Page 1
PERAN ORGANISASI INTRA KAMPUS DALAM
MENINGKATAN KUALITAS KEPEMIPINAN VISIONER
MAHASISWA
(Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Uin Sts Jambi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI)
Dalam Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah
OLEH:
RENO RIFALDO
UR.131273
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
Page 5
MOTTO
“Pemimpin itu hendaknyo ibarat sebatang pohon, batangnyo besak
tempat besandar, daunnyo rimbun tempat belindung ketiko hujan tempat
beteduh ketiko panas, akarnyo besak tempat basilo. Pegi tempat butanyo,
balik tempat babarito ”.1
1 http://rioyusrimaulana.blogspot.com/2012/04/pelajari-seloko-adat-jambi
Page 6
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangai oleh peran dan fungsi Dewan Eksekutif
Mahasiswa untuk membentuk jiwa kepemimpinan visioner mahasiswa melalui
kegitan kegiatan. Dari persoalan ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dan untuk mengetahui peran dan fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam
meningkatkan Kepemimpinan Visioner Mahasiswa, bagaimana Bentuk Bentuk
kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan kepemimpinan Visioner
mahasiswa, bagaimana Orientasi bentuk bentuk kegiatannya bagi mahasiswa,
sehingga mahasiswa mampu memiliki kepemiminan visioner.
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif, untuk
menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, dengan menggunakan data primer dan
data sekunder sebagai jenis data dan sumber data yang diperoleh melalui Badan
Pengurus Harian Dewan Eksekutif Mahasiswa ( Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa,
Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa, Sekretaris Dewan Eksekutif Mahasiswa) dan
Mahasiswa fakultas Ushuluddin. Teknik pengumpulan data dilakukan melalaui
observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Dari pengumpulan data tersebut
dilakukan tiga analisis data yang berupa keabsahan data yang berupa reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menunjang keabsahan data yan
diperoleh maka dilakukan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan
diskusi dengan teman sejawat. Adapun teori yang penulis gunakan adalah Konsep
Organisasi, Konsep Kepemimpinan, Konsep mahasiswa sebagai panduan dipenulis
utukwawancara tentang peran Dewn Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan
Kepemimpinan Visioner Mahasiswa.
Hasilnya penulis menemukan bahwa untuk meningkatkan Kepemimpinan
Visoner Mahasiswa melalui kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa seperti
Silaturahmi Mahasiswa Baru, Kemah Bakti Dakwah Mahasiswa, Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa Dasar, Seminar, Diskusi. Dengan demikian penilitian
penulis meyatakan dari kegiatan kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa tersebut
bermuara pada memudahkan proses Adaptasi Mahasiswa, meningkatkan
intelektualitas mahasiswa, menambah wawasan mahasiswa, mengasah daya kritis
mahasiswa. Dengan segala proses yang dilalui mahaiswa saat berada dikampus
bertujuan agar setelah lulus mampu mengaplikasikan ilmunya dimasyarakat berguna
bagi Nusa Bangsa.
Kata Kunci : Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Kepemimpinan.
Page 7
PERSEMBAHAN
Yang utama dan segalanya…...
Alhamdulillahhirobbil „alamin Sembah sujud serta syukur kepada ALLAH SWT.
Dengan rahmat yang telah memberikanku kekuatan, dan membekaliku dengan ilmu
serta rasa kasih sayang atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya
skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu
terlimpahkan kehariban baginda Rasulullah Muhammad SAW.
kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekuranganku. Segala syukur ku ucapkan
kepadamu karena telah menghadirkan mereka yang selalu memberi semangat dan
do‟a di saat aku tertatih. Karenamulah mereka ada dan karenamu lah tugas akhir ini
terselesaikan. Hanya padamu tempat kumengadu dan mengucapkan syukur.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada ibuku Sri Mulasih dan Agusmal yang telah
memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga,
yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan
kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu
dan ayah bahagia, karena aku sadar selam ini belum isa berbuat lebih. Untuk itu ibu
dan ayah yag membuat ku selalu termotivasi dan selalu menyirami kasih dan sayang,
selalu mendo‟aanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.
Terima kasih ibu. Terima kasih ayah
Kakakku dan Adikku Tersayang
Untuk kakakku M. Gusti Randa dan Adikku Dira Mulya Izzatil tiada yang paling
mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu
selalu menjadi warna yang tak bisa tergantikan selama ini, terimakasih untuk
semangat dan motivasi yang telah kalian berikan, tapi aku akan berusaha selalu
menjadi yang terbaik untuk kalian.
My sweet heart “Dyan Hardianti”
Sebagai tanda cinta kasihku, aku persembahkan karya kecil ini buatmu, terima kasih
atas segala sayang, dan kesabaran mu yang telah memberikan semangat dan inspirasi
dalam menyelesaikan tugas akhir ini, semoga engkau pilihan terbaik untukku dan
masa depanku. Terima kasih “Dyan Hardianti / Siti Hardianti”
Sahabat – Sahabat ku
Skripsi ini kupersembahkan pula untuk Sahabat Shering Night (M. Sulhan, Solehan
cuk, Ahmad Khudi, Indra w.s, Feri Firdaus a,s , Septeddy sdm , Imam Sultan, Odeng
knj, Alimin, Hidayat mz, Ilham Rian ), terimakasih telah memberikan semangat dan
kasih sayangnya selama ini. Dan adik adik rayon pmii fakultas ushuluddin diyah,
shella, nori, suci, teguh, yunas, fhadli, sartika, sincan, ulul, riki, zawir, lekat, yudha,
yudhi, dina, ana, yuni, sri, ayu, terima kasih atas semangat, candaan dan bantuan
kalian semoga pershabatan yang kita bangun selama ini selalu terjaga.
Page 8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil‟alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan illahi.
Dengan penuh kesadaran peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara moral maupun materil. Seperti perjalanan studi yang peneliti lalui
dari awal hingga akhir, rasanya tidaklah mungkin jika peneliti melaluinya sendiri.
Oleh karena itu, ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada
orang-orang yang selalu dikasihi oleh Allah SWT. Pada kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Pembimbing I Bapak Drs. Ishak Abd Aziz, M.Fil.I yang selalu membimbing
penulis dan mengarahkan penulis untuk lebih baik lagi.
2. Pembimbing II Bapak Drs. As‟ad Isma, M.Pd yang telah membantu
memberikan arahan yang positif kepada penulis, dengan sabar dan teliti
mengajarkan dan membimbing penulis untuk menghasilkan skripsi yang jauh
lebih baik dari sebelumnya.
3. Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Public Relations Bapak
Drs. Sururuddin M.Pd dan Ibu Mardalina S.Ag., M.Ud selaku Sekretaris
Jurusan, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk konsentrasi
Public Relations dan Mahasiswa Public Relations.
4. Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.I., Pd,D
5. Wakil Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi Bidang Akademik, Bapak Dr.
Ruslan Abdul Ghani, SH.,M.Hum.
6. Rektor UIN STS Jambi, Bapak Prof. Dr. H. Hadri Hasan, MA.
7. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Prof
Dr. H. Su‟aidi Asy‟, ari. MA, Ph.D. Dan Wakil Rektor II Bidang
Pengembangan Lembaga Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd. Dan Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ibu Dr. Hj. Fadilah Jamil, M.A.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya. Akhirnya
penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jambi, September 2018
Penulis
Reno Rifaldo
NIM: UR. 131273
Page 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
NOTA DINAS SURAT .................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 5
E. Kerangka Teori .............................................................................. 6
F. Metode Penelitian ........................................................................15
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................................21
H. Studi Relevan ...............................................................................23
BAB II SEJARAH DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
A. Sejarah Dewan Eksekutif Mahasiswa .........................................20
B. Studen Goverment .......................................................................22
C. Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa ......................27
D. Visi dan Misi ...............................................................................28
E. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................................29
Page 10
BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI DEWAN EKSEKUTIF
MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
KEPEMIMPINAN VISIONER MAHASISWA
A. Mahasiswa dan Tri Dharma Perguruan Tinggi ...........................31
B. Tugas Pokok dan Fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa .............33
C. Mahasiswa dan Aktualitas Diri ...................................................37
BAB IV POLA DAN DINAMIKA KEGIATAN DEWAN EKSEKUTIF
MAHASISWA
A. Kegiatan Formal Dewan Eksekutif Mahasiswa ..........................41
B. Kegiatan Non Formal ..................................................................52
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ...........................................................................58
B. IMPLIKASI PENELITIAN .........................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Page 11
DAFTAR TABEL
Tabel. 1. 1: Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
dan Studi Agama Tahun 2017/2018 ................................................. 27
Tabel. 1. 2: Keadaan Sarana dan Prasarana Ruang Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin .......................................................................... 29
Page 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan
diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya kelak, Manusia sebagai
pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri, setiap organisasi harus ada
pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya. Organisasi tanpa
pemimpin akan kacau balau, oleh karena itu, harus ada seorang pemimpin yang
memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan individu,
kelompok, dan organisasi.2
Kepemimpinan muncul bersamaan dengan peradaban manusia sejak zaman
dahulu dimana orang-orang berkumpul bersama dan bekerja bersama untuk
mempertahankan eksistensi hidupnya. Sejak itulah terjadinya kerjasama
antar manusia di dunia dan munculnya unsur kepemimpinan. Kepemimpinan
merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi antar
pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan komitmen
bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya organisasi yang
lebih maju. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk
memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar
tujuan organisasi tercapai.3
Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi
yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Organisasi
tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan dan peningkatan ilmu dan pengetahuan, serta integritas
2Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), 304.
3Afid Burhanuddin,”Teori-Teori Kepemimpinan”, diakses melalui alamat
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/teori-teori-kepemimpinan/, 28 Maret 2018, 13:14
WIB.
Page 13
kepribadian mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Organisasi
kemahasiswaan juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler
mahasiswa diperguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan,
minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu sendiri.
Sebuah organisasi kemahasiswaan merupakan salah satu bentuk aktivitas yang
sering diminati oleh mahasiswa, menambah pengalaman dan koneksi biasanya
merupakan tujuan yang ingin mahasiswa raih ketika terjun kedalam sebuah organisasi
kemahasiswaan, namun disamping itu ternyata dengan sistem yang dibentuk oleh
organisasi kemahasiswaan bisa membentuk mahasiswa dalam menumbuhkan
keahlian dan meningkatkan kepemimpinan mahasiswa. serta mendukung dan
melengkapi pencapaian tujuan secara akademik dan non-akademik.
Semangat berorganisasi sangat perlu dilahirkan dan di tularkan demi sebuah
pelatihan kepemimpinan dan pemahaman diri terhadap pembentukan jiwa
kepemimpinan pemuda khususnya mahasiswa, sikap positif yang diperoleh dari
intraksi dalam organisasi seperti saling peduli dan bekerjasama dapat melahirkan
solidaritas sosial ditengah-tengah iklim indivualistis seperti saat sekarang dan
diharapkan mampu diaplikasikan dalam kehidupan terdekat seperti kehidupan sehari
hari, hal ini merupakan bentuk kesiapan pemuda sebagai pewaris bangsa dan sebagai
calon pemimpin bangsa.
Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi merupakan salah satu lembaga
pendidikan tinggi negeri yang berbasis islam. Selain untuk tempat studi menimba
ilmu di dalamnya juga terdapat berbagai organisasi mahasiswa baik internal maupun
eksternal yang dapat diikuti mahasiswa untuk menambah wawasan diluar kelas
perkulihan menambah teman ataupun untuk mengisi waktu kekosongan waktu kuliah,
Organisasi intra kampus memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi
adapun bentuk organisasi intra kampus seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa,
himpunan mahasiswa jurusan, unit kegiatan mahasiswa, tetapi penulis lebih
memfokuskan penelitian ke DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) yang diharapkan
dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan Visioner.
Page 14
Seorang pemimpin merupakan sosok yang selalu sorotan bagi banyak orang
karena citra dan kedudukannya selalu berkaitan dengan sikap bawahannya, sehingga
tidak heran seorang pemimpin memang dituntut agar selalu menampilkan kepribadian
yang baiksupaya dapat di contoh bagi yang lain, DEMA Fakultas Ushuluddin
seharusnya bisa menjadi panutan bagi mahasiswa dan diharapkan mampu
menciptakan generasi penerus bangsa, dengan kegiatan kegiatan dewan ekekutif
mahasiswa mampu meningkat kualitas mahasiswa menjadi lebih baik, kegiatan
organisasi mahasiswa seperti kegiatan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), BEM
(Badan Eksekutif Mahasiswa), dan juga sering mengikuti kegiatan dalam acara yang
diselenggarakan oleh HMJ, BEM, maupun universitas. Sehingga mahasiswa mampu
mengasah softskillnya bukan hanya mampu berprestasi pada hardskillsaja. Jadi,
mahasiswa harus pandai untuk mengatur manajemen waktunya, agar kegiatan-
kegiatan yang di jalani selama di kampus mampu diaplikasikan dmasyarakatsetelah
lulus kuliah nantinya,
Hasil observasi penulis di lapangan, peran dema dalam mengembangkan
intelektualitas mahasiswaa melalui kegatan kegiatan yang diadakan nya, agar menjadi
mahasiswa yang sukses akademisi, oraganisasi, dan asmaraanisasi,yang mamp
mengaplikasikannya dimasyarakat sesuai degan tri dharma perguruan tinggi. Selain
itu mahasiswa mampu menjadi pemimpin masa depan. 4
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan
KepemimpinanVisioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin UIN STS Jambi)”.
B. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Pokok masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah: Bagaimana Peran Organisasi Intra Kampus dalam
4Hasil Observasi Penulis terhadap Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan
Kepemimpinan Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)
Page 15
Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi) Pokok masalah ini lebih jauh dapat
dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Bagaimana tugas pokok Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan
kualitas Kepemimpinan visioner Mahasiswa?
2. Bagaiana Bentuk - bentuk kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam
meningkatkan kualitas Kepemimpinan visioner Mahasiswa?
3. Bagaimana orientasi kegiatan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan
kualitas Kepemimpinan visioner Mahasiswa?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan Pokok masalah di atas, maka penelitian ini difokuskan pada suatu
permasalahan. Dimana hal ini untuk menghindari objek bahasan yang keluar dari
koridor yang diharapkan. Oleh karena itulah dalam penelitian ini penulis membatasi
masalah yang akan dibahas hanya tentang Peran Organisasi Intra Kampus dalam
Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Setiap sesuatu yang dikerjakan pasti ada tujuan yang ingin dicapai, begitu pula
dengan penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mengetahui bagaimana Bentuk Program Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam
Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa?
2. Agar mengetahui apa upaya yang dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam
meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa.
3. Untuk mengetahui apa faktor penghambat program Dewan Eksekutif Mahasiswa
dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: Pertama, untuk memenuhi syarat
gelar sarjana, Kedua, sebagai bahan masukan bagi mahasiswa aktivis khususnya di
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Ketiga, menambah pengetahuan dan wawasan
Page 16
bagi peneliti khususnya yang berkenaan dengan Dewan Eksekuti Mahasiswa,
Keempat, sebagai suatu acuan yang dapa dijadikan sebagai informasi dan perubahan.
E. Kerangka Teori
1. Peran
Peran merupakan suatu kedudukan atau status seseorang di dalam sebuah
keorganisasian, dan suatu harapan manusia terhadap caranya bersikap dan berbuat
dalam setuasi tertentu, seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukan maka dia melaksanakan suatu peranan. Pandangan penulis merujuk pada
pemikiran Soejono Soekanto yang menjelaskan tentang Peran.
Menurut Soejono Soekanto Peran adalah “[P]eran merupakan aspek dinamis
kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan”.5
Dari maksud tersebut dapat dipahami bahwa peran adalah tindakan yang
dilakukan seseorang dalam berbuat sesuatu. Maka yang dimaksud dalam hal ini
adalah langkah-langkah yang dilakukan Organisasi Ekstra Kampus dalam
Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi kasus anggota
Dema Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi).
2. Organisasi
Organisasi adalah suatu kordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk
mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian perkerjaan dan fungsi melalui
khirarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi
mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi
manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas organisasi tersebut. Sifat tergantung
antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksdu
Schein ini adalah merupakan suatu sistem.
5 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), 268.
Page 17
Selanjutnya Kochler mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan
yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright, dia mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda-
beda perumusannya tapi ada tiga hal yang sama dikemukakan: organisasi merupakan
suatu sistem, mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan
umum. Dikatakan merupakan suatu sistem organisasi itu terdiri dari berbagai bagian
yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu maka akan ikut
terpengaruh bagian lain.6
Teori – Teori Organisasi
a. Mazhab manajemen sainitifik
Pendekatan manajemen sainitifik memandang organisasi sebagai sebuah
mesin. Seumpama mesin, sebuah organisasi akan menjadi efektif sejauh mana
ia beroperasi secara efesien. Para pekerja adalah roda vital mesin organisasi,
dan dapat dimotivasi utamanya oleh pertimbangan yang berhubungan dengan
uang, tugas seorang manejer adalah merancang kerja dan lingkungan nya dalam
rangka mencapai produktifitas maksimal dan menguntungkan melalui
penggunaan kewenangan formal di sertai penggunan saluran komunikasi
peritah dari atasan kebawahan yang juga formal.
b. Mazhab hubungan antar manusia
Pandangan ini memberikan sedikit pandangan mekanistik terhadap
prilaku manusia dalam organisasi. Orang dilihat sebagai mahkluk yang juga
memotivasi oleh tujuan tujuan social, sebagaimana mereka memotivasi oleh
tujuan ekonomi. Karena itu, para pekerja diyakini akan termotivasi sangat
tinggi ketika mereka terlibat secara social bersama kolega, dan ketika mereka
6 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 23-24.
Page 18
turut terlibat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka
sendiri.
c. Mazhab pendekatan sistem
Perspektif sistem memandang individu, hubungan, kelompokdan
organisasi berintraksi dan saling tergantung satu sama lain dan dengan
lingkungannya. Prilaku manusia didalam organisasi dilihat sebagai sesusatu
yang dibentuk oleh organisasi tujuan, peran, aturan, budaya, iklim, jaringan,
dan sebagainya. Secara berbarengan, organisasi juga tampak dipengaruhi oleh
indivudu, hubungan, dan kelompok yang menetukan.
d. Mazhab kualitas
Mazhab kualitas tentang prilaku organisasidan praktik manajemen, berdiri
diatas aliran aliran pemikiran sebelumnya. Pendekatan kualitas memandang
organisasi berjalan efektif jika mereka tanggap terhadap permintaan dan
kesempatan pada lingkungan, khususnya para pelanggan dan kelompok
kelompok kunci yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi.7
3. Organisasi Intra Kampus
Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki
kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan
kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi dan atau dari Kementerian/Lembaga.
Para aktivis organisasi mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal
dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis berasal dari
berbagai kelompok studi atau kegiatan lainnya.
Dewan Mahasiswa adalah lembaga kemahasiswaan tingkat universitas, Dewan
Mahasiswa ini sangat independen dan merupakan kekuatan yang cukup
diperhitungkan sejak Indonesia merdeka hingga orde baru berkuasa. Ketua Dewan
7Ibnu Hamad, Komunikasi dan Perilaku Manusia, (Kota Depok: PT Raja Grafindo Persada,
2013), 329-332.
Page 19
Mahasisa selalu menjadi kader Pemimpin Nasional yang diperhitungkan pada
zamannya.8
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) memiliki beberapa tugas Pokok yaitu:
a. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan keorganisasi dan berhak
untuk meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi
b. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan Mahasiswa
c. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam
bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa
4. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
Definisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba
mendefinisikan konsep kepemimpinan. Definisi kepemimpinan secara luas
meliputi proses memengaruhi dalam menetukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Selain itu juga yang mempengaruhi interpretasi
mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-
aktivitas untuk mencapai
sasaran, memelihara hubunga kerja sama dan kerja kelompok, perolehan
dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi
kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan
dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses
untuk memebujuk orang agar bersedia melakukan sesusatu secara
sukarela/sukacita. Ada beberapa faktor yang menggerakkan orang yaitu karena
ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.
b. Kepemimpinan Visioner
8Wikipedia, “Organisasi Intra Kampus”, di akses melalui alamat,
http://www.kabel.web.id/id1/1065-962/organisasi-kemahasiswaan-intra-kampus-
0_51149_kabel.html#organisasi_mahasiswa_intrakampus, 27 Maret 2018, 16:27 WIB.
Page 20
Pemimipin visioner adalah pemimpin yang mempunyai suatu pandangan
visi misi yang jelas dalam organisasi, pemimpin visioner sangat lah cerdas
dalam megamati suatu kejadian di masa depan dan dapat menggambarkan visi
misinya dengan jelas. Dia dapat membangkitkan semangat para anggotanya
dengan menggunakan motivasinya serta imajinanasinya, untuk membuat suatu
organisasi lebih hidup, menggerakan semua komponen yang ada dalam
organisasi, agar organisasi dapat berkembang.
c. Karakteristik Pemimpin Visioner
Kepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri yang menggambarkan segala
sikap dan perilakunya yang menunjukkan kepemimpinannya yang berorientasi
kepada pencapaian visi, jauh memandang ke depan dan terbiasa menghadapi
segala tantangan dan ressiko. Diantara cirri-ciri utama kepemimpinan visioner
adalah:
1) Berwawasan ke masa depan : pemimpin visoner mempunyai pandangan
yang jelas terhadap suatu visi yang ingin di capai, agar organisasi yang
dia masuki dapat berkembang. Sesuai dengan visi yang ingin dia capai
2) Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu
dan selalu siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin
visioner juga menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat.
Dalam memperhitungkan kejadian yang di anggapnya pentig
3) Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam
menggapai tujuan. Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut
di contoh, dia mau membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh
dia
4) Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah,
mengelola „mimpi‟ menjadi kenyataan : pemimpin visioner sangatlah
orang yang mempunyai komitmen yang kuat terhadap visi di embannya,
dia ingin mewujudkan visinya kedalam suatu organisasi yang dia masuki.
Page 21
5) Mampu mengubah visi ke dalam aksi : dia dapat merumuskan visi
kedalam misinya yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi.
Yang dapat menjadikan bahan acuan dalam setiap melangkah kedepan
6) Berpegang erat kepada nilai-niliai spiritual yang diykininya : pemimpin
visioner sangatlah profesionalitas terhadap apa yang diyakini, seperti
nilai–nilai luhur yang ada di bangsa ini. Dia sosok pemimpin yang bisa
dijadikan contoh
7) Membangun hubungan (relationship) secara efektif : pemimpin visoner
sangatlah pandai dalam membangun hubungan antar anggota, dalam hal
memotivasi, memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri.
Secara tidak langsung hubungan itu akan terjalin dengan sendirinya. Dia
juga tidak malu – malu dalam member reward dan punnisment terhadap
anggotanta, tinkat integritasnya sangatlah tinggi
8) Innovative dan proaktif : dalam berfikir pemimpin vioner sangatlah
kreatif dia mengubah berfiir konvesiomal menjadiparadigma baru, dia
sangatlah sosok pemimpin yang kreatif dan aktif. Dia selalu mengamati
lankah – langkah kedepan dan isu – isu terbaru tentang organisasi/instasi.
d. Teori dan model kepemimpinan Visioner
1) Teori sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas
(fisik, mental, kepribadian)yang dikaitkan dengan keberhasilan
kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut – atribut pribadi dari para
pemimpin. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa beberapa orang
merupakan pemimpin alamiah dan di anugrahi beberapa cirri yang tidak di
punyai orang lain seperti energy yang tiada habis habisnya, intuisi yang
mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa dan kekuatan persuasive
yang tidak tertahankan. Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa
keberhasilan manajerial disebabkan karena memiliki keempuan-kemampuan
luar biasa dari seorang pemimpin.
Page 22
2) Teori kepribadian prilaku
Diakhir tahun 1940 an para peneliti mulai mengeksplorasi
pemikiran bahwa bagaimana prilaku seseorang dan mereka menemukan
sifat sifat, mereka meniliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari
pengikut pengikutnya.9
3) Teori kepemimpinan situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa
pemimpin memahami prilakunya, sifat sifat bawahannya, dan situasi
sebelum menggunakan suatu gaya pemimpinan tertentu. Pendekatan ini
mennsyaratkan pemimpinan untuk memiliki keterampilan diagnostic
dalam prilaku manusia.
Beberapa Model Kepeimpinan Situasional
a) Model kepemimpinan kontingensi
Model ini dikembangkan oleh Fiedler, model kontingensi dari
efektivitas kepemimpinan memiliki dalil bahwa prestasi kelompok
tergantung kepada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi
yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu hubungan yang
didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
b) Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Suatu teori kepemimpinan yang memberikan seperangkat aturan
untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan keputusan
partisipatif dalam situasi-situasi yang berlainan.10
5. Dewan Mahasiswa (DEMA)
9 Viethzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), 2-9.
10 Ibid., 12-13.
Page 23
Kampus merupakan lingkungan yang memiliki kek hasan dengan masyarakat yang di
sebut civitas akademika, dikatakan demikian karna warga kampus melaksanakan
kegiatan kademis yang bersifat kurikuler dan ekstrakulikuler, masyarakat akademis
merupakan kataegori masyarakat yang warganya memiliki sifat sifat ingin tahu segala
fenomena yang ada, dengan melakukan kegitan secara ilmiah, agar diperoleh
kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Untuk itulah
masyarakat akademis memiliki sistematika dan keragka berpikir yang sistematik
berdasarkan fakta dan data. Dasar organisasi dema disuatu kampus diselenggarakan
berdaarkan prinsip sebagai wahana proses pendidikan kepada mahasiswa sesusai
dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku terutama undang undang no12
tahun 2012 tentang perguruan tinggi
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) yang berkedudukan resmi dilingkungan
Perguruan Tinggi memiliki beberapa tugas Pokok yaitu:
a. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan keorganisasi dan berhak
untuk meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi
b. Menetapkan garis program kegiatan kemahasiswaan dengan berpedoman
pada peraturan-peraturan yang berlaku di Fakultas
c. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan Mahasiswa
d. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan
anggaran yang telah ditetapkan oleh Fakultas untuk periode 1 (satu) tahun
anggaran
e. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam
bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa.11
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
11
Dema STAI, “Tugas Pokok Mahasiswa”, di akses melalui alamat
http://staidema.blogspot.co.id/2012/11/dema-dan-peran-mahasiswa.html?m=1, 27 Maret 2018, 16:42
WIB.
Page 24
Kajian terhadap Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin UIN STS Jambi) akan menggunakan penilitian lapangan.12
Penilitian ini
akan mencoba mengambarkan mengenai pokok permasalahan yang akan di kaji yaitu
bagaimana Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan Visioner Mahasiswa. Peneliti menggunakan penilitian kualitatif,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan,
melainkan mengambarkan dan menganalisa data yang ditanyakan dalam bentuk
kalimat atau kata-kata.13
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting penelitian atau lokasi penelitian ini dilakukan di Lingkungan Fakultas
Ushuluddin UIN Jambi. Subjek adalah responden dan informan yang akan dimintai
keterangan,14
subjek dalam penelitian kualitatif ini terdiri atas Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin UIN STS Jambi. mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat
aktif, dan berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memberikan waktu
untuk memberikan informasi secara benar.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data menerangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
meliputi dua jenis data yaitu data primer, sebagai data utama penelitian dan juga data
sekunder, sebagai pendukung penelitian.
a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (first hand) melalui
observasi atau wawancara di lapangan. Dalam hal ini data yang diinginkan
adalah Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas
12
Surakhmad dan Wiranto, Pengantar Penelitian (Bandung: 1989), 134.
13 Soetrisno Hadi, Metodologi Researt (Yogyakarta: Andi Offset, 1986), 80.
14 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Jambi:
Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi), 59.
Page 25
Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)
b. Data Sekunder
Sementara data sekunder adalah sumber data pendukung dari data primer,
baik itu berasal dari buku-buku, catatan ataupun internet.
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian, untuk penelitian
kualitatif tentu sumber data yang digunakan adalah manusia, peristiwa, dokumentasi,
data-data tersebut adalah yang ada kaitannya dengan Peran Organisasi Intra Kampus
dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa. Sumber data
dalam penelitian ini terdiri dari manusia, peristiwa dan dokumentasi yang terdapat di
lingkungan Kampus Khususnya Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun perbuatan orang yang bias
memberikan data melalui wawancara. Sumber data peristiwa berupa suasana yang
bergerak ataupun diam, meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber data tersebut
merupakan objek yang akan di observasi. Sumber data documenter atau berbagai
referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah yang
diteliti.
4. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang
dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung
jawabkan, yaitu:
a. Metode observasi (pengamatan)
Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan dua diantara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan ingatan.15
15
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013),
145.
Page 26
Metode ini penulis gunakan untuk mengamati secara langsung
mengenai Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa di
Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi).
b. Metode Wawancara
Lexy J. Moleong, Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewee) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.16
Metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang
Peran Organisasi Intra Kampus dalam Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi).
c. Metode Dokumentasi
Rosady Ruslan, Dokumentasi adalah metode yang dilakukan oleh
peneliti untuk melakukan kontek dengan pelaku atau sebagai partisipan yang
terlibat pada suatu peristiwa sejarah masa lalu.17
Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
digunakan. Metode ini digunakan untuk mengetahui Peran Organisasi Intra
Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa
(Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk menyederhanakan
atau mengoreksi data, bila dipandang informasi yang ada masih kurang, maka akan
dicari lagu di lapangan (dikumpulkan lagi), langkah analisis sebagai berikut:
16
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatiof (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),
186.
17Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2010), 221.
Page 27
a. Reduksi Data
Menurut Sugiono, reduksi data adalah memilih data, data hasil
pengamatan atau dokumentasi dipilih mana yang dapat digunakan dan mana
yang tidak, mana yang harus digabungkan dan mana yang harus dibuang,
reduksi data member gambaran yang jelas, mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data.18
b. Penyajian data (Display Data)
Menurut Sugiono, penyajian data (Display Data) merupakan
penyajian data berupa narasi pengungkapan secara tertulis, yang member
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan, yang dapat mengungkap apa
yang sebenarnya terjadi. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuki
uraian singkat, dan hubungan antara kategori.19
a. Verifikasi data
Menurut Sugiono, verifikasi adalah penarikan kesimpulan yang
dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung. Dalam penarikan
kesimpulan harus didukung oleh bukti-bkti yang benar dan pasti saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang benar.20
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Menurut Sugiono, dalam bukunya memahami Penelitian Kualitatif, data yang
sudah diperoleh selama penelitian, harus dicek keabsahannya dengan cara:
1. Perpanjangan waktu di lapangan
Perpanjangan waktu dilapangan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang sudah ditemui
maupun yang baru.21
18
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 240.
19 Ibid., 247. 20
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), 247.
21 Ibid., 122
Page 28
Hasil pengumpulan data sering dirasa kurang sempurna karena itu perlu
ditambah waktunya dilapangan. Namun sering terjadi setelah penambahan waktu
penelitian justru semakin dirasa masih banyak informasi yang belum diketahui untuk
itu peneliti harus berani memutuskan kapan harus berhenti mengumpulkan data, bila
tidak maka waktu yang lain akan habis dengan penelitian tersebut. Perpanjangan
keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan
pengumpulan data tercapai.
a. Triangulasi
Menurut sugiono, triangulasi diartikan pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
a) Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber.
b) Triangulasi Teknik
Triangulasi Teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda.
b. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari saat nara sumber masih
segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.22
2. Menggunakan Bahan Referensi
22
Ibid., 127.
Page 29
Menurut Sugiono, referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data
yang telah ditemukan oleh peneliti.23
3. Teman Sejawat
Menurut Arifullah, langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan
melakukan penelitian dengan teman sejawat, guna memastikanbahwa data yang
diterima benar-benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau
informen, melalui cara tersebut peneliti mengharapkan pendapatan sumbangan,
masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.24
H. Studi Relevan
Berdasarkan dengan penelitian khususnya mengenai Peran Organisasi Ekstra
Kampus dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa telah
menarik perhatian para akademisi untuk diteliti diberbagai institut maupun
universitas, berdasarkan penyusunan penulis, ada beberapa karya yang memang
membahas tentang peran di antaranya:
Skripsi dari Futri Haikal Mawaddah, mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi yang diselesaikan tahun 2013 berjudul “Peran kepala Desa dalam
Meningkatkan Pelayanan terhadap Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang Kec.
Sarolangun”. Pokok permasalahan yang dikaji adalah tentang Peran kepala Desa
dalam Meningkatkan Pelayanan terhadap Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang
Kec. Sarolangun.25
Skripsi dari Susi Yanti, mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang
diselesaikan tahun 2013 berjudul Peran Pemerintah dalam Mensosialisasikan e-KTP
23
Ibid., 128.
24 Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 68.
25 Futri Haikal Mawaddah, Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap
Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang Kec. Sarolangun Kab. Sarolangun, 2013.
Page 30
(Study terhadap Pelaksanaan Pembuatan E-KTP di Kantor Camat Taman Rajo.
Pokok permasalahan yang dikaji adalah tentang Peran Pemerintah dalam
Mensosialisasikan e-KTP (Study terhadap Pelaksanaan Pembuatan E-KTP di Kantor
Camat Taman Rajo.26
Dari kajian-kajian dan permasalahan di atas berbeda dengan penelitian yang
sedang penulis kerjakan, penulis mengkaji tentang “Peran Organisasi Intra Kampus
dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)”.
26
Susi Yanti, Peran Pemerintah dalam Mensosialisasikan e-KTP (Study terhadap Pelaksanaan
Pembuatan E-KT P di Kantor Camat Taman Rajo, 2013.
Page 31
BAB II
SEJARAH DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
A. Sejarah Dewan Eksekutif Mahasiswa
Kampus adalah lingkungan yang memiliki kekhasan dengan masyarakatnya
yang di sebut civitas akademika dikatakan demikian karna warga kampus
melasanakan kegiatan akademis yang bersifat kurikuler, ko kurikulir dan ekstra
kulikuler. Masyarakar akademis merupakan katagori masyarakat dan warganya
melakukan kegiatan secara ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai
dengan metode ilmu pengetahuan. Untuk itulah masyarakat akademis memiliki
sistematika dan kerangka berpikir yang sitematik berdasarkan fakta dan data, serta
kemampuan menganalisis, sehingga diperoleh kebenaran yang teruji. Kondisi
demikian bukan berarti ada kecendrungan bahwa masyarakat akademis bersifat
ekslusif, melainkan sebagai bentuk tindakan selektif untuk memilihara kerakter dan
citra khasnya.
Disamping adanya tradisi, dalam masyarakat akademis diperlukan adanya
peraturan peraturan bersama yang mengikat dan mengatur warganya, tradisi dan
peraturan merupakan kesatuan yang secara sinergis mengatur tertin masyarakat
akademis kampus. Jika tradisi memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di
kampus ,maka peraturan digariskan bagi wadah penyesuaian dan pembaharuan.
Tertib masyarakat akademis disuatu kampus, akan terpilihara secara baik bilamana
tradisi akademik dan peraturan yang berlaku dijadikan pedoman oleh civita
akademika dan elemen kampus lainnya.
Mahasiswa sebagai salah satu elemen baik secara individu maupun kelompok
dalam organisasi kemahasiswaan, memiliki dimensi yang sangat luas. Disamping
sebagai bagian civitas akademika mereka juga sebagai bagian dari komunitas pemuda
yang memiliki tugas dan tantangam masa depan, dengan kesadaran akan kewajiban
dan hanya maka mahasiswa akan dapat mengembangkan potensi dalam segala
dimensi yang melekat padanya. Organisasi mahasiswa perguruan tinggi sebagai salah
Page 32
satu wahana pengembangan kepribadian dan peningkatan wawasan dan intelektual,
merupakan sutu bagian dari keseluruhan sistem akademis di perguuruan tinggi,
konstribubusi ditujukan untuk membina dan mengembangkan kepribadian dalam
rangka mencapai fungsi dan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa yang
bermartabat dan mengembangan potensi serta mampu belajar bagaimana berpikir,
belajar menjadi diri sendiri, belajar bagaimana harus hidup bersama orang lain, jadi
organisasi kemahaiswaan intra kampus pada dasarnya merupakan wahana untuk
meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan penalaran serta menyalurkan minat
dan kegemaran.27
Pada tahun 1990 pemerintah membolehkan dibentuknya senat mahasiswa
tingkat perguruan tinggi , senat kemudian menjelma menjadi lembaga legislative,
senat mahasiswa yang dimaksud adalah kumpulan para ketua ketua lembaga
kemahasiswaan yang ada, ketua umum senat mahasiswa fakultas,ketua umum BPM
(badan pemerintahan mahasiswa) dan ketua unit kegiatan mahasiswa.
Badan perwakilan mahasiswa adalah organsasi mahasiswa intra universitas di
Indonesia yang di bentuk saat diberlakukannya kebijakan nkk/bkk pada tahun 1978
sejak 1978 – 1989 badan perwakilan mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas
bersama sama dengan senat mahasiswa , ada kerancuan istilah BPM dengan senat
mahasiswa karena sama sama berarti wakil. Hanya saja menurut aturan main bpm
dianggap berfungsi sebagai legislative sedangkan senat mahasiswa berfungsi sebagai
eksekutif.
Akhirnya karena ketidak jelasan fungsi BPM itu ketika era senat mahasiswa
perguruan tinggi SMPT fungsi BPM digantikan Senat Mahasiswa BPM sendiri
dihapuskan senat mahasiswa yang tadinya badan eksekutif berubah mennjadi badan
legislative sedangkan badan eksekutif dibentuk badan pelasana senat mahasiswa yang
lantas di ubah menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM.
27 http://www.google.co.id/amp/s/frederikapenturyblog.wordpress.com/2016/01.17/defiisi-dan-pengertian-mahasiswa/amp/.selasa 18 september 2018.
Page 33
Badan Eksekutif Mahasiswa ialah lemabaga kemahasiswaan yang
menjalankan organisasi serupa pemerintahan atau lembaga eksekutif dipimpin oleh
ketua atau Presiden BEM yang di pilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pun tercetus pasca reformasi 1998, ini
adalah sebuah harapan baru ketika pemerintah Republik Indonesia tidak lagi otoriter
dan tidak tidak lagi mengekang mahasiswa. BEM menjalankan fungsi eksekutif dan
fungsi legislatif dijalankan oleh DLM (Dewan Legislatif Mahasiswa) atau DPM
(Dewan Perwakilan Mahasiswa). BEM menjalankan fungsi eksekutifnya
berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan (Pengajaran), Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat. Ditambah dengan tugasnya untuk mengikat tali
persaudaraan seluruh Mahasiswa di Perguruan Tinggi.
B. Studen Govermen
Student Government (pemerintahan mahasiswa/negara mahasiswa). Dia
diartikan sebagai pelembagaan kepentingan politik mahasiswa dalam format negara
mahasiswa, Student govermen muncul akibat keterkenan lembaga kemahasiswaan
oleh ketatnya birokrasi kampus, berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan
suatu sistem lembaga mahasiswa yang lebih maju, dinamis, dan lebih mandir.
Meraknya student govermen menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
mendasar dalam struktur lembaga mahasiswa di perguruan tinggi yang ditandai
dengan berubahnya pedoman umum organisasi kemahasiswaan ( PUOK) menjadi
konstitusi organisasi kemahasiswaan ( KOK). Jika didalam PUOK terdapat senat
mahasiswa (SEMA), kemudian didalam KOK sema berubah menjadi dua lemabaga
mahasiswa, yaitu badan perwakilan mahasiswa (BPM) yang berfungsi sebagai badan
aspiratif dan control terhadap lembaga kemahasiswaan dan badan eksekutif
mahasiswa (BEM) yang berfungsi sebagai lembaga operasional kemahasiswaan.
BPM dan BEM berada ditingkat universitas.28
28 Dokumen dewan eksekutif mahasiswa September 2018
Page 34
Student govermen itu memiliki dua basis yang terus menerus diperjuangkan
yaitu indepedensi dan kebebasan, mahasiswa harus memiliki indepedensi, kebebasan
membentuk kreatifitas dan kemampuan untuk mengatur segala urusan nya secara
mandiri, student govermen atau pemerintah mahasiswa ini bisa diartikan sebagai
prodak mahasiswa yang memberikan ruang gerak kepada mahasiswa untuk mengatur
negaranya sendiri, oleh mahasiswa, dari mahasiswa, dan untuk mahasiswa kalau
boleh disederhanakan student government adalah gerakan mahasiswa yang
dilembagakan
Berikut format pemeritahan mahasiswa yaitu:
1. Student government merupakan bentuk pemerintahan yang mengambil alih
kekuasaan sehingga unsur-unsur kekuasaan dan kekuatan negara akan dikuasai
mahasiswa, hal ini tak terlepas dari keprihatinan semakin tidak jelasnya
reformasi.
2. Student government diberi kesempatan untuk menentukan kebijakan negara
dengan masuk ke dalam sistem kekuasaan namun tidak seluruhnya.
3. Student government merupakan wadah gerakan mahasiswa itu sendiri yang di
dalamnya mempunyai bentuk sama atau mirip dengan bentuk negara.
Yang terakhir inilah barang kali menjadi entry point student government dalam
patron reformasi. Selain dari bentuk lembaga tersebut, juga perlu dipikirkan bentuk
material, substansi dan prinsip dasarnya.
Berikut lima prinsip dasar
Student government mempunyai paling sedikit lima prinsip dasar, yakni
moralitas, intelektualitas, politis, independen dan sejajar. Masing-masing perlu
dikritis untuk memeperoleh gambara yang ideal tentang konsep yang sedang dibahas
ini.
1. Patron pada moral Student government berpatron pada gerakan moral.
Sebelum ide garakan mahasiswa ini kita kembangkan lebih jauh, agaknya
kita perlu lebih bijaksana untuk bercermin pada diri kita sendiri dahulu.gerakan
mahasiswa, terlepas dari ideologinya, dilahirkan dan dibesarkan oleh
Page 35
mahasiswa itu sendiri yang sedikit banyak terpengaruh oleh suasana lingkungan
dan latar belakang akademis. Dengan kata lain, mahasiswa adalah unsur dari
gerakan mahasiswa.
Secara umum masyarakat memandang mahasiswa sebagai bagian kecil
dari komunitas terdidik dari bangsa ini. Tapi yang menggelikan tidak semua
mahasiswa, namun mungkin cukup banyak, yang kurang menyadari anugerah
yang telah disandangkannya.
Sebuah ironi ketika mahasiswa meneriakkan slogan-slogan moralitas
tatkala mahasiswa yang lain kelakuannya tidak bermoral yang tidak bisa
begitusaja dihilangkan dari ingatan. Jika mahasiswa seperti ini yang diberi
kesempatan memegang kendali, maka kampus akan rusak.
2. Patron pada intelektual, Student government berpatron pada gerakan intelektual.
Gerakan mahasiswa yang berkarakter intelektual memang diharapkan
menghasilkan rumusan dan solusi konkret permasalahan bangsa sesuai dengan
kapasitas keilmuan yang dimiliki. Jika harapan ini terlaksana maka sebuah
kebahagiaan masyarakat. Mahasiswa menjadi bagian komunitas yang peduli
terhadap rakya yang miskin dan tertindas.
Konsepsi intelektual yang perlu dikembangkan adalah konsep intelektual
profetik. Konsep ini dapat didefinisikan sebagai gerakan yang meletakkan
keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal, gerakan yang
mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip
kemanusiaan yang universal, gerakan yang mempertemukan nalar akal dan
nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan
pemberdayaan manusia secara organic.
Dengan konsep ini, maka gerakan mahasiswa akan menjadi patron bagi
masyarakat untuk melakukan pencerahan dan penyadaran. Namun celakanya,
konsep pendidikan yang ditawarkan saat ini lebih mementingkan kebutuhan
pragmatis. Hasinya adalah mahasiswa berlomba-lomba untuk menyelesaikan
studinya sebelum batas akhir yang sering kali membawa dampak pada
Page 36
keengganan mahasiswa untuk ikut dalam perkumpulan membicarakan
masyarakat yang teraniaya, apalagi berorganisasi dengan aktif.
3. Gerakan politik Student government, merupakan gerakan politik.
Sebagai gerakan politik mempunyai arti menjalankan fungsi control
(oposisi) terhadap kebijakan, baik kampusmaupun negara. Hal ini lebih berarti
jika ada jalinan antar gerakan mahasiswa, paling tidak jika ada isu/musuh
bersama, biasanya mahasiswa bersatu.
Turunnya Soeharto pada tahun 1998 merupakan salah satu contoh betapa
kuatnya gerakan mahasiswa tatkala bersatu. Namun pasca lengsernya Soeharto,
gerakan mahasiswa tidak lagi mempunyai kesamaan terutama dalam hal strategi
apa yang akan digunakan dalam melaksanakan agenda reformasi.
Strategi politik ekstra parlementer untuk mengokohkan peran politik
ekstra perlementer, Student government bisa menggunakan strategi:
a. Mempengaruhi dan berupaya berpartisipasi dalam pengambilan
kebijakan politik.
b. Mengawasi dan memantau pelaksanaan kebijakan publik
c. Memberikan penilaian dan advokasi terhadap pelaksanaan kebijakan
publik.
4. Bersifat independen Student government bersifat independen.
Independen mempunyai arti tidak terpengaruh kepentingan kelompok
tertentu terutama diluar mahasiswa. Sejarah orde lama memberikan pelajaran
kepada kita bahwa partai politikpun ternyata mempunyai kepentingan dengan
menggarap mahasiswa.
Meskipun memang, tidak dapat dipungkiri ekspresi gerakan mahasiswa
adalah ekspresi moral yang berdimensi politik, dan ekspresi politik yang
berdasar pada prinsip moral dan intelektual. Sebagai gerakan politik yang
berbasis moral, gerakan mahasiswa tidaklah berpolitik pragmatis yang
berorientasi kekuasaan baik bagi gerakan maupun kadernya.
5. Sejajar dengan rektorat, Student government sejajar dengan pihak manapun.
Page 37
Hal ini adalah sebuah keberanian dari gerakan mahasiswa yang menjadi
bahasa perjuangannya. Sehingga dengan pihak manapun gerakan mahasiswa
mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Hal ini membutuhkan keterlibatan
mahasiswa secara luas. Namun, apa dikata, jika ternyata mahasiswa bahkan
secara umum bersifat apatis, masa bodoh terhadap kondisi kampusnya. Perlu
energy yang besar untuk merubah paradigm berfikir. Sehingga untuk
menghadapi pihak-pihak diluar maka mahasiswa harus mengatasi kondisi
internal mereka sendiri. Jadi membutuhkan energy dua kali.
Lima prinsip dasar di atas merupakan basis bagi pengembangan Student
government di sebuah kampus, maupun jaringan antar kampus. Dengan adanya
proses internalisasi lima prinsip dasar ini, maka gerakan mahasiswa dengan seluruh
elemen yang dimilikinya, akan menjadi kekuatan pressure group yang efektif
terhadap decision maker, baik di kampus maupun negara. Selain itu, kinerja lembaga
di Student government tersebut akan mendapat arah yang jelas.29
29
Amin Sudarsono, mengetahui Student government” di akses melalui alamat
http://www.scribd.com/doc/46067048/materi-2-konsep-fungsi-dan-peran-student-government, selasa,
18 September 2018, 18:59.
Page 38
C. Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa
Adapun struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terdiri dari
Ketua Dema, Sekretaris, Wakil Dema, Bendahara, dan yang lainnya. Berikut adalah
susunan Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin.
Tabel. 1. 1: Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama Tahun 2017/2018.30
30
Dokumen, Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin
Uiniversitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 19 September 2018, 07:36 WIB.
KETUA DEMA
Ramadhan Isthiarto
UR. 140090
SEKRETARIS
Safitri Uzmul Fauzi
UA. 140066
WAKIL KETUA DEMA
Ghufron
UT. 143187
BENDAHARA
Novi Riyanti
UK. 150268
DEPARTEMEN
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
KETUA
Clifa Patris Marco
(UA.140097)
SEKRETARIS
Suci Fitriani
(UB.1050129)
STAF
Era Rianti (UK.150149)
Adi Ardianto (UJ.140104)
DEPARTEMEN
KAJIAN AGAMA
DAN KEISLAMAN
KETUA
M.Iwan (UK.140130)
SEKRETARIS
Zuhrida HAyati
(UT.150241)
STAF
Joko Setio
Indra Saputra
(UB.150376)
Annisa Fithra Rizka
(UK.150246)
Mirza (UK.150157)
Suharsi
KETUA
Roki Pahrul Rozi
(UA.140065
SEKRETARIS
Fitri Arischa Sandi
STAF
M.Imron (UT.152188)
Dina Fitriani (UB.160210)
Wahyudi Ritonga
(UT.150237
Faisal Prasetyo
(UK.160131)
DEPARTEMEN
OLAHRAGA DAN
KESEHATAN
Page 39
D. Visi dan Misi
1. Visi
Visi adalah salah satu pandangan yang harus dilakukan Dewan Eksekutif
Mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diingkan pada masa depan. Berikut visi
Dewan Eksekutif Mahasiswa, yaitu:
“Ushuluddin Tuntas”
Hasil wawancara Penulis dengan Ketua Dema mengenai Visi, yaitu:
[M]aksud Ushuluddin tuntas tu, kami menyerahkan diri sepenuhnyo untuk
mahasiswa fakultas ushuluddin, serta siap menyelesaikan persoalan-persoalan
dikalangan mahasiswa, kami juga siap menuntun mahasiswa yang dalam artian
mendampingi mahasiswa apa yang dibutukannya.31
2. Misi
Misi Dewan Eksekutif Mahasiswa merupakan penjabaran dari visi yang telah
ditetapkan, maka perlu arah komitmen pada peran dan program-program kepada
31
Hasil Wawancara Penulis dengan Romadhon sebagai ketua Dema Fak. Ushuluddin UIN STS
Jambi. 12 Juli 2018, 10:45 WIB.
DEPARTEMEN
ADVOKASI DAN
JARINGAN LUAR
KETUA
Yuyun Azafasari
(UT.150239)
SEKRETARIS
Nurrahim (UB.160240)
STAF
Mabrul
M.Daud (UT.150207)
Haryati (UB.160214)
Ahmad Rifa‟i
DEPARTEMEN
APARATUR
PEMBERDAYAAN
ORGANISASI DAN SDM
KETUA
Joko Prasetio
(UK.150259)
SEKRETARIS
Dina Afriani (UB.160209)
STAF
Hotmi Rasyid
Dini Yulianti
(UK.150178)
Riki Midrani
(UA.162629)
Yudi Juniawan
(UK.160136)
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN DAN
KAJIAN NASIONAL
KETUA
Defri Agusti
SEKRETARIS
Mahfuz (UB.160226)
STAF
Rizka Diana
(UR.140161)
Isrianas (UK.150202)
Indra Ari Wijaya
(UK.150256)
Rudi Ardiansyah
(UT.150227)
Page 40
seluruh komponen organisasi yang bersangkutan. Berikut misi Dewan Eksekutif
Mahasiswa, yaitu:
Misi
1. Mempererat tali silaturrahmi antar mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama
2. Mengembangkan unit kegiatan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama
3. Meningkatkan minat dan bakat mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama.32
E. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
organisasi berguna untuk memperlancar semua proses pekerjaan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Tabel 1.2: Keadaan Sarana dan Prasarana Ruang Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin.33
NO Nama Barang Keterangan
1 Ruang Dewan Eksekutif Mahasiswa Baik
2 Leptop/Note Book Baik
3 Printer Baik
4 Kursi Baik
5 Meja Baik
6 AC Baik
32
Dokumentasi, 12 Juli 2018, 11:12 WIB, Visi Misi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fak.
Ushuluddin UIN STS Jambi.
33 Dokumentasi. 12 Juli 2018, 11:45 WIB, Sarana dan Prasarana Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi.
Page 41
Sarana dan prasarana Dewan Eksekutif Mahasiswa yang ada di Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam keadaan
baik dan dapat digunakan untuk bekerja. Pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin masih terus berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana yang masih
kurang karena apabila sarana dan prasarananya lengkap, maka nantinya akan
memudahkan proses pekerjaan yang dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa.
Page 42
BAB III
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN VISIONER
MAHASISWA
A. Mahasiswa dan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada dimasyarakat,
dengan kesempatan dan elebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit
diatas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan
suatu golongan, ormas, parpol. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan memiliki
idealisme, idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seorang
dan tidak dipengaruhi oleh factor – factor eksternal yang dapat menggeser makna
kebenaran tersebut.
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa
disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan konstribusi terhadap bangsa,
lebih tepat memiliki posisi antar masyarakat dan pemerintah, mahasiswa dalam hal
hubungan masyarakat kepemerintah dapat berperan sebagai control politik
mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan yang telah dihasilkan,
mahasiswa juga dapat berperan sebai penyampai aspirasi rakyat dengan melakukan
intraksi social dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat
maka diharapkan mahasisa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat
berarti solusi ilmiah dan tanggung jab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi
di masyarakat.34
Untuk itu sebagai mahasiswa harus peka dan kritis terhadap masalah masalah
yang terjadi disekitar saat ini, hal ini akan tumbuh akan sendiri bila mahasiswa selalu
mencari pembenaran pembenaran ilmiahm, maka mahasiswa diharapkan dapat
memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi yang
34 Httprizkyrandi.sudent.telkomuiversity.ac.id/2017/06/03/peran-mahasiswa-dalam-perguruan-tinggi.rabu 19 september 2018.
Page 43
tepat untuk menyelesaikannya, dan selanjutnya mahasiswa harus selalu
mengembangkan dirinya sehingga mampu menjadi generasi penerus yang tanggap
dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Mahasiswa memiliki beberapa peranan penting dalam kehidupan, peranan yang
pertama mahasiswa sebagai orang yang intelektual, jenius,dan jeli harus bisa
menjalankan hidupnya secara proporsional, kedua mahasiswa sebagai seorang yang
hidup dikampus yang dikenal bebas bereksperesi, bereaksi, berdikusi, berspekulasi
dan berorasi, harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral dalam setiap tindak
tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpegaruh oleh kondisi dan lingkungan sebab
mahasiswa sendiri bisa mengukur baik baruknya tindakan, yang ke tiga mahasiswa
sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis dan
bertindak konkret yang tebingkai dengan kerelaan dan keiklasan untuk menjadi
pelopor.
Selain itu juga mahasiswa harus bertanggung jawab juga terhadap tri perguran
tiggi yang harus dikembangkan secara stimulant dan bersama sama, serta harus
disadari betul oleh semua mahasiswa yang sadar anak tri dharma perguruan tinggi.
Adapun tri dharma perguruan tinggi ada 3 yaitu;
1. Pendidikan dan pengajaran adalah point pertama dan utama dalam tri dharma
perguruan tinggi.
Pendidikan dan pengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu
proses pembelajaran, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta terampil yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Dari pengertian diatas maka
proses pembelajaran yang ada dipergguruan tinggi memiliki peranan pentin untuk
menciptakan bibit bibit unggul yang mampu membawa bangsa ini kearah yang lebih
maju.
Page 44
2. Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan juga sangat lah penting bagi kemajuan perguruan
tingi kesejahteraan masyrakat serta memajukan bangsa dan Negara, dari penilitian
dan pengembangan maka mahasiswa mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
pengemabangan mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam menjalankan
perannya sebagai agenct of change. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan
penelitian dan pengembangan ini dalam suatu proses pembelajaran untuk
memperoleh suatu perubahan yang akan membawa Indonesia kea rah yang lebih baik
kedepan nya.
3. Pengabdian kepada masyarakat
Pengandian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan
positif, pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan
mampu berkonstribusi nyata. Seperti yang kita temui selama ini bahwasanya
mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat, maka dari itu harus mengetahui porsi
dari tugas mereka masin masing dalam mengabdi masyarakat, banyak rakyat berharap
kepada mahasiswa untuk perubahan bangsa ini mahasiswa sebagai ujung tombak
perubahan bangsa. Mahasiswa adalah pihak yang paling dekat dengan rakyat dan
memahami dengan jelas kondisi masyarakat, untuk itu peran mahasiswa sangat
diperlukan sekali karna tidak lain dan tidak bukan masisa yang antinya akan kembali
kemasyarakat jika sejak awal mahasiswa sudah melkukan hal ini, nantinya mahasiswa
tidak akan merasa asing lagi dengan keadaaan masyarakat sekitar, karna mereka perlu
meyesuaikan diri kembali.35
B. Tugas Pokok dan Fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa
1. Tugas Pokok
Tugas-tugas Pokok Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yaitu:
35 Dokumen undang-undang no 12 tahun 2012 tentang pergurun tinggi, 20 sptember 2018 pukul 19:00
Page 45
a. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan keorganisasian dan
berhak untuk meminta laporan pertanggung jawaban dari setiap kegiatan
organisasi.
b. Menetapkan garis program kegiatan mahasiswa dengan berpedoman pada
peraturan peraturan yang berlaku di fakultas
c. Membimbing mengarahkan dan mengawasi kegiatan mahasiswa
d. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan
anggaran yang telah di tetapkan oleh fakultas untuk periode 1 ( satu ) tahun
anggaran .
e. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam
bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa.36
Dewan Eksekutif Mahasiswa mempunyai tugas untuk meningkatkan
kepemimpinan mahasiswa berupa:
a. Departemen informasi dan komunikasi
1) Mingguan
a) Membuat web atau akun Media Sosial (Medsos) sebagai alat untuk
berkomunikasi,
b) Mengaktifkan web atau akun medsos yang telah dibuat, dan
mengaktifkan madding,
c) Merencanakan dan membangun informasi maupun komunikasi publik
yang dikeluarkan Dema.
2) Bulanan
a) melakukan pengecekan/pembaharuan pada sistem informasi akun yang
di kelola,
b) melakukan koordinasi perdepartemen tentang memberikan peringatan
dalam agenda agenda yang akan di lakukan
36
Dokumentasi, 28 Juli 2018, 15:04 WIB, Bentuk-Bentuk Kegiatan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fak. Ushuluddin UIN STS Jambi.
Page 46
3) Tahunan
a) melakukan agenda agenda yang akan dilakukan
b. Departemen kajian agama dan keislaman
1) mingguan
a) melakukan kegiatan rutinitas yasinan pada malam jum at
2) bulanan
a) menyiapkan dan membentuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
b) mengurus dan mengontrol UKM yang telah dibentuk37
3) tahunan
a) menyiapkan agenda pada hari-hari besar Islam38
c. Departemen olahraga dan kesehatan
1) mingguan
a) melakukan agenda mingguan yang telah di tetapkan
b) Membuat liga futsal
c) Mengaktifkan olahraga pada hari jumat
2) Bulanan
a) Melakukan Bergotong royong kebersihan kampus dalam rangka
kampus sehat.
3) Tahunan
a) Mengadakan agenda tahunan seperti turnamen
d. Departemen advokasi dan jaringan luar
1) Perminggu
a) Membantu mahasiswa yang memiliki hambiatan (internal) baik itu
sesama mahasiswa maupun dengan pihak akademik.
37
Dokumentasi, 28 Juli 2018, 15:04 WIB, Bentuk-Bentuk Kegiatan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fak. Ushuluddin UIN STS Jambi.
38Dokumentasi, 28 Juli 2018, 15:04 WIB, Bentuk-Bentuk Kegiatan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fak. Ushuluddin UIN STS Jambi.
Page 47
b) Membangun relasi dengan tujuan memperbaharui fakultas ushuluddin
2) Bulanan
a) Melaporkan minat bakat pada ketua dengan tujuan penyaluran pada
even atau akun,
3) Tahunan
a) Mengadakan ushuluddin expo
e. Departemen aparatur organisasi dan SDM
1) Mingguan
a) Membuat UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) perjurusan
b) Mengawasi UKM yang telah dibentuk Bupati
2) Bulanan
a) Koordinasi atau melakukan diskusi dengan ketua UKM tentang
permasalahan di UKM.
b) Koordinasi dengan ketua dema
3) Tahunan
a) Mendata mahasiswa yang memiliki bakat dan prestasi dengan tujuan
mengirim ke even-even provinsi maupun nasional.
f. Departemen kajian pendidikan dan sosial
1) Mingguan
a) Mengadakan diskusi ( bedah buku ) dengan cara melakukan koordinasi
dengan dosen mata kuliah
2) bulanan
a) Melakukan study banding dengan fakultas dan universitas lain
3) tahunan
a) Mengadakan agenda pada tanggal yang telah di tentukan.39
39
Dokumentasi, 28 Juli 2018, 15:04 WIB, Bentuk-Bentuk Kegiatan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fak. Ushuluddin UIN STS Jambi.
Page 48
2. Fungsi Dewan Eksekutif Mahasiswa
a. Fungsi aspiratif berperan sebagai penampungan dan penyaluran aspirasi atau
keinginan mahasiswa.
b. Fungsi advokasi jika terdapat mahasiswa yang mempunyai permasalahan
atau kesulitan akademik, transparansi pendanaan kemahasiswaan dan peran
lembaga dalam memperjuangkan hak – hak mahasiswa.
c. Fungsi koordinasi menjadi tempat koordinasi dan komunikasi berbagai
kepentingan ukm dan jembatan antara aspirasi mahasiswa dengan pihak
rektorat
d. Fungsi inisiator dan fasilitaror seluruh mahasiswa.40
C. Mahasiswa dan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua
kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan mereka inginkan,
Abraham maslow menggunakan istilah aktualisassi diri sebagai kebutuhan dan
pencapaian yang tertinggi seseorang manusi, maslow mengemukakan bahwa tanpa
memandang suku asal usul seseorang, setiap manusia mengalami tahap tahap
peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupan masing masing. Kebutuhan
tersebut meliputi
a. Kebutuhan psikologis meliputi kebutuhan pangan, pakaian dan tempat tinggal
maupun kebutuhan biologis,
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi kemerdekaan dari rasa takut
ataupun tekanan, keamanan dari kejaiban atau lingkunan yang mengancam,
c. Kebutuhan rasa ingin memiliki social dan kasih sayang, kebutuhan terhadap
persahabatan, keluarga, berkelompok, dan interaksi,
d. Kebutuhan terhadap penghargaan meliputi hara diri, status, martabat,
kehormatan dan penghargaan dari pihak lain,
40
Azka Firdaus, “Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa” di akses melalui alamat
http://bemnhm.blogspot.com/2013/08/fungsi-badan-eksekutif -mahasiswa-bem.html?m=1, Senin 24
September 2018, 13:20 WIB.
Page 49
e. Kebutuhan aktualisasi diri meliputi kebutuhan keberadaan diri dengan
memaksimumkan penggunaan kemampuan dan potensi diri, aktualisasi diri
merupakan suatu tujuan yang tidak pernah bisa dicapai sepenuhnya, hanya
sedikit orang, karna gerakan kearah aktualisasi diri ini tidaklah mudah. Pertama
aktualissi diri adalah kebutuhan naluriah yang paling lemah jadi dapat dengan
mudah dikuasi oleh sikap kebiasaan tekanan dan sikap yang salah terhadap
aktualisasi diri, kedua orang orang sering takut untuk mengetahui diri sendiri,
ketiga aktualisasi diri pada umumnya memerlukan lingkungan yang member
kebebasan pada seseorang yang bebas mengungkapkan dirinya
.
Sifat sifat manistasi dari meta kebutuhan
1. Berorientasi secara realistik inilah sifat yang paling umum dari orang yang
teraktualisasi. Dia mampu mengamati objek objek sekitar dan orang orang
disekitar secara objktif, dia melihat dunia secara jernih sebagaimana adanya
tanpa di pengaruhi oleh keinginan, kebutuhanatau sikap emosional
2. Penerimaan umum atas kodrat, orang orang lain dan diri sendiri, orang yang
teraktualisasi menerima dirinya, kelemahan kelemahan dan kekuatan
kekuatannya tanpa keluhan atau kesusaha, dia menerima kodrad nya
sebagaimana adannya, sikap penerimaan ini membuat mampu mendengarkan
orang lain dengan penuh kesabaran
3. Spontanitas kesederhanaan, kewajaran dalam semua segi kehidupan, orang
yang teraktualisasi bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura
pura, dia tidak harus menyembunyikan emosi emosinya , tapi dapat
memerlihatkan emosi emosi secara jujur dan wajar, seperti anak kecil, orang
yang teraktualisasi kadang terlihat lugu, penuh perhatian, takjub dan heran akan
sesuatu yan baru,
4. Memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri sendiri orang yang
teraktualisasi diri tidak pernah menyalahkan diri sendiri ketika gagal melakukan
sesuatu, dia mengagggap kegagalan itu suatu hal yang lumrah dan biasa saja,
Page 50
5. Memiliki kebutuhan akan privasi dan indepedensi orang yang teraktualisasi
memiliki kebutuhan yang kuat untuk memisahkan diri dan mendapatkan
suasana kesunyian atau suasana yang mediatif, dia butuh saat saat tertentu
untuk tidak terganggu oleh adanya orang lain, dia memiliki kemampuan untuk
membentuk piiran, mencapai keputusan, dan melaksanakan dorongan dan
disiplin diri sendir.
6. Berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik orang yang
beraktualisasi diri sudah dapat melepaskan diri dari ketergantungan yang
berlebihan terhadap lingkungan social dan fisik pemuasan akan akan motif
motif pertumbuhan dating dari dalam diri sendiri, melalui pemanfaatan secara
penuh bakat dan potensinya.
7. Apresiasi yang senantiasa segar orang yang beraktualisasi diri senantiasa
menghargai pengalaman pengalaman tertentu bagaimana pun seringnya
pengalaman itu terulang , dengan suatu perasaan terpesona, dan kagum,
8. Mengalami pengalaman pengelaman puncak ada kesempatan dimana orang
yang beraktualisasi mengalami ekstase, kebahagian, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap luap, pengalaman puncak ini ada yang kuat dan ada yang
ringan, pada orang yang teraktualisasi perasaan berada di puncak diperoleh
dengan mudah
9. Minat social orang yang beraktualisasi diri memiliki perasaan empati dan afeksi
yang kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan membantu
kemanusiaan, dia menemukan kebahagian dalam membantu orang lain.
10. Hubungan antar pribadi yang kuat orang yang beraktualisasi diri memiliki
cinta yang lebih besar,persahabatan yang lebih dalam seta identifikasi yang
lebih sempurna dengan individu lain
11. Struktur watak demokratis orang yang beraktualisasi sangat sehat membiarkan
dan menerima semua orang tanpa memperhatikan kelas social, tingkat
pendidikan, golongan politik, ras, warna kulit, bahkan agama, tingkah laku
Page 51
mereka menunjukkan tingkat toleransi yang tinggi , tidak angkuh, tidak picik
atau menganggap diri paling benar.
12. Selera humor yang tidak menimbulkan permusuhan , humor yang disukai oleh
orang yang teraktualisasi diri lebih bersifat filosofis, humor yang menertawakan
manusia pada umumnya, bahkan individu tertentu, hal ini adalah jenis humor
yang bijaksana yang dapat membuat orang tersenyum dan menggaguk tanda
mengerti daripada membuatnya bahagia tertawa terbahak bahak,
13. Sangat kreatif kreatif juga merupakan cirri umum pada manusia superior ini,
cirri cirri berkaitan dengan kreativitas ini antara lain spontanitas keberanian.41
41
Azka Firdaus, “Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa” di akses melalui alamat
http://bemnhm.blogspot.com/2013/08/fungsi-badan-eksekutif -mahasiswa-bem.html?m=1, Senin 24
September 2018, 13:20 WIB.
Page 52
BAB IV
POLA DAN DINAMIKA KEGIATAN DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
A. Kegiatan Formal Dewan Eksekutif Mahasiswa
1. Silaturahmi Mahasiswa baru
Silahturahmi mahasiswa ialah serangkian kegiatan bagi mahasiswa baru untuk
memberikan pengenalan proses pendidikan dilingkungan kampus peserta nya
mahasiswa baru dan panitianya penyenelengagara terdiri dari unsur pimpinan dan
mahasiswa yng di tunjuk oleh pimpinan. Dengan adanya silmaru mahasiswa mampu
menganali kampusnya dan bisa membangun persahabatan dan persatuan di kalangan
mahasiswa.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengenalkan kebudayaan fakultas ushuluddin,
yang meliputi keakademikan, keorganisasian, dan aturan- aturan dan birokrasi yang
ada di fakultas dakwah. Pembentukan karakter mahasiswa baru ini dilaksanakan
dengan diadakannya diskusi (tukar pikiran), pendekatan emosional melalui permainan
edukatif, dan juga kepedulian terhadap lingkungan sekitar
Tujuan silaturahmi Mahasiswa Baru
a. Mengenalkan dan membentuk karakter mahasiswa baru sesuai dengan visi
dan misi dari fakultas dakwah.
b. Mengenalkan budaya kampus khususnya fakultas dakwah kepada mahasiswa
baru, baik dari segi akademik maupun dari segi organisasi.
c. Menjalin tali silaturahmi.
d. Silaturahmi mendidik, membimbing dan mengarahkan mahasiswa baru
untuk mengenali dan memahami lingkungan kampus,
e. Silmaru sebagai pengemangan pemahaman dan pengahayatan mahasiswa
baru,
f. Pengembangan kemampuan intelektualitas, emosional dan spiritual,
g. Pemupukan semangat solidaritas dan toleransi diantara mahasiswa baru
dengan panitia dan civitas akademika,
Page 53
h. Menumbuhkan rasa memiliki tanggung jawab akademi terhadap pilihan
disiplin ilmu Pemantapan sikap dan mental
1) Target Silahturahmi Mahasiswa Baru
a) embentuk karakter mahasiswa baru yang dilaksanakan melalui proses
diskusi, permainan edukatif, dan juga kepedulian terhadap lingkungan.
b) Tercapainya program kerja Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema)
fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
c) Terlaksananya acara Bina Keakraban Mahasiswa Baru (Bikamaru)
Fakultas dakwah UIn Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2) Pelaksanaan Silaturahmi Mahasiswa Baru
a) Badan Pengurus Harian (BPH) Senat Mahasiswa (Sema), Dewan
Eksekutif Mahasaiswa (Dema), dan Panitia yang telah di seleksi.
b) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin
Jambi.
3) Bentuk Kegiatan Silaturahmi Mahasiswa Baru
Pengenalan mahasiswa baru Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi: “”.
a) Keynote Speaker.
1. Materi Dekan memberikan pengenalan terhadap fakultas
ushuluddin dan member motivasi untuk mahasiswa baru agar
semangat menjalani perkuliahan di fakultas ushuluddin,
2. Materi wakil dekan 1, wakil dekan 2, wakil dekan 3.Wakil dekan 1
menjelaskan fungsinya sebagai bidang pendidikan, bagaimana
sistematika pendidikan di fakultas ushuluddin,
3. Materi kabag akademik dan kabag umum Kabag dan kabag umun
juga menjelaskan fungsi dan tugasnya melayani mahasiswa,
4. Materi dema dan sema fakultas Dema dan sema memperkenalkan
keoorganisasian mahasiswa ditingkat fakultas dan memotivasi
Page 54
mahaiswa baru agar mampu berorganisasi tidak berdiam diri
diruang kelas juga,
5. Materi gerakan mahasiswa Materi gerakan mahasiswa disampaikan
oleh marzuki senior fakultas ushuluddin Bagaimana sejarah gerakan
mahasiswa di zaman orde lama, orde baru, dan saat reformasi,
mahasiswa selalu menjadi garda terdepan setiap perjalanan bangsa
ini, mahasiswa juga pernah menancapkan taji nya pada saat
reformasi bagaimana gerakan mahasiswa mampu menumbangkan
pemerintahan orde baru,
b) Ta’aruf
1. Ketua Panitia, pengurus Senat Mahasiswa (Sema), dan pengurus
Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dekan Fakultas Ushuluddin beserta wakil dan seluruh Ketua
Jurusan (Kajur) yang ada di Fakultas Dakwah.
3. Seluruh Mahasiswa Baru (Maru) Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Lampiran 1.2: Susunan Acara Bina Keakraban Mahasiswa Baru Fakultas
Dakwah.42
SUSUNAN ACARA
BINA KEAKRABAN MAHASISWA BARU (BIKAMARU)
FAKULTAS DAKWAH
Selasa, 28 Agustus 2018
No. Waktu Acara Penanggung jawab
1 Pembukaan BIKAMARU Ketua Panitia
2 Penyampaian Materi WD dan Moderator
42
Dokumentasi Susunan Acara Bina Keakraban Mahasiswa baru, 27 Oktober 2018, 07,40 WIB.
Page 55
Kabag
3 ISOMA Panitia
4 Pendalaman Jurusan Kajur Perjurusan
5 Pembagian Kelompok Panitia
Rabu, 29 Agustus 2018
No. Waktu Acara Penanggung jawab
1 Perkenalan Mahasiswa Baru
(Maru) dan Panitia
Moderator
2 Penyampaian materi
keorganisasian Dema
Moderator
3 Penyampaian materi
keorganisasian Sema
Moderator
4 ISOMA Panitia
5 Materi
6 Materi
7 Materi
8 Pendalaman pengakraban Volunteer
Kamis, 30 Agustus 2018
No. Waktu Acara Penanggung jawab
1 Olah raga Panitia
2 Pemeriksaan kelengkapan Panitia
3 Pendalaman perkelompok Volunteer
4 Permainan keakraban Panitia
5 ISOMA Panitia
6 Pengenalan lingkungan
fakultas
Volunteer
Page 56
7 Gotong royong dan
Penutupan
Panitia
Dari hasil wawancara penulis dengan rogi irawan sebagai ketua panitia Silmaru
yaitu:
[K]egiatan silmaru ini dalam hal meningkatkan kepemimpinan mahasiswa
materi untuk motivasi mahasiswa biar mahasiswa faham dengan tugas dan
fungsi nyo, terbangun dak jiwa solidaritas antara mahasiswa dengan panitia.43
Dan begitu juga menurut mahasiswa baru bahwa kegiatan ini positif untuk
bersilaturahmi dan saling kenal dengan senior senior.44
Menurut analisis penulis kegiatan silaturahmi mahasiswa baru sebagai ajang
pembentukan kerakter mahasiswa baru, selain itu juga kegiatan silmaru ini proses
awal mahasiswa baru bagaimana memposisikan diri sebagai mahasiswa, agar
mahasiswa sadar akan peran dan fungsinya, kegiatan silaturahmi mahasiswa baru
juga awal perkenalan dunia kampusbagi mahasiswa baru, agar mahasiswa baru cepat
beradaptasi
2. Kemah Bakti Dakwah mahasiswa
Kemah bakti dakwah mahasiswa kegiatan tahunan dewan eksekutif mahasiswa,
kegiatan ini dilakukan di masyarakat bisa dikatakan KBDM ini sebagai ajang
bagaimana mahasiswa memposisikan diri di masyarakat, mahasiswa juga di tuntut
berbakti dengan masyarakat lalu mampu memberikan kontribusi nyata kepada
masyarakat.
Hasil wawancara penulis dengan Deden sebagai ketua panitia Kemah Bakti
Dewan Mahasiswa, yaitu:
4343
Hasil Wawancara Penulis dengan Rogi Irawan sebagai Ketua Silmaru, 27 September 2018,
14:30 WIB.
44Hasil Wawancara Penulis dengan Mahasiswa Baru 27 September 2018, 12:36 WIB.
Page 57
[K]BDM ini bang sebagai ajang proses bagi mahasiswa baru untuk saling
mengenal sesama mahasiswa dengan panitia dan mampu memberi kontribusi
untuk masyarakat, materi materi kepemimpinan juga ada bang yang
menyampaikan nya tu senior senior dari fakultas ushuluddin agar mahasiswa
baru itu kenal dengan Acara kemah bakti dakwah mahasiswa diadakan di dusun
baru nes. 45
Bentuk bentuk kegiatan nya seperti
a. Mahasiswa di haruskan mendirikan tenda secara bersama sama dengan
tujuan agar kebersamaan mahasiswa baru terbangun dengan ada nya
kerjasama, mahasiswa juga di tuntut untuk solid setiap kelompok
b. Masak bersama tujuannya juga agara kebersamaan dan kemandiriian
mahasiswa terbangun
c. Pembukaan dengan perangkat perangkat desa, tokoh agama, dan pemuda
pemudi, disini ketua dewan eksekutif mahasiswa sangat berperan dalam
memaparkan agenda kegiatan kemah bakti dakwah mahasiswa
Hasil wawancara penulis dengan deden sebagai ketua panitia KBDM,
yaitu:
[I]ni bang sebagai ajang proses bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal
sesama mahasiswa dengan panitia dan mampu memberi kontribusi untuk
masyarakat, materi materi kepemimpinan juga ada bang yang menyampaikan
nya tu senior senior dari fakultas ushuluddin agar mahasiswa baru itu kenal
dengan senior seniornya, yang pastinya bang saat kbdm ini biak mahasiswa
baru dapat merasaka kekeluargaan fakultas ushuluddin. Kalau lah kenal kan
enak untuk kedepannya bang saat perkuliahan.46
,
Menurut analisi penulis
Kemah bakti dakwah mahasiswa ini kegiatan dewan eksekutif mahasiswa yang
sangat positif, untuk mahasiswa sebagai mempererat tali persaudaraan antar
mahasiswa, meningakat jiwa solidaritas mahasiswa,selain itu juga kemah bakti
45
Hasil Wawancara Penulis dengan Deden sebagai ketua panitia Kemah Bakti Dewan
Mahasiswa, 27 September 2018.
46Hasil Wawancara Penulis dengan Deden sebagai Ketua Panitia KBDM, 21 September 2018.
Page 58
dakwah mahasiswa bertujuan untuk mengenalkan perguruan tinngi lebih khusus
fakultas ushuliddin dengan masyarakat setemapat.
Kegiatan kemah bakti dakwah mahasiswa ini sarannya membentuk rasa
nasionalisme persatuan dan kesatuan, mendewasakan pola pikir mahasiswa
menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis
ilmiah, membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator dan problem
solver.
Sasaran untuk masyarakat
Masyarakat memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan
serta melakanakan pembangunan dan pengembangan masyaraka, memperoleh
pembeharuan pembeharuan yang diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat.
Tetapi kegiatan ini tidak mendapatkan izin oleh pihak akademika dengan alasan
bahwa melanggar undang undang perguran tinggi, padahal kegiatan ini sangat
membantu mempromosikan perguruan tinggi.
3. PKMD
Pada dasarnya , setiap manusia didunia ini terlahir sebagai seorang pemimpin,
seorang pemimpin harus memiliki konsep kepemimpinan yang baik dengan
demikian, mereka bisa merumuskan gaya dan cara kepemimpinan yang meraka
lakukan, untuk itulah kegiatan pkmd ini perlu untuk meningkat kualitas
kepemimpinan untuk mahaiswa, agar kelah mahasiswa mampu mengaplikasikan nya
di kehidupan sehari hari, dalam dinia kampus juga harus ada yang namanya
regenerasi. Ada yang menganggap bahwa seorang pemimpin itu dilahirkan artinya
seseorang memang sudah berbakat untuk menjadi seseorang pemimpin. Tapi ada juga
yang menganggap bahwa pemimpin itu di bentuk.
Hasil wawancara penulis dengan joko sebagai ketua panitia pelatihan
kepemimpinan mahasiswa dasar, yaitu:
Page 59
[D]asar ini sangat bermanfaat bagi masiswa agar mampu meneruskan estafet
kepemimpinan masa yang akan datang, materi saat pelatiahn di berikan oleh
senior dan dosen yang faham benar dengan kepemimpinan dan pada tahun ini
kami mencari pemateri yang memiliki besic keorganisasian.47
Seperti sahabat ade putra wijaya dan pak asad isma, materi materi yang di
sampaikan berkaitan dengan bagaimana menumbuh dan mengaplikasikan jiwa jiwa
kepemimimpinan mahasiswa.
Hasil wawancara Penulis dengan Hidayat sebagai Peserta Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa Dasar, yaitu:
[M]enurut kami bg sebagai peserta pkmd ini sangat bagus karna materi materi
di sampaikan itu mudah di mengerti dan memotivasi kami untuk mampu
menjadi seorang pemimpin karna nasib bangsa ini ada di generasi muda nya
bang. Dari gaya penyampaiaan materinya juga bagus bg untuk kami terapkan di
saat menjadi mahasiswa, itu yang sayo dapat dari bang ade putra wijaya kalau
pak asad isma materinya sebelum menjadi seorang pemimpin kita harus bisa
menjadi anak buah yang selalu siap setiap saat, mengambil pelajaran saat
menjadi anak buah jangan pernah merasa puas, pokok nya bang sangat
bermanfaat lah kegiatan pkmd ni.48
a. Materi Kepemimpinan
Sesuai dengan materi kepemimpinan yang di jelaskan oleh Ade Putra
Wijaya sebagai pemateri, Ade Putra Wijaya menjelaskan:
[K]epemimpinan merupakan tindakan atau perbuatan seseorang yang
menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak ke arah
tujuan-tujuan tertentu.49
1) Fungsi kepemimpinan dalam organisasi
47
Hasil wawancara penulis dengan joko sebagai ketua panitia pelatihan kepemimpinan
mahasiswa dasar, 27 Agustus 2018.
48Hasil wawancara Penulis dengan Hidayat sebagai Peserta Pelatihan Kepemimpinan
Mahasiswa Dasar, 27 Agustus 2018.
49Hasil Wawancara Penulis dengan Ade Putra Wijaya sebagai Pemateri Kepemimpinan, 02
Agustus 2018, 11:54 WIB.
Page 60
a) Ilmu diperlukan sebagai bekal untuk memimpin, sedangkan seni
diperlukan untuk menerapkan ilmu tersebut sehingga pemimpin dapat
berjalan dalam nuansa yang sejuk dan simpatik.
b) Fungsi Pokok dari seorang pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
sebagai administrator dan sebagai manajer.
c) Fungsi administrator dalam pelaksanaannya dibagi dua, yaitu sebagai
berikut:
1. Mengambil keputusan
2. Pengurus kebijakan
b. Efektifitas kepemimpinan
Tiga syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang berhasil,
yaitu:
1) Ketajaman penglihatan sosial
Kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang diambil
dalam masyarakat atau kehidupan sehari-hari, khususnya mengenai
perasaan, tingkah laku, keinginan, dan kebutuhan-kebutuhan para anggota
sesama organisasi.
2) Kemampuan berfikir abstrak
Pemimpin yang mempunyai otak yang amat cerdas, karena
memiliki abstrak itu dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk melihat,
menafsirkan, dan menilai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota
organisasi.
3) Keseimbangan emosional
Seseorang pemimpin harus dapat menciptakan rasa tenang dan
aman kepada mereka yang dipimpinnya.
Tipologi kepemimpinan
1) Kepemimpinan tradisional
Page 61
Cotak kepemimpinan yang berkembang adalah dalam bentuk
feudal, karena siapa yang mempunyai keberanian dia akan tampil ke
depan, dan sekali merebut akan tetap mempertahankan bahkan
mewariskan kepada keturunannya.
2) Kepemimpinan kharismatik
Diwarnai oleh indikator sangat besarnya pengaruh sang pemimpin
terhadap para pengikutnya. Biasanya menggunakan gaya persuasive dan
edukatif.
3) Kepemimpinan rasional
Kepemimpinan dalam suatu organisasi hanya akan efektif, jika
kepemimpinannya itu dapat diterima oleh pengikutnya. Oleh sebab itu,
kepemimpinan harus diimbangi dengan nilai-nilai rasionalitas yang secara
timbale balik diakui dan dibenarkan, baik oleh sang pemimpin maupun
pengikutnya.
4) Kepemimpinan dalam organisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan juga memiliki karakteristik yang sama
dengan organisasi pada umumnya. Hanya saja, organisasi kemahasiswaan
mempunyai cirri-ciri suasana dinamika yang khusus yakni:
a) Pencirian idealism
b) Ketajaman berfikir
c) Pembelajaran interelasi social
d) Social responsibility yang tinggi
e) Hubungan emosional yang kuat
f) Transpormasi personality
g) Ekspektasi cita-cita
h) Kecintaan terhadap institusi
Page 62
i) Kerja sama tim.50
Materi Pelatihan Ke Anak Buahan
Yang di sampaikan oleh bapak asad isma menjelaskan Sebelum
menjadi seorang pemimpin tentu kita mengalami yang namanya proses
menjadi seorang anak buah yang baik.
a) Karakteristik anak buah yang baik
b) Mengetahui dan elaksanakan aturan yang berlaku.
Seorang bawahan anak buah yang baik harus mengetahui segala
aturan yang ditetapkan organisasi termasuk perjanjian kerjanya. Serta
dengan sadar melaksanakan aturan tersebut
c) Memiliki pengetahuan dan kemapuan melebihi tanggung jawab
Bawahan memiliki tanggung jawab yang sudah ditetapkan oleh
organisasi yang biasanya dapat tertuang dalam sebuah uraia pekerjaan
Pak asad isma juga menganalogikan pelatihan keanak buahan seperti
sinetron preman pensiun, banyak sekali pembelajaran dan nilai bagaimana
menjadi anak buah yang baik dalam sinetron itu seperti Menjadi anak buah
itu harus jujur dan patuh pada intruksi pemimpinnya.
B. Kegiatan Non Formal
1. Seminar
Seminar adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah yang dilakukan
secara ilmiah, pada seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan
dengan makalah atau kertas kerja yang sebelumnya telah dipersiapkan.
Dalam seminar biasanya pembahasan berpangkal pada makalah atau kertas
kerja yang sudah disiapkan dan disusun sebelumnya oleh para pembicara, dan tema
50
Ernawati, “ Kepemimpinan Mahasiswa”, di akses melalui alamat
http:www.slideshare.net/mobile/toujoursganbate/kepemimpinan-mahasiswa, Senin 24 September
2018, 13:10 WIB.
Page 63
pembahasan harus sesuai dengan permintaan panitia penyelenggara. Inti dari
pembahasan yang telah ditentukan sebelumnya akan dibahas oleh pembicara seminar
secara teoritis dan jika masalah yang dibahas terlalu luas, maka biasanya akan dibagi
menjadi beberapa sub Pokok pembahasan.
Fakultas ushuluddin mengadakan seminar international, menghadirkan coach
ejul lutfhi, hanry cahyono dan natta reza seminar di hadiri 2500 mahasiswa dan isi
materi yang disampaikan bagaimana menjadi seorang pengusaha muda, trik trik
menjadi seorang wirausaha.
a. Bagaimana menjadi pengusaha muda
Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki niat untuk menjadi seorang
pengusaha harus mempunyai semnagat yang pantang menyerah, tidak boelh
menyerah walaupun selalu gagal tetap memotivasi diri untuk bangkit, yang
selanjutnya jangan pernah hitung untung atau rugi kalau membuka usaha ,
cukup jalani dengan tekun, sebelum mmbuka usaha harus kreatif dan yang
terakhir selalu berdoa.
Hanry cahyono menjelaskan bagaimana cara agar anda bisa sukses
semuda mungkin dengan sebuah keyakinan, karena keyakinan inilah yang
akan mendorong diri anda untuk menyadari bahwa manusia dapat
menjalankan dan mengendalikan kehidupan dengan baik dan benar, serta
terus berusaha menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah dalam
kehidupan.
Berbicara tentang kesuksesan, allah swt telah menurunkan alquran
sebagai pedoman bagi umat manusia untuk menjalankan kehidupan yang
lebih baik. kesuksesan dapat kita raih dengan 3 perkara yang tercantum
dalam alquran yang telah dibuktikan rasullallah saw dalam menalani
kehidupan, 3 perkara tersebut antara lain:
1) Iqra
Page 64
Iqra “bacalah” dalam surat ini allah swat memerintahkan kita untuk
membaca yang disebutkan pada ayat pertama, banyak pepatah yang
mengatakan bahwa membaca adalah gudang ilmu karna dengan membaca
kita dapat wawasan dari apa yang telah kita baca, untuk itu marilah kita
gemar untuk membaca.
2) Al ashr ayat 1 demi masa
Allah memerintahkan kita untuk memanfaatkan waktu ebaik
baiknya agar kita tidaktermasuk gologan orang orang yang merugi, waktu
berjalan sangat cepat sekali belajarlah untuk memanage waktu anda untuk
melakukan hal hal yang baik dan bermanfaat agar tidak terbuang sia sia.
3) Silaturahmi
Silaturahi sangatlah dianjurkan untuk mempererat tali persaudaraan
antara sesame umat muslimsebuah energy yang sangat dahsyat untuk
mencapai sebuah kesuksesan, bukan kesuksesan dunia saja tapi juga
kesuksesan di akhirat, dengan keyakinan yang besar kita tidak akan
pernah mengenal kata gagal, yang ada hanya ini bagian dari proses yang
harus dilewati teruslah bangkit dan pantang untuk menyerah
c) Diskusi
Diskusi yang berarti bertukar pikiran yang terarah, ada proses
perjalannya dan ada hasil yang dicapai. Oleh karena itu didalam sebuah
diskusi membutuhkan topic topic yang berguna untuk didiskusikan, kegiatan
diskusi ditujukan untuk memperoleh suatu kesepakatan, pengertian, dan
keputusan bersama mengenai suatu topic atau masalah yang telah disepakati
dari awal. Dalam forum diskusi, adanya proses Tanya jawab merupakan
suatu usur yang sangat penting
Diskusi biasanya dilakukan dua orang atau lebih namun terdapat
diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang yang disebut degan diskusi
Page 65
kelompok. Dengan melakukan diskusi maka kita akan dapat menambah
wawasan,mengenai suatu topic atau permasalahan yang diangkat saat
diskusi, hal ini disebabkan karena dalam proses diskusi tidak melibatkan satu
pikiran saja, melainkan terdapat banyak pikiran pikiran yag tetap
mengemukakan tentang suatu permalahan.
Unsur unsur diskusi merupakan bagian perangkat yang diperlukan
untuk menunjang diskusi,
1) Moderator ialah orang yang bertugas untuk memimpin diskusi
moderator harus bisa menengahi anggota diskusi yang berdebat
dalam proses diskusi,
2) Penalis atau narasumber
Orang yang bertugas untuk memberikan materi didalam suatu
diskusi. Panelis atau narasumber bisa terdiri dari satu orang atau
lebih selain memberikan materi terhadap permasalahan diskusi,
panelis juga bertugas untuk memaparkan beberapa alternative
pemecahan masalah, agar para anggota diskusi memahami arti
sesungguhnya mengenai masalah yang diangkat.
3) Notulen orang yang bertugas untuk mencatat hasil diskusi seorang
notulen harus mampu menyaring informasi informasi yan
dikemukakan oleh angota diskusi baik sanggahan, pertanyaan,
maupun pernyataaan.
Peserta diskusi atau anggota diskusi adalah orang orang yang
terlibat didalam sebuah diskusi, peserta diskusi harus lah memperhatikan
tata tertib jalannya diskusi anggota diskusi juga dituntut untuk aktif
memberikan pendapat atau pemikiran yang berguna bagi pemecahan
masalah yang terdapat didalam diskusi.
4) Materi
Merupakan bahan yang diperlukan didalam diskusi, materi
biasanya disampaikan oleh panelis atau narasumber,materi haruslah
Page 66
menyangkut dengan permasalahan yang sedang diangkat dalam
sebuah diskusi.
5) Diskusi
merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan mahasiswa,
terlebih bagi yang telah masuk kedunia organisasi, bahkan diskusi
menjadi rutinitas bagi mahasiswa arti nya sudah membudaya,
pembahasan saat diskusi terkait isu isu daerah, maupun nasional
tentu ad ide ide yang cemerlang aat diskusi itu berlangsung dan
member solusi terhadap permasalahan yang didiskusikan misalnya
dalam mengatasi berbagai problematika kehidupan
masyarakat,berbangsa dan bernegara , Diskusi yang dilakukan
mahasiswa fakultas ushuluddin biasanya dilaksanakan dibawah
pohon rindang waktunya sehabis perkuliahan, peserta diskusi siapa
yang ingin bergabung dalam forum silahkan asal mempunyai
keinginan kuat.
Materi-materi yang biasanya didiskusikan seperti membahas peran
dan fungsi mahasiswa, membahas keoorganisasian mahasiswa, membahas
isu eksternal yang sedang berkembang, membahas tentang keislaman, dan
membahas keaadaan lingkungan disekitar.
Fungsi dari diskusi sebagai pemecah permasalahan, pengembangan
pola pikir, Manfaat diskusi membiasakan sikap saling menghargai,
menamamkan sikap demokrasi, mengembangkan daya pikir,
mengembangkan pengetahuan dan pengalaman, wujudkan proses proaktif
dan analitis, mengembangkan kebebasan pribadi, melatih kemampuan
berbicara.
Setalah dilakukan diskusi harus melakukan aplikasian dengan cara
demonstrasi menyampai aspirasi yang telah didiskukan.
Hasil Wawancara Penulis dengan Indra Wijaya Saputra Sebagai
Mahasiswa yang sering melakukan diskusi, yaitu:
Page 67
Mahasiswa ini dikenal denan budaya diskusi nya bang, apa lagi ushuluddin
khususnya diama tempat pokok nya diskusi walaupun kadang kadang
pembicaraanya melebar lebar setidaknya ad ide-ide yang cemerlang saat
ngumpul tu bang, kalau pembahasan saat diskusi biasanya kami mengalirlah
bang seperti membahas keoorganisasiaan mahasiswa, membahas isu Negara,
membahas materi materi kemahasiswaan seperti manajemen konflik
manajemen aksi banyak lah lagi bang, setelah diskusi itu biasanya ada debat
dan beajar menjadi public speacing bang, disini lah pembelajaran diluar ruang
kuliah untuk mengasah kemampuan kawan kawan, diskusi ni juga untuk
membuka wawasan lalu menambah relasi bang.51
Berikut fungsi dan manfaat diskusi
a. Fungsi diskusi
Dapat sebagai pemecahan masalah mahasiswa mampu mengatasi masalah
nya sendiri dan bertanggung jawab,
Dapat sebagai wadah untuk mengembangkan diri
b. Manfaat diskusi
1) Membiasakan sikap saling menghargai
2) Menanamkan sikap demokrasi
3) Melatih kemampuan berbicara
4) Mengembangkan daya berfikir
C. Kegiatan dan penguatan kapasitas mahasiswa
Dari temuan temuan yang sudah dijelaskan dari sub bab diatas maka penulis
dapat menyimpulkan dan menjelaskan dari berbagai kegiatan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Bermuara pada:
1. Adaptasi
Dalam mengembangkan ilmu di perguruan tinggi, kita harus bisa
menyesuaikan diri dengan tata tertib di perguruan tinggi tersebut agar dapat
mengikuti kegiatan yang diselenggarakan kampus tersebut. Tata perilaku yang
51
Hasil Wawancara Penulis dengan Indra Wijaya Saputra Sebagai Mahasiswa yang sering
melakukan diskusi, 27 September 2018.
Page 68
disebutkan yaitu serangkaian narma dan etika yang memuat hak dan kewajiban
mahasiswa dalam bersikap, bertindak, dan beraktifitas selama di lingkungan kampus.
Tata perilaku para mahasiswa harus selaras dengan peraturan universitas dan norma
norma yang berlaku di kampus, agar kegiatan belajar mengajar di kampus bisa
berjalan dengan baik.
Seluruh perguruan tinggi pasti mempunyai peraturannya masing masing.
Peraturan tersebut dibuat untuk mengatur jalannya kehidupan di perguruan tinggi
tersebut agar selaras dengan norma-norma yang berlaku di daerah sekitar perguruan
tinggi tersebut. Maka dapat di pastikan bahwa di setiap perguruan tinggi memiliki
peraturan yang berbeda dengan perguruan tinggi lainnya. Hal ini terjadi karena setiap
perguruan tinggi membuat peraturan yang sesuai dengan norma yang berlaku di
daerah masing masing. Walaupun peraturannya berbeda, tetapi dalam garis besar
memiliki peraturan yang hampir sama.
Mahasiswa baru masih begitu polos untuk memahami lingkungan kampus,
bahkan semua masih sesuai dengan jalurnya dalam menaati peraturan peraturan yang
ada di kampus tersebut hanya sedikit yang melenceng dari tata tertib kampus, itupun
mereka bekas dari mahasiswa lama. Jadi kuliah bukanlah hal yang di kerjakan secara
rutinitas, tetapi kuliah merupakan proses membentuk diri kita menjadi apa yang kita
inginkan di masa mendatang. Jadi harus memiliki niat dan tujuan yang benar saat kita
kuliah, karena dengan hal itu pasti akan berdampak pada saat selama kita menjalani
proses kuliah.
Mahasiswa baru untuk mendapat teman sesama mahasiswa baru itu tidak sulit,
namun di terima dalam lingkup pergaulan mereka itu yang bikin susah, karena terlalu
banyak mahasiswa baru yang tidak sedaerah dengan kita. Maka dari itu kita harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus juga dengan sesama teman, mahasiswa
baru perlu melakukan proses adaptasi karena lingkungan di universitas sangat
berbeda dengan lingkungan di SMA/SMK. Namun, sayangnya tidak semua
mahasiswa tidak memiliki kemampuan adaptasi yang sama, terkadang ada yang
mudah beradaptasi kadang ada yang sulit untuk beradaptasi, hal ini tentu menjadi
Page 69
masalah bagi mahasiswa tersebut dan lingkungan barunya. Mahasiswa yang kesulitan
untuk beradaptasi ia bisa mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan dosen,
kating, bahkan teman seangkatannya sendiri, hal ini juga dapat mengganggu proses
belajarnya yang bisa menghambat proses akademis.
Adaptasi dalam kontek kehidupan kampus itu sangat penting terutama bagi
mahasiswa baru yang datang dari latar belakang yang berbeda dengan sikap dan pola
pikir berbeda pula maka dari itu silaturahmi mahasiswa baru wajib untuk
dilaksanakan karna akan memudahkan mahasiswa menyesuaikan diri dengan
lingkungan kampus selain itu juga memudahkan mahasiswa dalam berinteraksi
dengan dunia kampus,dengan adanya intraksi yang efektif akan memudahkan
mahasiswa untuk membentuk kerakter kepemimpinannya saat menjadi mahasiswa.52
2. Intelektulitas
Berbicara soal mahasiswa berarti berbicara tentang penggerak atau juru kunci
perubahan, sebagai mana yang sering kita dengar mahasiswa adalah agen of change,
tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang dibawa mahasiswa
tergantung dari kekuatannya dalam melihat keadaan sekitar fenomena yang terjadi
dalam kehidupan ini, baik dari segi ekonomi, pendidikan, politik, agama dan banyak
lainya. Cara berfikir seperti ini disebut cara berfikir kritis.Berfikir kritis tidak hanya
memberikan kritikan yang memojokkan atau malah ejekan terhadap sesuatu
kekurangan tapi sebagai mahasiswa hendaknya mampu mencarikan solusi dan berani
menyuarakan sesuatu kebenaran. Kebaranian untuk mengungkapkan pendapat dan
mencarikan jalan keluar dari suatu permasalahan yang ada di tengah masyarakat
merupakan tugas pokok dari seorang mahasiswa yang akan menjadi pewaris tampuk
pimpinan, tentunya setelah menyelesaikan perkuliahan mereka akan lansung
bersentuhan dengan masyarakat. Seandainya hal ini tidak lagi disadari oleh
52
Lensa “Pemahaman Adaptasi” di akses melalui alamat email http://lensa-
profesi.blogspot.com/2013/07/adaptasi-langkah-awal-jadi-mahasiswa.html?m=1, 05 November 2018,
19:22 WIB.
Page 70
mahasiswa sepenuhnya tentunya perubahan itu tidak akan terjadi,oleh karena itu
sebagai generasi penerus maka mahasiswa harus membina mental serta intelektual
dengan baik untuk bisa menjawab semua tantangan dan kewajiban yang harus di
penuhinya.53
a. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa, menurut Wikipedia adalah panggilan untuk orang yang
sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan
tinggi. Mahasiswa bisa juga disebut sebagai pencari gelar, karena tujuan
utama mahasiswa adalah mendapatkan gelar. Sedangkan Intelektual
(Intellectual) yaitu cerdas, berakal dan berpikiran jemih berdasarkan ilmu
pengetahuan.
Mahasiswa, secara etimologis berarti siswa yang di-maha-kan, siswa
yang dihormati dan dihargai di lingkungan sekitar terutama lingkungan
berbangsa bernegara. Bukan hanya itu, melainkan ada yang lebih substansial
lagi, mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya dituntut untuk mandiri,
kreatif, dan idependen.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa menjadi suatu komunitas
unik yang khas, bahkan ada yang mengatakan sebagai suatu yang aneh.
Mengapa demikian? Karena mahasiswa secara historis telah mencatatkan
kaki dalam sejarah perubahan, menjadi garda terdepan, dan motor penggerak
perubahan. Komunitas mahasiswa dikenal dengan jiwa militannya dan
pengorbanan yang tak kenal lelah mempertahankan idealismenya, yang lebih
substansial lagi, mahasiswa mampu berada sedikit di atas kelas masyarakat
karena dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya.
53
Merlin “Peran Mahasiswa” di akses melalui alamat email
http://merlintamilala.blogspot.com/2013/04/peran-mahasiswa-dalam-intelektual.html?m=1, 05
November 2018, 19:40 WIB.
Page 71
Melihat potensi mahasiswa yang begitu besar, tidak sepantasnya peran
mahasiswa yang hanya mementingkan kebutuhan pribadi saja. Melainkan
harus tetap berkontribusi terhadap bangsa dan negarnya. Seperti yang telah
dituliskan di atas, mahasiswa bukan menjadi siswa yang tanggung jawabnya
hanya belajar, mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan
masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
b. Peran Mahasiswa
1) Creator of Change
Selama ini kita mendengar bahwa peranan mahasiswa hanya
sebagai agen perubahan.
2) Iron Stock
Peranan mahasiswa yang tak kalah penting adalah iron stock atau
mahasiswa dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi pengganti
generasi-generasi sebelumnya, tentu dengan kemampuan dan akhlak
mulia. Dapat dikatakan, bahwa mahasiswa adalah aset, cadangan, dan
harapan bangsa masa depan. Peran organisasi kampus tentu
mempengaruhi kualitas mahasiswa, kaderasasi yang baik dan penanaman
nilai yang baik tentu akan meningkatkan kualitas mahasiswa yang
menjadi calon pemimpin masa depan. Pasti timbul pertanyaan, bagaimana
cara mempersiapkan mahasiswa agar menjadi calon pemimpin yang
siap.54
3) Social Control
Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang
tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa
54 Merlin “Peran Mahasiswa” di akses melalui alamat email
http://merlintamilala.blogspot.com/2013/04/peran-mahasiswa-dalam-intelektual.html?m=1, 05
November 2018, 19:40 WIB.
Page 72
dengan gagasan dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga
dan memperbaiki nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
4) Moral Force
Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang utama dalam
peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.. Hal ini
menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat
sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh
pendidikan yang lebih tinggi. Kini, peran mahasiswa yang satu ini telah
banyak ditinggalkan, banyak kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada
kehidupan hedonisme. Amanat dan tanggung jawab yang telah dipegang
oleh mahasiswa sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja.
Mahasiswa adalah calon intelektual yang seharusnya mengerti akan
situasi bangsa dan Negara serta memperbanyak pengetahuan dan harus lebih
berani dalam menyatakan fakta serta realta yang ada, mahasiswa juga harus
mampu mengatasi masalah yang berdampak besar bagi Negara dan bangsa.
Sebagai pencetak intelektual, peran kampus juga sangat penting sebagai wdah
mencari ilmu bukan hanya memberi sekedar materi dan teori intinya sebagai
mahasiswa yang akan menjadi intelek harus memiliki pengetahuan yang sangat
luas disini lah dengan kegiatan yang dilakukan dewan eksekutif mahasiswa
membentuk intelektual contohnya membuat suatu pelatihan kepemimpian agar
dapat merangsang mahasiswa untuk meimiliki jiwa pemimpin yang akan
meneruskan perjuangan bangsa ini.
3. Bersosialisasi
Dalam kehidupan sehari-hari bersosialisasi merupakan suatu kebutuhan yang
harus dimilki oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial
yang berarti tidak bisa hidup dalam kesendirian dan selalu membutuhkan bantuan
orang lain dalam setiap pekerjaan. Manusia tidak mungkin disebut kaya apabila tidak
ada yang miskin, manusia tidak disebut tinggi apabila tidak ada yang pendek. Hel
Page 73
seperti itu merupakan bukti bahwa manusia satu dengan manusia yang lain saling
membutuhkan.
Tidak semua orang pandai bersosialisasi, karena kepribadian setiap orang
berbeda-beda terlebih dalam masalah sosial. Terkadang ada yang peduli dengan
lingkungan sekitar dan ada pula yang tidak peduli sama sekali dengan lingkungannya.
Kemampuan bersosialisasi merupakan kebutuhan yang harus kita miliki dengan
demikian hidup akan menjadi lebih terasa.
Sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat setiap
manusia menjadi selaras dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Seorang anak
dikatakan telah melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya
menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga memerhatikan kepentingan dan
tuntutan orang lain.
Penulis berpendapat, bersosialisasi merupakan suatu kegiatan atau interaksi dan
komunikasi dengan orang lain dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
a. Respek
Dalam sebuah hubungan, segalanya diawali dengan respek, keinginan
untuk menghargai orang lain. Penulis dalam bidang hubungan dengan orang
lain
Hal yang penting mengenai respek adalah bahwa kita harus
menunjukan pada orang lain, bahkan sebelum mereka melakukan apapun
untuk membenarkannya, hanya karena mereka adalah manusia. Namun pada
saat yang sama, kita pun harus selalu berharap agar memperoleh respek dari
orang lain. Kita bisa memperoleh respek lebih cepat dalam keadaan sulit.
b. Pengalaman bersama
Respek bisa memberikan dasar untuk hubungan yang baik, namun
respek saja tidak cukup. Kita tidak bisa berhubungan dengan seseorang yang
tidak kita kenal. Dibutuhkan pengalaman bersama terus-menerus dan itu
tidak selalu mudah diperoleh.
c. Rasa percaya
Page 74
Ketika menghargai orang lain dan meluangkan cukup banyak waktu
bersama mereka untuk mengembangkan pengalaman bersama.
d. Timbal balik
Hubungan pribadi yang hanya menitik beratkan salah satu pihak tidak
akan bertahan lama. Jika satu orang selalu memberi dan yang lain selalu
menerima, hubungan itu pun pada akhirnya akan berakhir.
e. Kegembiraan bersama
Ketika sebuah hubungan mulai tumbuh dan bertambah kuat, orang
yang terlibat mulai menikmati hubungan itu. Kebersamaan bisa mengubah
tugas yang tidak menyenangkan menjadi pengalaman positif.
Sosialisasi mengacu pada suatu proses yang membantu individu
menyesuaikan diri bagaimaa bertindak dan berpikir agar dia dapat berperan
dan berfungsi, baik sebagai indiviu maupun anggota masyarakat. Melalui
proses sosisalisasi seorang mahasiswa akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan hidupnya, dengan demikia tingkah laku seorang dapat diramalkan,
dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti
bertingkah laku ditengah tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Kemandirian dan kepribadian melalui proses sosisialisasi dapat terbentuk dalam
hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar
dan menyesuaikan diri, bagaimana cara berpikir dan agar dapat berperan sebagaimana
fungsinya.
Sebagaimana peran dan fungsi mahasiswa yang selalu menjadi bagian dari
perjalanan bangsa ini,mahasiswa sebagai penggerak dan pelopor bahkan sebagai
pengambilan keputusan, oleh karna itu dengan diadakannya Kemah Bakti Dakwah
Mahasiswa oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa seharusnnya didukung oleh pihak
akademika karena Kemah Bakti Dakwah Mahasiswa itu sangat positif untuk
meningkatkan daya sosialisasi mahasiswa ditenga masyarakat.
4. Wawasan
Page 75
Pentingnya cara-cara bagaimana agar dapat mengasah daya pikir sehingga
mendapat kemudahan dalam mengungkapkan sesuatu yang dimaksud agar orang
yang mendengarpun merasa puas dengan argument-argument atau jawaban yang
diberikan dan hal yang disampaikanpun sesuai dengan fakta ataupun logika (masuk
akal). Beberapa cara yang seharusnya sangat diperhatikan untuk mengasah pikiran
menjadi lebih cerdas dalam menanggapi pertanyaan dan masalah-masalsah yang
dihadapi seperti membaca. membaca sangat dibutuhkan untuk dapat menambah ilmu
pengetahuan dan teori-teori baru dalam menjawab permasalahan menyangkut daya
pikir.
Mampu Mendengar dengan baik_ adalah hal yang sangat perlu diperhatikan
dan dilakukan oleh seseorang untuk mengasah bagaimana cara berwawasan dan
berpikir secara baik. Saat ada seseorang yang memaparkan argumentnya,
mengemukakan pendapatnya kepada anda, maka dengarkanlah dengan baik dan
seksama atau seperti yang saya tuliskan pada awal paragraf yaitu mendegar dengan
tulus.
Seorang mahasiswa sering sekali mengabaikan apa yang disampaikan oleh
dosennya ketika belajar dengan berbagai alasan. Baik itu karena suasana kelas yang
tidak mendukung atau bahkan karena gaya bahasa dan metode dosen menjelaskan
yang tidak disukai oleh mahasiswa. Begitu juga halnya saat seseorang sedang dalam
seminar yang tidak jarang didapatkan timbulnya kebosanan pendengar karena hal-hal
yang terjadi seperti diatas. Ataupun pada saat anda mendengarkan berita di radio atau
televisi.55
Baik berita tersebut menyangkut politik, sosial, budaya dan lain sebagainya
yang mana disana juga terdapat pendapat-pendapat tokoh atau yang sering disebut
sebagai pendapat dan opini. Ketika anda malas mendengarkan opini orang lain justeru
55
Hidayat “Mengasah Daya Pikir” di akses melalui alamat email
http://www.google.co.id/amp/s/hidayatpulo.wordpress.com/2013/10/04/cara-mengasah-daya-pikir-
dan-memperluas-wawasan/amp/, 05 November 2018.
Page 76
hal tersebut yang membuat anda tertutup dalam berpikir dan tidak bisa menyerap
banyak hal penting yang diungkapkan disana. Ubahlah diri anda yang malas
mendengar opini orang lain yang menurut anda tidak penting menjadi rajin dan
mendengarkan opini orang lain karena dengan begitu anda akan mendapatkan banyak
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal-hal yang disampaikan oleh orang lain.
Menutup diri dari pendapat orang lain hanya akan menjadikan anda kurang
ilmu dan kurangnya wawasan tentang hal-hal yang seharusnya penting untuk anda
ketahui. Jadikanlah diri yang mampu mendengar dengan baik dan tulus agar bisa
mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengasah daya pikir untuk memperluas
wawasan anda.
5. Berdiskusi (Tukar pendapat)
Selain dua hal diatas yang sangat perlu diperhatikan, ada satu hal lagi yang
tidak kalah pentingnya untuk benar-benar diperhatikan dan dijalankan untuk
mempermudah anda menyerap ilmu pengetahuan, mengasah pikiran dan memperluas
wawasan berpikir yaitu berdiskusi. Berdiskusi adalah cara yang sangat efektif untuk
menjadikan anda pandai, cepat berpikir dan dapat berwawasan luas.
Diskusi merupakan arena tukar pendapat antara satu orang dengan orang
lainnya sehingga dengan demikian anda dapat mengambil dan menyerap banyak ilmu
dari apa yang ia sampaikan kepada anda dan anda dengan mudah dapat mengetahui
jalannya pikiran orang tersebut. Ketika anda menyampaikan suatu argument yang
menjadi kontraversi bagi banyak orang maka anda dapat mengetahuinya sebelum
anda menyampaikannya.
Hal itu dikarenakan adanya kritik atau saran yang disampaikan lawan bicara
anda saat berdiskusi. Jikapun anda kekurangan ilmu dan wawasan pada suatu
permasalahan maka anda dengan mudah bisa menanyakan hal tersebut kepada lawan
bicara. Jika anda tidak menemukan jawaban pada satu orang maka anda harus
mencobanya dengan orang lain. Yang pasti diskusi adalah ajarang tukar pendapat
yang bisa menjadikan daya pikir anda berjalan dengan baik dan luar biasa, diskusi
juga dapat menjadikan anda berilmu dan berwawasan luas, maka diskusi bisa menjadi
Page 77
salah satu hal paling penting dari tiga hal ini. Jangan berdiskusi hanya dengan satu
orang, jangan hanya berdiskusi dengan orang yang punya alur pikiran sama dengan
anda, jangan hanya berdiskusi dengan orang yang dekat dengan anda dan anda kenal,
tapi anda juga harus mencari orang lain yang bisa jadi berlawanan dengan alur pikiran
anda, berbeda pendapat dengan anda dan orang yang bisa jadi baru saja anda kenal.
Jika ingin memiliki wawasan luas maka janganlah membatasi diri hanya pada ruang
lingkup satu hal saja atau satu orang saja.
Dewan eksekutif mahasiswa harus mampu mencetak mahasiswa yang
mempunyai daya saing dan wawasan yang luas , dewan eksekutif mahasiswa dengan
melaksanakan keadaan seminar seminar agar mampu meningkatkan wawasan dan
kesadaran mahasiswa agar menjadi mahaiswa mampu menjadi penerus bangsa.56
56
Alphiee di askes melalui alamat email http://alphiee-s.blogspot.com/2012/04/berprestasi-
dalam-wawasan-intelektual.html?m=1, 06 November 2018.
Page 78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang Peran Organisasi Intra Kampus dalam
Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi) dapat diambil dari beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Dewan Eksekutif Mahasiswa memiliki tugas pokok seperti
f. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan keorganisasi dan
berhak untuk meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan
organisasi
g. Menetapkan garis program kegiatan kemahasiswaan dengan berpedoman
pada peraturan-peraturan yang berlaku di Fakultas
h. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan Mahasiswa
i. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan
anggaran yang telah ditetapkan oleh Fakultas untuk periode 1 (satu)
tahun anggaran
j. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik
dalam bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa
.Untuk itu dengan kegiatan-kegiatan Kepemimpinan Dewan Eksekutif
Mahasiswa seperti Silaturahmi Mahasiswa Baru, Kemah Bakti Dakwah Mahasiswa
(KBDM), Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa, Seminar, dan diskusi. Untuk itu
Mahasiswa harus memahami bahwa gelar kesarjanaan yang diemban memiliki
konsekuensi berupa tanggung jawab moral sehingga perlu dihindari upaya-upaya
melalui jalan pintas. Pengenalan diri diperlukan untuk menentukan strategi yang
efektif yang akan digunakan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, mahasiswa harus
menyadari siapa dirinya, dan kekuatan serta kemampuan apa yang dimilikinya yang
dapat digunakan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Page 79
Orientasi nya untuk mahasiswa yaitu mengembangkan Adatasi mahasiswa,
Meningkatkan intelektualitas mahasiswa, menambah wawasan mahasiswa,
meningkatan kemampuan sosialisasi mahasiswa
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis pada
penelitian ini, maka dapat penulis katakan bahwa Peran Organisasi Intra Kampus
dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Visioner Mahasiswa sangat efektif
dengan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan proses adaptasi mahasiswa,
dengan meningkatkan intelektualitas mahasiswa, menambah kemampuan sosialisasi
mahasiswa, menambah wawasan mahasiswa dan membentuk daya fikir yang kritis,
dengan demikian mahasiswa memposisikan diri sebagai barisan intelektual dalam
mengawal pembangunan bangsa yang ideal. Mahasiswa selalu berada di garis
terdepan dalam membawa dan mengawal perubahan. Mahasiswa dikenal dengan sifat
kreatif, dinamis, dekat dengan masyarakat dan selalu menjadi solusi bagi setiap
permasalahan bangsa. Karakter tersebut perlu dibangun kembali pada setiap
mahasiswa. Namun paradigma yang saat ini lebih dominan beredar di mahasiswa
Indonesia sebagai insane akademik adalah “Lulus Cepat, langsung kerja”. Sehingga
yang sering terjadi adalah penanggalan peran penting mahasiswa sebagai pengabdi
masyarakat. Mahasiswa harus tetap dapat menjaga keseimbangan antara kepekaan
terhadap lingkungan sosial maupun permasalahan bangsa dan juga kompetensi
keilmuan yang harus dimiliki. Karena mahasiswa diharapkan terus memberikan
konstribusi pemikiran dan tindakan dalam membantu masyarakat, karena ia
merupakan bagian dari masyarakat. Jika mahasiswa kehilangan intelektualitasnya dan
keberanian dalam membela dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, maka nasib
bangsa Indonesia tidak akan jelas. Rakyat akan menjadi korban dari runtuhnya
intelektualitas dan idealisme mahasiswa. Apabila karakter ini dapat terbangun,
mahasiswa dan gerakannya akan tetap menjadi tokoh intelektual dan peluang
perubahan dalam masyarakat, yang bertanggung jawab dan penuh keberanian.
Page 80
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hadi, Soetrisno. Metodologi Researt. Yogyakarta: Andi Offset, 1986.
Hamad, Ibnu. Komunikasi dan Perilaku Manusia. Kota Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2013.
Hasil Observasi Penulis terhadap Peran Organisasi Intra Kampus dalam
Meningkatkan Kepemimpinan Mahasiswa (Studi Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi)
Moleong, J. Lexy. Metode Penelitian Kualitatiof . Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013.
Morrisan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013.
Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Rivai, Viethzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011.
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996.
Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2013.
Page 81
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.
Surakhmad dan Wiranto. Pengantar Penelitian. Bandung: 1989.
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi,
2016).
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi)
Usman, Husaini. Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara, 2014.
Skripsi
Futri Haikal Mawaddah, Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan Pelayanan
Terhadap Masyarakat di Kantor Desa Ladang Panjang Kec. Sarolangun Kab.
Sarolangun, 2013.
Susi Yanti, Peran Pemerintah dalam Mensosialisasikan e-KTP (Study terhadap
Pelaksanaan Pembuatan E-KTP di Kantor Camat Taman Rajo, 2013.
Web-Site
Dema STAI, “Tugas Pokok Mahasiswa”, di akses melalui alamat
http://staidema.blogspot.co.id/2012/11/dema-dan-peran-mahasiswa.html?m=1,
27 Maret 2018, 16:42 WIB.
Wikipedia, “Organisasi Intra Kampus”, di akses melalui alamat,
http://www.kabel.web.id/id1/1065-962/organisasi-kemahasiswaan-intra-
kampus-0_51149_kabel.html#organisasi_mahasiswa_intrakampus, 27 Maret
2018, 16:27 WIB.
Page 82
Dokumentasi
Dokumentasi, 12 Juli 2018, 11:12 WIB, Visi Misi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fak.
Ushuluddin UIN STS Jambi.
Dokumentasi. 12 Juli 2018, 11:45 WIB, Sarana dan Prasarana Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi.
Dokumentasi, 28 Juli 2018, 15:04 WIB, Bentuk-Bentuk Kegiatan Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fak. Ushuluddin UIN STS Jambi.
Struktur Organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Ushuluddin
Uiniversitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 19 September 2018,
07:36 WIB.
Dokumentasi, Rabu, 19 September 2018 16:36 WIB.
Dokumentasi Susunan Acara Bina Keakraban Mahasiswa baru, 27 Oktober 2018,
07,40 WIB.
Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Penulis dengan Romadhon sebagai ketua Dema Fak. Ushuluddin
UIN STS Jambi. 12 Juli 2018, 10:45 WIB
Hasil Wawancara Penulis dengan Ade Putra Wijaya sebagai Pemateri
Kepemimpinan, 02 Agustus 2018, 11:54 WIB.
Hasil wawancara Penulis dengan Hidayat sebagai Peserta Pelatihan Kepemimpinan
Mahasiswa Dasar, 27 Agustus 2018.
Hasil Wawancara Penulis dengan Rogi Irawan sebagai Ketua Silmaru, 27 September
2018, 14:30 WIB.
Hasil Wawancara Penulis dengan Mahasiswa Baru 27 September 2018, 12:36 WIB.
Page 83
Hasil Wawancara Penulis dengan Indra Wijaya Saputra Sebagai Mahasiswa yang
sering melakukan diskusi, 27 September 2018.
Page 84
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PERAN ORGANISASI INTRA KAMPUS DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS KEPEMIMPINAN VISIONER MAHASISWA
(STUDI DEWAN EKSEKUTIF FAKULTAS USHULUDDIN UIN STS
JAMBI)
No Jenis Data Metode Sumber Data
1. Letak Geografis
Fakultas Ushuluddin
-Observasi
-Dokumentasi
-Wawancara
- Dewan Eksekutif Mahasiswa
fakultas ushuluddin
-Dokumen Sejarah
2. Frofil Fakultas
Ushuluddin
-Wawancara
-Dokumentasi
-Karyawan Ushuluddin
-Dokumen ushuluddin
3. Visi,Misi Dewan
Eksekutif Mahasiswa
-Dokumentasi
-Observasi
-Ketua Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Papan Merek Visi Misi
4. Struktur Organisasi
Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Dokumentasi -Dokumen Dewan Eksekutif
Mahasiswa
5. Sarana dan Prasarana
yang ada di ruangan
Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Observasi
-Dokumentasi
-Wawancara
-Foto-Foto Anggota Dema
6. Bentuk-bentuk program
Dewan Eksekutif
Mahasiswa dalam
Meningkatkan Kualita
Kepemimpinan
Visioner Mahasiswa
-Wawancara
-Observasi
-Anggota Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Mahasiswa/i
-Praktik Implementasi
Page 85
7. Upaya yang dilakukan
Dewan Eksekutif
Mahasiswa dalam
Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan
Visioner Mahasiswa
-Observasi
-Wawancara
-Anggota Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Mahasiswa/I
8. Faktor penghambat
Dewan Eksekutif
Mahasiswa dalam
Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan
Visioner Mahasiswa
-Wawancara
-Observasi
-Anggota Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Mahasiswa/i
9. Relevansi Peran
Organisasi
-Observasi
-Dokumen
-Wawancara
-Mahasiswa/I
A. Panduan Observasi
No Jenis Data Objek Observasi
1. Letak Geografis Kantor PMII Keadaan dan Letak Geografis
2. Sarana dan prasaranan ruang
Dewan Eksekutif Mahasiswa
sarana dan prasarana yang tersedia di ruang
Dewan Eksekutif Mahasiswa
3. Praktik Peran Organisasi Intra
Kampus dalam Meningkatkan
Kualitas Kepemimpinan
Visioner Mahasiswa
Metode yang diterapkan dalam
Meningkatkan Kepemimpinan Mahasiswa
4. Relevansi implementasi
Meningkatkan Kepemimpinan
Dampak dan penyebab yang terlihat
terhadap Organisasi Intra Kampus
Page 86
Mahasiswa
B. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumenter
1. Letak Geografis Fakultas
Ushuluddin
Karyawan Fakultas Ushuluddin
2. Sejarah Fakultas Ushuluddin dan
Visi,Misi Dewan Eksekutif
Mahasiswa
Dokumen Fakultas Ushuluddin
3. Struktur Organisasi Dokumen Dewan Eksekutif Mahasiswa
4. Sarana dan prasarana yang ada
di ruang Dewan Eksekutif
Mahasiswa
Foto-foto
5. Data Anggota Dewan Eksekutif
Mahasiswa
Dokumen Dewan Eksekutif Mahasiswa
6. Profil Fakultas Ushuluddin Dokumen Dewan Eksekutif Mahasiswa
C. Butir-butir Wawancara
No Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawancara
1. Letak Geografis Fakultas
Ushuluddin
Karyawan Fakultas Ushuluddin
-Bisa dijelaskan letak geografis Fakultas
Ushuluddin
2. Sejarah Fakultas Ushuluddin Karyawan Fakultas Ushuluddin
-Bagaimana Sejarah Fakultas Ushuluddin
3. Sarana dan prasarana Anggota Dewan Eksekutif Mahasiswa
-Apa saja yang dimiliki Dewan Eksekutif
Mahasiswa
4. Implementasi Organisasi Intra Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa
Page 87
Kampus dalam Meningkatkan
Kualitas Kepemimpinan
Visioner Mahasiswa
-Berapa anggota Dewan Eksekutif
Mahasiswa
-Bagaimana Peran Organisasi Intra Kampus
dalam Meningkatkan Kepemimpinan
Mahasiswa
5. upaya yang dilakukan Dewan
Eksekutif Mahasiswa dalam
meningkatkan Kepemimpinan
Mahasiswa
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa,
Anggota Dewan Eksekutif Mahasiswa,
Mahasiswa
-apa saja upaya yang dilakukan Dewan
Eksekutif Mahasiswa dalam meningkatkan
Kepemimpinan Mahasiswa
6 faktor penghambat program
Dewan Eksekutif Mahasiswa
dalam Meningkatkan Kualitas
Kepemimpinan Visioner
Mahasiswa.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa,
Anggota Mahasiswa, Mahasiswa
-apa saja faktor penghambat Dewan
Eksekutif Mahasiswa dalam Meningkatkan
kepemimpinan Mahasiswa.
Page 89
CURRICULUM VITAE
Informasi Dari:
Nama : Reno Rifaldo
NIM : UR.131273
Jurusan/Fak : Komunikasi Penyiaran Islam/Dakwah
Tempat/Tanggal Lahir : Kerinci, 12 juni 1995
Alamat : Patimura, Rukun Sentosa 3 Kelurahan Alam Berajo
Riwayat Pendidikan:
S I UIN STS Jambi : Sekarang
Ma Laboratorium Jambi : 2013
MTS Danau Kerinci : 2010
SD 158 Teluk Gora : 2007
Pengalaman organisasi
Ketua 1 kaderisasi pmii rayon ushuluddin 2015
Ketua bidang sumber daya mahasiswa dewan eksekutif mahasiswa 2015