PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: IKA PRASETYANINGRUM A 510090186 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
15
Embed
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI ...eprints.ums.ac.id/22969/18/Jurnal_Publikasi.pdfmengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
IKA PRASETYANINGRUM
A 510090186
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
Ika Prasetyaningrum, A510090186, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013, 64 Halaman.
Tujuan penelitian ini: (1) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa
melalui strategi pembelajaran Guided Teaching, dan (2) untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa melalui strategi pembelajaran Guided Teaching. Jenis
penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian yang
dikenai tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01, yang
berjumlah 39 siswa. Objek penelitian adalah penerapan strategi pembelajaran
guided teaching dan motivasi dan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri
Tambahmulyo 01. Metode pengumpulan data melalui metode wawancara,
observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan diarahkan
untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pada penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif. Analisis interaktif
merupakan model dari analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga komponen
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
(1) peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat dari meningkatnya indikator
motivasi belajar IPA meliputi: a) antusias siswa dalam menerima pembelajaran
sebelum tindakan 38,46%, putaran I 56,41%, dan di akhir tindakan 82,05%, b)
mendengar penjelasan dari guru sebelum tindakan 25,64%, putaran I 33,33%,
dan di akhir tindakan 66,66%, c) menjawab pertanyaan sebelum tindakan
23,07%, putaran I 30,76%, dan di akhir tindakan 53,84%, d) kemauan
mengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir
tindakan 74,35%, (2) peningkatan hasil belajar IPA yang memperoleh nilai ≥
KKM 65 sebelum tindakan 38,46%, putaran I 66,66%, dan di akhir tindakan
82,05%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Guided Teaching
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA.
Kata kunci : motivasi, hasil belajar, Guided Teaching.
1
A. PENDAHULUAN
Di sekolah interaksi pendidikan berlangsung secara formal, terencana,
sengaja dan sistematik. Pengaruh dari peserta didik lebih dominan. Di dalam
interaksinya pendidik hendaknya memperlakukan peserta didik secara
manusiawi, sebab pada hakekatnya peserta didik adalah individu yang
memiliki sifat-sifat hakiki yang harus dikembangkan. Di dalam proses
pembelajaran aspek perkembangan, irama perkembangan, tugas
perkembangan hendaknya diperhatikan guru. Proses pembelajaran hendaknya
dapat mengembangkan potensi peserta didik, membantu memecahkan
kesulitan yang dihadapi peserta didik sehingga perkembangan berlangsung
optimal (Rubino Rubiyanto, 2011: 2).
Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik,
motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar
dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi
yang disajikan kepada mereka. Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil/ mencapai tujuan
tertentu (Ngalim Purwanto, 2007: 73).
Berdasarkan hasil pengalaman guru kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01
Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, bahwa pembelajaran IPA masih
menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga
belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara
maksimal. Mengajak siswa berinteraksi dengan lingkungan langsung juga
jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urut-urutan
dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian lingkungan belajar siswa. Hal
ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon
terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini
cenderung menyebabkan kebosanan pada siswa.
Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas
sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar
mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan
2
pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan
pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa.
Konsep-konsep yang dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam
sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang bermakna. Meskipun
demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari
dengan isi materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan
proses yang panjang. Namun kenyataannya guru cenderung mengikuti isi
kurikulum dan anak belajar secara verbal, keadaan semacam ini jauh dari
konsep belajar bermakna.
Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di
lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan
mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati
sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah
yang dapat dilihat dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran
seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya
siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan
menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep
materi yang dipelajari. Salah satu konsep yang akrab dengan lingkungan
adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan
alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak
langsung kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan
yang mereka hadapi.
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba menerapkan salah satu
strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran guided teaching. Strategi
pembelajaran guided teaching adalah pembelajaran yang diawali dengan
beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Guru
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa
kemungkinan jawaban. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman atau kemampuan siswa, kemudian guru membuat hipotesa atau
kesimpulan dan membuat beberapa kategori (Istarani, 2011: 1).
3
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kajian
sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan tersebut (Ebbut, 1985
dalam Rubino Rubiyanto (2011: 106).
Tempat yang menjadi sampel dalam penelitian “Peningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Guided Teaching Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun
Pelajaran 2012/ 2013“ adalah SD Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan
Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap.
Waktu yang digunakan dalam kegiatan penelitian dari mulai tahap persiapan
sampai tahap penyelesaian yaitu pada bulai November 2012 sampai bulan
Februari 2013.
Peneliti mengadakan penelitian di sini dengan pertimbangan sekolah ini
belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti.
Serta peneliti ingin membantu memajukan mutu pembelajaran di SD N
Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dengan menawarkan
strategi pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang berupa
metode wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Menurut Arikunto, dkk
(2008: 155), “Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interview)”. Metode wawancara ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-
pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Pada penelitian ini
wawancara terjadi antara guru kelas dan peneliti untuk membicarakan
mengenai permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Sudjana (2006: 84) menyatakan bahwa observasi adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya