Page 1
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN MINAT SISWA PADA
MATERI PEMBIASAN CAHAYA MELALUI METODE
EKSPERIMEN TERBIMBING MENGGUNAKAN LKS PADA
SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS GAYAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH:
MARIA STEVANIE
NIM: 101424017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN MINAT SISWA PADA
MATERI PEMBIASAN CAHAYA MELALUI METODE
EKSPERIMEN TERBIMBING MENGGUNAKAN LKS PADA
SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS GAYAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH:
MARIA STEVANIE
NIM: 101424017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!” (Roma 12:12).
Saya tidak bisa mengubah arah angin, namun saya bisa menyesuaikan pelayaran saya
untuk selalu menggapai tujuan saya (Jimmy Dean)
Konsentrasikan semua pikiran anda pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Sinar
matahari tidak akan membakar kecuali jika difokuskan (Alexander Graham Bell)
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu bekerja dalam
hidupku
Mamaku tercinta Anita Adjien
Dedekku Elin Sabrina tersayang
Suamiku Gatot Basuki dan putraku Oic Ghavanie
Almamaterku, Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Juli 2017
Penulis,
Maria Stevanie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Stevanie
NIM : 101424017
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya
yang berjudul:
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN MINAT SISWA PADA
MATERI PEMBIASAN CAHAYA MELALUI METODE
EKSPERIMEN TERBIMBING MENGGUNAKAN LKS PADA
SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS GAYAM
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Juli 2017
Yang menyatakan
Maria Stevanie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
vii
ABSTRAK
Maria Stevanie. 2017. Peningkatan Pemahaman dan Minat Siswa Pada
Materi Pembiasan Cahaya Melalui Metode Eksperimen Terbimbing
Menggunakan LKS Pada Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Gayam.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kata kunci: Peningkatan Pemahaman, Minat, Pembiasan Cahaya, Metode
Eksperimen Terbimbing, dan LKS.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan minat siswa kelas VIII SMP
Kanisius Gayam pada materi pembiasan cahaya dengan metode eksperimen
terbimbing menggunakan lembar kerja siswa (LKS).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Mei sampai dengan 17 Mei
2017. Sampel penelitian ini berjumlah 21 siswa kelas VIII B. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), (2) Lembar Kerja Siswa (LKS), (3) Pre-Test (4) Post-Test, (5) Kuesioner
Minat Belajar Awal, dan (6) Kuesioner Minat Belajar Akhir. Peneliti
menggunakan soal pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa, sedangkan untuk mengetahui minat siswa peneliti
menggunakan kuesioner minat belajar awal dan akhir. Data dianalisis dengan
menggunakan SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran yang telah
dilaksanakan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Pemahaman awal siswa
dengan mean 14,53 menjadi 61,74. (2) Minat belajar siswa sebelum dan sesudah
diberikan treatmeant tetap dalam kategori berminat. Mean minat belajar awal
siswa sebesar 26,24 (berminat) dan mean minat belajar akhir siswa sebesar 27,95
(berminat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
viii
ABSTRACT
Maria Stevanie. 2017. The Enhancement of Student Understanding and
Interest in Light Refraction Subject Through Guided Experiment
Method Using Worksheet On Grade VIII Kanisius Gayam Junior High
School. Thesis, Physics Education Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teacher
Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
Keywords: Understanding Enhancement, Interests, Light Refraction, Guided
Experiment Method, and Worksheet.
This research is a quantitative research. This research aims to determine the
enhancement of understanding and interest of grade VIII Kanisius Gayam Junior
High School students on light refraction subject by guided experimental method
using student worksheet (LKS).
This research was held on May 10 until May 17, 2017. The sample of this
research is 21 students of VIII B class. The instruments used in this study include
(1) Lesson Plan (RPP), (2) Student Worksheet (LKS) (3) Pre-Test (4) Post-Test,
(4) Pre-Learning Interest Questionnaire, and (5) Post-Learning Interest
Questionnaire. Researchers use pre-test and post-test to know the improvement of
students understanding, whereas to know the student's interest, the researcher uses
pre-learning and post-learning interest questionnaire. Data were analyzed using
SPSS 22.
The results of this research indicate that: (1) Learning Method that has been
implemented can improve students' understanding. Initial understanding of
students has mean 14.53 and increases to 61.74. (2) Student interest before and
after the Method had been implemented remains in the interested category. The
mean of student pre-learning interest is 26.24 (interested) and the mean of student
post-learning interest is 27.95 (interested).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas segala berkat, rahmat, bimbingan dan kesempatan yang yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Pemahaman dan Minat Siswa Pada Materi Pembiasan Cahaya
Melalui Metode Eksperimen Terbimbing Menggunakan LKS Pada Siswa Kelas
VII Smp Kanisius Gayam”.
Proses penyusunan, pelaksanaan serta penyelesaian skripsi ini tidak lepas
dari semua pihak yang turut memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, doa, dan
semangat yang sangat bermanfaat bagi penulis. Maka dari itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan motivasi, masukkan, dan bantuan dalam membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan dukungan dan
motivasi.
3. Rohandi, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik sebelumnya yang
selalu dengan sabar memberikan semangat dan motivasi.
4. Segenap Dosen Pendidikan Fsika Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu memberikan bekal pengetahuan bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
x
5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam memperlancar surat perijinan ke sekolah.
6. Nur Sukapti S.Pd selaku Kepala SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang
telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
7. L Ika Fitriana S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan selama proses penelitian.
8. Segenap Bapak, Ibu guru serta karyawan/i SMP Kanisius Gayam yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
9. Siswa/i kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017 yang telah berpartisipasi dalam penelitian.
10. Mamaku tercinta Anita Adjien, terimakasih atas bimbingan, cinta, kasih
sayang, dukungan, doa, semangat, kepercayaan yang diberikan serta semua
pundi-pundi rupiah yang telah diberikan untuk putrimu ini hingga bisa seperti
sekarang ini. Terimakasih papa Amin (Tham Lip Min) yang telah
memberikan pundi-pundi rupiahnya.
11. Dedek ku Elin Sabrina tersayang atas doa dan semangat dan dukungan yang
diberikan kepada peneliti.
12. Suamiku tercinta Gatot Basuki, terimakasih atas segala pengertian, cinta,
kasih sayang, dukungan yang senantiasa diberikan selama ini. Semoga kita
menjadi garam dan terang dunia. Tak lupa juga putraku tercinta Oic Ghavanie
bola mata dan senyumanmu membuat bunda selalu semangat, semoga dirimu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xi
tumbuh menjadi anak yang hebat, menjadi kebanggaan orangtua dan orang-
orang di sekitarmu.
13. Teman-teman sekaligus adik-adik dari geng pelangi Risky (terimakasih sudah
meminjamkan Laptopnya untuk menyelesaikan skripsi ini), Tania
(terimakasih sudah meminjamkan Laptopnya), Rona, Sepri, akak Sintia,
teman sekaligus saudara-saudara geng Ceria Timoho terkhusus Mrs. Trish,
Ms. Acha, kak Putri (Tuneh), dan kak Lely yang telah memberikan
dukungan, semangat dan doanya.
14. Rekan-rekan seangkatan Pendidikan Fisika 2010, angkatan atas dan bawah
yang telah menjadi keluarga baru dan telah berjuang bersama.
15. Danang Mahendra yang membantu dokumentasi pada hari pertama penelitian.
16. Semua pihak yang telah tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan doa kepada peneliti selama perjalanan studi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penulisan yang yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini
bermanfaat.
Yogyakarta, 18 Juli 2017
Penulis,
Maria Stevanie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ............................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7
A. Kegiatan Belajar Mengajar .................................................................... 7
B. Pemahaman Konsep................................................................................ 9
C. Minat Belajar .......................................................................................... 13
D. Metode Eksperimen Terbimbing ............................................................ 14
1. Pengertian Metode Eksperimen Terbimbing ........................................ 14
2. Eksperimen Terbimbing ....................................................................... 15
3. Tahap Eksperimen ................................................................................ 17
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekperimen .................................... 19
E. LKS ......................................................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiii
F. Pembiasan Cahaya ................................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 28
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 28
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 28
1. Waktu Penelitian .................................................................................. 28
2. Tempat Penelitian ................................................................................. 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 28
1. Populasi Penelitian ............................................................................... 28
2. Sampel Penelitian ................................................................................. 29
D. Treatment ................................................................................................ 29
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 29
1. Instrumen Pembelajaran ....................................................................... 29
2. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 31
3. Validitas ............................................................................................... 36
F. Metode Analisis Data ............................................................................. 36
1. Analisis Pemahaman Awal dan Pemahaman Akhir Siswa .................. 36
2. Analisis Minat Belajar Siswa ............................................................... 40
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA....................................................... 43
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 43
B. Data dan Analisis Data ........................................................................... 53
1. Pemahaman Konsep Siswa ................................................................... 53
2. Minat Siswa .......................................................................................... 55
C. Pembahasan ............................................................................................ 61
1. Pemahaman Siswa ................................................................................ 61
2. Minat Belajar Siswa ............................................................................. 62
D. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................ 65
B. Saran ...................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
LAMPIRAN .................................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test ............................................. 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Awal Fisika ............................... 34
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Akhir Fisika .............................. 35
Tabel 3.4 Skor Tiap Aspek.............................................................................. 37
Tabel 3.5 Skoring Soal No. 1,2, dan 3 ............................................................ 37
Tabel 3.6 Skoring Soal No. 8 .......................................................................... 37
Tabel 3.7 Skoring Soal No. 4 dan 5 ................................................................ 38
Tabel 3.8 Skoring Soal No. 6 .......................................................................... 38
Tabel 3.9 Skoring Soal No. 7 .......................................................................... 39
Tabel 3.10 Kategorisasi Minat Belajar Siswa .................................................. 41
Tabel 4.1 Proses Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 44
Tabel 4.2 Data Pre-test dan Post-test ............................................................... 53
Tabel 4.3 Analisis SPSS pre-test dan post-test kelas VIII B ........................... 54
Tabel 4.4 Hasil Skor Minat Belajar Awal dan Akhir ....................................... 56
Tabel 4.5 Analisis SPSS Minat Belajar Awal dan Akhir kelas VIII B ............ 57
Tabel 4.6 Kategori Minat Belajar Awal ........................................................... 58
Tabel 4.7 Kategori Minat Belajar Akhir .......................................................... 59
Tabel 4.8 Kategori Prosentase Minat Awal Siswa ........................................... 60
Tabel 4.9 Kategori Prosentase Minat Akhir Siswa .......................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pembiasan Cahaya........................................................................ 23
Gambar 2.2 Arah Sinar dan Sudut-Sudut Pada Kaca Planparalel .................... 26
Gambar 4.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian SMP Kanisius Gayam ............... 44
Gambar 4.2 peneliti memperkenalkan diri ....................................................... 46
Gambar 4.3 Siswa kelas VIII B saat mengerjakan soal pre-test ...................... 46
Gambar 4.4 Siswa kelas VIII B saat mengisi kuesioner minat belajar awal.... 47
Gambar 4.5 Siswa melakukan percobaan dengan memasukkan pulpen ke
dalam gelas ukur berisi air ............................................................................... 49
Gambar 4.6 Siswa mengerjakan soal-soal LKS ............................................... 49
Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal post-test ................................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .................................................................... 72
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 73
Lampiran 3. RPP .............................................................................................. 74
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ...................................................... 86
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ...................................................... 89
Lampiran 6. Soal Pre-Test ............................................................................... 94
Lampiran 7. Soal Post-Test .............................................................................. 95
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test .............................. 96
Lampiran 9. Kuesioner Minat Belajar Awal .................................................... 99
Lampiran 10. Kuesioner Minat Belajar Akhir ................................................. 100
Lampiran 11. Daftar Penskoran Pre-Test......................................................... 101
Lampiran 12. Daftar Penskoran Post-Test ....................................................... 102
Lampiran 13. Daftar Penskoran Minat Awal Siswa......................................... 103
Lampiran 14. Daftar Penskoran Minat Akhir Siswa ........................................ 104
Lampiran 15. Sampel Pre-Test ........................................................................ 105
Lampiran 16. Sampel Post-Test ....................................................................... 108
Lampiran 17. Sampel Minat Belajar Awal Siswa ............................................ 111
Lampiran 18. Sampel Minat Belajar Akhir Siswa ........................................... 113
Lampiran 19. Sampel LKS 1 ............................................................................ 115
Lampiran 20. Sampel LKS 2 ............................................................................ 121
Lampiran 21. Sampel Gambar Hasil Percobaan Siswa .................................... 129
Lampiran 22. Data Sampel ............................................................................... 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia terlebih pada masa kini, pendidikan merupakan suatu kebutuhan.
Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda (pemanusiaan manusia
muda), menurut Driyarkara (1980: 129) pendidikan dipandang mempunyai
peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak
(Suryosubroto, 2010: 2).
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk
membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi
kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga
negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik
penilaian yang sesuai. Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh
anak, maka usaha yang sengaja dan terencana (yang disebut pendidikan)
tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan
melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap
periode perkembangan.
Menurut Kunandar (2007: v), pendidikan adalah investasi sumber daya
manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan
peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara
menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama
dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
2
menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini
dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang menegaskan
bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Berbagai upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan seakan tidak pernah
berhenti dilakukan, misalnya dengan memperbaiki kurikulum dan bahan ajar,
bantuan alat-alat laboratorium dan banyak agenda lain yang sedang dan akan
dilaksanakan. Usaha tersebut akan menjadi sia-sia apabila sekolah masih
menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran
konvensional cenderung melibatkan satu pihak saja yang aktif yaitu guru
tanpa melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Kebanyakan siswa
mengatakan fisika itu meyulitkan, sulit dipelajari, banyak hitungan dan
rumus. Akibatnya, kejenuhan pada diri siswa sewaktu-waktu bisa muncul.
Sehingga satu cara yang ditempuh banyak siswa dalam memahami konsep
fisika adalah menghafal.
Proses pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu guru sebagai
pendidikan dan siswa sebagai peserta didik. Dengan demikian suatu kegiatan
pembelajaran dinamakan kegiatan pembelajaran jika ada guru, siswa, dan
interaksi antara keduanya. Menurut Suparno (2007: iii), peran guru perlu
berubah dari paradigma lama. Peran guru lebih sebagai fasilitator yang
membantu agar konstruksi siswa itu berjalan efektif, efisien, dan benar. Peran
dan fungsi guru bukan lagi sekedar pentransfer ilmu dan pembuka wawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
3
bagi siswa didik, tetapi guru memiliki peran untuk membantu siswa
mengkosntruksi pengetahuannya sendiri.
Menurut Von Glasersfeld (dalam Suparno, 2007: 8) pengetahuan itu
adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya.
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi, yang ada di luar kita, tetapi
sesuatu yang harus kita bentuk sendiri dalam pikiran kita. Pengetahuan awal
diperoleh siswa dari interaksi dengan lingkungannya, dengan melihat,
mendengar, menjamah, membau, dan merasakan.
Salah satu desain pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep fisika tanpa harus menghafal adalah dengan
menggunakan metode eksperimen terbimbing karena dengan metode
eksperimen siswa mencari dan menyelidiki sendiri kebenaran dari suatu
obyek maupun proses. Dalam proses pembelajaran ini siswa lebih berperan
aktif dalam kegiatan belajar dan guru berperan sebagai pembimbing. Dengan
metode ini siswa merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan
sendiri dan siswa akan tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi. Dengan
metode eksperimen terbimbing peserta didik dapat memperoleh hasil yang
lebih cepat, teratur dan terarah sehingga siswa tidak kebingungan dalam
melaksanakan eksperimen dengan diberikan petunjuk langkah-langkah yang
harus dilaksanakan di dalam lembar kerja siswa (LKS).
Untuk membantu siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran guru
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memudahkan siswa untuk
mengikuti setiap proses pembelajaran. Biasanya LKS disajikan sebagai media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
4
dalam bentuk lembaran yang berisi serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan LKS ini
diharapkan siswa dapat lebih terstruktur dan terlibat aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis memilih judul
“Peningkatan Pemahaman dan Minat Siswa Pada Materi Pembiasan
Cahaya Melalui Metode Eksperimen Terbimbing Menggunakan LKS
Pada Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Gayam”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman awal siswa SMP Kanisisus Gayam kelas VIII
pada materi pembiasan cahaya?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada materi pembiasan cahaya setelah
mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada materi pembiasan
cahaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing menggunakan LKS?
4. Bagaimana minat siswa SMP Kanisius Gayam kelas VIII pada materi
pembiasan cahaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode
eksperimen terbimbing menggunakan LKS ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
1. Pemahaman awal siswa SMP Kanisisus Gayam kelas VIII pada materi
pembiasan cahaya.
2. Pemahaman siswa pada materi pembiasan cahaya setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS.
3. Peningkatan pemahaman siswa pada materi pembiasan cahaya setelah
mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS.
4. Minat siswa SMP Kanisius Gayam kelas VIII pada materi pembiasan
cahaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing menggunakan LKS.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru dan calon guru
Hasil penelitian ini guru dapat memperoleh gambaran tentang salah satu
model alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan oleh
guru atau calon guru untuk meningkatkan pemahaman dan minat siswa
dalam belajar fisika terutama konsep mengenai pembiasan cahaya
sehingga hasil yang dicapai lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
6
2. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu
pertimbangan sekolah dalam upaya meningkatkan pemahaman dan minat
siswa SMP Kanisius Gayam terhadap mata pelajaran fisika melalui
metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS.
3. Bagi siswa
Dengan mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS, diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep
yang dipelajari dan dapat meningkatkan minat yang tinggi dalam diri
siswa.
4. Bagi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang fisika yang berkaitan
dengan peningkatan pemahaman dan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kegiatan Belajar Mengajar
Menurut Gulo (2004: 23) peran peserta didik di dalam proses belajar-
mengajar ialah berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah
bimbingan guru. Guru hanya menciptakan situasi yang memaksimalkan
kegiatan belajar peserta didik. Kegiatan pendidikan dapat disebut mengalami
kegagalan apabila kegiatan mengajar tidak menghasilkan kegiatan belajar.
Oleh karena itu, fungsi belajar pada peserta didik sangat menentukan
keberhasilan pendidikan. Dalam pendidikan, peserta didik bukan sebagai
objek tetapi sebagai subjek yang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.
Siswa sebagai subjek artinya, siswa berperan aktif dalam setiap proses
pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi mata
pelajaran. Hal ini berbeda dengan pembelajaran konvensional, dimana siswa
ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi
secara pasif.
Menurut Suryono dan Hariyanto (2011: 9), belajar adalah suatu aktivitas
atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian.
Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut
pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan
dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang berulang kali akan
menjadi pengetahuan. Menurut kaum konstruktivis, yang diungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
8
Bettencourt dalam Suparno (2007: 13) belajar adalah proses yang aktif
dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Belajar bukanlah suatu
kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi suatu perkembangan berpikir dengan
membuat kerangka pengertian yang baru.
Sedangkan mengajar menurut seorang behavioris William H. Burton,
(dalam Sagala, 2009: 61) adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan,
pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses pembelajaran.
Menurut Moore (2001: 5) dalam Rosyada (2004: 901), mengajar adalah
sebuah tindakan seseorang yang mencoba untuk membantu orang lain
mencapai kemajuan dalam berbagai aspek seoptimal mungkin sesuai dengan
potensinya. Kaum konstruktivis beranggapan bahwa mengajar bukanlah
memindahkan pengetahuan dari otak guru ke siswa melainkan suatu kegiatan
yang membantu siswa sendiri membangun pengetahuannya (Suparno, 2007:
15).
Berdasarkan pengertian di atas, seorang guru fisika dituntut untuk dapat
berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa dapat
mengkonstruksi pengetahuan mereka secara cepat dan efektif, bukanlah untuk
mentransfer pengetahuan yang guru miliki kepada siswa. Secara garis besar
fungsi sebagai mediator dan fasilitator itu dapat dijabarkan dalam beberapa
tugas sebagai berikut (Suparno, 2007:15):
1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa mengambil
tanggung jawab dalam membuat perencanaan belajar, melakukan proses
belajar, dan membuat penelitian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
9
2. Menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa
dan membantu mereka untuk mengeskpresikan gagasan-gagasannya dan
mengkomunikasikan ide ilmiahnya;
3. Menyediakan sarana yang merangsang berpikir siswa secara produktif,
menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung belajar
siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan
pengalaman konflik;
4. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa itu
jalan atau tidak. Guru menunjukkan apakah pengetahuan siswa itu dapat
digunakan untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru
membantu dalam mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
B. Pemahaman Konsep
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar pemahaman konsep
merupakan bagian terpenting dalam mencapai tujuan belajar fisika, yaitu agar
peserta didik mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, pemahaman adalah sesuatu
hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Menurut Syafrudin
(2003: 105) pemahaman adalah kemampuan untuk menerjemahkan,
menginterpretasi (menafsirkan), mengekstrapolasi (mengungkapkan makna
dibalik suatu kalimat) dan menghubungkan diatas fakta atau konsep. Mulyasa
(2003: 78) menyatakan bahwa pemahaman adalah kedalaman kognitif dan
efektif yang dimiliki oleh individu. Arikunto (2013: 131) juga menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
10
bahwa pemahaman adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang
menunjukkan kemampuan mejelaskan hubungan yang sederhana antara fakta-
fakta dan konsep. Sedangkan menurut Sudjana (2013: 50), pemahaman
memerlukan kemampuan menangkap makna dan arti dari suatu konsep.
Berdasarkan pengertian pemahaman di atas, pemahaman adalah kemampuan
oleh individu untuk memahami dan menemukan cara untuk mengungkapkan
tentang sesuatu yang diperolehnya.
Gagne, sebagaimana dikutip oleh Nasution (2008: 161) mengatakan
bahwa bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu
kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep.
Menurut Rosser (1984) dalam Dahar (2011: 63), konsep adalah suatu
abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan
yang mempunyai atribut yang sama. Konsep adalah abstraksi-abstraksi yang
berdasarkan pengalaman seseorang.
Pemahaman konsep sangat dibutuhkan oleh siswa untuk menyelesaikan
suatu kasus atau masalah. Dengan memahami konsep maka siswa akan
mudah mengerjakan soal walaupun telah divariasikan.
Menurut Hasibuan (2006: 33), manfaat pemahaman tentang suatu
konsep, yaitu:
1. Konsep membuat kita tidak perlu “mengulang-mengulang pencarian arti”
setiap kali menemukan informasi baru.
2. Konsep membantu proses mengingat dan membuatnya menjadi lebih
efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
11
3. Konsep membantu kita menyederhanakan dan meringkas informasi,
komunikasi dan waktu yang digunakan untuk memahami informasi
tersebut.
4. Konsep-konsep merupakan dasar untuk proses mental yang lebih tinggi
5. Konsep sangat diperlukan untuk problem solving.
6. Konsep menentukan apa yang diketahui atau diyakini seseorang.
Menurut Paul Eggen Don Kauchak (2012: 247), pengetahuan siswa dan
pemahamannya tentang suatu konsep bisa diukur lewat 4 cara. Kita dapat
meminta mereka untuk:
1. Mendefinisikan konsep,
2. Mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik konsep,
3. Menghubungkan konsep dengan konsep-konsep lain,
4. Mengidentifikasikan atau memberikan contoh dari konsep yang belum
pernah dijumpai sebelumnya.
Instrumen penilaian yang mengukur kemampuan pemahaman konsep
matematis mengacu pada indikator pencapaian pemahaman konsep. Menurut
Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas No. 506/C/PP/2004 indikator yang
menunjukkan pemahaman konsep antara lain:
1. Menyatakan ulang suatu konsep, yaitu mampu menyebutkan definisi
berdasarkan konsepesensial yang dimiliki oleh sebuah objek.
2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsepnya) yaitu mampu menganalisis suatu objek dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
12
mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang
dimiliki sesuai konsepnya.
3. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep yaitu mampu
memberikan contoh lain dari sebuah objek baik untuk contoh maupun
non contoh.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu
mampu menyatakan suatu objek dengan berbagai bentuk representasi.
Misalnya dengan mendaftarkan anggota dari suatu objek.
5. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep yaitu
mampu mengkaji mana syarat perlu dan syarat cukup yang terkait dengan
suatu konsep.
6. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yaitu
mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis sebagai suatu algoritma pemecahan masalah.
Bloom dalam Anderson, et al. (2001: 67-68) menyatakan ada 7 indikator
yang dikembangkan dalam tingkatan proses kognitif pemahaman
(understanding), yaitu menafsirkan (interpreting), memberikan contoh
(exemplinifying), mengklasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing),
menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan menjelaskan
(explaining).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian
pemahaman konsep adalah menafsirkan (interpreting), memberikan contoh
(exemplinifying), mengklasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
13
menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan menjelaskan
(explaining).
C. Minat Belajar
Menurut Sukardi (dalam Susanto, 2013: 57) mengartikan minat sebagai
suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu. Bimo Walgito
(1977: 38) dalam Albertus Saronto (2010: 24) mengatakan bahwa minat
merupakan suatu keadaan di mana seseorang tertarik terhadap suatu obyek
yang disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif
dengan obyek tersebut. Selain itu, Bernard dalam Susanto (2013: 57)
menyatakan bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan,
melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu
belajar atau bekerja.
Slameto (2003: 180) menyatakan bahwa minat adalah satu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara
diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk
mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa
seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam
diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai
tujuan yang dicita-citakannya itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
14
Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor
penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat,
tujuan belajar tidak akan tercapai.
Dalam Slameto (2010: 57) suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh atau paksaan dari orang lain. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Minat timbul tidak secara spontan melainkan timbul
akibat dari partisipasi, pengalaman, dan kebiasaan pada waktu belajar.
D. Metode EksperimenTerbimbing
1. Pengertian Metode Eksperimen Terbimbing
Menurut Suparno (2007: 77-78), secara umum metode eksperimen adalah
metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai
pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang
benar. Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin dan
jelas akan teorinya. Sering disebut metode laboratorium karena percobaan
biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode eksperimen bukan
untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
15
sudah ditemukan para ahli. Namun dalam praktek guru dapat pula melakukan
eksperimen untuk menemukan teorinya atau hukumnya. Dalam hal ini
seakan-akan teori atau hukum belum ditemukan, dan siswa diminta untuk
menemukan. Tentu guru sudah tahu teori atau hukum sebelumnya dan bagi
guru arah eksperimen jelas! Dengan metode ini siswa dapat merasa bangga
dan yakin karena seakan-akan menemukan sendiri.
Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen yang
terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas, dalam banyak
pembelajaran fisika di SMA dan SMP, kebanyakan eksperimen dipilih yang
terbimbing atau terencana. Alasan utama adalah dengan model ekperimen
terbimbing, hasilnya akan cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga
siswa tidak mudah bingung (Suparno, 2007: 78).
2. Eksperimen Terbimbing
a. Maksud Metode Ekperimen Terbimbing
Dengan eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah
dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah-
langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang
harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal. Maka siswa
tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang akan dibuat. Data yang
harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan dituju mereka cukup
jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang mereka lakukan. Biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
16
ada petunjuk langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh siswa, ada
lembar kerja (LKS = lembar kerja siswa) (Suparno, 2007: 78).
b. Tugas Guru
Menurut Suparno (2007: 78-79), untuk melakukan pembelajaran dengan
eksperimen terbimbing, guru punya peran sangat penting. Beberapa hal yang
harus dilakukan guru adalah:
1) Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;
2) Merencanakan langkah-langkah percobaan: apa tujuannya, peralatan
yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus
dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa
kesimpulannya;
3) Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga
pada saat siswa mencoba semua siap dan lancar;
4) Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat
bagaimana siswa melakukan percobaanya dan memberikan masukan
kepada siswa;
5) Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat
jalan dengan baik;
6) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang
dilakukan;
7) Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
17
8) Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan
dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.
c. Tugas Siswa
Menurut Suparno (2007: 79), dalam eksperimen siswa entah sendiri atau
dalam kelompok kecil melakukan percobaan seusai dengan petunjuk yang
diberikan guru. Ada baiknya kelompok dibuat kecil sehingga siswa dapat
sungguh melakukan percobaan dan bukan hanya melihat percobaan teman.
Dalam percobaan, siswa antara lain akan melakukan tindakan berikut:
1) Membaca petunjuk percobaan dengan teliti;
2) Mencari alat yang diperlukan;
3) Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan;
4) Mulai mengamati jalannya percobaan;
5) Mencatat data yang diperlukan;
6) Mendiskusikan dalam kelompok untuk ambil kesimpulan dari data
yang ada;
7) Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan;
8) Dapat juga mempresentasikan percobaaannya di depan kelas.
3. Tahap Eksperimen
Pembelajaran dengan metode eksperimen, menurut Palendeng (dalam
Hosnan, 2014: 61-62), meliputi tahap-tahap berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
18
a. Percobaan awal; pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan
yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.
Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan materi fisika yang akan dipelajari.
b. Pengamatan; merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan
percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat
peristiwa tersebut.
c. Hipotesis awal; siswa dapat merumuskan hipotesis sementara
berdasarkan hasil pengamatannya.
d. Verifikasi; kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal
yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa
diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan,
selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
e. Aplikasi konsep; setelah siswa merumuskan dan menemukan
konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini
merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari.
f. Evaluasi; merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu
siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui
apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun
aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki
kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh,
dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
19
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen
Menurut Sumantri (dalam Hosnan, 2014: 63-64), kelebihan metode
eksperimen adalah sebagai berikut:
a. Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya
sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku;
b. Siswa aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang
diperlukan melalui percobaan yang dilakukan;
c. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan
berpikir ilmiah;
d. Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objetif,
realistik, dan menghilangkan verbalisme;
e. Hasil belajar menjadi kepemilikan siswa yang bertalian lama.
Sedangkan kelemahan metode eksperimen adalah:
a. Metode ini memakan waktu yang banyak. Jika diterapkan dalam
rangka pelajaran di sekolah, maka metode ini dapat menyerap waktu
pelajaran;
b. Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurang
tepat jika pada pelajaran lain, terutama bidang ilmu pengetahuan
sosial;
c. Pada hal-hal tertentu, seperti pada eksperimen bahan-bahan kimia,
kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal ini, faktor
keselamatan kerja harus diperhitungkan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
20
d. Metode ini memerlukan alat dan fasilitas yang lengkap. Jika kurang
salah satu padanya, maka eksperimen tidak akan berhasil dengan
baik.
Berdasarkan pendapat di atas, Hosnan (2014: 64) menjelaskan bahwa
penerapan metode eksperimen dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
memiliki kelebihan dan manfaat. Kelebihan tersebut berorientasi pada
optimalnya kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara efektif. Di samping kelebihan yang dapat dirasakan oleh siswa
dalam pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, ada juga
kekurangan dan kelemahannya. Hal ini menuntut kemampuan guru dalam
menerapkan metode pembelajaran eksperimen dengan mengawasi proses
kerja sama dalam belajar yang dilakukan oleh siswa. Hal ini berarti bahwa
peran guru sangatlah penting dalam memberikan pengawasan sekaligus
bimbingan bagi siswa.
Supaya siswa mencapai kompetensi yang diharapkan sebagai hasil dari
proses pembelajaran, siswa melakukan eksperimen terbimbing dengan cara
mengikuti langkah-langkah eksperimen dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
yang telah dirancang oleh peneliti.
E. LKS
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Depdiknas,
2008: 6). Menurut Prastowo (2011: 17), bahan ajar merupakan segala bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
21
(baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik
dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul,
handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bajan ajar interaktif, dan
sebagainya.
Salah satu bahan ajar tertulis yang dapat dikembangkan pendidik adalah
Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (student worksheet) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik
(Depdiknas, 2008: 13). Menururt Suhardi (2012: 47), Lembar Kerja Siswa
merupakan salah satu media pembelajaran yang berfungsi untuk
meningkatkan keterlibatan dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
melalui pencarian infomasi dari berbagai sumber belajar. Prastowo (2011:
204), berpendapat bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik,
yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.
Dikutip dari Rosiana Bumbungan (2009: 21-22), LKS yang digunakan
dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik pelajaran yang
disampaikan guru. Selain itu format LKS harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan dan penalaran siswa yang sedang melaksanakan proses belajar.
Kesesuaian format LKS ini akan mempengaruhi motivasi dan minat siswa
untuk mempelajari fisika. Format LKS harus dengan urutan tertentu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
22
sesuai dengan penalaran siswa sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran. Dengan LKS, siswa dapat dilatih berpikir secara sistematis,
dan dengan memeriksa lembar kerja siswa, guru akan lebih mudah melihat
kemampuan keterampilan siswa selama proses belajar berlangsung. Yang
penting dalam LKS adalah serangkaian langkah-langkah, uraian, dan
pertanyaan yang terdapat dalam lembar kerja siswa yang harus dilakukan,
dicermati, dan dijawab oleh siswa. Jadi yang dimaksud dengan lembar kerja
siswa (LKS) adalah media pembelajaran yang menggunakan lembar kerja
yang harus diikuti oleh siswa yang belajar sebagai pelengkap dari kegiatan
pembelajaran.
Selain dengan kelebihannya, LKS juga memiliki kelemahan yaitu, siswa
terus menerus fokus mengikuti petunjuk dalam LKS, misalnya saja dalam
menjawab pertanyaan atau membaca uraian dalam LKS. Jika siswa tidak
benar-benar memahami salah satu bagian dalam LKS maka akan sangat
dimungkinkan siswa akan mengalami kebingungan pada langkah berikutnya,
hal ini disebabkan karena bagian-bagian dalam LKS saling berkaitan satu
sama lain.
F. Pembiasan Cahaya
Cepat rambat cahaya berbeda untuk medium yang berbeda. Cepat rambat
cahaya yang paling besar dalam vakum atau udara, yaitu c = 300.000.000 m/s
= 3x108 m/s. Makin rapat mediumnya makin kecil kecepatan cahaya. Jadi,
saat cahaya melewati bidang batas medium yang berbeda kerapatannya arah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
23
cahaya berubah (dibelokkan). Pembelokan seberkas cahaya yang merambat
melintasi bidang batas dan medium yang berbeda kerapatannya dinamakan
pembiasan (refraksi).
Berkas cahaya yang datang pada bidang batas udara – air sebagai sinar
datang dan berkas cahaya yang dibelokkan dalam air sebagai sinar bias. Garis
normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang batas. Sudut datang (i)
adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal, dan sudut
bias (r) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal
(Kanginan, 2004: 39-40).
Gambar 2.1 Pembiasan Cahaya
Hukum pembiasan cahaya yang dikemukakan oleh Willebrord Snellius,
seorang ahli matematika berkebangsaan Belanda adalah sebagai berikut:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar
(yaitu bidang kertas), dan ketiganya berpotongan pada satu titik (hukum I
Snellius atau hukum I Pembiasan).
sinar
datang h
garis
normal h
udara erair er
bidang
batas h
sinar
bias h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
24
2. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih
rapat ke medium kurang rapat, dibiaskan menjauhi garis normal (hukum
II Snellius atau hukum II Pembiasan) (Humizar dan Sarlem, 2005: 168).
Udara memiliki kerapatan lebih kecil dibandingkan air dan kaca. Kaca
disebut medium lebih rapat dibandingkan air, sedangkan air adalah medium
lebih rapat dibandingkan udara. Jadi, berkas-berkas sinar dibiaskan mendekati
garis normal bila datang dari medium kurang rapat menembus medium lebih
rapat, contohnya dari udara ke kaca. Berkas-berkas sinar akan dibiaskan
menjauhi garis normal bila datang dari medium lebih rapat menembus
medium kurang rapat, contohnya dari kaca ke udara (Sukabdiyah dkk, 2007:
181).
Menurut Christian Huygens, ketika cahaya lewat dari satu medium ke
medium lain yang berbeda, cahaya dibiaskan karena cepat rambat cahaya
dalam kedua medium adalah berbeda. Jika cepat rambat cahaya dalam
medium yang indeks biasnya n1 adalah c1 dan cepat rambat cahaya dalam
medium yang indeks biasnya n2 adalah c2, berlaku persamaan:
(2-1)
Indeks bias yang dipelajari adalah indeks bias medium terhadap udara
atau sering hanya disebut indeks bias medium. Misal indeks bias air
, artinya
indeks bias air terhadap udara adalah
. Dengan demikian, indeks 1 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
25
untuk medium udara dan indeks 2 adalah untuk medium air. Indeks bias
udara, n1 = 1 dan kecepatan cahaya dalam udara, c1 = c, sehingga dari
persamaan (2-1) kita memperoleh persamaan yang menghubungkan indeks
bias medium dengan cepat rambat cahaya dalam medium, sebagai berikut
(Kanginan 2004: 44-45):
(2-2)
(2-3)
dengan,
c = cepat rambat cahaya di udara = 300.000.000 m/s (3x108 m/s)
c2 = cepat rambat cahaya dalam medium
n2 = indeks bias medium
Contoh-contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut (Prasodjo dkk, 2006: 152):
1. Saat sebuah tongkat lurus kita masukkan setengahnya ke dalam air
kolam, maka kita melihat seolah-seolah tongkat itu tampak patah (tidak
lurus).
2. Saat kita menangkap ikan dalam aquarium, posisi ikan tersebut tidak
berada pada posisi tepat kita melihatnya.
3. Saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, maka kolam
tersebut kelihatannya dangkal tetapi sebenarnya dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
26
Benda gelap tembus cahaya yang hampir meneruskan seluruh cahaya
yang mengenainya dikenal dengan istilah benda optik. Beberapa benda optik,
di antaranya kaca planparalel, prisma dan lensa. Kaca planparalel merupakan
kaca tebal yang permukaannya rata. Sinar datang yang melalui kaca
planparalel akan mengalami dua kali pembiasan. Pembiasan pertama saat
sinar datang menuju kaca planparalel dan pembiasan kedua saat sinar
meninggalkan kaca planparalel (lihat Gambar 2.2).
i udara
r’
Gambar 2.2 Arah Sinar dan Sudut-Sudut Pada Kaca Planparalel
Sinar datang dari udara menuju kaca dibiaskan mendekati garis normal
dalam kaca. Selanjutnya, sinar yang merambat dalam kaca menuju udara
dibiaskan menjauhi garis normal. Arah sinar datang yang menuju kaca
kaca r
i’
r'
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
27
planparalel dan arah sinar keluar dari dalam kaca planparalel adalah sejajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (Prasodjo dkk, 2006: 156):
(2-4)
Dengan:
= sudut sinar datang (dari udara ke kaca planparalel)
= sudut sinar bias (dari udara ke kaca planparalel)
= sudut sinar datang (dari kaca planparalel ke udara)
= sudut sinar bias (dari kaca planparalel ke udara)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian eksperimen
kuantitatif. Dikatakan eksperimen karena pada penelitian ini ada perlakuan
pada partisipan penelitian dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS, dan dikatakan kuantitatif karena dalam menganalisis
peningkatan pemahaman dan minat siswa melalui data nilai yang berupa
angka dan dianalisis dengan menggunakan statistik.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2017 sampai dengan 17
Mei 2017.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.
C. Populasi dan Sample Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kanisius Gayam
Tahun Ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
29
2. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kanisius Gayam
Tahun Ajaran 2017/2018 kelas VIII B yang berjumlah 21 orang.
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti
agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51).
Treatment yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan
metode eksperimen pada materi pembiasan cahaya. Eksperimen yang
digunakan adalah eksperimen terbimbing menggunakan LKS.
Proses pembelajaran siswa dibantu dengan menggunakan Lembar Kerja
Siswa (LKS). Dalam penelitian ini, akan dilakukan dalam 2 kegiatan yaitu:
1. Mengamati peristiwa pembiasan cahaya pada air
2. Mengamati peristiwa pembiasasan cahaya pada kaca planparalel
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian, berupa tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi
(Suparno, 2010: 56).
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang digunakan peneliti dalam
proses pembelajaran di kelas. Instrumen pembelajaran ini terdri dari 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
30
instrumen yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja
Siswa (LKS).
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan
garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan
data penelitian. Bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah:
1) Identifikasi yang meliputi: Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas
dan Semester, Metode Pembelajaran, dan Alokasi Waktu;
2) Standar Kompetensi;
3) Kompetensi Dasar;
4) Indikator Hasil Belajar;
5) Tujuan Pembelajaran;
6) Materi Pembelajaran;
7) Langkah-langkah Kegiatan;
8) Sumber Pembelajaran;
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS merupakan rancangan kegiatan yang dibuat khusus untuk digunakan
siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar kegiatan siswa disusun
berdasarkan komponen-komponen penting yang terdapat dalam LKS yaitu:
kompetensi dasar, materi pokok, sub materi pokok, indikator pencapaian hasil
belajar, petunjuk umum, dan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
31
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah instrumen yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian
yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
(1) tes tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test, dan (2) kuesioner minat
belajar awal dan dan kuesioner minat belajar akhir.
a. Pre-test
Pre-test diberikan sebelum pembelajaran menggunakan metode
eksperimen terbimbing menggunakan LKS. Pre-test ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai konsep
pembiasan cahaya. Soal pre-test sebanyak 8 soal yang terdiri dari aspek
pengetahuan (ingatan), pemahaman, dan penerapan (aplikasi).
b. Post-test
Post-test diberikan kepada siswa setelah selesai pembelajaran
menggunakan metode eksperimen terbimbing menggunakanm LKS. Soal
post-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman akhir siswa
mengenai konsep pembiasan cahaya. Jumlah pertanyaan soal post-test sama
dengan soal pre-test. Kisi-kisi soal Pre-Test dan Post-Test seperti pada tabel
3.1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
32
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test
Aspek Indikator Soal No
Soal
Ingatan
Siswa dapat
menjelaskan pengertian
pembiasan cahaya.
Apa yang dimaksud
dengan pembiasan
cahaya?
1
Siswa dapat
menjelaskan hukum
pembiasan/Hukum
Snellius I dan II.
1. Tuliskan bunyi
Hukum Pembiasan I
(Hukum Snellius I)!
2. Tuliskan bunyi
Hukum Pembiasan II
( Hukum Snellius
II)!
2,3
Siswa dapat
menyebutkan contoh
peristiwa pembiasan
cahaya dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebutkan 2 contoh
peristiwa pembiasan
cahaya yang pernah
kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari!
8
Pemahaman
Siswa dapat
menjelaskan peristiwa
pembiasan cahaya dari
medium yang kurang
rapat ke medium lebih
rapat dan sebaliknya.
1. Gambarkan dan
jelaskan peristiwa
pembiasan cahaya
dari udara ke air!
2. Gambarkan dan
jelaskan peristiwa
pembiasan cahaya
dari kaca ke udara!
4,5
Siswa dapat
melukiskan/menggamb
arkan pembiasan
cahaya.
Siswa dapat
menjelaskan penyebab
Sebutkan penyebab
terjadinya pembiasan
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
33
terjadinya pembiasan
cahaya.
cahaya!
Penerapan
Siswa dapat
menentukan indeks bias
cahaya melalui
perhitungan.
Cepat rambat cahaya
di udara 3x108 m/s.
Jika cepat rambat
cahaya di dalam suatu
medium 2,5 x 108 m/s,
berapakah indeks bias
medium tersebut?
7
c. Kuesioner Minat Belajar
Kuesioner minat belajar dalam penelitian ini bersifat tertutup atau telah
disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini diberikan sebelum dan setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran bersama peneliti. Pemberian kuesioner ini
digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran fisika sebelum
dan setelah diterapkan metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS,
khususnya pada materi pembiasan cahaya.
Pembuatan kuesioner minat belajar ini diperlukan kisi-kisi kuesioner
minat belajar. Kisi-kisi kuesioner minat belajar awal dan akhir siswa dapat
dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Awal Fisika
Aspek Indikator Pernyataan No.
item
Minat
belajar
Perasaan
puas dan
senang
1. Saya merasa bersemangat ketika
belajar IPA.
2. Saya selalu antusias saat
mengikuti pelajaran IPA.
3. Saya merasa puas dengan apa
yang saya peroleh dari
pembelajaran IPA yang diberikan
guru.
1,2,3
Perhatian
1. Pada saat guru menjelaskan
materi pelajaran IPA saya mau
jika diajak ngobrol oleh teman.
2. Saya bertanya kepada guru jika
saya mengalami kesulitan dalam
belajar IPA.
3. Saat guru mengajukan pertanyaan
dalam pelajaran fisika, saya
memikirkan dan mencari jawaban.
4. Selama proses pembelajaran di
kelas saya fokus pada pelajaran
bukan pada hal yang lain.
4,5,6,
7
Ketertarikan
1. Saya membawa buku pelajaran
IPA sesuai dengan jadwal.
2. Saya mengerjakan PR IPA
mendadak di sekolah.
3. Saya berusaha memahami materi
IPA dengan belajar mandiri di
rumah.
8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Akhir Fisika
Aspek Indikator Pernyataan No.
item
Minat
belajar
Perasaan
puas dan
senang
1. Bagi saya, pelajaran pembiasan
cahaya yang baru saja
berlangsung menarik dan
menyenangkan.
2. Saya antusias saat mengikuti
pelajaran pembiasan cahaya yang
baru saja berlangsung.
3. Saya merasa puas dengan apa
yang saya peroleh dari
pembelajaran yang baru saja
berlangsung.
1,2,3
Perhatian
1. Saya memperhatikan guru pada
saat guru menjelaskan materi
pembiasan cahaya yang baru saja
berlangsung.
2. Saya bertanya kepada guru ketika
ada materi pembiasan cahaya
yang tidak saya mengerti pada
pelajaran yang baru saja
berlangsung.
3. Saat guru mengajukan pertanyaan
tentang materi pembiasan cahaya
yang baru saja berlangsung, saya
menjawab pertanyaan guru.
4. Selama proses pembelajaran di
kelas saya fokus pada pelajaran
bukan pada hal yang lain.
4,5,6,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
36
Ketertarikan
1. Saya membaca buku referensi lain
yang berkaitan dengan materi
pembiasan cahaya yang saya
pelajari.
2. Saya mengerjakan soal dalam
LKS yang diberikan oleh guru
pada pelajaran yang baru saja
berlangsung.
3. Saya berusaha memahami materi
pembiasan cahaya dengan belajar
mandiri di rumah.
8,9,10
3. Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur sesuai
dengan indikator. Kisi- kisi non tes yaitu kuesioner minat belajar siswa.
F. Metode Analisis Data
Data hasil penelitian ini akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Analisis Pemahaman Awal dan Pemahaman Akhir Siswa
Soal pre-test dan post-test terdiri masing-masing dari 8 soal. Skor
masing-masing soal disesuaikan dengan bobot soal. Kriteria pemberian skor
ditetapkan seperti tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
37
Tabel 3.4 Skor Tiap Aspek
a. Soal No. 1, 2, dan 3 aspek ingatan bobot soal 3
Tabel 3.5 Skoring Soal No. 1,2, dan 3
Keterangan Skor
Siswa memberi jawaban benar 3
Siswa memberi jawaban mendekati benar atau
hampir benar
2
Siswa memberi jawaban salah 1
Siswa tidak memberi jawaban sama sekali 0
b. Soal No.8 aspek ingatan bobot soal 4
Tabel 3.6 Skoring Soal No. 8
Keterangan Skor
Siswa memberi jawaban lengkap dan benar 4
Siswa memberi jawaban mendekati benar atau
hampir benar
3
No. Aspek Nomor
Soal
Skor
Maksimum
Skor
Minimum
Skor
Total
1 Ingatan
1 3 0 3
2 3 0 3
3 3 0 3
8 4 0 4
2 Pemahaman
4 6 0 6
5 6 0 6
6 2 0 2
3 Penerapan 7 3 0 3
Total 8 - - 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
38
Siswa memberi jawaban kurang 2
Siswa memberi jawaban salah 1
Siswa tidak memberi jawaban sama sekali 0
c. Soal No.4, dan 5 aspek pemahaman bobot soal 6
Tabel 3.7 Skoring Soal No. 4 dan 5
Keterangan Skor
Siswa menggambar dengan benar dan menjelaskan
secara lengkap
6
Siswa menggambar dan menjelaskan dengan benar
dan hampir lengkap
5
Siswa menggambar hampir benar tetapi tidak
menjelaskan secara lengkap
4
Siswa menggambar dan menjelaskan namun kurang
lengkap
3
Siswa menggambar dan menjelaskan namun ada
yang salah
2
Siswa menggambar dan menjelaskan, tetapi salah 1
Siswa tidak memberi jawaban sama sekali 0
d. Soal No.6 dengan bobot soal 2
Tabel 3.8 Skoring Soal No. 6
Keterangan Skor
Siswa memberi jawaban benar 2
Siswa memberi jawaban mendekati benar atau
hampir benar
1
Siswa memberi jawaban salah 0,5
Siswa tidak memberi jawaban sama sekali 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
39
e. Soal No.7 bobot soal 3
Tabel 3.9 Skoring Soal No. 7
Keterangan Skor
Siswa menulis rumus dan penyelesaian benar dan
lengkap
3
Siswa menulis rumus dan penyelesaian benar tetapi
tidak sampai selesai
2
Siswa menjawab salah 1
Siswa tidak memberi jawaban sama sekali 0
Perhitungan skor siswa dapat dihitung dengan cara jumlah skor setiap
siswa dibagi dengan jumlah skor maksimal di kali seratus. Jumlah skor
maksimal yaitu 30.
Untuk mengetahui apakah metode eksperimen terbimbing menggunakan
LKS dapat meningkatkan pemahaman siswa atau tidak, dengan menggunakan
uji t-test untuk kelompok dependen. Uji t-test ini digunakan untuk mengetes
satu kelompok yang dites dua kali. Peneliti menganalisis nilai pre-test dan
post-test menggunakan salah satu program statistik (SPSS). SPSS singkatan
dari Statistical Product and Service Solution, yaitu salah satu program
komputer yang khusus dibuat untuk mengolah data dengan metode statistik
tertentu (Santoso, 2014: 11). Program SPSS yang digunakan peneliti adalah
IBM SPSS Statistics 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
40
Untuk pengambilan keputusan berdasar probabilitas (signifikansi)
ditentukan dua hipotesis, yaitu:
1) Hipotesis
H0 = tidak ada perbedaan rata-rata pemahaman siswa pada materi
pembiasan cahaya kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebelum
dan sesudah pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing menggunakan LKS.
Hi = ada perbedaan rata-rata pemahaman siswa pada materi
pembiasan cahaya kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebelum
dan sesudah pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing menggunakan LKS.
2) Pengambilan Keputusan Berdasar Probabilitas
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
2. Analisis Minat Belajar Siswa
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode eksperimen
menggunakan LKS terhadap minat belajar siswa, maka peneliti memberikan
kuesioner minat belajar sebelum dan setelah diterapkan metode eksperimen
terbimbing menggunakan LKS, khususnya pada materi pembiasan cahaya.
Kuesioner berisi 10 butir pernyataan dengan 4 (empat) pilihan jawaban
untuk mengukur minat belajar peserta didik. Setiap alternatif jawaban diberi
skor, yaitu: sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
41
skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Hasil pengukuran berupa skor
atau angka. Skor butir pernyataan bersifat positif:
a. Skor untuk siswa
Skor minimal = 1 x 10 =10
Skor maksimal = 4 x 10 = 40
Range = 40-10 = 30
b. Pembagian Interval
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30:4 = 7,5
Dibulatkan menjadi 8.
Skor ini dikualifikasi menjadi empat kategori, yaitu sangat berminat,
berminat, kurang berminat, dan sangat kurang berminat. Berdasarkan kategori
ini dapat ditentukan minat belajar siswa.
Penentuan kategori hasil pengukuran minat dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.10 Kategorisasi Minat Belajar Siswa
No. Skor peserta didik Kategori minat
1 34-41 Sangat berminat
2 26-33 Berminat
3 18-25 Kurang berminat
4 10-17 Sangat kurang berminat
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat siswa
sebelum dan sesudah diterapkan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS digunakan uji t-test untuk kelompok dependen. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
42
menganalisis minat belajar awal dan akhir siswa dengan menggunakan
program SPSS. Untuk pengambilan keputusan berdasar probabilitas
(signifikansi) ditentukan dua hipotesis, yaitu:
1) Hipotesis
H0 = tidak ada perbedaan rata-rata skor minat siswa pada materi
pembiasan cahaya kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebelum
dan sesudah pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing menggunakan LKS.
Hi = ada perbedaan rata-rata skor minat siswa pada materi pembiasan
cahaya kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS.
2) Pengambilan Keputusan Berdasar Probabilitas
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
43
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta, dan
dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2017 sampai dengan 17 Mei 2017.
Penelitian dilakukan pada saat jam pelajaran fisika berlangsung.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti meminta ijin kepada pihak
sekolah, yaitu kepada kepala sekolah untuk meminja ijin secara informal.
Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah, peneliti diminta untuk menyiapkan
surat penelitian. Pada hari tersebut peneliti dipertemukan dengan guru IPA
kelas VIII untuk melihat jadwal pelajaran IPA kelas VIII agar peneliti bisa
menyesuaikan dengan waktu yang diberikan untuk melakukan penelitian.
Pada tanggal 9 Februari 2017, peneliti bertemu kepala sekolah untuk
memberikan surat penelitian.
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII B, yang terdiri dari 24
siswa, namun pada saat penelitian ada 3 siswa tidak hadir pada pertemuan
pertama karena sakit dan pada pertemuan ke-empat ada 2 siswa yang tidak
hadir karena sakit dan 1 siswa tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Jadi
sampel untuk penelitian ini berjumlah 21 siswa. Pembelajaran IPA kelas VIII
B dilaksanakan 4 kali pertemuan dalam satu minggu yaitu pada hari Senin,
hari Selasa, hari Rabu dan hari Sabtu. Alokasi waktu untuk pelajaran IPA
pada hari Senin yaitu 2 x 45 menit, dan alokasi waktu pada hari Selasa, hari
Rabu dan hari Sabtu yaitu 1 x 45 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
44
Gambar 4.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian SMP Kanisius Gayam
Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru, fasilitator, observer
dan dokumentator dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut adalah
jadwal dan proses pengambilan data yang dilakukan di kelas VIII B seperti
pada tabel 4.1:
Tabel 4.1 Proses Pelaksanaan Penelitian
No. Hari/ tanggal Pukul Kegiatan Peneliti
1 Rabu, 10 Mei 2017 08.30 – 09.15 Perkenalan
Siswa mengerjakan soal
pre-test dan kuesioner minat
belajar awal siswa.
2 Sabtu, 13 Mei 2017 07.10 – 07.45 Pembelajaran materi
mengenai pembiasan,
khususnya pembiasan pada
air menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
45
eksperimen terbimbing.
3 Senin, 15 Mei 2017 11.00 – 12.45 Pembelajaran materi
mengenai pembiasan,
khususnya pembiasan pada
kaca planparalel
menggunakan metode
eksperimen terbimbing.
Memberikan kuesioner
minat belajar akhir kepada
siswa.
4 Rabu, 17 Mei 2017 11.00 – 11.45 Memberikan post-test
kepada siswa.
Penelitian tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan saat peneliti
melaksanakan penelitian, tidak seluruh sampel bisa diteliti karena ada
beberapa siswa yang sakit dan tidak masuk sekolah tanpa keterangan
sehingga siswa tersebut tidak bisa mengikuti pelajaran.
Adapun proses pelaksanaan penelitian dijelaskan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 10 Mei 2017
Kegiatan pembelajaran IPA di kelas VIII B ini dilaksanakan oleh peneliti
sebagai pengajar yang dibantu oleh salah seorang teman untuk
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran melalui metode eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
46
terbimbing menggunakan LKS. Peneliti masuk kelas pada jam ke-3 pada
pukul 08.30 – 09.15 WIB. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran
dimulai, peneliti memperkenalkan diri, dan mengecek kehadiran siswa. Satu
siswa tidak hadir dikarenakan sakit. sehingga sampel penelitian siswa yang
mengerjakan soal pre-test sebanyak 23 siswa. Selanjutnya dengan bantuan
beberapa siswa peneliti membagikan soal pre-test dan kuesioner minat belajar
awal untuk dikerjakan siswa. Alokasi waktu yang disediakan untuk siswa
menyelesaikan soal pre-test dan kuesioner minat belajar awal adalah 35
menit.
Ketika pre-test dilaksanakan, ruangan kelas menjadi kurang kondusif
karena sebagian besar siswa mengeluh belum belajar dan materi belum
pernah diajarkan oleh guru, beberapa siswa berbicara dengan temannya
sehingga membuat kelas menjadi ribut, dan ada beberapa siswa bertanya
kepada temannya tetapi peneliti tetap berkeliling dan menegur dengan
tersenyum.
Gambar 4.2 Peneliti
memperkenalkan diri
Gambar 4.3 Siswa kelas VIII B
saat mengerjakan soal pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
47
Gambar 4.4 Siswa kelas VIII B saat mengisi kuesioner minat belajar awal
b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Sabtu, 13 Mei 2017
Pada pertemuan kedua terjadi pengurangan jam pelajaran, peneliti masuk
pada jam pertama pada pukul 07.10 – 07.45 WIB. Pada hari sabtu siswa SMP
Kanisius Gayam mengikuti apel di halaman sekolah, sehingga peneliti
menunggu apel selesai.
Pada saat peneliti memasuki ruang kelas, siswa terlihat antusias
mengikuti pembelajaran ketika peneliti membawa 4 gelas ukur ke dalam
ruang kelas. Peneliti memulai pembelajaran dengan memberikan salam
pembuka, doa bersama, mengecek kesiapan siswa dan mengecek kehadiran
siswa. Pada pertemuan ini semua siswa hadir untuk mengikuti pembelajaran
tetapi ada beberapa siswa yang ijin ke toilet dan UKS, kemudian kondisi
kelas kembali normal.
Peneliti menjelaskan kegiatan yang dilakukan di antaranya
menyampaikan secara garis besar topik yang dipelajari, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran. Kemudian peneliti bertanya kepada seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
48
apakah mereka sering melakukan eksperimen di laboratorium, di dalam kelas
maupun di luar ruang kelas, tetapi seluruh siswa serentak menjawab belum
pernah melakukan eksperimen di dalam/luar kelas maupun di ruang
laboratorium. Hal ini menunjukkan, selama proses pembelajaran guru selalu
menggunakan ceramah aktif.
Peneliti membagi siswa dalam 4 kelompok berdasarkan tempat duduk
siswa, penelitian dilakukan di dalam kelas dan tidak di laboratorium IPA, hal
ini dikarenakan beberapa kelas digunakan untuk UAN dan ruang
laboratorium digunakan sebagai ruang kelas. Selanjutnya peneliti
membagikan LKS 1 dan gelas ukur yang telah berisi air kepada setiap
kelompok, sebelumnya peneliti meminta beberapa siswa untuk mengisi air ke
dalam 4 gelas ukur.
Peneliti meminta siswa membaca LKS 1 yang telah dibagikan kepada
setiap kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan apa yang harus dilakukan,
dan peneliti mengajukan persoalan serta mengajak siswa untuk menulis
hipotesis mereka dalam LKS 1 yang telah dibagikan dan siswa diminta untuk
melakukan percobaan. Pada pertemuan kedua ini, kendala yang dihadapi
peneliti antara lain peneliti membutuhkan alokasi waktu yang lebih (tidak
sesuai dengan alokasi waktu dalam RPP) hal ini dikarenakan banyak siswa
yang memilih berbicara dengan teman sekelompoknya dan siswa lamban
dalam memahami petunjuk percobaan, dan peneliti harus menjelaskan satu
persatu kepada setiap kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
49
Pada percobaan ini siswa diminta memasukkan batang pensil/pulpen ke
dalam gelas ukur yag telah berisi air, dan melihat peristiwa yang terjadi pada
pensil/pulpen setelah dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi air.
Terlihat bahwa pensil/pulpen terlihat patah atau membengkok, yang artinya
terjadi peristiwa pembiasan. Pada saat peneliti berkeliling pada setiap
kelompok, ada beberapa kelompok yang antusias mengikuti setiap arahan dari
LKS 1, dan ada juga yang masih kebingungan untuk mengisi LKS 1
dikarenakan siswa terlihat asik dengan melihat peristiwa yang ditimbulkan
oleh pensil/pulpen dan air di dalam gelas ukur, bahkan ada pula yang asik
berbicara dengan teman sekelompok. Setelah melakukan percobaan, peneliti
meminta siswa mengerjakan soal-soal pada LKS 1. Pada saat peneliti akan
mengajak siswa membahas bersama bel pergantian kelas berbunyi dan setiap
kelompok masih belum menyelesaikan beberapa soal, kemudian peneliti
meminta perwakilan dari kelompok untuk mengumpulkan LKS 1 dan akan
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Gambar 4.5 Siswa melakukan
percobaan dengan memasukkan
pulpen ke dalam gelas ukur berisi air
Gambar 4.6 Siswa mengerjakan
soal-soal LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
50
c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 15 Mei 2017
Pada pukul 11.00 – 12.45 WIB, peneliti mengecek kehadiran siswa dan
ada satu siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Siswa terlihat
antusias kembali pada saat peneliti memasuki kelas sambil membawa alat dan
bahan untuk percobaan kedua. Peneliti bersama siswa melanjutkan
pembelajaran yang belum selesai, kemudian peneliti meminta siswa duduk
berkelompok kembali dan membagikan LKS 1 yang belum selesai. Peneliti
membimbing kelompok yang belum selesai menjawab soal-soal LKS 1 dan
membahas bersama. Kemudian peneliti meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk menceritakan peristiwa yang terjadi, dan peneliti
menguatkan jawaban siswa yang benar serta mengklarifikasi jawaban siswa
yang kurang tepat. Sebagian besar siswa sangat antusias menjawab
pertanyaan yang diberikan, namun ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan temannya ketika menyampaikan jawabannya.
Kemudian peneliti meminta siswa mengumpulkan LKS 1 di meja guru
dan peneliti membagikan LKS 2, jarum pentul, kaca planparalel, kertas
milimeter blok, busur derajat serta gabus (alas/bantalan) kepada setiap
kelompok.
Pada percobaan kedua ini siswa diajak untuk mengamati pembiasan
cahaya pada kaca planparalel. Sama seperti pada pertemuan sebelumnya,
siswa terlihat antusias bertanya mengenai tentang kaca planparalel dan
percobaan seperti apa yang akan dilakukan karena harus menggunakan jarum
pentul dan gabus. Kemudian peneliti meminta siswa membaca LKS 2 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
51
telah dibagikan dan menulis hipotesis mereka dalam LKS 2, namun banyak
siswa yang tidak mengerti. Maka peneliti menjelaskan secara rinci setiap
langkah kegiatan yang harus dilakukan, dan ternyata siswa masih tetap
bingung. Melihat kondisi yang seperti itu, peneliti memberikan contoh
hipotesisnya dan siswa mengerti.
Setelah itu, praktikum dilanjutkan dan peneliti mendampingi siswa
melakukan percobaan. Tiga kelompok belum melakukan percobaan karena
masih bertanya tentang langkah-langkah percobaan. Peneliti memberikan
penjelasan dan percobaan dilanjutkan. Selama pembelajaran banyak siswa
yang bertanya tetapi peneliti tidak hanya langsung menjawab pertanyaan
mereka, peneliti menjawab pertanyaan siswa dengan memberikan arahan agar
peserta didik dapat menemukan jawabannya sendiri dan kejadian ini membuat
waktu tersita, sehingga tidak dapat memvariasikan sudut datang. Pada saat
melakukan percobaan suasana kelas kurang kondusif karena siswa ribut.
Setelah melakukan percobaan, peneliti mengingatkan siswa untuk
mengerjakan LKS 2 dan mengecek hipotesis mereka apakah benar atau tidak.
Kemudian peneliti meminta perwakilan dari beberapa kelompok untuk
mengemukakan yang telah didapat dari percobaan, dan peneliti
mengklarifikasi jawaban siswa yang kurang tepat. Setelah itu dengan bantuan
beberapa siswa, peneliti membagikan kuesioner minat belajar akhir. Peneliti
juga memberikan informasi di hari rabu tanggal 17 Mei 2017 akan diadakan
post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
52
d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 17 Mei 2017
Pada pukul 11.00 – 11.45 WIB (pertemuan terakhir), peneliti membuka
pelajaran dengan salam, setelah itu mengecek kesiapan siswa dan kehadiran
siswa. Sebanyak 2 siswa sakit dan 1 siswa lainnya tanpa keterangan.
Peneliti membagikan soal post-test, dan siswa mengerjakan soal post-
test. Alokasi waktunya adalah 40 menit. Pada saat mengerjakan post-test ada
siswa yang mencoba membuka buku, kemudian peneliti mendekati siswa
tersebut dan menegur agar bersikap jujur dan mengingatkan siswa untuk
mengerjakan sendiri-sendiri, sehingga suasana kelas menjadi ribut. Setelah
siswa menyelesaikan soal post-test semua siswa mengumpulkannya kembali.
Peneliti berpamitan karena telah selesai melakukan penelitian di kelas VIII B.
Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
53
B. Data dan Analisis Data
1. Pemahaman Konsep Siswa
a. Data Pre-test dan Post-test
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada materi
pembiasan cahaya dengan metode eksperimen terbimbing menggunakan
LKS, peneliti menggunakan data hasil pre-test dan post-test. Data hasil pre-
test dan post-test seperti tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Pre-test dan Post-test
Sampel Pre-test Post-test
1 21,7 93,3
2 0 23,3
3 0 63,3
4 6,7 53,3
5 10 70
6 0 66,7
7 0 56,7
8 0 60
9 20 66,7
10 3,3 70
11 23,3 66,7
12 30 60
13 0 63,3
14 41,7 63,3
15 26,7 73,3
16 0 63,3
17 30 66,7
18 26,7 58,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
54
b. Analisis Data
Untuk mengetahui apakah metode eksperimen terbimbing menggunakan
LKS dapat meningkatkan pemahaman siswa atau tidak, dengan menganalisis
pre-test dan post-test dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.
Data nilai pre-test dan post-test kelas VIII B dianalisis dengan bantuan
program SPSS. Uji test-T ini menggunakan analisis Paired Sample Test.
Tabel 4.3 adalah analisis SPSS data pre-test dan post-test kelas VIII B.
Tabel 4.3 Analisis SPSS pre-test dan post-test kelas VIII B
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 14.5286 21 14.85992 3.24270
Posttest 61.7381 21 13.91706 3.03695
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 21 .321 .155
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Pretest
-
Posttest
-47.20952 16.78073 3.66186 -54.84802 -39.57103 -12.892 20 .000
19 16,7 63,3
20 3,3 31,7
21 45 63,3
Rata-rata 14,53 61,74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
55
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -12.892; p = 0.000 dengan
level signifikan α = 0.05, mean pre-test kelas VIII B = 14.5286 dan mean
post-test kelas VIII B = 61.7381.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka H0 ditolak dan Hi diterima.
Berarti ada perbedaan rata-rata skor pemahaman siswa pada materi
pembiasan cahaya kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebelum dan sesudah
pembelajaran. Dengan melihat mean post-test lebih besar dari mean pre-test
maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman siswa setelah
diajar dengan metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS.
Dari analisis di atas dapat diketahui bahwa setelah melaksanakan
pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS
dapat meningkatkan pemahaman siswa.
2. Minat Siswa
a. Data Kuesioner Minat Belajar Awal dan Akhir Siswa
Untuk mengetahui minat belajar siswa, peneliti menggunakan kuesioner
sebelum dan sesudah treatment. Jumlah sampel yang dapat diteliti untuk
minat belajar yaitu sebanyak 21 siswa.
Hasil kuesioner skor minat belajar awal dan akhir siswa dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
56
Tabel 4.4 Hasil Skor Minat Belajar Awal dan Akhir
Sampel Awal Akhir
1 27 32
2 15 23
3 25 29
4 29 29
5 29 35
6 28 29
7 25 28
8 28 29
9 24 26
10 28 34
11 27 27
12 26 26
13 28 30
14 30 27
15 25 26
16 25 28
17 27 29
18 27 23
19 25 23
20 27 28
21 26 26
Rata-rata 26,24 27,95
b. Analisis Minat Belajar Awal dan Akhir Siswa
Data minat belajar siswa di uji dengan program SPSS dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Hasil SPSS minat belajar
siswa adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
57
Tabel 4.5 Analisis SPSS Minat Belajar Awal dan Akhir kelas VIII B
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Awal 26.2381 21 3.03158 .66154
Akhir 27.9524 21 3.18553 .69514
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Awal & Akhir 21 .540 .012
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Awal
–
Akhir
-1.71429 2.98568 .65153 -3.07335 -.35522 -2.631 20 .016
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -2.631; p = 0.016 dengan
level signifikan α = 0.05, mean minat belajar awal siswa = 26.2381 dan mean
minat belajar akhir siswa = 27.9524.
Oleh karena p = 0.016 < α = 0.05 maka H0 ditolak dan Hi diterima.
Berarti ada perbedaan rata-rata skor minat siswa pada materi pembiasan
cahaya kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebelum dan sesudah
pembelajaran. Karena mean minat belajar akhir siswa lebih besar dari mean
minat belajar awal siswa maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
minat siswa setelah diajar dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
58
Setelah dianalisis menggunakan uji t-test untuk kelompok dependen, skor
minat belajar awal dan akhir siswa kelas VIII B dapat dikategorikan pada
tabel berikut:
Tabel 4.6 Kategori Minat Belajar Awal
Sampel Jumlah Skor Kualifikasi Minat
1 27 Berminat
2 15 Sangat Kurang Berminat
3 25 Kurang Berminat
4 29 Berminat
5 29 Berminat
6 28 Berminat
7 25 Kurang Berminat
8 28 Berminat
9 24 Kurang Berminat
10 28 Berminat
11 27 Berminat
12 26 Berminat
13 28 Berminat
14 30 Berminat
15 25 Kurang Berminat
16 25 Kurang Berminat
17 27 Berminat
18 27 Berminat
19 25 Kurang Berminat
20 27 Berminat
21 26 Berminat
Rata-rata 26,24 Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
59
Hasil analisis minat belajar akhir siswa terhadap pembelajaran dengan
metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.7 Kategori Minat Belajar Akhir
Sampel Jumlah Skor Kualifikasi Minat
1 32 Berminat
2 23 Kurang Berminat
3 29 Berminat
4 29 Berminat
5 35 Sangat Berminat
6 29 Berminat
7 28 Berminat
8 29 Berminat
9 26 Berminat
10 34 Sangat Berminat
11 27 Berminat
12 26 Berminat
13 30 Berminat
14 27 Berminat
15 26 Berminat
16 28 Berminat
17 29 Berminat
18 23 Kurang Berminat
19 23 Kurang Berminat
20 28 Berminat
21 26 Berminat
Rata-rata 27,95 Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
60
Setelah diperoleh skor total minat belajar awal dan akhir siswa kemudian
dihitung prosentase tiap kategori siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Kategori Prosentase Minat Awal Siswa
Skor Kategori Minat Jumlah Siswa Prosentase (%)
34 – 41 Sangat berminat 0 0%
26 – 33 Berminat 14 66,67%
18 – 25 Kurang berminat 6 28,57%
10 – 17 Sangat kurang berminat 1 4,76%
Total 21 100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas VIII B
sebelum diberikan treatmeant berminat mempelajari fisika dengan prosentase
sekitar 66,67% sementara ada 6 siswa yang kurang berminat belajar fisika
dengan prosentase 28,57%. Terdapat satu siswa sangat kurang berminat
belajar fisika dengan prosentase 4,76%.
Tabel 4.9 Kategori Prosentase Minat Akhir Siswa
Skor Kategori Minat Jumlah Siswa Prosentase (%)
34 – 41 Sangat berminat 2 9,52%
26 – 33 Berminat 16 76,19%
18 – 25 Kurang berminat 3 14,29%
10 – 17 Sangat kurang berminat 0 0%
Total 21 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
61
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas VIII B
setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS diketahui 16 siswa berminat mempelajari fisika dengan
prosentase sekitar 76,19% sementara ada 2 siswa yang mempunyai minat
sangat tinggi dengan prosentase 9,52% dan ada 3 siswa lain yang kurang
berminat belajar fisika dengan porsentase sebesar 14,29%. Jadi dapat
disimpulkan bahwa siswa setelah diberikan treatment berminat terhadap
pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS.
C. Pembahasan
1. Pemahaman Siswa
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
peningkatan pemahaman siswa dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS pada materi pembiasan cahaya. Berdasarkan perhitungan
menggunakan SPSS menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan
metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS dapat meningkatkan
pemahaman siswa. Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil
perhitungan statistik nilai pre-test dan nilai post-test dimana hasil perhitungan
statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil uji test-t untuk kelompok dependen, dari hasil output
SPSS dapat dilihat bahwa p = 0,000 dengan level signifikan = 0,05. Karena
nilai p < maka dapat disimpulkan bahwa nilai pre-test dan nilai post-test
berbeda, nilai post-test siswa lebih baik dari nilai pre-test siswa sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
62
dapat dikatakan bahwa pemahaman awal siswa dan pemahaman akhir siswa
mengalami perubahan signifikan yang berarti ada peningkatan pemahaman
akhir siswa setelah diajarkan dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS.
Dapat juga dilihat dari nilai mean untuk pre-test adalah 14,53 dan mean
untuk post-test adalah 61,74, hal ini menunjukkan bahwa nilai post-test siswa
lebih tinggi dari nilai pre-test siswa.
2. Minat Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum
dan sesudah proses pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS. Berdasarkan analisa data skor minat belajar siswa,
diperoleh mean minat belajar awal siswa sebesar 26,24 termasuk dalam
kategori berminat dan mean minat belajar akhir siswa sebesar 27,95 termasuk
dalam kategori berminat. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa
setelah diberikan treatment lebih tinggi daripada sebelum diberikan
treatment, dengan kata lain siswa mengalami peningkatan minat belajar
setelah mengikuti pembelajaran fisika dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS.
Skor tertinggi pada indikator untuk minat belajar awal tertinggi dengan
jumlah skor 62 pada pernyataan no 8 yaitu “saya membawa buku pelajaran
IPA sesuai dengan jadwal” yang berarti siswa selalu membawa buku
pelajaran IPA sesuai dengan jadwal dan skor terendah dengan jumlah skor 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
63
pada pernyataan pada no 10 yaitu “saya berusaha memahami materi IPA
dengan belajar mandiri di rumah” yang berarti bahwa siswa kurang berusaha
memahami materi IPA dengan belajar mandiri di rumah.
Sedangkan skor tertinggi pada indikator minat belajar akhir dengan
jumlah skor 66 pada pernyataan no 5 “Saya bertanya kepada guru ketika ada
materi pembiasan cahaya yang tidak saya mengerti pada pelajaran yang baru
saja berlangsung” yang berarti bahwa siswa selalu bertanya kepada guru
ketika ada materi yang tidak mengerti, dan skor yang terendah berjumlah 53
pada pernyataan no 7 dan no 8 yaitu “Selama proses pembelajaran di kelas
saya fokus pada pelajaran bukan pada hal yang lain” dan “saya membaca
buku referensi lain yang berkaitan dengan materi pembiasan cahaya yang
saya pelajari” yang artinya siswa kurang fokus saat belajar fisika dan tidak
membaca buku referensi lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan dalam penyusunan
penelitian ini antara lain:
1. Dalam melakukan penelitian, pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat
peneliti tidak dibantu oleh rekan sehingga peneliti agak kesulitan dalam
mengobservasi siswa. Peneliti juga tidak menggunakan video shooting
dalam pengambilan data.
2. Pengelolaan kelas yang masih kurang maksimal sehingga siswa belum
dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif. Masih banyak siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
64
berbicara dengan teman sebangku dan mengganggu teman yang lain,
sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
3. Instrumen pengukuran pemahaman siswa tidak memuat keterampilan
siswa selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pada bab IV, peneliti memperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Rerata skor pemahaman awal siswa sebelum pembelajaran dengan
metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS sebesar 14,53.
2. Setelah dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS rerata skor pemahaman siswa kelas VIII B
meningkat, yakni sebesar 61,74.
3. Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS pada materi pembiasan cahaya dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas VIII B, dapat dilihat dari mean pre-test sebesar
14,53 dan mean post-test sebesar 61,74.
4. Jumlah siswa SMP Kanisius Gayam Yogyakarta kelas VIII B yang
berminat belajar setelah pada materi pembiasan cahaya dengan metode
eksperimen terbimbing menggunakan LKS tinggi yakni sebesar 76,19%.
B. Saran
1. Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS sebaiknya sering diterapkan dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
66
pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan
menarik minat siswa terhadap pembelajaran.
2. Dalam menerapkan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
menggunakan LKS guru hendaknya mengatur waktu pelaksanaan dengan
baik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal dan
memperoleh kualitas pembelajaran yang diinginkan.
3. Untuk menyusun soal pre-test dan post-test sebaiknya dimasukkan aspek
keterampilan proses sehingga tidak hanya mengukur pemahaman siswa
pada aspek hafalan, pemahaman konsep, dan aplikasi.
4. Untuk penelitian selanjutnya, selain menggunakan kuesioner sebaiknya
peneliti melakukan wawancara pada siswa untuk mengetahui minat siswa
terhadap pembelajaran fisika. Wawancara juga digunakan untuk
mengetahui permasalahan dan kesulitan siswa selama mengikuti
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
67
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy For Learning,
Teaching, and Assesing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy. New York:
Longman.
Andi, Prastowo. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
DIVA Press.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Ilmiah. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Bumbungan, Rosiana. 2009. Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Getaran
Pada Bantul Sederhana Melalui Pembelajaran Dengan Eksperimen
Terbimbing Menggunakan LKS Pada Siswa Kelas VIII SMP Karitas
Ngaglik Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Fisika Universitas
Sanata Dharma.
Dahar, Ratna W. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2004. Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/C/PP/2004 Tanggal 11
November 2004 Tentang Penilaian Perkembangan Anak Didik Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.
Depdiknas.
Eggen, Paul Don Kouchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
68
Hadiwiyanti, Irma. 2015. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP dan
Penerapannya Di Lingkungan Sekitar. Skripsi. Semarang: Pendidikan
Fisika Universitas Negeri Semarang.
Hasibuan, JJ., dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:
Kunci Sukses Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
Humizar & Sarlem. 2005. Dunia Fisika II untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika 2B untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Prasodjo, dkk. 2006. Seri IPA Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas VIII. Bogor:
Yudistira.
Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Primada Media.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.
ALFABETA.
Santoso, Singgih. 2014. SPSS 22 From Essential to Expert Skills. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
69
Saronto, Albertus. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Sebagai Upaya Untuk Menumbuhkan Keaktifan, Minat, dan Prestasi
Belajar Siswa Yang Memadai Pada Pembelajaran Matematika Kelas VIIIB
SMP Aloysius Turi. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma.
Slameto. 2003. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
RinekaCipta.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
RinekaCipta.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Suhardi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar Biiologi. Yogyakarta: UNY Press.
Sukabdiyah, dkk. 2007. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudistira.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik &
Menyenangkan. Yogyakarta: Penerbit USD.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suryono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
70
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Syafrudin. 2003. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat
Press.
W. Gulo, 2004. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.
Walgito, Bimo. 1977. Psikologi Umum. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
72
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
73
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
74
Lampiran 3. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Kanisius Gayam
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII / 1
Materi Pembelajaran : Pembiasan Cahaya
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam
produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk
cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pembiasan cahaya.
2. Siswa dapat menjelaskan hukum pembiasan/Hukum Snellius I dan II.
3. Siswa dapat menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dari medium yang
kurang rapat ke medium lebih rapat dan sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
75
4. Siswa dapat melukiskan/menggambarkan pembiasan cahaya.
5. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya pembiasan cahaya.
6. Siswa dapat untuk menentukan indeks bias cahaya melalui perhitungan.
7. Siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian pembiasan cahaya.
2. Siswa dapat memahami peristiwa pembiasan cahaya.
3. Melalui percobaan siswa dapat memahami pembiasan cahaya pada air.
4. Melalui percobaan siswa dapat memahami pembiasan cahaya pada kaca
planparalel.
E. Materi Ajar
Pembiasan Cahaya
Cepat rambat cahaya berbeda untuk medium yang berbeda. Cepat
rambat cahaya yang paling besar dalam vakum atau udara, yaitu c =
300.000.000 m/s = 3x108 m/s. Makin rapat mediumnya makin kecil
kecepatan cahaya. Jadi, saat cahaya melewati bidang batas medium yang
berbeda kerapatannya arah cahaya berubah (dibelokkan). Pembelokan
seberkas cahaya yang merambat melintasi bidang batas dan medium yang
berbeda kerapatannya dinamakan pembiasan (refraksi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
76
Berkas cahaya yang datang pada bidang batas udara – air sebagai
sinar datang dan berkas cahaya yang dibelokkan dalam air sebagai sinar
bias. Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang batas.
Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan
garis normal, dan sudut bias (r) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar bias
dengan garis normal (Kanginan, 2004: 39-40).
Gambar 2.1 Pembiasan Cahaya
Hukum pembiasan cahaya yang dikemukakan oleh Willebrord
Snellius, seorang ahli matematika berkebangsaan Belanda adalah sebagai
berikut:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu
bidang datar (yaitu bidang kertas), dan ketiganya berpotongan
pada satu titik (hukum I Snellius atau hukum I Pembiasan).
2. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat
dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang
sinar
datang h
garis
normal hudara
erair er
bidang
batas h
sinar
bias h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
77
dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, dibiaskan
menjauhi garis normal (hukum II Snellius atau hukum II
Pembiasan) (Humizar dan Sarlem, 2005: 168).
Udara memiliki kerapatan lebih kecil dibandingkan air dan kaca.
Kaca disebut medium lebih rapat dibandingkan air, sedangkan air adalah
medium lebih rapat dibandingkan udara. Jadi, berkas-berkas sinar
dibiaskan mendekati garis normal bila datang dari medium kurang rapat
menembus medium lebih rapat, contohnya dari udara ke kaca. Berkas-
berkas sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal bila datang dari
medium lebih rapat menembus medium kurang rapat, contohnya dari kaca
ke udara (Sukabdiyah dkk, 2007: 181).
Menurut Christian Huygens, ketika cahaya lewat dari satu medium
ke medium lain yang berbeda, cahaya dibiaskan karena cepat rambat
cahaya dalam kedua medium adalah berbeda. Jika cepat rambat cahaya
dalam medium yang indeks biasnya n1 adalah c1 dan cepat rambat cahaya
dalam medium yang indeks biasnya n2 adalah c2, berlaku persamaan:
(2-1)
Indeks bias yang dipelajari adalah indeks bias medium terhadap
udara atau sering hanya disebut indeks bias medium. Misal indeks bias air
, artinya indeks bias air terhadap udara adalah
. Dengan demikian,
indeks 1 adalah untuk medium udara dan indeks 2 adalah untuk medium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
78
air. Indeks bias udara, n1 = 1 dan kecepatan cahaya dalam udara, c1 = c,
sehingga dari persamaan (2-1) kita memperoleh persamaan yang
menghubungkan indeks bias medium dengan cepat rambat cahaya dalam
medium, sebagai berikut (Kanginan 2004: 44-45):
(2-2)
(2-3)
dengan,
c = cepat rambat cahaya di udara = 300.000.000 m/s (3x108 m/s)
c2 = cepat rambat cahaya dalam medium
n2 = indeks bias medium
Contoh-contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut (Prasodjo dkk, 2006: 152):
1. Saat sebuah tongkat lurus kita masukkan setengahnya ke dalam
air kolam, maka kita melihat seolah-seolah tongkat itu tampak
patah (tidak lurus).
2. Saat kita menangkap ikan dalam aquarium, posisi ikan tersebut
tidak berada pada posisi tepat kita melihatnya.
3. Saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, maka
kolam tersebut kelihatannya dangkal tetapi sebenarnya dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
79
Benda gelap tembus cahaya yang hampir meneruskan seluruh
cahaya yang mengenainya dikenal dengan istilah benda optik. Beberapa
benda optik, di antaranya kaca planparalel, prisma dan lensa. Kaca
planparalel merupakan kaca tebal yang permukaannya rata. Sinar datang
yang melalui kaca planparalel akan mengalami dua kali pembiasan.
Pembiasan pertama saat sinar datang menuju kaca planparalel dan
pembiasan kedua saat sinar meninggalkan kaca planparalel (lihat Gambar
2.2).
i udara
Gambar 2.2 Arah Sinar dan Sudut-Sudut Pada Kaca Planparalel
Sinar datang dari udara menuju kaca dibiaskan mendekati garis
normal dalam kaca. Selanjutnya, sinar yang merambat dalam kaca menuju
kaca r
i’
r’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
80
udara dibiaskan menjauhi garis normal. Arah sinar datang yang menuju
kaca planparalel dan arah sinar keluar dari dalam kaca planparalel adalah
sejajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (Prasodjo dkk, 2006:
156):
(2-4)
Dengan:
= sudut sinar datang (dari udara ke kaca planparalel)
= sudut sinar bias (dari udara ke kaca planparalel)
= sudut sinar datang (dari kaca planparalel ke udara)
= sudut sinar bias (dari kaca planparalel ke udara)
F. Metode Pembelajaran
Eksperimen terbimbing menggunakan LKS
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama: 1 x 45 menit
No Rincian Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Peneliti membuka pelajaran dengan memberikan salam.
2. Peneliti memperkenalkan diri, memanggil nama lengkap
siswa dan menanyakan nama panggilan siswa.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
81
3. Peneliti menyampaikan maksud mengajar di SMP
Kanisius Gayam Yogyakarta.
4. Peneliti menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
5. Peneliti menyampaikan metode pembelajaran yaitu
metode eksperimen terbimbing menggunakan LKS.
6. Peneliti membagi soal pre-test dan kuesioner minat
belajar awal.
2. Kegiatan Inti
1. Siswa mengerjakan soal pre-test dan kuesioner minat
belajar awal.
2. Siswa mengumpulkan soal pre-test dan kuesioner minat
belajar awal.
3. Peneliti menanyakan kepada siswa apakah bisa atau tidak
menjawab soal pre-test.
30 menit
5 menit
3. Kegiatan Penutup
1. Peneliti membertitahukan kepada siswa kegiatan untuk
pertemuan berikutnya.
2. Peneliti menutup pelajaran dan memberikan salam
penutup.
5 menit
Pertemuan kedua: 1 x 45 menit
No Rincian Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Peneliti membuka pelajaran dengan memberikan salam.
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa
3. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai kepada siswa.
5 menit
2. Kegiatan Inti
1. Siswa diberi pertanyaan “apakah kita dapat melihat benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
82
diruangan gelap?” (Tidak). Peneliti melanjutkan
pertanyaan “mengapa kita dapat melihat benda yang ada
di sekitar kita?” (Karena ada cahaya).
2. Peneliti melanjutkan pertayaan “Bagaimana proses agar
kita dapat melihat suatu benda?” (Ketika ada cahaya yang
mengenai suatu benda kemudian dipantulkan ke mata kita
maka kita akan dapat melihat benda tersebut). Peneliti
melanjutkan pertanyaan “Apakah yang terjadi jika cahaya
datang dari medium yang berbeda kerapatannya misalnya
dari udara ke air atau dari air ke udara?” (jika cahaya
datang dari medium yang berbeda kerapatannya misalnya
dari udara ke air maka cahaya akan dibelokkan mendekati
garis normal dan jika cahaya datang dari air ke udara
maka cahaya akan dibelokkan menjauhi garis normal).
3. Peneliti membagi siswa dalam kelompok.
4. Peneliti membagikan LKS 1: Mengamati peristiwa
pembiasan cahaya pada air.
5. Peneliti meminta siswa membaca LKS 1 yang telah
dibagikan, dan menulis hipotesis.
6. Peneliti mengajak siswa melakukan percobaan dengan
bimbingan peneliti.
7. Siswa mempresentasikan hasil percobaan.
8. Peneliti dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan
apa yang telah dipelajari.
5 menit
30 menit
3. Kegiatan Penutup
1. Peneliti membertitahukan kepada siswa kegiatan untuk
pertemuan berikutnya.
2. Peneliti menutup pelajaran dan memberikan salam
penutup.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
83
Pertemuan ketiga: 2 x 45 menit
No Rincian Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Peneliti membuka pelajaran dengan memberikan salam.
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
3. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai kepada siswa.
5 menit
2. Kegiatan Inti
1. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah
dipelajari sebelumnya dengan bertanya pada siswa: “Apa
yang kita pelajari pada pertemuan kemarin? Apa itu
pembiasan cahaya? Bagaimana bunyi hukum I Snellius?
Bagaimana penyebab terjadinya pembiasan cahaya?
2. Peneliti mengajak siswa kembali dalam kelompok.
3. Peneliti membagikan LKS 2: mengamati peristiwa
pembiasan cahaya pada kaca planparalel.
4. Peneliti meminta siswa membaca LKS 2 yang telah
dibagikan, dan menulis hipotesis.
5. Peneliti mengajak siswa melakukan percobaan dengan
bimbingan peneliti.
6. Siswa mempresentasikan hasil percobaan.
7. Peneliti membagikan kuesioner minat belajar akhir.
8. Siswa mengisi kuesioner minat belajar akhir.
70 menit
10 menit
3. Kegiatan Penutup
1. Peneliti memberitahukan kepada siswa bahwa pada
pertemuan berikutnya akan diadakan post-test
2. Peneliti menutup pelajaran dan memberikan salam
penutup.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
84
Pertemuan keempat: 1 x 45 menit
No Rincian Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Peneliti membuka pelajaran dengan memberikan salam.
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
3. Peneliti membagi soal post-test.
5 menit
2. Kegiatan Inti
1. Siswa mengerjakan soal post-test.
2. Siswa mengumpulkan soal dan jawaban post-test.
35 menit
3. Kegiatan Penutup
1. Peneliti menutup pelajaran dan berterimakasih
2. Peneliti memberi salam penutup.
5 menit
H. Sumber Belajar
Humizar & Sarlem. 2005. Dunia Fisika II untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika 2B untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
Prasodjo, dkk. 2006. Seri IPA Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas VIII.
Bogor: Yudistira.
Sukabdiyah, dkk. 2007. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta:
Yudistira.
LKS.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian : tes tertulis (pre-test dan post-test)
2. Bentuk instrumen : tes uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
86
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1
LKS 1
MENGAMATI PERISTIWA PEMBIASAN CAHAYA
Hari/Tanggal :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok :
A. Tujuan
Mengamati pembiasan cahaya
B. Alat dan Bahan
o Bejana kaca transparan / gelas kaca
o Batang pensil / pulpen
o Air
C. Hipotesis
Persoalan:
Apa yang terjadi ketika kamu melihat batang pensil / pulpen dari
atas bejana kaca, lurus atau membengkok pensil tersebut?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
…………………………………….………………………………………………………………………
…………………………………………………………….………………………………………………
…………………………………………………………………………………….………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
87
…………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
D. Prosedur Percobaan
a) Mengisi bejana kaca dengan air sampai kira-kira tiga
perempat penuh.
b) Memasukkan sebatang pensil / pulpen ke dalam air yang
terdapat dalam bejana hingga sebagian pensil / pulpen
berada di atas permukaan air dan sebagian airnya di
bawah permukaan air ( jangan memasukkan pensil / pulpen
dengan kedudukan tegak lurus permukaan air).
c) Mengamati pensil / pulpen tersebut dari atas bejana
(bukan dari samping bejana). Perhatikan bagian pensil /
pulpen yang terdapat di atas dan di bawah permukaan air.
E. Hasil Pengamatan
1. Apa yang terjadi ketika pensil / pulpen di masukkan dalam
bejana kaca?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana kamu menjelaskan peristiwa pembengkokkan pensil
/ pulpen yang terlihat oleh matamu?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
3. Gambarkan lintasan cahaya hasil percobaan anda! Tunjukkan
yang mana sinar datang, garis normal, sudut datang, sinar
bias, dan sudut bias! (berdasarkan soal no 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
88
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan definisi sinar datang, garis normal, sudut datang,
sinar bias, dan sudut bias!
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
5. Tuliskan bunyi Hukum 1 Pembiasan dari hasil pengamatan
anda!
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
6. Tuliskan kesimpulan anda, dan apakah hasil percobaan anada
sesuai dengan hipotesis anda?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
89
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2
LKS 2
MENGAMATI PERISTIWA PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA
PLANPARALEL
Hari/Tanggal :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok :
A. Tujuan
o Mengamati dan mengetahui peristiwa pembiasan cahaya
pada kaca planparalel.
o Membuktikan hukum II Snellius.
B. Alat dan Bahan
o Kaca planparalel
o Kertas millimeter blok
o Alas/bantalan
o Jarum pentul
o Mistar
o Busur derajat
C. Hipotesis
Persoalan:
Bagaimanakah arah sinar ketika lewat dari:
a. Udara ke kaca
b. Kaca ke udara
Tuliskan dugaan anda terhadap persoalan di atas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
90
…………………………………………………….……………………………………………………………
……………………………………………………………………….…………………………………………
………………………………………………………………………………………….………………………
…………………………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………………………………
…………….……………………………………………………………………………………………………
……………………………….…………………………………………………………………………………
………………………………………………….………………………………………………………………
…………………………………………………………………….……………………………………………
D. Prosedur Percobaan
Lakukan percobaan di ruang yang penerangannya tidak terlalu
terang.
a) Meletakkan kertas millimeter blok di atas bantalan/alas.
b) Meletakkan kaca planparalel di atas kertas millimeter
blok.
c) Membuat empat garis lurus membentuk kaca planparalel
dengan pensil.
d) Menusukkan jarum di titik A pada kertas grafik yang
menunjukkan tempat sinar datang mengenai bidang batas
udara-kaca (titik B) di daerah I.
e) Melihat jarum dari daerah III, tusukkan jarum di titik C
yang menunjukkan tempat berkas sinar bias keluar dari
kaca dan tusukkan jarum di titik D pada kertas grafik
untuk menunjukkan tempat yang dilalui sinar yang keluar
dari balok kaca.
f) Mengangkat kaca planparalel dan memindahkan dari
kertas millimeter blok.
g) Membuat garis normal di titik B (N1) dan di titik C (N2).
h) Menarik garis AB, BC, dan CD. Dalam hal ini gari AB =
sinar datang, garis BC = sinar bias dalam kaca, dan garis
CD = sinar bias kaca ke udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
91
i) Mengukur sudut datang (i) dan sudut bias (r) untuk sinar
dari udara ke kaca, mengukur sudut datang (i’) dan sudut
bias (r’) untuk sinar dari kaca ke udara, kemudian
memasukkan datanya ke dalam tabel pengamatan.
j) Mengulangi kembali kegiatan di atas dengan mangatur
sudut datang (i).
1. Sinar dari udara ke kaca
No Sudut datang i (o) Sudut bias r (o)
2. Sinar dari kaca ke udara
No Sudut datang i’ (o) Sudut bias r’ (o)
E. Hasil Pengamatan
1. Bagaimanakah arah sinar ketika lewat dari udara ke kaca dan
kaca ke udara? Gambarkan lintasan cahayanya!
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
2. Pada lintasan cahaya daerah I dan daerah II, apakah besar
sudut i dan sudut r sama atau berbeda? Mana yang lebih
besar?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
92
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
3. Pada lintasan cahaya daerah I dan daerah II, apakah sinar
biasnya mendekati garis normal atau tidak? Mengapa
demikian? Jelaskan!
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
4. Pada lintasan cahaya daerah II dan daerah III apakah besar
sudut i’ dan sudut r’ sama atau berbeda? Mana yang lebih
besar?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
5. Pada lintasan cahaya daerah II dan daerah III, apakah sinar
biasnya mendekati garis normal atau tidak? Mengapa
demikian? Jelaskan!
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
6. Tuliskan bunyi Hukum II Pembiasan dari hasil pengamatan
anda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
93
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
7. Tuliskan kesimpulan anda, dan apakah hasil percobaan anda
sesuai dengan hipotesis anda?
…………………………………………………….………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
94
Lampiran 6. Soal Pre-Test
SOAL PRE-TEST
NAMA :
KELAS :
MATA PELAJARAN :
HARI/ TANGGAL :
1. Apa yang dimaksud dengan pembiasan cahaya? (skor 3)
2. Tuliskan bunyi Hukum Pembiasan I (Hukum Snellius I)! (skor 3)
3. Tuliskan bunyi Hukum Pembiasan II ( Hukum Snellius II)! (skor
3)
4. Gambarkan dan jelaskan peristiwa pembiasan cahaya dari udara
ke air! (skor 6)
5. Gambarkan dan jelaskan peristiwa pembiasan cahaya dari kaca
ke udara! (skor 6)
6. Sebutkan penyebab terjadinya pembiasan cahaya! (skor 2)
7. Cepat rambat cahaya di udara 3x108 m/s. Jika cepat rambat
cahaya di dalam suatu medium 2,5 x 108 m/s, berapakah indeks
bias medium tersebut? (skor 3)
8. Sebutkan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya yang pernah
kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! (skor 4)
SELAMAT MENGERJAKAN
JAWABAN:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
95
Lampiran 7. Soal Post-Test
SOAL POST-TEST
NAMA :
KELAS :
MATA PELAJARAN :
HARI/ TANGGAL :
1. Apa yang dimaksud dengan pembiasan cahaya? (skor 3)
2. Tuliskan bunyi Hukum Pembiasan I (Hukum Snellius I)! (skor 3)
3. Tuliskan bunyi Hukum Pembiasan II ( Hukum Snellius II)! (skor
3)
4. Gambar dan jelaskan peristiwa pembiasan cahaya dari udara ke
air! (skor 6)
5. Gambar dan jelaskan peristiwa pembiasan cahaya dari kaca ke
udara! (skor 6)
6. Sebutkan penyebab terjadinya pembiasan cahaya! (skor 2)
7. Cepat rambat cahaya di udara 3x108 m/s. Jika cepat rambat
cahaya di dalam suatu medium 2,5 x 108 m/s, berapakah indeks
bias medium tersebut? (skor 3)
8. Sebutkan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya yang pernah
kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! (skor 4)
SELAMAT MENGERJAKAN
JAWABAN:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
96
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test
KUNCI JAWABAN PRE-TEST DAN POST-TEST
1. Apa yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?
Pembelokan seberkas cahaya yang merambat dari satu medium ke medium
lainnya yang berbeda kerapatannya.
2. Tuliskan bunyi Hukum Pembiasan I (Hukum Snellius)!
Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang, dan
ketiganya berpotongan pada satu titik.
3. Tuliskan Hukum Pembiasan II (Hukum Snellius II)!
Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat
ke medium kurang rapat, dibiaskan menjauhi garis normal.
4. Gambar dan jelaskan pembiasan cahaya dari udara ke air!
sinar
datang h
garis
normal h
udara erair er
bidang
batas h
sinar
bias h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
97
Udara memiliki kerapatan lebih kecil dibandingkan air. Jadi, ketika sinar
dilewatkan dari udara menuju air, maka sinar dibiaskan mendekati garis
normal.
5. Gambar dan jelaskan pembiasan cahaya dari kaca ke udara!
Kaca merupakan medium yang lebih rapat dibandingkan udara. Jadi,
ketika sinar dilewatkan dari kaca menuju udara, maka sinar dibiaskan
menjauhi garis normal.
6. Sebutkan penyebab terjadinya pembiasan cahaya!
Karena perbedaan kerapatan, maka cahaya mengalami pembelokan arah
dan perubahan kecepatan. Jadi saat cahaya melewati bidang batas dua
medium yang memiliki kerapatan yang berbeda, maka cahaya tersebut
diteruskan dengan arah yang telah berubah.
7. Cepat rambat cahaya di udara 3x108 m/s. Jika cepat rambat cahaya di
dalam suatu medium 2,5x108 m/s, berapakah indeks bias medium
tersebut?
Diketahui: C = 3x108 m/s
C2 = 2,5x108 m/s
sinar
datang h
garis
normal hkaca
erudara er
bidang
batas h
sinar
bias h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
98
Ditanya: = ?
Penyelesaian:
8. Sebutkan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya yang pernah kamu jumpai
dalam kehidupan sehari-hari!
a. Saat sebuah tongkat lurus kita masukkan setengahnya ke dalam air
kolam, maka kita melihat seolah-seolah tongkat itu tampak patah
(tidak lurus).
b. Saat kita menangkap ikan dalam aquarium, posisi ikan tersebut tidak
berada pada posisi tepat kita melihatnya.
c. Saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, maka kolam
tersebut kelihatannya dangkal tetapi sebenarnya dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
99
Lampiran 9. Kuesioner Minat Belajar Awal
KUESIONER MINAT BELAJAR AWAL
Nama : ________________________________________
Kelas / no absen : ________________________________________
Hari / tanggal : ________________________________________
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah kuesioner berikut dengan tanda centang (√) pada kolom
yang tersedia.
2. Isilah kuesioner berikut dengan sejujurnya dan teliti.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Keterangan
SS S TS STS
1 Saya merasa bersemangat ketika belajar IPA.
2 Saya selalu antusias saat mengikuti pelajaran IPA.
3 Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh
dari pembelajaran IPA yang diberikan guru.
4 Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran IPA
saya mau jika diajak ngobrol oleh teman.
5 Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami
kesulitan dalam belajar IPA.
6 Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran
fisika, saya memikirkan dan mencari jawaban.
7 Selama proses pembelajaran di kelas saya fokus
pada pelajaran bukan pada hal yang lain.
8 Saya membawa buku pelajaran IPA sesuai dengan
jadwal.
9 Saya mengerjakan PR IPA mendadak di sekolah.
10 Saya berusaha memahami materi IPA dengan
belajar mandiri di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
100
Lampiran 10. Kuesioner Minat Belajar Akhir
KUESIONER MINAT BELAJAR AKHIR
Nama : ________________________________________
Kelas / no absen : ________________________________________
Hari / tanggal : ________________________________________
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah kuesioner berikut dengan tanda centang (√) pada kolom
yang tersedia.
2. Isilah kuesioner berikut dengan sejujurnya dan teliti.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Keterangan
SS S TS STS
1 Bagi saya, pelajaran pembiasan cahaya yang baru saja
berlangsung menarik dan menyenangkan.
2 Saya antusias saat mengikuti pelajaran pembiasan
cahaya yang baru saja berlangsung.
3 Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari
pembelajaran yang baru saja berlangsung.
4 Saya memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan
materi pembiasan cahaya yang baru saja berlangsung.
5 Saya bertanya kepada guru ketika ada materi
pembiasan cahaya yang tidak saya mengerti pada
pelajaran yang baru saja berlangsung.
6 Saat guru mengajukan pertanyaan tentang materi
pembiasan cahaya yang baru saja berlangsung, saya
menjawab pertanyaan guru.
7 Selama proses pembelajaran di kelas saya fokus pada
pelajaran bukan pada hal yang lain.
8 Saya membaca buku referensi lain yang berkaitan
dengan materi pembiasan cahaya yang saya pelajari.
9 Saya mengerjakan soal dalam LKS yang diberikan
oleh guru pada pelajaran yang baru saja berlangsung.
10 Saya berusaha memahami materi pembiasan cahaya
dengan belajar mandiri di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
101
Lampiran 11. Daftar Penskoran Pre-Test
Penskoran Pre-Test
Sampel
Skor Soal Nomor Jumlah
Skor
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 0 0 1 1 0,5 1 2 6,5 21,7
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
4 1 1 0 0 0 0 0 0 2 6,7
5 2 1 0 0 0 0 0 0 3 10
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
9 3 3 0 0 0 0 0 0 6 20
10 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3,3
11 3 3 1 0 0 0 0 0 7 23,3
12 3 3 2 1 0 0 0 0 9 30
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
14 2 3 2 1 2 0,5 0 2 12,5 41,7
15 3 0 0 1 1 1 0 2 8 26,7
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
17 3 3 2 1 0 0 0 0 9 30
18 3 0 0 1 1 1 0 2 8 26,7
19 3 2 0 0 0 0 0 0 5 16,7
20 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3,3
21 3 3 2 1 2 0,5 0 2 13,5 45
Rata-rata 14,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
102
Lampiran 12. Daftar Penskoran Post-Test
Penskoran Post-Test
Sampel
Skor Soal Nomor Jumlah
Skor
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 3 3 5 6 2 2 4 28 93,3
2 2 1 0 3 1 0 0 0 7 23,3
3 2 3 2 3 3 1 2 3 19 63,3
4 2 1 1 3 2 1 2 4 16 53,3
5 1 3 2 5 3 1 2 4 21 70
6 1 2 2 5 3 1 2 4 20 66,7
7 3 3 2 1 1 1 2 4 17 56,7
8 3 3 1 3 3 1 2 2 18 60
9 3 3 2 2 3 1 2 4 20 66,7
10 3 3 2 3 3 1 2 4 21 70
11 3 3 2 2 3 1 2 4 20 66,7
12 1 3 2 2 3 1 2 4 18 60
13 3 3 2 2 2 1 2 4 19 63,3
14 3 3 2 2 2 1 2 4 19 63,3
15 3 3 2 5 2 2 2 3 22 73,3
16 3 3 2 2 2 1 2 4 19 63,3
17 3 3 3 2 2 1 2 4 20 66,7
18 3 3 2 3 2 0,5 2 2 17,5 58,3
19 1 3 2 3 3 1 2 4 19 63,3
20 1 1 1 2 2 0,5 1 1 9,5 31,7
21 3 3 2 2 2 1 2 4 19 63,3
Rata-rata 61,74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
103
Lampiran 13. Daftar Penskoran Minat Awal Siswa
Skor Minat Awal Siswa
Sampel Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 2 4 3 3 2 3 1 27
2 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 15
3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 25
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
6 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28
7 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 25
8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
9 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 24
10 3 3 3 4 2 3 3 3 1 3 28
11 2 2 3 4 3 2 2 4 3 2 27
12 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 26
13 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
14 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 30
15 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 25
16 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 25
17 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 27
18 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 27
19 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 25
20 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1 28
21 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 26
Jumlah 55 52 54 56 61 55 53 62 57 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
104
Lampiran 14. Daftar Penskoran Minat Akhir Siswa
Skor Minat Akhir Siswa
Sampel Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 4 4 3 3 2 4 1 32
2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 23
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 35
6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
7 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 28
8 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
9 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
10 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 34
11 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 27
12 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
14 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 27
15 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 26
16 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 28
17 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
18 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 23
19 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 23
20 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
21 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 26
Jumlah 60 58 56 57 66 60 53 53 61 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
105
Lampiran 15. Sampel Pre-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
108
Lampiran 16. Sampel Post-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
111
Lampiran 17. Sampel Minat Belajar Awal Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
113
Lampiran 18. Sampel Minat Belajar Akhir Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
115
Lampiran 19. Sampel LKS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
121
Lampiran 20. Sampel LKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 144
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 145
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 146
129
Lampiran 21. Sampel Gambar Hasil Percobaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 147
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 148
131
Lampiran 22. Data Sampel
Daftar Nama Siswa Kelas VIII B
No. Nama L/P
1 Muhammad Nabil L
2 Adista Putri Ken Utami P
3 Agatha Chairina Niken Larasati P
4 Andika Edi Prasetyo L
5 Antonius Erico L
6 Bagaskara Putra L
7 Damianus Septiadi Kurniawan L
8 Dominiqus Gerry Pamungkas L
9 Feby Valentina Br Sitohang P
10 Fransiskus Xaverius Riyan Gusthafa L
11 Helga Miraclle Penta Putsanra P
12 Katarina Likahayu Setyanu P
13 Marhadian Andriyanto Putra L
14 Monica Lusiana Susanto P
15 Rossalinda Enjelica Agustina Uly Siburian Simatupang P
16 Stefani Novia Putri Herdany L
17 Stefanus Deo Christian Chandra L
18 Stella Maria Oktriana P
19 Vonny Putri Anggella P
20 Yohanes Anga Krisna Yudanto L
21 Dhiny Perwita L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI