Top Banner
10 SELASA, 20 DESEMBER 2011 N N USA NTARA NTARA MESKI sudah memeriksa 51 saksi, Kepolisian Resor Kutai Kartanegara, Kalimantan Ti- mur, hingga kemarin belum menetapkan tersangka ka- sus ambruknya Jembatan Ma- hakam II. Jembatan yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu ambruk pada Sab- tu (26/11). Sebanyak 23 orang tewas dan 13 lainnya dinyata- kan hilang. Sejumlah pihak telah di- periksa mulai dari pekerja, korban, saksi mata, karyawan, maupun manajemen kontrak- tor pemeliharaan PT Bukaka Teknik Utama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, dan saksi ahli. Bahkan, menurut Humas Polres Kukar AK I Nyoman Subrata, para penyidik telah diberangkatkan ke tiga kota di Pulau Jawa, yakni Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Mereka dikirim untuk me- minta penjelasan dari sejumlah saksi ahli terkait dengan kasus tersebut. ‘’Tim ini akan meminta kete- rangan saksi ahli yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di tiga kota. Hasil keterangan itu nanti akan disinkronkan de- ngan keterangan saksi sebelum- nya sehingga didapatkan suatu kesimpulan untuk menentukan tersangka,’’ kata Subrata ketika dihubungi, kemarin. Bahkan, memasuki minggu keempat setelah peristiwa itu, belum ada hasil investigasi resmi yang dikeluarkan peme- rintah daerah atau pusat. Di sisi lain, Kepala Posko Pengaduan Jembatan Mahakam II Polres Kukar, AK Suryadi, menyatakan jumlah korban tewas akibat ambruknya jem- batan menjadi 23 orang setelah ditemukan satu orang lagi, kemarin. Ia mengemukakan mayat ter- sebut ditemukan dalam kondisi mengapung setelah tim penye- lam tradisional menggerakkan kendaraan yang berada di dasar sungai. ‘’Ditemukannya mengapung setelah dilakukan penyelaman pada pukul 11.00 Wita,’’ katanya. Kondisi korban susah diiden- tikasi karena tubuhnya sudah hancur dan hanya bagian kaki yang masih utuh. Korban langsung dibawa ke RSUD Parakesit, Tenggarong, untuk diidentikasi oleh Tim Victim Identification Polda Kaltim. (SY/N-1) EDY SYAPUTRA S EBANYAK 15 korban kapal tenggelam di per- airan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), ditemukan selamat, kemarin. Sebanyak 13 korban yang diduga imigran asal Timur Te- ngah ditemukan mengapung di perairan Pulau Barong, Jember, Jawa Timur. Mereka ditemukan mengapung oleh anak buah kapal (ABK) kapal tunda ENTB Star 21 yang mengangkut batu bara. Korban lainnya ditemukan di perairan Sendang Biru, Ka- bupaten Malang. Mereka di- duga pemancing ikan asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal itu tenggelam pada Sabtu (17/12) akibat terjangan badai hebat siang harinya. Temuan dua korban sela- mat di Pantai Sendang Biru sempat dikira korban imigran, tetapi dibantah Kepala Bagian Tanggap Darurat Bencana dan Logistik Badan Keselamatan Bangsa dan Perlindungan Ma- syarakat Jatim, Bagyo. “Biar tidak salah tulis bahwa korban yang ditemukan di Malang adalah warga NTT. Kita masih mencari empat korban hilang lainnya,’’ ujar Bagyo saat di- mintai konrmasi wartawan. Ia mengutarakan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jatim langsung me- ngirimkan kapal bantuan untuk menjemput 13 korban yang hampir dipastikan para imi- gran yang tenggelam di perair- an Teluk Prigi. “Kita dilapori, kondisi 13 korban dalam keadaan lemas karena selama tiga hari meng- gelantung dan tidak makan,” ujar Kepala Ba sarnas Jatim Sutrisno. Temuan 13 korban selamat tersebut mengejutkan. Jika benar korban kapal di Treng- galek, artinya mereka telah terseret oleh arus besar dari perairan Prigi ke Laut Jember sejauh lebih dari 100 mil (161 km) perjalanan. Sutrisno mengutarakan tim SAR gabungan dari Polda Ja- tim, Basarnas Jatim, dan TNI terus mencari korban lainnya dengan cara menyisir hingga radius 64 km dari titik koordi- nat kapal tersebut karam. Pencarian itu melibatkan 2 helikopter, 2 kapal nelayan, dan 3 perahu karet. Namun, tim ter- sebut belum juga menemukan satu korban pun. Sebelumnya, insiden tengge- lamnya kapal yang mengangkut sekitar 200 imigran gelap asal Timur Tengah (Afghanistan, Turki, dan Iran) yang hendak berlayar ke Pulau Christmas, Australia, terjadi di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Treng- galek, pada Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB. Kapal tersebut tenggelam di- duga karena kelebihan muatan. Kapal berkapasitas penumpang maksimal 100 orang itu kenya- taannya mengangkut lebih dari 200 imigran. Ratusan korban Wakil Kepala Polda (Waka- polda) Jatim Brigjen Eddy Soemantri mengungkapkan polisi hingga kemarin belum menemukan pihak yang ber- tanggung jawab atas kecela- kaan kapal yang ditumpangi imigran itu. Ia juga mengungkapkan jum- lah imigran juga belum diketa- hui pasti. “Itu pun saat ditanya kon- disi mereka masih labil,” ujar Eddy. Meskipun begitu, kata Eddy, dari serangkaian wawancara korban, ia meyakini memang ada ratusan korban penum- pang kapal yang hilang dan tenggelam di laut lepas. Dia mengaku tidak mudah menelusuri pihak yang ber- tanggung jawab atas kasus itu. Apalagi, identitas kapal, mani- fes, dan pemilik kapal sama sekali tidak diketahui. Saat ini, polisi lebih berkon- sentrasi membantu pencarian korban yang masih hilang. (Ant/DD/N-1) edy_saputra @mediaindonesia.com 13 Imigran Kapal Tenggelam Diselamatkan Kondisi korban dalam keadaan lemas karena selama tiga hari menggelantung dan tidak makan. DUA warga Desa Lidi, Keca- matan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang hanyut terbawa banjir bandang belum juga ditemukan sam- pai kemarin. Adapun empat korban yang sudah ditemu- kan dalam kondisi luka parah masih dirawat di puskesmas setempat. Kepala Badan Penanggu- langan Bencana Daerah (BPBD) Sikka Heri Siku mengatakan tim SAR dengan dibantu warga masih terus melakukan pen- carian. Dua korban ialah ibu bersama anaknya yang hanyut terbawa banjir bersama rumah mereka, yakni Theresia Tia, 47, dan anaknya, Saskia, 6. ‘’Saat ini masyarakat ma- sih mengungsi ke Kampung Natu, sedangkan pencarian terhadap korban belum menun- jukkan titik terang,’’ kata Heri, kemarin. Pencarian korban sudah di- lakukan di pesisir Pantai Langa Liwu di wilayah Desa Lidi. Warga menduga kedua korban tertimbun lumpur atau terbawa banjir ke laut. Cuaca buruk masih melanda perairan antara Pulau Flores dan Palue. Itu mengakibatkan aktivitas perahu pengang- kut penumpang ke Palue ter- ganggu. Pascabanjir, kegiatan belajar mengajar di dua sekolah lang- sung dihentikan. Pasalnya, kedua sekolah, yakni SD Inpres Langawai di Desa Lidi dan SD Inpres Uwa di Desa Reru Wai- rere, rusak berat. Fasilitas umum, rumah pen- duduk, serta ruas jalan rusak karena tertimbun lumpur. Sementara itu di Bojonegoro, Jawa Timur, tanggul kanan Be- ngawan Solo di Dusun Grape, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, ambles. Padahal, tanggul itu berdekatan dengan permukim- an padat penduduk. Menurut Suwoto, 55, yang rumahnya berjarak 15 meter dari tanggul, tanggul ambles karena luapan Sungai Benga- wan Solo. Namun, dia yakin luapan Bengawan Solo tidak menim- bulkan banjir di kawasan per- mukiman warga sekitar. ‘’Kalau permukiman lainnya yang le- bih rendah dari sungai biasanya tenggelam sampai 3 meter,’’ jelasnya. Sebaliknya, kawasan dekat tanggul Bengawan Solo selalu menjadi langganan longsor. (PO/YK/Ant/N-3) Belum Ada Tersangka Kasus Jembatan Mahakam II Dua Korban Banjir Palue masih Dicari Pesawat Cessna Jatuh Dua Awak Selamat KECELAKAAN pesawat kem- bali terjadi. Kali ini pesawat jenis Cessna jatuh di tepi Pantai Bungko Lor, Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Cire- bon, Jawa Barat, pukul 13.15 WIB, kemarin. Dua penumpang pesawat, yakni Nocodimus dan Faran, selamat dalam kecelakaan itu. Kedua penumpang pesawat merupakan instruktur dan siswa Wings Flying School. Kepala Bidang Humas Pol- da Jawa Barat Ajun Komisa- ris Besar Martinus Sitompul mengaku belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Cessna tersebut. ‘’Masih dise- lidiki. Yang jelas, kedua korban selamat dan kini sudah dibawa ke rumah sakit setempat,’’ kata Sitompul. Informasi awal kecelakaan pesawat latih itu diketahui saat tim search and rescue (SAR) me- nerima laporan dari Bandara Penggung, Cirebon, bahwa ada pesawat Cessna jatuh di sekitar pantai. Kemudian tim SAR melaku- kan penyisiran di sepanjang pantai dan berhasil menemu- kan kedua korban bersama pesawat di Pantai Bungko Lor. Saat ditemukan, pesawat da- lam posisi terbalik dengan roda pesawat di atas. Pesawat latih itu jatuh di tepi Pantai Muara Bongko, sekitar 5 km arah timur dari jalan raya pantura Cirebon-Indramayu. Kapolres Cirebon AKB Hero Henrianto Bachtiar menjelas- kan informasi jatuhnya pesa- wat diketahui dari para nelayan yang melihat langsung peristi- wa nahas itu. Mereka melihat pesawat berputar-putar beberapa me- nit sebelum jatuh. ‘’Mereka (nelayan) melapor ke polsek setempat.’’ Hero menambahkan, pihak sekolah penerbangan sempat mendatangi Polres Cirebon untuk melaporkan bahwa pe- sawat latih yang diterbangkan Nocodimus telah hilang kontak sejak pukul 13.00. ‘’Mereka meminta bantuan polisi untuk mencari.’’ Kecelakaan pesawat latih Cessna bukan untuk pertama kalinya. Sebulan lalu, tepatnya 16 No- vember 2011, pesawat Cessna 172 hilang kontak pukul 08.19 setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Ja- karta. Pesawat yang membawa tiga penumpang itu ditemukan di Gunung Ciremai, Majalengka, Selasa (29/11). Ketiga penum- pang tewas. (EM/Ant/N-3) ANTARA/SENO S Kekuatan gempa lebih besar bahkan sampai tidak terdeteksi oleh seismograf karena di atas 46 milimeter.’’ Aktivitas Kegempaan Ijen di Atas Ambang Batas AKTIVITAS gempa yang ter- jadi di kawah Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabu- paten Bondowoso dan Banyu- wangi, Jawa Timur, meningkat hingga di atas 46 milimeter. ‘’Aktivitas kegempaan yang tercatat di pos pengamatan gunung api (PPGA) Ijen sudah overskill atau di atas 46 milime- ter,’’ kata Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Hendra Gunawan di PPGA, Banyu- wangi, kemarin. Sejak kemarin, mulai pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat freku- ensi gempa vulkanik dalam sebanyak lima kali dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 12 kali. ‘’Frekuensi kegempaan cenderung stabil, masih di level III (siaga),’’ paparnya. Meskipun demikian, kekuat- an gempa lebih besar bahkan sampai tidak terdeteksi oleh seismograf karena di atas 46 milimeter. Hendra menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten di sekitar Gunung Ijen, yakni Pemkab Bondowoso, Pemkab Situbondo, dan Pemkan Banyu- wangi terkait dengan aktivi- tas Ijen dari waktu ke waktu. Apalagi aktivitas kegempaan bisa dirasakan hingga radius 3 kilometer dari kawah Ijen. Dia mengimbau Badan Pe- nanggulangan Bencana Dae- rah di tiga kabupaten itu me- nyampaikan informasi kepada masyarakat di sekitar kawah Ijen, terkait dengan potensi bencana alam yang mungkin bisa terjadi. ‘’Material air kawah Ijen sa- ngat besar. Apabila letusan le- bih besar daripada 1993, kawah dikhawatirkan akan meluber ke Sungai Banyupait, Kabupaten Bondowoso, hingga Sungai Banyuputih, Situbondo,’’ un- gkapnya. Kemarin malam sempat ter- jadi aktivitas gempa vulkanik yang cukup besar dan dira- sakan masyarakat yang berada di sekitar Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. PVMBG akan menambah satu alat lagi untuk memantau pergerakan aktivitas kawah Gunung Ijen. Alat tersebut akan ditempatkan di pos Pal- tuding. Di sisi lain, Gunung Semeru kemarin mengeluarkan asap solvatara yang mengepul dari kawahnya. Kejadian itu menjadi perhati- an masyarakat Lumajang sejak kemarin. Petugas Pemantau Gunung Semeru Lumajang Liswanto mengatakan mun- culnya asap putih merupakan aktivitas vulkanik biasa. (Ant/FL/TS/N-3) PENCARIAN: Regu penolong mencari korban ambruknya Jembatan Mahakam II di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. MASIH SIAGA: Gunung Ijen, yang mengeluarkan asap belerang, terlihat dari Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur, kemarin. Meskipun terjadi gempa tektonik lokal yang dirasakan hingga jarak 3 km dari kawahnya, Gunung Ijen masih berstatus siaga. AP Hendra Gunawan Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG
1

Penyelidikan Gunung Api PVMBG 13 Imigran Kapal Tenggelam ... filesaksi ahli terkait dengan kasus tersebut. ‘’Tim ini akan meminta kete- ... kapal tenggelam di per-airan Prigi,

Apr 24, 2019

Download

Documents

ngokhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penyelidikan Gunung Api PVMBG 13 Imigran Kapal Tenggelam ... filesaksi ahli terkait dengan kasus tersebut. ‘’Tim ini akan meminta kete- ... kapal tenggelam di per-airan Prigi,

10 SELASA, 20 DESEMBER 2011NNUSANTARANTARA

MESKI sudah memeriksa 51 saksi, Kepolisian Resor Kutai Kartanegara, Kalimantan Ti-mur, hingga kemarin belum menetapkan tersangka ka-sus ambruknya Jembatan Ma-hakam II.

Jembatan yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu ambruk pada Sab-tu (26/11). Sebanyak 23 orang tewas dan 13 lainnya dinyata-kan hilang.

Sejumlah pihak telah di-periksa mulai dari pekerja, korban, saksi mata, karyawan, maupun manajemen kontrak-tor pemeliharaan PT Bukaka Teknik Utama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, dan saksi ahli.

Bahkan, menurut Humas Polres Kukar AK I Nyoman Subrata, para penyidik telah diberangkatkan ke tiga kota di Pulau Jawa, yakni Semarang, Yogyakarta, dan Solo.

Mereka dikirim untuk me-minta penjelasan dari sejumlah saksi ahli terkait dengan kasus tersebut.

‘’Tim ini akan meminta kete-rangan saksi ahli yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di tiga kota. Hasil keterangan itu nanti akan disinkronkan de-ngan keterangan saksi sebelum-nya sehingga didapatkan suatu kesimpulan untuk menentukan tersangka,’’ kata Subrata ketika

dihubungi, kemarin.Bahkan, memasuki minggu

keempat setelah peristiwa itu, belum ada hasil investigasi resmi yang dikeluarkan peme-rintah daerah atau pusat.

Di sisi lain, Kepala Posko Pengaduan Jembatan Mahakam II Polres Kukar, AK Suryadi, menyatakan jumlah korban tewas akibat ambruknya jem-batan menjadi 23 orang setelah ditemukan satu orang lagi, kemarin.

Ia mengemukakan mayat ter-sebut ditemukan dalam kondisi

mengapung setelah tim penye-lam tradisional menggerakkan kendaraan yang berada di dasar sungai. ‘’Ditemukannya mengapung setelah dilakukan penyelaman pada pukul 11.00 Wita,’’ katanya.

Kondisi korban susah diiden-tifi kasi karena tubuhnya sudah hancur dan hanya bagian kaki yang masih utuh.

Korban langsung dibawa ke RSUD Parakesit, Tenggarong, untuk diidentifi kasi oleh Tim Victim Identification Polda Kaltim. (SY/N-1)

EDY SYAPUTRA

SEBANYAK 15 korban kapal tenggelam di per-airan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur (Jatim),

ditemukan selamat, kemarin.Sebanyak 13 korban yang

diduga imigran asal Timur Te-ngah ditemukan mengapung di perairan Pulau Barong, Jember, Jawa Timur. Mereka ditemukan mengapung oleh anak buah kapal (ABK) kapal tunda ENTB Star 21 yang mengangkut batu bara.

Korban lainnya ditemukan di perairan Sendang Biru, Ka-bupaten Malang. Mereka di-duga pemancing ikan asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapal itu tenggelam pada Sabtu (17/12) akibat terjangan badai hebat siang harinya.

Temuan dua korban sela-mat di Pantai Sendang Biru sempat dikira korban imigran, tetapi dibantah Kepala Bagian Tanggap Darurat Bencana dan Logistik Badan Keselamatan Bangsa dan Perlindungan Ma-syarakat Jatim, Bagyo. “Biar tidak salah tulis bahwa korban yang ditemukan di Malang adalah warga NTT. Kita masih mencari empat korban hilang lainnya,’’ ujar Bagyo saat di-mintai konfi rmasi wartawan.

Ia mengutarakan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jatim langsung me-

ngirimkan kapal bantuan untuk menjemput 13 korban yang hampir dipastikan para imi-gran yang tenggelam di perair-an Teluk Prigi.

“Kita dilapori, kondisi 13 korban dalam keadaan lemas karena selama tiga hari meng-gelantung dan tidak makan,” ujar Kepala Ba sarnas Jatim Sutrisno.

Temuan 13 korban selamat tersebut mengejutkan. Jika benar korban kapal di Treng-galek, artinya mereka telah terseret oleh arus besar dari perairan Prigi ke Laut Jember sejauh lebih dari 100 mil (161 km) perjalanan.

Sutrisno mengutarakan tim SAR gabungan dari Polda Ja-tim, Basarnas Jatim, dan TNI terus mencari korban lainnya dengan cara menyisir hingga radius 64 km dari titik koordi-nat kapal tersebut karam.

Pencarian itu melibatkan 2 helikopter, 2 kapal nelayan, dan 3 perahu karet. Namun, tim ter-sebut belum juga menemukan satu korban pun.

Sebelumnya, insiden tengge-lamnya kapal yang mengangkut sekitar 200 imigran gelap asal Timur Tengah (Afghanistan, Turki, dan Iran) yang hendak berlayar ke Pulau Christmas, Australia, terjadi di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Treng-galek, pada Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB.

Kapal tersebut tenggelam di-duga karena kelebihan muatan. Kapal berkapasitas penumpang maksimal 100 orang itu kenya-taannya mengangkut lebih dari 200 imigran.

Ratusan korbanWakil Kepala Polda (Waka-

polda) Jatim Brigjen Eddy Soemantri mengungkapkan polisi hingga kemarin belum menemukan pihak yang ber-tanggung jawab atas kecela-kaan kapal yang ditumpangi imigran itu.

Ia juga mengungkapkan jum-lah imigran juga belum diketa-hui pasti.

“Itu pun saat ditanya kon-disi mereka masih labil,” ujar Eddy.

Meskipun begitu, kata Eddy, dari serangkaian wawancara korban, ia meyakini memang ada ratusan korban penum-pang kapal yang hilang dan tenggelam di laut lepas.

Dia mengaku tidak mudah menelusuri pihak yang ber-tanggung jawab atas kasus itu. Apalagi, identitas kapal, mani-fes, dan pemilik kapal sama sekali tidak diketahui.

Saat ini, polisi lebih berkon-sentrasi membantu pencarian korban yang masih hilang. (Ant/DD/N-1)

[email protected]

13 Imigran Kapal Tenggelam

DiselamatkanKondisi korban dalam keadaan lemas karena selama tiga hari

menggelantung dan tidak makan.

DUA warga Desa Lidi, Keca-matan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang hanyut terbawa banjir bandang belum juga ditemukan sam-pai kemarin. Adapun empat korban yang sudah ditemu-kan dalam kondisi luka parah masih dirawat di puskesmas setempat.

Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Sikka Heri Siku mengatakan tim SAR dengan dibantu warga masih terus melakukan pen-carian. Dua korban ialah ibu bersama anaknya yang hanyut terbawa banjir bersama rumah

mereka, yakni Theresia Tia, 47, dan anaknya, Saskia, 6.

‘’Saat ini masyarakat ma-sih mengungsi ke Kampung Natu, sedangkan pencarian terhadap korban belum menun-jukkan titik terang,’’ kata Heri, kemarin.

Pencarian korban sudah di-lakukan di pesisir Pantai Langa Liwu di wilayah Desa Lidi. Warga menduga kedua korban tertimbun lumpur atau terbawa banjir ke laut.

Cuaca buruk masih melanda perairan antara Pulau Flores dan Palue. Itu mengakibatkan aktivitas perahu pengang-

kut penumpang ke Palue ter-ganggu.

Pascabanjir, kegiatan belajar mengajar di dua sekolah lang-sung dihentikan. Pasalnya, kedua sekolah, yakni SD Inpres Langawai di Desa Lidi dan SD Inpres Uwa di Desa Reru Wai-rere, rusak berat.

Fasilitas umum, rumah pen-duduk, serta ruas jalan rusak karena tertimbun lumpur.

Sementara itu di Bojonegoro, Jawa Timur, tanggul kanan Be-ngawan Solo di Dusun Grape, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, ambles. Padahal, tanggul itu berdekatan dengan permukim-

an padat penduduk. Menurut Suwoto, 55, yang

rumahnya berjarak 15 meter dari tanggul, tanggul ambles karena luapan Sungai Benga-wan Solo.

Namun, dia yakin luapan Bengawan Solo tidak menim-bulkan banjir di kawasan per-mukiman warga sekitar. ‘’Kalau permukiman lainnya yang le-bih rendah dari sungai biasanya tenggelam sampai 3 meter,’’ jelasnya.

Sebaliknya, kawasan dekat tanggul Bengawan Solo selalu menjadi langganan longsor. (PO/YK/Ant/N-3)

Belum Ada Tersangka Kasus Jembatan Mahakam II

Dua Korban Banjir Palue masih Dicari

Pesawat Cessna Jatuh

Dua Awak SelamatKECELAKAAN pesawat kem-bali terjadi. Kali ini pesawat jenis Cessna jatuh di tepi Pantai Bungko Lor, Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Cire-bon, Jawa Barat, pukul 13.15 WIB, kemarin.

Dua penumpang pesawat, yakni Nocodimus dan Faran, selamat dalam kecelakaan itu. Kedua penumpang pesawat merupakan instruktur dan siswa Wings Flying School.

Kepala Bidang Humas Pol-da Jawa Barat Ajun Komisa-ris Besar Martinus Sitompul mengaku belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Cessna tersebut. ‘’Masih dise-lidiki. Yang jelas, kedua korban selamat dan kini sudah dibawa ke rumah sakit setempat,’’ kata Sitompul.

Informasi awal kecelakaan pesawat latih itu diketahui saat tim search and rescue (SAR) me-nerima laporan dari Bandara Penggung, Cirebon, bahwa ada pesawat Cessna jatuh di sekitar pantai.

Kemudian tim SAR melaku-kan penyisiran di sepanjang pantai dan berhasil menemu-kan kedua korban bersama pesawat di Pantai Bungko Lor. Saat ditemukan, pesawat da-lam posisi terbalik dengan roda pesawat di atas.

Pesawat latih itu jatuh di tepi Pantai Muara Bongko, sekitar 5 km arah timur dari jalan raya pantura Cirebon-Indramayu.

Kapolres Cirebon AKB Hero Henrianto Bachtiar menjelas-kan informasi jatuhnya pesa-wat diketahui dari para nelayan yang melihat langsung peristi-wa nahas itu.

Mereka melihat pesawat berputar-putar beberapa me-nit sebelum jatuh. ‘’Mereka (nelayan) melapor ke polsek setempat.’’

Hero menambahkan, pihak sekolah penerbangan sempat mendatangi Polres Cirebon untuk melaporkan bahwa pe-sawat latih yang diterbangkan Nocodimus telah hilang kontak sejak pukul 13.00. ‘’Mereka meminta bantuan polisi untuk mencari.’’

Kecelakaan pesawat latih Cessna bukan untuk pertama kalinya.

Sebulan lalu, tepatnya 16 No-vember 2011, pesawat Cessna 172 hilang kontak pukul 08.19 setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Ja-karta.

Pesawat yang membawa tiga penumpang itu ditemukan di Gunung Ciremai, Majalengka, Selasa (29/11). Ketiga penum-pang tewas. (EM/Ant/N-3)

ANTARA/SENO S

Kekuat an gempa lebih besar bahkan

sampai tidak terdeteksi oleh seismograf karena di atas 46 milimeter.’’

Aktivitas Kegempaan Ijen di Atas Ambang BatasAKTIVITAS gempa yang ter-jadi di kawah Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabu-paten Bondowoso dan Banyu-wangi, Jawa Timur, meningkat hingga di atas 46 milimeter.

‘’Aktivitas kegempaan yang tercatat di pos pengamatan gunung api (PPGA) Ijen sudah overskill atau di atas 46 milime-ter,’’ kata Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Hendra

Gunawan di PPGA, Banyu-wangi, kemarin.

Sejak kemarin, mulai pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat freku-ensi gempa vulkanik dalam sebanyak lima kali dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 12 kali. ‘’Frekuensi kegempaan cenderung stabil, masih di level III (siaga),’’ paparnya.

Meskipun demikian, kekuat-an gempa lebih besar bahkan sampai tidak terdeteksi oleh

seismograf karena di atas 46 milimeter.

Hendra menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten di sekitar Gunung Ijen, yakni Pemkab Bondowoso, Pemkab Situbondo, dan Pemkan Banyu-wangi terkait dengan aktivi-tas Ijen dari waktu ke waktu. Apalagi aktivitas kegempaan bisa dirasakan hingga radius 3 kilometer dari kawah Ijen.

Dia mengimbau Badan Pe-nanggulangan Bencana Dae-rah di tiga kabupaten itu me-nyampaikan informasi kepada masyarakat di sekitar kawah Ijen, terkait dengan potensi bencana alam yang mungkin bisa terjadi.

‘’Material air kawah Ijen sa-ngat besar. Apabila letusan le-bih besar daripada 1993, kawah dikhawatirkan akan meluber ke Sungai Banyupait, Kabupaten

Bondowoso, hingga Sungai Banyuputih, Situbondo,’’ un-gkapnya.

Kemarin malam sempat ter-jadi aktivitas gempa vulkanik yang cukup besar dan dira-sakan masyarakat yang berada di sekitar Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso.

PVMBG akan menambah satu alat lagi untuk memantau pergerakan aktivitas kawah Gunung Ijen. Alat tersebut

akan ditempatkan di pos Pal-tuding. Di sisi lain, Gunung Semeru kemarin mengeluarkan asap solvatara yang mengepul dari kawahnya.

Kejadian itu menjadi perhati-an masyarakat Lumajang sejak kemarin. Petugas Pemantau Gunung Semeru Lumajang Liswanto mengatakan mun-culnya asap putih merupakan aktivitas vulkanik biasa. (Ant/FL/TS/N-3)

PENCARIAN: Regu penolong mencari korban ambruknya Jembatan Mahakam II di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

MASIH SIAGA: Gunung Ijen, yang mengeluarkan asap belerang, terlihat dari Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur, kemarin. Meskipun terjadi gempa tektonik lokal yang dirasakan hingga jarak 3 km dari kawahnya, Gunung Ijen masih berstatus siaga.

AP

Hendra GunawanKasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG