Top Banner
Pentingnya Peran Visi dan Misi Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa visi dan misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan. Faktor-faktor Penyusunan Visi dan Misi: Sejarah Preferensi Masa Kini Lingkungan Pasar Sumber Daya Kompentensi yang membedakan Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai- nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Jadi dapat disimpulkan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Visi membicarakan hal-hal sebagai berikut: 1. Wawasan yang menjadi tolak ukur pertumbuhan bisnis Anda. 2. Sosok Anda atau usaha Anda di masa mendatang. 3. Bentuk usaha Anda sebesar apa. 4. Alasan Anda memasuki usaha di bnidang tersebut 5. Imajinasi mengenai posisi usaha Anda dan kemana bisnis Anda mau di bawa. Visi yang ideal harus sebagai berikut: · Sederhana (simple) · Terukur (measurable) · Tejangkau (reachable) · Beralasan (reasonable) · Ambisius · Periode waktu (time frame) · Bersifat strategis (strategic) · Bersifat strategis (strategic) · Perspektif kondisi · Komunikatif Tujuan penetapan visi perusahaan,yaitu: · Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan. · Memiliki orientasi pada mas adepan perusahaan.
40

Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Jan 19, 2016

Download

Documents

lutfi_helmi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Pentingnya Peran Visi dan Misi Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk

dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa visi dan misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Faktor-faktor Penyusunan Visi dan Misi:•       Sejarah•       Preferensi Masa Kini•       Lingkungan Pasar•       Sumber Daya•       Kompentensi yang membedakan

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Jadi dapat disimpulkan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Visi membicarakan hal-hal sebagai berikut:1.         Wawasan yang menjadi tolak ukur pertumbuhan bisnis Anda.2.         Sosok Anda atau usaha Anda di masa mendatang.3.         Bentuk usaha Anda sebesar apa.4.         Alasan Anda memasuki usaha di bnidang tersebut5.         Imajinasi mengenai posisi usaha Anda dan kemana bisnis Anda mau di bawa.

Visi yang ideal harus sebagai berikut:·           Sederhana (simple)·           Terukur (measurable)·           Tejangkau (reachable)·           Beralasan (reasonable)·           Ambisius·           Periode waktu (time frame)·           Bersifat strategis (strategic)·           Bersifat strategis (strategic)·           Perspektif kondisi·           Komunikatif

Tujuan penetapan visi perusahaan,yaitu:·           Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan.·           Memiliki orientasi pada mas adepan perusahaan.·           Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan·           Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas·           Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan

Syarat dan Kriteria Visi Perusahaan:·         Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan·         Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan·         Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman·         Memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan·         Terfokus pada permasalahnan instansi perusahaan agar dapat beroperasi

Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

Page 2: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan. Menurut Drucker (2000:87), pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8). Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.

Unsur-unsur pokok sebuah misi adalah sebagai berikut:·         Kiat dan usaha untuk mewujudakan visi·         Nilai-nilai dasar organisasi yang dinyatakan dalam misi organisasi·         Segmen pasar dan pelanggan·         Pernyataan tentang produk atau jasa yang di masuki (dijualnya)·         Keyakinan yang kuat, asumsi-asumsi dan budaya kerja dengan orientasi mutu·         Pernyataan strategis jangka panjang dan jangja pendek

Misi akan efektif bila bersifat:·         Ringkas dan jelas·         Unik·         Fleksible·         Bisa membantu untuk mengambil keputusan·         Budaya perusahaan·         Memberikan inspirasi 

Cara Merumuskan Misi Perusahaan:—   Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan—   Menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada, untuk memeungkinkan

perusahaan melaksanakan kegiatannya lebih baik dan dengan seefesien mungkin—   Menentukan lingkungan yang sangat berguna untuk menentukan apakah misi organisasi perusahaan

tidak bertentangan secara internal dan eksternal

Fungsi Misi:—  Memberikan arah usaha—  Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil—  Objektif, target dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang suadah dibentuk—  Membimbing aksi dalam berbagai tingkat—  Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah

Berikut adalah contoh-contoh visi dan misi dari perusahaan go public :

 No.

  Nama Perusahaan

Visi Misi

 1.       PT. Sampoerna      Menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.

1.  Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga  yang  wajar bagi perokok dewasa

2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja  yang  baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan

Page 3: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

mitra usaha 3. Memberikan sumbangsih

kepada masyarakat luas

2.        PT. Unilever    "To become the first choice of consumer, costumer and community”

Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen

Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

3.      PT. Pertamina       Menjadi lembaga pembinaan usaha kecil dan koperasi terkemuka yangdapat mengangkat citra pertamina di mata masyarakat indonesia.

Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina sebagai unit usaha yang produktif, efisien, profitable dan dapat mendukung usaha dan mengangkat citra pertamina.

Menjadikan usaha kecil dan kopersai mitra binaan pertamina sebagai unit usaha penghasil produk berkualitas dan inovatif yang mampu bersaing di pasar lokal, regional dan global.

Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina sebagai unit usaha yang mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan secara dinamis dan berkelanjutan.

Menjadikan usaha kecil dan koperasi sebagai soko guru perkonomian nasional.

4.     PT. Kimia Farma        Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia dan berdaya saing global.

         Untuk mencapai visinya, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk mempunyai misi sebagai berikut :

1. Menyediakan produk dan jasa layanan kesehatan yang unggul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan.

2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, karyawan dan pihak lain yang berkepentingan, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

3. Meningkatkan kompetensi dan

Page 4: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

komitmen sumber daya manusia guna pengembangan perusahaan, serta dapat berperan aktif dalam pengembangan industri kesehatan nasional.

5. PT. Agri Astra      “Menjadi Perusahaan Agroindustri Benih Nasional Kelas Dunia”

     Menghasilkan Produk Agroindustri Bermutu Melalui PemanfaatanSumber Daya Perusahaan Secara Efisien Dan Efektif Untuk MemberikanManfat Optimal Bagi Stakeholders

6. PT. Telkom        To become a leading InfoCom player in the region

      One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation

7. PT. Coca Cola      Our vision serves as the framework for our Roadmap and guides every aspect of our business by describing what we need to accomplish in order to continue achieving sustainable, quality growth.

    Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our purpose as a company and serves as the standard against which we weigh our actions and decisions.

To refresh the world... To inspire moments of

optimism and happiness...    To create value and make a difference.

Setelah mengetahui pengertiannya dan beberapa contoh mengenai visi dan misi perusahaan dapat dipastikan bahwa tanpa adanya visi dan misi, sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuan yang diimpikan. Contoh mudahnya, kita misalkan membangun perusahaan sama halnya dengan memulai sebuah perjalanan. Sebelum memulai perjalanan, Anda tentukan terlebih dahulu kota tujuan Anda. Tanpa memiliki tujuan tempat atau kota yang akan dikunjungi, orang tersebut tidak akan pernah beranjak kemanapun. Sama halnya dengan perusahaan yang belum memiliki visi, perusahaan tersebut juga belum bisa bergerak kemanapun karena belum memiliki tujuan usaha. Tak kalah pentingnya dengan visi, misi perusahaan juga berpengaruh terhadap perjalanan perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki misi, keadaannya akan sama dengan orang yang sudah memiliki kota tujuan (misalnya : perjalanan ke kota Jogja ) namun belum memiliki rencana sarana transportasi yang akan digunakan dan kapan waktu keberangkatan. Sehingga perjalanan menuju Jogja hanya sekedar angan–angan, yang belum bisa diwujudkan. Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tanpa adanya visi dan misi perusahaan yang saling bersinergi, mustahil rasanya bila sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Pengertian Visi dan Misi Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Bagi mereka yang berkecimpung dalam kegiatan organisasi tentu tidak asing dengan kalimat Visi dan Misi di karenakan suatu organisasi, kelompok atau badan suatu instansi pasti memiliki Visi dan Misi untuk mewujudkan tujuannya, tapi apakah Visi dan Misi hanya bisa di miliki dan di terapkan oleh Suatu Organisasi, kelompok atau bandan suatu instansi…? Jawabnya tentu tidak, Visi dan Misi pun bisa di miliki dan di terapkan secara personal dan individu.

Lalu apakah pengertian dari Visi dan Misi…?Dari referensi materi berikut ada beberapa pengertian dari Visi dan Misi yang mudah-mudahan dapat memberi manfaat...

Page 5: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Pengertian VisiVisi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:

- Berorientasi ke depan- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini- Mengekspresikan kreatifitas- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat

Pengertian MisiMisi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

Arti lain :a. Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan clan karakteristik yangingin di capai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Banyakintepretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapailembaga tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara lebih jelasmenerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan kemajuanclan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masayang panjang tersebut. Pernyataan Visi tersebut harus selalu berlaku padasemua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu Visi hendaknyamempunyai sifat/fleksibel. Untuk itu ada beberapa persyaratan yang hendaknyadipenuhi oleh suatu pernyataan Visi: 1) Berorientasi pada masa depan; 2) Tidakdibuat berdasar kondisi atau tren saat ini; 3) Mengekspresikan kreativitas; 4)Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat ; 5)Memperhatikan sejarah, kultur, clan nilai organisasi meskipun ada perubahanterduga ; 6) Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggotalembaga ; 7) Memberikan klarifikasi bagi manfaat lembaga serta tujuan-tujuannya ; 8 ) Memberikan semangat clan mendorong timbulnya dedikasi padalembaga ; 9) Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya ;10) Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga (Lewis&Smith,1994).

b. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalamusahanya meng-ujud-kan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman padapernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakansesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garisbesar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelastentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangantentang bagaimana cara lembaga bekerja. Mengingat demikian pentingnyapernyataan misi maka selama pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukandari anggota lembaga serta sumber-sumber lain yang dianggap penting. Untuksecara Iangsung pernyataan Misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjukbekerja.

Intepretasi lebih mendetail diperlukan agar pernyataan Misi dapatditerjemahkan ke langkah-langkah kerja atau tahapan pencapaian tujuansebagaimana tertulis dalam pernyataan Misi. Untuk memberikan tekanan padafaktor komprehensif dari pernyataan misi maka pernyataan tersebut hendaknyamampu memberikan gambaran yang menjawab pertanyaan pertanyaan sbb (Lewis &Smith 1944) : 1) Keberadaan lembaga adalah untuk berbuat apa; 2) Apa produkatau jasa yang utama dari lembaga; 3) Apa yang bersifat unik dari lembaga ; 4)Siapa konsumen utama dari lembaga; 5) Mengapa mereka merupakan konsumen utama; 6) Pihak lain mana yang berkepentingan dengan lembaga dan mengapa; 7) Apa“Core Values” / nilai dasar lembaga; 8 ) Apa yang berbeda pada lembaga 5 thyang lalu dan sekarang ; 9) Mengapa berbeda ; 10) Apa yang berbeda pada

Page 6: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

lembaga saat sekarang dan 5 th dari sekarang; 11) Mengapa hal itu akan menjadibeda; 12) Apa produk atau jenis jasa yang akan diberikan lembaga di masadepan; 13) Apa yang harus dikerjakan lembaga untuk menyiapkan produk barutersebut; 14)Apakah jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas merefleksikan Visilembaga ? ; 15) Bila tidak, pertanyaan mana yang harus ada dan apa jawabannya.materi referensi:RKAP EXSAM

Dari sumber lain yang mendefinisikan tentang Visi dan Misi diantaranya:• Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agardapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantangtentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi.

• Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yangingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misimenjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimanamelakukannya.

• Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuanorganisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misitersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapatmengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasilyang akan diperoleh dimasa mendatang.

• Visi adalah pandangan/pemikiran pada yang akan datang (cita cita)Misi adalah sedang/akan melakukan apa yang sudah ada dalam visi itu.

Pentingnya Visi dan Misi Perusahaan Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, sesuai dengan tujuan.15 October 2010 10 Komentar Tips & Motivasi Bisnis Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua tergantung tujuan yang akan dicapai oleh masing – masing perusahaan. Biasanya visi dan misi dibuat saat perusahaan sedang akan dibangun, karena visi dan misi perusahaan menjadi landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu tak perlu ditanyakan lagi, bahwa peranan visi dan misi perusahaan sangatlah penting.Namun sebelum mengetahui pentingnya visi dan misi perusahaan, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu pengertian visi dan misi perusahaan :

Istilah visi berasal dari kata vision yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti penglihatan. Bisa diartikan yang dimaksud visi adalah sebuah pandangan tentang tujuan jangka panjang perusahaan atau rencana yang akan dicapai oleh suatu perusahaan. Visi biasanya berisi pernyataan yang singkat dan jelas, namun bisa mencakup semua tujuan dan cita – cita perusahaan. Contoh visi PT. Khalifah Niaga Lantabura : “Membantu Siapa Saja Bisa Sukses Berbisnis“

Sedangkan misi adalah kegiatan atau aktifitas yang mengarahkan perusahaan Anda pada tujuan yang menjadi impian perusahaan tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa misi adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mendukung perusahaan hingga mencapai tujuannnya. Contoh misi PT. Khalifah Niaga Lantabura : menciptakan para pengusaha Indonesia yang berkarakter, membantu menyediakan berbagai prospektus bisnis berkualitas dan tepat guna, menciptakan inovasi bagi dunia bisnis, menciptakan jaringan bisnis, menciptakan lapangan kerja, sehingga kemandirian ekonomi bangsa dapat terwujud.

Setelah mengetahui pengertiannya dapat dipastikan bahwa tanpa adanya visi dan misi, sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuan yang diimpikan. Contoh mudahnya, kita misalkan membangun perusahaan sama halnya dengan memulai sebuah perjalanan. Sebelum memulai perjalanan, Anda tentukan terlebih dahulu kota tujuan Anda. Tanpa memiliki tujuan tempat atau kota yang akan dikunjungi, orang tersebut tidak akan pernah beranjak kemanapun. Sama halnya dengan perusahaan yang belum memiliki visi, perusahaan tersebut juga belum bisa bergerak kemanapun karena belum memiliki tujuan usaha.Tak kalah pentingnya dengan visi, misi perusahaan juga berpengaruh terhadap perjalanan perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki misi, keadaannya akan sama dengan orang yang sudah memiliki kota tujuan ( misalnya : perjalanan ke kota Jogja ) namun belum memiliki rencana sarana transportasi yang akan digunakan

Page 7: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

dan kapan waktu keberangkatan. Sehingga perjalanan menuju Jogja hanya sekedar angan – angan, yang belum bisa diwujudkan.Dari contoh diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa tanpa adanya visi dan misi perusahaan yang saling bersinergi, mustahil rasanya bila sebuah perusahaan dapat berjalan. Maka bagi Anda yang berminat untuk membuka usaha baru, siapkan pondasi bisnis Anda dengan membuat visi dan misi yang kuat. Semoga dapat bermanfaat dan salam sukses.

Page 8: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

BAB 2 - PERILAKU INDIVIDU dan PENGARUHNYA terhadap ORGANISASI

KATA PENGANTARDengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta rahmat dan hidayah_NYA yang dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,saya berupaya dalam penyusunan makalah ini untuk member sedikit penjelasan dan pandangan tenteng lebih jauh PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI , maupun penjelasan latar belakang tentang terjadinya kasus PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI di indonesiasecara umum dan upaya mengatasi kasus studi tentang organisasi untuk meningkatkan Kualitas bagi masyarakat.selain itu saya sebagai penyusun makalah juga bersedia menerima masukan,kritik maupun saran.dan saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengumpulan materi ini:Akhir kata saya berharap makalah ini bias diterapkan dan menjadi tolak ukur kita terhadap dunia social sebaik mungkin.Amin

Bekasi,23 Februari 2011

Penyusun

BAB 1PENDAHULUAN

1.      Latar BelakangPada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatau komponen yang dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah yang menjadi permasalahan.“Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu. “Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama”Akan tetapi secara umum organisasi sempat menjadi wacana dalam aktifitas yang dapat dijadikan sebagai bagian dari kelompok. pada dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk sosial yang dalam konteks ini adalah homo socius . Fakta tersebut adalah sebuah sifat kodrati. Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya. Manusia adalah makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri untuk hidup bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka manusia harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi.Sedangkan yang dimaksud dengan Metode adalah suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien. Dan tidak mungkin manusia dapat mengerjakan semua itu seorang diri,

Page 9: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

karena manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk social. Dibawah ini saya akan menjelaskan secara singkat bagaimana pembentukan suatu organisasi serta dasar-dasar pembentukan organisasi secara umum.

2.      TujuanTujuan saya menyusun makalah ini adalah untuk memberikan sedikit gambaran mengenai betapa pentingnya studi tentang organisasi bagi mahasiwa.

3.      SasaranSasaran utama dari pembuatan makalah ini adalah seluruh mahasiswa yang telah atau belum tergabung dalam studi tentang Organisasi

BAB 11Variabel” yang mempengaruhi perilaku Individu

Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi A. Variabel-Variabel Dependen Yaitu factor-faktor kunci yang ingin dijelaskan atau diperkirakan dan yang terpengaruh sejumlah factor lain (suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variable bebas. Variabel-variabel dependen tersebut antara lain : 1. Produktivitas Yaitu suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi keefektifan dan efisiensi. 2. Keabsenan (kemangkiran) Yaitu gagal atau tidak melapor untuk bekerja 3. Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan) Yaitu penarikan diri secara sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi 4. Kepuasan kerja Yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. B. Variabel-Variabel Independen 1. Variabel-variabel level individu a. Usia c. Status perkawinan b. Jenis kelamin d. Masa kerja 2. Variabel-variabel level kelompok 3. Variabel-variabel level system organisasi

BAB 111

Page 10: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Teori dan Prinsip MotivasiTEORI MOTIVASI

Motivasi dapat diertikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja. Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab : 1.Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula.2.Motif yang tidak sama akan diwujudkan dalam berbagai perilaku yang tidak sama.3.Motif yang tidak sama dapat iekspresikan melalui perilaku yang sama.4.Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk perilaku yang sulit dijelaskan.5.Suatu ekspresi perilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.Berikut ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai factor pendorong dari prilaku manusia• Motif Kekuasaan Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat berfifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan social (power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok). • Motif Berprestasi Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang tinggi (high achiever) adalah : 1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat 2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung 3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya. 4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha maiksimum sesuai dengan kemampuannya

Motif Untuk BergabungMenurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi. • Motif Keamanan (Security Motive) Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya• Motif Status (Status Motive) Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan adanya beberapa sumber status seseorang yaitu : 1.Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh status yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang tinggi di lingkungannya.

Page 11: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

2. kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan antara lain karakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian. 3. Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja yang berpendidikan, berpengalaman, mempunyai gelar, dsb. 4. Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang. Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power). Dalam suatu organisasi, individu yang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh status yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu-individu yang ada di bawahnya.

BAB IVPenerapan Motivasi Dalam Organisasi

Lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Pada pelaksanaannya, setelah rencana dibuat (planning), organisasi dibentuk (organizing), dan disusun personalianya (staffing), maka langkah berikutnya adalah menugaskan/mengarahkan karyawan menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading) ini secara sederhana adalah membuat para karyawan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi karyawan merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan manajer untuk memotivasi karyawannya akan sangat menentukan efektifitas manajer. Manajer harus dapat memotivasi para bawahannya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.Motivasi menunjuk kepada sebab, arah, dan persistensi perilaku. Kita bicara mengenai penyebab suatu perilaku ketika kita bertanya tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara mengenai arah perilaku seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal tertentu yang mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita bertanya keheranan mengapa ia tetap melakukan hal itu (Berry, 1997).Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tanpa dimotivasi. Selain menguatkan

Page 12: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

organisme itu, motivasi cenderung mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan (Atkinson, Atkinson, & Hilgard, 1983).Sampai pada abad 17 dan 18, para pakar filsafat masih berkeyakinan bahwa konsepsi rasionalisme merupakan konsep satu-satunya yang dapat menerangkan tindakan-tindakan yang dilakukan manusia. Konsep ini menerangkan bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang menentukan tujuan dan melakukan tindakannya sendiri secara bebas berdasarkan nalar atau akalnya. Baik-buruknya tindakan yang dilakukan oleh seseorang sangat tergantung dari tingkat intelektual orang tersebut. Pada masa-masa berikutnya, muncul pandangan mekanistik yang beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia timbul dari adanya kekuatan internal dan eksternal, diluar kontrol manusia itu sendiri. Hobbes (abad ke-17) mengemukakan doktrin hedonisme-nya yang menyatakan bahwa apapun alasan yang diberikan oleh seseorang atas perilakunya, sebab-sebab terpendam dari semua perilakunya itu adalah adanya kecenderungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.

BAB VTekanan (Stress) Individu

Stress Individu Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi, pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut.Faktor pemicu stress disebutstressorStressor dibagi menjadi dua, antara lain :

1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan)a) Beban kerja berlebih (overload)b) Desakan waktu (deadline)c) Kualitas pembimbingan rendah/low supervised) Iklim politis tidak aman/low comforte) Umpan balik kerja rendah/low feedbackf) Wewenang tidak memadai/low authorityg) Ketidakjelasan peranan/role ambiguityh) Frustasi/putus asa i) Konflik antar pribadi atau kelompokj) Perbedaan nilai individu dan organisasik) Perubahan situasi kantor yang mengejutkan

Page 13: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

2. Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan)a) Krisis keuangan pribadi atau keluargab) Permasalahan-permasalahan tentang anakc) Permasalahan-permasalahan tentang fisikd) Permasalahan-permasalahan dalam perkawinane) Perubahan situasi rumah atau lingkunganf) Permasalahan-permasalahan lainnya

Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu : 1. Sifat stressor

Yaitu pengetahuan individu tentang stressor tersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut. 2. Jumlah stressor

Yaitu banyaknya stressor yang diterima individu dalam waktu bersamaan. 3. Lama stressor

Yaitu seberapa sering individu menerima stressor yang sama 4. Pengalaman masa lalu 5. Tingkat perkembangan

Berikut adalah 7 tips mengatasi pemecahan masalah karena stress dalam kehidupan :1. Lakukan pemijitan tubuh (body massage), karena pemijitan baik sekali untuk relaksasi dan penormalan tekanan darah. Setelah pemijitan, anda akan mengalami perbaikan kualitas tidur yang tentu saja akan memulihkan lebih baik keletihan anda.2. Berolahraga teratur merupakan hal yang sangat penting dalam memerangi stress. Berolahraga akan memobilisasi otot-otot kita, mempercepat aliran darah dan membuka paru-paru untuk mangambil lebih banyak oksigen. Dampaknya anda akan memperoleh tidur yang lebih nyenyak dan kesehatan yang lebih baik.3. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang anda senangi. Anda bisa juga melakukan petualangan yang belum pernah anda alami sebelumnya seperti berarung jeram misalkan.Melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menghilangkan pikiran yang menyebabkan stress.4. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa bir, anggur atau whiskey dapat menghilangkan stress. Pada kenyataannya, air putih lah yang dapat menghilangkan stress. Penelitian menunjukkan bahwa minum segelas atau 2 gelas anggur memang dapat menyebabkan kita relax saat itu, tetapi setelah efek alkoholnya hilang, stress kemungkinan besar akan membangunkan anda di tengah malam.Dengan banyak minum air putih akan membantu memulihkan tubuh kita dari kekurangan cairan, karena kekurangan cairan dapat menimbulkan keletihan.5. Lakukan meditasi. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa alat yang sangat ampuh dalam mengatasi stress adalah meditasi. Meditasi sangat membantu membersihkan pikiran kita dan meningkatkan konsentrasi. Telah terbukti bahwa meditasi selama 15 menit sama dengan kita beristirahat selama 1 jam. Meskipun anda hanya melakukan meditasi selama 2 menit, tetap akan cukup membantu.Meditasi akan sangat membantu anda melupakan hal-hal yang dapat menyebabkan stress.6. Ketika seseorang mengalami stress, suatu reaksi yang alamiah jika orang tersebut kemudian melampiaskannya dengan mengkonsumsi banyak makanan. Perlu anda ketahui bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dapat meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh, dimana insulin ini dapat membuat tubuh menjadi cepat lelah dan mood anda menjadi jelek.

Page 14: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

7. Jika tubuh kita sedang lelah, tidak mudah bagi kita dalam mengendalikan stress. Tidak cukup tidur akan mempengaruhi keseluruhan hari kita, dan biasanya kita mengalami hari yang buruk karena kurang tidur menyebabkan kita tidak dapat berkonsentrasi dan melihat suatu permasalahan lebih buruk dari yang seharusnya. Tidur yang baik bagi orang dewasa adalah 7 jam sehari.

BAB VPENUTUP

       I.            KESIMPULANBerdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa factor-faktor yang berpengaruh terhadap komiten Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan,perhatian,kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan,perbedaan karakteristik individu (usia,tingkat pendidikan ,jenis kelamin, , karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja, kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek komitmen Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan.

Dampak Prilaku Individu dalam Organisasi 4 <p>Your browser does not support iframes.</p>

Page 15: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Berbicara prilaku organisasi tentu kita berbicara dua hal yang berbeda namun dalam satu pemaknaan. Yakni prilaku dan organisasi. Dalam definisi, tentu kita perlu mengkaji satu per satu, guna mendapatkan pemaknaan yang benar-benar relevan dengan konteks.

Pertama, berbicara prilaku tentu dalam pandangan kita merupakan sebuah aktifitas pribadi yang sifatnya melekat. Atau bahkan sering kali mengakibatkan sebuah pelabelan baik buruknya seseorang. Kemudian yang kedua, yaitu organisasi sendiri dalam definisi selazimnya merupakan sekumpulan individu yang memiliki tujuan bersama dengan mengacu pada aturan yang ada.

Sementara jika berbicara mengenai prilaku organisasi pada dasarnya merupakan sesuatu yang komplek. Namun, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin melesat. Hal tersebut kemudian dikembangkan menjadi suatu kajian yang harapannya dapat memberikan nilai lebih terhadap pelaku ataupun organisasi itu sendiri.

Dalam tingkat Universitas misalnya, kajian mengenai prilaku organisasi terus mengalami perkembangan dan peminat yang meningkat. Hal ini juga tidak terlepas dari asa demokrasi itu sendiri, tentang kebebasan berserikat. Atas dasar hal tersebut kemudian muncul bagaimana idealnya sebuah organisasi/lembaga, mulai dari struktural hingga pada tahapan peneliti prilaku.

Prilaku individuBerbicara prilaku individu tentu kita akan mengoreksi personal atau pribadi seseorang. Jika dalam organisasi merupakan paduan dari personal-personal yang ada dalam suatu perkumpulan. Artinya, dalam hal ini kita akan mendapati berbagai macam karakter, pemikiran, hingga prilaku yang berbeda-beda.

Lalu apa kaitan prilaku individu dengan prilaku organisasi?

Dalam menjawab pertanyaan tersebut tentu kita perlu kembali kepada makna organisasi secara definisi. Seperti yang dipaparkan diatas, bahwa organisasi merupakan perkumpulan suatu kelompok atau individu dengan tujuan bersama. Tentu sangat erat kaitannya, sebab individu-individu tersebut yang nantinya bakal ada dan berupaya dalam menggerakan suatu organisasi/lembaga.

Prilaku OrganisasiSementara prilaku organisasi itu sendiri merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji tentang prilaku kelompok, organisasi, hingga pelaku organisasi. Baik itu dari segi positif maupun negatifnya.

Artinya, secara sederhana prilaku organisasi juga merupakan sebuah citra yang dibangun oleh organisasi tersebut dalam menjalankan dan mentranformasikan visi misinya. Dan hal tersebut juga tidak bisa dipisahkan dari prilaku-prilaku individu yang ada dalam suatu organisasi/lembaga tersebut.

Sebab dalam kacamata universal, prilaku organisasi selain dilihat dari budaya yang coba dibangun oleh organisasi tersebut juga dilihat dari prilaku-prilaku individu didalamnya. Maka, jangan heran ketika ada suatu organisasi/lembaga yang memiliki budaya bagus dalam mewujudkan visi misinya, namun secara prilaku personal/individu didalamnya tidak

Page 16: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

mencerminkan hal itu, tentu citra organisasi tersebut sebagai organisasi yang memiliki budaya baik dalam mewujudkan visi misinya akan hilang.

Karena itu, sebenarnya Prilaku Organisasi dan Prilaku individu merupakan sebuah satu kesatuan yang sejatinya saling mendukung serta menguatkan dalam mewujudkan visi misi organisasi/lembaga. Atau bisa dikatakan keduanya memiliki hubungan berdampak, baik prilaku individu yang berdampak pada prilaku organisasi maupun sebaliknya.

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr. wb.  … Puji syukur saya ucapkan selaku penulis kepada Allah SWT atas rahmat-Nya, Alhamdulillah saya selaku penulis dan anggota kelompok saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perilaku Individu dalam Organisasi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Perilaku Keorganisasian . Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak baik dari dosen pengajar maupun dari teman-teman saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan agar dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Saya bersama anggota kelompok saya berharap, semoga makalah yang kami buat ini berguna dan bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ...

Maros, 16 Maret 2012

Penulis

i Daftar Isi

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iDaftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB IPendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

Page 17: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

BAB IIPokok Permasalahan1. Dasar-dasar Perilaku Individu dalam Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22. Perilaku Individu dalam Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB IIIPENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

ii BAB I

Pendahuluan

a. Latar Belakang            Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan individu lainnya atau individu dengan lingkungannya, dan perilaku setiap individu itu sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dilihat dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya yang berbeda dengan satu sama lain. Hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya disebut perilaku dalam organisasi, oleh karena itu untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.

b. Rumusan masalah :

1. Membahas tentang dasar-dasar perilaku individu dalam organisasi,2. membahas tentang bagaimana mengenali perilaku individu dalam organisasi.

c. Tujuan :

Adapun tujuan pembuatan makalah ini, yaitu supaya teman-teman bisa mengetahui sifat-sifat dan perilaku setiap individu. Serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk teman-teman dan bagi setiap pembaca.

Page 18: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

1BAB II

Pokok Permasalahan

1. DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Dalam ilmu manajemen, seorang manager harus mengetahui perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu, yang pada akhirnya menghasilkan sebuah motivasi individu.

Karakteristik individu dalam organisasi, antara lain :

A. Karakteristik Biografis

1. Usia Hubungan antara usia dan kinerja diperkirakan akan terus menjadi isu yang penting dimasa yang akan datang. Hal ini disebabkan setidaknya oleh 3 alasan, yaitu :

1. Keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot seiring dengan usia,2. realita bahwa angkatan kerja me-nua,3. mulai adanya perundang-undangan yang melarang segala macam bentuk pensiun yangbersifat perintah.

bagi karyawan profesional : umur meningkat, kepuasan kerja juga meningkat

karyawan non-profesional : kepuasan merosot selama usia tengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva, akan berbentuk kurva U ("U" curve).

2. Jenis kelamin

Dari segi jenis kelamin, umumnya tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam hal kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, produktivitas pekerjaan, kepuasan kerja, atau kemampuan belajar. Namun hasil studi menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia mematuhi wewenang, dibandingkan pria yang lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dalam memiliki pengharapan untuk sukses, namun tetap saja perbedaannya kecil.

Biasanya, yang membuat adanya perbedaan adalah karena posisi wanita sebagai ibu yang juga harus merawat anak-anaknya. Ini juga yang mungkin menimbulkan anggapan bahwa wanita lebih sering mangkir daripada pria. Jika anak-anak sakit, tentulah ibu yang akan merawat dan menemani dirumah.

2 hubungan gender - turnover = beberapa studi menjumpai bahwa wanita mempunyai tingkat keluar

yang lebih tinggi, dan studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya.

Page 19: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

hubungan gender - absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi (lebih sering mangkir). dengan alasan : wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.

3. Status Perkawinan Hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas terhadap pekerjaan mereka. Dengan adanya perkawinan, karyawan memiliki peningkatan tanggung jawab yang besar seperti memiliki pekerjaan tetap atau kehidupan yang mapan.

4. Masa Kerja

Masa kerja adalah peramal yang cukup baik mengenai kecenderungan karyawan seperti diatas. Karyawan yang telah menjalankan suatu pekerjaan dalam masa tertentu, produktivitas dan kepuasannya akan meningkat, sementara tingkat kemangkiran berkurang, dan kemungkinan keluar masuk karyawan lebih kecil.

Masa kerja juga tidak mempunyai alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih produktif dari pada yang junior. Senioritas/masa kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan tingkat turnover.

Berikut ilustrasinya :

masa kerja tinggi = tingkat absensi dan turnover rendah masa kerja rendah = tingkat absensi dan turnover tinggi Kedua hal di atas berkaitan secara negatif

masa kerja tinggi = kepuasan kerja tinggi masa kerja rendah = kepuasan kerja rendah Kedua hal di atas berkaitan secara positif

B. Kemampuan

          Yaitu merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, diantaranya kemampuan fisik yang merupakan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan, serta kemampuan dalam hal intelektual yaitu suatu kemampuan dalam hal mental.

3 Kemampuan juga mempengaruhi langsung terhadap tingkat kinerja dan kepuasan. Pertama, suatu analisis pekerjaan akan memberikan informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan dan kemampuan yang diperlukan individu untuk melakukan pekerjaan dengan memadai. Kedua, keputusan promosi dan transfer yang mempengaruhi individu yang sudah dipekerjakan dalam organisasi hendaknya mencerminkan kemampuan para calon. Dan alternatif yang paling baik adalah dengan memberikan pelatihan pada karyawan.

Kemampuan dibagi menjadi 2, yaitu :

Page 20: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

1. Kemampuan fisik

adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Penelitian terhadap berbagai persyaratan yang dibutuhkan dalam ratusan pekerjaan telah mengidentifikasi sembilan kemampuan dasar yang tercakup dalam kinerja dari tugas-tugas fisik. Setiap individu memiliki kemampuan dasar tersebut secara berbeda-beda.

2. kemampuan intelektual

adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, menalar, dan memecahkan masalah. Individu dalam sebagian besar masyarakat menempatkan kecerdasan, dan untuk alasan yang tepat, pada nilai yang tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin menjadi pemimpin dalam suatu kelompok.

Tujuh dimensi yang paling sering disebutkan yang membentuk kemampuan intelektual adalah :

1. kecerdasan angka2. pemahaman verbal3. kecepatan persepsi4. penalaran induktif5. penalaran deduktif6. visualisasi spasial

42. PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.

Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.

1. Penekanan

Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu sendiri.

Page 21: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimulisasi yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon perilaku.

Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan.

2. Penyebab Timbulnya Perilaku

Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang lingkungan.

Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku.

Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan (tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.

3. Proses

Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada. Dan akibat ketidaksesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidaksesuaian tersebut.

5 Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu mengundang respon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon tersebut menentukan kecenderungan perilaku masa mendatang.

Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id (Identitas diri) kemudian diproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego.

4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku

Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan proses masuknya dalam sistem.

Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatu stimulus tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.

Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id (identitas diri), Ego dan Superego ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.

5. Tingkat dari Kesadaran

Page 22: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat penting.

Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.

Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan perilaku.

6. Data

Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.

Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi.

6 Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik proyektif, dan hipnotis.

Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :

a. Produktivitas kerjab. Tingkat absensic. Tingkat turnoverd. Kepribadiane. Proses belajarf. Pembelajarang. Persepsih. Sikapi. Kepuasan kerja

Berikut penjelasannya masing-masing :

a. Produktivitas Kerja

adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah umum. Pengertian produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari baik dari hari ini.

Page 23: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.

7 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :

1) Pendidikan 7) Motivasi2) Keterampilan 8) Gizi dan kesehatan3) Sikap dan etika kerja 9) Hubungan individu4) Tingkat penghasilan 10) Teknologi5) Jaminan sosial 11) Produksi.6) Tingkat sosial dan iklim kerja

Pengukuran Produktivitas Kerja

Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan jam – jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja.

Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :

a.Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.

b.Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.

b. Tingkat Absensi

Page 24: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

adalah Presensi yang merupakan kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya. Pada umumnya instasi atau lembaga selalu memperhatikan pegawainya untuk datang dan pulang tepat waktu, sehingga pekerjaan tidak tertunda. Ketidakhadiran seorang pegawai akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja, sehingga instansi atau lembaga tidak bisa mencapai tujuan secara optimal.

Presensi atau kehadiran pegawai dapat diukur melalui :a. Kehadiran karyawan ditempat kerja.b. Ketepatan keryawan datang atau pulang.c. Kehadiran pegawai apabila mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan atau acara dalam instansi.

8 Dengan adanya tingkat absensi yang baik maka dapat meningkatkan disiplin pegawai. Sedangkan yang dimaksud dengan disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahan atau instansi baik tertulis maupun tidak (Nitisemito, 1982; 199).Tingkat disiplin kerja dapat dilihat dari :a. Ketepatan waktu,b. Mampu memanfaatkan dan menggerakkan perlengkapan dengan baik,c. Menghasilkan pekerjaan yang memuaskan,d. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan (kepatuhan pada peraturan),e. Memiliki tanggung jawab yang tinggi.

c. Tingkat Turnover

Turnover adalah perputaran karyawan atau keinginan berpindah karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Turnover juga merupakan petunjuk kestabilan karyawan. Semakin tinggi turnover, berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan.

Dampak turnover bagi organisasi tentu akan merugikan perusahaan. Sebab, apabila seorang karyawan meninggalkan perusahaan akan membawa berbagai biaya seperti :

a. Biaya penarikan karyawan, menyangkut waktu dan fasilitas untuk wawancara dalam proses seleksi karyawan, penarikan dan mempelajari pergantian.

b. Biaya latihan, menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan karyawan yang dilatih.

c. Apa yang dikeluarkan buat karyawan lebih kecil dari yang dihasilkan karyawan baru tersebut.

d. Tingkat kecelakaan para karyawan baru, biasanya cenderung tinggi.e. Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan.f. Peralatan produksi yang tidak bisa digunakan sepenuhnya.g. Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru.h. Perlu melakukan kerja lembur, kalau tidak akan mengalami penundaan penyerahan. Turnover yang tinggi pada suatu bidang dalam suatu organisasi, menunjukkan bahwa bidang yang bersangkutan perlu diperbaiki kondisi kerjanya atau cara pembinaannya.

9d. Kepribadian

Page 25: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Merupakan sifat dari seorang individu dalam bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, serta cara individu tersebut bekerja dalam organisasi. Kepribadian terbentuk dari faktor keturunan, lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya), dan juga situasi.

Ciri dari kepribadian merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku seorang individu dengan individu lainnya, seperti sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisius, setia, dsb.

e. Proses belajar

Adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana orang belajar. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Proses belajar melibatkan perubahan (berupa perubahan baik ataupun buruk), perubahan harus relatif permanen. Proses belajar berlangsung jika ada perubahan tindakan atau perilaku. Beberapa bentuk pengalaman diperlukan untuk belajar, pengalaman dapat diperoleh lewat pengamatan langsung atau tidak langsung (membaca) atau lewat praktek.

f. Pembelajaran

Pembelajaran dalam hal ini berkaitan dengan pengalaman agar suatu pekerjaan atau suatu hal itu bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam memiliki pengalaman, karyawan juga perlu memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Yang dimaksud dengan kemampuan intelektual ini adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental. Ada banyak tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan intelektual seseorang, seperti : tes IQ, SAT, ACT, GMAT, LSAT, dan MCAT. Ada 7 dimensi yang membentuk kemampuan intelektual seseorang, yaitu :

1. kemahiran berhitung,2. pemahaman verbal,3. kecepatan perpetual,4. penalaran induktif,5. penalaran deduktif,6. visualisasi ruang,7. dan ingatan.

Tes atas semua dimensi diatas akan menjadi prediktor yang tepat untuk menilai kinerja keseluruhan karyawan, setelah kemampuan intelektual ada yang disebut kemampuan fisik, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan fisik lainnya.

10Kemampuan fisik ini tentu saja disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dijalankan, seorang

manajer dapat menilai seberapa banyak kemampuan intelektual dan fisik yang harus dimiliki karyawannya. Ada 9 kemampuan fisik dasar yang porsinya dimiliki secara berbeda-beda oleh tiap individu, tentu saja porsi yang dituntut oleh tiap jenis pekerjaan juga beda-beda.

Page 26: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Kemampuan fisik dasar tersebut adalah : kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan pikiran, keluwesan extent, keluwesan dinamis, koordinasi tubuh, keseimbangan, dan stamina.

Agar kinerja yang baik dapat dicapai, kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki karyawan sangat penting. Apabila karyawan kekurangan kemampuan yang disyaratkan, kemungkinan besar mereka akan gagal. Jika karyawan memiliki kemampuan tambahan yang tidak disyaratkan dalam pekerjaan, tentu hal tersebut dapat menjadi nilai tambah. Namun jika jumlah kelebihan jauh melampaui apa yang dibutuhkan pekerjaan, akan ada ketidakefisienan organisasi dan kepuasan karyawan mungkin merosot, bahkan manajer juga mungkin perlu membayar upah yang lebih tinggi atas kelebihan tersebut.

g. Persepsi

Merupakan suatu proses dengan individu-individu, mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungannya.

Distorsi persepsi (penyimpangan persepsi) :

persepsi selektif, orang-orang yang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.

efek halo, menarik suatu kesan umum mengenai individu berdasarkan suatu karakteristik tunggal (kesan pertama).

efek kontras, evaluasi dari karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru dijumpai, yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama.

proyeksi, menghubungkan karakteristik pribadinya terhadap karakteristik pribadi orang lain. stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari orang tersebut

(menggeneralisasikan).

h. Sikap

Adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja.

11komponen sikap :

kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap, afektif, segmen emosional dari suatu sikap, perilaku, suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

i. Kepuasan kerja

Adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. atau perasaan senang atau tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dapat mempengaruhi sikap kerja seseorang.

Page 27: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

Apa yang menetukan kepuasan kerja ? Yaitu : kerja yang secara mental menantang, kesempatan menggunakan ketrampilan/kemampuan, tugas yang beragam, kebebasan, umpan balik, sistem upah, kebijakan promosi yang adil, kondisi kerja yang mendukung, lingkungan kerja yang aman, nyaman, fasilitas yang memadai, rekan kerja yang mendukung, rekan kerja yang ramah dan mendukung, atasan yang ramah, memahami, menghargai dan menunjukan keberpihakan kepada bawahan, kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, bakat dan kemampuan karyawan sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

Metode Pembentukan Perilaku/Sikap Individu

Ada 4 metode pembentukan perilaku/sikap, yaitu :

- Penguatan positif : bila suatu respon diikuti dengan sesuatu yang menyenangkan, misalnya pujian.- Penguatan negatif : bila suatu respon diikuti oleh dihentikannya atau ditarik kembalinya sesuatu yang tidak menyenangkan, misalnya berpura-pura bekerja lebih rajin sangat pengawas berkeliling.- Hukuman : mengakibatkan suatu kondisi yang tidak enak dalam suatu usaha untuk menyingkirkan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya : Penskorsan.- Pemunahan : menyingkirkan penguatan apa saja yang mempetahankan perilaku. Misalnya tidak mengabaikan masukan dari bawahan akan menghilangkan keinginan mereka untuk menyumbangkan pendapat.

Dari hasil riset, didapati bahwa melalui penguatan akan didapati hasil yang lebih mengesankan dibandingkan melalui hukuman dan pemunahan.

12BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Setiap Individu adalah pribadi yang unik. Manusia pada hakekatnya adalah kertas kosong yang di bentuk oleh lingkungan mereka. Perilaku manusia merupakan fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Mereka berperilaku berbeda satu sama lain karena ditentukan oleh masing – masing lingkungan yang memang berbeda. Secara biografis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa terbaca, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, yang semua itu memiliki hubungan signifikan dengan produktivitas atau kinerja dalam suatu organisasi dan merupakan isu penting dalam dekade mendatang. Dari kajian beberapa bukti riset, memunculkan kesimpulan bahwa usia tampaknya tidak memiliki hubungan dengan produktivitas. Dan para pekerja tua yang masa kerjanya panjang akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri. Demikian pula dengan karyawan yang sudah menikah,

Page 28: Pentingnya Peran Visi Dan Misi

angka keabsenan menurun, angka pengunduran diri lebih rendah serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan yang bujangan.

Setiap individu pun memiliki kemampuan yang berbeda, kemampuan secara langsung mempengaruhi tingkat kinerja dan kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan – pekerjaan. Dari sisi pembentukan perilaku dan sifat manusia, perilaku individu akan berbeda di karenakan oleh kemampuan yang dimilikinya juga berbeda. Pembelajaran merupakan bukti dari perubahan perilaku individu. Pembelajaran terjadi setiap saat dan relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

Saran :

Adapun saran dari penulis adalah :1. Apabila ingin mengetahui lebih banyak mengenai materi perkuliahan PERILAKU ORGANISASI, rekan-rekan Mahasiswa dapat mencari bahannya di Perpustakaan atau media lainnya.2. Apabila ada kekurangan dalam Makalah ini bagi si pembaca, mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun.

13DAFTAR PUSTAKA

http://syadiashare.com/panduan-organisasi-pengaruh-prilaku-individu-terhadap-efektifitas-organisasi.html

http://akuntansi-manajemen2.blogspot.com/2011/07/dasar-dasar-perilaku-individual-serta.html

http://generasiberpendidikan.blogspot.com/2010/04/makalah-analisis-perilaku-individu.html

http://berandakampus.wordpress.com/2011/01/14/makalah-dasar-dasar-prilaku-individu/

Poerwadarminta. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.The Liang Gie. 1987. Ensiklopedia Administrasi. Ghalia Indonesia : Jakarta.Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. SIUP : Jakarta.Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP : Jakartahttp://irasetiawati.wordpress.com/2009/04/30/kepribadian-individu-dan-perilakunya-dalam-organisasi/ http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-produktivitas-kerja.html http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan http://widiastuti09.blogspot.com/2011/11/makalah-analisis-tingkat-absensi-dan.html http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/04/perilaku-individu-dalam-organisasi.html http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/turnover-intentions-definisi-indikasi.html