saya sekali
~1 an syukur kehada T h Kuasa yang telah 1. pan u an Yang
Maha
me Impahkan nikm t d . diri saya dan keluarga 'V: T h a an
karumaNya kepada
. La u an begitu b . engkau berikan kepadaku at k esar mkmat
yang telah G ' as emurahanMu e k . dik uru Besar di Universitas Ai
I ng au Ja an aku
. ranggayangt . t .. dihadapanMu, ya Tuhan. erCIn a 1m, aku
bersujud
Pada kesempatan yang berbaha· . . rasa terima kasih dan h gIa 1m
saya sampaikan ucapan
rasa ormat say k d Indonesia, dalam hal in· di ki. a epa a
Pemerintah Republik
1 wa holehM t . Prof. Dr. M. Nub DEA I en en Pendidikan
Nasional
, ., r. yang telah . . saya sebagai Guru Besar d I. menyetuJUl
pengangkatan F a am bidangF k . akulatas Kedokteran H . arma ologI
dan Toksikologi
ewan Umversit Airl Kepada yang terhormat K t as angga.
AI· I e ua Senat Ak d· . . r angga Prof. Dr S a emlk Umversltas
Ak. . am Soeharto S
ademlk Prof. Dr: H N ' p.MK, Sekretaris Senat A . . ur ChoIis Z
• •
nggota Senat Akademik alnl, Apt. beserta seluruh b ' saya samp
·k esarnya atas kepercaya al an terima kasih sebesar-
an yang d·b . mengemban jabatan Guru B 1 enkan kepada saya
untuk
K d esar. P epa a yang terhormat Rektor . .
rof. Dr. H. Fasich Apt b Umversltas Airlangga menguc k . ' .
eserta pa W . ap an tenma kasih t ra akIl Rektor, saya saya u tuk
di a as kepercaya n angkat menjadi G an yang diberikan kepada
Kepada yang terh uru Besar. D ormat Prof Ifj
ekan Fakultas Kedokt .. Romziah Sidik Ph D Drh. D k eran Hewan
u·· ,., '
e an dan Anggota Badan P t. mversltas Airlangga, Wakil Hewan s
er 1mbang F , aya mengucapkan t . an akultas Kedokteran kesempat
enma kas·h an untuk berkarya 1 atas kepercayaan dan
Kepada yang terhormat· Veteriner P f S . Ketua Depart . ,ro. rl
Agus S . emen Kedokteran Dasar tenma kasih t UJarwo, PhD d a as
kerja saman ' rh, saya mengucapkan ya.
20
Kepada yang terhormat sekretaris utama Lembaga Ilmu
:engeta~uan Indonesia (LIP!) Ir. Djusman, Ph.D dan Prof. H. t
o.chadl, Ph.D mantan sekretaris Utama LIPI. saya mengucapkan erlma
kasih atas kepercayaan dan kesempatan untuk melaksanakan
program kerja sama Iptekda-Lipi hingga sekarang. Kepada yang
terhormat seluruh sekretariat Iptekda-Lipi:
Prof. Arjuna, Ph.D, Prof. Hanung, Ph.D, Prof. Dibyo, Ph.D, Prof.
Sunartoto, Ph.D, Prof. Eko Baroto. Ph.D, Drs. Darwin M.Sc, APU, Dr.
Achmadi, APU, Dr. Diaz, APU, Drs. Sukirno: MS, APU, Drs. Yosep, MS,
Dra. Dhian, M.Sc, Dra Agustin, M.Si, Dra. Ninin KarIina, M.Si, Dra.
Anda Lusia, M.Si, Devi, SE, Drs. Suradi, Drs. Khatib, Tyas S, Nika,
SE, saya mengucapkan terima kasih atas nasehat, kerja samanya dalam
melaksanakan kegiatan Iptekda-Lipi. .
Kepada yang terhormat Widayat Sastrowardoyo, Sp.FK, dr. selaku
Ketua Sentra Pengembangan dan Pemanfaatan Pengobatan
Tradisional (SP3T) Jawa Timur, saya mengucapkan terima kasih
atas kerja samanya dalam melaksanakan uji praklinik untuk
peningkatan status jamu menjadi obat herbal terstandart dan
obat
fitofarmaka. Kepada yang terhormat Prof. Dr. H. Soehartojo
Harjoparanjoto, M.Sc., Drh., yang telah membimbing saya hingga
menjadi doktor, saya mengucapkan terima kasih atas segala
bimbingannya sebagai dosen. Pada kesempatan yang berbahagia ini
pula perkenankanlah
saya mengucapkan terima kasih kepada almarhum drh. Hj. Sorini
Soehartojo, yang selalu membimbing dan memberi nasihat saya
agar sabar dan selalu berkarya. Kepada seluruh Staf Pengajar di
Departemen Kedokteran
Dasar Fakultas Kedoktera:t:J. Hewan Universitas Airlangga,
saya
mengucapkan terima kasih atas kerja sama dalam melaksanakan
tugas dosen dengan saling asah - asih - asuh, dan kepada
segenap
tenaga kependidikan di Departemen Kedokteran Dasar, saya
21
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
mengucapkan terima kasih atas bantuan dalam melaksanakan
tugas sebagai dosen. Kepada ternan, sahabat Kadek Rachmawati,
M.Kes., Drh,
saya mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam
pengusulan
guru besar. Kepada yang terhormat semua Guru-Guru saya mulai SD,
SMP,
SMA hingga Perguruan Tinggi saya mengucapkan terima kasih
dan
penghargaan yang tinggi. Kepada para mahasiswa, saya mengucapkan
terima kasih karena
keberadaan dan kerja sarna saudara senantiasa memotivasi dan
memberi saya semangat untuk terus belajar. Pada kesempatan yang
berbahagia ini, saya terkenang dengan
rasa haru dan terima kasih kepada almarhum kedua orang tua saya,
Dewa Ketut Kendra dan Desak Ketut Sekar yang telah membesarkan
dengan penuh kasih sa yang, terutama I Biang yang banyak membimbing
dan menasehati dan sebagai contoh tauladan
dalam menjalani proses kehidupan.
Demikian juga rasa terima kasih dan penghargaan kepada
almarhum kedua mertua saya, Ki. S. Hendrowinoto dan Srijaya,
terutama mami yang menjaga ketiga anak saya.
Rasa terima kasih dan hormat kepada Desak Biang Ketut Mas,
seorang ibu yang tidak menikah dengan ikhlas dalam doanya selalu
disebut nama saya agar selalu dilindungi oleh Tuhan Yang
MahaKuasa. Kepada Kakak, adik saya, Dewa Putu Runa dan istri,
Dewa
Putu Wirta dan istri, Desak Made Gemuh dan suami, Desak Nyoman
Juwita dan suami, Dr. Dewa Ketut Tinta Saputra, MM dan istri, Dewa
Ketut Sukarta, dr., Sp.OG dan istri, Dewa
Ketut Pulpen Yatnya, SH dan istri, Desak Ketut Suratni dan
suami, saya mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan
yang diberikan kepada saya sekeluarga.
22
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses
pengukuhan Guru Besar saya, ketua panitia beserta seluruh
panitia
pelaksana, saya sampaikan terima kasih. Dari lubuk hati yang
paling dalam dan dengan rasa hormat
saya mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta Prof. Dr.
Wurlina Meles, MS, Drh. yang telah mendampingi saya selama 34 tahun
dan ketiga anak saya Dewa Putu Sukarna putra, SE, MM &
Anastasia Yuanita, Dewa Made Sucipta Putra, dr. ~ Niluh Suwasanti,
dr, dan Desak Ketut Sekar Cempaka putr~ serta cucu tercinta Desak
Putu Sekar Ayu Shinta Maharani dengan kesabaran, dukungan dan
pengertian atas banyaknya waktu
. k' dalam meniti karier. saya yang terslta untuk pe erJaan
Ke ada ara sahabat, handai taulan dan semua pihak yang telah p p
t" d k langsung saya ucapkan
membantu saya langsung maupun 1 a
terima kasih. . . . k da hadirin yang terhormat, terlma Sebagal
akhlr kata epa . k . sampaikan atas kesedlan untu
kasih yang setinggi-tinggmya saya I 'k ti acara k b rannya da am
mengl u meluangkan waktu dan esa a k . t kesalahan atau kurang ber
enan
pengukuhan ini, apablla terdapa d gukuhan ini . t tutur kata
saya pa a pen '
dalam penyapaian oraSI ser a T han Yang Maha b besarnya semoga u
saya memohon maaf se esar- .' h N bagi kita semua.
Kuasa melimpahkan rakhrnat dan hldaya - ya
23
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
DAFTAR PUSTAKA
Berkowitz, B.A, 2007. Development & Regulation of Drugs. In
Basic
and Clinical Pharmacology. 10th ed. Katzung B. Editor.
McGraw-Hill. p. 64-73.
Center for Drug Evaluation and Research (CEDR), 1996. Dose
Acute Toxicity for Pharmaceuticals. US FDA,s Proposed
Implementation of International Comference on Harmonisation
(ICH) Safety Working Group Consensus Regarding New Drug
Application.
Depkes. Dirjen POM, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.
2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. Dewanto,
P.A, 2010. Ironi Menyambut Free Trade Area (FTA)
Asean-China. Kompas, 11 Januari 2010.
Dorly, 2005. Potensi Tumbuhan Obat Indonesia dalam Pengembangan
Agromedisin.
Fasich, 2010. Pidato Rektor pada Sidang Universitas Airlangga
,
di Hadapan Sidang Universitas Airlangga dalam rangka Dies
Natalis Ke-56. Rabu, 10 November 2010.
Loomis, T.A. and A.w. HayeS, 1996. LoOruis's Essentials of
Toxicology. 4th ed. California Press.
Medindia Com., 2008. Drug TOxicity Details. Medindia Advenced
Search. Last Update Decernber 16, 2009.
Menkes, 2010. Peraturan Menteri Resehatan Republik Indonesia.
No.3/Meskes/Per/I!201O tentang S . t'f'k . J Dalam
am 1 1 aSl amu Penelitian Berbasis PelaYanan Resehatan.
Muchtar A, I. Darrnansjah A Setiaw t· S S S dl'byo . ,. a I,
oernarsono dan . u , 1995. Sen Farrnakologi ITl1'n'k P UJ'i
". .l\. I. edoman Pelaksanaan Khmk. Umt Farrnakologi Klinik. RSC
P t St d' B' f: M FKUI.
usa u 1 10 armaka, IPB-Bogor, 2003. Pasar Domestik dan Ekspor
Produk Tarnan Obat (B' f: 10 arrnaka) Saerang, C, 2008. Sekilas
Tenta J .
ng arnu.
24
1 b i Obat di 2009 Perkembangan Herba se aga Sastrowardoyo, W,.
dan Penerapan Pengobatan Indonesia. Sentra Pengembangan
P3T) Jawa Timur. Tradisianal (Sentra . T' 'ty Testing.
National
. 1 d'n VItro OXICI Search, 2006. Amma an ltD ember 16 2008.
. L t Upda e ec , Academy of SCIences. as .. Testing National
Academy of
S h 2006 Startegies for TOXICIty . earc , . d t December 16,
2008.
Sciences. Last Up a e Ob t Tradisional dan Tanaman h 2005. a
Susilo Bambang Yud oyana, Pengusaha Jamu dan
. k -5 Gabungan Obat di IndonesIa. Munas e .
Obat Tradisional Indonesia.
25
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
DATA PRIBADI
Nama
NIP
RIWAYAT HIDUP
Prof. Dr. Dewa Ketut Meles, MS., Drh. 130701127
Tempat & Tanggallahir: Singaraja, 13 Desember 1954 Agama
Hindu Dharma
Pekerjaan Staf Pengajar
Alamat Kantor
Alamat Rumah
Pangkat/Gol Jabatan
Status perkawinan
Nama Istri
NamaAnak
NamaCucu
Departemen Ilmu Kedokteran Dasar
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
Kampus C JI. Mulyorejo Surabaya 60115
Telp. (031) 5922785
Jl. Wisma Permai VI/6 Surabaya 60115 Telp. (031) 5938845
HP.081332186692
Pembina Tk. I (IV/b)
Dosen Guru Besar Farmakologi dan
Toksikologi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
Kawin Prof. Dr. Wurlina Meles, MS, drh.
1. Dewa Putu Sukarna Putra, SE, MM dan
Anastasia Yuanita, SE
2. Dewa Made Sucipta Putra, dr. dan
Niluh Suwasanti, dr. 3. Desak Ketut Sekar Cempaka Putri
Desak Putu Sekar Ayu Shinta Maharani
27
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidik D an asar dan Menengah
1966 Lulus Sekolah Dasar Ne . 1969 Lulus Sekolah M gen Ketewel
Penarukan Singaraja
Singaraja enengah Pertama Baktiyasa Bersubsidi.
1972 Lulus Sekolah Menengah At N . as egen, SMAN Singaraja
Pendidikan Tinggi
1977 1979
Lulus Sarjana & d kt e 0 eran Hewan UNAIR Lulus Profesi
Kedokteran H U ewan NAIR
1988 Lulus Pendidikan Pascas . Dasar UNAIR arJana S2, IImu
Kedokteran
2005 Lulus Pendidikan P . ascasarJan S3 II UNAIR a , mu
Kedokteran
RIWAYAT PEKERJAAN
1 Januari 1979 Calon Pegawai Fakul UNAIR tas Kedokteran
Hewan
Asisten Ahli M d Kedokteran H a ya (Gol III/a) Fakultas
. ewan UNAIR ASlsten Ahli (G I I o. 1I1b) F Hewan UNAIR akultas
Kedokteran
1 Januari 1980
1 April 1982
1 Oktober 1987 Lektor Muda (Gol. IIIIe Hewan UNAIR ) Fakultas
Kedokteran
Lektor (Gol III'd) F U . /' akulta K NAIR s edokteran Hewan
1 Oktober 1990
Lektor Kepala (G 1 H 0 . IV/a) F k 1 ewan UNAIR a u tas
Kedokteran
1 April 1995
Lektor K 1 epa a (Gol IV/b Hewan UNAIR . ) Fakultas
Kedokteran
Profesor (Gol. IVIb) F UNAIR akultas Kedokteran Hewan
1 Oktober 2003
1 Mei 2010
28
KEANGGOTAAN PROFESI
1979-sekarang Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
1979-sekarang : Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFI)
TANDA JASA DAN PENGHARGAAN
2006 : Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun
dari Pemerintah Republik Indonesia
SEMINAR TAHUN 2008-2010
1. Meles, D.K. 2008. Sperm Collecting and Estrous Cycle of the
Animals Laboratory. Workshop on the Care and Use of Laboratory
Animal Research. Collaboration of Faculty of Veterinary Medicine
Airlangga University and Faculty of Veterinary Mea.icine
University Putra Malaysia. 2. Raehmawati, K; D.K. Meles dan
Wurlina, 2008. Menumbuhkan
Jiwa Wirausaha pada Usaha Peternakan Itik dan Produksi Telur
Kuning Masir Aneka rasa di UD "Maju Jaya" Blitar. Seminar hasil
Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan. Jakarta.
13-15 Mei 2008. 3. Rimayanti; Wurlina; K. Rachmawati dan D.K.
Meles. 2008.
Teknik Kawin Silang & Pengolahan pakan Puyuh Secara
Agribisnis Upaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas DOQ pada KTT
''Aulia prima Citra" (Village Breeding Center) di desa
Cepoko Kec. Panekan Kab. Magetan. Seminar Hasil Program
Penerapan Ipteks kepada Masyarakat dan Industri Rumah
Tangga. Jakarta. 22-24 Mei 2008.
KARYA PENELITIAN TAlIUN 2008-2010
1. Wurl' S . Z Sastrowardovo W dan D.K. Meles. 2008. Ina;
unarnl, ; J ,
Peranan caspase 3 (caspase executor) penyebab Apoptosis Sel
Kanker Uterus yang Terinduksi Alkaloid Achyranthes Aspera
29
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
linn Secara In Vitro. Riset Fundamental. DP2M-Dirjen DIKTI-
KemDikbud. 2. Meles, D.K., Wurlina, dan Sastrowardoyo, W. 2008.
Efek
Anti Mitosis, Antitelomerase dan Induksi Apoptosis Alkaloid
Achyranthes Aspera Linn pada Kultur Sel Mieloma. Riset-
Insentif-KemRistek. 3. Wurlina, Sastrowardoyo, W, dan Meles,
D.K. 2009. Efek
Antihiperglikemia dan Uji Toksisitas Teh Hitam (Camellia
Sinensis) Terfermentasi (Black tea) sebagai Obat Diabetes
Mellitus. Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan
Tradisional (SP3T) Jawa Timur.
4. Meles, D.K., Sastrowardoyo, Zakaria, S., dan Wurlina. 2009.
Efek Mitogenik dan Insulin-like Growth Factor Eugenia Polyantha
terhadap Proliferasi Sel f3 serta kemampuan Reseptor mengikat
Insulin sebagai obat Diabetes Mellitus. Riset Strategis Nasional.
Cluster Gizi dan Kesehatan -DP2M-DirjenDikti-KemDiknas.
5. Sunarni.Z, D.K. Meles, Sastrowardoyo, S dan Wurlina. 2009.
Efek Antimitogenik Alkaloid Achyranthes aspera linn terhadap
Induksi Apoptosis pada sel yang Terinfeksi Mycobacterium
Tuberculosis. Riset-Strategis Nasional. Cluster Gizi dan Kesehatan.
DP2M-DirjenDikti-K.emDiknas.
6. Sastrowardoyo, S, D.K. Meles dan Wurlina, 2010. Uji khasiat
Imunomodulator Kapsul N eoboost pada Tikus (Rattus norwegicus).
Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan
Tradisional (SP3T) Jawa"'fimur.
KARYA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN
2008-2010
1. Wurlina, K. Rachmawati, H.A. Hermadi dan D.K. Meles dan
H. Ratnani, 2008. Pengolahan Limbah Kulit Nanas Secara
Bioteknoekonomi untuk meningkatkan Produktivitas Ternak
Ruminansia di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Program
Penerapan Iptek DP2M-DirjenDikti-KemDiknas.
30
M I D K K Rochma Sri Mulyati, dan Wurlina. 2008. 2. e es, . ,.,
hOt Pengenalan Ragam Penyakit Unggas untuk Me~cega u Break Penyakit
yang merugikan Petani Ternak di. k~bup~te~
I tek DP2M-DIrJenDIktI-Bojonegoro. Program Penerapan P
KemDiknas. H A Hermadi. R h ti K Wurlina D.K. Meles, dan . . 3.
ac mawa,.,' b· Menggunakan 2008 Teknologi Inseminasi Butan pada Kam
mg G t"k
. I U a a Peningkatan Mutu ene I Pejantan Boer (Buck) da am P Y
di
ET'A BOER" dan Pengolahan Susu Pascapanen "Peranakan - ... V
DP2M DirjenDlkti-KemDlknas.
Magetan. Program ucer . - K 2008. Penguatan D K K Rachmawatl,
Rochma, . . 4. Meles, . , . I . d lam MemproduksI
Industri Pedesaan Berbasis Tekno OgIk) ~ . "MN' (Village . DOD -
Day Old Duc Jems
Itik umur sehan ( - Brt P ogram Vucer-DP2M-Breeding Center) di
Kabupaten I ar. r
DirjenDikti-KemDiknas. MId H Plumeriastuti.2009. d· DK ees an
.
5. Wurlina, H.A. Herma 1, .•• h 'U I dan Cangkang Udang . f al
LImba nepa a
Pemanfaatan ChI m as N.I . N trisi dan Warna Kuning sebagai
Alternatif Peningkatan I api U m Penerapan Ipteks-
h T ngga. rogra Telur Itik Skala Ruma a
DP2M_DirjenDikti-KemDik~asH· R t ni dan Wurlina. 2009. A Hmad!"
a na , 6. Meles, D.K, H. . er ,. . t n Boer upaya produksi
akan peJan a Intan Sejati Menggun . . pencapaian swasembada
SolusI strategIs kambing Boer-awa . 20 Program Penerapan
Ipteks-
nUJu 20 . daging dan susu me
DP2M-KemDiknas. 1 f 2009. Modifikasi Sistem M 1 dan S. Mu ya 1.
M . 7. Wurlina, D.K. e es, I semiotomatis pada esm
P utaran te ur d· kelembaban dan em d tetas (village bree mg k M
ingkatkan aya tetas Itik untu en M D· . n Dikti KemDiknas.
V DP2 IrJe . d center). Program ucer . . D K. Meles, S. MulyatI,
an H PlumerIastutI, . d B 8. Rachmawati, K, . duksi Bee Propolis an
ee M . gkatkan pro d A· Wurlina. 2009. enlTI k R al Jelly lebah rna
U pIS
I . encangko oy Pollen serta tekno ogI m
31
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES
-
~e~IYfe~a ~igustica secara Agribisnis. Program Vucer
DP2M-DIIJenDlkti-KemDiknas.
9. Zakaria S. Wurlina D R M I '. ' '" e es, dan Sastrowardoyo,
S. 2009.
Teknologl pengolahan tan b.. . U h ... aman 0 at (slmphsla) pada
Kelompok
sa a penJaJa Jamu gendon d I I d . g a am upaya mewujudkan n
onesta sehat 2010. Program Vucer DP2M K D.kn
10 D K M I - em I as. . " e es, Ratnani HR". b . M ' , lmayanh,
dan Wurlina. 2010. Ipteks
agl asyarakat Kelompok Peternak A Mencegah Wabah Flu Burun P yam
Petelur dalam (IbM) DP2M D·· D.. g. rogram Iptek-bagi
Masyarakat
. - IrJen Ikh-KemDiknas.
KARYA KEWIRAUSAHAAN TAHUN 2008-2010 1. Wurlina, M. Hariadi, dan
n.R
Sapi Potong Limousin & S. . Meles. 2008. Penggemukan Pakan
Tape Jerami d G lmmental Hasil IB Menggunakan
an rowth P Bojonegoro. Program MKU D romotor Secara Mandiri
di
- P2M-D·· .. 2. Ratnani H HA H. IrJenDlkh-KemDiknas. , ., . .
ermadl S MI·
2009. Memantapkan Jiw~ w. u yati, Meles D.K. dan Wurlina. I I .
M lrausaha Ber . t . A ·b· . me a UI agang Mah . onen aSI gn
Isms
aSISwa pada P t Program MKU-DP2M D·· D e ernakan Ayam
Potong.
3. Sastrowardoyo W w- II~Jen ikti-KemDiknas. , ., Ur Ina n R
M:
Memantapkan Jiwa W· ' '. eles dan S. Zakaria. 2009. lrausaha
S
Magang Mahasiswa pad U ecara Agroindustri Melalui d · . . a saha
T I TradItIOnal Health C anaman Gbat (simplisia) KemDiknas. enter,
2009. Program MKU-DP2M-
4. Meles, n.R M H . ., . anadi R·
Teknologi Penanganan d' pimayanti, dan Wurlina. 2009. secar A
·b· an engolah a gri Isnis serta p an Susu Pascapanen P t engolahan
L·
e ernakan Sapi Perah d· L Imbah Ternak pada Usaha
DirjenDikti-KemDiknas. 1 Urnctiang. Program KKD. DP2M-
32
KARYA KEGIATAN IPTEKDA DAN UMKM TAHUN 2008-2010
1. Wurlina, D.K., Meles, Eka. W., dan D. Kiswandi. 2008. Usaha
Agribisnis Peternakan Ayam Potong di Kabupaten Jombang Melalui
Kegiatan Iptekda-LIPI.
2. Meles, D.K., Wurlina, dan Muslimin Z. 2008. Peningkatan dan
Pengembangan Peternakan Puyuh Petelur di Kabupaten
Magetan melalui kegiatan Iptekda-LIP!. 3. Ratnani, H., D.K.
Meles, dan Wurlina. 2010. Penggemukan
Kambing Peranakan Etawa secara Agroindustri di Kabupaten
Blitar melalui kegiatan Iptekda-Lipi. 4. Wurlina, n.K. Meles,
Eka, W dan D. Kiswandi. 2010.
Peningkatan Usaha Agribisnis Peternakan Ayam Potong di Kabupaten
Jombang melalui Kegiatan Iptekda-Lipi.
PUBLlKASI ILMIAH TAHUN 2008-2010
1. Meles, D.K, dan D.K Astarina. 2008 Efek fraksi alkaloid daun
jarong (Achyranthes aspera linn) pada viabilitas sel mieloma
mencit. Veterinaria Medika. Vol. 1 No.1, 2008. 2. Bahar, T, T.
Sardjito dan D.K. Meles. 2009. The influence of
crude chlorella and probiotik for HDL, and LDL level on broiler
blood serum. Journal of Poultry Science. Vol. 2 No. 2 Desember
2009. 3. Wurlina; D.K. Meles, dan Widayat, S. 2010 ~he Activity
~f
Alkaloid Achyranthes aspera Linn on ApoptotIc and NecrotIc
Induction of Breast Cancer and Influenced on the Natural Killer
Cells. Media Kedokteran Hewan.veterinary Medicine Journal.
Vol. 26 No. 1. P. 1-75. 4. Wurl· D K M les S. Zakaria dan W.
Sastrowardoyo, 2010. ma, .. e , S I
Peran Caspase 3 (caspase Executor) Penyebab Apoptosis e
Kanker Uterus yang terinduksi Alkaloid Achyranthes aspera
Linn secara in vitro. Vetrinaria Medika Vol. 3 No.2, hal.
81-86.
33
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PIDATO GURU BESAR PERAN UJI PRAKLINIK DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
DEWA KETUT MELES