This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS RISET
PENERAPAN SPRITUAL HEALING TERHADAP
PENURUNAN KECEMASAN MENOPPOUSE
SUGI PURWANTI (Ketua Tim)
OSSIE HAPPINASARI (Anggota Tim)
WARNI FRIDAYANTI (Anggota Tim)
Dibiayai Oleh P3M Akademi Kebidanan YLPPTahun Anggaran 2013-2014
No.Kontrak : 91/C.01/AKBIDYLPP.P3M/XI/2013
Laporan PengabdianMasyarakat
AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmatNya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan pengabdian berbasis
Riset dengan judul ” Penerapan Spritual Healing terhadap
Penurunan Kecemasan Menopouse
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak maka proposal pengabdian ini tidak dapat
terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Yuli Trisnawati, S.Si.T, M.Kes selaku Direktur
Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto.
2. Kepala Desa Taman Sari beserta perangkat
3. Ibu Bidan Desa Taman Sari yang telah membantu
pelaksanaan survey
4. Seluruh dosen dan karyawan Akademi Kebidanan YLPP
Purwokerto.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Demi kelancaran proses pengabdian ini penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga pengabdian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
pada umumnya dan penulis pada khususnya.
DAFTAR ISI
A. BAGIAN AWAL
HALAMAN JUDUL .................................. i
HALAMAN LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN ............ ii
KATA PENGANTAR..................................iii
DAFTAR ISI...................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................. vi
B. BAGIAN ISI
Purwokerto, 15
Maret 2014
Penulis
BAB I PENDAHULUAN .............................. 1
a. ANALISIS SITUASI…………………………………………........... 1
b. PERUMUSAN MASALAH.......................... 2
c. TUJUAN DAN MANFAAT ........................ 3
d. KHALAYAK SASARAN .......................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................ 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................... 7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar titik-titik tapping …………………………………………… 7
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biodata ketua dan anggota tim pengusul
2. Surat Tugas
3. Satuan Acara Penyuluhan
4. Peta lokasi wilayah sasaran
5. Gambaran hasil pengabdian
6. Laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN
Spiritual Healing merupakan metode penyembuhan
spiritual yang sudah ada dari jaman dahulu. Ilmu
pengetahuan modern telah membuat konstribusi besar untuk
kesehatan, bagi sebagian orang tampaknya menjadi konsep
"baru" bahwa tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri,
namun hal ini tidak dapat dipungkiri memang spiritual
sangat berkonstibusi dalam kesembuhan. Kecemasan pada
menopause terjadi karena perubahan sistem hormonal,
kecemasan dapat diturunkan dengan berbagai cara, salah
satunya menggunakan metode spiritual healing, dimana pasien
yang mengalami kecemasan diobati melalui spiritualitasnya,
yaitu dengan memusatkan pikiran mereka kepada hal yang
positif, bersyukur dengan keadaannya, dan ikhlas dengan
apa yang dialaminya. Pengabdian ini didasarkan pada
penelitian yang dilakukan oleh alumni akademi kebidanan
YLPP yang bernama Ulfa Dwi Yuliani.
A. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari pengabdian ini adalah :
1. Ibu –ibu menopause dapat memahami dan melakukan
spiritual healing secara mandiri di rumah
2. Spiritual healing dapat dijadikan kegiatan rutin di
kelompok posyandu lansia taman sari
Manfaat dari pengabdian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi wanita menopause untuk
menurunkan tingkat kecemasan menggunakan metode
spiritual healing.
2. Mengaplikasikan pemenuhan kebutuhan wanita
menopause khususnya adalah rasa nyaman bebas dari
kecemasan dengan metode spiritual healing.
B. KHALAYAK SASARAN
Sasaran dalam pengabdian ini adalah wanita menopause
di posyandu lansia desa Taman Sari sejumah 60 wanita
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause
Menopouse merupakan periode peralihan dari fase
reproduksi menuju fase usia tua yang terjadi akibat
menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik
dari ovarium (Prawirohardjo, 2003). Hal ini umumnya
terjadi ketika perempuan memasuki usia 45 hingga 54
tahun. Fase menopause merupakan siklus haid terakhir
yang dialami wanita, biasanya ditandai dengan: Tidak
haid selama 12 bulan, kadar FSH darah > 40 mIU/ml,
kadar Estradiol < 30 pg/ml.
Menurut National Institut of Health (2005) pada
periode menopause memiliki gejala fisik dan psikis
yang khas seperti gangguan suasana hati, panik,
gangguan tidur, tekanan, sakit otot, alergi dan sakit
kepala. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan
produksi estrogen. Perubahan suasana hati juga dapat
disebabkan oleh tekanan dari keluarga seperti
kehilangan anak atau perasaan yang melelahkan.
B. Kecemasan
Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman
yang sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar
atau konfliktual. Kecemasan juga dapat diartikan
sebagai respon emosi tanpa obyek yang spesifik yang
secara subyektif dialami oleh dan dikomunikasikan
secara interpersonal (Suliswati, 2006). Penyebab
terjadinya kecemasan diantaranya adalah ancaman
terhadap integritas fisik meliputi disabilitas
fisilogis yang akan terjadi atau penurunan kemampuan
untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari, serta
ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan
identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang
terintegrasi pada individu. Tingkat kecemasan mulai
individu dapat menggunakan Skala HARS yang ditemukan
Max Hamilton pada tahun 1959.
C. Spiritual healing
Spiritual healing merupakan proses penyembuhan yang
dilakukan dengan pendekatan rohani atau cara untuk
menetralisir dan melarutkan pola batin yang mengandung
gangguan penyakit, fisik dan kondisi pikiran, yang
bertujuan untuk menumbuhkan kegembiraan, keamanan,
ketenangan pikiran, dan bimbingan timbulnya keyakinan.
Inti metode spiritual healing sesungguhnya sangat
sederhana yaitu dengan kunci mengubah semua hal
negatif dalam diri kita menjadi positif seperti,
mengubah merasa bersalah dengan taubat, marah dengan
memaafkan, sedih dengan tawakal, kecewa dengan ikhlas,
kehilangan dengan sabar, putus asa dengan roja’, sombong
dengan syukur (Yulianto, 2012).
Prinsip dalam Spiritual healing ada 3 yaitu set up, tune
in dan tapping. Set Up bertujuan untuk memastikan aliran
energi tubuh terarah dengan tepat, langkah ini
merupakan menetralisir alam bawah sadar yang negatif,
langkah ini merupakan aplikasi dari teknik meditasi.
Tune In adalah merasakan rasa sakit/cemas yang kita
alami, dan kita terima kondisi tersebut dengan ikhlas.
Tahap ini merupakan bagian dari Self Hypnotherapy untuk
menghapus alam bawah sadar kita yang menjadi penyebab
energi negatif yang kita alami. Dalam dosis yang
ringan kita sebut dengan affirmasi. Bersamaan dengan
Tune In, kita melakukan langkah ketiga yaitu Tapping.
Dengan melakukan ketukan ringan dengan dua ujung jari
pada titik-titik tertentu di bagian tubuh. Langkah tune
in dan tapping merupakan aplikasi dari Neuro Linguistik
Programming (NLP), yaitu “Breaking the Pattern” (Zainuddin,
2009).
Gambar 1. Titik-titik Tapping
(Zainuddin, 2009)
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
melibatkan sebanyak 60 orang sasaran yaitu wanita
menapouse yang bertempat tinggal di desa Taman Sari .
Berikut ini akan diuraikan hasil dan pembahasan dari
kegiatan pengabdian masyarakat pada wanita menapouse.
Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah wanita
menapouse yang diidentifikasi menurut usia dari 45-60
tahun yang masih kooperatif untuk melakukan komunikasi
(tidak ada gangguan pendengaran, gangguan penglihatan).
Jumlah sasaran yang bersedia di ajak dalam kegiatan ini
adalah sebanyak 60 orang.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara beberapa tahap
berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan.
1. Pertemuan pertama
Wanita menopause dikumpulkan dalam ruangan yang yang
tertutup, luas, jauh dari kebisingan. Pertemuan
pertama dilakukan di posyandu lansia desa Taman Sari.
Sasaran diberikan penyuluhan terlebih dahulu tentang
program kegiatan dan materi tentang spiritual healing
dengan media leaflet. Tingkat kecemasan sasaran diukur
terlebih dahulu sebelum dan setelah program spiritual
healing. Kegiatan tahap pertama dilakukan dengan
tujuan peningkatan pemahaman dan kemampuan melakukan
tapping agar sasaran dapat melaksanakan kegiatan
spiritual healing di rumah masing-masing. Kegiatan
tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan
sasaran dan penurunan tingkat kecemasan.
Hari/Tgl/
Jam
Kegiatan Hasil/Luaran
Senin,
25 Nov
2013
Jam 09.00
sampai
dengan jam
12.00
1. Identifikasi
Peserta
Pengabdian
2. Penjelasan
proses
kegiatan
pengabdian
kepada sasaran
3. Penyuluhan
tentang
masalah
psikologi masa
menapouse dan
penanganannya
4. Identifikasi
tingkat dan
macam
1. Peserta yang bisa
hadir pada
kegiatan pertama
adalah 35 orang
2. Pelaksanaan
kegiatan
pengabdian
dilakukan secara
beberapa tahap,
sehingga sasaran
harus hadir dalam
setiap kegiatan
agar hasil
pengabdian dapat
sesuai dengan
harapan dan
terukur
pencapainnya.
3. Sasaran dapat
menerima
penjelasan yang
disampaikan oleh
tim pelaksana
4. Semua sasaran
menyampaikan
kecemasan
sasaran
5. Demonstrasi
penanganan
kecemasan pada
masing masing
sasaran dengan
tehnik healing
(dengan
tapping pada
area titik-
titik tubuh
wanita
menopause).
6. Melakukan
kontrak waktu
untuk
pertemuan
tahap kedua
jenis kecemasan
yang sedang
dialami oleh
masing-maing
sasaran secara
lisan.
5. Semua sasaran
melaksanakan
healing dipandu
oleh tim dengan
tehnik titik
tapiing yang
berbeda-beda pada
setiap individu
sasaran.
6. Sasaran di minta
untuk melakukan
sendiri di rumah
masing masing
minimal sehari
dua kali dan
datang pada tahap
selanjutnya
2. Pertemuan kedua
Hari/Tgl/
Jam
Kegiatan Hasil/Luaran
Senin,
9 Des 2013
Jam 09.00
sampai
dengan jam
12.00
1. Pendampinga
n spiritual
healing
1. Therapi spiritual
healing dengan
tapping titik
tertentu anggota
tubuh dapat
meningkatkan self
care setiap
individu sasaran
sehingga
kecemasan yang
dialami selama
menapouse
berkurang.
3. Pertemuan ke tiga
Hari/
Tgl/Jam
Kegiatan Hasil/Luaran
Senin,
23 Des
2013
1. Pendampingan
spiritual
healing
1. Therapi spiritual
healing dengan
tapping titik
tertentu anggota
Jam 09.00
sampai
dengan
jam 12.00
2. Identifikasi
tingkat
kecemasan
sasaran
tubuh dapat
meningkatkan self
care setiap
individu sasaran
sehingga kecemasan
yang dialami selama
menapouse
berkurang.
2. Tingkat kecemasan
sasaran berkurang
yang disampaikan
secara lisan,
perasaan lebih
rileks dan ikhlas
menghadapi setiap
permasalahan yang
ada
Spiritual healing merupakan metode yang sangat
sederhana yaitu dengan mengubah semua hal negatif
dalam diri kita menjadi positif seperti, mengubah
merasa bersalah dengan taubat, marah dengan
memaafkan, sedih dengan tawakal, kecewa dengan
ikhlas, kehilangan dengan sabar, putus asa dengan
roja’, sombong dengan syukur. Dengan menumbuhkan
perasaan bahagia, bersyukur, ikhlas, tulus,
menyebabkan tubuh menghasilkan hormon beta-endorfin,
yang menghasilkan rasa nyaman, dan mampu
meningkatkan kekebalan tubuh serta menyembuhkan dari
berbagai penyakit (Yulianto, 2012).
Hasil dari pelaksanaan pengabdian yang
dilakukan oleh tim pelaksana pada wanita menapouse
di Desa Taman Sari dapat mengurangi tingkat
kecemasan yang dialami oleh wanita menapouse di Desa
Taman Sari. Hasil jangka panjang dari kegiatan ini
adalah wanita menapouse akan senantiasa dapat
menghindari atau mengurangi kecemasan selama masa
menapouse dengan kegiatan spiritual healing secara
mandiri atau berkelompok pada saat kegiatan
kerohaniaan atau kegiatan posyandu lansia.
Spiritual healing dapat menurunkan tingkat kecemasan
yang dirasakan oleh wanita menopause dengan mengubah
kecemasan yang dirasakan menjadi rasa bahagia, hal
tersebut dibuktikan dengan penurunan tingkat
kecemasan pada wanita menopause pada setiap
minggunya sebelum perlakuan dilakukan.
Kecemasan berat yang terjadi pada wanita
menopouse dapat meningkat menjadi stress, jika
stress tidak ditangani dengan baik keadaan dengan
kondisi stress dapat menyita energi, mengurangi
produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan
terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan tanpa
penanganan yang tepat dapat menggerogoti tubuh
secara diam-diam, bahkan dapat pula mencapai tingkat
depresi jika tidak segera ditangani dengan baik.
BAB IV KESIMPULAN SARAN
KESIMPULAN
1. Spritual healing yang dilaksanakan secara rutin dapat
mengurangi kecemasan selama masa menapouse.
2. Spritual healing meningkatkan perasaan positif, ikhlas
pada setiap individu menapouse, hal ini menyebabkan
tubuh menghasilkan beta endorphin yang meningkat
sehingga meningkatkan rasa nyaman serta daya tahan
tubuh yang bagus.
SARAN
1. Spritual healing sangat bermanfaat bagi wanita
menapouse sehingga diharapakan spiritual healing dapat
dijadikan sebagai salah satu program kegiatan di
posyandu lansia.
2. Spiritual healing dapat digunakan sebagai salah satu
alternative pengobatan kecemasan yang lainnya, tidak
hanya pada wanita menapouse.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, A. (2006). Spiritual healing (On-line). Terdapatpada: http://alwialatas.multiply.com/journal/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Anwar, Z. (2011). Model terapi seft (spiritual emotionalfreedom technique) untuk mengatasi gangguan fobiaspesifik (On-line). Terdapat pada
Brunner & Suddarth. (1996). Buku ajar keperawatan medikal bedahVol. 2 (Edisi 8). Cet. Pertama. Jakarta : EGC.
Clarck, J. (2005). Fit dan bugar saat menopause menghadapimenopause tanpa kekhawatiran. Jakarta : Gelora AksaraPratama
Dwiyanti, Ulfah (2013). Efektifitas spiritual healing terhadappenurunan kecemasan pada wanita menapouse. Karya TulisIlmiah Akademi Kebidanan YLPP. Purwokerto.
Fox-spencer, R. & Brown, P. (2007). Simple guidemenopause. Jakarta : Erlangga
Glasier, A., & Gebbie, A. (2006). Keluarga berencana &kesehatan reproduksi (Edisi 4). Cet. Pertama. Jakarta :EGC.
Hawari, D. (2011). Manajemen stress, cemas, dan depresi (Edisi 2).Cet. Ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Kartono, K. (2000). Psikologi wanita jilid 2: mengenal wanita sebagaiibu dan nenek. Bandung: Mandar Maju
Markus, D., dkk. (1994). Effect of spiritual healing onchronic idiopathic pain : A medical and psychologicalstudy (On-line). Terdapat pada:http://journals.lww.com/clinicalpain/pages/articleviewer.aspx?year=1994&issue=12000&article=00009&type=abstract
Mulia, H. (2009). Pengaruh intervensi spiritual emotionalfreedom technique (SEFT) dalam mengurangi rasa nyeripasien kanker (On-line). Terdapat pada:http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/view/375/371
Prawirohardjo, S. (2003). Menopause dan andropause (Ed.1).Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Rahmat, I., Siswosudarmo R., & Sureni Ike. (2011).Keefektifan pemberian bimbingan spiritual islamikepada klien terminal terhadap kecemasan dan motivasihidup di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta(On-line). Terdapat pada:htt//publikasi.umy.ac.id/index.php/psik/article/view/3130/1898
Stuart, G. W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa (Edisi5). Jakarta : EGC.
Suliswati. (2006). Konsep dasar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
Yulianto, A. (2012). Spiritual healing. Jakarta : HPA