Top Banner
PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT INDO VENEER UTAMA SOLO DAN PT PINAKO ROTARY PERMAI KARANGJATI Oleh : WIDYAWATI PERDANA NIM: 212012606 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Eknomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
52

PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

May 11, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL

MSDM DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT INDO

VENEER UTAMA SOLO DAN PT PINAKO ROTARY

PERMAI KARANGJATI

Oleh :

WIDYAWATI PERDANA

NIM: 212012606

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan – Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Eknomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

i

Page 3: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

ii

Page 4: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

iii

Page 5: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

iv

Page 6: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

v

ABSTRACT

The research examine irregularities on human resources management operating

function in production department PT Indo Veneer Utama Solo and PT Pinko

Rotary Permai Karangjati. The research purposes to knowing the HRM

operational function ever deviate, knowing form of irregularities of HRM

operational function, knowing the reasons company received deviations, and

knowing the improving reasons and efforts to prevent deviations. The research

concept to know of irregularities HRM operational function, form of irregularities

HRM operational function, and efforts to prevent deviations. The research used

descriptive qualitative researchby interviews the subject of production manager

department. These result shows irregularities on human resources management

operating function covering recruitment and selection, the development of

employees, compensation, safety and health work, industrial relations, and

dismissal of employees. It is concluded that many irregularities occurred in the

two companies are either from outside the company and from the company.

Suggestion of this research is the stuff repairs to irregularities occurred as

welfare officer working in the both companies.

Keyword: Irregularities; HRM operating function

Page 7: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

vi

SARIPATI

Penelitian ini membahas tentang penyimpangan pada fungsi opersional MSDM di

departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinko Rotary Permai

Karangjati. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fungsi opersional MSDM

yang pernah menyimpang, mengetahui bentuk penyimpangan terkait dengan

fungsi operasional MSDM, mengetahui alasan perusahaan menerima

penyimpangan yang terjadi, dan mengetahui alasan dalam memperbaiki dan upaya

mencegah penyimpangan tersebut. Konsep dalam penelitian ini adalah

penyimpangan fungsi opersional MSDM yang terjadi, bentuk penyimpangan yang

terjadi, upaya dan pencegahan penyimpangan yang terjadi di PT Indo Veneer

Utama Solo dan PT Pinako Rotary Permai Karangjati. Metode dalam penelitian

ini adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara kepada manajer departemen

produksi dan beberapa pegawai di departemen produksi di PT Indo Veneer Utama

Solo dan PT Pinako Rotary Permai Karangjati. Hasil penelitian menunjukan

adanya penyimpangan pada fungsi opersional MSDM meliputi rekrutmen dan

seleksi, pengembangan pegawai, kompensasi, keselamatan dan kesahatan kerja,

hubungan industrial, dan pemberhentian pegawai. Kesimpulan penelitian ini

adalah banyak penyimpangan yang terjadi di kedua perusahaan ini baik itu berasal

dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan. Saran penelitian ini adalah hal-

hal perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi sebagai peningkatan

kesejahteraan pegawai yang bekerja di kedua perusahaan ini.

Kata kunci : Penyimpangan, Fungsi Opersional MSDM

Page 8: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

vii

KATA PENGANTAR

Penyimpangan sering terjadi dimana pun berada, baik di lingkungan

keluarga, lingkungan sosial, maupun di lingkungan kerja. Di perusahaan banyak

terjadi penyimpangan pada fungsi operasional MSDM mencakup rekrutmen dan

seleksi, pengembangan pegawai, kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja,

hubungan industrial, dan pemberhentian pegawai. Banyak pembertiaan atas

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan. Banyak pula pegawai

yang dirugikan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Penelitian tentang

kasus ini sangat jarang ditemukan, hal ini menarik diteliti lebih lanjut untuk

memberi gambaran atas bentuk penyimpangan yang seperti apa yang terjadi,

alasan perusahaan menerima penyimpangan, dan upaya apa yang dilakukan

perusahaan untuk mencegah penyimpangan.

Dalam penulisan tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik

dari aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan

karena keterbatasan yang dimiliki penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna sehingga

tidak terlepas dari bantuan pembimbingan serta dukungan dari berbagai pihak

demi perbaikan tugas akhir ini.

Salatiga, 13 Juli 2016

Widyawati Perdana

Page 9: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan tugas akhir ini tidak menjadi sempurna tanpa dukungan dari

berbagai pihak oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta adik yang telah banyak memberikan

bantuan dan dukungan.

2. Bapak Johnson Dongoran SE., MBA, selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat membuat

penyusunan tugas akhir ini.

3. Dr. Roos Kities Andadari SE., ME., Ph.D. selaku wali studi

4. Albert Kristian NAN SE., MM. Selaku Ketua Program Studi Manajeman

Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Prof. Christantius Dwiatmadja SE., ME., Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Ekonomika dan Bisnis di Universitas Kristen Satya Wacana.

6. Segenap dosen dan seluruh staf Prgoram Studi Manajeman Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang telah

membantu proses penulisan tugas ahir ini

7. Pimpinan PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako Rotary Permai

Karangjati Kepala Bagian Departemen Produksi serta seluruh staf yang

telah membantu memberikan segala informasi yang penulis butuhkan

dalam penyusunan tugas akhir ini.

8. Seluruh teman-teman dan sahabatku yang telah memberikan saran dan

masukannya.

Kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan tugas akhir

ini, yang tidak dapat disebutkan, penulis mengucapkan terimakasih yang terdalam.

Semoga tugas akhir ini dapat menjadi bermanfaat bagi kepentingan kita bersama.

Salatiga, 13 Juli 2016

Penulis

Page 10: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

ix

DAFTAR ISI

PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI

DEPARTEMEN PRODUKSI PT INDO VENEER UTAMA SOLO DAN PT

PINAKO ROTARY PERMAI KARANGJATI........................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA..................................................iii

ABSTRACT............................................................................................................iv

SARIPATI................................................................................................................v

KATA PENGANTAR............................................................................................vi

UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................vii

DAFTAR ISI.........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...................................................................................................x

PENDAHULUAN..................................................................................................1

Masalah dan Persoalan Penelitian..................................................................2

Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5

Fungsi Operasional MSDM yang Pernah Menyimpang.................................8

Bentuk-Bentuk Penyimpangan Pada Fungsi Opersional MSDM.................10

Alasan Manajeman Menerima Penyimpangan Pada Fungsi Opersional

MSDM..........................................................................................................12

Rangkuman Jawaban Teoritis Di Atas.........................................................13

Page 11: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

x

Upaya Manajeman Mencegah Penyimpangan Pada Fungsi Operasional

MSDM..........................................................................................................19

METODE PENELITIAN.......................................................................................27

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................29

Rekrutmen dan Seleksi.................................................................................29

Pengembangan Pegawai...............................................................................30

Kompensasi..................................................................................................32

Keselamatan dan Kesehatan Kerja...............................................................33

Hubungan Industrial.....................................................................................35

Pemberhentian..............................................................................................37

KESIMPULAN.....................................................................................................38

Implikasi Teoritis..........................................................................................39

Implikasi Terapan.........................................................................................40

Kelemahan dan Penelitian Mendatang.........................................................42

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................43

LAMPIRAN...........................................................................................................45

Hasil Wawancara dengan Asisten Manajer Operasional di PT Indo Veneer

Utama Solo ................................................................................................45

Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi di PT Pinako Rotary Permai

Karangjati...................................................................................................46

Page 12: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Fungsi-Fungsi Opersional MSDM...........................................................6

Tabel 2.1 Rangkuman Penyimpangan Fungsi Opersional MSDM........................14

Tabel 2.2 Upaya Mencegah Penyimpangan Oleh Perusahaan...............................21

Tabel 4.1 Fungsi Opersional Rekrutmen dan Seleksi............................................29

Tabel 4.2 Fungsi Opersional Pengembangan Pegawai..........................................30

Tabel 4.3 Fungsi Operasional Kompensasi............................................................32

Tabel 4.4 Fungsi Opersional Keselamatan dan Kesehatan Kerja..........................33

Tabel 4.5 Fungsi Opersional Hubungan Industrial................................................35

Tabel 4.6 Fungsi Opersional Pemberhentian.........................................................37

Page 13: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

1

PENDAHULUAN

Manusia yang hidup bermasyarakat mempunyai aturan yang berlaku di

dalamnya, aturan tersebut dinamakan nilai dan norma sosial. Nilai dan norma

ini merupakan seperangkat aturan untuk dipatuhi sehubungan dengan

diterimanya seseorang dalam suatu masyarakat. Apabila tidak mematuhi

aturan tersebut maka akan dianggap menyimpang. Di dalam masyarakat

masalah penyimpangan tetap saja ada, seolah tidak ada tindakan yang

menanganinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kesadaran

masyarakat akan buruknya perilaku menyimpang, atau mungkin kurangnya

sosialisasi tentang penyimpangan sosial. Horton dalam Fauzi (1996-2013: 1)

mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan

sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

Lingkup MSDM sangat luas, terutama pada fungsi-fungsi MSDM. Di

lingkup MSDM ini banyak isu-isu penyimpangan yang terjadi, terutama pada

fungsi operasional MSDM. Isu yang banyak terjadi di bidang MSDM yaitu

pada fungsi operasional pengadaan karyawan, karena pada fungsi opersional

ini banyak melibatkan orang luar dan orang dalam perusahaan, sehingga

penyimpangan dapat terjadi pada fungsi operasional ini. Umar (2005: 3)

menyatakan bahwa fungsi opersional MSDM meliputi: pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan

kerja.

Banyak pemberitaan atas penyimpangan terutama pada fungsi-fungsi

MSDM, contohnya berita online yang diterbitkan oleh

BANGSAONLINE.com (Kamis, 1 Oktober 2015 01:49 WIB) memberitakan

tentang “Penyimpangan Rekrutmen CPNS di Nganjuk Disorot Tajam Anggota

MPR-RI”. Dalam beritanya Budiono yang merupakan anggota MPR RI

menyampaikan banyaknya praktik praktik percaloan yang dilakukan oknum

yang mengaku bisa menjadikan PNS, juga penyimpangan pejabat daerah

hingga pejabat pusat. Lebih jauh dia menjelaskan, rekayasa dan

Page 14: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

2

penyimpangan itu di antaranya pemalsuan ijazah maupun praktik percaloan

yang hingga saat ini masih marak di kabupaten Nganjuk. Sementara, kerugian

yang dialami masyarakat adalah tidak mendapatkan pelayanan yang standar

karena PNS hasil rekrutmen yang manipulatif cenderung memiliki

kemampuan rendah. Bahkan, Budiono yang juga mantan Sekretaris Kabupaten

Nganjuk tersebut pernah menemukan, ada PNS berijazah palsu namun

memiliki nilai tes CPNS tertinggi.

Pada kasus penyimpangan pada fungsi operasional MSDM ini, penulis

belum menemukan penelitian terdahulu tentang penyimpangan fungsi

operasional yang terjadi di perusahaan, namun penulis menemukan studi kasus

penyimpangan yang terjadi di perusahaan Meratus Line yang diterbitkan oleh

Rahayu dan Alimudin (2015). Kasus penyimpangan kerja dan keuangan di PT

Meratus Line untuk periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 dengan

status pelanggaran berat mencapi lima pelanggaran dimana tiga diantaranya

berakhir di kepolisian (Rahayu dan Alimudin, 2015: 2).

Pada penelitian ini penulis ingin meneliti apakah ada penyimpangan pada

fungsi opersional MSDM di departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo

dan PT Pinako Rotary Permai Karangjati serta mencari tahu penyimpangan

apa yang terjadi pada fungsi operasional MSDM di departemen produksi.

Penelitian dilakukan di departemen produksi, karena di departemen produksi

ini karyawan saling bertemu secara langsung satu sama lain, dari situ penulis

ingin mengidentifikasi penyimpangan apa yang terjadi serta mengetahui

penyelesaian yang dilakukan di departemen produksi ketika penyimpangan

terjadi.

Masalah dan Persoalan Penelitian

Dari urian di atas, masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

“Penyimpangan pada fungsi operasional MSDM di departemen produksi PT.

Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako Rotary Permai Karangjati”. Untuk

Page 15: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

3

memperjelas masalah penelitian tersebut, dirumuskan persoalan penelitian

sebagai berikut:

1. Apa saja fungsi opersional MSDM yang pernah menyimpang di

departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako

Rotary Permai Karangjati?

2. Bentuk penyimpangan seperti apa terkait dengan fungsi operasional

MSDM pada PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako Rotary

Permai Karangjati di departemen produksi?

3. Mengapa perusahaan menerima penyimpangan pada fungsi

operasional MSDM di departemen produksi PT Indo Veneer Utama

Solo dan PT Pinako Rotary Permai Karangjati?

4. Bagaimana perusahaan PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako

Rotary Permai Karangjati memperbaiki dan upaya mencegah

penyimpangan tersebut?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari masalah dan persoalan penelitian di atas, tujuan penelitian,

mencakup:

1. Untuk mengetahui fungsi opersional MSDM yang pernah

menyimpang di departmen produksi PT Indo Veneer Utama Solo dan

PT Pinako Rotary Permai Karangjati.

2. Untuk mengetahui bentuk penyimpangan terkait dengan fungsi

operasional MSDM pada PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako

Rotary Permai Karangjati di departemen produksi kepada pegawai.

3. Untuk mengetahui alasan perusahaan menerima penyimpangan yang

terjadi pada fungsi operasional MSDM di departemen produksi PT

Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako Rotary Permai Karangjati.

Page 16: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

4

4. Untuk mengetahui alasan dalam memperbaiki dan upaya mencegah

penyimpangan tersebut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan

praktis. Secara praktis akan diperoleh pengetahuan tentang penyimpangan

fungsi operasional MSDM yang pernah terjadi, bentuk-bentuk

penyimpangan fungsi operasinal MSDM, mengetahui alasan perusahaan

mengapa perusahaan menerima penyimpangan fungsi opersional MSDM,

serta sebagai pertimbangan perusahaan dalam mengoreksi penyimpangan-

penyimpangan yang ada agar tidak terjadi lagi pada pegawai di

departemen produksi PT. Indo Veneer Utama dan PT Pinako Rotary

Permai Karangjati.

Secara teoritis diharapkan dapat dijadikan bahan referensi ataupun

sebagai data pembanding sesuai dengan bidang yang diteliti, memberikan

sumbangan pemikiran, menambah wawasan pengetahuan serta

memberikan bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai

bentuk-bentuk toleransi terkain dengan SDM serta perbaikan toleransi

tersebut.

Page 17: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

5

TINJAUAN PUSTAKA

Jawaban toritis atas keempat persoalan penelitian di jelaskan di bagian

ini, namun akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian tentang penyimpangan.

Ayu Pratiwi (2013:1) menjelaskan bahwa penyimpangan adalah tindakan

yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat, sedangkan Rahayu dan Alimudin (2015:3) berpendapat bahwa

perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik

dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun

pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Pendapat dari dua orang di atas mempunyai garis besar yang sama

tentang arti penyimpangan, yaitu sikap atau tindakan dari seseorang yang

melanggar ketentuan masyarakat baik itu dari norma dan nilai sosial

masyarakat atau dari keyakinan masyarakat.

Apa yang dimaksud tentang penyimpangan di tempat kerja atau dalam

organisasi? Pendapat Rahayu dan Alimudin (2015:3) menjelaskan bahwa

perilaku penyimpangan kerja adalah perilaku menyimpang yang dilakukan

individu di tempat kerja yang tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di

tempat kerja. Kemudian Albrencht bersaudara dan Zimbelman (2012)

membagi gejala tindakan penyimpangan kerja menjadi enam jenis, yaitu: (1)

keganjilan akuntansi (2) kelemahan pengendalian internal (3) keganjilan

analisis (4) gaya hidup yang boros (5) kelakuan yang tidak biasa (6) adanya

pengaduan.

Penyimpangan dalam akuntasi dinamakan salah saji, salah saji ini

dibedakan menjadi dua, yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud) yang

membedakan hanyalah tindakan yang mendasarinya apakah disengaja atau

tidak disengaja (Fauzi 2013:1). Inti dari pendapat beberapa orang di atas, yaitu

penyimpangan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah tindakan yang

tidak sesuai atau melanggar dengan peraturan yang sudah dibentuk perusahaan

baik itu disengaja maupun tidak disengaja oleh pegawai dalam fungsi

operasional MSDM.

Page 18: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

6

Fungsi Operasional MSDM meliputi: pengadaan, pengembangan,

kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja

(Cushway: 1999 dan Umar: 2005). Sementara Marwansyah (2010: 8)

berpendapat sama dengan Cushway (1999) dan Umar (2005) namun dalam

penjelasannya disampaikan dengan bahasa yang berbeda serta terdapat

penambahan, yaitu: perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,

pengembangan sumber daya manusia, kompensasi, keselamatan kerja, dan

kesehatan kerja, hubungan industrial, serta penelitian sumber daya manusia.

Hasibuan (2000: 21) menjelaskan fungsi operasional MSDM adalah:

pengadaan (procurement), pengembangan (development), kompensasi

(compensation), integrasi (integration), pemeliharaan (maintenance),

kedisiplinan, dan pemberhentian (separation).

Agar memiliki pemahaman yang sama tentang fungsi operasional

MSDM dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diringkas sebagai berikut:

Tabel 1.1 Fungsi-fungsi operasional MSDM

Fungsi-Fungsi Operasional Pengertian

Rekrutmen dan Seleksi Rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang

memenuhi syarat. Seleksi adalah adalah para

calon karyawan yang paling memenuhi syarat

di antara para pelamar. (Marwansyah 2010: 8)

Pengembangan (development) Usaha untuk meningkatkan kemapuan pegawai

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan

melalui pendidikan dan pelatihan. (Hasibuan

2000: 21)

Kompensasi (compensation) Kegiatan pengupahan yang diberikan kepada

pegawai atas dedikasinya kepada perusahaan

tempat ia bekerja. (Hasibuan 2000: 21)

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

Keselamatan kerja meliputi upaya untuk

melindungi para pekerja dari cidera akibat

Page 19: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

7

kecelakaan kerja. Kesehatan kerja adalah

terbebasnya para pekerja dari penyakit dan

terwujudnya kesejahteraaan fisik dan mental

pekerja. (Marwansyah 2010: 8)

Hubungan Industrial Sebuah sistem hubungan yang terbentuk antara

para pelaku dalam proses produksi barang

dan/atau jasa yang terdiri atas unsur pengusaha,

pekerja/buruh, dan pemerintah. (Marwansyah

2010: 8)

Pemberhentian (separation) Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu

perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh

keinginan karyawan, keinginan perusahaan,

kontrak kerja yang berakhir, pensiun dan sebab-

sebab lainnya. (Hasibuan 2000:21)

Sumber: Hasibuan, Malayu, 2000, Manajeman Sumber Daya Manusia edisi revisi,

Bumi Aksara, Jakarta dan Marwansyah, 2010, Manajeman Sumber Daya Manusia,

Alfabeta, Bandung.

Hampir semua fungsi-fungsi operasional yang dijelaskan di atas

mempunyai isu melakukan penyimpangan di perusahaan, berawal dari pengadaan

pegawai sampai pemutusan kerja pegawai. Dari keempat persoalan penelitian di

atas penulis menemukan berbagai kasus yang terjadi di tempat kerja terkait fungsi

operasional MSDM mulai dari rekrumen dan seleksi pegawai hingga pemutusan

kerja pegawai.

Dari enam kemungkinan penyimpangan yang disampaikan oleh

Albrencht bersaudara dan Zimbelman (2012) yang relevan terjadi: pertama,

kelemahan pengendalian internal. Salah satu tujuan utama dari pengendalian

internal adalah penjagaan aset dalam hal MSDM aset adalah pegawai. Ketika

pengendalian internal lemah, hal ini berarti perusahaan memberikan peluang

penyimpangan di perusahaan (Alberancht dan Zimbelman: 2012). Contohnya,

kekerasa terhadap buruh perempuan di pabrik. Kedua, kelakuan yang tidak biasa.

Ketika orang-orang terlibat dalam kejahatan, mereka dilanda perasaan takut dan

Page 20: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

8

merasa bersalah. Emosi yang keluar inilah yang akhirnya mengekspresikan

perilaku-perilaku yang tidak biasa dari diri pelakunya (Alberancht dan

Zimbelman: 2012). Ketiga, adanya pengaduan. Orang yang dalam posisi

mendeteksi penyimpangan biasanya dekat dengan sang pelaku. Mereka ini secara

individu biasanya memberikan petunjuk atau aduan terhadap penyimpangan yang

terjadi (Alberancht dan Zimbelman: 2012).

Berikut penulis mengaitkan keempat persoalan penelitian dengan jurnal

penelitian yang telah penulis dapatkan, yaitu:

1. Fungsi operasional MSDM yang pernah menyimpang

Fungsi operasional MSDM rekrutmen dan seleksi pegawai di kantor

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan dan Rumah

Sakit Umum Tabahan Bali.

Amirullah (2009) menjelaskan peran aktor dalam mengimplementasikan

kebijakan rekrutmen calon pegawai negri sipil di Kabupaten Enrekang masih

belum sepenuhnya transparan atau masih dalam skala yang terbatas, batas waktu

pendaftaran yang semestinya 15 hari ternyata hanya 13 hari. Hafiz (2000)

menjelaskan bahwa transpransi adalah keterbukaan dan kejujuran kepada

masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk

mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung jawaban pemerintah

dalam sumber daya yang di percayakan kepadanya dan ketaatannya pada

peraturan perundang-undangan. Anang Pikukuh Purwoko (2011) mengungkapkan

bahwa selama ini proses pengadaan PNS masih tidak efektif (tepat sasaran), tidak

efisien (dari segi biaya dan waktu), bahkan sebagian diidentifikasikan masih

melakukan praktek-praktek KKN karena kurang transparan dan akuntable. Kurang

jelasnya isi pengumuman mengakibatkan 353 (tiga ratus lima puluh tiga) pelamar

dinyatakan tidak lulus dalam seleksi administrasi (Amirullah, 2009). Pelaksanaan

test akademik, masih bersifat pengetahuan umum tidak ada pemilian test

berdasarkan kualifikasi pendidikan atau jurusan (Amirullah, 2009). Handoko

(2008) mengemukakan dua jenis kesalaan yang sering terjadi selama proses

Page 21: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

9

penerimaan CPNS, pertama adalah kesalahan administratif yang tidak disengaja

yang diakibatkan oleh buruknya sistem dan rendahnya kualitas panitia. Kedua,

manipulasi yang memang sengaja dilakukan oleh oknum-oknum internal di

instansi-intansi pemerintah. Penempatan calon pegawai negri sipil ke unit kerja,

diantaranya ada yang tidak sesuai dengan formasi yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh Bupati Enrekang (Amirullah, 2009). Sofian Effendi dalam

Layanan Publik (2010) menjelaskan setidaknya ada tiga isu strategis yang

berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi pegawai di lingkungan birokrasi

pemerinta, yaitu: pertama, perencanaan dan penetapan formasi PNS sering tidak

sesuai dengan kebutuhan masing-masing isntansi. Kedua, adanya perbedaan

standar kelulusan dan kriteria penerimaan dalam proses seleksi CPNS. Ketiga,

adanya kepentingan untuk selalu meningkatkan jumlah PNS setiap tahun. PP

Nomor 78 tahun 2013 dibuat untuk memperbaiki system rekrutmen dan seleksi

CPNS, juga mempertegas Kementrian PAN dan RB. Keterlibatan PAN

(Pendayaan Aparatur Negara) dan RB (Reformasi Birokrasi) mulai dari

perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan CPNS sampai

dengan pengangkatan menjadi PNS.

Rekrutmen dan seleksi pegawai yang selanjutnya terjadi di Rumah Sakit

Umum Tabahan Bali, Darmayanti dan Oktamianti (2014) menjelaskan bahwa

kompetensi perawat di ICU RSU Tabahan Bali kurang dari nilai standar yang

diharapkan, diketahui adanya hubungan antara sistem rekrutmen, sistem

penempatan, dan orientasi serta pengembangan SDM perawat dengan kompetensi

perawat belum ada, sedangkan sistem rekrutmen, orientasi perawat, dan

pengembangan SDM belum berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan. Maltis

(2001) menjelaskan bahwa penarikan pegawai bertujuan menyediakan pegawai

yang cukup agar manajer dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi

yang mereka perlukan. Rekrutmen yang efektif memerlukan tersedianya informasi

yang akurat dan berkesinambungan mengenai jumlah dan kualifikasi individu

yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dalam organisasi.

Page 22: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

10

Aktivitas rekrutmen akan myisihkan pelamar yang kurang tepat dan

memfokuskan upayanya pada calon yang akan dipanggil kembali.

Penambahan pegawai baru dapat diambil dari sumber internal dan eksternal

(Anugrah, 2014). Sumber internal merupakan penarikan tenaga kerja dengan

mengambil dari pegawa yang bekerja diperusahaan itu sendiri, dengan kata lain

pegawai kantor mendapatkan kesempatan pertama untuk mengisi lowongan

pekerjaan tersebut. Sumber eksternal merupakan perekrutan tenaga yang

bersumber dari luar perusahaan meliputi: penarikan melalui teman-teman

pegawai, penarikan tenaga kerja melalui badan-badan penempatan tenaga kerja,

penarikan melalui lembaga pendidikan, penarikan melalui iklan, dan melalui

sumber-sumber lain (lingkungan, pertanian, imigran dan imigrasi, dan organisasi

tertentu).

Fungsi operasional MSDM pengembangan pegawai di daerah Kabupaten

Pesisir Selatan. Nofita (2008) menjelaskan bahwa, ketidaktransparansi dalam

upaya pengembangan pegawai negri sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir

Selatan yang meliputi penempatan, promosi, pendidikan dan pelatihan.

Ketidaktransparansi dalam pengembangan pegawai ini memperlakukan pegawai

tidak adil dan diskriminasi (Nofita, 2008). Heidjrachman Ranupandojo dan Suad

Hasan (1997:77) menjelaskan bahwa pengembangan sering diartikan denngan

usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi

karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien. Tujuan

diselenggarakannya pengembangan kerja karyawan diarahkan untuk membekali,

meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan (Simamora

2006:276). Martoyo (1992) menjelaskan tujuan pengembangan sumber daya

manusia adalah dapat ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan sikap

karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai

sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi. Pelatihan dianggap perlu

apabila suatu organisasi mempunyai problem yang berkaitan dengan pekerjaannya

dalam menentukan suatu pilihan.

Page 23: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

11

Pelatihan Kerja (Pasal 9) dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan berisi: pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk

membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna

mengingkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan. Dalam pasal 10,

berisi: (1) Pelatihan kerja dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja

dan dunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, dan (2) Pelatihan

kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu standar

kompetensi kerja.

Fungsi operasional MSDM yang menyimpang terkait kompensasi terjadi

di NIKE Inc. Indonesia. Eka (2012) menjelaskan fakta yang terjadi di NIKE Inc.

Indonesia mengenai upah para buruh yang tidak sebanding dengan harga sepasang

sepatu. Gaji sebulan buruh pabrik PT Hardaya Aneka Shoes Industri (selama ini

memproduksi sepatu NIKE) yang sudah bekerja 10 tahun sebesar Rp 900.000,-

atau sama dengan $97,8 (dengan kurs Rp 9.200/$1) yang berarti mereka hanya

mendapatkan Rp 30.000,-/harinya atau setara dengan $3,3 (Eka, 2012).

Berdasarkan gambaran tersebut, NIKE dipastikan tidak menghargai buruh dengan

sepantasnya, mengingat gaji Rp 900.000,-/bulan bagi buru pabrik yang tinggal di

Tangerang adalah jauh dari cukup kerena harga kebutuhan maupun ongkos

transportasi semakin meningkat (Eka, 2012). Kasus lain yang terjadi di PT

Hardaya Aneka Shoes Industri (HASI) dan PT Naga Sakti Paramashoes (NASA).

Pekerja menuntut pembayaran pesangon yang belum dibayarkan sejak tahun 2007

lalu (Eka, 2012). Habibuan (2008) pemberian kompensasi (balas jasa) bertujuan:

ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas

karyawan, dan pengaruh pemerintahan.

Fungsi operasional MSDM yang menyimpang terkait keselamatan dan

kesehatan kerja di PT Malindo Intitama Jaya Malang, Jawa Timur. Di perusahaan

ini telah memiliki program K3 namun dalam pelaksanaannya kurang diperhatikan

(Kurniawati, Sugiono, Yuniarti, 2014). Terdapat sumber bahaya yang ditemukan

seperti kondisi lingkungan kerja, sikap pekerja, material kerja, lantai basah, panel

listrik, dan pisau pemotong (Kurniawati, Sugiono, Yuniarti, 2014).

Page 24: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

12

Mangkunegaran (2002) tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu; agar

setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara

fisik, sosial, dan psikologis; agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja

digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin; agar semua hasil produksi dipelihara

keamanannya; agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

pegawai; agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan pertisipasi kerja;

dan agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau

kondisi kerja; agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

UU No. 13 tahun 2003 paragraf 5 pasal 1 mengatur tentang keselamatan dan

kesehatan kerja, yaitu: setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas: keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan

perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

Fungsi operasional MSDM yang menyimpang terkait hubungan

industrial di NIKE Inc. Indonesia. Seorang pekerja yang terpilih menjadi

pemimpin serikat kerja di PT Chang Shin (perusahaan ini telah memproduksi

sepatu NIKE selama setahun) tidak mendapatkan fasilitas apapun untuk

mempimpin serikat pekerja di PT Chang Shin (Eka, 2012). Selanjutnya di Pou

Chen Group Sukabumi Jawa Barat (memproduksi sepatu Converse selama empat

tahun), supervisor Pou Chen Group sangat tidak memperhatikan hak-hak pekerja

(Eka, 2012). Salah satu pekerja mengaku pernah ditendang oleh supervisor karena

salah dalam memotong sol sepatu. Kasus lain masih terjadi di Pou Chen Group

Sukabumi Jawa Barat yang memiliki pekerja 10.000 orang didominasi oleh

perempuan, pada bulan Maret dan April lalu pekerja dipukul hingga lengannya

terluka (Eka, 2012). Kasus penganiayaan pekerja juga terjadi di PT Amara (pabrik

NIKE yang memproduksi sepatu Converse). Para supervisor dengan sengaja

menjemur 6 orang pekerja perempuan mereka di bawah terik matahari karena

mereka gagal menyelesaikan terget 60 lusin sepatu (Eka, 2012). UU No. 13 tahun

2003 paragraf 5 pasal 1 mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu:

setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

Page 25: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

13

keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai

dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Eka (2012)

menjelaskan bahwa seluruh pabrik NIKE di Indonesia melakukan pelanggaran

jam kerja, fakta di lapangan menunjukkan bahwa (a) 50% dan 100% buruh NIKE,

jam kerja melebihi yang ditentukan, (b) 25% hingga 50% pabrik NIKE, buruh

bekerja selama 7 hari dalam seminggu, (c) 25% hingga 50% pabrik NIKE, jam

kerja buruh melebihi jam kerja yang diatur secara hukum, (d) 25% hingga 50%

NIKE, pekerja dihukum ketika menolak bekerja lembur. UU No.13 paragraf 4

pasal 78 ketenagakerjaan mangatur hubungan industrial dalam hal waktu kerja,

yaitu: (1) Pengusaha yang memperkerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja

sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat (2) harus memenuhi syarat: ada

persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan; dan waktu kerja lembur hanya

dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas)

jam dalam 1 (satu) minggu. (2) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh

melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib membayar

upah kerja lembur.

Fungsi operasional MSDM yang menyimpang terkait pemberhentian

pegawai di NIKE Inc. Indonesia. PT Hardaya Aneka Shoes Industri (HASI) dan

PT Naga Sakti Paramashoes (NASA), adalah dua pabrik yang selama ini

memproduksi sepatu NIKE. Tanpa alasan yang tidak jelas kedua pabrik ini

memutuskan kontrak, pegawai kedua pabrik tersebut yang berjumlah 14.000

orang gelisah karena meraka terancam di PHK (Eka, 2012). Hasibuan (2001)

menyebutkan beberapa alasan karyawan atau pegawai diberhentikan dari

perusahaan yaitu: undang-undang, keinginan perusahaan, keinginan pegawai,

pensiun, kontrak kerja berakir, meninggal dunia, perushaan likuidasi. Hasibuan

(2001) menjelaskan bahwa usia kerja seorag karyawan untuk setatus kepegawaian

adalah 55 tahun atau seseorang dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut

keterangan dokter, pegawai tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan

umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15

tahun.

Page 26: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

14

2. Bentuk-bentuk penyimpangan pada fungsi operasional MSDM

Bentuk penyimpangan SDM yang telah dijelaskan Amirullah (2009)

terkait rekurtmen dan seleksi pegawai di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

dalam pelaksanaannya terdapat ketidaktransparan, hal ini akan memunculkan

KKN dalam benak masyarakat. Bentuk penyimpangan lain yang terjadi adalah

ketidaksesuaian dengan prosedur pelaksanaannya, Amirullah (2009) menjelaskan

batas waktu pendaftaran untuk calon pegawai semestinya 15 hari ternyata

ditempuh hanya 13 hari. Bentuk penyimpangan yang lain adalah ketidakjelasan

dalam menyampaikan infomarsi mengakibatkan miss comunication, Amirullah

(2009) menjelaskan terdapat ketidakjelasan dalam seleksi administrasi di

Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan dalam penyampaian pengumuman.

Penempatan calon pegawai negri sipil yang lulus seleksi diantaranya masih ada

yang tidak sesuai formasi yang ditetapkan oleh Bupati Enrekang, menyebabkan

ketidakjelasan prosedur dalam menempatkan pegawai.

Bentuk penyimpangan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Tabahan Bali

adalah ketidaksesuaian persyaratan calon pegawai, Darmayanti dan Oktamianti

(2014) menceritakan bahwa kompetensi teknikal dan kompetensi komunikasi

masih kurang. Bentuk penyimpangan yang lain adalah ketidaksesuaian prosedur

rumah sakit dalam pengadaan tenaga kerja, Darmayanti dan Oktamianti (2014)

menjelaskan bahwa pelaksanaan rekrutmen tenaga perawat tidak melibatkan unit

yang membutuhkan dan pengangkatan tenaga perawat sesuai dengan kebutuhan

unit. Hal tersebut juga disebabkan oleh penempatan tenaga baru di unit layanan

rumah sakit belum berdasarkan keahlian/kompetensi yang dimiliki oleh tenaga

baru karena belum adanya standar penempatan tenaga perawat yang berlaku

(Darmayanti dan Oktamianti, 2014).

Pengembangan pegawai di sekretariat daerah Kabupaten Pesisir Selatan

terdapat penyimpangan yaitu penyimpangan ketidaksesuaian pada prosedur

pengembangan pegawai, di mana terdapat budaya mendahulukan kerabat dan

pendekatan atau loyalitas yang berlebihan sehingga berpengaruh terhadap sikap

Page 27: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

15

dan perilaku pimpinan yang berwenang dalam menentukan penempatan, promosi,

pendidikan dan pelatihan serta bentuk pengembangan karir pegawai lainnya hal

tersebut juga memunculkan dugaan suap dalam pengembangan pegawai (Nofita,

2008).

Bentuk penyimpangan yang terjadi di NIKE, Inc. Indonesia merupakan

ketidaksesuaian dalam pemberian upah pegawai, Eka (2012) menceritakan bahwa

gaji yang diterima adalah Rp 900.000,00/bulan mengingat sebagian besar pegawai

yang bekerja tinggal di Tangerang dengan gaji sejumlah itu tidak cukup bagi

pegawai menghidupi hari-hari mereka.

Bentuk penyimpangan yang terjadi d PT Malindo Intitama Jaya Malang

Jawa Timur terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja adalah tidak adanya

pengawasan dalam kegiatan produksi dan lingkungan kerja yang membahayakan

pekerja (Eni, Sugiono, dan Rahmi, 2014).

Bentuk penyimpangan yang terjadi di terkait hubungan industrial di

NIKE, Inc. Indonesia adalah tidak mendapatkan fasilitas untuk serikat pekerja,

Eka (2012) menceritakan bahwa salah seorang pekerja yang terpilih menjadi

pemimpin serikat kerja di PT Chang Shin tidak mendapatkan fasilitas apapun

untuk memimpin serikat pekerja di PT Chang Shin. Bentuk penyimpangan yang

lain adalah pegawai mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh supervisor, Eka

(2012) menjelaskan bahwa salah satu pekerja mengaku pernah ditendangi oleh

supervisor karena salah memotong sol sepatu dan kasus yang sama terjadi di PT

Amara yaitu para supervisor dengan sengaja menjemur 6 orang pegawai wanita

karena gagal menyelesaikan target 60 lusin sepatu. Bentuk penyimpangan yang

lainnya yaitu melakukan pelanggaran jam kerja, Eka (2012) menjelaskan bahwa

seluruh pabrik NIKE di Indonesia melakukan pelanggaran jam kerja.

Bentuk penyimpangan terkait pemberhentian yang terjadi di NIKE, Inc.

Indonesia yaitu di PT Hardayanan Aneka Shoes Industri (HASI) dan PT Naga

Sakti Paramashoes (NASA) adalah ketidakjelasan pemutusan kontrak kerja,

akibatnya empat belasan ribu pegawai terancam PHK (Eka, 2012)

Page 28: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

16

3. Alasan manajeman menerima penyimpangan pada fungsi operasional

MSDM

Dalam kasus yang terjadi di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

dalam pengembangan calon pegawai CPNS, alasan yang dimunculkan oleh

perusahaan adalah masalah waktu yang sangat singkat di mana tahap demi tahap

kegiatan harus tepat waktu sesuai dengan jadwal yng telah ditetapkan (Amirullah,

2009). Disamping itu panitia mengalami kerepotann menerima berkas lamaran

karena langsung diverifikasi saat itu juga, seketika lamaran itu dimasukkan ke

sekretariat panitia (Amirullah, 2009). Kasus penyimpangan pengadaan pegawai

yang dialami Rumah Sakit Umum Tabahan Bali memunculkan alasan perusahaan

menerima penyimpangan yaitu belum adanya standar sistem penempatan tenaga

perawat yang sesuai kompetensi perawat, hal ini menyebabkan sistem penempatan

tenaga baru di unit pelayanan rumah sakit tidak sesuai dengan kebutuhan unit

pelayanan rumah sakit (Darmayanti dan Oktamianti, 2013).

Pada kasus pengembangan pegawai yang dilakukan sekretariat daerah

Pesisir Selatan memunculkan alasan bahwa pengembanggan pegawai tersebut

adalah kerabatnya sendiri serta perusahaan telah memberikan loyalitas berlebih

kepada pegawai tersebut, hal ini didasari oleh menjaga hubungan baik kepada

kerabatnya sendiri maka perusahaan mendahulukannya (Nofita, 2008).

Dalam kasus penyimpangan fungsi operasional terkait kompensasi di

NIKE, Inc. Indonesia memunculkan alasan bahwa kebijakan pemerintah yang

berlaku memang sengaja memberlakukan upah rendah demi menarik investor

asing (Eka, 2012).

Kasus penyimpangan terkait keselamatan dan kesehatan kerja di PT

Malindo Intitama Jaya Malang Jawa Timur memunculkan alasan kurang

disiplinnya sikap pekerja dan rendahnya kesadaran dan pengetahuan akan

keselamatan kerja (Kurniawati, Sugiono, dan Yuniarti, 2014).

Page 29: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

17

Kasus penyimpangan tekait hubungan industrial yang terjadi di NIKE,

Inc. Indonesia memunculkan alasan, kekerasan yang terjadi di pabrik dilakukan

untuk mempertahankan kinerja pabrik tersebut (Eka, 2012).

Penyimpangan terkait pemberhentian yang terjadi di NIKE, Inc. Indonesia.

Alasan yang muncul dari kedua perusahaan tersebut adalah penurunan kualitas

perusahaan, kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja sehingga

melakukan PHK pegawai (Eka, 2012).

Rangkuman Jawaban Teoritis Di Atas

Terkait bentuk-bentuk penyimpangan dan alasan perusahaan menerima

penyimpangan tersebut diringkas pada tabel 2.1 berikut:

Table 2.1 Rangkuman Penyimpangan Fungsi Operasional MSDM

Fungsi

Operasional

MSDM

Bentuk-bentuk

Penyimpangan yang Terjadi

Alasan Perusahaan

Menerima Penyimpangan

Rekrutmen dan

Seleksi

Menyebaran info

lowongan pekerjaan yang

terbatas

Belum menggunakan

multi media seperti

mengiklankan melalui

surat kabar atau koran

Banyaknya pelamar yang

tidak lulus seleksi

administrasi

Belum adanya standar

administrasi yang

berlaku

Tidak ada pemilihan tes

berdasarkan jenis

pendidikan/jurusan

Penenpatan calon

pegawai tidak melihat

jenis pendidikan/jurusan

Rapat penentuan peserta

tes bersifat tertutup dapat

memunculkan isu KKN

Agar tidak adanya

campur tangan dari

pihak yang bukan panitia

penyelenggara

Penempatan pegawai

kurang memperhatikan

prioritas tingkat

kebutuhan akan

pengadaan dari masing-

masing unit kerja

Belum adanya standar

sistem penempatan

pegawai

Kurangnya kompetensi

pengetahuan pegawai

Pengadaaan pegawai

sesuai kebutuhan tidak

Page 30: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

18

akan pekerjaannya sesuai kompetensi

pegawai

Penempatan pegawai

yang tidak sesuai dengan

keahliannya

Manajeman tidak

memiliki standar (SPO)

dalam penempatan

pegawai sesuai

keahliannya

Penyebaran info

lowongan pekerjaan yang

terbatas

Belum menggunakan

multi media seperti

mengiklankan melalui

surat kabar atau koran

Pengembangan

(development)

Tidak tersedianya

pelatihan untuk pegawai

Manajeman tidak

melakukan perencanaan

untuk memberikan

pelatihan

Pelatihan diutamakan

PNS dari pada Non-PNS

Pegawai PNS

kemungkinan mereka

pindah/berhenti lebih

kecil dari pada pegawai

Non-PNS dan masalah

pengadaan anggaran

pendidikan maupun

rotasi dari tenaga Non-

PNS

Ketidaksesuaian pada

prosedur pengadaan

pegawai

Belum mempunyai

standar dalam prosedur

pengadaan pegawai

Terdapatnya suap Menjaga hubungan baik

kekeluargaan

Kompensasi

(compensation)

Upah yang diterima

pekerja dibawah standar

hidup

Upah rendah demi

menarik investor asing

Pesangon yang belum

dibayarkan perusahaan

kepada pegawai

Standar minimum upah

yang diperlakukan oleh

pemerintah dan berbagai

aturan lain dari

pemerintah

Membayaran upah lembur

yang tidak sebanding

dengan pekerjaan yang

dikerjakan

Keterbatasan sumber

daya dari pihak

kontraktor

Keterlambatan membayar

upah

Penjulanan menurun

Keterlambatan

pembayaran upah karena

pembayaran biaya

Page 31: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

19

proyek yang belum

dilunasi klien

Perusahaan tidak

mempunyai dana

simpanan untuk menutup

biaya pembayaran upah

pekerja terlebih dahulu

Keselamatan dan

Kesehetan Kerja

Pekerja bertindak tidak

aman

Kurang disiplinnya sikap

pekerja

Rendahnya kesadaran

dan pengetahuan akan

keselamatan kerja

Kurangnya sikap tegas

dari pihak tegas dari

pihak manajeman

Penyediaan alat

perlindungan diri yang

sangat minim sekali

Tumpukan bahan baku

yang overload

Kurangnya pemantauan

terhadap penempatan

bahan baku

Penataan bahan baku

yang tidak teratur

Kurangnya pengaturan

prosedur yang baik

Material kerja berserakan

di jalan

Kurangnya inspeksi dari

pihak manajeman

Kondisi lingkungan kerja

yang tidak baik

Kurangnya perhatian

terhadap kondisi

lingkungan kerja yang

baik

Pemasangan peralatan

yang tidak sempurna

Kurangnya pengecekan

alat

Tutup panel listrik

terbuka

Perhatian dan kepedulian

K3 di daerah masih

rendah

Hubungan

Industrial

Pegawai mendapatkan

perlakuan yang tidak baik

oleh supervisor

Kekerasan yang terjadi

di pabrik dilakukan

untuk mempertahankan

kinerja pabrik tersebut

Melakukan pelanggaran

jam kerja

Perusahaan mengejar

target penjualan

Perusahaan tidak

menfasilitasi karyawan

ketika ingin berorganisasi

melalui serikat pekerja

Anggaran perusahaan

yang terbatas

Tidak mendapatkan hari Kekurangan pekerja di

Page 32: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

20

libur pabrik

Manajer cenderung

memaksa pekerja

memenuhi target

produksi, tanpa

memberikan fasilitas yang

memadai

Anggaran perusahaan

yang terbatas

Bekerja diatas jam kerja

normal

Perusahaan mengejar

target penjualan

Memperkerjakan anak

dibawah umur

Kekurangan pekerja di

pabrik

Pekerja akan diberi

hukuman jika menolak

lembur

Perusahaan mengejar

target penjualan

Terdapat pelanggaran

perjanjian kerja waktu

tertentu (PKWT)

Ketidak jelasan aturan

penerapan PKWT

Pemberhentian

(separation)

Pemutusan kontrak kerja

tanpa alasan yang jelas

Kualitas SDM menurun

Penurunan kualitas

perusahaan

Kurangnya komunikasi

antara pekerja dengan

perusahaan

Posisi tawar pekerja

rendah

Sumber daya manusia

rendah

PHK

Posisi tawar pekerja

rendah

Sumber daya manusia

rendah

Perselisihan PHK antara

pekerja kontrak dengan

perusahaan dalam sebuah

perjanjian kerja

Bargaining power

rendah

Sumber: berbagai kasus dari beberapa perusahaan di Indonesia dari tahun 2008 sampai

2014

Page 33: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

21

4. Upaya manajeman menjegah penyimpangan pada fungsi operasional

MSDM

Upaya yang ditempuh oleh Pemerintahan Kabupaten Enrekang dalam

mewujudkan good governance berkitan dengan proses rekrutmen calon pegawai

negri sipil yang meliputi: (a) transparansi, upaya yang ditempuh dalam

mewujudkan prinsip transparansi dapt dilihat melalui keputusan-keputusan Bupati

Enrekang tentan penentuan formasi, dan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan

yang berkaitan dengan analisa kebutuhan pegawai. (b) informasi, hal ini berkaitan

dengan pemberian informasi secara luas kepada masyarakat tentang segala hal

yang berkenan dengan proses rekrutmen dan seleksi. (c) Akuntabilitas

Pemerintahan Kabupaten Enrekang dalam melakukan rekrutmen dan seleksi calon

pegawai negri sipil telah adanya kesungguhan dalam melaksanakan seluruh

rangkaian kegiatan pengadaan pegawai (Amirullah, 2009).

Upaya manajeman RSU Tabahan Bali adalah menyusun ulang standar

yang baku untuk meningkatkan kompetensi perawat sehingga akan menghasilkan

tenaga yang berkompeten dan bekinerja tinggi (Darmayanti dan Oktamianti,

2014).

Upaya yang dilakukan sekretariat daerah Kabupaten Pesisir Selatan

menghapuskan sistem kekerabatan dalam sistem penggembangan karir pegawai

agar tujuan perusahaan bisa tercapai dengan memperhitungkan latar belakang

pendidikan (Nofita, 2008).

Upaya yang dilakukan NIKE, Inc. Indonesia adalah kalangan asosiasi

pengusaha sebgai pihak pemberian upah siap dengan konsep upah yang

memadukan antara kompensasi terhadap kerja yang dilakukan oleh pegawai

dalam suatu hubungan kerja dan usaha untuk memberikan kesejahteraan bagi

pegawai (Eka, 2012)

Upaya yang dilakukan PT Malindo Intitama Jaya Malang Jawa Timur,

sebagi berikut: (1) berdasarkan sumber bahaya material kerja maka perlu

Page 34: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

22

dilakukannya prosedur pemindahan dan penataan material yang menumpuk secara

berlebihan agar meminimalisasi terjadinya ketidakaturan penempatan material

kerja. (2) berdasarkan sumber bahaya kondisi lingkungan kerja maka perlu

dilakukan pengecekan secara rutin terhadap kondisi gedung (Kurniawat, Sugiono,

Yuniarti, 2014).

Upaya yang dilakukan NIKE, Inc. Indonesia adalah (1) fasilitasi pekerja

untuk menyampaikan aspirasi pegawai dan berikan fasilitas agar pegawai dapat

sharing dengan pekerja dari industri asing lain, (2) menghindari hukuman fisik

dengan pekerja, lakukan jika memang pekerjaan mereka membutuhkan kekuatan

fisik, (3) menyusun ulang jam kerja pegawai agar pegawai tidak bekerja melibihi

jam kerja normal (Eka, 2012).

Upaya yang dilakukan NIKE, Inc. Indonesia dalah kasus pemberhentian

pegawai adalahk: (1) peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat

diperlukan disamping kuantitas besar, (2) Komunikasi antara seluruh stakeholders

merupakan kunci kesuksesan utama (Eka, 2012).

Upaya mencegah penyimpangan oleh perusahaan penyelesaian terkait

bentuk penyimpangan fungsi operasional MSDM dapat diringkas pada tabel 2.2

berikut:

Tabel 2.2 Upaya Mencegah Penyimpangan oleh Perusahaan

Fungsi

Operasional

MSDM

Bentuk-bentuk

Penyimpangan yang Terjadi

Upaya Mencegah

Penyimpangan oleh

Perusahaan

Rekrutmen dan

Seleksi

Menyebaran info

lowongan pekerjaan yang

terbatas

Menyebarkan

pengumuman lowongan

pekerjaan disebarkan

melalui multi media,

seperti surat kabar,

internet, atau media

sosial.

Banyaknya pelamar yang

tidak lulus seleksi

administrasi

Membuat standar

administrasi yang

berlaku, misalnya batas

waktu pengajuan

Page 35: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

23

lamaran 15 hari dan

pengumumannya dibuat

jelas agar mudah

dipahami.

Tidak ada pemilihan tes

berdasarkan jenis

pendidikan/jurusan

Adanya pemilahan test

sesuai dengan kualifikasi

pendidikan dan jurusan

guna mendapatkan

pegawai yang betul-betul

berkualitas.

Rapat penentuan peserta

tes bersifat tertutup dapat

memunculkan isu KKN

Meningkatkan

komitmennya sehingga

penerapan prinsip

tersebut benar-benar

dapat dirasakan oleh

masyarakat mulai dari

pengumuman sampai

proses akhir rekrutmen

dan seleksi.

Penempatan pegawai

kurang memperhatikan

prioritas tingkat

kebutuhan akan

pengadaan dari masing-

masing unit kerja

Menetapkan standar

sistem penempatan

pegawai serta

memprioritaskan

kebutuhan pegawai dari

masing-masing unit.

Kurangnya kompetensi

pengetahuan pegawai

akan pekerjaannya

Membuat stadar baku

untuk meningkatkan

kompetensi pegawai

sehingga akan

menghasilkan tenaga

kerja yang berkompeten

dan berkinerja tinggi.

Penempatan pegawai

yang tidak sesuai dengan

keahliannya

Menetapkan standar

baku SPO dalam

penempatan pegawai

sesuai keahliannya.

Penyebaran info

lowongan pekerjaan yang

terbatas

Menggunakan multi

media seperti surat kabar

untuk mengiklankan.

Pengembangan

(development)

Tidak tersedianya

pelatihan untuk pegawai

Membuat perencanaan

untuk pelatihan pegawai.

Pelatihan diutamakan

PNS dari pada Non-PNS

Membuat perencanaan

pelatihan untuk seluruh

pegawai baik itu PNS

ataupun Non-PNS.

Page 36: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

24

Ketidaksesuaian pada

prosedur pengadaan

pegawai

Menetapkan standar

baku dalam prosedur

pengadaan pegawai.

Terdapatnya suap

Menghapuskan budaya

mendahulukan kerabat

dan pendekatan/loyalitas

dan memberikan efek

jera kepada pihak yang

melakukannya.

Kompensasi

(compensation)

Upah yang diterima

pekerja dibawah standar

hidup

Adakan peninjauan

kembali dalam

pelaksanaan upah

minimum regional antara

gubernur, organisasi

perusahaan, dan seikat

kerja.

Pesangon yang belum

dibayarkan perusahaan

kepada pegawai

Mengupayakan reduksi

biaya produksi untuk

meningkatkan keutungan

perusahaan sehingga

dapat membayar

pesangon yang belum

dibayarkan kepada

pegawai.

Membayaran upah

lembur yang tidak

sebanding dengan

pekerjaan yang

dikerjakan

Merencanakan ulang

anggaran perusahaan

pada produksi agar

efektif dalam mebagian

upah lembur.

Keterlambatan membayar

upah

Mengupayakan

penjulanan naik

Membuat standar

keterlambatan

pembayaran proyek dari

klien.

Mengupayakan

mempunyai dana

simpanan untuk menutup

pembayaran upak

pekerja.

Keselamatan dan

Kesehetan Kerja Pekerja bertindak tidak

aman

Pelatihan kedisiplinan

pekerja.

Adakan pelatihan untuk

meningkatkan

pengetahuan akan

Page 37: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

25

keselamat kerja.

Pengawasan yang tegas.

Merencanakan anggaran

dalam penyediaan alat

perlindungan diri.

Tumpukan bahan baku

yang overlood

Adanya pihak yang

memantau dalam

penempatan bahan baku.

Penataan bahan baku

yang tidak teratur

Membuat prosedur

dalam penataan bahan

baku.

Material kerja berserakan

di jalan

Tersedianya orang dalam

menginspeksi.

Kondisi lingkungan kerja

yang tidak baik

Pembekalan dan

pengetahuan terhadap

kondisi lingkungan kerja.

Pemasangan peralatan

yang tidak sempurna

Terdapat pihak dalam

bagian pengecekan alat.

Tutup panel listrik

terbuka

Peninjauan kembali

lingkungan kerja.

Hubungan

Industrial

Pegawai mendapatkan

perlakuan yang tidak baik

oleh supervisor

Menghindari hukuman

fisik dengan pekerja,

lakukan jika memang

pekerjaan mereka

membutuhkan kekuatan

fisik.

Melakukan pelanggaran

jam kerja

Membuat perencanaan

dan peramalan penjualan

agar tidak melakukan

pelanggaran jam kerja.

Perusahaan tidak

menfasilitasi karyawan

ketika ingin berorganisasi

melalui serikat pekerja

Membuat anggaran

dalam menfaasilitasi

karyawan untuk

berorganisasi

Tidak mendapatkan hari

libur

Membuat jadwal bergilir

untuk pegawai ketika

lembur.

Manajer cenderung

memaksa pekerja

memenuhi target

produksi, tanpa

memberikan fasilitas

yang memadai

Membuat anggaran

untuk menfasilitasi

pegawai bekerja disaat

lembur

Bekerja diatas jam kerja

normal

Membuat jadwal kerja

agar tidak melebihi batas

Page 38: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

26

normal jam kerja

Memperkerjakan anak

dibawah umur

Membuat standar kriteria

usia produktif yaitu 15

tahun ke atas untuk

menjadi pagawai

Pekerja akan diberi

hukuman jika menolak

lembur

Menghapuskan kekerasa

dalam kerja lembur

Terdapat pelanggaran

perjanjian kerja waktu

tertentu (PKWT)

Meninjau ulang dalam

perjanjian kerja waktu

tertentu (PKWT).

Pemberhentian

(separation)

Pemutusan kontrak kerja

tanpa alasan yang jelas

Menjalin komunikasi

yang baik antara pekerja

dengan perusahaan agar

tidak terjadi kesalah

pahaman dalam kontrak

kerja.

PHK

Menjaga profit

perusahaan stabil agar

tidak terjadi pengurangan

pegawai atau PHK

Perselisihan PHK antara

pekerja kontrak dengan

perusahaan dalam sebuah

perjanjian kerja

Meningkatkan

bargaining power.

Sumber: berbagai kasus dari beberapa perusahaan di Indonesia dari tahun 2008 sampai

2014

Page 39: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

27

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di departemen produksi PT Indo Veneer Utama

Solo dan PT Pinako Rotary Permai. Objek penelitian adalah seluruh pegawai di

departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo dan PT Pinako Rotary Permai.

Di departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo terdapat dua bagian, yaitu

Kepala Bagian Produksi dan Kepala Bagian Logistik. Kepala Bagian Produksi

terdiri dari dua, yaitu Kasub Bagian Produksi dan Kasub Bagian Teknik. Kasub

Bagian Produksi ada tiga bagian, yaitu Ks. Pembahanan, Ks. Solid Door, dan Ks.

Furniture. Kasub Bagian Teknik hanya ada satu bagian, yaitu teknik itu sendiri.

Pada Kepala Bagian Logistik terdiri satu bagian yaitu, Kasub Bagian Logistik,

terdiri dari dua bagian, yaitu Ks. Pembelian dan Ks. Proses. Keseluruhan jumlah

pegawai ada 113 pegawai.

Di departemen produksi PT Pinako Rotary Permai terdapat dua bagian,

yaitu bagian furniture dan bagian bar code. Di bagian furniture terdiri dari 9

bagian yaitu, bagian sawmill, raw material, roughmill, milling, gudang komponen

dan amplas bulu, assembling, finishing, packing, dan gudang hardware.

Keseluruhan jumlah pegawai ada 134 pegawai.

Data yang dipergunakan adalah data primer berupa penyimpangan yang

terkait dengan SDM di departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo dan PT

Pinako Rotary Permai. Data diperoleh melalui wawancara dengan manajer

produksi departemen produksi dan beberapa pegawai produksi PT Indo Veneer

Utama Solo dan PT Pinako Rotary Permai.

Data yang diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini dianalisa

dengan menggunakan analisis deskritif kualitatif yaitu dengan cara data yag

diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dideskritifkan secara

menyeluruh. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang

menjadi bahan analisis data untuk menjawab masalah penelitian.

Page 40: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

28

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan. Setelah melakukan wawancara, peneliti membuat transkip hasil

wawancara dengan cara memutar kembali rekaman wawancara kemudian

menuliskan kata- kata yang sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut.

Setelah peneliti menulis hasil wawancara ke dalam transkip, selanjutnya

peneliti membuat reduksi data dengan cara abstraksi, yaitu mengambil data yang

sesuai dengan konteks penelitian dan mengabaikan data yang tidak diperlukan

(Prabowo, 2013).

Page 41: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

29

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana diungkapkan di atas, beberapa

kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah terdapat penyimpangan pada fungsi

operasional MSDM di departemen produksi PT Indo Veneer Utama Solo dan PT

Pinako Rotary Permai meliputi fungsi operasional rekrutmen dan seleksi,

pengembangan pegawai, kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan

industrial, dan pemberhentian.

Bentuk penyimpangan yang terjadi di departemn produksi kedua

perusahaan ini berasal dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan.

Penyimpangan dari luar perusahaan seperti pada fungsi opersional rekrutmen dan

seleksi terdapat hubungan teman dekat mempengaruhi diterimanya pegawai di

perusahaan ini. Penyimpangan dari dalam perusahaan seperti pada fungsi

operasional pengembangan pegawai perusahaan tidak tersedianya pelatihan

pegawai, pada fungsi operasional kompensasi gaji yang diterima pegawai berbeda

meski jabatan sama, pada fungsi opersional keselamatan kerja dan kesehatan kerja

perusahaan tidak menyediakan masker dan penutup telinga serta tumpukan kayu

yang tidak tertata, pada fungsi opersional hubungan industrial manajer marah-

marah kepada bawahan, dan pada fungsi operasional pemberhentian pekerja yang

berumur 60 tahun masih dipekerjakan di perusahaan.

Alasan perusahaan menerima penyimpangan bermacam-macam tergantung

bentuk penyimpangan itu sendiri, namun alasan tersebut pada dasarnya masuk

akal atau pantas terkecuali alasan perusahaan pada fungsi opersional

pengembangan pegawai, dirasa tidak masuk akal perusahaan tidak membuat

perencanaan untuk pengembangan pegawai padahal pelatihan pegawai penting

dilakukan agar pegawai mendapatkan pengetahuan tambahan untuk meningkatkan

produktivitas pegawai.

Page 42: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

30

Upaya perusahaan mencegah penyimpangan adalah untuk meningkatkan

produktivitas perusahaan agar lebih baik dan sesuai yang dibutuhkan perusahaan.

Pada dasarnya upaya-upaya yang dilakukan perusahaan adalah wujud usaha yang

dilakukan perusahaan untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi dan dicegah

agar tidak terjadi berulang-ulang.

Implikasi Teoritis

Pada bagian ini penulis membandingkan tinjauan pustaka dengan

penemuan di lapangan. Fungsi opersional rekrutmen dan seleksi ditemukan

penyimpagan temuan baru yaitu hubungan teman dekat mempengaruhi

diterimanya pegawai. Alasan perusahaan menerima penyimpangan tersebut adalah

membantu kesejahteraan keluarga. Upaya mencegah penyimpangan tersebut

dengan cara menyeleksi pegawai berdasarkan skill atau kemampuan yang sesuai

dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan.

Fungsi opersional pengembangan pegawai ditemukan penyimpangan baru

yaitu tidak tersedianya pelatihan untuk pegawai. Alasan perusahaan menerima

penyimpangan tersebut tidak tersedianya perencanaan untuk pelatihan pegawai.

Upaya perusahaan mencegah penyimpangan adalah menyeleksi pegawai yang

membutuhkan skill yang tinggi pada saat rekrutmen dan seleksi.

Fungsi opersional kompensasi juga ditemukan penyimpangan baru yaitu

gaji yang diterima berbeda padahal pegawai tersebut mempunyai posisi yang

sama. Alasan perusahaan menerima penyimpangan tersebut adalah background

pendidikan yang berbeda. Upaya perusahaan mencegah penyimpangan yang

terjadi adalah perusahaan melakukan penilaian dari segi produktif pegawai.

Pada fungsi opersional keselamatan dan kesehatan kerja ditemukan

penyimpangan sejenis dengan tinjauan pustaka namun di lapangan penulis hanya

menemukan tidak tersedianya alat yang melindungi pegawai bekerja, seperti

masker dan penutup telinga serta ditemukan material-material yang belum tertata

sehingga mengganggu pegawai bekerja. Alasan perusahaan menerima

Page 43: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

31

penyimpangan tersebut adalah menghemat pengeluaran perusahaan serta tidak ada

bagian yang mengurus penataan bahan baku. Upaya perusahaan mencegah

penyimpangan tersebut adalah setiap pegawai membawa masker dan penutup

telingan sendiri serta sebisa mungkin penataan bahan baku tidak menghalangi

aktivitas pegawai.

Pada fungsi operasional pemberhentian ditemukan penyimpangan baru

yaitu, di lapangan penulis menemukan pegawai yang berusia 60 tahun masih

dipekerjakan karena produktivitas bekerja yang masih bagus. Alasan perusahaan

menerima penyimpangan tersebut adalah pegawai tersebut masih dibutuhkan

perusahaan karena mempunyai kinerja bagus. Upaya untuk mencegah

penyimpangan yang terjadi adalah pegawai yang bersangkutan ditempakan di

bagian pegawas.

Pada hasil temuan di lapangan penulis banyak menemukan penyimpangan

baru. Penyimpangan-penyimpangan tersebut juga diterima perusahaan, namun

perusahaan berupaya agar penyimpangan-penyimpangan tersebut dipandang adil

untuk pegawai dan untuk perusahaan

Implikasi Terapan

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan masukan

penyelesaian pada penyimpangan yang terjadi.

1. Pada penyimpangan fungsi operasional rekrutmen dan seleksi, teman

dekat mempengaruhi diterimanya pegawai di perusahaan. Perusahaan

perlu mengetahui penyimpangan tersebut dan upaya dilakukan

perusahaan untuk mencegah penyimpangan sudah baik yaitu

menyeleksi kemampuan calon pegawai sesuai posisi yang dibutuhkan

perusahaan.

2. Pada penyimpangan fungsi opersional pengembangan pegawai,

perusahaan tidak melakukan perencanaan pengembangan pegawai.

Perusahaan perlu menganggarkan perencanaan pengembangan pegawai

Page 44: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

32

untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam

bekerja.

3. Penyimpangan yang terjadi di fungsi operasional kompensasi,

pemberian gaji yang tidak sama. Perusahaan perlu merancang ulang

faktor-faktor yang menunjang pemberian gaji untuk pegawainya,

seperti: pendidikan, pengalaman lama bekerja, dan penilaian kinerja.

4. Pada penyimpangan fungsi opersional keselamatan dan kesehatan kerja,

pembagian masker dan penutup telinga yang tidak rata. Jika perusahaan

tidak bisa membagi masker dan penutup telinga dengan rata sesuai

dengan jumlah pegawai, maka perusahaan perlu memberikan biaya

tambahan ke dalam gaji pegawai untuk pembelian masker dan penutup

telinga.

5. Pada penyimpangan fungsi opersional pemberhentian, pekerja yang

berumur 60 tahun masih dipekerjakan. Upaya yang dilakukan

perusahaan terkait penyimpangan ini sudah baik yaitu menempatkannya

sebagai pengawas. Biasanya pegawai yang berumur 50 tahun ke atas

mempunyai pengalaman yang sangat banyak di bidangnya.

Kelemahan dan Penelitian Mendatang

Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat dua kelemahan yaitu: pertama,

penulis kesulitan dalam melakukan tanya jawab atau wawancara kepada

responden terkait penyimpangan fungsi opersional MSDM. Kedua, ketika penulis

melakukan tanya jawab atau wawancara kepada staff kantor departemen produksi

jawaban yang didapat kurang jelas dipahami dan terkesan dituptupi, ketika penulis

melakukan tanya jawab ulang kepada staff kantor departemen produksi staff

tersebut enggan menjawab terkait persolan penyimpangan fungsi MSDM.

Page 45: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

33

Mengingat masih terbatas penelitian tentang penyimpangan fungsi

opersional MSDM, maka diharapkan penelitian mendatang lebih beragam lagi

penyimpangan yang dijumpai agar menjadi koreksi perusahaan untuk menjadi

lebih baik dalam menfasilitasi pegawai yang bekerja. Diduga ada pengaruh

budaya terhadap penyimpangan yang dilakukan di perusahaan dalam fungsi

operasional MSDM. Selain itu, perlu dilakukan penelitian penyimpangan fungsi

opersional SDM diberbagai departemen di suatu organisasi.

Page 46: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul, Hafiz Tanjung, 2000, “Akuntansi, Transparansi, dan Akuntabilitas

Keuangan Publik”, BPFE, UGM.

2. Amirullah, 2009, “Implementasi Kebijakan Rekrutmen Calon Pegawai

Negri Sipil Dalam Perspektif Good Governance (Studi pada Kantor

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Enrekang Sulwesi

Selatan)”, Jurnal Ilmu Administrasi Publik Universitas

Brawijaya, Vol. 12 No.3 Juli 2009.

3. Anwar Prabu Mangkunegara, 2002, Manajeman Sumber Daya Manusia,

Bandung, PT Remaja Rosda Karya.

4. Ayu Pratiwi, Noviana, 2013, Perilaku Penyimpang Remaja, 10

November, UNNES.

5. Bangsaonline.com, Pemyimpangan Rekrutmen CPNS di Nganjuk

Disorot Tajam Anggota MPR RI, http://www.bangsaonline.com,

Kamis, 1 Oktober 2015 01:49 WB.

6. Bhavati, Dino Anugeerah, 2014, Sumber Tenaga Kerja Dalam Pengadaan

Kantor, Simalungun.

7. Cushway, Barry, 1999, Human Resource Management, Jakarta: Elex

Media Komputindo.

8. Darmayanti, Ni Nyoman Tri. dan Puput, Oktamianti., 2014, “Analisis

Kompetensi Perawatan Ruang Intensif (Intensive Care Unit)

Rumah Sakait Umum Tabanan 2013”, Jurnal Sumber Daya

Manusia Kesehatan, Vol. 1 No.1 2014.

9. Eka, Noviana S., 2012, “Analisis Kasus Sumber Daya Manusia Pada

NIKE, Inc. di Indonesia (Upah, Jam Kerja, Usia Pegawai, Uang

Lembur, dan Pesangon”, Program Studi Manajeman dan Bisnis

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

10. Fauzi, Muzni, 2013, Membongkar Trik Penyimpangan Penggunaan

Keuangan Negara, Banjarmasin.

11. Hasibuan, Malayu, 2000, Manajeman Sumber Daya Manusia edisi

revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara.

12. Hasibuan, Malayu, 2001, Manajeman Sumber Daya Manusia:

Pengertian, Dasar, dan Masalah, Jakarta: PT Gunung Angung.

Page 47: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

35

13. Hasibuan, Malayu, 2005, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta:

PT Bumi Aksara.

14. Hasibuan Malayu, 2008, Manajeman Sumber Daya Manusia, Jakarta:

PT Bumi Aksara.

15. Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan, 1997, Manajeman

Personalia, Yogyakarta: BPFE.

16. Horton, Paul B, 1996, Sosiologi Jilid 1, Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

17. Kurniawati, Eni, Sugiono, dan Yuniarti, Rahmi, 2014, “Analisis Potensi

Kecelakaan Kerja Pada Departemen Produksi Springbed Dengan

Metode Hazard Indentification and Risk Assesment (HIRA)”,

Jurnal Rekayasa dan Manajeman Sistem Industri Universitas

Brawijaya, Vol. 2 No.1 2014.

18. Marwansyah, 2010, Manajeman Sumber Daya Manusia, Bandung:

Alfabeta.

19. Mathis, R. L., 2001, Manajeman Sumber Daya Manusia Buku 1 dan

Buku 2 Terjemahan, Jakarta: Salemba Empat.

20. Nofita, Loli, 2008, Pengembangan Karir Pegawai Negri Sipil (Studi

Kasus Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan), Tesis

pada Program Pascasarjana Universitas Andalas.

21. Prabowo, Aan, 2013, “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-Book)

oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA Negri 1 Semarang”, Jurnal

Ilmu Perpustakaan, Vol. 2 No. 2 2013.

22. Purwoko, Anang Pikukuh, 2011, Sistem Pengadaan Pegawai Negri Sipil

yang Efektif, Jurnal Kebijakan dan Manajeman PNS Vol. 5 No. 2

November 2011.

23. Rahayu, R. dan Alimudi, A., 2015, Pengaruh Pendidikan, Lingkungan

Keluarga, Pergaulan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku

Penyimpangan Kerja dan Keuangan, Vol. 1 No. 1 Februari

2015, Universitas Narotama.

24. Simamora, Henry, 2006, Manajeman Sumber Daya Manusia: Strategi

Unggulan Kompetitif, Yogyakarta: BPFE.

25. Steve Albrencht, W., Chad O. Albrencht, Conan C. Albrencht, dan Mark

F. Zimbelman, 2012, Fraud Examination USA: Cengage Learning

South Western College.

26. Susilo, Martoyo, 1992, Manajeman Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: BPFE.

Page 48: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

36

27. Umar, Husein, 2005, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

28. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan.

Page 49: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

37

LAMPIIRAN

Hasil Wawancara dengan Asisten Manajer Operasional di PT Indo Veneer

Utama Solo

1. Rekrutmen dan Seleksi

a. Bentuk penyimpangannya: dari beberapa pegawai yang diterima

merupakan pegawai yang mempunyai hubungan keluarga dengan

pegawai tetap di perusahaan ini. Selain itu, hubungan teman dekat

juga mempengaruhi diterimanya di perusahaan ini.

b. Alasan perusahaan menerima penyimpangan: membantu

kesejahteraan keluarga

c. Upaya mencegahnya: menyeleksi skill atau kemampuan yang

sesuai dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan.

2. Pengembangan Pegawai

a. Bentuk penyimpangannya: tidak ada

b. Alasan perusahaan menerima penyimpangan: tidak ada

c. Upaya mencegahnya: tidak ada

3. Kompensasi

a. Bentuk penyimpangan: tidak ada

b. Alasan perusahaan menerima penyimpangan: tidak ada

c. Upaya mencegahnya: tidak ada

4. Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

a. Bentuk penyimpangan: perusahaan tidak menyediakan penutup

telinga, pembagian masker tidak sesuai dengan jumlah pegawai.

b. Alasannya perusahaan menerima penyimpangan: menghemat

pengeluaran perusahaan

c. Upaya mencegahnya: setiap pegawai membawa masker sendiri dan

penutup telinga diberikan ketika ada kunjungan saja.

5. Hubungan Industrial

Page 50: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

38

a. Bentuk penyimpangan: asisten manajer operasional marah-marah

di depan pegawai-pegawai lainnya.

b. Alasannya perusahaan menerima penyimpangan: mengejar target

produksi

c. Upaya mencegahnya: para pegawai lainnya berusaha

menyelesaikan target yang di rencanakan.

6. Pemberhentian

a. Bentuk penyimpangan: lebih dari umur 60 tahun masih

dipekerjakan di perusahaan ini.

b. Alasannya: masih dibutuhkan oleh perusahaan karena mempunyai

kinerja yang bagus.

c. Upaya mencegahnya: ditempatkan di dalam kantor tidak di

lapangan.

Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi di PT Pinako Rotary Permai

Karangjati (bagian funrniture)

1. Rekrutmen dan Seleksi (sama dengan PT Indo Veneer Utama Solo)

a. Bentuk penyimpangannya: dari beberapa pegawai yang diterima

merupakan pegawai yang mempunyai hubungan keluarga dengan

pegawai tetap di perusahaan ini. Selain itu, hubungan teman dekat

juga mempengaruhi diterimanya di perusahaan ini.

b. Alasan perusahaan menerima penyimpangan: membantu

kesejahteraan keluarga

c. Upaya mencegahnya: menyeleksi skill atau kemampuan yang

sesuai dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan.

2. Pengembangan Pegawai

a. Bentuk penyimpangannya: tidak tersedianya pelatihan untuk

pegawai

b. Alasan perusahaan menerima penyimpangan: perusahaan tidak

membuat perencanaan lagi untuk pelatihan pegawai

Page 51: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

39

c. Upaya mencegahnya: pegawai yang membutuhkan skill tinggi,

pada saat rekrutmen dan seleksi memang dipilih yang sudah

mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang kayu. Sehingga

perusahaan hanya memberikan isntruksi dari kepala produksi untuk

beradaptasi di perusahaan ini.

3. Kompensasi

a. Bentuk penyimpangan: gaji yang diterima kepala manajer produksi

bagian bar code tidak sama dengan gaji yang diterima kepala

manajer produksi bagian furniture

b. Alasan perusahaan menerima penyimpangan: Kepala manajer

produksi bagian bar code lulusan sekolah perkayuan.

c. Upaya mencegahnya: perusahaan melakukan penilaian dari segi

produktivitas pegawai.

4. Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

a. Bentuk penyimpangan:

i. Perusahaan tidak menyediakan penutup telinga, pembagian

masker tidak sesuai dengan jumlah pegawai.

ii. Tumpukan kayu yang tidak tertata

b. Alasannya perusahaan menerima penyimpangan:

i. Menghemat pengeluaran perusahaan

ii. Tidak ada bagian yang mengurusi penepatan bahan baku

c. Upaya mencegahnya:

i. Setiap pegawai membawa masker dan membeli penutup

telinga sendiri.

ii. Sebisa mungkin tumpukan kayu tersebut tidak menghalangi

pegawai beraktivitas.

5. Hubungan Industrial

a. Bentuk penyimpangan: kepala produksi furniture marah-marah di

depan pegawai-pegawai lainnya.

b. Alasannya perusahaan menerima penyimpangan: mengejar target

produksi

Page 52: PENYIMPANGAN PADA FUNGSI OPERASIONAL MSDM DI …

40

c. Upaya mencegahnya: para pegawai lainnya berusaha

menyelesaikan target yang di rencanakan.

6. Pemberhentian (sama seperti PT Indo Veneer Utama)

a. Bentuk penyimpangan: lebih dari umur 60 tahun masih

dipekerjakan di perusahaan ini.

b. Alasannya: masih dibutuhkan oleh perusahaan karena mempunyai

kinerja yang bagus.

c. Upaya mencegahnya: ditempatkan di dalam kantor tidak di

lapangan.