Top Banner
7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 1/49 SOAL DAN KASUS Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan anatomi fisiologi system saraf pusat dan tepi 2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan persarafan: saraf cranial 3. Melakukan prosedur pemeriksaan persarafan: saraf cranial  Ny , perawat keluarga !erkunjung ke rumah "n #. "n # mengeluhkan kepala sering terasa  pusing dan penglihatan mulai tidak jelas sejak 2 !ulan yang lalu, penciuman "n # juga kadang tidak !ias mem!auai makanan yang disantap. . "n # mengidap hipertensi sejak $ tahun yang lalu. Saat di periksa, tekanan darah tuan # 1%&'(& mm#g. "n # tinggal didaerah kawasan industry.
49

Peper Sistem Saraf_fix

Feb 08, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 1/49

SOAL DAN KASUS

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan anatomi fisiologi system saraf pusat dan tepi

2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan persarafan: saraf cranial

3. Melakukan prosedur pemeriksaan persarafan: saraf cranial

 Ny , perawat keluarga !erkunjung ke rumah "n #. "n # mengeluhkan kepala sering terasa

 pusing dan penglihatan mulai tidak jelas sejak 2 !ulan yang lalu, penciuman "n # juga kadang

tidak !ias mem!auai makanan yang disantap. . "n # mengidap hipertensi sejak $ tahun yang

lalu. Saat di periksa, tekanan darah tuan # 1%&'(& mm#g. "n # tinggal didaerah kawasan

industry.

Page 2: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 2/49

PEMBAHASAN

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis

). *")+ 

1. Sere!rum

Sere!rum merupakan !agian otak yang paling

 !esar dan paling menonjol. i sini terletak pusat-

 pusat saraf yang mengatur semua kegiatan

sensorik dan motorik, juga mengatur proses

 penalaran, memori dan inteligensi. #emisfer

sere!ri kanan mengatur !agian tu!uh se!elah kiri

dan hemisfer sere!ri kiri mengatur !agian tu!uh

kanan.

2. +orteks Sere!ri

+orteks sere!ri terdiri atas % lo!us, yaitu :

a. o!us /rontal

o!us frontalis mencakup !agian dari korteks sere!rum !agian depan yaitu darisulkus sentralis 0suatu fisura atau alur dan di dasar sulkus lateralis.lo!us frontal

 !ertanggung jawa! untuk perilaku !ertujuan, penentuan keputusan moral, dan

 pemikiran yang kompleks.

 !. o!us arietalis

o!us parietalis adalah daerah korteks yang terletak di !elakang sulkus sentralis,

di atas fisura lateralis, dan meluas ke !elakang fisura parieto-oksipitalis. Sel lo!us

 parietalis !ekerja se!agai area asosiasi sekunder untuk menginterpretasikan

rangsangan yang dating.

c. o!us *ksipital

o!us ini terletak di se!elah posterior dari lo!us parietalis dan di atas fisura

 parieo-oksipitalis, yang memisahkannya dari sere!rum. o!us ini adalah pusat

Page 3: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 3/49

asosiasi isual utama. o!us ini menerima informasi yang !erasal dari retina

mata.

d. o!us "emporalis

o!us temporalis mencakup !agiam korteks sere!rum yang !erjalan ke !awah

dari fisura lateralis dan ke se!elah posterior dari fisura parieto-oksipitalis. o!us

temporalis adalah area asosiasi primer untuk informasi auditorik dan mencakup

area 4ernicke tempat interpretasi !ahasa. o!us ini juga terli!at dalam

interpretasi !au dan penyimpanan memori.

3. Sere!elum

Memiliki fungsi utama se!agai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara

sadar, keseim!angan, dan posisi tu!uh. 5ika terjadi rangsangan yang mem!ahayakan,

gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Page 4: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 4/49

%. atang *tak 

agian-!agian !atang otak dari atas ke !awah adalah pons dan medulla o!longata. i

seluruh !atang otak !anyak ditemukan jaras-jaras yang !erjalan naik dan turun.

atang otak merupakan pusat relai dan refleks dari SS.

Pons

ons merupakan sera!ut yang menghu!ungkan kedua hemisfer sere!elum serta

menghu!ungkan mesensefalon di se!elah atas dengan medulla o!longata di !awah.

ons merupakan mata rantai pe!ghu!ung yang penting pada jaras kortikosere!elaris

yang menyatukan hemisfer sere!ri dan sere!elum.

Medula Oblongata

Medulla o!longata merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung,

asokonstriktor, pernapasan, !ersin, !atuk, menelan, pengeluaran air liur, dan

muntah. Semua jaras asendens dan desendens medulla spinalis dapat terlihat disini.

$. Mesensefalon

Mesensefalon 0otak tengah merupakan !agian pendek dari !atang otak yang letaknya

di atas pons. agian ini mencakup !agian posterior, yaitu tektum yang terdiri atas

kolikuli superior dan kolikuli inferior serta !agian anterior, yaitu pedunkulus sere!ri.

+olikuli superior !erperan dalam refleks penglihatan dan koordinasi gerakan

 penglihatan, kolikuli inferior !erperan dalam refleks pendengaran, misalnya

menggerakkan kepala kea rah datangnya suara.

6. iensefalon

iensefalon !iasanya di!agi menjadi empat wilayah yaitu thalamus, su!talamus,

epitalamus, dan hipotalamus. iensefalon memproses rangsang sensorik dan

mem!antu mencetuskan atau memodifikasi reksi tu!uh terhadap rangsang-rangsang

terse!ut.

Page 5: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 5/49

. M78) S9N)9S

Sumsum tulang !elakang atau medulla

spinalis mempunyai panjang sekitar 2$-2cm,

letaknya di dalam rongga pada ruas-ruas

tulang !elakang 0caum spinalis yang

merupakan lanjutan dari foramen magnum.

Sumsum tulang !elakang mempunyai fungsi

yaitu !ekerja se!agai suatu alur penghantaran

rangsang antara saraf tepi dengan otak dan

 !erisi !e!erapa pusat refleks. #al ini

menunjukkan !ahwa sumsum tulang !elakang !erperan penting dalam semua

 pengindraan dan semua gerakan. /ungsi yang lain yaitu se!agai penyampaian impuls

saraf sensorik dari perifer ke otak dan menghantarkan implus saraf motorik dari otak ke

 perifer. Selain itu, sumsum tulang !elakang !ertindak se!agai se!uah pusat gerak refleks.

em!agian secara garis !esar, !erdasarkan struktur dapat di lihat pada gam!ar

 !erikut:

Sste! S"a# Te$

O"gan E#e%to"O"gan Rese$to"

Sste! Sa"a# Pusat

*tak ; Medula Spinalis

Simpatis

*tot rangka

Saraf Motorik

*tonom

Saraf Motorik

Somatik 

agian 7ferenagian )feren

arasimpatis

<iseral*tot polos

*tot jantung

kelenjar Somatik 

Page 6: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 6/49

II. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM S&ARAF TEPI

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar 0sistem saraf

otonom. Sistem saraf sadar mengontrol aktiitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan

saraf otonom mengontrol aktiitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung,

gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

1. Sste! Sa"a# Sada"

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak 0saraf kranial, yaitu saraf-saraf yang keluar

dari otak, dan saraf sumsum tulang !elakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum

tulang !elakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

a. "iga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan =

 !. ima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, %, 6, 11, dan 12

c. 7mpat pasang saraf ga!ungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor $, , (, dan 1&.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nerus agus yang

melewati leher ke !awah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nerus agus mem!entuk

 !agian saraf otonom. *leh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nerus agus

dise!ut saraf pengem!ara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.

Saraf sumsum tulang !elakang !erjumlah 31 pasang saraf ga!ungan. erdasarkan

asalnya, saraf sumsum tulang !elakang di!edakan atas = pasang saraf leher, 12 pasang saraf

 punggung, $ pasang saraf pinggang, $ pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

e!erapa urat saraf !ersatu mem!entuk jaringan urat saraf yang dise!ut pleksus. )da 3 !uah

 pleksus yaitu se!agai !erikut.

a. leksus cericalis merupakan ga!ungan urat saraf leher yang mempengaruhi !agian

leher, !ahu, dan diafragma.

 !. leksus !rachialis mempengaruhi !agian tangan.

Page 7: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 7/49

c. leksus 5um!o sakralis yang mempengaruhi !agian pinggul dan kaki.

2. Sa"a# Otono!

Sistem saraf otonom disusun oleh sera!ut saraf yang !erasal dari otak maupun darisumsum tulang !elakang dan menuju organ yang !ersangkutan. alam sistem ini terdapat

 !e!erapa jalur dan masing-masing jalur mem!entuk sinapsis yang kompleks dan juga

mem!entuk ganglion. 8rat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion dise!ut urat saraf pra

ganglion dan yang !erada pada ujung ganglion dise!ut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat di!agi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf

 parasimpatik. er!edaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi

ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang !elakang

menempel pada sumsum tulang !elakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,

sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion

menempel pada organ yang di!antu.

/ungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu !erlawanan 0antagonis. Sistem

saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan >nerus agus? !ersama ca!ang-ca!angnya

ditam!ah dengan !e!erapa saraf otak

lain dan saraf sumsum sam!ung.

/ungsi Saraf *tonom

a. Pa"as!$at% 

1 mengecilkan pupil

2 menstimulasi aliran ludah

3 memperlam!at denyut jantung

% mem!esarkan !ronkus

$ menstimulasi sekresi

kelenjar pencernaan

6 mengerutkan kantung kemih

 !. S!$at% 

Page 8: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 8/49

1 memper!esar pupil

2 mengham!at aliran ludah

3 mempercepat denyut jantung

% mengecilkan !ronkus

$ mengham!at sekresi kelenjar pencernaan

6 mengham!at kontraksi kandung kemih

III. PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL

emeriksaan saraf merupakan salah satu dari rangkaian pemeriksaan neurologis yang

terdiri dari@

1. Status mental,

2. "ingkat kesadaran,

3. /ungsi saraf kranial,

%. /ungsi motorik,

$. Aefleks,6. +oordinasi dan gaya !erjalan

. /ungsi sensorik 

Saraf-saraf kranial langsung !erasal dari otak dan meninggalkan tengkorak melalui lu!ang-

lu!ang pada tulang yang dinamakan foramina, terdapat 12 pasang saraf kranial yang dinyatakan

dengan nama atau dengan angka romawi. Saraf kranial 9, 99, <99 merupakan saraf sensorik murni,

saraf kranial 999, 9<, B9 dan B99 merupakan saraf motorik, tetapi juga mengandung sera!ut

 proprioseptif dari otot-otot yang dipersarafinya. Saraf kranial <, <99, B merupakan saraf

campuran, saraf kranial 999, <99 dan B juga mengandung !e!erapa sera!ut saraf dari ca!ang

 parasimpatis sistem saraf otonom.

A. DEFINISI

Page 9: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 9/49

Saraf-saraf kranial dalam !ahasa latin adalah Neri Craniales yang !erarti kedua !elas

 pasangan saraf yang !erhu!ungan dengan otak mencakup neri olfaktorii 09, optikus 099,

okulomotorius 0999, troklearis 09<, trigeminus 0<, a!dusens 0<9, fasialis 0<99,

esti!ulokoklearis 0<999, glosofaringeus 09B, agus 0B, asesorius 0B9, hipoglosus 0B99.

Dangguan saraf kranialis adalah gangguan yang terjadi pada sera!ut saraf yang

 !erawal dari otak atau !atang otak, dan mengaki!atkan tim!ulnyakeluhan ataupun gejala

 pada !er!agai organ atau !agian tu!uh yang dipersarafinya.

Page 10: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 10/49

Page 11: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 11/49

B. PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS.

'. Sa"a# Ol#a%to"us (N. I)

Saraf ini tidak diperiksa secara rutin, tetapi harus dikerjakan jika terdapat riwayat

tentang hilangnya rasa pengecapan dan penciuman, kalau penderita mengalami cedera

kepala sedang atau !erat, dan atau dicurigai adanya penyakit-penyakit yang mengenai

 !agian !asal lo!us frontalis.

8ntuk menguji saraf olfaktorius digunakan !ahan yang tidak merangsang seperti

kopi, tem!akau, parfum atau rempah-rempah. etakkan salah satu !ahan-!ahan terse!ut

di depan salah satu lu!ang hidung orang terse!ut sementara lu!ang hidung yang lain kita

tutup dan pasien menutup matanya. +emudian pasien diminta untuk mem!eritahu saat

mulai terhidunya !ahan terse!ut dan kalau mungkin mengidentifikasikan !ahan yang di

Page 12: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 12/49

hidung. 8ntuk hasil yang alid, lakukan dengan !e!erapa Eat'!au-!auan yang !er!eda,

tidak hanya pada 1 macam Eat saja.

enilaian : asien yang dapat mengenal semua Eat dengan !aik dise!ut daya cium

 !aik 0normosmi. ila daya cium kurang dise!ut hiposmi dan !ila tidak dapat mencium

sama sekali dise!ut anosmi.

*. Sa"a# O$t%us (N. II)

emeriksaan meliputi penglihatan sentral 0<isual acuity, penglihatan perifer

0isual field, refleks pupil, pemeriksaan fundus okuli serta tes warna.

a. emeriksaan penglihatan sentral 0isual acuity

englihatan sentral diperiksa dengan kartu snellen, jari tangan, dan gerakan tangan.

1) Kartu snellen

ada pemeriksaan kartu memerlukan jarak enam meter antara pasien dengan

ta!el, jika tidak terdapat ruangan yang cukup luas, pemeriksaan ini !isa dilakukan

dengan cermin. +etajaman penglihatan normal !ila !aris yang !ertanda 6 dapat

di!aca dengan tepat oleh setiap mata 0isus 6'6

2) Jari tangan

 Normal jari tangan !isa dilihat pada jarak 3 meter tetapi !isa melihat pada jarak 2

meter, maka perkiraan isusnya adalah kurang le!ih 2'6&.

3) Gerakan tangan

 Normal gerakan tangan !isa dilihat pada jarak 2 meter tetapi !isa melihat pada

 jarak 1 meter !erarti isusnya kurang le!ih 1'31&.

 !. emeriksaan englihatan erifer 

emeriksaan penglihatan perifer dapat menghasilkan informasi tentang saraf optikus

dan lintasan penglihatan mulai dari mata hingga korteks oksipitalis. englihatan

 perifer diperiksa dengan tes konfrontasi atau dengan perimetri ' kompimetri.

1) Tes Konfrontasi

5arak antara pemeriksa F pasien : 6& F 1&& cm,

*!jek yang digerakkan harus !erada tepat di tengah-tengah jarak terse!ut.

*!jek yang digunakan 02 jari pemeriksa ' !allpoint di gerakan mulai dari

lapang pandang kahardan kiri 0lateral dan medial, atas dan !awah dimana

Page 13: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 13/49

mata lain dalam keadaan tertutup dan mata yang diperiksa harus menatap lururs

kedepan dan tidak !oleh melirik kearah o!jek terse!ut.

Syarat pemeriksaan lapang pandang pemeriksa harus normal.

2) Perimetri / kompimetri

e!ih teliti dari tes konfrontasi

#asil pemeriksaan di proyeksikan dalam !entuk gam!ar di se!uah kartu.

c. Aefleks upil

Saraf aferen !erasal dari saraf optikal sedangkan saraf aferennya dari saraf

occulomotorius. )da dua macam refleks pupil.

1) Respon cahaya langsung 

akailah senter kecil.

)rahkan sinar dari samping 0sehingga pasien tidak memfokus pada cahaya dan

tidak !erakomodasi ke arah salah satu pupil untuk melihat reaksinya terhadap

cahaya.

9nspeksi kedua pupil dan ulangi prosedur ini pada sisi lainnya.

ada keadaan normal pupil yang disinari akan mengecil.

2) Respon cahaya konsensual 

5ika pada pupil yang satu disinari maka secara serentak pupil lainnya mengecil

dengan ukuran yang sama.

d. emeriksaan fundus occuli 0fundus kopi

igunakan alat oftalmoskop. utar lensa ke arah * dioptri maka fokus dapat diarahkan

kepada fundus, kekeruhan lensa 0katarak dapat mengganggu pemeriksaan fundus.

ila retina sudah terfokus carilah terle!ih dahulu diskus optikus. Caranya adalah

dengan mengikuti perjalanan ena retinalis yang !esar ke arah diskus. Semua ena-

ena ini keluar dari diskus optikus.

e. "es warna8ntuk mengetahui adanya polineuropati pada n. optikus.

+. Sa"a# o%ulo!oto"s (N. III)

emeriksaan meliputi @ tosis, Derakan !ola mata dan upil.

a. Ptosis

Page 14: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 14/49

ada keadaan normal !ila seseorang melihat ke depan maka !atasckelopak mata

atas akan memotong iris pada titik yang sama secarac!ilateral.

tosis dicurigai !ila salah satu kelopak mata memotong iriscle!ih rendah dari pada

mata yang lain, atau !ila pasiencmendongakkan kepal ke !elakang ' ke atas 0untuk

kompensasi secara kronik atau mengangkat alis mata secara kronik pula.

. Gerakan ola mata.

asien diminta untuk melihat dan mengikuti gerakan jari atau !allpoint ke arah

medial, atas, dan !awah,

"anyakan adanya penglihatan ganda 0diplopia

ihat ada tidaknya nistagmus.

Se!elum pemeriksaan gerakan !ola mata 0pada keadaan diam sudah dilihat adanya

stra!ismus 0juling dan deiasi conjugate ke satu sisi.

c. Pupil 

emeriksaan pupil meliputi :

- entuk dan ukuran pupil

- er!andingan pupil kanan dan kiri

0er!edaan : pupil se!esar 1mm masih dianggap normal

- Aefleks pupil

Meliputi pemeriksaan :

• Aefleks cahaya langsung 0!ersama N. 99

• Aefleks cahaya tidak alngsung 0!ersama N. 99

• Aefleks pupil akomodatif atau konergensi

ila seseorang melihat !enda didekat mata 0melihat hidungnya sendiri kedua otot

rektus medialis akan !erkontraksi. Derakan kedua !ola mata ini dise!ut konergensi.

ersamaan dengan gerakan !ola mata terse!ut maka kedua pupil akan mengecil 0otot

siliaris !erkontraksi 0"ejuwono atau pasien disuruh memandang jauh dan disuruh

memfokuskan matanya pada suatu o!jek diletakkan pada jarak 1$ cm didepan mata

 pasien dalam keadaan normal terdapat konstriksi pada kedua pupil yang dise!ut reflek

akomodasi.

Page 15: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 15/49

io!serasi apakah terdapat edema kelopak mata, hipermi konjungtia,hipermi

sklerata kelopak mata jatuh 0ptosis, celah mata sempit 0endophthalmus, dan !ola mata

menonjol 0eGophthalmus.

,. Sa"a# T"o%lea"s (N. I-)

emeriksaan meliputi

a. gerak mata ke lateral a!ah

. straismus kon"ergen

c. #iplopia

emeriksaan pupil dengan menggunakan penerangan senter kecil. Hang diperiksa

adalah ukuran pupil 0miosis !ila ukuran pupil I 2 mm, normal dengan ukuran %-$ mm,

 pin point pupil !ila ukuran pupil sangat kecil dan midiriasis dengan ukuran J$ mm,

 !entuk pupil, kesamaan ukuran antara kedua pupil 0isikor ' sama, aanisokor ' tidak

sama, dan reak pupil terhadap cahaya 0positif !ila tampak kontraksi pupil, negatie

 !ila tidak ada kontraksi pupil. ilihat juga apakah terdapat perdarahan pupil 0diperiksa

dengan funduskopi.

. Sa"a# T"ge!nus (N. -)

emeriksaan meliputi@ sensi!ilitas, motorik dan refleG

a. $ensiilitas

)da tiga ca!ang sensorik, yaitu oftalmik, maksila, mandi!ula. emeriksaan

dilakukan pada ketiga ca!ang saraf terse!ut dengan mem!andingkan sisi yang satu

dengan sisi yang lain.

1 Aasa ra!a : pemeriksaan dilakukan dengan kapas yang digulung memanjang,

dengan menyentuhkan kapas kewajah pasien dimulai dari area normal ke area

dengan kelainan. andingkan rasa ra!a pasien antara wajah kiri dan kanan.

2 Aasa nyeri : dengan menggunakan tusukan jarum tajam dan tumpul. "anyakan

 pada klien apakah merasakan rasa tajam dan tumpul. imulai dari area normal ke

area dengan kelainan.

Page 16: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 16/49

3 Aasa suhu : dengan cara yang sama tapi dengan menggunakan !otol !erisi air

dingin dan air panas, diuji dengan !ergantian 0panas-dingin. asien disuruh

meye!utkan panas atau dingin yang dirasakan

% Aasa sikap : dilakukan dengan menutup kedua mata pasien, pasien diminta

menye!utkan area wajah yang disentuh 0atas atau !awah

$ Aasa gelar : pasien disuruh mem!edakan ada atau tidak getaran garpu penala yang

dientuhkan ke wajah pasien.

. %otorik 

emeriksaan dimulai dengan menginspeksi adanya atrofi otot-otot temporalis dan

masseter.

+emudian pasien disuruh mengatupkan giginya dan lakukan palpasi adanya

kontraksi masseter diatas mandi!ula.

+emudian pasien disuruh mem!uka mulutnya 0otot-otot pterigoideus dan

 pertahankan tetap ter!uka sedangkan pemeriksa !erusaha menutupnya.

esi unilateral dari ca!ang motorik menye!a!kan rahang !erdeiasi kearah sisi

yang lemah 0yang terkena.

. Refleks

Aefleks kornea

1 angsung

- asien diminta melirik ke arah laterosuperior,

- kemudian dari arah lain kapas disentuhkan pada kornea mata, misal pasien

diminta melirik kearah kanan atas maka kapas disentuhkan pada kornea

mata kiri dan lakukan se!aliknya pada mata yang lain.

- +emudian !andingkan kekuatan dan kecepatan refleks terse!ut kanan dan

kiri

- saraf aferen !erasal dari N. < tetapi eferannya 0!erkedip !erasal dari

 N.<99.

2 "ak langsung 0konsensual

Sentuhan kapas pada kornea atas akan menim!ulkan refleG menutup mata pada

mata kiri dan se!aliknya kegunaan pemeriksaan refleks kornea konsensual ini

Page 17: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 17/49

sama dengan refleG cahaya konsensual, yaitu untuk melihat lintasan mana yang

rusak 0aferen atau eferen.

Aefleks !ersin 0nasal refleks

Aefleks masseter 

8ntuk melihat adanya lesi 8MN 0certico !ultar penderita mem!uka mulut

secukupnya 0jangan terlalu le!ar kemudian dagu di!eri alas jari tangan pemeriksa

diketuk mendadak dengan palu refleks. Aespon normal akan negatif yaitu tidak

ada penutupan mulut atau positif lemah yaitu penutupan mulut ringan. Se!aliknya

 pada lesi 8MN akan terlihat penutupan mulut yang kuat dan cepat.

/. Sa"a# abdusens (N. -I)

emeriksaan meliputi gerakan mata ke lateral, stra!ismus konergen dan diplopia

tanda-tanda terse!ut maksimal !ila memandang ke sisi yang terkena dan !ayangan yang

tim!ul letaknya horiEonatal dan sejajar satu sama lain.

/ungsi otot !ola mata dinilai dengan keenam arah utama yaitu lateral. ateral atas,

medial atas, medial !awah, lateral !awah, keatas dan ke!awah. asien disuruh mengikuti

arah pemeriksaan yang dilakukan pemeriksa sesuai dengan keenam arah terse!ut. Normal

 !ila pasien dapat mengikuti arah dengan !aik. "er!atas !ila pasien tidak dapat mengikuti

dengan !aik karena kelemahan otot mata, ninstagmus !ila gerakan !ola mata pasien !olak !alik inolunter.

0. Sa"a# #asals (N. -II)

emeriksaan saraf fasialis dilakukan saat pasien diam dan atas perintah 0tes kekuatan

otot saat pasien diam diperhatikan :

a. &simetri !a'ah

+elumpuhan nerus <999 dapat menye!a!kan penurunan sudut mulut unilateral dan

kerutan dahi menghilang serta lipatan nasola!ial, tetapi pada kelumpuhan nerus fasialis

 !ilateral wajah masih tampak simetrik Derakan-gerakan a!normal 0tic facialis,

grimacing, kejang tetanus'rhesus sardonicus tremor dan seterusnya .

 !.  (kspresi muka 0sedih, gem!ira, takut, seperti topeng

c. Tes kekuatan otot 

Page 18: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 18/49

1 Mengangkat alis, !andingkan kanan dan kiri.

2 Menutup mata sekuatnya 0perhatikan asimetri kemudian pemeriksa menco!a

mem!uka kedua mata terse!ut !andingkan kekuatan kanan dan kiri.

3 Memperlihatkan gigi 0asimetri

% ersiul dan menculu 0asimetri ' deiasi ujung !i!ir

$ meniup sekuatnya, !andingkan kekuatan uadara dari pipi masingmasing.

6 Menarik sudut mulut ke !awah.

#. Tes sensorik khusus pengecapan) 2/3 #epan li#ah)

emeriksaan dengan rasa manis, pahit, asam, asin yang disentuhkan pada salah satu sisi

lidah.

e. *iperakusis

5ika ada kelumpuhan N. Stapedius yang melayani otot stapedius maka suara-suara yang

diterima oleh telinga pasien menjadi le!ih keras intensitasnya.

1. Sa"a# -estbulo%o%2lea"s3 A%ust%us (N. -III)

)da dua macam pemeriksaan yaitu pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan fungsi

esti!uler 

a. Pemeriksaan pen#engaran

9nspeksi meatus akustikus akternus dari pasien untuk mencari adanya serumen atau

o!struksi lainnya dan mem!rana timpani untuk menentukan adanya inflamasi atau

 perforasi kemudian lakukan tes pendengaran dengan menggunakan gesekan jari, detik

arloji, dan audiogram. )udiogram digunakan untuk mem!edakan tuli saraf dengan tuli

konduksi dipakai tes Ainne dan tes 4e!er.

"es Ainne

Darpu tala dengan frekuensi 2$6 #E mula-mula dilakukan pada prosesus mastoideus,

di!elakang telinga, dan !ila !unyi tidak lagi terdengar letakkan garpu tala terse!ut

sejajar dengan meatus akustikus oksterna. alam keadaan norma anda masih

terdengar pada meatus akustikus eksternus. ada tuli saraf anda masih terdengar pada

meatus akustikus eksternus. +eadaan ini dise!ut Ainne negatif.

"es 4e!er 

Page 19: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 19/49

Darpu tala 2$6 #E diletakkan pada !agian tengah dahi dalam keadaan normal !unyi

akan terdengar pada !agian tengah dahi pada tuli saraf !unyi dihantarkan ke telinga

yang normal pada tuli konduktif !unyi tedengar le!ih keras pada telinga yang

a!normal.

. Pemeriksaan +ungsi ,estiuler 

emeriksaan fungsi esti!uler meliputi :

nistagmus,

tes rom!erg dan !erjalan lurus dengan mata tertutup,

head tilt test 0Nylen F aranny, diGGon F #allpike yaitu tes untuk postural

nistagmus.

4. Sa"a# gloso#a"ngeus (N. I5) dan sa"a# 6agus (N. 5)

emeriksaan N. 9B dan N B. karena secara klinis sulit dipisahkan maka !iasanya

di!icarakan !ersama-sama, anamnesis meliputi kesedak'keselek 0kelumpuhan palatom,

kesulitan menelan dan disartria 0khas !ernoda hidung ' !indeng. asien disuruh

mem!uka mulut dan inspeksi palatum dengan senter perhatikan apakah terdapat

 pergeseran uula, kemudian pasien disuruh menye!ut >ah? jika uula terletak ke satu sisi

maka ini menunjukkan adanya kelumpuhan nerus B unilateral perhatikan !ahwa uula

tertarik kearah sisi yang sehat.

Sekarang lakukan tes refleks muntah dengan lem!ut 0nerus 9B adalah komponen

sensorik dan nerus B adalah komponen motorik. Sentuh !agian !elakang faring pada

setiap sisi dengan spacula, jangan lupa menanyakan kepada pasien apakah ia merasakan

sentuhan spatula terse!ut 0N. 9B setiap kali dilakukan. alam keadaaan normal, terjadi

kontraksi palatum molle secara refleks. 5ika konraksinya tidak ada dan sensasinya utuh

maka ini menunjukkan kelumpuhan nerus B, kemudian pasien disuruh !er!icara agar

dapat menilai adanya suara serak 0lesi nerus laringeus rekuren unilateral, kemudian

disuruh !atuk , tes juga rasa kecap secara rutin pada sepertinya posterior lidah 0N. 9B.

Cara pemeriksaan N 9B dengan menyentuhkan tongs patel keposterior faring

 pasien. "im!ulnya reflek muntah adalah normal 0positif, negatie !ila tidak ada reflek

muntah.

Page 20: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 20/49

Cara pemeriksaan N B adalah dengan pasien disuruh mem!uka mulut le!ar-le!ar

dan disuruh !erkata KaaahL kemudian dilihat apakah terjadi regurgitasi kehidung. an

o!serasi denyut jantung klien apakah ada takikardi atau !rakardi.

'7. Sa"a# Aseso"us (N. 5I)

emeriksaan saraf asesorius dengan cara meminta pasien mengangkat !ahunya dan

kemudian ra!alah massa otot trapeEius dan usahakan untuk menekan !ahunya ke !awah,

kemudian pasien disuruh memutar kepalanya dengan melawan tahanan 0tangan

 pemeriksa dan juga ra!a massa otot sternokleido mastoideus.

''. Sa"a# H$oglosus (N. 5II)

emeriksaan saraf #ipoglosus dengan cara@ 9nspeksi lidah dalam keadaan diam

didasar mulut, tentukan adanya atrofi dan fasikulasi 0kontraksi otot yang halus

iregular dan tidak ritmik.

/asikulasi dapat unilateral atau !ilateral.

asien diminta menjulurkan lidahnya yang !erdeiasi ke arah sisi yang lemah

0terkena jika terdapat lesi upper atau lower motorneuron unilateral.

esi 8MN dari N B99 !iasanya !ilateral dan menye!a!kan lidah imo!il dan kecil.

kom!inasi lesi 8MN !ilateral dari N. 9B. B, B99 dise!ut kelumpuhan pseudo!ul!ar.

8. Ma9a!:Ma9a! Pe!e"%saan &ang Be"2ubungan Dengan Sa"a# K"anal

1. Sensi!ilitas.

a. $yarat pemeriksaan : pasien harus sadar dan kooperatif, perlu diterangkan kepada

 pasien maksud, cara dan respon yang diharapkan dan dilakukan dengan rileks.

 !.  &lat pemeriksaan : kapas, jarum, !otol !erisi air dingin dan air panas, garpu penala

dan kaliper'jangka.

c. Sensi!ilitas permukaan dan dalam : Aasa ra!a, rasa nyeri dan rasa suhu, rasa getar

rasa sikap, cara pemeriksaanya sama dengan cara pemeriksaan sensi!ilitas wajah di

atas. #anya dilakukan pada seluruh tu!uh dari kepala sampai ujung jari.

2. +oordinasi

Page 21: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 21/49

a. "est hidung-jari hidung

ilakukan dengan cara : pasien dengan menggunakan jari telunjuknya menyentuhkan

 jari telunjuk terse!ut kejari pemeriksa kemudian kehidung pasien sendiri. ilakukan

 !erulang kali.

 !. "est jari-hidung

ilakukan dengan cara pasien menyentuh hidung dengan kelima jarring secara

 !ergantian.

c. "est pronasi-supinasi

ilakukan dengan cara pasien mengu!ah posisi telapak tangannya dengan cepat

dengan posisi dan supinasi.

3. Status Motorik 

a. *!serasi !entuk otot pasien apakah ada peru!ahan !entuk otot normal, apakah

ada pem!esar'hipertrofi atau mengecil'hipotrofi. Nilai semua otot tu!uh klien.

 !. "onus otot : diperiksa dengan cara pasien !er!aring rileks, perhatiannya dialihkan

dengan mengajak klien !icara sam!il pemeriksa mngengkat lengan klien dalam

 posisi fleksi pada siku dan tangan secara pasif, kemudian menjauhkan lengan

terse!ut. Cara jatuh lengan dinilai. #ipotoni !ila anggota gerak jatuh dengan

 !erat, atau tonus otot meninggi'hipertoni'spatik. emeriksaan ini dilakukan juga

 pada tungkai dengan mengangkat tungkai fleksi pada tanggal kemudian

dijatuhkan.

c. +ekuatan otot : 8ntuk memeriksa kekuatan otot se!aiknya dilakukan satu arah

 pada sendi dan otot langsung dinilai. +ekuatan otot dinilai dengan derajat :

• erajat $ : +ekuatan normal. Seluruh gerakan dapat dilakukan otot terse!ut

dengan tahan maksimal dari pemeriksa yang dilakukan !erulang-ulang tanpa

terlihat kelelahan.

• erajat % : Seluruh gerakan otot dapat dilakukan melayang gaya !erat dan

 juga melawan tahanan ringan dan sedang dari pemeriksa.

• erajat 3 : Seluruh gerakan otot dapat dilakukan melawan gaya !erat, tetapi

tidak tidak dapat melawan tahanan ringan dan sedang dari pemeriksa.

• erajat 2 : *tot hanya dapat !ergerak !ila gaya !erat dihilangkan.

Page 22: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 22/49

• erajat 1 : +ontraksi otot minimal dapat terasa atau tera!a pada otot

 !ersangkutan tanpa mengaki!atkan gerak 

• erajat & : "idak ada kontraksi sama sekali. arlise total

 Kekuatan gerak yang #iperiksa - keempat anggota gerak 

•  )nggota gerak atas : artikulasi humeri, artikulasi ku!iti, artikulasimanus dan

artikulasi metakarpoflank.

• )nggota gerak !awah : artkulasi kokse, artikulasi genus, artikulasi manus dan

artikulasi metaka pofalank.

d. Daya !erjalan : dio!serasi dengan menyuruh pasien !erjalan mondar- mandir.

e. angkah normal : pasien !erjalan dengan gaya !iasa orang sehat.

i. angkah : pasien !erjalan dengan mengangkat kaki tinggi-tinggi supaya

 jari kaki yang masih tertinggal menyentuh tanah dapat terangkat.

+emudian kaki seolah-olah dijatuhkan ketanah dengan jari le!ih dulu

menyentuh tanah se!elum tumit.

ii. angkah ma!uk : pasien !erjalan dengan kedua kakinya terpisah jauh dan

waktu, harus !erjalan lurus ada kecenderungan terhuyung kesatu sisi.

iii. angkah menggeser : asien !erjalan dengan langkah pendek-pendek,

menyeret tanah hampir-hampir kaki tidak terlepas dari tanah. ila langkah

makin pendek dan cepat pasien cenderung jatuh.

i. angkah spastik : !iasanya terjadi pada hemipare, pasien !erjalan dengan

tungkai yang parase dilempar keluar mem!entuk lingkaran dengan jari

kaki tetap menyentuh tanah.

f. Derakan tu!uh : dio!serasi apakah normal, tremor'gematar, spasme 0adanya

ketegangan otot sehingga gerakan ter!atas atau gerakan tu!uh !erulang tanpa

kendali.

%. Aefleks

Aefleks merupakan jawa!an motorik dari rangsangan sensorik.

 Nilai refleks :

a. )refleksi merupakan jawa!an motorik dari rangsangan sensorik.

Page 23: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 23/49

 !. #iporefleksi !erarti ada kontraksi otot tetapi tidak terjadi gerakan pada sendinya,

refleks

c. Aefleksi normal

d. #iperefleksi !ila kontaksi dan gerakan sendi !erle!ihan, refleks

Macam-macam reflek:

a. Aefleks "endon

1 Aefleksi !iseps

 alam kea#aan #u#uk   : lengan !awah dalam pronasi rileks di atas paha

 alam kea#aan eraring   : lengan ditaruh di atas !antal, lengan !awah dan

tangan di atas a!domen. "aruh i!u jari pemeriksa di atas tendon !iseps, tekan !ila

 perlu untuk meyakinkan regang otot optimal, se!elum mengetok.

2 Aefleks !rakioradialis

osisi sama dengan refleks !iseps. +ecuali lengan !awah harus !erada antara

 pronasi dan supinasi. +etok dengan sam!il mengamati dan merasakan adanya

kontraksi.

3 Aefleks triceps

osisi hampir sama dengan refleks !iseps. *leh karena tendon pendek, kadang-

kadang sukar mengetok sejumlah seri!u : sekaligus. Se!aiknya pemeriksa

melakukan dari arah samping !elakang pasien untuk memeriksa kontraksi.

+etokan dilakukan $ cm di atas siku.

% Aefleks utut ' atela

 alam posisi #u#uk  : kaki tergantung dan rileks.

 alam posisi eraring  : tangan atau lengan !awah pemeriksa ditaruh. i !awah

lutut pasien, refleksi sendi lutut kira-kira 2& derajat, sedangkan tumit pasien harus

tetap !erada di atas tempat tidur. ila perlu tangan pemeriksa diganti !antal

supaya kontraksi otot disamping terlihat dapat dira!a pula.

alu refleks diketokan di atas tendon lutut !erganti-ganti kanan dan kiri.

$ Aefleks archilles

 alam posisi #u#uk  : sama dengan posisi refleks !iseps, kaki dorsoflrkdi optimal

untuk mendapatkan regangan otot cukup.

Page 24: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 24/49

 alam posisi eraring  : dilakukan fleksi panggul dan lutut sam!il sedikit rotasi

 paha keluar ketok tendon tumit'archilles dengan palu refleks.

Aespon refleks tendon normal :

 Refleks iseps : respon normal !erupa fkleksi dari siku dan tampak kontraksi otot

 !iseps

 Refleks triseps  : ekstensi dari siku dan tampak kontraksi otot triseps

 Refleks lutut  : gerakan dari tungkai disertai kontraksi otot gastrokmius.

 !. Aefleks patologik 

1 Aefleks a!inski

engan se!uah !enda yang !erujung agak tajam, telapak kaki digores dari tumit

menyusur !agian lateral menuju pangkal i!u jari. ositif !ila terjadi dari i!u jari

dan !iasnya disertai dengan pemekaran jari-jari kaki.

2 Aefleks Chaddok 

"anda !a!inski tim!ul dengan menggoreskan !agian !awah dari maleous lateral

kearah depan.

3 Aeflek *ppenheim

engan mengurut tulang ti!ia dengan i!u jari, jari telunjuk dan jari tengah mulai

dari lutut tengah mulai dari lutut menyusur ke !awah. ositif !ila tim!ul tanda

 !a!inski.

% Aefleks Dordon

*tot gastrokmius'!etis ditekan. ositif !ila tim!ul tanda !a!inski.

$. /ungsi uhur 

a. +esadaran

i. oma  : keadaan tidak sadar yang terendah. "idak ada respon terhadap

rangsangan nyeri, refleks tendon, refleks pupil dan refleks !atuk menghilang,

inkontinensia urin dan tidak ada aktiitas motorik spontan.

Page 25: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 25/49

ii. Soporocoma : keadaan tidak sadar menyerupai koma, tetapi respon terhadap

rangsangan nyeri masih ada,refleks tendon dapat ditim!ulkan. iasanya

masih ada inkontinensia urin dan !elum ada gerakan motorik spontan.

iii. elirium : keadaan kacau motorik yang sangat, mem!erontak,

 !erteriak-teriak dan tidak sadar terhadap orang lain,

tempat dan waktu.

i. Somnolen'letargi : pasien dapat di!angunkan dengan rangsangan dan akan

mem!uat respon motorik dan er!al yang layak. asien akan cepat tertidur

lagi !ila rangsangan dihentikan.

. )patis : pasien tampak segan !erhu!ungan dengan sekitarnya, tampak acuh

tak acuh.

i. Compos Mentis : sadar sepenuhnya, dapat menjawa! pertanyaan tentang

keadaan sekelilingnya.

Selain cara seperti terse!ut diatas, dapat juga digunakan DCS 0Dlasgow Coma

Scale.

6. /ungsi intelektual

a. Memori : pasien dapat mengingat kem!ali pengalaman yang dialami

 !. erhitung : pasien dapat melakukan !erhitung pertam!ahan, pengurangan,

 perkalian dan pem!agian.

c. ersamaan : pasien diminta menjelaskan persamaan !enda'keaadaan, misal raja

dengan kaisar atau presiden

d. endapat : diminta pendapat pasien tentang !e!erapa pasien tentang !e!erapa

 persoalan yang ada di lingkungannya.

e. engertian : pasien disuruh mem!aca suatu serita kemudian dapat menjelaskan

kem!ali isi cerita terse!ut.

. roses erpikir 

Page 26: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 26/49

roses pikir ini dinilai dari jawa!an-jawa!an pasien dari pertanyaan pemeriksa tentang

hal-hal di atas. +emudian disimpulkan apakah isi pikiran pasien masih !aik, kurang atau

kelainan.

=. /ungsi psikomotor 

asien dapat melakukan perintah dengan !aik atau terganggu'menurun.

(. /ungsi ekspresif 

Hang dinilai adalah : pasien mampu mengulang kata, kalimat dengan !aik, mampu

mengucapkan nama hari, !ulan, nama !enda, gam!ar dan dapat memahami hu!ungan

 pengertian dan perkataan missal : ditanyakan Kdengan apa kita makan nasiL dan jawa!an

 pasien yang diharapkan adalah Kkita makan nasi dengan sendok garpuL

1&. +emampuan !aca tulis

asien mampu mem!aca dalam hati dan menuliskan kem!ali apa yang telah di!acanya.

asien mampu mem!aca dengan suara keras dan menerang arti kalimat, pasien mampu

menyalin kata dan kalimat yang diminta pemeriksa, dapat menulis identitasnya dan

melakukan dikte.

 era'at afasia

erajat & : afasia glo!al yaitu pasien tidak dapat !icara ataupun mengerti pem!icaraan

sama sekali.

erajat 1 : pem!icaraan mengenai soal yang mudah dapat dilakukan dengan !antuan

 pemeriksa.

erajat 2 : pem!icaraan mengenai soal yang mudah dapat dilakukan dengan !antuan

 pemeriksa

erajat 3 : pasien dapat mem!icarakan persoalan sehari-hari dengan sedikit'tanpa

 !antuan pemeriksa.

erajat % : pasien tampak sukar dalam !er!icara tetapi tidak mempengaruhi isi dan

 pikiran yang dikemukakan.

erajat $ : kesukaran !icara tidak tampak nyata, tetapi su!yektif pasien mengalami

kesukaran.

Page 27: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 27/49

Bagan Pe!e"%saan Sa"a# K"anal

Sa"a# Te%n% Pe!e"%saan

Hassel Pe!e"%saan

No"!al Abno"!alPen;ebab

Abno"!altas

9 Mata klien ditutup dan padasaat yang sama satu lu!ang

hidung ditutup, kliendiminta mem!edakan Eataromatis lemah.

Mampu mem!edakan Eataromatis lemah

+ehilangan kemampuanuntuk mem!edakan !au

9S) 0paling sering,meningioma pada sulkus

olfaktorius, tumoretmoid, fraktur !asiskranii dan congenital.

enye!a! unilateral :trauma kepala tanpa

fraktur, meningioma dini pada sulkus olfaktorius.

99 enilaian ketajaman penglihatan 0tes Snellen

apangan penglihatan 0tes

konfrontasi jari tangan

emeriksaan fundus,

 pemeriksaan dengan

oftalmoskop

<isus normal

apang penglihatan normal.

Mampu melihat jari-jari yang

 !ergerak pada jarak yangsama dengan pemeriksa.

+eadaan lensa, iris, retina,

 pupil tidak ada kelainan.

apiledema tidak ada.

<isus menurun

apang pandang menurun.

"idak mampu melihat jari-

 jari yang !ergerak pada jarakyang sama dengan pemeriksa

itemukan adanya : myopia,

hipermetropia, emetropia,

dan papiledema.

esi di kiasma optikum,lesi saraf optikus,

kelainan di kornea, lensa

0katarak, anomalirefraksi, korpus itreum

atau perdarahan diretina.

esi di susunan optikus,

mulai dari nerusoptikus, khiasma, traktus

optikus, traktusgenikulo-kalkarina pada

tingkat lo!us temporal, parietal dan oksipital

apiledema dise!a!kan

oleh peningkatantekanan intracranial.

Page 28: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 28/49

999, 9<, ;<9

*!serasi kelopak mata

*!serasi !entuk danukuran pupil

er!andingan pupil kanan

dan kiri

emeriksaan refleks pupil :

1. refleks cahaya langsung

2. refleks konsensual3. refleks pupil akomodatif

atau konergensi

emeriksaan gerakan !olamata olunteer.

emeriksaan gerakan !ola

mata inolunter 

+elopak mata normal

entuk pupil !undar dan !atasnya rata dan licin.

iameter pupil antara 2-6mm.

upil sama !esar, per!edaankurang dari 1 mm

Cahaya meninggalkan pupil,

 pele!aran pupil akan terlihatMiosis pupil pada kedua sisi

upil semakin menyempit

 pada pendekatan o!jek yangdilihatnya

Derakan konyugat dan

gerakan konergen normal

Mata dapat melirikke satu ataulain arah

)danya retraksi kelopakmata !ilateral dan unilateral.

Midriasis dan miosisunilateral

)nisokor, per!edaan le!ihdari 1 mm

Cahaya meninggalkan pupil,

 pele!aran pupil tidak ada.Miosis pupil unilateral

upil tidak menyempit pada

 pendekatan o!jek yangdilihatnya 0gangguan refleks

konergeniplopia.

)danya gerakan a!normalnistagmus dan gerakanokulogirik 

Aetraksi !ilateralmerupakan manifestasi

 proses patologis di !agian kaudal entrikel

ke-3 dan !agian

mesensefalon.

"rauma, herniasitentronium, dan paralisis

otot-otot ocular 

esi otak tengah,

esi di lintasan aferen

esi di lintasan eferen

Dangguan impuls dan

sinkronisasi di area =dan 1( rodmann.

Manifestasi di pusatlirikan atau area = dilo!us frontalis.

< emeriksaan fungsi motoriksaraf trigeminus

emeriksaan fungsi sensorissaraf trigeminus

+oordinasi otot-otot yangmelakukan gerakan

mengunyah normal.

+emampuan menunjuk !atas- !atas daerah defisit sensorik

enyimpangan rahang !awahke sisi ipsilateral,

kelumpuhan sesisi otot-otot pterigoideus internus dan

eksternus.

+etidakmampuan menunjuk

aresis dan paralesisotot-otot pengunyah

dise!a!kan nerustrigeminus mengidap

lesi nuklearis atau

infanuklearis."rauma kapitis, infeksi

Page 29: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 29/49

emeriksaan refleks

trigeminal

menurut perasaannya sendiri

Aefleks masester, kontraksi

otot penutupan mulut,.Aefleks kornea, kedipan

kelopak mata reflektoriksecara !ilateral.

 !atas area defisit sensorik.)danya hiperestesia,

 parestesia, dan anesthesia pada wajah

Aefleks masester hilang ataumeningkat

Aefleks kornea, tidak adakedipan kelopak mata.

glandula parotis,regenerasi pada  0ells

 palsyesi pada ganglion atau

radiks sensorik 0nerioma

akustik.Aefleks masester hilang

 pada paralisis nuklearisdan infranuklearis

nerus trigeminus danrefleks meningkat pada

lesi supranuklearis

nerus trigeminus.

<99 9nspeksi wajah 4ajah simetris 4ajah asimetris esi 8MN, lesi MN,ells palsy,DS

<999 emeriksaan pendengaran

emeriksaan fungsiesti!ular 

endengaran normal

Sikap !erdiri dan sikap !adansewaktu !ergerak seim!ang.

"uli saraf 

"uli konduktif 

Dangguan keseim!angan

"umor, degenerasi,trauma, toksisitas,

infeksi atau penyakit !atang otak 0jarang

Serumen, otitis media,

otosklerosis, atau penyakit aget

Dangguan penghantaranimpuls proprioseptif.

9B ; B Mekanisme menelan

 pengecapan

roses menelan normal.

engecapan setengah !agian !elakang lidah normal

Dangguan menelan !erat,

gangguan pengecapan, dankemampuan mo!ilisasi

sekret.

enye!a! sentral :

tumor, lesi askuler, dan penyakit saraf motorik.

esi perifer : tumor,

Page 30: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 30/49

aneurisma, meningitiskronik, dan DS.

B9 9nspeksi fungsi otot

sternokleidomastoideus danotot trapeEius.

*tot sternokleidomastoideus

dan otot trapeEius normal.

"ortikolis.

)trofi ototsternokleidomastoideus dan

trapeEius !ilateral dan

unilateral.

8nilateral : trauma leher,

 !asis kranii, dan tumorforamen jugular 

ilateral : penyakit saraf

motorik, poliomyelitis,

dan DSB99 emeriksaan lidah idah simetris )simetris, deiasi pada satusisi dan fasikulasi.

esi 8MN, lesi MN,lesi perifer, meningitis,

DS.

Page 31: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 31/49

I-. GANGGUAN:GANGGUAN PADA SISTEM SARAF PERIFER< PUSAT DAN

KRANIAL

A. Gangguan Sste! Sa"a# Autono! Pe"#e"

1. Dangguan fungsi egetatie

+andung kemih dan uretra, kedua-duanya memiliki persarafan simpatik dan

 parasimpatik. Danglion-ganglion kedua komponen susunan autonom itu terletak di dekat

 !angunan yang dipersarafinya. Sera!ut-sera!ut postganglionar kedua komponen saraf

autonom itu ti!a di target organ melalui pem!uluh darah. eran simpatetik !ersifat

inhi!isi terhadap pengaruh eksitasi dari komponen parasimpatik. Hang aktif dalam

kontraksi otot detrusor kandung kemih ialah komonen parasimpatetik. usat parasimpatetik pada S.3 dan S.% adalah yang paling penting dalam penggalakkan otot

detrusor kandung kemih.

Miksi, merupakan suatu refleks yang memiliki lengkung refleks supraspinal dan

segmental intraspinal. enuhnya kandung kemih terasa karena lintasan ascenden

menyalurkan impuls yang dicetuskan oleh ujung-ujung sera!ut aferen perifer aki!at

teregangnya otot detrusor. "i!anya impuls terse!ut di korteks sere!ri menghasilkan

kesadaran akan penuhnya kandung kemih. "erputusnya lintasan terse!ut, akan

menghilangkan perasaan ingin kencing, yang sewajarnya tim!ul jika kandung kemih

 penuh. *leh karena hal terse!ut, maka >inkontinensia melimpah keluar? 0o"erflo!

incontinence.

ada para penderita dengan lesi di medula spinalis di atas konus me#ularis yang

sudah menahun, kandung kemih dapat dikosongkan dengan jalan perangsangan terhadap

daerah di sekitar os pu!is dan lipatan inguinal. )dakalanya miksi terjadi saat kedua

tungkai !ergerak secara inoluntar. #al ini sering juga dise!ut >kandung kemih

otomatik?. engosongan secara reflektorik ini muncul, karena lengkung refleks yang

 !erada di konus medularisnya masih utuh. ain halnya dengan lesi pada konus medularis.

Aefleks miksi spinal sudah tidak mungkin dilaksanakan. *leh karena itu, pengosongan

harus dilakukan dengan penekanan suprapu!ik secara terus-menerus sampai urin yang

 !erada di kandung kemih keluar semua. *leh karena lengkung refleks terputus oleh lesi

Page 32: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 32/49

konus medularis atau S.3 dan S.%, maka tonus kandung kemih akan hilang sehingga

keadaan ini dise!ut se!agai >kandung kemih atonik?. +eadaan ini akan menye!a!kan

masih terdapatnya residu-residu urin yang cukup !anyak setelah pengosongan dengan

 penekanan suprapu!ik. ama-kelamaan, sfingter akan menjadi le!ar, dan pada akhirnya

terjadi inkontinensia.

aik kandung kemih otomatik maupun kandung kemih atonik merupakan

kelanjutan dari gejala !erupa penim!unan urin di esica urinaria yang sering dise!ut

se!agai retensio urin. Saraf parasimpatis menggiatkan otot detrusor, akan tetapi juga

sekaligus melemaskan otot sfingter internus. Sementara sfingter eksternus sendiri

dikendalikan oleh otot motorik somatik nerus pudendus S.1 dan S.2. esi pada nerus

ini akan menye!a!kan inkontinensia. #al ini sering terjadi pada post partum dimana otot

sfingter eksternus dan nerus pudendus mengalami jejas.

2. Dangguan egetatif pada kulit.

er!eda dengan aktifitas parasimpatik dalm mekanisme miksi dan defekasi,

fungsi egetatif kulit le!ih dominan dikendalikan oleh aktifitas simpatik. ersarafan

simpatik di kulit dapat terputus karena lesi perifer, atau pada ganglia paraerte!ralia,

 !eserta sera!ut preganglionik simpatik. "erputusnya persarafan ini akan ditandai dengan:

• kulit sudah tidak dapat merinding lagi jika dirangsang dengan !enda dingin

maupun goresan runcing. +arena sudah tidaka ada lagi efektor terhadap pilomotor 

• kulit !erwarna merah atau terasa panas. #al ini dise!a!kan karena kontraksi

 pem!uluh darah

• kulit tidak lagi !erkeringat karena hilangnya kontrol terhadap glandula sudorifera.

B. Gangguan Sste! Sa"a# Autono! Pusat

1. Dangguan egetatif

a. Aegulasi Suhu

eran hipotalamus dalm pemeliharaan suhu tu!uh adalah se!agai regulator shuh

tu!uh. 5ika tu!uh mengalami rangsangan peru!ahan suhu, maka hipotalamus akan

Page 33: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 33/49

segera melakukan aktifitas reflektorik melalui serentetan reaksi untuk mengatasi

 peru!ahan terse!ut.

ada penelitian didapatkan !ahwa stimulasi !agian posterior hipotalamus

akan menye!a!kan denyut jantung yang le!ih kencang, tekanan darah meningkat,

dilatasi pupil, kulit merinding, dan inhi!isi peristaltik usus, dan menurunkan tonus

kandung kemih 0simpatetik. 5ika !agian posterior hipotalamus di!uang, tim!ul

letargi dan hipersomnia. )ktiasi !agian anterior hipotalamus menye!a!kan

reaksi parasimpatetik, seperti reaksi terhadap kepanasan, denyut jantung menurun,

 peristaltik aktif, tonus kandung kemih meningkat. Sangat mungkin !agian

 posterior hipotalamus merupakan termostat terhadap suhu dingin, sementara

 !agian anteriornya adalah termostat terhadap suhu panas.

Dangguan lesi pada daerah tu!er sinerium akan menye!a!kna

hiperpireksia. Dejala ini sering muncul pada perdarahan yang terjadi di

hipotalamu

 !. Aegulasi Minum dan Makan

esi di daerah entromedialis menye!a!kan adipsia 0hilang rasa haus dan

 polifagia 0rakus. +emungkinan hipotalamus mengendalikan ini dengan cara

terse!ut dan ditam!ah secara neurohormonal yaitu dengan pengaturan )#.

usat makan hipotalamus terletak di daerah nukleus lateralis hipotalami,

sementara pusat kenyang terdapat di entromedial

c. Dangguan Neurohormonal

ada dasarnya gangguan pada neurohormonal oleh hipotalamus

 !ergantung pada sekresi hormonal oleh hipofisis. *leh karena itu sering dise!ut

istilah hormon hipotalamik yang !ersifat hipofisiotropik, yaitu:

1 faktor pelepas hormon kortikotropin

2 faktor pelepas hormon tirotropin

3 faktor pelepas hormon somatotrofin

% faktor penham!at hormon somatotropin

) +olicle stimulating hormon

6 faktor pengham!at prolaktin

Page 34: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 34/49

faktor pelepas hormon laktasi

2. Dangguan psiko-egetatif autonom

Dangguan psiko-egetatif autonom pada sistem susunan saraf autonom pusat terjadikarena gangguan emosi. 7mosi, diekpresikan se!agai peraangai. erangai ini dapat

dimanifestasikan se!agai manifestasi susunan somatomotorik 0merengut, senang, ds!

dan susunan autonom 0pucat, wajah memerah, !erkeringat, ds!

Manifestasi gangguan autonom sendiri seringkali didapatkan pada pasien yang

memeriksakan diri ke dokter. Serigkali pasien mengalami denyut jantung yang cepat

meskipun tidak didapatkan kelainan kardioaskuler.

8. Kelanan &ang Da$at Men!bul%an Gangguan Pada Ne"6us 8"anals.

'. Sa"a# Ol#a%to"us. (N.I)

+elainan pada nerus olfaktoius dapat menye!a!kan suatu keadaan !erapa gangguan

 penciuman sering dan dise!ut anosmia, dan dapat !ersifat unilatral maupun !ilateral.

ada anosmia unilateral sering pasien tidak mengetahui adanya gangguan penciuman.

roses penciuman dimulai dari sel-sel olfakrorius di hidung yang sera!utnya menem!us

 !agian kri!iformis tulang ethmoid di dasar di dasar tengkorak dn mencapai pusat

 penciuman lesi atau kerusakan sepanjang perjalanan impuls penciuman akan

mengaki!atkan anosmia.

+elainan yang dapat menim!ulkan gangguan penciuman !erupa:

-  &genesis traktus olfaktorius

-  Penyakit mukosa olfaktorius ro rhinitis #an tumor nasal 

- Sem!uhnya rhinitis !erarti juga pulihnya penciuman, tetapi pada rhinitis kronik ,

dimana mukosa ruang hidung menjadi atrofik penciuman dapat hilang untuk

seterusnya.

-  estruksi filum olfaktorius karena fraktur lamina feri!rosa.

-  estruksi ulus olfaktorius #an traktus akiat kontusi countre coup45  !iasanya

dise!a!kan karena jatuh pada !elakang kepala.

- )nosmia unilateral atau !ilalteral mungkin merupakan satu-satunya !ukti neurologis

dari trauma "egio orital .

Page 35: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 35/49

- $inusitas etmoi#alis5 osteitis tulang etmoi#5 #an pera#angan selaput otak

#i#ekatnya.

- Tumor garis tengah #ari fosa kranialis anterior , terutama meningioma sulkus

olfaktorius 0fossa etmoidalis, yang dapat menghasilkan trias !erupa anosmia, sindr

foster kennedy, dan gangguan kepri!adian jenis lo!us or!italis. )denoma hipofise

yang meluas ke rostral juga dapat merusak penciuman.

- enyakit yang mencakup lo!us temporalis anterior dan !asisnya tumor intrinsik

atau ekstrinsik).

asien mungkin tidak menyadari !ahwa indera penciuman hilang se!aliknya, dia

mungkin mengeluh tentang rasa pengecapan yang hilang, karena kemampuannya untuk

merasakan aroma, suatu sarana yang penting untuk pengecapan menjadi hilang.

*. Sa"a# O$t%us (N.II)

+elainan pada nerus optikus dapat menye!a!kan gangguan penglihatan.

Dangguan penglihatan dapat di!agi menjadi gangguan isus dan gangguan lapangan

 pandang. +erusakan atau terputusnya jaras penglitan dapat mengaki!atkan gangguan

 penglihatan kelainan dapat terjadi langsung pada nerus optikus itu sendiri atau

sepanjang jaras penglihatan yaitu kiasma optikum, traktus optikus, radiatio optika, kortek

 penglihatan. ila terjadi kelainan !erat makan dapat !erakhir dengan ke!utaan.

*rang yang !uta kedua sisi tidak mempunyai lapang pandang, istilah untuk !uta

ialah anopia atau anopsia. )pa!ila lapang pandang kedua mata hilang sesisi, maka !uta

semacam itu dinamakan hemiopropia. er!agai macam peru!ahan pada !entuk lapang

 pandang mencerminkan lesi pada susunan saraf optikus.

+elainan atau lesi pada nerus optikus dapat dise!a!kan oleh:

- Trauma Kepala

- Tumor sereri 0kraniofaringioma, tumor hipfise, meningioma, astrositoma

-  Kelainan pemuluh #arah

Misalnya pada trom!osis arteria katotis maka pangkal artera oftalmika dapat ikut

tersum!at jug. Dam!aran kliniknya !erupa !uta ipsilateral.

-  6nfeksi.

ada pemeriksaan funduskopi dapat dilihat hal-hal se!agai !erikut:

Page 36: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 36/49

apiledema 0khususnya stadium dini

apiledema ialah sem!a! pupil yang !ersifat non-infeksi dan terkait pada

tekanan intrakkranial yang meninggi, dapat dise!a!kan oleh lesi desak ruang,

antara lain hidrocefalus, hipertensi intakranial !enigna, hipertensi stadium 9<.

"rom!osis ena sentralis retina.

)trofi optik 

apat dise!a!kan oleh papiledema kronik atau papilus, glaukoma, iskemia,

famitral, misal: retinitis pigmentosa, penyakit le!er, ataksia friedrich.

-  7euritis optik.

+. Sa"a# O%ulo!oto"us (N.III)

+elainan !erupa paralisis nerus okulomatorius menye!a!kan !ola mata tidak

 !isa !ergerak ke medial, ke atas dan lateral, ke!awah dan keluar. 5uga mengaki!atkan

gangguan fungsi parasimpatis untuk kontriksi pupil dan akomodasi, sehingga reaksi pupil

akan !eru!ah. N. 999 juga menpersarafi otot kelopak mata untuk mem!uka mata, sehingga

kalau lumpuh, kelopak mata akan jatuh 0 ptosis.

+elumpuhan okulomotorius lengkap mem!erikan sindrom di !awah ini:

c. tosis, dise!a!kan oleh paralisis otot leator palpe!ra dan tidak adanya perlawanan

dari kerja otot or!ikularis okuli yang dipersarafi oleh saraf fasialis.c. /iksasi posisi mata, dengan pupil ke arah !awah dan lateral, karena tak adanya

 perlawanan dari kerja otot rektus lateral dan o!likus superior.

d. upil yang mele!ar, tak !ereaksi terhadap cahaya dan akomodasi.

5ika seluruh otot mengalami paralisis secara akut, kerusakan !iasanya terjadi di

 perifer, paralisis otot tunggal menandakan !ahwa kerusakan meli!atkan nukleus

okulomotorius. enye!a! kerusakan diperifer meliputi@

a. esi kompresif seperti tumor sere!ri, meningitis !asalis, karsinoma nasofaring dan

lesi or!ital.

 !. 9nfark seperti pada arteritis dan dia!etes.

,. Sa"a# T"o%lea"s (N. I-)

Page 37: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 37/49

+elainan !erupa paralisis nerus troklearis menye!a!kan !ola mata tidak !isa

 !ergerak ke!awah dan kemedial. +etika pasien melihat lurus kedepan atas, sum!u dari

mata yang sakit le!ih tinggi daripada mata yang lain. 5ika pasien melihat ke !awah dan

ke medial, mata !erotasi dipopia terjadi pada setiap arah tatapan kecuali paralisis yang

ter!atas pada saraf troklearis jarang terjadi dan sering dise!a!kan oleh trauma, !iasanya

karena jatuh pada dahi atu erteks.

. Sa"a# Abdusens (N. -I)

+elainan pada paralisis nerus a!dusens menye!a!kan !ola mata tidak !isa

 !ergerak ke lateral, ketika pasien melihat lurus ke atas, mata yang sakit teradduksi dan

tidak dapat digerakkan ke lateral, ketika pasien melihat ke arah nasal, mata yang paralisis

 !ergerak ke medial dan ke atas karena predominannya otot o!likus inferior.

5ika ketiga saraf motorik dari satu mata semuanya terganggu, mata tampak

melihat lurus keatas dan tidak dapat digerakkan kesegala arah dan pupil mele!ar serta

tidak !ereaksi terhadap cahaya 0oftalmoplegia totalis. aralisis !ilateral dari otot-otot

mata !iasanya aki!at kerusakan nuklear. enye!a! paling sering dari paralisis nukleus

adalah ensefelaitis, neurosifilis, mutiple sklerosis, perdarahan dan tumor.

enye!a! yang paling sering dari kelumpuhan otot-otot mata perifer adalah

meningitis, sinusistis, trom!osis sinus kaernosus, anerisma arteri karotis intera atau

arteri komunikantes posterior, fraktur !asis kranialis.

/. Sa"a# T"ge!nus (N. -)

+elainan yang dapat menim!ulkan gangguan pada nerus trigeminus antara lain :

- "umor pada !agian fosa posterior dapat menye!a!kan kehilangan reflek kornea, dan

rasa !aal pada wajah se!agai tanda-tanda dini.

- Dangguan nerus trigeminus yang paling nyata adalah neuralgia trigeminal atau tic

douloureuG yang menye!a!kan nyeri singkat dan he!at sepanjang perca!angan saraf

maksilaris dan mandi!ularis dari nerus trigeminus. 5aneta 01(=1 menemukan

 !ahwa penye!a! tersering dari neurolgia trigeminal dicetuskan oleh pem!uluh darah.

aling sering oleh arteri sere!elaris superior yang melingkari radiks saraf paling

 proksimal yang masih tak !ermielin.

Page 38: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 38/49

- +elainan !e!erapa lesi ensefalitis akut di pons dapat menim!ulkan gangguan !erupa

trismus, yaitu spasme tonik dari otot-otot pengunyah. +arena tegangan a!normal

yang kuat pada otot ini mungkin pasien tidak !isa mem!uka mulutnya.

0. Sa"a# Fasals (N. -II)

+elainan yang dapat menye!a!kan paralis nerus fasialis antara lain:

a. esi 8MN 0supranuklear : tumor dan lesi askuler.

 !. esi MN :

1 enye!a! pada pons, meliputi tumor, lesi askuler dan siringo!ul!ia.

2 ada fosa posterior, meliputi neuroma akustik, meningioma, dan meningitis

kronik.

3 ada pars petrosa os temporalis dapat terjadi ellLs palsy, fraktur, sindroma

Aumsay #unt, dan otitis media.

c. enye!a! kelumpuhan fasialis !ilateral antara lain Sindrom Duillain arre,

mononeuritis multipleks, dan keganasan parotis !ilateral.

d. enye!a! hilangnya rasa kecap unilateral tanpa kelainan lain dapat terjadi pada lesi

telinga tengah yang meliputi +orda timpani atau nerus lingualis, tetapi ini sangat

 jarang.

Dangguan nerus fasialis dapat mengaki!atkan kelumpuhan otot-otot wajah,

kelopak mata tidak !isa ditutup, gangguan air mata dan ludah, gangguan rasa pengecap di

 !agian !elakang lidah serta gangguan pendengaran 0hiperakusis.

+elumpuhan fungsi motorik nerus fasialismengaki!atkan otot-otot wajah satu

sisi tidak !erfungsi, ditandai dengan hilangnya lipatan hidung !i!ir, sudut mulut turun,

 !i!ir tertarik kesisi yang sehat. asien akan mengalami kesulitan mengunyah dan

menelan. )ir ludah akan keluar dari sudut mulut yang turun. +elopak mata tidak !isa

menutup pada sisi yang sakit, terdapat kumpulan air mata di kelopak mata !awah

0epifora. Aefleks kornea pada sisi sakit tidak ada.

1. Sa"a# -estbulo%o%lea"s

Page 39: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 39/49

+elainan pada nerus esti!ulokoklearis dapat menye!a!kan gangguan pendengaran dan

keseim!angan 0ertigo. +elainan yang dapat menim!ulkan gangguan pada nerus <999

antara lain:

a. Dangguan pendengaran, !erupa :

1 "uli saraf dapat dise!a!kan oleh tumor, misal neuroma akustik. egenerasi misal

 pres!iaksis. "rauma, misal fraktur pars petrosa os temporalis, toksisitas misal

aspirin, streptomisin atau alkohol, infeksi misal, sind ru!ella kongenital dan

sifilis kongenital.

2 "uli konduktif dapat dise!a!kan oleh serumen, otitis media, otoskleroris dan

 penyakit aget.

 !. Dangguan +eseim!angan dengan penye!a! kelainan esti!uler

c. ada la!irin meliputi penyakit meniere, la!irinitis akut, ma!uk kendaraan, intoksikasi

streptomisin.

d. ada esti!uler meliputi semua penye!a! tuli saraf ditam!ah neuronitis esti!ularis.

e. ada !atang otak meliputi lesi askuler, tumor sere!elum atau tumor entrikel 9<

demielinisasi.

f. ada lo!us temporalis meliputi epilepsi dan iskemia.

4. Sa"a# Gloso#a"ngeus (N. I5) dan Sa"a# -agus (N. 5)

Dangguan pada komponen sensorik dan motorik dari N. 9B dan N. B dapat

mengaki!atkan hilangnya refleks menelan yang !erisiko terjadinya aspirasi paru.

+ehilangan refleks ini pada pasien akan menye!a!kan pneumonia aspirasi, sepsis dan

adult respiratory distress syndome 0)AS kondisi demikian !isa !eraki!at pada

kematian.

Dangguan nerus 9B dan N. B menye!a!kan persarafan otot-otot menelan menjadi

lemah dan lumpuh. Cairan atau makanan tidak dapat ditelan ke esofagus melainkan !isa

masuk ke trachea langsung ke paru-paru.

+elainan yang dapat menjadi penye!a! antara lain :

a. esi !atang otak 0esi N 9B dan N. B

 !. Syringo!ul!ig 0cairan !erkumpul di medulla o!longata

c. asca operasi trepansi sere!elum

Page 40: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 40/49

d. asca operasi di daerah kranioserikal

'7. Sa"a# Aseso"us (N. 5I)

Dangguan N. B9 mengaki!atkan kelemahan otot !ahu 0otot trapeEius dan otot leher

0otot sterokleidomastoideus. asien akan menderita !ahu yang turun se!elah serta

kelemahan saat leher !erputar ke sisi kontralateral. +elainan pada nerus asesorius dapat

 !erupa ro!ekan sera!ut saraf, tumor dan iskemia aki!atnya persarafan ke otot trapeEius

dan otot stemokleidomastoideus terganggu.

''. Sa"a# H$oglossus (N. 5II)

+erusakan nerus hipoglossus dapat dise!a!kan oleh kelainan di !atang otak,

kelainan pem!uluh darah, tumor dan syringo!ul!ia. +elainan terse!ut dapat

menye!a!kan gangguan proses pengolahan makanan dalam mulut, gangguan menelan

dan gangguan proses pengolahan makanan dalam mulut, gangguan menelan dan

gangguan !icara 0disatria jalan nafas dapat terganggu apa!ila lidah tertarik ke !elakang.

ada kerusakan N. B99 pasien tidak dapat menjulurkan, menarik atau mengangkat

lidahnya. ada lesi unilateral, lidah akan mem!elok kearah sisi yang sakit saat dijulurkan.

Saat istirahat lidah mem!elok ke sisi yang sehat di dalam mulut.

"echnorati "ags: Nerus kranialis, Nerus Cranialis, fasialis, olfaktorius,

esti!ulokoklearis

-. ASUHAN KEPERA=ATAN PADA TN. H

A. Peng%a>an

 Nama : "n. #

"inggal : +awasan 9ndustry

Aiwayat +esehatan ahulu :

"n. # menderita hipertensi sejak $ tahun yang lalu.

Aiwayat +esehatan Sekarang :

Page 41: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 41/49

"n. # mengeluhkan kepala sering terasa pusing dan penglihatan mulai tidak jelas

sejak 2 !ulan yang lalu. "ekanan darahnya 1%&'(& mm#g.

B. Analsa Data

 No. ata Masalah 7tilogi iagnosa +eperawatan

1 S : "n. #

mengeluh kepala

sering pusing

* : tekanan

darah 1%&'(&

mm#g

eru!ahan

kenyamanan

<asodilatasi

0sakit kepala

eru!ahan kenyamanan

 !erhu!ungan dengan

asodilatasi 0sakit kepala

2 S : penglihatan

tidak jelas

* : tempat

tinggal di

kawasan industri

Dangguan sensori

 persepsi 0tipe

 penglihatan

- Stimulus

lingkungan

 !erle!ihan

- Stres

 psikologis

Dangguan sensori persepsi

0tipe penglihatan

 !erhu!ungan dengan

- stimulus lingkungan

 !erle!ihan

- stres psikologis

3 S : penglihatan

tidak jelas

* : tempat

tinggal di

kawasan industri

+etakutan Dangguan

sensorik 

+etakutan !erhu!ungan

dengan gangguan sensorik 

% S : penglihatan

tidak jelas

Aesiko kesepian - epriasi

afek 

- epriasi

kateksis

- 9solasi fisik 

Aesiko kesepian

 !erhu!ungan dengan

- epriasi afek 

- epriasi kateksis

- 9solasi fisik 

8. Pe"en9anaan

 No. iagnosa

keperawatan

"ujuan dan +riteria

#asil

9nterensi keperawatan

1 eru!ahan Setelah dilakukan A%t6tas Ke$e"a?atan

Page 42: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 42/49

kenyamanan

 !erhu!ungan

dengan

asodilatasi

0sakit kepala

tindakan keperawatan

selama 2G 2% jam

klien akan mengalami

 penurunan rasa nyeri,

dengan kriteria hasil :

• +lien

memperlihatkan

 !ahwa rasa nyeri

itu ada

• +lien merasakan

 penurunan nyeri

• )dapun hasil

skala nyeri yang

diungkapkan

klien menurun

• +aji skala nyeri klien

• erikan informasi yang

akurat untuk mengurangi rasa

takut.• erikan klien kesempatan

untuk istirahat selama siang

dan dengan waktu tidur yang

tidak terganggu pada malam

hari.

• icarakan dengan klien dan

keluarga penggunaan terapi

distraksi, !ersamaan dengan

metoda yang lain untuk

menurunkan rasa nyeri.

• )jarkan metoda distraksi

selama nyeri akut.

• )jarkan tindakan penurun

nyeri noninasie. 0 relaksasi,

stimulasi kutan

A%t6tas Kolabo"at# 

• em!erian analgetik 

• +aji efektifitas analgesic

2 Dangguan

sensori persepsi

0tipe penglihatan

 !erhu!ungandengan

- stimulus

lingkungan

 !erle!ihan

- stres

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3G 2% jam,

 pasien akan:• mengompensasi

deficit sensori

dengan

memaksimalkan

indra yang tidak

A%t6tas %e$e"a?atan

• antau dan dokumentasikan

 peru!ahan status neurologis

 pasien.

• antau tingkat kesadaran.

• 9dentifikasi faktor yang

 !erpengaruh terhadap

gangguan persepsi ' sensori.

Page 43: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 43/49

Page 44: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 44/49

• "ingkatkan jumlah stimuli

untuk mencapai input sensori

yang sesuai.

• +urangi jumlah stimulus

untuk mencapai input sensori

yang sesuai.

• *rientasikan pada orang,

tempat, waktu dan situasi

dalam setiap interaksi.

• Hakinkan pasien'keluarga

 !ahwa deficit persepsi'

sensori adalah sementara, jika

sesuai.

•  Peningkatan Komunikasi  :

 efisit Penglihatan  0N9C:

identifikasi diri anda saat

memasuki area pasien @

tingkatkan penglihatan pasien

yang masih tersisa, jika

diperlukan@ jangan

memindahkan !arang-!arang

didalam kamar pasien tanpa

mem!eritahukan pasien.

3 +etakutan

 !erhu!ungan

dengan gangguan

sensorik 

Setelah dilakukan

tindakan selama 3 G 2%

 jam, pasien akan:

• Memperlihatkan

 pengendalian

ketakutan pada

tingkatan jarang.

A%t6tas Ke$e"a?atan

• +aji respons takut su!jektif

dan o!jektif pasien

•  Peningkatan Koping 76)-

nilai pemahaman pasien

terhadap proses penyakitnya.

Pendd%an untu% Pasen3

Kelua"ga

Page 45: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 45/49

• 5elaskan semua pemeriksaan

dan pengo!atan untuk

 pasien ' keluarga.

A%t6tas Kolabo"at# 

• +aji ke!utuhan akan layanan

social dan ' atau interensi

 psikiatrik.

• ukung diskusi pasien F

dokter tentang ketakutan

 pasien.

• )dakan konferensi

keperawatan multi disiplin

untuk mem!uat rencana

keperawatan.

A%t6tas Lan

• Sering !erikan penguatan

 positif !ila pasien

mendemonstrasikan perilaku

yang dapat menurunkan atau

mengurangi takut.

• erikan perawatan yang

 !erkelanjutan melalui

 penugasan dan penggunaan

rencana keperawatan

• Sering !erikan penguatan

er!al dan noner!al yang

dapat mem!antu menurunkan

ketakutan pasien. #indari

kata-kata klise.

% Aesiko kesepian

 !erhu!ungan

Setelah dilakukan

tindakan selama 3 G 2%

A%t6tas Ke$e"a?atan

• +aji persepsi pasien dan

Page 46: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 46/49

dengan

- epriasi

afek 

- epriasi

kateksis

- 9solasi fisik 

 jam, pasien akan:

• )danya interaksi

dengan orang

sekitar 

• )danya

 pastisipasi dalam

aktiitas waktu

luang

sistem dukungan actual.

• "entukan factor resiko

terhadap kesepian.

• andingkan keinginan klien

untuk melakukan kunjungan'

interaksi social dengan

kunjungan actual' interaksi

social.

• antau respon pasien

terhadap kunjungan keluarga

dan teman.

•  %eningkatkan 6ntegritas

 Keluarga 0 76  :

"entukan kekhasan

hu!ungan keluarga.

antau hu!ungan

keluarga saat ini.

Pendd%an untu% Pasen3

Kelua"ga

• )jarkan ketrampilan social

sesuai dengan ke!utuhan.

• )jarkan pasien untuk

memantau perilakunya yang

mengaki!atkan isolasi social.

A%t6tas Kolabo"at# 

• Aujuk pasien ke kelompok

atau program untuk

meningkatkan

 pemahamannya, praktik

komunikasi, dan ketrampilan

Page 47: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 47/49

interaksi.

•  Peningkatan 6ntegritas

 Keluarga 0 76 : rujuk

keluarga ke kelompok

dukungan dari keluarga lain

untuk mengatasi masalah

yang sama.

A%t6tas Lan

• )njurkan pasien untuk

mem!icarakan tentang

 perasaan kesepiannya.

• antu pasien untuk

menemukan minat !aru

• ermain peran ketrampilan

komunikasi dan tekniknya

dengan pasien.

• antu pasien untuk

mengidentifikasi kekuatan

dan keter!atasannya dalam

komunikasi.

• antu pasien untuk

mengenali ketersediaan

dukungan social.

• )njurkan pasien untuk

 !erga!ung dengan orang lain

yang memiliki minat yang

sama.

• /asilitasi kunjungan keluarga

•  Peningkatan 6ntegritas

 Keluarga 76)-  !antu

Page 48: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 48/49

keluarga untuk

mempertahankan hu!ungan

yang positif @ !erikan

 perawatan untuk pasien oleh

anggota keluarga, dengan

tepat@ anjurkan pasien untuk

mem!angun kedekatan pada

satu hu!ungan yang ada.

Page 49: Peper Sistem Saraf_fix

7/22/2019 Peper Sistem Saraf_fix

http://slidepdf.com/reader/full/peper-sistem-saraffix 49/49

DAFTAR PUSTAKA

"rinoal Hanto Nugroho. 2&&. Pemeriksaan $araf Kranial . 5akarta: 7DC

#erdman, ".#eather. 2&1&. iagnosa Kepera!atan efinisi #an Klasifikasi 2889:2811. 5akarta :

7DC

4ilkinson, 5udith M. 2&&6.  0uku $aku iagnosa Kepera!atan #engan 6nter"ensi 76 #an

 Kriteria *asil 7;. 5akarta: 7DC

Carpenito, ynda 5uall. 1((.  iagnosa Kepera!atan- 0uku $aku/ <yn#a Juall arpenito.

5akarta : 7DC.

Singgih, Sawitono )min. 2&&3. $istem $araf $eagai $istem Pengen#ali Tuuh. 5akarta:

epartemen 9lmu /aal /+89

uus, eter. 1((6.  iagnosis Topik 7eurologi - &natomi5 +isiologi5 Tan#a5 Ge'ala5 (#. 2. 7DC,

5akarta.

Satyanegara M.. 2&&&. 6lmu 0e#ah $araf5 (#. 3. 5akarta: ". Dramedia ustaka 8tama

5uwono ". 1((6. Pemeriksaan Klinik 7eurologik #alam Praktek . 5akarta: 7DC

"alley, Nicholas 5, ; Connor Simon. 1((%. Pemeriksaan Klinis. Pe#oman iagnosis +isik. 

5akarta : inarupa )ksara

Mardjono, Mahar ; Sidharta rigura. 2&&&. 7eurologi Klinis asar . 5akarta: ian Aakyat.

elf #. Mohlan, Manning ". Ao!ert, Major iagnosis /isik. 7d. (, 7DC, 5akarta, 1((6.

rice, Sylia )nderson. atofisiologi : +onsep +linis roses-proses enyakit, ed. %, 5akarta,

7DC, 1((%. http: '' endeaor. med. nyu. edu ' neuro surgery ' cranialis. html.

)man ). Aenindra dr. Sp. s, Dangguan saraf +ranialis, alai ener!itan /+89, 2&&3.